Yustisia Kristiana
Universitas Pelita Harapan, Travel Industry Management, Faculty Member
Kabupaten Sumba Tengah adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, hasil pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Sumba Tengah cukup beragam baik budaya maupun... more
Kabupaten Sumba Tengah adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, hasil pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Sumba Tengah cukup beragam baik budaya maupun alam. Tantangan terberat Kabupaten Sumba Tengah dalam membangun sektor pariwisata adalah belum optimalnya pengelolaan daya tarik wisata karena masih terbatasnya fasilitas pendukung yang memadai dan kualitas SDM pariwisata. Peningkatan kapasitas masyarakat dan usaha pariwisata sebagai fasilitas pendukung pembangunan pariwisata, sangat dibutuhkan di Kabupaten Sumba Tengah. Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan kepada Kelompok Masyarakat Pelaku Wisata Kabupaten Sumba Tengah. Tujuan dari kegiatan ini antara lain adalah untuk (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pariwisata berkelanjutan, (2) mengembangkan kesadaran tentang dampak pengembangan pariwisata, (3) meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan lingkungan dan kebersihan diri serta (4) meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Metode kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan, diskusi dan demonstrasi. Kelompok Masyarakat Pelaku Wisata Kabupaten Sumba Tengah dapat mengikuti dengan baik kegiatan yang diselenggarakan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan terdapat penguasaan pengetahuan tentang pariwisata berkelanjutan, dampak pariwisata, serta kebersihan lingkungan dan kebersihan diri. Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang dan dapat berperan aktif dalam pembangunan pariwisata secara berkelanjutan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan berkaitan dengan upaya menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya yang dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata pada saat ini, masih dapat dinikmati untuk masa yang akan datang.
Indonesian traditional cake has a taste that is very unique, one of which is klepon. Klepon is unique because the color combination of green and white that comes from dough and grated coconut. Klepon also can be made from another easy... more
Indonesian traditional cake has a taste that is very unique, one of which is klepon. Klepon is unique because the color combination of green and white that comes from dough and grated coconut. Klepon also can be made from another easy ingredients which can be reached by the community, for example taro, cassava, and banana. Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan developed a training program of creating klepon in Woman Prison Tangerang Class IIA. This program was conducted on Tuesday and Wednesday, 19-20 July 2016 with total participants were 70 participants. Training program was led by lecturer and assisted by students of Hospitality Management. The program went very well. Training method used is presentation, demonstration and practice. Benefits derived by the participants through this program are (1) develop knowledge about traditional Indonesian cake, (2) enhance skills of the traditional cake creations, especially klepon, and (3) develop knowledge entrepreneurship. The program is expected to create self-sufficiency and improve the quality of life of inmates in Woman Prison Tangerang Class IIA.
Kue tradisional Indonesia memiliki cita rasa yang sangat unik, salah satunya adalah klepon. Klepon adalah kue tradisional yang unik karena kombinasi warna hijau dan putih yang berasal dari adonan dan parutan kelapa. Klepon juga dapat dibuat dari bahan lain yang mudah didapat oleh masyarakat, misalnya talas, singkong, dan pisang. Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan mengembangkan program pelatihan tentang kreasi klepon di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang. Program ini dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu 19-20 Juli 2016 dengan jumlah peserta 70 peserta. Program pelatihan dipimpin oleh dosen dan dibantu oleh mahasiswa program studi Manajemen Perhotelan. Pelaksanaan program pelatihan berjalan dengan sangat baik. Metode pelatihan yang digunakan adalah presentasi, demonstrasi dan praktik. Manfaat yang diperoleh oleh peserta melalui program ini adalah (1) mendapatkan pengetahuan tentang kue tradisional Indonesia, (2) mengembangkan keterampilan tentang kreasi kue tradisional, khususnya klepon, dan (3) mendapatkan pengetahuan tentang kewirausahaan. Program ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang.
Kue tradisional Indonesia memiliki cita rasa yang sangat unik, salah satunya adalah klepon. Klepon adalah kue tradisional yang unik karena kombinasi warna hijau dan putih yang berasal dari adonan dan parutan kelapa. Klepon juga dapat dibuat dari bahan lain yang mudah didapat oleh masyarakat, misalnya talas, singkong, dan pisang. Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan mengembangkan program pelatihan tentang kreasi klepon di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang. Program ini dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu 19-20 Juli 2016 dengan jumlah peserta 70 peserta. Program pelatihan dipimpin oleh dosen dan dibantu oleh mahasiswa program studi Manajemen Perhotelan. Pelaksanaan program pelatihan berjalan dengan sangat baik. Metode pelatihan yang digunakan adalah presentasi, demonstrasi dan praktik. Manfaat yang diperoleh oleh peserta melalui program ini adalah (1) mendapatkan pengetahuan tentang kue tradisional Indonesia, (2) mengembangkan keterampilan tentang kreasi kue tradisional, khususnya klepon, dan (3) mendapatkan pengetahuan tentang kewirausahaan. Program ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang.
Purpose: This study will specialize discussion in hotel business sector, particularly the 3-star hotels in Jakarta. 3-star hotels getting tough competition from budget hotels that continue to emerge in Jakarta and surrounding areas.... more
Purpose: This study will specialize discussion in hotel business sector, particularly the 3-star hotels in Jakarta. 3-star hotels getting tough competition from budget hotels that continue to emerge in Jakarta and surrounding areas. Increased competition in the service industry for causing a company to be very concerned in terms of acquiring and retaining customers. Customer complaints is also the reason research in a 3-star hotels, in addition to the emergence of a budget hotel which adds competition within 3-star hotels. The paper aim to examine and explain the variable service quality, commitment, customer loyalty and influence between these variables.
Design/methodology/approach: The unit of analysis in this research is the organization, 3-star hotels in Jakarta. The data collected data through a structured questionnaire based on the review of relevant literatures and an overview of the theories. Data were analyzed using SEM (Structural Equation Modeling).
Findings: There is a positive influence of service quality on customer loyalty. They have a strong emotional attachment to the hotel that provides the right services, quickly, in accordance with promised and will promote it among friends, family and colleagues. There is a positive influence of the service quality on commitment. Hotel employees who look neat, show sincerity to help make customers feel an emotional bond, being concerned with the success of the hotel, have a sense of belonging, stayed at the hotel because of the need and hard to stay at another hotel. There is a positive influence of commitment on customer loyalty. Hotels that form a strong emotional bond so customers will choose this hotel brands and do not want to stay at another hotel.
Originality/value: Commitment appropriately used in the context of a 3-star hotel to be able to induce customer loyalty, to see the positive influence on the relations to customer loyalty.
Design/methodology/approach: The unit of analysis in this research is the organization, 3-star hotels in Jakarta. The data collected data through a structured questionnaire based on the review of relevant literatures and an overview of the theories. Data were analyzed using SEM (Structural Equation Modeling).
Findings: There is a positive influence of service quality on customer loyalty. They have a strong emotional attachment to the hotel that provides the right services, quickly, in accordance with promised and will promote it among friends, family and colleagues. There is a positive influence of the service quality on commitment. Hotel employees who look neat, show sincerity to help make customers feel an emotional bond, being concerned with the success of the hotel, have a sense of belonging, stayed at the hotel because of the need and hard to stay at another hotel. There is a positive influence of commitment on customer loyalty. Hotels that form a strong emotional bond so customers will choose this hotel brands and do not want to stay at another hotel.
Originality/value: Commitment appropriately used in the context of a 3-star hotel to be able to induce customer loyalty, to see the positive influence on the relations to customer loyalty.
Untung Jawa Island is located in the Thousand Islands is an area that requires the jetty for the local community and tourists to reach the islands. The visit of tourists to the coastal areas and islands will increase the value of the... more
Untung Jawa Island is located in the Thousand Islands is an area that requires the jetty for the local community and tourists to reach the islands. The visit of tourists to the coastal areas and islands will increase the value of the social, economic, and cultural communities. One jetty on the Untung Jawa Island in damaged condition. Development planning is needed to support economic activity in Untung Jawa Island. Jetty improvement should be observe to all aspects so as to support the appeal of the tourist attractions in the region. The purpose of the study is to provide a comprehensive understanding of the principles and rules in planning the jetty. This study uses a descriptive study to help researchers in assessing various aspects in the development of the jetty. The results of this research is produce some guidance for stakeholders on planning and coordinating the construction of the jetty in Untung Jawa Island.
Pulau Untung Jawa yang berada di Kepulauan Seribu merupakan kawasan perairan yang memerlukan keberadaan dermaga baik bagi masyarakat maupun wisatawan untuk menjangkau pulau-pulau. Kunjungan wisatawan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau akan meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Salah satu dermaga yang berada di Pulau Untung Jawa dalam kondisi rusak. Perencanaan pembangunan sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan perekonomian di Pulau Untung Jawa. Perbaikan dermaga hendaknya dapat memperhatikan segala aspek sehingga mampu mendukung daya tarik wisata yang ditawarkan di kawasan tersebut. Tujuan dari penyusunan kajian pengembangan dermaga di Pulau Untung Jawa adalah untuk memberikan pemahaman secara komprehensif mengenai prinsip dan kaidah dalam perencanaan dermaga. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif untuk membantu peneliti dalam mengkaji berbagai aspek dalam pengembangan dermaga. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya panduan bagi para pemangku kepentingan dalam merencanakan dan berkoordinasi dalam pembangunan dermaga di Pulau Untung Jawa.
