Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal KTI Akbid

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

ABSTRACT

THE CORRELATION OF MOTHERS KNOWLEDGE ABOUT THE BENEFITS OF


BREAST FEEDING WITH EXCLUSIVE BREAST FEEDING TO INFANTS
IN NIAR CLINIC AMPLAS IN YEARS 2013
MISKAH INDAH SYAHID MP
1011180178
Exclusive breastfeeding is the breastfeeding has only been given breast milk for six
months continuesly. The Data based on Health Research (Riskesdas) in Indonesia in 2010 showed,
percentage of infants who suckle exclusively up to 6 months in 2010 only 15.3 percent. So the aim
of this research is to know the correlation between mothers knowledge about the benefit of breast
milk and breast feeding exclusively to infant.
The design that is used in this research is correlative study and the population is taken
about 40 respondents, and they are totally used as samples
of this research, the collecting data is questionnaire and analized by bivariat analysis.
The based on the result of this research can be proved and seen from 40 respondents.
The breastfeeding mothers in good knowledge are 8(eight) respondents (20%), the less
knowledge are 14 respondents (35%), and the least knowledge (low knowledge) there are 18
respondents (45%).
Thus can be concluded that there is a corelation between mothers knowledge about the
benefits of breast milk and breast feeding exclusively for the infants in significant value (0,006)
< a (0,05). And especially expected to medical staff to be more actively inform to pregnant
mothers the importance of the benefits of breast milk without hindrance although they are
working mothers.
Key words
Reference

: Knowledge, The Benefit of Breast Milk, Exclusive Breastfeeding


: 12 Book, 4 Website (2007-2012)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2010
menunjukkan, pemberian ASI di Indonesia saat
ini masih memprihatinkan. Presentase bayi yang
menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan pada
tahun 2010 hanya 15,3 persen. Hal ini disebabkan
kesadaran
masyarakat
dalam
mendorong
peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah.
Terutama ibu pekerja, sering mengabaikan
pemberian ASI dengan alasan kesibukan kerja.
Padahal tidak ada yang bisa menandingi kualitas
ASI,
bahkan
susu
formula
sekalipun
(Maryunani:95, 2012).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi
Sumatera
Utara
tahun
2012
menunjukkan, dari bulan Januari sampai
Desember tahun 2012 di dapati daerah yang
banyak melakukan pemberian ASI Eksklusif
adalah di daerah Langkat yaitu 23,4% dan
rendahnya pemberian ASI Eksklusif di daerah
Nias Utara yaitu 0,0%. Dan yang persentase yang
memberikan ASI Eksklusif di Medan adalah
sebanyak 20,0%.

1.2.

Rumusan Masalah
Apakah
ada
Hubungan
Antara
Pengetahuan Ibu tentang Manfaat ASI dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Tahun 2013.
1.3.

Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui
hubungan
pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Klinik
Niar Amplas tahun 2013.
1.4.
1.4.1.

Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan serta
pengetahuan penulis dalam penerapan ilmu yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
1.4.2.
Bagi Ibu
Merupakan bahan masukan bagi para
ibu tentang pentingnya manfaat ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
1.4.3.
Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan bahan bacaan bagi institusi
pendidikan tentang manfaat ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif dalam kegiatan proses
belajar mengajar.

1.4.4.

Bagi Pemilik Klinik


Merupakan bahan masukan khususnya
bagi klinik Niar Amplas dalam upaya
peningkatan informasi promosi kesehatan tentang
manfaat ASI dengan pemberian ASI Eksklusif
pada bayi.
1.5.

Hipotesis
Ha
: Ada hubungan pengetahuan
ibu tentang manfaat ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif pada
bayi di Klinik Niar Amplas
Medan Tahun 2013

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.1.1.

