Daftar Isi: Power Train
Daftar Isi: Power Train
Daftar Isi: Power Train
DAFTAR ISI
OBJECTIVE i
I. Dasar-Dasar Power Train 1
I.1. Definisi 1
I.2. Komponen Utama Power Train 1
I.2.1. Penghubung antara engine dengan transmission 1
I.2.1.1. Flywheel Clutch 1
I.2.1.2.Torque Converter 2
I.2.2. Transmission 3
1.2.2.1. Direct Drive Transmission 2
I.2.2.2. Power Shift Transmission 3
I.2.2.3. Hydrostatic Transmission 4
I.2.3. Transfer Gear 4
I.2.4. Differential/Bevel Gear 4
I.2.5. Final Drive 5
I.3. Komponen Power Train Pada Wheel Loader 5
I.4. Komponen Power Train Pada Track Type Tractor 6
I.5. Planetary Gear Set 6
1
II.3.3 Komponen Torque Converter dengan Lock Up 17
II.3.4 One-Way Clutch (Freewheel) 18
II.4 Variable Capacity Torque Converter (VCTC) 19
II.5 Torque Converter Dengan Variable Capacity Torque Converter
(VCTC) Dan Lock Up 20
III. TRANSMISSION 23
III.1 DIRECT DRIVE TRANSMISSION 23
III.1.1 Sliding Gear 23
III.1.2 Collar Shift/Constant Mesh 24
III.1.3 Synchromesh 25
III.2 Power Shift Transmission 26
III.2.1 Planetary Gear Set 26
III.2.2 Counter Shaft 28
III.2.3 Transmission Control Valve 29
III.2.3.1 Konvensional Control Valve-
Transmission Hydraulic Control Valve 29
III.2.3.2 Electric Transmission Control
Valve dengan ON/OFF Solenoid 35
III.2.3.3 Transmission ICM Hydraulic System 37
III.2.3.4 Electronic Clutch Pressure Control (ECPC) 38
III.3 HYDROSTATIC TRANSMISSION 40
III.4 POWER TRAIN HYDRAULIC SYSTEM 41
III.4.1 Oil Filter 43
IV. DIFFERENTIAL 44
IV.1 Standard Differential 44
IV.2 Nospin Differential 45
IV.3 Limited Slip Differential 46
IV.4 Differential Lock 46
V. FINAL DRIVE 48
2
VI. STEERING DAN BRAKE 50
VI.1 Steering System 51
VI.1.1 Differential Steering 51
VI.1.2 Steering Clutch & Brake 52
VI.1.3 Steering dengan Track Motor 53
VI.2 Brake (Rem) 54
3
POWER TRAIN
TOPIC OBJECTIVE
Power train Introduction to power train
List the major component of power train and function
4
Power flow inside power shift transmission
Steering system List the type of steering system used at track type
Differential steering component and function
Advantage of differential steering
Differential steering system operation
Identify components & function at Steering clutch & brake
Steering clutch & brake system operation
5
POWER TRAIN
6
I.2.1.2.Torque Converter
Torque converter merupakan komponen yang menghubungkan engine
dengan transmission secara hydraulic. Jadi tidak ada hubungan mekanikal
langsung antara engine dengan transmission.
Torque converter ada beberapa macam, antara lain:
Torque converter, digunakan pada sebagian besar power shift machine,
contohnya wheel loader tipe kecil, track type tractor (D3 – D5) dan yang
lainnya.
Torque divider, digunakan pada machine track type tractor (D6 - D11).
Variable capacity torque converter (VCTC), digunakan pada machine
wheel loader tipe besar contohnya 988 - 992.
Torque converter dengan lock up, digunakan pada machine off high way
truck, articulated dump truck dan yang lainnya.
Gabungan antara impeller clutch dengan lock up, digunakan pada
machine wheel loader tipe besar antara lain 980, 992, 994 dan yang lainnya.
I.2.2. Transmission
Transmission berfungsi untuk:
Mengubah arah
Mengubah kecepatan
Mengubah daya atau torque
Caterpillar mempunyai tiga jenis transmission yaitu:
Direct Drive Transmission
Power Shift Transmission
Hydrostatic Transmission
7
transmission. Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna
pada saat awal machine akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi ( gear
shifting).
