Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
ABSTRAK Bayam merupakan tanaman sayuran daun yang memiliki banyak kandungan gizi dan memiliki nilai komersial tinggi, di masyarakat permintaan terhadap komoditas bayam terus meningkat. Namun perkembangan industri yang semakin maju banyak menggeser lahan pertanian, akibatnya lahan pertanian semakin sempit, salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan sistem hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan varietas bayam dan macam media tanam yang paling baik dalam pertumbuhan dan hasil secara hidroponik. Penelitan dilaksanakan di Rumah kaca piramida Fakultas Pertanian UPN " Veteran " Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Juli 2011. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah varietas bayam, terdiri dari tiga aras yaitu: V1 = varietas raja, V2 = varietas giti hijau, dan V3 = varietas giti merah. Faktor kedua adalah macam media tanam, terdiri dari empat aras yaitu M1 = pasir, M2 = arang sekam, M3 = sekam padi, dan M4 = pakis. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5 %, selanjutnya dilakukan dengan uji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada jenjang nyata 5 %. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang tangkai daun, volume akar, bobot kering akar, jumlah klorofil, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan varietas giti merah dan penggunaan media arang sekam berpengaruh lebih baik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman pada tanaman bayam secara hidroponik.
The idea of truth has gone through a path of a long history and will still be the subject of a long and complex discourse. It will even remain being the cause of violent conflicts, the more if it deals with the perception of absolute truth. The unfortunate problem befalling mankind is the fact, which is based on different perceptions of truth, let alone " absolute truth " , that a lot of people strive to uphold perfect justice as if the world has a place for such an illusion. The history of mankind has reached a stage, whereby we must learn to understand that we have to distance ourselves from thoughts of promoting absolute truth, the more if aspirations toward upholding perfect justice also piggy backs thereon. Or else the world will keep constantly embroiled in senseless conflicts, violence and wars, where people would fight each other for their respective absolute principles, while actually being unaware about its absurd logic. Therefore the newly launched journal Veritas Et Iustitia would have to confront a tremendous challenge because the editors should construct a platform for continuous dialogue leading to constructive efforts towards better understanding about truth which should be increasingly more true and justice which should be increasingly more just to be pursued by mankind. Abstrak Ide kebenaran telah melalui jalur sejarah panjang dan akan masih menjadi subjek wacana yang panjang dan rumit. Bahkan akan tetap menjadi penyebab konflik kekerasan, lebih lagi bila berkaitan dengan persepsi kebenaran mutlak. Kemalangan yang menimpa umat manusia adalah kenyataan banyaknya persepsi berbeda-beda dari kebenaran, apalagi "kebenaran mutlak", dan berdasarkan itu, kemudian orang-orang berupaya menegakkan keadilan sempurna seakan-akan dunia memiliki tempat untuk ilusi tersebut. Sejarah umat manusia telah mencapai tahap, di mana kita harus belajar untuk tidak mempromosikan kebenaran mutlak, terutama bila ikhtiar menegakkan keadilan sempurna turut membonceng gagasan kebenaran mutlak tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan umat manusia akan terus terlibat dalam konflik tidak masuk akal, kekerasan dan perang, di mana prinsip-prinsip absolut dipertarungkan satu sama lain. Jurnal yang baru diluncurkan Veritas Et Iustitia harus menghadapi tantangan yang luar biasa. Para editor harus membangun platform untuk dialog terus menerus yang mengarah pada upaya konstruktif menuju pemahaman yang lebih baik tentang kebenaran yang harus semakin benar dan keadilan yang harus semakin adil.
Likuiditas: adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan mempunyai " kekuatan membayar " belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya. Likuiditas badan usaha dapat diketahui dengan cara membandingkan jumlah AKTIVA LANCAR dg UTANG LANCAR. Hasil perbandingan tersebut disebut dg " Current Ratio " atau " Working capital Ratio ". Secara umum dapat dikatakan Current Ratio kurang dari 2 : 1 (200 %) dianggap kurang baik. NB: 2 rupiah harta lancar dapat menutupi 1 rupiah utang lancar.Atautiap Rp.1 hutanglancardapatdijamindengan Rp.2 harta/aktivalancar. Apabila suatu perusahaan menetapkan bahwa " Current Ratio " yg harus dipertahankan adalah 3 : 1 atau 300 %, ini berarti bahwa setiap utang lancar sebesar Rp 1 harus dijamin dengan aktiva lancar Rp 3 atau dijamin dengan " net working capital " Rp 2. Dengan demikian, maka ratio modal kerja dengan utang lancar adalah 2 : 1 (karena modal kerja tak lain adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar). Pertanyaan : Apabila perusahaan suatu saat mempunyai modal kerja neto (net working capital) sebesar Rp 10.000,-Berapakah utang lancar maksimal yg harus dipunyai perusahaan ? Dg asumsi perusahaan tetap mempertahankan current ratio 300 % NWC = CA – CL = 10.000 F 0 E 0 (1) CA : CL = 3 : 1 F 0 E 0 (2) CA = 3 CL (2) F 0 E 0 (1): 3CL – CL = 10.000 F 0 E 0 2CL =10.000 CL = 5.000 CA = 15.000 Neraca Harta Lancar Rp 15.000,-Utang Lancar Rp 5.000,-Net Working Capital Rp 10.000 Jadi utang lancar maksimal sebesar Rp 5.000,-Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 % = 300 % (3 :1)
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
International Conference on Technological Solutions for Smart Economy| SmartEco’2024
BiGen 74, 2023
Música contemporánea en España - Perspectivas en el siglo XXI, 2024
The Journal of Asian Studies, 2020
Reflexiones sobre el barco de Teseo
Studia Europaea Gnesnensia, 2017
Journal of physical activity & health, 2014
Complexul Muzeal Național "Moldova" Iași Buletin informativ al Simpozionului Național Rolul Mănăstirii Secu în viața religioasă a Țării Moldovei VI, 2020
Interspeech 2005
Pediatric Diabetes, 2020
Autonomous Agents and Multi-Agent Systems, 2020
Sensors (Basel, Switzerland), 2018
World Journal Of Advanced Research and Reviews, 2023
Materials (Basel, Switzerland), 2018
Journal of Cystic Fibrosis, 2013