Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Orientasi transaksi dalam pendidikan memiliki Konteks filosofis dan psikologisnya. Secara filosofis, orientasi transaksi dipengaruhi oleh pemikiran John Dewey. Dan secara psikologis, Orientasi Transaksi dipengaruhi oleh Pemikiran Piaget dan Kohlberg tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam penerapannya, orientasi transaksi memiliki tiga orientasi yakni Orientasi Psikis-Kognitif, Orientasi Disiplin Ilmu dan Orientasi Demokratis-Kewarganegaraan. Ketiga orientasi ini memiliki kaitan satu sama lain dalam pendidikan.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia (Indonesian Journal of Marketing Science), 2004
2006
Self-regulated learning is a process whereby students initiate and maintain their cognition and behavior towards achievement of learning goals. The constructs of self-regulated learning consist of motivating elements (affective) and performing elements or the self-regulated learning strategies. Among affective elements believed to be related to self-regulated learning are goal orientations. This study examined the relationships between two types of goal
Islam, Budaya Lokal, 2019
Menurut saya setelah saya membaca dan menelaah bacaan tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa topik yang dibicarakan mengenai permasalahan agama dan turats yang dimana agama dan turats terkadang saling bertentangan dan terkadang saling berdampingan. Sehingga keduannya menjadi problem karena saya masih bingung dan mempertanyakan hal seperti " Mengapa setiap kali kita ditimpa berbagai persoalan atau menghadapi berbagai krisis,bisikan tradisi selalu mendesak kita sehingga membuat kita menjadi gelisah, serta mengapa setiap ada persoalan itu kita tidak kembalikan kepada agama yang dikembalikan kepada al-qur"an dan al-hadits tapi kebanyakan mengembalikannya kepada turats (tradisi). Sehingga bisa menimbulkan asumsi bahwa agama dikesampingkan dan turats di nomoe satukan ? Setelah saya teliti hal ini mungkin disebabkan karena keragaman turats karena turats dibagi menjadi beberapa bentuk salah satunya dalam bentuk Sikap terhadap Turats. Secara umum ada tiga sikap dalam mengahdapi turats: 1) Turatsiyyun adalah kelompok yang menyeru kembali ke masa silam yang ianggap sebagai masa kejayaan masa Islam. Bagi mereka kemelut social, politik, ekonomi, dan budaya yang menimpa umat Islam hanya dapat diselesaikan hanya dengan kembali kepada turats. Kalau dulu Islam menghasilkan kejayaan, maka hari ini pun hal yang sama bisa dilakukan. Masa silam dengan demikian adalah model peradaban yang harus diemulasi generasi sekarang. 2) Liberal (ashariyyun) yang merupakan antithesis yang pertama. Tipologi kedua ini terlalu silau dengan kemajuan peradaban barat. Dalam pandangan kelompok ini, jalan satu-satunya untuk maju adalah mengikuti jejak barat dalam segala hal, terutama dalam bidang sains dan teknologi. 3) Elektik yaitu kelompok yang berusaha untuk mensintesakan kelompok yang pertama dan kedua. Kelompok ini mencoba untuk berdiri di bumiturats dan dunia modern sekaligus. Barat bukan model segala-galanya, demikian pula masa lalu. Keduanya memiliki sisi buruk dan baik. Kelompok ini cenderung bersikap selektif ketika berhadapan dengan dua tradisi ini. Mereka akan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGAMA ISLAM "PENDIDIKAN ISLAM DAN PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DALAM MENGHADAPAU ERA INDUSTRI 4.0", 2020
Abstrak: Dalam artikel ini penulis akan mencoba memaparkan pendidikan yang sakral didalamnya terdapat unsur-unsur Ilahiyah nilai keislaman kemudian mencoba menganalisa dan membandingkan dengan konsep pendidikan pondok modern gontor. Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan teori adab sebagai intepretasi kesakralan dan menemukan hasil bahwa pendidikan sakral adalah pendidikan yang mengembalikan nilai ilahiyah bertujuan membentuk manusia beradaab, hal ini selaras dengan pendidikan gontor yang bertujuan mencetak manusia bermanfaat di masyarakat berakhlaqulkarimah dan bertakwa kepada Allah SWT. Karena pertemuan dua titik tujuan yang sama, maka dapat dikatan bahwa pendidikan gontor dapat dijadikan penunjang pendidikan yang sakral. Kata Kunci: Adab, Akhlaqulkarimah Gontor, Ilahiyah, Manusia, Pendidikan, Sakral, Takwa
Opini Singkat... (Tugas Kampus) Dari kebetulan atau tidaknya anggapan saya terhadapa kasus Nokia melawan Blackberry itu, menurut saya perusahaan yang berorientasi pada segmen konsumennya yaitu dimulai dari itikad mereka sebagai produsen.Bagi saya, perusahaan/produsen bisa disebut berorientasi publik ketika mereka memiliki itikad yang murni sebagai perusahaan yang berorientasi publik, dan kemudian mencoba mengimplementasikan aktivitas rill yang mencerminkan orientasi pada konsumen sentris.Kita belum bisa menyebut bahwa sebuah produsen berorientasi publik jika produk/jasa mereka mampu memahami, memikat konsumennya. Dengan kata lain, “Laku” saja atau bahkan memenuhi semua syarat-syarat yang ditulis diawal belum cukup mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan berpredikat Publik/Konsumen Sentrisjika tidak memiliki itikad yang berorientasi publik. ....
