Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Surah Khutbah Mahalli

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

NAUNGAN SUCI

Tempat Pengembara Suci Singgah Menuju Tujuan

Rabu, 20 November 2013


TERJEMAHAN KHUTBAH KITAB AL-MAHALLI

Tgk Akthaillah bin Tgk H M Daud Syafi’e


Santri Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh
َ ‫ﺎﺟ ُﺔ ْاﻟ ُﻤَﺘ َﻔ ﱢﻬ ِﻤ‬
‫ﯿﻦ‬ َ ‫ﺻ َﺤ ِﺎﺑ ِﻪ َﻫ َﺬا ﻣَﺎ َد َﻋ ْﺖ َإﻟ ْﯿ ِﻪ َﺣ‬ ْ ‫ُﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َوآِﻟ ِﻪ َوَأ‬
َ ‫اﻟﺴ َﻼ ُم َﻋَﻠﻰ َﺳﯿﱢ ِﺪَﻧﺎ ﻣ‬‫اﻟﺼ َﻼ ُة َو ﱠ‬ ‫ َو ﱠ‬، ‫ﷲ َﻋَﻠﻰ إ ْﻧﻌَﺎ ِﻣ ِﻪ‬ ِ‫ﯿﻢ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠ‬ ِ‫ِﺑ ْﺴ ِﻢ ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ ِﺣ‬
‫َﻦ ﱠ‬ ِ ‫اﻟﺮ ْﺣﻤ‬ ‫اﷲ ﱠ‬
ْ ْ ْ َ َ َ ْ َ ‫ﱡ‬ ْ ْ
ِ ‫ﯿﻞ َواﻟﺘﱠ ْﻌِﻠ‬
‫ﯿﻞ‬ ِ ‫ﺎو ِﻟﻠ ﱠﺪِﻟ‬
ٍ ‫ﯾﻞ َﺣ‬ ِ ‫ﺎل َﻋ ْﻦ اﻟ َﺤﺸ ِﻮ َواﻟﺘﱠﻄ ِﻮ‬ ٍ ‫ﯿﻒ َﺧ‬ ٍ ‫ َوﯾَُﺘ ﱢﻤ ُﻢ ُﻣ َﻔﺎ َد ُه َﻋﻠﻰ َو ْﺟ ٍﻪ ﻟ ِﻄ‬، ‫ُﺮا َد ُه‬
َ ‫ﱢﻦ ﻣ‬ ُ ‫ُﺤﻞ أﻟ َﻔﺎﻇ ُﻪ َوﯾَُﺒﯿ‬ ِ ‫َﺎج اﻟ ِﻔﻘ ِﻪ ِﻣ ْﻦ َﺷ ْﺮ ٍح ﯾ‬ ْ
ِ ‫ ِﻟ ِﻤﻨﻬ‬،
dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji bagi allah atas
memberi nikmatnya dan shalawat dan salam atas panghulu kita nabi muhammad dan
keluarganya dan sahabatnya, ini sesuatu yang diseru kepadanya oleh kebutuhan sejumlah
orang yang ingin memahami minhaj fiqih # ‫ ﻣﻨﻬﺎج اﻟﻄﺎﻟﺒﯿﻦ‬# ,dari sebuah syarah yang mengurai
ia syarah akan segala lafadhnya minhaj fiqih , dan menjelas ia syarah akan segala
muradnya dan menyempurna ia akan segala faedahnya atas bentuk yang kecil, yang sunyi
ia syarah dari tidak beraturan dan bertele-tele, yang meliputi ia bagi dalil dan i’lat. @ ‫ْاﻟ َﺤ ْﺸ ِﻮ‬
ْ
dan ‫ﯾﻞ‬ ِ ‫ اﻟﺘﱠﻄ ِﻮ‬yang dimaksud adalah makna istilah ilmu ma’ani @
‫ﷲ ( ِﻫ َﻲ‬ ِ‫ﯿﻢ ( َأ ْي َأ ْﻓَﺘِﺘ ُﺢ ) ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠ‬ ِ ‫اﻟﺮ ِﺣ‬
‫َﻦ ﱠ‬ ِ ‫اﻟﺮ ْﺣﻤ‬
‫اﷲ ﱠ‬ ِ‫َﺎﻟﻰ ) ِﺑ ْﺴ ِﻢ ﱠ‬ َ ‫ﻒ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲﱠُ َﺗﻌ‬ ُ ‫ُﺼﻨﱢ‬َ ‫ﺎل ْاﻟﻤ‬ َ ‫ﯿﻞ َﻗ‬ُ ‫ﷲ َأ ْﺳَﺄ ُل َأ ْن َﯾ ْﻨ َﻔ َﻊ ﺑ ِﻪ َو ُﻫ َﻮ َﺣ ْﺴﺒﻲ َوِﻧ ْﻌ َﻢ ْاﻟ َﻮ ِﻛ‬
ِ ِ
َ‫َوَا ﱠ‬
َ ِ ‫ُﺴَﺘ ِﺤ ﱞﻖ‬
‫ﻷ ْن‬ ْ ‫ﯿﻊ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ِﺪ ِﻣ ْﻦ ْاﻟ َﺨ ْﻠ ِﻖ َأ ْو ﻣ‬ ٌ ُ ‫ْ َﱠ‬ ْ ِ‫ﺼ ُﺪ ِﺑﻬَﺎ اﻟﺜﱠَﻨﺎ ُء َﻋَﻠﻰ ﱠ‬ ْ ‫ﯿﻞ ْإذ ْاﻟ َﻘ‬ ْ ُ‫ﺻ‬ ْ ‫َﻎ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ِﺪ َو ُﻫ َﻮ ْاﻟ َﻮ‬ ِ ‫ِﻣ ْﻦ‬
ِ ‫اﷲ ِﺑﻤَﻀﻤُﻮِﻧﻬَﺎ ِﻣﻦ أﻧﻪ ﻣَﺎِﻟﻚ ِﻟ َﺠ ِﻤ‬ ِ ‫ﻒ ِﺑﺎﻟ َﺠ ِﻤ‬ ِ ‫ﺻﯿ‬
ْ ‫ﺎء ) اﻟﱠ ِﺬي َﺟﻠﱠ ْﺖ ( َأ ْي َﻋ ُﻈﻤ‬ َ ‫ﯿﻒ َأ ْي ْاﻟ َﻜِﺜﯿﺮ ْاﻟ ُﺠﻮ ِد َأ ْي ْاﻟﻌ‬ ِ ‫ُﺤ ِﺴ ِﻦ ) ْاﻟ َﺠ َﻮا ِد ( ِﺑﺎﻟﺘﱠ ْﺨ ِﻔ‬ ْ ‫َﺮ ( ِﺑ ْﺎﻟ َﻔ ْﺘ ِﺢ َأ ْي ْاﻟﻤ‬ ‫َﺎر ِﺑ َﺬِﻟ َﻚ ) ْاﻟﺒ ﱢ‬
ُ ‫اﻹ ْﺧﺒ‬ ْ َ
) ‫َﺖ‬ ِ ‫َﻄ‬ ِ ِ ‫َﺤ َﻤ ُﺪو ُه ﻻ‬ ْ‫ﯾ‬
َ َ ْ َ
‫ﺎء ( أ ْي ﱠ‬ ْ ْ َ
‫ْﻂ ) ِﺑﺎﻷ ْﻋ َﺪا ِد ( أ ْي ِﺑ َﺠ ِﻤﯿ ِﻌﻬَﺎ‬ ِ ‫اﻟﻀﺒ‬ ِ‫ﺼ‬ ِ ‫َﺎم ) َﻋ ْﻦ‬
َ ‫اﻹ ْﺣ‬ ُ
ٍ ‫ِﻧ َﻌ ُﻤﻪ ( َﺟ ْﻤ ُﻊ ِﻧ ْﻌ َﻤ ٍﺔ ِﺑ َﻤ ْﻌﻨﻰ إﻧﻌ‬
dan akan allah aku memohon akan bahwa memberi manfaat ia allah dengannya syarah, dan
dianya allah itu yang maha mencukupi dan sebaik tempat berserah diri, berkatalah
pengarang kitab # imam nawawi # semoga merahmati akannya oleh allah ta’ala ( dengan
nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang ) artinya aku membuka ( segala puji
bagi allah ) dianya‫ﷲ‬ ِ‫ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠ‬itu sebahagian dari bentuk pujian dan dianya pujian itu mensifati
dengan ke elokan karena maksud dengannya ‫ﷲ‬ ِ‫ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠ‬itu memuji atas allah dengan
kandunganya ‫ﷲ‬ ِ‫ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠ‬dari pada bahwa allah itu pemilik bagi sekalian pujian dari makhluk atau
itu yang berhak bagi bahwa memuji oleh mereka makhluk akannya allah, bukan #
maksudnya ‫ﷲ‬ ِ‫ ْاﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠ‬# itu mengabarkan dengan demikian pujian ( yang berbuat baik ia allah )
# ‫َﺮ‬ ‫ ْاﻟﺒ ﱢ‬dibaca # dengan fatah # huruf ‫ ب‬#, artinya yang berbuat baik ( yang maha pemberi ia
allah ) # ‫ ْاﻟ َﺠ َﻮا ِد‬dibaca #dengan takhfif artinya yang banyak ‫ ُﺟﻮ ِد‬artinya memberi ( allazi yang
tinggilah ) artinya yang besarlah ( segala nikmatnya) # kata ‫ ِﻧ َﻌ ُﻢ‬# itu jamak dari kata ‫ِﻧ ْﻌ َﻤ ٍﺔ‬
dengan makna memberi ( jauh dari dapat mengukur ) artinya membatasi ( dengan sejumlah
bilangan ) artinya dengan segala bilangan.

