Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PT. CITRA RESINS INDUSTRIES Modern Cikande Industrial Estate Jalan Modern Industri II No. 10 Cikande-Serang 42168, Banten Tlp./Fax. (+62) 254 404611(hunting) / 254 404612 Disusun oleh : Kanita Khoerunisa NIS : 9980025455 Paket keahlian : Kimia Industri PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BANDUNG PAKET KEAHLIAN: KIMIA INDUSTRI, TEKNIK PENYEMPURNAAN TEKSTIL, KIMIA ANALISIS, DAN FARMASI Jalan Soekarno-Hatta No.596 Tlp./Fax. (022) 7563077 / 7503853 Bandung 40286 Web: www.smkn7bandung.sch.id E-mail: info@smkn7bandung.sch.id LEMBAR PENGESAHAN PIHAK PERUSAHAAN PT. CITRA RESINS INDUSTRIES Modern Cikande Indusrial Estate Jalan Modern Industri II No.10 Cikande-Serang, Banten, Indonesia Pada Tanggal: 31 Maret 2015 Pembimbing, Pimpinan Industri, Fety Aniarsih (Technical Support Manager) LEMBAR PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMKN 7 BANDUNG Jalan Soekarno-Hatta No.596 Bandung 40286, Indonesia Pada Tanggal: Menyetujui, Ketua Paket Keahlian, Pembimbing, Dian Mitha Karlipah Deni NIP. NIP. Mengetahui, Kepala Sekolah, Waka Bidang Hubin Dra.Ike Raudah Deni NIP. NIP. IDENTITAS SISWA Nama Siswa : Kanita khoerunisa Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 September 1998 Jenis Kelamin : Perempuan NIS : 9980025455 Sekolah : SMK Negeri 7 Bandung Alamat Sekolah : Jalan Soekarno-Hatta No.596 Bandung 40286 Paket Keahlian : Kimia Industri Golongan Darah : B Alamat : Kp. Situ Aksan Gg. Madrasah, Rt/Rw: 06/03 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung 40222 Nama Orang tua : Kamaludin Nomor Telepon : 089661098597 / 085314183644 Bandung,31 Maret 2015 IDENTITAS DUNIA INDUSTRI Perusahaan : Alamat : Telephon /Fax : Bidang Usaha/Produk yang dihasilkan Kompetensi yang diberikan : 1. Pada siswa 2. 3. Nama Pimpinan Perusahaan : Nama Pembina Perusahaan : Contact Person : Cikande, 31 Maret 2015 Mengetahui, Pembimbing Perusahaan Fety Aniarsih (Technical Support Manager) Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan penulis kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri di PT. Citra Resins Industries. Laporan ini berisikan salah satu kegiatan di PT. Citra Resins Industries, di Bagian Laboratorium Aplikasi, yaitu hasil produk dari Bagian Produksi berupa resin diapliaksikan dalam pembuatan Cat. Proses pengaplikasian resin dalam cat, meliputi proses pembuatan pasta untuk cat pigment, proses pembuatan cat, pengecekan Quality Cat yaiutu: solid content, kehalusan (fineness), viscositas cat, drying time, kekerasan cat (hardness), kilap (gloss) dan sebagainya. Laporan prakerin ini bertujuan sebagai syarat kenaikan kelas, dan laporan prakerin ini semoga bisa menjadi bekal ilmu untuk adik kelas penulis yang akan melaksanakan prakerin selanjutnya. Atas terselesainya laporan Praktek Kerja Industri ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: Allah SWT karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini Ibu Dra. Ike Raudah sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Bandung, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksankan Praktek Kerja Industri. Bapak Roy K Kurniawan, sebagai Vice President Director PT. Citra Resins Industries Bapak Ferry Tannumihardja, sebagai Manufacturing & Business Development Director PT. Citra Resins Industries Bapak Deni, sebagai Kepala bagian Hubin SMK Negeri 7 Bandung yang telah membantu penulis untuk melaksanakan Prakerin di PT. Citra Resins Industries Bapak M. Toto Leksono, sebagai Deputi General Manager PT. Citra Resins Industries Bapak Bagus Oktoharyanto, sebagai Plant Manager PT. Citra Resins Industries Bapak Stephanus Juwinata, sebagai Human Resources Development Supervisor yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Industri Bapak Deni, sebagai pembimbing Praktek Kerja Industri disekolah SMK Negeri 7 Bandung yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan laporan ini Ibu Fety Aniarsih, sebagai Technical Support Manager yang telah memberikan bimbingan serta saran kepada penulis selama Praktek Kerja Industri Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materil sehingga penulis terus semangat melaksanakan Praktek Kerja Industri dan menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri ini. Penulis sadar bahwa pembuatan laporan ini jauh dari sempurna maka dari itu penulis meminta saran dan kritik dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri di PT. Citra Resins Industries. Demikian laporan Praktek Kerja Industries ini penulis susun, semoga laporan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca. Bandung, 31 Maret 2015 Penulis, Kanita Khoerunisa I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktek Kerja Industri Seperti yang telah penulis ketahui sebelumnya, bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang berbeda dengan Sekolah Menengah Umum lainnya. Banyak hal yang dipelajari lebih mendalam di lingkungan SMK sesuai dengan kejuruan yang dipilih di sekolah tersebut. Selain program belajar yang memiliki persentase 60% praktek dan 40% teori, SMK juga mengharuskan siswa-siswinya untuk tidak belajar hanya di sekolah saja melainkan memiliki pengetahuan dan melakukan praktek di lapangan dimana perusahaan yang dipilih harus sesuai dengan kejuruan yang telah dipilih oleh siswanya. Ini bertujuan agar para siswa SMK lebih siap untuk terjun di dunia kerja, seperti yang telah penulis ketahui siswa SMK dipersiapkan untuk langsung bekerja karena telah kompeten di bidangnya masing-masing dan diharapkan para siswa mampu bersaing di lapangan (lingkungan industri) serta mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan masyarakat umum khususnya lingkungan industry Salah satu syarat untuk menyelesaikan program study SMK Negeri 7 Bandung adalah dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri yang bertujuan untuk membandingkan teori yang didapat selama di sekolah semester IV dengan kenyataan sebenarnya yang ada di lapangan dan kegiatan tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan sebagai tolak ukur sejauh mana para siswa-siswi memahami lingkungan industri tempat mereka melaksanakan Praktek Kerja Industri. Praktek Kerja Industri ini merupakan program sekolah, program ini wajib dilaksanakan oleh siswa-siswi SMK Negeri 7 Bandung. Praktek Kerja Industri juga merupakan suatu pendidikan bagi siswa-siswi untuk lebih mengenal dunia industri tidak sebatas hanya diajarkan oleh sekolah. Praktek Kerja Industri dilaksanakan 2 (dua) kali selama 3 bulan di 2 (dua) industri yang berbeda, dilaksanakan pada semester 4 (empat) dan 5 (lima). Tujuan Praktek Kerja Industri Pelaksanaan praktek kerja industri bertujuan untuk : meningkatkan kemampuan siswa pada bidang knowledge, attitude, dan skill. mengenalkan dan menerapkan pada siswa disiplin di dunia industri. memberi gambaran kepada siswa mengenai situasi kerja sehingga kelak dapat menyesuaikan diri dengan baik. menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai di dunia perindustrian Indonesia. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri Tujuan dari pembuatan laporan praktek kerja industri , yaitu : sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melakukan Prakerin. untuk melaporkan dan menjelaskan segala kegiatan siswa di dunia kerja selama melaksanakan Prakerin. Ruang Lingkup Ruang Lingkup yang dibahas dalam laporan ini, yaitu; Aspek Pengaplikasian Resin menjadi Cat Aspek Pengecekan Quality Cat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri E.1. Waktu: Penulis melaksanakan praktek kerja industry, Dimulai pada tanggal : 05 Januari 2015 - 31 Maret 2015, Waktu kerja pukul : 08.00 - 17.00 (WIB) sesuai dengan standar perusahaan dan waktu istirahat 60 menit. E.2. Tempat: Penulis melaksanakan praktek kerja industri di PT. Citra Resins Industri yang beralamat di Modern Cikande Industrial Estate, Jl. Modern Industri II No. 10 Cikande-Serang 42186, Banten SEJARAH PT. CITRA RESINS INDUSTRIES PT. Citra Resins Industries didirikan pada tahun 2011 mengadopsi teknologi dari Geldmacher GMBH , Jerman. PT. Citra Resins Industries adalah anak perusahaan kelompok Indo Lysaght yang menangani berbagai manufaktur kimia dan bisnis seperti Zinc Oxide, Zinc Chloride, Oil & Gas. PT. Citra Resins Industries terletak di Kawasan Industri terbesar di Asia untuk industri cat dan memproduksi berbagai produk khusus resin coating dengan kapasitas produksi 18.000 metrik ton pertahun. Tujuan PT. Citra Resins Industries adalah untuk tumbuh bersama-sama dengan pemasok dan pelanggan berdasarkan win-win solution. Komitmen PT. Citra Resins Industries adalah membantu pelanggan untuk memecahkan masalah mereka dengan memberikan kualitas luar biasa dari resin dan dukungan teknis yang kuat. Resin Coating merupakan pengikat dan bahan utama yang menentukan kualitas akhir produk coating. Oleh karena itu, PT. Citra Resins Industries menyediakan pelayanan dengan dukungan teknis eksklusif untuk memastikan pelanggan mencapai tujuan mereka dengan produk berkualitas tinggi dan konsistensi dalam kualitas dan pasokan. PT. Citra Resins Industries memproduksi resin (pengikat lapisan permukaan) menggunakan teknologi Jerman dan menawarkan resin berbasis pelarut (solvent base), resin komposit dan resin khusus lainnya. Aplikasi coating khususnya cat berbasis solvent untuk pembuatan coating/cat arsitektur, industri logam, automotif OEM, refinishes kendaraan, industri kayu, tinta, pelapis kaleng, aerosol, genteng dan industri coating coil. Jenis resin yang diproduksi: Resin Akrilik dengan merek dagang Citacryl Resin Amino dengan merek dagang Citamino Resin Alkid dengan merek dagang Citrakyd Resin Modifikasi dengan merek dagang Citares LOKASI PERUSAHAAN G.1. Head Office / Factory PT.Citra Resins Industries Modern Cikande Industrial Estate JL.Modern Industri II No.10 Cikande – Serang 42168, Banten. Telepon: +62 254 404611 (hunting) Faximile: +62 254 404612 G.2. Marketing Office Berada di komplek Puri Mutiara Blok A No. 23-25 JL.Griya Utama, Sunter Agung Jakarta Utara 14350, Indonesia Telepon: +62 21 65311333 (hunting) Faximile: +62 21 65318430 G.3. Representative Office Wisma Metropolitan I, 11th JL.Jendral Sudirman Kav. 24 Kel. Karet, Jakarta 12920, Indonesia MISI, JANJI, DAN KOMITMEN PERUSAHAAN H.1. Misi Our mission is delivering result through people, innovations and Technologies. H.2. Janji We deliver added value to our customers-with competitive and innovative solutions The needs of our suppliers by adhering to our company values. H.3. Komitmen Citra Resins committed to use resource more efficiently, provide value to our customers and suppliers, delivering solutions to our customers needs. As part our transparency, and accountability to achieving our goals. KETENAGAKERJAAN PERUSAHAAN Jumlah dan Status Karyawan PT. Citra Resins Industries memiliki kurang lebih 56 karyawan. Adapun Status Karyawan di PT. Citra Resins Industries Cikande Plant dibedakan menjadi tiga yaitu: Karyawan Kontrak Karyawan kontrak adalah karyawan yang terikat hubungan kerja dengan PT. Citra Resins Industries Cikande Plant untuk jangka waktu tertentu sesuai pada surat perjanjian kerja. Segala kebutuhan karyawan akan ditanggung oleh PT. Citra Resins Industries Cikande Plant secara langsung. Karyawan kontrak ini biasanya ditempatkan di bagian produksi. Karyawan Training Karyawan Training adalah karyawan yang terikat kontak kerja dengan PT. Citra Resins Industries Cikande Plant selama tiga bulan sebelum menjadi karyawan tetap. Karyawan Tetap Karyawan tetap adalah karyawan yang telah melewati masa training dan terikat hubungan kerja dengan PT. Citra Resins Industries Cikande Plant dengan jangka waktu yang tidak ditentukan atau sampai batas masa pensiun. Hari Kerja dan Waktu Kerja Hari kerja yang berlaku di PT. Citra Resins Industries Cikande Plant adalah hari Senin sampai Jumat. Untuk hari Sabtu dan Minggu dan hari libur nasional, apabila karyawan diintruksikan untuk bekerja, maka perusahaan akan menghitung jam kerja dengan upah lembur. Jam kerja yang berlaku di PT. Citra Resins Industries Cikande Plant dibagi menjadi 2, yaitu shift dan non shift. Karyawan jam kerja non shift memiliki jam kerja 8 jam setiap hari, dimulai dari pukul 08.00 s.d 17.00 WIB, sedangkan untuk karyawan shift yang meliputi Departemen Production dan Packaging pembagiannya adalah sebagai berikut: shift 1 dimulai dari pukul 07.00 s.d 15.00 WIB shift 2 dimulai dari pukul 15.00 s.d 23.00 WIB shift 3 dimulai dari pukul 23.00 s.d 07.00 WIB BAB II TINJAUAN PUSTAKA Resin Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Memberikan daya rekat (adhesion), kilap (gloss), kekerasan (hardness), daya tahan (durability). Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur aplikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Fungsi dan sifat dari resin: Sebagai pengikat pigment Sebagai pembentuk body dari cat, yang memberikan daya adhesi terhadap substrat yang dilapisi Memberi daya kilap pada cat Memberi ketahanan lapisan cat yang terbentuk terhadap air, panas dan sebagainya. PT.Citra Resins Industries pada saat ini hanya memproduksi resin solvent base, resin yang diproduksi terdiri dari: Alkyd Resins: Short Oil Alkyd Medium Oil Alkyd Long Oil Alkyd Acrylic Resins: Thermosetting Acrylic Acrylic Polyol Thermoplastic Acrylic Amino Resins: Urea Melamine Urea-Melamine Benzoguanamine Specialty Modified Resins: Epoxy Ester Urethane Modified Alkyd Saturated Polyester Styrenated Alkyd Very Long Oil Plasticizing Pada dasarnya pembuatan cat, menggunakan teknologi yang berkaitan dengan teknologi kimia organik dan kimia polimer. Prosesnya dengan memanfaatkan kimia antar permukaan, kimia koloid, elektrokimia dan petrokimia. Pada saat ini penggunaan cat solvent base semakin meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah permintaan cat untuk mencukupi kebutuhan industri, automotive, mesin, kapal juga meningkat. Sehingga perlu dilakukan pengembangan terhadap teknologi pembuatan cat agar dapat memproduksi cat dengan kualitas yang tinggi. Klasifikasi Resin Resin dari asalnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Resin Alam: Resin yang diperoleh dari alam , biasanya berbentuk padat seperti getah ( Natural Hard Resin). Natural Resin dari tanaman Contoh: Colophonium dan Gum Resin dari pohon pinus, Copal dari pohon copal, Damar dari pohon damar. Natural Resin dari hewan Contoh: Shellac dari sekresi serangga. Natural Resin dari petrokimia Contoh: Bitumous resin dan Petro resin Resin Sintetis: Dibuat dari bahan-bahan kimia dan dimasak pada suhu tinggi. Resin Alkyd Paling banyak dipakai untuk cat. Long Oil Alkyd ( kadar minyak tinggi ). Jenisnya: air drying dan synthetic varnish/enamel. Medium Oil Alkyd ( kadar minyak sedang ). Jenisnya: semi air drying, air drying dan industrial enamel. Short Oil Alkyd Jenisnya: semi air drying, non drying, cat dasar, anti korosi, dan ducco. Resin Amino Resin penting untuk pembuatan wood finishes, automotive, industrial, electric appliance, dan mesin. Untuk pembuatan resin amino digunakan oil type: Urea Melamine Urea-Melamine Resin Akrilik Hasil polimerisasi adisi dari acrylic monomer dan derivatnya. Berdasarkan sifatnya resin akrilik dibagi menjadi tiga: Thermoplastic Acrylic Memiliki molekul yang relatif tinggi. Banyak digunakan untuk cat berkualitas tinggi yang kering oleh udara. Thermosettic Acrylic Bereaksi dengan resin amino, pengeringannya pada suhu tinggi 100 ºC - 150ºC. Acrylic Polyol Mempunyai gugus fungsional hydroxyl yang reaktif,OH atau OH Value. Direaksikan dengan hardener Isocyanate (membentuk polyurethane). Cat Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigment. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air). Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wipping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain. Cat terbagi atas dua jenis, yaitu: Cat Solvent Base adalah semua produk yang bahan pelarutnya bukan air. Cat Water Base adalah semua produk yang bahan pelarutnya adalah air . Bahan-Bahan Membuat Cat Resin Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Memberikan daya rekat (adhesion), kilap (gloss), kekerasan (hardness), daya tahan (durability). Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Pigment Pigment adalah bubuk atau pasta yang memberikan warna serta fungsi protektif dan mempunyai daya tutup atau bahan pengisi. Terbagi atas beberapa jenis: Organik Pigment yang terbentuk dari senyawa-senyawa organik (karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen). Anorganik Terbentuk dari mineral-mineral atau garam-garam logam yang terbentuk secara alami (bahan galian) ataupun dari hasil reaksi kimia di pabrik.Contoh : Titanium Dioxida (TiO2), Besi Oxida (Fe2O3). Fungsi Pigment: Optis Memberi karakter khas pada penampakan cat tersebut, seperti: warna, derajat kilap (gloss) maupun daya tutupnya. Protektif Memberi nilai tambah pada karakter kekuatan cat tersebut, seperti: kekuatan terhadap cuaca, korosi, panas atau api, dll. Reinforcing Meningkatkan sifat seperti meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya tahan terhadap abrasi, dll. Sifat-sifat pigment tersebut adalah: Warna dasar. Bentuk dan ukuran partikel. Oil absorption. Hiding power (refractive index). Daya tahan terhadap panas dan asam basa. Bleeding. Solvent Solvent adalah cairan (biasanya mudah menguap) yang berperan melarutkan atau mendispersi komponen-komponen pembentuk film (resin, pigment dan/atau additive) yang akan menguap terbuang ke lingkungan selama proses pengeringan. Fungsi Utamanya: Untuk melarutkan resin. Untuk mengatur viscositas cat sehingga cat dapat dipakai pada kondisi yang sesuai. Penggolongan Solvent berdasarkan struktur kimia: Hidrokarbon dari Minyak bumi, yaitu: Hidrokarbon Aromatik, Misalnya: Toluene, Xylene. Hidrokarbon Alifatik, Misalnya: Petroleum eter, Mineral Spirit, Gasoline, Kerosin. Hidrokarbon yang Dihalogenasi, Misalnya: Karbon Tetraklorida, Trikloroetil. Keton Misalnya: Aseton, Metil Etil Keton (MEK), Sikloheksanon, Metil Iso Butil Keton (MIBK). Alkohol Jenis alkohol yang paling banyak dipakai dalam industri cat adalah: Metanol, Etanol, n-Propanol, n-Butanol, Iso Propil Alkohol (IPA), Iso Butil Alkohol (IBA). Ester Merupakan pelarut yang banyak dipakai dalam campuran pelarut untuk Nitro Cellulosa (NC), contohnya: n-butil asetat, etil asetat, cellosolve acetate, butyl cellosolve. Additive Bahan yang ditambahkan dalam jumlah kecil, selain