Transmission ini dipergunakan pada machine Caterpillar yang aplikasinya
di medan kerja yang relatif rata, tidak terlalu sering mengubah kecepatan
ataupun arah dan beban kerja yang relatif ringan. Contohnya pada traktor
pertanian, motor grader dan sebagainya.
8
Untuk meng-engaged-kan clutch dipakai transmission control valve, jenisnya
antara lain:
Konvensional control valve
Electric control valve dengan on / off solenoid
Individual clutch modulation (ICM)
Electronic clutch pressure control (ECPC)
9
Nospin differential
Limited slip differential
Differential lock
10
Rear Differential
I.4. Komponen Power Train Pada Track Type Tractor
4
3
1
Yang termasuk komponen dari power train dari track type tractor adalah:
1. Torque Divider 4. Drive Shaft
2. Transmission 5. Bevel Gear
3. Final Drive
11
Gb. 1.3 Planetary Gear Set
Sebagai contoh, jika sun gear digerakkan dan ring gear ditahan maka
gear-gear pada carrier akan dipaksa untuk bergerak sepanjang ring gear
dengan arah yang sama seperti sun gear dan carrier akan berotasi dengan
kecepatan yang lebih rendah.
Keuntungan planetary gear set dibanding dengan external tooth gear:
Lebih praktis karena tidak memerlukan ruang yang besar
Lebih halus dalam memindahkan power.
Beban dari masing-masing gears seimbang
Pemilihan rasio gears yang sangat besar.
12
Sebagai contoh, planetary gear digunakan pada planetary transmission dan
planetary final drive.
13
POWER TRAIN
14
Komponen utama pada torque converter adalah:
Impeller (1), dihubungkan dengan flywheel melalui rotating housing
atau sebagai komponen penggerak (driving member).
Turbine (2), dihubungkan dengan output shaft ke transmission atau
sebagai komponen yang digerakkan (driven member).
Stator (3), komponen ini statis yang tugasnya mengarahkan oli
dariturbine ke impeller untuk melipatgandakan torque.
3
2
1
16
Gb. 2.4 Torque Converter Ratio Valve
Torque converter inlet relief valve menggunakan oli P1 (speed clutch oil
pressure) yang dikontrol oleh tekanan spring di dalamnya. Tekanannya bekerja
pada efektif area yang dikontrol oleh s lug pada sisi kanan ratio valve. Valve ini
tidak dapat di-adjust. Untuk machine yang memakai torque converter inlet
relief valve yang dipasang di torque converter, penyetelan tekanan olinya
hanya bisa dilakukan di test bench (sebelum torque converter dipasang di
machine).
17
dialirkan ke power train cooler untuk didinginkan. Dari cooler, oli dikirim lagi ke
18
Gb. 2.4 Torque Converter Outlet Relief Valve
Torque converter outlet relief valve berfungsi untuk menjaga tekanan oli
di dalam torque converter dan mencegah terjadinya kavitasi (cavitation). Valve
ini tekanannya dapat di-set sesuai dengan spesifikasi pada service manual.
Tekanan outlet relief valve yang terlalu rendah dapat menyebabkan turunnya
kapasitas dari torque converter (torque converter low power).
Tekanan outlet relief valve yang terlalu tinggi dapat menyebabkan oli torque
converter over heating (terlalu panas).
19
Keuntungan Torque Divider:
Memindahkan tenaga secara terus-menerus
Menaikkan torque out put
Meredam kejutan
Mengijinkan operasi secara Direct Drive
Pada gambar 2.5 berikut, sisi sebelah kiri adalah planetary gear set dan
sisi sebelah kanan adalah torque converter.
Impeller, rotating housing dan sun gear dihubungkan secara mekanikal
dengan engine. Turbine dihubungkan dengan ring gear sedangkan planet
carrier dihubungkan dengan output shaft menuju transmisi.
Karena sun gear dan impeller dihubungkan dengan flywheel komponen
tersebut berputar sama dan searah dengan putaran engine. Oli masuk ke
torque divider melalui inlet passage kemudian dilempar oleh impeller menuju
kisi-kisi turbine yang mengakibatkan turbine berputar searah dengan impeller
selama tidak ada beban.