( { ) ‫اﻹ ْر َﺷﺎ ِد ( َأ ْي ْاﻟ ِﻬ َﺪاَﯾ ِﺔ َﻟﻬَﺎ‬


ْ
ِ ‫ﺎﻋ ِﺔ ) َو‬
‫َﺎن ( َأ ْي ْاﻟ ُﻤ ْﻨ ِﻌﻢ ) ﺑﺎﻟﻠﱡ ْﻄ ِﻒ ( َأ ْي ﺑ ْﺎﻹ ْﻗ َﺪار َﻋَﻠﻰ ﱠ‬
َ ‫اﻟﻄ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ﻮﻫﺎ { ( ) ْاﻟﻤ ﱢ‬ َ ‫ﺼ‬ ُ ‫اﷲ َﻻ ﺗُ ْﺤ‬ ِ‫َﺔ ﱠ‬ َ ‫َوإ ْن َﺗ ُﻌ ﱡﺪوا ِﻧ ْﻌﻤ‬
ِ
‫َﻦ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ ْ ْ
ْ ‫ﯾﻦ ( أ ْي اﻟﻤُﻘ ِﺪ ِر َﻋﻠﻰ اﻟﺘﻔﻬﱡﻢ ِﻓﻲ اﻟﺸ ِﺮﯾ َﻌ ِﺔ ) ﻣ‬ َ ‫ﱢ‬
‫ﺪ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ِ ‫ﻪ‬
ِ ‫ﱡ‬
‫ﻘ‬ َ
‫ﻔ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺘ‬ ‫ﻠ‬‫ﻟ‬ِ ‫ﻖ‬ ‫ﱢ‬
‫ﻓ‬ ‫ُﻮ‬
َ ‫ﻤ‬ ْ
‫اﻟ‬ ) ‫ﻲ‬ ‫ﱢ‬ ‫ﻐ‬َ ْ
‫اﻟ‬ ‫ﱡ‬
‫ﺪ‬ ‫ﺿ‬
ِ ‫ﻮ‬
َ ُ
‫ﻫ‬ ‫و‬
َ ‫ﻪ‬
ِ ‫ﻘ‬
ِ ‫ﯾ‬‫ﺮ‬ َ
‫ﻃ‬ ‫ﻰ‬ َ
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬
َ ‫ال‬ ‫ﱠ‬
‫ﺪ‬ ‫اﻟ‬ ‫ي‬ْ َ
‫أ‬ ( ‫د‬
ِ ‫ﺎ‬ ‫ﺷ‬َ ‫اﻟﺮ‬
‫ﱠ‬ ‫ﯿﻞ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺳ‬َ ‫ﻰ‬ َ
‫إﻟ‬ ‫ي‬ ‫ْاﻟﻬَﺎ ِد‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫َﻦ ﯾُﺮ ْد اﷲﱠُ ﺑ ِﻪ َﺧﯿ ً َ ﱢ‬ ٌ ‫َﺄ ُﺧ‬ْ ‫ﺎر ُه ( َﻟ ُﻪ ) ِﻣ ْﻦ ْاﻟ ِﻌﺒَﺎ ِد ( َﻫ َﺬا ﻣ‬ ْ ‫ْﺮ ) َو‬ َ ‫} َﻟ َﻄ َﻒ ِﺑ ِﻪ ( َأ ْي َأ َرا َد ِﺑ ِﻪ ْاﻟ َﺨﯿ‬
ِ ‫ْﺮا ﯾُﻔﻘ ْﻬ ُﻪ ِﻓﻲ اﻟ ﱢﺪ‬
‫ﯾﻦ‬ ِ ِ ْ ‫ْﻦ } ﻣ‬ ِ ‫ﯿﺤﯿ‬
َ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬
‫ﯾﺚ ﱠ‬ ِ ‫ﻮذ ِﻣ ْﻦ َﺣ ِﺪ‬ َ ‫اﺧَﺘ‬
( dan jika kalian menghitung akan nikmat allah, niscaya tidak sanggup kalian menghitung
akanya nikmat allah ) ( yang maha pemberi ia allah ) artinya yang memberi nikmat ia allah (
dengan lembut ) artinya dengan memberi kesanggupan atas keta’atan ( dan dengan
petunjuk ) artinya hidayah kepadanya keta’atan ( yang menunjuki ia allah kepada jalan
terpetunjuk ) artinya yang menunjuki ia allah atas jalannya petunjuk, dan dianya petunjuk itu
lawan sesat ( yang memberi taufiq ia allah bagi memahami pada agama ) artinya yang
menguasakan ia allah atas memahami dalam syariat ( akan orang yang berlemah lembut ia
allah dengannya orang ) artinya yang mengkehendaki ia allah dengannya orang akan
kebaikan ( dan memilih ia allah akannya orang) baginya kebaikan ( dari segala hamba ) ini,
itu difahami dari hadish sahihaini # riwayat imam bukhari dan imam muslem # ( orang yang
berkehendak oleh allah dengannya orang akan kebaikan, niscaya memberi faham ia allah
akannya orang dalam agama)
( ‫ﺼ ُﺪ‬ ْ ‫ﯿﻞ َو ْاﻟ َﻘ‬ٌ ‫ﺻ َﻔﺎِﺗ ِﻪ ْإذ ُﻛ ﱞﻞ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ َﺟ ِﻤ‬ ِ ‫ﯿﻊ‬ ِ ‫ﺻﻔﻪ ِﺑ َﺠ ِﻤ‬
ُ ُ ِ ‫اﻟ َﻤ ْﻌَﻨﻰ َأ‬, ْ ‫َﻠ ُﻪ ( َأ ْي َأ َﻋ ﱠﻤ ُﻪ‬ َ‫َﻠ ُﻪ َوَأ ْز َﻛﺎ ُه ( َأ ْي َأ ْﻧﻤَﺎ ُه ) َوَأ ْﺷﻤ‬َ‫َأ ْﺣ َﻤ ُﺪ ُه َأﺑَْﻠ َﻎ َﺣ ْﻤ ٍﺪ ( َأ ْي َأ ْﻧﻬَﺎ ُه ) َوَأ ْﻛﻤ‬
‫إن ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ‬ ِ ‫ﺼﯿﻠُ ُﻪ َو ِﻓﻲ َﺣ ِﺪ‬ ِ ‫ْﺚ َﺗ ْﻔ‬ ُ ‫ َو َذِﻟ َﻚ َأ ْو َﻗ ُﻊ ِﻓﻲ اﻟﻨﱠ ْﻔﺲ ِﻣ ْﻦ َﺣﯿ‬، ‫ﱠل‬ َْ َ ُْ ْ ْ َ ‫ﺑ َﺬِﻟ َﻚ‬
‫ْﺮ ِه } ﱠ‬ ِ ‫ُﺴِﻠ ٍﻢ َو َﻏﯿ‬
ْ ‫ﯾﺚ ﻣ‬ ِ ِ ‫ َو ُﻫ َﻮ أﺑَْﻠ ُﻎ ِﻣ ْﻦ َﺣ ْﻤ ِﺪ ِه اﻷو‬، ‫ﻮر‬ ِ ‫إﯾﺠﺎ ُد اﻟ َﺤ ْﻤ ِﺪ اﻟﻤَﺬﻛ‬ ِ
‫ُﺴَﺘ ِﺤ ﱞﻖ ِﻟ ْﻠ َﺤ ْﻤ ِﺪ‬ ْ ‫ﻣ‬ ُ
‫ﻪ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ َ
‫ﻷ‬ ِ ، ‫ه‬
ُ ُ
‫ﺪ‬ ‫ﻤ‬َ ‫ﺤ‬
ْ َ
‫ﻧ‬ ‫ي‬ْ َ
‫أ‬ { ُ
‫ﻪ‬ ُ
‫ﻨ‬ ‫ﯿ‬‫ﻌ‬ َ
‫ﺘ‬ ‫ﺴ‬ َ
‫ﻧ‬ ‫و‬
ِ ْ َ َ ِِ ‫ه‬
ُ ُ
‫ﺪ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺤ‬ْ َ
‫ﻧ‬ ‫ﷲ‬‫ﱠ‬
( aku memuji akan allah akan semubalaghah pujian) artinya akan sehabisnya pujian ( dan
akan sesempurnanya pujian dan akan sebersihnya pujian ) artinya akan semakin
bertambahnya pujian ( dan akan selengkapnya pujian ) artinya seumum – umumnya pujian,
bermula makna itu aku sifati akannya allah dengan segala sifatnya, karena setiap dari
segala sifat itu elok, dan maksud dengan demikian mensifati itu mencipta pujian yang
disebutkan, dan dianya memuji # dengan ‫ َأ ْﺣ َﻤ ُﺪ ُه‬# itu lebih mubalaghah dari memujinya
musannif pada permulaan, dan demikian # memuji dengan ‫ﷲ‬ ِ‫ ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِﱠ‬# itu lebih teresapi dalam
jiwa dari segi terperincinya pujian. dan tersebut didalam hadish riwayat imam muslim dan
lainya, itu ‫ﷲ َﻧ ْﺤ َﻤ ُﺪ ُه َوَﻧ ْﺴَﺘ ِﻌﯿﻨُ ُﻪ‬ ِ‫إن ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِﱠ‬‫ ﱠ‬artinya kami memuji akannya allah, karena bahwa
sungguhnya allah itu yang berhak bagi pujian.
( ‫اﺣ ُﺪ ( َأ ْي اﻟﱠ ِﺬي َﻻ َﺗ َﻌ ﱡﺪ َد َﻟ ُﻪ َﻓ َﻼ َﯾ ْﻨ َﻘ ِﺴ ُﻢ ِﺑ َﻮ ْﺟ ٍﻪ‬ ِ ‫ُﺟﻮ ِد ) ْاﻟ َﻮ‬ ُ ‫اﺟ ُﺐ ْاﻟﻮ‬ ْ ُ‫ﱠ ﱠ‬
ِ ‫ُﺟﻮ ِد ) إﻻ اﷲ ( اﻟ َﻮ‬ ُ ‫َوَأ ْﺷ َﻬ ُﺪ ( َأ ْي َأ ْﻋَﻠ ُﻢ ) َأ ْن َﻻ َإﻟ َﻪ ( َﻻ َﻣ ْﻌﺒُﻮ َد ِﺑ َﺤ ﱟﻖ ِﻓﻲ ْاﻟﻮ‬
‫ﺎب َﻋَﻠ ْﯿﻬَﺎ‬ ْ ْ ْ ‫َﻦ َأ َرا َد ِﻣ ْﻦ ِﻋﺒَﺎ ِد ِه ْاﻟﻤ‬ ُ ُ ‫اﻟﺴﺘﱠ‬ ‫ﺎر ( َأ ْي ﱠ‬ ُ ‫ْﺮ ِه ِﺑ َﻮ ْﺟ ٍﻪ ) ْاﻟ َﻐﻔﱠ‬ َ ‫ُﺸﺎَﺑﻬ‬ َ ‫ َﻓ َﻼ ﻣ‬، ‫ﯿﺮ َﻟ ُﻪ‬
ِ ‫ﯿﻦ َﻓ َﻼ ﯾُﻈ ِﻬ ُﺮ َﻫﺎ ِﺑﺎﻟ ِﻌ َﻘ‬ َ ‫ُﺆ ِﻣِﻨ‬ ْ ‫ﻮب ﻣ‬ ِ ُ‫ﺎر ِﻟﺬﻧ‬ ِ ‫ْﻦ َﻏﯿ‬ َ ‫َﺔ َﺑ ْﯿَﻨ ُﻪ َوَﺑﯿ‬ َ ‫ َو َﻻ َﻧ ِﻈ‬،
ْ ْ
ُ ‫اﺣ ِﺪ ِﻓﻲ ﻣُﻠ ِﻜ ِﻪ اﻟ َﻘﻬ‬ ْ ْ ْ َ
ِ ‫ْﺮ ﻣَﺄ ُﺧﻮذ ِﻣﻤﱠﺎ َﻗﺒْﻠ ُﻪ إذ ِﻣ ْﻦ َﺷﺄ ِن اﻟ َﻮ‬ ٌ ْ َ ْ َ ‫ﱠ‬ ْ َ ْ ْ ُ َ
ُ ‫ َوﻟ ْﻢ ﯾَﻘﻞ اﻟ َﻘﻬ‬، .
