Histologi Sistem Respirasi
Histologi Sistem Respirasi
Histologi Sistem Respirasi
OUTLINE
Pendahulan
Ekstrapulmonal
Intrapulmonal
Sistem Respirasi Zona Respirasi
Sistem Pernapasan
Bawah
trakea, bronkus, bronkiolus,
pulmo
Zona Respirasi
bronkiolus respiratorius, duktus
alveolar, dan alveoli
South Dakota State University [image on the Internet]. 2013 [updated 2013 Dec 17; cited 2014 May 07].
Available from: http://wiki.sdstate.edu/@api/deki/files/1012/=conducting_zond_and_respiratory_zone.jpg
Support
Hyaline cartilage
Glands
Sebaceous and sweat
glands
Epithelium
Stratified
squamous
keratinized
Respiratory
Cell Types
Epidermal
Additional Features
Vibrissae
Nasal cavity:
respiratory
Seromucous glands
Erectile-like tissue
Nasal cavity:
olfactory
Bone
Bowman's glands
(serous)
Olfactory
Olfactory, sustentacular,
and basal
Olfactory vesicle
Nasopharynx
Skeletal muscle
Seromucous glands
Respiratory
Larynx
Mucous and
seromucous glands
Trachea and
primary bronchi
Mucous and
seromucous glands
Respiratory
stratified
squamous
nonkeratinized
Respiratory
Support
Secondary
(intrapulmonary)
bronchi
Glands
Epithelium
Cell Types
Additional Features
Respiratory
Basal, goblet,
ciliated, brush,
serous, and DNES
(Primary)
bronchioles
Smooth muscle
No glands
Simple columnar
to simple
cuboidal
Less than 1 mm in
diameter; supply air to
lobules; two ribbons of
helically oriented smooth
muscle
Terminal
bronchioles
Smooth muscle
No glands
Simple cuboidal
Support
Glands
Epithelium
Cell Types
Additional Features
Respiratory
bronchioles
No glands
No glands
Highly attenuated
simple squamous
Alveolar sacs
No glands
Highly attenuated
simple squamous
Clusters of alveoli
Alveoli
No glands
Highly attenuated
simple squamous
200 m in diameter;
have alveolar
macrophages
EPITEL RESPIRATORIUS
Epitel silindirs /bertingkat/berlapis
semu bersilia dan bersel goblet
Melapisi hampir seluruh zona konduksi
EPITEL OLFAKTORIUS
Melapisi: bagian atap cavum nasal, bagian superior
septum nasal, dan concha superior, dengan ketebalan
60 m.
Terdiri atas tiga jenis sel :
1.
2.
3.
CAVUM NASAL
Dilapisi oleh sel respiratorius (kec.
vestibulum nasal dan daerah
olfaktorius)
Semakin posterior cavum nasal semakin
memiliki banyak sel goblet
Lamina propria:
memiliki banyak pembuluh darah (pleksus
arteri dan sinus venosus), terutama pada
bagian conchae dan septum nasal anterior,
kelenjar seromukosa, dan
elemen elemen limfoid (nodul limfoid, sel
mast, sel plasma).
CAVUM NASAL
Antibodi diproduksi oleh sel plasma
(IgA,IgG,IgE) untuk memproteksi mukosa
dalam melawan serangan antigen dan
invasi mikroba.
Pendarahan hidung (epistaxis) terjadi
pada Kiesslebachs area, daerah
anteroinferior dari septum nasal yang
merupakan daerah yang beranastomosis
dengan arteri arteri pensupply mukosa
SINUS PARANASAL
Terdiri dari sinus : frontalis, ethmoid, sphenoid,
dan maksilaris
Lapisan epitel pernapasan dari sinus paranasal,
mirip dengan rongga hidung.
EPIGLOTIS
Memiliki 2 buah permukaan
Permukaan lingual : epitel
skuamosa tanpa keratin
Permikaan laringeal : epitel
respiratorius
TRAKEA
Epitel respiratorius
Lamina propria: kelenjar
campuran (serosa dan
mukosa)
Pars kartilaginea : kartilago
hialin yang berbentuk cincin
Pars membranasea : otot
polos dan kelenjar campuran.
BRONKUS EKSTRAPULMONER/PRIMER
Struktur identik dengan trakea,
yang membedakan adalah
diameternya.
Terdapat arteri dan vena pulmonal
serta pembuluh limfe
Bronkus kanan lebih lurus dari
bronkus kiri
BRONKUS INTRAPULMONER/SEKUNDER
Epitel respiratorius yang
berlipat lipat
Lamina proprianya
terdapat kelenjar
campuran (G)
Lempeng kartilago hialin
uncontinous (C)
BRONKIOLUS
Merupakan cabang bronkus
intrapulmonar.
Ukuran bronkiolus semakin ujung
semakin kecil, epitelnya semakin
tipis, sel goblet yang dimiliki akan
semakin berkurang.
BRONKIOLUS TERMINALIS
Merupakan bagian akhir sistem
respirasi zona konduksi
Epitel kuboid selapis, belum
terdapat bukaan alveolus, sel clara
sudah dapat ditemukan
SEL CLARA
BRONKIOLUS RESPIRATORIUS
Epitel selapis kuboid
bersilia bersel clara.
Dibawah epitelnya
terdapat jaringan
ikat dan otot polos.
ALVEOLUS
Terdiri dari
Sel pneumosit tipe I:
berbentuk gepeng
Sel pneumosit tipe II:
berbentuk bulat, berfungsi
untuk mensekresi surfaktan
Makrofag alveolar/Dust
cell: sel debu, memfagosit
benda asing
STIGMA ALVEOLUS
Lubang penghubung
antar alveolus.
Fungsi :
Menyeimbangkan
tekananan antar alveolus
Sebagai sirkulasi
kolateral alveolus yang
tersumbat
Penyebaran kuman
infeksi
PLEURA
Memiliki 2 lapis sel :
Lapis parietal
Lapis visceral
Struktur penyusun :
(M) mesotel, jaringan ikat fibroelastin
(kolagen dan elastin)
Sel fibroblast dan makrofag
(A) arteri, (V) vena, kapiler darah dan (L)
limfe
Otot polos
REFERENSI
Gartner L P, Hiatt J L. Color Textbook of Histology. 3rd Edition. Netherlands:
Saunders/Elsevier, 2007.
Mescher A L. Junqueira's Basic Histology. 12th Edition.US: The McGraw-Hill
Companies, 2010.
Ross M H, Pawlina W. Histology: Text and Atlas with Correlated Celland Molecular
Biology. 6th Edition. US: Lippincott Williams & Wilkins, 2011.