Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sistem Informasi Manajemen

Tugas Terstruktur SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Disusun oleh: NALORA SATININGRUM F1B012064 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2015 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3 1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 3 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 5 3. PEMBAHASAN ............................................................................................................ 7 3.1. Manfaat Sistem Informasi Manajemen .................................................................... 7 3.2. Penerapan dan Evaluasi Sistem Informasi Manajemen .......................................... 11 3.2.1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen ........................................................ 11 3.2.2. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen ........................................................... 13 3.3. 4. Pengalaman Menggunakan Sistem Informasi Manajemen ..................................... 14 PENUTUP ................................................................................................................... 21 4.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 21 4.2. Saran..................................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 23 Sistem Informasi Manajemen | 2 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan yang sangat terlihat dalam era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek kehidupan manusia. Dengan tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak bagi informasi yang ingin mereka dapatkan. Kemajuan teknologi informasi seolah-olah membuat semua orang dapat mengetehui apa saja yang ingin mereka ketahui dengan segera. Sementara itu, seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektivitas, produktivitas dan efisiensi mereka. Berkat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi misalnya, pesan-pesan dapat dikirim dan diterima pada waktu yang bersamaan meskipun jarak antara pengirim dan penerimanya sangat jauh. John Nasbitt dalam tulisannya yang berjudul Megatrends: Ten Directions Transforming Our Lives (1982) mengatakan bahwa kita telah menapaki zaman baru yang dicirikan oleh adanya ledakan informasi (information explosion) beserta sepuluh kecenderungan pokok yang sesungguhnya menunjukkan bahwa kita telah beralih dari masyarakat industrial ke masyarakat informasi. Sistem ekonomi manusia kini tergantung pada produksi, manajemen, dan pemanfaatan informasi. Sehingga semakin banyak organisasi atau perusahaan yang mencurahkan perhatian utamanya pada penciptaan informasi yang bermanfaat bagi manajemen, namun hanya perusahaan atau organisasi yang mampu mencari dan mendapatkan informasi secara efektif yang akan berhasil. Setelah perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya, maka semakin banyaklah perusahaan di Indonesia menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM), karena mereka mulai menyadari SIM sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kinerja organisasi. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi pada dewasa ini tidak akan unggul di dalam persaingan. Sistem informasi manajemen (SIM) telah ada sebelum adanya perkembangan teknologi informasi (teknologi komputer), SIM telah digunakan oleh para pimpinan organisasi atau perusahaan, dalam upaya pengambilan keputusan walaupun masih terbatas. Saat itu, proses pengambilan keputusan yang dilakukan masih sangat sederhana. Segala Sistem Informasi Manajemen | 3 sesuatunya masih berjalan secara manual dan masih lamban karena semua data yang tersimpan dalam bentuk lembaran-lembaran arsip yang bermacam ragam. Sehingga saat pimpinan memerlukan suatu informasi yang berhubungan dengan sesuatu dan harus diputuskan atau diambil kebijakan, maka tidak ada cara selain membongkar semua arsip yang dibutuhkan. Terkadang jika arsip tersebut telah ditemukan tulisannya sudah kabur, kertasnya sudah kusam, atau bahkan mungkin sudah rusak karena dimakan rayap atau kutu buku dan sejenisnya. Pendek kata, proses pencarian arsip dan dokumen yang dibutuhkan sebagai dasar dari pengambilan keputusan bagi sang pimpinan sangatlah lamban dan membutuhkan waktu yang lama. Sistem Informasi Manajemen yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Munculnya sistem yang berbasis komputer yang disesuaikan secara langsung untuk digunakan oleh eksekutif pembuat keputusan memungkinkan untuk mengadakan sebuah pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh manajemen berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusannya. Perkembangan teknologi otomasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di dalam organisasi-organisasi modern. Dalam hal ini, aplikasi teknologi komputer benar-benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat, dan