Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2017
Kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi spiritual (keilahian). Tuhan adalah pemimpin sejati yang mengilhami, mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya dengan cara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Karena itu kepemimpinan spiritual disebut juga sebagai kepemimpinan yang berdasarkan etika religius. Kepemimpinan yang mampu mengilhami, membangkitkan, mempengaruhi dan menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, kasih sayang dan implementasi nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan, proses, budaya dan perilaku kepemimpinan. Dalam perspektif sejarah, kepemimpinan spiritual telah dicontohkan dengan sangat sempurna oleh Muhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan gelar sebagai al-amin (terpercaya), Muhammad SAW mampu mengembangkan kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat manusia.1 Sifat-sifatnya yang utama yaitu siddiq (i...
2020
Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan. Dalam manajemen sumber daya manusia yang ada, perusahaan tidak hanya membutuhkan kesejahteraan materi tetapi juga membutuhkan penguatan nilai-nilai spiritual yang telah menjadi strategi besar dalam kajian bisnis. Salah satu faktor penting dalam yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah kepemimpinan. Seorang pemimpin harus bisa membuat karyawannya dapat menerapkan atau meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan dengan cara membangun spiritualisme di dalam diri seseorang guna untuk membangkitkan mental atau rohani berupa keyakinan, ideologi, pedoman atau tuntutan, iman dan etika tidak hanya merubah karakter dan perilaku karyawannya saja, salah satu upaya yang dilakukanseorang pemimpin untuk meningkatkan kinerja karyawanperusahaanadalahdengan menerapkan gaya spiritual. Oleh karena itu, kepeimimpinan spiritual terhadap kinerja karyawan sangat diperlukan untuk menca...
Dalam Islam, menentukan dan memilih pemimpin adalah suatu perkara yang sangat penting dan wajib. Ini dibuktikan dalam sejarah Islam apabila wafatnya junjungan besar Nabi kita Muhammad S.A.W, maka seorang khalifah terus dilantik menjadi pemimpin bagi mengantikan baginda sebelum pemakaman baginda S.A.W dilangsungkan. Ijmak sahabat sepakat bahawa haram hukumnya kaum muslimin hidup tanpa adanya seorang khalifah atau pemimpin lebih dari tiga hari tiga malam. Sabda Nabi S.A.W maksudnya, " Apabila keluar tiga orang dalam bermusafir maka hendaklah dilantik seorang ketua ". (Hadis Riwayat Abu Daud) Dalam hadis yang lain sabda Rasulullah SAW yang bermaksud, " Tidak halal bagi tiga orang yang berada di satu tempat melainkan dilantik seorang daripada mereka seseorang sebagai ketua. " (Hadis Riwayat Ahmad) Ini bermakna kepentingan melantik pemimpin untuk mengantikan kepimpinan yang telah berlalu untuk mengurus hal ehwal Islam dan melaksanakan kemaslahatannya adalah wajib. Atas sebab inilah Islam begitu memandang berat soal memilih pemimpin dalam semua peringkat kehidupan. Persoalannya, bagaimanakah kita hendak menjadi pemimpin yang baik? Kita harus sedar bahawa pemimpin yang baik akan memberikan kesan yang amat besar terhadap masa depan Islam dan umatnya. Kita juga hendaklah memahami bahawa soal kepimpinan mempunyai kaitan yang amat besar dengan dosa dan pahala dan ia adalah sebahagian tindakan atau perbuatan yang tidak terlepas dari penghakiman Allah terhadap kita pada hari kiamat kelak. Firman Allah dalam Surah al-Muddathir ayat 38 yang bermaksud : " Setiap diri terikat (bertanggungjawab) dengan apa yang telah dikerjakannya ". Sebagai pemimpin, kita hendaklah melaksanakan tugas secara berhati-hati dan tiada berkepentingan peribadi dan sebagainya. Jika kita gagal melaksanakan tugas dengan adil dan mengutamakan kebajikan untuk rakyat maka sudah tentulah amat bersalah dan akan diazab oleh Allah di akhirat kelak. Firman Allah SWT dalam Surah al-Qasas ayat 41 yang bermaksud : " Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat pula mereka tidak mendapat sebarang pertolongan ". Islam telah menjelaskan kepada kita bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik. Terdapat lapan ciri-ciri utama sebagai seorang pemimpin yang baik; 1. Seorang yang berupaya untuk menjaga agama dan menegakkan syariat Allah di atas muka bumi, sebaliknya bukan menjadikan agama sebagai 'istihza' atau dipermainkan. Justeru amanah sebagai pemimpin sebenarnya adalah ganti diri Rasulullah S.A.W 'niabatan 'anin nabi SAW' untuk memelihara, menjaga dan melaksana syariat Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Surah al-Haj ayat 41 yang maksudnya : " Iaitu mereka (umat Islam) yang jika Kami berikan mereka kekuasaan memerintah di bumi nescaya mereka mendirikan solat serta memberi zakat, dan mereka menyuruh berbuat kebaikan serta melarang daripada melakukan kejahatan dan perkara yang mungkar. (Ingatlah) bagi Allah jualah kesudahan segala urusan ". 2. Seseorang yang memiliki 'al-Quwwah' yakni kekuatan dari semua sudut samada fizikal, spiritual, emosi dan mental. Dalam al-Quran telah dijelaskan kisah dua anak perempuan Nabi Syu'aib a.s. meminta kepadanya agar memilih pekerja mengembala kambing daripada kalangan yang kuat bekerja dan amanah, inikan lagi soal memilih pemimpin yang sudah tentu skop menanggung kerjanya yang lebih luas dan amanahnya sangat besar memerlukan kekuatan semua sudut dan bidang. Firman Allah SWT dalam Surah al-Qasas ayat 26 yang maksudnya : " Salah seorang antara perempuan yang berdua itu berkata: " Wahai ayah, ambillah dia menjadi orang upahan (kita), sesungguhnya sebaikbaik orang yang ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah ". 3. Seseorang yang memiliki sifat takwa, kerana ciri-ciri inilah yang menjamin seseorang pemimpin itu berintegriti dan takutkan Allah SWT dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Firman Allah SWT yang bermaksud : " Dan seandainya mereka itu tetap beriman dan bertakwa nescaya mereka akan mendapat pahala); sesungguhnya pahala dari sisi Allah itu adalah lebih baik, seandainya mereka mengetahuinya ". (Surah al-Baqarah ayat 103) 4. Seseorang pemimpin itu mestilah beramanah, adil dan tidak melakukan kezaliman atau diskriminasi kepada mereka yang di bawah pimpinannya. Sifat-sifat ini mesti dimiliki oleh mana-mana pemimpin dan menjadikan ia sebagai prinsip asas pentadbiran untuk menjamin kepimpinannya yang dihormati, disegani dan disayangi. Jauhkan diri daripada pemimpin yang zalim yang tidak memberi keadilan dan hak rakyat untuk bersuara dan berhimpun secara aman. Firman Allah dalam Surah An-Nisa' ayat 58 maksudnya : " Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya). Apabila kamu menjalankan hukum antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum dengan adil… ". 5. Seseorang pemimpin itu mestilah bertanggungjawab dan tidak sombong kepada mereka yang di bawah pimpinannya. Sikap bertanggungjawab kepada mereka yang
Jurnal Ekobistek
Perubahan lingkungan yang ditandai dengan meningkatnya kompleksitas, globalisasi dan dinamika mengakibatkan perubahan teknologi dan pengetahuan yang semakin luas. Ada pergeseran fokus organisasi dari kegatan ekonomi murni menuju pengembangan spiritual. Keadaan tersebut menempatkan spiritualitas menjadi bagian dari sumber daya manusia (SDM) yang holistik. SDM dengan segala kompetensinya adalah aset yang sangat penting bagi organisasi, sehingga perlu dikolola dengan baik agar mampu mendukung tercapainya tujuan organisasi. Peran pemimpin dalam mengelola, mengerahkan dan mengembangkan SDM adalah sangat penting. Penelitian ini mengintegrasikan model kepemimpinan spiritual dan kompetensi untuk meningkatkan kinerja guru. Sampel responden sebanyak 40 diambil untuk dianalisis dengan pendekatan Partial Least Square (SEM-PLS). Software SmartPLS 3.0 digunakan sebagai alat bantu analisis. Hasi penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan spiritual berpengaruh signifikan terhadap kompetensi. Demiki...
Jurnal Transformasi (ISSN 1907-1426) Vol. 14, No. 1 July, 2019
Artikel ini mencoba untuk mendialogkan elemen kepemimpinan autentik dan Alkitab. Berdasarkan hasil penelitian Klenke tentang identitas spiritual, memberikan kesempatan untuk memperbincangkan kepemimpinan autentik dengan menggunakan perspektif teologi. Perspektif teologis dari para ahli atas Filipi 3, mendukung kesempatan tersebut. Akhirnya, melalui proses refleksi teologis ini, saya menemukan bahwa kita memerlukan elemen lain dalam identitas spiritual selain yang ditawarkan Klenke, yakni: pemahaman teologis mengenai kesempurnaandiri.
Jurnal Fidei, 2021
Various leadership theories are generally oriented towards character development, skills, and leadership management with a strong emphasis on the pragmatic side. In contrast to the theoretical approach, the biblical principles emphasize the values of spirituality as the foundation of Christian leadership. The significance of spirituality is a problem as well as a fundamental element for the concept of contemporary Christian leadership as studied in this paper. The method used is descriptive qualitative with library research and a comparative approach. Through the analysis of this study, it was found that two basic patterns of leadership differ between the biblical concept and the tendencies of contemporary Christian leaders. The Bible emphasizes the foundation of spirituality with the vision of God as the driving force of the ultimate goal, while the current Christian leadership ideas tend to use secular leadership theories with a strong emphasis on anthropocentric pragmatic things as the ultimate goal. Keywords: Biblical; Christian; Leadership; Spirituality.
Pentingnya manajemen yang efektif dalam organisasi pendidikan semakin banyak mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. Sekolah dan perguruan tinggi akan lebih efektif dalam memberikan pendidikan yang baik pada siswa atau mahasiswanya jika mereka ter-manage dengan baik. Penelitian tentang efektifitas sekolah dan perbaikan sekolah di beberapa negara menunjukkan bahwa mutu kepemimpinan dan manajemen merupakan salah satu variabel terpenting untuk membedakan antara sekolah yang berhasil dan yang tidak. Persoalannya adalah model kepemimpinan yang bagaimana yang cocok dan mampu merubah pendidikan Islam yang sebagian besar terbelenggu dalam lingkaran ketidak-berdayaan (siklus negatif) menjadi lingkaran keberdayaan (siklus positiff)?, kepemimpinan yang mampu mengembangkan pendidikan Islam menjadi pendidikan yang efektif? Model kepemimpinan yang dimaksud tentu bukan model kepemimpinan yang biasa, melainkan kepemimpinan yang luar biasa. Model kepemimpinan apakah itu?.
2023
This paper examines some aspects of a group of Sumerian model contracts that record transactions involving slaves, namely antichretic pledges—i.e., the debtor pledged a slave to work for the creditor, instead of paying interest on his loan—and the hiring of slaves as workers. In the Appendix, two of these model contracts are published for the first time; in addition, the reconstructed version of a third model contract is proposed, based on five sources.
Historia e Direito em Angola. Os processos judiciais do Tribunal da Comarca de Benguela (sécs. XIX-XX), 2023
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Orbis Idearum: European Journal of the History of Ideas, 2024
IIIR, 2022
Economic Zooarchaeology, Studies in Hunting, Herding and Early Agriculture, 2017
Journal of Globalization Studies, 2014
CERN European Organization for Nuclear Research - Zenodo, 2022
Neuroscience and Behavioral Physiology, 1990
Molecular Biology and Evolution, 2003
Journal of Stock & Forex Trading, 2014
Bulletin of the American Meteorological Society, 2007
Oxford Journal of Archaeology, 2021
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 2020