resin, pigment, dan solvent atau bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan dan hasilnya sesuai dengan keinginan. Mempunyai fungsi: Mempercepat atau mempermudah proses Wetting Agent Membasahi resin agar mudah dalam proses absorbsi. Dispersing Agent Mempermudah distribusi pigment dan extender ke dalam cairan resin. Mengurangi dampak buruk selama penyimpanan Anti Skinning Agent Mencegah proses pengulitan pada permukaan cat (oil atau alkyd base resin) selama penyimpanan. Thickening Agent Mempertahankan kekentalan cat atau melindungi cat selalu dalam kondisi koloid. Anti Settling Agent Mempertahankan pigment selalu berada pada kondisi dispersi yang stabil dalam campuran sehingga tidak mengendap Mengurangi dampak buruk selama pemakaian Anti Sagging Mencegah turunnya atau melelehnya cat jika dipakai pada permukaan tegak. Anti Flooding dan Floating Mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal maupun horizontal. Anting Foaming Mencegah atau menghilangkan timbulnya busa pada cat selama proses ataupun aplikasi. Levelling Agent Meningkatkan kualitas permukaan cat sehingga permukaannya rata tidak bergelombang. Memperbaiki atau merubah sifat film Drier Mempercepat reaksi oksidasi dan polymerisasi dari ikatan tak jenuh pada cat jenis alkid atau synthetic (mengandung drying oil). Plasticizer Meningkatkan fleksibilitas cat, terutama pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar, seperti NC. Catalyst Mempercepat reaksi crosslinking antara resin amino dan alkyd polyol (atau turunnya). Biasanya dipakai senyawa-senyawa asam organik maupun anorganik. Anti Fooling Agent Mencegah timbulnya atau melekatnya tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal. Anti Static Agent Mencegah atau mengurangi tumbuhnya arus listrik static selama pemakaian. Matting Agent Menurunkan derajat kilap lapisan cat dari gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt. Anti Fungus Mencegah timbulnya jamur Klasifikasi Cat Berdasarkan Resin Amino Alkyd Resin Paint Umumnya dibuat produk cat melamine (acid curing) dan stoving (thermosetting). Cat melamine adalah cat dua komponen yaitu komponen A yang terbuat dari resin alkid yang dikombinasikan dengan resin amino, sedangkan komponen B adalah katalis, yang biasanya terbuat dari asam. Cara aplikasi yaitu dengan diencerkan menggunakan solvent dan diaplikasikan dengan cara dispray. Resin yang dipakai adalah short oil alkyd dan amino resin. Umumnya digunakan untuk: Wood Finishes, Automotive, Industrial, Electric Appliance, dan Mesin. Jenis cat yang diproduksi: Cat Dasar (Primer). Cat Akhir (Top Coat). Keuntungan: Harga sangat murah. Sangat cepat kering. Film yang terbentuk tebal. Tingkat kilap bagus. Ketahanan terhadap bahan kima baik. Daya lekat bagus. Kerugian: Mengeluarkan emisi formaldehida. Cara aplikasi lebih sulit dibanding cat satu komponen. Bila diaplikasikan cukup tebal terkesan seperti plastik. Amino Acrylic Resin Paint Biasanya disebut dengan stoving (thermosetting). Resin yang dipakai akrilik dan amino resin, pengeringannya pada suhu tinggi 100 ºC - 150ºC biasanya selama 20 – 30 menit. Umumnya digunakan untuk: Automotive, Industrial, OEM (Original Equipment Manufacturing), dan Electric Appliance. Jenis cat yang diproduksi: Cat Dasar (Primer). Cat Akhir (Top Coat). Acrylic Resin Paint Biasanya disebut dengan cat akrilik (thermoplastic/TPA).Terbuat dari resin akrilik yang tidak bersifat menguning , biasa dikombinasi dengan Cellulosa Acrylic Butirat (CAB). Cara aplikasi yaitu dengan dilarutkan dalam solvent dan diaplikasikan dengan kuas atau spray. Selain itu resin akrilik yang mengandung gugus OH yang direaksikan dengan Isocianat (-NCO) menjadi polyurethane, yang terdiri dari 2 komponen yaitu Polyol (sebagai Base) dan Isosianat (sebagai hardener) yang diencerkan menggunakan solvent yang sesuai untuk polyurethane. Cara aplikasi menggunakan spray gun. Umumnya digunakan untuk: Automotive, Industrial, Helmet,dan Mesin. Jenis cat yang diproduksi: Cat Dasar (Primer). Cat Akhir (Top Coat). Keuntungan: Cepat kering. Cara aplikasi mudah . Tingkat kilapnya cukup tinggi. Ketahanan terhadap bahan kimia cukup baik. Tidak menguning. Dapat dikombinasikan menjadi 2 cat komponen (PU). Kerugian menggunakan: Harga agak mahal Agak susah untuk aplikasi yang menutup pori Mengandung isosianat (hardener) yang berbahaya. Alkyd Resin Paint Terbuat dari resin sintetis dengan bahan dasar alkyd (memiliki padatan cukup tinggi). Alkyd paint termasuk dalam deretan cat besi, karena menggunakan teknologi terakhir yaitu conventional paint. Alkyd paint mempunyai ragam corak yang kaya sesuai dengan permintaan customer serta mempunyai dua aplikasi produk yaitu alkyd primer dan alkyd finish. Macam-macam: Cat Synthetic Menggunakan resin alkyd jenis Long Oil Alkyd dan Medium Oil Alkyd. Umumnya memiliki fungsi decorative dan protective. Cocok digunakan untuk pengecatan bangunan, kapal, mesin, konstruksi, dan sebagainya. Cara aplikasi yaitu dengan dilarutkan menggunakan solvent dan diaplikasikan dengan kuas atau dispray. Proses pengeringan dengan oksidasi, yaitu bereaksi dengan oksigen. Jenis cat yang diproduksi: Cat Dasar (primer). Cat Akhir (top coat). Keuntungan: Mudah didapat dan harga relatif murah. Cara aplikasinya mudah. Tingkat kilap tinggi. Kerugian: Cepat menguning. Lambat kering. Bila disimpan terlalu lama dapat terbentuk lapisan kulit di permukaan. Cat synthetic memiliki keunggulan dan kekurangan, sehingga pemanfaatannya harus sesuai dengan kriteria cat synthetic itu sendiri. Ducco Paint Resin yang dipakai Short Oil Alkyd dengan NC (Nitro Cellulose)/CAB (Cellulose Acetate Butyral). Cara aplikasi yaitu dengan diencerkan menggunakan solvent kemudian diaplikasikan dengan kuas atau dispray. Umumnya memiliki fungsi decorative dan automotive. Digunakan untuk wood finishes (furniture), auto refinishes (pengecatan ulang mobil), pengecatan pagar, dan sebagainya. Jenis cat yang diproduksi: Cat Dasar (Primer, Dempul, Sanding Sealer). Cat Akhir (Top Coat) Keuntungan: Mudah didapat dan harga relatif murah Cepat kering Cara aplikasi mudah Kerugian: Cepat menguning Film yang terbentuk tipis Tidak tahan solvent Proses Pembuatan Cat MULAI PENIMBANGAN BAHAN (PASTA. RESIN, ADDITIVE, SOLVENT) MIXING COLOUR MATCHING TIDAK OK ADJUSTMENT VISCOSITAS CEK QUALITY CONTROL TIDAK OK FILTERING & PACKING SELESAI Peralatan Mixer Mixer adalah Pencampuran diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-bahan. Dalam hal ini diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya pencampuran dapat berlangsung dengan baik. Shaker Shaker adalah alat yang digunakan untuk mengaduk atau mencampur suatu larutan dengan larutan yang lain sehingga bersifat homogen dengan gerakan satu arah. Prinsip kerja shaker adalah motor berputar untuk menggerakkan tuas, dan tuas tersebutdihubungkan dengan poros yang terhubung dengan sebuah plat. Ketika motor berputar, secara otomatis mekanik shaker bisa menggerakkan plat tersebut dengan gerakkan jungkat-jungkit. Sistem / Proses Pengecatan Primer Produk untuk persiapan permukaan agar siap dicat. Under Coat Cat dasar untuk membantu daya lekat dan daya tutup cat akhir serta mempunyai sifat protektif. Top Coat Cat akhir yang berfungsi memberikan dekoratif dan protektif pada substrat. Mekanisme Pengeringan Proses pengeringan suatu lapisan cat yang dipengaruhi oleh: Temperatur / kelembaban disekitarnya Ventilasi dan sirkulasi udara Ketebalan lapisan cat Ada 2 mekanisme proses pengeringan: Physic Cat akan mengering dengan penguapan solvent yang terkandung.Terjadi pada cat dengan resin ; chlorinated rubber, vinyl, bitumen, danemulsion / cat tembok. Kimia Cat akan mengering dengan suatu reaksi kimia dan disertai denganpenguapan solvent yang terkandung.Reaksi kimia tersebut berlangsung dalam 2 keadaan: Dipanaskan,dilakukan pada stoving paint / cat oven. Temperatur kamar; Reaksi kimia antara resin yang terkandung (resin alkyd)dengan oxygen dari udara. Reaksi kimia antara resin dengan curing agent, terjadipada cat 2 komponen (Epoxy, polyurethane ataupunpolyster) yaitu reaksi kimia antara base denganhardener. Reaksi kimia antara resin dengan pigment zinc disertaidengan penyerapan uap air dari udara (moisture curing)terjadi pada cat zinc silicate. Ada beberapa istilah tingkat waktu pengeringan; Touch Dry Dust Free Hard Dry Dry to recoat Through Dry Dry to handle. Teknik Aplikasi Pencelupan Cocok diterapkan apabila menggunakan larutan cat dengan viskositas rendah. Cara aplikasinya dengan mencelupkan benda yang akan dicat ke dalam larutan cat. Penggunaan Kuas Dengan mencelupkan kuas ke dalam larutan cat kemudian mengoleskan ke permukaan substrat. Keuntungannya: Efisiensi larutan cat tinggi karena larutan cat yang terbuang hanya sedikit. Kerugiannya: Waktu pengerjaan lambat. Hasil kurang halus karena cat yang diaplikasi menimbulkan bekas kuas. Penyemprotan (Spray) Aplikasi yang paling umum digunakan dalam produksi furniture dan handicraft. Keuntungan: Cat yang menempel pada substrat lebih halus karena pada saat menempel cat berbentuk butiran kecil, adanya atomisasi. Efisiensi besar dan kecilnya loss faktor spray dipengaruhi oleh: Bidang yang hendak dispray. Efisiensi dari spray gun. Keahlian pekerja dalam menguasai teknik aplikasi menggunakan spray gun. Tarikan Cara aplikasinya dengan menarik cat yang terdapat di panel (dapat berupa thin plate, kertas aplikasi, kaca atau papan kayu) menggunakan aplikator Dr.Blade. Ketebalan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misal : 30, 60, 90, 120 micron atau ukuran lainnya. BAB III PROSES PENGAPLIKASIAN RESIN MENJADI CAT CAT SYNTHETIC Cat Synthetic Enamel adalah Cat Synthetic Alkyd yang dibuat dengan bahan dasar Alkyd atau lebih tepatnya resin long oil alkyd (LOA) atau medium oil alkyd (MOA). Cat ini mengering dengan adanya reaksi polymerisasinya terjadi antara resin alkyd dengan bahan yang disebut drier (pengering). Cat synthetic juga disebut cat synthetic enamel karena memakai zat perekat dari synthetic. “kepadatan cat ini sangat tinggi, cukup 2 lapis akan memberikan kilap yang tinggi dan daya tutup serta daya tahan yang baik “ Cat jenis ini waktu kering umumnya di atas 4 jam, oleh karena itu untuk mempercepat waktu pengeringan ditambahkan resin lainnya yaitu resin petrosin. Cat ini menghasilkan cat yang tahan lama dan kilap yang baik di atas permukaan kayu dan besi. Kelemahan dari cat ini adalah warnanya cepat berubah menjadi kuning dan kilapnya cepat menurun, dan harganya paling murah dibandingkan cat dengan bahan dasar resin lainnya seperti resin acrylic, epoxy atau polyurethane. Cat synthetic enamel dapat diaplikasikan dengan kuas, rol, atau spray. PROSES PEMBUATAN CAT SYNTHETIC Dari sampel resin yang didapat dari produksi dan dari laboratorium RnD, laboratorium aplikasi pada dasarnya membuat cat berdasarkan cat berpigment. Proses Pembuatan Cat Dengan Pigment Cat terdiri atas tiga bagian, yaitu : solvent (pengencer), resin (pengikat) dan pigment (pigmen). Pada dasarnya pigment adalah warna cat itu sendiri atau sering disebut juga molekul warna. Tapi seringkali, pigmen tidak dapat menempel sendiri di permukaan substrat. Oleh karena itu digunakan resin, sebagai ‘lem’ yang akan mengikat pigment ke permukaan substrat sehingga pigment tetap menempel di atas permukaan substrat. Pada proses pembuatan cat dengan pigment ada dua proses yang dilakukan, yaitu pembuatan bahan setengah jadi dan bahan jadi. Bahan setengah jadi yang dimaksudkan adalah pigment pasta. Dan bahan jadi yang dimaksudkan adalah cat itu sendiri. Prosedur Kerja Pembuatan Pasta Alat yang digunakan: Mixer Timbangan analitik Tabung plastik Sendok Mug Beaker glass Botol Selai Glass Bead Fineness Gauge Spatula Saringan Bahan yang digunakan: Resin Pigment (TiO2) Additive Solvent Cara pembuatan Persiapan alat: Siapkan lap mug, beaker glass, sendok, mixer, tabung plastic, botol selai dan pastikan dalam keadaan bersih. Hidupkan mixer dan timbangan analitik. Isi bak pendingin menggunakan air bersih. Persiapan Bahan: Timbang resin dan additive sesuai formula dan masukkan ke dalam tabung plastik. Timbang solvent sesuai formula dan masukkan ke dalam beaker glass. Timbang TiO2 sesuai dengan formula dan masukkan di wadah lain. Timbang glass bead sesuai dengan formula dan masukkan ke dalam