Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan STT Ebenhaezer Tanjung Enim ISSN 2086-5368 (Print) ISSN 2722-8231 (Online) Http://ejournal.stte.ac.id Vol.10, No.2, pp. 58-77, 2020 KETELADANAN FIGUR LEA DALAM KEJADIAN PASAL 29-30:1-24 Anna Kristiana, Sriwahyuni 1 GBI Oku Timur SumSel, kristiana0510@gmail.com 2 STT Ebenhaezer Tanjung Enim, yunikusradi@gmail.com INFO ARTIKEL ___________________ Sejarah Artikel: Diterima : 13-11-2020 Direvisi : 16-11-2020 Disetujui : 23-11-2020 Dipublikasi : 28-11-2020 ___________________ Kata Kunci: keyword one, keyword two, keyword three. _______________________ Keywords: keyword one, keyword two, keyword three. _______________________ ABSTRAK ________________________________________________________________ Perempuan yang bersyukur saat ini menjadi sebuah situasi yang sulit dilakukan oleh wanita dalam hidupnya. Kaum wanita hedonis karena tidak hanya merugikan secara rohani, namun juga karakter dan kepribadian individu. Oleh sebab itu penerapan perempuan bersyukur menurut Alkitab sangat penting bagi wanita yang hedonis dan tidak bersyukur dengan melalui pemahaman Firman Tuhan yang benar, mengetahui hakikatnya sebagai umat Allah. Alkitab mengajarkan bahwa menikah untuk menjadi satu dan bukan menjadi sama. Orang akan frustasi apabila menjadikan pernikahan sebagai target untuk menjadi sama, yang sesungguhnya adalah saling melengkapi. Sehingga, sebagai pasangan suami istri seharusnya dapat menerima apa adanya satu sama lain, misalnya; sikapnya, sifatnya, tempramennya, karakternya. Dengan kekurangan ataupun kelebihan yang ada, tidak dapat merubah pasangan dengan mencela, menuntut, ataupun menjadikan sama dengan keinginannya. Firman Tuhan merupakan kebenaran yang akan menuntun orang percaya untuk serupa dengan Kristus Yesus. Kaum wanita hedonis yang tidak bersyukur telah terjadi di berbagai kalangan. Ini merupakan situasi yang memprihatikan, penurunan kualitas secara rohani, dan moral tentunya akan berpengaruh terhadap gereja. Berangkat dari problematika tersebut, jelas bahwa wanita hedonis sangat membahayakan. Dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif-theologis dalam skripsi ini penulis memberikan implementasi bagi kaum wanita hedonis, sehingga hasil studi ini dapat menjadi acuan bagi kaum wanita dalam meningkatkan kualitas rohaninya. 58 ABSTRACT _______________________________________________________________ Today, a grateful woman is a situation that is difficult for women to do in her life. Women are hedonistic because they are not only detrimental to spirituality, but also to individual character and personality. Therefore, the application of women who are grateful according to the Bible is very important for women who are hedonistic and ungrateful, through understanding the true Word of God, knowing their essence as God's people. The Bible teaches that marrying is to be one and not the same. People will be frustrated if they make marriage as the target to be the same, which is actually complementary. So, as a married couple, they should be able to accept each other's existence, for example; his attitude, his character, his temper, his character. With existing weaknesses or strengths, one cannot change a partner by criticizing, demanding, or making the same as what he wants. God's Word is the truth that will lead believers to be like Christ Jesus. Hedonist women who are not grateful have occurred in various circles. This is a situation of concern, spiritual and moral deterioration will certainly affect the church. Departing from these problems, it is clear that hedonistic women are very dangerous. With a qualitative approach and descriptivetheological methods in this thesis, the authors provide an implementation for hedonist women, so that the results of this study can be a reference for women in improving their spiritual quality. PENDAHULUAN Sebagaimana Edwin mengatakan “Seorang wanita adalah seorang penolong yang unik”.1 Seorang wanita diidentikan dengan perasaan yang mendalam, kelemahlembutan, kesopansantunan, dan memiliki hati yang peduli. Pada dasarnya wanita diciptakan sebagai penolong yang harus dilindungi, berhak mendapatkan keadaan yang aman dan sejahtera. Jakes mengatakan “Pada mulanya Adam adalah pelindung Hawa. Adam melindungi dan menyediakan kebutuhan Hawa.” Seorang wanita dapat mengalami kenyamanan jika diperlakukan dengan kelembutan, perhatian, dan kepedulian.2 Setiap wanita ingin bahagia dan butuh dicintai pasangannya. Banyak wanita masa kini telah meletakkan kebahagiannya pada syarat-syarat tertentu. Bagi kaum wanita kebahagiaan sangatlah penting untuk dimiliki dan hal demikian menjadi sesuatu yang diimpikan. Kebahagiaan wanita masa kini pada dasarnya pada cinta yang dimilikinya dari orang yang dikasihinya. Namun, bisa saja meliputi keadaan, seperti halnya; memiliki ekonomi yang menjamin kehidupan, pasangan hidup yang 1 2 Edwin Louis dan Corbett Coll Cole, Wanita Unik (Jakarta: Yayasan Perkabar Injil Imanuel, 1998).14 T.D Jakes, Hai Wanita Engkau Telah Bebas (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil, 1995).72,76 59 sepadan atau seimbang, memiliki rumah tangga yang bahagia, dan hadirnya seorang anak untuk melengkapi kebahagiaan dalam sebuah keluarga. Dimasa kini hal-hal inilah yang menjadi suatu ukuran agar kaum wanita mengalami kebahagiaan dalam keluarganya.3 Glenda mengatakan “Seorang wanita yang berbahagia dalam pandangan Alkitabiah adalah seorang wanita yang memiliki iman dan pengenalan yang benar akan Tuhan”.4 Sehingga, setiap wanita dapat memberikan pengaruh positif, bahkan pengenalan dan keintimannya dengan Tuhan dapat diteladani oleh orang-orang yang ada disekitarnya. Alkitab mengajarkan bahwa menikah untuk menjadi satu dan bukan menjadi sama. Orang akan frustasi apabila menjadikan pernikahan sebagai target untuk menjadi sama, yang sesungguhnya adalah saling melengkapi. Sehingga, sebagai pasangan suami istri seharusnya dapat menerima apa adanya satu sama lain, misalnya; sikapnya, sifatnya, tempramennya, karakternya. Dengan kekurangan ataupun kelebihan yang ada, tidak dapat merubah pasangan dengan mencela, menuntut, ataupun menjadikan sama dengan keinginannya. Jarot mengatakan: “Penerimaan bagi istri dalam pernikahan itu perlu, bahkan menjadi salah satu kebutuhan dasar”.5 Penerimaan dapat memberikan perasaan bahagia yang juga menimbulkan perbuatan-perbuatan yang simpatik dan perasaan diterimanya seorang wanita akan memberikan suatu kenyamanan dan kebahagiaan. Yune Sun Park menjelaskan: Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan-Nya, supaya manusia dapat mengenal Allah. Gambar dan rupa mengartikan bahwa manusia di ciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Pernikahan adalah kudus, karena pernikahan adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh Allah sendiri, bersatunya antara laki-laki dan perempuan dalam pernikahan kudus.” 