Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Selisih Jumlah Stok Suku Cadang Di Gudang Bengkel Perawatan Alat Berat PT. "X"
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Selisih Jumlah Stok Suku Cadang Di Gudang Bengkel Perawatan Alat Berat PT. "X"
Syahruddin
Jurusan Teknik Mesin Alat Berat
Jl. Soekarno-Hatta Km.8 Balikpapan Telp. (0542)860895, 862305, Fax.861107
E-mail:Syahruddin@poltekba.ac.id
Abstract
This study aims to determine the factors that cause the difference in the number of recorded stock of
spare parts available in the warehouse with PT. "X" and the issues at the warehouse PT. "X" as well as the
efforts that need to be done to overcome these problems. Field research by the method of observation,
documentation and interview with the supervisor, foreman and employees / warehouse staff committed to the
process of receiving, stock in, invetory, stock out and stock opname. The data collected are quantitative data
includes data spare parts and spare parts as well as the difference and qualitative data covering warehouse
management condition and the cause of the problems that occurred in the warehouse. Research results are the
factors that cause the difference in the number of recorded stock of spare parts available in the warehouse with
PT. "X" is the item moved to the new warehouse 198 items (23%), spending without FPB 46 items (5%), One of
the cutting stock 42 item (5%), do pengadjustan 442 items (52%) and the results of adjustment auditing 119
items (14%). Problems on the warehouse PT. "X" and the efforts made to overcome that: when the officer is not
rigorous checking process parts using sampling methods in checking the spare parts, the repair effort is to check
the spare parts entered with 100% inspection methods. Spare parts storage activities are carried out is still not
good, then the repair effort is put parts or goods appropriately and neatly with the FIFO principle. Lack of
spare parts that can come out without the FPB and cuts the number of parts, the repair effort is to store spare
parts on each shelf and manufacture of card stock to control the goods out. Control tasks are not carried out
properly, then the repair effort is tracking the items spare parts there is difference for re recorded existence.
Key Words: Sparepart, warehouse, inventory, heavy equipment maintenance and FIFO principle
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor penyebab terjadinya selisih jumlah stok suku
cadang yang terdata dengan yang tersedia di gudang PT. “X”dan permasalahan-permasalahan pada gudang
PT. “X” serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.Penelitian lapangan
dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara kepada supervisor, foreman dan karyawan/staff gudang
yang dilakukan pada proses penerimaan, penyimpanan, peneluaran dan pengontrolan. Data yang dikumpulkan
adalah data kuantitatif yang meliputi data suku cadang dan selisih suku cadang serta data kualitatif yang
meliputi kondisi pengelolaan gudang dan penyebab dari kendala yang terjadi pada gudang tersebut. Hasil
penelitiannya adalah faktor-faktor penyebab terjadinya selisih jumlah stok suku cadang yang terdata dengan
yang tersedia di gudang PT. “X” adalah barang pindah ke gudang baru 198 item (23%), pengeluaran tanpa
FPB 46 item (5%), Salah pemotongan stok 42 item (5%), dilakukan pengadjustan 442 item (52%) dan hasil
adjustment audit 119 item (14%). Permasalahan pada gudang PT. “X” dan usaha yang dilakukan untuk
mengatasinya yaitu: Petugas tidak teliti saat proses pengecekan suku cadang menggunakan metode sampling
dalam pengecekan suku cadang, maka usaha perbaikannya adalah melakukan pengecekan suku cadang masuk
dengan metode 100% inspection. Kegiatan penyimpanan suku cadang yang dilaksanakan masih kurang baik,
maka usaha perbaikannya adalah menempatkan suku cadang atau barang secara tepat dan rapi dengan prinsip
FIFO. Adanya suku cadang yang dapat keluar tanpa adanya FPB dan pemotongan jumlah suku cadang, maka
usaha perbaikannya adalah dengan menyimpan suku cadang pada masing-masing rak dan pembuatan stock
card untuk mengontrol barang keluar. Aktivitas pengontrolan tidak dilaksanakan dengan baik, maka usaha
perbaikannya adalah melakukan tracking pada item suku cadang yang terjadi selisih untuk didata ulang
keberadaannya.
