Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

DASAR KEPENDUDUKAN "Demografi"

2019, demografi

Demografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos adalah rakyat atau penduduk dan grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Hal ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard, dalam karangan yang berjudul Elements De Statitique Humaine On Demographic Compares (Yasin et al.) pada tahun 1885.

TEORI KEPENDUDUKAN DISUSUN OLEH : AZIZAH SYAH PUTRI ( 1905015145) 1A- KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. HAMKA JAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020 BAB II PEMBAHASAN Teori Ilmu Demografi Demografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos adalah rakyat atau penduduk dan grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan – karangan mengenai rakyat atau penduduk. Hal ini pertama kali digunakan oleh Achille Guillard, dalam karangan yang berjudul Elements De Statitique Humaine On Demographic Compares (Yasin et al.) pada tahun 1885. Berikut ini adalah beberapa definisi demografi yang disampaikan oleh beberapa tokoh, diantaranya : Donald J. Boague (1973) Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Johan Susczmilch (1762) Demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya. Achille Guillard Demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur. George W. Barclay Demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan. Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut. D.V. Glass (1953) Demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan – perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal yang berhubungan dengan komponen – komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan atau komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu. Ruang Lingkup Demografi Demografi sebagai salah satu ilmu disiplin yang telah berkembang sejak 3 abad lalu. John Graunt (1620-1674) John Graunt adalah seorang pedagang pakaian yang hidup pada abad ke-17 di London, dianggap sebagai bapak demografi. Ia melakukan Analisa kelahiran dan kematian, dan dari hasil analisanya dikemukakan Batasan-batasan umum tentang kematian (Mortality), kelahiran (Fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dalam proses penduduk. Data tersebut diperoleh dari catatan kematian (Bills of Mortality), yang setiap minggu diterbitkan oleh petugas gereja. Dari penyelidikannya ini mencetuskan “hukum-hukum” tentang pertumbuhan penduduk, Karya Graunt, diterbitkan pada tahun 1662, tentang judul “Natural and Political Observations Mde Upon the Bills of Mortality”. Keistimewaan dari pendekatan yang dipergunakan oleh Graunt adalah kehati-hatiannya dan kekritisannya dalam pengmpulan data. Apabila informasi yang ada dirasakan terlalu sedikit, maka Gaunt mengambil sampel untuk melakukan estimasi. Didalam studinya, Graunt banyak mendapatkan dorongan dari kawannya William Petty. William Petty (1623-1687) Seorang ahli statistik. Karya Petty, political Arthmetic (1690), berpengaruh besar terhadap perkembangan demografi, yang hidup sezaman dengan Graunt menganjurkan berdirinya Central Statistical office (biro pusat statistik). Dan kerap membantu serta memberikan dukungan-dukungan terhadap John Graunt. Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Methrost dan Sirks membedakan masalah penduduk menjadi dua yaitu yang bersifat kuantitatif dan kualitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapatkan dukungan. oleh karena walaupun demografi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat kualitatif. Sedangkan ilmu hayat sendiri tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif. Dengan demikian memberikan kesan bahwa demografi hanyalah penyusunan statistic penduduk. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu demografi seperti : Suszmilch, Guillard, Wolfe menganggap demografi sebagai semacam “Tata buku Bio-Sosial” atau “Bio-Sosial Book Keeping”. Jadi memang pengumpulan angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus dinyatakan hubungan-hubungannya setelah itu baru bias dinamakan demografi. Adolphe Laundry (1945) Pada tahun 1937 di paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Adolphe Laundry telah membuktikan secra matematika adanya hubungan antara unsur-unsur demografi seperti kelahiran, kematian, fertilitas, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah PURE DEMOGRAPHY untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Dan karya ini mendapatkan sambutan positif. Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut dengan mografi formal menghasilkan Teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan Teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di masa lampau. Model-model formal sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan yang besar, tetapi mereka jarang menyajikan jawaban tantang pertanyaan social tentang “MENGAPA” bentuk atau proses yang ada itu terjadi. Untuk memberikan keterangan “MENGAPA” tersebut diperlukan suatu ilmu lain yang biasa disebut dengan Social Demography, Population Studies, Social Demography, Demography Sociology, atau Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan sitem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar : bagaimana kita menambah pengertian kita terhadap masyarakat melalui proses Analisa kependudukan. Data demografi, pengukuran, Teknik-teknik dan model-model adalah alat yang penting, tetapi hanya sebagian dari gambaran analitik. Jadi determinan-determinan dan konsekuensi-konsekuensi dari pertambahan penduduk harus dianalisin pula. Sekarang lebih disadari bahwa demografi adalah tidak dipelajari secara murni terlepas dari variable-variabel non-demografis, misalnya ekonomi, sosiologi,geografi,psychologi, politik dan sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ‘singel theoretical discipline’ tetapi lebih menyerupai ‘interdisciplinary science’ Tujuan Penggunaan Demografi Ketiga kompone demografi/variabel demograf, bermacam macam karateristik penduduk, dan gejala-gejala yang saling berhubungan di dalam masyarakat tersebut dipakai oleh para ahli demografi untuk 4 (empat) tujuan pokok, yaitu: Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Manfaat Penggunaan Demografi Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain. Evauasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa. DAFTAR PUSTAKA Swarjana, Ketut. 2016. Kesehatan Masyarakat. Bangkok. Penebit ANDI Wirosuhardjo, kartomo. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta. Penerbit fakultas ekonomi Universitas Indonesia 5