6 Hal ketertolakan oleh suami juga terjadi pada Lea. Ketertolakan itu terjadi karena Yakub tidak mencintainya dan Yakub lebih terkesan dengan pertemuan pertamanya dengan Rahel. Ketertarikan seorang laki-laki kepada lawan jenisnya bukan hanya sebatas pada pandangan pertama, namun juga merujuk kepada adanya sebuah penampilan yang mendukung. Sehingga, tidak heran apabila Yakub lebih terkesan dan jatuh cinta pada pertemuan pertamanya dengan Rahel. Lea tidaklah memiliki penampilan seperti Rahel, ia tidak berseri matanya; bahasa aslinya adalah bahasa Ibrani hK'r; (rakah) dalam bahasa Ibrani biasanya berarti lunak, Lea di gambarkan tidak berseri matanya Rak yang berarti sesuatu yang lemah atau peka. Rupanya mata Lea pucat dan kurang cemerlang. Orang Timur menyukai mata wanita yang 3 Diana Raya, Wanita Idaman (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, n.d.).7 Glenda Malmim, Wanita Engkau Dipanggil Dan Diurapi (Jakarta: Imanuel, 1998).34 5 Jarot Wijanarko, Pernikahan Bahagia (Jakarta: Yayasan Pulihkan Indonesia, 2003).41-42 6 Yune Sun Park, Tafsiran Kitab Kejadian (Jawa Timur: Literatur YPPII, 2002).24-25 4 60 cemerlang, dan bersinar. Dari keadaan yang ada di daerah Timur Tengah, bisa saja Lea tidak masuk dengan perhitungan wanita-wanita cantik. Joyce Landrof mengatakan: Kecantikan sejati itu terpendam dari dalam semua wanita. Sebagai wanita memang dikarunai Allah untuk memiliki kecantikan yang menonjol baik jasmaniah maupun batiniah. Tetapi kebanyakan wanita memiliki sifat-sifat kecantikan tertentu, yang tidak menyeluruh. Seorang wanita yang bijaksana ialah seorang wanita yang secara tepat menyadari apa yang indah dan apa yang kurang baik dari dirinya, dan menggunakan apa yang dimilikinya.7 Secara fisik Lea tidaklah memenuhi kriteria sebagai perempuan yang cantik, sehingga tidak heran bahwa Yakub lebih memilih Rahel yang elok sikapnya dan cantik parasnya. Dibandingkan dengan yang dialami oleh Lea, bahwa ia tidak dicintai oleh suaminya. Sangat wajar, bila seorang istri membutuhkan cinta dan kasih sayang dari suaminya. Ingrid Trobisch mengatakan bahwa, “kebahagiaan seorang wanita adalah merasa dilindungi dengan kelemahlembutan yang diberikan oleh seorang suami. Wanita tidak menginginkan adanya kekerasan, celaan atau kata-kata yang kasar”.8 Bila Lea memiliki harapan untuk merasakan kebahagiaan dari suaminya sangatlah wajar, sekalipun ia tahu bahwa ia tidak dicintai. Lea dianggap seorang yang pencemburu, dan selalu dinilai negative. Wajar saja bila Lea memiliki perasaan demikian. Namun, Lea bukanlah seorang perempuan yang biasa-biasa saja. Lea adalah seorang perempuan yang patut di teladani dalam kesabaran dan kasihnya terhadap suaminya. Ia adalah wanita yang tidak dicintai oleh suaminya, namun Lea tidak menjadi putus asa, ia tidak merasa gagal ataupun menjadi frustasi. Ia mampu mengatasi persoalannya, sekalipun tidak ada yang mendukungnya. Ia menemukan cara yang membuatnya mampu bertahan dalam ketertolakan itu, karena Lea memiliki pengenalan yang dalam dengan Tuhan dan melalui keturunannya menandakan bahwa Allah telah memberkati Lea, sekalipun ia tidak dicintai oleh suaminya. 9 Tetapi, pada kenyataannya banyak wanita Kristen masa kini tidak mendapatkan kebahagiaan dalam status sebagai seorang istri, Tidak adanya kebahagiaan itu timbul karena ketertolakan oleh suaminya, keadaan ini menunjukkan tidak adanya penerimaan dari seorang suami kepada istri. Wanita Kristen masa kini belum bisa mengatasi ketertolakan oleh suaminya. Ada yang mengatasi ketertolakan dengan merasa perasaan bersalah yang berlebihan, menjadi seorang pemarah, rendah diri, sering menyalahkan diri sendiri dan orang disekitar, gelisah, dan iri hati. Hal ini juga memberikan dampak yang negative. Banyak wanita Kristen yang merasa mengalami ketertolakan oleh suaminya sehingga wanita Kristen merasa malu, frustrasi, dan emosi yang sulit dikendalikan. Hadi Sahardjo menjelaskan: 7 Joyce Landrof, Cantik Dan Menarik (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1973).17-18 Ingrid Trobisch, Sukacita Seorang Wanita (Yogyakarta: Kanisius, n.d.).26-27 9 Gien Karsen, Ia Dinamainya Perempuan (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1977).50-51 8 61 Kemarahan adalah luapan emosi yang tidak terkendali. Meskipun dalam Alkitab disebutkan bahwa manusia boleh marah asal tidak berbuat dosa (Mzm 4:5; Ef 4:26). Iri hati merupakan salah satu bentuk penyakit psikis, dimana orang tersebut menampakan wajah dendam, marah, iri yang bercampur menjadi satu. Iri hati bisa muncul tanpa adanya suatu alasan. Salah satu sifat Allah adalah cemburu artinya suatu perasaan yang timbul dengan suatu penyebab tertentu, tetapi Allah tidak pernah iri hati. 10 Ketertolakan bisa saja terjadi dalam beberapa factor, contoh; tidak mendapatkan cinta dari pasangan, menikah karna dijodohkan, dan bisa saja karena tidak dapat memberikan keturunan, tidak menarik, tempramen yang berbeda, dan tidak sesuai dengan tuntutan yang di berikan. Seharusnya seorang wanita dengan status sebagai seorang istri seharusnya dikasihi, dilindungi, dihormati sebagai penolong yang akan melengkapi dan diterima dengan sepenuh hati dengan semua kekurangan dan kelebihan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan memakai metode metode deskriptif-bibliologis Karena penulisan ini akan melihat dan mempelajari masalah dalam kehidupan wanita kristen, situasi, sikap dan pandangan mereka terhadap sebuah persoalan keluarga. Dalam pengertiannnya metode deskriptif adalah model penelitian dengan mengumpulkan data, memberikan suatu gambaran dalam penegasan suatu konteks yang sehubungan dengan subjek penelitian. 11 Moh.Nazir mengatakan bahwa metode deskriptif ialah suatu metode penelitian dengan sekelompok manusia suatu system, suatu objek, suatu kondisi ataupun suatu kilas peristiwa di masa sekarang. 12 Dalam karya tulis ini penulis mencoba memberikan gambaran atau kejadian yang terjadi dilapangan mengenai wanita Kristen yang tidak tahu caranya mengatasi ketertolakan oleh suaminya, kemudian data yang telah dikumpulkan nantinya akan dituliskna menjadi sebuah karya ilmiah. Dalam mengumpulkan data-data maka penulis akan menggunakan teknik wawancara. Artinya, metode pengumpulan data dua orang atau lebih secara fisik langsung berhadap-hadapan. Dalam penyelsaian masalah penulis akan menggunakan prinsip-prinsip eksegesis. Sehingga dalam karya tulis ini bersifat Teologi Biblical. HASIL DAN PEMBAHASAN PERNIKAHAN DALAM KONTEKS PERJANJIAN LAMA Theodere mengatakan:”Keluarga atau rumah tangga merupakan lembaga pertama yang Allah adakan untuk kepentingan manusia dan bersifat kudus”. 10 Hadi Sahardjo, Konseling Krisis Dan Terapi Singkat (Bandung: Pionir Jaya, 2008).5-11 Susmanto, Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta, 1990).6 12 Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998).63 11 62 13 Pernikahan itu dijadikan oleh Allah sebelum dosa ada dalam dunia. TUHAN Allah berfirman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. TUHAN Allah membuat manusia itu tertidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunnya seorang perempuan, lalu dibawanya kepada kepada Adam. 14 Pernikahan adalah sebuah lembaga Allah, dan Ia memiliki rencana dan tujuan atas hidup manusia. Pernikahan ada sebelum dosa masuk kedalam dunia dan ini merupakan suatu peraturan Alah yang paling suci dan kudus. Prinsip-prinsip dalam rumah tangga harus didasarkan atas hubungan suci dan membiarkan kasih Allah mengalir didalamnya. 15 Keduanya menjadi satu daging dan inilah prinsip dan fondasi Allah. Allah menerangkan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang terhormat. Allah mengadakan rumah tangga untuk kebaikan.16 Theodere mengatakan: Dalam Perjanjian Baru pernikahan adalah lambang dari Kristus dan sidang jemaat Allah tidak pernah mengadakan jalan apapun untuk perceraian, karena Allah menjadikan pernikahan itu suci. 17 Hal ini menjelaskan bahwa perceraian sangat ditentang Allah dan tidak sesuai dengan kebenaran yang Allah telah tetapkan. WANITA MENURUT KITAB KEJADIAN Perempuan dalam bahasa Ibrani artinya negebah. Secara etimologi kata ini artinya perempuan atau betina. Namun, setelah kehadiran hawa perempuan memiliki peribahan kata yaitu is atau issa yang akan digunakan sebagai perbedaan genetic atau gender.18 perempuan dan laki-laki dijadikan dalam rupa gambar Allah (Kej 1:27). 