efisien. Di Indonesia, pemakaian komputer di kantor-kantor organisasi swasta dan organisasi pemerintah meningkat tajam. Sebab, banyak urusan ketatausahaan yang dapat diselesaikan secara lebih efisien dengan menggunakan perkakas komputer. Prestasi organisasi akan ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia. Pada organisasi bisnis, daya saing hanya akan dapat dipertahankan oleh perusahaan-perusahaan yang “padat informasi” dan memiliki manajer-manajer andal yang mampu membuat keputusan secara tepat dari informasi tersebut. Modal yang penting bagi seorang manajer perusahaan adalah kemampuannya untuk menganalisis situasi dan kondisi secara tepat serta kemampuan untuk menghasilkan atau menyerap informasi yang andal dan akurat untuk dapat membuat keputusan-keputusan rasional. Pada organisasi-organisasi publik, reputasi organisasi, efisiensi dan efektivitas layanan masyarakat hanya akan dapat ditingkatkan apabila para manajernya mampu mengelola organisasi tersebut secara adaptif dengan memanfaatkan segenap informasi yang berguna bagi organisasi sehingga tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang modern. Di tingkat internasional, kemampuan dalam mengolah informasi, mengadopsi dan Sistem Informasi Manajemen | 4 memanfaatkan teknologi informasi di sebuah negara juga akan menentukan keunggulan ekonomi dan politiknya. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa saja manfaat dari Sistem Informasi Manajemen? 2. Bagaimana penerapan dan evaluasi Sistem Informasi Manajemen? 3. Bagaimana pengalaman dalam menggunakan Sistem Informasi Manajemen? 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada umumnya apabila orang membicarakan tentang Sistem Informasi Manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjangan pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Selain itu, biasanya istilah Sistem Informasi Manajemen juga digambarkan dengan suatu sistem komputer. Namun, pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen di dalam organisasi telah ada sebelum perkakas komputer diciptakan. Pengertian Sistem Informasi Manajemen konvensional terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan sistematis seperti pencatatan agenda, kearsipan, komunikasi diantara manajer-manajer organisasi, penyajian informasi untuk pengambilan keputusan, dan sebagainya. Namun dengan tersedianya teknologi pengolahan data dengan komputer yang relatif murah, sekarang dan di masa depan penggunaan komputer untuk menunjang Sistem Informasi Manajemen tidak dapat dihindari lagi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah salah satu dari lima subsistem utama CBIS (Computer Based Information System). Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Subunit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen. Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (McLeod & Schell, Sistem Informasi Manajemen, 2004). Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau subunit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut Sistem Informasi Manajemen | 5 tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non-manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga artikan sebagai suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi (O’Brien, 2005). Untuk lebih jelasnya dijelaskan pengertian masing-masing unsur pembentuk istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM), yaitu:  Sistem, secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi,  saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, 1987). Data dan informasi, secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambilan keputusan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan (Murdick, Robert G., Joel E. Ross, James R. Claggett, 1984). Dengan kata lain, informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang  akan menggunakannya untuk membuat keputusan. Manajemen, ringkasnya, merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan manajemen tercakup dalam tiga jenis kegiatan, yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), dan contolling (pengendalian). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari dibentuknya Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah supaya organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen. Dengan demikian SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Sistem Informasi Manajemen | 6 3. PEMBAHASAN 3.1. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah sistem manusia dan mesin yang terintegrasi dalam menyediakan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan penentuan alternatif tindakan dalam sebuah organisasi sistem tersebut. Dalam operasinya, sistem informasi manajemen menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal data. Sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi bertanggungjawab untuk pengumpulan dan pengolahan data sewaktu menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan organisasi. Gordon B. Davis menggambarkan Sistem Informasi Manajemen melalui sebuah susunan piramida/limas sebagai berikut: Susunan tersebut menggambarkan lapisan bawah terdiri atas informasi mengenai pengolahan transaksi, keadaan query, dan lain-lain; tingkat berikutnya terdiri atas sumber daya-sumber daya informasi pendukung dan pengendali operasi harian; tingkat yang ketiga terdiri atas sumber daya-sumber daya sistem informasi untuk membantu dalam perencanaan taktis dan pembuatan keputusan untuk pengendalian manajemen; tingkat atas terdiri atas sumber daya-sumber daya informasi untuk mendukung rencana strategis dan pembuatan kebijaksanaan oleh tingkatan manajemen tertinggi. Sistem Informasi Manajemen menurut James A. O’Brien adalah suatu tantangan utama untuk para manajer. Jadi, fungsi sistem informasi menggambarkan: Sistem Informasi Manajemen | 7 1. Suatu wilayah fungsional utama bisnis yang sama pentingnya dengan fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. 2. Suatu penyumbang penting untuk efisiensi operasional, produktifitas dan moril karyawan, dan pelyanan serta kepuasan pelanggan. 3. Sebuah sumber utama informasi dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan keefektifan pembuatan keputusan oleh para manajer. 4. Sebuah unsur penting dalam pengembangan produk dan pelayanan yang bersaing yang memberikan keuntungan strategis di pasaran dunia. 5. Sebuah bagian utama pada sumber daya-sumber daya dan biaya perusahaan dalam menjalankan usaha bisnis hingga merupakan sebuah tantangan untuk manajemen sumber daya. 6. Sebuah kesempatan karir yang sangat penting, dinamis, dan menantang untuk banyak orang. Sistem Informasi Manajemen sebagai pengambil keputusan dalam lingkungan usaha dapat digambarkan seperti berikut (James A. O’Brien): Gambar tersebut mencontohkan susunan organisasi yang mudah disesuaikan dengan lingkungan lainnya karena suatu organisasi dapat saja mengubahnya sesuai dengan perubahan lingkungan di dalam organisasi mereka sendiri. Sistem informasi merupakan sebuah perpaduan/gabungan orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya-sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan Sistem Informasi Manajemen | 8 informasi pada sebuah organisasi. Jadi, tujuan SIM adalah memberikan informasi untuk pembuatan keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi sub-sistem dari perusahaan/orgasnisasi dan juga untuk memberikan perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya. Dari penjelasan tujuan sistem informasi manajemen tersebut, Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat menolong organisasi untuk:  Meningkatkan Efisiensi Operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.  Memperkenalkan Inovasi dalam Bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.  Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information Sistem Informasi Manajemen | 9 base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen. Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar. Berkaitan dengan apa yang disebutkan diatas perlunya bahwa sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan nama SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik pengelolaan informasi dalamsuatu organisasi. SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut. Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga mempunyai manfaat: 1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. 2. Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang. Sistem Informasi Manajemen | 10 3. SIM juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya. SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah. 3.2. Penerapan dan Evaluasi Sistem Informasi Manajemen 3.2.1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Menurut George M. Scott, penerapan sistem adalah proses pemasangan sistem yang baru dirancang, termasuk semua perlengkapan dan perangkat lunak yang dibeli (M.Scott, 2004). Penerapan sistem merupakan kegiatan yang berstruktur. Kegiatan-kegiatan pada fase penerapan adalah: 1. Pendidikan dan Pelatihan personil 2. Pemrograman 3. Penyiapan lokasi 4. Pemasangan dan Pemeriksaan instalasi peralatan dan software yang dibeli 5. Konversi file 6. Penggunaan sistem baru 7. Pemeriksaan akhir dan serah-terima 8. Dokumentasi Berdasarkan pendapat di atas, pendidikan dan pelatihan terhadap pegawai sangat diperlukan untuk mensosialisasikan pada sistem baru, sehingga pegawai tersebut dapat bekerja sama dengan sistem baru itu dengan menggunakannya. Pemrograman merupakan suatu bagian yang penting dari banyak sistem investigasi. Kegiatan pemrograman harus dipantau secara hati-hati, karena sering tidak memenuhi kualitas yang diharapkan. Jika ada sistem baru maka, tempat untuk komputer harus dipersiapkan dengan baik, baik keamanan fisik maupun efisiensi operasi. Sedangkan dokumentasi esensial bertujuan untuk menyediakan pengertian mengenai sistem untuk memungkinkan sistem diaudit dan untuk mengajarkan pemakai bagaimana berinteraksi dengan sistem dan menjalankannya. Berbeda Sistem Informasi Manajemen | 11 dengan dokumentasi program yang menerangkan alasan-alasan dan logika mengenai suatu program yang mengandung deskripsi. M. Fakhri dan Amin menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam penerapan sistem informasi, yaitu: 1. Desain Sistem informasi dikatakan gagal jika desainnya tidak cocok dengan struktur, budaya dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Tanpa adanya kedekatan dan kecocokan dengan organisasi, sistem ini akan hanya memunculkan keteganganketegangan, ketidakstabilan (instability) dan konflik. 2. Data Data dalam sistem mempunyai tingkat ketidakakurasian dan konsistensi yang tinggi informasi dalam bidang-bidang tertentu bahkan membingungkan, atau tidak ditujukan secara tepat untuk tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang dipersyaratkan dalam fungsi bisnis yang spesifik mungkin tidak dapat diakses karena datanya tidak cocok. 3. Biaya Beberapa sistem arahnya bagus, tapi dalam implementasi dan pengoperasiannya memerlukan biaya di atas anggaran. Sementara itu, dalam sistem yang lain memerlukan biaya yang mahal untuk berfungsinya sistem tersebut. Dalam kasus semacam ini, pengeluaran yang demikian besar tidak dapat dipertimbangkan semata-mata dari nilai bisnis yang ditampilkan oleh sistem informasi tersebut, tapi juga harus diperhatikan manfaat secara keseluruhan. 4. Operasi Sistem tidak akan berjalan dengan baik jika informasi tidak disediakan secara tepat waktu dan efisien karena operasi komputer yang mengendalikan pemprosesan informasi tidak berjalan semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang gagal sering mengakibatkan pengulangan-pengulangan atau penundaan-penundaan dan tidak dapat memenuhi jadwal penyampaian informasi. Sebuah sistem yang online secara operasional dikatakan tidak cukup jika waktu responnya demikian lama. (Husein & Wibowo, 2002) Berdasarkan uraian di atas, apabila dari empat faktor yang menyebabkan kegagalan dari suatu sistem informasi dapat teratasi, maka penerapan sistem informasi dapat dikatakan mengalami kesuksesan. Keempat hal tersebut memiliki kriteria yang berbeda-beda. Pada Sistem Informasi Manajemen | 12 desain suatu sistem informasi yang sukses adalah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting dalam pelayanan publik, informasi disediakan dengan cepat dan tersedia dalam sebuah format, pengguna dapat memahami secara teknis dan dapat berinterkasi dengan suatu sistem, serta desain cocok dengan struktur, budaya dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Pada data, dalam suatu sistem harus mempunyai keakurasian dan konsistensi ditujukan secara tepat dan dapat diakses. Faktor yang ketiga yaitu biaya, dimana suatu sistem informasi yang ditampilkan harus sebanding dengan anggaran (biaya) yang dikeluarkan. Sedangkan faktor terakhir pada operasional suatu sistem informasi dapat dijalankan dengan baik, tepat waktu dan efisien. 3.2.2. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Setelah sistem informasi manajemen beroperasi lancar selama beberapa waktu, maka lebih baik dibuat suatu evaluasi dari setiap langkah dalam desainnya, prestasi dari setiap langkah desainnya, serta prestasi kerja (performance) dalam prakteknya. Evaluasi ini harus dilakukan oleh pemakainya dengan sama baiknya seperti yang dilakukan oleh perancang desainnya sendiri. Dari segi biaya sebaiknya juga dilakukan evaluasi yang direncanakan dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk pembuatan desain, penerapannya dan pengoperasiannya. Mereka yaitu pemakai sistem informasi manajemen juga harus berusaha untuk mengidentifikasi bidang mana yang telah memperoleh penghematan dalam biaya dan kenaikan keuntungan yang diakibatkan oleh penggunaan sistem informasi manajemen ini. Cara yang jelas untuk menilai biaya dan keuntungan dari pemakaian sebuah sistem informasi manajemen. Berikut diuraikan sebuah struktur yang memungkinkan evaluasi sebagian bila diadaptasikan pada sebuah perusahaan tertentu: “Cara menilai biaya dan keuntungan dari sebuah sistem informasi manajemen adalah penilaian atas perubahan atau perbedaan dari lama dengan yang baru. Penilaian perubahan ini harus dikaitkan kepada sasaran pokok dari sistem informasi ini, kegiatan utama yang meningkatkan sasaran itu atau sekian banyak kegiatan kecil yang meningkatkan sasaran itu, atau sekian banyak kegiatan kecil yang meningkatkan sasaran tersebut” (Murdick dkk, 1993:341). Evaluasi dari segi biaya dapat dilakukan dengan membandingkan perubahan atau perbedaan antara sistem informasi yang lama dengan yang baru, atau sebelum ada sistem informasi dengan sesudahnya. Sehingga dapat diketahui keuntungan yang didapat dari Sistem Informasi Manajemen | 13 penerapan sistem informasi manajemen. Ukuran yang dijadikan sebagai tolak ukur dari evaluasi ini adalah tujuan awal atau sasaran dari penerapan sistem informasi manajemen itu sendiri. Pada tingkat sistemnya penilaian atas konsep-konsep yang luas dapat digunakan: 1. Keterpaduan sistemnya. Sejauh mana telah dilaksanakan integrasi dari semua subsistem ke dalam sistem menyeluruhnya, tanpa menimbulkan kapasitas yang berlebihan? 