Manajemen Kesiswaan Pada Sekolah Dasar
Manajemen Kesiswaan Pada Sekolah Dasar
Manajemen Kesiswaan Pada Sekolah Dasar
ABSTRACT
This research aims to get the pattern of student management in Elementary Schools (SD)
according to the Graduates Competency Standards (SKL). The study was conducted at
Pertiwi Elementary School in Bogor city using qualitative methods with the type of case
study research. Data collection techniques are carried out through interviews, observation,
and documentation. Data analysis uses the Miles and Huberman Model which consist of data
collection, data reduction, data presentation and verification or conclusion. Examination of
the validity of the data using triangulation. The results showed: (1) Management of students
was carried out starting from planning, student admission, student orientation, grouping /
placement of students, reporting of evaluation results, level and non-level systems,
mutations and drop out of students, special services for students, disciplinary coaching of
students, student organizations, and graduations and alumni. (2) Teachers become pioneers
in the management of students because they have an agent role in the progress of students'
development.
Keywords: case studies, management of students, primary schools.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola manajemen kesiswaan. Penelitian ini
dilakukan pada SD Pertiwi kota Bogor menggunakan metode kualitatif dengan jenis
penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman yang terdiri dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau pengambilan
kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian
menunjukan: (1) Pengelolaan peserta didik dilakukan mulai dari perencanaan, penerimaan
peserta didik, orientasi peserta didik, pengelompokkan/penempatan peserta didik,
pelaporan hasil evaluasi, sistem tingkat dan nontingkat, mutasi dan dropout peserta didik,
layanan peserta didik, pembinaan disiplin peserta didik, organisasi peserta didik, serta
kelulusan dan alumni; (2) Guru menjadi pionir dalam manajemen kesiswaan karena
memiliki peran sebagai agen dalam kemajuan perkembangan peserta didik.
Kata kunci: pengelolaan peserta didik, sekolah dasar, studi kasus.
30 Aliyyah et al. Manajemen kesiswaan pada sekolah dasar
doi: 10.30997/dt.v6i1.1355
Aliyyah, R. R., Widyasari, Mulyadi, D., Ikhwan, S., & Prananosa, A. G. (2018). Manajemen
Kesiswaan pada Sekolah Dasar. Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
6(1): 29-40.
kelas. Tidak terdapat siswa dengan keadaan Layanan khusus yang disediakan terdiri dari
dan status tertinggal maupun naik terlebih kantin, UKS, Toilet, perpustakaan, dan
dahulu atau bisa disebut dengan istilah tempat mencuci tangan.
akselerasi kenaikan kelas. Sistem tingkat
selalu memperhatikan perkembangan Pembinaan Disiplin Peserta Didik
kecakapan kognitif, afektif, juga Pembinaan disiplin dilakukan setiap hari.
psikomotorik. Pola non tingkat siswa di SD Ketika terdapat anak yang melanggar
Pertiwi belum pernah dilaksanakan, karena dicatat dan bagi anak yang sudah disiplin
kemampuan siswa selalu sama pada setiap mengikuti peraturan sekolah akan
angkatan peserta didik. diapresiasi. Bagi anak yang melanggar
diingatkan untuk menerapkan disiplin.
Mutasi dan Dropout Peserta Didik Setiap hari anak akan berbaris untuk
Terdapat mutasi siswa karena masalah catatan jurnal (untuk mencatat sikap sosial
orang tua pindah tugas misalnya dari dalam dan sikap spiritual). Di kelas guru
kota ke luar kota atau sebaliknya, dan melakukan pembinaan disiplin dengan
penyebab lain siswa mutasi karena pindah catatan jurnal, bagi anak-anak yang sangat
rumah, dan masalah rumah tangga. disiplin seperti datang lebih awal diberikan
Kebijakan mutasi siswa dari luar ke dalam apresiasi untuk dijadikan contoh untuk
selalu melihat kondisi, jika jumlah siswa anak-anak yang lain. Jika terdapat anak yang
sudah banyak maka tidak diterima karena melanggar seperti jail akan dicatat ke
beberapa alasan. Terdapat syarat mutasi catatan jurnal. Jika sudah dilakukan
untuk masuk ke SD Pertiwi, diantaranya: (1) beberapa kali maka harus ditindak dengan
surat pindah resmi dari sekolah memberitahukan kepada orang tua, selain
sebelumnya; (2) tempat tinggal; dan (3) itu dilakukannya sidang kecil di ruang guru.
evaluasi kemampuan akademik. Tidak ada Mereka menulis perjanjian untuk tidak
dropout peserta didik, ketika ada masalah, melakukan pelanggaran itu lagi dengan
pihak sekolah akan membantu dengan tulisan mereka sendiri. Apabila anak datang
mendata identitas peserta didik. Jika telat untuk mengikuti upacara bendera
terdapat peserta didik yang mengalami mereka akan diberi nasihat dan dicatat pada
permasalahan ekonomi, pihak sekolah catatan jurnal dan dijumlahkan berapa
memberikan keringanan untuk tetap banyak mereka telat, jika melebihi batas
belajar, dan sekolah akan bersubsidi dengan maka guru akan bertanya kepada orang
beasiswa. Sekolah tidak ingin anak didiknya tuanya apa sebab anak didiknya terlambat.
dropout karena masalah ekonomi. Sekolah
ini pun sangat memelihara silaturahmi dan Pengembangan Diri Peserta Didik
ukhuwah antar orangtua peserta didik. Para peserta didik yang berprestasi
dilakukan pembinaan, dibina oleh guru yang
Pelayanan Khusus Peserta Didik kompeten. Bagi siswa yang mengikuti
Layanan khusus untuk menunjang ekskul akan diikutsertakan lomba tetapi
kebutuhan peserta didik yaitu UKS (Usaha dilakukan seleksi terlebih dahulu, seperti:
Kesehatan Sekolah), kantin, perpustakaan, menganyam, menari, catur, karate, sains,
kamar mandi, tempat mencuci tangan, dan lain-lain. Setelah diidentifikasi anak-
multimedia, dan sarana prasana lainnya anak yang berprestasi dilakukanlah
yang menunjang kebutuhan peserta didik. pembinaan secara khusus oleh guru-guru
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 35
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 6 Nomor 1, April 2019
doi: 10.30997/dt.v6i1.1355
dapat menghubungkan antara prestasi yaitu teknik tes dan teknik non- tes (Imron,
belajar dan kerajinan murid dalam 2011).
mengikuti pelajaran yang bersangkutan. Teknik evaluasi tes, guru memberikan
Dengan demikian dapat digunakan sebagai soal latihan setiap selesai tema
dasar pertimbangan untuk penentuan pembelajaran. Sedikit demi sedikit, guru
kebijaksanaan selanjutnya (Gunawan & memberikan soal evaluasi jika pembelajaran
Djum Djum, 2017). Dasar alasan tidak telah selesai. Jika cara evaluasi tes tidak
hadirnya siswa antara lain: (1) bersumber memungkinkan untuk mengetahui
dari keluarga; (2) bersumber dari diri perkembangan peserta didik, guru
sendiri; (3) bersumber dari sekolah; dan (4) menggunakan evaluasi non-tes. Evaluasi
bersumber dari lingkungan (Imron, 2011). non-tes yang diberikan seperti tes lisan
Berdasarkan konsep tersebut, maka SD (tanya-jawab) dan perilaku. Contohnya
Pertiwi Kota Bogor telah menerapkan teknik evaluasi peserta didik kelas 1, tidak
konsep para ahli dalam hal pencatatan dapat dilakukan dengan teknik tes tertulis,
kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik. maka guru menggunakan teknik tes lisan.
Setiap minggu, para guru kelas SD Pertiwi
Evaluasi Peserta Didik selalu mengadakan penilaian harian untuk
Dua jenis pendekatan penilaian yang selalu semua tema. Selain itu, juga mengadakan
digunakaan untuk menafsirkan skor penilaian sikap setiap hari.
menjadi nilai yaitu Penilian Acuan Norma
(PAN). Tujuan penilaian ini lebih umum dan Pelaporan Hasil Evaluasi Peserta
komprehensif serta meliputi berbagai Didik
bidang siswa dan tugas belajar yang benar. SD Pertiwi Kota Bogor melaporkan hasil
Penilaian ini bermaksud untuk mengetahui evaluasi peserta didik dengan penuh
status peserta didik dalam berhubungan tanggung jawab dan terbuka. Hal ini adalah
dengan skor kelompok peserta didik yang suatu bentuk akuntabilitas terhadap orang
lain. tua murid menitipkan anaknya. Pelaporan
Penilaian Acuan Patokan (PAP), tujuan hasil evaluasi dilakukan oleh guru kepada
penilaian ini berfokus pada kolompok peserta didik sendiri, kepala sekolah, dan
perilaku siswa yang khusus. Dengan kata orangtua. Hal ini bertujuan agar ada timbal
lain penilaian ini digunakan untuk balik. Bagi kepala sekolah laporan tersebut
menyeleksi (secara pasti) status individu untuk panduan atau data-data dalam
berkenaan dengan skor perilaku yang mengambil keputusan, dan laporan yang
ditetapkan atau dirumuskan dengan baik diberikan kepada orangtua adalah untuk
(Imron, 2011). Teknik evaluasi adalah suatu akuntabilitas atau laporan
cara yang ditempuh oleh seseorang dalam pertanggungjawaban atas kepercayaan
mengadakan evaluasi. Proses memperoleh menitipkan anaknya untuk mengikuti
data hasil belajar, pendidik agar proses pembelajaran pada lembaga tersebut
menggunakan berbagai teknik penilaian (Prihatin, 2011).
secara komplementer sesuai dengan
indikator kompetensi yang dinilai. Teknik
evaluasi dapat diklasifikasikan menjadi dua,
38 Aliyyah et al. Manajemen kesiswaan pada sekolah dasar
doi: 10.30997/dt.v6i1.1355
Sistem Tingkat dan Nontingkat sesuai kuota. Adapun syarat mutasi adalah:
Peserta Didik (1) tidak konflik dengan sekolah; (2)
Beberapa pertimbangan kenaikan tingkat mempunyai nilai yang baik dan naik kelas;
yaitu: 1) prestasi yang bersangkutan; 2) (3) jika nilainya jelek, maka tetap
waktu kenaikan tinggat; dan 3) persyaratan bersekolah di tempat yang lama; dan (4)
administratif sekolah (Imron, 2011). Sistem perpindahan siswa harus mendapat
non-tingkat dikembangkan berdasarkan persetujuan tertulis dan institusi
pandangan psikologis yang mengatakan pengiriman. Dengan demikian, mutasi
bahwa yang menyatakan bahwa walaupun peserta didik akan diberikan jika memang
keadaan siswa sama, namun pada memiliki alasan sesuai dengan ketentuan
kenyataanya tidak ada yang persis sama. dibolehkannya mutasi di SD Pertiwi. Hal
Selalu ada perbedaan di antara peserta didik tersebut dilakukan dalam rangka tetap
yang satu dengan yang lain. Untuk sistem menjaga kualitas sekolah. Banyaknya siswa
non-tingkat, kelompok siswa yang memilih mutasi akan memberikan dampak negatif
mata pelajaran yang sama akan pada sekolah. Sehingga hal ini senantiasa
dikelompokan dalam kelas yang memiliki diantisipasi oleh sekolah. Syarat institusi
guru yang sama, walaupun siswa tersebut sebagai berikut: (1) daya tampung kelas
berasal dari tahun ajaran yang berbeda. yang ditetapkan memungkinkan; dan (2)
Dengan demikian, ada peserta didik yang tersediannya anggaran dalam institusi
dapat menyelesaikan program sangat cepat, tersebut (Gunawan & Djum Djum, 2017).
sedang, lambat, dan bahkan ada yang sangat
Pelayanan Khusus Peserta Didik
lambat (Imron, 2011). Sistem tingkat dan
non tingkat peserta didik di SD Pertiwi sama Layanan khusus menunjang siswa dalam
halnya dengan kenaikan kelas. Secara menyelesaikan proses pembelajaran.
umum, peserta didik di SD Pertiwi selalu Berbagai layanan tersebut sesuai konsep
bersama-sama naik dalam setiap yang dikemukakan oleh Gunawan (2017)
angkatannya. Tidak ada peserta didik yang yang menyatakan bahwa layanan khusus
tertinggal maupun naik terlebih dahulu atau tersebut misalnya layanan kafetaria,
disebut juga akselerasi kenaikan kelas kesehatan, koperasi sekolah, perpustakaan,
peserta didik. laboratorium, dan sebagainya. Apabila
mengadopsi konsep layanan khusus, maka
Mutasi dan Dropout Peserta Didik layanan hanya diberikan kepada siswa yang
Terdapat mutasi peserta didik di SD Pertiwi membutuhkan, artinya layanan ini bisa
kota Bogor. Hal ini karena terdapat tidak memberikan kepada semua orang.
beberapa alasan, yakni karena masalah
Pembinaan Disiplin Peserta Didik
orang tua yang dipindah tugaskan misalnya
dari dalam kota ke luar kota atau SD Pertiwi kota Bogor melakukan
sebaliknya, dan penyebab lain siswa mutasi pembinaan disiplin setiap hari. Ketika
karena pindah tempat tinggal, dan masalah terdapat anak yang melanggar dicatat dan
rumah tangga. Kebijakan mutasi peserta bagi anak yang sudah disiplin mengikuti
didik dari luar ke dalam selalu melihat peraturan sekolah akan diapresiasi. Bagi
kondisi, jika jumlah peserta didik sudah anak yang melanggar diingatkan untuk
banyak maka tidak diterima karena menerapkan disiplin. Setiap hari anak akan
beberapa alasan, salah satunya adalah telah berbaris untuk catatan jurnal. Di kelas guru
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 39
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 6 Nomor 1, April 2019
doi: 10.30997/dt.v6i1.1355
alumni yang baik pada satuan SD, akan guna memberikan pelayanan terbaik bagi
membuat siswa mampu mengembangkan siswa.
dirinya menjadi manusia paripurna secara
cepat dan menyeluruh. Dengan demikian,
baik elemen siswa maupun guru menjadi DAFTAR PUSTAKA
bagian penting dalam proses Aliyyah, R. R., & Abdurakhman, O. (2016).
pengembangan sumber daya manusia Pengelolaan Kelas Rendah di SD Amaliah
pendidikan di Indonesia. Ciawi Bogor. Jurnal Sosial Humaniora,
7(2), 81-95.
Aliyyah, R. R., Lutfah, S. A., & Lathifah, Z. K.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI (2017). Pengelolaan Tenaga Pendidik
pada Sekolah Dasar. Didaktika Tauhidi:
Kesimpulan
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Manajemen kesiswaan pada SD Pertiwi 4(2), 75-86.
dilakukan mulai dari: (1) perencanaan; (2) Burke, A. (2011). Group Work: How to Use
penerimaan peserta didik; (3) masa Groups Effectively. The Journal of
orientasi peserta didik (MOPD); (4) Teaching, 11(2).
pengelompokkan/penempatan peserta Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak Didik
didik; (5) presensi siswa; (6) evalusi peserta dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
didik; (7) pelaporan hasil evaluasi; (8) Cipta.
sistem tingkat dan non-tingkat; (9) mutasi Gunawan, I., & Djum Djum, N. B. (2017).
dan dropout peserta didik; (10) layanan Manajemen Pendidikan. Malang: Alfabeta.
khusus kepada peserta didik; (11) Harden, R. M., & Crosby, J. (2000). The Good
pembinaan disiplin; (12) pengembangan Teacher is More Than A Lecture - the
diri; (13) organisasi siswa; (14) alumni. Twelve Toles of The Teacher. Scotland:
Kegiatan kesiswaan pada SD Pertiwi University of Dundee.
terlaksana secara objektif dan sistematis. Imron. (2011). Manajemen Peserta Didik
Selanjutnya, peran guru dalam manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Bumi
kesiswaan urgent dilakukan untuk Aksara.
mengatur siswa selama di kelas. Guru Imron, A., & Burhanudin. (2003).
memiliki tanggung jawab dan peran dalam Manajemen Peserta Didik. Malang:
memberikan kontribusi untuk membantu Universitas Negeri Malang.
mengembangkan potensi siswa dari Kristiawan, M. (2017). Manajemen
berbagai unsur. Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Kudianta. (2016). Pengelolaan Peserta Didik
Implikasi Baru. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Manajemen kesiswaan memberikan solusi dan Kebudayaan.
dan alternatif handal dalam mengelola Olaitan, T., Mohammed, A. N., & Ajibola, A. L.
siswa, karena memberikan pengaturan (2013). Management of Disciplinary
siswa mulai dari diterima sekolah sampai Problems in Secondary Schools: Jalingo
pada siswa tersebut menjadi alumni. Oleh Metropolis in Focus. Global Journal of
sebab itu, sebaiknya pihak sekolah mampu Human Social Science Linguistics &
memberikan rencana manajemen yang Education, 13(14).
sistematis untuk peserta didik yang unggul
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 41
p-ISSN 2442-4544 e-ISSN 2550-0252 Volume 6 Nomor 1, April 2019
doi: 10.30997/dt.v6i1.1355