Mohamad Kholil, S.S., M.S.I
Mohamad Kholil, S.S., M.S.I
Mohamad Kholil, S.S., M.S.I
Khutbah Jum'at: "Memanfaatkan Momentum
Ramadhan"
Naskah Khutbah Jum’at:
“MEMANFAATKAN MOMENTUM RAMADHAN”
Oleh: Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.
(Disampaikan di Masjid Jami’ AlIkhlash Desa Dukuhjeruk Kec. Karangampel Kab. Indramayu, 18 Juli
2014)
َ ْﻟ ِﻪَﺃﺒ َﻓﺘ َﺎَﺃﻨ ْﻟﻘ َﺃﻨ ῇ ῇ ْﻟَﺍ
َﻬﺎ ْﻴَﺎِﻓ ﺄ ﻤῇَﻫﻴَﻮ,َﺎﻦ
ِِﺠﻨ ﺍﺐ ﺍَْﻮَ ْﻴ
َﺢِﻓ
َ َﻮ.َﺭ ُﻮ
ْﺍﻟﺰﺒ
ῇَﻝَﻮ ْﻴ ْﻨ
ِﺠ َِﺓَﻮ
ﺍﻹ َﺭﺍﻮῇ
ْ ِﻪ ﺍﻟﺘْﻴ
َﻝِﻓ ْﺰ
َ ﺁﻦَﻛﻤ َُﺮْ ِﻪ ﺍْﻴ
َﻝِﻓ ْﺰ
َ َﻮ.ِﺭ ْﻮ ُﻬῈَﺪ ﺍﻟ
ﺸ ِﻴ
ّ ﺴ
َﺎﻦ ََﻀََﺮَﺭﻤ ْﻬََﻝ
ﺸ َﻌﻱَﺠ ِْﺬِﻪ ﺍﻟِﻟﻠ ُﺪ
ْﻤَﺤ
َﻝ ﻀῇَﻓ َﻮ.َﺭ ْﻮ ُﺠُِﻪ ﺍﻷ ِﻤِﺌ َِﻟ
ﺼﺎ ﻒَﺎﻋ َﻀَُﻪَﻮ َﻤ
َﺎ
ﺼﻴِﺾ َﺮῇ َﻓَﻮ.ٍﺭُﻮ
ْ َﻛﻔ ﻚَﻮٍْﺮِ ّﻝُﻤﺸ ُِﻛ
ِﻟ َﻫﺎ ﺪῇ
َﻋَﺃْﻦَﻮ
َ ِﻨﻴِﻤ ْﻟﻤ
ْ
ُﺆ ِﻦ ﺍ ﺍﻦَﻋِْﺮَ ّﻴ
ِﻨﺍﺐ ﺍﻟ
َْﻮَ َﻖَﺃﺒ َﻠْﻏَﺃ
َﻮ.ِﺭ ْﻮُْﻟﻘ
ُﺼ ِْﻟﺪ
َﺍﻦَﻮﺍ ْﻟ
ِﻮْﻢَﻮﺍِﻌﻴ
ِ ῇ
َﻦ ﺍﻟﻨ ِﻤ
ُﻩ َﺪ
ْﺤ ﷲَﻮُ ﻻῇ ِﺇَﻪَﻟ
ِﺇَﻻ ْﻦُﺪَﺃ
َﻬ
ﺸَْﺃَﻮ.ٍﺭْﻮُﻛﺸْﻝَﻤῈ َﺠَﺃ
ٍﺪَﻮ
ُﻮ
َْﺤﻤﻖ ﻤῈ
ْ َﺤ َﻮَﺃُﻬِﻪَﻓ ِﻤ
َﻌ ْﻊِﻨِِﻤﻴ َﻠﻰَﺠ ُﻩَﻋُﺮ ُﻛﺸَْﺃ
َﻟﻰَﻮ َﺘﻌ
َﺎ ُﻪَﻮَﻨْﺤﺎ
َ ُُﻩ
ﺴﺒ ُﺪ َﻤْﺤَﺃ.َﺭ ُ
ْﻮ ْ
َﺄﺜْﻟﻤَﺀ ﺍَﺰﺍ
َﺠْﻟ
ِﻪ ﺍ َﻠ
ْﻴﺐَﻋῇََﺭﺘ ُﻪَﻮ َﻤَﺎ
ِﻗﻴ
ِﻪ
ِﺘْﻴ ِﻝَﺒ َﻠﻰ ﺁ َﻋِﻪَﻮ َﻠ
ْﻴَﻚَﻋ َﺎﺭ
ََﻢَﻮﺒ ῇ
ﺴﻠ
َﷲَﻮ ُ ﻰῇ ََﻓ.َﺎﺭ
ﺼﻠ ُُﺨﺘْْﻟﻤ
ﻲﺍῈﺒῇِ ُﻪ ﺍﻟﻨُُﻮﻟ
َْﺭﺴ ُﻩَﻮُﺪ ْﺒ ًﺍَﻋﺪῇُﺤﻤ
َ َﺎ ﻤَﺪﻨِﻴ
ّﺴ
َﻦῇ ُﺪَﺃَﻬ َْﺃ
ﺸ َﻮ.َﺭ ُﻮ
ْﺍﻟﺼﺪ
Ὲ َﻬﺎ َﺎِﺒَﻟﻨ
ﷲُ ُﺡ ْﺮ
َ ًﺓَﻴﺸَﺪَﻬﺎﺸَُﻪ َﻟ ْﻚ
َ َﺮﻴ
ِ َﻻ ﺸ
ْﻢ ῇ
ُﻛ
َﻌﻠَﻟِﻪ
ِﺘ ََ
ﺎﻋ ﷲَﻮﻄ ِ ْﻮﻯ َﺘﻘ
َ ْﻲِﺒ َِﻨﻔ
ْﺴ ْﻢَﻮُﻛْﻴ
ﺼِْﻮ ُ
ﷲﺃِ َﺪ َﺎ
َﺎِﻋﺒ َﻓﻴ٬ُ ْﻌﺪ َﺃﻤ.ْﺮﺍ
ﺎَﺒῇ ً ِﺜﻴ ًﺎَﻛْﻴﻤِﻠَْﻢَﺘ
ﺴ ῇ
ﺴﻠََﻮ.ﺍﺭَِﺮَ ْﻟﻘ َِﻟﻰ ﺪ
َﺍﺭ ﺍ ِﺇْﻦ
ِ َﻤﻴ ِﺯََﺘ
ﻼ ْﻦُﻤَِﻤﻴِﺌَﺍ
ًﺎ ﺪ
ﻼﻤَﺴًَﺓَﻮ َﺼ
ﻼ َِﻪ ِﺎﺒَﺤ َْﺃ
ﺼ َﻮ
.َﻦ
ْﻮ
ُﺤْﻔ
ِﻠُ
ﺘ
Hadirin sidang Jum’at rahimakumulllah,
Segala puji dan rasa syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena nikmat
dan karuniaNya sedetik pun tak pernah berhenti kita rasakan. KebaikanNya terus mengalir kepada
kita waktu demi waktu. Setiap saat nikmatnikmat itu semakin bertambah tanpa mungkin bisa kita
hitung jumlahnya. Nikmat yang satu senantiasa disusul oleh nikmat yang lain. Allah begitu
menyayangi hambahambaNya yang butuh kepadaNya, butuh akan pertolongan, ampunan, dan
kasih sayangNya. Dan pada bulan ini, kenikmatan itu terasa semakin sempurna dengan
dipertemukannya kembali kita dengan bulan suci Ramadhan yang penuh dengan berkah. Hal ini
sebagaimana disabdakan oleh baginda Nabi SAW:
ﻴﻦ
َُﺎﻄ َِﻠ
ῇﺖ ﺍﻟ
ِﺸﻴ ْﻠ
ِﺴﺴ ῇ
َُﻢَﻮ
َﻬﻨ
ﺍﺐَﺠ
ُْﻮَﺖَﺃﺒ
َ ّْﻘُﻏ
ِﻠ ῇ
َﻮ٬ِﺔ
ﺍﻟﺠﻨ
َ ﺍﺐ ﺖَﺃﺒ
ُْﻮ
َ َْﺤ
ّﺎﻦُﻓ
ِﺘ َُﻀََﻝَﺭﻤَﺬﺍ ﺪ
َ
َﺨ ِﺇ
“Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintupintu surga dan seluruh pintu neraka
ditutup, serta setansetan pun dibelenggu.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Sebagai ummatnya, kita patut berbahagia dan bersyukur menyambut bulan ini dengan suka cita,
serta dengan penuh ketekunan kita hendaknya mengisinya dengan berbagai bentuk ibadah dan
ketaatan kepadaNya. Kita tempuh jalan kebaikan menuju surga, dan kita jauhi jalanjalan lain yang
hanya akan mengantarkan kita ke dalam siksa neraka. Sungguh amat disayangkan apabila di bulan
yang penuh rahmat dan ampunanNya ini kita tetap menempuh jalan yang akan menceburkan diri
kita dalam kubangan kemaksiatan dan dosa. Padahal sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah di
atas, jalan kebaikan itu pada bulan ini telah benarbenar sangat dimudahkan, pintupintu surga telah
dibuka, pintupintu neraka ditutup, dan setansetan pun dibelenggu.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya, diceritakan
bahwa Rasulullah SAW suatu ketika menaiki mimbar. Ketika beliau menginjakkan kakinya pada anak
http://mckahlil.blogspot.co.id/2014/09/khutbahjumatmemanfaatkanmomentum.html 1/5
6/1/2017 Khutbah Jum'at: "Memanfaatkan Momentum Ramadhan"
tangga pertama beliau tibatiba mengucapkan “Aamin”, begitu pula ketika menginjak anak tangga
kedua dan ketiga. Hingga usai shalat para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa Anda
tibatiba mengucapkan “Aamin” hingga tiga kali berturutturut saat menaiki mimbar?. Beliau lalu
menjawab, “Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan berkata, “Sangatlah merugi orang yang
apabila namamu disebut, dia tidak mengucapkan shalawat atasmu”. Lalu aku mengucapkan “Aamin.”
Kemudian Jibril berkata lagi, “Sangatlah merugi orang yang masih berkesempatan hidup bersama
orangtuanya tetapi tidak sampai menyebabkan dirinya masuk surga.” Lalu aku pun mengucapkan
“Aamin”. Kemudian Jibril berkata lagi, “Sangatlah merugi orang yang mendapati bulan suci
Ramadhan tetapi ia tidak terampuni dosadosanya.” Aku pun mengucapkan “Aamin.”
Maka, sungguh betapa sangat meruginya orangorang sebagaimana yang dikatakan oleh Jibril di
atas yang juga diaminkan oleh Rasulullah. Mereka adalah orangorang yang tidak bisa memetik
hikmah dan manfaat kebaikan dari setiap kesempatan emas yang nyatanyata telah diberikan oleh
Allah atas mereka. Semoga kita semua tidak termasuk orangorang yang demikian. Amin ya Rabbal
‘Alamin.
Hadirin sekalian hadaniyallahu wa iyyakum,
Ibadah puasa yang kita lakukan secara hakiki dan sungguhsungguh pada bulan Ramadhan ini,
sesungguhnya dapat menjadi wasilah (perantara) kita meraih ampunan Allah SWT atas berbagai
dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Sebagaimana sabda Nabi SAW,
ِﻪ
ِْﻦَﺬﻨ
ْﺒ َﻢِﻤَﻘ
ﺪῇَﺎَﺘ َﻟ
ُﻪ ﻤَﺮًﺎُﻏ
ِﻔ َﺎﺒ
ِﺘﺴ
ﺍﺤ
ًْﺎَﻮ
َﺎﻨ
ِﺇﻴﻤ
ﺎﻦ
ََﻀ
ََﻢَﺭﻤََﻦ
ﺼﺎ ﻤ
ْ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab (yakni sikap
introspeksi diri atas dosa dan kesalahankesalahan yang pernah dilakukan), maka ia akan diampuni
dosadosanya yang telah lalu.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Nabi SAW juga bersabda,
ﻦῇ
ُﻬَﻨ
ْﻴ
َﺎَﺒ ٌَﺮ
ﺍﺖ ﻤ َﻛ
ّﻔ
ُِﻤ٬ﺎﻦ
ََﻀََﻟﻰَﺭﻤ
ِﺇ
ﺎﻦ
َُﻀ
ََﺭﻤ
َﻮ٬ِﺔ
َﻌ
ْﻤ
ُﺠَﻟﻰ ﺍ
ْﻟ ُﺔ
ِﺇَﻌ
ْﻤْﻟ
ُﺠَﻮﺍ٬ﺲ
ُْﻤْﻟ
َﺨ َُﻮ
ﺍﺖ ﺍ َﻠ
ﺍﻟﺼ
ῇ
“Bahwa shalat lima waktu yang setiap hari kita lakukan, juga shalat Jumat yang setiap minggu kita
laksanakan, termasuk puasa Ramadhan yang setiap tahun kita tunaikan, adalah sarana untuk
menghapus dosadosa kita.” (HR. Imam Muslim).
