Makalah Sistem Informasi Manajemen

Analisis kebutuhan bisnis merupakan langkah penting dalam perencanaan strategis Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun mendukung pencapaian tujuan organisasi. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan dan harapan pengguna, pengumpulan data, dan analisis proses bisnis untuk menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Berbagai alat seperti SWOT analysis, use case diagram, dan data flow diagram (DFD) digunakan untuk memahami kebutuhan yang lebih mendalam. Dengan memastikan SIM selaras dengan strategi bisnis, organisasi dapat mencapai efisiensi operasional, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, dan beradaptasi lebih baik terhadap perubahan. Analisis kebutuhan bisnis juga membantu dalam pengalokasian sumber daya yang efektif dan pengukuran kinerja, meskipun dihadapkan pada tantangan komunikasi, manajemen perubahan, dan keterbatasan sumber daya. Hasil akhirnya adalah sistem informasi yang memenuhi kebutuhan strategis organisasi serta meningkatkan kepuasan pengguna.

Manajemen proyek sistem informasi adalah proses yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penyelesaian proyek teknologi informasi (TI) yang bertujuan untuk mencapai tujuan spesifik organisasi. Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi, proyek sistem informasi sangat penting untuk menciptakan solusi TI yang dapat meningkatkan efisiensi bisnis, inovasi, dan keunggulan kompetitif. Teknik dan metodologi yang diterapkan dalam manajemen proyek sistem informasi bertujuan untuk memastikan proyek berjalan sesuai jadwal, anggaran, dan spesifikasi yang ditetapkan. Pada dasarnya, proyek sistem informasi memerlukan pendekatan yang terstruktur karena melibatkan banyak elemen kompleks, seperti perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan sumber daya manusia. Untuk memudahkan pengelolaan, manajemen proyek SI mengikuti siklus hidup yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah inisiasi, yang mencakup identifikasi kebutuhan bisnis dan perumusan tujuan proyek. Pada fase ini, proyek dievaluasi apakah layak secara finansial dan teknis. Setelah inisiasi, fase perencanaan dimulai, di mana rencana kerja proyek dirancang secara rinci. Fase perencanaan meliputi penyusunan jadwal, penganggaran, pengelolaan risiko, dan identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Metodologi yang dipilih pada fase ini, seperti Waterfall atau Agile, sangat bergantung pada sifat proyek dan kebutuhan pengguna.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan elemen penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dasar SIM, mencakup definisi, komponen utama, dan fungsinya dalam lingkungan bisnis modern. Melalui tinjauan literatur dan analisis teoritis, penelitian ini mengidentifikasi peran SIM dalam mengintegrasikan teknologi informasi dengan kebutuhan manajerial untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Penelitian ini juga membahas bagaimana SIM dapat diimplementasikan untuk mendukung perencanaan, pengendalian, serta pengambilan keputusan strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi SIM yang efektif dapat meningkatkan daya saing organisasi, terutama dalam era digital saat ini. Kesimpulan ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang konsep dan penerapan SIM sebagai alat manajerial yang krusial bagi keberhasilan organisasi.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Pengambilan Keputusan, Efisiensi Operasional, Teknologi Informasi, Perencanaan Strategis.

ABSTRAKSI: Iklim kompetisi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang pesat telah memaksa operator untuk inovatif, salahsatunya dalam hal pengembangan produk. Termasuk perkembangan produk berbasis teknologi FMC. Salahsatu hal yang kurang terkontrol dengan baik adalah masalah biaya overhead pengembangan produk telekomunikasi. Penerapan ABC pada proses pengembangan produk telekomunikasi diharapkan dapat mengontrol dan mengoptimalkan anggaran tetapi dengan tetap menjaga tingkat inovasi produk tetap tinggi. Pada tesis ini dilakukan analisis pengembangan produk berbasis aktivitas dengan studi analisis ABC. Studi diharapkan dapat memberikan gambaran proses pengembangan produk telekomunikasi dan pengendalian biaya overhead produk sehingga memberikan efektifitas inovasi produk-produk telekomunikasi. Hasil simulasi dengan asumsi model yang digunakan dalam tesis menunjukkan adanya tracking terhadap biaya per produk, apakah kelebihan atau kekurangan, dengan diterapkannya metode PLM eTOM da...