20
Gb. 2.5 Torque Divider
Ketika machine mendapat beban putaran dari output shaft mulai turun
sehingga putaran dari planet carrierpun ikut turun. Turunnya putaran planet
carrier mengakibatkan relative motion pada komponen sun gear dan planet
carrier sehingga planet gear berputar. Hal ini menurunkan putaran dari ring
gear dan turbine. Pada kondisi ini torque converter melipatgandakan torque
sedangkan planetary gear set membagi torque.
Pada kondisi stall (torque converter output shaft berhenti karena beban)
membuat ring gear dan turbine berputar berlawanan dengan putaran dari
engine. Pelipatgandaan torque secara maksimum pada torque divider ketika
ring gear dan turbine mulai berputar berlawanan atau ketika machine
mendapat beban. Pada torque divider pembagian penyaluran power 70%
torque converter dan 30% planetary gear set.
Penyaluran tenaga pada torque divider adalah sebagai berikut:
Engine – flywheel - A. Sun gear – planet gear (carrier) – output shaft.
B.Rotating housing – impeller – turbine – ring gear –
planet gear (carrier) – output shaft.
21
II.3.1 Converter Drive
22
Torque berlipat ganda
23
Stator pada posisi freewheel
Lock up clutch terdiri dari piston, disc dan plate.
24
II.3.4 One-Way Clutch (Freewheel)
Spline menghubungkan antara stator dengan cam dan cam tidak dapat
berputar. Penghubung antara cam dengan carrier adalah roller. Sisi kiri dari
opening cam lebih kecil dibandingkan dengan sisi kanannya ( openings in cam
tirus). Sehingga posisi normal adalah pada sisi kiri (bagian yang lebih kecil).
Ketika kecepatan dari impeller dan turbine rendah maka stator akan tetap
diam. Roller akan tetap pada sisi kiri oleh tekanan dari spring. Pada saat kondisi
ini terjadi hubungan mekanikal antara cam dengan stator. Sehingga stator
dapat mengarahkan oli dari turbine ke impeller untuk melipatgandakan torque.
Ketika kecepatan turbine dan impeller naik (direct drive) maka stator
mulai untuk berputar ke arah yang sama dengan putaran impeller dan turbine.
Pada saat stator berputar cam juga ikut berputar. Sehingga gerakan dari cam
dapat menyebabkan roller bergerak ke arah kanan (sisi yang lebih lebar) dan
hubungan antara stator dan carrier terputus. Stator berputar bebas sehingga
tidak dapat mengarahkan aliran oli dari turbine ke impeller. Karena stator
hanya dapat berputar ke satu arah maka komponen ini dinamakan one way
clutch (freewheel).
25
Keuntungan torque Converter yang menggunakan One Way Clutch:
Melipatgandakan torque pada beban yang tinggi
Mengurangi kemungkinan terjadinya over heating
Mengurangi penggunaan torque converter
26
Power dari output shaft torque converter dikirim pada drive shaft menuju
input transfer gear. Output gear dari transfer gear memutar input shaft dari
transmission.
Transmission output shaft memberikan power kepada idler gear pada
transfer gear menuju output gear pada transfer gear. Output transfer gear
mengirim power pada drive shaft menuju rear drive pinion. Output gear juga
mengirim power ke front final drive dan ke rear final drive.
Keuntungan pemakaian VCTC:
Mengurangi slip pada roda.
Mengurangi keausan pada ban.
Menaikkan engine power yang ada untuk hydraulic system.
27
Gb. 2.11 Torque Converter Dengan Variable Capacity Torque Converter
(VCTC) DAN Lock Up
Switch pada lift control lever juga mengontrol kapasitas torque converter.
Ketika switch pada posisis ON maka VCTC beroperasi pada kapasitas
maksimum tanpa terpengaruh dari gerakan wheel torque lever. Ketika switch
pada posisi OFF kapasitas torque converter kembali pada setting lever.
