Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 1 Perencanaan Penmas
Jurnal 1 Perencanaan Penmas
Mustangin*
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Mulawarman
*Email: mustangin1992@gmail.com
ABSTRACT
Street children become one of the problems that exist today, so it needs non-formal
education efforts through its programs to overcome these problems. To get maximum
educational results, a non-formal education program planning strategy is needed for
these street children. This study aims to analyze the planning process of non-formal
education programs for street children in Klinik Jalanan Samarinda. This study uses
a qualitative approach because it will reveal how the non-formal education program
planning process is for street children. This type of research is a descriptive study that
will produce a description of the focus of the research conducted. Data collection
techniques using interviews, observation, and study of documents. While the data
analysis technique uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The analyzing the validity of the data using data triangulation. The results of the study
revealed that the planning process carried out by the Klinik Jalanan Samarinda was
divided into several processes including the approach to street children as a means of
learning citizens. The next process is identifying the learning needs of street children to
design non-formal education programs such as what is suitable for street children. Next
is the preparation of learning to get an agreement with street children because street
children have their preoccupations, so the need for an agreement on the time and place
for the implementation of learning.
PENDAHULUAN
Permasalahan anak jalanan masih menjadi permasalahan yang masih
dihadapi oleh bangsa ini. Anak jalanan sering dipandang sebagai komunitas yang
negatif di masyarakat saat ini. Puruhita, Suyahmo dan Atmaja (2016)
mengungkapkan bahwa pendapat yang berkembang dalam masyarakat mengenai
anak jalanan merupakan sesuatu yang negatif. Selain itu Armita (2016)
mengungkapkan bahwa di wilayah masyarakat kota, keberadaan anak jalanan
menjadi suatu realitas kehidupan sehingga anak jalanan menjadi semakin tidak
mendapatkan makna hidup dan apresiasi positif dalam hubunganhubungan sosial
budaya dengan masyarakat kota pada umumnya Selain itu komunitas anak
1
p-ISSN: 2087-3476 Pepatuzdu: Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
e-ISSN: 2541-5700 Vol 16, No. 1 Mei 2020 2
DOI: 10.35329/fkip.v16i1.656
jalanan ini juga termasuk salah satu komunitas dari kalangan menengah ke bawah
atau berasal dari komunitas miskin. Astri (2014) mengungkapkan bahwa
keberadaan anak jalanan dilatarbelakangi oleh kemiskinan, penyimpangan
kepribadian, dan faktor luar dari anak jalanan tersebut selain itu fakta di
lapangan mengungkapkan bahwa sebagian besar anak jalanan memang berasal
dari keluarga miskin. Hal tersebut membuktikan bahwa kondisi yang terjadi pada
anak jalanan saat ini berada dalam permasalahan sosial dan ekonomi
Upaya mengatasi permasalahan anak jalanan tersebut dapat dilaksanakan
melalui upaya pendidikan bagi anak jalanan. Fatoni (2020) mengungkapkan
bahwa Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena
sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain itu
Sukmaningrum dan Faizah (2019) mengungkapkan bahwa apabila anak-anak
sudah turun di jalanan dan bekerja, maka mereka akan kehilangan masa kanak-
kanaknya serta kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi,
sehingga diragukan kualitasnya dalam menyongsong masa depan. Pendidikan
adalah upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi anak jalanan
sehingga anak jalanan tersebut memiliki bekal untuk menghadapi
permasalahannya tersebut. Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa salah satu pendidikan
yang ada di Indonesia adalah pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal
merupakan pendidikan yang tepat untuk memfasilitasi anak jalanan untuk
mendapatkan layanan pendidikan. Pendidikan nonformal dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sasaran khususnya anak jalanan. Selain itu juga
anak jalanan banyak yang termasuk ke dalam anak yang putus sekolah.
Alasannya adalah anak jalanan tidak memiliki waktu untuk sekolah formal dan
dikarenakan kesulitan perekonomian sehingga anak jalanan tidak bersekolah pada
pendidikan formal.
Pendidikan nonformal dapat dilaksanakan bagi semua kalangan yang
membutuhkan layanan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan. Pendidikan nonformal dilaksanakan melalui program-program yang
disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan untuk anak jalanan itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu ada perencanaan program pendidikan
nonformal agar mampu memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat
sasaran khususnya anak jalanan. Adanya perencanaan program pendidikan
nonformal maka akan memudahkan pelaksana program pendidikan nonformal
untuk melaksanakan program pendidikan nonformal tersebut. Sehingga
perencanaan program pada pendidikan nonformal menjadi sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Hasil studi lapangan yang telah dilaksanakan, salah satu pelaksana
pendidikan nonformal adalah Klinik Jalanan Samarinda. Berdasarkan laporan
penelitian yang dilaksanakan oleh Anwar (2016) diketahui bahwa Klinik Jalanan
p-ISSN: 2087-3476 Pepatuzdu: Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
e-ISSN: 2541-5700 Vol 16, No. 1 Mei 2020 3
DOI: 10.35329/fkip.v16i1.656
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Alasan Pendekatan kualitatif dipilih sebagai pendekatan dalam
penelitian karena sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan yaitu
untuk menganalisis secara detail dan rinci mengenai bagaimana proses
perencanaan program pendidikan nonformal bagi anak jalanan di Klinik Jalanan
Samarinda. Cresswell (2013) menyatakan bahwa melakukan penelitian kualitatif
perlu mengkaji masalah yang kompleks selain itu perlu pemahaman yang lebih
rinci tentang topik yang diangkat dalam penelitian. Oleh karena itu, data yang
akan dikumpulkan lebih spesifik membutuhkan penggalian data secara mendalam
mengenai proses perencanaan program pendidikan nonformal bagi anak jalanan di
Klinik Jalanan Samarinda.
Metode penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah menggunakan metode
deskriptif. Metode ini dipilih karena pada penelitian ini akan mendeskripsikan
secara lebih detail dan rinci hasil analisis tentang proses perencanaan program
pendidikan nonformal bagi anak jalanan di Klinik Jalanan Samarinda.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
pelaksanaan penelitian ini. Pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti selama
melaksanakan kegiatan penelitian. Pengumpulan data yang dilaksanakan
menggunakan teknik pengumpulan data seperti Wawancara, Observasi, dan Studi
Pendahuluan. Secara lebih rinci penjelasan tentang teknik pengumpulan yang
dilaksanakan untuk memperoleh data pada penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Pengumpulan data melalui wawancara merupakan salah satu pengumpulan
data yang utama dalam penelitian ini. Jenis data yang akan diperoleh dari
penelitian ini adalah data yang berupa kata-kata yang akan didapat dari
kegiatan tanya jawab antara peneliti dengan informan. Informan kunci yang
p-ISSN: 2087-3476 Pepatuzdu: Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
e-ISSN: 2541-5700 Vol 16, No. 1 Mei 2020 4
DOI: 10.35329/fkip.v16i1.656
SIMPULAN
Pendidikan nonformal bagi anak jalanan merupakan pendidikan yang
diselenggarakan oleh satuan lembaga nonformal yang dalam penelitian ini adalah
Klinik Jalanan Samarinda bagi anak jalanan untuk membekali anak jalanan
pengetahuan dan keterampilan. Perencanaan program pendidikan nonformal bagi
anak jalanan di samarinda pada penelitian ini dikaji dalam beberapa hal,
berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Perencanaan pendidikan
nonformal bagi anak jalanan dilaksanakan dalam beberapa hal dimulai dari
kegiatan pendekatan kepada anak jalanan sebagai calon warga belajar. Proses ini
dilaksanakan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik anak jalanan.
Proses pendekatan kepada anak jalanan merupakan bagian awal dalam
pelaksanaan yang disarankan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
nonformal. Selanjutnya proses identifikasi kebutuhan belajar anak jalanan yang
dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan belajar apa yang diperlukan oleh
anak jalanan, proses ini penting dilakukan untuk merancang program pendidikan
p-ISSN: 2087-3476 Pepatuzdu: Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
e-ISSN: 2541-5700 Vol 16, No. 1 Mei 2020 8
DOI: 10.35329/fkip.v16i1.656
SARAN
Klinik Jalanan Samarinda telah melaksanakan program pendidikan
nonformal hal ini dibuktikan dengan adanya studi awal penjejakan dan
identifikasi kebutuhan serta penjadwalan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut
maka penelitian ini disarankan kepada pihak pemerintah dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan anak jalanan perlu untuk melakukan perencanaan program
meliputi kegiatan penjejakan, identifikasi kebutuhan, dan persiapan
pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga disarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam setiap proses perencanaan ini dengan
teori-teori lain.
DAFAR PUSTAKA
Anwar, S. (2016). Strategi Penguatan Kapasitas (Capacity Building) Di Klinik
Jalanan Samarinda. eJournal Sosiatri-Sosiologi. Vol. 4 (4). Hal. 75-84
Armita, P. (2016). Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan dengan
Teori Self Esteem. Jurnal PKS. Vol. 15 (4): Hal. 377-386
Astri, H. (2014). Kehidupan Anak Jalanan Di Indonesia: Faktor Penyebab,
Tatanan Hidup, dan Kerentanan Berperilaku Menyimpang. Aspirasi:
Jurnal Masalah-Masalah Sosial. Vol. 5 (2): Hal. 145-155
Cresswell, J.W. (2013). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among
Five Approaches. London: Sage Publication
Fatoni, A. (2020). Wawasan Pendidikan (Pendidikan dan Pendidik). Mida: Jurnal
Pendidikan Dasar Islam. Vol. 3 (1): 65-79
Hidayati, A., Setiawati., & Sunarti, V. (2018). Gambaran Strategi Pembelajaran
Partisipatif Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Program Paket B Di
PKBM Tanjung Sari. Spektrum PLS: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Vol.
1 (1): 1-8
Irmawita. (2018). Pengelolaan Program Pendidikan Nonformal Untuk Kelompok
Masyarakat Lanjut Usia. Kolokium: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. Vol. 6
(1): 1-8
Mustangin. (2018). Kajian perencanaan pendidikan orang dewasa pada program
kesetaraan paket C PKMB Jayagiri Lembang. Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan. Vol. 11 (1): Hal 40-47
Pamungkas, A.H. (2017). Rancangan Pengembangan Program Pendidikan
Kewirausahaan Berbasis Pendidikan Luar Sekolah. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Nonformal FKIP Universitas Bengkulu, Vol. 1 (1): 199-
206
p-ISSN: 2087-3476 Pepatuzdu: Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan
e-ISSN: 2541-5700 Vol 16, No. 1 Mei 2020 9
DOI: 10.35329/fkip.v16i1.656
Puruhita, A.A, Suyahmo & Atmaja, H.T. (2016). Perilaku Sosial Anak-Anak
Jalanan di Kota Semarang. Journal of Educational Social Studies. Vol. 5 (2).
Hal. 104-112
Putri, D.N.N & Desmawati, L. (2016). Penyelenggaraan Program Kelompok
Belajar Usaha Di PKBM Kartika Kabupaten Purbalingga. Journal of
Nonformal Education, Vol. 2 (2): 128-134
Raharjo, K.M. 2018. Pemberdayaan Anak Jalanan Sebagai Upaya Penyadaran
Belajar Melalui Pendidikan Kesetaraan Di Kota Samarinda. Jurnal
Pendidikan Nonformal, Vol. 13 (2): 63-69
Rahma, R.A, Zulkarnain, Desyanty, E.S, & Wahyuni, S. (2019). The Role of
Community Learning Center (CLC) in Providing Nonformal Education
Services Based on Entrepreneurship. Journal of Nonformal Education, Vol. 5
(2): 13-20
Sudjana, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan
Nonformal dengan Pengembang Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah
Production
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bandung (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sukmaningrum, P.S & Faizah, S.I. (2019). Penguatan Ekonomi Orang Tua pada
Keluarga Anak Jalanan (Studi Kasus: Sanggar Alang-Alang Surabaya).
Jurnal Sosial Humaniora (JSH). Vol. 12 (2): 66-76
Suryana, S. Siswanto, & Dismawati, L. (2016). Model Pembelajaran Dan Evaluasi
Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Dan Paket C Di Kota Semarang.
Edukasi, Vol. 1 (1): 1-11
Syahid, A. (2017). Teknik Identifikasi Program Paket C dalam Meningkatkan
Keterampilan Fungsional Warga Belajar. Journal of Nonformal Education
and Community Empowerment, Vol. 1 (1): 18-25
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional