Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laboratorium

Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  1  BAB I LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN 1. Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi su atu perusahaan hanyalah sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan bagian pembukuan, te tapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan pe rusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak yang berk epentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu peru sahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu ada nya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi an tara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. 2. Sifat Laporan Keuangan Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) s ecara periodik yang dilakukan pihak management yang bersa ngkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suat u progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasi l dari suatu kombinasi antara : a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) Laporan keuangan dibuat atas dasa r fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersed ia dalam perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, pe rsediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusa haan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peri stiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang te rcatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost). Dengan sifat yang demikian itu ma ka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir, karena se gala sesuatunya sifatnya historis. Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak nampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi, berbagai kontrak pembelian atau penjualan yang telah disetujui dan ada nya hak-hak patent yang masih dalam pengurusan, karena faktor-faktor ters ebut tidak dapat dikuantifisir. b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebias aan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate) Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan- anggapan tertentu yang merupakan pr insip-prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman. c. Pendapat pribadi (personal judgment) Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  2  Walaupun pencatatan transaksi te lah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah d itetapkan yang sudah menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau mana gement perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat in i tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombina sikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan di dalam beberapa hal. 3. Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain : a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report ( laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara ) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah – jumlah atau hal – hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuidasi atau realisas i dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan. b. Laporan keuangan menunjukan angka dala m rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah. c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah be rbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandi ngkan dengan tahun – tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan unit yang terjual sema kin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan ti ngkat harga – harga. d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuanga n perusahaan karena faktor – faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang. 4. Prinsip Akuntansi a. Kesatuan Usaha • Perusahaan dianggap sebagai kesa tuan ekonomi yang terpisah dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan • Ada pemisahan yang jelas antara perusahaan dengan pemilik, persero atau pemegang saham, mengena i kekayaan, hutang-piutang, penerimaan dan pengeluaran uang, antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan pribadi pemilik/pemegang saham tidak boleh bercampur b. Kesinambungan • Suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus-menerus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan c. Harga Pertukaran yang Obyektif • Transaksi keuangan harus dinyatakan dengan nilai uang. Transaksi antara penjual dan pembeli akan me nghasilkan harga pe rtukaran, yang oleh penjual disebut harga jual dan oleh pembeli disebut harga perolehan (Cost) Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  3  • Harga Pertukaran yang obyektif/wajar: 1. Tidak dipengaruhi oleh ad anya hubungan istimewa 2. Dapat diuji oleh pihak- pihak yang independen 3. Tidak terdapat transfer pricing 4. Tidak ada mark-up. Tidak ada KKN, dan sebagainya d. Konsisten • Penggunaan metode dalam pembukuan tidak boleh berubah-ubah e. Konservatif • Kemungkinan rugi (belum direalisasi, masih merupakan tafsiran) sudah diakui sebagai kerugian, dengan cara membentuk penyisihan atau cadanga. Sementara itu, kemungkinan laba yang tibul tidak diakui. 