Air Susu Ibu (ASI)


Pengertian ASI
ASI dalam kesehatan adalah dimulai
dari proses laktasi. Laktasi adalah keseluruhan
proses menyusui mulai dari ASI di produksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI.
Laktasi merupakan bagian integral dari siklus
reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa
laktasi
mempunyai
tujuan
meningkatkan
pemberian ASI Eksklusif dan meneruskan
pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara
baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan
tubuh secara alami. ASI diproduksi oleh organ
tubuh
wanita
yang
bernama
payudara
(Kristiyanasari:1, 2011).
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam :
1. Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama
sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum
merupakan cairan yang agak kental berwarna
kekuning-kuningan, lebih kuning dibanding ASI
mature,
bentuknya
agak
kasar
karena
mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel,
dengan khasiat kolostrum sebagai berikut :
a. Sebagai pembersih selaput usus BBL
sehingga saluran pencernaan siap untuk
menerima makanan.
b. Mengandung kadar protein yang tinggi
terutama hama globulin sehingga dapat
memberikan
perlindungan
tubuh
terhadap infeksi.
c. Mengandung zat antibodi sehingga
mampu melindungi tubuh bayi dari
berbagai penyakit infeksi untuk jangka
waktu s/d 6 bulan.
2. ASI masa transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari
keempat sampai hari kesepuluh. Setelah masa
adaptasi dengan perlindungan kolostrum,
payudara akan menghasilkan susu permulaan atau
transisi yang lebih bening dan jumlahnya lebih
banyak.
3. ASI mature

ASI yang dihasilkan mulai hari


kesepuluh sampai seterusnya. Komposisinya
stabil dan tidak berubah (Riksani:17, 2012).
2.1.2.

Manfaat ASI
Menyusui
merupakan
kegiatan
menyenangkan bagi ibu dan bayi, sekaligus
memberikan manfaat tak terhingga bagi sang
buah hati. Secara singkat, ada 6 manfaat ASI,
yaitu :
1. Bayi mendapatkan nutrisi dan enzim terbaik
yang dibutuhkan.
2. Bayi mendapatkan zat kekebalan tubuh serta
perlindungan dan kehangatan melalui kontak
kulit dengan ibunya.
3. Meningkatkan
sensitivitas
ibu
akan
kebutuhan bayinya.
4. Mengurangi perdarahan serta konservasi zat
besi, protein, dan zat lainnya, mengingat ibu
tidak haid selama menyusui sehingga
menghemat zat yang terbuang.
5. Penghematan anggaran karena tidak perlu
membeli susu dan segala perlengkapannya.
6. ASI Eksklusif dapat menurunkan angka
kejadian alergi, terganggunya pernapasan,
diare, dan obesitas pada anak.
2.1.3.

Pemberian ASI
Pemberian ASI Eksklusif adalah
pemberian ASI sejak bayi dilahirkan sampai
sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak
diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain,
seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air
putih. Pada pemberian ASI Eksklusif, bayi juga
tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang,
biskuit, bubur nasi, tim, dan sebagainya. ASI
Eksklusif diharapkan dapat diberikan sampai 6
bulan. Pemberian ASI secara benar akan dapat
mencukupi kebutuhan bayi sampai usia enam
bulan, bayi memerlukan makanan tambahan
tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai
usia umur 2 tahun (Maryunani:97, 2012).
2.1.4.

Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah
pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan
lain. ASI dapat diberikan sampai berusia 2 tahun
(Maryunani:97, 2012).
2.2.
1.

2.

Alasan Pentingnya Pemberian ASI


Eksklusif Selama 6 Bulan Pertama
Pedoman
internasional
yang
menganjurkan
pemberian
ASI
Eksklusif selama 6 bulan pertama
didasarkan pada bukti ilmiah tentang
manfaat ASI bagi daya tahan hidup
bayi, pertumbuhan dan perkembangan.
ASI memberi semua energi dan gizi
(nutrisi) yang dibutuhkan selam 6 bulan
pertama hidupnya.

3.

Pemberian ASI Eksklusif mengurangi


tingkat kematian bayi yang disebabkan
berbagai
penyakit
yang
umum
menimpa anak-anak seperti diare dan
radang paru, serta memperceepar
pemulihan
sakit dan membantu
menjarangkan
kelahiran.
(Maryunani:98, 2012).

2.3.

Hambatan-Hambatan
dalam
Pemberian ASI Eksklusif
Saat ibu sudah mantap dengan
keputusannya untuk memberikan ASI Eksklusif,
ada saja hambatan yang harus dihadapi yang tidak
jarang justru membuat ibu ragu, ketakutan, sedih,
dan merasa tidak mampu memberika ASI.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. ASI keluar sedikit
2. Khawatir badan menjadi gemuk
3. Takut payudara turun
4. Bayi terserang diare saat diberi ASI
5. Bayi ASI terlihat kurang montok,
sedangkan
bayi yang diberi susu
formula terlihat montok
6. Informasi yang kurang atau salah
7. Pengaruh orang terdekat atau orangtua
8. Ibu bekerja sehingga repot jika harus
memberikan ASI (Riksani: 101, 2012)
2.4.