19 Dalam kitab kejadian perempuan dianggap memiliki tugas yang penting bagi laki-laki yaitu; sebagai seorang penolong yang sepadan. Dari hukum Ibrani seorang ibu harus dihormati, disegani, dan ditaati. Seorang ibu dianggap penting dalam sebuah keluarga, karena tugas tanggungjawabnya sebagai penolong yang harus mendidik anak pada usia dini.20 Pada umumnya tokoh-tokoh perempuan di dalam kitab Kejadian mendapatkan perlakuan yang layak, dan tercatat bahwa beberapa diantaranya berhasil dalam karier bahkan memiliki rumah tangga yang bahagia. Dalam pandangan Perjanjian Lama bahwa perempuan sama hakikinya dengan lakilaki. Dalam Alkitab menjelaskan bahwa perempuan sangat dibatasi dalam pekerjaannya. Hanny mengatakan: “Di zaman patriakhal bahwa perempuan sangat sulit menemukan indentitasnya. Namun perempuan sangat terjamin untuk mendapatkan perlindungan dari keluarga, suami dan orang disekitarnya”. 21 13 Theodere H. Epp, Pernikahan Perceraian Dan Pernikahan Kembali (U.SA: The Good News Broadcasting Association, n.d.).7-8 14 Kejadian 2:18, 20-24 15 Jeane Paath, Yuniria Zega, Ferdinand Pasaribu, “Konstruksi Pernikahan Kristen Alkitabiah,” Scripta Jurnal Teologi Dan Pelayanan 8, no. 2 (2020): 181–202. 16 Baca, Kej 2:24; 2:18,Ulangan 6:6;7 17 Epp, Pernikahan Perceraian Dan Pernikahan Kembali.9 18 Yene wainasari, Artikel Etika Perjanjian Lama , 2017 19 Kejadian 1:27 20 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (Jakarta: Yayasan Bina Kasih, n.d.). 21 G. Hanny Harnayanti, Status Wanita Menurut Alkitab (Yayasan Lembaga SABDA, 1997). 63 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) PENGERTIAN TERTOLAK “TIDAK DICINTAI” DALAM KEJADIAN 29:31B Secara umum Peter Salim dan Yenny Salim mengatakan “Kata tertolak menunjukan suatu kata sifat kepada seseorang yang menandakan suatu keadaan tidak diterima dengan melakukan penolakan yang tidak sengaja maupun disengaja”. 22 Selain itu kata “tertolak” juga merupakan suatu kata sifat yang dianggap subjektif, tidak secara langsung diungkapkan ataupun ditunjukan didepan umum. Dalam Kejadian 29:31b kata “tertolak” dinyatakan dengan keadaan bahwa Lea tidak dicintai (That Leah hated). Dalam bahasa Ibraninya ha'êl ha'äWnf.-yKi( dengan kata dasar anEf' (sane).23 Artinya hate, be hatefull, unloved, detest, enemy 24 (kebencian, sikap yang menandakan perasaan benci, tidak cinta, jijik, musuh atau lawan) dalam bentuk verb qal passive participle feminine singular absolute. Artinya suatu kata kerja biasa yang menyatakan suatu keadaan statis sebagai akibat dari suatu perbuatan yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Bila melihat keadaan sebelumnya, alasan Yakub menunjukkan bahwa Lea bukanlah cinta pertamanya dan hal ini terlihat jelas setelah penipuan yang dilakukan Laban. 25 Pernyataan tidak dicintai (sane) juga terdapat dalam Ulangan 21:15-17`26 yang menyatakan bahwa status istri yang tidak dicintai menjadi sama dengan istri yang dicintai. Sebab, istri yang tidak dicintai telah memberikan anak laki-laki dan itu menandakan kegagahannya. Jadi, kata sane adalah istilah yang sifatnya tidak mutlak yang mengungkapkan mana yang disukainya. Pernyataan yang diberikan kepada Lea bahwa ia tidak dicintai menunjukan tanda dan perasaan tertolaknya oleh Yakub. Sekalipun kata ini bersifat subjektif, Yakub tetap menunjukkan dengan jelas bahwa ia memiliki perasaan yang penuh dengan kebencian, tidak bisa mengasihi, merasa jijik, dan menganggap Lea sebagai musuh. Dengan demikian, keadaan ini yang membuat bahwa Lea benar-benar tertolak ataupun sungguh-sunggu tidak diterima oleh Yakub. Penulis memahami bahwa kata “tertolak” dan kata “tidak dicintai” merujuk kepada arti yang sama yaitu sebagai sifat seseorang yang tidak diterima keberadaannya. PENYEBAB KETERTOLAKAN LEA Tertolak adalah suatu kata sifat yang melekat pada diri seseorang. Namun, perasaan tertolak bisa saja berubah dalam kurun waktu tertentu. Ada beberapa hal yang bisa saja membuat seseorang mengalami ketertolakan, seperti; memiliki kekurangan secara fisik, tidak memiliki status social yang tinggi, dan lain sebagainya. Demikian, keadaan tertolak juga dialami oleh Lea. Hal ini dikarenakan Yakub lebih cinta kepada Rahel sejak pertemuan dalam pandangan pertamanya, hal-hal yang lain juga bisa menjadi kemungkinan-kemungkinan yang menunjukkan bahwa Lea benar-benar tertolak oleh Yakub. Penulis akan memaparkan sebagai berikut: Yakub Lebih Cinta Kepada Rahel (29:30a) Hatfield mengatakan: “Cinta merupakan kekuatan yang mampu menarik dua orang dalam satu ikatan yang tidak terpisahkan, dan dapat disatukan dalam sebuah 22 Peter dan Yeny Salim Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Pertama, 1629. John Joseph Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1 (Michigan: Baker Book House, 1984).320 24 Jhon M. dan Hassan Echols, Indonesia Dictionary (Jakarta: Gramedia, n.d.). 25 Kejadian 29:25 26 Ulangan 21:15-17 23 64 pernikahan”.27 Pada mulanya Tuhan sudah menghadirkan cinta dalam kehidupan manusia (Kej 1:27-28).28 Demikian halnya Yakub yang telah merasakan cinta sejak pertemuan pertamanya dengan Rahel. Kedatangan Yakub ke bani Timur membawanya kepada cinta sejati yang ditemukannya. Tidak heran bila Yakub begitu terpesona dengan Rahel, sebab Rahel adalah seorang perempuan yang baik. Hal ini dilihat dari kerajinan dan ketaatannya yang menggembalakan kambing domba milik ayahnya, selain itu paras cantik Rahelpun telah mempesona Yakub (Kej 29:1-3). Dengan demikian sangatlah wajar bila Yakub mengatakan bahwa ia lebih cinta kepada Rahel. Kata lebih menandakan tidak ada perbandingannya dengan cintanya kepada Rahel. Kata cinta dalam bahasa Ibraninya bh;a' (ahab) artinya lover, loveable (Penggemar, sayang yang memikat) dalam bentuk verb qal waw consec imperfect 3rd person masculine singular.29 Artinya suatu kata kerja biasa yang baru pertama kali dialami oleh Yakub, hal ini menandakan bahwa sebelumnya Yakub belum pernah jatuh cinta kepada siapapun. Dalam Yeremia 30:14 kata ahab menjelaskan adanya suatu permusuhan. 30 Cinta yang sangat memikat hati Yakub tidak bisa tergoyahkan oleh apapun, sekalipun cintanya haruslah mendatangkan permusuhan antara Rahel dengan Lea. Fisik (29:17a) Setiap wanita pastilah menginginkan pujian dan pengakuan akan keberadaannya yang memberi keindahan. Bagi kaum wanita penampilan fisik dapat mendukung adanya sebuah penampilan yang dapat menarik lawan jenis, dengan memiliki tubuh yang langsing, kulit yang lembut, mata yang indah dan lain-lain. Namun, hal ini berbeda dengan yang dialami Lea. Ia memiliki mata yang cacat dan tidak menarik, sehingga tidak heran bahwa Lea dibandingkan dengan Rahel adiknya. Dalam Kejadian 29:17b kata tetapi w> wᵉ menunjukkan sebuah kata perbandingan yang menggagalkan pernyataan pertama. Bila melihat kelebihan yang dimiliki oleh Rahel sangatlah jauh berbeda dengan Lea. Rahel memiliki sikap yang elok dan disertai dengan kecantikannya dalam bahasa Ibraninya tp;îywI (Yipet). Cantik parasnya dalam bahasa ibraninya hp,y" (yipet), artinya beauty comely, fair goodly, (cantik atau molek yang menarik, memiliki kulit kuning langsat) dalam bentuk noun common masculine singular absolut.31 Artinya suatu kata benda biasa yang kuat dan mutlak dimiliki Rahel. Sehingga melihat dari pernyataan dengan perbandingan yang demikian dapat diketahui bahwa selain tidak cantik dan menarik, Lea bukanlah seorang bisa yang bisa menenangkan hati Yakub dan ia dinilai tidak baik sikapnya seperti Rahel. Maka hal ini menjadi pemicu atau penyebab bahwa Yakub tidak bisa jatuh hati kepada Lea. Tempramen (29:17b) Bagi kaum wanita memiliki penampilan fisik adalah hal yang sangat mendukung. Namun, yang lebih menunjang dan yang dapat melengkapi penampilan fisik adalah kecantikan dari dalam. Maksudnya adalah kecantikan yang terpancar dari hati (karakter). Menurut Tim Lehaye “Tempramen adalah kombinasi sifat-sifat yang dapat diwarisi dari orang tua. Tidak ada seorangpun yang tahu letak tempramen, tetapi ada 27 Hatfield, Artikel Psikologi suami-istri, 2002 Kejadian 1:28 29 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.756 30 Yeremia 30:14 31 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.435 28 65 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) pada suatu tempat dalam pikiran dan pusat emosi yang dirujuk kepada hati”. 