Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Telaah Jurnal Enda Gusnita

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

TUGAS KESEHATAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Tentang

“ TELAAH JURNAL KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN


UDARA DALAM BIDANG TRANSPORTASI”

Dosen Pengampu : Dr.dr. Yuniar Lestari, MKes. FISPH, FISCM

DIBUAT OLEH :
NAMA : ENDA GUSNITA
NIM : 2120322013
SEMESTER : I TAHUN 2021
PEMINATAN : M.KES

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
AL-ARD: JURNAL TEKNIK AL-ARD
LINGKUNGAN JURNAL
TEKNIK LINGKUNGAN
Vol.3 No.2 – Maret 2018(46-53)
www.al-ard.uinsby.ac.id

ANALISIS KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT LALU LINTAS


KENDARAAN BERMOTOR DI KAWASAN COYUDAN, SURAKARTA
Dyah Ratri Nurmaningsih
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel, Surabaya,Indonesia
dyahratrin@gmail.com

Abstract
Surakarta is a city that has very rapid growth in many sectors such as in industry, services, settlements,
education, trade and transportation. The main trading activity center or CBD (Central Bussiness Distric)
in Surakarta City, is located in the Coyudan Surakarta shopping area, which makes this area becomes a
strategic and congested traffic access point. This condition cause a high volume of traffic in the area.
Motorized vehicle’s traffic activity on its road segment has a negative impact to surrounding area along
the road segment as an air pollution. The more rapid transportation activities, especially motorized
vehicles, are the main sources of air pollution in urban areas. The research method for this study is a
survey method (for selecting research points) and approach analysis methods (using an empirical
formula). The results of this study indicate that the parameters of exhaust emissions which include CO,
HC, NO, and PM still meet the permitted air quality standards. However, it is expected that all people
keep paying attention to both environmental conditions and the use of transportation facilities, as well as
good traffic conditions, so that the problem of exhaust emissions due to traffic will not occur.
Keywords: traffic, CBD and exhaust emissions.

Abstrak
Kota Surakarta merupakan kota yang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada beberapa sektor,
seperti bidang industri, jasa, pemukiman, pendidikan, perdagangan maupun transportasi. Pusat kegiatan
perdagangan utama atau CBD (Central Bussiness Distric) di Kota Surakarta salah satunya terletak di
kawasan pertokoan Coyudan Surakarta sehingga menjadi titik akses lalu lintas yang strategis dan padat.
Hal tersebut mengakibatkan tingginya volume lalu lintas pada kawasan tersebut. Aktivitas lalu lintas
kendaraan bermotor di ruas jalan tersebut memberikan dampak negatif di sekitar lingkungan sepanjang
ruas jalan tersebut yaitu berupa pencemaran udara. Semakin pesatnya aktivitas transportasi khususnya
kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Metode yang
digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah metode survey (untuk pemilihan titik penelitian) dan
metode analisa pendekatan (dengan menggunakan rumus empiris). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa parameter emisi gas buang yang meliputi CO, HC, NO, dan PM masih memenuhi
standar kualitas udara yang di ijinkan. Meskipun demikian diharapkan pada semua masyarakat agar
tetap memperhatikan baik kondisi lingkungan maupun penggunaan sarana transportasi, serta keadaan
lalulitas yang baik, sehingga masalah emisi gas buang akibat lalu lintas tidak akan terjadi.
Kata kunci: lalu lintas, CBD dan emisi gas buang

