Publis, 21 Maret 2020
Mencerna Fakta Dalam Berita
Zulkarnain Hamson
zulkarnain.hamson@uit.ac.id
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia Timur, Makassar, Indonesia
ABSTRACT
Mass media studies, covering journalism, news and facts. Its dynamic coverage is
growing rapidly, starting from the era of the invention of the printing press to the
industrial revolution 4.0. The presence of digital media or online media, shifting print
media with paper-based materials, does not affect journalists and facts, only makes it
easier for them to process for the perfection of the news and facts contained in it. Good
skills are needed, from a journalist, through formal university education, to courses that
make them more skilled and reliable in producing quality news, with adequate empirical
facts and opinions.
Keywords: Mass Media, Journalism, Online Media, News Facts
ABSTRAK
Studi media massa, mencakup jurnalisme, berita dan fakta. Cakupannya yang dinamis
bertumbuh pesat, dimulai sejak era penemuan mesin cetak hingga revolusi industry 4.0.
Kehadiran media digital atau juga media online, menggeser media cetak dengan bahan
dasar kertas, tidak mempengaruhi jurnalis dan fakta, hanya memudahkan mereka
berproses untuk sebuah kesempurnaan berita dan fakta yang terdapat di dalammnya.
Diperlukan kemampuan yang baik, dari seorang jurnalis, melalui pendidikan formal
universitas, hingga kursus-kursus yang menjadikan mereka bisa lebih terampil dan dapat
diandalkan melahirkan beritayang berkualitas, dengan suguhan fakta empiric dan opini
yang memadai.
Kata Kunci: Media Massa, Jurnalistik, Media Online, Fakta Berita
1
https://rakyat.news/read/12842/covid-19-memetakan-karakter-pengguna-media-sosial/
Publis, 21 Maret 2020
Fakta berasal dari bahasa Latin: Factus,
adalah segala sesuatu yang ditangkap
panca indera manusia, atau sesuatu
yang bisa dibuktikan atau terbukti dan
telah menjadi kenyataan. Catatan atas
pengumpulan fakta disebut data fakta
dan opini. (Wikipedia) Kedua istilah itu
lazim dijadikan sebagai rujukan guna
menilai benar atau tidaknya sebuah teks
berita yang termuat di media massa.
Penulis membedakan fakta empiric dan
fakta opini. Fakta empiric didapatkan
dari rangkaian penelitian, pengamatan
sedangkan fakta opini didapatkan dari
komentar atau pemikiran subjektif
seseorang. (Humborg and Nguyen 2018)
Berita adalah sebuah laporan tentang
peristiwa terbaru dan penting yang
harus disampaikan kepada masyarakat
secara cepat.(Schudson 2018) Umumnya
penyajian berita menggunakan media
diantaranya surat kabar, televisi, radio
dan media online, berbadan hukum dan
memiliki struktur redaksi yang tercatat
resmi maupun sedang dalam proses
registrasi di Dewan Pers.(Pers 2018)
Berita ini tidak hanya sekedar informasi
dengan struktur, isi, dan bahasa. Ada
beberapa syarat sehingga suatu teks
layak dinamakan sebagai berita.
(Hamson Z 2019) Bisa juga melalui
media portal berita yang saat ini
2
jumlahnya sudah mencapai 40 ribu, di
Indonesia, namun belum sampai pada
tahap penyempurnaan legalitas ke
Dewan Pers. Pola kerjanya tak ada
bedanya dengan media massa resmi
yang dipersyaratkan dalam aturan
pengelolaan media resmi.(Republik
Indonesia 1999)
Berita juga mempunyai arti lain yaitu
sebuah informasi berdasarkan fakta
mengenai kejadian yang sedang
berlangsung. Selain itu berita juga dapat
dikatakan sebagai sebuah laporan
keterangan dari sebuah peristiwa.
(Schudson 2018) Berita merupakan
sebuah fakta yang harus segera
disampaikan kepada masyarakat. berita
adalah teks yang isinya mengenai segala
hal yang terjadi di dunia ini yang berupa
fakta, dan ditulis di media cetak,
disiarkan di radio, ditayangkan di
televisi, atau diunggah di situs berita.
