Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
p-ISSN: 2598-1218 e-ISSN: 2598-1226 Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 DOI : 10.31604/jpm.v3i1.89-94 PENYULUHAN PEMBUATAN MASKER ORGANIK BIJI COKLAT DI DUSUN LUBUK DALAM KECAMATAN TAMAN RAJO KABUPATEN MUARO JAMBI Ola Febriyenti, Agnes Juwita, Aulia Fadila, Dimas Saad Nursya’bani, Gusti Nurmila Sari, Lili Andriani, Luthfi Suci Yuniansyah, Misnawati, Ulica Elidawati Siregar Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu olafebriyenti97@gmail.com Abstract Facial masks are skincare cosmetics that have many advantages, namely to prevent premature aging, maintain facial skin, detoxify the skin, cure acne, and cleanse pores. Chocolate (Theobroma cacao L.) is one of the leading commodities in Indonesia. The content of flavonoid compounds has potential as an antioxidant. Antioxidants that can prevent the entry of free radicals that can interfere with the activity of enzymes other than that can prevent wrinkling and age on the skin. This activity carried out, starting from the preparation of the cocoa organic mask extension material, the collections of content, the implementation of the natural mask extension in Dusun Lubuk Dalam. The results of this activity are mothers who can make organic masks from cocoa beans that are beneficial for facial skin health. Lubuk Dalam is one of the villages in Kemingking Dalam Taman Rajo, Muaro Jambi, which has significant natural resources and has excellent potential for use as preparation material. Natural resources, namely chocolate fruit often found in this region. Therefore, a program is needed to improve public understanding and knowledge about the use of herbs for skin health and cosmetic preparation through counseling activities. Besides, this program can increase the economic value of many plants that grow in Dusun Lubuk Dalam. Keywords: Cocoa Beans, Organic Mask, Premature Aging, Antioxidant. Abstrak Masker wajah adalah kosmetik perawatan kulit yang memiliki banyak keuntungan yaitu mencegah penuaan dini, memelihara kulit wajah, mendetoksifikasi kulit, menyembuhkan jerawat dan membersihkan pori-pori. Coklat (Theobroma cacao L.) adalah salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Kandungan senyawa flavonoid itu memiliki potensi sebagai antioksidan. Antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas yang dapat mengganggu aktifitas enzim selain itu dapat mencegah pengerutan dan penuaan pada kulit.Kegiatanini dilakukan mulai dari persiapan materi penyuluhan masker organik biji coklat, pengumpulan bahan, pelaksanaan penyuluhan masker organik di Dusun Lubuk Dalamsecara langsung.Hasil dari kegiatan ini adalah para ibu yang mampu membuat masker organik dari biji coklat sehingga bermanfaat bagi kesehatan kulit wajah. Dusun Lubuk Dalam adalah salah satu desa di Kecamatan Kemingking Dalam Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, yang memiliki sumber daya alam yang besar dan memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai bahan persiapan. sumber daya alam yaitu buah coklat sering ditemukan di wilayah ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu program untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan herbal untuk kesehatan kulit dan persiapan kosmetik melalui kegiatan penyuluhan. Selain itu, program ini dapat meningkatkan nilai ekonomi dari banyak tumbuhan yang tumbuh di Dusun Lubuk Dalam. Kata kunci: Biji Kakao, Masker Organik, Penuaan Dini, Antioksidan. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│89 Ola Febriyenti, dkk. Penyuluhan Pembuatan Masker Organik Biji Coklat … PENDAHULUAN Wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering diperhatikan dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, terutama bagi wanita. Penuaan kulit merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari, dimana manusia akan mengalami kelambatan proses pembaruan sel kulit dan produksi kolagen, melemahnya struktur pendukung internal dan lapisan pelindung alami kulit. Pelambatan proses regenerasi kulit disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup. Stres oksidatif intraseluler dan ekstraseluler yang disebabkan oleh reactive oxygen species (ROS), dapat mempercepat penuaan kulit, yang ditandai dengan keriput dan pigmentasi (Masaki, 2010). Paparan sinar matahari yang mengeluarkan radiasi ultraviolet (UV) dapat memicu kemunculan keriput pada wajah (Masluhiya, Widodo, & Widyarti, 2016). Polusi menimbulkan senyawa radikal bebas yang sering terpapar yang dapat memicu penuaan dini yang menyebabkan kulit menjadi lebih kasar, keras dan terbentuk kerutan yang dalam sehingga akan berdampak buruk pada penampilan senyawa yang dikenal luas dapat menangkal radikal bebas adalah antioksidan (Hakim, Arianto, & Bangun, 2018). Menjaga pola hidup sehat, menghindari paparan sinar UV yang berlebihan, mengkonsumsi dan memakai produk perawatan kulit (skin care) secara topikal yang mengandung senyawa antioksidan dapat menghambat penuaan dini pada kulit (Bartosz dan Bartosz, 2014). Antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas yang dapat mengganggu aktifitas enzim selain itu dapat mencegah pengerutan dan penuaan pada kulit (Lullung, Asriati, Besar, & Hasil, 2016). 