5. Tujuan Kualitatif Akuntansi a. Relevan Laporan Keuangan yang dihasilkan harus relevan antara data dengan keadaan perusahaan b. Dapat Dimengerti Laporan Keuangan yang dihasilkan da lam akuntansi pajak harus dapat dimengerti. c. Daya Uji Laporan keuangan yang dihasilkan da lam mempunyai daya uji, perhitungan yang dilakukan akan menghasilkan angka yang sama apabila dilakukan oleh pihak lain. d. Netral Laporan keuangan yang dihasilkan haru s netral, tidak memihak kepada salah satu pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan e. Tepat Waktu Laporan keuangan yang disajikan ha rus tepat waktu, sesuai dengan tahun takwim atau tahun buku yang dipergunakan perusahaan f. Daya Banding Laporan keuangan yang dihasilkan harus memiliki daya banding, terutama dengan Standar Akuntansi Keuangan g. Lengkap Laporan keuangan yang disajikan dalam harus lengkap, tidak terdapat data yang tidak terakumulasi dalam laporan keuangan 6. Tujuan Analisis Keuangan a. Investasi Pada Saham Analisis resiko difokuskan pada kemam puan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa yang akan datang. b. Pemberian Kredit Menilai kemampuan perusahaan unt uk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkai tan dengan pinjaman tersebut. c. Kesehatan Pemasok Menganalisis profitabilias perusa haan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas unt uk memenuhi operasinya sehari- harinya, dan kemampuan membayar kewa jibannya pada saat jatuh tempo. d. Kesehatan Pelanggan Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  4  Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan e. Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor ya ng dianalisis adalah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusah aan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan f. Pemerintah Menentukan besarnya pajak yang ha rus dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industr i, dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public g. Analisis Internal Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi h. Analisis Pesaing Menentukan sejauh mana kekuatan keua ngan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar. i. Penilaian kerusakan Menentukan besarnya kerusakan ya ng dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian 7. Jenis-jenis laporan keuangan Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya adalah : a) Neraca : laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang.menunjukkan posisi ke uangan pada suatu saat tertentu. Bentuk Neraca: 1) Staffel (Report Form) 2) Skontro ( T – Account Form) b) Laporan laba rugi : suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba ya ng diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Bentuk laporan laba rugi: Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  5  1) Multiple step Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri. Bentuk laporan rugi-laba Multip le step sebagai berikut: 2) Single step Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) ru gi. Bentuk ini banya k digunakan dalam perusahaan jasa. Bentuk laporan Rugi laba single step sebagai berikut: Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  6  c) Laporan perubahan modal : Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi se lama jangka waktu tertentu (periode tertentu). Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal: 1) Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik. 2) Adanya laba usaha 3) Adanya kerugian. 4) Pengambilan untuk keperluan pribadi. d) Laporan arus kas : bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan. LAPORAN ARUS KAS Ringkasan Arus Kas Saldo Awal Kas xxxxxxxxxx Saldo Akhir Kas xxxxxxxxxx - xxxxxxxxxx Arus kas dari Operasi Perusahaan: Pendapatan Operasi Perusahaan: a. Penerimaan dari Pelanggan xxxxxxxxxx b. Penerimaan Lain-lain xxxxxxxxxx + Total Pendapatan Operasi Perusahaan: Biaya Operasi: a. HPP xxxxxxxxxx b. Asuransi xxxxxxxxxx c. Sewa xxxxxxxxxx d. Iklan xxxxxxxxxx e. Gaji xxxxxxxxxx f. Lain-lain xxxxxxxxxx g. Bunga xxxxxxxxxx h. Pajak Penghasilan xxxxxxxxxx + Total Biaya Operasi: xxxxxxxxxx Total arus kas: xxxxxxxxxx Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  7  Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  8  ARUS INVESTASI KAS Pendapatan Investasi: a. Penjualan Aktiva/selisih pertukaran aktiva xxxxxxxxxx b. Likuidasi Investasi (Penarikan) xxxxxxxxxx + Total pendapatan Investasi xxxxxxxxxx Biaya Investasi: a. Pembayaran xxxxxxxxxx b. Pengeluaran Modal xxxxxxxxxx c. Pembelian d. Lain-lain xxxxxxxxxx + Total Biaya Investasi xxxxxxxxxx ARUS KAS PEMBIAYAAN Pendapatan Pembiayaan: a. Pinjaman baru ter-realisasi xxxxxxxxxx b. Penerbitan Saham xxxxxxxxxx c. Setoran Modal xxxxxxxxxx + Total Pendapatan Pembiayaan xxxxxxxxxx a. Biaya Pembiayaan: b. Pembayaran Hutang xxxxxxxxxx c. Pembayaran Divide xxxxxxxxxx d. Distribusi Lainnya xxxxxxxxxx + Total Biaya Pembiayaan xxxxxxxxxx 8. Tujuan Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan , faktor yang paling utama unt uk mendapat perhatian oleh penganalisa adalah : a. Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasa rnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu, pertama kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) disebut dengan likuiditas ba dan usaha, kedua kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan ) disebut dengan likuidasi perusahaan . b. Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pe ndek maupun jangka panjang. c. Rentabilitas atau profitability adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba se lama periode tertentu. d. Stabilitas Usaha adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membay ar beban bunga atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang – hut ang tersebut tepat pada waktunya. Laboratorium Pengembangan  Akuntansi                  9  9. Prosedur Analisa Sebelum menganalisa terhadap suatu laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah: - Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut. - Dapat menggambarkan aktivitas – aktivit as perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. - Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut. - Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam mengambil suatu kesimpulan. 10. Metode dan Teknik Analisa Analisa – analisa laporan keuangan terdir i dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau k ecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa digu nakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dala m laporan, sehingga dapat diketahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos terse but bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode un tuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat – alat pembanding lainnya. Tujuan dari setiap metode dan tekni k analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal. a. Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis . b. Analisa vertikal adalah apabila la poran keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan ke uangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini disebut metode analisa statis. 11. Teknik dan Analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Analisa Perbandingan Laporan Keuanga n yaitu metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan : a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio e. Prosentase dari total 2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suat u metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun. Laboratorium Pengembangan Akuntansi                  10  A. Laporan dengan prosentase per komponen yaitu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing–masing aktiva terhadap total aktivanya. B. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber–sumber serta pe nggunaan modal kerja atau sebab– sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. C. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta pe nggunaan uang kas selama periode tertentu. D. Analisa rasio adalah suatu met ode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos–pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. E. Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab–sebab perubahan laba kotor su atu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan la ba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut. F. Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh su atu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian , tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan. 12. Penggolongan Angka Rasio Berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara : a. Rasio - rasio neraca ( bala nce sheet ratios ) yang tergolong dalam katagori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio. b. Rasio - rasio laporan laba rugi ( income statement ratios ) yaitu angka - angka rasio yang dalam penyusunannya semua da tanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb. c. Rasio - rasio anatar laporan ( interstatement ratios ) adalah semua angka rasio yang penyusunannya data bera sal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang. Laboratorium Pengembangan Akuntansi                  11  Kasus: PT. MARGAJAYA HUTAMA adalah perusa haan yang bergerak dalam bidang perdagangan sepatu bermerek “NIHKITA”. Harga jual sepatu “NIHKITA” sebesar