PDF Create! 3 Trial: Daftar Isi
PDF Create! 3 Trial: Daftar Isi
PDF Create! 3 Trial: Daftar Isi
DAFTAR ISI
OBJECTIVE i
I. Dasar-Dasar Power Train 1
I.1. Definisi 1
l
ia
I.2. Komponen Utama Power Train 1
I.2.1. Penghubung antara engine dengan transmission 1
Tr
I.2.1.1. Flywheel Clutch 1
I.2.1.2.Torque Converter 2
I.2.2. Transmission
1.2.2.1. Direct Drive Transmission
3 3
2
m
o !
I.2.2.2. Power Shift Transmission 3
co
e
I.2.2.3. Hydrostatic Transmission 4
ft.
ca t
a
1
II.3.3 Komponen Torque Converter dengan Lock Up 17
II.3.4 One-Way Clutch (Freewheel) 18
II.4 Variable Capacity Torque Converter (VCTC) 19
II.5 Torque Converter Dengan Variable Capacity Torque Converter
(VCTC) Dan Lock Up 20
III. TRANSMISSION 23
III.1 DIRECT DRIVE TRANSMISSION 23
III.1.1 Sliding Gear 23
l
ia
III.1.2 Collar Shift/Constant Mesh 24
III.1.3 Synchromesh 25
Tr
III.2 Power Shift Transmission 26
III.2.1 Planetary Gear Set 26
III.2.2 Counter Shaft 28
III.2.3 Transmission Control Valve
3 29
m
o !
III.2.3.1 Konvensional Control Valve-
co
e
Transmission Hydraulic Control Valve 29
ft.
ca t
IV. DIFFERENTIAL 44
IV.1 Standard Differential 44
IV.2 Nospin Differential 45
IV.3 Limited Slip Differential 46
IV.4 Differential Lock 46
V. FINAL DRIVE 48
2
VI. STEERING DAN BRAKE 50
VI.1 Steering System 51
VI.1.1 Differential Steering 51
VI.1.2 Steering Clutch & Brake 52
VI.1.3 Steering dengan Track Motor 53
VI.2 Brake (Rem) 54
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
3
POWER TRAIN
TOPIC OBJECTIVE
Power train Introduction to power train
List the major component of power train and function
l
Planetary gear set Identify components, function and advantage
ia
List the function of planetary gear set and where used
Tr
Bevel Gear Describe the purpose of bevel gear
Describe the purpose of differential
List the type of differential used by Caterpillar and different
between each type
Torque Converter List the function of Torque Converter
3
Identify components at Torque Converter
List the function each component
m
Torque converter system operation
o !
co
e
Torque Converter Component locations
ft.
with Lockup Identify the different between torque converter drive and
direct drive
One-way clutch system operation
4
Power flow inside power shift transmission
l
Control Valve List the function each components
ia
Transmission control valve system operation
Terminologies at power train pressure
Transmission control valve at wheel loader
Tr
Show clutch engagement pressure chart
Transmission ICM
Hydraulic System
3
Identify components and function
Different power train hydraulic system with other system
m
o !
co
Electronic Clutch Identify components and function
e
Pressure Control Different power train hydraulic system with other system
ft.
ca t
Steering system List the type of steering system used at track type
Differential steering component and function
Advantage of differential steering
.s
5
POWER TRAIN
l
ia
I.2. Komponen Utama Power Train
Tr
Pada dasarnya komponen utama dalam rangkaian power train terdiri dari:
Flywheel clutch / torque converter
Direct drive / powershift transmission 3
Differential / bevel gear m
o !
co
e
Final drive
ft.
ca t
a
ns
6
I.2.1.2.Torque Converter
Torque converter merupakan komponen yang menghubungkan engine
dengan transmission secara hydraulic. Jadi tidak ada hubungan mekanikal
langsung antara engine dengan transmission.
Torque converter ada beberapa macam, antara lain:
Torque converter , digunakan pada sebagian besar power shift machine,
contohnya wheel loader tipe kecil, track type tractor (D3 – D5) dan yang
l
lainnya.
ia
Torque divider, digunakan pada machine track type tractor (D6 - D11).
Tr
Variable capacity torque converter (VCTC), digunakan pada machine
wheel loader tipe besar contohnya 988 - 992.
Torque converter dengan lock up, digunakan pada machine off high way
3
truck , articulated dump truck dan yang lainnya.
m
o !
co
Gabungan antara impeller clutch dengan lock up, digunakan pada
e
ft.
machine wheel loader tipe besar antara lain 980, 992, 994 dan yang lainnya.
ca t
a
ns
re
I.2.2. Transmission
Transmission berfungsi untuk:
.s
C
w
Mengubah arah
w
Mengubah kecepatan
w
F
7
transmission. Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna
pada saat awal machine akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi ( gear
shifting).
Transmission ini dipergunakan pada machine Caterpillar yang aplikasinya
di medan kerja yang relatif rata, tidak terlalu sering mengubah kecepatan
ataupun arah dan beban kerja yang relatif ringan. Contohnya pada traktor
pertanian, motor grader dan sebagainya.
l
I.2.2.2. Power Shift Transmission
ia
Power shift transmission adalah transmission yang menggunakan clutch
Tr
fluida dimana perpindahan giginya langsung tanpa harus memutuskan
hubungan antara engine dengan transmission (on the go shifting). Hal ini
mempermudah pada saat pengoperasiannya.
3
Aplikasi dari sistem transmission ini adalah untuk machine yang sering
m
o !
co
berubah kecepatan dan arah maju mundurnya serta beban kerja yang relatif
e
ft.