Purpose of this research is study organizational business model based on knowledge. Method applied in this research is conceptual descriptive approach with book study. Organizational business model based on knowledge can create excellence to compete organization through understanding and allocation of business activity to yield advantage, increases business activity performance, increases planning and implementation of business activity as according to organization strategy, increases innovation and excellence of organization future, holds important role in process of e-business organization. Organizational business model based on knowledge is emulation area, change of organizational internal area and development of information technology infrastructure. Area of emulation stems from the increasing of request in emulation market goblal, what claims organization is more inovatif and efficient by using information technology in change speed response of market appetite. Its(the impact t...

PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) merupakan pengelolaan pelayanan publik yang diselenggarakan dalam satu tempat di kecamatan, mulai dari proses penerimaan permohonan pelayanan sampai dengan pencetakan dan penyerahan dokumen pelayanan. Hal ini menuntut petugas pelayanan untuk dapat memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat. Petugas pelayanan di wilayah Kecamatan Citangkil seringkali melakukan kesalahan penginputan data pemohon ke dalam formulir pelayanan sehingga menyebabkan pemborosan sumber daya seperti kertas dan tinta printer. Selain itu hal ini juga menyebabkan waktu pelayanan menjadi lebih lama. Selain permasalahan tersebut, masih marak oknum yang berperan sebagai ‘Calo’ pelayanan dan praktek ‘pungli’ dalam memberikan pelayanan. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, Kecamatan Citangkil akhirnya merancang sebuah sistem informasi pelayanan publik terintegrasi pada kecamatan dan kelurahan yang disingkat menjadi SIMPel. SIMPel menggunakan database berbasis NI...

Laboratorium memainkan peran penting dalam dunia kesehatan dengan memberikan informasi diagnostik yang akurat dan tepat waktu. Akurasi data dalam konteks laboratorium adalah landasan fundamental bagi kemajuan ilmu pengetahuan, diagnosis medis yang tepat,

Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan strategi optimal dalam memanfaatkan Sistem Informasi Laboratorium (SIL) guna meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional di laboratorium. Melalui pendekatan deskriptif, penelitian ini mengidentifikasi serangkaian langkah praktis yang dapat diimplementasikan oleh laboratorium untuk memaksimalkan manfaat dari penggunaan SIL. Pertama, rekomendasi ini menyoroti pentingnya pelatihan komprehensif dan pemahaman yang baik tentang SIL. Ini mencakup penyediaan pelatihan menyeluruh, pembuatan panduan pengguna yang jelas, dan pendorongan untuk pembelajaran mandiri. Selanjutnya, integrasi SIL dengan sistem lain, seperti Sistem Informasi Rumah Sakit (HIS) dan peralatan laboratorium otomatis, dianggap penting untuk meningkatkan pertukaran data dan mengurangi entri data manual. Pengelolaan kinerja SIL juga menjadi fokus, dengan penetapan indikator kinerja utama, audit berkala, pengumpulan umpan balik pengguna, dan analisis data sebagai langkah kunci. Kolaborasi antara laboratorium, pengembang perangkat lunak, dan vendor SIL diusulkan sebagai strategi untuk memastikan pengembangan yang berkelanjutan dan peningkatan fitur SIL. Terakhir, penggunaan data terintegrasi dalam SIL dilihat sebagai sumber tambahan manfaat, termasuk analisis tren, evaluasi kinerja laboratorium, pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan akurasi hasil tes, dan peningkatan kepuasan pasien. Dengan menerapkan rekomendasi ini, diharapkan laboratorium dapat mengoptimalkan penggunaan SIL mereka untuk meningkatkan mutu layanan, efisiensi operasional, dan kepuasan pengguna.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini mendorong organisasi atau perusahaan untuk melakukan investasi dan penerapan teknologi informasi. Salah satu investasi atau penerapan pada bidang teknologi informasi yaitu penerapan Enterprise Resource Planning (ERP). penerapan ERP dilakukan untuk membantu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Namun, penerapan ERP pada organisasi atau perusahaan tidaklah mudah dan memiliki dampak yang harus dihadapi oleh organisasi apabila mengalami kegagalan dalam implementasi ERP. pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang menentukan kesuksesan atau kegagalan dalam menerapkan ERP pada organisasi atau perusahaan. Selain itu, pada penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui dampak yang terjadi dari kegagalan atau keberhasilan dalam menerapkan ERP pada organisasi atau perusahaan.  Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji literatur yang terdapat pada penelitian mengenai penerapan ERP pada org...