Rp 300.000 dan selam tahun 2000 berhasil menjual sebanyak 11.000.000 pasang sepatu dan tahun 2001 sebanyak 12.000.000 pa sang sepatu. Harga pokok satu pasang sepatu adalah sebesar Rp 150.000. Biaya tetap selama setahun adalah Rp 1.200.000.000.000 dan biaya variable tiap pasang sepatu 60% dari harga jual. Berikut ini adalah laporan keuanga n PT. MARGAJAYA HUTAMA TAHUN 2000- 2001: PT. MARGAJAYA HUTAMA NERACA Per 31 Desember NAMA REKENING 2001 2002 AKTIVA AKTIVA LANCAR kas dan Bank 54,672,142,822 53,774,060,828 Piutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa 262,738,500 380,623,500 Pihak Ketiga 31,487,378,387 37,750,005,888 lain ‐ lain 22,217,955,930 13,745,768,772 Persediaan 122,818,710,663 178,248,734,644 Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka 2,931,663,372 2,801,562,977 Biaya dibayar di muka 2,438,188,764 9,516,163,177 Aktiva Lancar lainnya 2,036,845,416 5,917,428,116 Total Aktiva Lancar 238,865,623,854 302,134,347,902 AKTIVA TIDAK LANCAR Pihak Hubunga Istimewa 119,972,186 50,175,610 Aktiva Pajak Tangguhan  ‐  bersih 164,809,595 183,083,013 Aktiva Tetap: Aktiva Tetap  ‐  Harga Perolehan 442,084,342,934 442,084,342,934 Akumulasi penyusutan aktiva tetap (110,114,477,087) (129,330,477,430) Aktiva yang tidak digunakan dalam Usaha 15,130,956,068 12,959,469,000 Biaya ditangguhkan  ‐  Bersih 2,364,099,263 1,850,049,782 lain ‐ lain 2,574,311,862 2,429,033,523 Total Aktiva Tidak Lancar 352,324,014,821 330,225,676,432 TOTAL AKTIVA 591,189,638,675 632,360,024,334 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank 44,547,064,912 50,762,527,096 Hutang Usaha Laboratorium Pengembangan Akuntansi                  12  Pihak Hubungan Istimewa 8,613,726,223 14,647,150,122 Pihak Ketiga 171,276,448,000 181,244,674,127 Lain ‐ lain 23,712,468,856 24,390,763,163 Biaya masih harus dibayar 12,406,556,052 13,042,756,339 Hutang Pajak 2,706,864,444 1,716,924,335 Bagian hutang sewa guna usaha yang jatuh tempo 1 tahun 2,145,287,528 2,842,341,840 Total Kewajiban Lancar 265,408,416,015 288,647,137,022 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 28,201,249,446 24,266,818,162 Kewajiban pajak tangguhan  ‐  bersih 3,624,441,545 1,163,763,056 Hutang sewa guna usaha  ‐  setelah dikurangi yang jatuh tempo 1 tahun 2,796,754,346 799,361,965 Total Kewajiban tidak lancar 34,622,445,337 26,229,943,183 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERSH YG DIKONSOLIDASI 351,216,858 304,399,844 EKUITAS Modal Saham ‐ nom Rp 500/saham modal dasar  ‐ 1.260.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 468.000.000 234,000,000,000 234,000,000,000 Tambahan Modal disetor 2,783,867,217 2,793,857,217 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 1,222,902,201 1,222,902,201 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan (230,753,341) (230,758,341) Saldo Laba 53,031,544,388 79,392,543,208 Total Ekuitas 290,807,560,465 317,178,544,285 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 591,189,638,675 632,360,024,334 Laboratorium Pengembangan Akuntansi                  13  PT. MARGAJAYA HUTAMA Laporan Rugi Laba Periode Berakhir Tahun NAMA REKENING 2001 2002 PENJUALAN BERSIH 3,300,000,000,000 3,600,000,000,000 BEBAN POKOK PENJUALAN 1,650,000,000,000 1,800,000,000,000 LABA KOTOR 1,650,000,000,000 1,800,000,000,000 Biaya Penjualan 880,000,000,000 900,000,000,000 Biaya Administrasi dan Umum 600,000,000,000 610,000,000,000 Total Beban Usaha 1,480,000,000,000 1,510,000,000,000 LABA USAHA 170,000,000,000 290,000,000,000 Penghasilan sewa dan promosi 33,448,127,040 34,012,165,439 Penghasilan Bunga 1,483,739,652 1,914,658,072 Beban Keuangan (22,367,526,188) (23,182,531,380) Lain ‐ lain  ‐  bersih 9,549,869,946 6,763,086,019 Penghasilan lain ‐ lain ‐  bersih 22,114,210,450 19,507,378,150 LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 192,114,210,450 309,507,378,150 Beban Bunga 50,000,000,000 50,000,000,000 MANFAAT(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN TAHUN BERJALAN (2,549,428,900) (2,500,836,700) Tangguhan 2,463,188,462 2,478,951,907 Beban Pajak Penghasilan Bersih (86,240,438) (21,884,793) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERSH YG DIKONSOLIDASI 142,027,970,012 259,485,493,357 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERSH YG DIKONSOLIDASI (27,340,338) (13,182,986) LABA BERSIH 142,000,629,674 259,472,310,371 SAHAM DASAR 468,000,000 468,000,000 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 303 554 Dari laporan keuangan lakukan analisi Kinerja keuangan perusahaan meliputi: 1. Analisis sumber dan penggunanaan modal kerja 2. Analisis sumber dan penggunaan kas 3. Analisis terhadap Rasio keuangan peru sahaan meliputi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitias, Rasio Rentabilitas 4. Rasio Breal Event Point