1. PENDAHULUAN permukaan laut (Dinas Kependudukan dan


Kota Surakarta terletak antara 110° 45’ Pencatatan Sipil Kota Surakarta, 2016).
15”dan 110°45’ 35” Bujur Timur dan antara Dalam perkembangnnya, kota Surakarta
7°36’ dan 7°56’ Lintang Selatan. Kota merupakan kota yang mengalami
Surakarta merupakan salah satu kota besar pertumbuhan yang sangat pesat, baik dalam
di Jawa Tengah yang menunjang kota- bidang industri, jasa, pemukiman,pendidikan,
kotalainnya seperti Semarang maupun perdagangan maupun transportasi (Kadyarsi,
Yogyakarta. Wilayah Kota Surakarta atau 2006). Astaleni (2002) menjelaskan bahwa
lebih dikenal dengan “Kota Solo” merupakan akibat perkembangan diberbagai bidang
dataran rendah dengan ketinggian ± 92 m tersebut serta perkembangan jumlah
dari penduduk yang cukup
p-ISSN: 2460-8815 , e-ISSN: 2549-1652
besar, maka berkembang pula aktivitas dan Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004
kegiatan masyarakat sehingga tentang Pemerintah Daerah maka semua hal
membutuhkan sarana penunjang yang mengenai pengendalian lingkungan hidup
memadai, dimana semua itu memerlukan merupakan tanggung jawab daerah.
sarana transportasi untuk memperlancar Pemerintah Kota Surakarta menatapkan
kegiatan dan aktivitas tersebut sekaligus pula Perda No.2 Tahun 2006 tentang
merupakan salah satu penunjang Pengendalian Lingkungan Hidup.
perkembangan suatu wilayah. (Jalaluddin, Pelaksanaan pengendalian lingkungan hidup
Gani, & Darmadi, adalah adanya upaya pencegahan,
2015)menjelaskan bahwa transportasi penanggulangan dan pemulihan pencemaran
merupakan salah satu elemen penting dari atau kerusakan lingkungan melalui kegiatan
suatu daerah perkotaan, fasilitas perencanaan, penataan, pemanfaatan,
transportasi memiliki potensi untuk pengembangan, pengawasan dan
mengendalikan arah dan besarnya pemeliharaan.
perkembangan kota, baik dalam sektor
Purwandi (2006) menjelaskan bahwa
perekonomian maupun sektor lainnya.
dalam perencanaan transportasi jalan perlu
Perkembangan transportasi terutama pada
dikaji mengenai tingkat kebisingan dan
jalan raya yang sangat pesat dan maju
emisi gas buang akibat volume lalu lintas
tentunya memberikan dampak positif dan
terhadap lingkungan di sekitar jalan
negatif. Dampak positifnya yaitu menjadikan
tersebut. Penelitian ini penulis mengambil
kagiatan perekonomian menjadi lebih
studi kasus di kawasan pertokoan Coyudan
mudah dan berkembang baik. Dampak
Surakarta sebagai obyek penelitian mengenai
negatifnya berupa pencemaran udara akibat
seberapa besar tingkat emisi gas yang
aktivitas kendaraan bermotor pada
terjadi. Kawasan pertokoan Coyudan yang
lingkungan di sepanjang jalan tersebut.
merupakan kawasan strategis sebagai pusat
Semakin pesatnya aktivitas transportasi
kegiatan perdagangan atau bisnis utama di
khususnya kendaraan bermotor merupakan
Kota Surakarta, sehingga mengakibatkan
sumber utama pencemaran udara di daerah
tingginya volume lalu lintas pada kawasan
perkotaan (Soedomo et all, 1990, dalam tersebut (Wahyudi, 2002). Tingginya volume
Kusminingrum dan Gunawan, 2008). lalu lintas menyebabkan dampak negatif
Aktivitas kendaraan bermotor seperti emisi gas buang yang pada akhirnya
menghasilkan emisi gas buang yang dapat mengganggu kegiatan jual beli,
menyebabkan pencemaran udara sehingga disamping itu juga dapat mengganggu
mengakibatkan menurunnya kualitas mutu kesehatan. Kondisi lalu lintas pada kawasan
udara. Emisi gas buang kendaraan bermotor pertokoan Coyudan dapat dilihat pada
diukur dalam gram per kendaraan per km Gambar 1 di bawah ini.
dari suatu perjalanan dan terkait dengan
beberapa faktor seperti tipe kendaraan,
umur kendaraan, ambang temperature dan
ketinggian. Kendaraan dengan usia dan jenis
bahan bakar yang berbeda akan
menghasilkan kadar emisi yang berbeda juga
(Yuliastuti, 2008). Menurut Peraturan
Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999,
menerangkan Pencemaran udara adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam udara
ambien oleh kegiatan manusia,
sehinggamutu udara ambien turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
Gambar 1. Kondisi Lalu Lintas Kawasan
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pertokoan Coyudan
Polutan (bahan pencemar) yang dominan
adalah CO, SOx, NOx, THC (Total Hydro Dengan adanya uraian yang telah
Carbon), dan TSP (Total Suspended dijelaskan sebelumnya, penulis menganggap
Particulate) atau debu partikulat, dengan perlu diadakannya penelitian mengenai
kontribusi CO, NOx, dan hidro karbon tingkat emisi gas buang yang disebabkan
berasal dari transportasi, SOx dari kegiatan oleh arus lalu lintas yang melewati kawasan
industri, dan TSP umumnya dari kegiatan tersebut. Hasil dari penelitian diharapkan
permukiman (Sukarto, 2006). bisa
meminimalisir permasalahan tersebut, cara diarahkan pada kendaraan sedang
sekaligus mencari alternatif solusinya. berjalan sambil memencet tombol
merah pada alat, kemudian tulis besar
2. METODE PENELITIAN kecepatan pada layar.
3. Tahap III
Lokasi dan waktu penelitian Analisa data dengan penjelasan sebagai
Studi kasus penelitian ini diambil di berikut:
kawasan pertokoan Coyudan Surakarta. a) Volume
Pusat kegiatan perdagangan utama atau CBD Setelah diperoleh data jumlah lalu
(Central Bussiness Distric) di Kota Surakarta lintas kendaraan dengan bantuan alat
salah satunya terletak di kawasan pertokoan handtally counter, kemudian data
Coyudan Surakarta sehingga menjadi titik volume lalu lintas dari tiap-tiap
akses lalu lintas yang strategis dan padat. kendaraan tersebut dijumlahkan pada
Hal tersebut yang menjadikan pertimbangan setiap satu jam dan selanjutnya
dilakukannya penelitian ini. Setelah dijumlah keseluruhannya. Sedangkan
dilakukan survey pendahuluan, maka untuk menghitung nilai persentase
pengukuran emisi gas buang akibat lalu kendaraan berat yaitu dengan
lintas dan pengambilan data lalu lintas perbandingan volume kendaraan berat
dilakukanselama 3 jam antara pukul 11.00 – dan volume total kendaraan dikalikan
14.00 BBWI sebagai waktu terpadat dalam 100%.
satu hari. Dan hari pelaksanaan yaitu pada b) Kecepatan
hari Senin, 25 Januari 2010 dan Rabu, 27 Hitung kecepatan rata-rata seluruh
januari 2010 untuk mewakili keadaan lalu kendaraan dengan membandingkan
lintas dalam satu minggu. total kecepatan dikali jumlah
kendaraan dengan total jumlah
Metode Penelitian kendaraan.
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari c) Emisi gas buang dengan rumus
studi pustaka, survey awal, pengukuran empiris (CO, HC, NO2, dan PM)
emisi gas buang akibat lalu lintas (dengan Dari data volume lalu lintas dan
alat dan analisa di laboratorium) dan kecepatan kendaraan yang telah
pengambilan data lalu lintas (metode analisa diperoleh selanjutnya kemudian
pendekatan dengan rumus empiris). Data digunakan untuk mengetahui besar
yang dianalisa, hasinya kemudian di kandungan emisi gas buang diudara
bandingkan dengan standar kualitas udara yang meliputi CO, HC, NO2, dan
yang di ijinkan.Berikut tahapan penelitian PMdengan perhitungan secara empiris,
yang dilaksanakan: adapun tahapan perhitungannya
1. Tahap I adalah sebagai berikut:
Survai pendahuluan dimaksudkan untuk a. Penghitungan besaran emisi
memperkirakan ketepatan dalam titik kendaraan menurut (Anonim,
pengamatan, pengambilan sampel, metode, dalam Santoso, 2008) untuk:
biaya, waktu dan efisiensi jumlah Arus lalu lintas kendaraan
surveyor. ringan Ekr = (Qr x FPKr/1000) x
FKKKr Arus lalu lintas
2. Tahap II kendaraan berat EKb = (Qb x
Pengumpulan data yang meliputi: FPKb/1000) x FKKKb
a) Volume lalu lintas b. Perhitungan besaran emisi total
Data ini diperoleh dengan bantuan alat Etotal = EKr + EKb (untuk masing-
handtally counter untuk pencacahan masing polutan), dengan:
jumlah kendaraan pada tiap-tiap jenis Qr = Volume lalu lintas
kendaraan yang melewati ruas jalan kendaraan ringan
yang diteliti. Jenis kendaraan yang (kendaraan/jam)
dihitung dengan alat handtally counter, Qb = Volume lalu lintas
yaitu sepeda motor (MC), kendaraan kendaraan berat
ringan (LV) dan kendaraan berat (HV).
(kendaraan/jam) FPKr =Faktor
b) Kecepatan kendaraan polutan untuk kendaraan ringan
Kecepatan kendaraan diperoleh FPKb = Faktor polutan untuk
dengan menggunakan alat speed gun kendaraan berat FKKKr = Faktor
dengan
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
konversikecepatan kendaraan Light Vehicles (LV)
ringan untuk masing-masing Speed
jenis polutan (kph) CO HC NOx PM
(ppm) (ppb) (ppb) (µg/m3)
FKKKb = Faktor konversi
20 6,48 5,66 1,19 1,36
kecepatan kendaraan berat 25 5,25 4,74 1,02 1,26
untuk masing-masing jenis 30 4,34 4,04 0,91 1,17
polutan 35 3,63 3,48 0,83 1,10
Nilai polutan sebagai faktor pengali 40 3,05 3,00 0,77 1,04
perkiraan besaran emisi gas buang lalu lintas 45 2,57 2,61 0,74 1
pada jalan raya dapat dilihat pada Tabel 1 dan 50 2,17 2,26 0,71 0,96
(Sumber: Design Manual for Roads and Bridges,
2. Pollutant Levels by Distance per 1000 vph, dalam Santoso, 2008)
sedangkan nilai konversi kecepatan kendaraan
dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4. Air Quality Tabel 4. Air Quality Assesment Speed Conversion Factors
Assesment Speed Conversion Factors dibawah ini. (Heavy Vehicles)
Heavy Vehicles (HV)
Speed
Tabel 1. Pollutant Levels by Distance per 1000 vph (Light (kph) CO HC NOx PM
Vehicles) (ppm) (ppb) (ppb) (µg/m3)
Distance Light Vehicles (LV) 5 4,05 15,01 2,15 2,94
(m) CO HC NOx PM 10 3,45 7,85 1,88 2,10
Pollutant (ppm) (ppb) (ppb) (µg/m3) 15 2,93 5,38 1,65 1,71
5 0,505 98,5 200,4 6,56 20 2,49 4,09 1,44 1,46
10 0,478 93,2 189,1 6,18 25 2,12 3,28 1,26 1,28
15 0,410 80,0 162,2 5,34 30 1,80 2,72 1,10 1,14
20 0,350 68,4 138,7 4,58 35 1,63 2,30 1,06 1,03
25 0,301 58,7 119,3 3,96 40 1,43 1,98 0,99 0,95
30 0,260 50,7 103,2 3,44 45 1,24 1,72 0,92 0,87
35 0,226 44,1 89,8 2,98 50 1,06 1,52 0,85 0,82
40 0,198 38,4 78,4 2,64 (Sumber: Design Manual for Roads and Bridges, dalam
45 0,173 33,7 68,8 2,32 Santoso, 2008)
50 0,152 29,6 60,6 2,05