mug. Proses Produksi: Tambahkan sedikit solvent ke dalam campuran resin dan additive yang ada dalam tabung plastik. Mixing campuran tersebut hingga rata kurang lebih selama 5 menit dengan speed ± 900 rpm. Tambahkan sedikit demi sedikit TiO2 ke dalam campuran tersebut hingga tercampur rata. Masukkan glass bead ke dalam campuran kemudian grinding dengan speed ± 6500 rpm selama 45 menit. Pengecekan: Cek fineness dari pasta mengunakan Fineness Gauge. Apabila fineness sudah dibawah 10 micron maka saring pasta tersebut hingga terpisah dengan glass beadnya dan masukkan ke dalam botol selai. Pengemasan: Saring pasta menggunakan saringan dan masukkan ke dalam botol selai. Tulis identitas dari pasta yang dibuat dan viskositas pasta yang didapatkan di botol selai. Prosedur Kerja Pembutan Cat Alat yang digunakan: Mixer Timbangan analitik Sendok Mug Beaker glass Spatula Saringan Kaleng Thermometer Viskometer Bak air dingin Bahan yang digunakan: Resin Pasta Additive Solvent Es batu Cara Pembuatan: Persiapan alat: Siapkan lap mug, beaker glass, sendok, mixer, viskometer, kaleng dan pastikan dalam keadaan bersih. Hidupkan mixer, timbangan analitik, dan viskometer. Isi bak pendingin menggunakan air bersih. Persiapan Bahan: Timbang resin, pasta dan additive 2,5 kali dari formula dan masukkan ke dalam mug. Timbang solvent 2 kali dari formula dan masukkan ke dalam beaker glass. Masukkan es batu ke dalam bak pendingin. Proses Produksi: Tambahkan solvent A ke dalam campuran resin, pasta dan additive yang ada dalam mug. Mixing campuran tersebut dengan speed ± 2400 rpm hingga rata kurang lebih 10 menit. Keluarkan cat dari mixer. Pengecekan: Masukkan cat ke dalam bak pendingin. Masukkan thermometer ke dalam cat. Dinginkan cat hingga bersuhu 23-25°C. Cek viskositas cat dengan viscometer. Lakukan adjustment apabila cat terlalu kental/tidak sesuai dengan viskositas yang ditentukan menggunakan solvent hingga viskositas cat sesuai dengan yang ditentukan. Pengemasan: Saring cat menggunakan kain saring dan masukkan cat ke dalam kaleng. Tulis identitas dari cat yang dibuat dan viskositas cat yang didapatkan di kaleng. PENGECEKAN C.1 Mengukur N. V. (Non Volatile) Non volatile atau sering disebut juga solid content adalah material yang tidak menguap dari suatu jenis cat atau resin dalam persentase. Nilai N. V. digunakan untuk menghitung formula pada pembuatan cat. C.1.1 Prosedur Kerja Alat yang digunakan: Wadah/tutup kaleng kecil/Dexel Alumunium foil Oven (Temperature 120oC) Timbangan digital/analitik (4 desimal) Bahan yang digunakan: Cat basah/resin yang akan ditentukan Non Volatile-nya (N. V. ) Cara Pengecekan: Wadah/tutup kaleng dibungkus menggunakan alumunium foil. Timbang wadah/tutup kaleng yang telah dibungkus menggunakan alumunium foil (“A”). Zero/tare neraca, kemudian ke dalam wadah tersebut dimasukkan kurang lebih 1 gram cat atau resin dan kemudian ditimbang (“B”). Lalu ditambahkan 1 ml solvent. Masukkan ke dalam oven dengan temperature 120oC selama 2 jam. Kemudian ditimbang kembali (“C”). Untuk menghitung Non Volatile dari cat atau resin dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: NV= C.2 Mengukur Kehalusan Partikel (Fineness) Bertujuan untuk menentukan atau mengukur kehalusan partikel (fineness) dari suatu jenis pasta dalam keadaan basah sebelum disaring atau dipisahkan dari glass bead. C.2.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Fineness Gauge Sendok kecil Bahan yang digunakan: Pasta yang akan diukur fineness-nya. Cara pengecekan: Bersihkan permukaan Fineness Gauge dari kotoran/debu dengan meggunakan kain lap. Dengan menggunakan sendok kecil teteskan pasta basah yang akan diukur pada ujung Fineness Gauge dengan skala paling besar. Kemudian dengan menggunakan tarikan alat Fineness Gauge. Pasta basah ditarik kea rah skala paling kecil (sampai “nol”). Setelah ditarik langsung diamati permukaan cat dalam keadaan basah dan daerah bintik-bintik ditandai. Angka yang tercantum pada skala di daerah mulai terdapat partikel kasar (bintik-bintik) adalah ukuran kehalusan pasta basah yang diukur dengan satuan micron (µ). Apabila fineness sudah dibawah 10 µ maka pasta bisa disaring. Apabila fineness di atas 10 µ maka halus dilakukan penggrindingan (penggilingan) ulag hingga mencapai fineness di bawah 10 µ. C.3 Mengukur Kekentalan Suatu Jenis Cat Basah Pengecekan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kekentalan suatu jenis cat basah agar nantinya dapat disesuaikan dengan kekentalan sesuai spesifikasi standar. Satuan yang digunakan adalah KU (Krebs Unit). C.3.1 Prosedur Pengecekan Alat yang digunakan: Krebs Stormer Viscometer satu set. Kabel kalibrasi suhu dengan satuan oC. Bahan yang digunakan: Cat basah yang akan dites minimal 250 cc didinginkan sampai temperature 25oC. Proses pengecekan Volume cat basah yang akan diukur minimal 250 cc atau permukaan cat basah harus mencapai garis batas pada kipas pengaduk dan pastikan kipas pengaduk dapat berputar dengan bebas (tidak terjadi gesekan dengan dinding atau alas wadah sampel). Letakkan cat tepat di bawah kipas. Turunkan tuas hingga permukaan cat mencapai garis batas pada kipas. Kipas akan berputar untuk mengecek viskositas dari cat. Masukkan kabel kalibrasi suhu ke dalam cat, tunggu hingga suhu di layar menunjukkan angka 25oC. Catat viskositas dari cat yang muncu di layar. Apabila viskositas terlalu kental atau terlalu encer dari viskositas yang diinginkan, lakukan adjustment hingga viskositas yang diinginkan tercapai. C.4 Mengukur Drying Time Manual Bertujuan untuk mengetahui “Drying time” (eaktu yang dibutuhkan perubahan kondisi cat dari keadaan basah sehingga membentuk lapisan film) dalam 3 tahap. Tahap-tahap yang terjadi: Se to touch Kondisi kering suatu lapisan cat apabila disentuh dengan ujung jari, cat tersebut tidak lengket atau menempel pada ujung jari tetapi meninggalkan sidik jari. Semi dry Kondisi lapisan cat lebih kering dari pada set to touch, apabila ujung jari lebih sedikit ditekan dan digerakkan tidak meninggalkan bekas pada lapisan cat, tetapi apabila ditekan lebih keras lagi tetap akan terlihat sedikit sidik jari. Hard dry Kondisi lapisan cat yang sudah kering dimana jika lapisan cat disentuh dan ditekan dengan jari tidak terlihat bekas sidik jari. Apabila cat sudah mengalami 3 tahap tersebut berarti cat dapat dipastikan sudah benar-benar kering. C.4.