Planetary gear set: pengaturan kecepatan dan arah kerja dengan cara
meng- engaged-kan disc dan plate sehingga salah satu dari komponen
planetary gear set meneruskan tenaga ke ke output shaft dari transmission.
Bagian-bagian dari planetary gear set adalah sun gear, planet gear beserta
carrier dan ring gear.
Counter shaft: menggunakan constant mesh seperti pada direct drive tetapi
pada jenis ini menggunakan clutch pack. Transmission jenis ini biasanya
digunakan pada machine backhoe loader.
8
Untuk meng-engaged-kan clutch dipakai transmission control valve, jenisnya
antara lain:
Konvensional control valve
Electric control valve dengan on / off solenoid
Individual clutch modulation (ICM)
Electronic clutch pressure control (ECPC)
l
I.2.2.3. Hydrostatic Transmission
ia
Hydrostatic Transmission menggunakan sistem hydraulic pada
Tr
transmisinya yang berfungsi untuk mengatur kecepatan dan arahnya. System
ini menggunakan pompa hydraulic dan motor sebagai aktuatornya. Cara
kerjanya yaitu tenaga dari engine langsung menggerakkan pompa hydraulic
3
dan selanjutnya melalui rangkaian hydraulic lainnya menggerakkan motor untuk
m
o !
co
mengkonversi menjadi energi mekanikal.
e
ft.
Transmission ini digunakan pada track type tractor kecil, track type
ca t
a
9
Nospin differential
Limited slip differential
Differential lock
l
ia
I.3. Komponen Power Train Pada Wheel Loader
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
10
Rear Differential
I.4. Komponen Power Train Pada Track Type Tractor
l
ia
Tr
4
3
1
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
Yang termasuk komponen dari power train dari track type tractor adalah:
.s
C
w
3. Final Drive
PD
11
l
Gb. 1.3 Planetary Gear Set
ia
Tr
Komponen pada planetary gear set adalah:
1. Planet gear disebut juga planetary gear, pinion atau idler gear. Selain
berputar pada porosnya, planet gear juga berputar mengelilingi sun gear.
2. Carrier
3
m
o !
3. Ring gear
co
e
ft.
Salah satu komponen harus ditahan ( ring gear, carrier atau sun gear ).
w
w
Sebagai contoh, jika sun gear digerakkan dan ring gear ditahan maka
w
F
gear-gear pada carrier akan dipaksa untuk bergerak sepanjang ring gear
PD
dengan arah yang sama seperti sun gear dan carrier akan berotasi dengan
kecepatan yang lebih rendah.
Keuntungan planetary gear set dibanding dengan external tooth gear:
Lebih praktis karena tidak memerlukan ruang yang besar
Lebih halus dalam memindahkan power.
Beban dari masing-masing gears seimbang
Pemilihan rasio gears yang sangat besar.
12
Sebagai contoh, planetary gear digunakan pada planetary transmission dan
planetary final drive.
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
13
POWER TRAIN
l
ia
dititikberatkan pada Torque Converter.
Tr
II.1. Torque Converter
Fungsi dari torque converter adalah:
3
Meningkatkan torque bila outputnya mendapat beban
m
o !
Meredam kejutan (memindahkan tenaga secara halus)
co
e
Mencegah engine stall (lug)
ft.
ca t
hydraulic
re
14
Komponen utama pada torque converter adalah:
Impeller (1), dihubungkan dengan flywheel melalui rotating housing
atau sebagai komponen penggerak (driving member).
Turbine (2), dihubungkan dengan output shaft ke transmission atau
sebagai komponen yang digerakkan (driven member).
Stator (3), komponen ini statis yang tugasnya mengarahkan oli
dariturbine ke impeller untuk melipatgandakan torque .
l
Torque converter menghubungkan engine dengan transmission secara
ia
hydraulic. Jadi tidak ada hubungan mekanikal langsung antara engine dengan
Tr
transmission. Oli yang masuk ke torque converter berasal dari transmission
control valve (ratio valve) digabungkan dengan oli dari torque converter
charging pump menuju inlet passage. Karena impeller dihubungkan langsung
3
dengan engine maka impeller selalu berputar sama dan searah dengan putaran
m
o !
co
engine . Hal ini membuat oli yang masuk inlet passage dilempar oleh sudu–sudu
e
ft.
3
w
F
2
PD
l
mengakibatkan temperatur dari oli naik dengan cepat.
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
converter inlet relief valve terpisah dari transmission control valve yaitu
dipasang pada torque converter itu sendiri. Valve ini tidak dapat mengontrol
tekanan yang ada di dalam torque converter. Fungsi valve ini membatasi
tekanan oli maksimum yang mau masuk ke dalam torque converter . Hal ini bisa
terjadi pada saat awal engine start dan oli masih dingin.
16
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
Gb. 2.4 Torque Converter Ratio Valve
ft.
ca t
a
Torque converter inlet relief valve menggunakan oli P1 (speed clutch oil
ns
re
tidak dapat di-adjust . Untuk machine yang memakai torque converter inlet
w
relief valve yang dipasang di torque converter, penyetelan tekanan olinya hanya
w
F
17
l
ia
Tr
3
Gb. 2.4 Torque Converter Outlet Relief Valve
m
o !
co
e
ft.
Torque converter outlet relief valve berfungsi untuk menjaga tekanan oli
ca t
a
ini tekanannya dapat di-set sesuai dengan spesifikasi pada service manual.