32 Dengan demikian, keadaan tempramen seseorang dapat mempengaruhi sikap dan kehidupannya dalam berbagai hal. Dalam ayat 17b “tetapi…” dalam bahasa Ibrani w> (we).33 Kata ini menunjukkan suatu perbandingan sifat dan karakter yang sangat jauh antara Lea dan Rahel. Sekalipun Lea dan Rahel bersaudara kandung, mereka memiliki sifat dan karakter yang sangat berbeda. Sehingga, tidak heran bahwa Yakub telah terpukau dengan keelokan sikap Rahel. Kata “elok sikapnya” dalam bahasa Ibrani ha,(r>m; (marᵉeh).34 artinya pleasant and well (anggun dan kalem). Bisa dibayangkan bahwa sepertinya Rahel adalah seorang wanita yang tenang, pemberani, dan tidak takut dalam menghadapi situasi apapun. bukan hanya secara fisik yang sangat berbeda jauh, tetapi sikap yang mereka milikipun bertolak belakang. Perbedaan ini juga menjadi salah satu tidak diterimanya Lea di hati Yakub. Citra Diri Yang Salah (29:25c) Kumparan woman mengatakan: “Citra diri (self-image) dan rasa percaya diri (selfconfidence) adalah konsep yang sangat berhubungan. Bila seseorang memiliki citra diri dan harga diri (self-estreem) yang baik, maka emosi dan prilaku cenderung berjalan bersamaan”.35 Sebagai seorang wanita berprinsip pastilah memiliki pendirian yang teguh dan kuat yang tidak mudah digoyahkan oleh apapun, terutama memiliki citra diri yang benar. Dalam ayat 25c “Mengapa engkau menipu aku” dalam bahasa Ibraninya hm'r' (ramah) artinya deceive, beguile, mislead, throw (mencurangi, memperdayakan, menyesatkan) dalam bentuk verb piel perfect 2nd persond masculine singular suffix 1 st person common singular homonym 2.36 Artinya suatu kata kerja yang sungguh-sungguh yang telah selesaikan oleh orang kedua tunggal yang ditujukan (Laban) sebagai pengganti orang pertama tunggal (Yakub). Peristiwa penipuan memberikan kerugian yang besar bagi Yakub. Hal ini membuatnya Yakub kecewa dan rugi. Di balik peristiwa itu Lea telah menjadi korban dalam penipuan yang dilakukan Laban. Tetapi, jika melihat dalam kronologinya, Lea seharusnya sudah tahu akan rencana yang akan dilakukan ayahnya bahwa ia harus menemui Yakub (Kej 29:23).37 Dalam hal ini, Lea bisa saja memiliki pandangan yang salah terhadap dirinya sendiri. Bisa saja Lea juga mau diperdayakan oleh ayahnya, karena ia berfikir tidak akan ada yang mau menikahinya. Sekalipun Lea memiliki keberhargaan diri, tetap saja ia tidak dapat menolak kebudayaan yang ada dan perintah dari ayahnya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Lea tidak memiliki pendirian yang teguh dalam setiap keputusan dan sikapnya. SIKAP WAJAR LEA DALAM KETERTOLAKANNYA Menurut ilmu psikologi, setiap sifat dan kepribadian manusia dapat dipelajari. Bila seseorang mengalami masalah atau tekanan batin, akan terlihat melalui sikap dan tindakan. Secara psikologi, keadaan hati yang tertekan bisa saja memunculkan situasi yang negative bagi lingkungan sekitarnya. Demikian halnya, Lea yang mengungkapkan sikap wajarnya sebagai seorang yang telah tertolak. 32 Tim Lahaye, Tempramen Wanita Dalam Kristus (Yogyakarta: ANDI, 2000). Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.852 34 Owens.56 35 Kumparan woman, (PT.Dynaw Media Network, 2020) 36 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.433 37 Kej 29:23 33 66 Cemburu (30:9) Perasaan dicintai dan disayangi setiap waktu, menjadi keinginan setiap wanita ataupun seorang istri. Wajar saja, bila seorang istri menginginkan perhatian dan kasih sayang yang lebih dari suaminya. Keinginan demikian juga dimiliki oleh Lea, tetapi hal ini tidak akan terwujud karena Lea telah ditolak oleh Yakub. Lea menjadi cemburu ketika melihat bahwa Yakub telah memberikan kasih sayang dan cinta yang penuh kepada Rahel (Kej 29:30). Harapan dan perjuangan Lea mendapatkan cinta Yakub terlihat semakin sulit, karena Rahel memberikan keturunan bagi Yakub melalui budaknya Bilha. Dalam ayat 9a “ketika dilihat Lea,…”. Kata “dilihat”dalam bahasa Ibraninya hd"Þm.[' (`amad) artinya to take one’s stand, perceive, regared, inspec (berpendirian tetap, merasa, memperhatikan, memeriksa) dalam bentuk verb qal perfect 3rd person feminine singular. Artinya suatu kata kerja biasa yang telah selesai dilakukan oleh Lea. Dalam Mazmur 69:3 kata amad menunjukkan sebuah peringatan. 38 Setelah dilihatnya Rahel telah memiliki keturunan melalui Bilha budaknya, “Diambilnyalah” menunjukan suatu sikap Lea menghadapi adiknya td<L,_mi dalam bahasa Ibraninya dl;y" yalad artinya distress, deliver (kesukaran, membebaskan) dalam bentuk verb qal infinitive construct.39 Artinya suatu kata kerja biasa yang menyatakan suatu tindakan atau proses. Keputusan Lea mengambil zilpa sebagai budaknya menunjukan sikap kecemburuan dan kekuatirannya kepada Rahel. Dalam konteks pada waktu itu, budak perempuan menjadi subyek hukum dan adat. Pemimpin budak perempuan yang mengalami mandul, boleh melahirkan anak-anak untuk tuannya.40 Tindakan yang ditunjukkan Lea dinilai sebagai suatu sikap kecemburuannya. Sehingga, Lea mengganggap bahwa hanya melalui zilpa ia terbebas dari kesukaran dan tekanan yang ditunjukkan oleh Rahel. Membentengi Diri (30:15) Keinginan Rahel untuk memiliki buah dudaim Ruben, mengakibatkan pertetangan antara Lea dan Rahel. Buah dudaim adalah suatu jenis bunga dari genus solanun tanpa tangkai yang berbunga, tanaman ini mengandung kastroli maupun zat narkotik yang dapat di guakan sebagai obat muntah. 41 Charles mengatakan ” Buah dudaim adalah sejenis tanaman berbunga yang dipercaya dapat memberi kemampuan seksual”.42 Perasaan tidak terima dengan perlakuan yang ditunjukan oleh adiknya, membuat Lea lebih berhati-hati dalam memberikan keputusan. Dalam ayat 15a “Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku”. Kata belum cukup dalam bahasa Ibraninya j[;m. (me`at)43 artinya littleness (tidak cukup atau tidak puas) dalam bentuk particle interrogative adjective masculine singular absolut.44 Artinya suatu kata sifat orang pertama tunggal yang mutlak. Hal ini menunjukkan ketegasan Lea yang sifatnya mutlak, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Lea berusaha membentengi dirinya dan berhati-hati, supaya orang yang dikasihi tidak meninggalkannnya. 38 Mazmur 69:3 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.231 40 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. 