(Sumber: Design Manual for Roads and Bridges,


dalam Santoso, 2008) d) Membandingakan hasil penelitian
dengan standar kualitas udara yang
Tabel 2. Pollutant Levels by Distance per 1000 vph diijinkan.
(Heavy Vehicles) Setelah diperoleh hasil analisa emisi gas
buang, kemudian membandingkan
Distance Heavy Vehicles dengan standar kualitas udara yang di
(HV)
(m) CO HC NOx PM
Pollutant (ppm) (ppb) (ppb) (µg/m3) ijinkan pada Tabel 5 dibawah ini.
5 0,370 46,39 909,8 177,8 Tabel 5. Standar Kualitas Udara
10 0,350 43,90 858,8 167,5 No Polutan Batasan
15 0,300 37,68 736,4 144,7 1 Particulate matter  150 g/m3 – 24 hr
20 0,356 32,22 629,7 124,1 10 m
25 0,220 27,65 541,6 107,3 2 Carbon monoxide 25 ppm (1 hour
30 0,190 23,,88 468,5 93,2 maximum)
35 0,165 20,77 407,7 80,8 3 Nitrogen dioxide 16 pphm (1 hour
40 0,145 18,09 355,9 71,5 maximum)
45 0,127 15,87 312,4 32,9 4 Hydrocarbon 0,25 ppm – 3 hr
50 0,111 13,94 275,1 55,6 Keterangan:
(Sumber: Design Manual for Roads and Bridges, dalam g/m3 : Micrograms per cubic meter
Santoso, 2008) Ppm : Parts per Million
Pphm : Parts per Hundred Million
Tabel 3. Air Quality Assesment Speed Conversion Factors (Sumber : Murwono, 1997 dalam Pariyanto, 2005)
(Light Vehicles)
Light Vehicles 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Speed (LV)
(kph) CO PM
(ppm HC NOx (µg/m3) Analisa emisi gas buang
) (ppb) (ppb)
5 20,53 15,45 3,51 2,21 Data volume lalu lintas yang digunakan
10 11,57 9,29 1,99 1,72 dalam perhitungan besar emisi kendaraan
15 8,30 6,99 1,46 1,50 yaitu data pada jam puncak. Contoh
perhitungan diambil pada waktu jam puncak c. Perhitungan besar emisi kendaraan
yaitu pukul 12:30-13:30 di kawasan berat untuk masing-masing jenis
pertokoan Coyudan Surakarta pada hari polutan (Ekb)
Senin, 25 Januari 2010, sebagai berikut: CO = 0.0065 ppm
Volume (Q): 2110 kend/jam HC = 0.000001 ppm
Volume kendaraan ringan (Qr): NOX= 0.0748 pphm
523 kend/jam PM = 1.48μ/m3
Volume kendaraan berat (Qb): 6 3. Perhitungan Total Emisi Gas Buang
kend/jam Kecepatan kendaraan ringan Total emisi gag buang = EKr +
(Vb): 21.42 km/jam Ekb CO = 1.61 ppm
Kecepatan kendaraan berat (Vb): HC = 0.0003 ppm
21.50 km/jam NOX= 1.2579 pphm
Jarak titik kajian/ ½ Lebar jalan: 6 m
PM = 5.9981μ/m3
Analisis:
Menggunakan langkah yang sama dengan
1. Besar Emisi Kendaraan Ringan (LV) perhitungan di atas, dicari semua nilai emisi
a. Mencari faktor polusi kendaraan gas buang yang di perlihatkan dilihat pada
ringan (FPKr) dari Tabel 1 dengan cara Tabel 6 dan 7 berikut:
interpolasi.
CO = 0,5 ppm Tabel 6 Besaran Emisi Gas Buang Kawasan Pertokoan
HC = 97,44 ppb = 0,097 ppm Coyudan Surakarta Senin, 25 Januari 2010
NOX= 198,14 ppb = 19,814 E total
Waktu CO HC NO2 PM
pphm PM = 6,48 μ/m3
(ppm) (ppm) (pphm) (µg/m3)
b. Mencari faktor konversi kecepatan
11:00 – 12:00 1.401 0.0002 1.067 4.509
kendaraan ringan untuk masing-
11:15 – 12:15 1.428 0.0002 1.083 4.549
masing jenis polutan (FKKKr) Tabel 3
11:30 – 12:30 1.362 0.0002 1.047 4.605
dengan cara interpolasi.
CO = 6,13 ppm 11:45 – 12:45 1.425 0.0002 1.101 4.989
HC = 5,40 ppb = 0,005 ppm 12:00 – 13:00 1.486 0.0003 1.147 5.179
NOX= 1,14 ppb = 0,114 pphm 12:15 – 13:15 1.561 0.0003 1.212 5.611
PM = 1,33 μ/m3 12:30 – 13:30 1.608 0.0003 1.258 5.998
c. Perhitungan besar emisi kendaraan 12:45 – 13:45 1.5749 0.0003 1.221 5.639
ringan untuk masing-masing jenis 13:00 – 14:00 1.436 0.0002 1.106 4.993
polutan (Ekr) Baku mutu yang
diijinkan diijinkan < 25 < 0.25 < 16 < 150
CO = 1,60 ppm
(Tabel 5)
HC = 0,0003 ppm (Sumber : Hasil Perhitungan)
NOX= 1,1831 pphm
PM = 4,52 μ/m3 Tabel 7 Besaran Emisi Gas Buang Kawasan Pertokoan
2. Besar Emisi Kendaraan Berat (HV) Coyudan Surakarta Rabu, 27 Januari 2010
a. Mencari faktor polusi kendaraan berat E total
(FPKb) dari Tabel 2 dengan cara Waktu CO HC NO2 PM

interpolasi. (ppm) (ppm) (pphm) (µg/m3)


kendaraan
CO = 0,37 berat untuk masing-masing 12:15 – 12:00
11:00 13:15 1.648 0.0003
1.313 1.285
0.0002 1.045 5.929
5.038
jenis polutan (FKKKb) Tabel 4 dengan
ppm 11:15 –– 12:15
12:30 13:30 1.294 0.0002 1.018
1.813 0.0003 1.419 4.738
6.652
cara=interpolasi.
HC 45.89 ppm = 0,046 ppm 12:45 – 13:45 1.5627 0.0003 1.223 5.701
COX= 899.60ppm
NO 2.98 ppm = 89,960 pphm 13:00 – 14:00 1.562 0.0003 1.221 5.682
HC = 175.74μ/m
PM 3.85 ppb =3 0.004 Baku mutu yang
ppm NOX=faktor
b. Mencari 1.39 ppb =
konversi kecepatan diijinkan diijinkan < 25 < 0.25 < 16 < 150
0.139 pphm
11:30 – 12:30 1.223 0.0002 0.948 4.249
11:45 – 12:45 1.618 0.0003 1.2421 5.510
12:00 – 13:00 1.5867 0.0003 1.213 5.242