Tinjauan Penelitian Terdahulu


Berdasarkan penelitian terdahulu yang
telah dilakukan oleh Nova Feronika Sitanggang
pada tahun 2011 terhadap 44 responden mengenai
pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian
ASI Ekskusif didapatkan hasil sebagai berikut :
berpengetahun baik sebanyak 2 orang (4,5%),
berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang
(36,4%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 26
orang (59,1%). Maka mayoritas ibu menyusui
berpengetahuan kurang sebanyak 26 orang
(59,1%) dengan frekuensi 5 orang (11,4%) yang
memberikan ASI Eksklusif, 21 orang (47,7%)
yang tidak memberikan ASI Eksklusif, dan
minoritas berpengetahuan baik sebanyak 2 orang
(4,5%) memberikan ASI Eksklusif.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan bagian
penelitian yang berisi uraian-uraian tentang
gambaran alur penelitian yang menggambarkan
pola pikir peneliti dalam dalam melakukan
penelitian yang lazim disebut paradigma
penelitian (Iman:62, 2012). Pada penelitian ini
penulis menggunakan desain penelitian studi
korelasi dengan pendataan cross sectional, untuk
mengetahui apakah ada Hubungan pengetahuan
ibu tentang manfaat ASI dengan pemberian ASI

Eksklusif pada bayi di klinik Niar Amplas Tahun


2013.
3.2.
3.2.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di
Klinik Niar Amplas dengan alasan :
1. Belum pernah dilakukan penelitian
tentang Hubungan Pengetahuan Ibu
Tentang
Manfaat
ASI
Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi.
2. Pencapaian ASI Eksklusif di klinik
tersebut masih rendah.
3. Tersedianya data untuk penelitian
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang
Manfaat ASI Dengan Pemberian ASI
Eksklusif Pada Bayi.
3.2.2.
Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian
ini adalah dari bulan Mei sampai Juni tahun 2013.
3.3.
3.3.1.

Populasi dan Sampel


Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Aziz:68, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
ibu menyusui yang memiliki bayi berusia 6 bulan
sampai 1 tahun yang membawa bayinya ke Klinik
Niar Amplas dari bulan Mei sampai Juni
sebanyak 40 orang.
3.3.2.
Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Aziz:68, 2007). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini keseluruhan populasi dijadikan
sampel, dan pengambilan kasus ini dengan cara
mengantarkan kuesioner ke rumah masingmasing responden pada bulan Juni.
3.4.
3.4.1.

Teknik Pengumpulan Data


Data Primer
Data
yang dikumpulkan
dalam
penelitian ini adalah data primer, dimana peneliti
mendapatkan keterangan secara langsung dari ibu
dengan memberikan kuesioner kepada responden
dengan menggunakan skala Guttman, yaitu jika
menjawab benar dengan skor nilai 1 dan jika
menjawab salah dengan skor nilai 0.
3.4.2.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Klinik
Niar Amplas tahun 2013. Pengumpulan data
dilakukan denganpembagian kuesioner secara
langsung kepada responden, dengan jumlah soal
20 yang disiapkan oleh peneliti berdasarkan
konsep teoritis dengan terlebih dahulu
memberikan penjelasan singkat tentang tujuan
penelitian serta persetujuan untuk mengisi

responden dengan pengawasan, kemudian


dikumpulkan kembali (Notoadmodjo,2010).
Teknik Pengolahan Data
Menurut Noatoadmodjo (2010) untuk
memperoleh penyajian data sebagai hasil yang
berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan
pengolahan data. Data yang terkumpul diolah
dengan menggunakan langkah sebagai berikut :
a. Editing (pengeditan)
Editing
merupakan
kegiatan
untuk
pengecekan dan perbaikan isian formulir
untuk kuesioner tersebut.
b. Coding (pengkodean)
Coding merupakan pemberian kode pada
setiap jawaban
yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
c. Processing (proses)
Yakni
jawaban
dari
masing-masing
responden yang dalam bentuk kode (angka
atau huruf dimasukkan kedalam program
atau software computer).
d. Proses Cleaning
Data dari setiap sumber atau responden yang
selesai dimasukkan, dilakukan pengecekan
kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kelasahan
kode,
ketidaklengkapan,
dan
sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau
koreksi (Notoadmodjo:176, 2010).

menganalisis hasil observasi untuk mengetahui,


apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang
signifikan pada penelitian.