Tekanan outlet relief valve yang terlalu rendah dapat menyebabkan turunnya
.s
C
w
Tekanan outlet relief valve yang terlalu tinggi dapat menyebabkan oli torque
w
F
18
charging pump. Ketika machine bekerja dengan beban ringan, torque yang
dilipatgandakan sedikit. Sedangkan ketika machine bekerja dengan beban yang
berat, torque yang dilipatgandakan juga besar. Torque yang besar tersebut
dikirim ke transmission. Planetary gear set juga melipatgandakan torque dari
engine .
l
ia
Keuntungan Torque Divider:
Tr
Memindahkan tenaga secara terus-menerus
Menaikkan torque out put
Meredam kejutan 3
Mengijinkan operasi secara Direct Drive
m
o !
co
e
ft.
ca t
Impeller Stator
re
Pada gambar 2.5 berikut, sisi sebelah kiri adalah planetary gear set dan
F
19
Karena sun gear dan impeller dihubungkan dengan flywheel komponen
tersebut berputar sama dan searah dengan putaran engine. Oli masuk ke
torque divider melalui inlet passage kemudian dilempar oleh impeller menuju
kisi-kisi turbine yang mengakibatkan turbine berputar searah dengan impeller
selama tidak ada beban.
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
Ketika machine mendapat beban putaran dari output shaft mulai turun
w
F
sehingga putaran dari planet carrierpun ikut turun. Turunnya putaran planet
PD
carrier mengakibatkan relative motion pada komponen sun gear dan planet
carrier sehingga planet gear berputar. Hal ini menurunkan putaran dari ring
gear dan turbine . Pada kondisi ini torque converter melipatgandakan torque
sedangkan planetary gear set membagi torque.
Pada kondisi stall ( torque converter output shaft berhenti karena beban)
membuat ring gear dan turbine berputar berlawanan dengan putaran dari
engine. Pelipatgandaan torque secara maksimum pada torque divider ketika
ring gear dan turbine mulai berputar berlawanan atau ketika machine
20
mendapat beban. Pada torque divider pembagian penyaluran power 70%
torque converter dan 30% planetary gear set.
Penyaluran tenaga pada torque divider adalah sebagai berikut:
Engine – flywheel - A. Sun gear – planet gear ( carrier) – output shaft.
B. Rotating housing – impeller – turbine – ring gear –
planet gear (carrier) – output shaft.
l
II.3.1 Converter Drive
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
21
melipatgandakan torque antara impeller dan turbine. Output shaft berputar
lebih lambat dibandingkan dengan putaran engine tetapi dapat meningkatkan
torque. Pada kondisi seperti ini machine lebih mengutamakan torque
dibandingkan dengan kecepatan (speed). Dan digunakan selama startup, pada
gigi rendah dan saat perpindahan gigi (shifting).
Converter Drive :
Output shaft berputar lebih lambat dibanding putaran engine
Torque berlipat ganda
l
ia
II.3.2 Direct Drive
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
22
dihubungkan dengan freewheel ( one way clutch) digerakkan dengan tekanan
oli di dalam housing sehingga komponen tersebut berputar dengan rpm hampir
sama dengan engine. Kondisi seperti ini (direct drive) lebih mengutamakan
speed dibandingkan dengan torque . Digunakan pada gigi tinggi dan tenaga
yang dipindahkan sangat efisien.
Direct Drive:
Lockup clutch engaged oleh tekanan oli dari lock up control valve
Output shaft berputar sama dengan putaran engine
l
Stator pada posisi freewheel
ia
Lock up clutch terdiri dari piston, disc dan plate.
Tr
II.3.3 Komponen Torque Converter dengan Lock Up
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
23
Nama–nama komponen pada torque converter, dengan lock up clutch adalah:
Rotating housing Impeller
Turbine Stator
One way clutch (freewheel) Hub
Lock up clutch ( piston, disc dan plate) Carrier
Output Shaft
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
Spline menghubungkan antara stator dengan cam dan cam tidak dapat
PD
berputar. Penghubung antara cam dengan carrier adalah roller. Sisi kiri dari
opening cam lebih kecil dibandingkan dengan sisi kanannya (openings in cam
tirus). Sehingga posisi normal adalah pada sisi kiri (bagian yang lebih kecil).
Ketika kecepatan dari impeller dan turbine rendah maka stator akan tetap diam.
Roller akan tetap pada sisi kiri oleh tekanan dari spring. Pada saat kondisi ini
terjadi hubungan mekanikal antara cam dengan stator. Sehingga stator dapat
mengarahkan oli dari turbine ke impeller untuk melipatgandakan torque.
24
Ketika kecepatan turbine dan impeller naik (direct drive) maka stator
mulai untuk berputar ke arah yang sama dengan putaran impeller dan turbine.
Pada saat stator berputar cam juga ikut berputar. Sehingga gerakan dari cam
dapat menyebabkan roller bergerak ke arah kanan (sisi yang lebih lebar) dan
hubungan antara stator dan carrier terputus. Stator berputar bebas sehingga
tidak dapat mengarahkan aliran oli dari turbine ke impeller. Karena stator
hanya dapat berputar ke satu arah maka komponen ini dinamakan one way
clutch ( freewheel).
l
Keuntungan torque Converter yang menggunakan One Way Clutch:
ia
Melipatgandakan torque pada beban yang tinggi
Tr
Mengurangi kemungkinan terjadinya over heating
Mengurangi penggunaan torque converter
3
m
II.4 Variable Capacity Torque Converter (VCTC)
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
25
Power dari diesel engine dikirim dari flywheel menuju torque converter
atau impeller clutch (VCTC). Torque converter mempunyai dua impeller dan
satu clutch yang digerakkan secara hydraulic, yang mana dapat mereduksi
kapasitas torque converter (membatasi jumlah kenaikan torque ). Kapasitas
torque converter dikontrol secara manual dengan VCTC control lever atau
switch electric . Lokasi dari lever dan switch tersebut terletak pada operator
station.
