BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa setengah baya dan masa tua. Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, pisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya. Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga.
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian, Teori dan Klasifikasi kecerdasan ?
Apa pengertian, Teori dan Perkembangan Kreativitas ?
Apa Ciri-ciri pribadi yang Kreatif ?
Apa peranan lingkungan dalam merangsang dalaam perkembangan Kreativitas Peserta Didik ?
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, teori dan klasifikasi kecerdasan
Untuk mengetahui, Teori dan Perkembangan kreatifitas
Untuk mengetahui, Ciri-ciri pribadi yang kreatif
Untuk mengetahui, Peranan lingkungan dalam merangsang dalam perkembangan Kreativitas Peserta Didik
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN, TEORI DAN KLASIFIKASI KECERDASAN
PENGERTIAN KECERDASAN
Kecerdasan merupakan perihal dari cerdas, kesempurnaan akal budi seseorang Kata kecerdasan tersebut diambil dari kata cerdas. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cerdas memiliki arti sempurna dalam perkembangan akal budi seseorang manusia dalam berfikir, mengerti, mempunyai pikiran yang tajam dan juga sempurna pertumbuhan tubuhnya.
Kecerdasan Menurut beberapa Ahli:
Kecerdasan menurut Howard Gardner (Agus, 2005: 81) adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Kecerdasan menurut Gardner yaitu suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi masalah dan dapat menciptakan seseuatu yang memiliki nilai.
David Wescler juga memberi pengertian kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berpikir rasional dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif (Syaiful, 2010: 82). Kutipan tersebut menyatakan bahwa kecerdasan merupakan suatu kemampuan individu yang dapat berpikir dan bertindak secara baik.
Chaplin (Yusuf, 2011: 106) mengartikan intelegensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
TEORI KECERDASAN
Kecerdasan Intelektual / Intelektual Quotient (IQ)
Penemu : Alfred Binet (1857-1911)
Konsep :
Kecerdasan dilihat hanya dari sisi kekuatan verbal dan logika seseorang.
Kecerdasan akhirnya dapat dinilai dengan angka konstan
Menganut konsep eugenic artinya pengendalian sistematis dari keturunan.
Perkembangannya diteruskan oleh Carl Brigham dengan merancang tes IQ yang diperbaharui dengan nama Scholastic Aptitute Test (SAT).
Kecerdasan Umum / General Intelegence (GI)
Penemu : Charles Spearman (1863-1945)
Konsep :
Manusia mempunyai kemampuan mental umum (G) yang mendasari semua kemampuannya untuk menangani kesulitan kognitif.
Faktor G ini meliputi kemampuan memecahkan masalah, pemikiran abstrak, dan keahlian dalam pembelajaran.
Kecerdasan Cair dan Kecerdasan Kristal / Fluid and Crystaled Intelligence
Penemu : Raymond Cattel dan John Horn
Konsep :
Manusia mempunyai 2 macam kecerdasan umum, yaitu kecerdasan cair dan kecerdasan kristal.
Kecerdasan cair adalah kecerdasan yang berbasis pada kecerdasan biologis. Kecerdasan ini meningkat sesuai dengan perkembangan usia, mencapai puncak saat dewasa dan menurun pada saat tua karena proses biologis tubuh.
Kecerdasan kristal adalah kecerdasan yang diperoleh dari proses pembelajaran dan pengalaman hidup. Kecerdasan ini dapat terus meningkat tidak ada batas maksimal selama manusia mau dan bisa belajar.
Kecerdasan yang Dapat Dimodifikasi / Modifiable Intelligence
Penemu : Reuven Feurstein
Konsep :
Kecerdasan dapat diukur dari kemampuan berpikir seseorang yang mana kemampuan berpikir manusia tersebut mempunyai tahap-tahap perkembangan.
Kecerdasan Proksimal / Proximal Intelligence
Penemu : Leo Vygotsky
Konsep :
Kecerdasan kognitif seseorang dapat diuji dengan memperhatikan kronologis usia mental orang tersebut dan memperhatikan kapasitas orang tersebut.