3.5.

3.6.

Teknik Analisis Data


Data analisa berdasarkan distribusi
frekuensi, kemudian data diolah dengan
menggunakan korelasi sperman karena variabel
bebas dan variabel terikat merupakan data yang
bersifat ordinal (kategorik).
1. Analisis Univariat
Analisa Univariat digunakan untuk
mendeskripsikan data yang dilakukan tiap
variabel dari hasil penelitian (Muhammad:75,
2012). Analisa Univariat dilakukan untuk
memperoleh hubungan pengetahuan ibu tentang
manfaat ASI dengan pemberian ASI Eksklusif
bada bayi di klinik Niar Amplas tahun 2013.
2. Analisis Bivariat
Analisa Bivariat yaitu analisa yang
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoadmodjo:183,
2010).
Untuk
mengetahui
apakah
ada
hubungan antara manfaat dengan pemberian ASI
eksklusif pada bayi baru lahir, data di uji dengan
menggunakan uji chi square dengan memakai
paket program SPSS versi 19.0 dengan derajat
kepercayaan 95% dan = 0,05. Hubungan
pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dengan
pemberian ASI ekslusif dikatakan bermakna
apabila P value < 0,05.
Uji chi square
digunakan untuk
mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Analisa Data
:
1. Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui
bahwa dari 40 responden, ibu menyusui
yang berpengetahuan baik sebanyak 8
responden (20%), berpengetahuan cukup
sebanyak 14 responden (35%), dan
berpengetahuan kurang sebanyak 18
responden (45%).
2. Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui
bahwa dari 40 responden, ibu menyusui
yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 9
responden (22,5%), dan tidak memberikan
ASI Eksklusif sebanyak 31 responden
(77,5%).
3. Berdasarkan tabel 4.2.2.1. dapat diketahui
bahwa dari 40 responden, ibu menyusui
yang berpengetahuan baik sebanyak 8
responden
(20%)
diantaranya
yang
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 5
responden (12,5%) dan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 3
orang (7,5%), yang berpengetahuan cukup
sebanyak 14 responden (35%) diantaranya
yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 3
responden (7,5%) dan yang
tidak
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 11
responden (27,5%), yang berpengetahuan
kurang sebanyak 18 responden (45%)
diantaranya yang memberikan ASI Eksklusif
sebanyak 1 responden (2,5%) dan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 17
responden (42,5%).
4. Dari hasil uji statistik chi-square pada
tingkat kepercayaan 95% dengan =0,05
diperoleh P=0,006, maka P (0,006) <
(0,05). Dimana hasil yang diperoleh adalah
ada hubungan antara pengetahuan ibu
tentang manfaat ASI dengan pemberian ASI
Eksklusif.
4.2. Pembahasan
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat
ASI Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada
Bayi
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
di Klinik Niar Amplas Tahun 2013, Berdasarkan
tabel tabulasi silang 4.2.2.1. dapat diketahui
bahwa dari 40 responden, ibu menyusui yang
berpengetahuan baik sebanyak 8 responden
(20%) diantaranya yang memberikan ASI
Eksklusif sebanyak 5 responden (12,5%) dan
yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 3
orang (7,5%), yang berpengetahuan cukup

sebanyak 14 responden (35%) diantaranya yang


memberikan ASI Eksklusif sebanyak 3 responden
(7,5%) dan yang
tidak memberikan ASI
Eksklusif sebanyak 11 responden (27,5%), yang
berpengetahuan kurang sebanyak 18 responden
(45%) diantaranya yang memberikan ASI
Eksklusif sebanyak 1 responden (2,5%) dan yang
tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 17
responden (42,5%).
Menurut Mubarak (2007), pengetahuan
adalah merupakan hasil mengingat kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja
maupun tidak disengaja dan terjadi setelah orang
melakukan kontak atau pengamatan terhadap
suatu objek tertentu. Dan faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang
diantaranya adalah pekerjaan, yangitu lingkungan
pekerjaan
dapat
menjadikan
seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.
Menurut asumsi peneliti, dari hasil yang
diperoleh dari penelitian bahwa pengetahuan ibu
sangat mempengaruhi tindakan pemberian ASI
Ekslusif bukan hanya berdasarkan baik, cukup,
dan
kurang saja, namun pengetahuan
berdasarkan dukungan lingkungan kerja juga
berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Maka, semakin baik pengetahuan ibu tentang
manfaat ASI maka semakin banyak ibu yang akan
memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
Pengetahuan yang benar tentang manfaat ASI,
menyusui, adanya perlengkapan untuk memerah
ASI, dukungan lingkungan kerja, tidak akan
menghambat ibu yang bekerja untuk tetap
memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya.
Dari hasil uji statistik chi-square pada
tingkat kepercayaan 95% dengan =0,05
diperoleh P=0,006, maka P (0,006) < (0,05).
Dimana hasil yang diperoleh adalah ada
hubungan antara pengetahuan ibu tentang
manfaat ASI dengan pemberian ASI Eksklusif.

BAB V
KESIMPULAN
5.1.

Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Dari 40 responden, ibu menyusui yang
berpengetahuan baik sebanyak 8
responden (20%), yang berpengetahuan
cukup sebanyak 14 responden (35%),
dan yang berpengetahuan kurang
sebanyak 18 responden (45%).
2. Dari 40 responden, ibu menyusui yang
memberikan ASI Eksklusif sebanyak 9
responden (22,5%), dan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif sebanyak
31 responden (77,5%).
3. Dari hasil uji statistik dengan chi
square pada tingkat kepercayaan 95%

dengan ( = 0,05) diperoleh nilai sig


(0,006) < (0,05), hal ini membuktikan
bahwa ada hasil analisis ini memenuhi
kriteria pernyataan hipotesis hubungan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan pengetahuan ibu tentang
manfaat ASI dengan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi.
5.2.
5.2.1.

Saran
Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan pertimbangan kesehatan
khususnya di Klinik Niar Amplas. Untuk lebih
sering memberikan informasi kepada ibu
menyusui mengenai manfaat ASI dan pentingnya
pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
5.2.2.

Bagi Tenaga Kesehatan


Agar lebih meningkatkan wacana
pemberian informasi, dan pelayanan terutama
dalam informasi mengenai manfaat ASI dan
pemberian ASI Eksklusif bagi ibu menyusui.
5.2.3.
Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah informasi dan
pengetahuan mengenai manfaat ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif sehingga nantinya dapat
berguna sebagai bahan ajaran dan informasi
kepada mahasiswa.
5.2.4.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti dapat menambah informasi dan
pengetahuan terhadap manfaat ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif, dan bagi peneliti
selanjutnya agar lebih dikembangkan dengan
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di
bangku kuliah dan meneliti variabel yang lain
untuk hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan
NIFAS. Jogjakarta : Nuha Medika
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian
Kebidanan & Teknik Analisis data.
Jakarta : Salemba Medika
Kristiyanasari, Weni. 2011. ASI, Menyusui, dan
Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusui Dini,
ASI EKSLUSIF, dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : CV. Trans Info Media
Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Muhammad, Iman. 2012. Panduan Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan.
Medan : Citapustaka Media Perintis
_________. 2012. Pemanfaatan SPSS Dalam
Penelitian Bidang Kesehatan. Medan :
Citapustaka Media Perintis
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta

_________. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan


Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI
Ekslusif. Jogjakarta : DIVA Press
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI. Jakarta :
Dunia Sehat
Roesli, Utami. 2012. Panduan Inisiasi Menyusui
Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta :
Pustaka Bunda
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI.
Yogyakarta : CV. Andi Offset
http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_D
ATA_KESEHATAN_INDONESIA_T
AHUN_2011.pdf
http://www.slideshare.net/puskom_sehat/pedoma
n-pekan-asi-sedunia-2012

http://www.gizikia.depkes.go.idwpcontentuploadsdownloads201301BUK
U-PP-NO-33-2012_ASI__.pdf
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/b
uku_laporan/lapnas_riskesdas2010/Lap
oran_riskesdas_2010.pdf
Siagian, Nova Angelina. 2012. Hubungan
Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi
Berusia 0-6 Bulan Di Klinik Lena
Br.Barus Binjai Periode Januari-Juni
Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah
Sitanggang. Nova Feronika. 2011. Hubungan
Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6
Bulan Di Puskesmas Rantang Medan
Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah

You might also like