Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi dan konsepsi kelompok aliran ter-hadap nilai-nilai toleransi, moderasi, dan ukhuwah; (2) mengetahui karakter kelompok aliran dalam merespons keberadaan teknologi informasi...
moreAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi dan konsepsi kelompok aliran ter-hadap nilai-nilai toleransi, moderasi, dan ukhuwah; (2) mengetahui karakter kelompok aliran dalam merespons keberadaan teknologi informasi (TI), khususnya jejaring Islamic Social Networking yang di-jadikan pusat dalam memfungsikan media " Forum Konsultasi Bersama ". Metode yang digunakan da-lam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan analisas interaktif. Adapun objek penelitian ini ada-lah Hizbut Tahrir Indonesia, Salafi, Jama'ah Tabligh, dan Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII). Adapun hasilnya adalah: (1) kelompok aliran keagamaan Islam memiliki karakter lebih men-dominankan kelompoknya sendiri dibandingkan dengan kepentingan bersama, terutama jika hal ter-sebut terkait dengan persoalan yang lebih mendekati " keagamaan ". Meskipun pandangannya terha-dap nilai-nilai toleransi, moderasi, dan ukhuwah sangat baik dan perlu diaplikasikan, tetapi hal itu masih merupakan wacana dan pemikiran; dan (2) karakter kelompok aliran keagamaan Islam dalam merespons terhadap media jejaring sosial Islamic social networking masih kurang antusias. Hal ini terlihat dari kurang pedulinya mereka dalam mengikuti kegiatan sosialisasi maupun terhadap jejaring sosial yang telah dilaunching. Abstract: This study aims to describe (1) the perception and conception of the Islamic sects towards the values of tolerance, moderation and brotherhood; and (2) the character of the Islamic sects in response to the existence of information technology (IT), especially to the social media of Islamic Social Networking used as the center for functioning the media of "Joint Consultation Forum". The method used in this research was descriptive qualitative with an interactive analysis technique. The subjects of this research were: Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Salafi, the Tabligh (preaching) participants, and the Indonesian Islamic Mission Institute (LDII). The results of this research are that: (1) the Islamic sects have the character of giving more priorities to their own group interests compared with the common interests, particularly if they relate to matters concerning the religious affairs. Although their views on the values of tolerance, moderation and brotherhood were very good and worthy of application, but they were still a mere discourse and thinking; and (2) the character of Islamic sects' response to the social media of Islamic Social Networking still lacked enthusiasm. This could be seen from their in difference in joining the socialization activities and participation in the social networks that have been launched.