Maksud kapasitas seseorang adalah perbandingan kemampuan seseorang menyelesaikan suatu masalah seseorang diri dengan apabila mendapat bantuan orang lain dalam menyelesaikan masalah yang serupa.
Kecerdasan yang Dapat Dipelajari / Learnable Intelligence
Penemu : David Perkins dari Harvard University
Konsep :
Kecerdasan dipengaruhi dan diopersaikan oleh beberapa faktor dalam kehidupan yaitu sistem otak, pengalaman hidup, dan kapasitas untuk pengaturan diri.
Kecerdasan Perilaku / Behaviour Intelligence
Penemu : Arthur Costa dari Institute of Intelligence di Berkeley
Konsep :
Kecerdasan diartikan sebagai suatu kumpulan dari kecenderungan perilaku.
Perilaku tersebut antara lain keuletan, kemampuan mengatur perilaku impulsif, empati, fleksibilitas berpikir, metakognisi, akurasi, kemampuan bertanya, bahasa, kepekaan panca indera, kebijaksaan, rasa ingin tahu, dan kemampuan mengalihkan perasaan.
Kecerdasan Tri Tunggal / Triarchic Intelligence
Penemu : Robert J. Sternberg
Konsep :
Kecerdasan manusia dapat diukur dari keseimbangan tiga kecerdasan yaitu kecerdasan kreatif, analisis, dan praktis.
Kecerdasan kreatif meliputi kemampuan menemukan dan merumuskan ide serta solusi dari masalah.
Kecerdasan analisis digunakan saat secara sadar mengenali dan memecahkan masalah, merumuskan strategi, menyusun dan menyampaikan informasi.
Kecerdasan praktis digunakan untuk bertahan dalam hidup seperti keberhasilan mengatasi perubahan.
Kecerdasan Moral / Moral Intelligence
Penemu : Robert Coles
Konsep :
Kecerdasan yang menitikberatkan pada prinsip dan nilai-nilai hidup.
Kecerdasan Emosional / Emotional Intelligence
Penemu : Daniel Goleman (1995)
Konsep :
Kecerdasan dapat terdiri dari kombinasi 5 komponen, yaitu kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi, empati, dan mengatur hubungan / relasi.
Kecerdasan Memecahkan Kesulitan / Adversity Intelligence
Penemu : Paul Scholtz
Konsep :
Kecerdasan seseorang dapat diukur dari kemampuan orang tersebut mengatasi masalah yang dialami dalam hidup.
Kecerdasan seseorang dapat diklasifikasikan menjadi berbagai ciri dan sifat yaitu : Quitter, Camper, dan Climber.
Kecerdasan Majemuk / Multiple Intelligence
Penemu : Howard Gardner dari Harvard University
Konsep :
Setiap orang mempunyai lebih dari satu kecerdasan, minimal memiliki delapan kecerdasan yaitu linguistik, logika-matematika, intrapersonal, musikal, naturalis, visual-spasial, dan kinestestis.
Setiap orang memiliki delapan kecerdasan ini dengan kadar perkembangan yang berbeda-beda.
KLASIFIKASI KECERDASAN
Kecerdasan Linguistik
Kemampuan menggunakan kata secara efektif, lisan maupun tertulis. Meliputi juga kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, bunyi bahasa makna sehingga peka terhadap kata kalimat, susunan, huruf, dan mampu menyusunnya dengan baik dan indah..
Kecerdasan Matematis logis
Kemampuan menggunakan angka dengan baik, melakukan penalaran dengan benar, kepekaan pada pola dan hubungan antar hal, fungsi logis dan abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan ini antara lain kategorisasi (pengelompokan sesuatu), klasifikasi (pemisahan), pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesisi. Cocok buat kamu yang sika hitung-menghitung agak rumit dan senang dengan permainan angka.
