PENGARUH KOMITMEN, KEPUASAN KERJA, MOTIVASI
KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
KANTOR KECAMATAN OBI KABUPATEN
HALMAHERA SELATAN
SKRIPSI
Bidang Ilmu
Manajemen Sumber Daya Manusia
Diajukan oleh :
KARTINI SAHIRUDIN
NPM: 020411047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
SKRIPSI
PENGARUH KOMITMEN, KEPUASAN KERJA, MOTIVASI
KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
KANTOR KECAMATAN OBI KABUPATEN
HALMAHERA SELATAN
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Kartini Sahirudin
NPM : 020411047
Dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 09 Agustus 2016
dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I
Penguji I
M.Asril Arilaha, SE., MM
NIP : 1977032900212002
Nurlaila, SE., M.Si
NIP: 197812042006042003
Pembimbing II
Penguji II
Rahmat Sabuhari, SE., M.Si
NIP: 197111012005011001
Zulaiha Husen, SE., M.AB
NIP: 197712142002121005
Penguji III
Zulkifli, SE., M.Si
NIP: 197712142002121005
Mengetahui
Dekan
Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Nahu Daud, SE.,M.Si
NIP: 197101102001121003
Nurlaila, SE.,M.Si
NIP: 197812042006042003
ii
PERNYATAAN
Nama
: Kartini Sahirudin
NPM
: 020411047
Jurusan
: Manajemen
Judul Skripsi
: Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan
Disiplin
Kerja
Terhadap
Kinerja
Pegawai
Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
Saya menyatakan dengan benar bahwa skripsi sebagaimana tersebut diatas
adalah asli hasil karya saya, bukan jiplakan atau karya milik orang lain. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan siap menerima sanksinya
sesuai peraturan akademik di fakultas ekonomi universitas khairun ternate.
Ternate, 25 Juli 2016
Yang membuat,
Kartini Sahirudin
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Apakah perbedaan antara hambatan dan kesempatan? Perbedaannya terletak pada
sikap kita dalam memandangnya. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan,
dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.
(J. Sidlow Baxter)
Orang yang berpengharapan melihat hal-hal yang tak kelihatan, merasakan hal-hal
yang tidak dapat diraba, dan berusaha menggapai hal-hal yang tidak mungkin.
(Anonim)
Masa depan harus dipikir baik-baik, direncanakan serta dipersiapkan sebaik
mungkin, tetapi tidak boleh disertai dengan kekhawatiran. Jangan khawatir akan hari
esok.
( Dale Carnigie)
Jika hidup dihabiskan hanya untuk melakukan kesalahan itu bukan saja merupakan
penghargaan besar tapi juga lebih berguna daripada hidup dihabiskan tanpa apapun.
(George Bernard Shaw)
persembahan
Karya kecil ini aku persembahkan dengan bangga dan tulus sebagai bakti saya
kepada ayah dan ibunda tercinta (Sahirudin dan Non) dan (Aysan Sadik dan
Taharudin Notanubun) yang dengan cucuran keringat dan air mata telah
bersusah payah membesarkan, mendidik, dan tak pernah lelah untuk
memberikan motivasi dengan berbagai bentuk pengorbanan baik secara moril
maupun materi serta do’a restunya demi keberhasilan studi penulis. Tak lupa
pula kepada Suami dan adik-adikku tercinta (Ashari Ahmad, Fitrah Sahirudin,
Jingga Sahirudin dan Milatululya Sahirudin) yang selalu memberikan semangat
dan selalu mendoakan serta mengharapkan kesuksesan studi penulis. Serta
sahabat dan teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi
kepada penulis
Untuk Almamaterku Tercinta
Universitas Khairun Ternate
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat kesehatan, kesempatan dan kurniaNya sehingga penulis dapat menyelesai penulisan skripsi ini. Tak lupa salawat
serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
telah memperjuangkan nilai-nilai keislaman dari alam kegelapan menuju alam
penerang. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
kewajiban dalam
melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 pada fakultas ekonomi
universitas khairun ternate. Dalam skripsi ini penulis membahas tentang
“Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera
Selatan“.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
sesungguhnya penulis hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari
berbagai kekurangan dan kekhilafan didalam penulisan dan penyusunan skripsi
ini. Namun berkat tekad, niat serta dorongan, kritik, saran, bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik itu bantuan moril maupun material kepada
penulis dalam merampungkan skripsi ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk itu penulis dengan kerendahan hati dan tulus ikhlas menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tinggi serta ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1) Bapak Prof. Dr. Husen Alting, SH., MH selaku Rektor dan Bapak Dr.
Nahu Daud SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Khairun Ternate.
2) Bapak Muhammad Asril Arilaha SE., MM selaku Pembimbing I yang
telah meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, dan
mengajarkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3) Bapak Rahmat Sabuhari SE., M.Si Selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4) Tim penguji dosen Fakultas Ekonomi yaitu Ibu Nurlaila SE., M.Si Selaku
Ketua Program Studi Manajemen dan penguji I, Ibu Zulaiha Husen SE.,
v
M.AB Selaku penguji II dan Bapak Zulkifli SE., M.Si Selaku Penguji III.
Penulis ucapkan banyak terima kasih atas saran dan kritikannya demi
penyempurnaan skripsi ini.
5) Bapak Ibu dosen serta seluruh Staf Administrasi di lingkungan
Fakultas Ekonomi yang telah membantu dan memberikan banyak
pelajaran, kritikan, motivasi bagi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6) Yang tercinta dan tersayang Ayahandaku Sahirudin, Ibundaku tercinta
Non, Ibu Mertuaku tersayang Aysan Sadik, dan Ayah Mertuaku
Taharudin Notanubun Yang telah membesarkan, membina, dan tak
pernah lelah untuk memberikan motivasi dengan berbagai bentuk
pengorbanan baik secara moril maupun materi serta do’a restunya
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
Universitas Khairun Ternate. Semoga allah SWT membalas semua
pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis.
7) Untuk Suamiku Tersayang, Tercinta dan Terspesial Ashari Ahmad yang
telah memberikan dukungan dan motivasi yang tak henti kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8) Untuk keluarga besarku, Nail Sadik, Astriya Abjan Ahmad, Asdan
Abjan Ahmad, Asfiranita Abjan Ahmad, Kusuma Abjan Ahmad,
Gifari Notanubun, Umu Kalsum, Nadia Hasan, Susan Kalsum serta
keluarga besar yang tidak sempat penulis sampaikan satu-persatu,
terima kasih untuk doa dan dukungannya selama ini.
9) Kepada teman-teman Seperjuangan Ratna Hamis SE, Kuraisin Kader
SE, Hasna Ali SE, Aini SE, Afianti SE, Rizki Machmud SE, Mochdar
Tan SE, dan yang tak sempat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih untuk kebersamaan, kerja sama, dan pengalaman selama penulis
mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi.
10) Untuk sahabat
tercinta
Ismira
Usman SE,
yang
selalu
setia
mendampingi, dan banyak memberikan motivasi serta masukan dan
saran yang tak henti-hentinya disaat-saat terberat penulis. Untuk Ida
Rahmi T. Hamisi SE, Sintawati Ibrahim SE, dan Fatmawati T Kiy SE.
Terima kasih atas masukan, dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
vi
11) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada semua pihak yang membantu penulisan skripsi ini, akhirnya
dengan penuh kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun civitas akademik dan masyarakat.
Ternate, 25 Juli 2016
Penulis
Kartini Sahirudin
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ...........................................................................
MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
viii
xi
xii
xii
xiv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................
7
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................
8
BAB II KERANGKA TEORITIK ....................................................................
2.1 Landasan Teori .................................................................................
9
9
2.1.1. Pengertian Kinerja..................................................................
9
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ............................
10
2.1.2.1 Indikator Kinerja Pegawai ..................................................
11
2.1.3. Komitmen ...............................................................................
14
2.1.3.1. Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi Komitmen ......................
15
2.1.3.2. Bentuk Komitmen ..............................................................
16
2.1.3.3. Indikator Komitmen............................................................
17
2.1.3.4. Kepuasan Kerja .................................................................
18
2.1.3.5. Teori Kepuasan Kerja ........................................................
18
2.1.3.6. Indikator Kepuasan Kerja ..................................................
20
2.1.3.7. Motivasi Kerja ....................................................................
20
2.1.3.8. Tujuan Motivasi .................................................................
21
2.1.3.9. Indikator Motivasi...............................................................
22
2.1.3.10. Disiplin Kerja ..................................................................
22
2.1.3.11. Tujuan Disiplin ................................................................
23
2.1.3.12. Indikator Disiplin .............................................................
24
2.1.4. Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja ..................................
24
2.1.5. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja .........................
25
2.1.6. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja ............................
25
viii
2.1.7. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja ..............................
26
2.2. Penelitian Terdahulu..........................................................................
27
2.3. Kerangka Pikir ...................................................................................
27
2.4. Hipotesis ...........................................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................
31
31
3.2 Populasi Dan Sampel ........................................................................
31
3.2.1. Populasi .................................................................................
31
3.2.2. Sampel...................................................................................
31
3.3 Jenis Dan Sumber Data ....................................................................
31
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................
32
3.5 Metode Analisis Dan Teknik Pengolahan Data ..................................
33
3.5.1. Metode Analisis .....................................................................
33
3.5.2. Teknik Pengolahan Data ........................................................
34
3.5.3. Pengujian Instrument Penelitian .............................................
34
3.5.4. Uji Asumsi Klasik....................................................................
35
3.5.5. Pengujian Hipotesis ...............................................................
36
3.6 Definisi Operasional Variabel ............................................................
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................
39
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................
39
4.2 Karakteristik Responden ...................................................................
40
4.3 Deskriptif Variabel Dan Interprestasi Skor .........................................
41
4.3.1
Variabel Komitmen Kerja (X1)................................................
41
4.3.2
Variabel Kepuasan Kerja (X2)................................................
43
4.3.3
Variabel Motivasi Kerja (X3) ..................................................
44
4.3.4
Variabel Disiplin Kerja (X4) ....................................................
46
4.3.5
Variabel Kinerja (Y)................................................................
48
4.4 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner ....................................
51
4.5 Uji Asumsi Klasik ...............................................................................
53
4.5.1
Uji Normalitas ........................................................................
53
4.5.2
Uji Multikolinieritas .................................................................
54
4.5.3
Uji Heteroskedasititas ............................................................
55
4.6 Analisis Regresi Berganda ................................................................
56
4.7 Pembuktian Hipotesis........................................................................
58
4.7.1
Uji Secara Parsial ..................................................................
ix
58
4.7.2
Uji Secara Simultan ...............................................................
59
4.8 Pembahasan .....................................................................................
60
4.8.1
Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja ..................................
60
4.8.2
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja .........................
60
4.8.3
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja ............................
61
4.8.4
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja .............................
62
4.8.5
Pengaruh Komitmen,Kepuasan Kerja,Motivasi Kerja Dan
Disiplin Kerja Secara Simultan Terhadap Kinerja Pegawai ....
62
BAB V PENUTUP ........................................................................................
64
5.1 Kesimpulan .......................................................................................
64
5.2 Saran ................................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
66
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................
70
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Bulan Januari – Maret 2016...............
5
Tabel 2.1 Skala Organizational Commitment dari meyer et. Al, 1993..
17
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ...........................................................
27
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .............................................
37
Tabel 4.1 Karakteristik Responden .....................................................
40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Item Komitmen (X 1) .............................
42
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Item Kepuasan Kerja (X 2) ....................
43
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Item Motivasi Kerja (X 3) .......................
45
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Item Disiplin Kerja (X 4) ........................
46
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Item Kinerja (Y) ...................................
48
Tabel 4.7 Validitas dan Realibilitas .....................................................
52
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas......................................................
55
Tabel 4.9 Rekapitulasi Analisis Regresi ..............................................
56
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .................................................................
29
Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Plot .........................................
54
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas (Grafik Scatter Plot) ..............
55
xii
Daftar Lampiran
Lampiran
Halaman
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian ..................................................
70
Lampiran 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden .............
74
Lampiran 3
Uji Validitas Dan Uji Realibilitas ...................................
83
Lampiran 4
Uji Asumsi Klasik .........................................................
89
Lampiran 5
Regresi Linier Berganda ..............................................
92
Lampiran 6
Lampiran Tabulasi .......................................................
94
xiii
ABSTRAK
Kartini Sahirudin. 2016. “Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi
Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan”. Dibimbing oleh Bapak Muhammad Asril
Arilaha SE., MM selaku Pembimbing I dan Bapak Rahmat Sabuhari SE., M.Si
selaku pembimbing II
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen, kepuasan
kerja, motivasi kerja, dan disiplin kerja secara parsial maupun secara simultan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan dengan jumlah populasi sebanyak 25 pegawai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner, studi kepustakaan, observasi dan wawancara.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode analisis regresi berganda dan teknik pengolahan data menggunakan
SPSS 20 for windows, sehingga diperoleh persamaan regresi Y= 1,429 +
0,113X1 - 0,121X2 - 0,129X3 + 0,776X4. Dimana variabel Komitmen (X 1),
Kepuasan Kerja (X2), Motivasi Kerja (X3) dan Disiplin Kerja (X4) berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan Obi Kabupaten
Halmahera Selatan baik secara parsial maupun secara simultan yang artinya
bahwa Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat
dibuktikan kebenarannya sehingga hipotesis tersebut diterima.
Kata kunci : Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja,
Kinerja Pegawai.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam suatu organisasi.
Apapun bentuk serta tujuannya organisasi dibentuk untuk kepentingan manusia
dan dalam pelaksanaannya dikelola dan diurus oleh manusia. Seberapa canggih
teknologi yang dimiliki organisasi tertentu tidaklah menjadi jaminan bagi
organisasi tersebut untuk mencapai suatu keberhasilan sebab jaminan untuk
dapat berhasil, lebih banyak ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki.
Oleh karena itu, peranan sumber daya manusia sangat menunjang dan penting
sekali dalam beroperasinya suatu organisasi. Peningkatan kinerja tidak akan
berhasil apabila tidak didukung dengan sumber daya yang memadai. Sumber
daya manusia memegang peranan yang sangat penting, karena faktor manusia
menentukan kelangsungan hidup suatu organisasi.
Pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan aset utama
organisasi yang perlu dipelihara dengan baik. Oleh karena itu seorang pegawai
dituntut untuk mengerjakan tugasnya dengan baik. Keberhasilan mereka dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat ditentukan oleh penilaian terhadap
kinerjanya. Penilaian tidak hanya dilakukan untuk mengawasi sumber daya
organisasi namun juga untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan sumber
daya yang ada dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki. Penilaian
terhadap kinerja merupakan faktor penting meningkatkan kinerja pegawai.
Bagian-bagian yang menunjukkan kemampuan pegawai yang kurang maksimal
dapat diidentifikasi, diketahui sehingga dapat ditentukan strategi dalam
meningkatkan kinerjanya.
1
Kinerja menurut Gibson (2003) dalam Pangestu (2014:8) merupakan hasil
dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi seperti : kualitas, efisiensi,
dan kriteria efetivitas kerja lainnya. Sedangkan Christine dkk (2010:123)
menyatakan kinerja adalah pencapaian suatu hasil yang dikarakteristikkan
dengan keahlian tugas seseorang ataupun kelompok atas dasar tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan
kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi sumber daya manusia
yang dimiliki pegawai guna menciptakan tujuan organisasi, sehingga akan
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu,
orgnisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
pegawai, dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan
kinerja yang efektif dan efisien.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai adalah
komitmen. Griffin (2004:15) mengemukakan bahwa Komitmen Organisasi
merupakan sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu atau
pegawai mengenal dan terikat pada organisasinya. Adanya suatu komitmen
dapat menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau
malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya,
akibat suatu tuntunan komitmen lainnya. Komitmen yang tepat akan memberikan
motivasi yang tinggi dan memberikan dampak positif bagi suatu pekerjaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Pingka (2013) membuktikan bahwa komitmen
organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai daerah
pemerintah kota medan. Hal yang sama juga dibuktikan oleh Handhayani (2015)
bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai sekretariat DPRD kota solok . Maka, dengan terciptanya komitmen
2
organisasional yang tinggi, akan membuat pegawai mencintai dan turut merasa
memiliki organisasinya juga menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi
dan berusaha menjadikan organisasi kearah yang lebih baik, sehingga
penurunan kinerja dapat dihindari. Sebaliknya, individu dengan komitmen rendah
akan mementingkan dirinya atau kelompoknya, dimana individu tersebut tidak
memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi kearah yang lebih baik, sehingga
memungkinkan terjadinya penurunan kinerja.