‫ْﺮ‬ ِ ‫ﺎر ِﻷ ﱠن َﻣ ْﻌَﻨﻰ اﻟﻘﻬ‬ ِ ‫ﱠﺎر َﺑ َﺪل اﻟ َﻐﻔ‬
( dan aku bersaksi ) artinya aku meyakini ( akan bahwa tiada tuhan ) tiada yang disembah
dengan sebenarnya pada kenyataan ( kecuali allah ) yang wajib wujud ( yang satu ) artinya
allazi yang tiada berbilang-bilang baginya, maka tiada terbagi ia allah dengan satu sisi pun
dan tiada bandingan baginya allah, maka tiada persamaan diantaranya allah dan diantara
lainya allah dengan satu sisi pun ( yang maha pengampun ) artinya yang menutupi ia allah
bagi segala dosa orang yang mengkehendaki ia allah dari pada segala hambanya yang
mukmin mereka itu, maka tiada memperlihat ia allah akan segala dosa dengan menyiksa
atas segala dosa, dan tiada berkata ia musannif dengan kalimat “ ‫ﱠﺎر‬ ُ ‫ “ ْاﻟ َﻘﻬ‬sebagai pengganti “
‫ْ ﱠ‬ ُ ‫ ْاﻟ َﻘﻬ‬difahami dari perkara sebelumnya, karena dari
ِ ‫ “ اﻟ َﻐﻔ‬karena bahwa sungguh makna ‫ﱠﺎر‬
‫ﺎر‬
pada kedudukan ‫اﺣ ِﺪ‬ ِ ‫ ْاﻟ َﻮ‬pada segala miliknya itu ‫ْﺮ‬ ُ ‫ ْاﻟ َﻘﻬ‬.
( ‫ﻀ ًﻼ‬ ْ ‫اﷲ َو َﺳَﻠﻢ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ َو َزا َد ُه َﻓ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ َ ) ‫اﻹ ْﺳ َﻼ ِم‬ ْ ‫ﺎر ( َأ ْي ِﻣ ْﻦ اﻟﻨﱠﺎس ِﻟَﯿ ْﺪ ُﻋ َﻮ ُﻫ ْﻢ َإﻟﻰ ِد‬ ْ ‫ُﺼ َﻄ َﻔﻰ ْاﻟﻤ‬
ُ ‫ُﺨَﺘ‬ ْ ‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳﻮﻟُ ُﻪ ْاﻟﻤ‬
َ ‫َوَأ ْﺷ َﻬ ُﺪ َأ ﱠن ﻣ‬
ِ ‫ﯾﻦ‬ ِ ِ
ْ ‫ﱡ‬
‫ﯾﺚ أِﺑﻲ َداوُد َواﻟﺘﱢ ْﺮ ِﻣ ِﺬ ﱢي } ُﻛﻞ ُﺧﻄَﺒ ٍﺔ‬ َ ‫ﱢ‬
ِ ‫ َو َذ َﻛ َﺮ اﻟﺘﱠ َﺸ ﱡﻬ َﺪ ِﻟ َﺤ ِﺪ‬. ‫ﺻﻞ َو َﺳﻠ ْﻢ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ َو ِز ْد ُه‬‫ﱢ‬ ‫ﱠ‬ َ
َ ‫ﺼ ُﺪ ِﺑ َﺬِﻟ َﻚ اﻟ ﱡﺪ َﻋﺎ ُء أ ْي اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ‬ ْ َ
ْ ‫َو َﺷ َﺮ ًﻓﺎ َﻟ َﺪ ْﯾ ِﻪ ( أ ْي ِﻋ ْﻨ َﺪ ُه َواﻟ َﻘ‬
َ
‫َﺮﻛ ِﺔ‬ ْ َ َ ْ َ
َ ‫َﺎء { أ ْي اﻟﻘِﻠﯿﻠ ِﺔ اﻟﺒ‬ ْ ْ ْ َ َ َ
ِ ‫ْﺲ ِﻓﯿﻬَﺎ َﺗﺸ ﱡﻬ ٌﺪ ﻓ ِﻬ َﻲ ﻛﺎﻟَﯿ ِﺪ اﻟ َﺠﺬﻣ‬ َ ‫ﻟﯿ‬َ
( dan aku bersaksi akan bahwa sungguh muhammad itu hambanya allah dan rasulnya yang
terpilih, yang dipilih ) dari manusia, supaya menyeru ia muhammad akan mereka itu
manusia kepada agama islam ( merahmati oleh allah dan mensejahterai ia atasnya
muhammad, dan melebih ia allah akannya muhammad nisbah kelebihan dan kemuliaan
bagi sisinya allah ) artinya disisinya allah, dan maksud dengan demikian # ‫اﷲ َو َﺳَﻠﻢ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ َ
َ َ ً َ ً ْ َ َ َ
‫ َوزاد ُه ﻓﻀﻼ َوﺷ َﺮﻓﺎ ﻟﺪ ْﯾ ِﻪ‬# itu doa, artinya ya allah berilah rahmat dan sejahtera atasnya
muhammad dan berilah kelebihan akannya muhammad, menyebut ia musannif akan
tasyahud karena hadish imam abu daud dan imam turmuzi ( setiap khutbah yang tiada
padanya itu tasyahud maka dianya khutbah seperti tangan yang budok / kusta ) artinya
sedikit keberkatan.
َ ِ ( ‫ﺎت‬ ‫ﻀﻞ ﱠ‬ َ ْ ‫اﻟﺼﺎ ِدق ﺑ ْﺎﻟ ِﻔ ْﻘ ِﻪ َو ْاﻟ َﺤ ِﺪ ِ ﱠ‬ ْ ْ ْ َ ْ َ َ
( ‫ﻷﻧﱠﻬَﺎ‬ ِ ‫ﺎﻋ‬ َ ‫اﻟﻄ‬ ِ َ ‫ﯿﺮ ) ِﻣ ْﻦ أ ْﻓ‬ ِ ‫ﯾﺚ َواﻟﺘﻔ ِﺴ‬ ِ ِ ‫أﻣﱠﺎ َﺑ ْﻌ ُﺪ ( أ ْي َﺑ ْﻌ َﺪﻣَﺎ َﺗ َﻘ ﱠﺪ َم ) َﻓِﺈ ﱠن ِاﻻﺷِﺘ َﻐﺎل ِﺑﺎﻟ ِﻌﻠ ِﻢ ( اﻟ َﻤ ْﻌﻬُﻮ ِد َﺷ ْﺮ ًﻋﺎ ﱠ‬
ُ‫ﻀﻞ‬ ْ ‫ﯾﺚ َﺣ ﱠﺴَﻨ ُﻪ اﻟﺘﱢ ْﺮ ِﻣ ِﺬ ﱡي } َﻓ‬ ٍ ‫ َو ِﻓﻲ َﺣ ِﺪ‬، ‫ض ِﻛ َﻔﺎَﯾ ٍﺔ‬ َ ْ ْ ُ
ُ ‫ َو ِاﻻ ْﺷِﺘ َﻐﺎل ِﺑﺎﻟ ِﻌﻠﻢ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ِﻷﻧﱠ ُﻪ َﻓ ْﺮ‬، ‫وب‬ ْ ُ َ
َ ‫وض أ ْﻓ‬ ْ ٌ
ْ ‫ َواﻟﻤ‬. ‫وﺿﺔ َو َﻣ ْﻨ ُﺪوﺑَﺔ‬ ٌ ْ‫ﻣ‬
ِ ِ ‫ﻀﻞ ِﻣ ْﻦ اﻟ َﻤ ْﻨ ُﺪ‬ ُ ‫َﻔ ُﺮ‬ َ ‫َﻔ ُﺮ‬
‫ﺼ ْﺮ ِف‬ َ ‫ﺎت ِﺑﻬَﺎ ِﺑ‬ َ ْ َ
ِ ‫ات َﺷﺒﱠ َﻪ َﺷ ْﻐﻞ اﻷ ْو َﻗ‬ ْ
ُ ‫ﺎت ( َو ُﻫ َﻮ اﻟ ِﻌﺒَﺎ َد‬ َ ْ
ِ ‫ﺲ اﻷ ْو َﻗ‬ ُ َ َ ُ
ُ ‫ﻀِﻠﻲ َﻋﻠﻰ أ ْدَﻧﺎﻛ ْﻢ { ) َو ( ِﻣ ْﻦ ) أ ْوﻟﻰ ﻣَﺎ أ ْﻧ ِﻔ َﻘ ْﺖ ِﻓﯿ ِﻪ َﻧ َﻔﺎِﺋ‬ َ َ ْ ‫َﺎﺑ ِﺪ َﻛ َﻔ‬ ْ َ ْ
ِ ‫اﻟﻌَﺎِﻟ ِﻢ َﻋﻠﻰ اﻟﻌ‬
‫ﺎف َإﻟ ْﯿﻬَﺎ‬ َ ‫ﺿ‬ َ ‫ َوَأ‬، ‫ﻮت ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ِﺑ َﻼ ِﻋﺒَﺎ َد ٍة‬ ُ ُ‫ﯾﺾ ﻣَﺎ ﯾَﻔ‬ ُ ‫ْﻮ‬ َ ‫ﺎت ِﺑﺎﻟﻨﱠَﻔ َ َ ﱠ‬ َ ْ ‫ﺻ َﻒ‬
َ ‫اﻷ ْو َﻗ‬ َ ْ ْ ‫ُﺴﻤﱠﻰ ِﺑ‬ َ ‫ْﺮ ْاﻟﻤ‬ ْ ُ ‫ْاﻟﻤَﺎل ِﻓﻲ و‬
ِ ‫ﺎﺳ ِﺔ ِﻷﻧ ُﻪ ﻻ ﯾُ ْﻤ ِﻜ ُﻦ َﺗﻌ‬ َ ‫ َو َو‬، ‫ﺎق‬ ِ ‫ﺎﻹﻧﻔ‬ِ ِ ‫ُﺟﻮ ِه اﻟ َﺨﯿ‬ ِ
َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ
‫َﺼ ﱡﺢ َﻋﻄﻒ أ ْوﻟﻰ َﻋﻠﻰ ِﻣﻦ أﻓﻀ ِﻞ ِﻟﻠﺘﻨﺎ ِﻓﻲ َﺑ ْﯿﻨ ُﻬﻤَﺎ‬ َ َ ُ ْ َ ْ
ِ ‫ َوﻻ ﯾ‬، ‫َﺴ ِﺠ ِﺪ اﻟ َﺠﺎ ِﻣ ِﻊ‬ ْ ‫ﺺ ﻛﻤ‬َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ
‫ ﻫ َﻮ ِﻣﻦ إﺿﺎﻓ ِﺔ اﻷ َﻋ ﱢﻢ إﻟﻰ اﻷﺧ ﱢ‬: ‫ َوﻗﺪ ﯾُﻘﺎل‬، ‫ﻠﺴ ْﺠ ِﻊ‬ ُ َ ْ َ ‫ﺻ َﻔَﺘﻬَﺎ ِﻟ ﱠ‬ ِ
‫ﯾﺮ‬ ِْ ‫َﻋَﻠﻰ َﻫ َﺬا اﻟﺘﱠ‬
‫ﺪ‬ ‫ﻘ‬
ِ
( adapun setelahnya ) artinya setelah perkara yang telah terdahulu ia perkara # pujian dan
shalawat # ( maka sungguh bergelut dengan ilmu ) yang maklum dalam agama, yang
terbenar ia ilmu dengan fiqah dan hadish dan tafsir ( itu dari pada seutama segala keta’atan)
karena bahwa sungguhnya keta’atan itu diwajibkan dan disunnatkan, dan yang diwajibkan
itu lebih utama dari yang disunnatkan, dan bergelut dengan ilmu itu sebahagian dari
padanya yang diwajibkan, karena bahwa sungguhnya bergelut itu fardhu kifayah, dan dalam
hadish yang meng hassan akanya hadish oleh imam turmuzhi ( kelebihan orang yang alim
atas orang yang beribadah itu seperti kelebihan aku atas serendah martabat dari kamu ( dan
) dari ( seaula perkara yang diberikan padanya akan segala waktu yang bagus ) dan dianya
