Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
ROLE OF SAFETY CLIMATE IN A SAFETY CULTURE FOSTERING. Psychologists and organizational safety culture that will get easier to measure artefacts, values and basic assumptions made by measuring the safety culture of safety climate. To obtain the dominant factors of safety climate, the literature review conducted to get a major element in the sphere of safety climate. From the results of the study in this paper was obtained 5 (five) the dominant element of safety climate were hypothesized to be a factor in fostering safety culture amplifier. In order to be implemented, then each element of the questionnaires made, to facilitate the measurement. To implement fostering a safety culture through safety climate, it is a strong element of the questionnaire used as part of KPI (Key Performance Indicator) organizational safety culture, then it was made as a priority program in the organization's safety culture. In this paper modeling dperoleh strengthening safety culture through safety climate and safety climate questionnaire that can be used and developed by the organization as a tool for fostering a culture of safety.
HUBUNGAN ANTARA SAFETY CLIMATE DENGAN SAFETY CLIMATE DENGAN SAFETY BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET KUDUS Taqwa, Khoiruz Zadit., Rahmawati Prihastuty, S.Psi., M.Si. dan Luthfi Fathan Dahriyanto, S.Psi., M.A. kzt190994@gmail.com JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK Peran karyawan dalam perusahaan manufaktur idealnya mempunyai perilaku aman dalam bekerjanya. Hal ini dikarenakan tingkat resiko untuk perusahaan manufaktur cenderung tinggi. Namun dalam kenyataan setelah dilakukan studi pendahuluan, peneliti menemukan indikasi adanya masalah safety behavior yang dimiliki oleh karyawan. Diduga tidak idealnya safety behavior karyawan akibat safety climate yang buruk di perusahaan tersebut. Safety climate merupakan persepsi karyawan terhadap iklim dan keadaan keselamatan kerja di perusahaan. Karyawan yang memiliki safety climate yang baik cenderung akan melakukan safety behavior ketika bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendapatkan gambaran tentang safety climate terhadap safety behavior karyawan 2) menguji hubungan antara safety climate dengan safety behavior. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT. Pura Barutama Unit Offset yang berjumlah 1129 karyawan dengan sampel sejumlah 198 karyawan departemen produksi. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu skala safety climate (38 aitem, α = 0,880) dan skala safety behavior (41 aitem, α = 0,705). Safety behavior yang dimiliki karyawan berada pada kategori tinggi dengan indikator yang berkontribusi besar ialah indikator mengangkat dengan beban yang seharusnya dan menempatkannya di tempat yang seharusnya. Sedangan kondisi safety climate yang dimiliki karyawan berada dalam kategori sedang dengan dimensi yang berperan besar ialah sikap terhadap safety training. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,301 dengan p sebesar 0,000. Nilai p < 0,01 membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara safety climate dengan safety behavior karyawan PT. Pura Barutama Unit Offset Kudus. Adapun dari penelitian ini diperoleh koefisien determinasi penelitian sebesar 0,110. Hasil ini menunjukkan bahwa 11% safety behavior karyawan PT. Pura Barutama Unit Offset dipengaruhi oleh safety climate karyawan dan sisanya sebesar 89% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini. Kata kunci : safety climate, safety behavior, karyawan.
ABSTRAK PERAN ORGANISASI DALAM menumbuh kembangkan BUDAYA KESELAMATAN. Telah dilakukan telaah terhadap faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi dalam penerapan budaya keselamatan dalam meningkatkan kinerja keselamatan. Studi ini dilakukan dengan fokus pada faktor organisasi yang dapat mempengaruhi kegagalan organisasi dalam mengelola budaya keselamatan untuk meningkatkan kinerja keselamatan menggunakan TECDOC 1329 dan Perka BATAN No.200KA/X/2012. Dari faktor 7 (tujuh) faktor dominan terhadap peran organisasi dalam menumbuh kembangkan budaya keselamatan diperoleh bahwa safety leadership berperan sangat kuat dalam organisasi. Untuk dapat menerapkan model ini diusulkan suatu alur peran organisasi dalam meningkatkan budaya keselamatan. Untuk lebih mudah diterapkan, maka seluruh faktor dominan dipadankan dengan implementasikan secara kongkret sesuai atribut dan implementasi yang dapat dilakukan, sehingga secara tangible dapat dipraktekkan sebagai acuan dalam menyusun program budaya keselamatan organisasi. Kata Kunci : Organisasi dalam budaya keselamatan, Kinerja keselamatan ABSTRACT THE ROLE OF THE ORGANIZATION TO DEVELOP SAFETY CULTURE. Has conducted research on the factors that influence the success of the organization in the implementation of safety culture in improving safety performance. This study was conducted with a focus on organizational factors that can affect the organization's failure to manage safety culture to improve safety performance using TECDOC 1329 and Perka BATAN No.200KA / X / 2012. Seven of the dominant factor of the organization's role in salvation is to cultivate a culture that is very strong safety leadership role in the organization. To be able to apply this model of organization proposed a groove role in improving safety culture. To more easily applied, all paired with a dominant factor concretely implement the appropriate attributes and implementations that can be done, so that tangible can be practiced as a reference in preparing the organization's safety culture program. pendahuluan Ada tiga faktor dominan yang menggerakkan budaya keselamatan suatu organisasi yaitu individu, teknologi dan organisasi (ITO). Para ahli keselamatan, psikologi organisasi maupun praktisi keselamatan bersepakat bahwa 60%-80 %
Riset Manajemen dan Akuntansi, 2017
Allah kerana dengan limpah kurniaNya, telah memberi kekuatan dan hidayah kepada hambanya ini dalam menyiapkan tugasan untuk Kebersihan dan Keselamatan Persekitaran " HBHE3203 " pada kali ini. Terima kasih tidak terhingga kepada seluruh ahli keluarga saya yang begitu memahami serta memberi galakan sepenuhnya kepada saya dalam meneruskan tuntutan terhadap tugasan dan pembelajaran saya di OUM Sarawak yang sungguh permai ini. Tidak lupa juga kepada seluruh warga OUM semester Januari 2015 ini terutamanya rakan-rakan seunit yang telah memberikan kerjasama yang baik dalam membantu saya menyelesaikan tugasan. Saya juga ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan ribuan terima kasih kepada pensyarah yang di hormati, Encik Jonathan Anak Lajan kerana telah memberi panduan dan tunjuk ajar kepada saya dan rakan-rakan dalam menghasilkan tugasan yang dikehendaki. Begitu juga dengan E-Tutor, Puan Jamaliyah Ahmad yang banyak memberi maklumat melalui laman forum LMS. Tanpa penerangan mereka, tidak mungkin saya dapat menghasilkan tugasan ini. Akhir sekali, yang baik datangnya dari Allah dan segala kelemahan adalah dari diri saya sendiri. Sekian terima kasih.
