Tugas It Kelmopok 1
Tugas It Kelmopok 1
Tugas It Kelmopok 1
2017
2
ABSTRACT
sepsis that can cause mortality. The objective of this study was to know something
this case. This retrospective descriptive study was conducted from September
2014 to October 2014 using a total sampling technique. Data was taken from
medical records by the period from 1st of January 2013 to 31th of December
2013. Peritonitis prevalence in men (68,4%) was higher than women (31,6%).
Most common age group is 10-19 years old (24,5%). Secondary peritonitis due to
perforation of the appendix is the most common type of peritonitis (53,1%). Most
appendectomy (64,3%). Most hospitalization length was 4-7 days (45,9%). The
hospital is mostly alive (85,7%).Conclusion from this study is that peritonitis may
3
ABSTRAK
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan peritonitis agar dapat mencegah dan
retrospektif ini telah dilakukan dari September 2014 sampai Oktober 2014 dengan
teknik total sampling. Data yang diambil merupakan kasus pasien peritonitis yang
dirawat inap di Bagian Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang, kemudian dilakukan
Kelompok usia terbanyak adalah 10-19 tahun (24,5%). Peritonitis sekunder umum
7 hari (45,9%). Frekuensi pasien peritonitis menurut kondisi keluar sebagian besar
dalam keadaan hidup (85,7%). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah bahwa peritonitis dapat dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin,
penyebab peritonitis, tatalaksana, lama rawatan dan kondisi saat keluar dari rumah
sakit
4
DAFTAR ISI
bab I pendahuluan........................................................................................1
2.1 Allahuakbar....................................................................................2
bab III...........................................................................................................3
3.1 Alhamdulillah.................................................................................3
daftar pustaka...............................................................................................4
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
1
BAB I
PENDAHULUAN
tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut bagian
dalam. Lokasi peritonitis bisa terlokalisir atau difus dan riwayat akut atau
kronik.
abdomen. Akut abdomen adalah suatu kegawatan abdomen yang dapat terjadi
karena masalah bedah dan non bedah. Peritonitis secara umum adalah
tersebut disebabkan akibat suatu proses dari luar maupun dalam abdomen.
Proses dari luar misalnya karena suatu trauma, sedangkan proses dari dalam
primary peritonitis.
2
kondisi komorbid.
asing seperti yang berasal dari perforasi apendiks, asam lambung dari
dunia adalah 5,9 juta kasus. Di Republik Demokrasi Kongo, antara 1 Oktober
dan 10 Desember 2004, telah terjadi 615 kasus peritonitis berat (dengan atau
tanpa perforasi), termasuk 134 kematian (tingkat fatalitas kasus, 21,8%), yang
Terdapat 897 pasien peritonitis dari 11.000 pasien yang ada. Angka
(4562 orang).
Peritonitis dapat mengenai semua umur dan terjadi pada pria dan
wanita. Penyebab peritonitis sekunder yang bersifat akut tersering pada anak-
kejadian 0,4-2% dari seluruh kasus tuberkulosis. Pada saat ini dilaporkan
Desember 2013 terdapat 144 kasus peritonitis yang dirawat inap. Kasus
peritonitis yang didata berasal dari bagian Bedah RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
4
Pendataan yang lebih lengkap dan lebih baik diperlukan untuk dapat
Sumatra Barat. Pendataan yang lebih baik pada umumnya dapat membantu
I.2.1 Tujuan
I.2.2 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kuman yang masuk banyak, biasa dari GIT dan imun klien
b. Kuman campuran, aerob dan anaerob
c. Adanya Sumber infeksi intra peritoneal; appendiksitis,
divertikulitis, salpingitis, kolesistitis, pankreatitis dan sebagainya
d. Dapat dari trauma yang menyebabkan ruptur pada GIT atau
perforasi setelah endoskopi, biopsy, atau polipektomi endoskopik
e. Dapat terjadi keganasan GIT
f. Tertelannya benda asing dan tajam
g. Sangat nyeri
h. Tidak berani bergerak saat tidur
i. Napas pendek
j. Awalnya tensi turun sedikit dan nadi lebih cepat, kemudian masuk
dalam renjatan dengan nadi kecil dan lebih cepat
k. Hipovolemia
l. Abdomen tegang
a. Adhesi.
b. Obstruksi intestinal rekuren.
9
BAB III
III.1 Hasil
Penelitian ini telah dilakukan berdasarkan data rekam medis dari bagian
Desember 2013. Data yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak
96 kasus peritonitis.
Kelompok Umur
f (%)
(Tahun)
0-9 11 11,2
10-19 24 24,5
20-29 23 23,5
30-39 11 11,2
40-49 10 10,2
50-59 7 7,1
60-69 8 8,2
70-79 3 3,1
>=80 1 1,0
Total 96 100,0
Total 98 100,0
kelompok umur 10-19 tahun, yaitu 24,5%. Peringkat kedua adalah kategori
20-29 tahun (23,5%), kemudian diikuti oleh kelompok umur 0-9 tahun dan
30-39 tahun (11,2%), 40-49 tahun (10,2%), 50-59 tahun (7,1%), 60-69 tahun
orang (64,3%).
12
III.2 Pembahasan
walaupun demikian masih terdapat data yang tidak lengkap untuk beberapa
antara laki-laki dan perempuan adalah 2,16:1 hasil ini sesuai dengan
perempuan (40%).
laki dan perempuan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa laki-laki lebih
Berdasarkan kelompok usia dapat dilihat bahwa peritonitis sering terjadi pada
kelompok usia 10-19 tahun yaitu 24 orang (24,5%). Hasil ini sesuai dengan
bervariasi dari 6-82 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Mulari dan
pasien dengan rentang 18-90 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Sotto et
Malawi dari 190 pasien terdapat 22% akibat apendisitis. Hal ini berbeda
kasus (41%) dari 50 kasus serta dengan penelitian oleh Sotto et al yang
Hasil ini sejalan dengan penelitian Sahu et al yaitu pada 42 kasus peritonitis
Catania, Italia yaitu 110 pasien peritonitis diberikan terapi konservatif dan
terjadi atau bahkan telah terjadi sepsis. Berdasarkan etiologi pasien peritonitis
sekunder umum yang dirawat di bangsal RSUP Dr. Djamil Padang adalah
pengobatan konservatif.
saat yang tepat dan tindakan operatif yang cepat serta infeksi post operatif
perawatan yang lama. Pada penelitian ini didapatkan empat pasien yang
akan kecil dari 30-40% apabila ditangani dengan teknik operasi yang tepat
III.3.2 Populasi
III.3.3 Sampel
a. Jenis Kelamin
b. Umur
c. Diagnosa
d. Lama Perawatan
e. Terapi Pengobatan
18
ke lembar pendataan.
BAB IV
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
Bagi Masyarakat
penyakit peritonitis
kasus ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, I. (2017). Buku Ajar Kecantikan Alamak Oeg Oeg Alamak alakmak
alamak yaa yaay yaaa. Blitar: EGC.
LAMPIRAN