Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tingkat Depresi Pada Ibu Yang Memiliki Anak Leukemia Limfoblastik Akut Di Ruang Rawat Estella Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

TINGKAT DEPRESI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK


LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI RUANG RAWAT ESTELLA
RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

Rizky Maulyda
Christofel Elim
Lisbeth F. J. Kandou
Neni Ekawardani

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: maulydarizky@yahoo.co.id

Abstract: Depression is a mental disorder characterized by sadness, loss of interest or pleasure,


feelings of guilt, sleep disturbed or appetite, feelings of fatigue, and lack of concentration. Acute
Lymphoblastic Leukemia (ALL) becomes the most frequent cancer suffered by children. The
diagnosis of cancer results in sense of fear and despair among the patients as well as their
families, especially the mothers. Levels of depression among mothers of children with cancer
were higher than mothers of children with other chronic diseases or healthy children. This study
aimed to determine the level of depression that occured among mothers of children with ALL in
Estella RSUP Prof. Dr R. D. Kandou Manado. This was a descriptive study with a cross sectional
design. There were 30 respondents who met the inclusion criteria, filled the demographic data
questionnaires and the Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). The results showed that there
were 56.7% mild depression, 26.7% moderate depression, and 10.0% severe depression
meanwhile 6.7% have no depression. Conclusion: There was depression among mothers of
children with ALL and the highest level of depression was mild depression.
Keywords: depression, mother, children, ALL, HDRS

Abstrak: Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat
atau kesenangan, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, perasaan kelelahan, dan
kurang konsentrasi. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) menjadi kanker terbanyak yang diderita
oleh anak-anak. Diagnosis kanker membuat perasaan takut dan putus asa, baik oleh anak dan
juga keluarga mereka terutama ibu. Tingkat depresi pada ibu dengan anak kanker lebih tinggi
dibandingkan anak-anak dengan penyakit kronis lain dan anak-anak yang sehat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi yang terjadi pada ibu yang memiliki anak LLA di
Ruang Rawat Estella RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian yang dilakukan bersifat
deskriptif dengan desain potong lintang. Responden berjumlah 30 orang ibu yang memenuhi
kriteria inklusi kemudian melakukan pengisian kuesioner data demografik dan Hamilton
Depression Rating Scale (HDRS). Hasil penelitian menunjukkan 56,7% mengalami depresi
ringan, 26,7% depresi sedang, dan 10,0% depresi berat, sedangkan 6,7% tidak mengalami
depresi. Simpulan: Terdapat depresi pada ibu yang memiliki anak LLA dengan tingkat depresi
terbanyak ialah depresi ringan. Kata kunci: depresi, ibu, anak, LLA, HDRS

Depresi adalah gangguan mental yang minat atau kesenangan, perasaan bersalah, ditandai
dengan kesedihan, kehilangan gangguan tidur atau nafsu makan, perasaan

