Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

IPv6 Makalah

DAFTAR ISI ABSTRAK Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. Dalam tugas akhir ini akan di rancang sebuah system jaringan yang menggunakan protokol IPv6 dengan menggunakan sistem operasi Linux. Protokol IPv6 ini akan diimplementasikan dalam protokol routing (RIPng, OSPFv3), applikasi web server, mail server, proxy server dan applikasi server-client KATA PENGANTAR Akhirnya selesai sudah Tugas Akhir dan laporan yang berjudul : Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini tentunya masih terdapat kekurangan, sehingga kami sangat menghargai segala kritik dan masukan yang berguna dari pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan komputer, khususnya di bidang komputer paralel. Sekali lagi penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat. Palangkaraya, 13 Juli 2012 Adi Firman Setiawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IP versi 6 (IPv6) merupakan protokol Internet baru yang dikembangkan pada tahun 1994 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menggantikan IP versi 4 (IPv4) yang saat ini tengah mendekati ambang batas alokasi alamatnya. Ruang alamat IPv4 ini diperkirakan akan habis pada tahun 2011 (Huston 2005). Tujuan utama dikembangkannya IPv6 adalah untuk meningkatkan ruang alamat Internet sehingga mampu mengakomodasi perkembangan jumlah pengguna Internet yang semakin pesat. IPv4 yang pada dasarnya tidak pernah berubah sejak 1981 memiliki panjang alamat IP sebesar 32 bits yang artinya hanya mampu mengakomodasi 232 alamat (Postel 1981). Di lain pihak, IPv6 dengan panjang alamat 128 bits mampu menampung 296 kali jumlah alamat yang dapat disediakan oleh IPv4 (Deering 1995). Pengembangan IPv6 akan menciptakan keadaan di mana jaringan yang masih menggunakan IPv4 berdampingan dengan jaringan yang sudah mengimplementasikan IPv6 seperti pada Gambar 1. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian utama pada masa ini adalah bagaimana jaringan IPv6 yang telah dikembangkan mampu berinteraksi dengan jaringan IPv4 yang sudah ada sebelumnya. Dalam implementasi IPv6 ke dalam infrastruktur jaringan Internet yang masih terdapat IPv4 ini, diperlukan mekanisme transisi yang memungkinkan keduanya untuk saling berhubungan. Mekanisme tunneling (IPv6-over-IPv4) merupakan solusi utama pada masa awal pembangunan IPv6. Tunneling sangat tepat dalam mengampu jaringan yang didominasi IPv4. B. Rumusan Masalah Setelah IPv4 sukses penggunaannya oleh para pengguna internet, kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IPv4 hanya dapat menampung para pengguna internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan angka ini diperkirakan akan melonjak kembali beberapa tahun kedepan. Masalah yang paling besar pada Internet Protocol saat ini adalah perputaran kecepatan untuk mencapai suatu titik alamat jaringan yang tersedia. IPv4 mempertimbangkan sekitar 232 atau 4.294.967.296 alamat, sebagian besar kesalahan pada alokasi awal, tanpa meninggalkan ruang untuk pengembangan. IP versi baru yaitu IPv6 menawarkan suatu pemecahan yang lebih permanen, yaitu sekitar 2128 atau 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat. Berdasarkan hal itulah kemudian dirancang suatu protokol internet baru yang dinamakan Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996 yangpenggunaannya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya. IPng atau disebut juga IPv6 sendiri adalah suatu protokol layer ketiga terbaru yang diciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering dikenal sebagai IP. Alasan utama dari penciptaan Internet Protocol Version 6 ini adalah untuk mengoreksi masalah pengalamatan pada versi 4 (IPv4). Karena kebutuhan akan alamat internet semakin banyak, maka IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengalamatan yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan pada IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP sebelumnya. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu peningkatan jumlah alamat dari 32 bit (IPv4) menjadi 128 bit (IPv6). C. Tujuan Penulisan Makalah Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir semester pada matakuliah Jaringan Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya. Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai pada makalah ini, antara lain : mengetahui fitur yang dimiliki ipv6 mengetahui Jenis-Jenis Alamat IPv6 mengetahui Hirarki IPV6 mengetahui Struktur Paket Data Pada IPv6 BAB II PEMBAHASAN A. FITUR-FITUR IPV6 IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain. Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia. Sebagai teknologi penerus atau bisa disebut sebagai pengganti IPv4, dalam standarnya IPv6 mempunyai berbagai fitur baru  yang selain mengatasi berbagai keterbatasan pengalamatan menggunakan IPv4 juga menambah beberapa kemampuan baru. Beberapa fitur IPv6 ini antara lain sebagai berikut : B.Format header baru Format header alamat IPv6 menyederhanakan format header pada alamat Ipv4. Header pada IPv6 memiliki format yang baru yang didesain untuk menjaga agar overhead header minimum. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional yang ditempatkan setelah header IPv6. Jumlah alamat yang jauh lebih besar IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source dan destination. Meskipun secara logika 128 bit telah dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi, tetapi pada IPv6 juga dapat diimplementasikan berbagai level subnetting dan alokasi alamat dari backbone internet ke subnet individual atau organisasi. Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di internet, didesain untuk menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh pengembang. Pada jaringan IPv6, router backbone memiliki table routing yang lebih kecil berdasarkan infrastruktur routing dari ISP.     Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration. Untuk mempermudah konfigurasi, IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang ditransmisikan oleh router local. Bahkan, tanpa adanya router sekalipun, host yang berada pada link yang sama dapat secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat link local dan berkomunikasi tanpa harus mengkonfigurasi secara manual. Keamanan yang sudah menjadi standar built-in. Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network. Dukungan  yang lebih bagus untuk QoS (Quality Of Service) Field baru yang ada pada header IPv6 mendefinisikan bagaimana trafik ditangani dan diidentifikasi. Identifikasi trafik menggunakan field Flow Label pada header IPv6 yang memungkinkan router mengidentifikasi dan memberikan perlakuan special terhadap paket yang ditransmisikan dari source ke destination. Dikarenakan trafik diidentifikasikan di header IPv6, maka dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec. Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node. Protokol Neighbor Discovery pada IPv6 merupakan serangkaian pesan Internet Control Message Protocol untuk IPv6 (ICMPv6) yang memanage interaksi antara node yang bertetangga untuk node-node yang berada dalam link yang sama. Ekstensibilitas. IPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah header IPv6. Tidak seperti opsi yang ada pada header IPv4, yang hanya mendukung 40 byte opsi, ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri C. HIERARKI IPV6 1 digit Hexa dalam IPv6 = 4 digit Biner. Terdiri dari 128 bit (Binary Digit). Prefix terkecil (dikenal dengan istilah Treshold) yang akan dialokasikan APNIC kepada Customer-Network adalah /48. Sebagai perbandingan, pada IPv4 yang disebut sebagai Classful terkecil (sama dengan Treshold pada IPv6) adalah /24. Penulisan bilangan IPv6 sesuai RFC2373 & RFC3177 adalah menggunakan bilangan Hexadecimal dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. /32 |——–|—————————–| 2001:2002:zzzz:zzzz:zzzz:zzzz:zzzz:zzzz 2001:2002:ssss:ssss:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx |——–|—-|—-|——————-| |<32 bit>|16 |16 |<—64 bit——–>| xxxx = Alokasi IPv6 dari APNIC kepada Customer-Network (di IPv4 dikenal dengan ISP Infrastructure). ssss = Assignment dari Customer-Network ke End-site (di IPv4 dikenal dengan istilah end-user). zzzz = Alokasi yang akan diberikan APNIC ke Customer-Site (Customer-Network & End-site). BERAPA TOTAL ADDRESS DALAM /48 IPv6 ? Cara menghitungnya sama dengan pada IPv4 tetapi menggunakan 128 bit (bukan 32 bit). Untuk setiap /48 yang dialokasikan APNIC misalnya, berarti cara menghitungnya adalah: 2^(128-48) = 2^80 Address. Catatan: tanda “^” dibaca pangkat. TABEL THRESHOLD: P 48-P Total /48s Threshold Util% 48 0 1 1 100.0% 47 1 2 2 87.1% 46 2 4 3 75.8% 45 3 8 5 66.0% 44 4 16 9 57.4% 43 5 32 16 50.0% 42 6 64 28 43.5% 41 7 128 49 37.9% 40 8 256 84 33.0% 39 9 512 147 28.7% 38 10 1024 256 25.0% 37 11 2048 446 21.8% 36 12 4096 776 18.9% 35 13 8192 1351 16.5% 34 14 16384 2353 14.4% 33 15 32768 4096 12.5% 32 16 65536 7132 10.9% 31 17 131072 12417 9.5% 30 18 262144 21619 8.2% 29 19 524288 37641 7.2% 28 20 1048576 65536 6.3% 27 21 2097152 114105 5.4% 26 22 4194304 198668 4.7% 25 23 8388608 345901 4.1% 24 24 16777216 602249 3.6% 23 25 33554432 1048576 3.1% 22 26 67108864 1825677 2.7% 21 27 134217728 3178688 2.4% 20 28 268435456 5534417 2.1% 19 29 536870912 9635980 1.8% 18 30 1073741824 16777216 1.6% 17 31 2147483648 29210830 1.4% 16 32 4294967296 50859008 1.2% 15 33 8589934592 88550677 1.0% 14 34 17179869184 154175683 0.9% 13 35 34359738368 268435456 0.8% 12 36 68719476736 467373275 0.7% 11 37 137438953472 813744135 0.6% 10 38 274877906944 1416810831 0.5% 9 39 549755813888 2466810934 0.2% D. JENIS-JENIS ALAMAT IPV6 IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan. Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many. Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa. Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut: Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet. Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet. Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6. Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat. Unicast Address Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni: Alamat unicast global Alamat unicast site-local Alamat unicast link-local Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address) Alamat unicast loopback Alamat unicast 6to4 Alamat unicast ISATAP Unicast global addresses Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast globalterbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node). Field Panjang Keterangan 001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global. Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global. Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID). Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu. Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini. Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID). Unicast site-local addresses Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada Internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48. Field Panjang Keterangan 111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis. Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik. Unicast link-local address Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah fe80::/64. Field Panjang Keterangan 1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local. Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik. Unicast unspecified address Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::). Unicast Loopback Address Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1. Unicast 6to4 Address Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasicolon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat IPv4157.60.91.123 diterjemahkan menjadi alamat IPv6 2002:9d3c:5b7b::/48. Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, yakni 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID. Unicast ISATAP Address Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-localatau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5efe), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4. Multicast Address Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah ff00::/8. Field Panjang Keterangan 11111111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast. Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient. Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya interface-local,link-local, site-local, organization-local atau global. Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast Anycast Address Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast. IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamatanycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima. E. Struktur Paket Data Pada IPv6 Dalam men-design header paket ini, diupayakan agar cost atau nilaipemrosesan header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebihreal time. Misalnya, alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket.Sedangkan pada header IPv4 ketika paket dipecah-pecah, ada field Untukmenyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika paket tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jika diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi security dan lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header, maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja, sehingga waktu emrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini, meskipun ukuran header asar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja. Gambar 2.6 Struktur Header Dasar pada IPv6 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing. Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCPv6 Server sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration. Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. B. Saran Belajarlah banyak-banyak membaca dari buku, referensi yang lain agar mendapat pengetahuan yang lebih luas dan berkembang dari sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Sumber: http://www.asaltau.com/ipv6-address-introduction. 13 juli 2012 palangkaraya. Sumber: networkandrouting.blogspot.com . 13juli 2012 palangkaraya. Sumber: id.wikipedia.org. 13 juli 2012 palangkaraya. Sumber: www.google.com . 13 juli 2012 palangkaraya. PAGE \* MERGEFORMAT iii