Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

MANAJEMEN MEREK DAN MACAM MEREK

MANAJEMEN MEREK DAN MACAM MEREK Manajemen Merek Manajemen merek (brand) merupakan sebuah cara atau strategi yang digunakan oleh tim pemasaran untuk merancang cara yang tepat untuk mengkomunikasikan dan merencanakan sebuah brand atau merek pada pasar. Dalam KBBI, manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan, merek diartikan sebagai tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal, cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama, dan sebagainya. Menurut UU Nomor 15 Tahun 2001, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Kotler dan Armstrong berpendapat bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain, ataupun kombinasi semuanya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Bagi Tjiptono, merek adalah simbol, alat hukum (hak milik), perusahaan, singkatan, mitigasi risiko, positioning, kepribadian, rantai nilai, visi, nilai tambah harga, identitas, citra, hubungan, dan entitas yang berkembang. Sedangkan menurut Firmansyah (2023), merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan diantaranya untuk dipakai sebagai identitas perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa lainnya. Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen merek adalah strategi atau usaha untuk mengkomunikasikan brand suatu barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai suatu hal yang dapat membedakan dengan produk lainnya agar dikenal oleh masyarakat luas. Tujuan utama adanya manajemen merek adalah digunakan untuk menciptakan persepsi positif merek pada pasar, menimbulkan kesetiaan konsumen terhadap suatu produk (brand loyalty), dan membangun rasa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Tidak hanya itu, tujuan sebuah manajemen merek adalah untuk membuat, mengendalikan, dan mengukur seberapa besar tingkat keberhasilan dari sebuah ekuitas merek yang diluncurkan oleh perusahaan. Ekuitas merek merupakan suatu nilai perusahaan yang akan diingat oleh para pembeli. Ekuitas merek ini tentunya berfokus pada bagaimana konsumen nantinya merasakan emosi dan pengalaman ketika menggunakan produk tersebut. Semakin kuat ekuitas merek yang dirasakan oleh para konsumen, maka akan semakin bagus. Karena bisa membangun kesetiaan konsumen menggunakan produk serta menaikan tingkat penjualan dalam jangka panjang. Manajemen merek adalah bagian dari manajemen pemasaran. Manajemen merek ini berkaitan dengan pengembangan brand secara keseluruhan dimulai dari sejak awal dibangunnya brand sampai ketika brand tersebut tidak ada lagi. Beberapa fungsi dan manfaat dari manajemen merek, yaitu: Mengidentifikasi target pasar yang ideal, memahami apa yang mendorong khalayak untuk membeli dan memilih sebuah produk dibandingkan dengan produk yang lain, serta memposisikan brand yang terdapat di domain yang sama. Membuat pesan merek yang ideal dan juga selaras dengan kebutuhan pasar yang ditargetkan dan dengan proposisi nilai penawaran. Mengkomunikasikan janji merk kepada para konsumen dengan memanfaatkan berbagai titik-titik kontak yang menjanjikan. Melakukan cara-cara untuk membuat ekuitas merek serta mengukurnya selama masa penjualan. Menjalankan arsitektur merk dan memastikan struktur sub merek dan komunikasi searah dengan inti struktur merk serta kebijakan komunikasi. Menciptakan identitas merk serta memastikannya searah dengan citra merk yang terdapat pada pasar. Menangani komunikasi brand di pasaran Melakukan antisipasi serta mengakomodasi keperluan identitas brand lain. Macam-Macam Merek Menurut Undang-Undang No. 15 tahun 2001 tentang merek, secara umum merek dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Merek Dagang, yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperjualbelikan oleh satu orang atau lebih atau badan hukum untuk membedakannya dengan barang lain yang sejenis. Merek Jasa, yaitu merek yang digunakan untuk jasa yang dipasarkan oleh satu orang atau lebih dengan atau oleh badan hukum untuk membedakannya dengan jasa lain yang sejenis. Merek Kolektif, yaitu merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan ciri yang sama yang dipasarkan bersama oleh lebih dari satu orang atau badan hukum untuk membedakannya dengan barang dan/atau jasa lain yang sejenis. Berdasarkan pada tingkatannya, Harahap (1996) berpendapat bahwa merek dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: Merek Normal, yaitu merek yang tidak memiliki reputasi tinggi dan dipandang tidak memiliki pengaruh simbolis dari seni hidup, baik dari segi penggunaan maupun teknologi. Merek Terkenal, yaitu merek jenis ini sangat terkenal karena logonya memiliki kekuatan untuk menarik perhatian. Merek Terpopuler, yaitu merek dengan level tertinggi dari branding. Biasanya merek terdiri dari beberapa bagian. Menurut Kotler dan Keller, suatu merek biasanya terdiri dari beberapa bagian, yakni: Nama merek, merupakan bagian dari merek dan diucapkan. Bagian merek yang dapat dikenali tetapi tidak diucapkan, seperti simbol, desain, font, atau warna yang khas. Merek dagang (trademarks) adalah bagian dari merek yang dilindungi undang-undang karena kemampuannya menciptakan sesuatu yang istimewa. Hak cipta adalah hak istimewa yang dilindungi secara hukum untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni. Merek berfungsi memberikan identitas suatu barang atau jasa. Adapun fungsi dari sebuah merek, yaitu: Fungsi indikator daya, artinya tanda-tanda digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu produk legal dari unit bisnis dan juga berfungsi untuk memberikan tanda bahwa produk ini dilakukan secara profesional. Fungsi indikator kualitas, artinya merek adalah jaminan kualitas, terutama untuk produk yang memiliki reputasi baik. Fungsi saran, artinya merek memberikan kesan bahwa ia akan menjadi kolektor produk. Merek mempunyai manfaat bagi produsen dan konsumen. Keller (dalam Kodrat, 2020) berpendapat bahwa bagi produsen peran penting dari sebuah merek, yaitu: Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual dan diproteksi melalui merek dagang terdaftar (registered trademarks),proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta (copyrights) dan desain, sehingga memberikan jaminan kepada perusahaan untuk dapat berinvestasi dengan aman dalam merek yang dikembangkannya dan meraup manfaat dari aset yang bernilai tersebut. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka dapat dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang tebentuk dalam benak konsumen. Sumber financial return, terutama meyangkut pendapatan masa yang akan datang. Adapun bagi konsumen, merek bisa memberikan baraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Keller (dalam Kodrat, 2020) berpendapat bahwa ada tujuh manfaat pokok merek bagi konsumen, yakni sebagai identifikasi sumber produk, penepatan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu, pengurangan resiko, penekan biaya pencarian (search cost) internal dan eksternal, janji atau ikatan khusus dengan produsen, alat simbolis yang memproyeksikan citra diri, dan signal kualitas. Referensi: Firmansyah, M. A. (2023). Pemasaran Produk dan Merek: Planning & Strategy. Penerbit Qiara Media. Kodrat, D. S., & MM, C. (2020). Manajemen Merek dan Strategi E-Commerce: Pendekatan Praktis. Prenada Media. kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses pada 23 Februari 2024, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/merek gambaranbrand.com. 20 Agustus 2022. Pengertian Manajemen Brand dan Fungsinya yang Wajib Diketahui. Diakses pada 23 Februari 2024, dari https://gambaranbrand.com/pengertian-manajemen-brand-dan-fungsinya/ gramedia.com. Pengertian Merek: Sejarah, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya. Diakses pada 23 Februari 2024, dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-merek/