388
Maulyda, Elim, Kandou, Ekawardani: Tingkat depresi pada...

kelelahan, dan kurang konsentrasi. Menurut keputusasaan pada anak-anak dengan kanker
World Health Organization (WHO) lebih dari dan juga orang tua mereka.6
350 juta orang dari segala usia menderita Tingkat depresi dan kecemasan orang tua
depresi, pada tahun 2000 depresi berada pada dengan anak kanker lebih tinggi dibandingkan
urutan keempat penyakit di dunia. anak-anak dengan penyakit kronis lain dan
Diperkirakan pada tahun 2020, depresi anak-anak yang sehat.6 Orang tua akan
menempati urutan kedua penyakit di dunia. kesulitan untuk memahami perasaan dan
Sekarang depresi merupakan penyakit kedua kondisi yang dialami anaknya. Ketidaktahuan
yang terjadi pada pria dan wanita umur 15-44 akan kebutuhan dan perawatan finansial anak
tahun.1 serta kehidupan sosial juga mempengaruhi
Leukemia menjadi sepertiga dari semua psikologis dan fisik orang tua khususnya ibu
keganasan pada anak dan sering ditemukan dalam merawat anak dengan leukemia.8
pada anak di bawah usia 14 tahun. Leukemia Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin
akut dikelompokkan menjadi Leukemia melakukan penelitian tersebut, karena sejauh
Limfoblastik Akut (LLA) yang memiliki ini penelitian yang membahas tentang tingkat
persentase kira-kira 75% dari semua kasus depresi pada ibu yang memiliki anak LLA
dengan insiden tertinggi pada umur 4 tahun masih kurang, oleh karena itu peneliti ingin
dan Leukemia Mieloblastik Akut (LMA) yang meneliti tentang tingkat depresi pada ibu yang
memiliki persentase 20% dengan insidensi anaknya dirawat di Ruang Rawat Estella
yang tetap dari lahir sampai umur 10 tahun, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
meningkat sedikit pada usia remaja.2,3
Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) METODE PENELITIAN
adalah keganasan sel yang terjadi akibat Penelitian ini merupakan penelitian
proliferasi sel limfoid yang diblokir pada deskriptif menggunakan desain cross
tahap awal deferensiasinya.4 Penyebab sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan
spesifik LLA belum diketahui, tetapi September sampai dengan Desember 2014 di
berhubungan dengan proses multifaktorial Ruang Rawat Estella RSUP Prof. Dr. R. D.
yang berkaitan dengan genetik, imunologi, Kandou Manado. Sampel penelitian ini adalah
lingkungan, toksik, paparan virus, ionization semua ibu yang memiliki anak LLA yang
radiation.5 memenuhi kriteria inklusi, yaitu bersedia jadi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di responden dan menandatangani informed
Turki oleh Kostak dan Avci, bahwa dari 44 consent, serta mampu berkomunikasi dengan
ibu dengan anak yang menderita LLA terdapat baik. Anak yang sudah tidak memiliki ibu
36,4% ibu memiliki gejala depresi berat, dan kandung, anak angkat, dan ibu yang memiliki
18,2% ibu dengan gejala depresi sedang.6 Hal retardasi mental dikeluarkan dari penelitian.
ini berhubungan dengan tingkat kecemasan Variabel penelitian adalah depresi, umur,
pada wanita tinggi, perubahan estradiol dan pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status
testosteron saat pubertas, atau persoalan sosial pernikahan, jumlah anak, dan lamanya
budaya yang berhubungan dengan perawatan anak. Instrumen penelitian yang
perkembangan digunakan yaitu informed consent, lembar
kedewasaan pada wanita.7 informasi status sosiodemografi, dan
Penyakit kronis pada anak-anak kuesioner Hamilton Depression Rating Scale
mempengaruhi semua aspek kehidupan (HDRS). Pengolahan data meliputi editing,
keluarga dan setiap anggota keluarga. Secara coding, dan tabulasi.
khusus, keluarga anak-anak yang didiagnosis HASIL PENELITIAN
dengan kanker dihadapkan dengan trauma Terdapat 30 responden yang memiliki
berat. Hasil dari diagnosis kanker membuat anak LLA yang memenuhi kriteria inklusi.
perasaan takut dan putus asa, baik oleh anak Didapatkan bahwa sebaran umur paling
dan juga keluarga mereka. Orang tua dan banyak menderita depresi ialah 2544 tahun
saudara kandung dari anak dengan penyakit sebanyak 23 responden (76,6%) dengan
kronis terpengaruh secara rohani sehingga tingkat depresi tertinggi ialah depresi ringan
terjadi peningkatan depresi, kecemasan serta sebanyak 16 responden (53,3%) (Tabel 1).
389
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Golongan pekerjaan dengan sebaran Didapatkan depresi terbanyak pada


depresi terbanyak yaitu Ibu Rumah Tangga responden berdasarkan tingkat pendidikan
(IRT) sebanyak 19 responden (63,4%) dengan ialah SMA sebanyak 15 responden (50%)
tingkat depresi tertinggi ialah depresi ringan
dengan tingkat depresi tertinggi ialah depresi
sebanyak 12 ringan yaitu 10 responden (33,3%) (Tabel 3).
Depresi terbanyak berdasarkan status
pernikahan responden yaitu menikah
A. Karakteristik Sampel Penelitian responden sebanyak 27 responden (90,0%) dengan
(40,0%) (Tabel 2) tingkat depresi tertinggi yaitu depresi ringan
sebanyak 17 responden (56,7%) (Tabel 4).
Tabel 1. Sebaran Umur Responden dengan Tingkat Depresi

Umur Tingkat Depresi


Tidak ada Ringan Sedang Berat Total
n % n % n % n % n %

2-14 thn 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15-24 thn 0 0 1 3,30 1 3,30 0 0 2 6,70
25-44 thn 2 6,70 16 53,30 6 20,00 1 3,30 25 83,30
45-64 thn 0 0 0 0 1 3,30 2 6,70 3 10,00
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 2 6,70 17 56,70 8 26,70 3 10,00 30 100
>65 thn 0

Tabel 2. Sebaran Pekerjaan Responden dengan Tingkat Depresi

Pegawai swasta 1 3,30 1 3,30 0 0 0 0 2 6,70


PNS 0 0 1 3,30 2 6,70 0 0 3 10,00
Wiraswasta 0 0 2 6,70 0 0 0 0 2 6,70
Buruh/Tukang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IRT 1 3,30 12 40,00 5 16,70 2 6,70 20 66,70
Pedagang 0 0 0 0 1 3,30 0 0 1 3,30
Petani 0 0 0 0 0 0 1 3,30 1 3,30
Pekerjaan 0 0 1 3,30 Tingkat
0 Depresi
0 0 0 1 3,30
Total Tidak
2 6ada
,70 17Ringan
56,70 8 Sedang
26,70 3 Berat
10,0 30 Total
100
n % n % n % n % n %
Pendeta

390
Maulyda, Elim, Kandou, Ekawardani: Tingkat depresi pada...

Tabel 3. Sebaran Pendidikan Responden dengan Tingkat Depresi

Pendidikan Tingkat Depresi


Tidak ada Ringan Sedang Berat Total
n % n % n % n % n %
SD 0 0 2 6,70 0 0 2 6,70 4 13,30
SMP 0 0 2 6,70 2 6,70 0 0 4 13,30
SMA 1 3,30 10 33,30 4 13,30 1 3,30 16 53,30
Perguruan Tinggi 0 0 1 3,30 0 0 0 0 1 3,30
Diploma 0 0 0 0 2 6,70 0 0 2 6,70
Sarjana 1 3,30 2 6,70 0 0 0 0 3 10,00
Total 2 6,70 17 56,70 8 26,70 3 3,30 30 100

Tabel 4. Sebaran Status Pernikahan Responden dengan Tingkat Depresi

Status Pernikahan Tingkat Depresi


Tidak ada Ringan Sedang Berat Total
n % n % n % n % n %

Tidak Menikah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Menikah 2 6,70 17 56,70 7 23,30 3 10,00 29 96,70
Cerai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 3,30 0 0 1 3,30
Total 2 6,70 17 56,70 8 26,70 3 10,00 30 100
Janda

Tabel 5. Sebaran Penghasilan Responden dengan Tingkat Depresi

Penghasilan Tingkat Depresi


Tidak ada Ringan Sedang Berat Total
n % n % n % n % n %

Tdk Berpenghasilan 1 3,30 12 40,00 5 16,70 2 6,70 20


66,70
Rp. >3,5juta 1 3,30 2 6,70 0 0 0 0 3
10,00

391
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Rp. 2,5juta-3,5juta 0 0 1 3,30 1 3,30 0 0 2


6,70
Rp. 1,5 juta-2,5juta 0 0 2 6,70 2 6,70 0 0 4
13,30
0 0 0 0 1 3,30 1 3,30
Total 2 6,70 17 56,70 8 26,70 3 10,00 30 100
Rp. <1,5 juta 0 0

Depresi terbanyak pada responden


berdasarkan penghasilan yaitu yang tidak
berpenghasilan sebanyak 19 responden
(63,4%), dengan tingkat depresi tertinggi
epresi ringan yaitu 12 responden (40,0%)
(Tabel 5).
Berdasarkan jumlah anak, responden
yang mengalami depresi terbanyak ialah
yang memiliki 3 anak sebanyak 11
responden (36,7%), dengan tingkat depresi
tertinggi ialah depresi ringan (Tabel 6).
Depresi terbanyak terdapat pada
responden yang anaknya dirawat selama >2
tahun sebanyak 11 responden (36,7%),
dengan tingkat depresi terbanyak yaitu
depresi ringan sebanyak 10 responden
(33,3%) (Tabel 7).