Torque converter ini punya dua impeller dan clutch yang diaktifkan secara
hydraulic. Oli, dari ratio valve untuk torque converter inlet mengalir melalui
torque converter inlet passage. Oli dikirim ke inner impeller ketika torque
converter minimum capasity. Oli dikirim ke inner impeller dan outer impeller
ketika torque converter maksimum capacity.
Aliran oli di dalam torque converter dari salah satu atau kedua impeller
mengalir ke turbine, kemudian ke stator. Dari stator aliran oli mengalir kembali
ke impeller kemudian ke carrier.
Torque converter beroperasi dengan tekanan untuk mencegah kavitasi.
Tekanan oli yang masuk ke torque converter dikontrol oleh converter inlet ratio
28
valve. Tekanan oli di dalam torque converter dikontrol oleh torque converter
outlet relief valve dengan hambatan sesudahnya.
Tekanan oli yang dikontrol oleh sequence dan pressure control valve
meng-engage-kan outer dan inner impeller sehingga berputar bersama.
Pada tekanan oli maksimum, clutch benar–benar engage sehingga tidak
ada slip pada clutch. Torque converter beroperasi pada maksimum capacity.
Penurunan tekanan oli menyebabkan clutch slip. Semakin banyak clutch slip
semakin banyak juga penurunan kapasitas dari torque converter. Pada
minimum tekanan, outer impeller tidak berhubungan dengan inner impeller
sehingga torque converter minimum capacity.
29
POWER TRAIN
III. TRANSMISSION
Seperti telah dijelaskan pada bagian awal, Caterpillar menggunakan tiga
jenis transmission yaitu:
Direct drive Transmission
Power Shift Transmission
Hydrostatic Transmission
Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis transmission tersebut.
III.1.3 Synchromesh
Synchromesh transmission pada dasarnya sama dengan Constant Mesh
dengan tambahan synchronizer. Synchronizer digunakan pada semua manual
transmisi dan mesin lain ketika perpindahan gigi.
32
Gb. 3.3 Synchromesh
33
Komponen yang berfungsi untuk menahan pada planetary gear set
tersebut adalah clutch (piston, disc dan plate). Berikut ini adalah beberapa
contoh planetary gear set yang diapasang pada transmission.
34
Clutch 6 untuk gigi 1 (speed clutch)
Syaratnya power shift transmission bisa masuk gigi adalah harus ada 2-
clutch yang engaged yaitu satu speed clutch dan satu directional clutch.
III.2.2 Counter Shaft
Counter Shaft Power Shift Transmission menggunakan constant mesh
seperti pada direct drive tetapi pada jenis ini menggunakan clutch pack.
Transmission jenis ini biasanya digunakan pada machine backhoe loader.
Keuntungan transmisi jenis ini menggunakan sedikit spare part sehingga
ringan.
Gambar berikut ini menunjukkan empat speed forward dan tiga speed
reverse pada countershaft transmission.
35
III.2.3 Transmission Control Valve
III.2.3.1 Konvensional Control Valve-Transmission Hydraulic Control
Valve
Valve ini terdiri dari 5 komponen utama yaitu:
Speed selector spool valve, untuk mengarahkan oli ke speed clutch.
Modulation relief valve & load piston, membatasi tekanan oli maksimum
dan menjaga kenaikan tekanan secara bertahap di dalam sistem.
Ratio valve, membatasi maksimum tekanan oli yang mau masuk ke
dalam torque converter.
Differential valve, menjaga perbedaan tekanan oli yang konstan antara
speed clutch dan directional clutch.
Directional selector spool valve, mengarahkan oli ke directional clutch
spool valve.
36
Tekanan oli yang ada di speed clutch tergantung tekanan spring yang
ada di load piston. Ketika load piston berada pada posisi paling kanan (hanya
tekanan spring) tekanannya relatif rendah dan tekanan ini dinamakan initial
pressure atau primary pressure. Atau dengan kata lain tekanan saat pertama
kali memodulasi (naik secara perlahan).
Selanjutnya saat load piston mulai bergerak ke arah kiri oleh dorongan
oli dan spring tention secara perlahan akan naik. Bersamaan dengan hal ini
tekanan pada modulation relief valve naik secara bertahap sampai batas yang
ditentukan.
