Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1142 3421 1 PB PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 4 Nomor 1, April 2018 | 079

Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak (Annona muricata L) Metode MAE


(Microwave Assisted Extraction) dengan Respon Aktivitas Antioksidan dan Total
Fenol
Optimazation Extraction Process of Sorsoup Leaves (Annona muricata L) With
MAE Methode (Microwave Assisted Extraction) by Antioxidant Activity and Total
Phenol

Latifa Putri Aulia 1a dan Simon Bambang Widjanarko 1


1Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya ; Jl. Veteran
Malang, Jawa Timur 65145
aPenulis Korespodensi Latifa Putri Aulia, Email : utee.poenya@gmail.com

(Diterima oleh Dewan Redaksi : 7 – 03 - 2018)


(Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi : 14 – 04 - 2018)

ABSTRACT
Some research even found that in soursop leaf (Annona muriciata L) contain bioactive
substance called acetogenin that act as anti cancer. Commonly extraction process used to
extracting substance in the leaf is known as conventional extracting process which has flaws.
Hence its need further research in term of extracting in which more optimal that is the usage
of microwave (Microwave Assisted Extraction / MAE) MAE extraction is extracting process
that using microwave radiation to heat the solvent quick and efficient. This research using
CCD method from RSM (Response Surface Methodology) with 2 unbound variables that time
extraction (X1) and solvent ratio (X2), and the result from this research is quadratic. The
optimum point from each variable is the extracting time 9' and 84" with solvent ratio of
25.19 of ingredient that is simplicia powder of soursop leaf approximately 25gr. From the
optimum point we can drawn that optimum condition of antioxidant activity respond is as
much as 75.75% and phenol total content of 276.9 ppm.
Key word: soursop leaf, MAE, Response Surface Methodology.

ABSTRAK
Beberapa penelitian menemukan bahwa daun sirsak (Annona muriciata L) mengandung
senyawa bersifat bioaktif yang dikenal dengan nama acetogenin yang berfungsi sebagai
antikanker. Proses ekstraksi yang umum digunakan untuk mengekstrak biasanya
menggunakan ekstraksi konvensional yang memiliki kekurangan, sehingga diperlukan
penelitian tentang ekstraksi yang lebih optimal yaitu dengan menggunakan bantuan
gelombang mikro (Microwave Assisted Extraction/MAE). Ekstraksi MAE merupakan ekstraksi
yang memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk memanaskan pelarut secara cepat dan
efisien. Penelitian ini menggunakan metode rancangan CCD dari RSM (Response Surface
Methodology) dengan 2 variabel bebas yaitu waktu ekstraksi (X1) dan rasio bahan pelarut
(X2). Titik optimum dari masing-masing variabel adalah waktu ekstraksi 9 menit 84 detik
dengan rasio bahan pelarut 25,19 dengan bahan baku berupa bubuk simplisia daun sirsak
kering sebanyak 25 gram. Dari titik optimum tersebut diperoleh kondisi optimum untuk
respon aktivitas antioksidan sebesar 75,75% dan nilai total fenol sebesar 276,9 ppm.
Kata kunci : daun sirsak, MAE, metodologi permukaan respon.

Aulia, Latifa Putri dan Simon Bambang Widjanarko. 2018. Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak
(Annona muricata L) Metode MAE (Microwave Assisted Extraction) dengan Respon Aktivitas
Antioksidan dan Total Fenol. Jurnal Agroindustri Halal 4(1): 079 – 087
080 | Aulia dan Widjanarko Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak Metode MAE

sepanjang 2 langkah dakian tercuram


PENDAHULUAN sementara pada langkah ke-3 terjadi
penurunan respon dimana interval pada
Sirsak dengan nama latin Annona
waktu ekstraksi sebesar 2 menit dan rasio
muricata linn, Annona adalah genus dari
bahan pelarut sebesar 1,74 (Asmarani,
pohon buah-buahan tropis yang termasuk
2012). Berdasarkan hal tersebut, menurut
family Annonaceaea yang memiliki 119
Gazpers (1995) hasil dari dakian tercuram
spesies lainya (Badrie, 2009). Daun sirsak
dapat digunakan untuk mencari daerah yang
mengandung senyawa aktif annonain,
berada di sekitar kondisi operasi optimum
saponin, flavonoid, dan tanin. Bahkan daun
guna merancang percobaan selanjutnya.
sirsak juga mengandung sejumlah bahan
Dengan demikian dapat ditentukan waktu
kimia yang dipercaya sebagai senyawa
ekstraksi dan rasio volume pelarut yang
bioaktif yang disebut annonaceaous
berada di sekitar daerah optimum untuk
acetogenins (Rahima, 2011). Menurut Baskar
menentukan titik optimum yang diharapkan
(2006) yang melakukan penelitian Annona
dapat memberikan kondisi optimum pada
squamosa, Annona reticulate, dan Annona
ekstraksi daun sirsak dengan metode MAE
muricata mendapatkan hasil aktivitas
yang memiliki karakteristik terbaik.
antioksidan tertinggi pada Annona muricata
yang diduga penyumbang terbesar berupa
senyawa acetogenin. Selain itu juga, dalam
MATERI DAN METODE
daun sirsak terdapat senyawa flavonoid
yang merupakan senyawa umum yang Bahan
terdapat pada daun, akar dan batang
tanaman. Senyawa flavonoid juga termasuk Daun sirsak yang digunakan dalam
senyawa aktif yang dapat diukur melalui penelitian adalah berasal dari Balai Pusat
respon total fenol dan senyawa yang dapat Penelitian Tanaman Obat, Bogor.
menjadi penyumbang aktivitas antioksidan Karakteristik daun sirsak yaitu, lebar daun
yang tinggi. ±11 cm dan berwarna hijau agak tua. Bahan
yang digunakan dalam pembuatan ekstrak
Menurut Haijun (2010), senyawa yang
kasar daun sirsak adalah etanol 96%, serta
berada dalam daun sirsak adalah senyawa bubuk simplisia daun sirsak yang telah
dengan kepolaran rendah dan pada suhu dikeringkan. Bahan kimia yang digunakan
diatas 600C dapat menyebabkan perubahan yaitu etanol 96%, DPPH 0,2 mM
struktur, serta hasil ekstraksi rendah
(diphenylpicrylhydrazyl) dalam etanol, asam
menggunakan pelarut organik dengan galat standar, aquades, reagen Folin-
penggunaan ektraksi metode konvensional Ciocalteau, larutan Na2CO3, larutan
(Zohar, 2005). Metode ekstraksi yang sedang indigokarmin, KMnO4 O,1 N, kaolin powder,
berkembang baik dalam dunia riset maupun
larutan gelatin, larutan garam asam dan, Na-
industri adalah Microwave Assisted oksalat.
Extraction (MAE), merupakan ekstraksi
dengan bantuan energi gelombang mikro. Alat
Metode MAE dapat membantu Alat yang digunakan dalam pembuatan
meningkatkan jumlah rendemen ekstrak simpilisia daun sirsak adalah oven cabinet,
kasar dalam waktu ekstraksi dan jumlah ayakan 60 mesh, kuas, blender kering
pelarut yang lebih rendah dibanding dengan (National PBL-104), timbangan, plastik, dan
metode ekstraksi konvesional (Langat, karet.
2011).
Alat yang digunakan dalam pembuatan
Penelitian sebelumnya menggunakan
ekstrak kasar daun sirsak adalah wadah
dakian tercuram dengan faktor waktu
plastik, neraca analitik (Mettle denver AA
ekstraksi dan rasio volume pelarut,
200), labu ukur 100 ml (Pyrex), pipet tetes,
didapatkan peningkatan respon aktivitas
oven gelombang mikro (AOWA 3399),
antioksidan dan total fenol teramati
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 4 Nomor 1, April 2018 | 081

wadah tahan panas, kertas saring, gelas alumunium foil, kompor listrik, buret, statis
beaker 600 ml (Durham), gelas beaker 250 kuvet, dan spektrofotometer UV-VIS (20 D
ml (Pyrex), corong, erlenmeyer 250 ml Plus).
(Pyrex), plastik, karet, rotary evaporator Metode Penelitian
(Butchi B-490), botol kecil, dan alumunium
foil. Penelitian ini disusun dengan
Alat yang digunakan dalam analisa adalah menggunakan metode rancangan CCD dari
neraca analitik (Mettle denver AA 200), RSM (Response Surface Methodology).
gelas arloji, spatula baja, gelas beaker 100 Rancangan yang digunakan pada metode
ml (Pyrex), Erlenmeyer (Pyrex), pipet permukaan respon, yaitu:
volume (HG), bola hisap (Merienfiel), tabung X1= Waktu Ekstraksi = 5; 9; dan 13 (menit)
reaksi (Pyrex), labu ukur 50 ml (Pyrex), X2= Rasio Bahan Pelarut = 20; 23,5; dan 27,5
corong, tisu, plastik wrap, kertas label, (w/v)
kulkas (Toshiba), rak tabung kayu,