perkara yang diberikan padanya waktu itu ibadah,diserupakan akan menggunakan segala
waktu dengan ibadah, dengan menggunakan harta pada segala arah kebaikan, yang
dinamakan akanya menggunakan harta, dengan infaq, dan mensifati ia musannif akan ‫ﺎت‬ َْ
ِ ‫اﻷ ْو َﻗ‬
dengan ‫ﺲ‬ ُ ‫َﻧ َﻔﺎِﺋ‬, karena bahwa sungguhnya hal wal syaan tidak mungkin lah mengganti
perkara yang luput ia perkara dari padanya segala waktu dengan tiada beribadah, dan
mengidhafah ia musannif kepadanya ‫ﺎت‬ َ ْ akan sifatnya # ‫ﺲ‬
ِ ‫اﻷ ْو َﻗ‬ ُ ‫ َﻧ َﻔﺎِﺋ‬# karena ‫ ﱠﺳ ْﺠ ِﻊ‬dan
terkadang dikatakan orang dianya idhafah itu dari pada idhafah umum kepada khusus,
seperti idhafah ‫َﺴ ِﺠ ِﺪ‬ ْ ‫ ﻣ‬kepada ‫ ْاﻟ َﺠﺎ ِﻣ ِﻊ‬, dan tiada sah meng’ataf ‫ َأ ْوَﻟﻰ‬atas ‫ﻀ ِﻞ‬ َ ‫ ِﻣ ْﻦ َأ ْﻓ‬karena
berlawanan diantara keduanya # ‫ َأ ْوَﻟﻰ‬dan ‫ﻀ ِﻞ‬ َ ‫ ِﻣ ْﻦ َأ ْﻓ‬# atas ini takdir . @ hassan dimaksud
makna istilah ilmu mustalah hadish dan ‫ ﱠﺳ ْﺠ ِﻊ‬dimaksud makna istilah ilmu badi’ dan maksud
mensifati ‫ﺎت‬ ِ ‫اﻷ ْو َﻗ‬ َ ْ dengan ‫ﺲ‬ ُ ‫َﻧ َﻔﺎِﺋ‬adalah kedudukan dasarnya sebelum berbentuk idhafah karena
memelihara ‫@ ﱠﺳ ْﺠ ِﻊ‬
( ‫َﺎم‬ ْ ‫َﺎع ِﻓﻲ اﺗﱢﺒ‬ ُ ‫َﺔ ُﻫَﻨﺎ ِاﻻ ْﺟِﺘﻤ‬ ُ ‫اﻟﺼ ْﺤﺒ‬
‫ات ( ِﻓﻲ ْاﻟ ِﻔ ْﻘ ِﻪ َو ﱡ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ ْ ‫ﺎت َو ْاﻟﻤ‬ َ ‫ْﺴ‬ ُ ‫ﯿﻒ ِﻣ ْﻦ ْاﻟ َﻤﺒ‬ ْ ‫ﺻ َﺤﺎﺑَُﻨﺎ َر ِﺣ َﻤ ُﻬ ُﻢ اﷲﱠُ ِﻣ ْﻦ اﻟﺘﱠ‬ ْ ‫َو َﻗ ْﺪ َأ ْﻛَﺜ َﺮ َأ‬
ِ ‫اﻹﻣ‬ ِ ‫َﺎع‬ ِ ِ ‫ﺼ َﺮ‬ ِ ‫ﻮﻃ‬ ِ ‫ﺼِﻨ‬
َْ ِ ‫َﺎم َأِﺑﻲ ْاﻟ َﻘ‬ ْ َ ‫ﺼ ٍﺮ ْاﻟﻤ‬ ْ ‫َﺸ َﺮ ِة ) َوَأ ْﺗ َﻘ ُﻦ ﻣ‬ َ ‫ﺎزا َﻋ ْﻦ ِاﻻ ْﺟِﺘﻤَﺎع ِﻓﻲ ْاﻟﻌ‬ ً ‫َﺠ‬ َ َْ ْ ْ ‫ْاﻟﻤ‬
) ‫ﯾﻢ‬ ِ ‫ﯾﻦ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟﻜ ِﺮ‬ ِ ‫َﺎم اﻟ ﱢﺪ‬ ِ ‫ﺎﺳﻢ ( إﻣ‬ ِ ‫ﻺﻣ‬ ِ ‫ُﺤ ﱠﺮ ُر ِﻟ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ ِ َ ‫ﺎم ﻣ‬ِ ‫َﺮا ُه ِﻣﻦ اﻷ ْﺣﻜ‬ َ ‫ُﺠَﺘ ِﻬ ِﺪ ِﻓﯿﻤَﺎ ﯾ‬
‫ﯿﺮ ِة ِﻓﻲ‬ َ ‫ﺎت ( ْاﻟ َﻜِﺜ‬ ِ ‫ُﺟ َﺪ ِﺑ َﺨ ﱢﻄ ِﻪ ِﻓﯿﻤَﺎ َﺣ َﻜﻰ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲﱠُ ) ِذي اﻟﺘﱠ ْﺤ ِﻘﯿ َﻘ‬ ِ ‫اﻟﺼ َﺤ ِﺎﺑ ﱢﻲ َﻛﻤَﺎ و‬ ‫ﯾﺞ ﱠ‬ َ ِ ‫ﻮب َإﻟﻰ َرا ِﻓﻊ ﺑ‬
ٍ ‫ْﻦ ﺧ ِﺪ‬ ِ ٌ ‫َﺎﻟﻰ ( َﻣ ْﻨ ُﺴ‬ َ ‫اﻟﺮا ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲﱠُ َﺗﻌ‬ ‫ﱠ‬
‫ُﺴ ِﺮ ُﺟ ُﻪ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ‬ ْ ‫ﺎء ْت َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ َﻟﻤﱠﺎ َﻓ َﻘ َﺪ َو ْﻗ َﺖ اﻟﺘﱠ‬ َ َ
َ ‫ ِﻣ ْﻦ َﻛ َﺮاﻣَﺎِﺗ ِﻪ ﻣَﺎ ُﺣ ِﻜ َﻲ أ ﱠن َﺷ َﺠ َﺮ ًة أ‬, ‫ﯾﻦ‬ ْ ْ ْ
ِ ‫اﻟ ِﻌﻠ ِﻢ َواﻟﺘﱠ ْﺪ ِﻗﯿ َﻘ‬
ْ ‫ﯿﻒ ﻣَﺎ ﯾ‬ ِ ‫ﺼِﻨ‬ َ‫ﺿ‬ ِ ‫ﯾﺮ ِة ِﻓﻲ اﻟ ﱢﺪ‬ َ ‫ﺎت اﻟ َﻐ ِﺰ‬
( dan sungguh memperbanyak oleh para ashab kami, semoga dirahmati mereka itu oleh
allah, dari mengarang dari sejumlah kitab yang luas pembahasannya dan sejumlah kitab
ringkasan ) pada ilmu fiqh. dan ‫َﺔ‬ ُ ‫اﻟﺼ ْﺤﺒ‬
‫ ﱡ‬disini itu berhimpun pada mengikuti imam mujtahid
pada perkara yang berpendapat ia imam mujtahid akanya perkara dari segala hukum, hal
keadaannya # ‫َﺔ‬ ُ ‫اﻟﺼ ْﺤﺒ‬
‫ ﱡ‬dengan makna mengikuti pendapat mujtahid # itu majaz dari berhimpun
dalam pergaulan ( dan yang terlebih kokoh mukhtasar itu ‫ُﺤ ﱠﺮ ُر‬ َ ‫ ْاﻟﻤ‬bagi imam abi al-qaasim )
imamuddin abdulkarim ( ar-rafi’e, semoga merahmati akannya ar-rafi’e oleh allah ta’ala )
dibangsakan kepada ‫اﻟﺼ َﺤ ِﺎﺑ ﱢﻲ‬ ‫ﯾﺞ ﱠ‬ َ ِ ‫ َرا ِﻓﻊ ﺑ‬seperti diperdapati dengan tulisannya ar-rafi’e pada
ٍ ‫ْﻦ ﺧ ِﺪ‬ ِ
perkara yang menghikayah ia musannif , semoga dirahmati akannya ar-rafi’e oleh allah (
yang memiliki sejumlah tahqiqah ) yang banyak pada ilmu dan yang memiliki sejumlah
tadqiqah yang mendalam ia tadqiqah pada agama, sebahagian dari kemuliaanya imam rafi’e
itu perkara yang dihikayahkah orang akan bahwa sungguh ranting kayu bercahaya ia
atasnya imam ar-rafi’e manakala tiada pada waktu mengarang oleh bahan yang menerangi
ia akannya imam ar-rafi’e atasnya mengarang @ ‫ﯿﻖ‬ ُ ‫ اﻟﺘﱠ ْﺤ ِﻘ‬adalah menyebut hukum dengan
menyebut dalil atau i’lat beserta menolak qawadeh dan ‫ﯿﻖ‬ ُ ‫ اﻟﺘﱠ ْﺪ ِﻗ‬adalah menyebut dalil hukum
dengan menyebut dalinya dalil hukum @
( ‫ﺎزا َﻋ ْﻦ‬ ً ‫َﺠ‬ َ ‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ ﻣ‬ َ ‫ﺎم ِﻓﻲ ْاﻟﻤ‬ َ َ ْ ْ ُ ْ ‫اﻟﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱡﻲ َوَأ‬ ‫َﺬ َﻫﺐ ( َأ ْي ﻣَﺎ َذ َﻫ َﺐ َإﻟ ْﯿ ِﻪ ﱠ‬ ْ ْ ‫ﯿﺮ ْاﻟ َﻔ َﻮاِﺋ ِﺪ ُﻋ ْﻤ َﺪ ٌة ِﻓﻲ َﺗ ْﺤ ِﻘ‬ ُ ‫ُﺤ ﱠﺮ ُر ) َﻛِﺜ‬ َ ‫َو ُﻫ َﻮ ( َأ ْي ْاﻟﻤ‬
ِ ‫ﺻ َﺤﺎﺑُﻪ ِﻣﻦ اﻷ ْﺣﻜ‬ ِ ‫ﯿﻖ اﻟﻤ‬ ِ
‫ُﺼﻨﱢﻔُ ُﻪ‬َ ‫ْﻦ َﺟ ْﻤ ُﻊ َر ْﻏَﺒ ٍﺔ ِﺑ ُﺴ ُﻜﻮِﻧﻬَﺎ ) َو َﻗ ْﺪ ْاﻟَﺘ َﺰ َم ﻣ‬ ْ َْ
ِ ‫ َو ِﻫ َﻲ ِﺑﻔﺘ ِﺢ اﻟ َﻐﯿ‬، ‫ﺻ َﺤ ِﺎﺑﻬَﺎ‬ ْ ‫َﺎت ( َأ ْي َأ‬ ِ ‫اﻟﺮ َﻏﺒ‬ ‫ْﺮ ِه ِﻣ ْﻦ أُوِﻟﻲ ﱠ‬ ْ ْ
ِ ‫ﺎب ) ُﻣ ْﻌَﺘ َﻤ ٌﺪ ِﻟﻠﻤُﻔِﺘﻲ َو َﻏﯿ‬
‫ﱠ‬
ِ ‫ﺎن اﻟﺬ َﻫ‬ َ
ِ ‫َﻣﻜ‬
ْ ْ ‫ﱠ‬
( ‫ﯿﻒ َواﻟﺘﺸ ِﺪﯾ ِﺪ ) ِﺑﻤَﺎ اﻟَﺘ َﺰ َﻣ ُﻪ‬ ْ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
ِ ‫ﺎب ( ِﻓﯿﻬَﺎ ) َو َوﻓﻰ ( ِﺑﺎﻟﺘﺨ ِﻔ‬ َ ْ َ
ْ ‫ﺻ ﱠﺤ َﺤ ُﻪ ُﻣﻌْﻈ ُﻢ اﻷ‬ َ َ ْ ُ َ ُ‫ﱠ‬
‫َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲ أ ْن َﯾﻨ ﱠ‬
ِ ‫ﺻ َﺤ‬ َ ‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ اﻟ ِﺨﻼ ِف ) َﻋﻠﻰ ﻣَﺎ‬ َ ‫ﺺ ( ِﻓﻲ ﻣ‬
َ َ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ
‫اﺿ ِﻊ اﻵِﺗَﯿ ِﺔ ) َوﻫ َﻮ ( أ ْي ﻣَﺎ اﻟﺘﺰ َﻣﻪ ) ِﻣﻦ أﻫ ﱢﻢ أ ْو ( ﻫ َﻮ ) أﻫ ﱡﻢ‬ ُ ْ ِ ‫َﻮ‬ ْ