Disamping itu, kepuasan kerja juga merupakan faktor yang sangat
penting dan perlu mendapatkan perhatian hal ini karena apabila pegawai tidak
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya maka pegawai tidak akan bekerja
dengan giat begitupun sebaliknya apabila pegawai merasa puas dengan
pekerjaanya maka pegawai tersebut akan lebih giat bekerja. Pegawai yang
memiliki rasa puas terhadap pekerjaannya biasanya lebih senang melakukan
pekerjaannya, sedangkan ciri pegawai yang kurang puas yaitu yang malas
berangkat kerja ke tempat bekerja dan malas melakukan pekerjaannya. Handoko
(2001) dalam Rismawan (2014:14) menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan ketika para karyawan
menjalankan pekerjaan masing-masing. Kepuasan kerja ini nampak dalam sikap
positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan kerjanya. Oleh karena itu seorang yang memiliki kepuasan yang
tinggi akan selalu menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan yang
dilakukan demi mencapai tujuan organisasinya. Sebagaimana pendapat Robbins
(1996:179) bahwa seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan
sikap positif terhadap kerja itu, sebaliknya seseorang tidak puas dengan
pekerjaannya menunjukkan sikap negatif terhadap kerja itu. Menurut penelitian
Ibrahim (2015) bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan
3
terhadap kinerja oleh karena itu semakin tinggi kepuasan maka akan
meningkatkan kinerja.
Motivasi juga merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung
tercapainya kinerja yang maksimal. Menurut Hasibuan (2005:143) motivasi
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi menjadi
pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil
yang terbaik. Pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan
mempunyai kinerja yang tinggi pula. Motivasi merupakan suatu kekuatan
potensial yang ada di dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan
sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang intinya berkisar
sekitar materi dan non materi.
Selain motivasi, faktor penting yang dapat meningkatkan kinerja pegawai
adalah disiplin kerja. Kedisiplinan menurut Hasibuan (2006:193) adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa
tanggung
jawab
seseorang
terhadap
tugas-tugas
yang
diberikan
kepadanya. Dengan disiplin kerja pegawai yang tinggi, akan mampu mencapai
efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan
yang telah ditetapkan oleh organisasi. Peraturan sangat diperlukan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi pegawai dalam menciptakan tata
tertib yang baik di perusahaan / instansi dimana dengan tata tertib yang baik,
maka semangat kerja, moril kerja, efisiensi dan efektivitas kerja pegawai akan
meningkat (Hasibuan, 2000:194). Tanpa adanya disiplin, maka segala kegiatan
yang akan dilakukan akan mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan
tidak sesuai dengan harapan. Jika dilihat secara riil, faktor kedisiplinan
4
memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
para pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi
akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan, tidak akan
mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya
dengan pekerjaan, akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja
dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan, dan pada akhirnya
pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja
yang baik bila dibanding dengan para pegawai yang bermalas-malasan karena
waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Kantor Kecamatan Obi merupakan salah satu instansi pemerintah yang
bertugas melayani masyarakat dimana pelaksanaan kegiatan organisasinya
diharapkan mampu meningkatkan kinerja pegawainya guna mewujudkan
sasaran, tujuan, serta visi dan misi yang telah ditetapkan organisasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, diperoleh bahwa
kinerja pegawai kantor Kecamatan Obi saat ini dapat dikatakan rendah. Hal ini
didukung dengan tingkat absensi pegawai kantor Kecamatan Obi yang
berfluktuasi tiap bulannya seperti yang ditunjukan pada Tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Bulan November 2015 - Februari 2016
No
Bulan
1
November
2
Desember
3
Januari
4
Februari
Minggu ke
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
A
14
17
10
12
13
6
6
8
17
12
11
16
15
12
11
13
Absensi
I
2
3
4
4
1
3
4
6
6
2
3
5
4
Sumber data : Kantor Camat Obi 2016
5
S
5
2
1
2
4
4
5
1
3
2
2
Jumlah Absensi
21
22
15
18
18
13
15
9
17
12
17
22
20
17
16
19
Jumlah Pegawai
25
25
25
25
Dari Tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa masih ada pegawai yang
absensinya belum optimal. Pada bulan November 2015 ditemukan 17 pegawai
yang tidak hadir (alpa) tanpa alasan yang jelas. Jumlah alpa ini adalah jumlah
terbanyak dibulan tersebut. Berikut, pada bulan Desember 2015 juga terdapat
pegawai yang tidak hadir sebanyak 13 pegawai yaitu diminggu pertama dengan
1 pegawai izin dan 4 lainnya sakit dan minggu selanjutnya mulai menurun.
Demikian pula di bulan Januari dan Februari 2016 ditemukan jumlah alpa
terbanyak berada diminggu pertama dengan jumlah 17 dan 15 pegawai dan di
minggu-minggu selanjutnya mulai menurun.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kinerja pegawai kantor Camat Obi
belum sepenuhnya optimal. Kurangnya komitmen dan disiplin kerja juga
rendahnya kepuasan dan motivasi yang dimiliki pegawai mengakibatkan
rendahnya kinerja pegawai. Terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti bahwa masih kurang maksimalnya tingkat kehadiran pegawai ditempat
kerja, kurangnya disiplin waktu dalam bekerja seperti masih adanya pegawai
yang terlambat masuk kerja, pulang kerja lebih awal dari jam kerja, tidak berada
dikantor pada jam kerja bahkan tidak hadir pada hari kerja. Selain itu terdapat
juga pegawai yang sering bermalas-malasan dan menunda-nunda pekerjaan
yang diberikan kepadanya. Hal ini diperkuat dengan wawancara yang dilakukan
peneliti pada salah satu warga yang mengeluhkan tentang kinerja pegawai yang
ada di kantor camat mengenai sistem administrasi yang sangat lambat akibat
pegawai yang lalai dan suka menunda-nuda pekerjaan dalam melayani
masyarakat. Kondisi obyektif lain terlihat juga bahwa masih kurangnya fasilitas
kantor dan kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Permasalahan ini jelas
bahwa faktor komitmen, kepuasan, motivasi dan disiplin kerja pegawai di kantor
Kecamatan Obi sangat perlu untuk ditingkatkan lagi agar kinerja pegawai secara
keseluruhan menjadi lebih baik lagi, sehingga nantinya tugas dan fungsi dari
6
kantor Kecamatan itu sendiri dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang
diharapkan instansi.
Dari alasan inilah yang mendorong peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten
Halmahera Selatan “.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berikut :
1. Apakah Komitmen Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan?
2. Apakah Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan?
3. Apakah Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan?
4. Apakah Disiplin Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan?
5. Apakah Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja
Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1.
Untuk Mengetahui Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
7
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
4. Untuk Mengetahui Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
5. Untuk Mengetahui Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja
dan Disiplin Kerja Secara Simultan Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
organisasi dalam menyikapi masalah sumber daya manusia yang
menyangkut komitmen, kepuasan kerja, motivasi kerja, disiplin kerja dan
kinerja.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pegawai dalam bekerja agar hasil kerjanya lebih baik.
3. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi bahan referensi
bagi penelitian yang berkaitan dengan sumber daya manusia dimasa
yang akan datang.
4. Penelitian diharapkan dapat menambah pengalaman berharga dalam
menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah.
8
BAB II
KERANGKA TEORITIK
2.1
Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan faktor yang penting bagi keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi. Secara etimologi, kinerja berasal dari kata
prestasi kerja (performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara
(2005) dalam Pangestu (2014:8), bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja organisasi atau kinerja
perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai. Nurlaila
(2010:71) juga mengemukakan bahwa performance atau kinerja adalah hasil
atau keluaran dari suatu proses. Sedangkan menurut Christine dkk (2010:123)
menyatakan kinerja adalah pencapaian suatu hasil yang dikarakteristikkan
dengan keahlian tugas seseorang ataupun kelompok atas dasar tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Lebih lanjut Gibson (2003) dalam Pangestu
(2014:8) mendefinisikan bahwa kinerja sebagai hasil dari pekerjaan yang terkait
dengan tujuan organisasi seperti : kualitas, efisiensi, dan kriteria efetivitas kerja
lainnya. Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah hasil akhir dari suatu pekerjaan pegawai atau karyawan yang ada dalam
suatu organisasi yang outputnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diperintahkan oleh atasannya.
9
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Terdapat
beberapa
pendapat
yang
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja pegawai dikemukakan oleh Mahmudi (2005:21), yaitu :
a. Faktor personal (Individu), meliputi : Pengetahuan, kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap
individu.
b. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan,
semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan pimpinan atau team
leader.
c. Faktor team, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan
oleh rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,
keserataan dan kekompakan anggota tim.
d. Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja, atau infrastruktur
yang diberikan organisasi, proses organisasi dan kultur kerja dalam
organisasi.
Sedangkan
menurut
Pasolong
(2010:186),
faktor
-
faktor
yang
mempengaruhi kinerja pegawai adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan, yaitu kemampuan dalam suatu bidang yang dipengaruhi
oleh bakat, intelegensi (kecerdasan) yang mencukupi dan minat.
b. Kemauan, yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan organisasi.
c. Energi, yaitu sumber kekuatan dari dalam diri seseorang. Dengan adanya
energi, seseorang mampu merespon dan bereaksi terhadap apapun yang
dibutuhkan, tanpa berpikir panjang atau perhatian secara sadar sehingga
ketajaman mental serta konsentrasi dalam mengelola pekerjaan menjadi
lebih tinggi.
10
d. Teknologi, yaitu penerapan pengetahuan yang ada untuk mepermudah
dalam melakukan pekerjaan.
e. Kompensasi, yaitu sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas
jasa atas kinerja dan bermanfaat baginya.
f.
Kejelasan tujuan, yaitu tujuan yang harus dicapai oleh pegawai. Tujuan ini
harus jelas agar pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dapat terarah
dan berjalan lebih efektif dan efisien.
g. Keamanan, yaitu kebutuhan manusia yang fundamental, karena pada
umumnya seseorang yang merasa aman dalam melakukan
pekerjaannya, akan berpengaruh kepada kinerjanya.
2.1.2.1.
Indikator Kinerja Pegawai
Terdapat berbagai teori mengenai indikator kinerja pegawai. Salah
satunya indikator kinerja pegawai Fadel (2009:195) mengemukakan beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu :
a. Pemahaman atas tupoksi
Dalam menjalankan tupoksi, bawahan harus terlebih dahulu paham
tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing serta mengerjakan tugas
sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Inovasi
Memiliki inovasi yang positif dan menyampaikan pada atasan serta
mendiskusikanya pada rekan kerja tentang pekerjaan.
c. Kecepatan kerja
Dalam menjalankan tugas kecepatan kerja harus diperhatikan dengan
menggunakan mengikuti metode kerja yang ada.
d. Keakuratan kerja
11
Tidak hanya cepat, namun dalam menyelesaikan tugas karyawan juga
harus disiplin dalam mengerjakan tugas dengan teliti dalam bekerja dan
melakukan pengecekan ulang
e. Kerjasama
Kemampuan dalam bekerjasama dengan rekan kerja lainya seperti bisa
menerima dan menghargai pendapat orang lain.
Selain pendapat para ahli, pemerintah memiliki indikator kinerja pegawai
yaitu dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang penilaian
pelaksanaan pekerjaan PNS. Indikator tersebut adalah :
a. Kesetiaan, yaitu tekat dan kesanggupan untuk menaati, melaksanakan,
dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan
tanggung jawab.
b. Prestasi
kerja,
yaitu
hasil
kerja
yang
dicapai
pegawai
dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
c. Tanggung
jawab,
yaitu
kesanggupan pegawai dalam melakukan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat
waktu, serta berani menanggung resiko atas keputusan yang telah
diambil.
d. Ketaatan, yaitu kesanggupan pegawai untuk menaati segala peraturan
perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku.
e. Kejujuran, yaitu ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan dan
kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diembannya.
f.
Kerjasama, yaitu kemampuan pegawai untuk bekerjasama dengan orang
lain dalam melakukan tugasnya.
g. Prakarsa, yaitu kemampuan pegawai untuk mengambil keputusan
langkah-langkah atau melaksanakan semua tindakan yang diperlukan
dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.
12
h. Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
sehingga dapat diarahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas.
Sedangkan menurut Gomes (2003) Dalam Nydia (2012:18) ada beberapa
indikator untuk mengukur kinerja pegawai yaitu :
1. Quantity Of Work, jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu
yang ditentukan.
2. Quality Of Work, kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat
kesesuaian dan kecapaiannya.
3. Job
Knowledge,
luasnya
pengetahuan
mengenai
pekerjaan
dan
keterampilannya.
4. Coorperation, kesedian untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama
anggota organisasi).
5. Dependability, kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja.
6. Intiative, semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
memperbesar tanggung jawabnya.
7. Personal Qualities, menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi.
Pemaparan dari beberapa teori di atas dan membandingkan kondisi
lapangan maka penelitian ini akan menggunakan teori dari Gomes (2003) dalam
Nydia (2012:18) untuk mengukur kinerja pegawai. Hal ini dikarenakan unsurunsur
yang
terkandung
dalam
setiap
indikator
ini
dianggap
mampu
menggambarkan kinerja pegawai yang ada di kantor Kecamatan Obi secara
maksimal.
13
2.1.3. Komitmen
Robbins dan Judge (2007: 110) menyatakan bahwa komitmen adalah
suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak kepada sesuatu organisasi
tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam
organisasi itu. Griffin (2004:15) juga mengemukakan bahwa
Komitmen
Organisasi merupakan sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang
individu atau pegawai mengenal dan terikat pada organisasinya. Sedangkan,
Mathis dan Jackson (2001:99) mendefinisikan komitmen organisasional adalah
tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi
dan mempunyai keinginan untuk tetap ada didalam organisasi tersebut.
Menurut Dessler (1999) dalam Pangestu (2014:19) menunjukkan bahwa
pegawai yang memiliki komitmen tinggi memiliki nilai absensi yang rendah dan
memiliki masa bekerja yang lebih lama dan cenderung untuk bekerja lebih keras
serta menunjukan prestasi yang lebih baik.
Tingginya komitmen para pegawai tersebut di atas tidak terlepas dari rasa
percaya pegawai akan baiknya perlakuan manajemen terhadap mereka, yaitu
adanya pendekatan manajemen terhadap sumber daya mansuai sebagai asset
berharga dan tidak semata-mata sebagai komoditas yang dapat dieksploitasi
sekehendak manajemen . Komitmen organisasional itu menggambarkan sejauh
mana seseorang
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasinya dan
kesediaannya untuk tetap bertahan dalam organisasinya.Individu yang memiliki
komitmen yang rendah pada organisasi seringkali hanya menunggu kesempatan
yang baik untuk keluar dari pekerjaan mereka.