Power dari output shaft torque converter dikirim pada drive shaft menuju
l
input transfer gear . Output gear dari transfer gear memutar input shaft dari
ia
transmission.
Tr
Transmission output shaft memberikan power kepada idler gear pada
transfer gear menuju output gear pada transfer gear . Output transfer gear
mengirim power pada drive shaft menuju rear drive pinion. Output gear juga
3
mengirim power ke front final drive dan ke rear final drive .
m
o !
co
Keuntungan pemakaian VCTC:
e
ft.
kapasitas besar-kecilnya torque dari torque converter. Hal ini akan menurunkan
slip dari roda dan mengurangi keausan dari roda. Sehingga secara optimal
engine power disalurkan untuk sistem implement .
Jumlah penurunan kapasitas torque converter tergantung pada lever VCTC
pada kabin. Lever dihubungkan dengan load piston pada sequence dan
pressure control valve dengan kabel. Lever ini mengijinkan VCTC beroperasi
pada posisi antar kapasitas minimum dan maksimum.
26
l
ia
Tr
3
m
Gb. 2.11 Torque Converter Dengan Variable Capacity Torque Converter
o !
co
e
(VCTC) DAN Lock Up
ft.
ca t
a
ns
Switch pada lift control lever juga mengontrol kapasitas torque converter.
re
maksimum tanpa terpengaruh dari gerakan wheel torque lever. Ketika switch
C
w
pada posisi OFF kapasitas torque converter kembali pada setting lever.
w
w
F
Torque converter ini punya dua impeller dan clutch yang diaktifkan secara
hydraulic. Oli, dari ratio valve untuk torque converter inlet mengalir melalui
PD
torque converter inlet passage. Oli dikirim ke inner impeller ketika torque
converter minimum capasity. Oli dikirim ke inner impeller dan outer impeller
ketika torque converter maksimum capacity.
Aliran oli di dalam torque converter dari salah satu atau kedua impeller
mengalir ke turbine, kemudian ke stator. Dari stator aliran oli mengalir kembali
ke impeller kemudian ke carrier.
Torque converter beroperasi dengan tekanan untuk mencegah kavitasi.
Tekanan oli yang masuk ke torque converter dikontrol oleh converter inlet ratio
27
valve. Tekanan oli di dalam torque converter dikontrol oleh torque converter
outlet relief valve dengan hambatan sesudahnya.
Tekanan oli yang dikontrol oleh sequence dan pressure control valve
meng- engage-kan outer dan inner impeller sehingga berputar bersama.
Pada tekanan oli maksimum, clutch benar–benar engage sehingga tidak
ada slip pada clutch . Torque converter beroperasi pada maksimum capacity.
Penurunan tekanan oli menyebabkan clutch slip . Semakin banyak clutch slip
semakin banyak juga penurunan kapasitas dari torque converter. Pada
l
minimum tekanan, outer impeller tidak berhubungan dengan inner impeller
ia
sehingga torque converter minimum capacity.
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
28
POWER TRAIN
III. TRANSMISSION
Seperti telah dijelaskan pada bagian awal, Caterpillar menggunakan tiga
jenis transmission yaitu:
Direct drive Transmission
Power Shift Transmission
l
Hydrostatic Transmission
ia
Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis transmission tersebut.
Tr
III.1 DIRECT DRIVE TRANSMISSION
Direct drive transmission adalah transmission yang menggunakan
3
flywheel clutch sebagai media penghubung dan pemutus antara engine dengan
m
o !
transmission. Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna
co
e
pada saat awal machine akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi (gear
ft.
ca t
a
shifting).
ns
re
Sliding Gear
w
w
Collar Shift
w
F
Synchromesh
PD
l
ia
Tr
3
Gb. 3.1 Sliding Gear
m
o !
co
e
III.1.2 Collar Shift/Constant Mesh
ft.
ca t
a
mundur.
PD
30
l
ia
Tr
Gb. 3.2 Collar Shift/Constant Mesh
3
m
o !
III.1.3 Synchromesh
co
e
ft.
31
III.2 Power Shift Transmission
Power shift transmission adalah transmission yang menggunakan clutch
fluida dimana perpindahan giginya langsung tanpa harus memutuskan
hubungan antara engine dengan transmission (on the go shifting). Hal ini
mempermudah pada saat pengoperasiannya. Transmission ini diaplikasikan
pada machine yang sering berubah kecepatan dan arah maju mundurnya serta
beban kerja yang relatif berubah-ubah dan berat.
Adapun jenis dari powershift transmission adalah sebagai berikut:
l
Planetary Gear Set
ia
Counter Shaft
Tr
Untuk meng- engaged-kan clutch dipakai transmission control valve ,
jenisnya antara lain:
Konvensional control valve
3
Electric control valve dengan on / off solenoid
m
o !
co
Individual clutch modulation (ICM)
e
ft.
dengan cara meng-engaged -kan disc dan plate sehingga salah satu dari
w
transmission. Bagian-bagian dari planetary gear set adalah sun gear, planet
PD
32
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
output transmission menuju ke bevel gear untuk track type dan differential
w
F
untuk wheel type. Pada gambar di atas terlihat ada 5 clutch yaitu:
PD
Syaratnya power shift transmission bisa masuk gigi adalah harus ada 2-
clutch yang engaged yaitu satu speed clutch dan satu directional clutch.
