Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal 13812

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN

DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN DIABETES MELITUS


TERHADAP AKURASI KODING DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE
TRIWULAN I TAHUN 2014

Shita Anindyta

Abstract
The completeness of medical record document highly affects information
that is generated that medical record document. We often find the
incompleteness of medical record fulfillment and the inaccuracies of patient
disease diagnosis, in RSUD Kota Semarang. The purpose of this research is to
identify the completeness of medical record document fulfillment in quantitative
and qualitative ways, the accuracy of patient diagnosis, calculate obstinacy
amount of medical record document hospitalization, and also the relationship
between the incompleteness of medical record document and the accuracy of
diabetes melitus patient code diagnosis in the first quarterly period of 2014 in
RSUD Kota Semarang.
This research uses descriptive method with cross sectional approach and
collect data by observation, checklist, analyzing hospitalization medical record
document on diabetes patient that has been filled. The sample of this research is
79 hospitalization medical recors documents. The result of incompleteness in
quantitative way in each reviews show that identification review 97%, reporting
review 99%, recording review 77%, authentification review 97%. In qualitative
way in each review show that completeness and diagnosis consistency review
8%, completeness and consistency reporting diagnosis review 5%, reporting on
things are done during treatment and healing review 24%, informed consent
review 33%, method or practical recording review 20%, things that potentially
cause claim of compensation review 33%, inaccuracy patient diagnosis code 8%,
and calculating of medical record document obstinacy 98,7%.
The conclusion of calculating result, there are still a lot medical record
documents have incompleteness of their fulfillment. As suggestion, management
and medical record unit refinement are needed, in order to make medical
personnel write data recording completely and continuously.
Keywords : quantitative analysis, qualitative analysis, medical record
document of diabetes melitus patient