Komitmen organisasional menurut Luthans (2002) dalam Pangestu
(2014:20) Sebagai sebuah sikap komitmen organisasi sering didefiniskan
14
sebagai aspek-aspek yang menandai tingginya komitmen seseorang terhadap
organisasinya, yaitu :
1. Keinginan yang kuat untuk tetap bertahan sebagai anggota organisasi
2. Kemauan untuk mengerahkan segenap kemampuannya bagi suksesnya
organisasi, dan
3. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi
2.1.3.1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen
Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi
melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen karyawan pada
organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor. David (1997) dalam Sopiah
(2008:163) mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen
karyawan pada organisasi, yaitu :
1. Faktor personal, misalnya : usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, kepribadian.
2. Karakteristik pekerjaan, misalnya : lingkup jabatan, tantangan dalam
pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam
pekerjaan
3. Karakteristik struktur, misalnya : besar atau kecilnya organisasi, bentuk
organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat
pekerja dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap
karyawan.
4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh
terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang
baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun
bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan.
15
Menurut Porter (1982) dalam Pangestu (2014:20-21) terdapat beberapa
faktor penentu komitmen seseorang terhadap organisasinya.
a. Pertama, komitmen dipengaruhi oleh beberapa aspek dalam lingkup
pekerjaan itu sendiri yang disebut faktor organisasi. Faktor ini akan
membentuk sikap bertanggung jawab terhadap keberhasilan tugas yang
diemban.
b. Kedua, komitmen organisasi dipengaruhi oleh alternatif kesempatan kerja
yang dimiliki pekerja yang disebut faktor non-organisasi. Semakin besar
peluang untuk berpindah kerja dan semakin besar hasratnya terhadap
alternatif pekerjaan di tempat lain, komitmen pekerja pada organisasinya
cenderung semakin rendah.
c. Ketiga, komitmen pekerja pada organisasinya dipengaruhi oleh faktor
karakteristik diri pekerja. Faktor ini membentuk komitmen inisial, yaitu
komitmen awal yang timbul pada saat pekerja baru saja mulai masuk
sebagai anggota organisasi. Seseorang yang mempunyai komitmen
tinggi, pada saat mulai bekerja mempunyai kecenderungan untuk tidak
berpindah pekerjaan untuk jangka waktu relatif lama. Termasuk faktor ini
adalah kepuasan kerja, usia senioritas, dan lama bekerja. Semakin usia
tua pekerja atau semakin lama bekerja dan semakin senior, serta
semakin tinggi kepuasan terhadap karyawanya orang tersebut cenderung
memiliki komitmen yang lebih tinggi.
2.1.3.2.
Bentuk komitmen
1. Komitmen afektif
Dapat dijelaskan sebagai hubungan emosional karyawan untuk mengakui
dan berasosiasi dalam organisasi.
2. Komitmen berkelanjutan
16
Komitmen yang muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu
organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain,
karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.
3. Komitmen normatif
Perasaan karyawan untuk bertanggung jawab menjadi bagian dari
organisasi.
2.1.3.3.
Indikator komitmen
Moyday et.al. (1998) dalam Sopiah (2008:165), mengembangkan suatu
skala yang disebut Self Report Scales untuk mengukur komitmen karyawan
terhadap organisasi, yang merupakan penjabaran dari tiga aspek komitmen,
yaitu :
a.
Penerimaan terhadap tujuan organisasi
b.
Keinginan untuk bekerja keras
c.
dan Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi.
Sedangkan menurut Meyer et, al, (1993) dalam Sopiah (2008:165)
menjelaskan enam item yang digunakan untuk mengukur komitmen karyawan
pada organisasi, yaitu :
Tabel 2.1 Skala Organizational Commitment dari meyer et. Al, 1993
Affective Commitment (Komitmen Afektif)
1. Saya akan senang sekali menghabiskan sisa karir saya di organisasi ini.
2. Saya benar-benar meraskan bahwa seakan-akan masalah di organisasi
ini adalah masalah saya.
Continuance Commitment (Komitmen Bekelanjutan)
3. Sekarang ini tetap bertahan menjadi anggota organisasi adalah sebuah
hal yang perlu, sesuai dengan keinginan saya.
4. Sangat berat bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini.
Normative Commitment (Komitmen Normatif)
5. Saya merasa tidak memiliki kewajiban untuk meninggalkan atasan saya
saat ini.
6. Saya merasa tidak tepat untuk meninggalkan organisasi saya saat ini,
bahkan bila hal itu menguntungkan.
17
Dari beberapa teori di atas maka penelitian ini akan menggunakan teori
dari Meyer et, al, (1993) dalam Sopiah (2008:165) untuk mengukur komitmen
pegawai di kantor Kecamatan Obi
2.1.3.4.
Kepuasan Kerja
Handoko (2001) dalam Rismawan (2014:14) menyatakan kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
ketika para karyawan menjalankan pekerjaan masing-masing. Pendapat lain dari
Martoyo (2000) dalam Rismawan (2014:14) mengenai pengertian kepuasan kerja
adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik
temu antara nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang
bersangkutan.
Menurut Robbins dan Judge (2001) dalam Rismawan (2014:14)
kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang,
dimana ada perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan
banyaknya
yang
mereka
yakini
seharusnya.
Berbagai
penelitian
telah
membuktikan bahwa apabila dalam pekerjaannya, seseorang mempunyai
otonomi untuk bertindak, memberikan sumbangan penting bagi organisasi dan
karyawan mendapat umpan balik tentang hasil pekerjaannya yang dilakukannya,
maka orang tersebut akan merasa puas.
2.1.3.5.
Teori Kepuasan Kerja
Ada beberapa teori tentang kepuasan kerja yang cukup dikenal menurut
Rivai (2001) dalam Rismawan (2014:14) antara lain .
a. Teori keadilan (Equity Theory)
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak
puas, bergantung pada ada atau tidaknya keadilan dalam suatu institusi,
khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teori keadilan
18
adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi
karyawan
yang
dianggap
mendukung
pekejaanya.
Seperti:
pendidikan,
pengalaman, kecakapan, jumlah tugas, dan peralatan, serta perlengkapan yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Hasilnya adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan
yang diperoleh dari pekerjaanya seperti upah/gaji, keuntungan sampingan,
symbol, status, penghargaan dan kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri.
Menurut teori ini setiap karyawan akan membandingkan rasio input hasil dirinya
dengan rasio input orang lain. Bila perbandinganya itu tidak seimbang tetapi
menguntungkan bisa menimbulkan kepuasan, namun bisa pula tidak. Tetapi jika
perbandinganya itu tidak seimbang akan timbul ketidakpuasan.
b. Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy Theory)
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih
antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga
apabila kepuasannya diperoleh melebihi dari yang diinginkan, maka orang akan
menjadi lebih puas lagi, sehingga terdapat ketidaksesuaian, tetapi merupakan
ketidaksesuaian yang positif. Kepuasan kerja seseorang bergantung pada selisih
antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang dicapai.
c. Teori Dua Faktor ( Two Faktor Theory)
Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal
yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu bukan suatu
faktor kontinu. Teori ini merumuskan karaktristik pekerjaan menjadi dua
kelompok yaitu statifies atau disstatifies. Statifies adalah faktor-faktor atau situasi
yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari: pekerjaan
yang menarik penuh tantangan ada kesempatan untuk berprestasi, kesempatan
memperoleh penghargaan dan promosi. Dissatifies adalah faktor-faktor yang
19
menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari gaji/upah, pengawasan,
hubungan antar pribadi, kondisi kerja yang status .
2.1.3.6.
Indikator Kepuasan Kerja
Indikator kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Celluci, Anthony J dan
David L. De Vries dalam Artadi (2015:22) yang meliputi antara lain:
1.
Kepuasan terhadap gaji, yaitu senang atau tidak senang karyawan akan
gaji yang diterima.
2. Kepuasan dengan promosi, yaitu sikap senang atau tidak senang
karyawan akan promosi yang dilakukan perusahaan.
3. Kepuasan terhadap rekan kerja, yaitu sikap senang atau tidak senang
karyawan akan dukungan dari rekan kerjanya.
4. Kepuasan terhadap supervisor, yaitu sikap senang atau tidak senang
karyawan akan perlakuan dari pimpinan.
Berdasarkan pendefenisian mengenai indikator mempengaruhi kepuasan
kerja tersebut, tentunya dapat menciptakan suatu suasana yang nyaman bagi
pegawai dalam bekerja karena adanya suatu pemenuhan kebutuhan yang
menyangkut hak dan keinginan pegawai dalam bekerja.
2.1.3.7. Motivasi Kerja
Kata motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan
atau daya gerak. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi
tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian
dorongan, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan
yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivasi adalah faktor
yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Mangkunegara (2005:61) menyatakan motivasi terbentuk dari sikap
(attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).
20
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental
karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Menurut Hasibuan (2003:92)
motivasi berasal dari kata lain movere yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada
para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan
motivasi ini
diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Sedangkan Nawawi (2005:351)
menyatakan motivasi kerja adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi
sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung
secara sadar. Selanjutnya Kadarisman (2012:278) menyatakan “motivasi kerja
adalah penggerak atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku
dan bekerja dengan giat dan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang diberikan
Kepadanya. Berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
dorongan yang timbul dari dalam diri setiap indidvidu, tanpa ada paksaan dari
siapapun untuk melakukan sutau pekerjaan.
2.1.3.8. Tujuan Motivasi
Adapun tujuan Motivasi menurut Hasibuan (2000:145) adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
4. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
5. Mengefektifitaskan pengadaan karyawan
6. Menciptakan suasan dan hubungan kerja yang baik
21
7. Meningkatkan loyalitas, kretivitas dan partisipasi karyawan
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas – tugasnya
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat – alat bahan baku
2.1.3.9. Indikator Motivasi
Menurut Gomes (2003: 180-181) faktor yang mempengaruhi Motivasi
Kerja yaitu faktor- faktor individual dan faktor-faktor organisasional. Yang
tergolong sebagai faktor –faktor individual adalah kebutuhan, tujuan, sikap dan
kemampuan.
Yang
tergolong
dalam
faktor-faktor
organisasional
adalah
pembayaran atau gaji, keamanan pekerjaan, hubungan sesama pekerja,
pengawasan, pujian dan pekerjaan itu sendiri. Faktor- faktor Motivasi Kerja inilah
yang nantinya juga akan dijadikan sebagai indikator-indikator Motivasi Kerja.
Indikator-indikator motivasi kerja tersebut antara lain adalah :
a) Kebutuhan
b) Tujuan
c) Sikap
d) Pembayaran atau gaji
e) Keamanan pekerjaan
f) Hubungan sesama pekerja
g) Pujian
h) Pekerjaan itu sendiri
2.1.3.10. Disiplin kerja
Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan organisasi, karyawan dan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar bawahannya
22
mempunyai kedisiplinan yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam
kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Kedisiplinan dapat
diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan
perusahaan dan norma social yang berlaku (Fathoni, 2006:126). Hasibuan
(2006:193), memberikan defenisi disiplin sebagai kesadaran sikap seseorang
yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Jadi seseorang akan mematuhi / mengerjakan semua
tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan dan kesedihan. Seseorang menaati
peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku.
2.1.3.11.
Tujuan Disiplin
Tujuan utama disiplin kerja adalah demi keberlangsungan organisasi atau
perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
baik hari ini maupun hari esok.
Menurut Sastrohadiwiryo (2003:292) secara khusus tujuan disiplin kerja
para pegawai, antara lain :
1.
Agar
para
pegawai
menepati
segala
peraturan
dan
kebijakan
ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang
berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah
manajemen dengan baik.
2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta
mampu memberikan pelayanan maksimum kepada pihak tertentu yang
berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
3. Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana,
barang dan jasa organisasi dengan sebaik-baiknya.
23
4. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan normanorma yang berlaku pada organisasi.
5. Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan
harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2.1.3.12. Indikator Disiplin
Menurut Harlie (2010) dalam Lufitasari (2014) indikator Disiplin Kerja
adalah sebagai berikut:
1. Selalu hadir tepat waktu.
2. Selalu mengutamakan presentase kehadiran.
3. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
4. Selalu menggunakan jam kerja dengan efektif dan efisien.
5. Memiliki keterampilan kerja di bidang tugasnya.
6. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
7. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dengan menunjukkan keteladanan
dalam melaksanakan tugas.
8. Selalu kreatif dan inovatif dalam bekerja.
2.1.4.
Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai
Secara
teoritis,
komitmen
organisasional mempengaruhi
berbagai
perilaku penting agar organisasi berfungsi efektif. Berbagai studi menunjukkan
komitmen organisasional berkaitan dengan beraneka ragam perilaku bekerja
seperti voluntary turnover, employee performance, organizational citizenship dan
absen teeism. Gibson, Ivancevich & Donnelly (1997) menyebut tanpa komitmen
akan menurunkan keefektifan oganisasi.
Robbins (2003) menyebutkan bahwa karyawan yang memiliki komitmen
tinggi akan membawa keberhasilan bagi organisasi, seperti tumbuhnya saling
24
percaya, komunikasi menjadi terbuka, menonjolkan sikap kebersamaan,
mempercepat pengambilan keputusan serta terselesaikannya konflik.
2.1.5.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Dalam suatu
organisasi atau perusahaan, Kepuasan
kerja
(job
statisfaction) adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya (Robbins, 2003 dalam Nugroho, 2011). Pada umumnya seseorang
berpendapat bila individu tersebut puas dalam bekerja akan berdampak pada
meningkatnya kinerja pegawai. Perbaikan perasaan seseorang dalam bekerja
dapat menumbuhkan motivasi, semangat dan kecepatan kerja, sehingga
merupakan daya pendorong yang besar dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Dengan menggunakan cara-cara tersebut diharapkan para pegawai tetap
mempertahankan prestasi, ataupun meningkatkan kinerja mereka. Kepuasan
dimaksudkan untuk memberikan perasaan nyaman terhadap seseorang dalam
menyelesaikan tugasnya dalam bekerja pada suatu organisasi. Hal ini berarti
kepuasan kerja dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pegawai maka akan
dapat memperbesar kinerja pegawai. pegawai dengan kepuasan kerja tinggi
menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu. pegawai yang puas akan
berbicara yang positif mengenai organisasi, mempunyai hasrat untuk membantu
rekan sekerja yang lain, serta melakukan pekerjaan dengan bersungguhsungguh begitupun sebaliknya.
2.1.6.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Motivasi merupakan dorongan yang ada untuk melaksanakan tugas bagi
pegawai. Kadarisman (2012:278) menyatakan motivasi kerja adalah penggerak
atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja dengan
giat dan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya.
Organisasi menaruh harapan yang besar kepada pegawai untuk mendapatkan
25
hasil kerja yang memuaskan, sehingga target terealisasi. Tugas organisasi
adalah memotivasi pegawainya. Besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja
terlihat dari aktivitas setiap pegawai. Ketika seorang pegawai kurang termotivasi
dalam bekerja, maka kinerjanya akan turun, begitu juga sebaliknya, ketika
seorang pegawai termotivasi dengan baik, maka kinerjanya akan meningkat dan
hal tersebut akan memberikan imbas positif bagi organisasi, karena kinerja
seorang pegawai mempengaruhi kinerja organisasi. Oleh sebab itu motivasi
sangat mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja pegawai.
2.1.7.
Pengaruh Displin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kinerja dipengaruhi dengan berbagai faktor, salah satunya adalah disiplin
kerja. Disiplin kerja dapat menumbuhkan kemampuan kerja dan bekerja sama
diantara
para
pegawai.
Maka
secara
tidak
langsung
disiplin
sangat
mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan kesadaran disiplin yang tinggi, sangat
mungkin pegawai dan organisasi menghasilkan kinerja yang baik dan
mendapatkan harapan yang direncanakan diawal. Semakin tinggi disiplin
pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Pada umumnya
disiplin yang baik apabila pegawai selalu dating dan pulang tepat pada waktunya,
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik dan mematuhi semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Maka pegawai tersebut akan
menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan (kinerja) yang memuaskan.
26
2.2.
