Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PANDUAN Pelaksanaan Program Pendidikan Individual BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PANDUAN Pelaksanaan Program Pendidikan Individual 2022 Panduan Program Pendidikan Individual Pengarah Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Anindito Aditomo Penanggung Jawab Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Zulfikri Penyusun Farah Arriani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Fajriyatul Hidayah (SDS Pantara) Fatiyani Pramesti (Petak Pintar) Elia Adawiyah (SDS Pantara) Slamet Wibowo (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Ranti Widiyanti (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) Christina Tulalessy Fera Herawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Penelaah Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Baharudin (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Aswin Widhiyanto (Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus) Seru Pasinggi (Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus) Kontributor Julius Juih (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Neneng Kadariyah (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Irwan Nurwiansyah (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Feisal Ghozaly (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Ranti Widiyanti (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Hamka (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Munawir Yusuf (Universitas Negeri Surakarta) Subagya (Universitas Negeri Surakarta) Ilustrator Gilang Ayyoubi Hartanto Layout Joko Setiyono Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga Kami dapat menyelesaikan panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual ini. Pusat Kurikulum dan Pembelajaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, penyusunan kurikulum, dan pengembangan pembelajaran. Panduan ini merupakan salah satu kelengkapan yang dapat digunakan untuk implementasi kurikulum merdeka di pendidikan khusus, baik di satuan pendidikan khusus maupun satuan pendidikan umum. Penyusunan panduan ini bertujuan untuk memandu para tenaga pendidik agar dapat menyusun rancangan pendidikan yang sesuai untuk peserta didik berkebutuhan khusus, mengingat banyaknya permasalahan yang terjadi di lapangan. Panduan Pendidikan Individual ini dikembangkan dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan direktorat terkait. Sebagai dokumen hidup, panduan ini masih terus dikembangkan. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga dengan adanya panduan ini layanan pendidikan untuk peserta didik berkebutuhan khusus dapat terfasiltasi dengan baik sesuai dengan karakteristiknya, dan kebutuhannya . Jakarta, April 2022 Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Drs. Zulfikri Anas, M. Ed. NIP 1 9 6 4 0 5 0 9 1 9 9 1 0 3 1 0 0 4 Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila iii Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Daftar Isi Kata Pengantar .................................................................................. iii Daftar Isi .............................................................................................. iv 1 Pendahuluan ............................................................................. 1 A. B. C. Latar Belakang ............................................................................................. Tujuan ............................................................................................................ Ruang Lingkup ............................................................................................ 1 2 2 Hakikat Program Pendidikan Individual (PPI) .................... 3 D. E. F. G. H. Pengertian PPI.............................................................................................. Prinsip - Prinsip PPI ..................................................................................... Fungsi PPI ...................................................................................................... angkah-Langkah Penyusunan PPI .......................................................... Komponen PPI ............................................................................................. 3 4 5 6 11 Implementasi Program Pendidikan Individual (PPI) ......... 14 A. B. C. Perencanaan PPI ......................................................................................... Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut PPI .................. Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut PPI ................ 15 31 32 Penutup ...................................................................................... 33 Daftar Pustaka ................................................................................... 34 Daftar Lampiran ................................................................................. 35 2 3 4 Lampiran 1 Kasus PDBK Jenjang Pendidikan SDLB ..................................... 35 Lampiran 2 Kasus PDBK Jenjang Pendidikan SD .......................................... 62 Lampiran 3 Kasus PDBK Jenjang Pendidikan SD .......................................... 85 Lampiran 4 Kasus PDBK Jenjang Pendidikan SMP ....................................... 114 Lampiran 5 Kasus PDBK Jenjang Pendidikan SMK ...................................... 125 iv 1 Pendahuluan Ringkasan Bab Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup A. Latar Belakang Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) memiliki karakteristik kebutuhan yang berbedabeda satu sama lain. PDBK membutuhkan layanan pendidikan sesuai dengan konteks situasi, kondisi, dan karakteristik kebutuhan khusus mereka masing-masing. Salah satu bentuk layanan pendidikan bagi PDBK adalah layanan pendidikan secara individual yang saat ini disebut sebagai Program Pendidikan Individual (PPI) atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah sebagai Program Pembelajaran Individual (PPI). PPI dirancang khusus oleh tenaga pendidik diperuntukkan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan maupun hambatan akademik dan non akademik. PPI diharapkan dapat melengkapi kurikulum reguler yang belum secara komprehensif memuat area yang relevan dengan kebutuhan PDBK. PPI juga menampilkan struktur pembelajaran yang lebih sistematis, sehingga dapat membantu para pendidik memusatkan pembelajaran yang penting sesuai kemampuan PDBK. Pada kenyataannya yang terjadi di sekolah luar biasa/sekolah khusus maupun satuan pendidikan penyelenggara Pendidikan inklusif, pemberian layanan pendidikan bagi PDBK belum dilakukan secara optimal. Beberapa kejadian masih terdapat kondisi dimana layanan pendidikan bagi PDBK dilakukan secara berkelompok dalam satu kelas tanpa melihat adanya kebutuhan yang berbeda pada masing-masing PDBK. Berdasarkan beberapa penerapan di lapangan juga ditemukan bahwa terdapat pendapat tenaga pendidik yang merasa bahwa pemberian layanan pendidikan dalam bentuk PPI adalah hal yang merepotkan karena memerlukan waktu yang panjang dalam perencanaan, penerapan, dan evaluasinya. Pendapat lain yang juga sering ditemukan dari tenaga pendidik adalah adanya rasa tidak percaya diri untuk membuat PPI secara mandiri karena merasa belum memiliki pengetahuan dan wawasan terkait PPI itu sendiri. Rancangan PPI ada pula yang dibuat hanya mengacu pada kepentingan tenaga pendidik (teacher oriented) atau kurikulum (curricullum oriented) dibandingkan kepentingan peserta didik (student oriented) itu sendiri. Berdasarkan banyaknya permasalahan yang terjadi di lapangan terkait penyusunan dan pelaksanaan PPI, maka buku panduan penyusunan dan pelaksanaan PPI bagi tenaga pendidik sangat diperlukan. 11 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) B. Tujuan 1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan panduan PPI adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi tenaga pendidik, kepala sekolah, dan pengawas dalam rangka memberikan layanan pendidikan bagi semua peserta didik, terutama PDBK. 2. Tujuan Khusus Bagi Tenaga Pendidik dapat: a. Membuat rancangan PPI. b. Melaksanakan rancangan PPI. c. Merancang tindak lanjut berdasarkan asesmen formatif dan sumatif PDBK. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup panduan PPI meliputi pengertian, komponen, serta langkah penyusunan dan pelaksanaan PPI. Panduan PPI ini dapat digunakan di seluruh jenjang pendidikan. Panduan ini disertai contoh pembuatan rancangan PPI berdasarkan kasus-kasus PDBK pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMK. Contoh tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi tenaga pendidik di seluruh jenjang pendidikan. 2 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 2 Program Pendidikan Individual (PPI) Ringkasan Bab Pengertian PPI Prinsip-Prinsip PPI Fungsi PPI Langkah-Langkah Penyusunan PPI A. Pengertian PPI Program Pendidikan Individuali (PPI) atau Individualized Educational Program (IEP) diprakarsai oleh Samuel Gridley Howe pada tahun 1871. PPI merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan yang ditujukan kepada peserta didik dengan status berkebutuhan khusus, yang sebelumnya dikenal sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kemudian penyebutannya saat ini disebut sebagai Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) Perbedaan karakteristik masing-masing PDBK sangat beragam sehingga mereka membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat individual. Program Pendidikan Individual (PPI) dapat diibaratkan sebagai kontrak tertulis antara pihak orang tua peserta didik dengan pihak sekolah tentang kebutuhan peserta didik dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan individu dengan status PDBK. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila PPI meletakkan individu PDBK sebagai fokus utama tanpa melepaskan konteks situasi, kondisi, dan kekhasan atau karakteristik kebutuhan khusus mereka. Keberagaman karakterisktik PDBK menuntut satuan pendidikan memiliki ketelitian dalam penentuan setiap PDBK memerlukan/ tidak memerlukan PPI. PDBK yang tidak memerlukan dukungan/layanan khusus dalam akses kurikulum dan pembelajaran tidak memerlukan PPI, setiap PDBK yang memerlukan dukungan/layanan khusus sebagai akibat dari hambatannya, maka diperlukan PPI. Penyusunan tujuan atau Capaian Pembelajaran (CP) pada PPI dapat berasal dari CP kurikulum reguler, CP kurikulum Pendidikan Khusus, dan CP alternatif yang disusun berdasarkan kebutuhan esensial PDBK. CP altenatif dimungkinkan untuk disusun sendiri oleh tenaga pendidik, karena CP yang dibutuhkan secara esensial tidak terdapat pada CP kurikulum reguler maupun CP kurikulum Pendidikan Khusus. 3 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) PPI idealnya dirancang oleh Multi Disciplinary Team (MDT) yang terdiri atas pihak satuan pendidikan, orang tua, dan tenaga profesional lain yang memiliki informasi dan pemahaman mengenai peserta didik dalam rangka memberikan masukan penyusunan PPI. Pada kenyataannya, terdapat kondisi di mana tim PPI hanya terdiri dari pihak satuan pendidikan dan orang tua B. Prinsip-Prinsip PPI Berdasarkan berbagai referensi, PPI dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar berikut. 1. PPI bertujuan menyelaraskan antara karakteristik kebutuhan khusus dan tugas perkembangan PDBK dengan kurikulum dan pembelajaran dalam upaya mengembangkan potensi mereka secara optimal. 2. PPI berpusat pada peserta didik sebagai subjek yang dinilai aktif dan mampu belajar. Penyusunan PPI didasarkan pada karakteristik kebutuhan khusus. Perkembangan dan minat peserta didik menjadi komponen penting yang dipertimbangkan dalam membuat rancangan PP.. 3. Komponen PPI difokuskan pada kemajuan dan kebutuhan PDBK itu sendiri, sedangkan kurikulum digunakan sebagai ramburambu, bukan dititik beratkan sebagai target utama PPI. 4 4. PPI tidak hanya terbatas pada tujuan pembelajaran/kurikulum pembelajaran. Tujuan PPI juga dapat didasarkan prioritas penanganan berdasarkan hasil asesmen diagnostik. Misalnya, terkait keterampilan hidup sehari-hari atau perilaku adaptif (Activity Daily Living/ADL). 5. PPI bersifat fleksibel terhadap berbagai perubahan dan kemajuan PDBK. Hasil akhir dari PPI sejatinya adalah kemandirian sehari-hari berguna bagi kehidupannya dan mampu berperilaku sesuai dengan lingkungannya (adaptif) sesuai dengan norma dan aturan sosial. 6. PPI merupakan kesepakatan bersama hasil kolaborasi antar banyak pihak (Multi Diciplinary Team/MDT), yakni kesepakatan antara pihak satuan pendidikan, orang tua, dan tenaga ahli profesional lain yang berkaitan dengan keberlangsungan pendidikan PDBK Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Fungsi PPI Fungsi PPI secara umum adalah: 1. Menjadi sarana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih efektif. 2. Meningkatkan komunikasi antar pihakpihak yang berkepentingan untuk keberhasilan peserta didik berkebutuhan khusus dalam konteks pendidikan. Fungsi PPI bagi peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Menjamin setiap peserta didik berkebutuhan khusus memiliki program yang disesuaikan dengan kebutuhannya untuk mempertemukan karakteristik kebutuhan khusus mereka dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran. 2. Mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan mereka masing-masing. 3. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki setiap peserta didik tanpa terhambat kondisi dan kekhususan yang mereka alami. Fungsi PPI bagi tenaga pendidik/pihak sekolah adalah sebagai berikut: 1. Memberikan tenaga pendidik arah pengajaran sesuai dengan kekuatan, kelemahan, dan minat PDBK. 2. Meningkatkan keterampilan tenaga pendidik yang melakukan asesmen tentang karakteristik kebutuhan belajar tiap peserta didik secara spesifik. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 3. Melakukan usaha mempertemukan antara kebutuhan-kebutuhan belajar spesifik peserta didik masing-masing dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran. 5 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) D. Langkah-Langkah Penyusunan PPI Merujuk pada kerangka langkah-langkah penyusunan program pendidikan individual (PPI) menurut Kitano dan Kirby (1986) dalam Mulyono Abdurrahman (2009), berikut langkah-langkah penyusunan rancangan PPI. 1. Membentuk tim PPI. Tim PPI terdiri dari Multi Disciplinary Team (MDT) yang bertanggung jawab bersama membuat rancangan PPI. Idealnya tim PPI terdiri dari pihak satuan pendidikan (kepala sekolah/ madrasah, tenaga pendidik kelas, tenaga pendidik bidang studi, guru pendidikan/ pembimbing khusus (GPK), tenaga pendidik BK), orang tua, dan tenaga profesional terkait. Pihak sekolah, orang tua, dan tenaga profesional saling berbagi mengenai penilaian peserta didik sesuai dengan kaca mata keahliannya masing-masing. Tenaga ahli yang dimaksud antara lain dokter (dokter anak atau dokter spesialis lainnya seperti spesialis mata, THT, dan lainlain), terapis okupasi atau fisik, penyedia pendidikan jasmani adaptif, psikolog, terapis wicara, dan lain semacamnya. Jika pada kenyataannya tidak tersedia kelengkapan tim seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tim PPI dapat disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan dan ketersediaan sumberdaya pendukung yang ada. 2. Melakukan asesmen diagnostik terkait kekuatan, kelemahan, minat, dan kebutuhan anak didasarkan dari berbagai aspek perkembangan seperti aspek emosi, sosialisasi, kognitif, bahasa, dan fisik/ motorik. 3. Menentukan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek dari rancangan PPI. Tujuan jangka panjang dalam pedoman ini adalah Capaian Pembelajaran (CP), sedangkan tujuan jangka pendek dalam pedoman ini adalah Tujuan Pembelajaran (TP) yang disusun sesuai kebutuhan khusus PDBK yang bersangkutan. 4. Penilaian (asesemen) anak. Berdasarkan langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Tahap Perencanaan PPI a. Pembentukan Tim PPI Tim PPI saling bekerja sama melakukan penilaian awal (asesmen diagnostik), membuat profil PDBK, menyusun program pendidikan, hingga pada cakupan yang 6 lebih luas sampai kepada menyusun kebijakan sekolah yang mendukung pelaksanaan PPI. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) b. Melakukan Asesmen Diagnostik Sebelum mengaplikasikan rancangan PPI kepada PDBK, tim penyusun PPI perlu mengetahui aspek-aspek yang menjadi kekuatan dan kelemahan peserta didik dengan cara melakukan asesmen. Asesmen yang dilakukan terhadap PDBK umumnya meliputi beberapa aspek, yaitu aspek belajar (learning), aspek sosioemosional (socio-emotional), aspek komunikasi (communication), dan aspek neuromotor. Hasil asesmen dituangkan dalam program pembelajaran berdasarkan modalitas (potensi) yang dimiliki setiap peserta didik. Tujuan utama dari asesmen diagnostik adalah sebagai alat identifikasi awal atau screening PDBK. Tujuan lainnya adalah sebagai dasar dalam penentuan proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran (asesmen formatif dan sumatif). Hasil asesmen juga digunakan untuk menentukan jenis dan bentuk intervensi secara tepat bagi peserta didik. Berikut ini langkah-langkah melakukan asesmen secara umum yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik kelas ataupun tenaga pendidik mata pelajaran. Langkah awal dimulai dari penyusunan instrumen asesmen. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan asesmen, dan langkah terakhir asesmen adalah melakukan analisis hasil asesmen dan rekomendasi. a. Penyusunan Instrumen Asesmen Berikut beberapa langkah kegiatan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen asesmen. 1) Identifikasi Identifikasi merupakan langkah awal yang penting dilakukan sebelum membentuk tim PPI. Tujuan identifikasi adalah menemukan 2) adanya kelainan atau kesulitan yang kemudian akan dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Menetapkan tujuan asesmen Tujuan asesmen menekankan pada aspek kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam bidang tertentu. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kekuatan dan kelemahan PDBK yang Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila bersangkutan. Asesmen kerap dikaitkan dengan kondisi (hambatan/ketunaan yang dialami peserta didik) Asesmen untuk melihat perkembangan PDBK dilakukan secara terus menerus atau ongoing process. 7 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 3) Mengembangkan alat/instrumen asesmen Alat asesmen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu alat asesmen yang sudah baku (formal) dan alat asesmen tidak baku (non formal). Alat asesmen yang sudah baku yang dimaksud dilakukan oleh tenaga profesional, seperti tes kecerdasan yang digunakan oleh para psikolog. Alat asesmen yang tidak baku dapat dibuat oleh tenaga pendidik PDBK yang bersangkutan. Alat asesmen buatan tenaga pendidik dapat berupa pertanyaan-pertanyaan untuk pengamatan, soal-soal tes akademik, dan lain sebagainya sejauh masih berkaitan dengan aspek-aspek yang hendak diukur dari kekuatan dan kelemahan PDBK yang bersangkutan. b. Pelaksanaan Asesmen Pelaksanaan asesmen dapat dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu wawancara, observasi, dan tes. Tes dapat dilakukan dengan menggunakan tes baku, tes tidak baku, dan mengkaji dokumen. 1) Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi data anak, orang tua, keluarga, proses kelahiran, riwayat perkembangan fisik, sosial dan pendidikan. 2) Pengamatan/Observasi Tenaga pendidik juga dapat mengamati perilaku spesifik anak. Observasi hendaknya dilakukan secara berulang-ulang, dan di tempat yang berbeda-beda agar mendapatkan informasi yang konsisten. 3) Tes Baku (Formal) Tes baku hanya dapat dilakukan oleh tenaga profesional, misalnya Dokter, Psikolog, maupun tenaga profesinal lain. Tes baku untuk mengetahui potensi anak yang berkaitan dengan kecerdasan, bakat dan minat, dan lain-lain. 4) Tes Tidak Baku (Non-Formal) Tes tidak baku penentuan dan instrumen dan pelaksanaan dapat dilakukan oleh tenaga pendidik. Informasi asesmen dari tes tidak baku antara lain kemampuan pemahaman auditori, persepsi visual, orentasi, perilaku, bahasa ujaran, dan motorik. 5) Kajian Dokumen Dokumen yang dikaji hasil asesmen dari tenaga profesional lain yang menangani anak, seperti psikolog, dokter, terapis wicara, terapis okupasi dan sebagainya. c. Analisis Hasil Asesmen Berdasarkan data hasil asesmen, langkah selanjutnya adalah menuangkan analisis hasil asesmen dan rekomendasi penanganan PDBK ke dalam bentuk rancangan PPI. Rancangan PPI itu sendiri dengan mencantumkan beberapa hal berikut. 8 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 1) Deskripsi kondisi peserta didik. Isi dari deskripsi biasanya meliputi riwayat tumbuh kembang, riwayat gangguan dan penanganan gangguan, serta kondisi internal berupa taraf intelektual, keterampilan motorik kasar dan motorik halus, kematangan sosio emosional, kemampuan berbahasa, tampilan perilaku, kemampuan merawat diri, dan tidak tertinggal terkait dukungan eksternal (support systems) yang dimiliki PDBK guna menunjang jalannya PPI. 2) Tujuan. Tujuan PPI dirancang berdasarkan hasil asesmen yang menyeluruh mengenai PDBK. Semakin detil hasil asesmen yang dilakukan, maka tujuan intervensi akan semakin spesifik. Tujuan biasanya dituliskan menurut kerangka waktu, yakni tujuan jangka pendek (tujuan pembelajaran) dan tujuan jangka panjang (capaian pembelajaran). 2) Tahap Pelaksanaan PPI Pelaksanaan PPI harus sesuai dengan langkah-langkah yang disusun untuk mencapai tujuan. Pelaksana PPI harus bertanggung jawab dan konsisten. Sepanjang pelaksanaan PPI komunikasi anggota tim tetap terjaga sebagai bentuk kontrol dan pemantauan terhadap pelaksanaan PPI itu sendiri. a. Strategi Pengorganisasian Dalam proses pelaksanaan PPI, kegiatan pembelajaran harus menggambarkan cara setiap tujuan pembelajaran dapat dicapai. Secara spesifik, tenaga pendidik dapat memilih pendekatan pembelajaran yang memudahkan PDBK dalam belajar (efisien), bukan yang memudahkan tenaga pendidik dalam mengajar. Pendekatan yang digunakan tidak terpaku pada satu metode atau teknik tertentu, tetapi menggunakan berbagai metode sesuai dengan kondisi PDBK (motivasi, temperamen, perhatian, atau konsentrasi); karakteristik materi, serta situasi atau gaya belajar peserta didik. Media pembelajaran bersifat multifungsi, tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran tetapi juga berfungsi untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Bahkan, jika memungkinkan, media juga dapat berfungsi pula sebagai alat rehabilitasi. b. Strategi Penyampaian Penyampaian program atau materi pembelajaran hendaknya dilakukan secara variatif, dengan melibatkan unsur gerak, suara, main peran, atau simulasi agar mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar PDBK dan memberikan kesempatan kepada PDBK untuk merespon Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila stimulus-stimulus yang diberikan tenaga pendidik secara aktif. Kegiatan pembelajaran juga harus terkait dengan realita, tidak terisolasi, ada kesesuaian antara aktivitas belajar dengan kehidupan nyata, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi bermakna dan fungsional. 9 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) c. Strategi Pengelolaan Pendekatan pembelajaran secara aktif harus merancang lingkungan belajar yang sesuai untuk meningkatkan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan. Lingkungan belajar meliputi materi, media, dan aktivitas pembelajaran. Materi pembelajaran, pada umumnya sama, tetapi terdapat materi yang secara khusus dirancang untuk membantu dan atau sebagai prasyarat dalam mengikuti materi pembelajaran sebagai contoh, materi SD yang dirancang adalah pra-akademik, menolong diri, dan perilaku adaptif. Kegiatan pembelajaran dalam konteks PPI dapat dilakukan dalam tiga setting: (1) individual (seorang tenaga pendidik mengajar seorang peserta didik), (2) kelompok kecil (seorang tenaga pendidik mengajar dua/ tiga orang peserta didik dalam satu kelompok, dan (3) kelompok besar/klasikal (seorang tenaga pendidik mengajar 5-12 orang peserta didik (bersama-sama dengan anak-anak pada umumnya) Setting layanan disesuaikan dengan kondisi, kemampuan, dan tujuan pembelajaran. Misalnya, untuk melatih kontak mata, tenaga pendidik mengajar PDBK secara individual, untuk melatih gerak motorik kasar PDBK dapat belajar dalam kelompok kecil/besar, dan untuk belajar kesenian (musik, suara, atau lukis), PDBK dapat dilayani secara klasikal. Tenaga pendidik, orang tua, profesional lain harus membuat catatan kejadian dalam proses pembelajaran, yang meliputi kegiatan peserta didik, respon saat diberikan tugas, dan kemajuan yang dicapai. Orang tua PDBK diberikan informasi tentang kemajuan anak dan ketercapaiannya terhadap tujuan pada akhir tahun. Laporan kemajuan sebaiknya diberikan kepada orang tua secara periodik. 3) Tahap Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut Pada tahap ini, ada dua kegiatan pokok yang perlu dilakukan yaitu peninjauan dan pelaporan. Peninjauan dilakukan untuk menentukan kelayakan dan keefektifan sebuah program dibandingkan dengan kemampuan PDBK. Tahap peninjauan program merupakan dasar untuk membuat rancangan PPI siklus berikutnya. Jika ternyata hasil dari asesmen diperoleh bahwa tujuan jangka pendek (tujuan pembelajaran) tidak tercapai, maka tindak lanjut yang dilakukan penyesuaian di tengah 10 program berlangsung. Hal ini berarti tujuan yang dirancang dalam PPI kurang realistis, atau dapat pula penerapan strategi tidak sesuai dengan kebutuhan PDBK. Jika ternyata hasil dari asesmen diperoleh bahwa tujuan jangka pendek (tujuan pembelajaran) dan jangka panjang (capaian pembelajaran) tercapai, maka tindak lanjut yang dilakukan adalah perumusan rancangan PPI siklus selanjutnya. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) E. Komponen PPI Ada lima komponen yang harus tercantum dalam rancangan PPI. 1) Karakteristik PDBK Karakteristik yang dimaksud adalah kondisi awal PDBK mencakup semua aspek yang terkait keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di kelas. Misalnya gambaran mengenai kemampuan akademik, tingkat kemampuan berkomunikasi, kemungkinan adanya pola perilaku khusus, gambaran mengenai keterampilan untuk menolong diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari, hingga bakat vokasional. 2) Tujuan Tujuan PPI biasanya dituangkan berdasarkan kerangka waktu yang terbagi atas tujuan jangka pendek (tujuan pembelajaran) dan tujuan jangka panjang (capaian pembelajaran). Tujuan dirumuskan dalam kalimat yang spesifik, operasional dan terukur a. Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang dituangkan dalam kurun waktu satu tahun ajaran. Namun tujuan jangka panjang dapat dipecah ke dalam beberapa tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang dalam pedoman ini adalah Capaian Pembelajaran (CP). b. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek berorientesi pada kebutuhan peserta didik (student oriented) disusun dan dikembangkan untuk mencapai kemampuan-kemampuan yang lebih spesifik (dapat diamati dan dapat diukur). Kurun waktu tujuan jangka pendek sesuai dengan kebutuhan masingmasing PDBK. Tujuan jangka pendek dalam pedoman ini adalah Tujuan Pembelajaran (TP). 3) Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran Deskripsi pelayanan pembelajaran meliputi: a. Materi yang diberikan. b. Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi. c. Media/alat bantu pembelajaran apa yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran. d. Penanggung jawab PPI yang sudah dirancang. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 11 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Selain itu, layanan pendidikan khusus juga perlu memperhatikan layanan khusus yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan PDBK. Sebagai contoh, layanan terapi wicara (speech therapy) perlu disediakan bagi PDBK dengan hambatan wicara, dan berbahasa, atau layanan fisioterapi (physiotherapy) diupayakan bagi PDBK dengan gangguan gerak-motorik. 4) Waktu dan lamanya Pemberian Layanan Selain menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, waktu dimulainya kegiatan pembelajaran, durasi/waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan, dan estimasi waktu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan hal-hal yang juga perlu dirumuskan dalam rancangan PPI. 5) Asesmen Formatif dan Sumatif Dalam komponen PPI, penilaian (asesmen formatif dan sumatif) dirumuskan dengan menetapkan kriteria capaian dan prosedur penilaian. Kriteria yang menjadi acuan atau patokan bukan acuan norma, melainkan perbandingan capaian performa PDBK antara kondisi awal dengan sesudah pelaksanaan PPI. Sifat penilaian (asesmen formatif dan sumatif) adalah sebagai berikut a. Menyeluruh, b. Berkesinambungan, c. Merupakan tahapan yang berulang (cyclical), d. Kemajuan belajar diukur secara teratur dan periodik. 6) Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran layaknya pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, terbagi menjadi tiga kegiatan, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a. Kegiatan Pendahuluan Tenaga pendidik menciptakan kesiapan belajar peserta didik dengan menumbuhkan motivasi/perhatian mereka dengan memberitahu tujuan (kemampuan) yang diharapkan, materi yang akan diajarkan, alternatif belajar yang 12 akan ditempuh, menunjukkan manfaat materi yang dipelajari, dan membuat kaitan belajar dengan meminta peserta didik mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) b. Kegiatan Inti Pilihan kegiatan inti dilihat dari cara tenaga pendidik memberikan materi. 1) Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih dengan bimbingan. 2) Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih tanpa bimbingan Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih (keterampilan/subketerampilan) tanpa bimbingan namun tetap diberikan kontrol melalui suatu kriteria yang ditetapkan. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif. Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih (keterampilan/subketerampilan) dengan bimbingan (bantuan atau prompts) dari tenaga pendidik. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif. c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup secara garis besar adalah kegiatan yang berkaitan bertujuan mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Peserta didik mempraktikkan keseluruhan tugas dengan kriteria yang ditetapkan. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 2) Peserta didik mempraktikkan berbagai tugas sejenis dengan yang dipilih peserta didik. Mereka mempraktikkan tugas yang disajikan dalam berbagi materi dan buku kerja, dan dalam berbagai setting (ruang, sumber, kelas regular, dan rumah) dengan suatu kriteria yang ditentukan. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif. 13 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 3 Implementasi Program Pendidikan Individual (PPI) Ringkasan Bab Perencanaan PPI Pelaksanaan PPI Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut Skema implementasi langkah-langkah penyusunan PPI terdiri dari tiga kerangka besar, yaitu tahap perencanaan PPI, tahap pelaksanaan PPI, dan tahap asesmen formatif dan sumatif tindak lanjut PPI. Setiap tahap besar terdiri dari langkah-langkah kecil yang lebih detil. Gambar 3.1. Skema Implementasi Penyusunan PPI 14 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) A. Perencanaan PPI 1) Identifikasi Tim yang terlibat dalam penanganan PDBK mengamati dan mengidentifikasi hambatan yang dialami PDBK secara menyeluruh di semua bidang mata pelajaran dan menyampaikan temuannya kepada kepala Satuan Pendidikan untuk segera ditindak lanjuti setelah mempunyai informasi yang cukup. Kepala satuan pendidikan segera menghubungi orangtua peserta didik dan menyampaikan hasil identifikasi tenaga pendidik serta merumuskan tindak lanjut yang akan diberikan, dapat berupa merekomendasikan asesmen lanjutan kepada tenaga profesional lain (bila ada) atau bila tidak ada maka langkah berikutnya adalah memberikan rekomendasi PPI kepada orangtua. Gambar 3.2. Alur Identifikasi – Pembentukan Tim PPI Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 15 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 2) Pembentukan Tim PPI Hal penting yang harus dilakukan pihak satuan pendidikan sebelum pembentukan tim adalah sebagai berikut: 16 a. Mempersiapkan gambaran umum PDBK yang diperoleh berdasarkan hasil identifikasi untuk dikonfirmasikan lebih lanjut kepada tim (orang tua). b. Menyiapkan kuesioner bagi orang tua untuk menyampaikan harapan terhadap putraputrinya dan kondisi PDBK di rumah. Di akhir pertemuan, diharapkan tercapai kesepakatan mengenai prioritas dan sasaran yang akan ditetapkan dalam PPI. c. Menjadwalkan dan menyelenggarakan pertemuan PPI, kemudian staf administrasi satuan pendidikan melakukan: 1) Menghubungi setiap anggota tim PPI yang dilibatkan. 2) Memberitahu jadwal pertemuan rapat PPI dengan orangtua, memastikan mereka memiliki kesempatan untuk hadir. 3) Menjadwalkan pertemuan sesuai dengan waktu dan tempat yang disepakati bersama oleh semua pihak. 4) Menyampaikan tujuan, waktu, dan lokasi pertemuan kepada orang tua. 5) Memberi tahu orangtua bahwa mereka boleh mengundang orang yang memiliki pengetahuan atau keahlian khusus tentang anaknya, seperti terapis, psikolog, dokter atau jika tidak memungkinkan kehadirannya, diperkenankan membawa hasil asesmen. 6) Pada pertemuan awal, tenaga pendidik akan mengembangkan garis-garis besar PPI berdasarkan informasi asesmen untuk memperoleh gambaran, masukan, tujuan, dan prosedur untuk mencapai tujuan. Hasil pertemuan dituangkan dalam bentuk tabel yang memuat identitas peserta didik dan hasil rekomendasi dari setiap anggota tim PPI. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Gambar 3.3. Perolehan Data Asesmen Diagnostik Tim PPI Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 17 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Informasi dari setiap orang menambah pemahaman tim tentang PDBK dan layanan yang dibutuhkan. a. Orang Tua Orang tua dapat menyampaikan informasi terkait kekuatan dan kebutuhan anak berkaitan dengan konteks kehidupan anak di rumah. b. Tenaga Pendidik/Guru Setidaknya satu dari tenaga pendidik di satuan pendidikan umum atau khusus tempat PDBK bersekolah harus berada di tim PPI. Tenaga pendidik mengutarakan kebutuhan PDBK yang berkaitan dengan kurikulum umum di kelas reguler, bentuk bantuan, layanan yang mungkin dilakukan dalam seting kelas, dan strategi untuk membantu PDBK belajar dan berperilaku. Tenaga pendidik kelas juga dapat berdiskusi dengan tim PPI terkait kemungkinan kebutuhan bagi para staf satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran PDBK di satuan pendidikan. Dukungan staf satuan pendidikan dapat mencakup pengembangan profesional atau pelatihan. Staf satuan pendidikan yang dimaksud di antaranya tenaga administrator, pegawai kantin, dan orangorang yang menyediakan layanan bagi PDBK di satuan pendidikan. c. Guru Pendidikan/Pembimbing Khusus (GPK) Keberadaan GPK diharapkan dapat memberikan informasi dan pengalaman penting tentang cara mendidik PDBK berdasarkan dasar keilmuan pedagog mereka. Dengan latar belakang pendidikan khusus, Guru Pendidikan/Pembimbing Khusus (GPK) dapat berbicara tentang masalah-masalah seperti: 1) Cara memodifikasi kurikulum umum untuk membantu PDBK belajar. 2) Bentuk bantuan dan layanan tambahan yang mungkin dibutuhkan anak tersebut agar berhasil di kelas reguler dan di tempat lain. 3) Cara memodifikasi penilaian sehingga PDBK dapat menunjukkan apa yang telah dipelajari sesuai dengan kemampuannya. 4) Aspek lain dari instruksi individualisasi untuk memenuhi kebutuhan unik PDBK. Selain membantu perancangan PPI, GPK juga dapat memegang peranan dalam hal berikut: 18 1) Bekerja dengan PDBK di ruang sumber atau kelas khusus yang digunakan untuk PDBK yang menerima layanan pendidikan khusus. 2) Mengajar dalam tim dengan tenaga pendidik kelas dan tenaga pendidik mata pelajaran. 3) Bekerja dengan staf satuan pendidikan lainnya, terutama tenaga pendidik kelas atau mata pelajaran, untuk memberikan masukan sesuai dengan keahlian mereka menangani kebutuhan unik PDBK. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Jika satuan pendidikan tidak memiliki GPK, maka satuan pendidikan dapat mengoptimalkan peran tenaga pendidik BK, tenaga pendidik mata pelajaran, tenaga pendidik kelas, dan orang tua. d. Komite Sekolah Komite Sekolah dapat berbicara dan memberikan dukungan sesuai peran dan fungsinya tentang sumber daya satuan pendidikan yang diperlukan. Pihak/ tenaga yang mewakili satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk memastikan tersedianya layanan tambahan yang diperlukan agar PPI benar-benar dapat dilaksanakan. e. Pihak Ahli/Tenaga Ahli tambahan Dalam rapat rancangan PPI juga dapat mengikutsertakan anggota tambahan yang memiliki pengetahuan atau keahlian khusus di bidang terkait sesuai dengan keberlangsungan Pendidikan PDBK. Orang tua atau satuan pendidikan dapat mengundang tenaga profesional dengan keahlian khusus terkait disabilitas yang dialami PDBK. Tim PPI juga dapat mengikutsertakan orang lain (seperti pendidik kejuruan yang telah menangani anak tersebut) untuk berbicara tentang kekuatan dan/atau kebutuhan PDBK Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila tersebut. Satuan pendidikan dapat mengundang satu atau lebih anggota tim yang dapat menawarkan keahlian/ pengetahuan khusus tentang PDBK, seperti dokter, dokter saraf, psikolog, terapis okupasi/fisik, terapis wicara, penyedia pendidikan jasmani adaptif, dan lain-lain. Selain diharapkan memberikan hasil asesmen terkait PDBK, mereka juga diharapkan dapat membantu semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PPI dalam meningkatkan pengetahuan 19 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) dan pemahaman mereka mengenai penanganan PDBK tersebut Tabel 3.1. Tabel Hasil Diskusi Tim PPI Identitas Peserta Didik Nama : ____________________________ Tanggal Lahir/Usia : ____________________________ Kelas : ____________________________ No Unsur Tim PPI 1. Orang tua 2. Tenaga pendidik kelas 3. GPK, Tenaga pendidik BK *) 4. Psikolog *) 5. Terapis *) 6. Tenaga ahli lain *) Uraian Saran *) Jika ada 3) Melakukan Asesmen Diagnostik Setelah identifikasi awal, seluruh anggota tim PPI melakukan asesmen secara komprehensif sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai kemampuan dan kebutuhan PDBK dari berbagai sudut pandang keahlian. Misalnya, Terapis Wicara dapat mengungkapkan kemampuan bicara dan 20 bahasa PDBK, sementara psikolog dapat mengungkapkan terkait kecerdasan PDBK. Pada tahap ini, tenaga pendidik melakukan asesmen akademik dan asesmen non-akademik. Langkah selanjutnya adalah menilai dan menganalisa kebutuhan PDBK, kelemahan, kekuatan, dan minatnya. Seluruh informasi yang dikumpulkan dari seluruh anggota tim Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) PPI dimanfaatkan untuk penempatan atau pengembangan pelayanan pendidikan PDBK. a. Asesmen Akademik Asesmen akademik meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang biasanya dilakukan oleh tenaga pendidik. Dari langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, berikut ini adalah contoh kasus Ridwan dan langkahlangkah penyusunan asesmen akademik. Contoh Kasus Ridwan Ridwan adalah salah seorang peserta didik yang duduk di kelas I sekolah reguler. Pada akhir semester, kemampuan dasar Ridwan untuk membaca permulaan belum mengalami kemajuan. Ridwan sulit mengenali huruf sehingga tidak dapat mengeja dan membunyikan suku kata yang dibaca dengan tepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan materi pembelajaran di kelas yang menekankan kemampuan membaca sebagai salah satu aspek untuk memperoleh informasi. 1) Hasil Identifikasi Dari hasil pengamatan kemampuan akademik, tenaga pendidik mengidentifikasi bahwa sampai dengan akhir semester dua di kelas satu, Ridwan masih mengalami kesulitan mengenal 2) huruf dan kata. Atas temuan tersebut, tenaga pendidik berencana melakukan asesmen lanjutan terhadap kemampuan membaca Ridwan. Tujuan Asesmen Tenaga pendidik menentukan tujuan asesmen bagi Ridwan, yaitu: 3) a. Menemukan kesulitan umum yang dihadapi Ridwan ketika membaca dan menulis, b. Menemukan akar masalah membaca dan menulis (misal; kesulitan mengenali bentuk huruf, kesulitan membedakan bentuk huruf yang mirip, atau kesulitan mengenali bunyi huruf), c. Mencaritahu kosa kata yang sudah dipahami dan belum dipahami Ridwan. Pengembangan Alat Asesmen Sesuai dengan tujuan asesmen, tugas tenaga pendidik kelas membuat alat asesmen akademik. Tenaga pendidik Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila menetapkan waktu pelaksanaan asesmen selama dua minggu dengan menggunakan alat tes daftar ceklis, tes pengenalan huruf 21 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) dan kata, kartu huruf dan kata, serta kegiatan dikte yang dirancang oleh tenaga pendidik. vocal konsonan suku kata 22 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Berikut ini contoh asesmen akademik terkait kemampuan pengenalan huruf Berikut ini adalah contoh daftar checklist kegiatan membaca. Tabel 3.2. contoh daftar checklist kegiatan membaca Kemampuan No. Aspek Dapat Dilakukan 1. Menyebutkan huruf vocal: a, i, u, e, o 2. Menyebutkan semua huruf konsonan 3. Menirukan lafal bunyi huruf yang didiktekan 4. Menunjukkan huruf yang diminta 5. Membaca suku kata pola KV 6. Membaca suku kata pola KVK 7. Membaca kata pola KV-KV 8. Membaca kata pola VKV 9. Membaca kata pola KV-KVK 10. Membaca kata pola KVK-KV Tidak Dapat Dilakukan Keterangan K = konsonan; V = vokal 4) Pelaksanaan Asesmen Tenaga pendidik melakukan observasi setiap hari selama beberapa menit (sesuaikan dengan tujuan yang sudah ditetapkan). Tenaga pendidik mengamati Ridwan ketika kegiatan membaca. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Senyampang dengan itu, tenaga pendidik membaca dengan cara menunjuk beberapa huruf vokal dan konsonan bersamaan mengucapkan nama hurufnya di hadapan Ridwan. 23 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 5) Analisis Hasil Asesmen Setelah asesmen selesai, tenaga pendidik melihat secara keseluruhan. Dari daftar cek, tenaga pendidik mencatat beberapa perilaku Ridwan sebagai berikut. a. b. Dari lima kali pengamatan, Ridwan kesulitan memberi huruf yang ditunjukkan tenaga pendidik, Ridwan hanya bisa memberi nama huruf a, i, dan s. yang pernah dibacakan tenaga pendidik. c. Terlihat gelisah jika diminta membaca huruf. d. Terlihat menghindar ketika diberikan huruf-huruf. Terlihat mengeryitkan dahi ketika diminta menunjukkan huruf-huruf Dari hasil tes tersebut, tenaga pendidik juga menemukan informasi tentang Ridwan sebagai berikut. a. Dapat memberi nama huruf a, i, s dengan benar dan konsisten d. Belum dapat mengatur suara saat membunyikan huruf. b. Dapat membaca suku kata sa-sa, si-si, si-sa, sa-si e. Dapat mengikuti suara tenaga pendidik ketika didiktekan. c. Belum konsisten menyebutkan huruf yang ditunjukkan. Ia masih harus menyamakan huruf dan menyebutkan huruf secara berurutan dari a sampai dengan z. f. Kesulitan menulis huruf-huruf yang disebutkan. g. Dapat menulis jika melihat contoh tetapi bentuk tulisannya masih belum rapi. Beberapa huruf juga masih dituliskan terbalik. Berdasarkan hasil asesmen tersebut dan dari catatan observasi, tenaga pendidik menyimpulkan kesulitan Ridwan adalah: a. b. Kurang dapat memusatkan perhatian sehingga sering lupa dengan apa yang sudah diperlihatkan; c. Belum dapat membaca suku kata karena bingung antara nama huruf dan membacanya; d. Belum dapat mengeja suku kata; Belum dapat membedakan bentuk huruf yang hampir sama seperti: b, d, p, a, o, k, h, t, j, m, n; e. Kesulitan menulis huruf-huruf yang didiktekan; dan f. Kurang percaya diri dan cemas (takut salah) saat membaca huruf. b. Asesmen Non-Akademik Pelaksanaan asesmen non-akademik sangat mungkin dilakukan selama pelaksanaan asesmen akademik dilakukan. Asesmen non-akademik yang dimaksud adalah 24 melakukan asesmen yang tidak berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Asesmen non-akademik bertujuan untuk: Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 1) Mengetahui kemampuan yang sudah dimiliki 3) Mengetahui latar belakang hambatan perkembangan muncul 2) Mengidentifikasi hambatan perkembangan yang mungkin dialami 4) Mengetahui bantuan atau intervensi yang sudah dilakukan. Asesmen non-akademik dapat saja meliputi asesmen kemampuan persepsi, riwayat perkembangan motorik, asesmen riwayat perkembangan bahasa, asesmen perkembangan sosial emosional dan perilaku, kemandirian, serta bentuk asesmen lain yang diperlukan. Seorang tenaga pendidik yang ingin melakukan asesmen perkembangan perlu memahami perkembangan anak secara mendalam. Tanpa asesmen non-akademik, hal tersebut sulit untuk dilakukan. Apabila asesmen non-akademik tidak mungkin dilakukan oleh tenaga pendidik secara mandiri, tenaga pendidik dapat memindahtangankan (referral) asesmen non-akademik kepada tenaga profesional yang ahli di bidangnya masing-masing. Misalnya, untuk melakukan asesmen perkembangan sosio-emosional dan perilaku dapat dilakukan oleh psikolog, untuk melakukan asesmen perkembangan motorik dan perkembangan bahasa, tenaga pendidik dapat meminta bantuan ke Dokter Spesialis Anak. Jika tidak memungkinkan melibatkan tenaga profesional lain, tenaga pendidik dapat melakukan asesmen non-akademik dengan standar sebagai berikut. Tabel 3.3. Contoh Aspek-Aspek Asesmen Non Akademik Aspek Perilaku yang diamati Konsentrasi Durasi waktu peserta didik dapat memusatkan perhatian mengerjakan tugas tanpa terdistraksi dari awal hingga akhir. Ketelitian Jumlah kesalahan yang dilakukan karena peserta didik tidak teliti, bukan karena tidak menguasai pembelajaran. Tempo kerja Durasi kecepatan kerja peserta didik menuntaskan tugas. Percaya diri Kepercayaan akan kemampuan diri sendiri ketika menghadapi tantangan akademik (misalnya, pengenalan konsep baru) Kemandirian belajar Sikap yang dimiliki anak terkait kemampuannya mengarahkan diri dan mengendalikan diri terkait tugastugas/tanggung jawab akademik. Respon instruksi dan pertanyaan Sikap anak ketika mendengarkan, memahami, dan mengerjakan instruksi. Daya juang Kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan untuk menuntaskan kesulitan/tantangan akademik. Kemampuan menyelesaikan masalah Kemampuan anak menemukan alternatif strategi pemecahan masalah yang dihadapi dalam konteks pembelajaran. Sikap akademik Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 25 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Aspek Sosialemosional Perilaku yang diamati Kemampuan penyesuaian diri (adaptasi) Fleksibilitas emosional dan perilaku seseorang dalam rangka mengikuti perubahan situasi/lingkungan. Keterampilan bersosialisasi Keterampilan seseorang berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan perannya. Kemandirian mengurus diri sehari-hari (activity of daily living / ADL) Kemampuan seseorang mengerjakan kegiatan seharihari (activity of daily living / ADL) tanpa dibantu/ didampingi orang dewasa. • Makan • Mandi, BAK/BAB • Berpakaian, dll Kelengkapan anggota tubuh/ disabilitas Koordinasi motorik kasar • • • • • Koordinasi motorik halus • Cara memegang pensil. • Bentuk tulisan, penekanan tulisan, dan kebersihan lembar kerja. • Gerakan ketika melakukan tugas okupasi sederhana terkait tugas akademik di kelas (menulis, menggunting, mewarnai, dll.) • Gerakan ketika melakukan tugas okupasi sederhana terkait kemandirian sehari-hari (mengancing baju, meresleting, memakai kaos kaki, dll.) Fisik 26 Berjalan Berlari Bermain sepeda Memanjat Sikap duduk, dll Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 4) Penyusunan PPI Gambar 3.4. Langkah Penyusunan Analisis Asesmen, Capaian Pembelajaran, Tujuan PPI a. Analisis Hasil Asesmen Sebagai langkah awal, tim PPI melihat hasil asesmen peserta didik berdasarkan sudut pandang keahlian masing-masing. Seperti tes kelas, tes individu, hasil survey tentang minat, dan lain-lain. Informasi ini akan membantu tim menggambarkan tingkat prestasi pendidikan peserta didik saat ini di satuan pendidikab. Selanjutnya, tim PPI menganalisis hasil asesmen dengan menilai kebutuhan, kelemahan, dan kekuatan PDBK pada area akademik, sosioemosional, sikap belajar, kondisi fisik, serta minat peserta didik. b. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Setelah melaksanakan dan menganalisis hasil asesmen, tenaga pendidik menganalisis Capaian Pembelajaran (CP). Tenaga pendidik dapat memilah bidang studi yang perlu disesuaikan berdasarkan rekomendasi yang diberikan untuk membuat alur konten sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Ini juga merupakan proses adaptasi kurikulum Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila untuk menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Hasil analisis capaian pembelajaran kemudian diselaraskan dengan program hasil asesmen sehingga tersusun sebuah program yang utuh dalam bentuk PPI. 27 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) c. Menetapkan Tujuan PPI Tim PPI menetapkan tujuan instruksional jangka panjang dan jangka pendek dari program yang akan diberikan setelah melakukan analisis hasil asesmen dan capaian pembelajaran. Selanjutnya, tim PPI merancang strategi pencapaian tujuan dan menentukan metode evaluasi sesuai dengan karakteristik kebutuhan PDBK. Tidak semua peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) memerlukan PPI pada area materi di kelas sesuai kurikulum. Beberapa PPI disusun dengan tujuan non-akademis, seperti meningkatkan area komunikasi dan sosial, area bina diri, area bekerja, dan lain semacamnya yang mungkin tidak berkaitan langsung meningkatkan nilai akademik PDBK tersebut. d. Penulisan Rancangan PPI Selanjutnya, tim akan membuat rancangan tertulis sesuai dengan format PPI yang disepakati. Tidak ada format baku dalam penulisan PPI, namun terdapat komponenkomponen format penulisan PPI yang harus dicantumkan. Tim PPI juga turut memutuskan apakah kondisi PDBK membutuhkan layanan spesifik tertentu (termasuk intervensi, akomodasi atau modifikasi) guna menunjang kemampuan akademiknya. Jika tim PPI memutuskan bahwa seorang PDBK membutuhkan perangkat atau layanan 28 tertentu (termasuk intervensi, akomodasi, atau modifikasi program lainnya), tim harus menuliskan informasi ini dalam PPI. Sebagai contoh, untuk PDBK yang perilakunya mengganggu pembelajaran, tim perlu mempertimbangkan cara-cara yang positif dan efektif untuk menangani perilaku tersebut. Tim akan membahas intervensi pendekatan perubahan perilaku positif, strategi, dan dukungan yang dibutuhkan peserta didik untuk belajar bagaimana mengontrol atau mengelola perilakunya. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tabel 3.4. Contoh Model Penulisan PPI A. Identitas Peserta Didik Nama : __________________________________ Usia : __________________________________ Kelas : __________________________________ Jenis Ketunaan : __________________________________ B. Hasil Asesmen Diagnostik No. 1. Aspek Kekuatan Kelemahan Bahasa Membaca Menulis Mendengarkan Berbicara 2. Matematika Bilangan Pengukuran Geometri Analisis Data dan Peluang 3. Sosial dan Emosional 4. Fisik Anggota badan Motorik kasar Motorik halus Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 29 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Analisis Hasil Asesmen dan Rekomendasi 1. Analisis Hasil Asesmen Permasalahan Terdapat masalah sosial dan emosional yang dapat mempengaruhi kurang optimalnya prestasi akademik. Kemampuan akademik yang berkembang cukup baik optimal diantaranya: Kemampuan akademik yang perlu dikembangkan diantaranya … … Kemampuan akademik peserta didik dalam bahasa setara dengan capaian pembelajaran di fase … sedangkan kemampuan berhitung setara dengan capaian pembelajaran di fase … awal. 2. Rekomendasi (PDBK) masih memerlukan capaian pembelajaran dari fase … untuk mata pelajaran matematika dan dapat melanjutkan capaian pembelajaran di fase … untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan yang lainnya. D. Analisis Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Elemen Capaian Pembelajaran ... ... ... ... ... ... ... ... Fase E. Rancangan PPI Tujuan Tujuan Jangka Panjang (CP) 30 Tujuan Aktivitas Tanggal Waktu Pelaksana Jangka Pembelajaran Pelaksanaan Penyelesaian Pendek (TP) Asesmen Formatif / Sumatif Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) B. Pelaksanaan PPI Tenaga pendidik melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kerangka rancangan PPI. 1) Kegiatan Pendahuluan PDBK yang melaksanakan PPI diikutsertakan dalam kegiatan pendahuluan yang dilakukan tenaga pendidik. Tenaga pendidik menyampaikan gambaran kegiatan yang akan dilakukan, membangkitkan motivasi peserta didik, dan menarik fokus dan perhatian PDBK ke dalam proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat menguatkan karakter peserta didik dapat diintegrasikan dalam kegiatan ini. Pengaturan atau setting tempat duduk PDBK juga dapat dilakukan pada sesi ini disesuaikan dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan. 2) Kegiatan Inti Tenaga pendidik melakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai program pembelajaran yang telah disusun yang di dalamnya juga mencakup kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan oleh PDBK. 3) Kegiatan Penutup Kegiatan penutup diisi dengan penguatan materi pembelajaran baik dalam bentuk pertanyaan terkait pemahaman materi maupun refleksi pembelajaran. Kegiatan refleksi perlu dipandu oleh tenaga pendidik, misalnya dengan cara menggali apa yang dirasakan oleh PDBK saat mengikuti pembelajaran. Gambar 3.5. Pendekatan secara individual dan Belajar dengan teman di kelas Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 31 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut 1) Asesmen Formatif dan Sumatif Asesmen formatif dan sumatif dilakukan oleh tenaga pendidik. Tenaga pendidik dapat membandingkan kondisi sebelum dengan kondisi yang tampak saat ini setelah menjalankan PPI. Kesimpulan berisi mengenai ketercapaian tujuan jangka panjang dan jangka pendek dari yang sudah ditetapkan. Tabel 3.5. Contoh Tabel Asesmen Formatif dan Sumatif Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) 1. ... 1. ... Kondisi Kesimpulan Sebelum Sesudah ... ... ... ... ... ... 2. ... 3. ... 2. ... 1. ... 2. ... 3. ... 2) Tindak Lanjut PPI Setelah asesmen formatif dan/atau sumatif dilakukan, tenaga pendidik meninjau apakah tujuan PPI yang dilaksanakan masih layak dan efektif (metode, waktu, pelaksana, asesmen formatif dan sumatif) untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan peserta 32 didik. Apabila tujuan PPI tidak tercapai, guru dapat mengulang program. Sebaliknya, apabila tujuan PPI tercapai, tim PPI kembali membuat tujuan PPI berikutnya sesuai dengan alur tujuan pembelajaran pada capaian pembelajaran (CP) yang ada. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 4 Penutup Panduan pengembangan Program Pendidikan Individual (PPI) ini merupakan bahan rujukan bagi tenaga pendidik, kepala sekolah, orang tua, dan pihak-pihak yang terkait dengan penanganan PDBK agar memiliki pemahaman tentang PPI, fungsi, dan prinsip-prinsip PPI. Pihak-pihak terkait juga diharapkan dapat memahami langkah-langkah penyusunan PPI dan komponen-komponen yang harus tertuang dalam PPI sehingga pelayanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus dapat berjalan secara lebih optimal. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Buku panduan ini diharapkan dapat menginspirasi kepada para pembaca untuk mengembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi dan konteks budaya masing-masing. Contoh-contoh yang dijelaskan dalam panduan ini bersifat fleksibel selama memenuhi kaidahkaidah yang tertulis dalam panduan ini. Setiap satuan pendidikan memiliki keterbatasan, tetapi PPI diharapkan tetap dapat dilaksanakan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. 33 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Daftar Pustaka Hallahan dan Kauffman, 1996. Introduction to Learning Disabilities. USA, Allyn & Bacon Rochyadi & Alimin, 2005. Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat P2TK dan KPT) Abdulrachman Mulyono. (2009) Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar (Cetakan kedua) Jakarta: Depdikbud kerja sama dengan Rineka Cipta. N. Vaugh, Sharon, dan Candace S. Bos. 2009. Strategies for Teaching Students with Learning and Behavior Problems. New Jersey: Pearson Education Soendari, Tjuju. ”Program Pembelajaran Individual”, http://file.upi.edu.co.id, diakses tanggal 16 Februari 2021 https://www.p12.nysed.gov/specialed/publications/iepguidance/IEPguideDec2010.pdf 34 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Lampiran 1 Contoh Kasus PDBK di SDLB A. Identifikasi NN adalah peserta didik berusia 9 tahun yang tengah menempuh pendidikan di kelas III di salah satu SLB D di kota Jakarta. NN memiliki hambatan fisik pada area kaki. Kondisi ukuran kaki yang tidak proporsional antara kaki kiri dan kanan sehingga mobilitas dan pergerakan langkah kaki sedikit terhambat (berjalan dengan menyeret kaki) Koordinasi tangan kanan dan kiri (bilateral) masih belum optimal sehingga NN mengalami kesulitan dalam menulis. NN memerlukan adaptasi untuk ukuran font dalam kegiatan belajar karena kondisi mata minus dan silinder. Ukuran font yang biasa digunakan NN antara 22-24 dengan akomodasi garis yang lebih tebal. NN termasuk peserta didik yang cukup komunikatif dan bisa diajak berkomunikasi dua arah. Namun, NN hanya senang berbicara seputar topik yang disukainya. Kemampuan membaca NN saat ini cukup baik meskipun dalam proses membaca, NN masih mengeja huruf dengan pola KV. Hal ini membuat NN mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi secara utuh dalam tulisan. NN sudah mampu membilang huruf dengan urutan yang tepat untuk bilangan Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 1-10 tetapi masih belum konsisten dalam menghitung objek atau benda dengan jumlah bilangan serupa. Dari hasil identifikasi, tenaga pendidik kelas perlu memberitahukan permasalahan perkembangan NN di kelas III kepada kepala sekolah. Dari hasil pertemuan tenaga pendidik dan kepala sekolah, disepakati bahwa NN akan dibuatkan PPI yang mengakomodasi kebutuhannya. Setelah mendiskusikan perkembangan belajar NN, kepala sekolah mengundang orang tua NN untuk bersamasama dengan tenaga pendidik kelas membicarakan perkembangan NN dan menyampaikan tindak lanjut untuk mengatasi kesulitan NN dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Pada kesempatan berikutnya, kepala sekolah mengadakan pertemuan dengan tenaga pendidik kelas, orang tua, dan beberapa tenaga ahli yang mungkin sedang menangani kebutuhan perkembangan NN. Kebetulan, orang tua NN juga pernah mengkonsultsikan kondisi NN kepada seorang psikolog. Berikut adalah hasil pertemuan dengan tim PPI. 35 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) B. Hasil Diskusi dengan Tim PPI Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas No : NN : 9 tahun : III Tim PPI Uraian Orang tua NN mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Untuk mempelajari hal-hal baru, NN sering terlihat cemas dan menutupinya dengan membicarakan hal-hal di luar topik yang sedang dibahas. Sekolah memberikan informasi cara mengajari NN membaca menulis berhitung. 2. Tenaga pendidik kelas NN masih mengalami kesulitan dalam membaca permulaan. Untuk saat ini, NN baru dapat membaca suku kata dengan pola KV. Beberapa media membaca untuk NN perlu disesuaikan dengan hambatan penglihatan yang dialaminya. Kemampuan untuk menghitung cukup baik, meskipun belum stabil. NN perlu intervensi tambahan dari tenaga pendidik BK atau psikolog untuk bisa meregulasi emosi dalam dirinya ketika berada dalam lingkungan tertentu, khususnya lingkungan belajar di sekolah. 3. GPK, Tenaga pendidik BK NN membutuhkan bantuan dan dukungan untuk bisa beradaptasi dengan beberapa situasi belajar yang terjadi di kelas. NN memerlukan pemeriksaan psikologis untuk meningkatkan kemampuan sosial dan akademiknya. 1. Berdasarkan evaluasi, fungsi kecerdasan NN (IQ = 60). Untuk beberapa keterampilan, NN lebih mudah mencerap informasi dan materi jika menggunakan media visual yang bersifat konkret. Dalam keterampilan motorik, NN juga mengalami hambatan mobilisasi karena kondisi salah satu kaki yang ukurannya lebih kecil. 4. 36 Psikolog Diagnosis : NN teridentifikasi sebagai peserta didik hambatan fisik/tunadaksa dengan tingkat kecerdasan IQ = 60 (berdasarkan skala Wechsler). Diharapkan pihak sekolah dapat memahami dan mengakomodasi kendala dalam belajar NN karena faktor hambatan yang dimilikinya. Beberapa media pembelajaran yang digunakan perlu disesuaikan dengan kondisi fisik NN yang juga mengalami hambatan. Saran Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Hasil Asesmen Diagnostik Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas Jenis ketunaan IQ No. 1. Aspek : : : : : NN 9 tahun III Tunadaksa/ Hambatan gerak 60 (berdasarkan skala Wechsler) Kekuatan Kelemahan Bahasa Membaca - NN mampu mengenal beberapa huruf yaitu vokal dan konsunen - Belum mengenal huruf semua huruf vokal - Setelah diejakan, NN mampu membaca beberapa suku kata berpola KV (huruf konsonan dan vokal) seperti ba, ca walaupun belum konsisten. - Kemampuan membacanya masih konstan (membaca suku kata masih dengan cara huruf konsonan dan vokal diejakan) pada huruf yang dikenal - NN masih mengalami kesulitan untuk membaca suku kata secara mandiri meski dengan pola KV - Mampu menyalin tulisan, walaupun belum rapi dan belum konsisten. - Mampu menulis nama pendek “NN”. Menulis - Koordinasi tangan kanan kiri (bilateral) sudah ada walaupun belum optimal. Saat tangan kiri memegang pensil (menulis), tangan kanan tidak memegang kertas sehingga kertas mudah bergeser. - Mampu membuat garis lurus dan menyalin huruf dan suku kata meskipun belum konsisten (tergantung mood) - Menulis menggunakan huruf kecil. Mendengarkan Berbicara - Cukup sering melakukan kesalahan berupa pembalikan arah kiri-kanan dan atas-bawah saat menulis angka dan huruf, seperti huruf s dan angka 5 - Pola pegang pensil sudah tripod walaupun belum optimal. Jari tengah belum aktif, jari telunjuk sangat menekuk, tekanan pensil ke kertas cenderung berlebih. - Mudah lelah saat menulis. - Saat menulis tidak bungkuk, tetapi badan cukup banyak bergerak. - Kerapihan kurang optimal, karena pengaruh koordinasi motorik yang belum optimal. - Bentuk tulisan masih besar-besar dan naik turun - Menyimak instruksi yang pendek (satu tahap, satu instruksi dua kata) - Terkadang dalam respons, ada kesan mengabaikan instruksi/ pertanyaan karena fokus pada hal lain - Dapat berbicara dua arah, menyampaikan keinginan dengan bahasa yang sederhana (satu kalimat dua kata) - Belum dapat menceritakan kembali apa yang dia dengar (misalnya dongeng) secara runtut Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 37 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. 2. Aspek Kekuatan Kelemahan Matematika - Mampu membilang urutan 1 - 5. Bilangan - Mampu mengenal angka 1- 5. - Belum konsisten menghitung jumlah obyek/gambar 1—5. - Mampu melabel dan mengangkat jumlah jari 1-5 (secara acak) dengan tangan kiri. - Kesulitan melabel dan mengangkat jumlah jari 6--9 (secara acak) - Membilang dan menunjuk angka - Kesulitan memahami soal penjumlahan mendatar dengan dengan baik tanpa bantuan, (jika hasil < 5. tulisan diperbesar sampai ukuran font 22-24) Pengukuran Geometri Analisis Data dan Peluang - Dapat menentukan panjang dan pendek pada benda-benda yang konkret. - Belum konsisten menentukan panjang pendek benda pada gambar, terutama jika selisih ukurannya sedikit. - Dapat menunjukkan bendabenda bangun ruang (kubus, balok, dan bola) - Kesulitan menyebutkan kubus dan balok - dapat mengurutkan dan membandingkan banyak-sedikit, benda konkret sampai dengan 3. - Masih kesulitan mengurutkan benda konkret dengan jumlah lebih dari 5. - menentukan besar kecil suatu benda - Membandingkan banyak sedikit benda masih belum konsisten - NN dapat duduk sambil merespon tugas hingga selesai (jika merasa sudah nyaman) - Tempo kerja masih terlihat terburu-buru untuk hal-hal yang dianggap mudah seperti menyebutkan huruf dan angka, tetapi secara umum cenderung lamban jika menyelesaikan tugas dengan beberapa tahapan dan memerlukan ide dan perencanaan. - NN mudah mengingat hal yang disukai. 3. Sikap belajar - Masih tertukar saat mengelompokkan benda-benda yang berbentuk kubus dan balok - kurang teliti, kadang kurang urut dan ada bagian yang terlewati saat mengerjakan tugas. - Mudah menyerah/putus asa bila menemukan tugas yang dinilainya sulit. - Rentang atensi relatif pendek (perhatiannya mudah teralihkan), cukup kesulitan dalam memfokuskan diri dalam waktu lama, cenderung ingin cepat selesai. - Cepat lupa dengan hal-hal yang menurutnya tidak menarik 38 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Aspek Kekuatan - Cukup kooperatif jika diberikan tugas-tugas yang mudah. - Mudah diingatkan jika melakukan kesalahan. - Mudah bergaul dengan teman sebaya. Kelemahan - Banyak berbicara dan berkomentar di luar topik pembicaraan. - Penyesuaian diri terhadap lingkungan baru atau situasi baru masih relatif lama. Masih memerlukan orang lain untuk menemani dalam lingkungan atau situasi baru termasuk dalam aktivitas baru. - Kemandirian masih kurang karena perlu orang lain untuk mendorong, mengingatkan dan mengawasi pelaksanaan tugas yang diberikan. - Memerlukan dukungan untuk menyelesaikan tugas. - kesulitan dalam mengorganisasi tugas. 4. Sosial dan Emosional - Kurang nyaman berada pada tempat dan lingkungan baru. Adaptasi cukup lama tetapi setelah merasa nyaman, ia mampu berinteraksi dengan cukup baik. - Kurang percaya diri : 9 terlihat antisipatif berlebih terhadap tugas yang akan diberikan. Ia memerlukan orang lain dalam menghadapi tokoh otoritas baru dan tugas baru. 9 Cukup cemas saat mengerjakan tugas yang dianggapnya sulit. 9 Banyak meminta konfirmasi dan dukungan atas tugas yang dilakukannya. - Cepat marah jika sesuatu yang diinginkan tidak terlaksana dan mengeluarkan kata-kata kasar atau meludah. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 39 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. 5. Aspek Kekuatan Kelemahan Fisik Anggota badan - Mempunyai anggota badan yang - Kaki sebelah kiri lebih kecil, untuk lengkap. berjalan dan perlu dikoreksi dengan sepatu khusus. - Berat dan tinggi badan sesuai dengan usia kronologisnya - Menggunakan kacamata minus untuk mata kiri dan silinder untuk mata kanan - Mampu melakukan gerakan berjalan - Kurang kuat berjalan dengan kaki kanan. - Kesulitan melakukan gerakan melompat. Motorik kasar - Kesulitan berjongkok. - Otot tangan kiri lebih kuat dari pada tangan kanan (menulis menggunakan tangan kiri) - Mampu melakukan gerakan meremas. - Berjalan dengan kaki kanan kurang kuat. - Kesulitan melakukan gerakan melompat. - Kesulitan berjongkok. - Cukup banyak melakukan gerakan yang tidak bertujuan, badan banyak bergerak. Motorik halus - Tangan kanan kurang kuat. - Tekanan saat menulis masih berlebihan. - Cenderung cepat lelah saat menulis. - Koordinasi tangan (masih terlihat kaku saat bekerja dengan dua tangan) - Kesulitan melakukan gerakan mengikat 40 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) D. Analisis Hasil Asesmen dan Rekomendasi 1) Analisis Hasil Asesmen Terdapat permasalahan dalam aspek psikosial dan emosional yang disebabkan adanya pengaruh potensi kecerdasan, problem motorik selain kondisi fisik yang dialaminya serta stimulasi yang belum optimal. Terdapat permasalahan kurangnya semangat, ketekunan, serta ketahanan kerja dan kemandirian yang ditengarai muncul akibat adanya pengaruh otot yang kurang kuat dan kondisi fisik yang dialaminya. Terdapat permasalahan psikososial dan emosional yang dinilai dapat mempengaruhi kurang optimalnya prestasi akademik. Kemampuan akademik yang berkembang cukup baik (walaupun belum pada taraf optimal) di antaranya adalah: - kemampuan mendengarkan - kemampuan berbicara - kemampuan menyalin huruf - mengenah huruf dan angka Kemampuan akademik yang perlu dikembangkan di antaranya: - Kemampuan membaca permulaan: suku kata berpola konsonan vokal (KV) - Kemampuan menulis permulaan: dikte huruf - Kemampuan memahami konsep penjumlahan Kemampuan akademik NN dalam bahasa dan matematika masih setara dengan capaian pembelajaran di fase A awal 2) Rekomendasi NN masih memerlukan capaian pembelajaran dari fase A untuk mata pelajaran matematika dan dapat melanjutkan capaian pembelajaran di fase B untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan yang lainnya. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 41 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) E. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Alur Tujuan Pembelajaran setiap mata pelajaran untuk NN a. Mata Pelajaran Matematika Fase B (≤ 7 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Bilangan Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membilang lambang bilangan asli sampai dengan 20, mengurutkan bilangan asli sampai dengan 20 menggunakan benda konkret, dan menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 20, menunjukkan cara penjumlahan bilangan asli yang hasilnya maksimal 10 dengan menggunakan benda konkret. Kelas II • Peserta didik mampu membilang bilangan 1 sampai 10 berdasarkan banyaknya benda dengan bantuan benda konkrit dengan benar • Peserta didik mampu menunjukkan bilangan 1 sampai 10 dengan kartu angka berdasarkan banyak benda konkrit atau gambar yang disajikan • Peserta didik mampu menebalkan lambang bilangan asli 1 sampai 10 • Peserta didik mampu menuliskan lambang bilangan asli 1 sampai 10 dengan mencontoh • Peserta didik mampu melakukan penjumlahan mendatar dengan hasil <5 • Peserta didik mampu membilang bilangan asli sampai dengan 20 berdasarkan banyaknya benda dengan bantuan benda konkrit. • Peserta didik mampu menunjukkan bilangan asli sampai 20 dengan kartu angka berdasarkan banyaknya benda konkrit atau benda yang disajikan. • Peserta didik mampu menebalkan bilangan asli 11 sd 20. • Peserta didik mampu menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 20. • Peserta didik mampu mengurutkan bilangan asli sampai dengan 20. menggunakan kartu angka • Peserta didik mampu menunjukkan cara melakukan penjumlahan bilangan asli yang hasilnya maksimal 10 dengan menggunakan benda konkret. Aljabar 42 - - Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B (≤ 7 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan tinggi-rendah, panjang-pendek benda konkret Kelas II • Peserta didik mampu membandingkan tinggi rendah benda konkret yang ada di lingkungan sekitar. • Peserta didik mampu membandingkan panjang pendek benda konkret yang ada di lingkungan sekitar. • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari yang tinggi ke rendah atau sebaliknya dengan menggunakan benda konkrit. • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari yang panjang ke pendek atau sebaliknya. • Peserta didik mampu membandingkan tinggi rendah objek pada gambar yang disajikan. • Peserta didik mampu membandingkan panjang pendek benda yang disajikan dalam bentuk gambar. • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari tinggi ke rendah atau sebaliknya dengan bantuan gambar. • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari panjang ke yang pendek atau sebaliknya dengan bantuan gambar Geometri Pada akhir Fase A, • Peserta didik mampu menyebutkan nama peserta didik dapat bangun datar kubus dan balok dengan bantuan mengenal bendabenda konkrit benda bangun ruang • Peserta didik mampu menunjukkan benda (kubus, balok, dan bola) berbentuk kubus dengan bantuan benda konkrit mengelompokkan • Peserta didik mampu menunjukkan benda bangun ruang sesuai berbentuk balok dengan bantuan benda konkrit jenis dan sifatnya • Peserta didik mampu mengelompokkan benda berbentuk kubus dan balok dengan bantuan benda konkrit. • Peserta didik mampu menyebutkan nama bangun ruang kubus, balok dan bola dengan bantuan benda konkrit • Peserta didik mampu menunjukkan benda berbentuk kubus, balok dan bola dengan bantuan benda konkrit atau gambar. • Peserta didik mampu mengidentifikasi benda di sekitar yang memiliki kemiripan bentuk dengan bangun ruang (kubus, balok, dan bola) • Peserta didik mampu mengelompokkan gambar bangun ruang sesuai dengan jenisnya Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 43 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B (≤ 7 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Analisis Data dan Peluang Kelas II Pada akhir Fase A, • Peserta didik mampu membandingkan banyak peserta didik dapat sedikit jumlah benda konkret yang disajikan mengurutkan, • Peserta didik mampu membandingkan besar kecil membandingkan ukuran benda konkret yang disajikan banyak-sedikit, dengan • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari benda konkret sampai banyak ke sedikit atau sebaliknya dengan banyak dengan 10, memahami benda <5. besar kecil suatu benda. • Peserta didik mampu mengurutkan benda besar ke kecil atau sebaliknya dengan banyak benda <5. • Peserta didik mampu membandingkan banyak sedikit jumlah benda dengan bantuan gambar. • Peserta didik mampu membandingkan besar kecil ukuran benda pada gambar yang disajikan • Peserta didik mampu benda dari banyak ke sedikit atau sebaliknya dengan banyak benda <10. • Peserta didik mampu mengurutkan benda besar ke kecil atau sebaliknya dengan banyak benda <10. b. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menyimak Peserta didik mampu merespons perintah/ arahan sederhana dengan menggunakan bahasa lisan atau isyarat Kelas II • Peserta didik mampu mendengarkan cerita berdasarkan gambar dengan seksama • Peserta didik mampu memahami instruksi sederhana dengan mencentang gambar yang sesuai dengan instruksi • Peserta didik mampu melakukan sesuatu sesuai seperti: mencentang, intruksi dua tahap yang dibacakan menggambar, membuat coretan yang • Peserta didik mampu merespon dengan konsiten perintah sederhana yang dilisankan bermakna dan atau melakukan sesuatu, • Peserta didik mampu memahami informasi dan dapat memahami sederhana dari video pendek yang diperlihatkan pesan lisan atau atau teks aural informasi dari media audio, isi teks aural (teks yang dibacakan) dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk. 44 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Membaca dan Memirsa Berbicara Kelas II Peserta didik merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. Peserta didik dapat memahami informasi dari tayangan yang dipirsa dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibacakan atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan gambar/ilustrasi. • Peserta didik mampu membaca dan mengucapkan semua bunyi huruf vokal dan semua huruf konsunan tanpa dibantu dengan konsisten Peserta didik dapat melafalkan kalimat yang terdiri atas dua kata dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan intonasi yang tepat sesuai konteks dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/ petunjuk. Peserta didik mampu bertanya tentang sesuatu dan menjawab, pertanyaan orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dalam suatu percakapan. Peserta didik mampu menceritakan kembali teks cerita pengalaman dan teks petunjuk/ arahan yang dibacakan guru atau didengar. • Peserta didk mampu melafalkan dan menggunakan perkataan maaf, tolong dan terimakasih pada situasi yang tepat Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila • Peserta didik mampu membaca suku kata berpola KV tanpa dieja dan mengucapkannya dengan konsisten • Peserta didik mampu membaca suku kata berpola VKV tanpa dieja dan mengucapkannya dengan konsisten • Peserta didik mampu membaca kata berpola KVKV dengan konsisten • Peserta didik mampu berbicara dengan volume yang sesuai dengan konteks dan tempat berbicara • Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dari teman, tenaga pendidik dan orang dewasa di sekitarnya dengan tepat menggunakan bahasanya sendiri • Peserta didik mampu menaati kesepakatan giliran berbicara dan bertanya untuk mengklarifikasi pemahamannya. • Peserta didik mampu menceritakan kembali isi bacaan sederhana yang dibacakan dengan runtut menggunakan bahasanya sendiri. 45 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menulis Peserta didik dapat menyalin kata dan kalimat dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk dengan menggunakan huruf besar dan huruf kecil yang terdiri atas dua sampai tiga kata dan dapat menulis suku kata, kata, serta kalimat sederhana. Kelas II • Peserta didik mampu menebalkan • Peserta didik mampu menyalin suku kata dari suku kata yang diberikan • Peserta didik mampu menulis suku kata berpola KV, VKV • Peserta didik mampu menulis kata berpola KVKV yang didiktekan dengan benar • Peserta didik mampu menuliskan suku kata sederhana pada kata-kata yang sering ditemui sehari-hari. • Peserta didik mampu menyalin beberapa kalimat pada teks petunjuk/arahan sederhana. 46 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) F. Rancangan PPI Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) • Meningkatkan kemampuan membaca lancar • NN dapat membaca suku kata dan kata dengan pola KV dan KVK. • NN dapat memahami informasi yang disampaikan dalam bacaan sederhana. • NN dapat menuliskan suku kata sederhana yang dibaca dan di didengar dengan pola KV dan VKV. • NN dapat menuliskan suku kata sederhana yang dibaca dan didengar dengan pola KV dan VKV. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Aktivitas Pembelajaran Membaca dan menulis: 1. Melafalkan huruf vokal dan konsonan dengan menggunakan media kartu atau poster abjad. Media • Poster abjad atau flash card • Poster angka atau flash card (Ukuran huruf pada poster atau media kartu dicetak tebal dengan font 22—24) 2. Tenaga pendidik menunjukkan salah • Lembar kerja (worksheet) satu kartu atau flash dengan pola card berisi huruf menebalkan vokal dan konsonan baik angka dan secara acak. huruf yang sudah 3. Peserta didik diakomodasi diminta (ukuran font 22-menyebutkan huruf 24 dan garis yang yang ditunjukkan lebih tebal) oleh tenaga • Kartu kata pendidik. (diakomodasi dengan warna berbeda untuk tiap suku kata dalam setiap kartu) Waktu Pelaksanaan 3 bulan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif Tenaga pendidik di sekolah • Tes tertulis Tenaga pendidik yang mendampingi belajar di rumah • Aktivitas yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan matematika. Misalnya, tes kinerja (NN melakukan penghitungan bilangan asli 1-20 dengan benda konkret yang ada di lingkungan sekitar) Orang tua Beberapa orang yang mungkin terlibat secara langsung dan melakukan interaksi terkait kebutuhan NN (terapis, dokter, konselor) • Tes lisan 47 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) • Meningkatkan kemampuan menulis permulaan dan menulis kalimat • NN dapat menuliskan suku kata sederhana yang dibaca dan di didengar dengan pola KV dan VKV. • NN dapat menuliskan suku kata sederhana yang dibaca dan didengar dengan pola KV dan VKV. Aktivitas Pembelajaran 4. Peserta didik menulis dengan cara menebalkan huruf-huruf vokal dan konsonan pada lembar kerja yang telah disediakan. Lembar kerja (LK) diakomodasi sesuai dengan kondisi peserta didik. 5. Menulis huruf vokal dan konsonan pada lembar kerja yang telah disedikan secara mandiri setelah didiktekan oleh tenaga pendidik. 6. Melafalkan bunyi huruf-huruf yang digabungkan, seperti S dengan A dibaca SA, B dengan A dibaca BA 7. Membaca suku kata dan kata dengan pola KV dan KVK. Membaca kata yang terdiri atas atas kombinasi V-KV (misalnya ibu) dan KVKV (tenaga pendidik) yang sering ditemui. 48 Media • Media konkret seperti bola atau kelereng untuk media matematika. • Wadah atau keranjang untuk media penjumlahan. • Flashcard ilustrasi/ situasi (Misalnya, flash card dengan ilustrasi berbagi makanan dengan teman sehingga kata yang tepat digunakan adalah ungkapan terima kasih) Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif 8. Peserta didik membaca kartu kata yang diberikan atau ditunjukkan tenaga pendidik dengan memperhatikan pemecahan suku kata. 9. Tenaga pendidik mendiktekan kata dengan pola KV, V-KV, dan KV-KV. 10. Peserta didik menuliskan suku kata yang didiktekan tenaga pendidik dengan pola KV dan KVK. 11. Contoh V-KV (ibu), KVKV (tenaga pendidik) Menyimak dan berbicara 1. Tenaga pendidik memperlihatkan video “Tiga kata ajaib” yang sarat dengan pesan moral mengenai pentingnya penggunaan kata ‘maaf’, ‘tolong’, dan ‘terima kasih’. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 49 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran 2. Tenaga pendidik dan peserta didik berdiskusi mengenai pentingnya penggunaan kata ‘maaf’, ‘tolong’, dan ‘terima kasih’ dalam kehidupan sehari-hari. 3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami setelah menonton video yang ditayangkan. 4. Tenaga pendidik menunjukkan flash card mengenai beragam situasi yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan meminta peserta didik menentukan kata yang tepat untuk digunakan dalam situasi tersebut. 50 Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif 5. Tenaga pendidik bermain tebak kata dengan menggunakan media flash card yang menampilkan beragam situasi (tenaga pendidik memberikan sebuah kartu, peserta didik menentukan kata atau ungkapan yang tepat sesuai situasi tersebut) 6. Tenaga pendidik bersama-sama dengan peserta didik menarik kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan. • Meningkatkan kemampuan matematika • NN dapat membilang bilangan 1-10 dengan urutan yang tepat. • NN dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dengan hasil kurang dari 10. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Matematika 1. Menyebutkan angka 1-10 dengan urutan yang tepat menggunakan media flash card atau poster angka. 2. Peserta didik menunjuk dan menyebutkan angkanya dengan cara dibunyikan. 51 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran 3. Tenaga pendidik melakukan tanya jawab singkat dengan menunjukkan kartu atau flash card berisi angka dengan urutan acak. Peserta didik diminta mengamati dengan saksama dan menyebutkan jawabannya 4. Peserta didik menuliskan angka dengan cara menebalkan pada lembar kerja yang sudah disediakan. 5. Peserta didik menghitung jumlah benda konkret yang berada di lingkungan sekitar, menyebutkan lambang bilangannya, dan menuliskan angkanya di lembar kerja yang telah disediakan. 6. Peserta didik menghitung jumlah benda pada dua wadah berbeda sebagai analogi penjumlahan dengan bantuan media konkret. 52 Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif 7. Tenaga pendidik menjelaskan kebermaknaan penjumlahan sebagai proses menggabungkan dua bilangan menjadi satu. (Sediakan dua wadah dengan jumlah benda berbeda. Benda digabungkan dalam satu wadah dapat dimaknai sebagai proses menjumlahkan) 8. Peserta didik melakukan operasi hitung penjumlahan menggunakan benda konkret dengan hasil kurang dari 10. 9. Peserta didik melakukan operasi hitung penjumlahan dengan menggunakan media gambar dengan hasil kurang dari 10. 