Differential valve menurunkan tekanan oli di P1 untuk meng- engaged-
kan directional clutch. Karena tekanan oli di speed clutch lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan oli di directional clutch maka speed clutch
engaged lebih dahulu dibandingkan directional clutch.
Pada power shift transmission syaratnya untuk bisa masuk gigi harus
ada dua clutch yang engaged yaitu satu speed clutch dan satu directional
clutch. Pada gigi neutral hanya satu clutch yang engaged.
Kesimpulan:
Torque converter inlet relief valve dikontrol oleh tekanan oli P1.
Modulation relief valve membatasi tekanan oli di speed clutch.
Tekanan oli di P1 tidak dapat di-adjust dan hanya initial pressure yang
bisa di adjust dengan cara menambah atau mengurangi shim yang ada
di load piston.
Differential valve mempunyai 4 fungsi yaitu:
a. Menurunkan tekanan oli pada P1 yang dialirkan untuk tekanan oli
pada directional clutch.
b. Menahan aliran oli ke directional clutch pada saat neutral
c. Membiarkan load piston untuk reset posisi dengan cepat selama
perpindahan gigi.
37
d. Sebagai safety valve (apabila transmission posisi masuk gigi dan
engine dihidupkan maka transmission tidak bisa maju atau
mundur).
Gambar berikut ini menunjukkan posisi control valve pada posisi neutral.
Keterangan:
1 = Clutch nomor 1 (directional clutch)
2 = Clutch nomor 2 (directional clutch)
38
3 = Clutch nomor 3 (speed clutch)
4 = Clutch nomor 4 (speed clutch)
5 = Clutch nomor 5 (speed clutch)
39
berupa tekanan yang berasal dari pedal kiri yang dioperasikan oleh operator
pada kabin.
40
Gb. 3.8 Transmission Control Valve pada Wheel Loader Ketika Neutralizer
Valve diaktifkan
Ketika brake kiri diinjak (diaktifkan) tekanan yang berasal dari brake
system menekan spool yang ada di neutralizer valve untuk melawan spring.
Sehingga tekanan oli yang ada pada directional clutch (P2) dibuang ke tangki.
Akibatnya transmission control valve hanya meng-engaged-kan speed clutch
dan transmission ke posisi neutral. Dengan kata lain pedal brake kiri pada
wheel loader untuk me-neutral-kan transmission pada saat loading (mengambil
muatan). Tujuannya adalah agar tenaga dari engine dapat diprioritaskan
seoptimal mungkin ke implement.
41
P2 (lihat specification di service manual). Perbedaan tekanan ini diatur oleh
differential valve.
Apabila initial pressure terlalu tinggi maka perpindahan gigi pada
transmission akan kasar. Perpindahan gigi yang kasar ( rough shifting) bisa
terjadi juga karena kurang atau tidak ada perbedaan tekanan antara P1 dan P2.
Sebaliknya rendahnya setting dari initial pressure akan mengakibatkan clutch
slip sehingga cepat aus.
42
Gb. 3.10 Electric Transmission Control Valve dengan ON/OFF Solenoid
Oli dari pompa power train mengalir melewati transmission filter menuju
priority valve ke transmission control valve dan stand by di tiap-tiap solenoid.
Apabila ada 2 (dua) solenoid yang energized (diaktifkan) maka transmission
posisi masuk gigi (in gear). Kemudian dari ratio valve di dalam transmission
control valve oli menuju torque converter dan digabung dengan oli dari torque
converter charging pump.
43
44
III.2.3.3 Transmission ICM Hydraulic System
Transmission control valve jenis ini biasa dipakai pada off high way
truck, articulated dump truck, scrapper dan lain–lain. Pada control valve jenis
ini setiap clutch mempunyai satu control valve (modulation relief valve & load
piston). Makanya disebut ICM ( Individual Clutch Modulation). Masing–masing
individual control valve tersebut diberi tanda dengan huruf A sampai dengan H
(station A – H). Tiap–tiap station mempunyai tekanan oli yang berbeda
sehingga tekanan oli disetiap clutch pun berbeda juga.