Penelitian Terdahulu
2.2 Tabel Penelitian Terdahulu.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Kesamaan
Perbedaan
Hasil
Eko Hertanto
(2011)
Pengaruh
stressor,
kepuasan kerja, dan
lingkungan
kerja
terhadap
kinerja
PT
putera dharma industry
pulo gadung jakarta timur
Meneliti variabel
yang sama yaitu
kepuasan kerja.
Berpengaruh positif
dan signifikan baik
parsial
maupun
simultan
Aida Rahmita
Sari
(2013)
Hubungan Motivasi dan
Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru di Smk
Muhammadiyah
2
Yogyakarta
Pengaruh motivasi kerja
dan lingkungan kerja
terhadap
kinerja
karayawan cv kalika
intergraha di semarang.
Meneliti variabel
yang sama yaitu
motivasi, disiplin
kerja dan kinerja.
Peneliti
tidak
meneliti variabel
stressor,dan
lingkungan
kerja.
Juga
objek penelitian
yang berbeda.
.
Pengaruh Motivasi dan
Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada
Kantor
Dinas
Pendapatan
Daerah
Provinsi Sumatera Utara
Upt. Binjai
Pengaruh
Komitmen
Organisasional
Dan
Ketidakpastian
Lingkungan
Terhadap
Kinerja
Pegawai
Pemerintah Kota Medan
Pengaruh Kualitas Kerja
Dan
Komitmen
Organisasional Terhadap
Kinerja
Pegawai
Sekretariat DPRD Kota
Solok
Meneliti variabel
yang sama yaitu,
motivasi, disiplin
dan kinerja.
Nur
Abib
Asriyanto
(2013)
Devi Adniaty
(2013)
Dian
Wara
Pingka (2013)
Meynalti
Handhayani
(2015)
Sintawati
Ibrahim
(2015)
Pengaruh
Komitmen
Organisasional
Dan
Kepuasan
Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Pada
Perusahan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota
Ternate
Dari berbagai sumber penelitian.
2.3.
Meneliti variabel
yang sama yaitu,
motivasi
dan
kinerja
meneliti variabel
yang sama yaitu
komitmen
organisasional
dan kinerja.
meneliti variabel
yang sama yaitu
komitmen
organisasional
dan kinerja
meneliti variabel
yang sama yaitu
komitmen
organisasional,
kepuasan
kerja
dan kinerja
Objek penelitian
Peneliti
tidak
meneliti variabel
lingkungan
kerja.
Juga
objek penelitian
yang berbeda
Metode
Analisis
Regresi
Berganda
Berpengaruh positif
dan signifikan baik
parsial
maupun
simultan
Regresi
Berganda
Berpengaruh positif
dan signifikan baik
parsial
maupun
simultan
Regresi
Berganda
Berpengaruh
secara simultan
Regresi
Berganda
Berpengaruh
secara
signifikan
baik
parsial
maupun simultan
Regresi
Berganda
Kualitas
tidak
berpengaruh
secara
parsial
sedangkan secara
simultan
kualitas
kerja dan komitmen
organisasional
berpengaruh
signifikan.
Berpengaruh
secara
signifikan
baik
parsial
maupun simultan
Regresi
Berganda
Objek penelitian
Peneliti
tidak
meneliti variabel
Ketidakpastian
Lingkungan.
Juga
objek
penelitian.
Peneliti
tidak
meneliti variabel
kualitas kerja.
Juga
objek
penelitian.
Objek penelitian
Regresi
Berganda
Kerangka Pikir
Kinerja pegawai dipegaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu
komitmen. Robbins dan Judge (2007: 110) menyatakan bahwa komitmen adalah
27
suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak kepada sesuatu organisasi
tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam
organisasi itu. Komitmen organisasional itu menggambarkan sejauh mana
seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan organisasinya dan kesediaannya
untuk tetap bertahan dalam organisasinya. Individu yang memiliki komitmen yang
rendah pada organisasi seringkali hanya menunggu kesempatan yang baik untuk
keluar dari pekerjaan mereka.
Sedangkan Handoko (2001) dalam Rismawan (2014:14) menyatakan
kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan ketika para karyawan menjalankan pekerjaan masing-masing.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukan sikap yang positif
terhadap
kerja
itu.
Seseorang
yang
tidak puas dengan pekerjaannya
menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu. karena pada umumnya
apabila orang berbicara mengenai sikap karyawan (Robbins, 2003 dalam
Pangestu 2014:14). Menurut Straus dan Sayles (1992) dalam Pangestu
(2014:14), kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. seorang yang tidak
memperoleh kepuasaan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan
psikologis, dan akan menjadi frustasi.
Selanjutnya Nawawi (2005:351) menyatakan motivasi kerja adalah suatu
kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar. Sedangkan Hasibuan
(2006:193), memberikan definisi disiplin sebagai kesadaran sikap seseorang
yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Sehingga seseorang yang memiliki motivasi dan displin
yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula.
28
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah komitmen,
kepuasan kerja, motivasi kerja dan disiplin kerja sedangkan yang menjadi
variabel terikat yaitu kinerja pegawai.
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Komitmen (X1)
Kepuasan Kerja (X2)
Kinerja Pegawai (Y)
Motivasi Kerja (X3)
Disiplin Kerja (X4)
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Keterangan :
Pengaruh secara Parsial
Pengaruh secara Simultan
2.4.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Komitmen Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Camat Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
2.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Camat Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
3.
Terdapat pengaruh yang siginifikan antara Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Camat Obi Kabupaten Halmahera Selatan
29
4.
Terdapat pengaruh yang siginifikan antara Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Camat Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
5.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Komitmen, Kepuasan Kerja,
Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja
Pegawai di Kantor Camat Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera
Selatan di Desa Laiwui dan Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai
dengan Agustus 2016.
3.2.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di
kantor Camat Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Menurut Arikunto (2002:100102), apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di kantor Camat Obi Kabupaten
Halmahera Selatan yang berjumlah 25 orang.
3.3.
Jenis Dan Sumber Data
A. Data Primer
Menurut Sambas dan Maman (2007:17) dalam Usman (2015:36) “Data
Primer adalah data yang didapat dan diolah langsung dari objeknya”. Data primer
ini dapat diperoleh dari penyebaran kuesioner, wawancara, dan pengamatan
pada objek yang diamati.
B. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang menunjang data primer. Sambas
dan Maman (2007:17) dalam Usman (2015:36) menyatakan “data sekunder
merupakan data yang tidak langsung diperoleh dari objek penelitian, tetapi hasil
dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain”. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah buku, laporan, jurnal, kepustakaan dan dokumen-dokumen
dan lain-lain yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
31
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010:401), Teknik pengumpulan data adalah langkah
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a) Metode Angket/Kuesioner
Sugiyono (2014:192) dalam Triawan (2014:51) mengungkapkan bahwa
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana partisipan/responden
mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap
mengembalikan kepada peneliti”. Metode angket digunakan oleh peneliti
bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa data tertulis mengenai data-data
para
migran.
Menurut
Bungin
(2011:133)
“metode
angket
merupakan
serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian
dikirim untuk diisi oleh responden”. Angket biasa juga disebut dengan kuesioner
yaitu dengan tujuan untuk mengumpulkan data dari informan atau sampel
penelitian.
b) Studi Kepustakaan
Teknik ini membantu dalam analisis data dan sebagai landasan teori.
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi, atau
internet yang berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan
dengan penelitian ini.
c) Observasi dan Wawancara
Observasi
yaitu
pengumpulan
data
dengan
cara
mengadakan
pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti. Sedangkan wawancara
32
pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada
bagian yang memiliki wewenang untuk memberikan keterangan dan data.
3.5.
Metode Analisis Dan Teknik Pengolahan Data
3.5.1. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi berganda
digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari
Komitmen (X1), Kepuasan Kerja (X2), Motivasi Kerja (X3), dan Disiplin Kerja (X4)
terhadap variabel terikat yaitu Kinerja (Y). Alasan menggunakan model ini adalah
karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Komitmen dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja. Persamaan analisis regresi berganda dalam
penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Di mana :
Y
= Kinerja
X1
= Komitmen
X2
= Kepuasan Kerja
X3
= Motivasi Kerja
𝛽1 , 𝛽2, 𝛽3, 𝛽4,
= Koefisien Regresi Variabel Independen
= Konstanta
e
= Standar Error
X4
α
= Disiplin Kerja
33
3.5.2. Teknik Pengolahan Data
Analisis data kuantitatif menggunakan bantuan program SPSS 20 for
windows, hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam pembuktian hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan pengujian data dengan menggunakan Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, dan Uji Asumsi Klasik.
3.5.3. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
(Ghozali, 2012 dalam Simanjuntak, 2013:40). Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan r hitung (untuk setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom
corrected item-total correlations, dengan r tabel dengan mencari degree of
freedom (df) = N - k, dalam hal ini N adalah jumlah sampel, dan k adalah jumlah
variabel independen penelitian. Jika r hitung > r tabel, dan bernilai positif, maka
pertanyaan
(indikator)
tersebut
dikatakan
valid.
(Ghozali,
2012
dalam
Simanjuntak, 2013:40).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan, ketepatan
atau konsistensi suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban
responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2012 dalam Simanjuntak, 2013:39).
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan alat bantu program SPSS 19 for
windows. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (𝛼). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai 𝛼 > 0,60. (Ghozali, 2012 dalam Simanjuntak, 2013:39). pengujian reliabilitas
34
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat memberikan hasil
yang konsisten apabila dilakukan pengulangan. Konsistensi internal item – item
pertanyaan dalam kuesioner akan diuji dengan cronbach alpha (𝛼).
3.5.4. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak (Ghozali, 2009:147). untuk menguji suatu data berdistribusi
normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot.
Kurva dikatakan berdistribusi normal jika data menyebar disekitar garis diagram
dan mengikuti model regresi. Begitu juga, bila data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak
memenuhi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas terjadi apabila ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Jika variabel saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini
tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang niilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2009:95).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi
adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai angka tolerance di atas (>) 0,1
b. Mempunyai nilai VIF dibawah (<) 10
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai
varian yang sama untuk semua observasi. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi
35
ada atau tidaknya terjadi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot
antar nilai prediksi variabel dependen (SRESID) dan dengan residunya (ZPRED).
Ukurannya jika ada plot tertentu seperti titik – titik yang membentuk suatu pola
teratur (bergelombang, melebur, kemudian menyempit), maka mengindikasikan
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. (Ghozali, 2009:125).
3.5.5. Pengujian Hipotesis
1. Uji Secara Parsial
Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, X2, X3, dan X4
terhadap Y secara individu (parsial) maka digunakan uji t. Adapun kriteria
pengujian uji t adalah sebagai berikut :
a) Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh
signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen.
b) Jika Sig > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti tidak ada
pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen.
2. Uji Secara Simultan
Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, X2, X3, X4 terhadap
Y secara bersama - sama (simultan) maka digunakan uji F. Adapun kriteria
pengujian uji F adalah sebagai berikut :
a) Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh
signifikan variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependen.
36
b) Jika Sig > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti tidak ada
pengaruh signifikan variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen.
3.6.
Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini terdiri dari 5 variabel, yaitu variabel Komitmen, Kepuasan
Kerja, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja sebagai variabel bebas (X1, X2, X3, X4),
dan Kinerja sebagai variabel terikat (Y). Definisi operasional variabel dapat dilihat
pada tabel 3.1 berikut dibawah ini :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
1
Komitmen
(X1)
Indikator
2
Komitmen afektif
Komitmen berkelanjutan
Komitmen normatif
Meyer et, al, (1993) dalam
Sopiah (2008:165)
Kepuasan Kerja Kepuasan terhadap gaji
(X2)
Kepuasan dengan
promosi
Kepuasan terhadap
rekan kerja
Kepuasan supervisior.
Motivasi (X3)
Celluci, Anthony J dan
David L. De Vries dalam
Artadi (2015:22)
Kebutuhan
Item
Skala
3
Saya akan senang sekali menghabiskan sisa
karir saya di organisasi ini
Saya benar-benar merasakan bahwa
seakan-akan masalah di organisasi ini
adalah masalah saya
Sangat berat bagi saya untuk meninggalkan
organisasi ini
Saya
merasa
tidak
tepat
untuk
meninggalkan organisasi saya saat ini,
bahkan bila hal itu menguntungkan.
4
Gaji yang diberikan tepat waktu
Jika saya melaksanakan pekerjaan dengan
baik maka saya akan dipromosikan
Rekan kerja bisa diajak bekerja sama
dengan baik
Supervisior tidak mengekang dalam
pekerjaan
sesama
Hubungan
pekerja
Pujian
Pekerjaan itu sendiri
Saya senang karena dapat memenuhi
kebutuhan saya.
Saya selalu menjalin hubungan yang baik
dengan pegawai lainnya.
Pujian dan semangat dari pimpinan dan
rekan kerja membuat saya semakin
bersemangat dalam bekerja.
Bagi saya pekerjaan baru adalah tantangan
baru yang sangat menyenangkan.
No
kuesioner
5
1
2
Likert
3
4
1
2
3
Likert
4
1
2
Likert
3
4
Gomes (2003:180-181)
Displin Kerja
(X4)
Selalu hadir tepat
waktu.
Selalu mengutamakan
presentase kehadiran.
Selalu mentaati
ketentuan jam kerja.
1
Saya selalu hadir tepat waktu saat bekerja.
Saya tidak pernah absen dari pekerjaan
saya tanpa alasan.
Saya selalu mentaati jam kerja yang telah
ditentukan oleh organisasi.
37
2
Likert
3
Kinerja
(Y)
Selalu menggunakan
jam
kerja
dengan
efektif dan efisien.
Memiliki
semangat
kerja yang tinggi.
Memiliki sikap dan
kepribadian yang baik
dengan menunjukkan
keteladanan
dalam
melaksanakan tugas.
Saya selalu menggunakan waktu dengan
sebaik mungkin agar pekerjaan saya
selesai tepat waktu.
Saya selalu berusaha melaksanakan tugas
dengan baik dan sesuai aturan.
Saya memiliki kepribadian yang baik dalam
bekerja.
4
Saya memiliki kreatifitas yang tinggi
sehingga dapat menunjang pekerjaan saya.
7
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
standar waktu yang ditentukan
Apabila pekerjaan sedang banyak, saya
tetap dapat melayani dengan cepat
Saya memahami standar kerja yang sudah
ditetapkan oleh organisasi
Saya merasa sudah memiliki kemampuan
dalam melakukan pekerjaan
Saya menerapkan keterampilan yang saya
miliki dalam bekerja
1
Saya bersedia membantu rekan kerja yang
sibuk
Bagi saya membangun sebuah tim kerja
yang baik adalah penting
6
Selalu kreatif
dan
inovatif dalam bekerja.
Harlie
(2010)
Lufitasari (2014)
Quantity of work
(kuantitas)
5
6
dalam
Quality of work (kualitas)
Job knowledge
(pengetahuan kerja)
Coorperative (kerja
sama)
2
3
4
5
7
Likert
Dependability (dapat
diandalkan)
Saya tidak pernah menunda-nuda pekerjaan
Atasan sering memberikan kepercayaan
terhadap saya
8
9
Initiative (inisiatif)
Saya selalu melakukan pekerjaan tanpa
disuruh
10
Personal qualities (sikap)
Saya menjunjung tinggi kejujuran dalam
bekerja
Saya merasa memiliki tanggung jawab
dalam menjalankan pekerjaan
Gomes (2003) Dalam
Nydia (2012:18)
38
11
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Obi merupakan salah satu kecamatan tertua di kabupaten Halmahera
Selatan. Secara geografis kecamatan obi di apit oleh seluruh kecamatan yang
ada di pulau Obi, yakni :
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Obi Selatan
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Obi Utara
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Obi Barat
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Obi Timur
Kecamatan obi terletak dibagian selatan ibu kota kabupaten Halmahera
Selatan dengan luas wilayah Obi kurang lebih 1.027,7 kilometer persegi. Dengan
jumlah penduduk sampai saat ini tercatat 14.540 jiwa yang terdiri dari 7.443 lakilaki dan 7.097 jiwa perempuan.