Tabel 1. Variabel bebas dan pengkodean pada rancangan komposit pusat


Variabel Sebenarnya Variabel Terkode
Waktu Rasio
No Ekstraksi bahan
X1 X2
(menit) pelarut
(w/v)
1. 5 20 -1 -1
2. 13 20 1 -1
3. 5 27,5 -1 1
4. 13 27,5 1 1
5. 3,56 23,75 -1,414 0
6. 15,1 23,75 1,414 0
7. 9 18,45 0 -1,414
8. 9 29,05 0 1,414
9. 9 23,75 0 0
10. 9 23,75 0 0
11. 9 23,75 0 0
12. 9 23,75 0 0
13. 9 23,75 0 0

Analisa data dilakukan dengan software bertujuan untuk menghilangkan bagian daun
Design Expert DX 7.0.0 (trial version), (Stat- sirsak yang tidak segar, misalnya bagian
Ease Inc., Minneapolis, MN, USA) yang sudah kering ataupun busuk. Kemudian
menggunakan Central Composite dilakukan pencucian untuk menghilangkan
experimental Design (CCD) Respone Surface debu dan kotoran pada permukaan daun
Methodology (RSM). Perbandingan sirsak. Daun sirsak yang telah bersih
ketepatan antara prediksi dan hasil dimasukkan ke dalam oven kabinet untuk
penelitian dengan analysis of variance. dikeringkan. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air dalam daun sirsak
yang berfungsi memperpanjang umur
Pelaksanaan Penelitian simpan. Pengeringan dilakukan selama ±3
Pembuatan Serbuk Simplisia Daun Sirsak jam, suhu 500C. Berat keseluruhan daun
Kering sirsak setelah dikeringkan menjadi 680
gram. Daun sirsak yang telah kering
Daun sirsak basah ditimbang sebanyak 1 kemudian dihancurkan dengan blender
kg kemudian dilakukan sortasi yang
082 | Aulia dan Widjanarko Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak Metode MAE

selama ±4 menit yang bertujuan untuk Pengujian dan Analisa


memperkecil ukuran partikel daun sirsak.
Pengujian dan analisis dilakukan pada
Kemudian diayak dengan ayakan ukuran 60
ekstrak kasar daun sirsak. Pengujian yang
mesh untuk memisahkan serbuk simplisia
dilakukan terhadap ekstrak kasar daun
daun sirsak dengan serat daun sirsak. Dari
sirsak adalah Total Fenol (Sharman, 2011)
hasil ayakan didapat 460 gram serbuk
dan Aktivitas Antioksidan (Baskar, 2006).
simplisia daun sirsak. Daun sirsak diubah
Setelah didapatkan nilai dari parameter
sampai dalam bentuk serbuk bertujuan
mutu yang merupakan respon dalam
untuk memperluas area kontak partikel
penelitian ini, dilakukan analisa data
daun sirsak terhadap pelarut (etanol) dan
menggunakan program Design Expert DX
radiasi gelombang mikro.
7.0.0 (trial version) untuk mendapatkan
kondisi optimum dari kedua respon
tersebut.
Pembuatan Ekstrak Kasar Daun Sirsak
Serbuk simplisia daun sirsak ditimbang
sebanyak 20 gram, kemudian dimasukkan ke Verifikasi Hasil Optimasi
dalam beaker glass 600 ml. 400 ml Etanol Verifikasi merupakan tindakan
96% ditambahkan ke dalam serbuk simplisia pengecekan apakah hasil dari perhitungan
daun sirsak, kemudian diaduk homogen. kombinasi perlakuan dari kedua variabel
Larutan serbuk simplisia daun sirsak yang yang optimum dapat memberikan hasil
homogen dibagi ke dalam 4 beaker glass 250 respon aktivitas antioksidan dan total fenol
ml, hal ini bertujuan agar proses radiasi yang optimum juga. Hasil proses optimum
dapat berjalan maksimal. Larutan serbuk selanjutnya diverifikasi dengan hasil
simplisia daun sirsak yang telah siap perhitungan berdasarkan persamaan model
dimasukkan ke dalam microwave untuk yang telah ada.
dilakukan proses radiasi dengan gelombang
mikro selama 5 menit dan daya 80 watt.
Analisa Perlakuan Terbaik
Larutan serbuk simplisia daun sirsak
disaring dengan kertas saring. Kemudian Perlakuan terbaik dilakukan Analisa
endapan dan filtrat dipisahkan. Filtrat daun Kadar Air (AOAC, 1984), Rendemen
sirsak kemudian dilakukan proses evaporasi (Sudarmadji, dkk. 1984), Tanin (Metode
menggunakan rotary evaporator dengan Loenthal-Procter), Total Fenolat (Sharman,
tekanan 125mBar dan suhu 500C. Dari hasil 2011), dan Aktivitas Antioksidan DPPH
proses evaporasi didapatkan ekstrak kasar (Baskar, 2006).
daun sirsak dalam bentuk kental. Ekstrak
kasar daun sirsak yang kental kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
disemprot dengan gas nitrogen sampai berat
ekstrak kasar daun sirsak menjadi konstan. Pada penelitian ini digunakan program
Design-Expert DX 7.0.0 (Trial) untuk
pengolahan data statistik.

Tabel 2. Data respon aktivitas antioksidan dan total fenol dari rancangan komposit pusat
Variabel Sebenarnya Variabel Terkode Respon
Waktu Rasio Y1 Y2
No Ekstraksi bahan Aktivitas Total
X1 X2
(menit) pelarut Antioksi- Fenol
(w/v) dan (%) (ppm)
1. 5 20 -1 -1 75,6 238,7
2. 13 20 1 -1 62,4 157,4
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 4 Nomor 1, April 2018 | 083

3. 5 27,5 -1 1 69,7 167,8


4. 13 27,5 1 1 76,2 243,8
5. 3.56 23,75 -1,414 0 66,6 196,9
6. 15.1 23,75 1,414 0 68,9 202,5
7. 9 18,45 0 -1,414 70,8 246,7
8. 9 29,05 0 1,414 74,3 281,0
9. 9 23,75 0 0 68,9 282,4
10. 9 23,75 0 0 76,0 286,7
11. 9 23,75 0 0 76,4 266,9
12. 9 23,75 0 0 78,3 284,3
13. 9 23,75 0 0 76,8 279,3

Pemilihan Model Respon Aktivitas Antioksidan

Tabel 3. Analisa pemilihan model kuardatik respon aktivitas antioksidan


Jumlah Derajat Kuadrat F p-value
Sumber Kuadrat Bebas Tengah Hitung Prob>F Keterangan
Model 129,42 2 64,71 25,01 0,0006 Suggested
Lack of
Fit 14,25 3 4,75 4,91 0,0791 Suggested
A-Waktu
Ekstraksi 17,56 1 17,56 6,79 0,0352 Signifikan
B-Rasio
bahan
pelarut 23,63 1 23,63 9,13 0,0193 Signifikan
Tidak
AB 12,96 1 12,96 5,01 0,0603 Signifikan
Standart Deviasi = 1,61
R2 = 0,9102
R2 Adjusted = 0,8460
PRESS = 107,36

Berdasarkan Tabel 3. model yang cocok diperoleh Y = 77,08 + 1,48X1 + 1,72 X1 +


untuk respon aktivitas antioksidan adalah 1,80X1X2 – 4,14 X12 – 1,74 X22. Persamaan
model kuardatik dengan nilai nilai p sebesar tersebut merupakan persamaan aktual yang
0, 0006 (0,06%), yang menunjukkan bahwa diperlukan untuk mengetahui respon
peluang kesalahan model kurang dari 5%, aktivitas antioksidan yang akan didapatkan
atau berarti model kuadratik memiliki jika nilai variabel yang diperlukan berbeda.
pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap Persamaan tersebut, koefisien X12 dan X22
respon aktivitas antioksidan. Nilai lack of fit bernilai negatif, yang mengindikasikan
model kuadratik memiliki nilai p 0,0791 adanya titik stasioner maksimum dari
(0,791%), yang menunjukkan model ini permukaan respon. Nilai negatif pada
tidak berbeda nyata pada nilai p>5%. Model koefisien variabel kuadrat yaitu X12 dan X22
kuardatik memiliki standar deviasi sebesar menunjukkan bahwa pola kuadratik yang
1,61 dengan nilai adjusted R2 sebesar 0,9102 didapatkan adalah maksimum dengan
dan predicted R2 sebesar 0,8460 yang bentuk grafik parabola yang terbuka ke
hamper mendekati 1. Selain itu nilai PRESS bawah.
yang dimiliki oleh model kuadratik sebesar
107,36. Persamaan polinomial yang
084 | Aulia dan Widjanarko Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak Metode MAE

Design-Expert® Software tetapi senyawa aktif akan teroksidasi,


Aktivitas Antioksidan
78.4

66.6
sehingga pada analisa pengaruh aktivitas
X1 = A: Lama Ekstraksi
79
senyawa target akan menurun (Mandal,

Aktivitas Antioksidan
X2 = B: Rasio bahan:pelarut
75.75

72.5
2007). Disimpulkan bahwa pemanasan yang
69.25 berlebih akan menyebabkan sel
66 terdegradasi, sehingga aktivitas antioksidan
27.50
25.63 11.00
13.00
akan menurun.
23.75 9.00
21.88
B: Rasio bahan:pelarut 20.00 5.00
7.00
A: Lama Ekstraksi Menurut Baskar (2007) yang melakukan
studi aktivitas antioksidan in vitro pada
daun spesies Annona yaitu A. squamosal, A
Gambar 1. Grafik interaksi variabel waktu reticulata dan A. muricata menyatakan
ekstraksi dan rasio volume bahwa A. muricata memiliki aktivitas
pelarut terhadap respon antioksidan paling tinggi dibanding spesies
aktivitas antioksidan Annona lainnya, yang dimungkinkan akan
adanya kehadiran acetogenin dalam daun
Kurva tiga dimensi ini menunjukkan sirsak yang bereaksi dengan DPPH
adanya hubungan antara waktu ekstraksi menyebabkan aktivitas antioksidan yang
dan rasio bahan pelarut terhadap aktivitas terukur menjadi tinggi. Hasil ekstraksi A.
antioksidan. Pada kurva permukaan muricata dengan etanol 50% kemudian
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dilakukan analisa GC-MS dapat diketahui
akan semakin tinggi pada daerah warna senyawa alkaloid dalam daun sirsak
merah dan semakin rendah pada daerah (Mohanty, 2008).
warna biru muda. Grafik tiga dimensi ini bisa
dilihat pada bentuk kontur plot setelah Gambar 1 juga menunjukkan bahwa
dilakukan irisan melintang pada grafik peningkatan aktivitas antioksidan
tersebut. meningkat seiiring dengan meningkatnya
rasio bahan pelarut. Semakin banyak jumlah
Gambar 1. dapat dilihat bahwa grafik rasio bahan pelarut etanol yang digunakan,
respon aktivitas antioksidan meningkat maka semakin banyak juga senyawa target
seiring dengan meningkatnya waktu yang terlarut dalam etanol. Akan tetapi,
ekstraksi. Semakin lama waktu ekstraksi, jumlah rasio bahan pelarut yang berlebihan
maka semakin banyak senyawa target yang kurang efisien terhadap proses ekstraksi
dapat terekstrak dengan etanol dan MAE. daun sirsak. Hal ini ditunjukkan pada
Sedangkan, peningkatan waktu ekstraksi Gambar 1, yang menunjukkan bahwa
melebihi waktu ekstraksi optimal akan peningkatan rasio bahan pelarut diatas titik
menyebabkan akivitas antioksidan menurun. respon optimal menyebabkan penurunan
Ekstraksi dengan metode MAE merupakan aktivitas antioksidan. Rasio bahan pelarut
proses ekstraksi yang memanfaatkan energi juga faktor kritis dalam proses ekstraksi.
yang ditimbulkan oleh gelombang mikro, Prinsip utamanya adalah volume pelarut
energi ini menyebabkan adanya panas yang harus mencukupi untuk memastikan bahwa
berakibat suhu akan meningkat. Pemanasan bahan telah tercelup seluruhnya ke dalam
akibat gelombang mikro akan menyebabkan pelarut selama proses iradiasi. Secara
dinding sel hancur, sehingga senyawa target umum, rasio bahan pelarut terhadap matriks
akan terekstrak keluar dan dapat berdifusi padatan yang lebih rendah lebih efektif pada
ke pelarut. Waktu ekstraksi yang semakin metode ekstraksi konvensional. Sebaliknya,
lama semakin meningkat akan menyebabkan rasio yang tinggi akan menurunkan
pemanasan pada sel-sel daun sirsak akan rendemen ekstrak karena diperlukan proses
meningkat dimana suhu ekstraksi akan terus pengadukan (stirring) pelarut terhadap
meningkat, hal ini akan mempengaruhi gelombang mikro. Penelitian-penelitian
senyawa target khususnya senyawa aktif sebelumnya melaporkan bahwa jumlah
akan terdegradasi oleh panas tersebut. bahan dan volume pelarut yang dipakai
Senyawa aktif akan larut dalam pelarut, akan
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 4 Nomor 1, April 2018 | 085