PENDAHULUAN Rekam Medis di Rumah Sakit, bahwa


Berdasarkan Surat Keputusan rekam medis adalah berkas yang berisikan
Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor catatan dan dokumen tentang identitas,
78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain diabetes mellitus untuk mengetahui
yang diberikan kepada seorang pasien ketidaklengkapan isi DRM. Dengan hasil
selama dirawat di rumah sakit yang yang diperoleh adalah 90% tidak lengkap,
dilakukan di unit-unit rawat jalan, unit karena masing – masing RM yang diteliti
gawat darurat, dan unit rawat inap. Agar dengan 4 review, ada salah satu review
dokumen rekam medis berkesinambungan yang tidak lengkap. Kebanyakan yang tidak
maka pengisian dokumen rekam medis lengkap adalah review otentifikasi yaitu
harus diisi selengkap-lengkapnya dan juga nama atau tanda tangan dokter yang
dijadikan sebagai alat bukti hukum apabila bertanggung jawab. Jadi dapat dikatakan
dibutuhkan. Maka pengisian dokumen bahwa hasil penelitian yang peneliti
rekam medis harus diisi sebaik mungkin lakukan saat survey awal adalah 90% tidak
untuk kesinambungan informasi. lengkap. Peneliti memilih penyakit Diabetes
Untuk menjaga hal tersebut maka Mellitus karena penyakit tersebut masuk
pihak rumah sakit khususnya bagian rekam dalam 10 besar penyakit di RSUD Kota
medis melaksanakan pemantauan kualitas Semarang.
tentang mutu berkas rekam medis rawat Selain itu untuk proses pengkodean
inap dengan melaksanakan analisa diagnosa pasien, petugas koding
statistik, analisa kualitatif, dan kuantitatif. khususnya untuk pasien umum jarang
Yang bertujuan untuk mengetahui lengkap menggunakan ICD-10 dan terbiasa
dan tidak lengkapnya suatu berkas rekam menggunakan buku rangkuman kode
medis maka dilakukan analisa mutu rekam diagnosa yang sering digunakan dalam
medis secara kuantitatif. Yaitu 4 review mengkode. Dalam survey dari 10 dokumen
yang terdiri dari review identitas, review rekam medis didapatkan 40% tidak akurat
pencatatan, review pelaporan, dan review dan 60% akurat dikarenakan banyak
autentifikasi. penulisan diagnosa yang tidak sesuai
Di bagian asembling mempunyai dengan perjalanan penyakit pasien dan
tugas dalam meneliti kelengkapan DRM tidak spesifikasi.Hal ini akan berakibat
rawat inap, merakit DRM dan menjadi kurang akuratnya data dan
mengendalikan DRM rawat inap. informasi yang dihasilkan dalam dokumen
Mengingat pentingnya pengisian DRM rekam medis rawat inap tersebut, selain itu
maka harus dianalisis dan dicek kembali juga akan perpengaruh pada tingkat
oleh petugas Rekam Medis setelah pasien akurasi koding.
memperoleh pelayanan.
Di RSUD Kota Semarang petugas TUJUAN PENELITIAN
assembling dalam meneliti kelengkapan Mengetahui hubungan kelengkapan
dokumen rekam medis hanya analisa kuantitatif dan kualitatif dokumen
menggunakan 2 review yaitu review rekam medis pada pasien diabetes mellitus
identifikasi dan review autentifikasi. Untuk terhadap akurasi koding di RSUD Kota
2 review lainnya seperti review pencatatan Semarang periode triwulan I tahun 2014.
dan pelaporan tidak digunakan sebagai Tujuan Khusus :
acuan untuk meneliti kelengkapan a. Mengetahui kelengkapan analisa
dokumen rekam medis. Dan peneliti kuantitatif (review identifikasi, review
melakukan survey awal dengan mengambil pelaporan, review pencatatan, dan
10 sampel Dokumen Rekam Medis pasien review autentifikasi) dokumen rekam
medis rawat inap pada pasien dibetes terencana, antara lain dengan melihat,
melitus periode triwulan I tahun 2014. mencatat, dan taraf aktivitas tertentu yang
b. Mengetahui kelengkapan analisa ada hubungannya dengan masalah yang
kualitatif (review kelengkapan dan diteliti dengan menggunakan metode
kekonsistenan diagnosa, review pendekatan cross sectional dengan
kelengkapan dan kekonsistenan menggunakan data retrospektif yaitu
pencatatan diagnosa, review pencatatan dengan melihat data periode yang lalu
hal-hal yang dilakukan saat perawatan yang dilakukan pada saat itu juga yaitu