Kecerdasan Spesial
Kemampuan mempresepsikan dunia spasial-visual secara akurat, mentranformasikannya. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur itu, kemampuan membayangkan sesuatu, mempresentasi kan ide dengan cara visual, mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial. Anda suka menyesatkan diri saat jalan-jalan, tapi anda selalu menemukan jalan. Inilah kecerdasan anda
Kecerdasan kinestetis jasmani
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide atau perasaan, keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu, kelenturan kakuatan, akan berhubungkan hal yang berkaitan dengan sentuhan. Kalau anda suka bikin pernak-penik, atau suka menghafalkan rumus
Fisika sambil senam, inilah anda
Kecerdasan musikal
Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara mem-versikan, membedakan, mengubah, kepekaan pada nada, irama, melodi. Bisa dengan cepat menghafal lagu dan menggunakan musik untuk menghafal pelajaran, inilah anda.
Kecerdasan Intrepersonal
Kemampuan mempersepsikan dan membedakan suasana hati, maksud, motifasi, dan perasaan orang lain. Kepekaan terhadap ekspresi wajah, reka, suara, kemampuan menanggapi secara efektif tanda-tanda tersebut dan mempengaruhi kelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu.nah, kalau ini bisa jadi tempat curhat yang baik.
Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kepekaan tentang diri sendiri, kesadaran atas suasana hati, keinginan, kemampuan berdisiplin diri, memahami, menghargai diri.
Kecerdasan Naturalis
Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies di lingkungan sekitar kepekaan pada fenomena alam, kemampuan membedakan benda tak hidup.
PENGERTIAN, TEORI DAN KREATIVITAS
PENGERTIAN KREATIFITAS
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan karya-karya yang baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif dan kreativitas juga dapat memahami kesenjangan atau hambatan dalam hidupnya. orang-orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara divergen dan mengomunikasikan karya-karyanya serta memodifikasi karya-karya yang baru lalu diterapkan ke dalam suatu tindakan.
Pengertian Kreativitas menurut beberapa tokoh/ahli:
Menurut buku Muhammad Ali dan Muhammad Asrori (20011:41) Baron mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara berfikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Car berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan berpandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu persoalan. Guilford menekankan bahwa orang-orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara berpikir divergen dari pada konvergen.
TEORI KREATIFITAS
1. Teori Psikoanalisis
Menganggap bahwa proses ketidaksadaran melandasi kreativitas. Kreativitas merupakan manifestasi dari kondisi psikopatologis.
2. Teori Asosianistik
Memandang kreativitas sebagai hasil dari proses asosiasi dan kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
3. Teori Gestalt
Memandang kreativitas sebagai manifestasi dari proses tilikan individu terhadap lingkungannya secara holistik.
4. Teori Eksistensial
Mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam. Menurut May (1980), dengan teori eksistensial ini, setiap perilaku kreatif selalu didahului oleh ‘perjumpaan’ yang intens dan penuh kesadaran antara manusia dengan dunia sekitarnya.
5. Teori Interpersonal
Menafsirkan kreativitas dalam konteks lingkungan sosial. Dengan menempatkan pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yang mengakui hasil kreativitas. Teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna dari suatu karya kreatif. Karena nilai mengimplikasikan adanya pengakuan sosial.
6. Teori Trait
Memberikan tempat khusus kepada usaha untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik utama kreativitas
· Imajinatif
· Mempunyai prakarsa
· Mempunyai minat luas
· Mandiri dalam berfikir
· Melit (ingin tahu)
· Senang berpetualang
· Penuh energI
· Percaya diri
· Bersedia mengambil resiko
· Berani dalam pendirian dan keyakinan
CIRI-CIRI PRIBADI YANG KREATIF
Anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya mandiri dan memliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko dari pada anak-anak pada umumnya. Artinya dalam melakukan tindakan yang bagi mereka berarti, penting, dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri, keuletan, dan ketekunan membuat tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan (Utami Munandar, 1999: 35). Treffinger dalam Utami Munandar mengatakan bahwa pribadi kreatif biasanya lebih terirganisasi dalam melakukan tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang timbul dan implikasinya (Utami Munandar, 1999: 35).
Ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan kreatif yang menonjol terhadap masyarakat digambarkan sebagai berikut: berani dalam pendirian/keyakinan, melit (ingin tahu), mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus dengan kerjanya, intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja (Utami Munandar, 1999: 36).
