Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
87 Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN LAMA KERJA DENGAN BEBAN KERJA FISIK PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PEMBUATAN KERAMIK DI DESA PULUTAN KABUPATEN MINAHASA Priska Karla Pola*, Paul A.T. Kawatu*, Oksfriani Jufri Sumampouw* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Beban kerja fisik merupakan kemampuan tubuh seseorang dalam menerima pekerjaannya yang diberikan. Gizi kerja adalah nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mengupayakan daya kerja tenaga kerja yang optimal. Lama kerja merupakan lama seseorang atau berapa jam seseorang bekerja dalam sehari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan lama kerja dengan beban kerja fisik pada industri rumah tangga pembuatan keramik di desa pulutan kabupaten minahasa. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang. Populasi yang digunakan yaitu seluruh pekerja pembuatan keramik industri pembuatan keramik yang ada di Desa Pulutan, dengan jumlah keseluruhan 83 orang. Jumlah sampel yang didapatkan yaitu 70 orang. Data penelitian diuji dengan menggunakan uji kolerasi Spearmen Rank. Hasil uji Spearmen Rank terdapat hubungan antara status gizi dengan beban kerja fisik mendapatkan nilai p=0,000 (<0,05) dan terdapat hubungan antara lama kerja dengan beban kerja fisik mendapatkan nilai p=0,003 (<0,05). Simpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan lama kerja dengan beban kerja fisik pada industri rumah tangga pembuatan keramik di desa pulutan kabupaten minahasa. Kata kunci: Status gizi, Lama kerja, Beban kerja fisik ABSTRACT Physical workload is the ability of a person's body to accept his or her given work. Working nutrition is a nutrient required by the workforce to meet the needs in accordance with the type of work intended to maintain and improve the degree of health and strive for optimal labor. The length of work is a person's length or how many hours a person works in a day. This study aims to find out the relationship between nutritional status and length of work and physical workload in the household industry of ceramic making in pulutan village minahasa district. This type of research is observational analytics with latitude cut design. The population used is all workers making ceramics industrial ceramics in Pulutan Village, with a total of 83 people. The number of samples obtained is 70 people. The research data was tested using Spearmen Rank collegiate test. Spearmen Rank test results have a relationship between nutritional status and physical workload get a value of p = 0.000 (<0.05) and there is a relationship between the length of work and the physical workload gets a value of p = 0.003 (<0.05). The conclusion of this research is that there is a meaningful relationship between nutritional status and length of work with physical workload in the household industry of ceramic making in pulutan village minahasa district. Keywords: Nutritional status, Length of work, Physical workload PENDAHULUAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang telah popular dengan sebutan K3, ini implementasinya telah menyebar secara luas dihampir setiap sector industri. Namun penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sektor informal seringkali tidak diperhatikan oleh pemilik usaha. Gizi kerja adalah nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mengupayakan daya kerja tenaga kerja yang optimal. Lama kerja merupakan lama seseorang atau berapa jam seseorang bekerja dalam sehari. 88 Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 Diantaranya itu Beban kerja yang diterima didapatkan 70 orang. instrument yang baik beban kerja fisik maupun beban kerja digunakan ialah timbangan berat badan, mental haruslah sesuai dengan kemampuan Microtoise, Standar Nasional Indonesia fisik dan mental pekerja. Beban kerja fisik (SNI) 7269:2009 dan alat tulis menulis. berupa Analisis beratnya pekerjaan seperti data penelitian menggunakan mendorong. analisis univariat untuk menganalisis setiap Sedangkan beban kerja psikologi dapat variabel penelitian, dan analisis bivariate berupa sejauh mana kemampuan yang untuk mengetahui hubungan antara beban dimiliki dan