392
Tabel 6. Sebaran Jumlah Anak Responden dengan Tingkat Depresi

Jumlah Anak Tingkat Depresi


Maulyda, Elim, Kandou, Ekawardani: Tingkat depresi pada...
Tidak ada Ringan Sedang Berat Total
n % n % n % n % n %
satu 1 3,30 3 10,00 2 6,70 0 0 6 20,00 dua 0 0 7 23,30 2 6,70 1 3,30 10 33,30 tiga 1 3,30 6 20,00
4 13,30 1 3,30 12 40,00 empat 0 0 1 3,30 0 0 1 3,30 2 6,70
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 2 6,70 17 56,70 8 26,70 3 10,00 30 100

lima 0

Tabel 7. Sebaran Lamanya Anak Responden Dirawat dengan Tingkat Depresi

Lama Perawatan Tingkat Depresi


Tidak ada Ringan Sedang Berat Total
n % n % n % n % n %
< 6 bln 1 3,30 2 6,70 3 10,00 2 6,70 8 26,70
6 bln – 1 thn 0 0 2 6,70 2 6,70 0 0 4
13,30
>1 thn – 1,5 thn 0 0 2 6,70 0 0 0 0 2 6,70
>1,5 thn – 2 thn 1 3,30 1 3,30 3 10,00 0 0 5
16,70
0 0 10 33,30 0 0 1 3,30 11 36,70
Total 2 6,70 17 56,70 8 26,70 3 10,00 30 100
>2 thn

2; 6,7%

Depresi
28;
93,4% tidak
depresi

B. Tingkat Depresi pada Ibu yang Memiliki


Anak Menderita LLA

3; 11%

Ringan
8; 28%
17; 61% Sedang
Berat

Gambar 1. Kriteria Depresi pada Responden yang Gambar 2. Tingkat Depresi pada Responden yang
Memiliki Anak Menderita LLA memiliki anak Menderita LLA

393
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Dari Gambar 1 dan gambar 2, didapatkan memerlukan biaya yang lebih besar.
bahwa dari jumlah keseluruhan responden Menurut penelitian di Yogyakarta tahun
yaitu sebanyak 30 responden, terdapat 28 2009 yang disampaikan oleh Melisa
responden (93,4%) yang mengalami depresi ditemukan bahwa ibu rumah tangga lebih
dan 2 reponden (6,7%) yang tidak mudah mengalami depresi dikarenakan
mengalami depresi. Tingkat depresi tertinggi banyaknya masalah yang dialami dalam
adalah depresi ringan yaitu 17 responden kehidupan keluarganya terutama
(61%%), kemudian depresi sedang sebanyak berhubungan dengan kebutuhan anak dan
8 responden (28%) dan depresi berat suami.10 Seorang ibu rumah tangga memiliki
sebanyak 3 responden (11%). pekerjaan yang beranekaragam mulai dari
menjaga kebersihan rumah, mengurus anak
BAHASAN hingga mengatur keuangan.11 Menurut teori
Tingginya kejadian depresi pada ibu yang disampaikan oleh Taylor tingkat
yang memiliki anak menderita LLA gangguan psikologis lebih tinggi didapatkan
disebabkan oleh berbagai faktor seperti pada individu yang melakukan terlalu
kehidupan sosial, psikologi serta mekanisme banyak tugas dalam kehidupannya.12 Dalam
biologi dari ibu sendiri. Keluarga khususnya penelitian ini sebagian besar responden
ibu akan dihadapkan pada tantangan dalam adalah ibu rumah tangga dan tidak memiliki
menerima serta menyesuaikan diri dengan penghasilan sehingga tidak menjamin bahwa
anak-anak mereka seperti stres tidak ibu rumah tangga dan ibu yang tidak
percaya, perubahan pola hidup ibu dan berpenghasilan paling banyak menderita
keluarganya serta tekanan finansial. Selain depresi.
beradaptasi dengan kondisi anak, ibu juga Pendidikan terbanyak pada responden
berjuang untuk mampu menghadapi tekanan yang mengalami depresi yaitu SMA
dalam menjalani pengobatan dan sebanyak 15 responden (53,6%). Penelitian
kebingungan dalam menghadapi masa depan ini tidak sejalan dengan penelitian yang
untuk anaknya.8 dilakukan oleh Komunitas Percik Insani
Usia responden paling banyak tahun 2008 yang disampaikan oleh Melisa
mengalami depresi adalah 25-44 tahun. Hal bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
ini sejalan dengan teori yang disampaikan seseorang, maka semakin rendah derajat
oleh Kaplan yaitu rata-rata usia onset untuk depresinya, hal tersebut dikarenakan orang
gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 yang berpendidikan tinggi memiliki
tahun, 50% dari semua pasien mempunyai pengetahuan lebih banyak.10 Adapun
onset antara usia 20 dan 50 tahun.9 Menurut beberapa faktor yang mempengaruhi depresi
WHO depresi dapat terjadi pada pria dan pada ibu seperti kurangnya pengetahuan
wanita umur 15-44 tahun.1 Menurut tentang leukemia dan keterbatasan ibu dalam
penelitian di Amerika tahun 2000 yang memperoleh informasi mengenai leukemia.
disampaikan Tri Mayasari bahwa rata-rata Berdasarkan status pernikahan,
usia 25-44 tahun merupakan usia tersering responden yang mengalami depresi
terjadinya depresi pada wanita.7 kebanyakan yang berstatus menikah yaitu 27
Pekerjaan terbanyak pada responden responden (96,4%). Kaplan mengatakan
yang mengalami depresi yaitu ibu rumah bahwa gangguan depresi berat terjadi pada
tangga sebanyak 19 responden (67,9%), orang yang tidak memiliki hubungan
sehingga secara tidak langsung terdapat 19 interpersonal yang erat atau dengan kata lain
responden (67,9%) yang tidak memiliki bercerai ataupun berpisah.9 Pada ibu yang
penghasilan dan mengalami depresi. berstatus menikah yang mengalami depresi
Kebanyakan pada keluarga hanya bisa diakibatkan karena kurangnya
suami/ayah yang bekerja jadi pendapatan dukungan keluarga, keadaan finansial
keluarga hanya dari satu orang saja, keluarga serta keadaan biopsikososial dari
sedangkan kebutuhan keluarga terutama ibu sendiri.
dengan keluarga yang memiliki anak Berdasarkan jumlah anak, responden
menderita kanker pasti sangat banyak dan yang mengalami depresi terbanyak ialah
394
Maulyda, Elim, Kandou, Ekawardani: Tingkat depresi pada...