STRATEGY DEVELOPMENT AND IMPLEMENTATION OF SAFETY CULTURE. Initial assessment has been made in implementing the strategies and fostering of safety culture in the National Nuclear Energy Agency (BATAN). The study was conducted using the approach the Rule of BATAN Head No.200/KA/X/2012 and Safety Management System SB006:OHSAS 18001:2008. The results of the study showed that the acceleration of implementation and fostering safety culture can be done through the implementation of safety management systems. In this study also proposed a strategy for accelerating the implementation of a safety culture through the clauses of the OHSAS 18001:2008 SB006 on the characteristics and attributes of safety culture.
Sains Humanika
This study aims to examine the direct effect of safety climate and the mediation effect of safety knowledge on laboratory safety behavior among university students. The quantitative method using questionnaires was used in this study. A total of 278 chemical engineering students at three public universities were involved in this study. Data were analyzed using descriptive and inferential statistics via IBM SPSS Statistics and SEM SmartPLS 3.0. From the study, management commitment, supervisor commitment, student commitment, risk perception, and safety reward were able to shape the safety climate construct. Meanwhile, safety compliance and safety participation were able to develop the laboratory safety behavior construct. This study confirmed that safety climate had a direct effect on laboratory safety behavior. Besides, safety knowledge has mediated the relationship between safety climate and laboratory safety behavior among university students. In this study, the mediation effect of...
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.atau berarti. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu yang oleh beberapa pakar disebut ilmu tentang ilmu, tidak sekedar melihat ilmu pegetahuan dari sisi ontologis, epistemologis, dan aksiologisnya. Melainkan bagaimana ilmu tersebut dapat memberikan makna atau heuristic serta menyangkut unsure etik dalam mengawal perkembangan ilmu tersebut agar berada di jalur yang seharusnya, yakni ilmu yang mencerahkan, ilmu itu adalah cahaya. Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalam semua strata pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telah tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasi Ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Tujuannya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir
Jurnal Ketahanan Nasional
ABSTRACTClimat change (CC) which contributed to increased conflict/war had implicitly emerged in the IPCC’s 3rd and 4th reports (IPCC, 2001; 2007); meanwhile on the 5th report (IPCC, 2014) emphasized more on human security. The risk/impact of CC to human security was shown through interaction between livelihood, conflict, culture, and migration. The purpose of the stydy was to gained an understanding of the correlation between CC and the occurrence of conflict/war; knowing the impacts of CC on national resilience; explaining the phenomenon of CC on national resilience; and explained the linkages between human security and national resilience.This research was done through conceptual and comparative approach.The results showed that CC did not contribute directly to the occurrence of conflict/war;the impact of CC disrupts people's livelihoods thereby reducing national resilience; CC could be viewed as a disturbance and/or threat; and basically national resilience and human securi...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Academia Letters, 2021
Proceedings of the 24th International Congress of Roman Frontier Studies, Belgrade - Viminacium, Serbia, 2nd September - 9th September 2018, 2024
Substantivele defective. Substantivele colectiv, 2019
reglamento sena , 2012
Communication Theory, 2019
Alternative per il socialismo, 2024
L'Indice dei libri del mese, luglio-agosto, 2022
Revista Mexicana De Investigacion Educativa, 2015
Revista de Administração Contemporânea, 2008
Engineering and Technology Journal, 2019
British Journal of Dermatology, 2013
European Journal of Neuroscience, 2011
Nuclear Instruments and Methods in Physics Research Section A: Accelerators, Spectrometers, Detectors and Associated Equipment, 2018
Auricle Global Society of Education and Research, 2023
Key Issues in the Teaching of Spanish Pronunciation, 2019
“Peregrinate - Field notes on time travel and space in the work of Thabiso Sekgala, Musa Nxumalo and Mimi Cherono ”, catalogue, 2014 Goethe Institute Johannesburg, South Africa. , 2015