Kata Kunci: Suku cadang, gudang, inventory,perawatan alat berat dan prinsip FIFO
42
JURNAL TEKNOLOGI TERPADU NO. 1 VOL. 4 JUNI ISSN 2338 - 6649
Identifikasi dan
Data Primer
Pengambilan
Data Sekunder
. Dokumentasi
Foto Lapangan
Data
Pengolahan Data
Analisis data
Item Suku cadang yang tidak bermasalah 11764 93.3% Hasil Penelitian
dan Pembahasan
Tahap
Selesai
43
JURNAL TEKNOLOGI TERPADU NO. 1 VOL. 4 JUNI ISSN 2338 - 6649
44
JURNAL TEKNOLOGI TERPADU NO. 1 VOL. 4 JUNI ISSN 2338 - 6649
45
JURNAL TEKNOLOGI TERPADU NO. 1 VOL. 4 JUNI ISSN 2338 - 6649
yaitu suatu aktivitas gudang yang pengeluaran barang tanpa FPB sejumlah
dilakukan untuk mencocokkan jumlah 13, terjadi 7 kasus kesalahan pemotongan
suku cadang yang ada di data gudang dan 442 sisa item lainnya dilakukan
dengan jumlah fisik suku cadang yang ada pengkalibrasian ulang untuk menormalkan
di gudangtersebut.Permasalahan yang ada kembali jumlah suku cadang yang selisih
di bagian pengontrolan adalah tidak pada data gudang. Selanjutnya
adanya perencanaan atau penjadwalan apabila direkapitulasi dari hasil
secara baik oleh bagian pengontrolan. sebelumnya, maka penyebab terjadinya
Sebagai contoh permasalahan yang timbul selisih suku cadang sebanyak 847item
adalah terjadinya selisih jumlah suku adalah seperti yang ditunjukkan pada
cadangsesuai hasil dari audit akhir tahun tabel3.4.
2014. Ini adalah indikasi bahwa aktivitas
pengontrolan tidak berjalan dengan baik Tabel 3.4. Penyebab Selisih Stok Suku
karena tidak adanya penjadwalan Cadang
pengontrolan oleh pihak internal Item Suku Prosentas
Deskripsi Cadang e
gudangtesebut.
Barang Pindah ke
3.4b Perbaikan Pada Aktivitas Gudang Baru 198 23%
Pengontrolan Pengeluaran tanpa
Usaha perbaikan yang penulis lakukan FPB 46 5%
yakni melakukan pengontrolan dan Salah Pemotongan 42 5%
trackinginventory untukstock opname Dilakukan
Pengadjustan 442 52%
sekaligus melakukan tracking pada suku
Hasil Adjustment
cadang yang mengalami selisih jumlah Audit 119 14%
suku cadang.Hasil dari proses tracking Jumlah 847 100%
yang penulis dan team lakukan adalah
ditemukannya beberapa penyebab 4. Kesimpulan
terjadinya selisih suku cadangyang terjadi
dari 660item suku cadangselisih yang Dari hasil analisis data yang sudah
belum diketahui penyebabnya yang dapat dilakukan dapat disimpulkan:
dilihat pada tabel dibawah ini. 1.Faktor-faktorpenyebab terjadinya selisih
jumlah stok suku cadang yang terdata
Tabel 3.3 Hasil Tracking SelisihSuku dengan yang tersedia di gudang PT. “X”
Cadang
adalah barang pindah ke gudang baru
Item Suku
Deskripsi Cadang Prosentase 198 item (23%), pengeluaran tanpa FPB
Barang Pindah ke 46 item (5%), Salah pemotongan stok 42
Gudang Baru 198 30% item (5%), dilakukan pengadjustan 442
Pengeluaran tanpa item (52%) dan hasil adjustment audit
FPB 13 2% 119 item (14%).
Salah Pemotongan 7 1%
2.Permasalahan pada gudang PT. “X” dan
Dilakukan
Pengadjustan 442 67% usaha apa yang perlu dilakukan untuk
Jumlah 660 100% mengatasinya yaitu:
a.Petugas tidak teliti saat proses
Pada tabel di atas terlihat bahwa pengecekan suku cadang dan
dari 660item suku cadang yang terkadang masih menggunakan metode
sebelumnya belum diketahui penyebab sampling dalam pengecekan suku
terjadi selisihnya adalah terjadi karena cadang. Usaha perbaikannya adalah
adanya pemindahan barang kegudang yang melakukan pengecekan suku cadang
baru tanpa adanya pemindahan lokasi pada masuk dengan metode 100%
data gudang adalah sejumlah 198item, inspection.
46
JURNAL TEKNOLOGI TERPADU NO. 1 VOL. 4 JUNI ISSN 2338 - 6649
47