Berdasarkan PP Nomor 41 tahun 2007 tentang perangkat Daerah Kantor
Camat Obi telah memenuhi standar sesuai ketentuan PP di maksud. Yang terdiri
dari Camat, Sekcam, Kasubag, Perencanaan dan Penyusunan Program,
Kasubag TU, Kasi Pemerintahan, Kasi PMD, dan Kasi Pelayanan Umum dan
Kesos. Aparatur Pemerintah Kecamatan obi menjalankan tugas sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing dengan berpedoman pada Visi dan Misi
Kantor Camat Obi yakni :
Visi :
Menjadi
lokomotif
pembangunan
kebersamaan yang adil.
39
melayani
bukan
dilayani
dalam
Misi :
1.
Mengoptimalkan
seluruh
potensi
sumber
daya
dalam
perencanaan
pembangunan desa.
2.
Meningkatkan kondisi dan strategis lintas satuan kerja pemerintah
kabupaten dan pemerintah desa dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan desa.
3.
Meningkatkan pelayanan melalui monitoring dan evaluasi terhadap setiap
pelaksanaan pembangunan desa yang tepat waktu.
4.2. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini jumlah pegawai yang dijadikan sebagai responden
sebanyak 25 orang pegawai melalui pengisian kuesioner yang disebarkan untuk
memperoleh data yang diinginkan. Karakteristik responden yang menjadi sampel
dalam penelitian ini kemudian dikelompokkan menurut Jenis Kelamin, Umur, dan
Pendidikan Terakhir. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud,
maka akan disajikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan
berikut ini :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
No
Uraian
Frekuensi Pegawai
Presentase
20
5
25
80,0%
20,0%
100%
19
3
3
25
76,0%
12,0%
12,0%
100%
1
19
5
25
4,0%
76,0%
20,0%
100%
1
Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Total
2
Umur(tahun)
a. 30-39
b. 40-49
c. > 50
Total
3
Pendidikan Terakhir
a. SMP
b. SMA/SMK
c. S1
Total
Sumber : Data diolah (2016)
40
Karakteristik responden dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan
Jenis Kelamin, Umur, dan Pendidikan Terakhir. Berdasarkan tabel diatas,
responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin Laki-laki
yaitu sebanyak 20 orang atau 80,0%, bila dibandingkan
jenis kelamin
Perempuan yang bejumlah sebanyak 20,0% 5 orang. Ditinjau dari segi umur
menunjukkan bahwa umur yang terbanyak yaitu umur 30-39 dengan jumlah 19
atau 76,0% dan 12,0% berumur 40-49 dan juga berumur > 50 tahun masingmasing sebanyak 3 orang. Sedangkan karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir dari jumlah 25 responden 1 atau 4,0% berpendidikan SMP,
76,0% atau 19 orang adalah berpendidikan SMA/SMK, sedangkan sisanya
20,0% atau 5 orang yaitu berpendidikan S1.
4.3. Deskriptif Variabel dan Interprestasi Skor
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada setiap responden. Analisis deskriptif variabel bertujuan untuk
menginterprestasikan distribusi jawaban responden. Pada bagian ini akan
disajikan distribusi frekuensi masing-masing variabel dan rata-rata setiap item
dan variabel.
4.3.1. Variabel Komitmen (X1)
Robbins dan Judge (2007: 110) menyatakan bahwa komitmen adalah
suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak kepada sesuatu organisasi
tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam
organisasi itu. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan melalui penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang variabel komitmen (X1) dapat dilihat pada
Tabel 4.2 sebagai berikut :
41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Item Variabel Komitmen (X1)
Itemitem
Variabel
(X1)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
1
(STS)
F
%
0
0
1
4,0
0
0
0
0
Skor Jawaban
2
3
4
5
(TS)
(KS)
(S)
(SS)
F
%
F
%
F
%
F
%
0
0
5 20,0 12 48,0 8 32,0
2
8,0
3 12,0 14 56,0 5 20,0
0
0
2
8,0 18 72,0 5 20,0
1
4,0
6 24,0 17 68,0 1
4,0
Total rata-rata frekuensi variabel (X1)
Total
F
25
25
25
25
%
100
100
100
100
Nilai
ratarata
4,12
3,80
4,12
3,72
3,94
Sumber : Data diolah (2016)
Pada Tabel 4.2 diatas, dapat dideskripsikan jawaban responden
berdasarkan item-item pernyataan sebagai berikut :
Item pernyataan pertama, dari 25 responden terdapat 32,0% atau 8
responden menjawab sangat setuju , 48,0% atau 12 responden menjawab
setuju, dan 20,0% atau 5 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data
tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
dengan pernyataan bahwa saya akan senang sekali menghabiskan sisa karir
saya di organisasi ini.
Item pernyataan kedua, dari 25 responden terdapat 20,0% atau 5
responden menjawab sangat setuju, 56,0% atau 14 responden menjawab setuju,
12,0% atau 3 responden menjawab kurang setuju, 8,0% atau 2 responden
menjawab tidak setuju dan 4,0% atau 1 responden menjawab sangat tidak
setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa saya benar-benar
merasakan bahwa seakan-akan masalah di organisasi ini adalah masalah saya.
Item pernyataan ketiga, dari 25 responden terdapat 20,0% atau 5
responden menjawab sangat setuju, 72,0% atau 18 responden menjawab setuju,
dan 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa sangat berat saya untuk meninggalkan organisasi ini.
42
Item pernyataan keempat, dari 25 responden terdapat 4,0% atau 1
responden menjawab sangat setuju, 68,0% atau 17 responden menjawab setuju,
24,0% atau 6 responden menjawab kurang setuju, dan 4,0% atau 1 responden
menjawab tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa saya
merasa tidak tepat untuk meninggalkan organisasi saya saat ini, bahkan bila hal
itu menguntungkan.
4.3.2. Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Handoko (2001) dalam Rismawan (2014) menyatakan kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
ketika para karyawan menjalankan pekerjaan masing-masing. Berdasarkan data
penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner maka diperoleh data
tentang variabel kepuasan kerja (X2) dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Item Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Itemitem
Variabel
(X2)
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
1
(STS)
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
Skor Jawaban
2
3
4
5
(TS)
(KS)
(S)
(SS)
F
%
F
%
F
%
F
%
0
0
3
12,0 20 80,0 2
8,0
1
4,0
6
24,0 15 60,0 3 12,0
1
4,0
3
12,0 18 72,0 3 12,0
1
4,0
2
8,0 20 80,0 2
8,0
Total rata-rata frekuensi variabel (X2)
Total
F
25
25
25
25
%
100
100
100
100
Nilai
ratarata
3,96
3,80
3,92
3,92
3,90
Sumber : Data diolah (2016)
Pada Tabel 4.3 diatas, dapat dideskripsikan jawaban responden
berdasarkan item-item pernyataan sebagai berikut :
Item pernyataan pertama, dari 25 responden terdapat 8,0% atau 2
responden menjawab sangat setuju, 80,0% atau 20 responden menjawab setuju,
dan 12,0% atau 3 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data
tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
dengan pernyataan bahwa gaji yang diberikan tepat waktu.
43
Item pernyataan kedua, dari 25 responden terdapat 12,0% atau 3
responden menjawab sangat setuju, 60,0% atau 15 responden menjawab setuju,
24,0% atau 6 responden menjawab kurang setuju dan 4,0% atau 1 responden
menjawab tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa jika saya
melaksanakan pekerjaan dengan baik maka saya akan dipromosikan.
Item pernyataan ketiga, dari 25 responden terdapat 12,0% atau 3
responden menjawab sangat setuju, 72,0% atau 18 responden menjawab setuju,
12,0% atau 3 responden menjawab kurang setuju, dan 4,0% atau 1 responden
menjawab tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa rekan
kerja bisa diajak bekerja sama dengan baik.
Item pernyataan keempat, dari 25 responden terdapat 8,0% atau 2
responden menjawab sangat setuju , 80,0% atau 20 responden menjawab
setuju, 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju dan 4,0% atau 1
responden menjawab tidak setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa
supervisior tidak mengekang dalam pekerjaan.
4.3.3. Variabel Motivasi Kerja (X3)
Menurut Hasibuan (2003:92) motivasi berasal dari kata lain movere yang
berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada
manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting
karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja
keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Berdasarkan
data penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner maka diperoleh
44
data tentang variabel motivasi kerja (X2) dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Item Variabel Motivasi Kerja (X3)
Itemitem
Variabel
(X3)
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
1
(STS)
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
Skor Jawaban
2
3
4
5
(TS)
(KS)
(S)
(SS)
F
%
F
%
F
%
F
%
0
0
2
8,0 11 44,0 12 48,0
0
0
3
12,0 10 40,0 12 48,0
0
0
1
4,0 15 60,0 9 36,0
0
0
5
20,0 8 32,0 12 48,0
Total rata-rata frekuensi variabel (X3)
Total
F
25
25
25
25
%
100
100
100
100
Nilai
ratarata
4,40
4,36
4,32
4,28
4,34
Sumber : Data diolah (2016)
Pada Tabel 4.4 diatas, dapat dideskripsikan jawaban responden
berdasarkan item-item pernyataan sebagai berikut :
Item pernyataan pertama, dari 25 responden terdapat 48,0% atau 12
responden menjawab sangat setuju, 44,0% atau 11 responden menjawab setuju,
dan 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat setuju
dengan pernyataan bahwa saya senang karena dapat memenuhi kebutuhan
saya.
Item pernyataan kedua, dari 25 responden terdapat 48,0% atau 12
responden menjawab sangat setuju, 40,0% atau 10 responden menjawab setuju,
dan 12,0% atau 3 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data
tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat
setuju dengan pernyataan bahwa saya selalu menjalin hubungan yang baik
dengan pegawai lainnya.
Item pernyataan ketiga, dari 25 responden terdapat 36,0% atau 9
responden menjawab sangat setuju, 60,0% atau 15 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
45
pernyataan bahwa rekan pujian dan semangat dari pimpinan dan rekan kerja
membuat saya semakin bersemangat dalam bekerja.
Item pernyataan keempat, dari 25 responden terdapat 48,0% atau 12
responden menjawab sangat setuju , 32,0% atau 8 responden menjawab setuju,
dan 20,0% atau 5 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data
tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat
setuju dengan pernyataan bahwa bagi saya pekerjaan baru adalah tantangan
baru yang sangat menyenangkan.
4.3.4. Variabel Disiplin Kerja (X4)
Hasibuan (2006:193), memberikan defenisi disiplin sebagai kesadaran
sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan
tugas dan tanggung jawabnya. Jadi seseorang akan mematuhi / mengerjakan
semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan dan kesedihan. Seseorang
menaati
peraturan
organisasi
dan
norma-norma
sosial
yang
berlaku.
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner maka
diperoleh data tentang variabel motivasi kerja (X2) dapat dilihat pada Tabel 4.4
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Item Variabel Disiplin Kerja (X4)
Itemitem
Variabel
(X4)
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
X4.6
X4.7
1
(STS)
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Skor Jawaban
2
3
4
5
(TS)
(KS)
(S)
(SS)
F
%
F
%
F
%
F
%
0
0
1
4,0 18 72,0 6 24,0
0
0
1
4,0 20 80,0 4 16,0
0
0
1
4,0 20 80,0 4 16,0
0
0
1
4,0 22 88,0 2
8,0
0
0
1
4,0 17 68,0 7 28,0
0
0
0
0
19 76,0 6 24,0
0
0
0
0
22 88,0 3 12,0
Total rata-rata frekuensi variabel (X4)
Total
F
25
25
25
25
25
25
25
%
100
100
100
100
100
100
100
Nilai
ratarata
4,20
4,12
4,12
4,04
4,24
4,24
4,12
4,15
Sumber : Data diolah (2016)
Pada Tabel 4.5 diatas, dapat dideskripsikan jawaban responden
berdasarkan item-item pernyataan sebagai berikut :
46
Item pernyataan pertama, dari 25 responden terdapat 24,0% atau 6
responden menjawab sangat setuju, 72,0% atau 18 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya selalu hadir tepat waktu saat bekerja.
Item pernyataan kedua, dari 25 responden terdapat 16,0% atau 4
responden menjawab sangat setuju, 80,0% atau 20 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya tidak pernah absen dari pekerjaan saya tanpa alasan.
Item pernyataan ketiga, dari 25 responden terdapat 16,0% atau 4
responden menjawab sangat setuju, 80,0% atau 20 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya selalu mentaati jam kerja yang telah ditentukan oleh
organisasi.
Item pernyataan keempat, dari 25 responden terdapat 8,0% atau 2
responden menjawab sangat setuju , 88,0% atau 22 responden menjawab
setuju, dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data
tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
dengan pernyataan bahwa saya selalu menggunakan waktu dengan sebaik
mungkin agar pekerjaan saya selesai tepat waktu.
Item pernyataan kelima, dari 25 responden terdapat 28,0% atau 7
responden menjawab sangat setuju , 68,0% atau 17 responden menjawab
setuju, dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data
tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
47
dengan pernyataan bahwa saya selalu berusaha melaksanakan tugas dengan
baik dan sesuai aturan.
Item pernyataan keenam, dari 25 responden terdapat 24,0% atau 6
responden menjawab sangat setuju , dan 76,0% atau 19 responden menjawab
setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden
menjawab
setuju
dengan
pernyataan
bahwa
saya
memiliki
kepribadian yang baik dalam bekerja.
Item pernyataan ketujuh, dari 25 responden terdapat 12,0% atau 3
responden menjawab sangat setuju , dan 88,0% atau 22 responden menjawab
setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa saya memiliki kreatifitas
yang tinggi sehingga dapat menunjang pekerjaan saya.
4.3.5. Variabel Kinerja (Y)
Christine dkk (2010:123) menyatakan kinerja adalah pencapaian suatu
hasil yang dikarakteristikkan dengan keahlian tugas seseorang ataupun
kelompok atas dasar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan
data penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner maka diperoleh
data tentang kinerja (Y) dapat dilihat sebagai berikut pada Tabel 4.6 dibawah ini.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Item Variabel Kinerja (Y)
Itemitem
Variabel
(Y)
Y.1
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
Y.11
Y.12
1
(STS)
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Skor Jawaban
2
3
4
5
(TS)
(TS)
(S)
(SS)
F
%
F
%
F
%
F
%
0
0
1
4,0 18 72,0 6 24,0
0
0
1
4,0 20 80,0 4 16,0
0
0
1
4,0 20 80,0 4 16,0
0
0
1
4,0 22 88,0 2
8,0
0
0
2
8,0 22 88,0 1
4,0
0
0
2
8,0 22 88,0 1
4,0
0
0
1
4,0 17 68,0 7 28,0
0
0
0
0
22 88,0 3 12,0
0
0
1
4,0 20 80,0 4 16,0
0
0
1
4,0 22 88,0 2
8,0
0
0
2
8,0 22 88,0 1
4,0
0
0
2
8,0 22 88,0 1
4,0
Total rata-rata frekuensi variabel (Y)
Sumber : Data diolah (2016)
48
Total
F
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Nilai
ratarata
4,20
4,12
4,12
4,04
3,96
3,96
4,24
4,12
4,12
4,04
3,96
3,96
4,07
Pada tabel 4.6 diatas, dapat dideskripsikan jawaban responden
berdasarkan item-item pernyataan sebagai berikut :
Item pernyataan pertama, dari 25 responden terdapat 24,0% atau 6
responden menjawab sangat setuju, 72,0% atau 18 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai standar waktu
yang ditentukan.
