Implemetasi kagiatan pemebelajaran matematika cukup menyulitkan siswa dan guru saat pandemi Covid... more Implemetasi kagiatan pemebelajaran matematika cukup menyulitkan siswa dan guru saat pandemi Covid-19, apalagi siswa harus belajar dari rumah. Belajar jarak jauh di rumah berarti orang tua memiliki peran penting untuk memantau kegiatan anak di rumah selama sekolah diliburkan di Era Covid-19 ini, apalagi kalau siswa diajak belajaran matematika melalui Daring (dalam jaringan). Sudah saatnya guru meninggalkan proses pembelajaran yang mengutamakan hapalan atau menemukan satu jawaban soal yang benar, metode pembelajaran era globalisasi saat ini, pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan untuk pengembangan media dan multimedia pembelajaran matematika.
Bidang studi matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok bagi para siswa. Mereka serin... more Bidang studi matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok bagi para siswa. Mereka sering kali merasakan kesulitan dalam mempelajari, memahami, mendeskripsikan hingga harus menghafal rumus-rumus matematika yang begitu banyak. Sehingga dengan demikian mereka akhirnya membenci matematika dan enggan belajar matematika. Entah siapa yang memberikan kesan dan memulai bahwa mata pelajaran matematika itu sulit dan membosankan, sehingga melekat pada diri mereka bahkan menjadi pola pikir atau mendset yang melekat pada diri mereka. Sebenarnya mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang asyik dan menyenangkan, bahkan termasuk pelajaran yang akan terus berguna untuk kehidupan di masa depan. Coba sekali kali ajak anak anak belajar matematika diluar ruangan atau di alam terbuka. Belajar diluar ruangan pastinya akan lebih seru dan menyenagkan. Ada banyak sekali alat penunjang yang bisa kita manfaatkan jika belajar diluar. Berdasarkan hasil penelitiam yang didapat oleh (Maswar, 2019) menunjukkan bahwa untuk memotivasi siswa menyukai matematika dapat diterapkan strategi pembelajaran matematika menyenangkan siswa (MMS) berbasis metode permainan mathemagic, teka-teki matematis, dan cerita-cerita matematika yang menarik, menantang dan menghibur. Dengan demikian, pembelajaran di kelas matematika menjadi nyaman, dan tidak kaku. Selain itu, melalui metode-metode tersebut dapat merangsang siswa tertarik belajar matematika dan merangsang otak mereka untuk berpikir kreatif. Belajar menjadi terhibur, dan persepsi siswa terhadap matematika yang selama ini negatif karena dipandang rumit, jelimet, terlalu serius dan membosankan menjadi persepsi positif yakni matematika itu asyik, mudah, banyak manfaatnya, menghibur dan menyenangkan Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang didapat oleh (Abidin & Tohir, 2019) menunjukkan bahwa pemilihan strategi yang sesuai dalam konstruksi rumus,penjelasan uraian masalah, informasi penting termasuk penyelesaian kendala yang ditemukan. Adapun berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh (Mohammad Tohir, 2016a) menunjukkan bahwa untuk menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka guru harusm enerapkan sembilan hal yang dapat diterapkan pada kegiatan bertanya, yaitu (1) Mengenalkan suatufenomena menarik yang belum pernah dikenali oleh siswa sebelumnya, (2) Words in a question, (3) Guru memberikan contoh pertanyaan pancingan, (4) Guru membentuk kelompok belajar dalam kegiatan pengamatandan bertanya, (5) Guru dapat juga meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk membuat beberapa pertanyaan, (6) Guru mendampingi masing-masing siswa untuk membuat pertanyaan, (7) Completing What ifor What if not questions, (8) Questioning Breakfast, dan (9) Questioning Appraisal (Mohammad Tohir, 2016b). Sedangkan menurut (As'ari, Tohir, Valentino, Imron, & Taufiq, 2017) mengatakan bahwa guru harus fokus pada materi yang akan didiskusikan dalam kelas, melalui pembelajaran HOTS yang bersumber dari kelompok diskusi siswa. Kemudian, guru menyusun instrumen penilai berdasarkan penerapan pembelajaran HOTS yang dilakukan dalam kelas. Pembelajaran HOTS merupakan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, peran guru tidak banyak menerangkan, sebaliknya guru banyak melakukan stimulasi pertanyaan untuk mendorong memunculkanya pikiran-pikiran orsinil siswa. Oleh kare itu, maka ada tujuh tips belajar matematika asyik dan menyenangkan, yaitu
Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy, Dec 27, 2019