2. Keterpaduan pengoperasiannya. Sampai di mana keterampilan yang dimiliki oleh para operator sistem ini? Cadangan apa yang tersedia untuk menghindari terjadinya gangguan dalam sistem ini, seandainya kehilangan pegawai intinya atau terjadi kerusakan pada peralatannya? 3. Keterpaduan intern. Apakah hasil sistem ini sesuai dengan yang direncanakan semula? Apakah hasil sistem ini dapat digunakan? Pengamanan apa yang tercakup dalam sistem ini terhadap kekhilafan manusia, manipulasi, sabotase, atau pencurian? 4. Keterpaduan prosedur. Apakah dokumentasi sistim dan prosedurnya cukup baik? Apakah bentuk prosedurnya dibuat sedemikian rupa, sehingga pegawai diberi motivasi untuk mengikutinya? Sejauh mana prosedur itu diikuti di dalam praktek? Kontrol apa yang tersedia untuk menjamin, agar prosedurnya selalu diikuti? (Murdick dkk, 1993:343) Penilaian pada sistem informasi manajemen dapat dilakukan secara terkonsep yaitu berupa pertanyaan. Setelah semua kepentingan yang berbeda-beda dapat diidentifikasikan agar lebih mudah dapat dibentuk dalam sebuah tabel agar dapat diformulasikan cara penilaian tersebut. 3.3. Pengalaman Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari area aplikasi berbasis komputer. Kita menggunakan istilah sistem informasi manajemen berbasis komputer (computer based information system) atau CBIS untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer, yaitu sistem informasi akuntansi (SIA), sistem informasi manajemen (SIM), sistem pendukung keputusan (DSS), kantor virtual, dan sistem berbasis Sistem Informasi Manajemen | 14 pengetahuan. Berikut beberapa contoh Computer based information system atau CBIS yang pernah saya gunakan yang didukung dengan akses jaringan internet: Cloud Storage Cloud Storage merupakan media penyimpanan yang dalam pengaksesannya memerlukan jaringan internet. Namun tentu saja filenya berada di komputer dimana kita harus membuat akun cloud storage terlbih dahulu. Contoh kecilnya jika kita seorang web designer maka kita memerlukan file-file yang berupa gambar, font, flash, file tutorial dan lain-lain. Untuk memudahkan dalam pengerjaannya maka sebaiknya kita menggunakan mediaa penyimpanan cloud storage. Karena cloud storage ini dapat mengefesiensikan waktu dan tempat di bandingkan menggunakan media penyimpanan seperti flashdisk maupun CD. Saat data kita di simpan secara “cloud”, kita dapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun asal terhubung dengan internet, sehingga kita tidak perlu khawatir flsahdisk yang lupa di bawa atau rusak. Para penyedia layanan ini menggunakan ratusan server untuk menyimpan file-file. Contoh penyedia layanan cloud storage yang pernah saya gunakan seperti:  Dropbox Dropbox adalah layanan penyedia data berbasis web yang dioperasikan oleh Dropbox, Inc. Dropbox menggunakan sistem penyimpanan berjaringan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data serta berkas dengan  pengguna lain di internet menggunakan sinkronisasi data. (https://www.dropbox.com/) Grubba Grubba adalah 'online database' alternatif kepada MS Access dan Filemake pro. Pilih 'template' atau bina 'form' anda sendiri beserta 'database' yang sesuai. Boleh  digunakan oleh pengguna baru atau pengguna mahir. (http://www.grubba.net/) Google Drive Google Drive adalah layanan cloud storage dari Google yang diluncurkan pada akhir April 2012, yaitu layanan untuk menyimpan file di internet pada storage yang disediakan oleh Google. Dengan menyimpan file di Google Drive maka pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun smartphone. Sistem Informasi Manajemen | 15 Dan file tersebut dapat di share dengan orang lain untuk berbagi pakai dan juga kolaborasi peng-edit-annya. (http://drive.google.com) Dengan menggunakan layanan cloud storage, pemilik file telah memiliki back-up file nya di internet sehingga jika terjadi sesuatu pada file yang disimpan di komputer atau laptop, misalnya file tersebut rusak atau hilang atau terkena virus, atau komputer/laptopnya rusak yang menyebabkan tidak dapat digunakan, maka file yang berada di akun miliknya tetap aman dan tetap dapat diakses menggunakan komputer lain yang terhubung ke internet. Selain Dropbox, Grubba, dan Google Drive, penyedia layanan cloud storage lainnya antara lain: Box.net, FilesAnywhere, CloudMe, CrashPlan, Egnyte, iCloud, Mozy, SpiderOak, SugarSync, TitanFile, Ubuntu One, Windows Live SkyDrive, Wuala dan ZumoDrive. E-Learning E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning yang pernah saya lakukan yaitu dengan menggunakan sosial