Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, Dan Mutu Konstruksi Pada Kondisi Jalan
Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, Dan Mutu Konstruksi Pada Kondisi Jalan
Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, Dan Mutu Konstruksi Pada Kondisi Jalan
Jati Utomo Dwi Hatmoko Bagus Hario Setiadji Mochamad Agung Wibowo
Departemen Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Fakultas Teknik Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro
Jln. Prof. Soedarto S.H. Jln. Prof. Soedarto S.H, Jln. Prof. Soedarto S.H.
Tembalang, Semarang Tembalang, Semarang Tembalang, Semarang
jati.hatmoko@ft.undip.ac.id bhsetiadji@undip.ac.id m.agungwibowo@undip.ac.id
Abstract
The decrease of road serviceability is indicated by the increase in types and severity level of road damage.
This could be contributed by several factors, such as flooding due to poor drainage system, excessive loads
and low quality of construction. This study aims to evaluate the influence of flood, excessive loads and
quality of road construction towards the road serviceability by reviewing flood-prone roads and roads that
suffered excessive loads. The study was conducted at Jalan Raya Timur Kendal Km 25 + 600 – Km 27 + 800 in
Central Java Province. Data were obtained through road condition survey and drainage condition observation at
the time of flooded, post-flood and during 3-month maintenance works. Secondary data, such as SDI (Surface
Distress Index) and IRI (International Roughness Index), traffic loads, and rainfall, were also collected to
support the analysis. The results show that there is an empirical significant impact of the flooding exacerbated
by excessive loads on the road damage. Strategic efforts and coordination of related ministries are required to
address this problem.
Abstrak
Penurunan kemampuan layan jalan terindikasi dari meningkatnya jenis dan tingkat keparahan kerusakan
jalan. Banjir akibat saluran drainase yang buruk, beban berlebih, dan rendahnya mutu konstruksi ditengarai
menjadi penyebab utama dari penurunan kemampuan layan jalan ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh faktor banjir, beban berlebih, dan mutu konstruksi pada konstruksi jalan dengan
meninjau ruas jalan yang rawan tergenang banjir dan mengalami beban berlebih. Penelitian dilakukan pada
ruas Jalan Raya Timur Kendal Km 25 + 600 – Km 27 + 800 di Provinsi Jawa Tengah. Data diperoleh melalui
pengamatan kondisi jalan dan drainase selama jalan tergenang banjir, pascabanjir dan saat perbaikan selama
3 bulan, serta dilengkapi dengan data-data sekunder, seperti SDI (Surface Distress Index) dan IRI
(International Roughness Index), beban lalulintas, curah hujan, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan
adanya dampak signifikan banjir secara empiris terhadap kerusakan jalan yang diperparah dengan indikasi
beban berlebih yang melalui ruas jalan tersebut. Untuk itu, diperlukan upaya strategis dan koordinasi
kementerian terkait untuk mengatasi masalah kerusakan jalan.
PENDAHULUAN
Kemampuan jalan dalam melayani lalulintas yang melintas di atasnya secara alami
akan berkurang tiap waktu hingga mencapai umur layan jalan yang telah direncanakan.
Menurunnya kemampuan jalan dalam menjalankan fungsinya untuk melayani lalulintas
METODE PENELITIAN
Tabel 1 Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Berdasarkan Nilai SDI dan IRI
IRI SDI
(m/km) < 50 50 – 100 100 – 150 >150
<4 Baik Sedang Sedang Rusak Ringan
4-8 Sedang Sedang Rusak Ringan Rusak Ringan
8 - 12 Rusak Ringan Rusak Ringan Rusak Berat Rusak Berat
> 12 Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat
Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga (2011)
Kondisi kerusakan perkerasan jalan pada ruas Jalan Raya Timur Kendal
berdasarkan data IRI dan SDI pada tahun 2012-2014 ditampilkan pada Gambar 1. Pada
Gambar 1 (a), dapat diketahui bahwa sebagian besar ruas jalan berada pada kondisi sedang
dan terdapat beberapa ruas pada kondisi baik dengan nilai SDI cenderung rendah. Hal ini
Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, dan Mutu Konstruksi pada Kondisi Jalan (Jati Utomo Dwi Hatmoko dkk.) 91
menunjukkan bahwa kerusakan jalan berupa lubang, retak atau alur cukup rendah, namun
jenis kerusakan berupa gelombang atau tambalan (patching) menjadikan nilai IRI jalan
pada tahun 2012 ini berada pada level 4-8 m/km. Pada tahun 2013 (seperti diperlihatkan
pada Gambar 1 (b)), kondisi perkerasan jalan masih didominasi pada keadaan sedang dan
beberapa ruas pada kondisi baik. Namun di sini juga terdapat beberapa nilai SDI yang
meningkat jika dibandingkan dengan nilai SDI pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat kerusakan berupa lubang ataupun alur yang cukup signifikan, sedangkan
untuk nilai IRI cenderung tetap. Pada tahun 2014 sebagian besar ruas jalan berada pada
kondisi baik (Gambar 1 (c)). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan jalan
telah diperbaiki, adapun sebagian kecil kerusakan lainnya menjadi lebih parah seperti
ditunjukkan oleh kategori kondisi kerusakan jalan menjadi rusak ringan dan rusak berat.
Pada tahun 2015 (yang ditunjukkan pada Gambar 1 (d)), kerusakan ringan dan berat
(dikontribusikan oleh jenis kerusakan lubang atau alur) yang terlihat pada tahun 2014 telah
diperbaiki, yang diindikasikan oleh menurunnya nilai SDI, peningkatan nilai IRI di
beberapa titik menunjukkan adanya kemiripan kondisi permukaan jalan dengan jenis
kerusakan jalan yang ditemui pada kondisi permukaan jalan pada tahun 2012 (Gambar 1
(a)), yaitu gelombang dan tambalan (dari penutupan lubang pada tahun-tahun sebelumnya).
Tabel 2 Hasil Pengamatan Pengaruh Banjir pada Kondisi Jalan Akibat Faktor Drainase Jalan
Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, dan Mutu Konstruksi pada Kondisi Jalan (Jati Utomo Dwi Hatmoko dkk.) 93
Untuk mengetahui apakah kapasitas saluran drainase masih mencukupi untuk
menampung debit air yang terjadi, maka diperlukan adanya evaluasi dimensi saluran
drainase. Pada ruas Jalan Raya Timur Kendal, terdapat saluran drainase di setiap sisinya.
Saluran drainase pada sisi jalan ke arah Jakarta mempunyai dimensi saluran yang lebih
besar dibandingkan dengan saluran drainase pada sisi jalan ke arah Surabaya.
Tabel 3 menunjukkan data hujan maksimum rata-rata harian yang digunakan untuk
melakukan perhitungan kapasitas terpakai dari saluran drainase yang ada. Berdasarkan data
ini, dengan metode Log Pearson III dengan software Istiarto Aprob versi 4.1 didapatkan
besaran curah hujan harian untuk periode ulang 5 tahun sebesar 195 mm.
Perhitungan intensitas hujan (I) dilakukan dengan menggunakan rumus monobe
(persamaan (1)), di mana R24 adalah curah hujan maksimum harian selama 24 jam (mm)
dan t menunjukkan lamanya hujan (1 jam), sehingga didapatkan nilai I sebesar 67,6 mm.
Selanjutnya, untuk perhitungan debit rencana (Qa) didapatkan sebesar 0,64 m3/detik untuk
area Jalan Raya Timur Kendal dengan digunakan rumus persamaan (2), di mana C adalah
koefisien pengaliran (0,7) (Bina Marga, 1990), I adalah intensitas hujan (67,6 mm/jam),
dan A menunjukkan catchment area (4,89 Ha).
I = (R24/24)*(24/t)2/3 (1)
Qa = 0,00278*C*I*A (2)
Untuk perhitungan debit eksisting saluran drainase (Q) dalam m3/detik, pada
saluran drainase Jalan Raya Timur Kendal digunakan rumus persamaan (3), dengan n
adalah koefisien manning (0,030) (Bina Marga, 1990), R = jari-jari hidrolis, S =
kemiringan saluran (0,5%) dan F yang menunjukkan luas penampang basah. Hasil
perhitungan menunjukkan untuk saluran besar ke arah Jakarta didapatkan debit sebesar
5,24 m3/detik dan saluran kecil ke arah Semarang sebesar 0,51 m3/detik.
Gambar 2 Akumulasi Kelebihan Beban Tahun 2012-2015 (diolah dari DISHUBKOMINFO, 2016)
Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, dan Mutu Konstruksi pada Kondisi Jalan (Jati Utomo Dwi Hatmoko dkk.) 95
Hal ini dapat dikontribusikan oleh banyaknya kendaraan truk bermuatan lebih yang tidak
tercatat pada jembatan timbang pada tahun tersebut (dikarenakan jumlah jembatan timbang
yang beroperasi berkurang 50%), namun jumlah volume lalulintas truk tersebut tercatat
pada hasil survei lalulintas tahunan yang terdokumentasi oleh P2JN.
Gambar 3 Akumulasi Beban Eqivalen Sumbu Standar per Tahun (diolah dari P2JN, 2016)
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan terkait dengan kondisi saluran drainase, jumlah kendaraan
truk yang bermuatan lebih dan mutu konstruksi, maka dapat dianalisis bahwa beberapa
faktor tersebut berperan secara bersama-sama dalam menurunkan kondisi perkerasan jalan.
Kapasitas saluran drainase pada ruas Jalan Raya Timur Kendal sebetulnya masih mampu
untuk mengalirkan debit air yang terjadi sehingga tidak menimbulkan genangan air dan
banjir. Namun kondisi saluran drainase yang tersumbat dan tidak mudahnya aliran air
masuk ke dalam saluran drainase karena bibir saluran yang lebih tinggi dari permukaan
jalan, menyebabkan kecepatan aliran air masuk ke dalam saluran menjadi terganggu
sehingga menyebabkan banjir.
Banjir yang terjadi dalam waktu yang lama akan merendam perkerasan jalan,
merusak ikatan antara aspal-agregat sehingga mengakibatkan kerusakan stripping, dan
lubang menjadi dampak lanjutannya. Apabila permukaan jalan telah mengalami retak kulit
buaya (alligator cracking), sebagai akibat dari telah terlampauinya kapasitas daya dukung
struktur perkerasan jalan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan bermuatan lebih yang cepat,
maka proses terbentuknya lubang akan menjadi lebih cepat dan dengan tingkat
keparahannya yang lebih tinggi.
KESIMPULAN
Hasil pengamatan pada ruas Jalan Raya Timur Kendal Km 25 + 600 – Km 27 + 800,
pada kondisi banjir dan pascabanjir menunjukkan adanya dampak signifikan banjir pada
kerusakan jalan. Berdasarkan pengamatan di lapangan banjir tersebut ditengarai terjadi
akibat kondisi saluran drainase yang banyak tersumbat, walaupun secara kapasitas
sebenarnya cukup memadai. Kerusakan yang terjadi akibat terendamnya jalan semakin
diperparah dengan adanya beban lalulintas berlebih yang melewati ruas jalan tersebut.
Berkurangnya jumlah jembatan timbang hingga 50% pada tahun 2015, ditengarai
menyebabkan terjadinya lonjakan CESAL yang signifikan yang harus dipikul jalan karena
berkurangnya kontrol terhadap beban lalulintas yang diperbolehkan lewat. Evaluasi kondisi
jalan berdasarkan kombinasi data IRI dan SDI selama 2012-2015 menunjukkan adanya
siklus berulang kondisi jalan dengan fluktuasi nilai SDI lebih dominan dibandingkan nilai
IRI.
Evaluasi Pengaruh Banjir, Beban Berlebih, dan Mutu Konstruksi pada Kondisi Jalan (Jati Utomo Dwi Hatmoko dkk.) 97
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada Pemerintah dan
pihak-pihak terkait karena menyajikan bukti empiris dampak banjir dan beban berlebih
pada kondisi suatu jalan. Untuk mengoptimalkan umur rencana suatu jalan, maka
diperlukan beberapa langkah strategis antara lain penegakan peraturan muatan kendaraan
dan koordinasi erat lintas kementerian untuk perbaikan tata kelola penyelenggaraan
infrastruktur jalan. Penelitian selanjutnya akan dilakukan dengan membangun model
hubungan antara faktor-faktor penyebab kerusakan jalan yang mengarah pada kegagalan
bangunan.
DAFTAR PUSTAKA