dalam ekstraksi MAE berkisar antara (ml/mg). Efisiensi pemanasan pelarut oleh
miligram dan mililiter (dalam skala gelombang mikro juga perlu diperhatikan
laboratorium) dengan aplikasi rasio karena akan mempengaruhi tingkat
optimum 10:1 (ml/mg) hingga 20:1 evaporasi pelarut (Mandal, 2007).

Pemilihan Model Respon Total Fenol

Tabel 4. Analisa pemilihan model kuardatik respon total fenol


Jumlah Derajat Kuadrat F p-value
Sumber Kuadrat Bebas Tengah Hitung Prob>F Keterangan
17363,3
Model 6 2 8681,68 36,71 0,0002 Suggested
Lack of
Fit 1648,92 3 549,64 70,69 0,0006 Suggested
A-Waktu
ekstraksi 3,824E Tidak
Ekstraksi 0,92 1 0,92 -003 0,9524 Signifikan
B-Rasio
bahan Tidak
pelarut 21,05 1 21,05 0,088 0,7757 Signifikan
AB 6192,90 1 6192,90 25,80 0,0014 Signifikan
Standart Deviasi = 15,49
R2 = 0,9335
R2 Adjusted = 0,8869
PRESS = 11774,27

Berdasarkan Tabel 4. model yang cocok Design-Expert® Software

untuk respon aktivitas antioksidan adalah Total fenol


286.7

model kuardatik dengan nilai nilai p sebesar 157.4

X1 = A: Lama Ekstraksi
290

0, 0002 (0,02%), yang menunjukkan bahwa X2 = B: Rasio bahan:pelarut


255
Total fenol

peluang kesalahan model kurang dari 5%, 220

atau berarti model kuadratik memiliki 185

pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap 150

respon aktivitas antioksidan. Nilai lack of fit 27.50 13.00


25.63 11.00
model kuadratik memiliki nilai p 0,0006 21.88
23.75
7.00
9.00

B: Rasio bahan:pelarut A: Lama Ekstraksi


(0,06%), yang menunjukkan model ini 20.00 5.00

berbeda nyata pada nilai p<5%. Model


Gambar 2. Grafik interaksi variabel waktu
kuardatik memiliki standar deviasi sebesar
ekstraksi dan rasio rasio pelarut
15,49 dengan nilai adjusted R2 sebesar
terhadap respon total fenol
0,9335 dan predicted R2 sebesar 0,8869
yang hamper mendekati 1. Selain itu nilai
Gambar 2 dapat dilihat bahwa grafik
PRESS yang dimiliki oleh model kuadratik
respon total fenol meningkat seiring dengan
sebesar 11774,24. Persamaan polinomial
meningkatnya waktu ekstraksi. Semakin
yang diperoleh Y = 282,80 + 0,34X1 – 1,62 X1
lama waktu ekstraksi, maka semakin banyak
+ 39,35X1X2 – 48,13 X12 – 19,58 X22.
semyawa target yang dapat terekstrak
dengan etanol dan MAE. Begitu pula,
peningkatan waktu ekstraksi melebihi
waktu ekstraksi optimal akan menyebabkan
total fenol menurun. Pemansan dengan
gelombang mikro akan menyebabkan suhu
086 | Aulia dan Widjanarko Optimasi Proses Ekstraksi Daun Sirsak Metode MAE

ekstraksi terus meningkat seiring dengan etanol yang digunakan, maka semakin
bertambahnya waktu ekstraksi yang akan banyak juga senyawa target yang terlarut
menyebabkan terdegradasinya senyawa dalam etanol. Sedangkan, peningkatan rasio
fenol. Gelombang mikro juga dapat bahan pelarut di atas titik respon optimal
mengurangi aktivitas enzimatis yang dapat menyebabkan penurunan total fenol. Prinsip
merusak senyawa yang di ekstrak, panas utamanya adalah rasio volume pelarut harus
yang dihasilkan oleh gelombang mikro akan mencukupi untuk memastikan bahwa bahan
menghambat aktivitas enzim fenolase (Salas, telah tercelup seluruhnya ke dalam pelarut
2010). Rostagno (2007) mengekstrak selama proses radiasi.
isoflavon pada tepung kedelai menggunakan
etanol 50% pada suhu 50oC. Waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai rendemen Titik Optimum Respon Aktivitas
optimum adalah 20 menit. Hal ini sesuai Antioksidan dan Total Fenol
dengan penelitian total fenol pada ekstrak Keakuratan model juga dapat diketahui
kasar daun jati (Chyntia, 2012) menyatakan dari perbandingan nilai aktual penelitian
bahwa semakin lama waktu ekstraksi akan dengan prediksi dari model. Hasil prediksi
menghasilkan total fenol yang rendah. produksi etanol oleh model pada kondisi
Pada Gambar 2 juga ditunjukkan bahwa optimum selanjutnya diverifikasi dengan
peningkatan total fenol meningkat seiring melakukan pengujian secara empiris pada
dengan meningkatnya rasio bahan pelarut. uji kondisi optimum.
Semakin banyak jumlah rasio bahan pelarut

Tabel 5. Solusi titik optimum terpilih hasil perhitungan design expert


Waktu Rasio
Aktivitas
Ekstraksi bahan Total Fenol
Antioksida Desirability Ket.
(menit, Pelarut (ppm)
(%)
detik)
Prediksi 9,84 1:25,19 77,75 280,41 0,948 Selected
Verifikasi 9,84 1:25,19 75,94 276,9 - -
Tingkat ketepatan (%) 97,67 92,65 - -

Berdasarkan perhitungan analisa persentase perbedaan nilai masing-masing


penelitian, didapatkan nilai respon aktivitas respon tidak terlalu besar dan nilai hasil
antioksidan sebesar 75,94%, sedangkan dari verifikasi hampir mendekati perhitungan
perhitungan Design Expert sebesar 77,75%. Design Expert. Hal ini sesuai dengan
Nilai respon total fenol dari analisa pernyataan Wu et al., (2006) bahwasannya
penelitian didapatkan sebesar 276,9 ppm, perbedaan nilai prediksi dengan nilai
sedangkan dari perhitungan Design Expert penelitian tidak lebih dari 5%
sebesar 280,41 ppm. Perbedaan nilai respon mengindikasikan bahwa model tersebut
aktivitas antioksidan hasil verifikasi dengan cukup tepat untuk proses ekstraksi, dengan
perhitungan Design Expert sebesar 2,33%, demikian selisih nilai tidak terlalu signifikan
sedangkan untuk respon total dan solusi variabel bebas yang diberikan
perbedaannya sebesar 7,35%. Perbedaan oleh Design Expert dapat diterima.
nilai aktivitas antioksidan tersebut dapat Perbedaan respon total fenol analisa dengan
disebabkan karena hal-hal teknis pada saat Design Expert diatas 5%, hal ini dikarenakan
penelitian seperti larutan yang digunakan pada saat analisa, yang terbaca tidak hanya
untuk analisa aktivitas antioksidan adalah senyawa fenol, terdapt senyawa pengganggu
DPPH yang peka terhadap lingkungan yang berinteraksi dengan senyawa folin,
seperti cahaya, sehingga cukup membuat sehingga dapat mengganggu analisa.
pembacaan spektro berubah. Akan tetapi,
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 4 Nomor 1, April 2018 | 087