PM = 1.41μ/m3 (Tabel 5)
(Sumber: Hasil Perhitungan)

p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652


Pembahasan hasil analisis standar kualitas udara yang diijinkan
Nilai emisi gas buang hasil analisa empiris maksimal 25 ppm. Gambar 3 Nilai Hidro
pada lokasi penelitian yaitu kawasan Karbon, dapat dilihat pada gambar tersebut,
Pertokoan Coyudan Surakarta dapat dilihat nilai terbesar hidro karbon terjadi pada
pada Gambar 2 sampai Gambar 5 di bawah pukul 12:30-13:30 WIBB yaitu
ini. Berdasarkan gambar tersebut dapat 0.0002762 ppm
diketahui bahwa nilai emisi gas buang yang (Senin, 25 Januari 2010) dan 0.0003130
disebabkan oleh aktivitas kendaraan ppm (Rabu, 27 Januari 2010), dan masih
bermotor barupa CO , HC, NO, PM pada lokasi memenuhi standar kualitas udara yang
penelitian, masih memenuhi standar kualitas diijinkan maksimal 0.25 ppm. Pada Gambar
udara yang diijinkan. Grafik nilai emisi gas 4juga dapat dilihat hasil analisa nitrogen
buang dapat dilihat pada Gambar 2 sampai 5 dioksida pada jam 12:30-13:30 yang
di bawah ini. diasumsikan sebagai jam puncak sebesar
1.258 pphm (Senin, 25 Januari 2010) dan
Gambar 2. Nilai Karbon Monoksida (CO)
1.420 pphm (Rabu, 27 Januari 2010), dan
masih memenuhi standar kualitas udara
yang diijinkan maksimal 16 ppm. Sedangkan
nilai particulate matter dapat dijelaskan
pada Gambar 5, nilai terbesar yaitu 5.999
μg/Nm3 (Senin, 25 Januari 2010) dan
6.652 μg/Nm3 (Rabu, 27 Januari 2010), dan
masih memenuhi standar kualitas udara
yang diijinkan maksimal 150 μg/Nm3,
analisis diambil pada puku 12:30-13:30 yang
diasumsikan pada jam puncak lalu lintas
Gambar 3. Nilai Hidro Carbon (HC) pada kawasan pertokoan Coyudan Surakarta.

Uraian pembahasan diatas nilai tertinggi


untuk semua parameter emisi gas buang
berupa CO, HC, NO, dan PM di kawasan
pertokoan Coyudan masih memenuhi
standar kualitas udara yang diijinkan. Semua
nilai emisi gas buang tertinggi berupa CO, HC,
NO, dan PM terjadi pada pukul 12:30-13:30
WWIB. Hal ini dikarenakan pada jam12:30-
13:30 merupakan jam puncak kegiatan
perekonomian di kawasan pertokoan
Gambar 4. Nilai Nitrogen Dioksida (NO) Coyudan, sehingga menjadi titik akses lalu
lintas yang padat kendaraan bermotor.

Pembahasan alternatif solusi


Dari hasil analisa emisi gas buang akibat
aktivitas lalu lintas pada kawasan pertokoan
Coyudan Surakarta menjelaskan bahwa nilai
emisi gas buang masih memenuhi standar
kualitas udara yang diijinkan. Meskipun
demikian diharapkan pada semua
masyarakat agar tetap memperhatikan baik
kondisi lingkungan maupun penggunaan
Gambar 5. Particulate Matter (PM) sarana transportasi, serta keadaan
kendaraan bermotor yang baik, sehingga
Gambar 2 Nilai Karbon Monoksida, pada masalah emisi gas buang akibat lalu lintas
gambar tersebut menjelaskan bahwa nilai tidak akan terjadi.
karbon monoksida terbesar terjadi pada
pukul 12:30-13:30 WIBB yaitu 1.608 ppm
4. KESIMPULAN
(Senin, 25 Januari 2010) dan 1.813 ppm
Nilai tertinggi emisi gas buang akibat
(Rabu,
aktivitas lalu lintas di kawasan Pertokoan
27 Januari 2010), dan masih memenuhi
Coyudan Surakarta yang meliputi parameter
CO, HC, NO, dan PM terjadi pada pukul 12:30-
13:30 WIBB yang diasumsikan sebagai jam Girsang, E. 2008.Hubungan Kadar Timbal Di
puncak lalu lintas. Hal ini dikarenakan pada
Udara Amien Dengan Timbal Dalam Darah
jam12:30-13:30 merupakan jam puncak
Pada Pegawai Dinas Perhubungan Terminal
kegiatan perekonomian di kawasan
Antar Kota Medan. Sekolah Pasca Sarjana,
pertokoan Coyudan, sehingga menjadi titik
Universitas Sumarta Utara, Medan.
akses lalu lintas yang padat kendaraan
Hobbs, F. D. 1995,.Perencanaan dan Teknik
bermotor. Sedangkan besaran nilai tingkat
Lalulintas I, Fakultas Teknik Universitas
gas buang terbesar untuk CO = 1,81 ppm; HC
Gadjah Mada. Yogyakarta.
= 0,0003130 ppm; NO2 = 1,42 pphm dan PM
Jalaluddin, Gani, A. & Darmadi.
= 6,65 µg/m3. Semua nilai CO, HC, NO2 dan
2013.Analisis Karakteristik Emisi Gas Buang
PM adalah termasuk aman jika dibandingkan
Pada Sarana Transportasi Roda Dua Kota
dengan standar kualitas udara.
Banda Aceh. Jalaluddin Jurnal Teknik
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
Mesin Unsyiah Volume 1 No.4.
nilai emisi gas buang lokasi penelitian masih
Kadyarsi, I. 2006.Pemetaan Kualitas Udara
memenuhi standar kualitas udara yang
Kota Surakarta. Jurusan Kartografi dan
diijinkan, meskipun demikian diharapkan
Penginderaan Jauh. Fakultas Geografi
pada semua masyarakat agar tetap
UGM. Yogyakarta.
memperhatikan baik kondisi lingkungan
Kusuma, I. G. B. 2002.Alat Penurun Emsis
maupun penggunaan sarana transportasi,
Gas Buang Pada Motor, Mobil, Motor
serta keadaan lalu litas yang baik, sehingga
Tempel Dan mesin Pembakaran Tak
masalah emisi gas buang akibat lalu lintas
Bergerak. Program Studi Teknik Mesin.
tidak akan terjadi.
Universitas Udayana, Jimbaran. Bali.
Kusminingrum, N., & Gunawan, G. 2008.Polusi
5. DAFTAR PUSTAKA Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Bermotor
Anonim. 1997. Manual Kapasitas Jalan Di Jalan Perkotaan Pulau Jawa Dan Bali.
Indonesia. Directorat Jenderal Bina Marga. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.
Anonim. 1997. Bandung.
Perencanaan Latif, M. T., Othman, M. R., & Johnny, Z.
Transportasi.Universitas Guna Dharma 2006.Kajian Kualiti Udara Di Bandar
Jakarta.Jakarta. Kajang Selangor. Fakulti Sains dan
Anonim. 1999.Pengendalian Pencemaran Teknologi. Universiti Kebangsaan Malaysia.
Udara. Badan Pengendalian Dampak Miro, F. 2005.Perencanaan Transportasi,
Lingkungan, Nomor : Peraturan Pemerintah Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
N0. 41 Th. 1999.Jakarta. Pariyanto, A. 2005.Prediksi Tingkat
Anonim. 2004.Panduan Membaca Kebisingan dan Emisi Gas Buang Kendaraan
Peta Rupabumi Indonesia, Pusat pada Jalan Jenderal Sudirman – Sukoharjo.
Pelayanan Jasa dan Informasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bakosurtanal, Cibinong. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun
Didownload :http://eksan.komite- 1999.Pengendalian Pencemaran Udara,
sman2bjb.web.id/wp- Jakarta
content/uploads/2008/04/panduan- Purwandi, J. 2006.Analisis Tingkat Kebisingan
membaca-peta.pdf Dan Emisi Gas Buang Di Jalan Slamet Riyadi
Astaleni. Siti Nuryanti. 2002.Studi Analisa Dan Alternatif Solusinya (Kajian Empirikal
Tingkat Kebisingan Akibat Lalulintas Serta Dan Non Empirikal). Tesis Magister Teknik
Dampaknya Terhadap Lingkungan. Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Universitas Gunadharma. Purwanti, D. S. 2008.Pengaruh Emisi Gas
Budisulistiorini, S. H. 2007.Air pollution Buang Kendaraan Bermotor Terhadap
dispersion modeling for implementation in Struktur Epidermis Dan Stomata Daun
Jakarta Indonesia, Department of Civil and Tanaman Pelindung Di Jalan Adi Sucipto
Environmental Engineering. The University Sampai Terminal Tirtonadi Surakarta.
of Melbourne. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Kota Surakarta. 2016.Profil Perkembangan Muhammadiyah Surakarta.
Kependudukan Kota Surakarta Tahun 2016. Puspita, R. D. 2005.Pengaruh Tingkat
Surakarta Kebisingan Akibat Lalulintas Terhadap
Fardiaz, S. 1992.Pousi Air Dan Udara, Konsentrasi Belajar Mengajar Di Sekolah
Kanisius.
Bogor.
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
Serta Dampak Emisi Gas Buang Yang
Ditimbulkan Bagi Kesehatan ( Studi Kasus
SDN Kleco II dan SMP Muhammadiyah 5
Surakarta).Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Santoso, G. D. 2006.Analisis Tingkat
Kebisingan Dan Emisi Gas Buang Akibat
Lalulintas Serta implikasinya Terhadap
Karakteristik Tata Guna Lahan (Studi Kasus
Ruas Jalan Raya Sukowati Km. 0+ 000 – Km.
5+000 DenganTitik Tinjauan Km. 0+000
Dari Pusat Kota Sragen).Tesis Magister
Teknik Sipil Program Pasca
Sarjana.Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Soehodho, S., & Taufick, E. S. 2005.Study On
Correlation Between motor Vichle Emmision
And Public Health, Professor of Center for
Transport Studies Department of
Environmental Science. University of
Indonesia. University of Indonesia.
Sugiarta, A. A. G. 2008.Dampak Bising Dan
Kualitas Udara Pada Lingkungan Kota Den
Pasa. Jurusan Argo Sains Teknologi.
Fakultas Pertanian, Universitas Udayana,
Den Pasar.
Sukarto, H. 2006. Transportasi Perkotaan
dan Lingkungan.Jurusan Teknik Sipil -
Universitas Pelita Harapan. Banten.
Sukirman, S. 1994.Dasar-dasar Perencanaan
Geometrik Jala. Nova. Bandung.
Wahyudi, E. 200. Penanganan Persoalan
Lalulintas Di Kawasan Perdagangan
Secoyudan Surakarta. Departemen Teknik
Planologi. Institut Teknologi Bandung.
Wardhana, Wisnu Arya. 2001.Dampak
Pencemaran Lingkungan. Andi Offset,
Yogyakarta.
Werdiningsih, Hermin. 2007.Kajian
Penggunaan Tanaman sebagai Alternatif
Pagar Rumah. ENCLOSURE : Volume 6 No.
1 Maret 2007, Jurnal Ilmiah Perancangan
Kota dan Pemukiman. Didownload:
http://eprints.undip.ac.id/18508/1/4.pdf
Yuliastuti, A. 2008.Estimasi Sebaran
Keruangan Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Di Kota Semarang. Universitas
Diponegoro Semarang.
” CRITICAL JOURNAL  “
ANALISIS KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT LALU LINTAS KENDARAAN
BERMOTOR DI KAWASAN COYUDAN, SURAKARTA

