Pengawasan Oleh Balai Pengawasan Obat Dan Makanan (Bpom) Terhadap Kosmetik Bahan Berbahaya Di Kota Padang Artikel
Pengawasan Oleh Balai Pengawasan Obat Dan Makanan (Bpom) Terhadap Kosmetik Bahan Berbahaya Di Kota Padang Artikel
Pengawasan Oleh Balai Pengawasan Obat Dan Makanan (Bpom) Terhadap Kosmetik Bahan Berbahaya Di Kota Padang Artikel
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2017
ABSTRAK
Cosmetic has become a basic requirement for human beings, especially women who
always want to look beautiful. The desire of a woman to always look pretty widely used by
businesses that bad faith. Currently circulating cosmetics contain dangerous materials. The
formulation of the problem is: 1.) How way BPOM supervision of the cosmetic field of
hazardous materials in the city?, 2) Obstacles encountered in the supervision of cosmetic BPOM
hazardous materials in the desert town?. This research used socio-juridical approach through
penelitianlangsung from the field through interviews. The data source of this research is
conducted using primary data gathered from the interviews themselves in the field. Data analysis
method used is qualitative analysis. 1.) The results showed that the monitoring of harmful
cosmetic ingredients have been done by (BPOM) to cosmetics hazardous materials in the city of
Padang. According to the regulations the Head of the Food and Drug Administration (BPOM) in
the desert city of supervision is done by fostering the manufacturer and / or distributor to sell and
produce safe cosmetics dikonsumsi.2.) Constraints faced is still there that incorporate products
into the market tersebuk without clearly distributors. The government in this case has
melindunggi consumer rights as stipulated in Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection.
Keywords: Food And Drug Administration, BPOM, Cosmetics Hazardous Materials.
kecantikan dan keindahan terhadap hasilnya. Hal ini yang membuat mereka
penampilan. Untuk mencapai tujuan tersebut mencari jalan alternatif dengan membeli
banyak para wanita atau sebagian para produk tersebut walaupun mungkin tidak
wanita rela menghabiskan uangnya untuk memenuhi persyaratan dan kosmetik
membeli perlengkapan kosmetik dengan tersebut dijual secara bebas namun tidak ada
tujuan memoles wajahnya agar lebih cantik. Nomor BPOM.
Seiring era perdagangan bebas Di dalam Undang-undang No 8 Tahun
sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
di pasaran dengan berbagai kegunaan dari (UUPK) mengatur mengenai Hak
merek juga. Produk kosmetik yang Konsumen pada Pasal 4 yang menyatakan
merupakan hasil dari perkembanganindustri bahwa:
obat-obatan saat ini sudah berkembang Hak Konsumen adalah:
menjadi salah satu kebutuhan pokok a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan
masyarakat seiring dengan perkembangan keselamatan dalam mengkomsumsi
gaya hidup masyarakat. Para pelaku usaha barang dan jasa ;
berlomba-lomba menghasilkan berbagai b. Hak untuk memilih dan mendapatkan
macam produk kecantikan dengan berbagai barang dan jasa tersebut sesuai dengan
macam kegunaan bagi masyarakat untuk nilai tukar dan kondisi serta jaminan
menarik konsumen sebanyak banyaknya. yang dijanjikan.Hak atas informasi
Keinginan manusia untuk selalu yang benar, jelas dan jujur mengenai
tampil cantik, sempurna dalam segala kondisi dan jaminan barang dan jasa ;
kesempatan dimanfaatkan oleh sekelompok c. Hak untuk didengar pendapat dan
usaha yang tidak bertangungjawab dengan keluhannya atas barang dan/atau jasa
memproduksi ataupun memperdagangkan yang digunakan ;
kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan d. Hak untuk mendapatkan advokasi,
kepada masyarakat. Sasaran utamanya perlindungan, dan upaya penyelesaian
adalah para kaum wanita yang ingin sengketa perlindungan konsumen
mendapatkan hasil yang cepat dan secara patut;
maksimal. Mereka akan mudah sekali e. Hak untuk mendapat pembinaan dan
tertarik untuk membeli produk kosmetik pendidikan konsumen;
dengan harga yang murah dan cepat terlihat
5
sampai saat ini masih ditemukan walupun bahaya kosmetik terhadap manusia. Maka
jumlahnya sudah jauh menurun. penulis bermaksud untuk melakukan
Produk-produk kosmetik tertentu penelitian secara langsung dengan memberi
disamping memiliki fungsi yang sangat baik judul: PENGAWASAN OLEH BADAN
bagi kecantikan wanita, tetapi disisi lain PENGAWASAN OBAT DAN
dapat menimbulkan efek samping yang MAKANAN (BPOM) TERHADAP
dapat merugikan dan membahayakan KOSMETIK BERBAHAYA DI KOTA
konsumen yang menggunakanya. Hal ini PADANG.
disebabkan bahwa kosmetik tersebut Berdasarkan uraian yang telah
mengandung bahan berbahaya. Badan dipaparkan pada latar belakang, maka
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) rumusan masalah sebagai berikut:
Republik Indonesia telah mengeluarkan 1. Bagaimanakah Pengawasan Oleh
Public Warning dengan tujuan agar Badan Pengawasan Obat dan Makanan
masyarakat tidak menggunakan kosmetik (BPOM) terhadap Kosmetik
berbahaya tersebut, karna dapat Berbahaya Di Kota Padang ?
membahayakan kesehatan konsumen yang 2. Apakah Kendala-kendala yang
memakainya. dihadapi Badan Pengawasan Obat dan
Berbagai cara yang dilakukan oleh Makanan (BPOM) dalam pengawasan
pelaku usaha untuk memasarkan produk terhadap Kosmetik Berbahaya Di kota
kosmetik. Tidak adanya Nomor dari Padang ?
(BPOM) membuat harga produk lebih
Sesuai dengan Rumusuan Masalah
murah bukan karna produk tersebut palsu.
tersebut Maka Tujuan Penelitian Ini adalah:
Beberapa peredaran dari kosmetik resmi
selain ada tidaknya Nomor BPOM adalah 1. Untuk mengetahui dan memperoleh
tidak adanya lebel terjemah bahan baku data mengenai Pengawasan Oleh
kosmetik dalam bahasa Indonesia, tidak Badan Pengawasan Obat dan Makanan
adanya tanggal kadaluarsanya produk, dijual (BPOM) Terhadap Kosmetik
secara sembunyi atau illegal, dan untuk Berbahaya di Kota Padang.
beberapa kosmetik yang tidak disegel. 2. Untuk mengetahui dan memperoleh
Berdasarkan penjelasan dan uraian di data mengenai kendala-kendala yang
atas, untuk mengetahui pengawasan akan di hadapi Badan Pengawasan Obat dan
7
3) Analisis Data
Pengawasan dilakukan terhadap
Data primer dan data sekunder
perencanaan dan kegiatan pelaksanaanya.
yang diperoleh kemudian di analisis
Kegiatan pengawasan berlaku untuk
melalui metode kualitatif yaitu data
mengetahui tingkat keberhasilan dan
yang telah ada di simpulkan dalam
kegagalan yang terjadi setelah kegiatan
bentuk kalimat sesuai dengan tujuan
tersebut dilaksanakan. Keberhasilan dalam
penelitian.
kegiatan pengawasan kosmetik bahan yang
dilarang perlu dipertahankan atau
Pengawasan terhadap kosmetik
ditingkatkan, sebaliknya setiap kegagalan
berbahaya mempunyai permasalahan yang
dalam kegiatan tersebut harus diperbaiki
luas, cenderung komplek, dan merupakan
dengan mengindari penyebabnya baik dalam
tanggung jawab bersama antara :
menyusun rencana pengawasan atau
1) Produsen/distributor
pelaksanaannya.
2) Pemerintah
Supaya peredaran kosmetik bahan
3) Masyarakat dan/atau konsumen
berbahaya di Kota Padang tidak meluas atau
Pengawasan pemerintah terhadap
banyak dapat mengakibatkan kerugian pada
kosmetik bahan yang dilarang yaitu
konsumen, maka hendaknya diperlukan
melalui :
9
yang berbahaya yang dapat merusak 7. Bapak Antoni Asdi, Pharm. sebagai
dan merugikan bagi pemakainya. Kepala Bidang Pengawasan dan
Penyidikan BPOM di Kota Padang dan
Ucapan Terimakasih
Bapak Zulkifli selaku bagian Kepala
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya
Balai Besar POM, yang telah
penulis juga mengucapkan terima kasih
memberikan penulis izin untuk
yang sebesar-besarnya kepada:
melakukan Penelitian di Balai
1. Yang terhormat Ibu Dwi Astuti Palupi, Pengawasan Obat Dan Makanan Di
S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Kota Padang.
Hukum Universitas Bung Hatta.
2. Yang terhormat Ibu DR. Sanidjar Daftar Pustaka
Pebrihariati, S.H., M.H., selaku Wakil
Azhara, dan Nurul Khasanah, 2011,
Dekan Fakultas Hukum Universitas
Waspada Bahaya Kosmetik, Jogjakarta: Pt.
Bung Hatta.
Flashbooks.
3. Yang terhormat Bapak Adri, S.H.,
M.H. selaku Ketua Bagian Hukum
Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2008, Hukum
Perdata Fakultas Hukum Universitas
Perlindungan Konsumen, Jakarta : Sinar
Bung Hatta.
Grafika.
4. Yang terhormat Ibu DR. Uning
Pratimaratri, S.H., M.H., selaku
Dewi, Eli Wuria, 2015, Hukum
Penasihat Akademik.
Perlindungan Konsumen,Yogyakarta: Pt.
5. Yang terhormat Bapak/Ibu Dosen
Graha Ilmu.
Fakultas Hukum Universitas Bung
Hatta yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan dan semangat kepada Miru Ahmadi, 2011, Prinsip-Prinsip
penulis selama ini. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di
6. Karyawan/i Tata Usaha Fakultas Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Prasada.
Hukum Universitas Bung Hatta yang
telah memperlancar jalannya Miru,Ahmadi dan Sutarman Yodo, 2000,
administrasi. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta:
Pt. Rajagrafindo Persada.
15
http://uajy, blogspot.com/2011/05/zat-zat
yang terdapatdidalam produk kecantikan.
Html, diakses pada tanggal 2 februari 2016.
Jam 13.00 wib.
http://rakarapers2.blogspot.com/2014/11/das
ar hukum perlindungan dan penegakan
hukum_15,html diakses pada tangal 6
februari 2016 jam 16.30 wib.