Item pernyataan kedua, dari 25 responden terdapat 16,0% atau 4
responden menjawab sangat setuju, 80,0% atau 20 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa apabila pekerjaan sedang banyak, saya tetap dapat melayani
dengan cepat.
Item pernyataan ketiga, dari 25 responden terdapat 16,0% atau 4
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya memahami standar kerja yang sudah ditetapkan oleh
organisasi.
Item pernyataan keempat, dari 25 responden terdapat 8,0% atau 2
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden menjawab setuju dengan saya merasa sudah
memiliki kemampuan dalam melakukan pekerjaan.
Item pernyataan kelima, dari 25 responden terdapat 4,0% atau 1
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
49
dan 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya menerapkan keterampilan yang saya miliki dalam
bekerja.
Item pernyataan keenam, dari 25 responden terdapat 4,0% atau 1
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
dan 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya bersedia membantu rekan kerja yang sibuk.
Item pernyataan ketujuh, dari 25 responden terdapat 28,0% atau 7
responden menjawab sangat setuju, 68,0% atau 17 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa bagi saya membangun sebuah tim kerja yang baik adalah
penting.
Item pernyataan kedelapan, dari 25 responden terdapat 12,0% atau 3
responden menjawab sangat setuju, dan 88,0% atau 22 responden menjawab
setuju. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menjawab setuju dengan pernyataan bahwa saya tidak pernah
menunda-nunda pekerjaan.
Item pernyataan kesembilan, dari 25 responden terdapat 16,0% atau 4
responden menjawab sangat setuju, 80,0% atau 20 responden menjawab setuju,
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa atasan sering memberikan kepercayaan terhadap saya.
Item pernyataan kesepuluh, dari 25 responden terdapat 8,0% atau 2
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
50
dan 4,0% atau 1 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya selalu melakukan pekerjan tanpa disuruh.
Item pernyataan kesebelas, dari 25 responden terdapat 4,0% atau 1
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
dan 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya menjunjung tinggi kejujuran dalam bekerja.
Item pernyataan kedua belas, dari 25 responden terdapat 4,0% atau 1
responden menjawab sangat setuju, 88,0% atau 22 responden menjawab setuju,
dan 8,0% atau 2 responden menjawab kurang setuju. Berdasarkan data tersebut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan
pernyataan bahwa saya merasa memiliki tanggung jawab dalam menjalankan
pekerjaan.
4.4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
(Ghozali, 2012 dalam Simanjuntak, 2013:40). Sedangkan uji realibilitas instrumen
dilakukan dengan melihat koefisien 𝛼 > 0,60 maka instrument penelitian dapat
dikatakan reliabel. Ringkasan hasil uji validitas dan reliabilitas instrument
penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :
51
Tabel 4.7 Validitas Dan Reliabilitas
Variabel
Indikator
Koefisien r
Status
A Cronbach
X1.1
0,802
X1.2
0,741
X1
Valid
0,691
X1.3
0,734
X1.4
0,681
X2.1
0,658
X2.2
0,872
X2
Valid
0,796
X2.3
0,798
X2.4
0,816
X3.1
0,678
X3.2
0,752
X3
Valid
0,742
X3.3
0,739
X3.4
0,839
X4.1
0,932
X4.2
0,859
X4.3
0,735
X4
X4.4
0,721
Valid
0,870
X4.5
0,784
X4.6
0,690
X4.7
0,481
Y.1
0,889
Y.2
0,653
Y.3
0,798
Y.4
0,806
Y.5
0,540
Y.6
0,540
Y
Valid
0,891
Y.7
0,634
Y.8
0,519
Y.9
0,798
Y.10
0,806
Y.11
0,540
Y.12
0,540
Sumber : data diolah (2016)
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa setiap item
pernyataan dari masing-masing variabel X1, X2, X3, X4 dan Y memiliki nilai r
hitung yang lebih besar dari r tabel, dimana nilai r tabel sebesar 0,4132, dengan
demikian instrument penelitian yang digunakan dinyatakan valid. Sedangkan
untuk masing-masing variabel X1, X2, X3, X4 dan Y memiliki nilai alpha cronbach
yang lebih besar dari 0,60 dengan demikian instrument penelitian yang
digunakan dinyatakan reliabel.
52
Berdasarkan hasil pengujian instrument penelitian terhadap 25 responden
baik dari validitas maupun reliabilitas dapat dinyatakan bahwa instrumen
penelitian yang digunakan adalah valid dan reliabel. Dengan demikian semua
item-item pertanyaan yang memenuhi syarat dapat digunakan untuk analisis.
4.5. Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda
adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang
tidak biasa dan efisien ( Best Linear Unbias Estimator/BLUE ) dari satu
persyaratan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares)
perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan
memenuhi persyaratan asumsi klasik.
4.5.1. Uji Normalitas
Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah
metode plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data
menyebar jauh dari garis diagonal maka model tidak regresi tidak normalitas.
Analisis regresi tergantung pada kenormalan distribusi, tetapi analisis yang akan
dilakukan akan lebih stabil jika asumsi distribusi normal terpenuhi. Hal tersebut
disimpulkan dari penyebaran data (titik) yang berada disekitar sumbu diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal seperti yang terlihat pada gambar berikut
dibawah ini :
53
Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Plot
Sumber :data olah (2016)
Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa pada pola
penyebaran data yang diwakili oleh tanda titik pada grafik diatas menunjukkan
bahwa data bergerak dari kiri bawah ke arah kanan atas mengikuti arah garis
diagonal. Maka, dapat disimpulkan bahwa pola penyebaran data telah memenuhi
uji normalitas, sehingga
dengan terpenuhinya uji normalitas maka analisis
regresi layak digunakan.
4.5.2. Uji Multikolinieritas
Uji ini memiliki arti bahwa terdapat korelasi linear sempurna atau pasti
diantara
dua
atau
lebih
variabel
independen.
Adanya
multikolinieritas
menyebabkan standar deviasi masing-masing koefisien regresi akan sangat
besar sehingga membuat bisa signifikansi pengaruh variabel independen
terhadap dependen. Hal ini menyebabkan adanya kesulitan dalam memisahkan
pengaruh masing-masing variabel dependen.
Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas
adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman
suatu model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10, dan
besarnya tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas
yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.6
berikut ini :
54
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas
Collinierity statistics
Variabel
Kesimpulan
Tolerance
VIF
X1
0,555
1,801
Tidak terjadi multikolinieritas
X2
0,869
1,151
Tidak terjadi multikolinieritas
X3
0,757
1,321
Tidak terjadi multikolinieritas
X4
0,662
1,511
Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber : data diolah (2016)
Hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance < 10, yang artinya tidak ada variabel
independen yang lebih dari 95%, demikian juga dengan hasil perhitungan nilai
VIF, dari ketiga variabel independen yang diuji tidak ada yang memiliki nilai VIF >
10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel
independen dengan model regresi sehingga analisis regresi layak digunakan.
4.5.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat kesamaan
varians dari suatu residual suatu ke pengamatan yang lain. heteroskedastisitas
akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien.
Gambar 4.2 hasil uji heteroskedastisitas (Grafik Scatter Plot)
Sumber : Data diolah (2016)
Berdasarkan gambar 4.2 diatas nampak dari grafik terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara teratur mengikuti sumbu baik diatas maupun dibawah angka 0
pada sumbuh Y. Sebagaimana menurut Ghozali (2009:125). Jika tidak ada pola
55
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak
untuk memprediksi model.
4.6. Analisis Regresi Berganda
Pada penelitian, tehnik analisis data yang digunakan adalah regresi
berganda. Tehnik analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
antara Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Dengan
pengolahan SPSS 20, maka didapat hasil regresi pada tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9 Rekapitulasi Analisis Regresi
Variabel
Penelitian
Konstanta
X1
X2
X3
X4
Multiple R
R Square (R2)
F hitung
Sig
Koefisien Regresi
(B)
1,429
0,113
-0,121
-0,129
0,776
: 0,940
: 0,884
: 38,152
: 0,000
std. Error
t-hitung
0,478
0,052
0,047
0,047
0,078
2,993
2,167
-2,577
-2,760
9,985
Sig.t
(P)
0,007
0,042
0,018
0,012
0,000
Sumber : Data diolah (2016)
Dari pengolahan data yang meliputi variabel independen yaitu variabel
Komitmen (X1), Kepuasan Kerja (X2), Motivasi Kerja (X3) dan Disiplin Kerja (X4)
terhadap variabel dependen yaitu Kinerja (Y) maka diperoleh model regresi linear
berganda sebagai berikut :
Y = 1,429 + 0,113X1 - 0,121X2 - 0,129X3 + 0,776
Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat digambarkan
sebagai berikut :
56
Jika variabel Komitmen meningkat 1 satuan maka kinerja akan meningkat
sebesar 0,113 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tetap. Hal ini
menandakan bahwa komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Jika variabel Kepuasan Kerja meningkat 1 satuan maka kinerja akan
menurun sebesar -0,121 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tetap. Hal
ini menandakan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja
pegawai.
Jika variabel Motivasi kerja meningkat 1 satuan maka kinerja akan
menurun sebesar -0,129 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tetap. Hal
ini menandakan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja
pegawai.
Jika variabel Disiplin Kerja meningkat 1 satuan maka kinerja akan
meningkat sebesar 0,776 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tetap.
Hal ini menandakan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
pegawai.
Dari tabel 4.9, terlihat bahwa besar koefisien determinan atau R 2 (R
Square) terkorelasi sebesar 0,884 yang menunjukkan 88,4% perubahan kinerja
pegawai dijelaskan dari variabel bebas yang terdiri dari dari Komitmen (X 1),
Kepuasan Kerja (X2), Motivasi Kerja (X3), dan Disiplin Kerja (X4), sedangkan
sisanya 11,6% dijelaskan dari faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
ini. Nilai koefisien korelasi (R) dihasilkan sebesar 0,940, hal ini memberikan arti
bahwa secara bersama-sama keseluruhan variabel mempunyai keeratan
hubungan dengan variabel terikat yakni kinerja pegawai (Y) dengan nilai
koefisien korelasi atau nilai R yakni sebesar 0,940 atau 94%.
57
4.7. Pembuktian Hipotesis
4.7.1. Uji Secara Parsial (Uji t)
Dalam penelitian ini menggunakan uji t, untuk menguji variabel bebas
secara satu persatu yaitu Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja ada atau tidaknya pengaruh terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Apabila nilai signifikansi >
0,05 maka variabel bebas secara parsial/individu tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja pegawai akan tetapi, apabila nilai signifikansi < 0,05 maka
dapat diartikan bahwa variabel bebas secara parsial/individu memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja pegawai. Adapun hasil uji regresi parsial (t)
tersebut adalah sebagai berikut :
Adapun hasil uji regresi parsial (t) tersebut adalah sbb :
Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja.
Berdasarkan uji regresi parsial, diketahui variabel Komitmen memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,042. Nilai ini ternyata lebih kecil dari 𝛼 = 5% (0,05), untuk
itu secara statistik Ha diterima dan H0 ditolak, artinya hipotesis yang menyatakan
bahwa Komitmen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan dapat dibuktikan kebenarannya
sehingga hipotesis tersebut diterima.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja.
Berdasarkan uji regresi parsial, diketahui variabel Kepuasan Kerja
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,018. Nilai ini ternyata lebih kecil dari 𝛼 = 5%
(0,05), untuk itu secara statistik Ha diterima dan H0 ditolak, artinya hipotesis yang
menyatakan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga hipotesis tersebut diterima.
58
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja.
Berdasarkan uji regresi parsial, diketahui variabel Motivasi Kerja memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,012. Nilai ini ternyata lebih kecil dari 𝛼 = 5% (0,05),
untuk itu secara statistik Ha diterima dan H0 ditolak, artinya hipotesis yang
menyatakan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga hipotesis tersebut diterima.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja.
Berdasarkan uji regresi parsial, diketahui variabel Disiplin Kerja memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini ternyata lebih kecil dari 𝛼 = 5% (0,05),
untuk itu secara statistik Ha diterima dan H0 ditolak, artinya hipotesis yang
menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga hipotesis tersebut diterima.
4.7.2. Uji Secara Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel
Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara bersamaan
terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap
variabel terikat yaitu dengan cara membandingkan hasil nilai signifikansi, dimana
jika nilai 𝛼 < 0,05 maka dinyatakan signifikan dan sebaliknya jika nilai 𝛼 > 0,05
maka dinyatakan tidak signifikan.
Analisis hasil uji anova atau Ftest didapat nilai signifikansinya 0,000, oleh
karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan Komitmen,
Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama
59
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan.
4.8. Pembahasan
4.8.1. Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel Komitmen
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Hal ini diartikan bahwa jika
komitmen meningkat dalam arti bahwa jika pegawai/responden merasa senang
menghabiskan
organisasinya
sisa
karirnya
menjadi
diorganisasinya,
masalahnya,
dan
merasa
merasa
masalah
sangat
berat
dalam
untuk
meninggalkan organisasinya meskipun hal itu menguntungkan, maka kinerja
pegawai kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan akan mengalami
peningkatan.
Dengan demikian, hasil penelitian ini mampu menjawab hipotesis yang
diajukan bahwa Komitmen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Penelitian ini juga sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Pingka (2013) yang membuktikan bahwa
Komitmen Organisasional berpengaruh terhadap Kinerja. Dan juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim (2015) yang membuktikan bahwa
Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja.
4.8.2. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel kepuasan
kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Hal ini diartikan bahwa
jika kepuasan kerja meningkat dalam arti bahwa jika pegawai/responden tidak
mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik, gaji yang diberikan tidak tepat
60
waktu, rekan kerja tidak dapat diajak kerja sama, dan supervisior yang selalu
mengekang dalam pekerjaan, maka kinerja pegawai kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan akan mengalami penurunan.
Dengan demikian, hasil penelitian ini mampu menjawab hipotesis yang
diajukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Penelitian ini juga sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hertanto (2011) yang membuktikan
bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dan juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim (2015) yang membuktikan
bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja baik secara
parsial maupun simultan.
4.8.3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan
Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Hal ini diartikan bahwa jika motivasi kerja
meningkat dalam arti bahwa jika pegawai/responden tidak dapat memenuhi
kebutuhannya, tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan pegawai yang
lainnya, tidak mendapatkan pujian dan semangat dari pimpinan dan rekan kerja,
serta merasa pekerjaan yang dikerjakan tidak menyenangkan, maka kinerja
pegawai kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan akan mengalami
penurunan.
Dengan demikian, hasil penelitian ini mampu menjawab hipotesis yang
diajukan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) yang membuktikan bahwa
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Dan juga sejalan dengan
61
penelitian yang dilakukan oleh Asriyanto (2013) yang membuktikan bahwa
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja baik secara parsial dan
simultan.
4.8.4. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Hasi analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan
Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Hal ini diartikan bahwa jika disiplin kerja
meningkat dalam arti bahwa jika pegawai/responden selalu hadir tepat waktu,
tidak pernah absen dari pekerjaan, selalu mentaati jam kerja, selalu
menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, selalu berusaha melakasanakan
tugas dengan baik dan sesuai aturan, memiliki kepribadian yang baik dalam
bekerja, serta memiliki kreatifitas yang tinggi, maka kinerja pegawai kantor
Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan akan mengalami peningkatan.
Dengan demikian, hasil penelitian ini mampu menjawab hipotesis yang
diajukan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Penelitian ini juga sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) yang membuktikan
bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai baik secara
parsial maupun simultan.
