The mass transport capacity (i.e., the capillary limit,) of homogeneous wicks is limited by the inverse relation between the capillary pressure and permeability. Hybrid wicks with two or more distinct pore sizes have been proposed as... more
The mass transport capacity (i.e., the capillary limit,) of homogeneous wicks is limited by the inverse relation between the capillary pressure and permeability. Hybrid wicks with two or more distinct pore sizes have been proposed as alternative geometries to enhance the capillary limit. In this study, the impact of the two hybridization schemes-in-plane and out-of-plane-on the capillary transport of hybrid wicks is studied. Experimental data from in-plane hybrid wicks in conjunction with a theoretical model show that local changes in the curvature of the liquid-vapor meniscus (i.e., pore size) do not result in a higher mass flow rate than that of a comparable homogeneous wick. Instead, a global change in the curvature of the liquid-vapor meniscus (as occurring in out-of-plane hybrid wicks) is necessary for obtaining mass flow rates greater than that of a homogeneous wick. Therefore, the physics of capillary limit and dryout in out-of-plane hybrid wicks is investigated using a hybri...
The primary wick in a loop heat pipe device is a key component that is central to the operation of the device. Both high permeability and capillary pumping capacity, two properties highly dependent on wick structure, are strongly... more
The primary wick in a loop heat pipe device is a key component that is central to the operation of the device. Both high permeability and capillary pumping capacity, two properties highly dependent on wick structure, are strongly desirable for a satisfactory thermal performance. In this paper, selective laser melting (SLM), a three-dimensional (3D) printing technology, is used to create a primary wick for an 80 W heat transfer application. The permeability and capillarity values of this wick, experimentally measured, are compared with those built with the most widely used technologies nowadays, such as powder sintering and meshes. In this study, the SLM scaffold is shown to satisfy the minimum values required by the application in terms of capillarity and permeability: 0.031 mm/s and 4 × 10−12 m2, respectively. Our comparative study revealed that the wick produced with the SLM technology presented higher values of permeability, by two orders of magnitude, and slightly higher capilla...
ABSTRAK Pipa kalor adalah sebuah teknologi penghantaran panas dengan menggunakan pipa berukuran tertentu yang berisi cairan khusus sebagai penghantar panas dari ujung yang panas ke ujung lain sebagai fluida kerja. kinerja perpindahan... more
ABSTRAK Pipa kalor adalah sebuah teknologi penghantaran panas dengan menggunakan pipa berukuran tertentu yang berisi cairan khusus sebagai penghantar panas dari ujung yang panas ke ujung lain sebagai fluida kerja. kinerja perpindahan panas pipa kalor dengan panjang 400 mm dan diameter 9,5 mm menggunakan fluida kerja campuran air-aseton telah selesai di teliti. Fluida kerja yang digunakan adalah fluida campuran air-aseton dengan rasio koensentrasi 50% : 50% dan filling ratio sebanyak 10% dari total volume pipa kalor. Penelitian mengenai pipa kalor telah dilakukan dengan variasi sudut kemiringan 0 o , 45 o , dan 90 o. Pemberian beban panas juga divariasikan dari 3 W, 4 W, 5 W dan 6 W untuk mempelajari pengaruhnya terhadap kinerja perpindahan panas pipa kalor. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi heat input dan sudut kemiringan, akan memberikan pengaruh semakin rendah hambatan termal dan semakin tinggi koefisien perpindahan panas pada pipa kalor. Pipa kalor dengan menggunakan fl...
Pipa kalor adalah perangkat yang dapat memindahkan panas dari suatu tempat ke tempat yang lain dengankecepatan tinggi , penurunan temperature relatif kecil dan kapasitas perpindahan panas yang besar.Dalam tulisan ini dilakukan pengujian... more
Pipa kalor adalah perangkat yang dapat memindahkan panas dari suatu tempat ke tempat yang lain dengankecepatan tinggi , penurunan temperature relatif kecil dan kapasitas perpindahan panas yang besar.Dalam tulisan ini dilakukan pengujian untuk membandingkan kemampuan pipa kalor dalam memindahkan panasdengan variasi sudut . Untuk itu dibuat pipa kalor tembaga dengan diameter luar 9.525 mm, tebal 0.8 mm, panjang300 m yang akan diuji kemampuan memindahkan panas pada sudut 0o, 30o, 45o, 60o dan 90o terhadap arahhorizontal. Fluida kerja yang digunakan adalah air , karena mudah didapat serta memenuhi syarat utama sebagaifluida kerja, yaitu tidak bereaksi dengan material pipa maupun struktur sumbu (wick) dan mampu beroperasi padatemperatur 30o - 200oC, memiliki sifat termal stabil dan panas laten yang tinggi. Wick yang digunakan adalah wickstainless steel mesh 100. Pendinginan dilakukan secara konveksi paksa menggunakan air pada kondensor dengandebit air yang konstan. Beban panas yang diber...