Judul : Analisis Kualitas Udara Ambien Akibat Lalu Lintas Kendaraan


Bermotor Di Kawasan Coyudan,Surakarta
Penulis : Dyah Ratri Nurmaningsih
Publikasi : AL-ARD: JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN Vol.3 No.2 –
Maret 2018(46-53)
Penelaah : Enda Gusnita
Tanggal telaah : 01 Oktober 2021

I. Deskripsi Jurnal :
1.   Tujuan Utama Penelitian
Untuk mengukur dan menganalisis kualitas udara ambien akibat lalu lintas kendaraan bermotor
di kawasan Coyudan Surakarta dengan kualitas udara yang diijinkan.
2.   Hasil Penelitian
Nilai emisi gas buang hasil analisa empiris pada lokasi penelitian yaitu kawasan Pertokoan
Coyudan Surakarta dapat dilihat pada Gambar 2 sampai Gambar 5 di bawah ini. Berdasarkan
gambar tersebut dapat diketahui bahwa nilai emisi gas buang yang disebabkan oleh aktivitas
kendaraan bermotor barupa CO , HC, NO, PM pada lokasi penelitian, masih memenuhi
standar kualitas udara yang diijinkan.
Nilai tertinggi untuk semua parameter emisi gas buang berupa CO, HC, NO, dan PM di
kawasan pertokoan Coyudan masih memenuhi standar kualitas udara yang diijinkan. Semua
nilai emisi gas buang tertinggi berupa CO, HC, NO, dan PM terjadi pada pukul 12:30-13:30
WWIB. Hal ini dikarenakan pada jam12:30-13:30 merupakan jam puncak kegiatan
perekonomian di kawasan pertokoan Coyudan, sehingga menjadi titik akses lalu lintas yang
padat kendaraan bermotor.
3.   Kesimpulan Penelitian

Nilai tertinggi emisi gas buang akibat aktivitas lalu lintas di kawasan Pertokoan Coyudan
Surakarta yang meliputi parameter CO, HC, NO, dan PM terjadi pada pukul 12:30 -13:30
WIBB yang diasumsikan sebagai jam puncak lalu lintas. Hal ini dikarenakan pada jam12:30-
13:30 merupakan jam puncak kegiatan perekonomian di kawasan pertokoan Coyudan, sehingga
menjadi titik akses lalu lintas yang padat kendaraan bermotor. Sedangkan besaran nilai tingkat
gas buang terbesar untuk CO = 1,81 ppm; HC = 0,0003130 ppm; NO2 = 1,42 pphm dan PM =
6,65 µg/m3. Semua nilai CO, HC, NO2 dan PM adalah termasuk aman jika dibandingkan
dengan standar kualitas udara. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai emisi gas buang
lokasi penelitian masih memenuhi standar kualitas udara yang diijinkan, meskipun demikian
diharapkan pada semua masyarakat agar tetap memperhatikan baik kondisi lingkungan maupun
penggunaan sarana transportasi, serta keadaan lalu litas yang baik, sehingga masalah emisi gas
buang akibat lalu lintas tidak akan terjadi.

II.   Telaah jurnal          


A. Fokus Utama Penelitian :  
Abstract
Surakarta is a city that has very rapid growth in many sectors such as in industry, services,
settlements, education, trade and transportation. The main trading activity center or CBD
(Central Bussiness Distric) in Surakarta City, is located in the Coyudan Surakarta shopping
area, which makes this area becomes a strategic and congested traffic access point. This
condition cause a high volume of traffic in the area. Motorized vehicle’s traffic activity on its
road segment has a negative impact to surrounding area along the road segment as an air
pollution. The more rapid transportation activities, especially motorized vehicles, are the
main sources of air pollution in urban areas. The research method for this study is a survey
method (for selecting research points) and approach analysis methods (using an empirical
formula). The results of this study indicate that the parameters of exhaust emissions which
include CO, HC, NO, and PM still meet the permitted air quality standards. However, it is
expected that all people keep paying attention to both environmental conditions and the use
of transportation facilities, as well as good traffic conditions, so that the problem of exhaust
emissions due to traffic will not occur.