41 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini.76 42 Howard Clark Kee ; David G Burke; Steven W Berkening ; Errol F Rhodes, ed., Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010).74 43 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.546 44 Owens.43 39 67 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) Memperjuangkan Cinta (30:16) Setiap orang memiliki hak untuk memperjuangkan cintanya. Demikian halnya juga dilakukan oleh Lea. Dalam keadaan ia tidak dicintai dan ditolak tidak mempengaruhi akan harapannya untuk tetap mendapatkan hati Yakub. Melalui perjanjiannya dengan Rahel, Lea telah memiliki kesempatan untuk memperjuangkan cintanya. Perjuangan Lea ditunjukkan dalam tindakannya “Ketika Yakub pada waktu petang datang dari padang, pergilah Lea mendapatkannya,..(Kej 30:16)”. Kata “Mendapatkannya” dalam bahasa Ibraninya ac'y" (yatsa) artinya carried out, descendast (keluar dengan hati-hati, keturunan) dalam bentuk verb qal waw consec imperfect 3rd person feminine singular. 45 Artinya kata kerja biasa yang baru dilakukan oleh Lea untuk mendapatkan Yakub dan bisa kembali memberikan keturunan baginya. Usaha yang dilakukan Lea menunjukkan adanya suatu kesungguhan dalam penantian akan kedatangan Yakub. Sebagai seorang istri, sangat wajar bila Lea menantikan kebersamaannya kembali bersama Yakub. Kali ini Lea sangat memperjuangkannnya dengan hati-hati, karena ia tidak mau menghilangkan kesempatan untuk kembali mendapatkan keturunan dari Yakub. REAKSI LEA DALAM KETERTOLAKANNYA Dalam situasi sulit yang dihadapi Lea, tidak dapat terpungkiri bahwa ia pernah memberikan respon atau reaksi yang positif dan negatife. Lea memiliki hak untuk marah, menuntut akan adanya ketidakadilan, dan lain sebagainya. Namun, Lea sama sekali tidak melakukan hal yang negative yang bisa merugikan orang lain. Justru ia melakukan hal-hal yang positife dan menerima semua keadaan yang dialaminya. Tidak Menuntut (29:26) Laban telah menyalahi aturan dalam perjanjian itu, ia telah menipu Yakub dengan memberikan Lea bermalam dengannya. Namun, Laban terus saja mencari ucara agar perjanjian itu tetap dilanjutkan dan ia terus memperoleh keuntungan dari Yakub. Laban menggunakan kebudayaan dan adat istiadat untuk tetap mempertahankan Yakub dalam perjanjian itu. Hal ini dinyatakannya dalam ayat 26 “Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini,..”. Kata berbuat dalam bahasa Ibraninya hf'['`(asah) artinya advance, bestow, commit, deal goveren (rayuan, melimpahkan, melakukan, perjanjian atau transaksi,menentukan) dalam bentuk verb niphal imperfect 3rd person masculine singular homonym 1 (Lea).46 Artinya suatu kata kerja yang mengarah kepada refleksi diri. Lea menyadari akan dirinya yang telah menjadi alat transaksi , dengan segala rencana yang telah dilakukan oleh ayanya membuatnya tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam Imamat 19:37 kata asah menggunakan kata maaseh yang menjelaskan bahwa semua umat TUHAN harus berpegang pada ketetapan-Nya dan harus melakukannya. 47 Demikian perintah Laban kepada Yakub yang mutlak dan harus dilakukan. Lea tidak mendapat balasan cinta dari Yakub. Sekalipun pernikahan itu sudah terjadi Yakub tetap saja tidak bisa menerima Lea sebagai istrinya, karena ini bukan atas dasar cinta. Dalam ayat 30b “malah ia lebih cinta” dalam bahasa Ibraninya bh;a' ('ahab) artinya to have affection for sexually, like, beloved (memiliki cinta kasih untuk berhubungan seksual, 45 Owens.213 Owens.543 47 Imamat 19:37 46 68 kesukaan, mencintai) dalam bentuk waw consec qal imperfect 3 masculine singular. 48 Artinya suatu kata kerja biasa yang akan dilakukan oleh orang ketiga tunggal (Yakub). Dalam Yehezkiel 16:36 kata ahab bisa menghasilkan sebuah perasaan cinta yang dapat menduakan hati TUHAN.49 Perasaan yang dimiliki Yakub sangatlah besar kepada Rahel, sehingga ia tidak bisa memaksakan cintanya untuk menerima Lea. Dalam keadaan sangat wajar bahwa Lea juga menginginkan kesempatan untuk bersama Yakub. Namun, Lea tidak berhak menuntut keadaan yang dialaminya, karena sejak awal Lea bukanlah orang yang dicintai oleh Yakub. Memahami Budaya (29:27) Kesadaran akan penipuan yang telah dilakukan Laban kepadanya, membuatnya untuk menhentikan pernikahan yang sama sekali tidak diharapkannya. Bukanlah Lea yang di inginkan Yakub melainkan Rahel. Kebudayaan di Negri Bani Timur pesta perkawinan dilaksanakan selama tujuh hari, dan bagi mereka pernikahan yang bertahan selama tujuh hari sudah bisa menandakan akan nilai kesempurnaan. Hal ini dibuktikan dalam kalimat “Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini,..”. dalam bahasa Ibrani aLeÞm; (male') artinya complete, to fill, be full, satisfy (sempurna, memenuhi, memuaskan, sikap penuh) dalam bentuk verb piel imperative masculine singular.50 Artinya suatu kata kerja yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh Yakub untuk memenuhi permintaan dalam kurun waktu yang sangat singkat Laban dengan sungguh-sungguh menyempurnakan perkawinannya bersama Lea selama tujuh hari. Dengan tuntutan budaya yang sangat kuat, Lea tidak bisa menolak ketentuan-ketentuan dari adanya sebuah tradisi yang sangat mengikat. Tidak Mempersalahkan Siapapun (29:28) Perjuangan cinta Yakub kepada Rahel tidak berhenti begitu saja. Demi mendapatkan Rahel ia menyetujui permintaan Laban untuk kembali bekerja selama tujuh tahun. Kata menggenapi dalam bahasa Ibraniya alem' (male') artinya fullness, completed, (kesempurnaan, melengkapi) dalam bentuk verb piel waw consec imperfec 3rd person singular.51 Artinya suatu kata kerja yang sungguh –sungguh belum pernah dilakukan oleh Yakub. Kata male dalam 2 Raja-raja 4:6 menjelaskan keadaan yang lebih dari cukup.52 Dengan demikian yang telah dilakukan Yakub kepada Lea yang hanya menggenapi pernikahannya selama tujuh hari, sekalipun dalam waktu yang singkat Lea sangat merasa lebih dari cukup. Sehingga, dalam keadaan itu Lea tetap menerima dan tidak mempersalahkan siapapun. Memahami Suaminya (29:30b) Perjuangan cinta yang telah berhasil, membuat Yakub mengekpresikan cintanya dengan menghampiri Rahel. Sikap yang ditunjukan Yakub kepada Rahel tidak sama dengan perlakuan yang diberikan kepada Lea yang berdasarkan keterpaksaan bukan dengan ketulusan. Lea dapat mengerti bahwa perlakuan yang diberikan Yakub 48 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.241 Yehezkiel 16:36 50 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.823 51 Owens.976 52 2 Raja-raja 4:6 49 69 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) kepadanya, semua itu dikarenakan Lea bukalah cinta pertama Yakub. Hal ini di buktikan bahwa Yakub akan kembali bekerja kepada Laban selama tujuh tahun lagi. “Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi”. Kata “demikianlah” dalam bahasa Ibrani rxea; ('acher) artinya following, different, further (pengikut, tidak sama, lebih). Kasus ('acher) bentuknya adjective feminine plural absolute homonym 1.53 Seharusnya kata ini menunjuk kepada kata kerja, akan tetapi dalam hal ini kasusnya adalah kata sifat dan beberapa kasus sering kali terdapat bentuk adjective yang erat kaitannya dengan stative verb (suatu kata kerja tetap).54 Kata bekerja db;[' (`abad) artinya serve, keep in bondage, worshiper (melayani, bekerja dalam perbudakan, pemuja) dalam bentuk verb qal waw consec imperfect 3rd person masculine singular. Artinya suatu kata kerja biasa yang telah dan baru dilakukan oleh orang ketiga tunggal (Yakub). Dalam kejadian 26:14 kata abad menunjukkan kepada berkat-berkat Tuhan yang melimpah.55 Kesediaan Yakub bekerja untuk mendapatkan Rahel adalah bagian dari berkat-berkat Tuhan. Perjuangan itu menyadarkan Lea akan cinta Yakub yang besar kepada Rahel. KETELADANAN FIGUR LEA DALAM KEJADIAN PASAL 29-30:1-24 Memang selama ini Lea di pandang negative, hal ini terlihat dari reaksi wajarnya. Tetapi dalam perjalanan hidupnya ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan itu merupakan pengalaman imannya untuk merdeka dari perasaan tertolak. Kemerdekaan Lea akan terlihat dari setiap arti nama anak-anaknya. Ketegaran hati Lea dalam perasaan tertolaknya itu memberikan buah-buah keteladanan, terbukti bahwa Lea selalu menemukan cara yang tepat dalam mengatasi ketertolaknya. Keyakinan Tuhan Memperhatikan Kesengsaraan (29:32) Keberuntungan yang Allah berikan telah berpihak kepada Lea, hal itu terlihat bahwa Allah telah membuatnya mengandung (Kej 29:31). Pengharapan Lea kepada Tuhan terlihat ketika ia mengandung dan melahirkan anak Pertamanya yaitu Ruben. “Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben,..