responden yang memiliki anak tiga sebanyak 4. Depresi: depresi terjadi ketika orang tua
11 responden (39,3%). Menurut penelitian mengalami kesedihan yang mendalam,
Erni dan Sofia, sebagian besar subjek dan merasa diri tidak berguna.
merupakan keluarga kecil (jumlah anak rata- 5. Pengakuan dan penerimaan: seiring
rata dua), sehingga kemungkinan munculnya berjalannya waktu orang tua mulai
permasalahan dan stres dalam proses beradaptasi dengan keadaan, mengakui
pemeliharaan dan pendidikan anak lebih dan menerima keadaan anaknya.
kecil apabila dibandingkan dengan yang Menurut penelitian Van Duyn dkk yang
memiliki anak lebih banyak.13 Penelitian disampaikan oleh Ulfa dan Retnaningsih,
tersebut tidak sejalan dengan penelitian ini anak dengan leukemia yang berusia lebih
karena responden yang memiliki anak muda memiliki harapan hidup lebih tinggi
sedikit cenderung mengalami depresi, yaitu sekitar 61-77% dibandingkan usia
dikarenakan faktorfaktor lain seperti jenis remaja yaitu sekitar 20 tahun. Sekitar 80%
kelamin anak, masalah yang dihadapi penderita LLA memiliki peluang hidup lebih
keluarga, dan dukungan dari keluarga. lama setelah mendapatkan protokol
Berdasarkan lamanya perawatan, pengobatan LLA, meskipun 40-60%
responden yang mengalami depresi adalah pengobatan LLA bergantung pada jenis
responden yang anaknya dirawat >2 tahun protokol yang digunakan.15 Sekitar 10 tahun
sebanyak 11 responden (39,3%). Tingat terakhir angka kesembuhan untuk LLA
depresi ringan lebih banyak dibandingkan sendiri mengalami peningkatan yaitu
dengan tingkat depresi berat, untuk depresi sebanyak 75%-80% hal itu disebabkan
berat banyak pada responden yang anaknya karena kemajuan pengobatan dari
16
dirawat <6 bulan. Depresi berat yang <6 kemoterapi.
bulan disebabkan karena kekhawatiran ibu Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
yang anaknya baru didiagnosis LLA jumlah keseluruhan responden yang
sehingga mereka cenderung takut atas apa mengalami depresi adalah 28 responden
yang akan terjadi oleh anaknya, sedangkan (93,4%), dengan 17 responden (56,7%)
untuk ibu yang anaknya dirawat >2 tahun depresi ringan, 8 responden (26,7%) depresi
cenderung mengalami depresi ringan, itu sedang, dan 3 responden (10,0%) depresi
disebabkan karena anaknya sudah berat sedangkan untuk responden yang tidak
mendapatkan terapi. Menurut teori mengalami depresi ada 2 responden (6,7%).
penerimaan Kubler-Ross seseorang akan Gangguan depresi umumnya muncul akibat
mengalami serangkaian proses untuk peristiwa hidup tertentu, tetapi pada setiap
menerima suatu keadaan yang tidak sesuai orang memiliki perbedaan dalam
harapannya hingga seseorang tersebut benar- menghadapi peristiwa tersebut sehingga
benar menerima keadaan yang terjadi.19 memunculkan reaksi berbeda pada tiap
Adapun tahap-tahap memahami dan orang.17 Berdasarkan studi sebelumnya
penerimaan kondisi anak, yaitu:10 dikatakan bahwa depresi merupakan
1. Penyangkalan: orang tua menolak untuk masalah psikologis paling umum yang
sepenuhnya menerima apa yang terjadi dihadapi pada keluarga dengan anak kanker.6
pada mereka yang memiliki anak Stres merupakan salah satu penyebab dari
menderita LLA. Mereka merasa depresi.17 Sakit yang diderita anak dianggap
dunianya terguncang. sebagai stresor pada keluarga terutama ibu
2. Kegelisahan atau kecemasan: orang tua dikarenakan anakanak lebih sering
merasa cemas karena ketidakpastian berinteraksi dengan ibu dibandingkan
masa depan anaknya. anggota keluarga lain.18 Menurut Kostak dan
3. Rasa bersalah: kebanyakan orang tua Avci sebanyak 54,6% ibu dengan anak
menyalahkan diri sendiri. Dimulai kanker mengalami depresi.10 Perbedaan ini
dengan pernyataan “mengapa saya”?. tergantung dari metode yang digunakan,
Orang tua memandang kejadian yang jumlah sampel, waktu, tempat pengambilan
menimpa mereka sebagai hukuman. sampel, dan juga ketelitian dalam
pengambilan sampel.
395
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Penelitian tingkat depresi pada ibu yang psikologis seperi memberikan