Pulau Untung Jawa yang berada di Kepulauan Seribu merupakan kawasan perairan yang memerlukan keberadaan dermaga baik bagi masyarakat maupun wisatawan untuk menjangkau pulau-pulau. Kunjungan wisatawan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau akan meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Salah satu dermaga yang berada di Pulau Untung Jawa dalam kondisi rusak. Perencanaan pembangunan sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan perekonomian di Pulau Untung Jawa. Perbaikan dermaga hendaknya dapat memperhatikan segala aspek sehingga mampu mendukung daya tarik wisata yang ditawarkan di kawasan tersebut. Tujuan dari penyusunan kajian pengembangan dermaga di Pulau Untung Jawa adalah untuk memberikan pemahaman secara komprehensif mengenai prinsip dan kaidah dalam perencanaan dermaga. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif untuk membantu peneliti dalam mengkaji berbagai aspek dalam pengembangan dermaga. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya panduan bagi para pemangku kepentingan dalam merencanakan dan berkoordinasi dalam pembangunan dermaga di Pulau Untung Jawa.
Agrotourism is one ofthe potential alternatives to be developed in the village. Agrotourism can be classified into ecotourism activities as ecotourism is a form oftravel that does not damage or contaminate nature with the purpose to... more
Agrotourism is one ofthe potential alternatives to be developed in the village. Agrotourism can be classified into ecotourism activities as ecotourism is a form oftravel that does not damage or contaminate nature with the purpose to admire and enjoy the beauty of nature, animals or wild plants in their natural environment as well as educational facilities. The purpose of this study (1) to identify the potential and development efforts in the Kampung Domba Terpadu, Juhut and (2) identify the obstacles encountered in the development of agrotourism in Kampung Domba Terpadu, Juhut. The method used in this research is descriptive and data collection methods are observation and interviews and secondary data collection. The results ofthis study are (1) Kampung Domba Terpadu, Juhut has the potential to become one of the agrotourism area and the efforts made to potential support include (a) approach advocary in developing agreements with outside parties, (b) an agreement on the division of revenue between the travel agency with the manager agrotourism and (c) develop infrastructure such as roads, shelter, location to enjoy the natural scenery, toilets, and map / sketch tourist area, and (2) there are constraints based on the aspect ofa concept or paradigm, social aspect and aspect ofartifacts or material in the development ofagrotourism in Kampung Domba Terpadu, Juhut.
Agrowisata adalah salah satu alternatif potensial untuk dikembangkan di desa. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam ekowisata karena agrowisata adalah bentuk kegiatan perjalanan wisata yang tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) potensi yang dimiliki dan upaya pengembangan agrowisata di Kampung Domba Terpadu, Juhut serta (2) mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata di Kampung Domba Terpadu, Juhut. Metode yang digunakan bersifat deskriptif, ekksploratif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara serta pengumpulan data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kampung Domba Terpadu, memiliki potensi untuk menjadi salah satu kawasan agrowisata dan upaya yang dilakukan untuk mendukung potensi antara lain dengan (a) melakukan pendekatan advocary dalam mengembangkan kesepakatan dengan pihak luar, (b) melakukan kesepakatan tentang pembagian penerimaan antara biro perjalanan dengan pihak pengelola agrowisata dan (c) mengembangkan prasarana seperti jalan, tempat berteduh, lokasi untuk menikmati pemandangan alam, toilet, dan peta/sketsa kawasan wisata dan (2) terdapat kendala berdasarkan aspek konsep atau pola pikir, aspek sosial dan aspek artefak atau kebendaan dalam mengembangkan Kampung Domba Terpadu, Juhut. Kata kunci: agrowisata, model pengembangan agrowisata, agrowisata berbasis masyarakat.
Agrowisata adalah salah satu alternatif potensial untuk dikembangkan di desa. Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam ekowisata karena agrowisata adalah bentuk kegiatan perjalanan wisata yang tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) potensi yang dimiliki dan upaya pengembangan agrowisata di Kampung Domba Terpadu, Juhut serta (2) mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata di Kampung Domba Terpadu, Juhut. Metode yang digunakan bersifat deskriptif, ekksploratif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara serta pengumpulan data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kampung Domba Terpadu, memiliki potensi untuk menjadi salah satu kawasan agrowisata dan upaya yang dilakukan untuk mendukung potensi antara lain dengan (a) melakukan pendekatan advocary dalam mengembangkan kesepakatan dengan pihak luar, (b) melakukan kesepakatan tentang pembagian penerimaan antara biro perjalanan dengan pihak pengelola agrowisata dan (c) mengembangkan prasarana seperti jalan, tempat berteduh, lokasi untuk menikmati pemandangan alam, toilet, dan peta/sketsa kawasan wisata dan (2) terdapat kendala berdasarkan aspek konsep atau pola pikir, aspek sosial dan aspek artefak atau kebendaan dalam mengembangkan Kampung Domba Terpadu, Juhut. Kata kunci: agrowisata, model pengembangan agrowisata, agrowisata berbasis masyarakat.