َ ‫ﯿﺢ ِﻓﻲ اﻟﻤ‬ َ ‫ﺼ ِﺤ‬ ‫ﱠ‬ َ ُ ُ
ْ ‫اﺳِﺘﺪ َراﻛﻪ َﻋﻠ ْﯿ ِﻪ اﻟﺘ‬ ْ ْ ‫اﻃَﻠ َﻊ َﻋﻠ ْﯿ ِﻪ ﻓﻼ ﯾُﻨﺎ ِﻓﻲ ذِﻟﻚ‬
َ َ َ َ َ َ ‫َﺣ ْﺴَﺒﻤَﺎ ﱠ‬
َ
‫ْﺠ ُﺰ ِﺣ ْﻔ َﻈ ُﻪ أ ْﻛَﺜ ُﺮ‬ َ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر ) َﻛﺒ‬ ْ َ
َ ‫َﺴﺎِﺋِﻠ ِﻪ ) َﻟ ِﻜ ْﻦ ِﻓﻲ َﺣ ْﺠ ِﻤ ِﻪ ( أ ْي اﻟﻤ‬ ْ
َ ‫ُﺼ ﱠﺤ ِﺢ ِﻣ ْﻦ اﻟ ِﺨ َﻼ ِف ِﻓﻲ ﻣ‬ ْ
َ ‫ﻮف َﻋَﻠﻰ اﻟﻤ‬ ْ ْ
ِ ُ‫َﺎت ( ِﻟ َﻄﺎِﻟ ِﺐ اﻟ ِﻔ ْﻘ ِﻪ ِﻣ ْﻦ اﻟﻮُﻗ‬ ِ ‫َﻄﻠُﻮﺑ‬ ْ ‫ْاﻟﻤ‬
ِ ‫ُﺮ َﯾﻌ‬
‫ْﻈ ُﻢ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ ِﺣ ْﻔ ُﻈ ُﻪ‬
ُ ‫ َأ ْي َﯾﻌ‬، ‫ُﺮ‬ ْ ‫َﺎت ( ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ َﻓ َﻼ ﯾ‬
ُ ‫َﻜﺒ‬ ِ ‫ْﺾ َأ ْﻫ ِﻞ ْاﻟ ِﻌَﻨﺎﯾ‬ َ ‫ﺼ ٍﺮ ِﻓﻲ ْاﻟ ِﻔ ْﻘ ِﻪ ) ﱠإﻻ َﺑﻌ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ْ ‫ﯿﻦ ِﻓﻲ ِﺣ ْﻔ ِﻆ ﻣ‬ َ ‫اﻏِﺒ‬ ‫َﺼ ِﺮ ( َأ ْي ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ‬ ْ ‫َأ ْﻫ ِﻞ ْاﻟﻌ‬
( dan dianya ) artinya muharrar (itu banyak faedah, itu penting pada mentahqiq mazhab ),
artinya perkara yang berpendapat kepadanya perkara oleh imam syafi’e dan oleh para
sahabatnya dari segala hukum pada segala persoalan, hal keadaan # mazhab dengan
makna pendapat imam syafi’i # itu majaz dari tempat berjalan ( itu yang dipedomani bagi
mufti dan lainnya mufti dari semua orang yang gemar ) artinya pemiliknya kegemaran, dan
dianya ‫َﺎت‬ ِ ‫اﻟﺮ َﻏﺒ‬‫ ﱠ‬dengan fathah ‫ غ‬itu jamak dari ‫ َر ْﻏَﺒ ٍﺔ‬dengan sukunnya ‫ ( غ‬dan sungguh
melazimi oleh musannif nya muharrar, semoga merahmati akannya musannif oleh allah,
akan bahwa mengnash ia musannif ) pada segala persoalan khilaf ( atas perkara yang telah
mentasheh akannya khilaf oleh kebanyakan ashab ) padanya segala persoalan ( dan
menunai ia musannif ) # ‫ َوﻓﱠﻰ‬dibaca # dengan takhfif atau tasydit ( dengan perkara yang
melazimi ia musannif akannya perkara ) sekira perkara yang nyata ia perkara atasnya
musannif, maka tidak berlawanan pada demikian # perkara yang imam rafi’i lazimi # oleh
istidrak nya imam nawawi atasnya imam rafi’i akan pentashehan pada beberapa tempat
yang selagi akan datang ( dan dianya ) artinya perkara yang melazim ia musannif akannya (
itu dari yang penting, bahkan ) dianya perkara ( itu terlebih penting dari segala perkara yang
di tuntutkan ) bagi penuntut ilmu fiqah dari berpijak diatas pendapat yang ditashehkan dari
khilaf pada segala persoalannya fiqah ( tetapi pada bentuk nya ) artinya al-muharrar ( itu
besar dari bahwa lemah lah menghafalnya oleh kebanyakan ahli masa ) artinya orang yang
gemar pada menghafal mukhtasar dalam ilmu fiqah ( kecuali sebahagian ahli yang cerdik )
dari mereka itu ahli masa, maka tidak besar ia menghafal, artinya tidak besar atasnya orang
yang cerdik oleh menghafalnya mukhtasar. @ istidrak adalah berbeda pendapat yang
ditarjeh imam nawawi terhadap pendapat yang dinash imam rafi'e berdasarkan tasheh
kebanyakan ashab, ini tidak menjadi asumsi bahwa imam rafi'e dan ashab keliru, tetapi
perbedaan ini hanya atas dasar sejumlah dalil yang diperdapati oleh mereka ketika
mentarjeh @.
( ‫ﺻﺎ ِد ٌق ِﺑﻤَﺎ َو َﻗ َﻊ‬ َ ‫ﺼ ِﻒ َﺣ ْﺠ ِﻤ ِﻪ ( ُﻫ َﻮ‬ ْ ‫ﺎﺻ ِﺪ ِه ) ِﻓﻲ َﻧ ْﺤ ِﻮ ِﻧ‬ ِ ‫ﻮت َﺷ ْﻲ ٌء ِﻣ ْﻦ َﻣ َﻘ‬ َ ُ‫ﺎر ُه ( ِﺑَﺄ ْن َﻻ ﯾَﻔ‬ َ‫ﺼ‬ َ ‫اﺧِﺘ‬ْ ) ‫ُﻬ ﱠﻤ ِﺔ‬ ْ ‫اﻟﺮ ْأي ِﻓﻲ اﻷُْﻣ‬ ْ َ َ
ِ ‫ُﻮر اﻟﻤ‬ِ ِ ‫ﻓ َﺮأﯾْﺖ ( ِﻣﻦ ﱠ‬
‫َﺼ ُﺤﻮﺑًﺎ‬ ْ ‫َﻊ ﻣَﺎ ( َأ ْي ﻣ‬ َ ‫ﺼ ٍﺮ ) ﻣ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ ْ ‫َﺮ َﻏ ُﺐ ِﻓﻲ ِﺣ ْﻔ ِﻆ ﻣ‬ ْ ‫َﻦ ﯾ‬ ْ ‫ﺼ ِﺮ ِﻟ ُﻜ ﱢﻞ ﻣ‬ ْ ‫ُﻞ ِﺣ ْﻔ ُﻈ ُﻪ ( َأ ْي ْاﻟﻤ‬
َ ‫ُﺨَﺘ‬ َ ‫َﺴﻬ‬ْ ‫ﯿﺮ ) ِﻟﯿ‬ ٍ ‫َﺴ‬ِ ‫ﺼ ِﻒ ِﺑﯿ‬ ْ ‫اﻟﺰﯾَﺎ َد ِة َﻋَﻠﻰ اﻟﻨﱢ‬ ‫ِﻓﻲ ْاﻟ َﺨﺎرج ِﻣ ْﻦ ﱢ‬
ِِ
‫ات‬ِ ‫ُﺴَﺘ َﺠﺎ َد‬ ْ
ْ ‫ﺲ اﻟﻤ‬ ‫ﺋ‬
ِ ‫ﺎ‬ َ‫ﯿﻞ ) ِﻣ ْﻦ اﻟﻨﱠ‬
‫ﻔ‬ َ ‫ﺻِﻠ ِﻪ َﻛﻤَﺎ ِﻗ‬ ْ َ
‫أ‬ ‫َﺎع‬ ‫ﺑ‬ ‫ر‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ﺔ‬ِ ‫ﺛ‬ ْ َ
َ‫ َوﺑ َﺬِﻟ َﻚ َﻗ ُﺮ َب ِﻣ ْﻦ َﺛ َﻼ‬. ‫َﺎﻟﻰ ( ِﻓﻲ أﺛَﻨﺎِﺋ ِﻪ‬ ُ‫ﱠ‬
َ ‫ﺎء اﷲ َﺗﻌ‬ َ ‫ﺷ‬َ ْ
‫إن‬ ‫ﻪ‬
ِ ‫ﯿ‬
ْ َ ‫ﺿ ﱡﻤ ُﻪ‬
‫إﻟ‬ ُ َ
‫أ‬ ) ‫َﺎ‬
‫ﻤ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ُ ‫ﺼ‬َ ْ ‫َذِﻟ َﻚ ْاﻟﻤ‬
‫ُﺨَﺘ‬
ِ ِ ِ ِ
‫ﺎت‬ِ ‫ُﺴَﺘ ْﺤ َﺴَﻨ‬ ْ ‫( َأ ْي ْاﻟﻤ‬
( maka aku berpendapat ) # lafadh ‫ َرَأﯾْﺖ‬diambil # dari lafadh ‫اﻟﺮ ْأ ِي‬ ‫ ﱠ‬, pada segala perkara
penting ( akan meringkasnya muharrar ) dengan bahwa tiada luputlah sesuatu dari pada
segala maksudnya muharrar ( pada seumpama # kadar # setengah bentuknya muharrar )
dianya ‫ﺼ ِﻒ‬ ْ ‫ َﻧ ْﺤ ِﻮ ِﻧ‬terbenar dengan perkara yang terjadi ia perkara pada kenyataan, dari pada
lebih atas setengah, dengan kadar sedikit ( supaya mudah lah menghafalnya ) artinya
mukhtasar, bagi setiap orang yang gemar ia orang pada menghafal mukhtasar ( beserta
perkara ) artinya hal keadaan menyertai demikian mukhtasar dengan perkara ( yang aku
campur akanya perkara kepadanya mukhtasar, jika mengkehendaki oleh allah ta’ala ) pada
pertengahan nya mukthasar, dan dengan demikian yang dicampur, hampir ia mukhtasar dari
pada bentuk asalnya mukhtasar, seperti perkara yang dikatakan orang ( dari ‫ات‬ ْ ‫ﺲ ْاﻟﻤ‬
ِ ‫ُﺴَﺘ َﺠﺎ َد‬ َ‫ﱠ‬
ِ ‫) اﻟﻨﻔﺎِﺋ‬
artinya yang dianggap sangat bagus.