memiliki anak leukemia limfoblastik akut di dukungan dan motivasi untuk
Ruang Rawat Estella RSUP. Prof. Dr. R. D. meningkatkan kualitas hidup dari ibuibu
Kandou Manado ini masih terdapat yang memiliki anak menderita LLA.
kelemahan atau kekurangan baik dalam 2. Bagi peneliti selanjutnya dapat
metode dan teknik pengambilan data mempertimbangkan adanya
maupun masalah lainnya. Adapun variabelvariabel lain yang dapat
kelemahan atau kekurangan tersebut yaitu: mempengaruhi tingkat depresi pada ibu-
1. Penelitian ini menggunakan desain ibu yang anaknya menderita LLA
cross-sectional dengan kuesioner, jadi 3. Untuk mendapatkan data yang lebih
data hanya diambil satu kali saja, mendalam dapat dilakukan metode
sehingga belum bisa secara langsung penelitian yang lain seperti metode
mengobservasi tanda-tanda depresi kualitatif dengan teknik pengambilan
yang dialami responden. data tambahan berupa wawancara dan
2. Kurangnya sampel, sehingga sampel observasi untuk memperdalam hasil
yang diambil tidak memiliki variasi. penelitian tentang tingkat depresi pada
Sampel juga ada yang telah menjalani ibu-ibu yang anaknya menderita LLA
perawatan cukup lama sehingga tingkat
depresi pada ibu sudah mengalami DAFTAR PUSTAKA
penurunan. 1. World Health Orgnization Depression
3. Pada penelitian ini banyak faktor yang URL:
mempengaruhi tingkat depresi pada ibu, http://www.who.int/topics/depression
tetapi variabel yang digunakan tidak /en/ [17 September 2014]
mencakup faktor-faktor tersebut. 2. Anky TR, Aisyi M, Sari Y, Edi ST.
Karakteristik Leukemia Limfoblastik Akut
SIMPULAN pada Anak di Rumah Sakit Kanker
“Dharmais” 2000-2008. Indonesian
1. Ibu yang memiliki anak menderita LLA
Journal of Cancer. 2010; 4(4); p. 1-4.
yang mengalami depresi sebanyak 28
3. Nelson WE, Behrman RE, Kliegman R,
responden (93,4%), dengan 17 Arvin MA. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15.
responden (56,7%) depresi ringan, 8 Vol 3. Editor Bahasa Indonesia A. Samik
responden (26,7%) depresi sedang, dan Wahab. Jakarta : EGC; 2000; p. 1772-5
3 responden (10,0%) depresi berat 4. Pertiwi N, Niruri R, Ariwati K. Gangguan
sedangkan untuk responden yang tidak Hematologi Akibat Kemoterapi pada Anak
mengalami depresi sebanyak 2 dengan Leukemia Limfositik Akut Di
responden (6,7%). Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Jurnal
2. Tingkat depresi pada ibu yang memiliki Farmasi Udayana; 2013; p.59-64.
anak menderita LLA yang paling tinggi 5. Yenni. Rehabilitasi Medik pada Anak
adalah depresi ringan. dengan Leukemia Limfoblastik Akut.
3. Karakteristik responden terbanyak pada Jurnal biomedik (jbm). 2014; 6(1); p. 1-7
penelitian adalah: umur 25-44 tahun, 6. Kostak MA, Avci G. Hopelessness and
pekerjaan ibu rumah tangga, depression levels of parents of children with
berpendidikan terakhir SMA, menikah, cancer. Asian Pacific Journal of Cancer
tidak berpenghasilan, jumlah anak tiga, Prevention. 2013; Volume 14, p. 1-6.
dam lama anak dirawat >2 tahun. 7. Tri Mayasari NNW. Overview of
Depression. E-Jurnal Medika
Udayana. 2013; 2(11), p. 1-9.
SARAN
8. Maria A, Indriati G, Rahmalia S.
1. Tingginya angka depresi pada ibu-ibu
Pengalaman Ibu dalam Merawat Anak
yang memiliki anak menderita LLA
dengan Leukemia. JOMPSIK.
sehingga diperlukan adanya bantuan
2014; 1(1), p. 1-7.
untuk mencari pengobatan dan 9. Kaplan HL, Sadock BJ. Gangguan Mood.
konseling kepada psikiater /psikolog, Dalam: Sinopsis Psikiatri. Jilid 1.
melakukan pendekatan secara
396
Maulyda, Elim, Kandou, Ekawardani: Tingkat depresi pada...