The research aims to describe the level of higher-order thinking skills ability of students in so... more The research aims to describe the level of higher-order thinking skills ability of students in solving generalization patterns in two-dimensional arithmetic series based on revised Bloom's taxonomy. The research method used is a qualitative descriptive approach. The subjects were students of the Master Program of Mathematics Education at Jember University. The data was collected by giving open problem-solving tasks and documentation studies to students to develop patterns of one-dimensional arithmetic series. Then, students are given the task of solving the next problem to draw up a generalization pattern of two-dimensional arithmetic series. The data analysis technique used is qualitative descriptive data analysis. The results showed that the percentage of higher-order thinking skills aspects included analyze (C4) reached 88.89%, evaluate (C5) reached 83.33%, and create (C6) reached 66.67%. The results of this achievement are influenced by several factors, including accuracy in compiling numbers and expanding existing data, mastery of arithmetic series permutation concepts and their application, the tendency of graduate students to rely on memorization and imitations of existing examples. PENDAHULUAN Pendidikan matematika yang diterapkan di sekolah cenderung mengarahkan peserta didik untuk memahami rumus lalu diterapkan dalam menyelesaikan soal atau masalah bila dalam materi yang disampaikan mengandung rumus-rumus tertentu seperti barisan dan deret aritmatika. Padahal, kemampuan berpikir dalam menemukan lalu konstruksi rumus dalam matematika sangat diperlukan agar peserta didik lebih baik dalam memahami materi dan pembelajarannya lebih bermakna. Salah satu kemampuan bepikir yang sangat penting bagi peserta didik agar pembelajarannya lebih bermakna dan meningkatkan kualitas berpikir dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yaitu berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi merupakan komponen penting yang terdapat pada keterampilan abad ke-21, yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikatif, dan kolaboratif (P21, 2014). Berpikir tingkat tinggi tumbuh ketika seorang individu menghadapi masalah atau persoalan yang belum pernah dipecahkan. atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori saling berhubungan atau menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi membingungkan. Berbagai
Several schools in Indonesia implement a Curriculum 2013 in conjunction with the Cambridge curric... more Several schools in Indonesia implement a Curriculum 2013 in conjunction with the Cambridge curriculum on learning. In curriculum documents, there are several different things especially the learning materials. This study was analyzed the presentation of the teaching material in Curriculum 2013 and Cambridge curriculum so that it can be taken into consideration in policy in planning education and learning programs. Qualitative descriptive analytical method applied in this study with the activities of collecting both the curriculum document first, then analyzed it and then explains the results of the analysis before drawing conclusions. The results showed that there are some materials in Cambridge curriculum belonging to a lower level of difficulty and depth compared to Curriculum 2013. There are differences in the presentation of the material in the Cambridge curriculum is presented on an ongoing basis in each class. On the contrary in Curriculum 2013, the presentation of the material is really deeper in two or one particular class only than Cambridge curriculum. In addition, overall in both the curriculum, most of the material were the same and especially, statistics and probability materials were sustainable at each level.
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, Oct 23, 2016
National Examination and Cambridge Checkpoint are the instrument for evaluating the standard comp... more National Examination and Cambridge Checkpoint are the instrument for evaluating the standard competence of student which organized in Secondary Level. National Examination's questions based Pendahuluan Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa dan negara dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya. Salah satu indikator perkembangan pendidikan bisa dilihat dari kualitas lulusan di masing-masing jenjang pen didikan yang diberlakukan. Dari hal tersebut, kualitas sumber daya manusia bisa diprediksi. Kualitas lulusan dapat diukur dengan suatu instrument penilaian yang juga disebut sebagai evaluasi pendidikan. Evaluasi pendidikan adalah hal yang penting dilakukan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan standar kelulusan peserta didik. Pengertian evaluasi pendidikan yaitu penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta
Implemetasi kagiatan pemebelajaran matematika cukup menyulitkan siswa dan guru saat pandemi Covid... more Implemetasi kagiatan pemebelajaran matematika cukup menyulitkan siswa dan guru saat pandemi Covid-19, apalagi siswa harus belajar dari rumah. Belajar jarak jauh di rumah berarti orang tua memiliki peran penting untuk memantau kegiatan anak di rumah selama sekolah diliburkan di Era Covid-19 ini, apalagi kalau siswa diajak belajaran matematika melalui Daring (dalam jaringan). Sudah saatnya guru meninggalkan proses pembelajaran yang mengutamakan hapalan atau menemukan satu jawaban soal yang benar, metode pembelajaran era globalisasi saat ini, pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan untuk pengembangan media dan multimedia pembelajaran matematika.