(kej 29:32a)”. Setiap kali Lea mengandug adalah suatu peristiwa istimewa yang baru dialaminya, dan setiap nama yang diberikan menunjukkan sebuah doa dan harapan bagi anaknya. Lea menamai anak pertamnya Lea Ruben dalam bahasa Ibraninya !beWar> (Ru’ben).56 Theological Wordbook Of The Old Testament mengatakan: “The eldest son of Jacob by Leah, The tribe descended from Ruben”. 57 Nama Ruben diambil dari beberapa kata dasar, yaitu: ra’a beonyi (merujuk kepada Tuhan) yang menyatakan bahwa Allah melihat kesengsaraannya, yeehabani merujuk kepada Yakub, ra’a ben (lihat, anak laki-laki).58 Dapat disimpulkan bahwa nama Ruben ingin menyatakan sebuah penegasan (affirmasi) bahwa Lea sangat menyadari akan kondisinya. Namun, Lea memiliki keyakinan bahwa Tuhan telah memperhatikannya dengan memberikan anak laki-laki bagi Yakub. Dalam zaman patriakhi anak laki-laki sangat berharga di bandingkan dengan anak perempuan, oleh sebab itu Ruben menjadi awal harapan Lea untuk 53 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.265 T.G.R Boeker, Bahasa Ibrani (Batu: Literatur YPPII, 1992).29 55 Kejadian 24:14 56 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1. 57 Jr. Bruce K. Waltke Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Theological of The Old Testament (Chicago, 1980).74 58 The Bible Commentary (London, 1976).120 54 70 mendapatkan cinta Yakub.59 Keyakinan dan harapan Lea sebagai seorang Ibu terlihat dari nama yang terletak pada diri Ruben, terbukti bahwa Ruben akan menjadi suku dan bangsa yang besar dan kuat di tengah-tengah negri itu. Keyakinan Bahwa Tuhan Mendengar (29:33b) Sekalipun harapan untuk mendapatkan cinta Yakub tidak tercapai, ternyata Lea memiliki hubungan yang dekat denga Tuhan. Ia memiliki keyakinan bahwa Allah akan mendengar setiap pergumulannya. Tuhan kembali memberikan keturunan bagi Lea. Kata melahirkan dalam bahasa Ibrani dl;y" (yalad) dalam bentuk verb qal waw consec imperfect 3rd person feminine singular. 60 Artinya setiap kali Lea melahirkan itu adalah sesuatu yang baru dan istimewa. Keyakinan bahwa Tuhan mendengar pergumulannya diungkapkan setelah Lea melahirkan anak kedua. “Sesungguhnya TUHAN telah mendengar,..” (kej 29:33b). Tuhan menjawab pergumulannya dan Tuhan memberikan penghiburan dengan memberikan seorang anak laki-laki yang bernama Simeon dan ini adalah anak kedua. Simeon bahasa Ibraninya !A[m.vi (Shim`own), nama Simeon menggunakan kata dasar Shama yang artinya Tuhan telah mendengar penderitaanku. Sedangkan dalam TWOT menjelaskan Simeon akan menjadi nenek moyang yang memiliki anak-anak dari bani serta memiliki keturunan dari suku asing. Simeon artinya: Tuhan mendengar. Tuhan meneguhkan hati Lea, bahwa ia tidak ditinggalkan dalam kesunyian perkawinannya dan terbukti bahwa Tuhan sanggup menyelsaikan masalahnya. Melalui anak keduanya ini Lea mulai tidak lagi berfokus kepada Yakub yang tidak mencintainya, tetapi Lea berfokus kepada Tuhan yang telah mengatasi situasinya. Melalui ini Lea memiliki pengalaman-pengalaman baru bersama dengan Tuhan dan ini membuktikan bahwa Tuhan selalu memperhatikan umatnya yang berseru kepada-Nya. Keyakinan Pengharapan Di dalam Tuhan (29:34) Kepercayaan dan Harapan Lea untuk terus melangkah dan berusaha memperjuangkan cintanya dapat terlihat dalam ungakapannya “Maka ia berkata: Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku,..” (Kej 29:34a). Kata “Sekali ini” dalam bahasa Ibraninya ~[;P; (pa`am) artinya beat, step, each story (mengalahkan, langkah, setiap cerita) dalam bentuk noun common feminine singular absolute. 61 Karena begitu besar cinta Lea kepada Yakub, ia terus berusaha mendapatkan tempat di hati Yakub dengan cara ia memberikan keturunan akan mengubahkan hati Yakub. Lea berharap bahwa hubungannya dengan Yakub akan lebih erat dengan adanya keturunan yang diberikan Lea. Lewi adalah anak ketiga Lea dari Yakub dalam bahasa Ibraninya ywIle (Leviy) dengan kata dasar lavah. Nama Lewi juga diambil dari kata yillaweh yang merujuk kepada Yakub.62 Nama Lewi menyatakan sebuah harapan kembali bahwa Yakub akan lebih erat kepadanya, Lea memberikan nama itu sebagai gambaran dirinya yang berpengharapan kepada Tuhan. Lewi dan keturunannya akan menjadi Imam yang melayani Allah yang tugasnya menjadi penghubung antara umat dengan Allah. Keyakinan Tetap Menyembah Kepada Tuhan (29:35) 59 Nike Pamela, Refomed Exodus COmmunity (Surabaya, 2016). Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.576 61 Owens.423 62 The Bible Commentary.120 60 71 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) Lea kembali di berikan pengiburan oleh Allah dengan diberikan seorang anak lakilaki yang keempat yang di namainya Yehuda (artinya: engkau akan di puji oleh saudarasaudaramu). Yehuda dalam bahasa Ibraninya hd'Why> (Yehuwdah). Ungkapan bersyukur dalam bahasa Ibraninya hd'y" (yadah).63 Kata yadah berasal dari kata Yeh dan YHWH yang artinya menyembah YHWH dengan menunjukkan penyerahan diri kepada kedaulatan Allah. Dalam TWOT kata yadah memberi makna utama yaitu: mengakui dosa atau mengakui kesalahan. 64 Dalam Imamat 16:21 kata Yadah menunjukkan Pengakuan dosa. Hal ini menunjukkan bahwa Lea benar-benar tersungkur kepada Tuhan dengan penyerahan diri kepada Allah dan mengakui setiap dosanya yang hanya berharap kepada cinta Yakub. Namun, melalui Yehudalah Lea tidak lagi berharap kepada Yakub dan ini merupakan suatu titik balik kehidupan Lea berpaut kepada Tuhan. Dengan demikian Lea benar-benar telah merdeka dan menaruh seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Dari Yehudalah asal garis keturunan yang akan melahirkan Raja-raja yang besar yang dikehendaki Allah dari Raja Daud sampai Kristus. Allah telah menetapkan bahwa dari keturunan Yehudalah akan lahir sang Juruslamat yang akan menyelamatkan manusia dari dosa, melalui pengorbanannya diatas kayu salib yaitu; Yesus. Percaya Bahwa Allah Saja Yang Memberi Upah (30:18) Sejak awal Allah telah melihat bahwa ia sangat berjuang untuk mendapatkan cintanya Yakub, sekalipun itu sulit untuk diwujudkan. Namun, Lea tidak pernah mengandalkan diri ataupun kemampuannya sendiri. Melainkan ia melihat kepada tangan Tuhan yang bekerja menolong dan menopangnya dalam mengahadapi ketertolakan itu. Frasa “ Allah telah memberi upahku “ kata upah bahasa Ibraninya adalah rakas (sakar) dengan kata kerja verb qal waw consec Imperfect orang ketiga tunggal.65 Kata kerja verb qal waw consec Imperfect menyatakan suatu peristiwa yang belum pernah ada atau baru pertama kalinya terjadi. Dalam Theological wordbook diterjemahkan memberi yang terhebat diluar kebiasaan, kebebasan dari ketekunan. 