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Panel kaca (30 x 25 cm2) Aplikasi Dr. Blade Stopwatch Bahan yang digunakan: Cat basah yang akan dites. Cara Pengecekan: Panel kaca dibersihkan dan disiapkan aplikator di atas panel kaca. Teteskan cat di atas panel dan aplikator ditarik menggunakan ukuran ketebalan 120 µ. Amati kondisi kekeringan dalam 3 tahap: Se to touch Semi dry Hard dry Catat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kekeringan dalam 3 tahap tersebut. C.5 Mengukur Drying Time Recorder Ketika menjalankan sebuah proses, sangat penting untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan saat lapisan cat benar-benar kering. Ada banyak tahapan waktu dalam pengeringan lapisan cat. Setelah lapisan diaplikasikan, tahap pertama adalah tingkat lapisan off paling dasar. Setelah lapisan di mulai untuk pengeringan, film kering tipis muncul di permukaan. Lapisan kemudian terus kering dan akhirnya setelah beberapa waktu, lapisan benar-benar kering. Dalam rangka untuk mengevaluasi secara obyektif perlu menggunakan drying time recorder di bawah kondisi yang terkendali. C.5.1 Prosedur Pengecekan Alat yang digunakan: Line Drying Time Recorder. Panel kaca panjang. Aplikator Dr. Blade. Bahan yang digunakan: Cat basah yang akan dites ± 20 ml Proses Pengecekan: Aplikasikan cat basah pada panel kaca yang berukuran (panjang = 33 cm, lebar = 2,5 cm, dan tebal 0,3 cm) dengan menggunakan aplikator Dr. Blade. Letakkan panel di atas penampang Drying Time yang disediakan. Turunkan jarum Drying Time hingga panel tertekan jarum tersebut. Pastikan jarum tersebut berada pada posisi 0. Pilih waktu pengecekan yang akan digunakan (Pengaturan waktu terdiri dari: 6 jam, 12 jam, 24 jam, dan 48 jam). C.6 Mengukur Impact Cat Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu cat pada panel bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan. Suatu bahan mungkin memiliki kekeuatan tarik yang tinggi tetapi tidak memenuhi syarat untuk kondisi pembebanan kejut. Tingkatan pound menentukan seberapa kuat cat baertahan pada tekanan tumbukan. Jika cat tetap baik dan tidak rusak, maka tes ini sukses. C.6.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Gardner Impact Tester Bahan yang digunakan: Cat pada panel thin plate. Cara pengecekan: Panel yang akan dites dibuat dengan film thickness standard (atau disesuaikan kebutuhan pengujian). Panel diletakkan pada tempat yang ditentukan. Beban yang digunakan 900 gram. Kemudian tempatkan beban pada posisi dengan ketinggian di mulai dari yang rendah sampai yang lebih tinggi (2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28) Inch pound. Setelah beban ditempatkan pada posisi dengan ketinggian tertentu, beban dijatuhkan, sehingga beban akan menimpa panel yang dites. C.7 Mengukur Hardness Cat Kekerasan (Hardness) yaitu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan lapisan pada plat. C.7.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Pendulum Hardness Tester Bahan yang digunakan: Cat padapanel kaca Cara pengecekan: Aplikasi cat basah panel pada kaca yang berukuran (panjang = 15 cm, 10 cm, dan tebal 0,5 cm) dengan menggunakan aplikator “Dr. Blade” dengan ketebalan 120 µ. Setelah cat kering sempurna dan aging time 1 mala, lettakan panel di atas penampang mesin pendulum. Angkat tuas sampai panel tertekan pendulum hardness. Tarik tangkai Pendulum ke sebelah kiri dan tekan tombol Switch Pendulum hingga tangkai Pendulum tertahan, selanjutnya turunkan tangkai Pendulum. Tekan tombol start hingga lampu berubah dari Ready ke Busy. Tekan tombol Switch pendulum bagian dalam, hingga terlihat angka dalam display yang menunjukkan nilai Hardness tersebut. C.8 Mengukur Gloss Cat Pengujian Gloss bertujuan untuk mengetahui tingkat mengkilapnya lapisan film cat. Alat yang dipakai adalah Glossmeter atau Reflektometer. C.8.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: BYK Mikro Tri Gloss Bahan yang digunakan: Cat pada panel Cara Pengecekan: Tekan Tombol ON pada Glossmeter hingga menunjukkn file main menu. Pilih menu Geometry dan tentukan Geometry yang akan dipakai (Geometry yang tersedia: 20o untuk High Gloss, 60o untuk Semi Gloss, dan 85o untuk Low Gloss). Pilih menu untuk Calibration dan tekan tombol Operate sehingga display menunjukkan: 20o = 92,7 60o = 95,2 85o = 99,2 Tekan tombol operate untuk pengoperasian, ambillah 2 titik pengecekan secara horizontal dan 2 titik secara vertical. Kemudian cari rata-rata dari keempat titik tersebut untuk menunjukkan nilai gloss dari cat tersebut. C.9 Mengukur Adhesion Pengukuran Adhesion yaitu untuk mengukur tingkat kerekatan cat pada benda kerja, baik metal ataupun plastic. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pengelupasan pada bagian yang udah dicat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode cross cut. C.9.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Panel Thin Plate Cutter Penggaris Selotip Bahan yang digunakan: Cat pada panel Thin Plate Cara pengecekan: Aplikasi cat basah panel pada Thin plate dengan menggunakan aplikator “DR. BLADE” dengan ketebalan 120 µ. Setelah cat kering sempurna dan aging time 1 malam, buatlah cross cut menggunakan cutter secara horizontal dan secara vertical sebanyak 16 garis dengan ukuran ± 12 mm. Tutup dan rekatkan dengan menggunakan selotip sampai benar-benar menempel rata. Pegang dan tahan thin plate, sambil mengangkat ujung selotip kira-kira membentuk sudut 45o. Kemudian tarik dengan kuat ujung selotip dan diamati kondisi cat pada cross cut. Untuk hasil yang baik, cat pada cross cut tidak akan rusak saat ditarik. C.10. Mengukur Viskositas NK # 2 NK # 2 hanya dapat mengukur jenis kekentalan yang rendah, seperti air, Top Coat, dan Clear Coat. Prinsip pengukurannya berdasarkan lama waktu alir setelah penutup lubang dibuka. Dengan membuka penutup, terbuka kesempatan tekanan dari atas sehingga memungkinkan terjadinya aliran. Waktu aliran