Bidang studi matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok bagi para siswa. Mereka serin... more Bidang studi matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok bagi para siswa. Mereka sering kali merasakan kesulitan dalam mempelajari, memahami, mendeskripsikan hingga harus menghafal rumus-rumus matematika yang begitu banyak. Sehingga dengan demikian mereka akhirnya membenci matematika dan enggan belajar matematika. Entah siapa yang memberikan kesan dan memulai bahwa mata pelajaran matematika itu sulit dan membosankan, sehingga melekat pada diri mereka bahkan menjadi pola pikir atau mendset yang melekat pada diri mereka. Sebenarnya mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang asyik dan menyenangkan, bahkan termasuk pelajaran yang akan terus berguna untuk kehidupan di masa depan. Coba sekali kali ajak anak anak belajar matematika diluar ruangan atau di alam terbuka. Belajar diluar ruangan pastinya akan lebih seru dan menyenagkan. Ada banyak sekali alat penunjang yang bisa kita manfaatkan jika belajar diluar. Berdasarkan hasil penelitiam yang didapat oleh (Maswar, 2019) menunjukkan bahwa untuk memotivasi siswa menyukai matematika dapat diterapkan strategi pembelajaran matematika menyenangkan siswa (MMS) berbasis metode permainan mathemagic, teka-teki matematis, dan cerita-cerita matematika yang menarik, menantang dan menghibur. Dengan demikian, pembelajaran di kelas matematika menjadi nyaman, dan tidak kaku. Selain itu, melalui metode-metode tersebut dapat merangsang siswa tertarik belajar matematika dan merangsang otak mereka untuk berpikir kreatif. Belajar menjadi terhibur, dan persepsi siswa terhadap matematika yang selama ini negatif karena dipandang rumit, jelimet, terlalu serius dan membosankan menjadi persepsi positif yakni matematika itu asyik, mudah, banyak manfaatnya, menghibur dan menyenangkan Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang didapat oleh (Abidin & Tohir, 2019) menunjukkan bahwa pemilihan strategi yang sesuai dalam konstruksi rumus,penjelasan uraian masalah, informasi penting termasuk penyelesaian kendala yang ditemukan. Adapun berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh (Mohammad Tohir, 2016a) menunjukkan bahwa untuk menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka guru harusm enerapkan sembilan hal yang dapat diterapkan pada kegiatan bertanya, yaitu (1) Mengenalkan suatufenomena menarik yang belum pernah dikenali oleh siswa sebelumnya, (2) Words in a question, (3) Guru memberikan contoh pertanyaan pancingan, (4) Guru membentuk kelompok belajar dalam kegiatan pengamatandan bertanya, (5) Guru dapat juga meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk membuat beberapa pertanyaan, (6) Guru mendampingi masing-masing siswa untuk membuat pertanyaan, (7) Completing What ifor What if not questions, (8) Questioning Breakfast, dan (9) Questioning Appraisal (Mohammad Tohir, 2016b). Sedangkan menurut (As'ari, Tohir, Valentino, Imron, & Taufiq, 2017) mengatakan bahwa guru harus fokus pada materi yang akan didiskusikan dalam kelas, melalui pembelajaran HOTS yang bersumber dari kelompok diskusi siswa. Kemudian, guru menyusun instrumen penilai berdasarkan penerapan pembelajaran HOTS yang dilakukan dalam kelas. Pembelajaran HOTS merupakan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, peran guru tidak banyak menerangkan, sebaliknya guru banyak melakukan stimulasi pertanyaan untuk mendorong memunculkanya pikiran-pikiran orsinil siswa. Oleh kare itu, maka ada tujuh tips belajar matematika asyik dan menyenangkan, yaitu
Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy, Dec 27, 2019
The research aims to describe the level of higher-order thinking skills ability of students in so... more The research aims to describe the level of higher-order thinking skills ability of students in solving generalization patterns in two-dimensional arithmetic series based on revised Bloom's taxonomy. The research method used is a qualitative descriptive approach. The subjects were students of the Master Program of Mathematics Education at Jember University. The data was collected by giving open problem-solving tasks and documentation studies to students to develop patterns of one-dimensional arithmetic series. Then, students are given the task of