َ ‫ْﺴ‬ ُ ‫ﺎء ِﺑ ِﺬ ْﻛ ِﺮ َﻫﺎ ِﻓﻲ ْاﻟ َﻤﺒ‬ ْ ‫ﺎت‬
ً ‫اﻛِﺘ َﻔ‬ ٌ ‫ﺎت ( َأ ْي َﻣ ْﺘ ُﺮو َﻛ‬ ٌ ‫َﺤ ُﺬو َﻓ‬ َ ْ ‫َﺴﺎِﺋﻞ ( ﺑَﺄ ْن ﺗُ ْﺬ َﻛ َﺮ ِﻓﯿﻬَﺎ ) ِﻫ َﻲ ِﻣ ْﻦ‬ ْ ُ َ ْ‫ْ ﱠ‬
( ‫ﺎت‬ ِ ‫ﻮﻃ‬ ْ ‫ﺻ ِﻞ ﻣ‬ ْ ‫اﻷ‬ ِ ِ َ ‫ْﺾ اﻟﻤ‬ ِ ‫ِﻣﻨﻬَﺎ اﻟﺘﻨِﺒﯿ ُﻪ َﻋﻠﻰ ﻗﯿُﻮ ٍد ِﻓﻲ َﺑﻌ‬
ْ ْ ْ ْ ْ ْ َ َ ْ َ
َ ‫ﺿﻌًﺎ ) ذ َﻛ َﺮ َﻫﺎ ِﻓﻲ اﻟﻤ‬ ِ ‫ﯿﺮ ٌة ( َﻧ ْﺤ ُﻮ َﺧﻤ‬ َ ‫) َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ﻣ‬
) ‫ُﺼ ﱠﺤ ًﺤﺎ‬ َ ‫ﺎر ِﻓﻲ اﻟﻤَﺬ َﻫ ِﺐ ( اﻵِﺗﻲ ِذﻛ ُﺮ ُه ِﻓﯿﻬَﺎ ﻣ‬ ِ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َﻋﻠﻰ ِﺧﻼ ِف اﻟﻤُﺨَﺘ‬ ِ ‫َﻮ‬ْ ‫ﯿﻦ ﻣ‬ َ ‫ْﺴ‬ َ ‫َﺴ‬ِ ‫اﺿ ُﻊ ﯾ‬ِ ‫َﻮ‬
َ ً َ َ
َ ‫ َوﻟ ْﻮ َﻋﺒ‬، ‫ُﺮا ُد‬ ْ
َ ‫ﺎر ِﻓﯿﻬَﺎ ُﻫ َﻮ اﻟﻤ‬ ْ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ‫ﱠ‬ َ َ ‫َﻛﻤَﺎ َﺳَﺘ َﺮ‬
َ ‫ﱠﺮ ِﺑ ِﻪ أوﱠﻻ ﻛ‬
‫ﺎن‬ ِ ‫ﺎت ( ﻓ ِﺬﻛ ُﺮ اﻟﻤُﺨَﺘ‬ ٍ ‫اﺿ َﺤ‬ ِ ‫ار ِك ) َو‬ ِ ‫ُﺨﺎﻟﻔِﺘﻬَﺎ ﻟ ُﻪ َﻧﻈ ًﺮا ِﻟﻠ َﻤ َﺪ‬ َ ‫ﺎء اﷲ َﺗﻌَﺎﻟﻰ ( ِﻓﻲ ﻣ‬ َ ‫إن ﺷ‬ ْ ‫اﻫﺎ‬
‫َﺣ َﺴًﻨﺎ‬
( sebahagian dari padanya nafaisul musstajadat itu beberapa kaid pada sebahagian
persoalan ) dengan bahwa disebutkan akan beberapa kaid padanya sebahagian persoalan (
dianya beberapa kaid dari asal # muharrar # itu yang dibuangkan ) artinya ditinggalkan,
karena dipadai dengan menyebutnya beberapa kaid dalam sejumlah kitab yang luas
pembahasannya ( dan sebahagian dari padanya nafaisul musstajadat itu beberapa tempat
yang sedikit ) sekitar 50 tempat ( yang menyebut ia musannif # imam rafi’i # akannya
sebahagian persoalan didalam kitab muharrar atas kebalikan pendapat terpilih di dalam
mazhab ) # beberapa tempat # yang selagi datanglah menyebutnya khilaf mukhtar padanya
beberapa tempat, hal keadaannya khilaf mukhtar itu yang ditashehkan ( seperti perkara
yang selagi akan kamu ketahui akannya perkara, jika allah taa’la mengkehendaki ) pada
berlawanannya sebahagian persoalan, baginya musannif # iman nawawi # karena
memperhatikan kepada sejumlah dalil ( akan yang sangat jelas ianya persoalan ) maka
menyebut pendapat mukhtar padanya sebahagian persoalan itu yang dimaksudkan, dan jika
ْ ْ
mengibarat ia musannif dengannya lafadh ‫ﺎر‬ ِ ‫ اﻟﻤُﺨَﺘ‬pada permulaannya ,sungguh ada ia nya
ibarat itu lebih bagus.
‫ُﻮﻫﻤًﺎ ( َأ ْي ﻣُﻮ ِﻗﻌًﺎ ِﻓﻲ ْاﻟ َﻮ ْﻫﻢ َأ ْي ﱢ‬ ْ ‫ْﺮ ﻣ‬
( ( ‫اب‬ ِ ‫اﻟﺼ َﻮ‬ ‫اﻟﺬ ْﻫ َﻦ ) ِﺧ َﻼ َف ﱠ‬ ِ ِ ‫َﺎل ) َأ ْو ﻣ‬ ِ ‫ﻮف ِاﻻ ْﺳِﺘ ْﻌﻤ‬ ِ ُ‫َﺄﻟ‬ َ ‫ﺎﻇ ِﻪ َﻏ ِﺮﯾﺒًﺎ ( َأ ْي َﻏﯿ‬ ِ ‫ﺎن ِﻣ ْﻦ َأ ْﻟ َﻔ‬
َ ‫ال ﻣَﺎ َﻛ‬ ُ ‫َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ إ ْﺑ َﺪ‬
ْ
‫ال َﻋَﻠﻰ ْاﻟﻤَﺄِﺗ ﱢﻲ‬ َ ‫ َوَأ ْد َﺧ َﻞ ْاﻟﺒ‬، ‫ُﺮا ِد‬ َ ‫اء ْاﻟﻤ‬
ْ َْ
ِ ‫اﻹ ْﺑ َﺪ‬
ِ ‫َﺎء َﺑ ْﻌ َﺪ ﻟﻔ ِﻆ‬ ِ ‫ات ِﻓﻲ َأ َد‬ ٍ ‫ﺎﻫ َﺮ‬ِ ‫ﱠﺎت ( َأ ْي َﻇ‬ ٍ ‫ات َﺟِﻠﯿ‬ ٍ ‫َﺎر‬ َ ‫ﺼ َﺮ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ِﺑ ِﻌﺒ‬ َ ‫ﺿ َﺢ َوَأ ْﺧ‬ َ ‫َﺎن َﺑ َﺪ َل َذِﻟ َﻚ ) ِﺑَﺄ ْو‬ُ ‫اﻹ ْﺗﯿ‬ْ َ
ِ ‫أ ْي‬
ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ
ِ ‫وف ﻟ َﻐﺔ ِﻣ ْﻦ إ ْد َﺧﺎِﻟﻬَﺎ َﻋﻠﻰ اﻟ َﻤ ْﺘ ُﺮ‬ ً ُ ْ
ُ ‫ﺎن ِﺧ َﻼ َف اﻟ َﻤﻌ‬ َ ‫ُﺮ ِﻓ ﱢﻲ َوِإ ْن َﻛ‬ ْ ً
‫ أ ْي أ َﺧﺬت اﻟ َﺠﯿﱢ َﺪ‬، ‫يء‬ ‫ أ ْﺑ َﺪﻟﺖ اﻟ َﺠﯿﱢ َﺪ ِﺑ ﱠ‬: ‫وك َﻧ ْﺤ َﻮ‬
ِ ‫ﺎﻟﺮ ِد‬ ِ ‫ْﺮ‬ ْ ‫َﺎل اﻟﻌ‬ ِ ‫ُﻮا َﻓ َﻘﺔ ِﻟ ِﻼ ْﺳِﺘ ْﻌﻤ‬
َ ‫ِﺑ ِﻪ ﻣ‬
‫يء‬
ِ ‫اﻟﺮ ِد‬ َ
‫ َﺑ ْﺪل ﱠ‬.
