Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

DASAR TEORI IMBIBISI.docx

DASAR TEORI IMBIBISI Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, dan lainnya yang menyebabkan zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap air misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya disebut dengan imbibisi. Proses imbibisi bergantung pada membran sel yang selektif mengatur keluar masuknya zat karena pada membrane inilah yang menjadi filter atau menyeleksi zat yang dapat masuk atau keluar dari sel. Banyak sedikitnya air dapat di imbibisi oleh suatu zat yang sangat bergantung pada nilai potensial air di sekitarnya (Siregar, 2003). Pada dasarnya proses imbibisi yang terjadi di dalam biji tumbuhan meliputi dua proses yang berjalan bersama-sama yaitu proses difusi dan osmosis. Dikatakan proses difusi karena air bergerak dari larutan yang lebih rendah konsentrasinya (di luar biji), masuk ke dalam zat di dalam biji yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi sedangkan proses osmosis terjadi karena kulit biji bersifat permeable terhadap molekul-molekul, sehingga air dapat masuk ke dalam biji melalui pori-pori yang ada di dalam kulit biji. Pada imbibisi tidak ada keterlibatan membrane, seperti pada osmosis. Imbibisi terjadi karena permukaan struktur-struktur mikroskopik dalam sel tumbuhan seperti selulosa, butir pati, protein, dan bahan lainnya menarik dan memegang molekul-molekul air dengan gaya Tarik antar molekul. Dengan kata lain imbibisi terjadi oleh potensial matriks. Pada proses imbibisi juga dipengaruhi oleh kadar atau konsentrasi larutan sama seperti pada proses difusi dan osmosis (Lestari, 2013). Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan penyerapan air oleh biji di antaranya adalah (Lestari, 2013) : Konsentrasi air Bertambah besar perbedaan tekanan difusi antara cairan luar dan dalam biji, bertambah cepat penyerapan air oleh biji. Tekanan hidrostatik Masuknya air ke dalam biji menimbulkan tekanan hidrostatik karena meningkatnya volume air pada membrane biji. Tekanan hidrostatik menyebabkan meningkatnya tekanan difusi air. Hal ini menyebabkan naiknya kecepatan difusi ke luar dan menurunnya kecepatan penyerapan air oleh biji. Kecepatan penyerapan air adalah berbanding terbalik dengan jumlah air yang diserap terlebih dahulu oleh biji. Jadi kecepatan penyerapan pada permulaan tinggi dan kemudian semakin lambat sejalan dengan naiknya tekanan hidrostatik sampai tercapai keseimbangan. Daya intermolecular Daya ini merupakan tenaga listrik, apabila tenaga ini meningkat akan menyebabkan menurunnya tekanan difusi air dan juga berarti turunnya kecepatan penyerapan air. Luas permukaan biji yang kontak dengan air Kecepatan penyerapan air oleh biji berbanding lurus dengan luas permukaan. Pada keadaan tertentu bagian khusus pada biji dapat menyerap air lebih cepat. Suhu Apabila air dipanaskan maka energy dipakai. Sebagian energy ini dipakai untuk meningkatkan difusi air. Oleh sebab itu, apabila suhu ditingkatkan maka kecepatan penyerapan juga naik sampai batas tertentu, dimana tiap 10°C suhu dinaikkan kecepatan penyerapan kira-kira dua kali lipat pada waktu permulaan. Spesies dan varietas Berhubungan dengan factor genetic yang menentukan susunan kulit biji. Umur Berhubungan dengan lama penyimpanan yaitu semakin lama disimpan maka akan semakin sulit untuk menyerap air. Tingkat kemasakan Biji yang semakin masak maka kandungan airnya akan berkurang sehingga kecepatan penyerapan airnya meningkat. Komposisi kimia Biji yang mengandung protein tinggi menyerap air lebih cepat sampai tingkat tertentu daripada biji dengan karbohidrat tinggi. Biji dengan kadar minyak tinggi tetapi kadar proteinnya rendah, kecepatan serapnya sama dengan biji berkadar karbohidrat tinggi. DAFTAR PUSTAKA Siregar, Arbaya. 2003. Fisiologi Tumbuhan. Direktorat Jendral Pendidikan Tingkat DEPDIKBUD. Bandung. Lestari, Ratih Iga. 2013. Imbibisi Biji. [Online]. tersedia: siidaneeibiologi.imbibisi-biji.html?m=1