dan pengobatan, review adanya dokumen rekam medis rawat inap penyakit
informed consent, review cara atau diabetes melitus di RSUD Kota Semarang.
praktek pencatatan, review hal-hal yang
menyebabkan tuntutan ganti rugi) POPULASI DAN SAMPEL
dokumen rekam medis rawat inap pada Populasi penelitian adalah jumlah
pasien diabetes melitus periode triwulan dokumen rekam medis penyakit diabetes
I tahun 2014. mellitus di RSUD Kota Semarang periode
c. Mengetahui akurasi koding yang triwulan I tahun 2014 berjumlah 394
diakibatkan oleh dokumen rekam dokumen dengan sampel menggunakan
medis rawat inap yang tidak lengkap teknik simple random dan dengan
pada pasien diabetes melitus periode menggunakan rumus sampling yang
triwulan I tahun 2014. berjumlah 79 dokumen.
d. Mengetahui jumlah DMR (Deliquent Analisa data yang digunakan dalam
Medical Record) pada dokumen penelitian adalah dengan analisis deskriptif
rekam medis rawat inap pada pasien yaitu menggambarkan hasil penelitian dan
diabetes melitus. membandingkan dengan teori yang ada
e. Mengetahui hubungan kelengkapan berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
dokumen rekam medis dengan ditarik kesimpulannya tanpa uji statistik.
keakuratan diagnosa pada pasien
diabetes melitus periode triwulan I
tahun 2014 PEMBAHASAN
A. Analisa Kuantitatif
METODOLOGI PENELITIAN 1. Review Identifikasi
Kelengkapan pengisian dokumen Dari 79 DRM yang diteliti
rekam medis dan keakuratan diagnosa ternyata review identifikasi
pasien diabetes melitus dengan analisa dokumen rekam medis yang diamati
kuantitatif dan kualitatif. terdapat butir data yang masih
belum lengkap yaitu bagian umur,
JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN ruang dan kelas perawatan pasien.
PENELITIAN Dari hasil penelitian yang dilakukan
Jenis penelitian adalah deskriptif, diperoleh 2 dokumen lengkap dan
yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk 77 dokumen tidak lengkap.
mendapatkan gambaran atau tentang Ketidaklengkapan terdapat pada
deskriptif dari suatu keadaan. Sedangkan RM 1, RM 2, RM 3, RM 4, RM 5,
pengambilan data secara observasi, RM 7, RMIJ 17, RM 19, RM 21, RM
dengan melakukan suatu prosedur yang 22, RM 23. Ketidaklengkapan
tertinggi terdapat di RM 7 sebanyak pelaporan dapat menyebabkan data
36 (46%) dokumen dari 79 yang kurang valid apabila akan
dokumen yang diteliti dan dijadikan bahan klaim asuransi,
ketidaklengkapan ada pada item karena kurangnya informasi yang
umur, jenis kelamin, ruang, dan dituliskan pada dokumen rekam
kelas perawatan pasien. medis yang bersangkutan.
Sedangkan ketidaklengkapan 3. Review Pencatatan
terendah terdapat pada RMIJ 8 Dari hasil pengamatan
sebanyak 0 (0%) dokumen. menunjukkan review pencatatan
Sehingga jika di bagian identifikasi dari 79 DRM yang diteliti pada
tidak lengkap terutama pada umur masing-masing formulir dokumen
pasien maka akan mengakibatkan rekam medis rawat inap pada
dokter kesulitan dalam memberikan pasien diabetes melitus terdapat 18
takaran obat dan pengobatan yang yang baik (23%) dan 61 yang tidak
sesuai dengan umurnya, jika yang baik (77%). Ketidaklengkapan
tidak lengkap adalah bagian jenis tertinggi terdapat pada RM 17 yaitu
kelamin maka dokter akan sulit 19 (24%) dokumen dengan item
membedakan gender pasien, jika ketidaklengkapan adalah adanya
yang tidak lengkap adalah bagian cairan penghapus / tip-ex dan
ruang dan kelas perawatan maka adanya coretan. Ketidaklengkapan
dokter sulit mengetahui ruang dan terendah adalah RMIJ 8 dengan
kelas perawatan pasien serta akan angka 0 (0%) dokumen. Apabila
menyulitkan dokter yang menerima dalam pengisian DRM masih
rujukan tentang pasien selama terdapat beberapa coretan sampai
pasien dirawat. tulisan tidak terbaca serta tidak ada
2. Review Pelaporan pembetulan, tanda tangan
Dari hasil pengamatan pembetulan, adanya tip-ex dan
menunjukkan review pelaporan dari tulisan tidak terbaca maka
79 DRM yang diteliti pada masing- pencatatan tersebut dikatakan tidak
masing formulir dokumen rekam baik, hal tersebut akan
medis rawat inap pada pasien mempengaruhi keakuratan isi
diabetes melitus terdapat 1 yang dokumen rekam medis tersebut.
lengkap (1%) dan 78 yang tidak 4. Review Autentifikasi
lengkap (99%). Ketidaklengkapan Dari hasil pengamatan
tertinggi terdapat pada RMIJ 17 menunjukkan review autentifikasi 79
yaitu sebanyak 78 ( 99%) dokumen, DRM yang diteliti pada masing-
item yang tidak lengkap terdapat masing formulir dokumen rekam
pada pengisian kolom resep obat. medis rawat inap pada pasien
Jika ketidaklengkapan terdapat diabetes melitus terdapat 2 yang
pada kolom resep obat maka akan lengkap (3%) dan 75 yang belum
mengakibatkan informasi yang tidak lengkap (97%). Ketidaklengkapan
lengkap tentang pemberian obat paling banyak terdapat pada RM 4
kepada pasien tersebut. dan RMIJ 17 sebanyak 75 (95%)
Ketidaklengkapan pada pengisian dokumen dengan item
ketidaklengkapan terdapat pada tidak sesuai dengan ICD.
pengisian nama dan tanda tangan Konsistensi merupakan suatu
dokter. Ketidaklengkapan terendah penyesuaian/kecocokan antara 1
adalah RMIJ 8 sebanyak 0 (0%) bagian dengan bagian lain dan
dokumen. Jika dalam lembar RM dengan seluruh bagian, dimana
pasien bagian nama dan tanda diagnosa dari awal sampai akhir
tangan dokter/perawat tidak diisi harus konsisten, 3 hal yang harus
maka akan menyulitkan petugas konsisten yaitu catatan
RM untuk mengetahui siapa yang perkembangan, intruksi dokter, dan
bertanggung jawab atas isi RM catatan obat.
tersebut. Pada review ini 2. Review Kelengkapan dan
ketidaklengkapan dalam pemberian Kekonsistenan Pencatatan
tanda tangan dan nama terang Diagnosa
sebagai bukti otentik dari dokumen Dari hasil pengamatan
rekam medis sering disebabkan menunjukkan review kelengkapan
karena petugas medis yang pencatatan diagnosa dari 79 DRM
bertanggung jawab beranggapan yang diteliti pada dokumen rekam
bahwa dengan menuliskan nama medis rawat inap pasien diabetes
atau tanda tangan saja sudah melitus terdapat 75 yang lengkap
cukup. Apabila dalam review (95%) dan 4 yang tidak lengkap
autentifikasi hanya dituliskan nama (5%). Hal ini menunjukkan bahwa
atau tanda tangan saja, tidak bisa pencatatan diagnosa lengkap.
mencakup aspek legalitas yang Kekonsistenan dan kelengkapan
kuat serta tidak bisa dijadikan pencatatan diagnosa pasien dalam
sebagai bukti kuat apabila sewaktu satu lembar DRM tentu sangat
– waktu dibutuhkan dalam perkara penting. Yang perlu diperhatikan
hukum jika Rumah Sakit tersebut adalah kolom diagnosa masuk,
mendapat tuntutan dari pasien. diagnosa utama, diagnosa
B. Analisa Kualitatif komplikasi (jika ada), diagnosa
1. Review Kelengkapan dan tindakan (jika ada).
Kekonsistenan 3. Review Pencatatan Hal-Hal yang
Dari hasil pengamatan dilakukan saat Perawatan dan
menunjukkan review kelengkapan Pengobatan
dan kekonsistenan diagnosa dari 79 Dari hasil pengamatan
DRM yang diteliti pada dokumen menunjukkan review pencatatan
rekam medis rawat inap pasien hal-hal yang dilakukan saat
diabetes melitus terdapat 73 yang pemeriksaan dan pengobatan dari
lengkap ( 92%) dan 6 yang tidak 79 DRM yang diteliti pada dokumen
lengkap (8%). Ketidaklengkapan rekam medis rawat inap pasien
terdapat pada penulisan diagnosa diabetes melitus terdapat 60 yang
dan kode diagnosa yang tidak lengkap (76%) dan 19 yang tidak
akurat yang dikode hanya diagnosa lengkap (24%). Di review ini yang
utamanya saja dan dokter sering perlu diperhatikan pencatatan saat
menyingkat penulisan diagnosa dan perawatan, pemeriksaan, dan
pengobatan. Misal adanya petugas medis baik dokter ataupun
pencatatan perjalanan penyakit perawat tidak menulis hal – hal
pasien dari awal masuk sampai yang tidak berkaitan dengan
pasien pulang, perintah dokter pengobatan penyakit pasien, tidak
termasuk pengobatan/tindakan, ada waktu kosong dalam penulisan
serta tanggal pemeriksaan lengkap terlebih saat emergency. Serta
terisi semua dari pasien masuk dalam pencatatan tidak boleh
