E R P D M C C C: P T K J B P B K
E R P D M C C C: P T K J B P B K
E R P D M C C C: P T K J B P B K
CONGESTION COST
PENGARUH TINGKAT KERUSAKAN JALAN TERHADAP BIAYA
PEMELIHARAAN DAN BIAYA KEMACETAN
Bambang E. Yuwono1), Dewi Rintawati 2) , Supriyono3), Setiawan Sentosa 4)
Researcher, Civil Engineering Department, University of Trisakti, e-mail : bey_trisakti@yahoo.com
2)
Researcher, Civil Engineering Department, University of Trisakti, e-mail: dewirinta@yahoo.com
3)
Researcher, Civil Engineering Department, University of Trisakti, e-mail: supriyono_1981@gmail.com
4)
Civil Engineering Department, University of Trisakti, e-mail : ssjackoalltrades@gmail.com
1)
ABSTRACT
Pavement road deterioration caused a decline in level of service. The fall in the level of road service
leads to an escalation of the transportation costs. The high cost of transportation due to pavement
road deterioration is caused by an increase in vehicle operating costs and costs resulted from the loss
of time, resulting in increases costs of congestion, pollution ,and accidents which finally provoke
the enhancement of bussiness expenses. Quick and effective response needs to be done in such
condition, because pavement road deterioration are always preceded by minor damage (damage on
the surface) which were not handled quickly and appropriately. In handling of pavement road
deterioration, there has to be a standardized construction method which includes the right sequence
of the work, the equipment needed and the material required so the handling could be done correctly
and properly according to the type of the pavement road deterioration. Therefore, an exact level of
the pavement road deterioration that should be handled, must be found. On the other hand, the
longer the pavement road deterioration is not being handled, the higher the losses to the community,
such as higher costs of congestion, pollution and accidents. Thus the question arises, for how much
the losses to the community exceeds the maintenance cost of the level of the pavement road
deterioration. To answer it, a generally applicable optimization model should be developed (with
variable input data) that correlates with the road maintenance costs and society losses, as a function
of the pavement road deterioration level, so there will be a condition where the maintenance cost
will equal with the society losses. This point signifies, that after passing this point, the society
losses will exceeds the maintenance costs. The model being developed will be able to be used for all
kinds of object of study by changing the input data to the input data to the model.
Keywords: road maintenance costs, society losses, road damage
ABSTRAK
Kerusakan jalan menyebabkan tingkat pelayanan jalan menjadi turun sehingga biaya transportasi
tinggi. Kenaikan biaya transportasi terutama kenaikan biaya operasional kendaraan (BOK) dan
biaya kehilangan waktu berdampak pada kenaikan biaya kemacetan, biaya penanganan akibat polusi
dan biaya kecelakaan. Quick and effective respons perlu dilakukan karena jalan yang rusak berat
diawali oleh kerusakan ringan (kerusakan permukaan) yang tidak ditangani secara cepat dan tepat.
Penanganan kerusakan jalan harus menggunakan metoda pelaksanaan yang baku (urutan pekerjaan,
alat dan material yang dibutuhkan) sehingga penanganan yang dilakukan tepat dan sesuai dengan
jenis kerusakan jalan tersebut. Di sisi lain, kerusakan jalan tidak segera ditangani mengakibatkan
kerugian masyarakat akan biaya kemacetan, biaya penanganan akibat polusi, dan biaya kecelakaan
menjadi semakin tinggi. Sehingga timbul pertanyaan, sampai kapan kerugian akan ditanggung oleh
masyarakat? Untuk menjawabnya, perlu dikembangkan model optimasi yang berlaku umum
(dengan input data yang bervariasi) yang menghubungkan biaya pemeliharaan jalan dan kerugian
masyarakat sebagai fungsi dari tingkat kerusakan ringan jalan, sehingga akan ditemukan suatu
kondisi di mana biaya pemeliharaan akan sama dengan kerugian masyarakat. Titik ini mempunyai
arti bahwa setelah melewati titik tersebut maka kerugian masyarakat akan melampaui biaya
pemeliharaan yang akan dikeluarkan. Model yang dikembangkan bisa digunakan untuk semua
obyek studi dengan hanya merubah masukan pada model.