Pada dasarnya, sebuah berita harus
berisi fakta, tetapi tidak semua fakta
dapat diangkat menjadi berita.(Hamson
Z 2019)
Dalam kajian media dikenal juga istilah
berita palsu menggambarkan jenis
misinformasi dan disinformasi yang
tersebar di media. Konsep disinformasi
bukanlah hal baru. Namun di era digital,
di mana siapa pun bisa menjadi calon
produsen dan distributor berita palsu,
https://rakyat.news/read/12842/covid-19-memetakan-karakter-pengguna-media-sosial/
Publis, 21 Maret 2020
dikhawatirkan penyebaran berita palsu
yang disengaja akan meningkat dan
menjadi
ancaman
bagi
opini
publik.(Humborg and Nguyen 2018)
Menurut Pendit (1992), data adalah
hasil observasi langsung terhadap suatu
kejadian, yang merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep
dalam dunia nyata. Hal ini dilengkapi
dengan nilai tertentu. Data dalam berita
disebut juga sebagai fakta empirik.
Menurut Ralston dan Reilly (Chamidi,
2004), data didefinisikan sebagai fakta
atau apa yang dikatakan sebagai hasil
dari suatu observasi terhadap fenomena
alam. Sebagai hasil observasi langsung
terhadap kejadian atau fakta dari
fenomena di alam nyata, data bisa
berupa tulisan atau gambar yang
dilengkapi dengan nilai tertentu.
Berita memiliki ciri teks khusus yang
membedakan suatu teks berita dengan
jenis teks bahasa Indonesia lainnya.
Pada dasarnya, ada 6 ciri ciri teks berita
yang perlu diketahui yakni; (a) Peristiwa
dapat dipercaya (faktual), (b) Berisi
informasi penting (berdampak), (c)
Menarik
(ingin
diketahui),
(d)
Menggunakan
kalimat
sederhana
(bahasa jelas), (e) Segera disampaikan
(aktual), (f) Diterima di masyarakat
(dibaca).
3
Suatu teks dapat dikatakan layak sebagai
teks berita bila dapat memenuhi syarat
teks berita. Syarat teks berita ini pada
dasarnya juga mengacu pada ciri teks
berita. Agar lebih jelas, mari kita simak
syarat teks berita berikut ini. a) Fakta
atau factual; b) Teks berita harus berisi
fakta atau peristiwa nyata. Bila kejadian
yang disampaikan bukan fakta, maka hal
tersebut tidak dapat disebut sebagai
berita. c) Aktual; Suatu teks berita harus
merupakan peristiwa yang masih hangat
atau baru.(Schudson 2018) d) Seimbang;
Seimbang maksudnya teks tersebut
tidak boleh memihak pada siapa pun.
Jadi, berita yang disajikan seimbang atau
berimbang. e) Lengkap; Teks dalam
sebuah berita haruslah lengkap dari
unsur 5W+1H (What, Why, Who, When,
Where + How) dan harus memenuhi
unsur atau struktur teks berita. f)
Menarik; Teks berita perlu disajikan
dengan judul yang menarik sehingga
orang akan lebih tertarik untuk
membaca
teks
berita
tersebut.
(Lippmann et al. 2018) g) Sistematis;
Sebuah berita juga harus disajikan
secara sistematis atau berurutan agar
jelas dan mudah dipahami.(Hamson Z
2020)
Idealnya sebuah peristiwa yang direkam
dan diuraikan dalam tulisan untuk
diterbitkan sebagai berita, mengandung
https://rakyat.news/read/12842/covid-19-memetakan-karakter-pengguna-media-sosial/
Publis, 21 Maret 2020
empat unsur fakta yakni empirik, publik,
psikologis dan opini. Namun tidak semua
berita dilengkapi empat fakta dimaksud.
Pada
kasus
pandemi
Covid-19,
wartawan akan banyak terlibat dengan
penggunaan fakta empirik. Savere Acute
Respiratory Sindroma Coronavirus 2
(SARS-Cov-2) yang ramai diperbincangkan dan sedang mewabah, telah melalui
sebuah proses pengamatan laboratorium dan hasilnya disebut sebagai fakta
empirik.
Bahwa
fenomena
buruk
akibat
penularan virus itu, telah memakan
ribuan nyawa diberbagai negara di
dunia,
dan
telah
menimbulkan
ketakutan orang dibanyak negara dapat
dikategorikan sebagai fakta publik.