Sungguh, begitu banyak manfaat kebaikan yang dapat kita petik di sepanjang bulan suci ini. Apabila
kita berharap agar dilipatgandakan pahala kebaikan kita dan diangkat derajat kita di sisi Allah, maka
bulan ini merupakan momentum dan waktu yang sangat tepat untuk mewujudkan harapan tersebut,
yakni melalui pelaksanaan ibadah puasa yang kita hayati secara sungguhsungguh. Sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda,
ُﻪ
َﻤَﻌ
َﺎ َﺘ
ُﻪَﻮﻄَﻮََﻉ
ْﻬ
ﺸ ُ
َﻴﺪ٬ِﻪ
ِﺰﻱِﺒَﺎَﺃ
ْﺠ َﺃﻨ
ِﻟﻲَﻮῇ
ُﻪ َﻓ٬َﻢ
ِﺈﻨ ῇ ﻻῇ
ْﻮ
ﺍﻟﺼ ِﺇ
:ῇ
َﺠﻝ
ﺰَﻮῇ
ﷲَﻋ َﻗﺎ٬ْﻒ
ُ َﻝ َِﺌﺔ
ٍﻀﻌ ِﻤﺎ
ْﻌََﻟﻰ
ﺴﺒ ِﺇ
َﻬﺎَﺜﺎ
ِﻟ ْﺮَﺃ
ْﻤ ُُﺔَﻋﺸ
َﻨ
ﺴ ْﻟ
ََﺤ ﺍ٬ﻒ
ُﺎﻋ
َُﻀ
ََﻢ ﻴ
َﺪ
ْﻦ ﺁ
ِِﻝ ﺍﺒ
َﻤﻝَﻋῈُﻛ
ِﻠﻲْﺠَﺃ
ْﻦِﻤ
“Seluruh amal kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya. Setiap satu kebaikan akan
dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali lipat. Hingga Allah berfirman, ‘Kecuali puasa, karena itu
adalah urusan antara Aku dan hambaKu. Akulah yang akan langsung membalasnya. Lantaran
mereka telah benarbenar meninggalkan keinginan syahwat dan makanananya sematamata karena
http://mckahlil.blogspot.co.id/2014/09/khutbahjumatmemanfaatkanmomentum.html 2/5
6/1/2017 Khutbah Jum'at: "Memanfaatkan Momentum Ramadhan"
Aku.” (HR. Imam Muslim).
Demikian pula jika kita menginginkan menjadi penghuni surga yang senantiasa dianugerahi
kenikmatan dan kebahagiaan, maka ibadah puasa Ramadhan ini merupakan salah satu amalan
yang dapat mewujudkan keinginan kita tersebut. Pada saat haji wada’, Nabi SAW berkhutbah di
hadapan orangorang. Beliau bersabda,
ُﻛ
ْﻢِﺒ
ّ ُﻮﺍَﺠﻨ
َﺔَﺭ
ῇ ْﺨﻠ
ُ ُﻛ
ْﻢَﺘﺪِﺮُﻮﺍَﺬﺍَﺃ
ْﻤ َﺃ
ِﻄﻴﻌ ُﻛ
َﻮ٬ْﻢِﻟ
َﻮﺍَﺃ
ْﻤَﺓ
َﻛﺎ َﺃﺪ
ﻮﺍَﺯῈ ُﻛ
َﻮ٬ْﻢَﺮَُﻮﺍ
ْﻬ
ﺸ ﺼﻮﻤ ُﻛ
َُﻮ٬ْﻢﺴ ﻮﺍَﺨῈ
َْﻤ َ
ﺼﻠ
“Dirikanlah shalat lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat harta kalian,
taatilah pemimpinpemimpin kalian, maka kalian akan masuk ke dalam surga Tuhan kalian.”
Dalam hadits yang lain Nabi SAW juga bersabda,
ٌﺪُﻪَﺃ
َﺤ ْﻨ
ْﻝِﻤ
ْﺨ
ُ َﻠ
ْﻢَﻴﺪَﻖَﻓ
ِﻠُ
ُﻮﺍ ﺃ
ْﻏ ََﺬﺍ ﺪ
َﺨﻠ َﻓ٬ْﻢ
ِﺈ ُﻫٌﺪَﻏﻴ
ْﺮ
ُ ُﻪَﺃ
َﺤ ْﻨ
ُﻝِﻤ
ْﺨ َ٬ِﺔ
ﻻَﻴﺪ
ُ َﻤ
َﺎ
ِﻘﻴ
َﻢ ﺍﻟ
َﻮ
ُْﻮﻦ ﻴ
َِﺌﻤῇ ُﻪ
ﺍﻟﺼﺎ ْﻨ
ُﻝِﻤ
ْﺨ ῇ ُﻪ
َﻴﺪ٬ﺎﻦῇ
ُ ُﺍﻟﺮﻴ َﻟ
ُﻝ
َﺎ
ُﻘ
ًﺎ ﻴ
َﺎﺒ ῇ
ِﺔ ﺒ
ﺍﻟﺠﻨ
َ ِﻦِﻓﻲ
ῇﺇ
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama “arRayyan”. Pada hari kiamat, orang
orang yang berpuasa akan masuk (ke surga) melalu pintu itu. Tidak seorang pun yang masuk
melalui pintu tersebut kecuali mereka... Apabila mereka semua telah masuk, maka pintu itu akan
ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang bisa memasuki pintu itu.” (HR. Imam Bukhari dan Imam
Muslim).
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah,
Ibadah puasa juga akan membentengi diri kita dari panasnya api neraka. Nabi SAW dalam hal ini
bersabda,
ِﻝ
َﺎ ْﻟ
ِﻘﺘَﻦ ﺍ ُﻛ
ْﻢِﻤِﺪِﺔَﺃ
َﺤ ῇ َﻛ٬ﺎﺭῇ
ُﺠﻨ ٌﺔِﻤ
َِﻦ ﺍﻟﻨ ῇ
ُﻢُﺠﻨ
َﺎ
ﺍﻟﺼﻴ
ّ
ِ
“Puasa adalah tameng/perisai (yang melindungi) dari api neraka, sebagaimana tameng/perisai (yang
membentengi seseorang) dari ancaman terbunuh di dalam peperangan.”