sampai pasien pulang. menulis hal-hal yang diluar dari
4. Review adanya Informed Consent pemeriksaan dan pengobatan
Dari hasil pengamatan pasien.
menunjukkan review adanya 6. Review Hal-Hal yang Menyebabkan
informed consent dari 79 DRM yang Tuntutan Ganti Rugi
diteliti pada dokumen rekam medis Dari hasil pengamatan
rawat inap pasien diabetes melitus menunjukkan review hal-hal yang
terdapat 53 yang lengkap (67%) berpotensi menyebabkan tuntutan
dan 26 yang tidak lengkap (33%). ganti rugi dari 79 DRM yang diteliti
Jika dalam DRM rawat inap pasien pada dokumen rekam medis rawat
tidak terdapat informed consent, inap pasien diabetes melitus
maka dokter tidak punya bukti terdapat 53 yang lengkap (67%)
hukum yang sah atas tindakan yang dan 26 yang tidak lengkap (33%).
telah diberikan kepada pasien. Dari hasil yang diperoleh dapat
Pada komponen ini merupakan hal dikatakan bahwa kelengkapan
terpenting yang berkaitan dengan dalam hal-hal yang berpotensi
bukti hukum jika ada pasien yang menyebabkan tuntutan ganti rugi
minta tuntutan atas tindakan kurang lengkap. Hal-hal yang dilihat
malpraktek yang dokter atau tenaga dalam lingkup tuntutan ganti rugi
medis lakukan, karena informed adalah informed consent, surat
consent merupakan surat perawatan, jika dalam satu DRM
persetujuan tindakan saat pasien pasien rawat inap tidak terdapat
menjalani rawat inap , maka pasien surat perawatan dan informed
akan di infus dan akan ada consent (bagi yang menerima
beberapa tindakan yang dilakukan tindakan) maka DRM tersebut tidak
dokter berkaitan dengan penyakit lengkap.
dan pengobatan pasien. C. Keakuratan Diagnosa
5. Review Cara atau Praktek Berdasarkan hasil perhitungan
Pencatatan keakuratan kode diagnosa pasien
Dari hasil pengamatan diabetes melitus dari 79 dokumen
menunjukkan review cara atau rekam medis terdapat 73 dokumen
praktek pencatatan dari 79 DRM akurat dan 6 dokumen tidak akurat
yang diteliti pada dokumen rekam untuk kode diagnosa tambahan atau
medis rawat inap pasien diabetes komplikasi maupun kode tindakan.
melitus terdapat 63 yang lengkap Selain ketidaksesuaian dalam kode
(80%) dan 16 yang tidak lengkap diagnosis utama yang ditulis oleh
(20%). Dalam review ini diharapkan petugas, dalam penelitian ini dijumpai
penulisan diagnosis yang kurang SIMPULAN
sesuai. Dari hasil penelitian dan pmbahasan,
D. DMR (Deliquent Medical Record) maka dapat diambil kesimpulan sebagai
Berdasarkan analisa kuantitatif berikut :
dan kualitatif diatas yaitu review 1. Analisa kuantitatif dari 79 dokumen
identifikasi, pelaporan, pencatatan, rekam medis pasien diabetes melitus
autentifikasi, kelengkapan dan untuk review identifikasi diperoleh 2
kekonsistenan diagnosa, kelengkapan dokumen lengkap dan 77 dokumen
pencatatan diagnosa, pencatatan hal- tidak lengkap. Untuk review pelaporan
hal yang dilakukan saat pemeriksaan terdapat 1 dokumen yang lengkap
dan pengobatan, adanya informed (1%) dan 78 dokumen yang tidak
consent, cara atau praktek pencatatan, lengkap (99%). Review pencatatan
hal-hal yang berpotensi menyebabkan didapatkan 18 yang baik (23%) dan 61
tuntutan ganti rugi, yang didapat dari yang tidak baik (77%) dalam
hasil 79 dokumen rekam medis pasien pencatatannya. Sedangkan untuk
yang diteliti terdapat 1 (1%) dokumen review autentifikasi didapatkan hasil 2
yang lengkap dan 78 (98,7%) yang lengkap (3%) dan 75 yang belum
dokumen yang tidak lengkap. Hal ini lengkap (97%).
menunjukkan kelengkapan pengisian 2. Analisa kualitatif dari 79 DRM yang
pada Dokumen Rekam Medis rawat diteliti pada dokumen rekam medis
inap pasien diabetes melitus masih rawat inap pasien diabetes melitus
banyak tingkat kebandelannya. Hal ini review kelengkapan dan
disebabkan karena dalam melakukan kekonsistenan diagnosa terdapat 73
review, petugas hanya menggunakan yang lengkap ( 92%) dan 6 yang tidak
analisa kuantitatif dan 2 review yaitu lengkap (8%). Review kelengkapan