Pada gambar terlihat ada 3 solenoid yaitu: lock up solenoid, downshift
solenoid, upshift solenoid. Apabila lock up solenoid aktif maka torque converter
akan direct drive dan hal ini terjadi pada gigi tinggi. Apabila terjadi perpindahan
gigi (transmission shifting) maka lock up solenoid akan di–off kan sementara.
Down shift solenoid akan aktif pada saat perpindahan dari gigi besar ke gigi
rendah (2 ke 1, 1 ke R dst.). Sedangkan up shift solenoid akan aktif pada saat
perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi (1 ke 2, 2 ke 3 dst.). Pengontrolan
perpindahan giginya dilakukan oleh EPTC (Electronic Programmable
Transmission Control).
Keuntungan dari ICM transmission control valve adalah:
Perpindahan gigi lebih halus (smooth shift)
Pengendara lebih nyaman
Usia komponen lebih lama
Perpindahan gigi dapat diaktifkan secara elektronik
45
46
III.2.3.4 Electronic Clutch Pressure Control (ECPC)
Electronic clutch pressure control dipakai pada machine D6R, 966G dan
lain–lain. Sama halnya dengan ICM control valve yaitu setiap clutch mempunyai
satu control valve. Pengaturan tekanan oli diatur oleh besar kecilnya arus listrik
yang mengalir ke masing–masing solenoid. Sedangkan arus listrik yang
mengalir ke solenoid diatur oleh ECM (electronic control module).
Keuntungan dari transmission dengan menggunakan ECPC adalah:
Tidak menggunakan mechanical lingkage
Peng-adjust-an dilakukan secara electronic
Perubahan design dan sistem terbaru diperbaharui dengan software
Mengurangi kejenuhan pada operator
Perpindahan gigi yang lebih halus
Mudah dalam melakukan trouble shooting
Berikut adalah gambar proportional solenoid yang mengatur besarnya tekanan
oli pada clutch.
SUPPLY
OIL
TO
CLUTCH
TO
DRAIN
TRANSMISSION
MODULATING
VALVE
47
48
III.3 HYDROSTATIC TRANSMISSION
Hydrostatic transmission adalah transmission yang mentransfer tenaga
dengan menggunakan hydraulic system. Keuntungannya adalah:
Kontrol kecepatannya secara variable
Pemanfaatan horse power dari engine sangat maksimal
Kesesuaian maksimal antara drawbar pull dan travel speed
Counter rotation control (perputaran track berlawanan arah saat
berbelok)
Cocok untuk machine dengan minimum travel
Gb. 3.14 Power Train Hydraulic System pada Track Type Tractor
50
51
III.4.1 Oil Filter
Penggantian power train filter harus sesuai dengan OMM (Operation
Maintenance manual) pada service manual, agar oli yang masuk ke
transmission hydraulic system tetap terjaga kebersihannya.
Tekanan oli dari pompa power train masuk lewat inlet passage kemudian
masuk ke housing dan keluar ke outlet passage melewati element. Apabila
element kotor, tekanan oli yang ada di dalam filter akan naik sehingga bypass
valve membuka dan oli keluar menuju outlet passage tanpa disaring dahulu.
Hal ini, dapat mengakibatkan kerusakan komponen secara dini pada sistem
transmission hydraulic.
52
POWER TRAIN
IV. DIFFERENTIAL
Fungsi dari differential adalah menghantarkan tenaga dari transmission ke
final drive kiri dan kanan. Differential dipasang pada machine yang
menggunakan roda sedangkan bevel gear dipasang pada machine dengan
track. Jenis–jenis differential adalah:
Konvensional differential (standard differential)
Nospin differential
Limited slip differential
Differential lock
53
Gb. 4.2 Standard Differential
54
Gb. 4.3 Nospin Differential
55
IV.4 Differential Lock
Sistem ini tidak secara otomatis bekerja tetapi dikontrol oleh operator.
Bila lock diaktifkan maka roda kiri dan roda kanan akan berputar dengan
torque yang sama. Bila lock tidak diaktifkan maka sistemnya sama dengan
conventional differential.
Nama–nama komponen dari differential antara lain: pinion, bevel gear,
carrier, speeder gear dan side gear.