33
III.2.2 Counter Shaft
Counter Shaft Power Shift Transmission menggunakan constant mesh
seperti pada direct drive tetapi pada jenis ini menggunakan clutch pack .
Transmission jenis ini biasanya digunakan pada machine backhoe loader.
Keuntungan transmisi jenis ini menggunakan sedikit spare part sehingga
ringan.
Gambar berikut ini menunjukkan empat speed forward dan tiga speed
reverse pada countershaft transmission.
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
34
III.2.3 Transmission Control Valve
III.2.3.1 Konvensional Control Valve-Transmission Hydraulic Control
Valve
Valve ini terdiri dari 5 komponen utama yaitu:
Speed selector spool valve, untuk mengarahkan oli ke speed clutch.
Modulation relief valve & load piston, membatasi tekanan oli maksimum
dan menjaga kenaikan tekanan secara bertahap di dalam sistem.
Ratio valve, membatasi maksimum tekanan oli yang mau masuk ke
l
dalam torque converter .
ia
Differential valve, menjaga perbedaan tekanan oli yang konstan antara
Tr
speed clutch dan directional clutch.
Directional selector spool valve, mengarahkan oli ke directional clutch
spool valve.
3
m
o !
co
Istilah pada tekanan oli transmission:
e
ft.
Modulation relief valve menerima oli dari pompa transmisi yang melewati
w
F
power train filter. Valve ini adalah spool type dan memberikan oli ke torque
PD
converter circuit . Spool ini terdiri dari check valve ( ball type) yang diberi lubang
kecil di dalamnya (orifice) supaya gerakan dari valve ini dapat dikontrol secara
perlahan (gradual ).
Tekanan oli yang ada di speed clutch tergantung tekanan spring yang
ada di load piston. Ketika load piston berada pada posisi paling kanan (hanya
tekanan spring) tekanannya relatif rendah dan tekanan ini dinamakan initial
pressure atau primary pressure . Atau dengan kata lain tekanan saat pertama
kali memodulasi (naik secara perlahan).
35
Selanjutnya saat load piston mulai bergerak ke arah kiri oleh dorongan
oli dan spring tention secara perlahan akan naik. Bersamaan dengan hal ini
tekanan pada modulation relief valve naik secara bertahap sampai batas yang
ditentukan.
Differential valve menurunkan tekanan oli di P1 untuk meng- engaged-
kan directional clutch. Karena tekanan oli di speed clutch lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan oli di directional clutch maka speed clutch
engaged lebih dahulu dibandingkan directional clutch.
l
Pada power shift transmission syaratnya untuk bisa masuk gigi harus
ia
ada dua clutch yang engaged yaitu satu speed clutch dan satu directional
Tr
clutch. Pada gigi neutral hanya satu clutch yang engaged .
Kesimpulan:
3
Torque converter inlet relief valve dikontrol oleh tekanan oli P1.
m
o !
co
Modulation relief valve membatasi tekanan oli di speed clutch.
e
ft.
Tekanan oli di P1 tidak dapat di-adjust dan hanya initial pressure yang
ca t
a
bisa di adjust dengan cara menambah atau mengurangi shim yang ada
ns
re
di load piston.
Differential valve mempunyai 4 fungsi yaitu:
.s
C
w
Gambar berikut ini menunjukkan posisi control valve pada posisi neutral.
36
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
Keterangan:
PD
38
Berikut merupakan gambar Transmission Control Valve pada Wheel Loader
Ketika Neutralizer Valve diaktifkan.
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
Gb. 3.8 Transmission Control Valve pada Wheel Loader Ketika Neutralizer
PD
Valve diaktifkan
Ketika brake kiri diinjak (diaktifkan) tekanan yang berasal dari brake
system menekan spool yang ada di neutralizer valve untuk melawan spring.
Sehingga tekanan oli yang ada pada directional clutch (P2) dibuang ke tangki.
Akibatnya transmission control valve hanya meng- engaged-kan speed clutch
dan transmission ke posisi neutral. Dengan kata lain pedal brake kiri pada
wheel loader untuk me- neutral-kan transmission pada saat loading (mengambil
39
muatan). Tujuannya adalah agar tenaga dari engine dapat diprioritaskan
seoptimal mungkin ke implement.
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
yang baru ini tekanan oli di P1 dan P2 bertahap naik dari initial pressure ke
w
di speed dan directional slip. Tekanan P1 selalu berbeda secara konstan dengan
PD
40
III.2.3.2 Electric Transmission Control Valve dengan ON/OFF Solenoid
Transmission control valve jenis lain adalah elektrik transmission control
valve dengan on/off solenoid . Fungsi dari on/off solenoid tersebut adalah
sebagai pengganti dari lingkage (kabel penggerak dari spool). Pada gambar
tersebut terdapat 5 on/off solenoid yaitu:
Solenoid untuk gigi maju (forward)
Solenoid untuk gigi mundur (reverse)
Solenoid untuk clutch 1
l
Solenoid untuk clutch 2
ia
Solenoid untuk clutch 3
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
Oli dari pompa power train mengalir melewati transmission filter menuju
priority valve ke transmission control valve dan stand by di tiap-tiap solenoid.
Apabila ada 2 (dua) solenoid yang energized (diaktifkan) maka transmission
posisi masuk gigi (in gear). Kemudian dari ratio valve di dalam transmission
control valve oli menuju torque converter dan digabung dengan oli dari torque
converter charging pump.
41
PD
42
F
C
w r
w e
w
.s a
ca t
ns e
o !ft. 3
co
m Tr
ia
l
III.2.3.3 Transmission ICM Hydraulic System
Transmission control valve jenis ini biasa dipakai pada off high way
truck , articulated dump truck, scrapper dan lain–lain. Pada control valve jenis
ini setiap clutch mempunyai satu control valve (modulation relief valve & load
piston). Makanya disebut ICM (Individual Clutch Modulation). Masing–masing
individual control valve tersebut diberi tanda dengan huruf A sampai dengan H
( station A – H). Tiap–tiap station mempunyai tekanan oli yang berbeda
sehingga tekanan oli disetiap clutch pun berbeda juga.
l
Pada gambar terlihat ada 3 solenoid yaitu: lock up solenoid, downshift
ia
solenoid, upshift solenoid. Apabila lock up solenoid aktif maka torque converter
Tr
akan direct drive dan hal ini terjadi pada gigi tinggi. Apabila terjadi perpindahan
gigi ( transmission shifting) maka lock up solenoid akan di– off kan sementara.
Down shift solenoid akan aktif pada saat perpindahan dari gigi besar ke gigi
3
rendah (2 ke 1, 1 ke R dst.). Sedangkan up shift solenoid akan aktif pada saat
m
o !
co
perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi (1 ke 2, 2 ke 3 dst.). Pengontrolan
e
ft.
Transmission Control).
ns
re
43
PD
44
F
C
w r
w e
w
.s a
ca t
ns e
o !ft. 3
co
m Tr
ia
l
III.2.3.4 Electronic Clutch Pressure Control (ECPC)
Electronic clutch pressure control dipakai pada machine D6R, 966G dan
lain–lain. Sama halnya dengan ICM control valve yaitu setiap clutch mempunyai
satu control valve. Pengaturan tekanan oli diatur oleh besar kecilnya arus listrik
yang mengalir ke masing–masing solenoid. Sedangkan arus listrik yang
mengalir ke solenoid diatur oleh ECM (electronic control module).
Keuntungan dari transmission dengan menggunakan ECPC adalah:
Tidak menggunakan mechanical lingkage
l
Peng-adjust -an dilakukan secara electronic
ia
Perubahan design dan sistem terbaru diperbaharui dengan software
Tr
Mengurangi kejenuhan pada operator
Perpindahan gigi yang lebih halus
Mudah dalam melakukan trouble shooting
3
Berikut adalah gambar proportional solenoid yang mengatur besarnya tekanan
m
o !
co
oli pada clutch .
e
ft.
ca t
a
ns
re
SUPPLY
OIL
.s
C
w
TO
w
CLUTCH
w
F
TO
PD
DRAIN
TRANSMISSION
MODULATING
VALVE
45
PD
46
F
C
w r
w e
w
.s a
ca t
ns e
o !ft. 3
co
m Tr
ia
l
III.3 HYDROSTATIC TRANSMISSION
Hydrostatic transmission adalah transmission yang mentransfer tenaga
dengan menggunakan hydraulic system. Keuntungannya adalah:
Kontrol kecepatannya secara variable
Pemanfaatan horse power dari engine sangat maksimal
Kesesuaian maksimal antara drawbar pull dan travel speed
Counter rotation control (perputaran track berlawanan arah saat
berbelok)
l
Cocok untuk machine dengan minimum travel
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
47
III.4 POWER TRAIN HYDRAULIC SYSTEM
Gambar berikut adalah power train hydraulic system pada track type
tractor. Oli dari transmission charging pump mengalir ke filter menuju priority
valve. Fungsi dari priority valve adalah memprioritaskan oli ke steering dan
brake sistem sebelum ke sirkuit transmission.
Dari priority valve oli mengalir ke transmission control valve untuk meng-
engaged-kan clutch . Dari komponen ratio valve yang ada di dalam transmission
control valve oli mengalir ke torque converter . Tekanan oli yang ada di dalam
l
torque converter dijaga oleh torque converter outlet relief valve dan selanjutnya
ia
mengalir ke cooler untuk didinginkan. Dari cooler, oli mengalir menuju
Tr
transmisson untuk lubrikasi komponen di dalam planetary gear komponen serta
bearing.
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
Gb. 3.14 Power Train Hydraulic System pada Track Type Tractor
48
PD
49
F
C
w r
w e
w
.s a
ca t
ns e
o !ft. 3
co
m Tr
ia
l
III.4.1 Oil Filter
Penggantian power train filter harus sesuai dengan OMM (Operation
Maintenance manual) pada service manual, agar oli yang masuk ke
transmission hydraulic system tetap terjaga kebersihannya.
Tekanan oli dari pompa power train masuk lewat inlet passage kemudian
masuk ke housing dan keluar ke outlet passage melewati element. Apabila
element kotor, tekanan oli yang ada di dalam filter akan naik sehingga bypass
valve membuka dan oli keluar menuju outlet passage tanpa disaring dahulu.
l
Hal ini, dapat mengakibatkan kerusakan komponen secara dini pada sistem
ia
transmission hydraulic.
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
50
POWER TRAIN
IV. DIFFERENTIAL
Fungsi dari differential adalah menghantarkan tenaga dari transmission ke
final drive kiri dan kanan. Differential dipasang pada machine yang
menggunakan roda sedangkan bevel gear dipasang pada machine dengan
track. Jenis–jenis differential adalah:
Konvensional differential ( standard differential)
l
ia
Nospin differential
Limited slip differential
Tr
Differential lock
pada machine dengan 4 wheel drive. Pada Off High Way Truck yang
a
ns
Traction Aid).
