Thesis 2
Thesis 2
TESIS
Disusun Oleh :
ACHSAN JAMALURRUSID
NIM : S940907101
Disusun Oleh :
Achsan Jamalurrusid
NIM: S940907101
Dosen Pembimbing :
ii
SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN JALAN
LINGKUNGAN DI KOTA PROBOLINGGGO DENGAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
TESIS
Disusun Oleh :
Achsan Jamalurrusid
NIM: S940907101
Dewan Penguji :
Mengetahui :
Direktur Program Ketua Program Studi
Pascasarjana Magister Teknik Sipil
iii
PERNYATAAN
adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis
tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh
dari tesis tersebut.
Achsan Jamalurrusid
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………... iii
ABSTRAK ……………………………………………………………… iv
ABSTRACT …………………………….......................………………… v
PERNYATAAN ………………………………………………………… vi
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………. vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................……………………………... 1
B. Rumusan Masalah .........................………………………... 2
C. Batasan Masalah ................................................................... 3
D. Tujuan ...............…………………………............................ 4
E. Manfaat ...............……………………….............................. 5
x
c. Jenis Rencana Penanganan Jalan Lingkungan ………. 21
2. Pemeliharaan Jalan …………………………………….. 22
a. Pengertian …………………………………………… 22
b. Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan ....................... 23
3. Sistem Informasi Geografis …………………………….. 26
a. Subsistem Dalam SIG .................................................. 26
b. Aplikasi SIG Dalam Bidang Jalan .............................. 30
c. Operasi Arc Toolbox .................................................... 31
d. Editing Peta .................................................................. 34
e. Model Builder .............................................................. 34
xi
7. Daftar Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Drainase ......... 53
B. Analisis ................................................................................ 53
1. Bagan Alir Proses Analisis SIG ....................................... 53
2. Proses Pengolahan Peta dan Attributnya .......................... 56
a. Pembuatan Layer Administrasi .................................... 56
b. Pembuatan Layer Batas ……………………………… 58
c. Pembuatan Layer Transportasi ………………………. 59
d. Pembuatan Layer Foto, CAD, dan RAB …………...... 61
e. Pembuatan Layer Parameter ………………………... 61
f. Pembuatan Layer Penentuan Prioritas ……………….. 61
3. Proses Pengklasifikasian dan Pembobotan Parameter
Penentuan Prioritas .......................................................... 62
a. Parameter Kerusakan Jalan........................................... 62
b. Parameter Kebutuhan Biaya ......................................... 63
c. Parameter Jumlah Rumah ............................................. 64
4. Penentuan Prioritas Pemeliharaan..................................... 65
a. Rekomendasi Prioritas .................................................. 65
b. Skenario Pelaksanaan ................................................... 69
5. Skema Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan
Lingkungan ....................................................................... 75
6. Model Builder .................................................................. 76
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbandingan beberapa penelitian relevan dengan
penelitian penulis ............................................................. 15
Tabel 2.2. Tebal minimum lapis permukaan ………………………. 19
Tabel 2.3. Tebal minimum lapis pondasi ………………………….. 20
Tabel 2.4. Jenis rencana penanganan jalan berdasarkan kerusakan
jalan .................................................................................. 22
Tabel 2.5. Tahapan dalam pengelolaan pemeliharaan jalan ............. 23
Tabel 3.1. Jadwal penelitian ............................................................. 37
Tabel 4.1. Data jalan lingkungan selesai tahun 2005 -2008 ............ 49
Tabel 4.2. Data ruas jalan lingkungan hasil survey 2008.................. 50
Tabel 4.3. Data kerusakan jalan, kebutuhan biaya, dan jumlah
rumah ............................................................................... 51
Tabel 4.4. Daftar harga satuan pekerjaan jalan dan drainase ........... 53
Tabel 4.5. Standar klasifikasi kondisi jalan, Klas dan Pembobotan.. 63
Tabel 4.6. Pembagian nilai paket pengadaan, Klas dan Pembobotan 64
Tabel 4.7. Klasifikasi jumlah rumah per-50 m dan Pembobotan ...... 65
Tabel 4.8. Klasifikasi rekomendasi penentuan prioritas ................... 66
Tabel 4.9. Penentuan prioritas ruas jalan .......................................... 67
Tabel 4.10. Skenario 1 pelaksanaan fisik ........................................... 70
Tabel 4.11. Skenario 2 pelaksanaan fisik ........................................... 73
Tabel 4.12. Tahapan pengelolaan pemeliharaan jalan.. ...................... 75
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penampang jalan aspal ……………………………….. 19
Gambar 2.2. Penampang jalan paving stone ……………………….. 21
Gambar 2.3. Tiga Sub-sistem penyusunan Sistem Informasi
Geografis ……………………………………………... 27
Gambar 2.4. Konsep data geospasial ………………………………. 29
Gambar 2.5. Ilustrasi analisis merge ………………………………. 31
Gambar 2.6. Ilustrasi analisis dissolve …………………………….. 32
Gambar 2.7. Ilustrasi analisis intersect …………………………….. 32
Gambar 2.8. Ilustrasi analisis erase ………………………………... 33
Gambar 2.9. Ilustrasi analisis buffer ………………………………. 33
Gambar 2.10. Editor toolbar dari software ArcGIS 9.0 ……………... 34
Gambar 2.11. Model Builder window ………………………………. 35
Gambar 3.1. Lokasi penelitian dengan SIG ………………………... 37
Gambar 3.2. Bagan alir penelitian …………………………………. 43
Gambar 4.1. Peta layer administrasi dan layer transportasi ……….. 46
Gambar 4.2. Peta jalan kota dan jalan di kec. Kanigaran .................. 47
Gambar 4.3. Bagan alir proses SIG ................................................... 55
Gambar 4.4. Proses penggabungan (merge) layer feature class …… 56
Gambar 4.5. Model builder penggabungan layer .............................. 77
Gambar 4.6. Model Builder Pembuatan layer Jalan lingkungan
yang selesai dibangun, layer Parameter dan layer
Penentuan Prioritas ....................................................... 77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
KATA PENGANTAR
berkat saran, bimbingan dari dosen pembimbing dan pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini sehingga dapat diselesaikan tepat
waktu. Untuk itu sudah sepantasnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari
yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik
Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan
Penulis
ix
ABSTRAK
SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN JALAN LINGKUNGAN DI
KOTA PROBOLINGGO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(SIG)
Oleh :
Achsan Jamalurrusid
NIM : S940907101
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menerapkan aplikasi program Sistem Informasi
Geografis (SIG) dalam menyusun Sistem Informasi berupa data base teknis jalan
lingkungan dan menentukan prioritas pemeliharaan jalan lingkungan dengan
parameter yang digunakan antara lain : berapa besar tingkat kebutuhan biaya
pekerjaan, berapa besar tingkat kerusakan jalan, dan berapa jumlah hunian
rumah/pemakai jalan. Melalui metode pengklasifikasian dan pembobotan
parameter kemudian dihasilkan rekomendasi prioritas: mendesak, segera, dan
ditunda pada ruas jalan. Dan dari keseluruhan proses dengan SIG ini akan dapat
tersusun konsep sistem manajemen pemeliharaan jalan lingkungan yang sistematis
dan berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan SIG telah dapat disusun data base
digital berupa peta dan attribut tabelnya berisi inventarisasi data teknis jalan
lingkungan yang selesai terbangun tahun 2005 - 2008 sebanyak 56 ruas jalan
ditambah dengan data jalan lingkungan berdasarkan survey saat ini (2008)
sebanyak 76 ruas jalan. Analisis Data dengan SIG untuk menentukan prioritas
pemeliharaan pada 76 ruas jalan dapat tersusun tingkatan prioritas dengan 3
rekomendasi yaitu mendesak sebanyak 18 ruas jalan, segera sebanyak 34 ruas
jalan, dan ditunda sebanyak 24 ruas jalan.
iv
ABSTRACT
The City Government of Probolinggo has done efforts to manifest the general
planning of the road network which is integrated to one element of the integrally
good transportation system in the urban level to facilitate the fast accessibility and
the mobility of the people throughout the city. It also continues to make efforts of
building environmental roads in addition to building and maintaining the
internodes of the city’s main streets. However, up to now the development and the
maintenance of these environmental roads have not been able to be optimally
handled due to some encountered obstacles. Some of them are the limited accurate
geography/space-based information as a means to find out location of road
infrastructures along with other basic environmental infrastructures, the lack of
clear guidance to make the function-based classification of urban streets and
roads, and the non-existence of good management system in determining the
maintenance priority.
The aim of this research is to apply the Geographical Information System (GIS)
program in setting up an Information System in the forms of the technical data
base of environmental roads and the determination of the priority in
environmental road maintenance using several parameters, such as the amount of
fund needed to finance its works, the damage level of the roads, and the
housing/road occupancy rate. Through the classification method and parameter
leveling, the recommended priority scale, whether it is urgently in need of
rehabilitation, immediately in need of rehabilitation, or suspended rehabilitation,
on a certain internode, is then generated.
The result of the research indicates that by GIS the data base in the forms of map
and table attribute containing the technical data inventory of environmental roads
which has been completed in their development within the years of 2005 – 2008
as many as 56 internodes, combined with the current survey-based data of
environmental roads (2008) as many as 76 internodes, have been ably arranged.
Out of the data analysis using GIS to determine the maintenance priority on 76
internodes, the priority scale with 3 types of recommendation; 18 of which are
urgently in need of rehabilitation, 34 of which are urgently in need of
rehabilitation, and 24 of which are suspended rehabilitation, can be arranged.
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
permukiman, tata ruang kota dan tata bangunan. Pada bidang penyediaan
terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem tranportasi yang baik secara utuh di
tingkat kota mulai dari jalan nasional, propinsi, kota, hingga jalan lingkungan,
maka Pemerintah Kota selain membangun dan merawat ruas-ruas jalan utama
kota juga terus berupaya dalam pembangunan jalan lingkungan dengan tujuan
bagian dari kota seiring pertambahan penduduk dan pertumbuhan wilayah, serta
lingkungan ini belum dapat dilakukan secara optimal dengan sistem pengelolaan
yang baik.
satu kendala yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo. Tidak
adanya pedoman yang jelas untuk membedakan klasifikasi jalan kota berdasarkan
fungsinya terutama yang membedakan antara jalan lokal dengan jalan lingkungan
Permukiman dan Bidang Prasarana Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
Probolinggo.
data teknis jalan sebagai bank data jalan dan informasi pendukung melalui
analisis data dengan menggunakan Program Arc Info GIS/SIG untuk menentukan
Geografis (SIG) yang berbasis spasial (peta) digital ini dapat mempersiapkan
lingkungan secara lebih efisien, handal dan efektif serta diharapkan akan
berkelanjutan.
B. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
3
jalan lingkungan ?.
C. Batasan masalah
Agar tinjauan studi ini tidak meluas dan menyimpang dari masalah diatas,
maka batasan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. jalan yang dikaji adalah jalan lingkungan yakni jalan yang menghubungkan
kota dengan pertimbangan bahwa wilayah ini merupakan salah satu kecamatan
tercepat dan dekat dari pusat kota yang tentunya membutuhkan prasarana
ini hanya berlaku untuk wilayah Kecamatan Kanigaran saja belum dapat
7. peta dasar yang digunakan adalah peta digital lembar 1608-214 dan 1608-232
terdapat pada ruas jalan tersebut yang memiliki akses langsung pada ruas
Kanigaran saja.
D. Tujuan
E. Manfaat
2. manfaat praktis yaitu hasil program ini dapat diterapkan secara aplikatif oleh
BAB II
LANDASAN TEORI
base jaringan jalan raya di kota Surakarta terkini berbasis SIG dengan tujuan
untuk mewujudkan suatu data spasial jaringan jalan yang terpadu dengan
infrastruktur lainnya. Sehingga dengan adanya data base ini dapat meningkatkan
daya guna dan hasil guna pembangunan jalan raya serta dapat mempertemukan
lainya meliputi basis data drainase dan gorong-gorong, serta jembatan, dan
Sub Dinas: Drainase, Bina Marga dan Cipta Karya. ArcGIS dengan model dataset
shapefile digunakan untuk mengembangkan basis data jalan yang terpadu dengan
basis data drainase dan gorong-gorong serta jembatan Dinas PU Kota Surakarta.
Kegiatan yang dilakukan melalui survey dan updating data dan penyusunan
program data base SIG jalan kota Surakarta berupa data base klasifikasi jalan
raya, kondisi eksisting geometrik jalan, jenis perkerasan jalan, dan bangunan
pelengkap jalan. Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
(1) Print out data base jalan dalam bentuk buku A3 dengan gambar peta ukuran
A3 dari hasil integrasi wilayah kota Surakarta. (2) Software data base jalan berikut
Geografis (SIG)”. Tujuan penelitian tersebut adalah : (1) Mengetahui lokasi rawan
kecelakaan lalu lintas di kota Surakarta. (2) Mengetahui faktor – faktor penyebab
kecelakaan lalu lintas di kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah interaktif dan
informasi satu dengan informasi yang lainnya untuk mendapatkan informasi yang
baru (overlay). Populasi penelitian adalah seluruh jalan arteri dan jalan kolektor
dikota Surakarta. Dengan hasil penelitian didapatkan bahwa : (1) a) lokasi rawan
kecelakaan berada pada jalan rawan kecelakaan yang sebagian besar merupakan
jalan arteri, kolektor-1, dan kolektor-2 dengan akses langsung serta kondisi
berada pada jalan dengan potensi kecelakaan tinggi, yaitu pada Jl. Ahmad Yani,
Adi Sucipto, Slamet Riyadi, dan Ir. Sutami. (2) Penyebab kecelakaan secara
(SIG) bagi analisis permasalahan lalu lintas untuk membangun suatu manajemen
transportasi yang baik sehingga dapat digunakan untuk analisis tata ruang kota
menggunakan Proses Hirarki Analisis (AHP) yang dibantu oleh tim ahli (expert
tersebut digunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berfungsi sebagai data
base dan analisis data sehingga akan diperoleh suatu usulan tindakan
pemeliharaan pada lokasi yang berprioritas tinggi beserta dengan jumlah biaya
yang akan dikeluarkan. Setelah melalui uji coba dengan melakukan kegiatan
inspeksi di wilayah studi maka model penentuan prioritas lokasi rehabilitasi ini
memiliki potensi implementasi yang cukup baik bagi pihak pengelola terutama
Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan Rel”. Studi ini dilakukan dengan tujuan
untuk membuat suatu konsep sistem manajemen pemeliharaan jalan rel dengan
berdasarkan pada kajian sistem yang telah diterapkan, baik di Indonesia maupun
di negara lain. Konsep sistem manajemen pemeliharaan jalan rel ini terdiri dari
empat komponen utama yaitu bank data, perencanaan, operasional dan evaluasi
dimana keempat komponen ini saling terkait. Pada tahap pertama dikembangkan
suatu bank data yang mampu menampung sebanyak mungkin informasi yang
diperoleh dengan mempergunakan formulir standar bagi tiap bagian. Pada bagian
standar UIC dan tingkat kepentingan jalan rel yang didasarkan pada tonase lintas.
9
Pada bagian ini juga disusun tata cara pendistribusian sumber daya, penjadwalan
alat berat dan penentuan target pemeliharaan. Pada bagian operasional dilakukan
penjadwalan yang dipusatkan pada pemanfaatan alat berat yang ada dan
pengenalan kondisi serta penanganan masalah oleh regu kerja. Di bagian evaluasi
dilakukan kajian baik pada hasil kerja regu maupun alokasi dana dan target yang
Hasil setiap bagian disimpan dalam bank data yang dapat dipergunakan oleh
bagian lain yang memerlukan. Uji coba sistem ini dilakukan pada DAOP 11 PT.
KAI dengan menyertakan beberapa asumsi data yang tidak dapat diperoleh. Hasil
kinerja sistem yang ada dan memberikan manfaat bagi PT. KAI (Radityo, 2005).
statistik pendidikan Kota Bandung, jumlah fasilitas (SD) di Kota Bandung telah
dapat melayani seluruh kebutuhan di Kota Bandung dan juga melayani sebagian
yang memiliki penduduk usia 7-12 tahun yang tidak terlayani oleh fasilitas SD
ini dibutuhkan data dalam bentuk spasial untuk melihat persebaran fasilitas SD di
10
dengan mengandalkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Oleh karena itu pada
standar dan ketentuan yang ada, yaitu: indikator pemenuhan kebutuhan penduduk,
memiliki daerah jangkauan yang dapat mencakup seluruh wilayah kecamatan dan
aksesibel terhadap jalur angkutan umum tetapi terdapat lokasi fasilitas SD yang
tidak sesuai dengan standar dan ketentuan yang ada. Dengan demikian,
kebutuhan dan ketentuan yang ada. Untuk itu, diperlukan penambahan fasilitas
ketentuan yang ada, antara lain daerah jangkauan layanan, kesesuaian guna lahan
berjudul :” Survey dan Investigasi Bangunan, Jaringan dan Efisiensi Irigasi UPTD
Wilayah II Bukateja Pada Jaringan Irigasi Krenceng (Sisi Kanan) Berbasis Sistem
Basis data spasial akan sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan
(SIG) dengan menggabungkan peta dan spasial informasi yang lain dalam bentuk
irigasi secara cepat dan tepat berdasarkan data di lapangan. Penelitian ini
efisiensi penyaluran air irigasi serta pengelolaan sistem irigasi berdasarkan Sistem
Informasi Geografis (SIG) berupa peta tematik (peta bangunan dan efisiensi
25 bangunan sadap terletak di D.I. Penaruban. Nilai rerata efisiensi penyaluran air
irigasi pada saluran primer 89,03 % dan saluran sekunder 87,89%, sedangkan nilai
efisiensi rerata saluran tersier 81,05%. Kondisi bangunan sadap dan efiseinsi
penyaluran air irigasi dalam SIG ditampilkan dalam bentuk spasial berdasarkan
adalah suatu teknologi yang pada saat ini menjadi alat bantu (tools) yang sangat
kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data attribut dan data spasial
(grafis). SIG mempunyai kemampuan menyajikan data dalam bentuk tektual (non
realitanya ada beberapa pelaku bisnis yang karena berbekal dari pengalaman dan
naluri tajam bisnisnya, tidak melakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Hal ini
dapat saja dilakukan, namun membutuhkan beberapa syarat yang sulit sekali
perhitungan yang matang, antara lain dengan melakukan studi kelayakan dan
survey pasar. Survey pasar yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
potensi pasar bisnis yang akan dimasuki, siapa pesaingnya, seberapa besar
survey pasar yang dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) khususnya
wirausaha baru. Studi yang dilakukan melalui langkah mencari data-data dari
desa/kota wilayah dan melakukan survei pasar untuk mencari data pesaing
(kompetitor) dalam radius 1 kilometer. Dari hasil studi kelayakan dan survei
pasar, maka dapat diketahui berapa rupiah keuntungan kotor yang didapat apabila
seorang pengusaha akan mendirikan sebuah depot makanan jawa pada perumahan
fenomena alam yang sangat potensial menimbulkan kerusakan dan kerugian baik
berupa materi maupun jiwa, walaupun kerugian yang diderita sesaat, akan tetapi
setempat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya korban yang lebih
rawan longsor pada suatu daerah. Model yang diterapkan untuk menentukan
daerah rawan bencana longsor adalah pendekatan Model Indeks Storie dengan
longsor yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan nilai
14
kisaran hasil pembobotan antara 0,001 – 1,68. Secara umum Propinsi Lampung
cukup aman terhadap longsor, sedangkan daerah yang diperkirakan rawan longsor
B. Dasar Teori
1. Jalan Lingkungan
lalu lintas, yang berada pada permukaan, atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/ atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori dan jalan kabel. Sedangkan Jalan Lingkungan adalah merupakan jalan
penghubung dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
a. Klasifikasi Jalan
a) jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan roda 3 atau lebih, jalan ini
lebih harus mempunyai lebar badan jalan paling rendah 3,5 meter.
rendah 10 km/jam, dengan lebar badan jalan paling rendah adalah 6,5
meter.
bermotor beroda tiga atau lebih maka lebar badan jalan paling rendah
masyarakat.
permukiman
masyarakat.
b. Lapis Perkerasan
Untuk perencanaan pada jalan lokal, yang dapat dibedakan atas jalan
lokal yang melayani lalu lintas lokal dan regional serta jalan lokal yang
merupakan jalan lingkungan yaitu jalan yang melayani lalu lintas lokal atau
perkerasan dengan bahan paving stone yang relatif lebih indah secara estetika.
Lapis perkerasan jalan aspal seperti pada Gambar 2.1. terdiri atas :
Batas dari tebal minimum untuk lapisan pondasi seperti pada Tabel 2.3.
dibawah ini :
Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum
jadi tidak dapat dilakukan dengan sistem sejajar karena kekuatan bahan
pengawasan karena paving blok sesuai dengan spek teknis (fabrikasi) dan
kerusakan pada permukaan jalan yang ada seperti pada Tabel 2.4. di bawah
ini.
22
2. Pemeliharaan Jalan
a. Pengertian
adalah :
jalan).
sepanjang tahun .
jaringan jalan tersebut dapat selalu berfungsi dengan baik. Konsep sistem
Staf
Tujuan Pengelolaan Lingkup Rentang
Tahapan Pengelolaan
Tipikal Jaringan Waktu
yang terkait
Bank Data • Menyusun suatu Seluruh jaringan Jangka panjang Surveyor dan
(Data Base) bank data untuk (strategis) operator
menampung data dan
informasi
Perencanaan • Menentukan standar Seluruh jaringan Jangka panjang Pengelola senior
Umum yang meminimalkan (strategis) dan pengambil
(Planning) biaya keputusan
• Menentukan
kebutuhan biaya
untuk mendukung
standar yang telah
didefinisikan
24
Staf
Tujuan Pengelolaan Lingkup Rentang
Tahapan Pengelolaan
Tipikal Jaringan Waktu
yang terkait
Pemrograman Menentukan program Per seksi atau Jangka Pengelola dan
(Programming) pekerjaan yang segmen yang menengah pemegang
dilaksanakan dalam sesuai dengan (taktis) anggaran
suatu periode waktu kebutuhan
anggaran pemeliharaan
Persiapan • Desain Teknis Kontrak atau Tahun anggaran Staf teknis dan
Pelaksanaan • Persiapan kontrak paket pekerjaan panitia tender
(Preperation) atau dokumen
kontrak
Pelaksanaan • Melaksanakan Sub seksi dimana Sesaat Pengawas
dan Evaluasi tugas-tugas sebagai pekerjaan harus Lapangan
(Operation & bagian dari aktifitas dilaksanakan
Evaluation) pekerjaaan
• Melakukan kajian
hasil dan updating
data
Sumber : Teknik Pengelolaan Jalan. Bandung: Balai Bahan dan Perkerasan jalan, Puslitbang
Prasarana Jalan, Departemen Pekerjaan Umum, 2005.
yang ada pada suatu jaringan secara keseluruhan. Kegiatan ini menyangkut
jangka panjang, sesuai dengan target yang ditetapkan ataupun dana yang
3) Pemrogaman (Programming)
masing ruas, baik berdasarkan pada biaya yang telah diperkirakan ataupun
Analisis yang dilakukan adalah lebih detail untuk ruas peruas yang ada
ruas dan dana yang tersedia. Kegiatan pemrograman tahunan ini dilakukan
pemeliharaan.
efektifitas pekerjaan.
26
Kegiatan persiapan ini dilakukan dengan siklus waktu kurang dari satu
tahun. Setelah dokumen tender itu siap, maka dapat segera diserahkan
hasil maupun alokasi dana dan target yang ditentukan yang hasilnya akan
program kedepan.
SIG adalah sistem informasi yang berbasis data spasial geografis yang
(Prahasta, 2001).
SIG memiliki perbedaan mendasar dari sistem informasi yang lainnya, yaitu
1) Geodatabase
SIG yang umum seperti raster, topologi, jaringan dan lainnya. Ada beberapa
model data yang merupakan representasi dari keadaan muka bumi. Sub-
bumi dalam SIG ada dua macam yaitu model data vektor dan raster.
28
2) Geoprocessing
menghasilkan informasi geografis baru dari kumpulan data yang sudah ada.
ArcToolBox.
3) Geovisualization
bentuk digital seperti peta interaktif, tabel dan grafik, peta dinamis dan
Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit,
tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan. Data geospatial dibedakan
menjadi data grafis (atau disebut juga data geometris) dan data atribut (data
tematik), lihat Gambar 2.4. Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node),
garis (arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang
Komponen struktur data terdiri dari dua unsur, yaitu; (1) struktur data
spasial (grafis), dan; (2) struktur data non spasial (tabuler/atribut). Data
spasial adalah data grafis yang berkaitan dengan lokasi, posisi dan area pada
data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif misalnya status jalan,
peranan jalan dan sebagainya. Sedangkan data kuantitatif berupa angka satuan
30
atau besaran, jumlah, tingkat atau interval. Data atribut tersebut disajikan
dalam hal (1) Penanganan Data (Data Handling), (2) Pentayangan, (3)
(Modelling).
Dalam bidang Jalan peran utama SIG adalah sebagai alat bantu (tools)
perlu dilakukan (1) pengumpulan data yang relevan untuk disajikan sebagai
informasi, (2) proses pengolahan dan pengelolaan data, serta (3) analisis data
dan penyajian informasi. Aplikasi SIG pada bidang transportasi antara lain :
6) manajemen pemeliharaan
c. Operasi ArcToolbox
dijalankan dalam ArcToolbox pada ArcMap. Ada lebih dari seratus operasi
Merge Peta digunakan untuk menggabung peta ( dua lembar peta) menjadi
Intersect peta digunakan untuk memotong peta tertentu dengan peta lain
Erase peta digunakan untuk memotong atau melubangi bagian peta dengan
tertentu.
d. Editing Peta
Editing peta dilakukan untuk mempersiapkan peta dasar yang ada agar
e. Model Builder
Input Proses Output, input berupa elips biru, proses berupa kotak
kuning dan output berupa elips hijau. Model proses data spasial yang
35
proses dan otomatisasi proses. Bila salah satu komponen input berubah, maka
proses dengan mudah diulang untuk melihat hasil dan pengaruhnya. Gambar
Input Variabel
Tool
Output Variabel
Proses
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
satu wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kanigaran yang terdiri dari 6 kelurahan
penelitian tidak terlalu luas sehingga dapat dilaksanakan lebih teliti dan dapat
infrastruktur lingkungan yang memadai. Obyek Penelitian yang dikaji adalah jalan
lingkungan dengan kategori jalan yang terintegrasi langsung dengan jalan lokal
B. Waktu Penelitian
sampai dengan tahap pelaporan. Penelitian dimulai dari bulan Juni 2008 sampai
dengan bulan Januari 2009 sebagaimana digambarkan dalam skedul Tabel 3.1.
Lokasi Penelitian
(Kec. Kanigaran)
BULAN
Kegiatan
Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Jan
Pembuatan outline proposal
Presentasi outline proposal
Pembuatan proposal
Presentasi proposal
Survey lapangan
Pengolahan data/program
Penulisan
Pengumpulan tesis
Pendadaran
Revisi
Pengumpulan akhir
38
C. Metode Penelitian
data dengan menggunakan SIG dipilih karena kemampuan program SIG yang
dapat menjawab kebutuhan sistem informasi yang efisien dan mampu mengelola
data dengan struktur yang kompleks dan berbasis geografis (keruangan) seperti
jaringan jalan lingkungan ini serta karena SIG mampu menyimpan, menganalisis,
menyajikan data baik data spasial maupun data attribut (tabel), mampu menjawab
obyek/jalan tertentu, dll) dan pertanyaan non spasial (berapa panjang, berapa
lebar, dll) sehingga mampu memberikan data yang lebih informatif dibandingkan
untuk segera ditangani adalah : seberapa besar tingkat kebutuhan biaya pekerjaan,
seberapa besar tingkat kerusakan jalan, dan seberapa banyak jumlah hunian
rumah/pemakai jalan. Parameter ini ditinjau pada masing-masing ruas jalan yang
D. Tahapan Penelitian
Geografis.
Tahap I: Persiapan
1. pengumpulan peta dan data ruas jalan kota sesuai klasifikasi fungsinya dari
1. peninjauan Lapangan.
3. penelusuran kondisi eksisting geometrik jalan kota yang meliputi lebar jalan,
Tahap III: Penyusunan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terdiri dari :
2. editing peta dasar dengan membuat batas Kota, Kecamatan dan Kelurahan
40
4. membuat data tabel jalan pada Attribute tabel masing-masing layer SIG
5. membuat analisa biaya sesuai harga satuan tahun 2008 sebagai dasar
7. membuat fungsi analisis spasial yaitu klasifikasi dan symbology tampilan peta
parameter/layer.
attribut tabel.
9. membuat penjumlahan bobot dari ketiga parameter pada attribut tabel untuk
12. database SIG Jalan Kota Probolinggo direncanakan, dirancang, dan dibuat
13. pada akhir pekerjaan didapatkan hasil pekerjaan dalam format digital (soft
copy) dan cetakan (hard copy) yang meliputi laporan, cetakan peta dasar, peta
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dengan cara
1. data inventarisasi jalan dan kondisi geometrik jalan yang meliputi : panjang jalan,
lebar badan jalan, lebar ruang milik jalan (Rumija), jenis perkerasan, jenis saluran
2. dokumentasi gambar desain (As built drawing) berupa gambar AutoCad pada
disurvey.
instansi terkait. Adapun data sekunder yang didapat dalam penelitian ini adalah :
1. data peta rupa bumi digital Kota Probolinggo lembar 1608-232 dan 1608-214 :
Nasional).
2. data peta tematik wilayah administrasi Kota Probolinggo : sumber dari Bapeda
Kota Probolinggo.
4. data daftar induk jaringan jalan kota Probolinggo : sumber dari Dinas PU
7. data klasifikasi jalan kota yang dibedakan menurut status dan fungsi jalan
yaitu : Arteri sekunder, kolektor sekunder, lokal, dan lingkungan : sumber dari
8. data harga satuan bahan dan upah tahun 2008 : sumber dari Dinas PU Kota
9. data proyek jalan lingkungan yang selesai dikerjakan pada tahun 2005 sampai
Kontrol Data
SIG
Pembobotan
Penentuan Prioritas
Model Builder
Program
F. Updating Program
pelaksanaan pekerjaan sebelumnya. Sehingga data yang ada dalam program SIG
ini merupakan data terkini (Update). Proses analisis penentuan prioritas periode
berikutnya dengan melakukan entry data /input layer baru kedalam model builder,
mendapatkan hasil akhir dari penelitian ini berupa bank data terpadu mengenai
jalan lingkungan yang memadukan data spasial dan non spasial serta dapat
segera, dan ditunda, atau pembuatan urutan ranking prioritas ruas jalan yang dapat
dana yang ada. Keseluruhan proses dan hasil penelitian ini merupakan sebuah
kedepan yang dapat digunakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo
BAB IV
A. Data
penelitian ini dilakukan pengumpulan serta penyajian data yang digunakan untuk
tahap analisis. Secara umum data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut :
2. data peta tematik jalan kota dan peta jalan Kecamatan Kanigaran.
2008.
Berikut ini diuraikan kebutuhan data awal untuk digunakan dalam tahap analisis
baik dalam penyusunan bank data, penentuan prioritas pemeliharaan, dan proses
SIG.
46
Data peta dasar adalah data awal yang digunakan pada penelitian ini
sebagai bahan dasar proses SIG. Layer yang digunakan untuk editing peta dan
analisis pada pengolahan SIG jalan lingkungan ini hanya layer Administrasi
(A1608232 & A1608214) dan layer Transportasi (K1608232 & K1608214) saja.
Data Peta Tematik yang digunakan untuk proses editing dan digitasi batas
kota, digitasi batas kec.kanigaran, digitasi jalan kota, dan digitasi jalan lingkungan
di kec. Kanigaran adalah peta jaringan jalan Kota Probolinggo dan peta golongan
jalan Kecamatan Kanigaran yang bersumber dari Bidang Prasarana Jalan Dinas
Dinas PU Kota Probolinggo, yang meliputi data ruas jalan kota dengan fungsi
jalan meliputi arteri sekunder, kolektor sekunder, dan lokal dengan wewenang
sebagai bahan untuk membedakan kategori jalan dengan fungsi jalan lingkungan
sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan pada ruas
jalan yang sama . Data attribut tabel ruas jalan kota selengkapnya dapat dilihat
(terbangun) mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2008 sebanyak 56 ruas jalan
tersebut berupa data eksisting jalan, gambar Asbuilt Drawing hasil pelaksanaan,
dan foto lokasi. Data ini nantinya berfungsi sebagai data base dan bahan
berikutnya. Berikut data ruas jalan lingkungan selesai dibangun tahun 2005
sampai dengan 2008 dalam Tabel 4.1. Data attribut tabel selengkapnya dapat
Kanigaran akan dikaji melainkan hanya sebanyak 76 ruas jalan yang tersebar di 6
ruas jalan lingkungan yang teridentifikasi terdapat pada Tabel 4.2. berikut.
50
pemeliharaan meliputi data kerusakan jalan, total kebutuhan biaya pekerjaan, dan
data jumlah rumah. Data tersebut diperoleh melalui survey lapangan pada ruas
dalam Tabel 4.3. dibawah. Dan attribut tabel selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 4.3. Data kerusakan jalan, kebutuhan biaya, dan jumlah rumah.
52
Tabel 4.3. Data kerusakan jalan, kebutuhan biaya, dan jumlah rumah (Lanjutan)
yang berlaku pada tahun 2008. Data harga satuan diperlukan untuk mengetahui
jumlah biaya yang diperlukan dalam pemeliraan jalan. Data harga satuan
N
Pekerjaan Satuan Harga Satuan (Rp)
o
1 Lapen M² 58.427,00
2 Burda M² 35.836,00
3 Burtu M² 19.645,00
4 Onderlag M² 28.274,00
5 Lapis pasir t=10 cm M² 14.130,00
6 Aspal baru (onderlag+lapen) M² 100.831,00
7 Paving K-300 abu-abu M² 70.075,00
8 Paving K-300 warna M² 78.575,00
9 Paving K-200 abu-abu M² 64.574,00
10 Paving K-200 warna M² 72.575,00
11 Paving K-100 abu-abu M² 58.175,00
12 Paving K-100 warna M² 66.775,00
13 Pas. Saluran buis beton U-20 M' 73.432,00
14 Pas. Saluran buis beton U-30 M' 82.232,00
15 Pas. Saluran batu kali 1:5 U-40 M' 74.867,00
16 Plat duiker beton : 0,20x1x3 m Unit 2.660.340,00
Sumber : Dinas PU Kota Probolinggo, 2008.
B. Analisis
metode SIG :
54
MERGE MERGE
A1608232_214 K1608232_214
Seleksi Kelurahan Seleksi Kelurahan Seleksi Wil.Kota Prob Seleksi Wil Kec.
Dlm Kec. Kanigaran Dlm kota Prob. ‘kabupaten’=’kota prob’ Kanigaran
‘Desa’=’kel’ ’Desa’=’kel’ (Select by Attribute) (DISSOLVE)
(Select by Attribute) (Select by Attribute)
Kota_prob Kecamatan_Kanigaran
Adm_Kanigara Kelurahan_prob
n
Peta jalan
Rectify image Rectify image
LAYER BATAS ADMINISTRASI
kanigaran.JPG
Peta kota.JPG
(SHAPEFILE BARU).
Rectify_jalankota.JPG Rectify_kota.JPG
Digitasi Digitasi
Batas Kota_prob Batas kec.Kanigaran
Bataskota_prob_buffer_erase Jalan_Kota
Jalan_Intersect_Buffer
Jln lingkungan_selesai Kerusakan jalan_ Keb.Biaya_ Jml_rumah_
Survey2008 Survey2008 Survey2008
A B C
55
A B C
LAYER PARAMETER
Penjumlahan Bobot=
Jml_rmh+Kerusakan+biaya
LAYER PRIORITAS
Klasifikasi
Rekomendasi :
Ditunda : 5 - 6
Segera : 7
Mendesak: 8 - 9
Penentuan Prioritas
Urutan Prioritas
Skenario Pelaksanaan
Pilih folder output tempat feature/layer baru akan disimpan. Klik “OK”
untuk eksekusi tool. Remove seluruh layer feature class yang ada
sebelumnya di ArcMap dan Add data layer feature class baru kedalam
TOC ArcMap.
Task : modify feature, Attribute table, save edit.Peta siap diolah sesuai
dengan kebutuhan.
Probolinggo’.
‘Kelurahan_Prob’ hasil pengolahan SIG. Peta hasil SIG dapat dilihat pada
Lampiran A – Peta 1.
gambar peta ‘Kecamatan’ hasil pengolahan SIG. Peta hasil SIG dapat
’Adm_Kanigaran’ hasil pengolahan SIG. Peta hasil SIG dapat dilihat pada
Lampiran A – Peta 3.
b. Pembuatan layer batas kota dan batas kecamatan kanigaran ( shapefile baru-
digitasi ) :
image hasil scan pada peta shapefile dengan cara memasukkan image scan
editing, task: create new feature dan mulai mendigit dengan tool sketch
tool.
Melalui tool editor mulai start editing, task: create new feature dan mulai
disimpan.
pada layer Jalan_Intersect nama jalan, status, fungsi, geometrik jalan dan
4) Pembuatan layer jalan lingkungan yang telah dikerjakan mulai tahun 2005
5) Pembuatan layer jalan diluar wilayah Kota Probolinggo radius 1000 meter
d. Pembuatan layer foto Jalan, Cad jalan, dan RAB jalan ( shapefile baru-
digitasi ) :
menggunakan tool editor – start editing – task : create new feature dan
pada polyline jalan . Lalu atur simbol titik tersebut dengan properties –
symbology. Peta hasil SIG dapat dilihat pada Lampiran A – Peta 7, dan
Peta 8.
masing-masing layer pada tampilan peta. Peta parameter hasil SIG dapat
dilihat pada Lampiran A – Peta 9, Peta 11, Peta 12, dan Peta 13.
berdasarkan klas rekomendasi pada tampilan peta. Peta hasil SIG dapat
besarnya luas kerusakan permukaan jalan, tidak sampai pada penilaian kondisi
strukturnya. Karena atas dasar penilaian inilah yang akan digunakan secara
kerusakan jalan sesuai standar Bina Marga untuk jalan lingkungan dibagi
rendahnya biaya, berbeda dengan tingkat kerusakan, maka nilai biaya yang
rendah diberikan nilai bobot yang besar dan biaya yang tinggi diberikan nilai
bobot yang lebih kecil. Sehingga nilai biaya yang lebih kecil mempunyai
kepadatan jumlah rumah pada masing-masing ruas jalan dengan panjang dan
jumlah rumah yang bervariasi tersebut, maka terlebih dahulu dihitung jumlah
Hasil perhitungan jumlah rumah per 50 meter panjang jalan pada masing-
berikut :
dengan jumlah rumah yang banyak/padat mendapat bobot nilai yang tinggi
maka mendapat nilai lebih kecil karena tingkat urgentnya lebih kecil. Data
a. Rekomendasi Prioritas
jumlah bobot terdapat pada Tabel 4.8. dibawah dan hasil rekomendasi
prioritas pada masing-masing ruas jalan terdapat dalam Tabel 4.9 dibawah ini.
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel B.10. dan peta SIG hasil
b. Skenario Pelaksanaan
3 (tiga) tahunan dari tahun 2009 sampai 2011 menurut tingkat klas
% dari kenaikan harga satuan tahun 2008, ruas jalan dengan kategori
6. Model Builder
a. Buka Arccatalog – klik kanan – klik new toolbox – ketik nama : Manajemen
b. Buka Arctoolbox – klik kanan – klik new - model pada toolbox manajemen
c. Buat model lagi – klik new - model pada toolbox manajemen jalan lingkungan
d. Model builder dibuka dengan cara klik kanan pada model bulder – klik edit.
e. Masukkan satu per satu layer digunakan sebagai input yaitu A1608232,
f. Masukkan toolbox yang digunakan dalam proses yaitu toolbox merge pada
data management tools – general, dan toolbox select layer by attribute pada
BAB V
A. Kesimpulan
1. Sistem Informasi/data base digital dengan SIG telah dapat disusun berupa
inventarisasi data jalan lingkungan yang selesai dibangun tahun 2005 sampai
2008 sebanyak 56 ruas jalan, data jalan lingkungan berdasarkan survey saat ini
berdasarkan survey pada 76 ruas jalan dapat tersusun tingkatan prioritas dengan
2. Dari seluruh proses dengan metode SIG ini dapat diperoleh konsep sistem
implementasi yang cukup baik bagi pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota
jalan lingkungan dengan lebih efektif dan efisien terutama ditinjau dari segi
waktu, tenaga dan biaya pemeliharaan serta memudahkan dalam monitoring dan
B. Saran
1. tindak lanjut kegiatan inventarisasi jalan kota dan jalan lingkungan beserta
kecamatan lainnya agar data yang terhimpun selalu uptodate dan mencakup
2. perlu upaya pengkajian lebih lanjut pada ruas-ruas jalan lingkungan yang
berpotensi untuk peningkatan kelas dan fungsi jalan menjadi jalan lokal atau
kolektor sekunder di tingkat kota ditinjau dari segi kapasitas, struktur dan lalu
lintas yang ada dalam rangka pengembangan jaringan transportasi kota yang
lebih baik.
3. perlu upaya sosialisasi lebih lanjut kepada para pengambil kebijakan, tokoh
harus ditangani dalam suatu urutan yang bijaksana dan dana dikeluarkan dalam
Arifin, Samsul, Carolita, Ita, dan Winarso Gatot. Jurnal Penginderaan Jauh dan
Pengelolaan Data Citra Digital. Peneliti Bidang Penginderaan jauh
LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).Vol.3, No.1,
Juni 2006.
Ati, Saras, Pudya. 2008. Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu lintas di Kota
Surakarta dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Skripsi Sarjana,
Program Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota. 1990. Tata
Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Jalan Kota.
ERA UNDP, Bappenas. 2007. Modul Pelatihan Arcgis Dasar. Yogyakarta : ERA
UNDP- Bappenas.
xvi
dan Biaya dengan Sistem Informasi Geografis Sebagai Alat Bantu.
Abstraksi Thesis, S2 Civil Engineeringi-ITB.
Hartono. 2007. Aplikasi Sains Informasi Geografi Untuk Sumber Daya dan
Pemulihan Lingkungan. Makalah pada seminar nasional Aplikasi Remote
Sensing dan Sistem Informasi Geografi Untuk Sumber Daya Alam dan
Pemulihan Lingkungan. Jakarta: Bakosurtanal.
Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Dinas Permukiman. 2002. Modul Bidang Jalan
Kota: standar Teknis Prasarana dan Sarana Jalan Perkotaan. Surabaya:
Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Dinas Permukiman.
xvii
Wikanta, Ketut dan Prasetyo, Didik, W. 2007. Identifikasi Jalan Dari Citra Satelit
Ikonos Dengan Metode Semi-Otomatis. Jurnal Ilmiah Geomatika. Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. Vol. 13 No. 1, h.6-15.
Wirosoedarmo, R., Rahadi, B., Agus, J.dan Petrus, R. Survey dan Investigasi
Bangunan, Jaringan dan Efisiensi Irigasi UPTD Wilayah II Bukateja Pada
Jaringan Irigasi Krenceng (Sisi Kanan) Berbasis Sistem Informasi
Geografis (SIG) Di Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Jurnal
Teknik Fakultas Unibraw. Vol. VIII, No.1, April 2006.
xviii
LAMPIRAN
Lampiran: A PETA HASIL SIG
A.1 Peta Wilayah Administrasi Kelurahan Kota Probolinggo
A.2 Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Probolinggo
A.3 Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Kanigaran
A.4-a Peta Jalan Kota Probolinggo Berdasarkan Fungsi Jalan
A.4-b Peta Jalan Kota dan Wilayah Kecamatan Kanigaran
A.5 Peta Kec. Kanigaran dan Jaringan Jalan
A.6 Peta Jalan Lingkungan Selesai tahun 2005-2008
A.7 Peta Titik Foto Jalan
A.8 Peta Titik Gambar CAD Jalan
A.9 Peta Tingkat Kerusakan Jalan
A.10 Peta Rencana Penanganan Jalan
A.11 Peta Kebutuhan Biaya Ruas Jalan
A.12 Peta Jumlah Rumah pada Ruas Jalan
A.13 Peta Gabungan Parameter prioritas
A.14 Peta Penentuan Prioritas
Lampiran: B TABEL ATTRIBUT SIG
B.1 Tabel Administrasi Kec. Kanigaran
B.2 Tabel Ruas Jalan Kota
B.3 Tabel Jalan Lingkungan Selesai
B.4 Tabel Jalan Lingkungan Selesai + Foto
B.5 Tabel Kondisi Kerusakan
B.6 Tabel Kebutuhan Biaya
B.7 Tabel Jumlah Rumah
B.8 Tabel Data Parameter Penentuan Prioritas
B.9 Tabel Rencana Penanganan
B.10 Tabel Penentuan Prioritas
B.11 Tabel Skenario 1 Pelaksanaan fisik
B.12 Tabel Skenario 2 Pelaksanaan fisik
Lampiran: C PETA IMAGE SCAN
C.1 Peta Kota Probolinggo
C.2 Peta Batas Kelurahan
C.3 Peta Jaringan Jalan Kota
C.4 Peta Jaringan Jalan di Kec. Kanigaran
LAMPIRAN A
TABEL SKENARIO 1
PELAKSANAAN FISIK
LAMPIRAN B. 12
TABEL ATTRIBUT SIG:
TABEL SKENARIO 2
PELAKSANAAN FISIK
LAMPIRAN C