Dikarenakan hampir semua orang di
banyak negara merasakan kehadiran
pandemi Covid-19. Untuk itu dapat
dikategorikan sebagai fakta publik.
Mr X, yang baru saja bersentuhan
dengan pasien pengidap Covid-19,
sudah sepekan terakhir cemas. Oleh
keluarganya disarankan untuk segera
mendatangi rumah sakit terdekat, untuk
memeriksakan diri. Kepada media Mr X,
mengungkapkan rasa cemas akibat
situasi yang dialaminya. Wartawan yang
menjadikannya sebagai nara sumber,
4
wajib mengkategorikannya sebagai fakta
psikologis.
Pada 16 Maret 2020, Presiden Republik
Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, mengeluarkan pernyataan resmi terkait sikap
pemerintah
Indonesia.
Menyusul
presiden, menteri kesehatan, juga
mengeluarkan pernyataan resmi kepada
media.
Kapasitas
presiden
dan
menterinya dapat dikategorikan sebagai
fakta opini, atau disebut juga nara
sumber yang berbicara atas otoritas dan
kewenangan yang dimilikinya, bisa juga
karena keahlian dalam bidangnya.
Dalam kaitan pemberitaan seorang
wartawan
dituntut
memiliki
kemampuan untuk meramu penggalan
informasi agar dapat dengan sempurna
menyusun
laporannya
menjadi
konsumsi
publik.
Kemampuan
memanfaatkan fakta berita dengan
tepat akan melahirkan suatu berita yang
berkualitas.
Jurnalisme telah mengalami lebih
banyak perubahan dalam dekade
terakhir dibandingkan dengan abad
sebelumnya. Proses evolusi jurnalisme,
serta eksplorasi bentuk terkini, ofline
dan online, jurnalisme hingga seperti
saat ini.(Rosner and Hesser 2013) Studi
Berita dan fakta adalah kerja konkrit
https://rakyat.news/read/12842/covid-19-memetakan-karakter-pengguna-media-sosial/
Publis, 21 Maret 2020
jurnalisme. Sifat jurnalisme yang
berubah dan arah masa depannya
meliputi sejarah dan perkembangan
studi jurnalisme, bagaimana jurnalis
diciptakan melalui pelatihan dan
pendidikan, mengubah metode dan
proses penelitian dalam jurnalisme,
dampak dari 'akhir produk dalam
perspektif masyarakat yang lebih luas
global tentang teknologi jurnalisme dan
masa depan disiplin. (Tumber 2019)
Era media digital atau juga media online,
menggeser media cetak dengan bahan
dasar kertas, tidak mempengaruhi
jurnalis dan fakta, hanya memudahkan
mereka berproses untuk sebuah
kesempurnaan berita dan fakta yang
terdapat di dalammnya.
REFERENSI
Hamson Z. 2019. 1 Book PERS DALAM
LINTASAN PERADABAN. 1st ed.
Makassar: CV. Tohar Media.
https://figshare.com/articles/book/
PERS_DALAM_LINTASAN_PERADAB
AN/11301947.
Checking.”
Lippmann, Walter, Michael Curtis,
Walter Lippmann, and Michael
Curtis. 2018. “The Nature of News.”
In Public Opinion,.
Pers, Jurnal Dewan. 2018. “Media Dan
Praktik Abal-Abal.” Jurnal Dewan
Pers 18(November).
Republik Indonesia. 1999. “UndangUndang Nomor 40 Tahun 1999
Tentang Pers.” Undang-Undang No
40 Th 1999 Tentang Pers 31(3).
Rosner, Helen, and Amanda Hesser.
2013. “Journalism.” In Routledge
International Handbook of Food
Studies,.
Schudson, Michael. 2018. “News.” In
The International Encyclopedia of
Journalism Studies,.
Tumber, Howard. 2019. “Journalism
Studies.” In The International
Encyclopedia of Journalism Studies,.
———. 2020. “ETIKA JURNALISTIK
PENGALAMAN DARI LAPANGAN.”
Book ISBN : 9786239213091
Publisher : Galuh Patria Jogjakarta
1(Journalistic and New Media): 157.
Humborg, Christian, and Thuy Anh
Nguyen. 2018. “Fake News – Fact
5
View publication stats
https://rakyat.news/read/12842/covid-19-memetakan-karakter-pengguna-media-sosial/