journal Istighna
The meaning of khodam in pesantren is another name for the help of the selfless Kiai, be it khadam bi al-tabarruk, bi al-Maqsud, which not everyone can become a Kiai khodam, they also help the Kiai in carrying out the duties of the pesantren and the housekeeping and economy for the sake of achieving a goal, namely getting blessings or benefits from a Kiai or teacher, although there are some khodam from outsiders who have never studied at the pesantren, khodam is an alternative for students who want to study at the pesantren but do not have sufficient costs to live it, so that by becoming a khodam, they can get an education with the help of their education costs by the Kiai. The view of the pesantren community regarding the existence of khodam basically, they are very helpful in the success of the educational process, with their existence, the students, ustad and even the general public find it easier to communicate with the caregiver or Kiai, Kiai sees khodam not as a marginalized s...
2019
Dalam Penelitian ini yang menjadi permasalahan utamanya adalah bentuk tindak tutur langsung dan tidak langsung yang terjadi di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Rumusan penelitian adalah bagaimanakah tindak tutur dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau bisa dijadikan sebagai bahan pembelajarn bahasa Indonesia di SMA? Berdasarkan pendekatan teoritis termasuk studi pragmatis. Sedangkan berdasarkan metodologisnya termasuk pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari tekhnik sadap dan tekhnik catat. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Karya Nugraha kota Baubau yaitu (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur dalam bertransaksi; (2) berdasarkan tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis tindak tutur yang digunakan yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tinda...
Aksiologi yaitu cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu aksiologi mempertanyakan untuk pengetahuan yang berupa ilmu itu digunakan? Bagaimana kaitan ntara cara penggunaan itu dan kaidah moral? Bagaimana penentuan jek yang ditelaah berdasarkan pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik, prosedural yang merupakan operasionaliaasi metode ilmiah dan norma-norma moral atau profesional? Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S. Suriasumantri (2010) mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan penggunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut Francia Bacon dalam Jujun bahwa "pengetahuan adalah kekuasaan" apakah kekuasaan itu merupakan berkat atau justru malapetaka bagi umat manusia. Memang kalaupun terjadi malapetaka yang diaebabkan oleh ilmu, kita tidak bisa mengatakan bahwa itu merupakan kesalahan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan alat bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidupnya. Lagi pula ilmu memiliki sifat netral, ilmu tidak mengenal baik ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik dalam menggunaannya. Aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai, layak, pantas, patut dan Logos yang berarti teori, pemikiran. Jadi Aksiologi adalah "teori tentang nilai". Aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan (seni/estetika). Ketiga, sosio political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik. Jadi, aksiologi yaitu teori tentang nilai-nilai ketiga aspek ini, yakni moral, keindahan, dan sosial politik. Lebih lanjut, menurut John Sinclair dalam Jujun S. Suriasumantri (2010), dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial, dan agama. Adapun nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan. Aksilogi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi, Aksiologi merupakan ilmu yang mempelaiari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfadtkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar. Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus diaesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan
Jurnal Penelitian Psikologi, 2020
Individu yang tidak mempunyai kemampuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan permintaan bidang pekerjaan yang ada akan merasakan kecemasan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara orientasi masa depan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Menggunakan metode kuantitatif dan pengambilan sample dengan teknik purposive sampling., penelitian ini melibatkan 332 mahasiswa tingkat akhir. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang negatif yang signifikan antara orientasi masa depan dengan kecemasan. Korelasi negatif berarti bahwa semakin tinggi tingkat orientasi masa depan, maka semakin rendah tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir.
Konsep Pendidikan Berorientasi Peserta Didik
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
The Defence of the Faith. Crusading on the Frontiers of Latin Christendom in the Late Middle Ages (eds. Paul Srodecki and Norbert Kersken), 2024
ASDIWAL. Revue genevoise d'anthropologie et d'histoire des religions, 2023
Prawy dba o duszę swego zwierzęcia domowego Pochówki ludzi i zwierząt. Funeralia Gnieźnieńskie • spotkanie 23. Red. Redakcja Mateusz Jaeger, Jacek Tomczyk, Jacek Wrzesiński, 2023
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2018
Educação & Linguagem, 2018
Mimisbrunnr.info, 2020
Explorando el perfil histórico de los maya Itzá en Petén, Guatemala: Un análisis del establecimiento de una sociedad prehispánica y su resistencia durante la conquista y colonización española, 2024
Quaderni di Archeologia del Piemonte, 2020
Value in Health, 2018
Radiotherapy and Oncology, 2013
Journal of Endourology, 2004
International Journal of Six Sigma and Competitive Advantage, 2017
Journal of Food Science and Engineering, 2012
Advances in Numerical Analysis, 2013
Seqüência: Estudos Jurídicos e Políticos, 2017