Keywords: traffic, CBD and exhaust emissions.

Berdasarkan bagian pendahuluan di atas di ketahui bahwa Pusat kegiatan perdagangan


utama atau CBD (Central Bussiness Distric) di Kota Surakarta salah satunya terletak di
kawasan pertokoan Coyudan Surakarta sehingga menjadi titik akses lalu lintas yang strategis
dan padat. Hal tersebut mengakibatkan tingginya volume lalu lintas pada kawasan tersebut.
Aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor di ruas jalan tersebut memberikan dampak negatif
di sekitar lingkungan sepanjang ruas jalan tersebut yaitu berupa pencemaran udara. Semakin
pesatnya aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber utama
pencemaran udara di daerah perkotaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
parameter emisi gas buang yang meliputi CO, HC, NO, dan PM masih memenuhi standar
kualitas udara yang di ijinkan. Meskipun demikian diharapkan pada semua masyarakat agar
tetap memperhatikan baik kondisi lingkungan maupun penggunaan sarana transportasi,
serta keadaan lalulitas yang baik, sehingga masalah emisi gas buang akibat lalu lintas tidak
akan terjadi.

B. Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian


1. Gaya Penulisan :
a. Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, bahan dan metode, analisis statistik,
hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan,
kesimpulan. Meskipun tujuan tidak dijelaskan secara rinci pada penelitian, namun pembaca
dapat mengerti apa maksud tujuan penelitian ini.
b. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian ini.

2. Penulis :
a. Penulis dalam penelitian ini ada 1 orang.
b. Penulis mencantumkan institusi dan alamat email korespondensi.
c. Penulis dalam penelitian ini berasal dari Program Studi Teknik Lingkungan,Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya Indonesia yaitu Dyah Ratri Nurmaningsih.
d. Gelar akademik dari penulis sudah benar karena tidak di cantumkan.
e. Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis
tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti.
3. Judul :
“Analisis Kualitas Udara Ambien Akibat Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Di Kawasan
Coyudan,Surakarta”

a. Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan
diteliti.
b. Judul terdiri dari 12 kata, sesuai dengan aturan penulisan judul.
c. Namun kekurangannya : belum memenuhi prinsip 5 W 1 H. (Tahun penelitian tidak
disebutkan, meskipun pada header ada tahun penelitian tapi pada judul tidak ditegaskan.

4. Abstrak :
Kelebihan :
a. Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, metodologi
dan hasil yang didapatkan. Namun pada tujuan penelitian tidak disebutkan lebih rinci.
b. Memenuhi IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion) Abstrak
menggambarkan latar belakang, tujuan, metodologi penelitian, hasil dan kesimpulan yang
didapat.
c. Mencantumkan kata kunci
d. Abstrak ditulis dengan bahasa Inggris.
e. Jumlah kata dalam abstrak tidak melebihi 250 kata.
f. Abstrak mencatumkan 3 kata kunci (kata kunci maksimal hanya 5).
Kekurangan :
a. Terdapat singkatan dalam abstrak yang tidak dijelaskan ( CO, HC,NO dan PM ).

C.  Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian


1. Pendahuluaan / Latar Belakang
Penulisan latar belakang masalah yang terkandung dalam jurnal penelitian ini cukup baik ada
beberapa sesuai dengan IJKS (introduksi, justifikasi, kronologi dan solusi) namun belum
sempurna. Berikut penjelasan yang ditemukan dalam jurnal :
 Introduction (definisi) berisi tentang masalah yang akan diteliti. Penelitian langsung
mengungkapkan permasalahan inti yaitu pengertian dari sesuatu yang akan dibahas.
Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang ditemukan ditempat
penelitian atau dimasyarakat. Pada jurnal penelitian ini instroduksinya yaitu berada pada
paragraf pertama yang menjelaskan tentang kota Surakarta dan pengertian transportasi.
Telah diuraikan secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu permasalahan yang ingin
diteliti
 Justifikasi berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap kesehatan. Dalam
jurnal penelitian ini bagian justifikasi masih berada pada paragraf pertama yaitu :
Perkembangan transportasi terutama pada jalan raya yang sangat pesat dan maju
tentunya memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu menjadikan kagiatan
perekonomian menjadi lebih mudah dan berkembang baik. Dampak negatifnya berupa
pencemaran udara akibat aktivitas kendaraan bermotor pada lingkungan di sepanjang jalan
tersebut. Semakin pesatnya aktivitas transportasi khususnya kendaraanbermotor merupakan
sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan (Soedomo et all, 1990, dalam
Kusminingrum dan Gunawan, 2008).

Pada Jurnal ini sudah ada pembenaran dan bukti secara outentik tentang keberadaan
masalah yang diuraikan, dan data yang ada diperkuat dengan data kuantitatif yang berupa
jumlah kejadian peristiwa yang diperoleh dari data hasil penelitian terdahulu. Dan data
yang didapat diperoleh dari survey awal.
 Kronologis berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah. Kronologis ini berisi
tentang bagaimana kejadian suatu masalah sampai timbulnya sebab dan akibat jika
masalah tersebut tidak ditangani. Ini dapat diuraikan tentang teori masing –masing
variabel dan hubungannya serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan . Pada
jurnal penelitian ini kronologisnya yaitu berada pada paragraf kedua dan ketiga, yaitu
Aktivitas kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas buang yang menyebabkan
pencemaran udara sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas mutu udara.
Emisi gas buang kendaraan bermotor diukur dalam gram per kendaraan per km dari
suatu perjalanan dan terkait dengan beberapa faktor seperti tipe kendaraan, umur
kendaraan, ambang temperature dan ketinggian. Kendaraan dengan usia dan jenis
bahan bakar yang berbeda akan menghasilkan kadar emisi yang berbeda juga
(Yuliastuti, 2008). Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999,
menerangkan Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga
mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Polutan (bahan pencemar) yang dominan
adalah CO, SOx, NOx, THC (Total Hydro Carbon), dan TSP (Total Suspended
Particulate) atau debu partikulat, kontribusi CO, NOx, dan hidro karbon berasal dari
transportasi, SOx dari kegiatan industri, dan TSP umumnya dari kegiatan
permukiman (Sukarto, 2006). Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah maka semua hal mengenai pengendalian lingkungan hidup
merupakan tanggung jawab daerah. Pemerintah Kota Surakarta menatapkan pula
Perda No.2 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup. Pelaksanaan
pengendalian lingkungan hidup adalah adanya upaya pencegahan, penanggulangan
dan pemulihan pencemaran atau kerusakan lingkungan melalui kegiatan
perencanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pengawasan dan
pemeliharaan. Purwandi (2006) menjelaskan bahwa dalam perencanaan
transportasi jalan perlu dikaji mengenai tingkat kebisingan dan emisi gas buang
akibat volume lalu lintas terhadap lingkungan di sekitar jalan tersebut. mengenai
seberapa besar tingkat emisi gas yang terjadi. Kawasan pertokoan Coyudan yang
merupakan kawasan strategis sebagai pusat kegiatan perdagangan atau bisnis
utama di Kota Surakarta, sehingga mengakibatkan tingginya volume lalu lintas pada
kawasan tersebut (Wahyudi, 2002). Tingginya volume lalu lintas menyebabkan
dampak negatif seperti emisi gas buang yang pada akhirnya dapat mengganggu
kegiatan jual beli, disamping itu juga dapat mengganggu kesehatan. Kondisi lalu
lintas pada kawasan pertokoan Coyudan dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Kondisi Lalu Lintas Kawasan Pertokoan Coyudan Dengan adanya uraian
yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis menganggap perlu diadakannya
penelitian mengenai tingkat emisi gas buang yang disebabkan oleh arus lalu lintas
yang melewati kawasan tersebut.

 Solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan. Berisi tentang alternatif
solusi untuk menyelesaikan masalah dan dampak yang ditimbulkannya, diupayakan tidak
hanya satu solusi supaya beberapa pihak yang terkait dengan penelitian dapat dijelaskan.
Pada jurnal penelitian ini Solusi yaitu berada pada paragraf kelima, yaitu :
Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai emisi gas buang lokasi penelitian masih
memenuhi standar kualitas udara yang diijinkan, meskipun demikian diharapkan
pada semua masyarakat agar tetap memperhatikan baik kondisi lingkungan
maupun penggunaan sarana transportasi, serta keadaan lalu lintas yang baik,
sehingga masalah emisi gas buang akibat lalu lintas tidak akan terjadi”

Pada jurnal ini solusi yang ditujukan kepada masyarakat agar tetap memperhatikan
kondisi lingkungan maupun pengguna sarana transportasi serta keadaan lalu lintas yang
baik. Alangkah lebih baiknya solusi juga ditujukan kepada pihak pemerintahan.

2. Tujuan/ Masalah Penelitian :


Tujuan dari penelitian adalah : Pada penelitian ini tujuan penelitian tidak disebutkan secara
tersurat pada pendahuluan. Sehingga pembaca harus jeli untuk menemukan maksud dan
tujuan dari penelitian. Penelitian ini sebenarnya bertujuan untuk Untuk mengukur dan
menganalisis kualitas udara ambien akibat lalu lintas kendaraan bermotor di kawasan
Coyudan Surakarta dengan kualitas udara yang diijinkan.
3. Konsistensi logis :
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu : dimulai dari
judul penelitian, nama penulis, abstrak (latar belakang, pengaturan dan desain, bahan dan
metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode,
hasil, pembahasan, kesimpulan. Meskipun tujuan tidak dijelaskan secara rinci atau poin besar.
4. Literatur review :
a. Jenis literatur yang dipakai dalam jurnal ini adalah literatur Primer, yaitu jenis literatur
yang dikembangkan dari hasil penelitian yang isinya belum pernah dipublikasikan oleh
pihak lain sebelumnya. Jenis jurnal ini biasanya memuat gagasan atau teori baru dalam
berbagai disiplin ilmu. Seperti Tesis, Laporan Riset, Komunikasi Internet, Wawancara dan
Publikasi Artikel Jurnal.
b. Penyusunan literatur menggunakan Sistem Harvard :
1. Sudah menuliskan nama penulis secara alfabetis.
2. Mengurutkan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis
secara alfabetis.
3. Publikasi dari penulis yang sama sudah dituliskan berdasarkan urutan tahun publikasi
tersebut
4. Publikasi yang berada dalam tahun yang sama (penulis sama), belum ditulis dengan
cara menambahkan huruf a, b, c dan seterusnya yang berada tepat di belakang tahun
publikasi.
5. Nama tempat tulisan dari penulis yang dipublikasikan belum menggunakan huruf
yang dicetak miring (italic).
6. Alamat Internet juga belum ditulis menggunakan huruf italic.

c. Penulisan jurnal sudah menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan
membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang
didapatkan oleh penulis. Terdapat  jurnal yang digunakan sebagai bahan referensi dalam
penelitian ini dan buku – buku yang digunakan sudah cukup relevan sehingga dapat
digunakan dalam penyusunan penelitian ini.
Contoh :
Purwandi (2006) menjelaskan bahwa dalam perencanaan transportasi jalan perlu dikaji
mengenai tingkat kebisingan dan emisi gas buang akibat volume lalu lintas terhadap
lingkungan di sekitar jalan tersebut. Penelitian ini penulis mengambil studi kasus di kawasan
pertokoan Coyudan Surakarta sebagai obyek penelitian mengenai seberapa besar tingkat emisi
gas yang terjadi. Kawasan pertokoan Coyudan yang merupakan kawasan strategis sebagai
pusat kegiatan perdagangan ataubisnis utama di Kota Surakarta, sehingga mengakibatkan
tingginya volume lalu lintas pada kawasan tersebut (Wahyudi, 2002).Tingginya volume lalu
lintas menyebabkan dampak negatif seperti emisi gas buang yang pada akhirnya dapat
mengganggu kegiatanjual beli, disamping itu juga dapat mengganggu kesehatan.

 Literatur yang digunakan sebagian besar adalah literatur lama dari sumber penelitian tesis dan
karya tulis ilmiah lainnya sebanyak 64 % hanya sekitar 6 % literatur terbaru yang digunakan
(10 tahun terakhir) yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.
5. Kerangka Teori/Konsep :
Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak digambarkan secara jelas dalam jurnal
penelitian tersebut, namun pada bagian pendahuluan menjelaskan bahwa dalam perencanaan
transportasi jalan perlu dikaji mengenai tingkat kebisingan dan emisi gas buang akibat volume lalu
lintas terhadap lingkungan di sekitar kawasan Coyudan Surakarta, pada berbagai penelitian
sebelumnya dijelaskan dengan cukup rinci.
6. Tujuan/ sasaran/ pertanyaan penelitian/ hipotesis :
Pembatasan penelitian belum jelas karena hipotesis dalam penelitian ini belum dicantumkan, arah
penelitian berdasarkan pada tujuan penelitian. Tujuan seharusnya juga dijadikan poin besar
tersendiri, sehingga pembaca mudah memahami maksud penelitian ini dan merelevan kan dengan
kesimpulan lebih cepat tanpa membaca semua isi jurnal. Untuk hipotesis juga seharusnya
dicantumkan dalam jurnal.
7. Sampel
Sampel tidak tertulis secara jelas, namun pada penelitian ini dilihat dari metode penelitian
pembaca bisa menterjemahkan bahwa sampel pada penelitian ini adalah emisi gas buang lalu lintas
sekitar lokasi penelitian.
Penelitian ini dilakukan dikawasan pertokoan Coyudan Surakarta. kota Isfahan, Iran dari tahun 2003
sampai tahun 2004.  Pusat kegiatan perdagangan utama atau CBD (Central Bussiness Distric) di
Kota Surakarta salah satunya terletak di kawasan pertokoan Coyudan Surakarta sehingga menjadi
titik akses lalu lintas yang strategis dan padat. Setelah dilakukan survey pendahuluan, maka pengukuran
emisi gas buang akibat lalu lintas dan pengambilan data lalu lintas dilakukan selama 3 jam antara pukul 11.00
– 14.00 BBWI sebagai waktu terpadat dalam satu hari. Dan hari pelaksanaan yaitu pada hari Senin, 25 Januari
2010 dan Rabu, 27 januari 2010 untuk mewakili keadaan lalu lintas dalam satu minggu.