Selain itu, apabila kita berharap syafaat kelak pada hari kiamat, ketika seluruh umat manusia
dikumpulkan di padang mahsyar, maka salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh
syafaat tersebut adalah dengan berpuasa. Nabi SAW bersabda,
٬ِﻝῇ
ْﻴ
َﻢِﺒﺎﻟﻠ
ُْﻪ ﺍﻟﻨ
ﻮῇ ُ َﻨ
ْﻌﺘَﻤ:ﺁﻦ
ُُﺮْﻟﻘ
ْ ُﻝ ﺍ
ُﻮ
َﻴﻘ
َﻮ٬ِﻪ
ِﻨﻲِﻓﻴ
ْﻌََﻓ٬ﺎﺭ
ّﻔ
ﺸ
ِ َِﻬῇ
ﺍﺖِﺒﺎﻟﻨ
َِﻮ ῇَﻢَﻮﺍﻟ
َﻬ
ﺸ ﻌῇ
َﺎُﻪ ﺍﻟﻄ
ُ َﻨ
ْﻌﺘَﻤ٬ﺐ َْﺃ:ُﻢ
ّﻱَﺭ
ِ َﺎ
ﺍﻟﺼﻴ
ِ ُﻝ
ّ ُﻮ
َﻴﻘ٬ِﺔ
َﻤ
َﺎ ْﻟ
ِﻘﻴَﻢ ﺍ
َﻮ
ِْﺪ ﻴ
ْﺒْﻠ
َﻌِﻟَِﻔﻌ
َﺎﻦ ْﺁﻦَﻴ
ﺸ ُُﺮْ ْﻟﻘُﻢَﻮﺍ
َﺎ
ﺍﻟﺼﻴ
ِّ
ِﻔﻌῇ
َﺎﻦ ﺸَﻓﻴ:َ
َُ َﻗﺎﻝ٬ِﻪ ِﻨﻲِﻓﻴْﻌََﻓ
ّﻔ
ﺸ
ِ
“Puasa dan alQuran adalah pemberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata,
‘Wahai Rabb, aku telah menghalanginya dari makan dan keinginan syahwatnya di siang hari, maka
perkenankan aku memberi syafaat kepadanya’. Demikian pula alQuran, ia berkata, ‘Aku telah
menghalanginya untuk tidur di malam hari demi aku. Karena itu, perkenankan aku memberi syafaat
kepadanya’. Rasulullah SAW bersabda, “Maka syafaat keduanya itu lalu diperkenankan oleh Allah.”
(HR. Imam Ahmad, Hadits Hasan)
Kaum muslimin rahimakumullah,
Secara lebih jauh, makna dan hakikat puasa sesungguhnya tidak cukup sekedar meninggalkan
makan, minum, dan halhal lainnya yang secara hukum fiqih dianggap membatalkan puasa. Karena
orang yang berpuasa harus juga menahan seluruh anggota tubuhnya dari perbuatanperbuatan
tercela dan dosa. Lisannya tidak boleh berkata dusta, mengucapkan sesuatu yang kotor,
http://mckahlil.blogspot.co.id/2014/09/khutbahjumatmemanfaatkanmomentum.html 3/5
6/1/2017 Khutbah Jum'at: "Memanfaatkan Momentum Ramadhan"
menebarkan fitnah, memutarbalikan fakta, atau meyakinkan orang lain dengan berita yang
mengadaada demi kepentingannya. Perutnya juga harus dijaga dari segala jenis makanan dan
minuman yang tidak halal. Demikian pula pikirannya, harus benarbenar dijaga dari prasangka
prasangka buruk (su’udzan), baik terhadap Allah maupun terhadap sesama. Termasuk dalam
menyikapi berita apapun yang kita sendiri tidak mengetahui secara pasti akar persoalan dan
kebenarannya, sebagaimana yang sering terjadi di masyarakat kita, kita tidak boleh langsung
memvonis dan menghakimi secara sepihak tanpa melakukan upaya tabayyun (klarifikasi) terlebih
dahulu secara langsung dengan pihakpihak yang berkaitan. Hal ini penting agar tali silaturahmi dan
persaudaraan tetap terjaga, dan perselisihan apalagi sikap permusuhan yang didorong oleh sikap
ananiyah (egoisme) dapat dihindarkan. Tegasnya, puasa mengajarkan kita agar dapat
mengendalikan diri kita dari segala bentuk hasrat dan dorongan hawa nafsu yang akan
melemparkan kita pada derajat yang sangat rendah di sisi Allah SWT. Melalui ibadah puasa, kita
benarbenar dilatih untuk menjaga sisi kemanusiaan kita yang paling fitri dan hakiki, agar terhindar
dari sifatsifat baha’imiyah (sifat hewan ternak, seperti rakus, tamak, dan serakah dalam mengejar
orientasi dan kepentingankepentingan duniawi), juga sifat sabu’iyah (sifat binatang buas, yakni sifat
untuk selalu merasa benar dan menang sendiri, meskipun dengan cara menindas dan mendzalimi
orang lain), lebihlebih sifat syaithoniyah yang senantiasa ingkar kepada Tuhannya.
Dalam hal ini Nabi SAW bersabda,
ُﻪ
َﺒَُﻪَﻮﺸ
َﺮﺍ َﻤَﻌ
َﺎ َ
َﻉ ﻄ ٌﺔِﻓﻲَﺃ
ْﻦَﻴﺪ ﺎﺠ ῇ
َِﻪَﺤ
ِﻟﻠََﻠﻴ
ْﺲ َﻓ٬ِﻪ
َﻝِﺒ
َﻤ
َﻌ
ﻮﺭَﻮﺍﻟ
ِﺍﻟﺰ
Ὲ َﻝَﻉَﻗ
ْﻮ ْ َﻟ
ْﻢَﻴﺪَﻦ
ْﻤ
“Barang siapa yang berpuasa tetapi ia tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dosa/tercela,
maka Allah sungguh tidak butuh puasa orang yang hanya meninggalkan makan dan minum.” (HR.
Imam Bukhari)
Dalam hadits yang lain Nabi SAW juga bersabda,
ُﺮ
َﻬ
ﺴ
ῇِﻪ ﺍﻟ
ِﻤ
َﺎ
ْﻦِﻗﻴ Ὲ
ُﻪِﻤ
ٍﻢَﺤﻈﺐَﻗﺎ
ِﺌ ῇُﺭ َُ
َﻮ٬ﺶ ْﻟ
َﻌﻄ ُُﺠ
ﻮﻉَﻮﺍ ْﻟ
ِﻪ ﺍ
ِﻤ
َﺎ
ﺼﻴ
ِْﻦ Ὲ
ُﻪِﻤ
ٍﻢَﺤﻈ
ِﺌَﺐ
ﺼﺎ ῇُﺭ
“Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi hasil yang diperoleh dari ibadah puasanya hanya lapar
dan dahaga, dan betapa banyak orang yang terjaga di malam hari namun tidak menghasilkan apa
apa selain hanya begadang tanpa makna” (HR. Ibnu Majah).