Ciri ciri pribadi kreatif dari kelompok pakar psikologi adalah sebagai berikut:
1. Imajinatif
2. Mempunyai prakarsa
3. Mempunyai minat luas
4. Mandiri dalam berpikir
5. ingin tahu
6. senang berpetualang
7. penuh energi
8. bersedia mengambil resiko
9. berani dalam pendirian dan keyakinan
Sedangkan ciri-ciri pribadi kreatif yang dinginkan oleh guru adalah sebagai berikut:
1. penuh energi
2. mempunyai prakarsa
3. percaya diri
4. sopan
5. rajin
6. melaksanakan pekerjaan pada waktunya
7. sehat
8. berani dalam berpendapat
9. mempunyai ingatan yang baik
10. ulet (Utami Munandar, 1999: 37).
Para ahli kreativitas, mengatakan bahwa ciri-ciri dari kemampuan berpikir kreatif yaitu:
a. Kelancaran berpikir, kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat.
b. Keluasan (fleksibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi.
c. Elaborasi, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari suatu obyek sehingga menjadi lebih menarik.
d. Keaslian (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau gagasan asli (Utami Munandar, 1999: 45).
Anak usia prasekolah sebetulnya memiliki banyak ciri-ciri kepribadian kreatif antara lain: keterbukaan terhadap pengalaman baru, spontanitas dan kebebasan dalam ungkapan diri, rasa takjub, ingin menjajaki (explore) lingkungannya, kepekaan dalam pengamatannya, daya imajinasi yang kuat, dan semangat mengajukan pertanyaan (Utami Munandar, 2002: 39).
Dari penjelasan tentang ciri-ciri orang-orang kreatif jelaslah bahwa orang kreatif mempunyai ciri-ciri yang telah dijelaskan oleh pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang ciri-ciri kreatif, walaupun pada dasarnya tidak semua orang kreatif memiliki semua ciri-ciri tersebut akan tetapi setidaknya orang kreatif memiliki salah satu ciri yang telah disebutkan dan dijelaskan secara mendetail oleh para ahli psikologi, sehingga orang tersebut dapat dikategorikan sebagai orang kreatif.
PERANAN LINGKUNGAN DALAM MERANGSANG PERKEMBANGAN KREATIFITAS ANAK PESERTA DIDIK
Terdapat tiga lingkup yang berperan besar dalam merangsang perkembangan bakat dan kreativitas anak yakni: peranan keluarga, peranan sekolah,dan peranan masyarakat.
Dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan pada anak banyak dipengaruhi oleh factor dari dalam maupun dari luar diri. Dan faktor dari luar yang mempengaruhi pengembangan kreativitas dan keterampilan bisa didapat dari lingkungan keluarga, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat. Dan pembahasan kali ini tentang peranan keluarga dalam mengembangkan Bakat dan Kreativitas.
Berdasarkan penelitian Decay (1989) mengatakan bahwa keluarga dapat menjadi kekuatan penting dalam pengembangan bakat dan kreativitas. Karena pada dasarnya anak bersosialisasi pertama kali didalam keluarga dan dan yang paling mengetahui tentang anak juga ada di keluarga. Kesimpulan yang diambil dari penelitian Decay ini meliputi factor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bakat dan kreativitas anak adalah:
1. Faktor genetik vs Lingkungan
2. Aturan perilaku
3. Tes Kreativitas sebagi predictor prestasi kreatif remaja
4. Masa krisis
5. Humor
6. Ciri-ciri menonjol lainnya
7. Perumahan
8. Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
9. Gaya Hidup Orang Tua
10. Trauma
11. Dampak dari Sekolah
12. Bekerja Keras
13. Dominasi Lateral
14. Perbedaan Jenis Kelamin
15. Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
16. Jumlah Koleksi
1. Beberapa faktor penentu
Dikatakan bahwa sikap dan nilai orang tua berkaitan erat dengan kreavitas anak. Dari beberapa hasil penelitian lapangan dengan penelitian laboratorium mengenai kreativitas dan dengan teori-teori psikologi, diperoleh petunjuk bahwa sikap orang tua secara langsung terhadap anak akan mempengaruhi tingkat kreativitas anak.