90 Masyarakat Indonesia sejak dahulu sudah memanfaatkan tumbuhan sebagai obat, dan banyak digunakan sebagai bahan kosmetik serta perawatan kulit. Selain itu, meningkatnya trend “back to nature” dimana masyarakat percaya bahwa senyawa aktif dari bahan alam relatif lebih aman dibandingkan senyawa kimia sintetik. Keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung pengembangan produk perawatan kulit dari bahan alam (Ramadhania, Tjitraresmi, & Nurwarda, 2018). Masker wajah adalah masker kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta dan serbuk (A, 2019). Masker wajah memiliki banyak kelebihan yaitu mencegah penuaan dini, menutrisi kulit wajah detoksifikasi kulit menyembuhkan jerawat dan membersihkan pori-pori. Masker diaplikasikan pada wajah selama 15 menit sampai 30 menit (Ginting, 2017). Coklat (Theobroma cacao L) merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia (Azizah, Kumolowati, & Faramayuda, 2014). Coklat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena mempunyai manfaat yang sangat luas terutama dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik (Lullung et al., 2016), Biji buah kakao memiliki kandungan polifenol. Senyawa polifenol dalam biji coklat yaitu flavonoid, katakin, prosianidin, antosianin dan tannin kompleks (Nazliniwaty & Purba, 2012). Kandungan senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antoksidan. Antioksidan dapat menghambat kerusakan sel pada kulit wajah (Ginting, 2017). Kaum wanita yang sangat memperhatikan akan kesehatan kulit khusunya wajah, merupakan hal yang MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 Tahun 2020 Hal 89-94 mendasari mahasiswa farmasi untuk membuat sediaan kosmetik yang aman, efektif dan mudah cara pengaplikasian serta bahan baku zat aktif yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar menjadi daya tarik sendiri. Dusun Lubuk Dalam merupakan salah satu desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki kekayaan alam berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan sediaan kosmetika. Luasnya lahan pertanian merupakan salah satu tempat mata pencaharian warga. Sumber daya alam yaitu buah coklat banyak dijumpai di kawasan ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan program peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan herbal untuk kesehatan kulit dan sediaan kosmetika melalui kegiatan penyuluhan. Selain itu, program ini dapat meningkatkan nilai ekonomi tanaman herbal yang banyak tumbuh di Dusun Lubuk Dalam. METODE PELAKSANAAN Kegiatan dilakukan mulai dari persiapan materi penyuluhan masker organik biji coklat, pengumpulan bahan, pelaksanaan penyuluhan masker organik di Dusun Lubuk Dalamsecara langsung. Pengumpulan bahan meliputi bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan masker organik biji coklat. Pembuatan materi meliputi pembuatan masker organic biji coklat dan pembuatan buku saku. Terakhir, pelaksanaandilapangan meliputi persiapan apa saja yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan dan pengenalan tentang pembuatan masker organik biji coklat terhadap warga dengan cara penyuluhan yang bersifat interaktif. Di dalam penyuluhan tersebut juga dijelaskan cara pembuatan masker organik biji coklat dengan pemaparan secara langsung sehingga mitra dapat memahami cara pembuatan masker organik biji coklat. Setelah warga mengetahui cara pembuatan masker organik biji coklat, warga dapat diharapkan dapat mempraktekan pembuatan produk tersebut di rumah. Hasil dari produk tersebut, dapat digunakan untuk pribadi atau keluarga maupun juga dapat digunakan sebagai produksi yang bersifat kompersil sehingga dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian warga. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyulahan cara pembuatan masker organik biji coklat. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari jum’at tanggal 21 Februari 2020. Tim pengabdian beranggotakan 8 orang. Jumlah warga Dusun Lubuk Dalam yang hadir yaitu 30 orang. Penyuluhan disampaikan secara berurutan dari cara pembuatan hingga cara pengaplikasiannya di wajah. Setelah penyampaian materi dilanjutkan sesi tanya jawab oleh warga Dusun Lubuk Dalam. Dalam proses pembuatan masker organic perlu disiapkan bahan dan dan alat yang digunakan. Adapun bahan dan alat yang digunakan adalah: a. Buah coklat b. Pisau, untuk mengupas buah coklat agar biji coklat dapat di ambil. c. Alu, untuk menumbuk biji coklat. d. Wajan, untuk mengongseng biji coklat. e. Kompor. f. Pengaduk. g. Ayakan no 100, untuk menghasilkan tesktur yang diinginkan. h. Plastik klip 91 Ola Febriyenti, dkk. Penyuluhan Pembuatan Masker Organik Biji Coklat … Setelah bahan alat telah disiapkan, selanjutnya tahapan proses pembuatan masker organic biji coklat dapat dilihat pada langkah-langkah dan gambar dibawah berikut ini : a. Langkah 1 Mengupas coklat dan pisahkan antara biji dan kulitnya menggunkan pisau. d. Langkah 4 Setelah biji coklat dioseng kemudian biji coklat ditumbuk menggunkan alu hingga halus. Gambar 4. Biji coklat ditumbuk Gambar 1. Buah coklat yang matang e. Langkah 5 Serbuk biji coklat diayak menggunakan ayakan no 100 hingga didapat hasil masker organik biji coklat yang diinginkan. b. Langkah 2 Setelah biji coklat dipisahkan dari kulitnya, selanjutnya biji coklat dijemur selama 7 hari. Gambar 5. Serbuk biji coklat Gambar 2. Biji coklat dijemur f. Langkah 6 Simpan masker organic biji coklat didalam wadah yang telah disiapkan. c. Langkah 3 Setalah biji coklat kering selanjutnya dioseng selama 45 menit hingga kulit biji coklat terlepas. Gambar 3. Biji coklat dioseng Gambar 6. Kemasan masker organik biji coklat 92 MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 Tahun 2020 Hal 89-94 Hasil masker organik biji coklat dapat diaplikasikan pada wajah dengan cara penambahan madu atau air. Masker ini dapat dipakai 2 sampai 3 kali dalam seminggu pada malam hari agar menjaga kesehatan kulit wajah. Pada saat kegiatan penyuluhan, warga Dusun Lubuk Dalam sangat antusias dalam mengikutinya. Hal ini dikarenakan mereka memperoleh ilmu baru tentang pemanfaatan biji coklat. Gambar pada saat kegiatan seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini. Selain itu, antusiasme mereka karena seluruh warga yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu-ibu yang telah berkeluarga. Kegiatan pengabdian ini pun diakhiri dengan foto bersama dengan warga. Gambar 8. Foto bersama dengan warga Dusun Lubuk Dalam Berdasarkan evaluasi kegiatan yang dilakukan, pemahaman dan kemampuan warga dalam pemanfaatan tanaman coklat sebagai masker semakin baik. Warga pun mendapatkan ide untuk menjadikan hasil masker organic biji coklat ini sebagai tambahan pendapatan keluarga. SIMPULAN Kegiatan pengabdian pembuatan masker organic biji coklat terhadap warga Dusun Lubuk Dalam Kecamatan Taman Rajo telah terlaksana dengan baik dan lancar. Warga yang mengikuti kegiatan penyuluhan merasa tertarik untuk memanfaatkan biji coklat dan mendapatkan tambahan pengetahuan serta kemampuan dalam pemanfaatan coklat sebagai masker untuk menjaga kesehatan kulit wajah dan mendapat ide usaha produksi rumahan untuk menambah pendapatan keluarga. Gambar 7. Penyuluhan pembuatan masker organik 93 Ola Febriyenti, dkk. Penyuluhan Pembuatan Masker Organik Biji Coklat … UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kepada masyarakat Kemingking Dalam yang sudah mensupport kegiatan ini. DAFTAR PUSTAKA A, N. N. (2019). Inovasi Pembuatan Maker Wajah dari Bahan Dasar Wortel dan Beras Untuk Semua Jenis Kulit. Azizah, Dyah Nur, Endang Kumolowati, and Fahrauk Faramayuda. 2014. Penetapan Kadar Flavonoid Metode AlCl3 pada Ekstraksi Metanol Kulit Buah Kaka (Theobroma Cacao L.). Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi 2(2): 45–49. Bartosz, I.S. and Bartosz, G. 2014. Review Article : Effect of Antioxidant Supplementation on Aging ang Longevity. Biomed Res Int. 14. 1-17. Ginting, Mandike. 2017. Formulasi Maker Gel Peel Off dari Kulit Buah Pisang Kepok ( Musa Paradisiaca L .). Jurnal Dunia Farmasi 1(3): 123–33. Hakim, Nurul Anisha, Anayanti Arianto, and Hakim Bangun. 2018. Formulasi Dan Evaluasi Nanoemulsi Dari Extra Virgin 94 Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) Sebagai Anti-Aging. Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM) 1(2): 391–97. Lullung, A., Asriati, D. W., Besar, B., & Hasil, I. (2016). Formulasi dan peningkatan mutu masker wajah dari biji kakao non fermentasi dengan penambahan rumput laut. Masaki, H. 2010. Role of Antioxidants in The Skin : Antiaging Effects. J Dermatol Sci. 58(2) : 85-90. Masluhiya, S., Widodo, & Widyarti, S. (2016). Formulasi Masker Alami Berbahan Dasar Bengkoang dan Jintan Hitam Untuk Mengurangi Kerutan Pada Kulit Wajah. Jurnal Care, 4(2), 22–35. Nazliniwaty, Risnawati, and Djendakita Purba. 2012. Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Biji Coklat (Theobroma Cacao L.) Sebagai Pewarna. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology 1(1): 78–86 Ramadhania, Z. M., Tjitraresmi, A., & Nurwarda, R. F. (2018). Edukasi dan Pemanfataan Herbal Sebagai Bahan Kosmetika Alam di Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. 7(3), 189– 192.