8. Pertimbangan Ethical :
a. Pertimbangan etik tertera dengan jelas karena penelitian diawali dengan menjelaskan maksud
penelitian secara lisan dan tulisan, baru kemudian dilakukan pengambilan sampel emisi gas
buang dan penghitungan jumlah kendaraan.
b. Izin etik untuk penelitian tidak dijelaskan dalam jurnal, seharusnya dalam jurnal ada membahas
mengenai izin dari pihak terkait mengenai penelitian dan data yang kita ambil.Untuk penelitian
ini seharusnya terlihat izin dari Dinas Perhubungan setempat, pemilik toko dan masyarakat
sekitar dan institut yang staffnya terlibat dalam penelitian tersebut.
9. Definisi Operasional :
Definisi operasional mengenai Kualitas udara ambien dikawasan pertokoan Coyudan Surakarta
tidak disebutkan secara jelas dalam jurnal tersebut.

10. Metodologi dan Instrumen


 Metodologi jurnal yang digunakan metode analisa pendekatan dengan rumus empiris.
“studi pustaka, survey awal, pengukuran emisi gas buang akibat lalu lintas (dengan alat dan analisa di
laboratorium) dan pengambilan data lalu lintas (metode analisa pendekatan dengan rumus empiris).”

 Instrumen yang digunakan tidak dijelaskan dalam jurnal

11. Data analisis/ hasil :


Data yang dianalisa, hasilnya kemudian di bandingkan dengan standar kualitas udara yang di ijinkan. Nilai
Karbon Monoksida, pada gambar tersebut menjelaskan bahwa nilai karbon monoksida terbesar terjadi pada
pukul 12:30-13:30 WIBB yaitu 1.608 ppm (Senin, 25 Januari 2010) dan 1.813 ppm (Rabu, 27 Januari 2010), dan
masih memenuhi standar kualitas udara yang diijinkan maksimal 25 ppm. Gambar 3 Nilai Hidro Karbon, dapat
dilihat pada gambar tersebut, nilai terbesar hidro karbon terjadi pada pukul 12:30-13:30 WIBB yaitu 0.0002762
ppm (Senin, 25 Januari 2010) dan 0.0003130 ppm (Rabu, 27 Januari 2010), dan masih memenuhi standar
kualitas udara yang diijinkan maksimal 0.25 ppm. Pada Gambar 4juga dapat dilihat hasil analisa nitrogen
dioksida pada jam 12:30-13:30 yang diasumsikan sebagai jam puncak sebesar 1.258 pphm (Senin, 25 Januari
2010) dan 1.420 pphm (Rabu, 27 Januari 2010), dan masih memenuhi standar kualitas udara yang diijinkan
maksimal 16 ppm. Sedangkan nilai particulate matter dapat dijelaskan pada Gambar 5, nilai terbesar yaitu 5.999
μg/Nm3 (Senin, 25 Januari 2010) dan 6.652 μg/Nm3 (Rabu, 27 Januari 2010), dan masih memenuhi standar
kualitas udara yang diijinkan maksimal 150 μg/Nm3, analisis diambil pada puku 12:30-13:30 yang diasumsikan
pada jam puncak lalu lintas pada kawasan pertokoan Coyudan Surakarta.

12. Pembahasan temuan hasil penelitian


Kelebihan :
o Menurut tips telaah jurnal (Wayan, 2012) pada bagian hasil dan pembahasan ini ada beberapa
point penting jika kita mengkaji suatu jurnal tersebut yaitu dalam bagian ini jurnal harus
mempunyai tabel dan grafik hasil penelitian. Dalam jurnal penelitian ini sudah terdapat 5 (lima)
buah tabel dan 3 (tiga) grafik. Pada bagian pembahasan sudah menuliskan secara rinci sehingga
mudah dipahami mulai dari proses yang dilakukan hingga hasil yang didapatkan serta penulis
juga mencantumkan tinjauan pustaka yang mendukung penjelasan dari penelitian yang
dilakukan.
o Hasil/angka dalam tabel dijelaskan terlebih dahulu dengan menggunakan rumus untuk
penghitungan.
o Pembahasan analitis, menggunakan teori yang sesuai yaitu hasil dari penelitian dibandingkan
dengan kadar udara yang diijinkan.
o Membandingkan dengan peraturan yang berlaku yaitu standar kualitas udara yang diijinkan
pemerintah.
o Pembahasan merupakan dasar yang relevan untuk menarik kesimpulan. Pada penelitian ini,
teori yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian relevan untuk menarik kesimpulan.
“Nilai tertinggi emisi gas buang akibat aktivitas lalu lintas di kawasan Pertokoan
Coyudan Surakarta yang meliputi parameter CO, HC, NO, dan PM terjadi pada pukul
12:30- Dyah Ratri Nurmaningsih/ Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.2 –
Maret 2018 p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652 52 13:30 WIBB yang diasumsikan
sebagai jam puncak lalu lintas. Hal ini dikarenakan pada jam12:30-13:30
merupakan jam puncak kegiatan perekonomian di kawasan pertokoan Coyudan,
sehingga menjadi titik akses lalu lintas yang padat kendaraan bermotor. Sedangkan
besaran nilai tingkat gas buang terbesar untuk CO = 1,81 ppm; HC = 0,0003130 ppm;
NO2 = 1,42 pphm dan PM = 6,65 µg/m3. Semua nilai CO, HC, NO2 dan PM adalah
termasuk aman jika dibandingkan dengan standar kualitas udara. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa nilai emisi gas buang lokasi penelitian masih memenuhi
standar kualitas udara yang diijinkan, meskipun demikian diharapkan pada semua
masyarakat agar tetap memperhatikan baik kondisi lingkungan maupun
penggunaan sarana transportasi, serta keadaan lalu litas yang baik, sehingga
masalah emisi gas buang akibat lalu lintas tidak akan terjadi”

Kekurangan :
o Pada penelitian ini tujuan penelitian tidak disebutkan hanya tersirat pada pendahuluan.
Sehingga pembaca harus jeli untuk menemukan maksud dan tujuan dari penelitian. Penelitian
ini sebenarnya bertujuan untuk Untuk mengukur dan membandingkan kualitas udara ambien
akibat lalu lintas kendaraan bermotor di kawasan Coyudan Surakarta dengan kualitas udara
yang diijinkan. Dari telaah yang dilakukan, dapat diketahui bahwa hasil, pembahasan, dan
tujuan penelitian sesuai yang ditunjukkan oleh kesimpulan penelitian.
o Kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi tidak dijelaskan dalam jurnal
tersebut.
o Jurnal ini juga tidak memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

12.   Referensi :
 Literatur yang digunakan sebagian besar adalah literatur lama dari sumber penelitian tesis dan
karya tulis ilmiah lainnya sebanyak 64 % hanya sekitar 6 % literatur terbaru yang digunakan
(10 tahun terakhir) yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.

13. Kesimpulan dan Saran


Kelebihan :
a. Isi kesimpulan peneliti sebenarnya sudah menjawab dari tujuan penelitian, meskipun
tujuan penelitiannya hanya tersirat dalam jurnal namun jika sipembaca jeli dan
memahami isi jurnal.
b. Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.
c. Jurnal mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti,
Kekurangan :
a. Tujuan penelitian tidak dibuatkan poin besar dan hanya dapat dipahami jika pembaca jeli
dan dapat menterjemahkan maksud dan tujuan penelitian. Si pembaca tidak bisa cepat
memahami isi jurnal, harus dibaca semua isi jurnal baru bisa memahaminya, untuk cara
cepat seperti melihat tujuan dan langsung merelevankan ke kesimpulan tidak bisa, karena
tujuannya tidak dijelaskan.
b. Peneliti tidak memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan
penelitiannya.
c. Tujuan penelitian dimasukkan dalam pendahuluan, sedangkan saran dimasukkan dalam
kesimpulan, tidak menuliskan point besar tersendiri tentang tujuan dan saran.

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut,
namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di
bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.

You might also like