Beberapa faktor yang menentukan kreativitas anak menurut Amabile yaitu:
a. Kebebasan
Orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak cenderung mempunyai anak yang kreatif. Dalam keluarga saya orang tua saya itu memberikan kebebasan kepada saya untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan tetapi kebebasan yang diberikan juga harus disertai dengan tanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan, sehingga apa yang saya perbuat dari keinginan saya harus saya pertanggungjawabkan. Disini kebebasan yang diberikan orang tua saya membuat saya semakin kreatif dalam membuat keputasan yang baik untuk saya dan orang lain.
b. Respek
Anak yang kreatif biasanya mempunyai orang tua yang menghormati mereka sebagai individu, percaya akan kemapuan mereka dan menghargai keunikan anak
Jadi, dalam keluarga saya orang tua saya selalu menghargai apa yang telah kami perbuat, contoh nya pada saat adik saya membuat mainan dari alat-alat elektronik yang sudah rusak dan kemudian diperbaiki lagi sehingga membuat sebuah mainan yang cukup sederhana, kemudian adik saya menunjukkan mainan tersebut kepada orang tua saya mereka pun menghargai/memuji apa yang adik saya buat, ini membuat anak-anak semakin berani untuk mengembangkan kreativitasnya
c. Kedekatan emosional yang sedang
Kreativitas anak dipengaruhi juga oleh kedekatan emosionalnya terhadap orang yang ada dilingkungannya. Jadi didalam keluarga saya kedekatan emosional memang mempengaruhi terhadap pengembangan bakat dan krativitas, karena pada waktu kita sedang bermusuhan dengan orang-orang dilingkungan kita kita akan cenderung malas untuk mengembangkan kreativitas kita, demikian sebaliknya ketika suasana hati kita sedang baik, minat kita untuk mengembangkan kreativitas akan semakin baik
d. Prestasi,
bukan angka Orang tua anak kreatif menghagai prestasi anak; mereka mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan karya-karya yang baik, tetapi mereka tidak terlalu menekan angka atau nilai, atau mencapai peringkat tertinggi. Orang tua saya selalu menghargai karya-karya yang dibuat oleh anak-anaknya, contohnya pada saat saya membuat karya tangan yang kemudian dibeli oleh orang lain dan uangnya pun disumbangkan untuk sekolah, orang tua saya sangat bangga karena karya yang telah saya buat dapat diterima orang lain, dan orang tua saya juga tidak terlalu memaksakan kami untuk harus juara kelas disekolah tetapi lebih kepada mengikuti pelajaran dengan baik.
e. Orang tua aktif dan mandiri
Bagaimana sikap orang tua terhadap diri sendiri sangat penting, karena orang tua menjadi model utama bagi anak. Orang tua anak yang kreatif merasa aman dan yakin tentang diri sendiri, tidak mempedulikan status social, dan tidak terpengaruh dengan tuntuntan social.
Menurut saya orang tua saya itu tidak mementingkan status social, tetapi lebih kepada membuat anak-anaknya sukses
f. Menghargai kreativitas
anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal kreatif.Dalam keluarga saya kami didorong orang tua untuk lebih kreatif pada berbagai bidang misalkan pada saat saya mendapatkan masalah saya mendapatkan dorong dari orang tua berupa motivasi untuk memecahkan masalah tersebut. Dari uraian tersebut saya mengetahui bagaimana peranan keluarga dan orang tua sangat penting untuk mengembangkat kreativitas anak
Peranan Sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak
Sekolah merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas pada anak, karena sekolah lah yang memberikan pendidikan formal kepada anak sehingga anak mendapatkan pengetahuan serta sekolah juga dapat mengembangkan tingkat kreativitas anak. Disini peran guru sangan pentng dalam mendidikan anak tidak hanya dalam pendidikan formal saja tapi pendidikan moral dan cara bertingkah laku yang baik juga. Berikut hal-hal yang patut diperhatikan oleh guru dalam mendidik dan mengembangkan kreativitas pada anak:
Sikap guru
Cara yang paling baik untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan mendorong motivasi instrinsik. Jadi sikap guru sangat mempengaruhi perkembangan kreativitas karena siswa merasa guru menjadi patokan dalam melakukan sesuatu. Contohnya saat seorang siswa membuat sebuah karya tangan dan guru membrikan pujian, maka siswa tersebut akan termotivasi untuk membuat karya tangan yang lain. Ketika saya disekolah dulu saya merasa guru saya kurang dapat mengembangakan kreativitas muridnya karena guru hanya terfokus kepada pelajaran yang akan dibeikan kepada siswanya. Jadi siswanya kurang termotivasi dalam mengembangkan ide-ide kreatifnya.