( dan sebahagian dari padanya nafaisul musstajadat itu mengganti perkara yang ada ia
perkara dari pada sejumlah lafadhnya muharrar itu gharib ) artinya # lafadh gharib adalah
lafadh # yang tidak sering digunakan ( atau itu yang menimbulkan waham ) artinya #
sejumlah lafadh # yang menjatuhkan pemahaman kedalam waham artinya pikiran ( akan
kebalikan benar ) artinya memperdatang akan sebagai pengganti demikian ( dengan #
lafadh # yang terlebih jelas dan terlebih ringkas dari padanya # lafadh gharib dan yang
mewaham #, dengan sejumlah ibarat yang terang ) artinya yang dhahir ia ibarat pada
menunaikan maksud, dan meletak ia musannif # imam nawawi # akan huruf ‫ َب‬setelah
lafadh ‫ال‬ ِ ‫اﻹ ْﺑ َﺪ‬ ْ
ِ atas # maksud # yang didatangkan karena mengikuti pemakaian ahli uruf,
sekalipun ada ia meletakkan itu kebalikan dari yang terbiasa pada lughat, dari pada
meletakkan huruf ‫ َب‬atas # maksud # yang ditinggalkan, seperti ‫يء‬ ‫ َأ ْﺑ َﺪ ْﻟﺖ ْاﻟ َﺠﯿﱢ َﺪ ِﺑ ﱠ‬artinya aku
ِ ‫ﺎﻟﺮ ِد‬
mengambil akan yang baik akan sebagai pengganti yang buruk.@ pemakaian ‫ َب‬huruf jar,
secara lugath disertaikan dengan sesuatu yang ditinggalkan, tidak disertaikan huruf ‫َب‬
dengan sesuatu yang diambil, sedangkan pemakaian u’rufi, huruf ‫ َب‬disertaikan dengan
sesuatu yang akan di ambil, contoh ‫يء‬ ‫ َأ ْﺑ َﺪ ْﻟﺖ ْاﻟ َﺠﯿﱢ َﺪ ِﺑ ﱠ‬, menurut pemakaian lugaht artinya aku
ِ ‫ﺎﻟﺮ ِد‬
mengganti akan yang baik dengan meninggalkan yang buruk, sedangkan menurut u’rufi
artinya aku mengganti akan yang baik dengan mengambil yang buruk @
( ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر‬ َ ‫ﯿﻊ ْاﻟ َﺤ َﺎﻻ ِت ( ِﺑ ِﺨ َﻼ ِف ْاﻟﻤ‬ ِ ‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ ) ِﻓﻲ َﺟ ِﻤ‬ َ ‫ﺿﻌ ًْﻔﺎ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ‬ َ ‫َﺮاِﺗ ِﺐ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف ( ﻗُ ﱠﻮ ًة َو‬ َ ‫ﺺ َوﻣ‬ ‫ْﻦ َواﻟﻨﱠ ﱢ‬ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫ْﻦ َواﻟﻄ ِﺮﯾﻘﯿ‬
ْ ‫َﺎن ْاﻟ َﻘ ْﻮَﻟﯿ‬
ِ ‫ْﻦ َواﻟ َﻮ ْﺟ َﻬﯿ‬ ِ ُ ‫َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ َﺑﯿ‬
‫َﺮ‬ ْ َ ْ َ ْ
َ ‫ﱢﻦ َﻧ ْﺤ َﻮ اﻷ‬ ُ ‫ﺎر ًة َﻻ ﯾَُﺒﯿ‬ َ ‫ َوَﺗ‬، ‫ْﻦ‬ ْ ْ َ َ َ ْ َ
َ ‫ﱢﻦ َﻧ ْﺤ َﻮ أ‬ُ ‫ﺎر ًة ﯾَُﺒﯿ‬
َ ‫َﻓَﺘ‬
ِ ‫ﺻ ﱢﺢ َواﻷﻇﻬ‬ ِ ‫َﺮ اﻟ َﻮ ْﺟ َﻬﯿ‬ ِ ‫ْﻦ َوأﻇﻬ‬ ِ ‫ﺻ ﱢﺢ اﻟﻘ ْﻮﻟﯿ‬
( dan sebahagian dari padanya nafaisul musstajadat itu menjelaskan segala ‫ ﻗﻮل‬dan ‫ وﺟﻪ‬dan
‫ ﻃﺮﯾﻖ‬dan ‫ ﻧﺺ‬dan martabat khilaf ) nisbah kuat dan lemah pada sejumlah persoalan ( pada
segala tempat ) dengan kebalikan muharrar, maka suatu ketika menjelaskan ia muharrar
akan seumpama ‫ْﻦ‬ َ َ ْ َ ‫ َأ‬dan ‫َﺮ ْاﻟ َﻮ ْﺟ َﻬﯿْﻦ‬ ُ ‫ َأ ْﻇﻬ‬dan suatu ketika yang lain tidak menjelaskan ia
ِ ‫ﺻ ﱡﺢ اﻟﻘ ْﻮﻟﯿ‬ ِ
muharrar akan seumpama‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬َ ْ dan ‫َﺮ‬ ُ ‫اﻷ ْﻇﻬ‬ َ ْ . @ dalam muharrar, pendapat kuat terkadang
tidak ditandai dan juga tidak diperdapati istilah baku untuk menandai pendapat kuat dari
khilaf ‫ ﻗﻮل‬atau khilaf ‫@ وﺟﻪ‬
( ‫ف ( ِﻟﻘُ ﱠﻮ ِة ُﻣ ْﺪ َر ِﻛ ِﻪ ) ﻗُ ْﻠﺖ‬ ُ ‫ﺿ َﻲ اﷲﱠُ َﻋ ْﻨ ُﻪ ) َﻓﺈ ْن َﻗﻮ َي ْاﻟ ِﺨ َﻼ‬ ‫ال ( ِﻟ ﱠ‬ َ ْ َ ‫َﺸﻬُﻮر َﻓ ِﻤ ْﻦ ْاﻟ َﻘ ْﻮَﻟﯿ‬ ْ ‫اﻷ ْﻇﻬَﺮ َأ ْو ْاﻟﻤ‬ َ ْ ‫ﻮل ِﻓﻲ‬ ُ ُ‫ْﺚ َأﻗ‬
ِ ِ ِ ‫ﻠﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر‬ ِ ‫ْﻦ أ ْو اﻷ ْﻗ َﻮ‬ ِ ِ ِ
ُ ‫َﻓ َﺤﯿ‬
‫ْﻒ ُﻣ ْﺪ َر ِﻛ ِﻪ‬ ِ ‫ﻀﻌ‬ ْ ْ
َ ‫ُﻮر ( اﻟﻤُﺸ ِﻌ ُﺮ ِﺑ َﻐ َﺮاَﺑ ِﺔ ُﻣ َﻘ ِﺎﺑِﻠ ِﻪ ِﻟ‬ ْ ْ ‫ﱠ‬
ُ ‫ُﻮر ُﻣ َﻘ ِﺎﺑِﻠ ِﻪ ) َوِإﻻ َﻓﺎﻟﻤَﺸﻬ‬ ُ ْ ْ ْ َ ْ
ِ ‫َﺮ ( اﻟﻤُﺸ ِﻌ ُﺮ ِﺑﻈﻬ‬ ُ ‫ اﻷﻇﻬ‬.
( maka sekira tempat aku berkata ‫َﺮ‬ ْ َ ْ ْ ْ
ِ ‫ ِﻓﻲ اﻷﻇﻬ‬atau ‫ُﻮر‬ ِ ‫ ِﻓﻲ اﻟﻤَﺸﻬ‬,niscaya maka itu dari pada dua
buah ‫ ﻗﻮل‬atau banyak ‫ ) ﻗﻮل‬bagi imam syafi’i, semoga merahmati oleh allah dari padanya
imam syafi’i ( maka jika kuatlah khilaf ) karena kuat dalilnya khilaf ( niscaya aku berkata
ُ ‫اﻷ ْﻇﻬ‬
‫َﺮ‬ َ ْ ) yang memberitahu ia ‫َﺮ‬ ُ ‫اﻷ ْﻇﻬ‬ َ ْ dengan dhahir kedudukan muqabilnya ( dan jika tidak kuat
khilaf, maka niscaya # aku berkata # ‫ُﻮر‬ ُ ‫َﺸﻬ‬ ْ yang memberitahu ia ‫ُﻮر‬
ْ ‫)اﻟﻤ‬ ُ ‫َﺸﻬ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬dengan lemah
kedudukan muqabilnya, karena lemah kedudukan dalilnya khilaf. @ jika diperdapati khilaf
pada pendapat yang diistilahkan ‫ ﻗﻮل‬maka ‫ ﻗﻮل‬yang kuat diantaranya ditandai dengan istilah
ُ ‫اﻷ ْﻇﻬ‬
‫َﺮ‬ َ ْ atau ‫ُﻮر‬ ُ ‫َﺸﻬ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬, namun istilah keduanya berbeda kedudukan pada pemakaiannya, jika
kedudukan khilaf diantara ‫ ﻗﻮل‬sangat kuat, maka ‫ ﻗﻮل‬yang sangat kuat ditandai dengan istilah
ُ ‫اﻷ ْﻇﻬ‬
‫َﺮ‬ َ ْ dan jika kedudukan khilaf diantara ‫ ﻗﻮل‬tidak kuat, maka ‫ ﻗﻮل‬yang kuat diantaranya
ditandai dengan istilah ‫ُﻮر‬ ُ ‫َﺸﻬ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬, kuat dan tidak kuat nya khilaf ditinjau dari segi kedudukan
dalil setiap pendapat yang berkhilaf @
( ‫ﺿ َﻲ اﷲﱠُ َﻋ ْﻨ ُﻪ ) َﻓِﺈ ْن َﻗ ِﻮ َي‬ ِ ‫اﻟﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر‬‫َﺴَﺘ ْﺨﺮ ُﺟﻮَﻧﻬَﺎ ِﻣ ْﻦ َﻛ َﻼم ﱠ‬ َ ْ ‫اﻷ ْو ُﺟ ِﻪ ( ِﻟ‬
َ ْ ‫ﯿﺢ َﻓ ِﻤ ْﻦ ْاﻟ َﻮ ْﺟ َﻬﯿْﻦ َأ ْو‬ ‫ﺻ ﱡﺢ َأ ْو ﱠ‬ َ ْ ‫ﻮل‬ ُ ُ‫ْﺚ َأﻗ‬
ُ ‫َو َﺣﯿ‬
ِ ِ ْ ‫ﺎب ﯾ‬ ِ ‫ﺻ َﺤ‬ ْ‫ﻸ‬ ِ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ َ ‫اﻷ‬
‫ﯿﺢ ِﻣ ْﻨ ُﻪ‬ َ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬‫ َﻓِﺈ ﱠن ﱠ‬، ‫ﺎل‬ َ ‫ﺿ َﻲ اﷲﱠُ َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻛﻤَﺎ َﻗ‬ ِ ‫اﻟﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر‬ ‫َﻊ ْاﻹﻣَﺎم ﱠ‬ ‫اﻷ ْﻗ َﻮ ِ َ َ ﱡ‬َ ْ ‫ﱢﺮ ﺑ َﺬِﻟ َﻚ ِﻓﻲ‬ َ ُ ‫ﺎﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ﺻ ﱡﺢ َوِإ ﱠﻻ َﻓ ﱠ‬ َ ْ ‫ف ﻗُ ْﻠﺖ‬ ُ ‫ْاﻟ ِﺨ َﻼ‬
ِ ِ َ ‫ال ﺗﺄدﺑًﺎ ﻣ‬ ِ ْ ‫ﯿﺢ ( َوﻟ ْﻢ ﯾُ َﻌﺒ‬ َ ‫اﻷ‬
ْ‫ ﻣ‬.
‫ُﺸ ِﻌ ٌﺮ ِﺑ َﻔ َﺴﺎ ِد ُﻣ َﻘ ِﺎﺑِﻠ ِﻪ‬
( dan sekira tempat aku berkata ‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬َ ْ atau ‫ﯿﺢ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ﱠ‬, niscaya maka itu dari pada dua ‫ وﺟﻪ‬atau
beberapa ‫ ) وﺟﻪ‬bagi para ashabi # sejumlah murid imam syafi’i # yang mengeluarkan #
pemahaman # mereka itu akannya sejumlah pendapat yang khilaf, dari sumber perkataan
imam syafi’i, semoga merahmati oleh allah dari padanya imam syafi’i ( maka jika kuatlah
khilaf, niscaya aku berkata ‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬َ ْ dan jika tidak kuat khilaf, maka niscaya # aku berkata #
‫ﯿﺢ‬
ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ) ﱠ‬dan tiada mengibarat ia musannif # imam nawawi # dengan demikian ‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬ َ ْ atau
‫ﯿﺢ‬
ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ﱠ‬pada kedudukan khilaf sejumah ‫ ﻗﻮل‬karena memelihara adab dengan imam syafi’i,
semoga merahmati oleh allah dari padanya imam syafi’i, seperti perkara yang telah berkata
ia musannif # imam nawawi # “ maka bahwa sungguh ‫ﯿﺢ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬‫ ﱠ‬dari padanya khilaf itu
memberitahu ia nya ‫ﯿﺢ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ﱠ‬dengan fased kedudukan muqabilnya ”. @ jika diperdapati khilaf
pada perdapat yang diistilahkan ‫ وﺟﻪ‬maka pendapat yang kuat diantaranya, ditandai dengan
istilah ‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬َ ْ atau ‫ﯿﺢ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ﱠ‬, namun istilah keduanya berbeda kedudukan pemakaiannya, jika
kedudukan khilaf diantara ‫ وﺟﻪ‬sangat kuat, maka ‫ وﺟﻪ‬yang sangat kuat ditandai dengan
istilah ‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬َ ْ dan jika kedudukan khilaf diantara ‫ وﺟﻪ‬tidak kuat, maka ‫ وﺟﻪ‬yang kuat
diantaranya ditandai dengan istilah ‫ﯿﺢ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ﱠ‬dan muqabilnya dianggap pendapat fased, kuat
dan tidak kuat nya khilaf ditinjau dari segi kedudukan dalil setiap pendapat yang berkhilaf @.
