sunni-isme
0 Followers
Recent papers in sunni-isme
Islam di Indonesia baik secara historis maupun sosiologis sangat kompleks, terdapat banyak masalah, misalnya tentang sejarah dan perkembangan awal Islam. Harus di akui bahwa penulisan sejarah Indonesia di awali oleh golongan orientalis... more
Islam di Indonesia baik secara historis maupun sosiologis sangat kompleks, terdapat banyak masalah, misalnya tentang sejarah dan perkembangan awal Islam. Harus di akui bahwa penulisan sejarah Indonesia di awali oleh golongan orientalis yang sering ada usaha untuk meminimalisasi peran Islam, disamping usaha para sarjana muslim yang ingin mengemukakan fakta sejarah yang lebih jujur. Suatu kenyataan bahwa kedatangan Islam ke indonesia dilakukan secara damai. Berbeda dengan penyebaran Islam di timur tengah yang dalam beberapa kasus disertai dengan pendudukan oleh wilayah militer. Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh para pedagang, kemudian dilanjutkan oleh para Da’i dan para pengenbara sufi. Orang yang terlibat dalam dakwah pertama itu tidak bertendensi apapun selain bertanggung jawab menunaikan kewajiban tanpa pamrih, sehingga nama mereka berlalu begitu saja. Karena wilayah Indonesia sangat luas dan perbedaan kondisi dan situasi maka wajar kalau terjadi perbedaan pendapat tentang kapan, dari mana, dan dimana pertama kali Islam datang ke Indonesia. Sebut saja teori Gujarat yang dipopulerkan oleh Snouk Hurgronje,seorang orientalis terkemuka Belanda yang melihat para pedagang kota pelabuhan Dakka di India Selatan sebagai pembawa Islam ke wilayah nusantara. Teori Snock Hurgronje ini lebih lanjut dikembangkan oleh Morrison pada 1951. Dengan menunjuk tempat yang pasti di India, ia menyatakan dari sanalah Islam datang ke nusantara. Ia menunjuk pantai Koromandel sebagai pelabuhan tempat bertolaknya para pedagang muslim dalam pelayaran mereka menuju nusantara. Beda lagi dengan Hamka yang mengkritik teori Gujarat bahwa Islam masuk ke nusantara berasal dari Makkah, disebut dengan teori Makkah. Hamka berpandangan bahwa peranan bangsa arab sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia berasal dari Makkah sebagai pusat pengkajian keislaman pada masa itu; atau juga dari Mesir. Artinya, Gujarat hanyalah sebagai tempat singgah semata ulama penyebar Islam di nusantara. Lain lagi dengan teori Benggali yang dikembangkan Fatimi menyatakan bahwa Islam datang dari Benggali (Bangladesh). Dia mengutip keterangan Tome Pires yang mengungkapkan bahwa kebanyakan orang terkemuka di Pasai adalah orang Benggali atau keturunan mereka. Pendapat lainnya, berdasarkan teori Persia yang dibangun teorinya oleh Hoesein Djayadiningrat. Pandangannya berdasarkan tradisi Islam di nusantara kental dengan tradisi Persia. Seperti peringatan 10 Muharram atau Asyura, bubur Syura dan lain sebagainya. Pendapat selanjutnya, teori China yang dipopulerkan Sayyid Naquib Alatas, bahwa berpandangan muslim Canton China bermigrasi ke Asia Tenggara sekitar tahun 867 M, sehingga hijrahnya muslim Canton banyak yang singgah di Palembang, Kedah, Campa, Brunai, dan pesisir timur tanah melayu (Patani, Kelantan, Terengganu dan Pahang) serta Jawa Timur. Berdasarkan pemaparan tersebut, pembahasan tentang Islam di Indonesia menjadi sangat penting sehingga pemakalah merasa perlu untuk membuat makalah dengan judul “Islam di Indonesia (Historisitas, Sunni-isme, dan Moderasi)”.
Oleh
Muhammad Munir,
Mudrofin
Oleh
Muhammad Munir,
Mudrofin