media seperti:  Edmodo Edmodo adalah platform microblogging pribadi yang dikembangkan untuk guru dan siswa, dengan mengutamakan privasi siswa. Guru dan siswa dapat berbagi catatan, tautan, dan dokumen. Guru juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan peringatan, acara, dan tugas untuk siswa dan dapat memutuskan untuk mengirimkan sesuatu dalam kerangka waktu yang dapat dilihat publik. Dalam upaya untuk mencegah orang luar bergabung dengan jaringan sekolah/kampus, Edmodo menyediakan kode khusus untuk sekolah/kampus dan kelas. Kode-kode ini diberikan kepada siswa/mahasiswa dan diperlukan untuk bergabung dengan kelompok. Perusahaan ini baru-baru ini meningkatkan keamanan layanan Edmodo dengan menerapkan perlindungan injeksi SQL untuk mencegah akses tidak sah ke sumber daya website dan database.  (https://www.edmodo.com/) Facebook Facebook sebagai salah satu situs jejaring sosial yang populer dapat dijadikan media kreatif karena memberikan akses kepada informasi online, juga tersedia Sistem Informasi Manajemen | 16 jaringan dimana para individu dapat saling berinteraksi dan fitur-fitur yang mendukung. Di bawah ini fitur-fitur facebook yang dapat di gunakan sebagai media pembelajaran : a. Facebook group, dalam hal ini setiap pengguna facebook dapat mempergunakan ,membuat dan bergabung pada sebuah group, tentunya dalam hal ini group facebook dalam kajian-kajian keilmuan, study club, dan komunitas peserta didik. b. Facebook share, fitur ini untuk men-share materi (tulisan singkat, link, gambar, video dsb) ke semua teman-temannya. c. Fiture chat, fitur untuk ngobrol langsung dengan sesama pengguna facebook yang telah menjadi teman kita dan bisa menjadi media diskusi online. d. Facebook note, fitur ini adalah fitus untuk memuat tulisan. e. Facebook quiz, fasilitas facebook ini adalah kita bisa membuat quiz dan fiitur ini bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif. (https://www.facebook.com/) Google Forms Google Form adalah salah satu aplikasi dari akun Google. Dengan Google Form semua orang dapat membuat suatu form yang dapat ditemukan oleh semua orang dipenjuru dunia. Untuk mengisi Form yang telah dibuat pada Google Form, orang lain tidak perlu memiliki akun Google sehinga dapat dikatakan Form tersebut bersifat umum. Namun salah satu kelemahan dari Google Form baik dalam pembuatan Form maupun pengisian Form harus melalui gatget yang terkoneksi dengan internet. Pembuatan Google Form dapat dilakukan melalui laptop, komputer dan bahkan Smartphone. Hasil pengisian formulir online oleh responden langsung dapat dilihat pada menu “view responses” pada Google Spreadsheet. Google Spreadsheet merupakan salah satu fasilitas pengolah angka dan data Googe docs . Melalui fasilitas ini, pengguna dimudahkan untuk membuat dan berbagi data di web dan mengaksesnya dari komputer atau smart phone. Kolaborasi data yang cepat secara real-time merupakan unggulan fasilitas tersebut sehingga memungkinkan perkantoran di dunia maya. Saya pernah menggunakan Google Form untuk membuat formulir pendaftaran untuk organisasi dan kuisioner penelitian. (https://docs.google.com/forms/) Sistem Informasi Manajemen | 17 E-mail E-mail adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur internet. E-mail merupakan salah satu process pengiriman surat melalui internet dengan menggunakan waktu yang sangat singkat dan cepat, yaitu hanya dalam hitungan detik. Saya menggunakan e-mail dalam berbagai kepentingan, seperti mengirimkan pesan pada situs resmi, melakukan pemesanan online, mengirim file, dan sebagainya. Penyedia layanan e-mail yang saya gunakan yaitu Gmail (https://www.gmail.com) dan Yahoo (https://mail.yahoo.com/). Web/HTML Situs web (bahasa Inggris: website) adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan sepertiInternet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL. Saya suka membuat web baik untuk pribadi maupun untuk organisasi yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, terkadang disisipi dengan bahasa skrip. Penyedia layanan pembuat situs web yang sering saya gunakan antara lain Blogspot (https://www.blogger.com/), Wordpress (https://id.wordpress.com/), dan Wix (www.wix.com). E-Commerce E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. E-dagang atau ECommerce merupakan bagian dari E-Business, dimana cakupan E-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. Saya sering menggunakan layanan e-commerce terutama dalam melakukan pembelian online pada suatu online store dengan alasan lebih mudah dan cepat, serta tanpa perlu melakukan pembayaran dengan uang tunai. Sistem Informasi Manajemen | 18 E-Banking Perbankan Elekronik atau E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya. Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain: a). aplikasi mudah digunakan; b). layanan dapat dijangkau dari mana saja; c). murah; d). dapat dipercaya; dan e). dapat diandalkan (reliable). Saya menggunakan E-banking karena tidak perlu ke bank terutama untuk melakukan pengecekan saldo tabungan dan melakukan transfer uang antar rekening. ATM (Automated Teller Machine) ATM (bahasa Indonesia: Anjungan Tunai Mandiri atau dalam bahasa Inggris:Automated Teller Machine) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko. ATM akan memudahkan kita karena kita tidak perlu lagi membawa uang tunai kemanapun kita pergi atau saat berbelanja. E-Government E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Government biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi. EGovernment adalah suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan e-government yang pernah saya lakukan yaitu seperti pembuatan E-KTP dan mengakses portal nasional Indonesia serta portal resmi pemerintah negara lainnya yang Sistem Informasi Manajemen | 19 menyediakan berbagai informasi mengenai berita nasional atau kenegaraan dan mengenai pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah. E-Ticketing Tiket elektronik (bahasa Inggris: e-ticket) adalah sebuah tiket dalam bentuk digital. Eticket adalah tiket yang wujudnya berbentuk elektronik. Jika beberapa tahun silam tiket masih berwujud buku dan dapat dilihat bentuk fisiknya, namun yang menjadi tren saat ini adalah tiket yang berwujud elektronik. Pemesanan tiket secara online (online booking) pun sangat memudahkan calon pembeli karena mereka tidak perlu mengantri untuk membeli tiket, serta informasi ketersediaan tiket dapat diketahui dengan cepat melalui website. Pembayaran dan pembatalan tiket juga dapat dengan mudah dilakukan. Online booking yang pernah saya lakukan yaitu untuk pembelian tiket kereta dan e-ticket yang pernah saya gunakan yaitu seperti e-ticket untuk busway. E-Data Pengunjung Perpustakaan Saat ini telah diterapkan pendataan pengunjung perpustakaan FISIP Unsoed dengan sistem elektronik, yaitu mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan diharuskan untuk menginput NIM pada komputer, dengan begitu secara otomatis akan terdeteksi identitas mahasiswa tersebut seperti nama dan foto mahasiswa. Sistem pendataan elektronik ini lebih efektif dan efisien karena data pengunjung perpustakaan akan lebih akurat daripada hanya menggunakan potongan-potongan kertas seperti yang sebelumnya dilakukan. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen kini segala sesuatu dapat dilakukan dengan lebih mudah, efektif dan efisien terutama untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Namun, disamping segala kemudahan yang diberikan, perkembangan Sistem Informasi Manajemen dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada, karena dengan teknologi tersebut perusahaan merasa lebih diuntungkan. Selain itu juga membuat ketergantungan manusia yang cukup tinggi terhadap Sistem Informasi Manajemen, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri. Sistem Informasi Manajemen | 20 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektivitas, produktivitas dan efisiensi mereka. Setelah perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya, maka semakin banyaklah perusahaan di Indonesia menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena mereka mulai menyadari SIM sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kinerja organisasi. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi pada dewasa ini tidak akan unggul di dalam persaingan. Prestasi organisasi akan ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia. Adapun tujuan SIM yaitu memberikan informasi untuk pembuatan keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi sub-sistem dari perusahaan/orgasnisasi dan juga untuk memberikan perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya. Dalam organisasi, Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan membangun sumber-sumber informasi strategis. Sistem Informasi Manajemen yang sering digunakan saat ini yaitu Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer, artinya perancang sistem informasi manajemen harus mengerti komputer dan mampu menggunakannya untuk pengolahan informasi karena perancang akan merancang sebuah manajemen sistem informasi yang akan digunakan dengan menggunakan program komputer. Meningkatnya minat pemakai dalam mengembangkan aplikasi komputer atau yang dinamakan End-user Computing (EUC), yaitu pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai dikarenakan empat pengaruh utama: 1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer. Berbagai tingkatan manajemen, terutama di tingkat bawah, mulai diisi oleh orang-orang yang mengerti komputer. 2. Antrian jasa informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani, sehingga unit jasa informasi tidak dapat menanggapi cukup cepat, dan terjadi timbunan pekerjaan yang menunggu untuk diolah komputer. Sistem Informasi Manajemen | 21 3. Perangkat keras yang murah. Para pemakai dapat memperoleh perangkat keras mereka sendiri dengan memesan pada toko komputer lokal melalui telepon dan membayarnya dengan dana kas kecil. 