56
POWER TRAIN
V. FINAL DRIVE
Final drive adalah komponen dari power train sebagai penggerak akhir
yaitu menuju roda atau track. Fungsinya adalah melipatgandakan torque yang
paling akhir. Macam–macam final drive yang dipakai oleh Caterpillar yaitu:
Single reduction
Double reduction
Planetary gear set
Final drive yang single dan double reduction sudah jarang dipakai karena
konstruksinya memerlukan tempat yang lebar. Sebaliknya jenis final drive yang
menggunakan planetary banyak dipakai oleh Caterpillar karena kelebihannya.
Gb. 5.1 Final Drive - Planetary Gear Set
57
Pada gambar di atas power dari transmission dikirim ke differential dan
menuju ke final drive melalui komponen final drive shaft. Gambar di atas adalah
double reduction planetary gear set. Dari final drive shaft power masuk sebagai
sun gear pada first reduction planetary gear. Ring gear adalah komponen yang
statis, sehingga outputnya adalah carrier. Dari carrier pada first reduction
planetary gear power dikirim ke second reduction planetary gear sebagai sun
gear.
Pada second reduction planetary gear ring gear sama yaitu sebagai
komponen yang statis. Sehingga carrier adalah outputnya dan langsung
terhubung ke final drive wheel. Dan selanjutnya power dikirim ke roda. Final
drive tipe ini dipakai di off high way truck.
58
POWER TRAIN
59
Gb. 6.1 Differential Steering
60
VI.1.2 Steering Clutch & Brake
Steering clutch menyalurkan tenaga dari bevel gear ke final drive dan
juga membelokkan machine. Clutch ini diaktifkan secara hydraulic. Pada track
type tractor yang menggunakan steering clutch & brake mempunyai steering &
brake control valve. Valve ini mempunyai tugas untuk mengarahkan dan
mengatur takanan oli yang masuk ke steering clutch & brake.
Berikut gambar steering & brake control valve
61
memutar clutch housing tersebut ketika clutch disc ditekan ke arah plate oleh
piston. Kemudian tenaga diteruskan ke output hub melalui clutch housing.
Piston menekan disc dan plate bersama–sama untuk menghubungkan
input hub dengan clutch housing. Tenaga hydraulic digunakan untuk
menggerakkan piston Steering clutch ini engaged oleh tekanan oli dan release
oleh tekanan spring.
Clutch brake terdiri dari Belleville spring, brake plate, brake disc, piston
brake dan brake housing. Sistem brake ini engaged oleh tekanan spring dan
release oleh tekanan oli.
62
Gb. 6.4 Travel Brake Valve
Counter Balance
Valve
Brake Release
Port To Control From Pump
Valve
Gb. 6.5 SkematikTravel Brake Valve
63
Air over hydraulic
Nitrogen over hydraulic
Air
Macam–macam brake berdasarkan system kerjanya adalah:
Expanding shoe, rem yang sangat umum dipakai pada saat diaktifkan
shoe dari brake didorong ke arah luar untuk menghentikan putaran brake
drum agar machine berhenti.
Contracting band, rem ini banyak digunakan pada track type tractor.
Contracting band bekerja menjepit drum yang terdapat di tengah–
tengahnya agar machine dapat dihentikan atau dikurangi kecepatannya.
Caliper disc, rem jenis ini sering disebut dengan rem cakram. Saat
diaktifkan brake pads pada caliper menjepit disc / cakram yang
berhubungan dengan roda yang berputar
64
Gb. 6.7 Caliper Disc
65
Gb. 6.8 Multiple Discs
66
POWER TRAIN
1. Power train adalah rangkaian penerus tenaga mulai dari engine sampai
ke final drive.
5. Urutan nomor clutch pack pada power shift transmission dimulai dari sisi
output ke arah inputnya.
10. Power output dari torque converter keluar melalui bagian impeller.
67
POWER TRAIN
68
a. Spring c. oil pressure
b. Pneumatic d. sentrifugal
19. Beberapa komponen yang terdapat pada transmission control valve kecuali:
a. ratio valve c. pressure reducing valve
b. pressure differential valve d. modulation relief valve
20. Modulation pada power shift transmission control valve dilakukan oleh
komponen…….. yang bekerja sama dengan load piston.
a. ratio valve c. screened orifice
b. modulation relief valve d. speed selector spool
21. Safety protection valve pada transmission control valve dilakukan oleh:
a. load piston c. differential valve
b. ratio valve d. priority valve
22. Urutan kerja pada waktu shifting atau pemindahan gigi adalah:
a. P1 engage sebelum P2
b. P1 engage sesudah P2
c. P1 engage bersama-sama dengan P2
23. Pada machine track type tractor yang dilengkapi dengan komponen ini maka
oli akan diprioritaskan ke brake sebelum menuju ke transmission. Komponen
tersebut adalah:
a. directional control valve c. priority valve
b. speed selector spool d. pressure reducing valve
24. Nilai maksimum pressure P1 ditentukan oleh posisi:
a. ratio valve c. load piston
b. speed selector spool d.differential valve
25. Mana ketentuan di bawah ini yang benar:
a. P1 pressure sama dengan P2 pressure
b. P1 pressure lebih besar dari P2 pressure
c. P1 pressure lebih kecil dari P2 pressure
d. P1 pressure lebih kecil dari P3 pressure
69
Tabel untuk soal no. 25 dan 26
Clutch Engage Gear
3 Neutral
2&5 1 Forward
st
25. Dari tabel di atas, pada saat clutch no. 2 dan no. 3 engage,
transmission berada pada kondisi:
a. Neutral c. 3rd forward
b. 2nd forward d. 3rd reverse
27. Dari tabel di atas bila pada posisi 2nd forward dan pada 2nd reverse machine
tidak dapat maju mundur maka kemungkinan problem terjadi pada clutch
no:
a. 2 c. 4
b. 3 d. 1
28. Pada track type tractor transmission control valve oli yang masuk ke torque
converter diatur oleh valve:
a. ratio valve c. neutralizer valve
b. differential valve d. modulation relief valve
29. Mana diantara pressure di bawah ini yang bisa di adjust:
a. P1 pressure c. Initial (primary) pressure
b. P2 pressure d. Pump pressure
30. Jenis differential yang dapat mengunci secara otomatis (automatic locking)
yaitu memaksa kedua roda untuk berputar dengan kecepatan yang sama
pada kondisi apapun adalah:
a. Nospin differential c. Differential lock
b. Standard differential d. Limited slip differential
31. Jenis Torque converter yang dapat direct drive adalah:
a. Torque Converter c. VCTC
70
b. Torque Divider d. Torque converter dengan
Lock Up
32. Melipatgandakan torque yang paling akhir adalah tugas dari komponen:
a. Torque Converter c. Final drive
b. Differential d. Torque Divider
33. Keuntungan dari differential steering adalah:
a. Kecepatan tractor tidak sama ketika berbelok
b. Banyak muatan ketika berbelok
c. Kebolehan bermanuver secara lebih akurat
d. Arah gerak tractor dapat dikendalikan dengan dua handle
34. Untuk mencegah terjadinya engine overspeed pada saat turunan pada
Caterpillar machine dipasang:
a. Service brake c. Automatic retarder
b. Emergency brake d. Parking brake
35. Untuk me-neutral-kan transmission pada saat Loader sedang loading, pada
transmission dipasang:
a. Modulating relief valve c. Selector & pressure control
valve
b. Load piston d. Neutralizer valve
36. Apabila sun gear sebagai driving member dan carrier adalah komponen
yang diam (hold) maka driven member-nya adalah:
a. Planet gear dan increase speed c. Ring gear dan increase speed
b. Ring gear dan reduce speed d. Sun gear dan reduce speed
A
37. Jenis transmission yang mempunyai jumlah proportional solenoid sama
dengan
B jumlah clutchnya adalah:
a. Power shift transmission c. ICM transmission
b. Direct drive transmission d. ECPC transmission
71
D
38. Komponen impeller pada gambar di atas adalah:
a. A c. C
b. B d. D
39. Komponen turbine pada gambar di atas adalah:
a. A c. C
b. B d. D
SELAMAT MENGERJAKAN
72