Falsafah mengajar
Falsafah mengajar yang mendorong anak secara keseluruhan, jadi dikatakan bahwa belajar itu sangat penting dan sangat menyenangkan, anak patut dihargai dan disayangi, anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif, anak perlu merasa nyaman dikelas, dana anak harus memiliki rasa kebanggaan di kelas. Yang saya alami disekolah dulu saya merasa kurang nyaman dikelas karena ada beberpa guru yang kejam sehingga murid-murid didalam kelas pun takut, sehingga kadang pelajaran yang dia berikan tidak dimengerti oleh murid-murid, ini menyebabkan kurangnya minat untuk menumbuhkan ide-ide kreatif.
Peran Masyarakat juga sangat penting dalam mengembangkan kreativitas, karena lingkungan juga berperan didalam pemberian pengetahuan moral, nilai dan sebagainya.
Kebudayaan kreativogenic menurut Arieti (1976) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Tersedianya sarana prasarana kebudayaan
Keterbukaaan terhadap rangsangan kebudayaan
Penekanan pada becoming, tidak pada being
Kesempatan bebas terhadap media kebudayaan
Kebebasan dengan pengalaman tekanan dan rintang sebagai tantangan
Menghargai dan dapat meningtegrasi rangsangan dari kebudayaan yang berbeda
Toleransi dan minta terhadapa minat devergen
Interaksi antara pribadi-pribadi
Adanya intensif penghargaan atau hadiah
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia beraktivitas, berinteraksi dengan sesamanya bergantung dari kesanggupannya dalam berfikir yang biasa disebut kecerdasan/inteligensi. Inteligensi seseorang akan tampak pada perbuatannya. Misalnya, orang yang pandai ilmu pasti, maka disebut berinteligensi di bidang abstrak. Sama halnya jika ia pandai bergaul dalam masyarakat, maka ia disebut berinteligensi di bidang sosial, dan lain-lain. Inteligensi setiap individu berbeda-beda.
Oleh karena itu, kita perlu mengenali dengan betul dibidang apa kecerdasan yang kita miliki. Misalnya, orang tua siswa berasumsi bahwa anak yang pintar ialah yang menguasai ilmu pasti. Maka dari itu, si anak harus masuk jurusan ilmu alam. Padahal, si anak lebih mampu dan berminat di bidang ilmu sosial. Mindset inilah yang perlu dibenahi. Kecerdasan tidak hanya dipengaruhi oleh nilai prestasi akademik tapi juga minat seseorang.
Begitu pula di dunia profesi, kita sering menilai bahwa orang yang memiliki nilai prestasi baik adalah orang yang cerdas, sehingga dianggap mampu melakukan banyak pekerjaan dan akan memiliki karir yang gemilang. Padahal orang yang nilai prestasi akademiknya tidak baik pun dapat memiliki karir yang sukses apabila ia mengenali dan tahu cara memaksimalkan sisi kecerdasan yang ia miliki.
SARAN
Dari makalah “Perkembangan Kecerdasan” ini, semoga dapat diambil manfaat untuk penulis dan pembaca. Semoga pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam mengoptimalkan kecerdasan kepada anak. Dari pembahasan ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan oleh penulis. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
10 | Page
PERKEMBANGAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS