In Java, there is a tradition called death commemoration. In Javanese society, death commemoration consists of geblag (commemoration afther funeral), commemoration at 3rd day of the death, 40th day of the death, 100th day of the death, 1... more
In Java, there is a tradition called death commemoration. In Javanese society, death commemoration consists of geblag (commemoration afther funeral), commemoration at 3rd day of the death, 40th day of the death, 100th day of the death, 1 year, 2 years, and 1000th day of the death. This was a descriptive research. It used ethnography method. The data was collected by interview, observation, and literature study. The result said that to decide the day and pasaran of death commemoration, it is need to use modulo concept. We used modulo 7 to decide the day, because there are seven days in a week and to decide the pasaran we used modulo 5 because there are five pasarans. It means that death commemoration tradition in Javanese society applied mathematical concept. Then, death commemoration tradition in Javanese is a part of ethnomathematics.
Pembelajaran matematika membantu siswa untuk membangun konsep matematika dengan kemampuannya sendiri. Pemahaman konsep inilah yang menjadi dasar dalam memecahkan masalah. Dalam proses memecahkan masalah ini, seseorang yang memiliki... more
Pembelajaran matematika membantu siswa untuk membangun konsep matematika dengan kemampuannya sendiri. Pemahaman konsep inilah yang menjadi dasar dalam memecahkan masalah. Dalam proses memecahkan masalah ini, seseorang yang memiliki literasi matematika akan menyadari atau memahami konsep matematika mana yang relevan dengan masalah yang dihadapinya. Dari kesadaran ini kemudian berkembang pada bagaimana merumuskan masalah tersebut kedalam bentuk matematisnya untuk kemudian di selesaikan. Kemampuan literasi ini tidak hanya terbatas pada kemampuan menggunakan aspek berhitung dalam matematika saja, tetapi juga melibatkan pengetahuan yang lebih luas yaitu mencakup quantity, uncertainty, change and ralationships, dan shape and sapce. Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang memerlukan pengetahuan tersebut. Upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik antara lain dengan menerapkan pembelajaran dengan model realistic mathematic education (RME). GeoGebra dit...
Abstrak Penelitian pengembangan ini didasarkan pada masalah dikotomi ilmu yang berimbas pada anggapan peserta didik mengenai ilmu sains (termasuk matematika) dan ilmu agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul... more
Abstrak Penelitian pengembangan ini didasarkan pada masalah dikotomi ilmu yang berimbas pada anggapan peserta didik mengenai ilmu sains (termasuk matematika) dan ilmu agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pembelajaran matematika berbasis Unity of sciences. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII-A MTs Hasyim Asy'ari Bangsri yang berjumlah 37 peserta didik. Hasil dari penelitian ini adalah tersusunnya modul berbasis Unity of sciences yang dikembangkan mengikuti model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esain, (D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation. Modul ini diuji kevalidannya oleh tiga dosen pendidikan matematika UIN Walisongo Semarang dan satu guru MTs Hasyim Asy'ari Bangsri, dan memperoleh rata-rata persentase 85% dengan kategori cukup valid dan perlu dilakukan sedikit revisi. Hasil kepraktisan modul diperoleh dari penilaian tanggapan peserta didik dan guru yang memperoleh rata-rata nilai 3,3 dan 3,2 dari skor maksimal 4 dengan kategori baik, sehingga modul praktis untuk digunakan. Penilaian aspek kognitif peserta didik untuk menyatakan keefektifan modul, diperoleh dari nilai pretest dan posttest yang dianalisis dengan n-gain, dan diperoleh nilai n-gain sebesar 0,63 dari skor maksimal 1 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dinyatakan bahwa modul pembelajaran matematika pada pokok bahasan himpunan kelas VII MTs berbasis Unity of sciences memiliki kualitas yang baik.