.s
C
w
w
w
F
PD
51
l
ia
Tr
Gb. 4.2 Standard Differential
kecepatan yang sama dalam kondisi apapun. Differential ini secara efektif
ca t
a
mengunci seluruh roda dan mengalirkan sampai 100% dari torque yang
ns
re
tersedia ke salah satu roda bila diperlukan. Ketika berbelok, roda luar menjadi
tidak terhubung (disengaged) dan berputar lebih cepat kemudian mengalirkan
.s
C
w
torque ke roda yang berputar lebih pelan. Differential ini biasanya dipakai pada
w
machine wheel loader, intregated tool carrier, landfill compactor dan lain–lain.
w
F
PD
52
IV.3 Limited Slip Differential
Limited slip differential merupakan jenis differential yang dapat
mengunci (locking type) yang dirancang untuk menyalurkan tenaga yang sama
ke kedua roda. Limited slip differential ini dapat menyalurkan tenaga yang
hilang dari sisi yang bertraksi kecil ke sisi yang bertraksi besar. Differential ini
merupakan pengembangan langsung dari standard differential . Komponen
utama pada limited slip differential antara lain: side gear, clutch pack , pinion
gear , pinion shaft dan actuator housing. Differential jenis ini biasanya dipakai
l
pada machine wheel loader, integrated tool carrier dan yang lainnya.
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
Sistem ini tidak secara otomatis bekerja tetapi dikontrol oleh operator.
Bila lock diaktifkan maka roda kiri dan roda kanan akan berputar dengan torque
yang sama. Bila lock tidak diaktifkan maka sistemnya sama dengan
conventional differential.
Nama–nama komponen dari differential antara lain: pinion, bevel gear,
carrier, speeder gear dan side gear .
53
PD
F
w
C
w re
w a
.s
54
ca t
ns e
o !
V. FINAL DRIVE
Final drive adalah komponen dari power train sebagai penggerak akhir
yaitu menuju roda atau track. Fungsinya adalah melipatgandakan torque yang
paling akhir. Macam–macam final drive yang dipakai oleh Caterpillar yaitu:
Single reduction
l
Double reduction
ia
Planetary gear set
Tr
Final drive yang single dan double reduction sudah jarang dipakai karena
konstruksinya memerlukan tempat yang lebar. Sebaliknya jenis final drive yang
3
menggunakan planetary banyak dipakai oleh Caterpillar karena kelebihannya.
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
55
Pada gambar di atas power dari transmission dikirim ke differential dan
menuju ke final drive melalui komponen final drive shaft. Gambar di atas adalah
double reduction planetary gear set. Dari final drive shaft power masuk sebagai
sun gear pada first reduction planetary gear. Ring gear adalah komponen yang
statis, sehingga outputnya adalah carrier. Dari carrier pada first reduction
planetary gear power dikirim ke second reduction planetary gear sebagai sun
gear.
Pada second reduction planetary gear ring gear sama yaitu sebagai
l
komponen yang statis. Sehingga carrier adalah outputnya dan lang sung
ia
terhubung ke final drive wheel. Dan selanjutnya power dikirim ke roda. Final
Tr
drive tipe ini dipakai di off high way truck.
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
56
POWER TRAIN
l
Steering clutch & brake
ia
Steering dengan track motor
Tr
VI.1.1 Differential Steering
3
Differential steering dipakai pada track type tractor contohnya D6 H, D8
m
N dan sebagainya. Keuntungan dari differential steering dibandingkan dengan
o !
co
e
steering clutch & brake adalah:
ft.
ca t
memperoleh pasokan tenaga tambahan dari steering motor. Steering motor ini
PD
menaikkan kecepatan putar pada salah satu track dan mengurangi kecepatan
track yang lainnya. Dengan demikian pasok tenaga terhadap masing–masing
track tidak pernah terhenti. Pada saat tractor berjalan lurus motor steering
tidak lagi digunakan.
Steering motor pada differential steering ini digerakkan oleh pompa
hydraulic. Pengontrolan arah belok dari tractor dikendalikan cukup dengan satu
tangan yaitu dengan cara menarik atau mendorong tuas dari steering.
57
l
ia
Tr
Gb. 6.1 Differential Steering
m
o !
planetary. Terdapat dua input tenaga pada planetary gear set tersebut yaitu
co
e
dari transmission dan dari steering motor. Ketiga planetary gear set tersebut
ft.
ca t
Steer Planetary
re
Steer planetary digerakkan oleh motor steering melalui bevel pinion gear
.s
C
Drive Planetary
Drive planetary digerakkan oleh transmission output shaft melalui transfer
gear, bevel pinion gear dan bevel ring gear . Planetary ini menyalurkan
tenaga untuk menggerakkan tractor lurus ke depan atau ke belakang.
Equalizing Planetary
Equalizing planetary mengubah input torque rendah (kecepatan tinggi)
menjadi output kecepatan rendah dengan torque tinggi ke final drive
sebelah kanan.
58
VI.1.2 Steering Clutch & Brake
Steering clutch menyalurkan tenaga dari bevel gear ke final drive dan
juga membelokkan machine. Clutch ini diaktifkan secara hydraulic. Pada track
type tractor yang menggunakan steering clutch & brake mempunyai steering &
brake control valve. Valve ini mempunyai tugas untuk mengarahkan dan
mengatur takanan oli yang masuk ke steering clutch & brake .
Berikut gambar steering & brake control valve
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD
59
memutar clutch housing tersebut ketika clutch disc ditekan ke arah plate oleh
piston. Kemudian tenaga diteruskan ke output hub melalui clutch housing .
Piston menekan disc dan plate bersama–sama untuk menghubungkan
input hub dengan clutch housing . Tenaga hydraulic digunakan untuk
menggerakkan piston Steering clutch ini engaged oleh tekanan oli dan release
oleh tekanan spring.
Clutch brake terdiri dari Belleville spring , brake plate, brake disc, piston
brake dan brake housing . Sistem brake ini engaged oleh tekanan spring dan
l
release oleh tekanan oli.
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
60
l
ia
Tr
Gb. 6.4 Travel Brake Valve
3
m
TRAVEL MOTOR BRAKE VALVE
o !
co
Travel Position
e
Line Relief Valve
ft.
ca t
Counter Balance
w
F
Valve
Brake Release
PD
l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
Contracting band, rem ini banyak digunakan pada track type tractor.
.s
C
w
Caliper disc, rem jenis ini sering disebut dengan rem cakram. Saat
diaktifkan brake pads pada caliper menjepit disc / cakram yang
berhubungan dengan roda yang berputar
62
l
ia
Tr
3
Gb. 6.7 Caliper Disc
m
o !
co
e
Multiple discs, sistem ini mempunyai beberapa steel plate yang
ft.
ca t
a
menahan gerakan machine agar dapat berhenti. Sistem ini ada dua
w
w
ma cam yaitu sistem kering dan sistem yang direndam dengan minyak
w
F
pelumas.
PD
63
l
ia
Tr
3
m
o !
co
Gb. 6.8 Multiple Discs
e
ft.
ca t
a
64
POWER TRAIN
1. Power train adalah rangkaian penerus tenaga mulai dari engine sampai
ke final drive.
l
ia
dua cara yaitu mechanically dan hydraulically.
Tr
3. Torque converter berfungsi menaikkan torque dan menaikkan
horsepower.
3
m
o !
4. Power shift transmission terdiri atas susunan beberapa planetary gear
co
e
set yang dilengkapi dengan clutch pack .
ft.
ca t
a
ns
5. Urutan nomor clutch pack pada power shift transmission dimulai dari sisi
re
10. Power output dari torque converter keluar melalui bagian impeller.
65
POWER TRAIN
l
a. Impeller c. stator
ia
b. Turbine d. carrier
Tr
13. Komponen-komponen yang terdapat pada planetary gear set kecuali:
a. sun gear c. planet gear
b. ring gear d. sun carrier
3
14. Agar suatu planetary gear set dapat menghasilkan output maka selain diberi
m
o !
input putaran maka:
co
e
ft.
bebas
15. Yang menghubungkan engine dengan transmission pada machine Caterpillar
.s
C
w
kecuali:
w
l
21. Safety protection valve pada transmission control valve dilakukan oleh:
ia
a. load piston c. differential valve
Tr
b. ratio valve d. priority valve
22. Urutan kerja pada waktu shifting atau pemindahan gigi adalah:
a. P1 engage sebelum P2
b. P1 engage sesudah P2
3
m
o !
co
c. P1 engage bersama-sama dengan P2
e
ft.
23. Pada machine track type tractor yang dilengkapi dengan komponen ini maka
ca t
a
tersebut adalah:
a. directional control valve c. priority valve
.s
C
w
67
Tabel untuk soal no. 25 dan 26
Clutch Engage Gear
3 Neutral
2&5 1st Forward
2&4 2 nd Forward
2&3 3rd Forward
1&5 1st Reverse
1&4 2nd Reverse
l
1&3 3rd Reverse
ia
Tr
25. Dari tabel di atas, pada saat clutch no. 2 dan no. 3 engage,
transmission berada pada kondisi:
a. Neutral
b. 2nd forward
3
c. 3rd forward
d. 3rd reverse
m
o !
co
27. Dari tabel di atas bila pada posisi 2 nd forward dan pada 2 nd reverse machine
e
ft.
tidak dapat maju mundur maka kemungkinan problem terjadi pada clutch
ca t
a
ns
no:
re
a. 2 c. 4
.s
b. 3 d. 1
C
w
28. Pada track type tractor transmission control valve oli yang masuk ke torque
w
68
b. Standard differential d. Limited slip differential
31. Jenis Torque converter yang dapat direct drive adalah:
a. Torque Converter c. VCTC
b. Torque Divider d. Torque converter dengan
Lock Up
32. Melipatgandakan torque yang paling akhir adalah tugas dari komponen:
a. Torque Converter c. Final drive
b. Differential d. Torque Divider
l
33. Keuntungan dari differential steering adalah:
ia
a. Kecepatan tractor tidak sama ketika berbelok
Tr
b. Banyak muatan ketika berbelok
c. Kebolehan bermanuver secara lebih akurat
d. Arah gerak tractor dapat dikendalikan dengan dua handle
3
34. Untuk mencegah terjadinya engine overspeed pada saat turunan pada
m
o !
co
Caterpillar machine dipasang:
e
ft.
35. Untuk me-neutral-kan transmission pada saat Loade r sedang loading, pada
transmission dipasang:
.s
C
w
valve
w
F
36. Apabila sun gear sebagai driving member dan carrier adalah komponen
yang diam ( hold) maka driven member- nya adalah:
a. Planet gear dan increase speed c. Ring gear dan increase speed
b. Ring gear dan reduce speed d. Sun gear dan reduce speed
37. Jenis transmission yang mempunyai jumlah proportional solenoid sama
dengan jumlah clutchnya adalah:
a. Power shift transmission c. ICM transmission
b. Direct drive transmission d. ECPC transmission
69
Gambar untuk soal no. 38-40
l
ia
Tr
C
3 D
m
o !
co
e
ft.
a. A c. C
ns
re
b. B d. D
39. Komponen turbine pada gambar di atas adalah:
.s
C
w
a. A c. C
w
b. B d. D
w
F
PD
SELAMAT MENGERJAKAN
70