Kebutuhan akan efisiensi, akurasi, dan pengelolaan data yang lebih baik dalam lingkungan laboratorium telah mendorong pengembangan sistem informasi laboratorium yang terintegrasi. Penelitian ini membahas manfaat, metode implementasi, dampak, serta tantangan yang terkait dengan penerapan sistem informasi laboratorium. Melalui analisis mendalam terhadap kebutuhan laboratorium, sistem berbasis TI dikembangkan, diterapkan, dan dievaluasi. Implementasi sistem informasi laboratorium telah terbukti mengurangi beban kerja, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi risiko kesalahan manusia dalam pengelolaan data laboratorium. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya integrasi sistem informasi laboratorium dengan infrastruktur laboratorium yang ada, mengatasi kendala teknis, kepatuhan peraturan, dan pelatihan pengguna. Dengan pendekatan yang hati-hati dan koordinasi yang kuat, penggunaan sistem informasi laboratorium dapat meningkatkan kualitas layanan pelanggan, efektivitas operasional, dan ketepatan pengelolaan data dalam lingkungan laboratorium.

Perusahaan merupakan suatu masalah yang terus menerus meningkat seirama dengan pertambahan penduduk dan berdirinya usaha usaha dan dinamikanya. Pada dasarnya pengadaan perusahaan adalah tanggung jawab masyarakat itu sendiri dan memang sejak semula secara tradisional masyarakat telah melakukan usaha usaha kecil baik secara individu maupun secara kolektif dengan memanfaatkan alam dan sumber daya yang ada.
Sistem informasi merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan oleh manusia di era digital saat ini, sistem informasi digunakan untuk meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat dan akurat. Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang ada pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi untuk mengambil keputusan atau mengendalikan informasi. Perkembangan sistem informasi sekarang sangat cepat dan pesat tidak sedikit yang menggunakan sistem informasi untuk membantu kemudahan dalam bekerja.
Sistem Bisnis Elektronik atau yang lebih dikenal dengan nama E-Business merupakan kegiatan berbisnis oleh organisasi, individu atau pihak-pihak terkait yang menggunakan media teknologi informasi seperti internet untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis sehingga dapat memberikan keuntungan berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasisasi, efisiensi dan peningkatan produktivitas. Dimana kegiatan berbisnis oleh perusahaan atau individu yang bersangkutan tidak hanya berupa kegiatan pembelian, penjualan dan jasa saja, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis(Ahmad & Arifin, 2021)

Public Relation (PR) services and Protocol services are part of an office administration system that functions to regulate the activities and events of high-ranking state officials at both state ministries and state institutions, which are intended to realize the smooth running of leadership services in accordance with existing standard operating procedures (SOPs). During the Covid-19 pandemic like today, PR Services and protocol services that were enforced were different from those used in the era before the pandemic occurred in Indonesia. As health protocols are implemented to prevent the spread of the Covid-19 virus, PR Services and protocol services for high-ranking state leaders and ministry officials at echelon I are also different. This study aims to analyze the arrangements and evaluate the barriers to PR Services and protocol services that occur during this pandemic era. The research method used in this research is the phenomenological method. The results showed that during the Covid-19 pandemic, there were many obstacles that occurred in the PR services and protocol services. With good regulatory management and understanding, PR services and protocol services could still be maximally provided to the leaders.

Cottage industries play an important role in supporting the local economy and providing opportunities for small-scale businesses. However, challenges faced by cottage industries include operational complexity, limited resources, and market uncertainty. Therefore, it is necessary to have an effective management control system to ensure the continuity and sustainable growth of cottage industries. This study aims to explore the application of management control systems in the context of cottage industries. Research methodology involves surveys, interviews, and analysis of documentation to understand management control practices implemented by home-based business owners. The main focus of this study is to identify key elements in management control, such as planning, organizing, controlling, and monitoring. The results showed that the application of management control systems in cottage industries can improve operational efficiency, optimize the use of resources, and improve the quality of products or services. The role of information technology is also an important aspect in supporting the implementation of management control systems on a cottage industry scale. In addition, government support and training for home-based business owners are determining factors for the success of implementing this system. This research provides valuable insights for home-based business owners, management practitioners, and other related parties to understand the importance of implementing management control systems in increasing the competitiveness and resilience of cottage industries. The practical implications of these research findings can be used as a foundation for the development of guidelines and policies that support the sustainable growth of the cottage industry sector.

In the age of information technology data today, telecommunication operators are focusing businesses and services in the data service, which originally was the only service of this data as a value added service (VAS). Then the data service is growing rapidly becoming part of the core business of the operators present. In the era of information technology this data, the risk faced by operators is the need to share the "cake" revenue with "a lot of other players" beyond the telecom operators. As a result, the value of revenue earned will not be as big as in the era of voice and SMS service that still dominate the telecommunications services at that time. With revenue growth continued pressure, the telecom operators are trying to address these risks by taking management action amid more robust telecommunications business model changes

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penulisan bertujuan untuk mengetahui peranan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi. Metode penulisan menggunakan metode tinjauan literatur (library research) dan wawancara. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah mengelola sumber daya manusia. Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam organisasi HIMA Prodi Pendidikan Ekononmi, sumber daya manusia lah yang sangat penting dan sangat menentukan. Semua potensi yang dimiliki sumber daya manusia sangat berpengaruh kepada upaya organisasi dalam mencapai tujuan.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini mendorong organisasi atau perusahaan untuk melakukan investasi dan penerapan teknologi informasi. Salah satu investasi atau penerapan pada bidang teknologi informasi yaitu penerapan Enterprise Resource Planning (ERP). penerapan ERP dilakukan untuk membantu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Namun, penerapan ERP pada organisasi atau perusahaan tidaklah mudah dan memiliki dampak yang harus dihadapi oleh organisasi apabila mengalami kegagalan dalam implementasi ERP. pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang menentukan kesuksesan atau kegagalan dalam menerapkan ERP pada organisasi atau perusahaan. Selain itu, pada penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui dampak yang terjadi dari kegagalan atau keberhasilan dalam menerapkan ERP pada organisasi atau perusahaan.  Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji literatur yang terdapat pada penelitian mengenai penerapan ERP pada org...

Sistem informasi adalah suatu sistem yang berada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan pada semua transaksi maupun penyampaian informasi yang akan mendukung fungsi operasional organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menediakan kepada pihak luar yang mempunyai kepentingan dengan organisasi maupun prusahaan untuk mengetahui informasi kinerja dari organisasi maupun perusahaan tersebut.
Sistem informasi yang terus berkembang seiring perkembangannya teknologi informasi yang sangat cepat dikarenakan untuk mendukung kinerja dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas diberbagai organisasi. Sebuah sistem informasi baru diciptakan sebagai sebuah solusi untuk beberapa jenis masalah yang akan dihadapi oleh perusahaan. Masalah yang akan muncul kemungkinan besar akan melibatkan manajer dan para karyawan yang berada pada bagian manajemen didalam perusahaan tersebut.
Semua aktivitas yang mengarah pada pembuatan solusi informasi perusahaan akan memanfaatkan semua kesempatan yang ada atau bisa disebut dengan pengembangan sistem. Pengembang sistem ( system development ) adalah jenis pemecahan masalah yang bentuknya struktur dengan aktivitas yang jelas arah tujuannya dibuat. Desngan memanfaatkan perkembangan teknologi yang terus berkembang baik dan lebih ditunjang oleh semua fasilitas didalamnya untuk menjalin hubungan dengan pihak dalam maupun pihak luar untuk mendapatkan informasi yang lebih efisien.