AL MUHDIL KARIM

Pertanyaan yang pertama kali di utarakan adalah apakah sumbangsih sejarahwan prancis dalam ilmu sejarah secara keseluruhan, pertanyaan ini diajukan oleh Arthur Marwijk. Dalam tulisanya Arthur Marwijk menuliskan nama Henri Berr sebagai salah seorang sejarahwan yang keluar dari dari paradigma umum mengenai ilmu sejarah, Pendekatan Berr yang lebih dekapt dengan sosiologi Durkheim menjadi salah satu karakteristik tersendiri dalam perkembangan ilmu sejarah. Pemikiran Henri Berr tersebut pada nantinya memberikan kontribusi yang besar terhadap mahzab Annales.

Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang menerapkan sistem tekhnolgi informasi dalam setiap aktivitas dengan tujuan optimasi terhadap kinerja serta meningkatkan jangkauan pelayanan. Dengan penerapan sistem tekhnolgi informasi seharusnya perpustakaan digital mampu untuk merubah dan meningkatkan kemampuan individual dari seseorang sehingga terbentuk masyarakat yang melek informasi. Namun dalam perkembanganya ternyata banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan perpustakaan digital. Mulai dari membangun  perpustakaan digital, kebijakan perpustakaan digital sampai kondisi sosial di tengah masyarakat.

Pemaknaan masih menjadi konsentrasi dari pemikiran Roland Barthes. Fenomena strukturalis merupakan frame dari pemikiran Barthes mengenai pemaknaan sebuah tanda. Postulat dari Saussure mengenai pendefenisian dan implementasi tanda dalam sebuah tafsir pemaknaan terasa sangat kental dalam pemikiran Roland Barthes khususnya dalam menginterprestasikan mitos. Akan tetapi dalam mitos secara terang terangan Roland Barthes menolak pemaknaan yang bersifat monosemi. Ketika Saussure melihat konsep bahasa hanya dari language Roland Barthes berusaha menggeser dalam konsepsus parole sebagai aspek yang tidak bisa dilepaskan dalam pembentukan petanda

Culture in classical social theory, dapat diartikan sebagai kebudayaan dalam sudut pandang teori sosial klasik. Dalam teks ditemukan beberapa nama besar yang memberikan dampak yang dalam terhadap perkembangan ilmu sosial, dalam review ini kami mencoba untuk melakukan kajian untuk pengujian teks.

Penerapan teknologi informasi di dalam pepustakaan diterapkan dalam berbagai bidang perkerjaan yang berhubungan dengan kepustakawanan. Bidang pekerjaan yang diintegrasikan dalam sistem ini adalah akuisisi, katalogisasi, sirkulasi, preservasi dan statistika bibliometrik bahan perpustakaan. Di samping sebagai alat bantu perkerjaan, penerapan teknologi informasi juga dimanfaatkan sebagai sarana pendukung dalam aktifitas mendapatkan, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi.

Otomasi dan penerapan sistem tekhnologi informasi dan komunikasi di dunia kearsipan telah berjalan sejak pertengahan abad kedua puluh. Ada fase sejarah pengembangan otomasi arsip. Disamping itu ada beberapa isu strategis dalam pengembangan arsip digital.

On modern era, we have a awarenese local wisdom as a sub of modern science. On postmodern era, local genius begin take a potition to central of modern science object research. To accomodate this trend, library must transform their paradigm, on postmodern era libarary must be agent for conservation of local genius knowledge, and try publish it for research purposes. For develepment pusposes libaray have a responsibilty to make a easy accsess for local genius preservation material

On digital era, information being one of basic human need. Based on MEA 2015, all of country on South Asia Region have a contract for free trade. In same time we have opportunity to make a south asia library resource sharing. For this opportunity as a librarian we must prepare for basic concept library resource model sharing.

Cossette berusaha untuk membuat sebuah grand narasi mengenai filsafat kepustakawanan. Idealisme cossette begitu terlihat dengan usaha penegasian aspek aspek materialisme dalam filsafat kepustakwanan yang dicoba dikembangkan olehnya. Namun ada beberapa aspek yang perlu dievaluasi ulang dalam project filsafat yang dikerjakan oleh Cossette khususnya untuk pengembangan filsafat perpustakaan di Indonesia

Informasi dan pengetahuan adalah dua kata yang saling berhubungan, namun dalam implementasinya seringkali terjadi pereduksian makna, selama ini usaha untuk melakukan usaha determinasi terhadap kedua kata tersebut telah dilakukan. dalam papper kali ini kami mencoba untuk mendekontruksi yang kemudian merekonstruksi kembali hasil dari dekonstruksi defenisi informasi.