prestasi kerja yang dimiliki status gizi dan lama kerja dengan beban individu. kerja fisik dengan uji korelasi Spearmen Faktor yang mempengaruhi beban kerja Rank. mengangkat, merawat, yaitu berupa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor HASIL DAN PEMBAHASAN yang berasal dari dalam diri seseorang. Dan Pada penelitian ini terdapat 70 responden; faktor dari Tabel 1, menunjukkan karakteristik pekerja lingkungan kerja ataupun pekerjaan itu berdasarkan umur paling banyak 22-35 sendiri. tahun Berdasarkan latar belakang ini penulis persentase (41,4%) dan berdasarkan umur tertarik untuk mengetahui hubungan antara paling sedikit 56-65 tahun sebanyak 6 status gizi dan lama kerja dengan beban pekerja dengan persentase (8,6%). Dan kerja fisik pada industri rumah tangga karakteristik pembuatan kelamin terdapat paling banyak perempuan eksternal yang keramik di berasal Desa Pulutan Kabupaten Minahasa. sebanyak Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga pembuatan keramik di Desa Pulutan pada bulan Juli-Agustus 2020. Jenis penelitian yang digunakan ialah analitik observasional dengan desain ptong lintang. Populasi yang digunakan ialah seluruh pekerja pembuatan keramik yang ada di Desa Pulutan, dengan jumlah keseluruhan 83 oramg. Jumlah sampel diperoleh menggunakan rumus Slovin dan pekerja pekerja dengan berdasarkan jenis sebanyak 38 pekerja (54,3%) dan laki-laki sebanyak METODE 29 32 pekerja (45,7%). Dan karakteristik pekerja memiliki pendidikan terakhir SD sebanyak 35 pekerja dengan persentase (50,7%). pada Tabel 2, menunjukkan karakteristik pekerja bahwa sebanyak 52 pekerja yang tertinggi memiliki status dengan presentase (74,3%) gizi normal dan pekerja yang terendah memiliki status gizi kurus 2 pekerja dengan presentase (2,9%). dan karakteristik pekerja memiliki lama kerja yang baik ≤8 jam sebanyak 48 responden 89 Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 dengan persentase (68,6%), dan lama kerja Tabel 2. Status gizi, Lama kerja, Beban yang tidak baik >8 jam sebanyak 22 pekerja kerja fisik dengan persentase (31,4%). Dan sebanyak Status Gizi,Lama kerja,Beban kerja fisik Status Gizi Kurus Normal BB Lebih Total Lama Kerja Lama kerja yang baik ≤8 jam Lama kerja yang tidak baik >8 jam Total Beban Kerja Fisik Ringan Sedang Berat Total 40 pekerja memiliki beban kerja sedang dengan persentase (57,1%). dan pekerja yang memiliki beban kerja ringan yang terendah yaitu 11 pekerja dengan persentase (15,7%). Tabel 3, menunjukkan hasil uji bivariate dengan menggunakan uji Spearmen Rank pada pekerja industri pembuatan keramik Kabupaten Minahasa rumah tangga Desa Pulutan dengan terdapat di hubungan antara status gizi dengan beban kerja fisik dengan nilai p=0.000 dan terdapat hubungan antara lama kerja dengan beban kerja fisik dengan nilai p-0,003. Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir Umur,jenis kelamin,pendidikan Umur 22-35 Tahun 36-45 Tahun 46-55 Tahun 56-65 Tahun N % 29 41,4 23 12 6 32,9 17,1 8.6 Total Jenis kelamin Lakilaki Perempuan Total Pendidikan SD 70 100 SMP SMA Total 32 45,7 38 70 54,3 100.0 35 50,0 21 14 70 30,0 20,0 100.0 N % 2 52 16 70 2,9 74,3 22,9 100 48 68,6 22 31,4 70 100.0 11 40 19 70 15,7 57,1 27,1 100 90 Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 Tabel 3. Hubungan antara Status gizi dengan beban kerja fisik dan hubungan antara lama kerja dengan beban kerja fisik Ringan N % 1 1,4 9 12,9 1 1,4 11 15,7 Status Gizi Kurus Normal BB Lebih Jumlah Lama Kerja Lama kerja yang tidak baik >8 jam Jumlah 0 11 0,0 15,7 Beban Kerja Fisik Sedang N % 1 1,4 36 51,4 3 4,3 40 57,1 Berat N % 0 0,0 7 10.0 12 17,1 19 27,1 12 17,1 10 40 57,1 19 Jumlah 14,3 27,1 N 2 52 16 70 % 2,9 74,3 22,9 100,0 0,003 0,354 22 70 p r 0,000 0,513 31,4 100,0 Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 70 banyak di lakukan oleh pekerja dimana pekerja rumah tangga pekerjaannya seperti menggiling tanah liat, Desa Pulutan membentuk tanah liat, keramik dikerigkan. Kabupaten Minahasa, Hasil penelitian yang dan pekerja dengan tingkat beban kerja fisik dilihat berdasarkan pengukuran penilaian terendah yaitu pekerja dengan beban kerja status gizi kerja berdasarkan perhitungan fisik berat dikarenakan pekerjaannya tidak IMT didapatkan