KESIMPULAN Acetogenins after Supercritical Fluid CO2


Extraction. International journal of
1. Kondisi optimum proses ekstraksi daun
Biomedical science
sirsak (Annona muricata L) dengan
metode MAE (Microwave Assisted Langat, M. K. 2011. Chemical Constituents of
Extraction) menghasilkan aktitas East European Forest Species. In A. f.
antioksidan 71,21% dan total fenol Standards, Book of Extended Extracts.
227,9 ppm. Kenya: Napreca. 77-78. Mandal, V. 2007.
2. Respon aktivitas antioksidan yang Microwave Assisted Extraction – An
diperoleh bersifat kuadratik dengan Innovative and Promising Extraction Tool
persamaan polinomial yang diperoleh Y for Medicinal Plant Research.
= 77,08 + 1,48X1 + 1,72 X1 + 1,80X1X2 – Pharmacognosy Reviews. 1 (1). 7-18.
4,14 X12 – 1,74 X22. Mohanty, S., Hollinshead, J., Jones, L., Jones,
3. Respon total fenol yang diperoleh juga
P. W., Thomas, D., dan Watson, A. A. 2008.
kuadratik dengan persamaan polinomial Annona muricata (Graviola): Toxic or
yang diperoleh Y = 282,80 + 0,34X1 – Therapeutic. Natural Product
1,62 X1 + 39,35X1X2 – 48,13 X12 – 19,58
Communications. 3. 31−33.
X22.
4. Titik optimum untuk tiap variabel Rahima, E. 2011. Menyembuhkan Kanker
dengan aktivitas antioksidan dan total Dengan Daun Sirsak. Yogyakarta: Arta
fenol optimum yaitu variabel waktu Pustaka.
ekstraksi adalah 9,84 menit dengan rasio Rostagno, M.A., Palma, M., dan Barroso, C.G.
bahan pelarut 25,19(v/w). 2007. Microwave Assisted Extraction of
5. Selisih nilai verifikasi antara desain dan Soy Isoflavones. Analytica Chimica Acta.
penelitian adalah 2,33% untuk aktivitas 588. 274-282.
antioksidan dan 7,35% untuk nilai total
fenol. Salas, P. G. 2010. Phenolic- Compound-
Extraction Systems for Fruit and
DAFTAR PUSTAKA Vegetable Samples. Moleculer. 15. 8813-
AOAC. 1984. Official Methods of Analysis. 8826.
Association of Official Analysis Chemistry. Sharma, G. N. 2011. Phytochemical Screening
Washington. and Estimation of Total Phenolic Content
Badrie, A. 2009. Soursop (Annona muricata in Aegle marmelos seed. International
L.): Composition, Nutritional Value, Journal of Pharmaceutical and Clinical
Medicinal Uses, and Toxicology. Oxford. Research. 2 (3). 27-29
Academic Press. 621-643. Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi.
Baskar R., Rajeswari V., dan Kumar TS. 2006. 1984. Prosedur Analisa untuk Bahan
In Vitro Antioxidant Studies in Leaves of Makanan dan Pertanian. Yogyakarta.
Annona Species. Indian J Exp Biol. 45. 5- Liberty
480. Wu M., Ding H., Wang, S., dan Xu, S. 2006.
Chyntia. 2012. Aktivitas Antimikroba Optimizing Conditions for the Purification
Ekstrak Kasar Daun Jati Metode MAE of Linoleic Acid from Sunflower Oil by
Terhadap E. Coli Dan S. Aureus (Kajian Urea Complex Fractionation. J Am Oil
Waktu Ekstraksi dan Kajian Pelarut : Chem Soc. 85. 677–684.
Bahan). Skripsi. Teknologi Hasil Zohar K., Hilla G., dan Oded Y 2005.
Pertanian. UB. Microwave- Assisted Extraction of
Haijun Y., Ning Z., Qingqi Z., Qiping Y., Bioactive Saponins from Chickpea (Cicer
Shihuai K., dan Xiang Li. 2010. HPLC arietinum L). Journal of the Science of
Method for the Simultaneous Food and Agriculture J Sci Food Agric. 85.
Determination of Ten Annonaceous 406–412.

You might also like