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,
Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk senantiasa menjaga segenap sikap dan
prilaku kita selama bulan suci Ramadhan. Jangan sampai kita termasuk orangorang yang Allah
sendiri tidak mempedulikan puasa kita, sehingga hasil dari puasa kita hanya sebatas rasa lapar dan
dahaga. Na’udzu billah tsumma na’udzu billah.
Menutup uraian khutbah ini, kiranya perlu kita hayati bersama salah satu nasehat yang dikemukakan
oleh Jabir bin Abdillah bin ‘Amr alAnshari asSalami RA (wafat 74 H), salah seorang sahabat Nabi
dari kalangan Anshor, yang selama hidupnya pernah meriwayatkan tak kurang dari 1540 hadits Nabi.
Beliau menyatakan: “Apabila engkau berpuasa, maka puasakan juga pendengaranmu,
penglihatanmu, lisanmu, dari halhal yang haram. Jangan menyakiti tetangga. Jangan melukai
perasaan orang lain. Jadilah orang yang lemah lembut dan tenang pada saat engkau berpuasa.
http://mckahlil.blogspot.co.id/2014/09/khutbahjumatmemanfaatkanmomentum.html 4/5
6/1/2017 "Khutbah Jum'at: "Memanfaatkan Momentum Ramadhan
Jangan jadikan saatsaat puasamu dan saatsaat kamu tidak puasa menjadi dua hal yang tidak ada
bedanya.” Demikian khutbah ini, semoga bermanfaat.
ﺁﻦ
ُﺮِْْﻟﻘ
ْﻢِﻓﻲ ﺍَﻟ
ُﻛْﻲَﻮ ِﻟ
ﷲَﻚ ُ َﺎﺭ ῇﻘَ
ُﻮﻦ .ﺒَ ْﻢَﺘﺘ ῇ
ُﻛ
َﻌﻠَﻟ ْﻢُﻛِﻠْﻦَﻗ
ْﺒ ﻴﻦِﻤ َﻠﻰ ﺍﻟ
ῇ
ِﺬَ ﺐَﻋ َﺎُﻛ
ِﺘَ ُﻢَﻛﻤَﺎ
ﺍﻟﺼﻴ
ُﻢ ِ
ّ ُﻛ
ْﻴَﻠﺐَﻋ ُﻮﺍُﻛ
ِﺘَ َﻤﻨﻴﻦ ﺁ
ِﺬَῇ َﺎَﺃﻴ
َﻬﺎ ﺍﻟ
Ὲ ْﻢ ,ﻴ
ِﺠﻴ
ِ ﺍﻟﺮ
ﺎﻦ ῇَِ ْﻴﻄﺸَﻦ ﺍﻟῇ ِᴋﻤُﺬِﺒﺎِ
ْﻮ
ُﻋَﺃ
ْﻲِﻟَﻢ
ْﻴ
َﻈ
ِْﻟﻌ
ﷲﺍُﺮ َ َﺘ
ْﻐ
ِﻔ َﺬﺍَﻮﺍْ
ﺴ ْﻲَﻫِﻟُﻝَﻗ
ْﻮ ْﻮُﻢَ.ﺃ
ُﻗ ْﻴِﻠ
َﻌْﻟْﻊ ﺍ
ُ ِﻤﻴ
ﺴ
ُﻮ ﺍﻟῇ
َ ῇ
ُﻪ ﻫ
ِﺇﻨ َﺘ
ُﻪ ْﻢِﺘَ
َﻮ
ﻼ ُﻛْﻨ
ِﻤ
ْﻲَﻮّ
ِﻨ َﻘﺒ
َﻝِﻤ
ῇ َﺘْﻢَ,ﻮ
ِِﻛﻴ
َﺤْﻟ
ِﺮ ﺍ ْﻛّﺬ
َﺎﺖَﻮﺍﻟ
ِ َﻦ ﺍﻵﻴِ ِﻪِﻤْﻴ
َﺎِﻓ ُﻛ
ْﻢِﺒﻤ ῇﺎ
ِﺇﻴ
ْﻲَﻮ ِﻨ
َﻌَﻔ
َﻨ
ْﻢَ,ﻮ
ِ ْﻟﻌ
َﻈﻴ
ِ ﺍ
ُﻢ.
ْﻴ
ِﺤ
ﺍﻟﺮ
ُﺭ ῇ
ُﻮ
ْ ْﻟ
َﻐﻔُﻮ ﺍ
َ ῇ
ُﻪ ﻫ
ِﺇﻨ
ُ٬
ْﻮﻩ
ُﺮْﻐ
ِﻔ ْﻢَﻓﺎْ
َﺘ
ﺴ َﻟ
ُﻛَﻮ
Khutbah Kedua:
ῇﻻ ُ
ﷲ ِﺇَﻪَﻟِﺇ َﻻْﻦُﺪَﺃَﻬﺸَﺎﻢَ٬ﺃْ
ِ ْﻨﻌﺍﻹ
ِ ِْﻢَﻮ َﺮَﻛ
ِﻝَﻮﺍﻟ َﻀ
َﻦ ﺍﻟﻔْ ٍﺪِﻤ ْﻴَﺰ
ِ ُﻪِﺒﻤ ﺼ
ﻮﺨῇَﺎﻢَ ٬ِ ِﺭ ﺍﻟﻌ ْﻮُﻬْﻦُ
ﺸ ِﻩِﻤ ْﺮ
َِﻠﻰَﻏﻴ ﺎﻦَﻋَﻀََﺮَﺭﻤَ ْﻬﺸَﻝَ َﺎﻢَ٬ﻓῇ
ﻀ ِ ْﻨﻌ
ﺍﻹ
ِ ِْﻝَﻮ َﻀ
ﻱ ﺍﻟﻔِْﻪِﺬْ ῇ
ِﻟﻠ ُﺪ ْﻤ َﺤْﻟَﺍ
ُﻩُﺪ ًﺍَﻋ
ْﺒ ῇﻦ ﻤﺤﻤﺪ ُﺪَﺃَﻬﺸَﺃِْﺍﻢ﴾َ٬ﻮ َﺮْﻛﺍﻹ
ِﻝَﻮِ َﺠﻼ ْﻟ
َﻚِﺬﻱ ﺍ ِﺒ
ّ ُﻢَﺭ ﺴ
َﻚ ﺍْ َﺘﺒَ
َﺎﺭ َﻟﻰ ﴿ ُﻪَﺘﻌ
َﺎ َﻟ
َﺎَﻗﺎ ِﻪَ,ﻛﻤ ِﺘَﺎ
ﺼﻔِﻪَﻮِ ِﺌَﺎ
ﺴﻤَﺃِْﻪَ,ﻮِﺘِﻫﻴ
ῇ ُﻟ
ُ
ْﻮ ِﻪَﻮﺃِﺘِﺒﻴ
ῇ ُﻮ
ُِْ٬ﻓﻲُﺭﺒ َﻟﻪْﻚ
َ َﻻ ﺸ
َﺮﻴ
ِ ُﻩ َﺪْﺤ َﻮ
َﺃ
ْﻨﺘ
ُ
ْﻢ َῇﻮ ِﺇﻻ ُﻦ
ُﻮﺘ
ῇ ْﻻَﺘﻤ ِﻪَﻮَ ِﺘ
َﺎ ῇﻖ ﺘ
ُﻘ ﷲَﺤ ُﻮﺍ َ ῇﻘِﺍﺘ ῇﺎﺲ,
َﻬﺎ ﺍﻟﻨُ َﺎَﺃﻴ
Ὲ َُ:ﻓﻴ ْﻌﺪ ْﺮﺍَ,ﺃﻤ
ῇﺎَﺒ ً ًﺎَﻛ
ِﺜﻴ ْﻤِﻠﻴَﻢَﺘْ
ﺴ ῇ
ﺴﻠ ِﺍﻢَ٬ﻮَ َﺮ ِﻛِﺓ ﺍﻟَﺭ
َﺮ
َِﻪ ﺍﻟﺒِﺎﺒَﺤ
ﺼَﺃْ ِﻪَﻮِﻟَﻠﻰ ﺁَﻋ ِﻪَﻮ َﻠ
ْﻴﷲَﻋ ῇﻰ ُ ﺼﻠَُ٬ ُﻪُﻮﻟ
ْ َﺭﺴ َﻮ
َﻦ. ُﻮ
ْ ِﻠﻤ ﺴُﻤْ
ّْﻤ
ُﻮﺍِﻠ
ﺴ
ْﻮﺍَﻮَ Ὲ
ﺼﻠ ِﻝَ٬ﻮَ ْﻴῇﺒ
َِﺀ ﺍﻟﺴ َﻮﺍ
ًَﺎ ﺴ ْﻌ
ِﻤﻴَﺎَﺠَﻴﻨ
ِﺪْﻬ ْﻦَﻴَﺃْﻦَ,ﻮَ ῇ
ِﻘﻴ
ُﻤﺘ ِﻩ ﺍﻟ ِﺪَﺎ
ْﻦِﻋﺒ ْﻢِﻤُﻛ
ῇﺎ
ِﺇﻴَﺎَﻮَﻠﻨَﻌَﺠ
ْْﻦ ﻴ َﺃَِ٬ﻮ َﺪﺓَﻬﺎ ﺸﺐَﻮﺍﻟῇ ْﻴَِﻐُﻪِﻓﻲ ﺍﻟ َﺘَﻴ
ﺸْﻢَﺨْ ُﻛ
ῇﺎ
ِﺇﻴَﺎَﻮَﻗﻨ
ُﺯَﺮ
ْْﻦ ﻴﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰَﺃ
ُﻝ َ ََﻨﺴ
ْﺄ
Ὲﻮﺍ
ﺼﻠُﻮﺍَ َﻤﻨ ﻴﻦ ﺁ
ِﺬَῇ
َﻬﺎ ﺍﻟَﺎَﺃﻴ
Ὲ ﻲﻴ ῇﺒّ
ِ َﻠﻰ ﺍﻟﻨ
ِ ﻮﻦَﻋَῈ ُﻪ ﻴَ
ُﺼﻠ َﺘَﻛ
ِﺌ
َﻼَ
َﻪَﻮﻤ ῇ
ῇﻦ ﺍﻟﻠ ﺍﻟﻛﺮﻴﻢ﴿: ﺇ
ِ ِﻪَﺎﺒ
ِ َﻚِﻓﻲِﻛﺘ ِﻟَﺬ ﷲِﺒُﻢ ُ ُﻛَﺮ
َ َﺎَﺃﻤ
ﷲَ,ﻛﻤ ِﺪ ِ ْﺒ
ْﻦَﻋ ِ ِﺪ ﺒῇﻤ َﻠﻰ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﻤ
ُﺤ
َ ﷲ –َﻋ ُﻢ ُ ُﻛ َﻤ
ِﺤ –َﺭ
َﻢ٬
ْﻴ
ِﻫ
ْﺮﺍ
َِﺇﺒ َﻠﻰ ﺁ
ِﻝ ﺴﻴﺪﻨﺎ َﻋ
َﻢَﻮ
ْﻴ
ِﻫ
ْﺮﺍ
َ َﻠﻰ ﺴﻴﺪﻨﺎ
ِﺇﺒ َﻠﻴَ
ْﺖَﻋ ﺼ ٍﺪَﻛﻤ
َﺎَ ῇﻤ
ُﺤ
َ َﻠﻰ ﺁ
ِﻝ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﻤ َﻋ
ٍﺪَﻮ
ῇﻤَﻠﻰ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﻤ
ُﺤ
َ ّﻝَﻋ
ﺼ
ِῇﻢًَﺎ﴾ ﴿ﺍﻷﺤﺰﺍﺐَ.﴾٥٦ :ﺍﻟﻠ
ῇ
ُﻬ ِﻠﻴﻤ
ﺴ ّﻤ
ُﻮﺍَﺘِْﻠ
ﺴ
ِﻪَﻮََﻠ
ْﻴَﻋ
ِﺀ َﻠﻔ
َﺎ ﺍﻟﺨ
ِﻦ ُ ῇﻢَﻋ ُﻬ ῇ
ﺾ ﺍﻟﻠ ﺍﺭَ ٌَ.ﻮْ ْﻴﺪ ِﺠ ٌﺪَﻤ ْﻴ ِﻤ ῇﻚَﺤ َ ِﺇﻨ َﻢ
ْﻴ ِﻫ ْﺮﺍ
َِﺇﺒ ِﻝ ﺴﻴﺪﻨﺎ َﻠﻰ ﺁ َﻋ َﻢَﻮ ْﻴ ِﻫ ْﺮﺍ
َ ِﺇﺒ َﻠﻰ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﺖَﻋ ْﻛَ َﺎﺭ
َﺎ ﺒَ ٍﺪَﻛﻤ ῇﻤ ُﺤ
َ ِﻝ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﻤ َﻠﻰ ﺁ َﻋ ٍﺪَﻮ ῇﻤ ُﺤ
َ َﻠﻰ ﺴﻴﺪﻨﺎ ﻤ ْﻚَﻋ َﺎﺭ
َﻮﺒِ
ِﻦ
َﻋ ْﻦَ٬ﻮ َِﻌﻴ َﻤ ْﺠ ِﺔَﺃ َﺒَﺤﺎ ﺍﻟﺼ
ِﻦ ῇ ῇﻢَﻋ ُﻬ ῇ
ﺾ ﺍﻟﻠ ﺍﺭَ ِﻠﻲَ٬ﻮْ ْﻦَﻋ ِ َﻨﻴ ﺴﺍﻟﺤَ ِﺒﻲ َ َﺃْﻦَ٬ﻮ ِ َﺭﻴ ُﻮ
ْ ﻱ ﺍﻟﻨ َﺎﻦِﺬْ ْﺜﻤَ ُﻋ ِﻖَ٬ﻮ ْﻮ َﺎﺭ
َﺮ ﺍﻟﻔُ َُﻋﻤ ْﻖَ٬ﻮ ِ ّﺪﻴ
ِ ﺍﻟﺼ
ٍﺮ ِ
ّ ْﻛ ْﻲَﺒ ِﺒْﻦَ:ﺃ َّﻴ ِﻴ ِﺪ ْﻬ َﻤِﺔ ﺍﻟ ῇﻤ ِﺌْﻦ َ
ﺍﻷ َ ِﺪﻴ ﺍﺸ
ﺍﻟﺮِ ῇ
ْﻦ. ِﻤﻴ َﺮ ْﻛَﻢ َ
ﺍﻷ َﺮ ْﻛ َﺎَﺃ َﻚ ﻴ ِﻨ َﺎ
ْﺤﺴ ِﺇ
َﻚَﻮ ِﻤ َﺮ َﻛ َﻚَﻮ ّ
ِﻨَﻤ ْﻢِﺒ ُﻬ َﻌ
ῇﺎَﻤ َﻋﻨ ْﻦَ٬ﻮ ّﺪﻴِﻢ ﺍﻟ َﻮ َﻟﻰ ﻴ ِﺇ َﺎﻦ
َ ِ ِ ْ ْﺤﺴٍ ِﺈ ْﻢِﺒ ُﻬ َﻌَﺒ
ِ َﻦ ﺘ ْ ْﻦَﻮﻤ َ ِﻌﻴ َﺎﺒ
ِ ﺍﻟﺘ
ْﻦ
ِ ّﺪﻴ
ِ َﺀ ﺍﻟ َﺁ
ْﻋﺪ َﺃ َﺎَﻮ َﺌﻨ َﺁْﻋﺪ ْﺮَﺃ ّﻤ
ِ َﺪْﻦ ﻮ َ ِﻤﻴ ِﻠ ﺴ
ُﻤْ ْﻟَﻝ ﺍ َﺬ َﻦَﺨ ْ ْﻝ ﻤ ُﺬ ْﻦَﻮْ
ﺍﺨ َﺼﻴِﻠِ ْ
ُﺨ ْﻟﻤ ْﻦ ﺍ َ ِﺪﻴ ِﺤّ ُﻮ
َ ْﻟﻤَﻚ ﺍَ َﺎﺪْﺮِﻋﺒ ْﺼ
ْﻦَﻮﺍﻨُ َ ِﻛﻴ ْﺮ
ِ ُﻤﺸ ْﻟَﻚَﻮﺍ ْﺮ ّ
ﺸِῇﻝ ﺍﻟ ِ ِﺬ َﺃ ْﻦَﻮ َ ِﻤﻴ ِﻠﺴ
ُﻤْ ْﻟَﻢَﻮﺍ ﺴَ
ﻼ ﺍﻹْ ῇﺰ ِ ِﻋ ῇﻢَﺃ ُﻬ ῇ
ﺍﻟﻠ
ْﻦ َﻋ ًﺔَﻮ َﺎَﺨῇ
ﺂﺼ ْﺴﻴِ ِﻨﻴ ْﻨﺪ
ُﻮ
ْ ِﺇ ِﺪﻨﺎَﻠ ْﻦَﺒ َﻦَﻋ َ
َﺎَﺒﻄ َﻬﺎَﻮﻤ ْﻨَﺮِﻤ َﻬ َ
َﺎ ﻈ ِﺔ ﻤ َﻨ
ْﺘِﻔ ْﻟَﺀ ﺍ ُﻮ
ْ َﻦَﻮﺴ َﺤ ِﻤْﻟَﻝَﻮﺍ ِﺯ ﺍﻟﺰَ
ﻻ َﺀَﻮῇ َﺎَﻮﺒ ْﻟ
َﺀَﻮﺍ َﺒَ
ﻼ ْﻟῇﺎ ﺍْﻊَﻋﻨ َﻓْﺪ ῇﻢ ﺍ ُﻬ ῇ
ْﻦ .ﺍﻟﻠ ّﺪﻴ
ِ ِﻢ ﺍﻟ َﻮ
َْﻟﻰ ﻴ ِﺇ َﻚ ِﺘَﺎ
ِﻠﻤ ِﻝَﻛ ْﻋ َ
ﻮﺃ
ِ
َﺎﺎﻚ ﻴﻀَ َﻊِﺭَ َ ῇﺒ
َﺎﻚَﻮﺍﺘ ῇﻘَ َﻚَﻮﺍﺘ َﻓَﻦَﺨﺎ ْ ْﻴﻤَﺎِﻓ َﺘﻨ
َﻴ َﻻ ْﻝِﻮ َﻌ ﺍﺠ
َﺎَﻮْ ِﺭﻨ ُﻤ
ُﻮ
ْ َﺓ ﺃ َﻻ ُﻮ َﺎَﻮ َﺘﻨῇﻤ ِﺌ ْﺢَﺃ ِﻠ
ﺼَﺃْ َﺎَﻮ ِﻨﻨَﺎْﻮﻄ ῇﺎِﻓﻲَﺃ ِﻤﻨ ῇﻢ ﺁُﻬَﺍﻟﻠ
ῇ ْﻦ.
َ ِﻤﻴ َﻟ
َﺎْﻟﻌﺐﺍ َﺎَﺭῇ ًﺔ ﻴ ῇﻤ ْﻦَﻋﺂ َ ِﻤﻴ ِﻠ
ﺴ ُﻤْ ْﻟ
َﺍﻦ ﺍْﻠﺪِ ْﻟﺒ
ُ ِﺮ ﺍ ِﺌ َﺎ
ﺴ
ْﻊ
َ ِﻤﻴ ْﻖَﺠ ّﻓ
ِ ῇﻢَﻮ ُﻬِﺍﻢَ٬ﺍﻟﻠ
ῇ َﺮْﻛﺍﻹ
ِﻝَﻮِ َﻼ َﺎَﺬﺍ َ
ﺍﻟﺠ ِﻪ ﻴ ِﻟ
َﺎ
ْﻋﻤ َﺃِﻪَﻮ ِﻟ
َﻮﺍ ْﻗُﻩِﻓﻲَﺃ ْﺪ ّﺪ
ِ ﺴ
ْﻮﻯَﻮَ َ َﺘﻘّﺮَﻮﺍﻟ ِ َﻠﻰِ
ﺍﻟﺒ ُﻪَﻋ ْﻨِﻋ َﺃ
ﻀﻰَﻮ َﺮَ ْ ﺐَﻮﺘ ِﺤῈ ُ
َﺎ ﺘ
ِﻟﻤ َﺎِﺮﻨ ْﻤ ﻲَﺃ ِﻟَ ْﻖَﻮ ّﻓ
ِ ῇﻢَﻮ ُﻬ ْﻦَ٬ﺍﻟﻠ
ῇ َ ِﻤﻴَﻟَﺎﺐ ﺍﻟﻌ َﺭῇ
ْﻦ.
َ ِﻨﻴِﻤ ْ
ُﺆ
َﻚ ﺍﻟﻤ ِﺪَﺎ َﻠﻰِﻋﺒ ًﺔَﻋ َﻓْﺃْﻢَﺭ ُﻬ ْﻠَﻌ ﺍﺠَﻚ ﺼﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺴﻠﻢَ٬ﻮْ ِﻴ
ّ َﺒ
ِ ῇﺔ ﻨ ﺴﻨ
َﺎﻉُ ّﺒِ ِﺘَﻚَﻮﺍ َﺎﺒ
ِ ِﻛﺘ ِﻝِﺒ َﻤ َﻌ ْﻠ ِﻟ ْﻦ
َ ِﻤﻴِﻠﺴُﻤْ ِﺮ ﺍﻟ ْﻤ َﺓَﺃ َﻻ ُﻮ
ِﻓﻲ ًﺔَﻮ َﻨﺴَﺎَﺤَ ْﻨﻴῈﺪَﺎِﻓﻲ ﺍﻟ ِﺘﻨَﺎ ﺁ ῇﻨﺍﺖَ.ﺭﺒ َﻮِ ῇﻋ
َ ْﺐ ﺍﻟﺪ ِﺠﻴُ ْﺐَﻤ ِﺮﻴٌ ْﻊَﻗ
ٌ ِﻤﻴﺴῇﻚَ َ ِﺇﻨ ﺍﺖ,َﻮِ ْﻤ ْﻢَﻮَ
ﺍﻷ ُﻬ ْﻨِﺀِﻤ َﺂ
ْﺤﻴ َﺎﺖ َ
ﺍﻷ ِﻠﻤِ ﺴُﻤْ ْﻟْﻦَﻮﺍ َ ِﻤﻴ ِﻠ
ﺴ
ُﻤْ ْﻟَﺎﺖَﻮﺍ ِﻤﻨِ ْ
ُﺆْﻟﻤ ْﻦَﻮﺍ َِﻨﻴ ِﻤْ
ُﺆ ْﻠﻤ ِﻟ ْﺮ ِﻔ
ﺍﻏῇﻢْ ُﻬ ῇ
ﺍﻟﻠ
ُﻛ
ْﻢ ῇ
َﻌﻠ َﻟ ْﻢُﻛُ
ِﻌﻈ ْﻲَﻴ ْﻟ َﻛ ْﻨ ْﻟ ْﻟﻔ ْﻨ ْﻟﻘ ْﻟ ْ ῇﻦ َ َ َﺬَ ًﺔَﻮ َﻨ
َﺒﻐِ ِﺮَﻮﺍ ُﻤ ِﺀَﻮﺍ َﺂ
َﺤﺸ ْ ِﻦ ﺍ َﻬﻰَﻋ َﻴ
َﻰَﻮ ُﺮﺒْ ِﺀِﺬﻱ ﺍ َﺂْﻴﺘ ِﺇ
َﺎﻦَﻮ
ْﺤﺴِ ﺍﻹ
ِﻝَﻮِ ْﺪ َﻌ ُﺮِﺒﺎ ُ َﺄﻤﷲﻴ ِﺇ ﷲ! َﺪ ِ َﺎ
ῇﺎﺭِ.ﻋﺒ ﺍﺐ ﺍﻟﻨِ َﺎَﻋ ِﻗﻨ ﺴ
ِﺓَﺤَ َﺮ ِﺨ ﺍﻵ
َﻦ. ُﻮَْﻨﻌ َﺎ ﺘْ
َﺼ ُﻢ ﻤ َﻠْﻌ ﷲَﻴ َﺮَ,ﻮُ ُ ْﻛﺒ ﷲَﺃﻛﺮ ِ ِﺬُ َﻟ ْﻄﻛﻢَ,ﻮ ِ ُﻌ ِﻪ ﻴ ِﻠﻀْﻦَﻓْ ُﻩِﻤ ْﻮُ
َﺌﻠﺴْﻢَﻮﺍْ ُﻛ ْﺪَﺰ
ِ ِﻪ ﻴ ِﻤ َﻌَﻠﻰِﻨ ُﻩَﻋ ْﻮ ُﺮُﻛ ﺸْﻢَﻮﺍْ ُﻛْﺮ ُﻛ ْﺬَﻢَﻴ ْﻴَﻈ
ِ ْﻟﻌﷲﺍ ُﺮﻮﺍ َ ُﻛ ْﺬ َﻦَ,ﻮﺍ ْﻮ ُﺮ ῇﻛَﺬَﺘ
http://mckahlil.blogspot.co.id/2014/09/khutbahjumatmemanfaatkanmomentum.html 5/5