responden yang memiliki sering dilakukan karena proses kerjanya gizi kerja normal sebanyak 52 pekerja sudah dalam tahap siap dipasarkan dimana (74,3%) besar pekerjaannya seperti mengangkat keramik pekerja memiliki gizi kerja normal dalam untuk dimasukkan kedalam mobil untuk bekerja. Dan, didapatkan pekerja yang dipasarkan. pada pembuatan industri keramik yang di artinya sebagian memiliki lama kerja yang baik ≤8 jam Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48 pekerja (68,6%). Dan melalui terdapat hubungan antara status gizi dan pengukuran beban kerja lama kerja dengan beban kerja fisik pada kebutuhan kalori pekerja pembuatan keramik yang sebagian menurut pengeluaran energi, diperoleh hasil besar pekerja memiliki status gizi normal tertinggi yaitu 40 (57,1%) pekerja dengan dan beban kerja fisik sedang dan memiliki beban kerja fisik sedang dan pekerja yang lama kerja yang baik dan beban kerja fisik memiliki beban kerja fisik ringan yang sedang terendah yaitu 11 (15,7%). memaksimalkan pekerjaan mereka dengan berdasarkan penilaian tingkat Pekerja dengan tingkat beban kerja sehingga mereka dapat baik dan nyaman. fisik terbanyak yaitu pekerja dengan beban Hasil penelitian ini sejalan dengan kerja fisik sedang dikarenakan pekerjaan Arifiona (2011) yaitu terdapat hubungan dengan beban kerja fisik sedang lebih antara gizi kerja dengan beban kerja fisik 91 Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 pada Tenaga Kerja Pada Bagian Produksi SARAN Workshop I PT. Barata Indonesia (Persero). Saran yang bisa diberikan berdasarkan hasil Hal ini disebabkan karena sebagian besar penelitian ini adalah : pekerja memiliki status gizi dan beban kerja 1. Diharapkan bagi pekerja pembuatan fisik yang yang seimbang sehingga mereka keramik lebih memperhatikan kesehatan bekerja dengan baik dan nyaman. Dan dan keselamatan pada saat bekerja yaitu penelitian Lisa Astuti (2013) yaitu terdapat dengan memperhatikan gizi kerja dan lama hubungan antara lama kerja dengan beban kerja kerja fisik pada Perawat di Ruang Inap memperhatikan beban kerja fisik yang Penyakit Dalam RSUD Ambrawa. Hal ini diterima dari pekerja dengan cara makan disebabkan karena sebagian besar pekerja teratur, istirahat yang cukup, serta lebih memiliki lama kerja dan beban kerja fisik memperhatikan yang yang seimbang sehingga mereka dilakukan. bekerja dengan baik dan nyaman. pekerja saat lagi bekerja pekerjaan dan yang 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan menambah khususnya wawasan yang bagi KESIMPULAN mahasiswa, berkaitan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan gizi kerja dan lama kerja dengan dapat disimpulkan sebagai berikut : beban kerja fisik pada pekerja industri serta hasil penelitian dapat dijadikan bahan 1. Terdapat hubungan antara status gizi dengan beban kerja fisik pada pekerja referensi untuk dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya. pembuatan keramik di Desa Pulutan dengan tingkat kekuatan korelasi sedang dan arah hubungan positif yang artinya DAFTAR PUSTAKA semakin baik status gizi maka beban Badan kerja fisik akan semakin baik. 2. Terdapat hubungan antara lama kerja dengan beban kerja fisik pada pekerja pembuatan keramik di Desa Pulutan dengan tingkat kekuatan korelasi rendah dan arah hubungan positif yang artinya semakin baik lama kerja maka beban kerja fisik akan semakin baik. Standardisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia 7269:2009 tentang Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Kalori Menurut Pengeluaran Energi. Badan Standardisasi Nasional. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Dalam Negeri. 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintahan Daerah. Jakarta Anonimous. 2020. Profil Desa Pulutan. Minahasa Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 2, Februari 2021 Arifiona, I. 2011. Hubungan Status Gizi dan Kesegaran Jasmani dengan Beban Kerja Fisik Tenaga Kerja Pada Bagian Produksi Workshop I PT. Barata Indonesia (Persero). International Labour Organization. 2018. Organisasi Perburuhan Internasional. Jakarta Irzal. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Kencana Sucipto, C. D. 2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009. Tentang Kesehatan. 92