66 Upah yang di terima Lea adalah diberikan kembali seorang anak laki-laki yaitu Ishakar dalam bahasa Ibraninya rk'XF'yI (Yissakhar) dengan kata isy artinya orang dan sakar artinya upah atau hadiah, jadi arti nama Ishakar adalah pekerja yang diupah. Nama ishakar juga disebut sakor artinya upahku dan sᵉkartika artinya aku telah menyewa kamu. Setelah Lea merdeka dari keadaan itu, Lea hanya selalu mengucap syukur kepada setiap kebaikan Tuhan dan ini terletak pada nama anak-anak Lea selanjutnya. Kepercayaan Lea kepada Tuhan yang memberi upah atau hadiah menandakan Lea yang sudah sungguh-sungguh hidup berpengharapan kepada Tuhan dan ia menyadari hanya Tuhan yang membuatnya mengalami segala berkat-berkat. Keturunan Ishakar akan seperti saudaranya yang menjadi leluhur satu suku dari ke-12 suku Israel, dan Ishakar adalah suku yang paling kuat dalam bertempur. 67 Segala berkat-berkat Tuhan bukan hanya pada Lea, namun juga pada keturunannya dan semuanya itu adalah upah dari keyakinannya kepada Tuhan. 63 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.128 Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Theological of The Old Testament.65 65 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.342 66 Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Theological of The Old Testament.34 67 The New Bible Dinctionary (England, 1988).445 64 72 Keyakinan Keberhasilan Didalam Tuhan (30:20) Situasi yang sulit terkadang membuat seseorang tidak mampu untuk menjalaninya, perasaan yang tidak mampu dalam menghadapinya hendaklah dibawa dalam permohonan kepada Tuhan. Seperti halnya yang dilakukan Lea, ia telah berhasil mendapatkan Yakub kembali dan bermalam dengannya (30:16). Frasa “Berkatalah Lea: Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku dan akan tinggal bersama-sama dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya.”maka menamai anak itu zebulon. Keyakinan Lea terus diutarakan bahwa sekali ini dalam bahasa Ibraninya lb;z" (zabal) artinya dwell exaltedly (tinggal dengan mulia) dalam bentuk verb qal imperfect 3rd person masculine singular suffix 1st person common singular.68 Artinya suatu kata kerja biasa yang baru yang akan dialami Lea, bahwa ia akan tinggal bersama-sama dengan Yakub, bahkan kebersamaan yang dirindukan Lea adalah suatu hal yang sangat mulia dan manganggumkan. Kebahagiaan Lea sampai kepada keturunan terakhir yaitu: Zebulon dalam bahasa Ibraninya !WlWbz> (Zebuwluwn) yang terdiri dari beberapa asal kata, yaitu: Zebed artinya hadiah yang berharga, Yizbelleni artinya menghormati atau menghargai. Wikipedia menjelaskan bahwa dalam kitab Ulangan Zebulon dikaitan dengan kata Zibhe yang berarti kurban atau pengurbanan (perjanjian yang dibuat di atas gunung Tabor antara suku Zebulon dan bukan suku Israel yang disebut zibhe tsedek).69 Melalui Zebulon Lea meyakini bahwa keenam anaknya adalah hadiah yang berharga dari Tuhan dan kerinduan untuk hidup bersama Yakub adalah suatu kehormatan. Keturunan Zebulon akan menjadi suku yang sangat diberkati Tuhan, terbukti bahwa tangahnya subur (1Taw 12:40) dan memiliki reputasi yang tinggi di Israel karena kepatriotannya (Hakim-hakim 5:14; 18; 6:35; 1 Taw 12:33).70 SIKAP ALLAH TERHADAP KETERTOLAKAN LEA Allah memperhatikan kehidupan Lea yang tetap tenang dan kuat dalam menghadapi keadaan sulit. Iman dan pengharapan Lea kepada Tuhan tergambar dalam arti nama anak-anaknya, sekalipun tidak tercatat bahwa Lea adalah orang yang baik dan saleh hidupnya. Allah Menjadi Pembela (29:32b-33) Hubungan perkawinan sangatlah pribadi, sangat suci, dan dalam perjanjian lama dipakai Allah sebagai suatu lambang dari hubungan antara diri-Nya dan bangsa-Nya (Hosea 2:19). Dalam keadaan yang dipoligami, Lea mengatasinya dengan menaruh harap dalam doa kepada Tuhan dan doanya mendapatkan jawaban. “Ketika Tuhan melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya,…” (kej 29:31). Kata “dibukaNyalah” dalam bahasa Ibrani adalah xt;P' (pathakh). Artinya alow, deprive, free, release (mengizinkan, mencabut, merdeka, pembebasan) dalam bentuk verb qal waw consec imperfect 3rd person masculine singular homonym 1. 71 Kata ini menunjukan kata kerja biasa yang baru dilakukan oleh orang ketiga tunggal (Lea) dengan kata ganti orang pertama (Rahel). Sekalipun, Lea tidak dicintai Tuhan tetap memperdulikannya dengan membuka kandungannya. Dalam kesusahan dan kesengsaraan yang dialami Lea, Allah 68 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.633 Wikipedia Ensiklopedi Bebas 70 The New Bible Dinctionary.648 71 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.354 69 73 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) telah menjadi pembela baginya. Hal ini dibuktikan dengan adanya kepedulian yang Allah nyatakan kepada Lea. “Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku;..” (29:32b). Kata “ TUHAN memperhatikan” bahasa Ibraninya ha’ar (ra’ah) dalam bentuk Verb qal perfect orang ketiga maskulin tunggal. 72 Sesungguhnya selama ini Tuhan selalu memperhatikan Lea dalam ketertolaknnya. Allah Memberi Penghiburan (29:33b) Dalam keadaan sulit yang dialami Lea, ia meyakini bahwa Tuhan akan mendengar setiap seruan doanya. Frasa “TUHAN telah mendengar”. kata “mendengar” bahasa Ibrani araq (qara) Artinya consider, inspect (mempertimbangkan, memeriksa) dalam bentuk verb qal waw consec imperfek orang ketiga tunggal. Kata kerja qal waw Imperfect menyatakan apa yang belum pernah ada dan baru dialami oleh Lea. 73 Dalam Theological wordbook diterjemahkan memberi perhatian, menjadi tersentuh.74 Kata ini adalah sesuatu yang baru yang Allah lakukan, pertama kalinya Allah mendengar permohonan Lea. Allah bukan hanya mendengar, namun memberi perhatian dan menjadi tersentuh dengan keadaan yang dialami Lea. Jusuf Roni mengatakan: Doa mengandung rahasia yang sangat indah dan luar biasa. Doa juga membuat orang diri semakin bertumbuh didalam Tuhan. Melalui doa juga merasakan perasaan yang dekat dengan Tuhan, sebab didalam doa dapat berdialog,berkomunikasi, atau berbicara dengan Tuhan. Doa merupakan kunci utama bagi setiap orang percaya untuk bisa keluar dari berbagai macam kesulitan dan persoalalan. 75 Dengan seruan dan doa Lea Allah memberikan penghiburan dengan memberikan seorang anak laki-laki yang bernama Simeon dan ini adalah anak kedua, simeon artinya: Allah mendengar. Allah meneguhkan hati Lea, bahwa ia tidak ditinggalkan dalam kesunyian perkawinannya. Allah Mendengar Setiap Permohonan Keyakinan Lea kepada Tuhan tergambar dalam setiap nama anak-anaknya dan Lea juga mendapatkan pengalaman-pengalaman iman bersama dengan Tuhan. Frasa “ Allah mendengarkan permohonan “ Kata “mendengar” dalam bahasa aslinya amahs’ shama’ dengan kata kerja verb qal waw consec Imperfect orang ketiga tunggal. 76 Kata kerja qal waw consec menyatakan kata kerja yang akan dan telah dilakukan yang bersifat sesuatu yang baru di lakukan. Dalam Theological wordbook diterjemahkan menjadi penuh perhatian, memahami.77 Permohonan ini pertama kalinya Lea sampaikan kepada Tuhan untuk bermalam bersama Yakub serta memenuhi kewajiban dan tugasnya sebagai seorang penolong bagi Yakub. Tuhan melihat kerendahan hati dan kerelaan Lea dengan memberikan buah dudaim itu kepada Rahel, sehingga Tuhan melihat bahwa permohonan Lea untuk bersama Yakub adalah kesempatan yang di inginkan oleh Lea maka Tuhan mendengarkan permohonannya. 72 Owens.128 Owens.231 74 Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Theological of The Old Testament.118 75 Jusuf Roni, Doa Dan Iman (Yogyakarta: Andi, 1990).95 76 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.131 77 Owens.118 73 74 Allah Memberi Pertolongan Pengorbanan cinta Lea dimulai sejak dipoligami dengan adik kandungnya Rahel. sebagai seorang wanita tentu Lea tidak rela melakukannya, tetapi karena keadaanlah yang memaksa harus menerima semua keputusan. Frasa “Allah telah memberi upah “ kata upah bahasa aslinya adalah rakas sakar dengan kata kerja verb qal waw consec Imperfect orang ketiga tunggal. 