Tangerang: Bina Rupa Aksara


publisher (Bahasa Indonesia); 2010; p. 793.
10. Sumarauw EM. Depresi pada Ibu-Ibu yang
Memiliki Anak Cacat Yang
Bersekolah di Yayasan Pembinaan
Anak Cacat (YPAC) [Skripsi].
Manado: Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi; 2012
11. Kartika AK, Sudhana H. Perbedaan
Tingkat Stres pada Ibu Rumah
Tangga yang Menggunakan dan
Tidak Menggunakan Pembantu
Rumah Tangga. Jurnal Psikologi Udayana.
2013; 1(1); p. 1-2
12. Taylor SE. (1995). Health psychology. Los
Angeles: McGraw-Hill International
Editions.
13. Pujiastuti E, Retnowati S. Kepuasan
Pernikahan dengan Depresi pada Kelompok
Wanita Menikah yang Bekerja dan yang
Tidak Bekerja. Indonesian Psychological
Journal. 2004; 1(2); p. 1-9
14. Khotimah N. Penerimaan Ibu yang
Memiliki Anak Tunarungu. Jurnal.

[Online]
http://www.gunadarma.ac.id/library/a
rticles/graduate/psychology/Ajeng/Ar
tikel_10503129.pdf. diakses pada
tanggal 15/1/2015
15. Rizkiana U, Retnaningsih. Penerimaan
Diri pada Remaja Leukemia. Jurnal
Psikologi. 2009; 2(2); p. 114-22
16. Nugroho S. Gangguan
Keseimbangan Elektrolit
Sesudah Kemoterapi Induksi
Remisi pada Anak dengan Leukemia
Limfoblastik Akut. Jurnal
Kedokteran Brawijaya. 2010; 26(1); p.
1-5.
17. Nilasari S. Positive Psychotherapy untuk
Menurunkan Tingkat Depresi. Jurnal Sains
dan Praktik Psikologi; 2013; 1(2); p. 179-89
18. Delevari H, Nasirian M, Baezegar BK.
Logo Therapy Effect On Anxiety And
Depression In Mother Of Children With
Cancer. 2014; Volume 14(2), p.
1-6.

397

You might also like