Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
AKUNTANSI BIAYA AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA Dosen Pengampu: Yuliusman, S.E., M.Si., Ak. Di susun oleh : Nama : Stevanus Adi Pratama Nim : C1B020028 Kelas : Manajemen / R003 UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN Jl. Lintas Sumatera Jl. Jambi – Muara Bulian no.km. 15, Mendalo Darat, kec. Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi PELAJARAN 2020/2021 1 .Penggolongan biaya Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang tepat dan akurat untuk digunakan dalam berbagai tujuan. Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, serta penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu. Pencatatan biaya ini juga berisikan penafsiran terhadap metode penggolongan dan peringkasan yang dipakai dalam akuntansi biaya. Perlu diketahui bahwa metode atau pendekatan yang biasa digunakan dalam akuntansi biaya adalah pendekatan biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), serta biaya berdasarkan hasil (cost-volume profit/CVP). Penggolongan Biaya berdasarkan jangka waktu manfaatnya. Atas dasar jangka waktu pemanfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:cap-exp-and-rev-exp 1) Pengeluaran modal (capital expenditures) Pengeluaran modal adalah pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadnya pengeluaran ini dik apitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmatinya. 2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran, langsung diperlakukan ke dalam biaya 2. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Perbedaan sistem akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan bisa dilihat dari table berikut ini: Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen Jenis Pelaporan. Laporan akuntansi keuangan memberikan hasil dari keseluruhan bisnis. Akuntansi manajemen lebih sering memberikan laporan yang lebih rinci seperti, laba berdasarkan produk, lini produk, pelanggan, dan wilayah geografis. Efisiensi. Akuntansi keuangan melaporkan tentang profitabilitas (dan efisiensi) bisnis, Akuntansi manajemen melaporkan secara spesifik penyebab masalah dan bagaimana cara memperbaikinya. Informasi yang terbukti. Akuntansi keuangan menyimpan catatan dengan cukup jelas dan lengkap, karena diperlukan untuk pembuktian bahwa laporan keuangan benar adanya. Akuntansi manajemen sering berkaitan dengan perkiraan / estimasi, bukan fakta yang terbukti dan dapat diverifikasi. Fokus pengguna laporan. Akuntansi keuangan berorientasi pada pembuatan laporan keuangan, yang didistribusikan baik di dalam maupun di luar perusahaan. Akuntansi manajemen lebih mementingkan laporan operasional, yang hanya didistribusikan dalam suatu perusahaan. Standar. Akuntansi mematuhi akuntansi, Akuntansi manajemen tidak harus mematuhi standar apa pun ketika mengumpulkan informasi untuk konsumsi internal. Sistem, Akuntansi keuangan tidak memperhatikan keseluruhan sistem yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba, hanya hasilnya. Akuntansi manajemen lebih fokus pada cara untuk meningkatkan laba dengan menyelesaikan masalah. Waktu pelaporan. Akuntansi keuangan mengeluarkan laporan keuangan setelah akhir periode akuntansi. Akuntansi manajemen mungkin lebih sering menerbitkan laporan, karena informasi yang diberikannya paling relevan jika manajer dapat melihatnya langsung. Jangka waktu pelaporan. Akuntansi keuangan berkaitan masa lalu karena memberikan hasil keuangan yang telah dicapai perusahaan / bisnis. Akuntansi manajemen berorientasi di masa depan karena membahas anggaran dan perkiraan. Penilaian. Akuntansi keuangan membahas penilaian aset dan liabilitas yang tepat, dan demikian pula halnya dengan penurunan nilai, penilaian kembali, dan sebagainya. Akuntansi manajemen lebih memperhatikan produktivitas sehingga kurang peduli dengan nilai barang-barang. keuangan harus berbagai standar 3). Pentingnya informasi biaya Akuntansi biaya dianggap penting karena dapat memberikan informasi – informasi yang diperlukan dalam perusahaan, agar setiap peristiwa yang terjadi dalam perusahaan dapat diterima oleh pihak manajemen sehingga dapat membantu dalam memberikan pertanggungjawaban atas keuangan perusahaan. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense). Cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa. Sedangkan beban (expense) adalah expired cost, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk merealisasi hasil. Beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. 4). Cara penggolong biaya Terdapat lima cara penggolongan biaya yaitu diantaranya sebagai berikut: 1). Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran: Merupakan dasar penggolongan biaya yang terdiri dari: 1. Biaya bahan baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead 2). Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan: 1. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. 2. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. 3. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk. 3). Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayainya: 1. Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayainya. Jika sesuatu yang dibiayainya tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. 2. Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayainya. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). 4). Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas: 1. Biaya variabel.Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan 2. Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. 3. Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. 4. Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. 5). Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya: 1. Pengeluaran modal (capital expenditure). Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). 2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. 5 .Perbandingan Laporan Rugi laba perusahaan Manufaktur Dengan Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang Perusahaan Dagang: 1. Kegiatannya berupa pembelian barang dagangan dari perusahaan lain dan penjualan barang dagangan tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur. 2. Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang dagangan yang dibeli 3. Untuk menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangannya, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran. Pegorbanan sumber ekonomi yang disajikan dalam laporan rugi laba dikelompokkan ke dalam 3 golongan : 1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari perusahaan lain. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Harga Pokok Penjualan” 2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran barang dagangan . Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya Pemasaran”. 3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain perolehan barang dagangan dan pemasaran barang dagangan . Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya administrasi dan umum”. Perusahaan Manufaktur: Kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi memerlukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi : 1. Pengorbanan bahan baku 2. Pengorbanan jasa tenaga kerja 3. Pengorbanan jasa fasilitas Dalam pendekatan Full costing, berbagai pegorbanan sumber ekonomi disajikan dalam laporan rugi laba yang dikelompokkan dalam 4 gol: Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. 1. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya produksi” yang dirinci menjadi :biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk jadi . Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya Pemasaran”. 3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan pemasaran produk . Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya administrasi dan umum”. Dalam pendekatan Variable costing, berbagai pegorbanan sumber ekonomi disajikan dalam laporan rugi laba menurut perilakunyan dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya dalam laporan laba rugi yang disusun dengan pendekatan variable costing disajikan dalam dua kelompok biaya variabel & biaya tetap. 1. Perhitungan HPP Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Perusahaan dagang membeli persediaan barang dan langsung menjualnya kembali kepada konsumen. Sederhananya, metode untuk menghitung HPP perusahaan dagang adalah dengan menambahkan jumlah pembelian persediaan selama satu periode dengan persediaan awal periode. Kemudian, kurangi jumlah persediaan tersebut dengan persediaan akhir hasil Stock Opname perusahaan pada akhir periode. Maka jumlah HPP selama satu periode akan diketahui dengan cara-cara tersebut. Nilai HPP tersebut juga akan digunakan sebagai pengurang dari total pendapatan bersih perusahaan untuk mengetahui nilai laba kotor. Berikut contoh gambaran perhitungan HPP perusahaan dagang dalam Laporan Laba Rugi. 2. Perhitungan HPP Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur memecah biaya persediaan ke dalam tiga kategori. Biaya bahan baku merupakan kategori pertama. Biaya ini mencakup semua komponen, bagian, atau bahan yang dibutuhkan untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam proses pengolahan barang setengah jadi. Pengolahan barang setengah jadi merupakan kategori kedua. Perusahaan tentunya juga harus mencatat persediaan barang dalam proses. Bisa dibilang, ini adalah produk yang diolah sebagian dan tidak dapat diselesaikan menjadi barang jadi sebelum akhir periode akuntansi. Terakhir, persediaan barang jadi merupakan kategori terakhir dalam perhitungan HPP perusahaan manufaktur. Perusahaan harus menghitung persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual dan persediaan akhir. Perusahaan manufaktur juga menghitung biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik dalam perhitungan HPP-nya. Berikut contoh gambaran perhitungan HPP perusahaan manufaktur dalam Laporan Laba Rugi.