Rangkaian Logika Kombinasional
Eka Maulana, ST, MT, MEng.
KOMBINASIONAL
KOMBINASIONAL à memoryless
IX. RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL
PENDAHULUAN
Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika memiliki sifat yaitu keluarannya ditentukan hanya oleh masukkan eksternal saja.
Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia memiliki sifat keluarannya ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal tetapi juga oleh kondisi sebelumnya.
Lanjutan…….
Rangkaian Logika
Kombinasional Sequential
Sinkron/Clock mode Asinkron
Fundamental Pulse mode
Gambar Rangkaian Logika
MODEL RANGKAIAN KOMBINASIONAL
I1
Rangkaian
F1
t1
t1
I2
Logika
F2
t2
Kombinasional
t2
In
(Komponen
Fn
t n
tak ada Delay)
t n
Dengan :
F1 = F1 (I1, I2,…In ; t1 = F1 setelah
t1
F2 = F2 (I1, I2,…In ; t2 = F2 setelah
t2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Fn = Fn (I1, I2,…In ; tn = Fn setelah
tn
Lanjutan ……..
F ( kapital ) = Sinyal steady state dengan asumsi tidak ada delay.
t ( kecil ) = Sifat dinamis dari sinyal
yang dapat berubah selama interval waktu t.
B. PROSEDUR PERANCANGAN
a. Pokok permasalahan sudah ditentukan yaitu jumlah input yang dibutuhkan serta jumlah output yang tertentu.
b. Susun kedalam tabel kebenaran (Truth Table).
Kondisi don’t care dapat diikut sertakan apabila tidak mempengaruhi output.
C. DECODER
Decoder adalah rangkaian kombinasi yang akan memilih salah satu keluaran sesuai dengan konfigurasi input. Decoder memiliki n input
dan 2n output.
Blok Diagram Decoder.
IO
YO
I1
Decoder
Y1
In
n to 2n
Y (2n-1)
Lanjutan ……..
Untuk Decoder 2 to 4
IO
YO
Decoder
Y1
I1
n to 2n
Y2
Y3
Lanjutan …….
Tabel Kebenaran
IO
I1
YO
Y1
Y2
Y3
O
O
1
O
O
O
O
1
O
1
O
O
1
O
O
O
1
O
1
1
O
O
O
1
RANGKAIAN LOGIKA
I0 Y0
Y1
I1 Y2
Y3
Untuk merancang rangkaian kombinasional dapat digunakan Decoder dan eksternal OR gate (rangkaian kombinasi n - input dan m– output dapat diimplementasikan dengan n to 2n line decoder dan m – OR gate).
Contoh.
Implementasikan suatu Full Adder dengan memakai Decoder dan 2 gerbang OR
Jawab :
Sum = A B Cin = Σ 1,2,4,7
Carry out = (A B) Cin + AB = Σ 3,5,6,7
Lanjutan…..
Gambar Rangkaian Logika
Cin
A Decoder 3 to 8
B
Y
0
Sum
Y
1
Y2
Y
3
Y4
Y5
Y6 Carry out
Y7
CONTOH PERANCANGAN DECODER
Rancang BCD to Desimal Decoder untuk mengubah BCD ke seven segment ?
Catatan : Seven Segment.
a
f b
g
e c
d
D. ENCODER
Encoder adalah rangkaian kombinasi yang merupakan kebalikan dari Decoder yaitu manghasilkan output kode biner yang berkorespondensi dengan nilai input. Encoder memiliki 2n input dan n output.
Tabel kebenaran Encoder 4 to 2
INPUT OUTPUT
I0
I1
I2
I3
X
Y
1
0
0
0
0
0
X = I2 + I3
0
1
0
0
0
1
Y = I1 + I3
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
E. MULTIPLEXER ( MUX )
Blok Diagram Logika Mux.
0
1 Mux
Input Data
N x 1
n
Output
A B
Select / address
PROSEDUR PERANCANGAN RANGKAIAN
KOMBINASIONAL DENGAN MUX
Buat tabel kebenaran sesuai dengan kondisi input dan output serta nomor Mintermnya.
Salah satu variabel input digunakan sebagai Data dan sisanya dari variabel input sebagai address/selector.
Buat tabel Implementasi dan lingkari nomor Mintermnya yang sesuai dengan outputnya.
Jika 2 Mintermnya dalam satu kolom dilingkari, maka input Mux adalah 1 dan sebaliknya input Mux adalah berlogika 0
Jika nomor Mintermnya hanya dilingkari pada salah satu baris dalam kolom yang sama, maka input Mux akan berlogika sesuai dengan baris persamaan pada variabel yang diberikan.
Contoh !