10. Peserta didik melakukan operasi hitung penjumlahan pada soal tertulis dengan hasil penjumlahan kurang dari 10. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 53 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) G. Pelaksanaan PPI Terintegrasi dengan KBM Kelas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Jenis Kekhususan Alokasi Waktu Hari/Tanggal Tahun Ajaran : Bahasa Indonesia : III/I : Tunadaksa/Hambatan gerak : 2 JP : 26 September 2020 : 2020/2021 Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat membaca suku kata dan kata berpola KV, VKV dengan tepat. 2. Peserta didik (NN) dapat membaca suku kata berpola KV dengan tepat. 3. Peserta didik dapat menentukan informasi penting yang disampaikan dalam bacaan sederhana dengan tepat. 4. Peserta didik (NN) dapat menentukan informasi penting yang disampaikan dalam kalimat sederhana yang dibacakan dengan tepat. 5. Peserta didik dapat menentukan penggunaan huruf kapital dalam sebuah tulisan dengan tepat. 6. Peserta didik (NN) dapat menirukan bentuk huruf kapital dengan tepat. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Berdoa, absensi, apersepsi 2. 54 Kegiatan Inti a. Membaca teks bacaan sederhana yang disajikan. (NN mengeja suku kata yang terdapat pada bacaan sederhana tersebut) b. Melakukan tanya jawab mengenai isi teks bacaan yang sudah dibaca. c. Menentukan bersama informasi penting yang terdapat pada teks bacaan. d. Menggarisbawahi kata kunci pada teks bacaan yang merupakan bagian dari informasi penting dalam teks bacaan. e. Mengidentifikasikan bersama penggunaan huruf kapital yang tepat pada teks bacaan yang telah disajikan. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 3. f. Menuliskan huruf kapital dengan tepat pada beberapa kata yang terdapat pada teks bacaan. (NN menyalin atau menirukan tulisan huruf kapital yang terdapat pada teks bacaan) g. Membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan bersama. Penutup: a. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari b. Melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya c. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menuliskan pengalaman berkesan yang pernah dirasakan, dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital dalam proses penulisannya. (NN menuliskan suku kata dalam cerita yang dibaca dengan huruf kapital) Asesmen Formatif dan Sumatif Teknik : tes tertulis/lisan dan praktik H. Asesmen Formatif dan Sumatif dan Tindak Lanjut 1) Asesmen Formatif dan Sumatif a. Asesmen dalam bentuk Ketercapaian CP Alur Tujuan Pembelajaran Matematika (Bilangan) • Membilang lambang bilangan asli sampai dengan 10. • Menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 10. • mengurutkan bilangan asli sampai dengan 10 menggunakan benda konkret. • Menunjukan cara melakukan penjumlahan bilangan asli yang hasilnya maksimal 10 dengan menggunakan benda konkret. Aktivitas Pembelajaran Bilangan Respon Peserta didik • Bantuan Verbal (BV) 1. Membilang benda • Demonstrasi menggunakan (D) benda konkret. • Bantuan 2. Menebalkan Fisik (BF) tulisan berdasarkan bilangan yang disebutkan. 3. Melakukan operasi hitung penjumlahan menggunakan media benda konkret (bola dan wadah) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Keterangan Peserta didik NN masih memerlukan bantuan verbal berupa penyederhanaan instruksi dan beberapa kali pengulangan instruksi. Peserta didik NN masih memerlukan bantuan berupa demontrasi langsung pada kegiatan menghitung jumlah benda menggunakan benda konkret. Awalnya, tenaga pendidik mencontohkan konsep penghitungan jumlah benda konkret dengan menggunakan media, peserta didik NN mengikuti kembali setelahnya. Dalam prosesnya, tenaga pendidik membantu peserta didik menggenggam benda konkret secara langsung dan memindahkannya dari satu wadah ke wadah lainnya 55 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Alur Tujuan Pembelajaran Matematika (Bilangan) • Membaca dan mengucapkan bunyi vokal dan konsonan. • Mengkombinasikan fonem pada suku kata. • Membaca dan mengucapkan katakata yang sering ditemui seharihari, membaca dan mengucapkan vokal,konsonan, mengeja suku kata Aktivitas Pembelajaran Membaca & menulis 1. Melafalkan huruf vokal dan konsonan dengan menggunakan media flash card berukuran font 22—24 Respon Peserta didik • Bantuan Verbal (BV) • Kadangkadang melakukan tanpa bantuan (+/-) 2. Menebalkan tulisan berupa huruf vokal dan konsonan di LK yang sudah disesuaikan. Keterangan Peserta didik NN masih memerlukan bantuan verbal berupa pengulangan instruksi beberapa kali saat kegiatan dikte dilakukan. Hal ini terlihat ketika proses mendengarkan bunyi vokal, konsonan, atau suku kata. NN terbiasa membunyikan ulang suku kata yang diucapkan oleh tenaga pendidik sehingga NN membutuhkan durasi waktu yang lebih lama. NN sudah lebih sering menuliskan kata dengan pola V-KV, secara mandiri meskipun masih memerlukan penguatan dari tenaga pendidik. 3. Melafalkan suku kata dengan menggunakan media flash card berukuran 22—24 4. Menuliskan huruf dan suku kata yang sebelumnya didiktekan Bahasa Indonesia (menyimak) • Menyimak gambar atau video dengan saksama. • Memahami instruksi sederhana yang diberikan seperti mencentang, menggambar, membuat coretan yang bermakna, dan/atau melakukan sesuatu, memahami, dan memaknai informasi dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) 56 Menyimak & berbicara 1. Menyimak video yang berkaitan dengan penggunaan 3 kata ajaib (maaf, tolong, terima kasih) 2. Menentukan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu yang seringkali terjadi di lingkungan sekitar. • Petunjuk (P) • Mandiri (+) Peserta didik NN pada awalnya masih memerlukan bantuan berupa petunjuk untuk menggambarkan respons terhadap situasi tertentu. Pada pertemuanpertemuan awal, tenaga pendidik lebih banyak menggambarkan situasi dengan gesture atau role play yang dianalogikan antara NN dengan tenaga pendidik. Peserta didik NN cukup mandiri selama bermain tebak kata untuk menggambarkan ungkapan yang tepat untuk digunakan dalam situasi atau kondisi tertentu. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Alur Tujuan Pembelajaran • membuat coretan yang bermakna, dan/atau melakukan sesuatu, memahami, dan memaknai informasi dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) Aktivitas Pembelajaran Respon Peserta didik Keterangan 3. Bermain tebak kata menggunakan media kartu kegiatan dengan ilustrasi situasi atau kondisi tertentu. b. Asesmen Formatif dan Sumatif dalam bentuk Deskriptif Secara umum, hasil belajar NN selama masa pembelajaran di akhir semester I tergolong cukup. NN cukup terbantu dengan beberapa akomodasi yang dibuat dan dilaksanakan oleh tenaga pendidik. Sikap belajar NN juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Hal tersebut dapat terlihat dari interaksi serta antusiasme NN selama proses belajar berlangsung. Dalam beberapa kesempatan, NN bahkan sudah mampu menggunakan kata-kata atau ungkapan dengan santun ketika berkomunikasi dengan tenaga pendidik. Rentang atensi NN untuk kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik setelah dibantu dengan penggunaan media. Kemampuan NN dalam membaca permulaan atau membaca lancar juga terlihat semakin baik. Akomodasi berupa ukuran font dan garis yang sesuai membuat NN lebih nyaman selama proses membaca. NN sudah dapat mengenal semua hrurf membaca permulaan dengan pola KV KV-KV, meskipun dalam prosesnya, NN masih perlu diberikan semangat karena jika duduk terlalu lama, NN terlihat banyak melakukan gerakan yang tidak diperlukan. Selama kegiatan menulis, NN masih memerlukan arahan dan bimbingan dari tenaga pendidik agar bisa menulis dengan rapi. Akomodasi berupa garis tebal untuk Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila batas huruf yang dibentuk memudahkan NN meskipun proses menulis memerlukan waktu lebih lama. Kemampuan berhitung NN juga terbilang cukup baik. Sebelumnya, NN masih mengalami kesulitan dalam membilang secara urut. Saat ini, NN cukup bisa membilang angka 1--5 dengan mandiri. NN juga cukup memahami konsep penjumlahan dengan media penghitungan langsung dari benda konkret. Meskipun ketika soal dikonversi dalam bentuk tertulis, NN masih memerlukan penguatan dari tenaga pendidik. Berdasarkan ketercapaian tujuan jangka panjang pada PPI, NN menunjukkan peningkatan, baik dalam hal akademik dan sikap belajar. Karena itu, pembelajaran untuk NN dilanjutkan dengan PPI berikutnya sesuai CP (Capaian Pembelajaran) dan alur tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika untuk NN. Evaluasi akan dilakukan kembali secara berkala jika ditemukan beberapa aspek yang perlu diperbaiki atau diubah. 57 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 2) Tindak Lanjut PPI Berdasarkan ketercapaian tujuan jangka panjang pada PPI NN maka akan dilanjutkan dengan PPI berikutnya sesuai capaian pembelajaran dan alur konten bahasa dan matematika untuk NN. Untuk selanjutnya, NN memerlukan capaian pembelajaran dari fase B untuk mata pelajaran matematika dan dapat melanjutkan capaian pembelajaran di fase B untuk tujuan pembelajaran berikutnya pada pelajaran bahasa Indonesia. Berikut adalah alur tujuan pembelajaran untuk merumuskan dan menyusun PPI NN berikutnya. a. Mata Pelajaran Matematika Fase B (≤ 8 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Bilangan 58 Pada akhir Fase B, peserta didik dapat membilang lambang bilangan asli sampai dengan 50, mengurutkan bilangan asli sampai dengan 50 menggunakan benda konkret, dan menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 50, mengenal nilai tempat (puluhan dan satuan), menunjukkan cara melakukan penjumlahan dua bilangan yang hasilnya sampai 20 dengan menggunakan benda konkret, menghitung hasil penjumlahan dua bilangan sampai dengan 20 dengan benda konkret, menunjukkan cara melakukan pengurangan dua bilangan maksimal 20 dengan menggunakan benda konkret, menghitung hasil pengurangan dua bilangan maksimal 20 dengan benda konkret, menunjukkan dan menggunakan uang rupiah Rp500,00 sampai maksimal Rp20.000,00, menuliskan kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp20.000,00. (Catatan: Jika kesetaraan nilai uang sulit dipahami peserta didik sebaiknya tidak terlalu dipaksakan, karena akan dibelajarkan kembali pada Fase C). Kelas IV • Peserta didik mampu menebalkan bilangan asli sampai dengan 30. • Peserta didik mampu menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 30. • Peserta didik mampu mengurutkan bilangan asli sampai dengan 30. menggunakan kartu angka • Peserta didik mampu menunjukkan cara melakukan penjumlahan bilangan asli yang hasilnya maksimal 20 dengan menggunakan benda konkret. • Peserta didik mampu menunjukkan uang dengan nilai mata uang Rp500,00 , Rp1.000,00, Rp2.000,00 dan Rp5.000,00 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B (≤ 8 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Kelas IV (Catatan jika kesetaraan nilai uang sulit dipahami peserta didik, sebaiknya tidak perlu dipaksakan, karena akan dibelajarkan kembali pada Fase C) Aljabar Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengidentifikasi berat–ringan benda dengan menggunakan benda-benda di sekitar rumah, sekolah dan tempat bermain, mengurutkan benda dari berat ke ringan atau sebaliknya, mengenal waktu (hari, tanggal dan bulan). • Peserta didik mampu membandingkan berat ringan benda konkret yang ada di lingkungan sekitar • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari yang ringan ke berat atau sebaliknya. • Peserta didik mampu menyebutkan waktu (hari dan tanggal) • Peserta didik mampu menunjukan waktu (hari dan tanggal) • Peserta didik mampu mengidentifikasi waktu (hari dan tanggal). Geometri Pada akhir Fase B, Peserta • Peserta didik mampu menyebutkan didik dapat mengidentifikasi bangun datar (segitiga, segi empat) benda-benda bangun datar dengan bantuan miniatur gambar. (segiempat, segitiga dan • Peserta didik mampu mengidentifikasi lingkaran), menggambar bangun bangun datar (segitiga, segi empat, dan datar (segiempat, segitiga dan lingkaran) lingkaran) dengan mengikuti • Peserta didik mampu mengelompokkan pola, mengilustrasikan gambar bentuk kertas sesuai dengan jenis bangun datar dengan gerakan. bangun datar (segitiga, segi empat, lingkaran) • Peserta didik mampu mengidentifikasi benda di lingkungan sekitar yang terbentuk dari bangun datar (segitiga, segi empat, dan lingkaran) • Peserta didik mampu mengelompokan benda di sekitar berdasarkan bentuknya (segitiga, segi empat dan lingkaran) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 59 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B (≤ 8 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Analisis Data dan Peluang Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan banyak-sedikit, dengan benda konkret sampai dengan 20. Kelas IV • Peserta didik mampu membandingkan banyak sedikit jumlah benda konkret sampai ≤ 10 yang ada di lingkungan sekitar. • Peserta didik mampu membandingkan banyak sedikit jumlah benda sampai ≤ 10 dari gambar yang diperlihatkan • Peserta didik mampu mengurutkan benda konkret di lingkungan sekitar dari banyak ke sedikit atau sebaliknya sampai ≤ 10. • Peserta didik mampu membandingkan banyak sedikit jumlah benda konkret sampai dengan 15 yang ada di lingkungan sekitar dengan tepat. • Peserta didik mampu membandingkan banyak sedikit jumlah benda sampai dengan 15 dari gambar yang diperlihatkan • Peserta didik mampu mengurutkan benda konkret di lingkungan sekitar dari banyak ke sedikit atau sebaliknya sampai dengan 15. b. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase B (≤ 8 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Menyimak 60 Peserta didik mampu merespons perintah/arahan sederhana dengan menggunakan bahasa lisan atau isyarat seperti: mencentang, menggambar, membuat coretan yang bermakna dan atau melakukan sesuatu, dan dapat memahami pesan lisan atau informasi dari media audio, isi teks aural (teks yang dibacakan) dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/ petunjuk. Kelas IV • Peserta didik mampu menyimak teks aural dengan seksama • Peserta didik mampu memahami instruksi dua tahap yang diberikan dan melakukan intruksi tersebut dengan benar • Peserta didik mampu menyampaikan pesan yang diberikan kepada orang lain yang ditunjuk dengan bahasanya sendiri • Peserta didik mampu menjelaskan kembali apa yang dilihat dan didengar dari video yang diberikan dengan bahasanya sendiri Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B (≤ 8 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Membaca dan Memirsa Berbicara dan Mempresentasikan Menulis Peserta didik merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. Peserta didik dapat memahami informasi dari tayangan yang dipirsa dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibacakan atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan gambar/ ilustrasi. Kelas IV • Peserta didik mampu membaca nyaring dan benar kata yang berpola KVKV, VKVKK dengan font 20 • Peserta didik mampu membaca nyaring dan benar kalimat sederhana (terdiri dari dua kata berpola KV-KV) dengan tulisan font 20 • Peserta didik mampu melafalkan kata dari kalimat dengan bantuan gambar/ ilustrasi. • Peserta didik mampu menjawab pertanyaan sesuai isi kalimat sederhana (2 kata) dari hasil membaca dengan font tulisan 20 Peserta didik dapat melafalkan • Peserta didik mampu melafalkan kata kalimat yang terdiri atas dua kata dari kalimat yang terdiri atas dua kata dengan tepat, berbicara dengan dengan intonasi yang tepat santun, menggunakan intonasi • Peserta didik mampu berbicara dengan yang tepat sesuai konteks santun, menggunakan intonasi yang dari teks cerita pengalaman tepat. dan teks arahan/petunjuk. • Peserta didik mampu menceritakan Peserta didik mampu bertanya kembali isi teks cerita sederhana tentang sesuatu dan menjawab, (terdiri dari 2 kalimat sederhana) pertanyaan orang lain (teman, dengan memperhatikan volume suara guru, dan orang dewasa) dalam saat berbicara dengan teman, tenaga suatu percakapan. Peserta didik pendidik, atau orang dewasa. mampu menceritakan kembali teks cerita pengalaman dan teks petunjuk/arahan yang dibacakan guru atau didengar. Peserta didik dapat menyalin kata dan kalimat dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/ petunjuk dengan menggunakan huruf besar dan huruf kecil yang terdiri atas dua sampai tiga kata dan dapat menulis suku kata, kata, serta kalimat sederhana. • Peserta didik mampu menyalin kalimat sederhana (terdiri dari 2 kata) • Peserta didik mampu menulis kata berpola KVKV atau VKV yang didiktekan • Peserta didik mampu menulis kata dan kalimat sederhana (tiga kata) dengan atau tanpa bantuan gambar dari berbagai teks sesuai dengan struktur atau tata bahasa. • Peserta didik mampu menuliskan beberapa kalimat yang terdiri tiga kata berdasarkan informasi/fakta yang diperoleh. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 61 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 62 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Lampiran 2 Contoh Kasus PDBK di SD Kelas II A. Identifikasi RF bersekolah di sebuah sekolah reguler yang merupakan sekolah inklusi. Peserta didik RF sampai akhir semester I di kelas II belum menunjukkan kelancaran membaca. Ia mengalami kesulitan belajar membaca, menulis dan berhitung. Jika diberi kegiatan membaca, RF selalu menolak dan menghindar. Ia terlihat tidak tangguh, mudah menyerah dan uringuringan jika gagal menyelesaikan tugas. Pola pikirnya cenderung kurang fleksibel. Jika sudah merasa kesulitan, RF mengatakan “susah” dan ia tidak mau mencoba tugas yang dianggapnya susah tersebut sama sekali. Tenaga pendidik kelas menyampaikan permasalahan RF yang teramati kepada kepala sekolah. Kepala Sekolah mengundang orang Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila tua RF untuk membicarakan permasalahan RF. Dari hasil diskusi dengan orang tua RF, diketahui pula bahwa RF menunjukkan sikap belajar seperti yang teramati di sekolah. Oleh karena itu, sebagai langkah awal, sekolah meminta orang tua RF untuk melakukan pemeriksaan psikologis terhadap RF. Sekolah memutuskan untuk memberikan akomodasi terhadap hambatan belajar yang dialami RF. Pada pertemuan selanjutnya, kepala sekolah mengundang tenaga pendidik kelas, tenaga pendidik BK, dan orang tua RF untuk menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya. Kepala sekolah, kemudian, membentuk TIM PPI untuk menangani permasalahan RF. Hasil pertemuan Tim PPI terlihat dari tabel berikut. 63 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) B. Hasil Diskusi dengan Tim PPI Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas : RF : 8 tahun 2 bulan : II No Tim PPI Uraian 1. Orang tua RF mudah menyerah saat menemukan hal yang sulit, kadang menyerah sebelum mencoba, panik dan menangis ketika menghadapi tantangan atau kekalahan. • Sekolah memberikan informasi cara mengajari RF membaca menulis berhitung. 2. Tenaga pendidik kelas RF tidak mau belajar membaca dan hanya mau belajar membaca dengan tenaga pendidik BK. • RF perlu dirujuk ke psikolog RF selalu minta ditemani orang tua atau tenaga pendidik BK untuk belajar di kelas. RF sulit belajar membaca menulis dan berhitung. Saran • RF perlu diberikan target yang berbeda dengan teman-temannya • Ada kemungkinan tinggal kelas untuk RF RF cenderung menarik diri dari temanteman di sekolah. RF mengalami kesulitan memfokuskan perhatian. 3. Tenaga pendidik BK RF membutuhkan dukungan dan selalu diingatkan untuk dapat menyelesaikan tugas. RF belum memiliki kematangan belajar. 4. Psikolog Berdasarkan evaluasi kecerdasan fungsi kecerdasan, RF berada di taraf ratarata. Profil skor subtes yang cenderung fluktuaktif menunjukkan bahwa kemampuan RF belum berkembang optimal sesuai potensi. Potensi kecerdasan RF diprediksi berada dalam taraf cerdas. Diagnosis: RF berisiko mengalami gangguan belajar spesifik. (specific learning disorder) 64 • RF memerlukan pemeriksaaan psikologis. • RF perlu penanganan untuk meningkatkan kematangan belajarnya. Pihak sekolah diharapkan dapat memahami kendala belajar dan bersekolah yang dialami RF bukan sebagai akibat kurangnya kemampuan kognitif/ kecerdasan, melainkan karena ada masalah sensorik dan kemampuan belajar dan sikap belajar yang belum baik. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Hasil Asesmen Diagnostik Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas Kecerdasan No. 1. Aspek : : : : RF 8 tahun 2 bulan II 92 (taraf rata-rata) Kekuatan Kelemahan Bahasa - Dapat mengucapkan huruf dan kata yang dibacakan. Membaca - Belum dapat membaca huruf baik vokal maupun konsonan. - Menyebutkan nama-nama benda - Kesulitan menguraikan situasi yang ada dalam gambar yang pada gambar. diberikan. - Dapat menyalin huruf atau kata yang diberikan. - Bentuk tulisan belum rapi karena ukuran huruf besar dan tidak konsisten - Huruf tertinggal saat menyalin tulisan dengan kata yang terdiri atas 4 huruf lebih. Menulis - Ada beberapa bentuk huruf atau angka yang ditulis terbalik, seperti huruf b dan d, j, s dan angka 2, 3 dan 5. Mendengarkan Berbicara - Mendengarkan instruksi yang pendek. - Kesulitan mengikuti instruksi yang panjang. - Dapat memahami bunyi yang diperdengarkan dan dapat mengikuti bunyinya dengan benar. - Kesulitan memahami penjelasan tenaga pendidik. - Mengikuti ucapan orang lain (kalimat pendek) - Kesulitan menyampaikan isi pikirannya, perlu ditanya untuk bisa mengeluarkan ide atau menyampaikan pendapatnya. - Bercakap-cakap dengan kalimat yang pendek dan sederhana. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 65 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. 2. Aspek Kekuatan Matematika - Mampu menghitung benda dengan cara menunjuk jumlah benda (masih konkret) dan menuliskan lambang bilangannya meskipun belum konsisten (kadang terbalik arah) Bilangan - Menyebutkan nama bilangan dan menunjukkan lambang bilangannya (secara acak) - Mampu menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan dua bilangan dengan hasil kurang dari 5. Pengukuran Geometri Analisis Data dan Peluang Sikap belajar - Kesulitan menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan dengan hasil lebih dari 10. - Kurang konsisten menyelesaikan soal operasi hitung pengurangan dengan hasil lebih dari 5 dan kurang dari 10. - Kesulitan menyelesaikan soal operasi hitung pengurangan lebih dari 10. - Dapat menentukan panjang dan pendek pada benda-benda yang konkret. - Belum konsisten menentukan panjang pendek benda pada gambar, terutama untuk beda dengan selisih ukuran yang sedikit. - dapat menyebutkan, mengelompokkan benda-benda bangun datar dan bangun ruang (kubus, balok, dan bola) - Kadang masih tertukar saat mengelompokkan benda-benda antara bangun datar dan bangun ruang seperti persegi panjang, persegi, balok dan kubus. - dapat mengurutkan dan membandingkan banyak-sedikit, benda konkret sampai dengan 3. - Masih belum konsisten membandingkan banyak sedikit benda jika jumlahnya lebih dari 5. - menentukan besar kecil suatu benda - Cukup kooperatif melakukan tugas-tugas yang diinstruksikan. 3. Kelemahan Konsentrasi - Bersedia menyelesaikan tugas sederhana. - Banyak bergerak, tidak tahan duduk tenang, cenderung mencari stimulasi. - Daya memori cukup baik, tetapi belum optimal karena pengaruh konsentrasinya. - Mudah terdistraksi oleh rangsang auditori dan visual. - Terlihat sibuk sendiri, memainkan alat tulis atau mainan yang ada di depannya saat diajak bicara. - Cenderung sensitif terhadap bunyi-bunyian. 66 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Aspek Kekuatan Kelemahan Ketelitian - Sering tidak memperhatikan detil dan tidak urut dalam mengerjakan tugas. - Sering melakukan kesalahan saat menulis dan berhitung. Hal ini terlihat pada beberapa huruf yang tertinggal saat menyalin tulisan dalam lembar tugas. Tempo kerja - Saat fokus ia cenderung terburuburu dalam mengerjakan tugas, terlihat asal selesai (gugur tugas) - Tugas dapat diselesaikan dengan lambat apabila ia sulit untuk memulai dan tidak fokus. Percaya diri - Meminta konfirmasi jawaban saat menyelesaikan tugas. Kemandirian Sikap belajar - Masih memerlukan orang lain untuk mengarahkan agar dapat memfokuskan diri dan mengawasi hingga tugasnya selesai. - Kemampuan berinisiatif, tanggung jawab, dan organisasi tugas masih kurang. Respons instruksi dan pertanyaan - Respons kurang maksimal. - Kurang konsisten dalam merespons perintah 2 tahap atau lebih. Jika diberi 2 tahap instruksi, instruksi tahap yang pertama tidak dilakukan (untuk perintah ‘geser kursi kemudian duduk’, RF hanya melakukan duduk saja) - Bersedia berkomunikasi tetapi belum stabil, kadang mau menjawab tetapi terkadang tidak. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 67 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Aspek Kekuatan Kelemahan Daya juang - Mudah menyerah. Menyelesaikan tugas mulai sedikit sulit - Kurang tahan dengan tugas yang banyak, dan terlihat pilih-pilih tugas. Sikap belajar - Ada cepat putus asa jika merasa tugasnya banyak. Kemampuan menyelesaikan masalah - Memikirkan ide masih harus distimulasi. - Bersedia berkomunikasi dua arah dengan orang yang sudah dikenal. 4. - Lamban dalam beradaptasi dengan orang dan tempat baru. - Menghindari tatapan mata. - Meminta ditemani orang tua saat belajar di dalam kelas dan sering menangis jika diingatkan atau ditegur. Sosial dan Emosional - Memilih-milih tenaga pendidik saat belajar. - Lebih senang bermain sendiri. 5. Fisik - Mempunyai anggota badan dan alat gerak yang lengkap Anggota badan Motorik kasar - Dapat melakukan gerakan motorik kasar dan koordinasi gerakan seperti berlari, melompat, jongkok, merangkak, merayap, lempar tangkap bola dengan baik. - Tertarik mengikuti aktivitas motorik. 68 - Tingkat konsentrasi terhadap instruksi dan ketahanan belum cukup optimal. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Aspek Kekuatan - Dapat melakukan gerakan memegang, menggunting, meremas, menjepit Kelemahan - Pola genggaman saat menulis masih bertopang pada empat jari. - Ketahanan dan kekuatan ototnya terlihat masih kurang saat melakukan gerakan meremas, memegang, atau menggunting. - Tekanan pensil saat menulis cendeung berlebih. Motorik halus Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila - Saat menulis, posisi duduk menekan badan ke meja atau berdiri. 69 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) D. Analisis Hasil Asesmen dan Rekomendasi 1) Analisis Hasil Asesmen Terdapat permasalahan dalam aspek sikap belajar, sosial, dan emosional yang disebabkan oleh adanya pengaruh problem motorik, terutama pada ketahanan/daya tahan gerak yang memerlukan banyak latihan. Kemampuan akademik yang berkembang saat ini adalah sebagai berikut. - Bahasa : kemampuan mendengarkan, dan berbicara (meskipun belum optimal) - Berhitung : kemampuan menghitung benda konkret dan mengenal lambang bilangan 1 – 10. Kemampuan yang belum berkembang adalah: - Bahasa : kemampuan membaca dan menulis dikte lancar. - Berhitung : memahami nilai tempat, melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan hasil di atas 5. Kemampuan akademik RF dalam membaca dan berhitung di bawah capaian pembelajaran di fase A. Terdapat permasalahan akademik yang disebabkan oleh sikap psikososial dan emosional. Jika semua permasalahan ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan anak semakin sulit mengikuti kegiatan sekolah. Saat ini RF terkesan moody. Hal ini disebabkan oleh ketahanan motoriknya yang belum optimal, stimulasi pengindraan pada area perabaan (cenderung pilih-pilih dalam rasa nyaman), dan kurang nyaman dalam menulis. Hal ini disebabkan oleh motorik halus yang belum optimal (cenderung menggunakan sendi besar), huruf sering terbalik (cross middle line belum optimal), dan kesulitan membayangkan huruf saat menulis dikte (memori terhadap huruf berdasarkan bunyinya masih belum optimal karena konsentrasinya) 2) Rekomendasi Berdasarkan kemampuan akademik yang ditunjukan saat ini, RF memerlukan modifikasi kurikulum terutama dalam Matematika dan bahasa Indonesia. Untuk saat ini, RF memerlukan penyederhanaan di alur tujuan pembelajaran pada capaian pembelajaran di fase A untuk mata pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia. 70 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) E. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Alur Tujuan Pembelajaran setiap mata pelajaran untuk RF a. Mata Pelajaran Matematika Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan. Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya sampai 20. Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah setengah dan seperempat. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Kelas II • Peserta didik mampu membilang 11 sampai dengan 50 • Peserta didik mampu membaca simbol 11 sampai dengan 50 dengan tepat • Peserta didik mampu menghitung benda yang berjumlah 11 sampai dengan 50 • Peserta didik dapat mengidentifikasi nilai tempat bilangan 11 sampai dengan dengan 50 • Peserta didik mampu menuliskan lambang bilangan 11 sampai dengan 50 • Peserta didik mampu melakukan penjumlahan dengan hasil lebih dari 10 dan ≤ 50 tanpa teknik menyimpan dengan benar. • Peserta didik mampu melakukan penjumlahan dengan hasil lebih dari 10 dan ≤ 50 dengan teknik menyimpan dengan benar 71 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Aljabar Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman makna simbol Matematika “=” dalam suatu kalimat Matematika yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan gambar. Contoh + = Kelas II • Peserta didik mampu menyebutkan pola gambar atau obyek yang berulang • Peserta didik mampu mengidentifikasi pola gambar yang diberikan dengan tepat • Peserta didik mampu meneruskan pola gambar atau obyek berulang yang diberulang dengan benar. • Peserta didik mampu melanjutkan pola bilangan sampai dengan 10 Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya; gambar, warna, suara) Pengukuran Pada akhir fase A, peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat benda secara langsung, dan membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak baku. • Peserta didik mampu membandingkan tinggi rendah dua buah benda • Peserta didik mampu membandingkan tinggi rendah benda dari tiga buah benda • Peserta didik mampu membandingkan panjang pendek dari tiga buah benda dengan benar • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari yang tertinggi ke rendah dan sebaliknya dengan benar • Peserta didik mampu mengurutkan benda dari yang panjang ke pendek atau sebaliknya dengan benar. 72 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Geometri Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus, kerucut, dan bola) Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) Kelas II • Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk bangun datar segitiga, persegi dan persegi panjang dengan tepat. • Peserta didik mampu mengklasifikasikan benda-benda sekitar berdasarkan bentuk bangun datar segitiga, persegi dan persegi panjang dengan tepat. • Peserta didik mampu mengelompokkan bentuk angun datar (segitiga, persegi dan persegi panjang) • Peserta didik juga dapat menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan, kiri, • depan, belakang) Peserta didik mampu mendeskripsikan ciri-ciri bangun datar segitiga, pesrsegi dan persegi Panjang Peserta didik mampu memberikan contoh benda-benda sekitar yang berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang dengan benar • Peserta didik mampu menunjukkan posisi benda terhadap benda yang lain Analisis Data dan Peluang Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari banyak benda dengan menggunakan turus dan piktogram paling banyak empat kategori. • Peserta didik mampu membandingkan dengan benar banyak sedikitnya benda (dengan jumlah benda ≤ 20) menggunakan benda konkret • Peserta didik mampu membandingkan dengan benar banyak sedikitnya benda dalam gambar yang diberikan dengan jumlah benda ≤ 20 • Peserta didik mampu mengurutkan dari banyak ke sedikit atau sebaliknya bendabenda konkrit di sekitarnya. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 73 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) b. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan yang didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Kelas II • Peserta didik mampu mengamati gambar dengan seksama kemudian mencentang gambar atau tulisan yang sesuai gambar • Peserta didik mampu mencentang gambar yang sesuai dengan teks aural • Peserta didik mampu menjawab pertanyaan apa dan siapa berdasarkan video yang dilihatnya • Peserta didik mampu melakukan kegiatan sesuai instruksi sederhana (satu tahap) yang diberikan tanpa bantuan • Peserta didik mampu menjelaskan kembali informasi sederhana yang diberikan. • Peserta didik mampu mendengarkan cerita sederhana yang dibacakan tenaga pendidik dengan seksama • Peserta didik mampu mengidentifikasi isi cerita sederhana yang dibacakan tenaga pendidik dengan benar 74 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Membaca dan Memirsa Kelas II • Peserta didik mampu menirukan bunyi huruf Peserta didik mampu yang dibacakan tenaga pendidik bersikap menjadi pembaca dan pemirsa • Peserta didik mampu memasangkan bunyi huruf yang menunjukkan dan lambang hurufnya minat terhadap teks • Peserta didik mampu memasangkan bunyi huruf yang dibaca atau dipirsa. dengan nama hurufnya Peserta didik mampu • Peserta didik mampu membunyikan suku kata membaca kata-kata dari bunyi dua huruf (konsunan vocal) dengan yang dikenalnya seharitanpa bantuan hari dengan fasih. • Peserta didik mampu mengeja dan mengenali kombinasi alfabet pada suku kata yang terdiri Peserta didik mampu atas atas kombinasi KV-KV (tenaga pendidik) memahami informasi dan V-KV (misalnya ibu) dari bacaan dan tayangan yang dipirsa • Peserta didik mampu membaca kata yang terdiri tentang diri dan atas kombinasi KV-KV (tenaga pendidik) dan lingkungan, narasi V-KV (misalnya ibu) imajinatid, dan puisi • Peserta didik mampu membaca kata berpola anak. KVKVK dan KVKKV dengan mandiri. Peserta didik mampu • Peserta didik mampu membaca kalimat yang memaknai kosakata terdiri dari dua kata baru dari teks yang • Peserta didik mampu membaca dan dibaca atau tayangan mengucapkan kata-kata yang sering ditemui yang dipirsa dengan sehari-hari menggunakan media kartu kata atau bantuan ilustrasi. media lainnya. • Peserta didik mampu menjelaskan kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dan katakata baru pada teks yang sesuai menggunakan petunjuk audio visual dan konteks kalimat yang mendukung. • Peserta didik mampu menemukan informasi pada sebuah kalimat sederhana yang terdiri dua sampai tiga kata. • Menjelaskan isi teks arahan/petunjuk sederhana berdasarkan informasi yang dibaca. • Membaca dan mengucapkan kata-kata yang sering ditemui sehari-hari. • Mengenali dan memahami fungsi tanda baca titik, koma, tanda tanya, dan dapat mengenali maknanya. • Memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dan kata-kata baru pada teks yang sesuai jenjang dengan menggunakan petunjuk audio visual dan konteks kalimat yang mendukung Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 75 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu • Peserta didik mampu menirukan berbagai berbicara dengan macam bunyi yang diucapkan tenaga pendidik santun tentang beragam dengan intonasi dan irama yang tepat sesuai topik yang dikenali dengan bunyi yang diucapkan tenaga pendidik menggunakan volume tersebut. dan intonasi yang tepat • Peserta didik mampu berbicara dengan sopan sesuai konteks. (menggunakan kata maaf, tolong, dan terima kasih) Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentag sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, tenaga pendidik, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topok diri dan lingkungan. 76 Kelas II • Peserta didik mampu berbicara dengan volume yang tepat sesuai konteks dan tempat berbicara. • Peserta didik mampu menjawab pertanyaan teman, tenaga pendidik, dan orang dewasa di sekitarnya. • Peserta didik mampu menghubungkan pembicaraan dengan pengalaman peserta didik sebelumnya. • Peserta didik mampu menaati kesepakatan giliran berbicara dalam berdiskusi, menanggapi komentar teman diskusi, dan bertanya untuk mengklarifikasi pemahamannya. • Peserta didik dapat menemukan hubungan sebab-akibat sederhana dari sebuah penjelasan tentang objek, orang, tempat, dan kejadian yang dikategorikan sesuatu secara runut. • Mempresentasikan informasi dengan suara yang jelas dengan penekanan pada intonasi untuk menarik minat pendengar. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/ huruf, dll) Peserta didik mampu menulis teks deskripso dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atu didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan seharihari, dan menulis teks eksposisi tentang kehidupa sehari-hari. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Kelas II • Peserta didik mampu menyalin huruf dan kata sesuai contoh. • Peserta didik mampu menulis suku kata sederhana (misalnya kombinasi KV-KV atau V-KV) • Peserta didik mampu menyalin kalimat yang terdiri atas dua sampai tiga kata. • Peserta didik mampu menulis kata yang berpola KVKV, KVKKV, KVKVK yang didiktekan tenaga pendidik dengan benar • Peserta didik mampu menulis kalimat dengan spasi di antara kata. • Peserta didik mampu menulis kalimat dengan huruf kapital di awal kalimat. • Peserta didik mampu menyusun kata yang telah ditulis menjadi sebuah kalimat sederhana (satu kalimat terdiri dari dua sampai tiga suku kata) 77 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) F. Rancangan PPI Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran • Meningkatkan sikap belajar • RF dapat berkonsentrasi saat belajar/ mengabaikan distraksi auditori dan visual (rentang atensi saat belajar lebih meningkat) - Aktifitas fisik bertujuan, seperti lempar tangkap bola, memasukkan bola ke dalam keranjang dengan target yang ditentukan, basket, bulutangkis • RF mempunyai kepercayaan diri untuk menyelesaikan tugasnya. • RF dapat menyelesaikan tugasnya secara mandiri. 78 - Aktifitas motorik halus (manipulasi jari tangan) seperti kegiatan meronce manik-manik, mengginting, menjepit dan mewarnai Media Waktu Pelaksanaan - bola basket - Tenaga pendidik - keranjang - Orang tua - Bola - raket - kok - manik-manik - benang - Tracing gambar, huruf atau kosa kata - gunting - Mengerjakan crossword - penjepit baju, kertas, dll - LK huruf atau kata - lembar crossword 3 bulan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif - praktik Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) • Meningkat kan • RF dapat kemampuan membaca suku membaca kata dan kata lancar dan dengan pola memahami KVKV, KVKKV, kalimat KVKVK) sederhana • RF dapat memusatkan konsentrasinya saat membaca. • RF dapat memahami kata yang dibaca. • RF dapat membaca kalimat sederhana dan memahami artinya. • RF dapat membuat kalimat sederhana (minimal 3 kata) Aktivitas Pembelajaran Media - Melakukan kegiatan pramembaca - Bentuk huruf - Mengelompokkan dan mengurutkan gambar, bentuk, dan sebagainya. - Kartu huruf - Mendengarkan dan membedakan berbagai macam bunyi. - Balok-balok huruf - Mengamati bentuk-bentuk huruf dan membandingkan bentuk huruf (huruf kecil) - Membunyikan huruf vokal (V) dan konsonan (K) dari kartu huruf yang diberikan. - Mengucapkan bunyi-bunyi huruf yang digabungkan, misalnya: eb – a berbunyi ba. - Bola-bola huruf Waktu Pelaksanaan 3 bulan (seminggu 3 kali pertemuan) Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif - Tenaga pendidik - praktik membaca - Orang tua - tes lisan - Kartu domino suku kata, - Kartu memori suku kata - Kartu kata dan gambar - kartu kata tanpa gambar - kartu kalimat dengan gambar - Mengenali dan mengeja kombinasi huruf pada suku kata yang terdiri atas kombinasi - kartu kalimat dengan gambar KV-KV (tenaga pendidik) dan V-KV - LKS (misalnya ibu) yang sering ditemui. Pada awalnya, suku kata ditunjukkan pelan makin lama makin cepat. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan aktivitas bermain menggunakan kartu domino suku kata, kartu memori suku kata, dan sebagainya - Membaca kata bermakna dengan pola KVKV, KVKVK, KVKKV, VKVK dengan teknik: Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 79 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif 9 pertama, kata disertai gambar, 9 kedua, hanya kosa katanya saja, 9 menjodohkan kata dengan gambar, 9 membaca kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar, dan 9 membaca kalimat sederhana tanpa gambar dan memahami artinya. • Meningkat kan • RF dapat kemampuan menulis suku menulis kata dan permulaan kata yang dan menulis didiktekan kalimat (pola KVKV, KVKKV, KVKVK) • RF dapat menulis kalimat sederhana sesuai gambar yang ditunjukkan. • RF dapat menulis kalimat sederhana dari kata yang diminta. 80 - Menyalin bentuk-bentuk huruf vokal atau konsonan yang diperlihatkan, sambal diajak memberi nama huruf dan melafalkan bunyinya. - Menulis di udara huruf-huruf yang dibunyikan atau sesuai namanya. - Menulis huruf dan suku kata yang didiktekan. - Menulis kata sesuai nama bendanya. - Menulis kalimat sederhana berdasarkan gambar yang diberikan. - kartu gambar - bentuk-bentuk huruf 3 bulan (seminggu 3x pertemuan) - Tenaga pendidik - Orang tua - Tes tertulis Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran • Meningkat kan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 50 • RF dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan lebih dari 5 dan kurang dari 10. - Menentukan jumlah benda konkret yang lebih dari 5. - Menjumlahkan benda konkret. Media - Benda-benda di sekitar Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif - Tenaga pendidik - Unjuk kegiatan - Orang tua - Tes lisan - Tes tertulis • RF dapat menentukan nilai tempat satuan dan puluhan. • RF dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan dua angka lebih dari 10 tanpa teknik menyimpan. • RF dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan dua angka lebih dari 10 dengan teknik menyimpan. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 81 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran • Meningkat kan • RF dapat kemampuan menentukan berhitung hasil pengurangan pengurangan dengan hasil dua bilangan lebih dari 5 lebih dari 5 dan kurang dan kurang dari 50 dari 10. 9 Menentukan hasil pengurangan dua bilangan lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 10 menggunakan benda konkret. • RF dapat menentukan hasil pengurangan bersusun tanpa teknik meminjam. 9 Menentukan hasil pengurangan dua bilangan lebih dari 10 dan kurang atau sama dengan 20 menggunakan benda konkret. • RF dapat menentukan hasil pengurangan bersusun dengan teknik meminjam 9 Menentukan hasil pengurangan dua bilangan lebih dari 10 dan kurang atau sama dengan 20 dengan teknik meninjam menggunakan benda konkret. 82 9 Menentukan hasil pengurangan dua bilangan lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 10 dalam notasi bilangan yang tepat. 9 Menentukan hasil pengurangan dua bilangan lebih dari 10 dan kurang atau sama dengan 20 dalam notasi bilangan. 9 Menentukan hasil pengurangan dua bilangan lebih dari 10 dan kurang atau sama dengan 20 dengan teknik meninjam dalam notasi bilangan. Media - Benda konkret sekitar - Kartu bilangan dan tanda operasi hitung - LKS Waktu Pelaksanaan 3 bulan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif - Tenaga pendidik - Unjuk kegiatan - Orang tua - Tes lisan - Tes tertulis Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) G. Pelaksanaan PPI Terintegrasi dengan KBM Kelas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Jenis Kekhususan Alokasi Waktu Hari/Tanggal Tahun Ajaran : Bahasa Indonesia : I/1 : Membaca dan Memirsa : 3 JP : ... : 2021/2022 Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik membaca teks bacaan sederhana yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari dengan intonasi yang tepat. 2. Peserta didik dapat menemukan kata kerja yang ada dalam teks dengan tepat. 3. Peserta didik dapat menjelaskan arti kata kerja yang ditemukan dalam bacaan dengan tepat. 4. Peserta didik menemukan informasi pada sebuah kalimat yang dibacanya. Tujuan Pembelajaran untuk RF a. RF dapat membaca huruf vokal a, i, u, e, o dan konsunan b dan c dengan tepat. b. RF dapat menemukan huruf vokal a, i, u, e, o pada kata-kata yang diberikan dengan tepat. c. RF dapat membaca suku kata ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co dengan suara yang jelas. d. RF dapat menemukan suku kata ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co dengan tepat.. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Tenaga pendidik mengkondisikan peserta didik b. Tenaga pendidik dan peserta didik membaca doa sebelum belajar. c. Tenaga pendidik mengabsen siswa. d. Tenaga pendidik membuka ingatan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan menghubungkannya dengan pelajaran sekarang. e. Tenaga pendidik memberi gambar dan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka lihat dalam gambar. f. Tenaga pendidik menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaatnya jika siswa menguasainya. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 83 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 2. Kegiatan Inti a. Tenaga pendidik memberikan teks sederhana berdasarkan gambar yang sudah diberikan. Tenaga pendidik memberikan kartu huruf pada RF secara bertahap. b. Peserta didik membaca kalimat pada teks sederhana dengan bimbingan tenaga pendidik. RF baca huruf vokal dan konsunan pada kartu huruf secara bertahap (dimulai dengan 3 huruf vocal a, i, u, kemudian e, o dan b, c) c. Peserta didik membaca teks bacaan secara bergiliran dengan intonasi yang telah dicontohkan. RF membaca suku kata ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co d. Peserta didik mencari kata kerja yang ada dalam bacaan. RF mencari huruf vokal yang ditentukan pada teks yang diberikan tenaga pendidik. RF mencari suku kata pada kata kerja yang diberikan tenaga pendidik. e. Peserta didik menjelaskan arti kata kerja dalam bacaan tersebut. RF menyusun kartu-kartu huruf menjadi suku kata berpola KV dan membacanya. f. Peserta didik mencari informasi dari teks yang dibacanya. RF mencari suku kata berpola KV dari huruf vokal dan konsunan yang sudah diberikan pada teks kalimat yang diberikan. g. 3. Peserta didik menjelaskan informasi yang ditemukan dalam teks bacaan. Penutup: a. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari b. Melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya c. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca, mencari kata kerja dan menemukan informasi pada teks wacana yang diberikan Asesmen Formatif dan Sumatif Teknik : tes tertulis/lisan dan praktik 84 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) H. Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut PPI 1) Asesmen Formatif dan Sumatif PPI untuk RF dapat dilaksanakan dengan baik oleh tenaga pendidik dan orang tua di rumah. RF mengalami perkembangan yang cukup baik. RF sudah dapat mencapai tujuan jangka pendek. Pada kegiatan membaca, RF sudah dapat membaca kalimat sederhana meski masih terbata-bata. Saat membaca huruf b dan d, RF masih mengucapkannya terbalik. Kata dengan pola KVKVK dan KVKKV belum dibaca dengan konsisten. Untuk memahami kalimat yang terdiri atas tiga suku kata dengan pola yang sudah dipelajari, RF terlihat masih terbata-bata dan lamban menyelesaikannya. Kemampuan untuk memahami kalimat masih harus ditingkatkan karena RF membaca terbatabata dan ia lupa dengan kata yang sudah diucapkannya. Dalam kemampuan matematika, RF sudah dapat mengenal angka 1 sampai dengan 20. RF juga sudah dapat menuliskan lambang bilangan 1 sampai dengan 20 meski saat menulis angka 3 masih terbalik dan angka 6 tertukar dengan 9. RF dapat menunjuk dan menyebutkan dengan konsisten. Penjumlahan mendatar dengan tanpa teknik menyimpan pada bilanganbilangan satu angka sudah dapat dilakukan dengan baik. RF juga mampu melakukan pengurangan tanpa teknik meminjam. Selanjutnya, sikap belajarnya RF masih perlu dilatih. 2) Tindak Lanjut PPI Beberapa tujuan umum yang disusun untuk RF di awal pembelajaran sudah tercapai. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa capaian pembelajaran akademik yang belum maksimal sehingga RF masih harus mengulang beberapa program atau alur tujuan pembelajaran yang sama. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 85 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Lampiran 3 Contoh Kasus PDBK di SD Kelas II A. Identifikasi XX merupakan peserta didik kelas II SD. Ia memiliki riwayat keterlambatan bicara saat berusia 2 tahun, tetapi saat itu ia tidak mendapatkan penanganan terapi. Saat kecil, ia bisa bicara, tetapi hanya satu sampai dua kata. Ia lebih banyak menggunakan bahasa nonverbal ketika berkomunikasi seperti menunjuk, menarik, atau menggandeng tangan orang dewasa. Ia pernah memiliki riwayat penanganan terapi sensori integrasi selama kurang lebih satu tahun dan dinyatakan lulus terapi sebelum masuk SD Kelas I. Sejak awal semester 2 Kelas I, XX mulai menunjukkan kendala sikap ketika belajar di kelas. Ia sering menolak mengerjakan tugas lembar kerja di kelas. Ia sering pulang sekolah lebih lambat dari teman-teman sekelas karena diminta menyelesaikan lembar kerja untuk hari itu. B. Hasil Diskusi dengan Tim PPI Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas No Tim PPI 1. Orang tua : XX : 8 tahun 1 bulan : II Uraian • Sekolah memberikan informasi cara mengajari - XX sering tidak mau kalah dari kakak/adik RF membaca menulis ketika bermain bersama. berhitung. - XX sudah dapat mengeja dengan mandiri kata-kata dalam buku bacaan pada saat ia berusia 2,5 tahun. Keluhan: - XX sudah dapat menulis dengan mengikuti tulisan yang ia baca sejak usia 3 tahun. Bentuk tulisan XX berantakan, tetapi masih dapat terbaca. 86 Saran Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No Tim PPI Uraian Saran - Sejak kecil XX tertarik dengan cara kerja mesin/benda-benda di sekitar (kipas angin, mesin jahit, filter akuarium, dll) - XX termasuk anak yang clumsy, mudah jatuh/tersandung dan sering menabrak benda-benda ketika berjalan. - XX masih kurang mandiri (misalnya, berantakan ketika makan sendiri, malas mengikat tali sepatu, malas mengancingkan baju, dan selalu memakai kaos) - XX mudah menyerah ketika mengerjakan tugas atau proyek/hasil karya. 2. Tenaga pendidik kelas Keluhan di kelas: Rekomendasi: - Saat TK, XX senang menggambar, tetapi hasil gambar cenderung tidak jelas meskipun digambar dengan banyak detil. Tenaga pendidik akan melakukan asesmen pencapaian akademik peserta didik. - Sampai saat ini, jika XX menggambar, ia sering kali diberikan konteks cerita lebih detil (seperti; ada genangan air, lubang di jalan, buah yang terlindas, dll) - Saat SD, XX cenderung cepat menguasai konsep-konsep baru yang diajarkan. - XX tidak segera mengerjakan tugas yang diberikan di kelas dan menunda mengerjakan apabila tidak ditunggu oleh tenaga pendidiknya. - XX seringkali tidak menyelesaikan tugastugas lembar kerja di kelas. - XX sering merasa tidak puas dengan hasil karya, sehingga memilih tidak menyelesaikan. - XX terancam tidak naik kelas. • (Tujuan: mendapat gambaran penguasaan capaian pembelajaran setara fase A/B) Tenaga pendidik merekomendasikan melakukan pemeriksaan psikologis lebih lanjut. • (Tujuan: memperoleh gambaran potensi kecerdasan/IQ, indikasi kesulitan belajar, serta kekuatan dan hambatan terkait sikap akademik) Hasil Pemeriksaan: - Kemampuan matematika: - XX mampu mengerjakan soal-soal matematika hingga kelas 4 SD semester 1. - Kemampuan bahasa Indonesia: XX mampu mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia setara kelas II SD semester 2. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 87 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No Tim PPI 3. Tenaga pendidik bimbingan konseling (BK) Uraian Saran Berdasarkan pengamatan di kelas: Rekomendasi: - XX termasuk anak yang sulit beradaptasi dengan orang/lingkungan baru. Melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke psikolog. - XX menolak bekerja sama dengan teman sebaya di kelas, XX lebih memilih mengerjakan tugas sendiri. • (Tujuan: mendapat gambaran mengenai kematangan sosioemosional) - XX mulai menampilkan sikap malas sekolah, mogok sekolah, dan menghindari pelajaran tertentu. - XX cenderung senang berargumen dengan figur otoritas di sekolah (tenaga pendidik) - XX membantah saat tenaga pendidik menjelaskan di kelas, memotong penjelasan tenaga pendidik, dan beberapa kali mengatakan bahwa penjelasan tenaga pendidik salah. 4. Psikolog (*) Hasil Pemeriksaan Psikologis: - Skor IQ: 140 (berdasarkan skala Wechsler) - Gambaran kematangan sosioemosional cenderung di bawah usianya dilihat dari kemandirian sehari-hari yang cenderung banyak dilayani. XX mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan/tantangan. - Diagnosa: indikasi gangguan pemrosesan sensori, dan indikasi kecerdasan luar biasa (gifted) XX berisiko mengalami motivasi belajar rendah (underachiever) Rekomendasi: Pemeriksaan lebih lanjut dengan terapis okupasi/ sensori integrasi. • Tujuan: mengetahui gambaran modulasi sensori, koordinasi motorik, dan pengaturan diri/regulasi diri) Pemeriksaan lebih lanjut dengan terapis wicara • Tujuan: mengetahui usia kematangan bicara dan bahasa, kemampuan auditory processing, dan kemampuan literasi) Pemeriksaan lebih lanjut dengan tenaga pendidik kelas. • Tujuan: mengetahui kemampuan penguasaan capaian pembelajaran) 88 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No 5. 6. Tim PPI Terapis Okupasi Terapis Wicara Uraian Hasil pemeriksaan: Rekomendasi: Memiliki area proses modulasi sensori yang mempengaruhi kemampuan koordinasi motorik halus dan motorik kasar, kemampuan perencanaan gerak (motor planning) kurang optimal sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari dalam akademik (menulis, menggambar, menggunting, dll.), kemandirian seharihari (memakai tali, mengancing, koordinasi kanan-kiri), dan regulasi diri kurang optimal (atensi mudah teralihkan pada situasi yang banyak distraksi auditori dan visual) Mengikuti terapi okupasi dalam kerangka sensori integrasi dan melakukan evaluasi dalam kurun waktu 6 bulan terhitung hari efektif terapi. Hasil Pemeriksaan: Tidak memerlukan terapi wicara, tetapi diharapkan melakukan pemantauan berkala pada kelas 3/4 SD untuk mengetahui penguasaan literasi dalam akademik. - Banyak memiliki ide pikir. - Belum memiliki perencanaan ide dengan optimal sehingga cara menyampaikan pendapat/jawaban tidak runtut. 7. Saran Tenaga Ahli lain (………….) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 89 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Hasil Asesmen Diagnostik Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Jenis Kelamin Kelas Hasil Skor IQ Diagnosa Psikolog (bila ada) No. 1. Aspek : XX : 8 tahun 1 bulan : Laki-Laki : II SD : 140 (sangat cerdas), berdasarkan skala Wechsler. : 1. Indikasi gangguan pemrosesan sensori (sensory processing disorder) 2. Indikasi kecerdasan luar biasa (gifted) /CIBI. 3. Berisiko mengalami motivasi belajar rendah (underachiever) Kekuatan Kelemahan Bahasa - Dapat membaca kalimat sederhana dengan lancar. - Belum terlalu lancar menguraikan situasi pada gambar. - Dapat memahami kalimat sederhana yang dibaca. Membaca - Dapat memahami paragraf sederhana terdiri atas 3 - 4 kalimat. - Dapat membaca sesuai dengan tanda baca, mengenali, dan memahami fungsi tanda baca titik, koma, dan tanda tanya. Menulis - Dapat menulis kalimat sederhana - Tekanan tulisan tidak konsisten. dengan dikte. - Bentuk huruf besar-kecil tidak konsisten. - Bentuk huruf tidak rapi. Mendengarkan Berbicara 90 - Dapat memahami instruksi lisan yang diberikan tenaga pendidik kelas. - Mudah lupa instruksi bertingkat yang diberikan. - Mampu bercakap-cakap dengan kalimat baku. - Mempunyai banyak ide banyak, tetapi kurang optimal merencakan ide sehingga tidak mampu menyampaikan ide secara runtut. - Dapat menyampaikan isi pikiran dalam pendapat. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. 2. Aspek Kekuatan Kelemahan - Dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1000. - Belajar mendeskripsikan bilangan pecahan sederhana berdasarkan representasi visual. Matematika Bilangan - Dapat melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 100. - Dapat memahami pola gambar/ obyek berulang. Aljabar - - Dapat membuat pola mandiri dengan menggunakan gambar/ obyek. - Dapat mengetahui pola bilangan membesar dan mengecil. Pengukuran - Kesulitan menggunakan - Menguasai konsep (mengukur, pengukuran dengan media membandingkan, dan penggaris dan semacamnya. mengurutkan) benda berdasarkan panjang, berat, luas, dan volume dengan satuan tidak baku. - Mampu membandingkan satuan baku panjang (mm, cm, m), berat (gr, kg), dan waktu (detik, menit, jam) - Mengetahui bentuk bangun datar (segitiga, segi empat, segi banyak, dan lingkaran) - - Mampu mengaitkan hubungan sifat kesamaan antar bangun segitiga dan segi empat. Geometri - Mengenal bentuk bangun ruang dan hubungan dengan bangun datar (kubus dan balok) - Mengetahui posisi benda terhadap benda lain (kanan, kiri, depan, dan belakang) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 91 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Aspek Analisis Data dan Peluang Kekuatan Kelemahan - Mampu mengurutkan - Koordinasi mata-tangan ketika membandingkan, dan mengeksekusi lembar kerja turus menyajikan data dengan dan gambar kurang optimal menggunakan turus dan gambar. sehingga hasil kurang rapi. - Keadaan tersebut mempengaruhi ketelitian saat mengerjakan lembar kerja. - Menyenangi tantangan atau soal-soal yang lebih sulit dibandingkan teman seusianya. - Daya tahan kerja tidak optimal. - Konsentrasi mudah teralihkan dalam situasi belajar yang ramai - Memiliki target hasil belajar yang (bising/banyak distraksi visual) tinggi. - Menunda pengerjaan lembar 3. kerja apabila tidak ditemani. Sikap belajar - Tempo kerja lama dan tidak dapat memperhitungkan waktu kerja dengan tugas yang dikerjakan. - Ketelitian kerja perlu ditingkatkan terutama terkait tugas-tugas matematika. - Memiliki keinginan untuk melakukan kemandirian, tetapi belum terlatih melakukan tugastugas okupasi sederhana. 4. Sosial dan Emosional - Belum dapat bekerja sama dengan teman sebaya sehingga memilih bekerja sendiri. - Tidak mau menerima masukan teman sebaya. - Kesal saat diberikan masukan. - Tidak mudah puas dengan hasil pekerjaannya. 5. Fisik Anggota badan - Memiliki anggota badan dan alat gerak yang lengkap. - Dapat melakukan gerakan motorik kasar sederhana dengan bantuan dan dorongan yang besar dari orang lain. Motorik kasar - Cenderung menolak dan menghindar melakukan aktivitas fisik. - Takut ketika diminta melompat, belum optimal, mudah jatuh/ tersandung. - Belum konsisten bermain lempartangkap bola. - Melakukan banyak gerakan tidak bertujuan (fidgeting) ketika mengerjakan tugas. 92 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Aspek Kekuatan - Dapat melakukan gerakan meremas, menggenggam benda besar, memegang, dan menjumput. Motorik halus - Pola genggaman sudah tripod, tetapi belum konsisten. Kelemahan - Genggaman pensil belum tripod. - Kekuatan tonus/otot cenderung lemah, sehingga tidak tahan melakukan tugas-tugas motoric dalam waktu lama. - Kesulitan mengontrol kekuatan tangan saat menulis/melakukan tugas akademik. D. Analisis Hasil Asesmen dan Rekomendasi 1) Analisis Hasil Asesmen Terdapat permasalahan dalam aspek sikap belajar dan aspek sosioemosional yang berkaitan dengan diagnosa: 1. Potensi IQ jauh di atas rata-rata dan mengarah pada dugaan kecerdasan istimewa (gifted) 2. Adanya pengaruh problem motorik yang mengarah pada dugaan gangguan pemrosesan sensori (sensory processing disorder) 3. Berisiko mengalami motivasi belajar rendah (underachiever) Kemampuan akademik yang sangat berkembang saat ini adalah kemampuan Matematika sedangkan kemampuan yang berkembang setara dengan jenjang pendidikan saat ini adalah kemampuan literasi/Bahasa Indonesia. Kemampuan akademik XX: 1. Kemampuan matematika lebih dari jenjang pendidikannya saat ini, sesuai capaian pembelajaran di fase B (setara kelas 3 – 4 SD) 1. Kemampuan bahasa Indonesia setara dengan jenjang pendidikannya saat ini, sesuai capaian pembelajaran di fase A (setara Kelas I – 2 SD) Permasalahan akademik bukan disebabkan oleh keterbatasan intelektual, tetapi disebabkan adanya permasalahan sikap belajar dan sosioemosional. Jika masalah akademik tidak segera ditangani, XX berisiko mengalami motivasi belajar rendah (underachiever) Saat ini anak terkesan moody karena ketahanan motoriknya yang belum optimal. Anak cenderung kurang optimal melakukan aktivitas koordinasi motorik yang berkaitan dengan akademik (menulis, menggunting, membuat prakarya, dan kegiatan semacamnya) 2) Rekomendasi Berdasarkan kemampuan akademik yang ditunjukan saat ini, XX memerlukan modifikasi kurikulum dalam matematika dan bahasa Indonesia. XX menguasai capaian pembelajaran di fase B (setara kelas 3 – 4 SD) untuk mata pelajaran matematika dan menguasai capaian pembelajaran di fase A (setara Kelas I – 2 SD) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dengan pendalaman materi sesuai potensi kecerdasan di level sangat cerdas. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 93 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) E. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Alur Tujuan Pembelajaran setiap mata pelajaran untuk XX a. Mata Pelajaran Matematika Fase B Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Bilangan 94 Kelas IV • Peserta didik mampu membaca, Pada akhir fase B, peserta didik menuliskan, mengurutkan bilangan menunjukkan pemahaman cacah sampai dengan 999.999 sesuai dan intuisi bilangan (number sistem nilai tempat. sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat • Peserta didik mampu melakukan membaca, menulis, menentukan penjumlahan dan pengurangan dengan nilai tempat, membandingkan, cara mengelompokkan bilangan mengurutkan menggunakan menurut nilai tempat dengan benar. nilai tempat, melakukan • Peserta didik mampu melakukan komposisi dan dekomposisi perkalian dan pembagian dengan cara bilangan tersebut. mengelompokkan bilangan menurut Mereka dapat menyelesaikan nilai tempat dengan benar dan mandiri. masalah berkaitan dengan uang • Peserta didik mampu melakukan menggunakan ribuan sebagai penjumlahan, pengurangan, perkalian, satuan. dan pembagian dalam konteks uang. Peserta didik dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan • Peserta didik mampu menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan pengurangan bilangan cacah operasi hitung perkalian dan sampai 1.000. Mereka dapat pembagian. melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah • Peserta didik mampu menemukan pola sampai 100 menggunakan hubungan yang berkaitan dengan benda-benda konkret, gambar, perkalian dan pembagian. dan simbol Matematika. • Peserta didiik mampu menentukan KPK Mereka dapat menyelesaikan dan FPB dari dua buah bilangan dua masalah berkaitan dengan angka kelipatan dan faktor. • Peserta didik dapat mengenal dan Peserta didik dapat menggunakan bilangan pecahan antara membandingkan dan 0 dan 1 dan yang senilai mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang 1 dan antar- • Peserta didik mampu menyajikan dan memodelkan bilangan pecahan antara pecahan dengan penyebut yang 0 dan 1 dan yang senilai dalam berbagai sama. Mereka dapat mengenali bentuk representasi visualnya. pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol Matematika. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Bilangan Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan decimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan decimal perseratusan dengan konsep persen. Aljabar Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui pada sebuah kalimat Matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (misal; 10 + … = 19, 19 = … = 10) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Pengukuran Kelas IV • Peserta didik mampu mengidentifikasi, menduplikasi, dan mengembangkan pola gambar/obyek sederhana. • Peserta didik mampu mengerjakan lembar kerja dengan pola bilangan membesar dan mengecil dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan benar. • Peserta didik mampu menemukan kaitan antara operasi penjumlahan dan pengurangan dengan bantuan tenaga pendidik. • Peserta didik mampu menemukan kaitan antara operasi perkalian dan pembagian dengan bantuan tenaga pendidik. Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antarsatuan baku panjang (cm, m) • Peserta didik mampu mengukur panjang benda menggunakan satuan baku (mm, cm, m) Mereka dapat mengukur dan megestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. • Peserta didik mampu menggunakan satuan baku luas (cm2, m2) dan volume (cm3, m3) dalam kehidupan sehari-hari. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila • Peserta didik mampu menentukan hubungan antar satuan baku panjang (mm, cm, m) • Peserta didik mampu menyelesaikan soal berkaitan dengan keliling berbagai bentuk bangun datar (segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran) 95 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Geometri Pada akhir fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun darar (segiempat, segitiga, segibanyak) Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara yang memungkinkan. Analisis Data dan Peluang Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam bentuk table, diagram, gambar, pictogram dan diagram batang (skala satu satuan) Kelas IV • Peserta didik mampu membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar (segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran) • Peserta didik mampu membandingkan berbagai bentuk bangun ruang prisma dan tabung. • Peserta didik mampu mengurutkan dan menyajikan data banyaknya benda menggunakan turus dan data hasil pengukuran dalam bentuk table/ diagram gambar/piktogram /diagram batang/diagram garis • Peserta didik mampu membandingkan dan menganalisis banyaknya benda dan data hasil pengukuran pada tabel/ diagram gambar/piktogram /diagram batang/diagram garis dengan benar. • Peserta didik mampu menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. b. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menyimak Kelas II • Peserta didik mampu mendengarkan Peserta didik mampu bersikap instruksi pada teks audiovisual dan teks menjadi pendengar yang penuh aural dengan seksama perhatian. • Peserta didik mampu melakukan Peserta didik menunjukkan perintah yang diarahkan sesuai dengan minat pada tuturan yang isi gambar dengan mandiri. didengar serta mampu memahami pesan lisan dan • Peserta didik mampu mengidentifikasi informasi dari media audio, teks gambar yang sesuai dengan instruksi aural (teks yang dibacakan dan/ yang didengar dengan tepat atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan • Peserta didik mampu menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri isi dengan tujuan berkomunikasi. instruksi sesuai dengan teks audiovisual dan teks aural yang sudah dibacakan dengan benar 96 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalnya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatid, dan puisi anak. Kelas II • Peserta didik mampu menguraikan katakata dengan bantuan gambar/ilustrasi. • Peserta didik mampu mengidentifikasi tanda baca dan menjelaskan fungsi dan memahami fungsi tanda baca titik, koma, tanda tanya, dan dapat mengenali maknanya. • Peserta didik mampu membuat kalimat sederhana dengan bantuan gambar/ ilustrasi menggunakan kata-kata yang baru dipelajari. • Peserta didik mampu membuat media visual berdasarkan simpulan dari teks prosedur yang dibaca. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentag sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, tenaga pendidik, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. • Peserta didik mampu memberikan tanggapan teks eksposisi yang dibacakan dengan tepat • Peserta didik mampu mempresentasikan hasil analisis berupa argumentasi pendapat (setuju/tidak setuju) berdasarkan teks eksposisi yang diberikan dengan mandiri Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topok diri dan lingkungan. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 97 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll) Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atu didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis teks eksposisi tentang kehidupa sehari-hari. 98 Kelas II • Peserta didik mampu membuat teks prosedur berdasarkan pengamatan pengalaman sederhana. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) F. Rancangan PPI Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) • Menyimak Dan Membaca / Memirsa • Mengembangkan kemampuan berpikir analitis berdasarkan teks audiovisual/teks aural yang didengar. Tujuan Pembelajaran (TP) • XX dapat mengidentifikasi gambar sesuai dengan teks audiovisual/teks aural. • XX dapat menjelaskan kembali instruksi teks audiovidual/ teks aural dengan kalimat sendiri Aktivitas Pembelajaran - Mendengarkan instruksi sederhana dari teks audiovisual/teks aural yang dibacakan tenaga pendidik. - Mengerjakan lembar kerja berisi gambar-gambar yang perlu dilingkari yang sesuai dengan teks yang sudah dibacakan tenaga pendidik. Media - Teks audiovisual/ teks aural - Lembar kerja peserta didik (LKS) mendengarkan Waktu Pelaksanaan 3 bulan Pelaksana - Tenaga pendidik kelas/ Asesmen Formatif / Sumatif - praktik - Tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia - Menjelaskan kembali secara lisan isi teks yang didengar dengan kalimat sendiri. - Membuat bantuan visual sesuai dengan isi teks audiovisual/aural yang sudah didengar. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 99 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) • Menulis Dan Berbicara / Mempresentasikan • Melatih kemampuan menulis teks prosedural. • Melatih kemampuan menyampaikan pendapat dengan runtut. Tujuan Pembelajaran (TP) • XX dapat melakukan kegiatan pengamatan terstruktur. • XX dapat mengidentifikasi bagian awaltengah-akhir dari aktivitas yang diamati. • -XX dapat menuliskan hasil pengamatan dengan runtut. • -XX dapat mempresentasikan hasil temuan pengamatannya di hadapan kelas. 100 Aktivitas Pembelajaran Media - Eksplorasi mandiri terkait tugas - Surat tugas kegiatan dan tanggung jawab profesi eksplorasi di sekolah (misal; pustakawan, mandiri petugas kebersihan sekolah, atau tenaga keamanan - LKS pengamatan sekolah, dll) - Media presentasi - Mengamati tugas dan tanggung jawab pustakawan. - Mempresentasikan hasil pengamatan di hadapan teman-teman di kelas. - Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman di kelas. - Menjelaskan pertanyaan yang diberikan sesuai dengan hasil temuan. Waktu Pelaksanaan 3 bulan Pelaksana - Tenaga pendidik kelas/ - Tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia - Tenaga pendidik kelas/ - Tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia Asesmen Formatif / Sumatif - Lembar kerja peserta didik (LKS) - Presentasi Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Meningkatkan sikap belajar dan melatih koordinasi matatangan. Tujuan Pembelajaran (TP) • XX dapat meningkatkan atensi dan konsentrasi mengerjakan tugas. • XX dapat meningkatkan kemampuan koordinasi motorik dan koordinasi mata-tangan. Bilangan Mengembangkan kemampuan berpikir analisis operasi hitung matematika (pola bilangan) • XX dapat melakukan operasi hitung matematika penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100. • XX dapat mengidentifikasi dan mengembangkan pola/obyek sederhana dan pola bilangan (membesar/ mengecil) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Aktivitas Pembelajaran Media Olahraga bertujuan - Bola - Lempar-tangkap bola - Raket bulutangkis, kok - Bulutangkis - Bermain bowling Pelaksana 3 bulan - Tenaga pendidik olahraga Setiap waktu bebas - Tenaga pendidik kelas Asesmen Formatif / Sumatif - Observasi tenaga pendidik kelas - Bowling - Menyortir benda-benda - Wadah. kecil (beads) berdasarkan - Beads 3 – 5 warna dan waktu tertentu. warna. - Mengerjakan soal Matematika dengan metode mencongak. - Lembar kerja peserta didik (LKS) - Mengerjakan lembar kerja analogi sederhana berdasarkan urutan pola gambar. - Soal mencongak. - Mengerjakan lembar kerja analogi sederhana berdasarkan operasi hitung penjumlahan dan/ atau pengurangan. Waktu Pelaksanaan - LKS analogi berisi gambar dengan pola-pola tertentu - LKS analogi berisi pola angka berdasarkan operasi hitung - Mengerjakan lembar kerja penjumlahan matematika berisi soal atau cerita. pengurangan. 3 bulan - Tenaga pendidik kelas/ tenaga pendidik mata pelajaran matematika - Membuat permainan membuat gerakangerakan berpola tertentu dan mengajarkan ke rekanrekan sekelasnya. 101 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Tujuan Pembelajaran (TP) Pembelajaran (CP) Aktivitas Pembelajaran menggunakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. - Mengerjakan lembar kerja sederhana berisi pengenalan konsep pembilang dan penyebut. - -Mengerjakan lembar kerja mengarsir bagian pecahan berdasarkan gambar visual dan menuliskan pecahannya. - -Membandingkan pecahan sederhana (lebih besar dan lebih kecil) berdasarkan gambar visual. 102 Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif - LKS analogi berisi pola angka berdasarkan operasi hitung perkalian/atau pembagian. • XX menyelesaikan soal cerita berisi operasi hitung matematika campuran/bertingkat (penjumlahan dan/atau pengurangan) dengan menggunakan bilangan cacah sampai 100. Menganalisis • XX dapat mengetahui bilangan pecahan pembilang dan penyebut sederhana dalam pecahan. berdasarkan • XX mampu gambar. membandingkan (lebih besar dan lebih kecil) dua buah pecahan dengan beda penyebut dengan bantuan visual. Media • LKS konsep pembilang dan penyebut. - LKS mengarsir dan menuliskan pecahannya. - LKS membandingkan pecahan berdasarkan gambar. 3 bulan - Tenaga pendidik kelas/ tenaga pendidik mata pelajaran matematika - Pengambilan nilai berdasarkan lembar kerja. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Aljabar Menentukan bilangan yang belum diketahui dari sebuah pernyataan matematika dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Pengukuran Melakukan pengukuran panjang menggunakan satuan baku (mm, cm, m), dan membandingkan hubungan antar satuan panjang baku. Tujuan Pembelajaran (TP) • XX mampu mengerjakan operasi hitung matematika (penjumlahan dan pengurangan) dengan variabel bilangan yang belum diketahui dengan menggunakan bilangan cacah sampai 100. • XX mampu melakukan pengukuran panjang dengan satuan baku menggunakan alat ukur dengan satuan mm, cm, dan m. • XX melakukan pembandingan ukuran mm, cm, dan m berdasarkan benda yang sama. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Aktivitas Pembelajaran - Mengerjakan lembar kerja operasi hitung matematika (penjumlahan dan pengurangan) dengan variabel bilangan yang belum diketahui dengan menggunakan bilangan cacah sampai 100. - Contoh: 1) 37 + … = 100 2) 72 - …. = 28 • XX mengukur ukuran ubin kelas dengan menggunakan penggaris ukuran mm. • XX mengukur ubin kelas dengan menggunakan penggaris ukuran cm. • XX membandingkan satuan ukuran mm dengan cm berdasarkan ukuran ubin. • XX mengukur ukuran benda dengan panjang 1m. • XX mengkonversi benda berukuran 1 m ke dalam satuan cm. • XX dapat menjelaskan kaitan satuan mm, cm, m. Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif - LKS mengerjakan operasi hitung matematika (penjumlahan dan pengurangan) dengan variabel yang hilang. 3 bulan - Tenaga pendidik kelas/ tenaga pendidik mata pelajaran matematika - Pengambilan nilai berdasarkan lembar kerja. - Penggaris dengan satuan ukuran mm 3 bulan - Tenaga pendidik kelas/ tenaga pendidik mata pelajaran matematika - Peserta didik membuat mading berisi informasi mengenai perbandingan panjang antara 3 benda-benda di sekitar dengan satuan mm, cm, dan m. - Penggaris dengan satuan ukuran cm - Penggaris dengan ukuran 1 m - Benda dengan ukuran panjang 1 meter. 103 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Geometri • XX mengidentifikasi ciri-ciri segi empat Mengidentifikasi dan segitiga. ciri-ciri bangun • XX dapat mengetahui datar (segi konsep keliling. empat dan segitiga) • XX dapat membuat rumus keliling bangun datar segi empat. • XX mengetahui cara menghitung luas bangun datar segi empat Analisa Data Dan Peluang Mampu menganalisis banyak benda dan menggunakan data hasil pengukuran ke dalam bentuk tabel. 104 Aktivitas Pembelajaran - XX diberikan origami berbentuk segi empat. - XX memahami konsep keliling bangun datar segi empat dan segitiga. - XX memahami konsep luas bangun datar segi empat dengan menggunakan kertas kotak. - XX melipat kertas origami segi empat menjadi bentuk segitiga. • XX dapat membuat sendiri rumus luas bangun datar segitiga - XX mencari rumus luas segitiga berdasarkan luas segiempat. • XX dapat mengidentifikasi kelompok benda (terdiri atas 3 jenis benda) - XX mengelompok kan data visual sesuai kelompoknya. • XX dapat menyajikan data jumlah masingmasing kelompok benda ke dalam tabel - XX menghitung jumlah benda sesuai kelompoknya dan menyajikan data dalam tabel. Media - LKS ciri-ciri bangun ruang segiempat dan segitiga. Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif 3 bulan - Tenaga pendidik kelas/ tenaga pendidik matpel matematika - Peserta didik membuat presentasi mengenai temuan luas rumus segitiga berdasarkan luas segi empat. 3 bulan - Tenaga pendidik kelas/ tenaga pendidik mata pelajaran matematika - Peserta didik membuat mading berisi benda-benda di dalam kelas menggunakan tabel dan mempresentasikan di hadapan temanteman sekelas. - Kertas origami - Buku kotak dengan gambar segiempat (4x4) - LKS analisis keliling dan luas bangun datar (segiempat dan segitiga) - LKS menyortir data visual. - LKS menghitung jumlah benda berdasarkan kelompok - XX menghitung jumlah meja bendanya di kelas dan menuliskan data masing-masing. ke dalam tabel. - XX menghitung jumlah kursi - LKS berisi langkahdi kelas dan menuliskan data langkah ke dalam tabel pengisian tabel. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) G. Pelaksanaan PPI Terintegrasi dengan KBM Kelas 1) Contoh RPP 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Jenis Kekhususan : Matematika : II/2 : • Indikasi kecerdasan luar biasa (gifted) / CIBI • Indikasi gangguan pemrosesan sensori (sensory processing disorder / SPD) • Risiko mengalami motivasi belajar rendah (underachiever) Elemen Pembelajaran : Bilangan (bilangan pecahan) Alokasi Waktu : 3 JP Hari/Tanggal : ……….. Tahun Ajaran : 2021/2022 Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat menentukan pembilang dan penyebut dalam suatu pecahan. 2. Peserta didik dapat menentukan nilai pecahan sederhana berdasarkan gambar. 3. Peserta didik dapat mengarsir gambar sesuai dengan nilai pecahan yang diminta. 4. Peserta didik (XX) dapat membandingkan (lebih besar dan lebih kecil) dua buah pecahan dengan penyebut sama dan berbeda berdasarkan gambar. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Berdoa, absensi, apersepsi. 2. Kegiatan Inti a. Peserta didik mengerjakan lembar kerja konsep pecahan 1) LKS 1: LKS pengenalan pembilang dan penyebut. 2) LKS 2: Menuliskan nilai pecahan berdasarkan gambar. 3) LKS 3: Mengarsir gambar sesuai nilai pecahan yang diminta. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 105 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) b. c. 3. Peserta didik membandingkan dua buah pecahan dengan penyebut sama berdasarkan potongan pizza. 1) Peserta didik bersama tenaga pendidik kelas bersama-sama membuat gambar pizza atau meminta peserta didik membawa 4 loyang pizza buatan sendiri dari rumah. 2) Memotong potongan pizza menjadi 4 bagian. 3) Membandingkan potongan pizza dalam 1 loyang; ¼ loyang, 2/4 (½) loyang, ¾ loyang. XX lanjut mengerjakan lembar kerja perbandingan dua buah pecahan dengan penyebut berbeda berdasarkan gambar pita pecahan. 1) LKS 4: Mewarnai potongan pecahan menggunakan pita pecahan. 2) LKS 5: Menyederhanakan bentuk pecahan, menyamakan penyebut. Penutup: a. b. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari berdasarkan pertanyaan reflektif. 1) Apa yang disebut sebagai pembilang? 2) Apa yang disebut sebagai penyebut? Menyimpulkan materi pembelajaran perbandingan dua buah pecahan dengan penyebut sama dan penyebut berbeda. Pertanyaan reflektif: Mengapa 1/8 lebih kecil daripada ¼, padahal penyebutnya lebih besar 8? Asesmen Formatif dan Sumatif Teknik : Lembar Kerja Siswa (LKS) (Jumlah benar / total soal x 100) 106 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 2) Contoh RPP 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Jenis Kekhususan : Matematika : II/2 : • Indikasi kecerdasan luar biasa (gifted) / CIBI • Indikasi gangguan pemrosesan sensori (sensory processing disorder / SPD) • Risiko mengalami motivasi belajar rendah (underachiever) Elemen Pembelajaran : Bilangan (bilangan pecahan) Alokasi Waktu : 3 JP Hari/Tanggal : ……….. Tahun Ajaran : 2021/2022 Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat menentukan pembilang dan penyebut dalam suatu pecahan. 2. Peserta didik dapat menentukan nilai pecahan sederhana berdasarkan gambar. 3. Peserta didik dapat mengarsir gambar sesuai dengan nilai pecahan yang diminta. 4. Peserta didik dapat membandingkan (lebih besar dan lebih kecil) dua pecahan dengan penyebut yang sama berdasarkan gambar. Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Berdoa, absensi, apersepsi. 2. Kegiatan Inti a. b. Peserta didik mengerjakan lembar kerja konsep pecahan 1) LKS 1: LKS pengenalan pembilang dan penyebut. 2) LKS 2: Menuliskan nilai pecahan berdasarkan gambar. 3) LKS 3: Mengarsir gambar sesuai nilai pecahan yang diminta. Peserta didik membandingkan dua buah pecahan dengan penyebut sama berdasarkan potongan pizza. 1) Peserta didik bersama tenaga pendidik kelas bersama-sama membuat gambar pizza atau meminta peserta didik membawa 4 loyang pizza buatan sendiri dari rumah. 2) Memotong potongan pizza menjadi 4 bagian. 3) Membandingkan potongan pizza 1 loyang, ¼ loyang, 2/4 (½) loyang, ¾ loyang. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 107 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) c. Peserta didik mengerjakan lembar kerja perbandingan dua buah pecahan dengan penyebut berbeda berdasarkan gambar pita pecaha. LKS 4: Mewarnai potongan pecahan menggunakan pita pecahan. 3. Penutup: a. b. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari berdasarkan pertanyaan reflektif. 1) Apa yang disebut sebagai pembilang? 2) Apa yang disebut sebagai penyebut? Menyimpulkan materi pembelajaran perbandingan dua buah pecahan dengan penyebut sama dan penyebut berbeda. Asesmen Formatif dan Sumatif Teknik : Lembar Kerja Siswa (LKS) (Jumlah benar / total soal x 100) H. Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut PPI 1) Asesmen Formatif dan Sumatif Secara umum, hasil belajar XX selama pembelajaran di pertengahan semester tercapai dengan baik. XX tampak lebih semangat mengerjakan tugas-tugas di kelas dan tampak lebih terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Kecepatannya menyerap pelajaran sesuai dengan potensi kecerdasannya di taraf sangat cerdas. Ia dapat menguasai standar KKO pembelajaran dengan baik dan membutuhkan tantangan penguasaan akademik lebih tinggi dibandingkan temanteman sekelasnya. Ia lebih tertantang menyelesaikan soal-soal yang menuntutnya 108 berpikir kritis (seperti menganalisis, mengidentifikasi, membandingkan, dan yang semacamnya). Metode kegiatan belajar yang lebih menekankan pada pembelajaran aktif juga dirasa lebih membuatnya lebih aktif terlibat dalam kegiatan belajar. Ia lebih banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan dibandingkan sebelumnya. Kecepatan kerjanya juga dapat dikatakan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ia tidak banyak menunda mengerjakan lembar kerja yang diberikan sehingga ia tidak lagi pulang terlambat untuk menyelesaikan tugas. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Kemampuan XX dalam pelajaran literasi tampak berkembang sesuai dengan tempo tementeman sekelasnya. Ia dapat mencapai nilai di atas standar minimal yang diberikan di kelas. Meskipun memiliki standar capaian belajar sesuai dengan teman-temannya, metode belajar yang lebih aktif membuatnya tampak lebih semangat mengerjakan lembar kerja di kelas. Namun, bentuk tulisan, dan kerapian tulisan masih perlu ditingkatkan. Dengan mengikuti terapi okupasi/sensori integrasi selama 3 bulan, XX dapat lebih lama mengerjakan tugas menulis di kelas. Tekanan tulisan juga sudah lebih konsisten dibandingkan sebelumnya. Kemampuan XX dalam berhitung juga berkembang sesuai dengan capaian pembelajaran. Tantangan pembelajaran yang lebih tinggi cukup sesuai dengan kemampuan matematika di atas usianya. Ia mampu menguasai konsep pola bilangan berdasarkan gambar dan berdasarkan operasi hitung penjumlahan dan/atau pengurangan dengan mudah. Di akhir pembelajaran, XX mampu membuat permainan dengan tema membuat pola gerakan dengan analogi sederhana. Rekan-rekan sekelas mencoba bermain dengan permainan yang sudah dibuat XX. XX tampak bangga dengan permainan yang diciptakannya tersebut. Selanjutnya, untuk penguasaan materi aljabar, XX mampu mengerjakan operasi hitung matematika penjumlahan dan pengurangan dengan variabel bilangan yang belum diketahui. Terkait penguasaan materi pengukuran, XX sudah mampu melakukan perbandingan ukuran satuan mm, cm, m sedangkan untuk capaian materi geometri, ia mampu mengidentifikasi ciri bangun datar segiempat dan segitiga, serta mampu menemukan sendiri konsep keliling serta luas segiempat dan segitiga. Penguasaan konsep analisis data dan peluang juga sudah tercapai dengan baik. Ia mampu menganalisis banyaknya benda dan mengisi dalam bentuk tabel. Berdasarkan pencapaian tujuan jangka panjang pada PPI dan perubahan sikap akademik di kelas, maka PPI dilanjutkan dengan capaian pembelajaran (CP) selanjutnya. Alur konten bahasa dan matematika dapat dilanjutkan ke alur berikutnya. Evaluasi akan dilakukan kembali setelah tiga bulan, sekaligus evaluasi terapi dan evaluasi psikologis seperti yang disarankan oleh Psikolog yang menangani. 2) Tindak Lanjut PPI Berdasarkan pencapaian tujuan jangka panjang pada PPI, program XX akan dilanjutkan dengan PPI berikutnya sesuai dengan capaian pembelajaran dan alur konten bahasa dan matematika. XX tetap menggunakan capaian pembelajaran fase A untuk mata pelajaran bahasa dan tetap menggunakan capaian pembelajaran fase B untuk mata pelajaran matematika dengan alur pendalaman materi yang lebih jauh. Berikut ini adalah alur tujuan pembelajaran untuk merumuskan dan menyusun PPI XX berikutnya. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 109 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) I. Capaian Pembelajaran (CP) 1) Mata Pelajaran Matematika Fase B Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Bilangan Peserta didik dapat membaca, menuliskan, membandingkan, dan mengurutkan bilangan cacah sampai dengan 999.999 menggunakan sistem nilai tempat. Peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan cara mengelompokkan menurut nilai tempat serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik dapat menentukan, menyajikan, memodelkan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dalam konteks uang dan kaitan setiap satuannya serta berbagai representasi visual dan strategi perhitugan. Peserta didik dapat menentukan dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan, faktor, kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) Peserta didik dapat mengenal, menggunakan, menyajikan, dan memodelkan bilangan pecahan antara 0 dan 1 serta pecahan campuran positif (contoh: 2 1/4) dan yang senilai dalam berbagai bentuk representasi visualnya. Peserta didik dapat mengenal, mengidentifikasi, mentenaga pendidiktkan, dan membandingkan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) serta hubungan di antaranya. Peserta didik dapat menentukan posisi pecahan pada garis bilangan dan membandingkannya dengan bilangan lainnya. 110 Kelas IV • Peserta didik mampu melakukan penjumlahan, pengurangan, perkaitan, dan pembagian dalam konteks uang. • Peserta didik mampu menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi hitung perkalian dan pembagian. • Peserta didik mampu menemukan pola hubungan yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian mengunakan bilangan sampai dengan ratusan dengan benar. • Peserta didik mampu menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan KPK dan FPB. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Aljabar Peserta didik dapat mengidentifikasi, menduplikasi, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana serta pola bilangan membesar dan mengecil yang libatkan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik dapat menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan pengurangan (contoh: 2+3 = 5, maka 5-3 = 2), serta hubungan antara operasi perkalian dan pembagian (contoh: 2x5 = 10, maka 10:2 = 5, dan 10:5 = 2) Peserta didik dapat menentukan bilangan yang belum diketahui dari sebuah pernyataan matematika yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Kelas IV • Peserta didik mampu mengurutkan dan menyajikan data banyaknya benda menggunakan turus dan data hasil pengukuran dalam bentuk table/diagram gambar/ piktogram /diagram batang/ diagram garis dengan data lebih dari 20. • Peserta didik mampu membandingkan dan menganalisis banyaknya benda dan data hasil pengukuran pada tabel/diagram gambar/ piktogram /diagram batang/ diagram garis dengan benar. • Peserta didik mampu menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi perkalian atau pembagian, dan menemukan pola hubungan yang melibatkan perkalian dan pembagian. Pengukuran Peserta didik dapat mengukur panjang menggunakan satuan baku (mm, cm, m) dan mengenali bahwa ada hubungan terbalik antara ukuran unit dan jumlah unit yang diperlukan untuk mengukur suatu obyek, serta menentukan hubungan antar satuan baku panjang (mm, cm, m) Peserta didik juga dapat menggunakan satuan baku luas (cm2, m2) dan volume (cm3, m3) Peserta didik mampu menentukan luas suatu benda menggunakan satuan baku luas (cm2, m2) dan volume benda menggunakan satuan baku (cm3, m3) Peserta didik dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penggunaan satuan baku luas (cm2, m2) dan volume (cm3, m3) Peserta didik juga dapat menyelesaikan • Peserta didik mampu menyelesaikan soal cerita yang masalah yang berkaitan dengan keliling berkaitan dengan keliling berbagai bentuk bangun datar (segi berbagai bentuk bangun datar empat, segitiga, segi banyak, dan (segi empat, segitiga, segi lingkaran) banyak, dan lingkaran) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 111 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase B Elemen Capaian Pembelajaran Kelas III Geometri Analisis Data dan Peluang Kelas IV Peserta didik dapat membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dari segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran, dan membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun ruang dari prisma dan tabung. • Peserta didik mampu membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar (segi banyak, dan lingkaran) Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis banyaknya benda menggunakan turus dan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis. • Peserta didik mampu mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyaknya benda menggunakan turus dan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel/diagram gambar/ piktogram/diagram batang/ diagram garis. Peserta didik juga dapat menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. • Peserta didik mampu membandingkan berbagai bentuk bangun ruang prisma dan tabung. • Peserta didik mampu menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian 2) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menyimak Kelas II Peserta didik mampu bersikap • Peserta didik mampu mendengarkan menjadi penyimak yang instruksi pada teks audiovisual dan teks baik. Peserta didik mampu aural dengan seksama memahami pesan lisan dan • Peserta didik mampu melakukan informasi dari media audio, teks perintah yang diarahkan sesuai dengan aural (teks yang dibacakan), dan isi gambar. instruksi lisan yang berkaitan • Peserta didik mampu mengidentifikasi dengan tujuan komunikasi. gambar yang tepat sesuai dengan instruksi yang didengar dengan benar • Peserta didik mampu menjelaskan kembali isi instruksi sesuai teks audiovisual dan teks aural yang sudah dibacakan dengan bahasa sendiri dengan tepat 112 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, serta puisi anak. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume, dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, tenaga pendidik, orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Kelas II • Peserta didik mampu memahami katakata dengan bantuan gambar/ilustrasi. • Peserta didik mampu mengenali dan menjelaskan fungsi tanda baca titik, koma, tanda tanya, dan dapat mengenali maknanya. • Peserta didik mampu membuat kalimat sederhana dengan bantuan gambar/ ilustrasi menggunakan kata-kata yang baru dipelajari. • Peserta didik mampu membuat media visual berdasarkan simpulan dari teks prosedur yang dibaca dengan tepat dan mandiri • Peserta didik mampu memberikan tanggapan teks eksposisi yang dibacakan dengan tepat. • Peserta didik mampu mempresentasikan hasil analisis berupa argumentasi pendapat (setuju/tidak setuju) berdasarkan teks eksposisi yang diberikan dengan tepat Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar, dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 113 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase A Elemen Capaian Pembelajaran Kelas I Menulis Peserta didik mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca/ didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. 114 Kelas II • Peserta didik mampu membuat teks prosedur berdasarkan pengamatan pengalaman sederhana dengan tepat dan mandiri Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Lampiran 4 Contoh Kasus PDBK Jenjang SMP A. Identifikasi Berdasarkan hasil asesmen dan diagnosa dokter, diketahui bahwa anak dengan inisial “DN” berusia 13 tahun mengalami autisme. DN merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang lahir melalui proses caesar karena terlilit tali pusar. Orang tua mulai mengetahui kondisi autisme pada DN setelah melakukan serangkaian tes yang dijalani saat dia berusia 5 tahun. Orang tua DN melihat perkembangan bahasa DN yang dianggap tertinggal dibandingkan anak-anak seusianya serta kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya yang belum muncul. DN sudah menjalani terapi sensori integrasi selama tiga tahun saat duduk di kelas I - III SD. DN sudah mampu melakukan kontak mata jika diberikan instruksi. Konsentrasi terhadap tugastugas yang diberikan cenderung pendek dan membutuhkan beberapa kali bantuan tenaga pendidik agar tetap fokus selama mengerjakan tugas. DN sudah mampu menunjukkan respon yang baik saat ada orang lain memanggil namanya. DN mampu mengikuti instruksi sederhana meskipun memerlukan beberapa kali pengulangan dan penyederhanaan kalimat. DN mengalami keterlambatan bicara. Kosakata yang dimiliki terbatas sehingga dalam berkomunikasi dia sering mengulang-ulang kata yang diucapkannya. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila DN juga kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Ia seringkali terlihat gelisah jika berada dalam lingkungan baru dan meminta agar segera pulang ke rumah. Kemampuan spasial ruang bidang dan kemampuan mengingat bentuk serta pola terlihat sangat baik. DN sudah mampu menggambar dengan sudut pandang 3 dimensi. DN sudah mengenal warna, bentuk, dan angka dari 1-10. Ia juga mampu membaca beberapa suku kata seperti ba, ca, dan da. DN seringkali melakukan kegiatan repetitif (kedua belah tangan saling beradu dengan keras) jika marah, senang, atau menangis. DN cenderung menghindari benda-benda dengan permukaan yang kasar dan benda yang kotor karena ia sangat menyukai kebersihan. DN juga sudah bisa memakai sepatu secara mandiri (bukan sepatu tali) Kemampuan toilet training masih memerlukan arahan dan bantuan. Saat ini, harapan orang tua adalah DN dapat mengungkapkan keinginannya dengan bahasa verbal yang tepat agar orang tua maupun lawan bicara dapat memahami perasaan dan keinginannya. 115 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) B. Hasil Diskusi dengan Tim PPI Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas No Tim PPI 1. Orang tua : DN : 13 tahun : VIII Uraian - Kepatuhan sudah lebih baik. - Mengandalkan komunikasi non verbal dibandingkan komunikasi verbal. - Masih kesulitan melakukan aktivitas kemandirian sehari-hari. 2. 3. Tenaga pendidik kelas - Kemampuan matematika khususnya dalam operasi hitung sudah cukup baik - Masih mengalami kesulitan dalam memahami bacaan Psikolog (*) - Terdiagnosa mengalami gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD). • Menampilkan perilaku repetitive • Kesulitan melakukan sosialisasi dan interaksi sosial sesuai dengan usianya. - Sikap belum berkembang sesuai dengan tahap perkembanga anak seusianya. - Belum dapat dilakukan tes intelegensi baku terhadap anak. Saran • Melakukan banyak aktivitas kemandirian di rumah dengan bimbingan dari orang tua. • Melakukan percakapan sederhana seperti bertanya jawab seputar kegiatan yang dilakukan bersama di rumah. Melakukan pengulangan pembelajaran bahasa dengan bantuan media seperti story mapping untuk memahami bacaan. • Melanjutkan terapi perilaku, terapi okupasi dan terapi wicara. • Mendapatkan pelayanan pendidikan berupa modifikasi kurikulum yang memfokuskan tujuan pendidikan pada hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan hidup sehari-hari dibandingkan kurikulum akademik. • Melakukan pemantauan psikologis setiap 6 bulan – 1 tahun sekali. Mendapatkan pendampingan individual dari GPK apabila anak sekolah di sekolah dengan metode mainstreaming. 116 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No 4. 5. Tim PPI Terapis Okupasi Terapis Wicara Uraian - Kesulitan melakukan kontak mata. - Daya tahan mengerjakan tugas dalam jangka waktu panjang belum optimal. Konsentrasi cenderung pendek, sehingga kesulitan menuntaskan tugas hingga selesai pada satu waktu Memiliki kosa kata terbatas, tidak sesuai dengan usianya. Saran • Melajutkan terapi sensori integrasi. • Pendampingan individual selama belajar. • Mengikuti terapi wicara. • Mendapatkan pelayanan pendidikan yang menyesuaikan dengan keterampilan bicara dan bahasa anak. • Memodifikasi komunikasi dengan menggunakan media visual berupa Picture Exchange Communication System (PECS). 6. Tenaga Ahli lain (………….) C. Hasil Asesmen Diagnostik Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Jenis Kelamin Kelas Diagnosa Psikolog (bila ada) : XX : 13 tahun : Laki-Laki : VIII : Autism Spectrum Disorder (ASD) Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 117 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. Kemampuan Kekuatan Kelemahan Kebutuhan 1. Kemampuan mengikuti tugas Mampu mengikuti instruksi yang diberikan oleh tenaga pendidik. Tempo kerja yang cukup lama karena rentang konsentrasi yang pendek. Fokus dan konsentrasi saat mengerjakan tugas. 2. Kemampuan imitasi Mampu menghafalkan pola atau bentuk yang diajarkan. Sulit dalam mengingat serta mengulang beberapa kata yang baru diperoleh. Meniru dan mengingat kosakata baru yang diperoleh. 3. Kemampuan reseptif dan ekspresif Mampu merespon saat namanya dipanggil. Kosakata yang dimiliki terbatas, sulit mengutarakan keinginan dan perasaan Perbendaharaan kata baru 4. Kemampuan akademik Mampu membaca dan melakukan operasi dasar hitung. Belum mampu memahami bacaan secara lancar dan mandiri Membaca pemahaman 5. Kemampuan sosioemosional Mampu melakukan kontak mata dan memberi respons positif saat namanya dipanggil. Masih menunjukan perilaku repetitif saat marah dan senang serta Mengurangi perilaku repetitif dan perilaku rigid (mengurangi rutinitas yang kaku) Mampu memakai sepatu secara mandiri, memegang cangkir sendiri sambil minum, makan sendiri menggunakan sendok, mencuci tangan dengan sabun, memakai sepatu tanpa terbalik Masih membutuhkan bantuan dan bimbingan dalam melakukan kemandirian seharihari 6. 118 Kemampuan bina diri kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru (menunjukan kepanikan dan gelisah) Latihan kemandirian sehari-hari seperti mencuci piring. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) D. Hasil Asesmen Diagnostik Akademik Kinerja Akademik • DN sudah dapat membaca dengan lancar, tetapi masih mengalami hambatan dalam membaca pemahaman. Membaca • DN dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan kalimat tanya sederhana seperti “siapa namamu?” atau “di mana kamu tinggal?” karena pola hafalan bukan karena dia memahami bentuk dan makna pertanyaan. • DN dapat melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian secara tepat dan cepat. Matematika • DN Mengalami hambatan dalam memahami soal matematika dalam bentuk soal cerita, khususnya jika soal cerita tersebut tidak menekankan kata kunci pada operasi hitung yang dimaksud. • DN dapat membedakan bentuk dan memahami konsep arah (kanan, kiri, depan, dan belakang) dengan cukup baik. Psikomotor • DN mengalami kesulitan dalam melakukan gerak koordinasi yang membutuhkan perhatian seperti membuka kaki sambil bertepuk tangan. • DN mengalami kesulitan dalam memperkirakan berat atau ringan suatu benda. DN seringkali menyimpulkan berat benda berdasarkan dengan ukurannya. Misalnya, balon seukuran buah semangka dinyatakan lebih berat dibandingkan dengan satu buah batu seberat setengah kilogram Adaptasi perilaku Gaya Belajar DN mengalami kesulitan jika berada di lingkungan baru dan cenderung menangis ketika perlu berada di lingkungan baru untuk jangka waktu tertentu. DN takut dengan ketinggian dan gelap, serta ragu-ragu dalam menentukan respons sehingga memerlukan penguatan dari orang-orang di sekitarnya. • DN sangat terbantu dengan tipe belajar visual. DN juga memiliki keterbatasan kosakata sehingga memerlukan bantuan media visual untuk dapat memahami pola kalimat atau kata yang dimaksud saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan tipe visual, DN dapat memahami tujuan pembelajarannya secara lebih konkret. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 119 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Akademik Kinerja Akademik Kesimpulan berdasarkan profil yang ditunjukkan oleh DN adalah sebagai berikut. • DN sudah mampu melakukan kontak mata meskipun hanya ketika diberikan instruksi. • Kemampuan pemahaman mengenai tugas yang diberikan sudah cukup baik meskipun rentang konsentrasi masih belum maksimal sehingga masih membutuhkan bantuan tenaga pendidik untuk mengingatkan. Kesimpulan • Cukup mampu memahami instruksi yang diberikan lawan bicara, menunjukan respons positif saat namanya dipanggil tetapi masih mengalami kesulitan untuk mengekspresikan diri dalam bahasa verbal. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kosakata yang sangat terbatas. • Memiliki memori yang cukup baik dalam mengingat pola, bentuk, dan warna. Kemampuan dalam area spasial ruang dan bidang yang cukup baik sehingga sangat memungkinkan DN mengekspresikan ide melalui gambar. • Cukup baik dalam melakukan tugas mandiri, khususnya untuk kegiatan memakai sepatu, tetapi DN masih memerlukan bantuan dan arahan tenaga pendidik dalam kegiatan toilet training. Rekomendasi Melihat gambaran DN dalam profil tersebut, DN direkomendasikan untuk melakukan beberapa program untuk menunjang kemampuan yang belum dicapainya, yaitu: program remedial membaca pemahaman dengan mengenalkan beragam kosakata baru dan pembentukan kata menjadi struktur kalimat yang tepat E. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Alur tujuan pembelajaran untuk DN menggunakan CP alternatif F. Rancangan PPI Tujuan Jangka Panjang 1. Memahami paragraf sederhana 2. Menyusun paragraf sederhana 3. Melakukan kegiatan kemandirian sehari-hari 120 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Jangka Pendek 1. Peserta didik mampu memahami kalimat sederhana berpola SPO 2. Peserta didik menjawab pertanyaan yang mengandung unsur 5 W (siapa, dimana, kapan, apa, sedang apa) 3. Peserta didik dapat melakukan kegiatan kemandirian seperti membuka kancing baju, mandi, serta keramas. Materi : Menjawab pertanyaan yang mengandung unsur 5W (siapa, di mana, kapan mengapa, apa) dari sebuah bacaan naratif. Target : Dari 10 kalimat yang diajarkan, DN dapat menjawab pertanyaan siapa, di mana, kapan, apa, dan mengapa dengan benar tanpa dibantu. Pelaksana : Tenaga pendidik dan orang tua Waktu : 3 bulan (5 hari per minggu) Alat bantu : - Flashcard (dibuat sendiri sesuai materi yang diajarkan, berupa kartu dengan gambar tokoh, nama tempat, waktu, kegiatan, dan kejadian) - Sticker untuk reward Langkah Kegiatan: 1. Tenaga pendidik menuliskan bank kata di papan tulis yang terdiri atas nama tokoh, tempat, waktu, kejadian, dan contoh kegiatan. 2. Tenaga pendidik memberikan simbol berupa gambar tokoh di bagian kata kunci. Misalnya, untuk kata kunci “siapa”, tenaga pendidik dapat menempelkan gambar tokoh kancil atau gambar tokoh Ibu, sehingga peserta didik dapat memahami bahwa makna kata “siapa” dimaksudkan untuk menanyakan tokoh yang terlibat dalam cerita. Demikian pula, untuk kata kunci “kapan”, tenaga pendidik dapat menempelkan simbol waktu berupa jam atau situasi siang hari. 3. Tenaga pendidik memberikan peserta didik banyak kartu dengan masing-masing makna yang berbeda, dan peserta didik diminta menempelkan kartu berdasarkan dengan kata kunci yang sudah diberikan. 4. Jika pada tahapan ini, peserta didik sudah mampu memahami aturan mainnya, tenaga pendidik bisa memberikan penguatan dan reward terhadap keberhasilan peserta didik dengan memberikan sticker atau pujian. 5. Tenaga pendidik bisa masuk ke dalam tahap pemahaman membaca dengan bantuan bank kata yang sebelumnya sudah dipahami peserta didik. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 121 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 6. Peserta didik diberikan teks bacaan naratif sederhana dan diminta menggarisbawahi atau melingkari kata yang terkait dengan kata kunci sudah dipelajari (siapa, di mana, kapan, apa, dan mengapa) Untuk kata siapa, peserta didik bisa melingkari atau menggarisbawahi kata yang ia anggap tokoh dalam cerita tersebut. 7. Secara lisan, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci siapa sesuai dengan tokoh dalam cerita yang disampaikan. 8. Secara lisan, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci di mana sesuai dengan latar tempat dalam cerita. 9. Secara lisan, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci sedang apa sesuai dengan kegiatan yang dilakukan tokoh dalam cerita. 10. Secara lisan, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci kapan sesuai dengan latar waktu yang terjadi pada tokoh dalam cerita. 11. Secara lisan, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci mengapa sesuai dengan kejadian penting yang menjadi alasan terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. 12. Secara tertulis, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci siapa sesuai dengan tokoh dalam cerita yang disampaikan. 13. Secara tertulis, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci di mana sesuai dengan latar tempat dalam cerita. 14. Secara tertulis, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci sedang apa sesuai dengan kegiatan yang dilakukan tokoh dalam cerita. 15. Secara tertulis, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci kapan sesuai dengan latar waktu yang terjadi pada tokoh dalam cerita. 16. Secara tertulis, peserta didik menjawab soal dengan pertanyaan dengan kata kunci mengapa sesuai dengan kejadian penting yang menjadi alasan terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. 17. Peserta didik menjawab pertanyaan sendiri dengan dibantu. 18. Peserta didik menjawab pertanyaan tanpa dibantu. Asesmen formatif dan sumatif: 1. Tes lisan: Peserta didik dapat menjawab pertanyaan secara lisan dan tulisan dengan benar. 2. Penugasan: Setelah membaca, peserta didik dapat memahami isi cerita dan menceritakannya kembali secara singkat dan jelas. 122 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Contoh RPP Menyasar Kemandirian Sehari-hari Tujuan Khusus Pembelajaran Tujuan 1 Kondisi Perilaku Pencapaian Target Waktu Ketika dikomunikasikan menggunakan bahasa isyarat dan diberikan simbol spons untuk kegiatan mencuci alat makan, peserta didik bergerak ke wastafel (ada spons dan sabun pencuci piring) Mampu mengikuti instruksi yang diberikan oleh tenaga pendidik. Tempo kerja yang cukup lama karena rentang konsentrasi yang pendek. Fokus dan konsentrasi saat mengerjakan tugas. Perilaku Pencapaian Target Waktu Pendamping memberikan kesempatan untuk anak melakukan kegiatan dengan mandiri. Tujuan 2 Kondisi Saat dikomunikasikan menggunakan bahasa isyarat dan diberikan simbol menggosok gigi, peserta didik berjalan ke kamar mandi. Pendamping menunggu dan melihat respons anak saat melakukan kegiatan. Peserta didik dapat menggosok gigi bagian atas. 80% (terhitung beberapa kali pertemuan/ berapa banyak langkah analisis tugas untuk tujuan spesifik tersebut) Tiga bulan. Tujuan 3 Kondisi Saat dikomunikasikan menggunakan bahasa isyarat dengan simbol kegiatan keramas dan disediakan shampoo di kamar mandi, peserta didik berjalan ke kamar mandi untuk keramas. Pendamping memberikan kesempatan kepada anak untuk keramas secara mandiri. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila Perilaku Pencapaian Peserta didik dapat keramas dengan mandiri. 80% (terhitung beberapa kali pertemuan/ berapa banyak langkah analisis tugas untuk tujuan spesifik tersebut) Target Waktu Tiga bulan. 123 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Analisis Tugas Evaluasi Pertemuan No. Langkah Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tanggal 1. Memegang piring 2. Mengambil spons 3. Mencuci permukaan bagian dalam piring 4. Mencuci permukaan bagian luar piring 5. Mengembalikan spons pada tempatnya 6. Membuka kran air 7. Membilas permukaan bagian dalam piring 8. Membilas permukaan bagian luar piring 9. Menutup kran air Hasil pencapaian Keterangan penilaian: Bv Bf D P +/+ : bantuan verbal (berupa lisan atau isyarat) : bantuan fisik(berupa tangan dibawah tangan ) : demonstrasi : petunjuk berupa gesture /clue sederhana/sentuhan : kadang-kadang dapat melakukan tanpa bantuan : mandiri Ada beberapa metode analisis tugas yang dapat digunakan untuk melihat kemajuan peserta didik dengan hambatan yang cukup kompleks. Tenaga pendidik dapat memberikan kode berdasarkan apa yang dilakukan peserta didik pada setiap langkah. Pertemuan dicatat dalam format agar dapat digunakan sebagai analisis. 