Kata-kata kunci: biaya pemeliharaan jalan, kerugian masyarakat, kerusakan jalan
PENDAHULUAN
Menurunnya tingkat pelayanan jalan akibat
kerusakan jalan menyebabkan biaya transportasi
tinggi sehingga selain mengurangi daya saing
produk-produk komoditas juga meningkatkan polusi
gas buang, oleh karena itu program preservasi jalan
dalam rangka memelihara dan mempertahankan
kinerja aset serta menjaga kondisi jaringan jalan yang
ada agar tetap dapat berfungsi dan melayani lalu
lintas sepanjang tahun selama umur rencana menjadi
penting (Wiyono, 2009). Sebagai akibat dari
turunnya tingkat layanan jalan akan menyebabkan
kenaikan biaya transportasi. Kenaikan biaya
transportasi ini diakibatkan secara langsung oleh
peningkatan konsumsi bahan bakar, percepatan
keausan mesin/rem/kopling/ban, dan peningkatan
tingkat pencemaran udara serta peningkatan
ketidaknyamanan perjalanan (menurunnya tingkat
kecepatan perjalanan) yang menyebabkan stres dan
dampak-dampak lanjutannya. Upaya yang bertujuan
untuk meningkatkan tingkat layanan jalan akan
berdampak positif dalam upaya menciptakan eco
region karena adanya pengurangan konsumsi bahan
bakar, pengurangan tingkat polusi, peningkatan
kualitas hidup dengan pengurangan stres di jalan dan
akibat-akibat lebih lanjut dari dampak positif tersebut
(antara lain pengurangan Biaya Operasi Kendaraan,
energi dan waktu) (Yuwono dkk, 2012).
Berdasarkan hasil kajian Tim Pemantauan dan
Evaluasi Kebijakan Transportasi Nasional Kantor
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian
(2009), dihasilkan rekomendasi usulan program
dalam rangka perbaikan mekanisme pengelolaan
infrastruktur jalan yaitu penerapan Quick and
Effective Respon dalam penanganan kerusakan ringan
jalan, yaitu sebagian besar jalan yang rusak berat
diawali dengan kerusakan ringan jalan (kerusakan
permukaan) yang tidak ditangani secara cepat (quick)
dan tepat (effective) sehingga diperlukan quick and
effective respon (penanganan yang cepat dan tepat
untuk menghindari kerusakan dan kerugian yang
semakin besar). Hasil penelitian Yuwono dkk (2012)
menyimpulkan bahwa:
a. Jenis dan klasifikasi kerusakan jalan yang
memungkinkan dilaksanakannya penanganan
quick and effective respon adalah jenis kerusakan
yang masuk dalam kategori retak dan distorsi.
b. Pemeliharaan harus dilakukan (mana yang
terlampaui terlebih dahulu) yaitu sebelum
setengah dari umur rencana dan atau nilai nilai
PSI (Present Serviceability Index) = 38 atau IRI
(International Roughness Index) = 9 atau RCI
(Road Condition Index) = 5. Hal ini untuk
menjawab penanganan yang cepat (quick respon).
c. Penerapan
quick
and
effective
respon
membutuhkan model biaya pemeliharaan, model
92 Pengaruh Tingkat Kerusakan Jalan Terhadap Biaya Pemeliharaan dan Biaya Kemacetan
mulai
i
DATA JALAN
1. Panjang dan
lebar jalan
2. Kecepatan
rata-rata
3. Luas
kerusakan
4. Volume
laluintas
5. Kapasitas
Jalan
BIAYA
PEMELIHARAAN
1. Metoda Pelaksanaan Konstruksi
2. Biaya Peralatan
3. Biaya Material
4. Upah Tenaga
Kerja
POTENSI
KERUGIAN
MASYARAKAT
1. BOK (Biaya
Opersional
Kendaraan) pada
saat tidak ada
kerusakan jalan
2. BOK (Biaya
Opersional
Kendaraan) pada
saat ada kerusakan
jalan
3. Nilai Waktu
Selesaii
(1)
dengan:
PB
= penambahan biaya pengguna jalan
(Rp/jam)
BOKn = biaya operasi kendaraan di jalan normal
(Rp/jam)
94 Pengaruh Tingkat Kerusakan Jalan Terhadap Biaya Pemeliharaan dan Biaya Kemacetan
MHV (BeratMenengah)
Bus Kecil
Truk 2 sumbu (4 roda)
Truk 2 sumbu (6 roda)
:
:
:
:
:
:
:
:
Ciasem Pemanukan
Jawa Barat
1 km
4/2 D
1358.5 kend/jam
2946,86 kend/jam
49,016 km/jam
5
Harga Satuan
Satuan
10.000
Rp/L
257.600
Rp/m3
257.600
Rp/m3
257.600
Rp/m3
Harga Satuan
(Rp/Jam)
302.500
100.000
145.000
400.000
750.000
45.000
65.000
50.000
100.000
45.000
100.000
25.000
255.000
Jenis
kendaraan
LV (Ringan)
Sedang, jeep
Mini Bus
Mini Box
Arah Survai
Jumlah
C-P P-C
(Kend/jam)
604,31
395,24
999,55
205,49
134,38
339,86
253,79
166,01
419,8
145,03
94,85
239,88
LT(Truk Besar)
Truk 3 sumbu
Truk Gandeng
Truk Semi Trailer
LB (Bus Besar)
MC (Sepeda Motor)
243,63
259,04
502,67
27,33
116,54
99,76
30,14
128,41
100,48
57,47
244,96
200,24
84,19
57,42
4,58
22,19
92,97
60,45
6,85
25,67
177,16
117,87
11,43
47,87
1,88
2,65
4,53
313,91
67,88
381,8
Volume
Kendaraan
1,5
2
4
12
6
15
25
-
205,5
254,8
27,3
1,9
116,5
99,8
84,2
313,9
Rata-rata
penumpang
(orang)
2,7
2,7
17,4
17,4
1,98
1,98
1,98
1,35
Catatan:
Perhitungan BOK untuk sepeda motor berbeda
dengan perhitungan BOK untuk mobil sehingga berat
sepeda motor tidak perlu dicantumkan
f.
Satuan
Harga Satuan
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
Rp 240,875,000.00
Rp 179,375,000.00
Rp 384,375,000.00
Rp 871,250,000.00
Rp 292,125,000.00
Rp 461,250,000.00
Rp 666,250,000.00
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
471,500.00
471,500.00
830,250.00
1,404,250.00
830,250.00
1,404,250.00
2,859,750.00
premium
liter
Solar
liter
Olie (untuk mesin bensin) liter
Olie (untuk mesin solar)
liter
Upah Mekanik
liter
Asuransi (3,8%)
tahun
Biaya Overhead (10%)
tahun
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
4,612.50
4,612.50
28,187.50
28,187.50
10,250.00
\
2 Harga Ban
Sedan
Utility
Bus Kecil
Bus Besar
Truk Ringan
Truk Sedang
Trung Besar
3
4
5
6
7
8
9
KBBMi =( + 1 / VR + 2 x VR2 + 3 x RR + 4
x FR + 5 x FR2 + 6 x DTR + 7 x AR +
8 + SA + 9 x BK + 10 x BK x AR +
11 x BK x AR) / 1000
Untuk kecepatan kendaraan 49,016 km/jam
diperoleh konsumsi bahan bakar untuk jenis
kendaraan sedan sebagai berikut:
KBBMi
= (23,78 + 1.182,2 / 49,016 + 0,0037
x 49,0162 + 1,265 x 2,5 + 0,634 x (-2,5) + 0 x (2,5)2 + 0 x 15 0,638 x 0,0059 + 36,21 x 0,1636)
/ 1000 = 0,0555 ltr/km
BBBMi
= 0,0555 x 4.500 = Rp 249,93 /km
2. Pemakaian Munyak Pelumas
KOi = OHKi + OHOi x KBBMi
OHKi
= KPOi / JPOi
Kebutuhan pemakaian minyak pelumas sebagai
berikut:
OHKi
= 3,5 / 2.000 = 0,00175 ltr/km
KOi
= 0,00175 + 0,0000028 x 0,0555
= 0,00175 ltr/km
KOi = 0,00175 x 28.187
= Rp 49,33 /km
3. Biaya Konsumsi Suku Cadang
BPi = Pi x HKBi / 1.000.000
Pi = ( + x IRI) x (KJTi/
1.000.000)
Untuk studi kasus ini digunakan nilai IRI rata-rata
sebesar 5,00, dihitung biaya konsumsi suku
cadang sebagai berikut:
Pi = (-0,69 + 0,42 x 5,00) x (100.000 /
100.000)0,1 = 1,41
BPi = 1,41 x 240.875.000/1.000.000
= Rp 339,63 /km
4. Biaya Upah Tenaga Pemeliharaan
BUi = JPi x UTP / 1000
JPi = a0 x Pia1
Biaya upah tenaga pemeliharaan sebagai berikut:
JPi = 77,14 x (1,41/1000)0,547= 2,1 jam/1000 km
BUi = 2,1 x 10,250 / 1000 = Rp 21,82 /km
5. Biaya Pemakaian Ban
BBi = KBi x HBj / 1000
KBi = + x IRI + x TTR + x DTR
Biaya pemakaian ban sebagai berikut:
KBi = -0,01471 + 0,01489 x 5= 0,06
BBi = 0,06 x 471.500 / 1.000
96 Pengaruh Tingkat Kerusakan Jalan Terhadap Biaya Pemeliharaan dan Biaya Kemacetan
Hari
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
Waktu kerja
(jam)
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
8.50
Biaya Peralatan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
8,490,000.00
9,551,250.00
10,612,500.00
11,673,750.00
12,735,000.00
13,796,250.00
14,857,500.00
15,918,750.00
16,980,000.00
18,041,250.00
Biaya Material
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
50,002.58
100,002.58
150,002.58
200,002.58
250,002.58
300,002.58
350,002.58
400,002.58
450,002.58
500,002.58
Biaya Upah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
349,823.57
349,823.57
349,823.57
349,823.57
349,823.57
699,647.14
699,647.14
699,647.14
699,647.14
699,647.14
Total biaya
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
8,889,826.15
10,001,076.15
11,112,326.15
12,223,576.15
13,334,826.15
14,795,899.72
15,907,149.72
17,018,399.72
18,129,649.72
19,240,899.72
8. Biaya Asuransi
Y = 38 / (500 S)
= 38 / (500 x 49,016)
= 0,0018 x 240.875.000 / 1000
= Rp 373,48 /km
Jenis kendaraan
Sedan
Utility
Bus kecil
Bus besar
Truk ringan
Truk sedang
Truk besar
Sepeda motor
Total BOK
(Rp/kend km)
3.619,00
2.841,43
2.574,25
4.250,17
2.192,94
5.008,44
5.710,07
135,60
Total BOK
(Rp/kend km)
4.067,38
3.183,57
3.060,50
4. 693,87
2.510,67
5.609,44
6.411,14
151,18
Total BOK
(/kend.km)
Rp6,605.85
Rp5,111.32
Rp4,071.90
Rp6,938.82
Rp3,600.09
Rp7,245.70
Rp9,157.58
Rp
83.68
Rata-rata
penumpang
(orang)
2,7
2,7
17,4
17,4
1,98
1,98
1,98
1,35
Total
Penambahan
/jam
205.5
Rp2,986.84 Rp613,796.22
254.8
Rp2,269.89 Rp578,366.89
27.3
Rp1,497.65
Rp40,885.97
1.9
Rp2,688.65
Rp5,108.44
116.5
Rp1,407.15 Rp163,932.96
99.8
Rp2,237.26 Rp223,278.52
84.2
Rp3,447.51 Rp290,280.72
313.9
-Rp67.50
-Rp21,187.57
Total penambahan BOK =Rp1,894,462.15
Volume
Penambahan
/kend
98 Pengaruh Tingkat Kerusakan Jalan Terhadap Biaya Pemeliharaan dan Biaya Kemacetan
Nilai Waktu
Rp 2,915.80
Rp 1,457.90
VR2
VR1
Tambahan Waktu
(Km/jam) (Km/jam)
(jam)
49.016
45.00
0.002
Rata-rata penumpang
(orang)
Sedan
Utiliti
Bus Kecil
Bus Besar
Truk Ringan
Truk Sedang
Truk Berat
Sepeda Motor
2.7
2.7
17.4
17.4
1.98
1.98
1.98
1.35
Volume
Nilai waktu penumpang
kendara
menurut jenis kendaraan
an /jam
Peningkatan
nilai waktu
/kendaraan
Rp 3,936.33
205.5 Rp 7.17
Rp 3,936.33
254.8 Rp 7.17
Rp 25,367.45
27.3
Rp 46.19
Rp 25,367.45
1.9
Rp 46.19
Rp 2,886.64
116.5 Rp 5.26
Rp 2,886.64
99.8
Rp 5.26
Rp 2,886.64
84.2
Rp 5.26
Rp 1,968.16
313.9 Rp 3.58
Total Penambahan Nilai waktu =
VRalt
VRek
BOKalt
BOKek
Tv
Sedan
Utiliti
Bus Kecil
Bus Besar
Truk Ringan
Truk Sedang
Truk Berat
Sepeda Motor
49.016
49.016
49.016
49.016
49.016
49.016
49.016
49.016
45
45
45
45
45
45
45
45
4.067.383
3.183.574
3.060.496
4.693.866
2.510.666
5.609.441
6.411.135
1.511.779
3.619.003
2.841.433
2.574.251
4.250.166
2.192.936
5.008.438
5.710.067
1.356.014
3.936.329
3.936.329
25367.45
25367.45
2.886.641
2.886.641
2.886.641
1.968.164
Vol.
Peningkatan Biaya
Kendaraan
/kend
/jam
205.5
448.380,00
254.8
342.141,00
27.3
486.245,00
1.9
443.700,00
116.5
317.730,00
99.8
601.003,00
84.2
701.068,00
313.9
155.765,00
Total Peningkatan =
Jumlah Peningkatan
(Rp/jam)
92.142.090
87.177.527
13.274.489
843.030
37.015.545
59.980.099
59.029.926
48.894.634
398.357.339
Tabel 16. Total biaya pemeliharaan, total potensi biaya kerugian masyarakat akibat kerusakan jalan
Besar kerusakan
(m)
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
(jam)
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
7.50
8.00
8.50
Total Biaya
Pemeliharaan
Vawal
(m/s)
Rp 8,889,826.15
Rp 10,001,076.15
Rp 11,112,326.15
Rp 12,223,576.15
Rp 13,334,826.15
Rp 14,795,899.72
Rp 15,907,149.72
Rp 17,018,399.72
Rp 18,129,649.72
Rp 19,240,899.72
49.016
(per jam)
Rp 703,681.85
Rp 906,935.95
Rp 1,134,188.22
Rp 1,389,348.17
R 1,676,718.11
Rp 2,005,213.37
Rp 2,385,553.56
Rp 2,827,234.67
Rp 3,352,115.75
Rp 3,983,404.08
Total Potensi
Kerugian
Rp 2,814,727.40
Rp 4,081,211.78
Rp 5,670,941.10
Rp 7,641,414.94
Rp 10,060,308.66
Rp 13,033,886.91
Rp 16,698,874.92
Rp 21,204,260.03
Rp 26,816,926.00
Rp 33,858,934.68
Gambar 2. Hubungan antara tingkat kerusakan dengan biaya pemeliharaan dan potensi
kerugian masyarakat akibat kerusakan jalan
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Biaya pemeliharaan kerusakan jalan meningkat
seiring dengan tingkat kerusakan ringan jalan,
namun kerugian masyarakat pengguna jalan
meningkat tajam melebihi biaya pemeliharaan dan
pada tingkat kerusakan tertentu sudah memotong
grafik biaya pemeliharaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia,, Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta
Anonim, 2005, Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan, Dinas Pekerjaan Umum Jakarta.
Anonim, 2009, Kebijakan dan Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Infrastruktur Jalan Secara
Berkelanjutan, Tim Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan Transportasi nasional. Kantor Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian RI
Kumalasari. D., Soemarno, Wicaksono, A., 2011, Pengaruh Guna Lahan Terhadap Tarikan Pergerakan,
Biaya Kemacetan, dan Biaya Kecelakaan, Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 5.
Martakim, S., 1995, Manual Pemeliharan Rutin Untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi, Departemen
Pekerjaan Umum.
100 Pengaruh Tingkat Kerusakan Jalan Terhadap Biaya Pemeliharaan dan Biaya Kemacetan
Saktianto. M., 201,. Kajian Efisiensi dan Efektifitas Performance Based Contract Terhadap Kontrak
Tradisional Dalam Umur Rencana Konstruksi Jalan, Thesis, Program Pasca Sarjana Magister Teknik
Sipil Universitas Trisakti.
Sugiyanto. G., 2009, Kajian Pemodelan Biaya Transportasi, Biaya Kemacetan (Congestion Pricing) Dan Biaya
Polusi Untuk Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas Dan Pencemaran Udara Di Daerah Pusat Kegiatan
(central Bussiness District), Skripsi , Universitas Jenderal Soedirman.
Wiyono, S., 2009, Prediksi Kerusakan Perkerasan Jalan dalam Rangka Pengelolaan Jaringan Jalan yang
Memberi Kemanfaatan, Pidato Pengukuhan Guru Besar, UIR Press, Pekanbaru
Yuwono, B.E., Rintawati, D., Supriyono, Sumeru, I., 2012, Quick and Effective Respons untuk Penanganan
Jenis dan Klasifikasi Kerusakan Konstruksi Jalan. Konferensi Nasional Teknik Sipil 6 1-2 Nopember
2012, Universitas Trisakti.