Implementasikan F(ABC) = Σ1,3,5,6
dengan Mux (4x 1).
Jawab:
Tabel Kebenaran.
Minterm
I N P U T
O U T P U T
A
B
C
F
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
2
0
1
0
0
3
0
1
1
1
4
1
0
0
0
5
1
0
1
1
6
1
1
0
1
7
1
1
1
0
Lanjutan………
Catatan.
Input Variabel A diambil sebagai data sedangkan B dan C sebagai address.
Tabel Implementasi.
I0
I1
I2
I3
0
1
0
1
A
A
0
1
1
0
0
1
A
A
GAMBAR RANGKAIAN LOGIKA
I
I0
I1 Mux F
A
I2 4 X 1
I3
B C
DEMULTIPLEXER (DEMUX)
Blok Diagram Logika DEMUX
DEMUX
Y0
I
Y1
Input
1 x (n + 1)
Y n
B Select/address
RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL
ADDER
Manipulasi matematika seperti menjumlah,mengurang,mengali dan membagi dapat dilakukan dengan logika penjumlahan.
HALF ADDER ( HA )
Tabel kebenaran
I N P U T
O U T P U T
A
B
S (Sum)
C (Carry)
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
Simbol Half Adder
A
S
Dimana : A
HA
B
+
B
C
C S
Lanjutan…….
Persamaan output
Untuk Sum
B’
B
A’
0
1
A
1
0
S = AB’ + A’B = A B
Untuk Carry
B’
B
A’
0
0
A
0
1
C = AB
Lanjutan ……..
Rangkaian Logika
A
S
B
C
FULL ADDER
Tabel Kebenaran.
I N P U T
O U T P U T
A
B
Cin
S (Sum)
Co (Carry out)
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
Lanjutan ……..
Simbol Full Adder
A S
B
F A
Cin Co
Cin
A
B +
Co S
Persamaan Output (Metode Minterm)
= A’B’Cin + ABCin’ + AB’Cin’ + ABCin
A’ (B’Cin + BCin’) + A (B’Cin’ + BCin)
A’ (B Cin) + A (B Cin)’
A B Cin
Co = A’BCin + AB’Cin + ABCin’ +ABCin
Cin (A’B + AB’) + AB (Cin’ + Cin)
Cin (A B) + AB
Gambar Rangkaian Logika
Cin
S
A
Co
B
Lanjutan ……..
Atau
Cin
S
HA
A
HA Co
B
dan Borrow 1
B. SUBTRACTOR
Untuk memahami azas – azas rangkaian pengurang (subtractor) kita ikuti aturan pengurangan biner sebagai berikut :
Half Subtractor (HS).
A – B = D (Difference). B (Borrow)
0 – 0 = 0
0 – 1 = 1
1 – 0 = 1
1 – 1 = 0
Lanjutan ……
Aturan tersebut kita nyatakan dalam tabel kebenaran.
I N P U T O U T P U T
A
B
DI
BO
A
0
0
0
0
0
1
1
1
B
+
Bo
DI
1
0
1
0
1
1
0
0
Lanjutan ……
Simbol Half Subtractor (HS)
A DI
HS
B Bo
Persamaan output.
Untuk DI = A’B + A’B = A + B Bo = A’ B
RANGKAIAN LOGIKA HS
A
DI
B
BO
FULL SUBTRACTOR
Tabel kebenaran
I N P U T
O U T P U T
A
B
BO (i)
DI
BO (o)
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
A
B
BO (i)
BO (o) DI -
Lanjutan ………
Simbol Full Subtractor (FS)
BO (i)
DI
A
FS
B
BO (o)
RANGKAIAN LOGIKA FULL SUBTRACTOR
BO (i) DI
A
B
BO (o)
Lanjutan…….
Atau
BO (i)
DI
HS
A
B
HS
BO (o)
C. COMPARATOR
Adalah suatu rangkaian kombinasi yang berfungsi sebagai pembanding 2 variabel dengan multi bit.
Gambar Blok Diagram Comparator
A
A>B
Comparator
A<B
A=B
B
CONTOH.
Rancang rangkaian kombinasi sebagai
Comparator untuk membandingkan A dan
B yang terdiri dari 1 bit.
Jawab.
Tabel kebenaran.
I N P U T
O U T P U T
A
B
A > B
A < B
A = B
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
Lanjutan ……..
Persamaan Boolean
F (A > B) = AB’
F (A < B) = A’B
F (A = B) = (AB)’ + AB = (A + B)’
Lanjutan …….
Rangkaian Logika
A A>B
B
A<B
A=B
Tugas.
Rancang dengan Comparator untuk membandingkan A dan B yang masing – masing variabel terdiri dari 2 bit