DNA merupakan materi yang membentuk kromosom-kromosom dan juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup. Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan kumpulan instruksi/perintah yang mengatur sel untuk bisa...
moreDNA merupakan materi yang membentuk kromosom-kromosom dan juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup. Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan kumpulan instruksi/perintah yang mengatur sel untuk bisa melakukan hal-hal tertentu. Molekul DNA dalam suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk berbagai macam keperluan seperti amplifikasi dan analisis DNA melalui elektroforesis. Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak. Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses isolasi DNA antara lain harus menghasilkan DNA tanpa adanya kontaminan seperti protein dan RNA; metodenya harus efektif dan bisa dilakukan untuk semua spesies metode yang dilakukan tidak boleh mengubah struktur dan fungsi molekul DNA; dan metodenya harus sederhana dan cepat. Analisis tingkat molekuler dengan DNA sebagai objeknya diawali dengan proses ektraksi DNA untuk mendapatkan DNA yang murni dengan konsentrasi tinggi sehingga dapat digunakan untuk analisis molekuler selanjutnya, seperti PCR,(Fatchiyah , 2011). Ekstraksi DNA dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik konvensional maupun menggunakan kit. Ekstraksi DNA secara konvensional bisa dilakukan antara lain dengan metode CTAB/NaCl (Mulyani et al., 2011),metode SDS, dan metode fenol kloroform. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ektraksi DNA dapat dilakukan menggunakan kit dari berbagai merk. Bahkan beberapa teknik menjadi lebih mudah dengan menggunakan kit yang diproduksi oleh suatu perusahaan. Namun tahapan-tahapan isolasi DNA dalam setiap langkahnya memiliki protokol sendiri yang disesuaikan dengan keperluan. Pada praktikum kali ini praktikan menggunan Kit Ekstraksi DNA gSYNC ™ , kit ini dioptimalkan untuk pemurnian DNA genomik, mitokondria, dan virus seluruh darah (darah segar dan darah beku), jaringan, jaringan yang tertanam parafin-formalin cairan ketuban, serangga dan sperma dalam satu kit. Kit ekstraksi DNA ini menggunakan Proteinase K dan garam chaotropic untuk melisiskan sel dan mendegradasi protein, memungkinkan DNA untuk mengikat matriks bertujuan untuk memisahkan DNA dari makromolekul sel lainnya. Kontaminan dipisahkan menggunakan Wash Buffer dan DNA genomik murni dielusi dengan buffer, TE atau air. Seluruh prosedur dapat diselesaikan dalam 20 menit tanpa ekstraksi fenol / kloroform atau pengendapan alkohol. DNA yang dimurnikan (sekitar 20-30 kb) cocok untuk digunakan dalam PCR atau reaksi enzimatik lainnya. (Geneaid, 2017). B. Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu mengisolasi DNA menggunakan Kit Ekstraksi DNA gSYNC ™.