tersebut dinyatakan dalam satuan detik. Pengukuran dilakukan sejak dibukanya lubang alir sampai titik terakhir cairan yang diukur. Waktu ukur contoh cairan yang kental lebih lama daripada cairan yang encer. Biasanya untuk mengukur kekentalan cat ketika proses aplikasi. C.10.1 Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Viscometer NK # 2 Stopwatch Beaker Glass Bahan yang digunakan: Cat yang akan diukur viskositasnya Cara pengecekan: Tututp mulut lubang alir di bawah mangkuk dengan jari tangan. Tuangkan cairan cat yang telah diencerkan ke dalam tabung sedemikian rupa sehingga mencapai tepi atas mangkuk pengukur, atau sekurang-kurangnya 50 ml. Siapkan stopwatch. Bersamaan dengan pembukaan lubang, tekan tombol stopwatch. \\ Jika aliran telah turun sampai tuntas, tetes terakhir merupakan akhir dari pengukuran. Didapatkan penunjukkan waktu alir, dibulatkan sampai satu desimal di belakang koma. C.11 Pengujian QUV QUV tester menguji kerusakan cat yang disebabkan oleh sinar matahari, hujan dan kelembaban. Dalam beberapa hari atau minggu, QUV testerdapat menimbulkan kerusakan yang terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun di luar ruangan. Untuk mensimulasikan pelapukan outdoor, QUV tester menghadapkan bahan-bahan untuk diuji dengan siklus cahaya UV dan kelembaban yang dikendalikan, serta suhu yang tinggi. Mensimulasikan efek dari sinar matahari dengan menggunakan lampu neon khusus UV. Alat ini mensimulasikan kelembaban dan hujan dengan kondensasi kelembaban atau semprotan air . C.11.1 Prosedur kerja: Alat yang digunakan: QUV accelerated weathering tester Bahan yang digunakan: Cat pada panel thin plate Cara pengecekan: Nyalakan tombol ON/OFF. Tekan tombol Program dan pilih menu P1 (SET TEST DURATION), kemudian tekan enter dan atur waktu yang akan dipakai dalam pengetesan, lalu tekan enter dan pilih alarm yang akan di pakai untuk pemberitahuan jika pengetesan sudah selesai, dan tekan enter untuk menyimpan pengaturan tersebut. Tekan tombol Program dan pilih menu P2 (SELECT CYCLE/STEP TO RUN), kemudian tekan enter dan pilih Cycle yang akan digunakan, kemudian tekan enter. Tekan tombol Run untuk memulai pengetesan. PERSIAPAN SUBSTRAT Persiapan substrate atau persiapan panel dilakukan agar cat dapat melekat kuat pada panel dan mendapatkan hasil pengecekan yang maksimal. Proses periapan substrate dilakukan dengan cara mengamplas permukaan panel. Prosedur Kerja Alat yang digunakan: Amplas berukuran 360 dan 1000 Thin plate atau panel steel Kain lap Bahan yang digunakan: Solvent Cara Pengerjaan: Amplas permukaan panel steel menggunakan amplas 360 hingga seluruh permukaan panel steel teramplas rata. Amplas permukaan panel steel menggunakan amplas 1000 hingga seluruh permukaan panel steel teramplas rata. Bersihkan permukaan panel steel menggunakan kain yang telah dibasahi menggunakan solvent hingga bersih. Panel siap digunakan. Aplikasi Tarikan Bertujuan untuk mengaplikasikan suatu cat basah di atas permukaan panel kaca, kertas, panel steel atau thin plate dengan ketebalan cat basah yang ditentukan ( 30, 60, 90, 120 µ ). Viscositas cat basah yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan sebagai berikut: Untuk tujuan pengamatan warna, viscositas yang lebih tinggi boleh digunakan. Dengan tujuan pengamatan drying time ( perbandingan ) viscositas harus dibuat sesuai dengan spesifikasi pada formula. Teknik aplikasi ini digunakan untuk pengecekan gloss, hardnes, impact, dan lain lain. Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Aplikator Biuged Instrument Panel Bahan yang digunakan: Cat basah yang akan diaplikasi Cara aplikasi: Panel yang akan digunakan diletakkan di atas permukaan yang rata dan khusus untuk panel kertas harus dilapisi dengan panel kaca di bawahnya. Tempatkan aplikator “Dr.Blade” diujung panel dengan terlebih dahulu memilih ketebalan cat basahnya yaitu 120 µ. Teteskan satu sendok kecil cat basah di depan aplikator dan ditarik sampai ke ujung panel dengan kecepatan 15 cm/sec. Setelah selesai aplikasi panel diletakkan horizontal. Spray Alat utama yang diperlukan adalah kompressor untuk membuat tekanan udara dan spray gun, suatu alat untuk menyemprotkan bahan finishing bersamaan dengan udara bertekanan ke bidang kerja. Dengan pengaturan tertentu pada kekuatan tekanan, jumlah material yang disemprotkan, cara ini menghasilkan bidang permukaan yang sangat baik, halus dan cepat. Prosedur Kerja: Alat yang digunakan: Spray Gun Kompressor Panel Bahan yang digunakan: Cat basah yang akan diaplikasi Cara aplikasi: Persiapkan Panel yang akan digunakan dan pastikan panel dalam kondisi bersih(bebas dari debu dan minyak) Larutkan cat dengan thiner sampai viskositas yang telah ditetapkan(cat NC= 12-13 detik,PU= 12-13 detik,Stoving=10-12 detik, cat Synthetic=18-19 detik, cat Acid Curing= 11-12 detik) Bersihkan Spray Gun dan masukan cat ke spray gun. Saring terlebih dahulu cat tersebut untuk mengindari adanya kotoran . Spray cat pada paneldengan ketebalan ± 30µ / 3-4 coats. BAB IV DATA Synthetic Produk = MOA-1 Viscositas = 2,140 pas AV = 13,8 Colors = 2,2 App = c/c Pembuatan Cat Aplikasi = Synthetic Viscositas (Krebs Unit) = 82 KU Gloss (Glossmeter) = 89-90 Adhesion (Crosscut) = OK Impact = 28 Drying Time Manual = Drying Time Mesin = 11.30’ Hardness = 14-15 (1) = 34-35 (2) = 42-43 (3) BAB VI PENUTUP KESIMPULAN: Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. PT Citra Resins Industries memiliki 4 laboratorium yaitu Laboratorium Quality Control, Laboratorium Research & Development, Laboratorium Aplikasi, dan Laboratorium Produksi. PT Citra Resins Industries hanya membuat bahan baku cat berupa resin solvent based. Sedangkan resin water based belum diproduksi. Di dalam Laboratorium Aplikasi, resin diaplikasikan menjadi cat agar pelanggan menjadi lebih yakin terhadap kualitas resin yang dihasilkan. Cat terbuat dari resin, pigment, additive, dan solvent. Cat pada garis besarnya memiliki 2 jenis yaitu cat dengan pigment (berwarna/solid) dan cat tanpa pigment (clear). Proses pembuatan cat melalui beberapa tahap yaitu penimbangan bahan kemudian dilanjutkan dengan pencampuran bahan (mixing).