78 Kata kerja verb qal waw consec Imperfect menyatakan suatu peristiwa yang belum pernah ada atau baru pertama kalinya terjadi. Dalam Theological wordbook diterjemahkan memberi yang terhebat diluar kebiasaan, kebebasan dari ketekunan.79 Upah menunjukkan tentang campur tangan Allah yang di wujudkan sebagai penghargaan kepada Lea yang rela memberikan budak perempuannya kepada suaminya. PEMULIHAN RELASI LEA DALAM KETERTOLAKANNYA Seklipun Lea telah ditolak oleh Yakub, bukan berarti membuat Lea terluka dan kecewa. Namun, Lea memiliki hak-hak yang baik dan akan membawanya kepada suatu pemulihan diri dari ketertolakan yang dialaminya. Harga Diri Dipulihkan (30:11) Allah selalu memberi keuntungan kepada Lea dengan memberikan keturunan untuk mendapatkan hati Yakub, Lea juga pernah mengalami pergumulan besar yang mengharuskannya mengambil budaknya Zilpa untuk mendapatkan keturunan dari Yakub. Rupanya Lea juga tidak selalu beruntung, hal ini dibuktikan bahwa Lea pernah tidak mengandung (kej 30:9-10), demi tetap mendapatkan keturunan Zilpalah yang menggantikan posisi Lea sementara waktu. Lea tetap mendapatkan keturunan melalui budaknya dan ia berkata “Mujur telah datang” dalam bahasa Ibrani dG: (gad) akar katanya bagad artinya mujur.80 NIV mengatakan fortunate (Keuntungan) dengan kata kerja B. particle preposition dG: noun common masculine singular absolute homonym 2.81 Artinya suatu kata preposisi maskulin tunggal secara mutlak yang dialami oleh Rahel. Hal ini menunjuk kepada keadaan Lea yang tidak sebanding dengan yang dimiliki Rahel. Dari ungkapan yang dikatakan Rahel bahwa telah bergulat dengan kakaknya dan memenangkannya, hal ini merujuk kepada kondisi fisik dan kemampuan Lea diremehkan (Ayat 7-8). Lahirnya Gad memberikan suatu keberuntungan atau kemujuran yang diberikan Allah untuk memulihkan kembali harga diri dari ketertolakannnya. Mendapatkan Pujian Dari Setiap Perempuan (30:13) Dalam keadaan yang di alami Lea sangat sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun, ia mengatakan“Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku berbahagia.” kata berbahagia dalam bahasa Ibrani rahsa (‘ashar) dalam bentuk verb piel prefect orang ketiga jamak suffix orang pertama tunggal. Kata kerja piel menyatakan suatu tindakan yang tegas dan berulang-ulang.82 Dalam Theological wordbook diterjemahkan perasaan yang sungguh-sungguh keluar dari hati, menjadi sesuatu yang istimewa, kebenaran atau keadilan. 83 Kata berbahagia merupakan 78 Owens.32 Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Theological of The Old Testament.432 80 The Bible Commentary.120 81 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.476 82 Owens.852 83 Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Theological of The Old Testament.21 79 75 Jurnal Scripta| Volume 10, Nomor 2, (November, 2020) penegasan yang di katakan dengan sungguh-sungguh oleh Lea kepada TUHAN. Sebelumnya Lea memberikan seruan pada kelahiran Gad adalah kemujuran, demikian ini adalah seruan pertama yang mengungkapkan akan kebahagiaan Lea kepada TUHAN dan ia mendapatkan pengakuan pertama kalinya dari setiap perempuan melalui Zilpa yang melahirkan Asyer dengan nama lain bᵉosri artinya bahagiaku.84 Pada zaman itu, perempuan yang berbahagia adalah yang memiliki banyak keturunan. Dari Asyerlah segala kemakmuran akan dialami seluruh keturunannya. 85 Memberikan Pengampunan (30:16) Dengan segala berkat dan kemurahan yang Allah berikan kepada Lea, ternyata membuat Rahel berkeinginan mengambil buah dudaim Ruben anak Lea dan menggantikannya dengan memberikan Yakub bermalam bersama Lea.“Engkau harus singgah kepadaku malam mini,..” (30:16b) dalam bahasa Ibrani k;f' (sakar) artinya hire (menyewa, menggaji, mengupahi) dalam bentuk verb qal infinitive absolute. 86 Kata ini adalah suatu kata kerja yang menunjukan suatu kesungguhan dan kepastian kepada suatu kegiatan yang berlangsung dalam beberapa waktu. Sakit hati dan kekecewaan yang dirasakan Lea kepada Rahel dipulihkan dengan janji yang telah ditepati, dan Yakub melakukannya dengan dengan kesungguhan sekalipun telah mengetahui perjanjian itu. SIMPULAN Lea adalah seorang wanita yang tidak beruntung dalam pernikahannya, karena Lea telah mengalami ketertolakan oleh suaminya yaitu Yakub. Lea telah tertolak oleh Yakub dilatarbelakangi dengan keadaan fisik Lea yang tidak menarik, menjadi korban perjanjian, dan tidak dicintai oleh suaminya. Lea dapat mengatasi perasaan itu dengan berserah penuh kepada Tuhan didalam doa, dengan rendah hati menerima semua keadaan yang terjadi, dan perasaan itu membuatnya semakin beriman kepada Tuhan. Lea adalah seorang wanita yang patut diteladani oleh wanita Kristen yang merasa tertolak oleh suaminya, keputusan-keputusan dan sikap yang diambil berlandaskan dengan Iman pengharapannya kepada Tuhan. Untuk itu, wanita Kristen yang merasa tertolak haruslah meneladani Lea yang telah merdeka dari perasaan tertolaknya. 84 The Bible Commentary.120 The New Bible Dinctionary.105 86 Owens, Analictical Key to Old Testament Vol.1.45 85 76 DAFTAR PUSTAKA Boeker, T.G.R. Bahasa Ibrani. Batu: Literatur YPPII, 1992. Cole, Edwin Louis dan Corbett Coll. Wanita Unik. Jakarta: Yayasan Perkabar Injil Imanuel, 1998. Echols, Jhon M. dan Hassan. Indonesia Dictionary. Jakarta: Gramedia, n.d. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jakarta: Yayasan Bina Kasih, n.d. Epp, Theodere H. Pernikahan Perceraian Dan Pernikahan Kembali. U.SA: The Good News Broadcasting Association, n.d. Harnayanti, G. Hanny. Status Wanita Menurut Alkitab. Yayasan Lembaga SABDA, 1997. Harris, R. Laird, Gleason L. Arsher, Jr. Bruce K. Waltke. Theological of The Old Testament. Chicago, 1980. Howard Clark Kee ; David G Burke; Steven W Berkening ; Errol F Rhodes, ed. Alkitab Edisi Studi. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010. Jakes, T.D. Hai Wanita Engkau Telah Bebas. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil, 1995. Jeane Paath, Yuniria Zega, Ferdinand Pasaribu. “Konstruksi Pernikahan Kristen Alkitabiah.” Scripta Jurnal Teologi Dan Pelayanan 8, no. 2 (2020): 181–202. Karsen, Gien. Ia Dinamainya Perempuan. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1977. Lahaye, Tim. Tempramen Wanita Dalam Kristus. Yogyakarta: ANDI, 2000. Landrof, Joyce. Cantik Dan Menarik. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1973. Malmim, Glenda. Wanita Engkau Dipanggil Dan Diurapi. Jakarta: Imanuel, 1998. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998. Owens, John Joseph. Analictical Key to Old Testament Vol.1. Michigan: Baker Book House, 1984. Pamela, Nike. Refomed Exodus COmmunity. Surabaya, 2016. Park, Yune Sun. Tafsiran Kitab Kejadian. Jawa Timur: Literatur YPPII, 2002. Raya, Diana. Wanita Idaman. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, n.d. Roni, Jusuf. Doa Dan Iman. Yogyakarta: Andi, 1990. Sahardjo, Hadi. Konseling Krisis Dan Terapi Singkat. Bandung: Pionir Jaya, 2008. Salim, Peter dan Yeny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Pertama., 1629. Susmanto. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta, 1990. The Bible Commentary. London, 1976. The New Bible Dinctionary. England, 1988. Trobisch, Ingrid. Sukacita Seorang Wanita. Yogyakarta: Kanisius, n.d. Wijanarko, Jarot. Pernikahan Bahagia. Jakarta: Yayasan Pulihkan Indonesia, 2003. 77