solving the next problem to draw up a generalization pattern of two-dimensional arithmetic series. The data analysis technique used is qualitative descriptive data analysis. The results showed that the percentage of higher-order thinking skills aspects included analyze (C4) reached 88.89%, evaluate (C5) reached 83.33%, and create (C6) reached 66.67%. The results of this achievement are influenced by several factors, including accuracy in compiling numbers and expanding existing data, mastery of arithmetic series permutation concepts and their application, the tendency of graduate students to rely on memorization and imitations of existing examples. PENDAHULUAN Pendidikan matematika yang diterapkan di sekolah cenderung mengarahkan peserta didik untuk memahami rumus lalu diterapkan dalam menyelesaikan soal atau masalah bila dalam materi yang disampaikan mengandung rumus-rumus tertentu seperti barisan dan deret aritmatika. Padahal, kemampuan berpikir dalam menemukan lalu konstruksi rumus dalam matematika sangat diperlukan agar peserta didik lebih baik dalam memahami materi dan pembelajarannya lebih bermakna. Salah satu kemampuan bepikir yang sangat penting bagi peserta didik agar pembelajarannya lebih bermakna dan meningkatkan kualitas berpikir dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yaitu berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi merupakan komponen penting yang terdapat pada keterampilan abad ke-21, yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikatif, dan kolaboratif (P21, 2014). Berpikir tingkat tinggi tumbuh ketika seorang individu menghadapi masalah atau persoalan yang belum pernah dipecahkan. atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori saling berhubungan atau menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi membingungkan. Berbagai
Several schools in Indonesia implement a Curriculum 2013 in conjunction with the Cambridge curric... more Several schools in Indonesia implement a Curriculum 2013 in conjunction with the Cambridge curriculum on learning. In curriculum documents, there are several different things especially the learning materials. This study was analyzed the presentation of the teaching material in Curriculum 2013 and Cambridge curriculum so that it can be taken into consideration in policy in planning education and learning programs. Qualitative descriptive analytical method applied in this study with the activities of collecting both the curriculum document first, then analyzed it and then explains the results of the analysis before drawing conclusions. The results showed that there are some materials in Cambridge curriculum belonging to a lower level of difficulty and depth compared to Curriculum 2013. There are differences in the presentation of the material in the Cambridge curriculum is presented on an ongoing basis in each class. On the contrary in Curriculum 2013, the presentation of the material is really deeper in two or one particular class only than Cambridge curriculum. In addition, overall in both the curriculum, most of the material were the same and especially, statistics and probability materials were sustainable at each level.
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, Oct 23, 2016
National Examination and Cambridge Checkpoint are the instrument for evaluating the standard comp... more National Examination and Cambridge Checkpoint are the instrument for evaluating the standard competence of student which organized in Secondary Level. National Examination's questions based Pendahuluan Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa dan negara dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya. Salah satu indikator perkembangan pendidikan bisa dilihat dari kualitas lulusan di masing-masing jenjang pen didikan yang diberlakukan. Dari hal tersebut, kualitas sumber daya manusia bisa diprediksi. Kualitas lulusan dapat diukur dengan suatu instrument penilaian yang juga disebut sebagai evaluasi pendidikan. Evaluasi pendidikan adalah hal yang penting dilakukan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan standar kelulusan peserta didik. Pengertian evaluasi pendidikan yaitu penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta
Uploads
Papers by Zainal Abidin
Conference Presentations by Zainal Abidin