124 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Pada catatan pertemuan, pendidik dapat menulis respon peserta didik dengan cara memberi tanda dengan kunci yang sesuai dengan realitas. Bf Bv D P +/+ : Bantuan fisik (tangan di bawah tangan) : Bantuan verbal (berupa lisan atau isyarat) : Demonstrasi : Petunjuk (berupa gesture/clue sederhana/ sentuhan) : Kadang-kadang dapat melakukan tanpa bantuan apapun : Mandiri Keterangan: 1. Bantuan fisik (Bf) merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dengan melibatkan banyak kontak fisik yang dilakukan pendidik kepada peserta didik. Sebagai contoh, dalam kegiatan mencuci piring, tangan pendidik berada di bawah tangan peserta didik untuk bersamasama memengang piring saat kegiatan mencuci. 2. Bantuan verbal (Bv) adalah bantuan berupa instruksi lisan atau isyarat yang diberikan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan. 3. Demonstrasi (D) merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dengan cara pendidik memberi contoh apa yang harus kepada peserta didik. Bantuan ini lebih sesuai dengan kondisi peserta didik yang masih mempunyai kemampuan melihat ataupun sisa penglihatan. 4. Petunjuk (P) merupakan bantuan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan dengan cara memberikan “clue” berupa sentuhan, raut wajah, bersuara (misalkan berdehem), atau sedikit gerakan tubuh seperti mengangguk. Petunjuk biasanya dilakukan apabila peserta didik sudah dapat melakukan langkah tersebut tetapi ia masih belum percaya diri sehingga diperlukan penguatan. 5. Kadang-kadang dapat melakukan sendiri (+/_) diberikan apabila peserta didik kadang-kadang dapat melakukan sendiri tetapi belum konsisten. 6. Mandiri (+) diberikan apabila peserta didik mampu secara konsisten melakukan keterampilan tersebut tanpa bantuan apapun. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 125 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Lampiran 5 Contoh Kasus PDBK di SMK A. Identifikasi FS adalah siswa laki-laki kelas X di sebuah SMK. FS berusia lebih tua dibandingkan temanteman seangkatannya. Ia pernah mengulang kelas saat SMP. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis terbaru, diketahui bahwa FS memiliki potensi kecerdasan pada level mentally defective dengan IQ = 34, berdasarkan skala Wechsler. Sejak SD hingga SMP, FS masuk ke sekolah reguler dan berusaha mengikuti kurikulum pembelajaran di kelas menyesuaikan dengan teman-temannya. Ia tampak kesulitan mengikuti tuntutan kurikulum sesuai dengan usianya. Keterampilan sosial juga tampak lebih muda dibandingkan usianya. Ia lebih senang bermain dengan anak-anak berusia SD, dibandingkan teman-teman seangkatannya. Terdapat beberapa kali pengalaman perundungan yang dialami FS karena perbedaannya dengan teman-teman seusianya. B. Hasil Diskusi dengan Tim PPI Identitas Nama Tanggal Lahir/Usia Kelas No Tim PPI 1. Orang tua : FS : 16 tahun : X Uraian - FS termasuk anak yang cukup penurut. - Ia mau mengikuti aturan yang sudah dibuat di rumah, sejauh aturan dibuat tertulis dan diterapkan secara konsisten. - Pada beberapa kesempatan sosialisasi, lingkungan menjauhi FS karena FS kerap melakukan perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan kebiasaan orangorang di sekitar. 126 Saran • Harapan orang tua agar FS dapat memiliki kualitas hidup yang sesuai dengan kemampuannya. • Dapat memiliki keterampilan hidup sehari-hari yang dapat menghidupinya kelak. • Dapat mengembangkan kemandirian sederhana sehari-hari sesuai usia. • Dapat memiliki keterampilan sosial yang memadai, setidaknya dengan orang-orang terdekat. Seperti menampilkan perilaku sesuai norma, tidak membuat orang-orang sekitarnya menjauh. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No Tim PPI 2. Guru kelas 3. Psikolog Uraian Saran - Sudah dapat membaca dan menulis dengan didiktekan. • Memperkenalkan konsep matematika melalui kegiatan inovatif yang berdampak langsung pada kehidupan - Sudah mampu memahami peserta didik seperti kegiatan bacaan sederhana terdiri dari 3 – mengukur bahan makanan untuk 5 kalimat. memasak, menggunakan uang dalam - Sudah dapat mengenal angka. kegiatan ekonomi yang berlangsung - Dapat menghitung (penjumlahan sehari-hari. dan pengurangan) sederhana • Pengembangan kemampuan dengan bantuan benda konkrit bahasa dapat ditingkatkan dengan (seperti; jari, lidi, dan lain pengalaman langsung yang bermakna semacamnya). bagi peserta didik seperti menceritakan kembali kegiatan memasak yang dilakukannya di dapur baik bersama dengan orang tua atau tenaga pendidik saat di sekolah Hasil Pemeriksaan Psikologis: - Skor IQ: 34 (berdasarkan skala Wechsler). - Daya ingatnya cenderung baik terutama apabila berkaitan degan kesehariannya atau halhal yang ia sukai. - Pemahaman lebih baik apabila disertai bentuk konkrit. - Kemampuan bahasa reseptif (memahami instruksi) lebih baik apabila disertai dengan bantuan non verbal (gambar, benda, perilaku non verbal). - Kemampuan bahasa ekspresif: • Perlu waktu panjang untuk FS dapat mengolah ide secara lisan. • Masih terdapat banyak lafal yang sulit dipahami oleh lawan bicara. Rekomendasi: Lebih disarankan masuk ke sekolah yang lebih menyasar pada keterampilan, dibandingkan kemampuan akademik. Jika masuk ke sekolah reguler, FS membutuhkan modifikasi kurikulum menyesuaikan kemampuannya. Baik dari segi modifikasi materi, pembelajaran, hingga penilaian • Gaya belajar FS Visual-Kinestetik. • Mengandalkan situasi konkrit. • Perlu pengulangan beberapa kali sebelum dapat menguasai hal yang dipelajari. FS disarankan untuk melakukan pemeriksaan psikologis berkala. - Sikap • Membutuhkan orang lain untuk memusatkan perhatian. • Membutuhkan lebih dari 2 kali pengulangan untuk mendapatkan respon dari FR. • Daya tahan terhadap stess cenderung minim, mudah frustrasi ketika menghadapi kesulitan. - Diagnosa: Retardasi Mental (IQ = 34) setara Mampu Latih. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 127 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) C. Hasil Asesmen Diagnostik Identitas Peserta Didik Nama Tanggal Lahir/Usia Jenis Kelamin Kelas Hasil Skor IQ Diagnosa Psikolog (bila ada) No. 1. 2. 128 Aspek : FS : 16 tahun, 11 bulan : Laki-Laki :X : 34 (mentally defective), berdasarkan skala Wechsler. : 1. Intelektual Disabilitias / Mental Retardasi (MR) 2. Golongan MR di tingkat Mampu Latih Kekuatan Kelemahan Bahasa Membaca - Mengenal huruf vokal - Kesulitan dalam mengeja suku kata Menulis - Menyalin tulisan atau menebalkan huruf yang mewakili kata - Kesulitan dalam menulis kata yang didiktekan Mendengarkan - Mengingat cerita yang sebagian besar serupa dengan pengalaman pribadi yang dimiliki - Kesulitan dalam membedakan bunyi suku kata yang disebutkan oleh tenaga pendidik Berbicara - Menceritakan pengalaman pribadi yang dialami dengan ekspresif - Sulit menceritakan pengalaman secara runut, penggunaan kata yang mewakili waktu seringkali keliru Bilangan - Dapat menghitung bilangan secara urut dari 1-20 - Kesulitan dalam memahami bilangan dalam jumlah besar Aljabar - Mampu melakukan penjumlahan sederhana dengan menggunakan media konret dengan hasil kurang dari 20 - Memerlukan bimbingan dalam memahami operasi hitung tertulis dengan konsep abstrak Pengukuran - Dapat membaca ukuran benda cair yang dimasukkan ke dalam gelas ukur atau berat benda dalam timbangan - Kesulitan dalam memahami dan menggunakan alat ukur panjang seperti penggaris atau meteran kain Matematika Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) No. 3. Aspek Kekuatan Kelemahan Geometri - Memahami bentuk bangun segiempat, segitiga dan lingkaran - Tidak memahami konsep bangun ruang seperti balok, kubus, prisma, dan lain sebagainya Analisis Data dan Peluang - Dapat melakukan perbandingan banyak benda dengan menggunakan benda konkret - Kesulitan dalam mengurutkan banyak benda - Patuh mengikuti instruksi. - Daya tahan kerja cenderung lemah. Sikap belajar - Dapat memahami instruksi atau suatu konsep sederhada dengan pengulangan lebih dari dua kali. - Atensi dan konsentrasi perlu terus diingatkan untuk menuntaskan tugas. - Mudah beradaptasi dengan lingkungan. 4. Sosial dan Emosional - Dapat bersosialisasi dengan anak - Menampilkan perilaku yang yang lebih muda usianya. kurang sesuai dengan usianya. - Mulai menunjukkan ketertarikan pada lawan jenis. 5. Fisik - Aggota tubuh lengkap. - Sudah mengalami pubertas. Anggota badan - Menunjukkan tanda-tanda perkembangan seksual primer dan sekunder. - - Mampu menggenggam pensil dengan cukup baik Motorik kasar Motorik halus - Kekuatan dalam menggenggam benda dengan ukuran besar cukup baik - Dapat menulis dengan bentuk tulisan cukup rapi. - Kekuatan menggenggam bendabenda berukuran kecil cukup. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila - - 129 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) D. Analisis Hasil Asesmen dan Rekomendasi 1) Analisis Hasil Asesmen Terdapat permasalahan dalam aspek sikap belajar dan aspek sosioemosional yang berkaitan dengan diagnose keterbatasan intelektual. Kemampuan akademik yang berkembang saat ini adalah kemampuan mengenal huruf, menulis, dan berhitung sederhana. Kemampuan akademik yang berkembang cukup baik (walaupun belum pada taraf optimal) di antaranya adalah: 1. kemampuan mendengarkan 2. kemampuan berbicara 3. kemampuan menyalin huruf 4. mengenal huruf dan angka 5. kemampuan membaca dan menggunakan alat ukur berat seperti gelas ukur dan timbangan Kemampuan akademik yang perlu dikembangkan di antaranya: 1. Kemampuan membaca permulaan: suku kata berpola konsonan vokal (KV) 2. Kemampuan menulis permulaan: dikte suku kata berpola KV 3. Kemampuan memahami konsep penjumlahan Ketrampilan yang perlu dikembangkan diantaranya : 1. Kemampuan kemandirian untuk bekal kehidupan seperti memasak. 2. Kemampuan untuk memahami penggunaan uang dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan akademik disebabkan oleh keterbatasan intelektual, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menguasai konsep-konsep akademik, serta kehidupan sehari-hari. FS disarankan untuk lebih menekankan pada pengasahan keterampilan hidup sehari-hari. Saat ini anak terkesan moody karena disebabkan pengaruh hormonal remaja. 2) Rekomendasi Berdasarkan kemampuan akademik yang ditunjukan saat ini, FS memerlukan modifikasi kurikulum. Sesuai potensi kecerdasan di level mentally defective, ia disarankan untuk menekankan target-target belajar yang berkaitan dengan keterampilan hidup sehari-hari. 130 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) E. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Alur Tujuan Pembelajaran Tata Boga FS Mata Pelajaran Tata Boga Fase D (≤7 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas VII Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada akhir Fase D, peserta didik dapat menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang meliputi penerapaan kesehatan dan keselamatan di lingkungan tempat kerja (pencegahan kecelakaan kerja, penerapaan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja (P3K), penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), resiko dan penanganan kebakaran, penyakit akibat kerja), food hygiene, kitchen hygiene, dan personal hygiene secara mandiri. Kelas VIII • Peserta didik mampu memahami penggunaan alat-alat pelindung diri saat melakukan aktivitas di dapur • Peserta didik mampu menggunakan alat-alat pelindung diri saat melakukan aktivitas di dapur • Peserta didik dapat menjaga kebersihan diri selama proses memasak di dapur • Peserta didik dapat memahami penggunaan alat memasak di dapur dengan tepat • Peserta didik mampu memahami konsep penanganan kebakaran akibat kecelakaan kerja yang terjadi di dapur Persiapan Alat dan Bahan Pada akhir Fase D, peserta didik dapat: menerapkan kemampuan membaca resep, yaitu, mengidentifikasi jenis dan mutu bahan untuk makanan yang direbus, dikukus, digoreng, dipanggang, dan dibakar serta minuman panas dan minuman dingin secara mandiri; mengelompokkan jenis peralatan (utensil dan kitchen equipment); mengidentifikasi fungsi peralatan; mengenali bagian-bagian dari peralatan; memahami dan melakukan perakitan peralatan dapur untuk merebus, mengukus, menggoreng, memanggang, membakar, membuat minuman panas dan minuman dingin; menggunakan peralatan untuk merebus, mengukus, menggoreng, Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila • Peserta didik dapat mengidentifikasikan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng • Peserta didik dapat menggunakan alat masak untuk membuat pisang goreng dengan tepat dan aman • Peserta didik dapat menentukan takaran yang tepat untuk bahan pembuatan pisang goreng • Peserta didik dapat menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan selama proses memasak pisang goreng 131 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase D (≤7 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas VII Kelas VIII memanggang, membakar dan membuat minuman panas dan minuman dingin; membersihkan peralatan serta melakukan penyimpanan peralatan dengan disiplin; mengidentifikasi kebutuhan bahan untuk membuat makanan yang direbus, dikukus, digoreng, dipanggang dan dibakar, serta minuman panas dan minuman dingin; memilih bahan sesuai dengan kebutuhan untuk membuat makanan yang direbus, dikukus, digoreng, dipanggang dan dibakar serta minuman panas dan minuman dingin; mengolah bahan makanan dan minuman menjadi siap untuk diolah seperti: memotong, mencuci, membumbui (memarinasi) dan sebagainya; serta melakukan prosedur penyimpanan bahan makanan dan minuman sesuai dengan jenisnya yaitu perishable food dan groceries food dengan disiplin. Pengolahan Makanan dan Minuman 132 Pada akhir Fase D, peserta didik dapat: menentukan jenis bahan makanan dan peralatan yang dapat digunakan untuk merebus, mengukus, menggoreng, memanggang dan membakar; melakukan teknik memasak merebus, mengukus, menggoreng, memanggang, dan membakar; menentukan jenis bahan-bahan dan peralatan yang dapat digunakan untuk membuat minuman panas dan minuman dingin serta membuat minuman panas dan dingin secara mandiri dan kreatif. • Peserta didik dapat menentukan alat dan bahan yang tepat untuk membuat pisang goreng • Peserta didik dapat melakukan teknik memasak yang tepat untuk membuat pisang goreng • Peserta didik dapat membuat inovasi menu tambahan dari pisang goreng Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) F. Rancangan PPI Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) • Membuat menu sederhana pisang goreng Tujuan Pembelajaran (TP) • Dapat mengenal alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng • Dapat memahami teknik memasak yang digunakan untuk membuat pisang goreng Aktivitas Pembelajaran Mengenal alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng : 1. Mengidentifikasi beragam alat memasak yang ada di dapur dan kegunaannya dalam membuat menu pisang goreng. 2. Tenaga pendidik menunjukkan satu-persatu alat yang berada di dapur dan mendemonstrasikan penggunaannya. 3. Peserta didik menirukan cara penggunaan alat memasak yang didemonstrasikan tenaga pendidik. 4. Peserta didik mengidentifikasikan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng. 5. Tenaga pendidik membantu peserta didik mempersiapkan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng sesuai dengan proporsinya. Media - Bahan untuk membuat pisang goreng yang terdiri dari tepung terigu, minyak goreng, pisang, gula, pewarna makanan, keju, susu cokelat, dan strawberry untuk garnish. - Alat untuk membuat pisang goreng seperti pisau, wadah besar, wajan, kompor, spatula, alat penyaring minyak, piring serta tissu dapur - Celemek atau pakaian khusus untuk memasak Waktu Pelaksanaan 2 bulan Pelaksana - Tenaga pendidik di sekolah Asesmen Formatif / Sumatif - Tes lisan - Aktivitas yang berkaitan dengan pem- Tenaga belajaran tata pendidik yang boga Misalnmendampingi ya, tes kinerja belajar di (peserta didik rumah diminta men- Orang tua demonstrasikan - Beberapa secara langsung orang yang kemampuannya mungkin dalam memterlibat secara buat pisang langsung dan goreng) melakukan interaksi terkait kebutuhan peserta didik (terapis, dokter, konselor) - Sarung tangan Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 133 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran Mempraktikkan teknik membuat pisang goreng 1. Tenaga pendidik bersama-sama dengan peserta didik mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat pisang goreng. 2. Peserta didik diberikan waktu untuk menggunakan alat pelindung diri dan melakukan kegiatan cuci tangan untuk menjaga kebersihan makanan yang akan dibuat. 3. Tenaga pendidik mengingatkan kembali peserta didik untuk tetap berhati-hati dan menjaga kebersihan selama proses memasak berlangsung. 4. Peserta didik menyiapkan adonan coating untuk pisang goreng dengan melarutkan tepung, bumbu, dan air sesuai dengan takaran yang tepat. 5. Tenaga pendidik mengamati proses pembuatan adonan sampai menjadi hasil sesuai dengan yang diinginkan. 6. Peserta didik memotong pisang sesuai ukuran yang tepat dan memasukkannya ke dalam adonan yang sudah dibuat. 7. Tenaga pendidik meminta peserta didik menuangkan minyak goreng ke dalam wajan dalam jumlah yang cukup untuk menggoreng pisang goreng. 134 Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Tujuan Capaian Pembelajaran (CP) Tujuan Pembelajaran (TP) Aktivitas Pembelajaran Media Waktu Pelaksanaan Pelaksana Asesmen Formatif / Sumatif 8. Tenaga pendidik menjelaskan bahwa untuk memasukkan adonan pisang goreng perlu minyak dalam kondisi suhu yang panas. 9. Peserta didik dapat diajarkan cara mengamati minyak yang telah panas dengan melihat warna serta merasakan suhu udara di sekitar alat memasak yang semakin panas. 10. Peserta didik memasukkan adonan pisang goreng ke dalam wajan satu persatu dengan bimbingan dan arahan dari tenaga pendidik. 11. Peserta didik mengamati perubahan warna dan tekstur yang ada pada pisang goreng untuk menentukan tingkat kematangan dari pisang goreng. 12. Peserta didik mengangkat pisang goreng yang sudah matang dan meniriskannya menggunakan alat yang sudah disediakan. 13. Tenaga pendidik meminta peserta didik melakukan platting menggunakan kemasan atau piring yang bersih dan menarik. 14. Peserta didik dapat menambahkan garnish atau tambahan topping sebagai proses akhir untuk penyajian pisang goreng. 15. Peserta didik diminta untuk membersihkan alat dan bahan yang sudah digunakan serta tetap menjaga kebersihan dapur. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila 135 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) G. Pelaksanaan PPI Terintegrasi dengan KBM Kelas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran : Tata Boga Kelas / Semester : X/1 Jenis Kekhususan : Intelektual Disabilitias / Mental Retardasi (MR) Elemen Pembelajaran : Bilangan (bilangan pecahan) Alokasi Waktu : 2 bulan Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik dapat mengkreasikan makanan yang berbahan dasar pisang. 2. Peserta didik (FS) dapat membuat menu olahan sederhana pisang goreng 3. Peserta didik dapat menggunakan sedikitnya 2 teknik memasak dengan makanan yang berbahan dasar pisang. 4. Peserta didik (FS) dapat mempraktikkan teknik menggoreng dalam proses pembuatan menu pisang goreng Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Berdoa, absensi, apersepsi. 2. 136 Kegiatan Inti a. Membaca teks bacaan sederhana yang disajikan mengenai resep sederhana pembuatan kreasi makanan dengan bahan dasar pisang. (FS menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat menu olahan pisang goreng) b. Melakukan tanya jawab mengenai alat dan bahan serta proses pembuatan pisang goreng. c. Menentukan teknik masak yang bisa digunakan untuk membuat kreasi makanan dengan bahan dasar pisang (FS menjelaskan alat yang digunakan dalam proses memasak dengan teknik menggoreng). d. Mempraktikkan langsung proses memasak makanan dengan bahan dasar pisang e. Mengidentifkasi bersama bahan makanan yang bisa dijadikan garnish untuk menghias menu makanan olahan pisang untuk penyajian. f. Menyajikan menu olahan pisang dan mempresentasikan proses pembuatannya. (FS menjelaskan secara verbal cara membuat pisang goreng) g. Membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan bersama Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 3. Penutup: a. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari b. Melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya c. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menuliskan pengalaman berkesan yang dilakukan selama mengkreasikan menu di dapur dengan bahan dasar pisang. (FS menjelaskan nama-nama alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng). Asesmen Formatif dan Sumatif Teknik : Tes tertulis/lisan dan praktik H. Asesmen Formatif dan Sumatif serta Tindak Lanjut PPI 1) Asesmen Formatif dan Sumatif a. Asesmen dalam bentuk Ketercapaian CP Aktivitas Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Tata Boga • Memahami penggunaan alat-alat pelindung diri saat melakukan aktivitas di dapur. • Menggunakan alat-alat pelindung diri saat melakukan aktivitas di dapur. • Menjaga kebersihan diri selama proses memasak di dapur. • Memahami. penggunaan alat memasak di dapur. • Memahami konsep penanganan kebakaran akibat kecelakaan kerja yang terjadi di dapur. • Mengidentifikasikan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng. Respon Peserta didik 1. Menentukan alat dan bahan untuk membuat pisang goreng • Bantuan Verbal (BV) 2. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat pisang goreng • Bantuan Fisik (BF) 3. Mempraktikkan proses membuat pisang goreng 4. Menghias pisang goreng yang sudah dibuat menggunakan garnish • Menggunakan alat masak untuk membuat pisang goreng dengan tepat dan aman. • Menentukan takaran yang tepat untuk bahan pembuatan pisang goreng Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila • Demonstrasi (D) Keterangan Peserta didik FS masih memerlukan bantuan verbal berupa penyederhanaan instruksi dan beberapa kali pengulangan instruksi. Peserta didik FS masih memerlukan bantuan berupa demontrasi langsung pada kegiatan memasak pisang goreng, khususnya dalam proses membuat coating untuk adonan pisang goreng dengan takaran yang tepat. 137 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Alur Tujuan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Respon Peserta didik Keterangan • Menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan selama proses memasak pisang goreng • Menentukan alat dan bahan yang tepat untuk membuat pisang goreng • Melakukan teknik memasak yang tepat untuk membuat pisang goreng • Membuat inovasi menu tambahan dari pisang goreng. • Mengidentifikasikan bahan garnish yang tepat untuk menu pisang goreng • Membuat garnish sederhana dari bahan dan alat yang sudah disiapkan • Menyajikan hidangan pisang goreng dalam kondisi bersih dan menarik b. Asesmen Formatif dan Sumatif dalam bentuk Deskriptif Secara umum, hasil belajar FS selama masa pembelajaran di akhir semester I tergolong cukup. FS cukup terbantu dengan beberapa akomodasi yang dibuat dan dilaksanakan oleh tenaga pendidik. FS terlihat bersemangat dan antusias dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. FS bahkan terlihat cukup percaya diri dengan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukannya. Kemampuan FS dalam materi tata boga membuat hidangan pisang goreng terlihat semakin baik. Akomodasi dari tenaga pendidik berupa penyederhanaan instruksi dan pembelajaran secara langsung membuat FS memiliki cukup kepercayaan diri untuk menceritakan kembali 138 pengalaman yang cukup bermakna baginya. FS mampu menentukan dengan tepat alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pisang goreng serta mendemonstrasikan secara langsung teknik menggoreng untuk pembuatan pisang goreng. Berdasarkan ketercapaian tujuan jangka panjang pada PPI, FS menunjukkan peningkatan, baik dalam hal akademik dan sikap belajar. Karena itu, pembelajaran untuk FS dilanjutkan dengan PPI berikutnya sesuai CP (Capaian Pembelajaran) dan alur tujuan pembelajaran tata boga untuk FS. Evaluasi akan dilakukan kembali secara berkala jika ditemukan beberapa aspek yang perlu diperbaiki atau diubah. Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) 2) Tindak Lanjut PPI Berdasarkan ketercapaian tujuan jangka panjang pada PPI FS maka akan dilanjutkan dengan PPI berikutnya sesuai capaian pembelajaran dan alur konten tata boga untuk FS. Untuk selanjutnya, FS memerlukan capaian pembelajaran dari fase E untuk mata pelajaran tataboga. Berikut adalah alur tujuan pembelajaran untuk merumuskan dan menyusun PPI FS berikutnya. Mata Pelajaran Tata Boga Fase E (≤10 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas X Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada akhir Fase E, peserta didik dapat: mematuhi prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan disiplin dan bergotong royong; menggunakan alat pelindung diri (APD); menerapkan penggunaan alat pelindung diri (APD); memahami tata cara menggunakan alat pemadam kebakaran/APAR memahami tata cara penggunaan alat P3K; menerapkan prosedur personal hygiene, food hygiene dan kitchen hygiene • Peserta didik mampu memahami penggunaan alat-alat pelindung diri saat melakukan aktivitas di dapur • Peserta didik mampu menggunakan alat-alat pelindung diri saat melakukan aktivitas di dapur • Peserta didik dapat menjaga kebersihan diri selama proses memasak di dapur • Peserta didik dapat memahami penggunaan alat memasak di dapur dengan tepat • Peserta didik mampu memahami konsep penanganan kebakaran akibat kecelakaan kerja yang terjadi di dapur • Peserta didik mampu menggunakan alat P3K jika terjadi kecelakaan kerja di dapur Persiapan Alat dan Bahan Pada akhir Fase E, peserta didik dapat: membaca dan memahami isi resep serta bernalar kritis dalam mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan; menyiapkan alat dan bahan; membersihkan alat dan bahan yang perlu dibersihkan terlebih dahulu; menyimpan bahan yang sudah disiapkan pada wadah yang sesuai; serta melakukan inventaris alat dan bahan bahan dengan tertib dan jujur. Panduan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila • Peserta didik dapat mengidentifikasikan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kolak pisang • Peserta didik dapat menggunakan alat masak untuk membuat kolak pisang dengan tepat dan aman • Peserta didik dapat menentukan takaran yang tepat untuk bahan pembuatan kolak pisang • Peserta didik dapat menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan selama proses memasak kolak pisang 139 Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual (PPI) Fase E (≤10 tahun) Elemen Capaian Pembelajaran Kelas X Pengolahan Makanan dan Minuman Penyajian Makanan dan Minuman 140 Pada akhir Fase E, peserta didik dapat: membaca dan memahami isi resep serta bernalar kritis dalam melaksanakan proses pembuatan bumbu dasar, pembuatan soup, pembuatan dan penyimpanan gravy/sauce, pembuatan sandwich, memasak hidanganberbahan utama nabati dan hidangan nasi berbumbu. • Peserta didik dapat menentukan alat dan bahan yang tepat untuk membuat kolak pisang • Peserta didik dapat melakukan teknik memasak yang tepat untuk membuat kolak pisang • Peserta didik dapat membuat inovasi menu tambahan dari kolak pisang Pada akhir Fase E, peserta • Peserta didik dapat mengidentifikasikan didik dapat: membaca bahan garnish yang tepat untuk menu dan memahami isi resep kolak pisang serta bernalar kritis dalam • Peserta didik dapat membuat garnish melaksanakan proses penyajian, sederhana dari bahan dan alat yang penyimpanan atau pengemasan sudah disiapkan hidangan dengan memberikan garnish berdasarkan kreativitas • Peserta didik dapat menyajikan hidangan kolak pisang dalam kondisi yang dimiliki peserta didik. bersih dan menarik