4. Perangkat lunak jadi. Perangkat lunak jadi ini menawarkan dukungan yang lebih baik dan kemudahan penggunaan, dan memampukan perusahaan dan pemakai individu dengan sedikit atau tanpa keahlian komputer untuk menerapkan sistem berbasis komputer. 4.2. Saran Di masa mendatang, organisasi publik harus tanggap terhadap kebutuhan dinamika ekonomi dan sosial masyarakat yang berubah cepat, sehingga pembangunan dan peningkatan kemakmuran masyarakat sangat tergantung pada keberhasilan interaksi dua sektor utama, sektor swasta maupun sektor publik. Oleh sebab itu, upaya untuk mengefisienkan bentukbentuk layanan umum, yang salah satunya melalui pengembangan SIM, merupakan prasyarat penting untuk menjawab tantangan di masa depan. Efektivitas SIM yang dikembangkan oleh organisasi tergantung pada seberapa besar sistem tersebut memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi. Dalam pengembangan SIM yang mengarah pada SIM berbasis komputer, efektivitas sistem ditentukan oleh kerjasama yang baik antara para analis sistem dan pihak pemakai (user). Dengan berkembangnya sistem informasi manajemen berbasis komputer yang efisien di dalam organisasi, terdapat tuntutan baru akan perubahan sistem administrasi atau manajemen di dalamnya. Sistem informasi yang lebih efisien akan mendorong terlaksananya pekerjaan dengan lebih cepat dan para pembuat keputusan dapat melakukan fungsinya dengan relatif baik, karena data dan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan dapat tersaji dengan lebih cepat sedangkan database yang dimiliki oleh organisasi akan dapat menunjang akses informasi tersebut setiap saat. Pengembangan sistem informasi harus mempertimbangkan segi efektivitas sistem serta sumber daya yang dimiliki masing-masing organisasi. Setiap organisasi publik hendaknya mampu mengantisipasi kebutuhan masyarakat di jaman informasi melalui pengembangan SIM yang lebih baik. Sistem Informasi Manajemen | 22 DAFTAR PUSTAKA Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anggadini, S. D. Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Majalah Ilmiah UNIKOM , 11 (2). Chandra, Akhilesh, dan Palvia, Prashant C. (1991). "Expert Systems in Accounting: Applications and an Integrating Framework." In Managing Information Technology in a Global Society. (M. Khosrowpour, Penyunt.) Harrisburg: Idea Group Publishing. Davis, F. (1993). User acceptance of information technology: system characteristics, user perceptions and behavioral impacts. International journal of man-machine studies . Davis, G. B. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Davis, G. (1992). Sistem Informasi Manajemen I & II. Jakarta: PT Pustaka Binawan. Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo. Husein, M. F., & Wibowo, A. (2002). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: AMP YKPN. Indrajani. (2009). Implementasi Multitier pada Perusahaan. Jurnal Sistem Informasi , IV (1). Kumorotomo, W., & Margono, S. A. (1996). Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Laudon, K., & Laudon, J. (2007). Sistem Informasi Manajemen (10 ed.). (N. Setyaningsih, Penyunt., C. Sungkono, & M. Eka, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat. Leman. (1998). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: PT Elex Media. Lucas, H. (1987). Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi. Jakarta: Erlangga. M.Scott, G. (2004). Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sistem Informasi Manajemen | 23 Marimin, Hendri Tanjung, Haryo Prabowo. Information Systems Management. Jakarta: Grasindo. McLeod, R., & Schell, G. (2004). Sistem Informasi Manajemen (8 ed.). (H. Teguh, & A. Widyantoro, Penerj.) Jakarta: PT Indeks. McLeod, R., & Schell, G. (2008). Sistem Informasi Manajemen (10 ed.). (N. Setyaningsih, Penyunt., A. Yulianto, & A. Fitriati, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat. Murdick, Robert G., Joel E. Ross, James R. Claggett. (1984). Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga. Nair, M. (2002). Sistem Informasi Berbasis Aktivitas: Pedoman Implementasi bagi Eksekutif (1st ed.). Jakarta: Salemba Empat. O’Brien, J. (2005). Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial (12 ed.). (P. Wuriarti, Penyunt., D. Fitriasari, & D. Arnos Kwari, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat. Robey, D. (1979). User Attitudes and Management Information System Use. Academy of Management Journal . Saarinen, T. (1996). An expanded instrument for evaluating information system success. Information & management . Siagian. (1984). Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: Gunung Agung. Sutabri, T. (2004). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Suwarni, T. (1991). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya. Sistem Informasi Manajemen | 24