4.8.5. Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan
Disiplin Kerja secara simultan terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan uji statistik di dapat Fhitung sebesar 38,152 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan < 0,05 maka Ho
ditolak ini berarti bahwa variabel komitmen, kepuasan kerja, motivasi kerja dan
disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja. Sehingga hipotesis
yang mengatakan bahwa komitmen, kepuasan kerja, motivasi kerja dan disiplin
62
kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan dapat diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ibrahim (2015) yang
membuktikan bahwa komitmen organisasional dan kepuasan kerja berpengaruh
signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan
Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Asriyanto (2013) juga membuktikan bahwa motivasi kerja dan
disiplin kerja berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap kinerja
karyawan CV Kalika Intergraha di Semarang. Penelitian yang sama juga
dilakukan oleh Sari (2013) yang menemukan bahwa motivasi dan disiplin
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta. Dan penelitian yang dilakukan oleh Sulton (2010) membuktikan
bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan baik secara
parsial maupun simultan terhadap kinerja Auditor pada kantor Akuntan Publik di
DKI Jakarta.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan yang berarti
bahwa semakin tinggi komitmen yang dimiliki pegawai maka akans
semakin meningkat kinerja yang diperoleh.
b. Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan yang
berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka kinerja akan menurun.
c. Motivasi Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan yang
berarti bahwa semakin tinggi motivasi kerja maka kinerja akan menurun.
d. Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Kantor Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan yang berarti
bahwa semakin tinggi Disiplin Kerja yang dimiliki pegawai maka akan
semakin meningkat kinerja yang dihasilkan.
e. Komitmen,
Kepuasan
Kerja,
Motivasi
Kerja,
dan
Disiplin
Kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan yang berarti bahwa semakin tinggi
Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja pegawai
maka akan semakin tinggi kinerja yang dihasilkan dan begitupun
sebaliknya.
64
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
a. Diharapkan
kepada
pimpinan/kepala
Kecamatan
Obi
Kabupaten
Halmahera Selatan dalam menumbuhkan komitmen yang nantinya akan
meningkatkan kinerja pegawai perlu menciptakan suatu suasana atau
kondisi kerja yang dapat memenuhi harapan pegawai, ini dilakukan agar
dapat menyenangkan pegawai sehingga pegawai merasa senang dengan
pekerjaan yang didapat dan harus didukung dengan fasilitas kerja yang
memadai sehingga pegawai dapat bekerja dengan semangat, produktif,
dan menampilkan kinerja terbaik. begitu pula dengan disiplin kerja dari
hasil penelitian ini ditemukan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang
lebih besar dari variabel lainnya oleh karena itu, sebaiknya lebih
diperbaiki lagi, agar pegawai lebih mempunyai kinerja yang lebih baik lagi
dan hasil pekerjaan pun dapat ditingkatkan lagi.
b. Bagi peneliti lain, yang ingin meneliti dengan masalah yang sama agar
dapat menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
penelitian ini serta dapat menambahkan variabel-variabel lainnya yang
tidak diteliti seperti stress kerja, pendidikan dan pelatihan kerja,
kompetensi, pengalaman kerja, dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan kinerja.
65
Daftar Pustaka
Adniaty Devi. (2013). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera
Utara Upt. Binjai. Skripsi. Program Studi Strata-I Manajemen Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Sumatera Utara
Medan.
Anindya, Reksa. (2011). Pengaruh Komitmen Keorganisasian dan Kecerdasan
Emosional Karyawan Terhadap Organizational Citizenship Behaviour
Karyawan Departemen Unit X Kompas Gramedia. Tesis. Program Pasca
Sarjana. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.:
Edisi Revisi V.Cetakan Keduabelas. PT. Bhineka Cipta. Jakarta.
--------------------------. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta. Jakarta.
Artadi, Febri Furqon. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Merapi Agung Lestari. Skripsi. Program Studi
Manajemen. Jurusan Manajemen. Universitas Negeri Yogyakarta.
Asriyanto, Nur Abib. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan CV Kalika Intergraha Di Semarang. Skripsi.
Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Perdana Media
Group. Jakarta.
Christine, W.S., Oktorina, Megawati, dan Mula, Indah. 2010. "Pengaruh Konflik
Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik
Pekerjaan Keluarga Sebagai Intervening Variabel (Studi pada Dual
Career Couple di Jabodetabek)". Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Volume 12 No. 2. Hal 121-132 Jakarta Selatan: Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya.
Fadel, Muhammad. (2009). Reinventing Government (Pengalaman Dari Daerah).
PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Fathoni, Abdurahmat. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly, 1997. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses,
Jilid I. Erlangga, Jakarta.
Ghozali Iman. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gomes Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. ANDI.
Yogyakarta.
66
Griffin, R.W. (2004). “Management, 7th edition”. Massachusetts: Houghton Mifflin
Company.
Handhayani, Meynalti. (2015). Pengaruh Kualitas Kerja Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok.
Jurnal. Program Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Taman
Siswa. Padang.
Harlie. M. (2010). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi. Vol.11 No.2: Hal.118.
Hasibuan, S.P. Malayu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara. Jakarta.
Hasibuan, S.P Malayu. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
PT Bumi Aksara. Jakarta.
Hertanto, Eko. (2011). Pengaruh Stressor, Kepuasan Kerja, dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Putera Dharma Industri Pulo
Gadung Jakarta Timur. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi.
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Yoyakarta.
Ibrahim, Sintawati. (2015). Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Ternate. Skripsi. Progam Studi Manajemen. Fakultas
Ekonomi. Universitas Khairun. Ternate.
Kadarisman, M.(2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT.
RajaGrafindo Persada. Jakarta
Mahmudi. (2005). “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN.
Mangkunegara, Anwar P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.
Remaja Rosdakarya : Bandung.
Mas’ud, Fuad. (2004). Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mathis, R. L., dan J.H. Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia,
buku 1 dan buku 2. Terjemahan. Salemba Empat. Jakarta.
Muslih. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 11 No. 01 April 2011
Issn 1693-7619.
Nawawi, Hadari (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nydia, Tri Yetta. (2012). Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
Karyawan Lapangan SPBU Coco Pertamina Mt Haryanto. Skripsi.
67
Universitas Indonesia. Program Sarjana Ekstensi. Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik. Depok.
Nugroho, Kresno (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta). Skripsi. Jurusan
Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.
Nurlaila. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit Lepkhair.
Pangestu, anita ayu. (2014). Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen
organisasional terhadap kinerja pegawai (studi pada BNI KCU semarang).
Fakultas ekonomi. Universitas diponegoro semarang.
Pasolong, Harbani. (2010). Teori Administrasi Publik. Bandung. Alfabeta.
Pingka, Wara Dian. (2013). Pengaruh Komitmen Organisasional Dan
Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Pegawai Pemerintah Kota
Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Medan.
Rismawan Eka, Putu Agus. (2014). Peran Mediasi Komitmen Oragnisasional
pada Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Keluar
Karyawan (Studi pada Bali Dynasty Resort). Tesis. Program Magister.
Progaram Studi Manajemen. Program Pasca Sarjana. Universitas
Udayana Denpasar.
Rivai, Harif A. (2001). Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasional Terhadap Intense Keluar. Pengujian Empiris Model
Turnover. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 3, No,1 , April 2001 hal 335352.
Rizky, Achmad S. 2001. Manajemen Pengganjian dan Pengupahan Karyawan
Perusahaan, Cetakan pertama. Gramedia Utama. Jakarta
Robbins, Stephans. (1996). Organization Bahaviour, Seventh Edition, A Simon &
Schuster Company, Englewood Cliffs, New Jersey 07632.
Robbins, Stephens . (2003). Perilaku organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok
GRAMEDIA
Robbins, Stephens dan P Judge, Thimoty. (2007). “Perilaku Organisasi”. Edisi
12 Jakarta. Salemba 4.
Sambas dan Maman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur dalam
Penelitian. Pustaka Setia. Bandung.
Sari, Aida Rahmita. (2013). Hubungan Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru Di Smk Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan Pendidikan
Administrasi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
68
Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Edisi
Pertama. Cetakan Pertama Bumi Aksara. Jakarta
Simanjuntak, N. (2013). Analisis pengaruh keterlibatan kerja dan kepuasan kerja
terhadap turnover intention karyawan (studi pada PT. Njonja meneer
semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. CV. Andi Ofsett. Yogyakarta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualititatif dan R&D. Alfabeta,
Cv. Bandung.
Sulton. (2010). Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta.
Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Triawan, Muhammad Irfan. (2014). Hubungan Antara Lingkungan Peer Group
(Kelompok Teman Sebaya) Terhadap Kenakalan Remaja Universitas
Pendidikan Indonesia. Skripsi repository.upi.edu. perpustakaan.upi.edu.
Umam, Khaerul (2010). Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. Tentang Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Usman, Ismira. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Khairun Ternate. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi.
Universitas Khairun. Ternate.
69
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Komitmen, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Obi
Kabupaten Halmahera Selatan
Kepada Yth :
bapak / ibu
Di
Tempat
Dengan hormat
Dalam rangka penulisan tugas akhir di Universitas Khairun Ternate.
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar (S1) Sarjana Ekonomi maka
dengan ini saya memohon kesedian Bapak/Ibu/Sdr/i di Kantor Kecamatan Obi
Kabupaten Halmahera Selatan untuk bersedia mengisi angket penelitian ini.
Angket tersebut terdapat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang
berhubungan dengan peristiwa yang Bapak atau Ibu alami dalam bekerja. Bapak
atau Ibu diminta untuk mengisi biodata dan memberikan jawaban dengan sejujurjujurnya tanpa ragu-ragu artinya semua jawaban yang diberikan oleh
Bapak/Ibu/Sdr/i adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan
kondisi yang dirasakan Bapak/Ibu/Sdr/I selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai
harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan
terima kasih.
Hormat Saya
Kartini Sahirudin
NPM. 020411047
70
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
a) Isilah identitas responden dengan lengkap
b) Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik sebelum menjawab dan
Jawablah
dengan sejujur – jujurnya sesuai dengan keadaan yang anda
rasakan dan alami
c) Berilah tanda ( √ ) pada jawaban didalam kolom yang tersedia
d) Ada lima alternatif jawaban yaitu :
1. Sangat Tidak Setuju
: STS
2. Tidak Setuju
: TS
3. Kurang Setuju
: KS
4. Setuju
:S
5. Sangat Setuju
: SS
Contoh Pengisian Kuesioner :
Jawaban
No
Pertanyaan
STS
1
TS
B. Identitas responden
:
b. Umur
:
Tahun
c. Jenis kelamin :
d. Alamat
Laki-Laki
:
e. Pendidikan terakhir
1) SD
2) SMP
3) SMA/SMK
4) Diploma
5) Sarjana (S1)
f.
Pendapatan
S
√
Saya sangat giat dalam bekerja
a. Nama
KS
:
71
Perempuan
SS
Pertanyaan Penelitian
Komitmen (X1)
Jawaban
No
1
2
3
4
Pertanyaan
STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
S
(4)
SS
(5)
S
(4)
SS
(5)
Saya akan senang sekali menghabiskan sisa karir saya di
organisasi ini
Saya benar-benar merasakan bahwa seakan-akan
masalah di organisasi ini adalah masalah saya
Sangat berat bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini
Saya merasa tidak tepat untuk meninggalkan organisasi
saya saat ini, bahkan bila hal itu menguntungkan.
Kepuasan Kerja (X2)
Jawaban
No
1
2
3
4
Pertanyaan
STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
Gaji yang diberikan tepat waktu
Jika saya melaksanakan pekerjaan dengan baik maka
saya akan dipromosikan
Rekan kerja bisa diajak bekerja sama dengan baik
Supervisior tidak mengekang dalam pekerjaan
Motivasi Kerja (X3)
Jawaban
No
1
2
3
4
Pertanyaan
STS
(1)
Saya senang karena dapat memenuhi kebutuhan saya.
Saya selalu menjalin hubungan yang baik dengan
pegawai lainnya.
Pujian dan semangat dari pimpinan dan rekan kerja
membuat saya semakin bersemangat dalam bekerja.
Bagi saya pekerjaan baru adalah tantangan baru yang
sangat menyenangkan.
72
TS
(2)
KS
(3)
Disiplin Kerja (X4)
Jawaban
No
Pertanyaan
STS
(1)
1
2
Saya selalu hadir tepat waktu saat bekerja.
Saya tidak pernah absen dari pekerjaan saya tanpa
alasan.
3
Saya selalu mentaati jam kerja yang telah ditentukan oleh
organisasi
4
Saya selalu menggunakan waktu dengan sebaik mungkin
agar pekerjaan saya selesai tepat waktu.
Saya selalu berusaha melaksanakan tugas dengan baik
dan sesuai aturan.
Saya memiliki kepribadian yang baik dalam bekerja.
Saya memiliki kreatifitas yang tinggi sehingga dapat
menunjang pekerjaan saya.
5
6
7
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
S
(4)
SS
(5)
Kinerja Pegawai (Y)
Jawaban
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pertanyaan
STS
(1)
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai standar
waktu yang ditentukan
Apabila pekerjaan sedang banyak, saya tetap dapat
melayani dengan cepat
Saya memahami standar kerja yang sudah ditetapkan
oleh organisasi
Saya merasa sudah memiliki kemampuan dalam
melakukan pekerjaan
Saya menerapkan keterampilan yang saya miliki dalam
bekerja
Saya bersedia membantu rekan kerja yang sibuk
Bagi saya membangun sebuah tim kerja yang baik adalah
penting
Saya tidak pernah menunda-nuda pekerjaan
Atasan sering memberikan kepercayaan terhadap saya
Saya selalu melakukan pekerjaan tanpa disuruh
Saya menjunjung tinggi kejujuran dalam bekerja
Saya merasa memiliki tanggung jawab dalam menjalankan
pekerjaan
73
TS
(2)
KS
(3)
Lampiran 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Statistics
JENIS KELAMIN
Valid
25
N
Missing
0
Mean
1,20
Sum
30
JENIS KELAMIN
Frequency
Laki-laki
Valid
Perempuan
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
20
80,0
80,0
80,0
5
20,0
20,0
100,0
25
100,0
100,0
Statistics
UMUR
Valid
25
N
Missing
0
Mean
1,36
Sum
34
UMUR
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
30 - 39
19
76,0
76,0
76,0
40 - 49
3
12,0
12,0
88,0
> 50
3
12,0
12,0
100,0
Total
25
100,0
100,0
Valid
Statistics
PENDIDIKAN TERAKHIR
Valid
25
N
Missing
Mean
Sum
0
2,36
59
74
PENDIDIKAN TERAKHIR
Frequency
SMP
SMA/SMK
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4,0
4,0
4,0
19
76,0
76,0
80,0
5
20,0
20,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
S1
Total
Frekuensi Komitmen
Statistics
X1.1
Valid
X1.2
X1.3
X1.4
TOTAL
25
25
25
25
25
0
0
0
0
0
Mean
4,12
3,80
4,12
3,72
15,76
Sum
103
95
103
93
394
N
Missing
Frequency Table
X1.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5
20,0
20,0
20,0
4
12
48,0
48,0
68,0
5
8
32,0
32,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X1.2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
4,0
4,0
4,0
2
2
8,0
8,0
12,0
3
3
12,0
12,0
24,0
4
14
56,0
56,0
80,0
5
5
20,0
20,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
75
X1.3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
8,0
8,0
8,0
4
18
72,0
72,0
80,0
5
5
20,0
20,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X1.4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
4,0
4,0
4,0
3
6
24,0
24,0
28,0
4
17
68,0
68,0
96,0
5
1
4,0
4,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
Frekuensi Kepuasan Kerja
Statistics
X2.1
Valid
X2.2
X2.3
X2.4
TOTAL
25
25
25
25
25
0
0
0
0
0
3,96
3,80
3,92
3,92
15,60
99
95
98
98
390
N
Missing
Mean
Sum
Frequency Table
X2.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3
12,0
12,0
12,0
4
20
80,0
80,0
92,0
5
2
8,0
8,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X2.2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
4,0
4,0
4,0
3
6
24,0
24,0
28,0
4
15
60,0
60,0
88,0
5
3
12,0
12,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
76
X2.3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
4,0
4,0
4,0
3
3
12,0
12,0
16,0
4
18
72,0
72,0
88,0
5
3
12,0
12,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
X2.4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
4,0
4,0
4,0
3
2
8,0
8,0
12,0
4
20
80,0
80,0
92,0
5
2
8,0
8,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
Frekuensi Motivasi Kerja
Statistics
X3.1
Valid
X3.2
X3.3
X3.4
TOTAL
25
25
25
25
25
0
0
0
0
0
Mean
4,40
4,36
4,32
4,28
17,36
Sum
110
109
108
107
434
N
Missing
Frequency Table
X3.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
8,0
8,0
8,0
4
11
44,0
44,0
52,0
5
12
48,0
48,0
100,0
Total
25
100,0
100,0
Valid
X3.2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3
12,0
12,0
12,0
4
10
40,0
40,0
52,0
5
12
48,0
48,0
100,0
Total
25
100,0
100,0
Valid
77
X3.3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
15
60,0
60,0
64,0
5
9
36,0
36,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X3.4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5
20,0
20,0
20,0
4
8
32,0
32,0
52,0
5
12
48,0
48,0
100,0
Total
25
100,0
100,0
Valid
Frekuensi Disiplin Kerja
Statistics
X4.1
Valid
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
X4.6
X4.7
TOTAL
25
25
25
25
25
25
25
25
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4,20
4,12
4,12
4,04
4,24
4,24
4,12
29,08
Sum
105
103
103
101
106
106
103
727
N
Missing
Frequency Table
X4.1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
18
72,0
72,0
76,0
5
6
24,0
24,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X4.2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
20
80,0
80,0
84,0
5
4
16,0
16,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
78
X4.3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
20
80,0
80,0
84,0
5
4
16,0
16,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X4.4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
22
88,0
88,0
92,0
5
2
8,0
8,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X4.5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
17
68,0
68,0
72,0
5
7
28,0
28,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
X4.6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
19
76,0
76,0
76,0
5
6
24,0
24,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
X4.7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
22
88,0
88,0
88,0
5
3
12,0
12,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
79
Frekuensi Kinerja Pegawai
Statistics
Y1
Valid
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
Y11
Y12
TOTAL
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
4,20
4,12
4,12
4,04
3,96
3,96
4,24
4,12 4,12
4,04
3,96
3,96
48,84
Sum
105
103
103
101
99
99
106
103
101
99
99
1221
N
Missing
103
Frequency Table
Y1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
18
72,0
72,0
76,0
5
6
24,0
24,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
20
80,0
80,0
84,0
5
4
16,0
16,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
20
80,0
80,0
84,0
5
4
16,0
16,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
22
88,0
88,0
92,0
5
2
8,0
8,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
80
Y5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
8,0
8,0
8,0
4
22
88,0
88,0
96,0
5
1
4,0
4,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y6
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
8,0
8,0
8,0
4
22
88,0
88,0
96,0
5
1
4,0
4,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y7
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
17
68,0
68,0
72,0
5
7
28,0
28,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y8
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
22
88,0
88,0
88,0
5
3
12,0
12,0
100,0
25
100,0
100,0
Total
Y9
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
20
80,0
80,0
84,0
5
4
16,0
16,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
81
Y10
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
1
4,0
4,0
4,0
4
22
88,0
88,0
92,0
5
2
8,0
8,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y11
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
8,0
8,0
8,0
4
22
88,0
88,0
96,0
5
1
4,0
4,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
Y12
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
8,0
8,0
8,0
4
22
88,0
88,0
96,0
5
1
4,0
4,0
100,0
25
100,0
100,0
Valid
Total
82
Lampiran 3
Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Correlations
Correlations
X1.1
Pearson Correlation
X1.1
X1.2
1
,379
Sig. (2-tailed)
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,379
1
,285
,244
,741**
Sig. (2-tailed)
,062
,167
,239
,000
25
25
25
1
*
,496
,734**
,012
,000
25
25
**
,285
,001
,167
25
,616
N
25
25
25
25
Pearson Correlation
*
,453
,244
,496
*
1
,681**
Sig. (2-tailed)
,023
,239
,012
25
25
25
25
25
**
**
**
**
1
N
Pearson Correlation
,802
Sig. (2-tailed)
,741
,000
,000
25
25
25
25
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
Valid
Excludeda
Total
%
25
100,0
0
,0
25
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,691
,681
,000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N
,734
,000
,000
N
Cases
,802**
,000
Sig. (2-tailed)
TOTAL
,453
,023
Pearson Correlation
X1.4
,616
TOTAL
*
,001
N
X1.3
X1.4
**
,062
N
X1.2
X1.3
4
83
25
Correlations
Correlations
X2.1
X2.2
,468*
,658**
,075
,038
,018
,000
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,363
1
,607**
,680**
,872**
Sig. (2-tailed)
,075
,001
,000
,000
N
N
X2.3
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,418*
,607**
1
,437*
,798**
Sig. (2-tailed)
,038
,001
,029
,000
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,468*
,680**
,437*
1
,816**
Sig. (2-tailed)
,018
,000
,029
25
25
25
25
25
,658**
,872**
,798**
,816**
1
,000
,000
,000
,000
25
25
25
25
N
X2.4
N
Pearson Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Valid
Cases
TOTAL
,418*
1
Sig. (2-tailed)
X2.2
X2.4
,363
Pearson Correlation
X2.1
X2.3
a
Excluded
Total
%
25
100,0
0
,0
25
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,796
4
84
,000
25
Correlations
Correlations
X3.1
X3.2
,342
,678**
,044
,113
,094
,000
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,406*
1
,334
,487*
,752**
Sig. (2-tailed)
,044
,103
,013
,000
N
N
X3.3
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,325
,334
1
,639**
,739**
Sig. (2-tailed)
,113
,103
,001
,000
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,342
,487*
,639**
1
,839**
Sig. (2-tailed)
,094
,013
,001
25
25
25
25
25
,678**
,752**
,739**
,839**
1
,000
,000
,000
,000
25
25
25
25
N
X3.4
N
Pearson Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Valid
Cases
TOTAL
,325
1
Sig. (2-tailed)
X3.2
X3.4
,406*
Pearson Correlation
X3.1
X3.3
Excludeda
Total
%
25
100,0
0
,0
25
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,742
4
85
,000
25
Correlations
Correlations
X4.1
,932**
,000
,000
,000
,001
,006
,085
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
,834**
1
,569**
,507**
,595**
,713**
,183
,859**
,003
,010
,002
,000
,382
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
,834**
,569**
1
,507**
,413*
,278
,183
,735**
,000
,003
,010
,040
,178
,382
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
,664**
,507**
,507**
1
,399*
,207
,673**
,721**
,000
,010
,010
,048
,321
,000
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
,606**
,595**
,413*
,399*
1
,651**
,308
,784**
,001
,002
,040
,048
,000
,135
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
,535**
,713**
,278
,207
,651**
1
,081
,690**
,006
,000
,178
,321
,000
,701
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
,352
,183
,183
,673**
,308
,081
1
,481*
Sig. (2-tailed)
,085
,382
,382
,000
,135
,701
25
25
25
25
25
25
25
25
,932**
,859**
,735**
,721**
,784**
,690**
,481*
1
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,015
25
25
25
25
25
25
25
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
X4.5
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
X4.6
Sig. (2-tailed)
N
X4.7
N
Pearson Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Valid
Cases
TOTAL
,352
,000
Pearson Correlation
X4.4
X4.7
,535**
N
X4.3
X4.6
,606**
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
X4.5
,664**
N
X4.2
X4.4
,834**
1
Pearson Correlation
X4.3
,834**
Pearson Correlation
X4.1
X4.2
a
Excluded
Total
%
25
100,0
0
,0
25
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
86
,015
25
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,870
7
Correlations
Correlations
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
Y11
Y12
TOTAL
,834**
,834**
,664**
,285
,285
,606**
,352
,834**
,664**
,285
,285
,889**
,000
,000
,000
,168
,168
,001
,085
,000
,000
,168
,168
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,834**
1
,569**
,507**
,032
,032
,595**
,183
,569**
,507**
,032
,032
,653**
,003
,010
,878
,878
,002
,382
,003
,010
,878
,878
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,507**
,302
,302
,798**
Pearson
1
Correlation
Y1
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Y2
Sig. (2-tailed)
N
,000
25
25
1,000*
Pearson
,834**
,569**
1
,507**
,302
,302
,413*
,183
*
Correlation
Y3
Sig. (2-tailed)
N
,000
,003
,010
,142
,142
,040
,382
,000
,010
,142
,142
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,664**
,507**
,507**
1
,351
,351
,399*
,673**
,507**
1,000**
,351
,351
,806**
,000
,010
,010
,085
,085
,048
,000
,010
,000
,085
,085
,000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,324
,540**
Pearson
Correlation
Y4
Sig. (2-tailed)
N
25
1,000*
Pearson
,285
,032
,302
,351
1
,324
,281
,043
,302
,351
*
Correlation
Y5
Sig. (2-tailed)
N
,168
,878
,142
,085
25
25
25
25
25
,114
,173
,839
,142
,085
,000
,114
,005
25
25
25
25
25
25
25
25
1,000*
Pearson
,285
,032
,302
,351
,324
1
,054
,401*
,302
,351
,540**
,324
*
Correlation
Y6
Sig. (2-tailed)
N
,168
,878
,142
,085
,114
,796
,047
,142
,085
,114
,000
,005
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,606**
,595**
,413*
,399*
,281
,054
1
,308
,413*
,399*
,281
,054
,634**
,001
,002
,040
,048
,173
,796
,135
,040
,048
,173
,796
,001
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,352
,183
,183
,673**
,043
,401*
,308
1
,183
,673**
,043
,401*
,519**
,085
,382
,382
,000
,839
,047
,135
,382
,000
,839
,047
,008
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
Pearson
Correlation
Y7
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Y8
Sig. (2-tailed)
N
87
25
1,000*
Pearson
,834**
,569**
,507**
,302
,302
,413*
,183
1
,507**
,302
,302
,798**
,010
,142
,142
,000
*
Correlation
Y9
Sig. (2-tailed)
,000
,003
,000
,010
,142
,142
,040
,382
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,664**
,507**
,507**
,351
,351
,399*
,673**
,507**
1
,351
,351
,806**
,085
,085
,000
N
1,000*
Pearson
*
Correlation
Y10
Sig. (2-tailed)
,000
,010
,010
,000
,085
,085
,048
,000
,010
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,285
,032
,302
,351
1,000**
,324
,281
,043
,302
,351
1
,324
,540**
,168
,878
,142
,085
,000
,114
,173
,839
,142
,085
,114
,005
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,285
,032
,302
,351
,324
1,000**
,054
,401*
,302
,351
,324
1
,540**
,168
,878
,142
,085
,114
,000
,796
,047
,142
,085
,114
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
,889**
,653**
,798**
,806**
,540**
,540**
,634**
,519**
,798**
,806**
,540**
,540**
1
,000
,000
,000
,000
,005
,005
,001
,008
,000
,000
,005
,005
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
N
Pearson
Correlation
Y11
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Y12
Sig. (2-tailed)
N
,005
Pearson
Correlation
TOTAL
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Valid
Cases
Excludeda
Total
%
25
100,0
0
,0
25
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,891
12
88
25
Lampiran 4
ASUMSI KLASIK
1. UJI NORMALITAS
Variables Entered/Removeda
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
X4, X2, X3, X1b
Method
. Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
89
2. UJI MULTIKOLINIERITAS
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Variables
Entered
1
Method
Removed
X4, X2, X3, X1
b
. Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model
R
R Square
a
1
,940
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,884
,861
,1013598
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model
Sum of Squares
Regression
1
Residual
Total
df
Mean Square
1,568
4
,392
,205
20
,010
1,773
24
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
90
F
38,152
Sig.
,000b
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
1
Std. Error
1,429
,478
X1
,113
,052
X2
-,121
X3
X4
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
2,993
,007
,221
2,167
,042
,555
1,801
,047
-,210
-2,577
,018
,869
1,151
-,129
,047
-,241
-2,760
,012
,757
1,321
,776
,078
,934
9,985
,000
,662
1,511
a. Dependent Variable: Y
3. UJI HETEROSKEDASITISITAS
91
Lampiran 5
REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESSION
Descriptive Statistics
Mean
Y
Std. Deviation
N
4,070000
,2718251
25
X1
3,9400
,53170
25
X2
3,9000
,47324
25
X3
4,3400
,50970
25
X4
4,154286
,3271189
25
Correlations
Y
Pearson Correlation
X1
N
1
X4
1,000
-,474
-,355
-,392
,878
X1
-,474
1,000
,255
,424
-,578
X2
-,355
,255
1,000
,341
-,127
X3
-,392
,424
,341
1,000
-,185
X4
,878
-,578
-,127
-,185
1,000
.
,008
,041
,026
,000
X1
,008
.
,110
,017
,001
X2
,041
,110
.
,048
,273
X3
,026
,017
,048
.
,188
X4
,000
,001
,273
,188
.
Y
25
25
25
25
25
X1
25
25
25
25
25
X2
25
25
25
25
25
X3
25
25
25
25
25
X4
25
25
25
25
25
Variables Entered/Removeda
Model
X3
Y
Y
Sig. (1-tailed)
X2
Variables
Variables
Entered
Removed
X4, X2, X3, X1b
Method
. Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
92
Model Summaryb
Model
1
R
R
Adjusted
Std. Error of
Square
R Square
the Estimate
,940a
,884
,861
Change Statistics
R Square
F
Change
Change
,1013598
,884
df1
df2
Sig. F
Change
38,152
4
20
,000
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model
Sum of Squares
Regression
1
Residual
Total
df
Mean Square
1,568
4
,392
,205
20
,010
1,773
24
F
Sig.
38,152
,000b
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1
Std. Error
1,429
,478
X1
,113
,052
X2
-,121
X3
X4
Beta
2,993
,007
,221
2,167
,042
,047
-,210
-2,577
,018
-,129
,047
-,241
-2,760
,012
,776
,078
,934
9,985
,000
a. Dependent Variable: Y
93
Lampiran 6
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Tabulasi Variabel Komitmen (X1)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
5
4
4
5
4
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
94
Tabulasi Variabel Kepuasan Kerja (X2)
No
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
1
3
3
4
4
2
4
4
4
3
3
5
5
5
5
4
4
4
3
3
5
5
5
4
4
6
4
2
4
2
7
3
4
4
3
8
4
4
4
4
9
4
4
4
3
10
5
5
5
4
11
4
1
4
4
12
5
5
4
4
13
4
4
4
4
14
5
4
4
4
15
4
3
4
4
16
5
4
5
4
17
3
4
3
3
18
4
4
4
4
19
3
4
4
3
20
4
3
4
4
21
5
4
5
4
22
3
4
4
4
23
4
2
4
4
24
4
4
4
4
25
5
5
5
4
95
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Tabulasi Variabel Motivasi Kerja (X3)
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
TOTAL
5
4
4
4
17
4
5
4
4
17
5
4
4
4
17
4
3
4
4
15
4
5
4
5
18
3
4
4
3
14
4
5
4
5
18
5
5
5
5
20
4
3
3
3
13
5
5
5
5
20
4
4
4
4
16
4
4
5
5
18
5
5
4
3
17
3
4
4
4
15
5
5
5
5
20
4
5
5
5
19
4
4
5
5
18
5
5
4
4
18
4
3
4
3
14
5
5
4
5
19
5
4
5
5
19
4
4
4
3
15
5
5
4
5
19
5
5
5
4
19
5
4
5
5
19
96
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
X4.1
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
Tabulasi Variabel Disiplin Kerja (X4)
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
3
3
3
4
97
X4.6
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
X4.7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Y1
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
Y2
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
3
Tabulasi Variabel Kinerja (Y)
Y3
Y4
Y5 Y6 Y7 Y8
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
98
Y9
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
Y10 Y11 Y12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
5
5
5
4
4
4
4
4
3
3
4
4