Analisis Kualitas Udara Ambien Akibat Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Di Kawasan Coyudan, Surakarta
Analisis Kualitas Udara Ambien Akibat Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Di Kawasan Coyudan, Surakarta
www.al-ard.uinsby.ac.id
Abstract
Surakarta is a city that has very rapid growth in many sectors such as in industry, services, settlements,
education, trade and transportation. The main trading activity center or CBD (Central Bussiness Distric) in
Surakarta City, is located in the Coyudan Surakarta shopping area, which makes this area becomes a strategic
and congested traffic access point. This condition cause a high volume of traffic in the area. Motorized
vehicle’s traffic activity on its road segment has a negative impact to surrounding area along the road
segment as an air pollution. The more rapid transportation activities, especially motorized vehicles, are the
main sources of air pollution in urban areas. The research method for this study is a survey method (for
selecting research points) and approach analysis methods (using an empirical formula). The results of this
study indicate that the parameters of exhaust emissions which include CO, HC, NO, and PM still meet the
permitted air quality standards. However, it is expected that all people keep paying attention to both
environmental conditions and the use of transportation facilities, as well as good traffic conditions, so that the
problem of exhaust emissions due to traffic will not occur.
Keywords: traffic, CBD and exhaust emissions.
Abstrak
Kota Surakarta merupakan kota yang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada beberapa sektor,
seperti bidang industri, jasa, pemukiman, pendidikan, perdagangan maupun transportasi. Pusat kegiatan
perdagangan utama atau CBD (Central Bussiness Distric) di Kota Surakarta salah satunya terletak di kawasan
pertokoan Coyudan Surakarta sehingga menjadi titik akses lalu lintas yang strategis dan padat. Hal tersebut
mengakibatkan tingginya volume lalu lintas pada kawasan tersebut. Aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor
di ruas jalan tersebut memberikan dampak negatif di sekitar lingkungan sepanjang ruas jalan tersebut yaitu
berupa pencemaran udara. Semakin pesatnya aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor
merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Metode yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian adalah metode survey (untuk pemilihan titik penelitian) dan metode analisa
pendekatan (dengan menggunakan rumus empiris). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa parameter
emisi gas buang yang meliputi CO, HC, NO, dan PM masih memenuhi standar kualitas udara yang di ijinkan.
Meskipun demikian diharapkan pada semua masyarakat agar tetap memperhatikan baik kondisi lingkungan
maupun penggunaan sarana transportasi, serta keadaan lalulitas yang baik, sehingga masalah emisi gas
buang akibat lalu lintas tidak akan terjadi.
Kata kunci: lalu lintas, CBD dan emisi gas buang
besar, maka berkembang pula aktivitas dan Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
kegiatan masyarakat sehingga membutuhkan Pemerintah Daerah maka semua hal mengenai
sarana penunjang yang memadai, dimana pengendalian lingkungan hidup merupakan
semua itu memerlukan sarana transportasi tanggung jawab daerah. Pemerintah Kota
untuk memperlancar kegiatan dan aktivitas Surakarta menatapkan pula Perda No.2 Tahun
tersebut sekaligus merupakan salah satu 2006 tentang Pengendalian Lingkungan
penunjang perkembangan suatu wilayah. Hidup. Pelaksanaan pengendalian lingkungan
(Jalaluddin, Gani, & Darmadi, hidup adalah adanya upaya pencegahan,
2015)menjelaskan bahwa transportasi penanggulangan dan pemulihan pencemaran
merupakan salah satu elemen penting dari atau kerusakan lingkungan melalui kegiatan
suatu daerah perkotaan, fasilitas transportasi perencanaan, penataan, pemanfaatan,
memiliki potensi untuk mengendalikan arah pengembangan, pengawasan dan
dan besarnya perkembangan kota, baik dalam pemeliharaan.
sektor perekonomian maupun sektor lainnya. Purwandi (2006) menjelaskan bahwa
Perkembangan transportasi terutama pada dalam perencanaan transportasi jalan perlu
jalan raya yang sangat pesat dan maju dikaji mengenai tingkat kebisingan dan emisi
tentunya memberikan dampak positif dan gas buang akibat volume lalu lintas terhadap
negatif. Dampak positifnya yaitu menjadikan lingkungan di sekitar jalan tersebut. Penelitian
kagiatan perekonomian menjadi lebih mudah ini penulis mengambil studi kasus di kawasan
dan berkembang baik. Dampak negatifnya pertokoan Coyudan Surakarta sebagai obyek
berupa pencemaran udara akibat aktivitas penelitian mengenai seberapa besar tingkat
kendaraan bermotor pada lingkungan di emisi gas yang terjadi. Kawasan pertokoan
sepanjang jalan tersebut. Semakin pesatnya Coyudan yang merupakan kawasan strategis
aktivitas transportasi khususnya kendaraan sebagai pusat kegiatan perdagangan atau
bermotor merupakan sumber utama bisnis utama di Kota Surakarta, sehingga
pencemaran udara di daerah perkotaan mengakibatkan tingginya volume lalu lintas
(Soedomo et all, 1990, dalam Kusminingrum pada kawasan tersebut (Wahyudi, 2002).
dan Gunawan, 2008). Tingginya volume lalu lintas menyebabkan
Aktivitas kendaraan bermotor dampak negatif seperti emisi gas buang yang
menghasilkan emisi gas buang yang pada akhirnya dapat mengganggu kegiatan
menyebabkan pencemaran udara sehingga jual beli, disamping itu juga dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas mutu mengganggu kesehatan. Kondisi lalu lintas
udara. Emisi gas buang kendaraan bermotor pada kawasan pertokoan Coyudan dapat
diukur dalam gram per kendaraan per km dari dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
suatu perjalanan dan terkait dengan beberapa
faktor seperti tipe kendaraan, umur
kendaraan, ambang temperature dan
ketinggian. Kendaraan dengan usia dan jenis
bahan bakar yang berbeda akan menghasilkan
kadar emisi yang berbeda juga (Yuliastuti,
2008). Menurut Peraturan Pemerintah RI
nomor 41 tahun 1999, menerangkan
Pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambien oleh
kegiatan manusia, sehinggamutu udara
ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat Gambar 1. Kondisi Lalu Lintas Kawasan Pertokoan
memenuhi fungsinya. Polutan (bahan Coyudan
pencemar) yang dominan adalah CO, SOx, NOx,
THC (Total Hydro Carbon), dan TSP (Total Dengan adanya uraian yang telah
Suspended Particulate) atau debu partikulat, dijelaskan sebelumnya, penulis menganggap
dengan kontribusi CO, NOx, dan hidro karbon perlu diadakannya penelitian mengenai
berasal dari transportasi, SOx dari kegiatan tingkat emisi gas buang yang disebabkan oleh
industri, dan TSP umumnya dari kegiatan arus lalu lintas yang melewati kawasan
permukiman (Sukarto, 2006). tersebut. Hasil dari penelitian diharapkan bisa
48 Dyah Ratri Nurmaningsih/ Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.2 – Maret 2018
perhitungan diambil pada waktu jam puncak c. Perhitungan besar emisi kendaraan
yaitu pukul 12:30-13:30 di kawasan berat untuk masing-masing jenis
pertokoan Coyudan Surakarta pada hari Senin, polutan (Ekb)
25 Januari 2010, sebagai berikut: CO = 0.0065 ppm
Volume (Q): 2110 kend/jam HC = 0.000001 ppm
Volume kendaraan ringan (Qr): 523 NOX= 0.0748 pphm
kend/jam PM = 1.48μ/m3
Volume kendaraan berat (Qb): 6 kend/jam 3. Perhitungan Total Emisi Gas Buang
Kecepatan kendaraan ringan (Vb): 21.42 Total emisi gag buang = EKr + Ekb
km/jam CO = 1.61 ppm
Kecepatan kendaraan berat (Vb): 21.50 HC = 0.0003 ppm
km/jam NOX= 1.2579 pphm
Jarak titik kajian/ ½ Lebar jalan: 6 m PM = 5.9981μ/m3
13:30 WIBB yang diasumsikan sebagai jam Girsang, E. 2008.Hubungan Kadar Timbal Di
puncak lalu lintas. Hal ini dikarenakan pada Udara Amien Dengan Timbal Dalam Darah
jam12:30-13:30 merupakan jam puncak Pada Pegawai Dinas Perhubungan Terminal
kegiatan perekonomian di kawasan pertokoan Antar Kota Medan. Sekolah Pasca Sarjana,
Coyudan, sehingga menjadi titik akses lalu Universitas Sumarta Utara, Medan.
lintas yang padat kendaraan bermotor. Hobbs, F. D. 1995,.Perencanaan dan Teknik
Sedangkan besaran nilai tingkat gas buang Lalulintas I, Fakultas Teknik Universitas
terbesar untuk CO = 1,81 ppm; HC = Gadjah Mada. Yogyakarta.
0,0003130 ppm; NO2 = 1,42 pphm dan PM = Jalaluddin, Gani, A. & Darmadi. 2013.Analisis
6,65 µg/m3. Semua nilai CO, HC, NO2 dan PM Karakteristik Emisi Gas Buang Pada Sarana
adalah termasuk aman jika dibandingkan Transportasi Roda Dua Kota Banda Aceh.
dengan standar kualitas udara. Jalaluddin Jurnal Teknik Mesin Unsyiah
Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai Volume 1 No.4.
emisi gas buang lokasi penelitian masih Kadyarsi, I. 2006.Pemetaan Kualitas Udara
memenuhi standar kualitas udara yang Kota Surakarta. Jurusan Kartografi dan
diijinkan, meskipun demikian diharapkan Penginderaan Jauh. Fakultas Geografi UGM.
pada semua masyarakat agar tetap Yogyakarta.
memperhatikan baik kondisi lingkungan Kusuma, I. G. B. 2002.Alat Penurun Emsis Gas
maupun penggunaan sarana transportasi, Buang Pada Motor, Mobil, Motor Tempel
serta keadaan lalu litas yang baik, sehingga Dan mesin Pembakaran Tak Bergerak.
masalah emisi gas buang akibat lalu lintas Program Studi Teknik Mesin. Universitas
tidak akan terjadi. Udayana, Jimbaran. Bali.
Kusminingrum, N., & Gunawan, G. 2008.Polusi
5. DAFTAR PUSTAKA Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Bermotor
Anonim. 1997. Manual Kapasitas Jalan Di Jalan Perkotaan Pulau Jawa Dan Bali.
Indonesia. Directorat Jenderal Bina Marga. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. Bandung.
Anonim. 1997. Perencanaan Latif, M. T., Othman, M. R., & Johnny, Z.
Transportasi.Universitas Guna Dharma 2006.Kajian Kualiti Udara Di Bandar
Jakarta.Jakarta. Kajang Selangor. Fakulti Sains dan
Anonim. 1999.Pengendalian Pencemaran Teknologi. Universiti Kebangsaan Malaysia.
Udara. Badan Pengendalian Dampak Miro, F. 2005.Perencanaan Transportasi,
Lingkungan, Nomor : Peraturan Pemerintah Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
N0. 41 Th. 1999.Jakarta. Pariyanto, A. 2005.Prediksi Tingkat Kebisingan
Anonim. 2004.Panduan Membaca Peta dan Emisi Gas Buang Kendaraan pada Jalan
Rupabumi Indonesia, Pusat Pelayanan Jasa Jenderal Sudirman – Sukoharjo. Universitas
dan Informasi, Bakosurtanal, Cibinong. Muhammadiyah Surakarta.
Didownload :http://eksan.komite- Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun
sman2bjb.web.id/wp- 1999.Pengendalian Pencemaran Udara,
content/uploads/2008/04/panduan- Jakarta
membaca-peta.pdf Purwandi, J. 2006.Analisis Tingkat Kebisingan
Astaleni. Siti Nuryanti. 2002.Studi Analisa Dan Emisi Gas Buang Di Jalan Slamet Riyadi
Tingkat Kebisingan Akibat Lalulintas Serta Dan Alternatif Solusinya (Kajian Empirikal
Dampaknya Terhadap Lingkungan. Dan Non Empirikal). Tesis Magister Teknik
Universitas Gunadharma. Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Budisulistiorini, S. H. 2007.Air pollution Purwanti, D. S. 2008.Pengaruh Emisi Gas
dispersion modeling for implementation in Buang Kendaraan Bermotor Terhadap
Jakarta Indonesia, Department of Civil and Struktur Epidermis Dan Stomata Daun
Environmental Engineering. The University Tanaman Pelindung Di Jalan Adi Sucipto
of Melbourne. Sampai Terminal Tirtonadi Surakarta.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Kota Surakarta. 2016.Profil Perkembangan Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Kependudukan Kota Surakarta Tahun 2016. Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta Puspita, R. D. 2005.Pengaruh Tingkat
Fardiaz, S. 1992.Pousi Air Dan Udara, Kanisius. Kebisingan Akibat Lalulintas Terhadap
Bogor. Konsentrasi Belajar Mengajar Di Sekolah
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
Dyah Ratri Nurmaningsih/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.2 – Maret 2018 53