identifikasi dan autentifikasi. pencatatan diagnosa terdapat 75 yang
E. Hubungan kelengkapan dokumen lengkap (95%) dan 4 yang tidak
rekam medis dan kekauratan lengkap (5%). Untuk review
diagnosa pasien diabetes melitus pencatatan hal-hal yang dilakukan saat
Hasil akhir dari ketidaklengkapan pemeriksaan dan pengobatan terdapat
dokumen rekam medis dan keakuratan 60 yang lengkap (76%) dan 19 yang
dagnosa pasien didapatkan hubungan tidak lengkap (24%). Review adanya
antara 2 variabel tersebut yaitu informed consent terdapat 53 yang
hubungan ketidaklengkapan dokumen lengkap (67%) dan 26 yang tidak
rekam medis dengan keakuratan lengkap (33%). Review cara atau
diagnosa yang menghasilkan 4 kriteria praktek pencatatan terdapat 63 yang
yaitu Lengkap Akurat sebanyak 1 lengkap (80%) dan 16 yang tidak
dokumen, Lengkap Tidak Akurat 0 lengkap (20%). Sedangkan review hal-
dokumen, Tidak Lengkap Akurat hal yang berpotensi menyebabkan
sebanyak 72 dokumen, dan Tidak tuntutan ganti rugi dari terdapat 53
Lengkap Tidak Akurat 6 dokumen. yang lengkap (67%) dan 26 yang tidak
lengkap (33%).
3. Berdasarkan hasil perhitungan
keakuratan kode diagnosa pasien
diabetes melitus dari 79 dokumen 4. Untuk pengisian review identifikasi
rekam medis terdapat 73 dokumen perlu diperhatikan kelengkapannya
akurat dan 6 dokumen tidak akurat karena untuk mengidentifikasi milik
untuk kode diagnosa tambahan atau siapa dokumen tersebut apabila nanti
komplikasi maupun kode tindakan. ada dokumen yang tercecer atau
4. Hasil perhitungan DMR dengan rumus hilang.
sampling dari 79 dokumen rekam 5. Pada review pelaporan sebaiknya diisi
medis pasien yang diteliti terdapat 1 dengan lengkap mengenai kegiatan
(1%) dokumen yang lengkap dan 78 yang dilakukan setiap petugas medis
(98,7%) dokumen yang tidak lengkap. dengan jelas agar didapat informasi
5. Hubungan antara 2 variabel tersebut yang berkesinambungan serta dapat
yaitu hubungan ketidaklengkapan dipertanggung jawabkan.
dokumen rekam medis dengan 6. Pada review pencatatan sebaiknya
keakuratan diagnosa yang pengurangan penggunaan alat cairan
menghasilkan 4 kriteria yaitu Lengkap penghapus / tipe-x, dan pembetulan
Akurat sebanyak 1 dokumen, Lengkap tulisan yang salah harus sesuai
Tidak Akurat 0 dokumen, Tidak prosedur tetap rumah sakit yang
Lengkap Akurat sebanyak 72 bersangkutan.
dokumen, dan Tidak Lengkap Tidak 7. Pada review autentifikasi harus diisi
Akurat 6 dokumen. dengan lengkap yang berisikan tanda
tangan dan nama dokter yang
Saran bertanggungjawab dalam memberikan
1. Sosialisasi pada setiap dokter dan pelayanan kesehatan kepada pasien,
perawat yang bertanggung jawab sebagai bukti pertanggung jawaban
dalam pengisian Dokumen Rekam apabila sewaktu-waktu diminta
Medis dan mengenai isi dari prosedur sebagai bukti hukum.
tetap yang telah dibuat serta arti 8. Sebaiknya dalam meneliti kelengkapan
penting dari fungsi dokumen rekam Dokumen Rekam Medis menggunakan
medis, agar petugas menjadi lebih analisa kuantitatif dengan 4 review
paham dan peduli dalam mengisi yaitu identifikasi, pelaporan,
kelengkapan dokumen rekam medis pencatatan, dan autentifikasi agar isi
Rumah Sakit. rekam medis lebih lengkap.
2. Pembuatan prosedur tetap mengenai
kelengkapan pengisian dokumen
rekam medis yang lebih jelas DAFTAR PUSTAKA
mengenai item apa saja yang harus 1. Depkes RI. Permenkes No. 269 /
lengkap pada setiap dokumen rekam MENKES / PER / III. 208
medis agar lebih jelas pengisiannya. 2. Huffman, EK. Translation in Health
3. Bagian rekam medis harus lebih tegas Information Management. Jenifer
lagi dalam mengingatkan dokter atau Coffer, RRA. Apikes Dharma Lambaw
tenaga medis lainnya untuk sesegera Padang. 1999.
mungkin melengkapi dokumen rekam
medis pasien. 3. Departemen Kesehatan RI. Direktorat
Jendral Pelayanan Medik. Pedoman
Pengelolaan Rekam Medis Rumah 14. Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian
Sakit di Indonesia. Revisi I. Jakarta. Kedokteran. Buku Kedokteran EGC.
1997. Cetakan I. Jakarta. 2004

4. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi 15. Arief, TQ. 2003. Metodologi Penelitian


Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Kedokteran dan Kesehatan CSGF
Jakarta. 2002. (community of self help group forum).

5. Rustiyanto, Ery. Etika Profesi Perekam 16. Dwi, Hermawan. Analisa Kuantitatif
Medis & Informasi Kesehatan. Graha Dokumen Rekam Medis Pasien
Ilmu. Yogyakarta. 2010 Hypertensi di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Karanganyar.
6. Hatta, Gemala, R. Pedoman Jurnal Kesehatan. APIKES Mitra
Manajemen Informasi Kesehatan di Husada Karanganyar. 2009
Sarana Pelayanan Kesehatan.
Universitas Indonesia. Jakarta. 2009 17. Kresnowati, Lily. Ariyani, Desi. Modul
General Koding. 2008
7. Sugiyanto, Zaenal. Analisis Perilaku
Dokter dalam Mengisi Kelengkapan 18. World Health Organization, ICD-10,
Data Rekam Medis Lembar Resume Volume 1. Introduction, Ganeva. 1992
Rawat Inap. http://eprints.undip.ac.id.
2014 19. Pengertian dan Gejala Penyakit
Diabetes Mellitus
8. Azwar, Azrul. Menjaga Mutu (http://www.wikipedia.org/diabetes-
Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar mellitus.html)
Harapan. Jakarta. 1996.
20. Huffman, Edna K. Health Information
9. Shofari, Bambang. Modul Management Phsycians Record
Pembelajaran Mata Kuliah Quality Company Burwyn, Inois, 1999
Assurance Rekam Medis. Semarang.
2008. (Tidak dipublikasikan) 21. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif
Analisis Data, Jakarta, 2010
10. http://livemedis.blogspot.com/2012/02/
analisa-kuantitatif-dan-kualitatif-
pada.html

11. Prosedur Tetap RSUD Kota


Semarang. 2009

12. Shofari, Bambang. Modul Kuliah


Rekam Medis di Pelayanan
Kesehatan. Semarang. 2008. (Tidak
dipublikasikan)

13. Manzi, Enry. Koding. 2010


(http://www.enrymazni.com/2010/07/ko
ding-koding-adalah-pemberian.html)

You might also like