َ َ َ ْ ‫ْﻀ ُﻬ ْﻢ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ‬ ْ ‫َﺬ َﻫ ِﺐ َﻛَﺄ ْن ﯾ‬ ْ ‫ﺻ َﺤﺎب ِﻓﻲ ِﺣ َﻜﺎَﯾ ِﺔ ْاﻟﻤ‬ َ ْ ُ ‫اﺧِﺘ َﻼ‬ ْ ‫اﻟﻄ ُﺮق ( َو ِﻫ َﻲ‬ ‫اﻟﻄﺮﯾ َﻘﯿْﻦ َأ ْو ﱡ‬ ‫ﱠ‬ َ ْ ْ ُ َُ ُ
( ‫ْﻦ‬ ِ ‫َﺴَﺌﻠ ِﺔ ﻗ ْﻮﻟﯿ‬ ُ ‫َﺤ ِﻜ َﻲ َﺑﻌ‬ ِ ْ ‫ف اﻷ‬ ِ ِ ِ ‫َو َﺣﯿْﺚ أﻗﻮل اﻟﻤَﺬ َﻫ ُﺐ ﻓ ِﻤ ْﻦ‬
‫ﯾﻖ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف‬ َ
ِ ‫ُﻮا ِﻓ ِﻖ ﻟﻬَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻃ ِﺮ‬
َ َ ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ َأ ْو ْاﻟﻤ‬
ِ
ُ ‫َﺬ َﻫﺐ إﻣﱠﺎ َﻃﺮ‬
ِ
ْ ْ
ِ ‫ﱠﺮ َﻋ ْﻨ ُﻪ ِﺑﺎﻟﻤ‬ َ ‫اﺟ ُﺢ اﻟﱠ ِﺬي َﻋﺒ‬ ‫ْﻀ ُﻬ ْﻢ ِﺑَﺄ َﺣ ِﺪ ِﻫﻤَﺎ ﺛُ ﱠﻢ ﱠ‬
ِ ‫اﻟﺮ‬ ُ ‫ َوﯾ َْﻘ َﻄ َﻊ َﺑﻌ‬، ‫َﻦ َﺗ َﻘ ﱠﺪ َم‬ْ ‫ْﻦ ِﻟﻤ‬ َ
ِ ‫أ ْو َو ْﺟ َﻬﯿ‬
ٌ ُ‫اﻷ ْﻏَﻠ ُﺐ َﻣ ْﻤﻨ‬
‫ﻮع‬ َ ْ ‫ﱠل َوَأﻧﱠ ُﻪ‬ ُ ‫اﻷو‬ َ ْ ‫ُﺮا َد ُه‬
َ ‫ﯿﻞ ِﻣ ْﻦ َأ ﱠن ﻣ‬ َ ‫ َوﻣَﺎ ِﻗ‬، ‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ‬ َ ‫َﺮ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ‬ ُ ‫َﻈﻬ‬ ْ ‫ُﺨﺎِﻟ ِﻒ َﻟﻬَﺎ َﻛﻤَﺎ َﺳﯿ‬ َ ‫َأ ْو ْاﻟﻤ‬
( dan sekira tempat aku berkata ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬, niscaya maka dari pada dua ‫ ﻃﺮﯾﻖ‬atau beberapa
‫ ) ﻃﺮﯾﻖ‬dan dianya dua atau beberapa ‫ ﻃﺮﯾﻖ‬itu perbedaan sejumlah ashabi pada
memberitakan ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬, seperti bahwa menghikayah oleh sebahagian ashabi pada satu
masalah akan dua ‫ ﻗﻮل‬atau dua ‫ وﺟﻪ‬bagi orang yang terdahulu, dan mengqata’ # meyakini
hanya itu saja # oleh sebahagian ashabi yang lain dengan salah satu dari dua ‫ ﻗﻮل‬atau ‫ وﺟﻪ‬,
kemudian pendapat yang kuat yang mengibarat ia musannif dari padanya pendapat dengan
istilah ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬itu adakalanya ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬atau ‫ﯾﻖ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬yang sesuai baginya ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬dari pada
ِ ِ ِ ِ ِ
bahagian ‫ﯾﻖ اﻟ ِﺨ َﻼ ِف‬ ْ ‫ﺮ‬ َ
‫ﻃ‬ atau # ُ
‫ﯾﻖ‬ ‫ﺮ‬ َ
‫ﻃ‬ # yang berlawanan baginya ‫ﻊ‬ ْ
‫ﻄ‬ ‫ﻘ‬ ْ ُ َ
َ ‫ ﻃﺮﯾﻖ اﻟ‬, seperti perkara yang
ِ ِ ِ ِ ِ
selagi akan dhahir ia perkara pada sejumah persoalan, dan perkara yang dikatakan orang
dari pada bahwa “ maksudnya ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬itu yang pertama # ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬# dan bahwa nya ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫َﻃﺮ‬
ِ ِ ِ ِ
ْ ْ
itu yang kebiasanya # ‫ اﻟﻤَﺬ َﻫ ُﺐ‬#” itu pendapat yang ditolak. @ istilah ‫ ﻃﺮﯾﻖ‬adalah perbedaan
ashabi sa’at mengabarkan pendapat ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬, imam nawawi kemudian mentarjeh perbedaan
hikayah ashabi tersebut dengan menggunakan istilah ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬pada pendapat yang kuat dalam
mazhab syafi’i berdasarkan sejumlah dalil yang dhahir disisi imam nawawi, secara umum
ketika disebut ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬dapat difahami ada nya dua ‫ ﻃﺮﯾﻖ‬yaitu ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬dan ‫ َﻃﺮﯾﻖ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف‬,
ِ ِ ِ ِ
ْ ْ ُ َ
maksud ‫ ﻃ ِﺮﯾﻖ اﻟ َﻘﻄ ِﻊ‬adalah ashabi mengabarkan bahwa pada suatu persoalan hanya
diperdapati satu saja pendapat. ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄ ِﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬bisa saja diperdapati lebih dari satu dengan sebab
ِ
terdapat beberapa ashabi yang mengabarkannya. maksud ‫ﯾﻖ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف‬ َ
ِ ‫ ﻃ ِﺮ‬adalah ashabi
mengabarkan bahwa pada suatu persolan terdapat beberapa pendapat. pendapat yang
ditandai ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬bisa merupakan pendapat yang disebut ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬atau yang disebut ‫َﻃﺮﯾﻖ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف‬
ِ ِ ِ ِ
dan jika yang ditandai ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬adalah pendapat yang disebut ‫ َﻃﺮﯾﻖ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف‬maka terdapat istilah
ِ ِ
‫ ﻃﺮﯾﻖ اﻟﺨﻼف اﻟﻤﻮاﻓﻖ ﻟﻠﻄﺮﯾﻖ اﻟﻘﻄﻊ‬dan ‫ ﻃﺮﯾﻖ اﻟﺨﻼف اﻟﻤﺨﺎﻟﻒ ﻟﻠﻄﺮﯾﻖ اﻟﻘﻄﻊ‬, maksud ‫ﻃﺮﯾﻖ اﻟﺨﻼف اﻟﻤﻮاﻓﻖ ﻟﻠﻄﺮﯾﻖ‬
‫ اﻟﻘﻄﻊ‬adalah pendapat yang ditandai ‫َﺬ َﻫ ُﺐ‬ ْ ‫ ْاﻟﻤ‬sama isinya dengan ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄﻊ‬ ُ ‫ َﻃﺮ‬dan maksud ‫ﻃﺮﯾﻖ‬
ِ ِ
‫ اﻟﺨﻼف اﻟﻤﺨﺎﻟﻒ ﻟﻠﻄﺮﯾﻖ اﻟﻘﻄﻊ‬adalah pendapat yang ditandai ‫ اﻟﻤَﺬ َﻫ ُﺐ‬berbeda isinya dengan ‫ﯾﻖ ْاﻟ َﻘ ْﻄ ِﻊ‬ ْ ْ ُ ‫َﻃﺮ‬
ِ
@
( ‫ﯿﺮ‬ ِ ‫ﺺ ﻟ ُﻪ ِﻓﻲ َﻧ ِﻈ‬
َ ‫ُﺨ ﱠﺮ ٌج ( ِﻣ ْﻦ َﻧ ﱟ‬ َ ‫ﯿﻒ َأ ْو َﻗ ْﻮ ٌل ﻣ‬ٌ ‫ﺿ ِﻌ‬َ ‫ﺎك ( َأ ْي ُﻣ َﻘ ِﺎﺑﻠُ ُﻪ ) َو ْﺟ ٌﻪ‬ َ ‫ﻮن ُﻫَﻨ‬ ُ ‫َﻜ‬ ُ ‫اﻟﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲﱠُ َوﯾ‬ ‫ﺺ ﱠ‬ ‫ُﻮ َﻧ ﱡ‬ َ ‫ﺺ َﻓﻬ‬ ‫ﻮل اﻟﻨﱠ ﱡ‬ ُ ُ‫ْﺚ َأﻗ‬ ُ ‫َو َﺣﯿ‬
‫َﻞ ِﺑ ِﻪ‬ُ ‫َﺴَﺌَﻠ ِﺔ َﻻ ﯾُ ْﻌﻤ‬
ْ ‫ ْاﻟﻤ‬.
( dan sekira tempat aku berkata ‫ﺺ‬ ‫ اﻟﻨﱠ ﱡ‬niscaya maka dianya ‫ﺺ‬ ‫ اﻟﻨﱠ ﱡ‬itu nash imam syafi’i,
semoga merahmati akannya imam syafi’i oleh allah, dan adalah disana ) artinya yang
berlawanannya ( itu ‫ َو ْﺟ ٌﻪ‬yang lemah atau ‫ُﺨ ﱠﺮ ٌج‬ َ ‫ ) َﻗ ْﻮ ٌل ﻣ‬dari pada nash baginya imam syafi’i
pada kedudukan masalah yang tidak boleh diamalkan dengannya .@ ‫ﺺ‬ ‫ اﻟﻨﱠ ﱡ‬adalah pendapat
imam syafi’i yang hanya satu pada suatu persoalan, ‫ُﺨ ﱠﺮ ٌج‬ ٌ
َ ‫ َﻗ ْﻮل ﻣ‬adalah pendapat yang
difahami ashabi dari perkataan imam syafi’i ketika imam syafi’i menjawab dengan ‫ﺺ‬ ‫ اﻟﻨﱠ ﱡ‬yang
berbeda pada setiap persoalan dari dua persoalan yang berbeda, namun karena terdapat
sisi kesamaan dari dua persoalan tersebut dan tidak dhahir perbedaan diantara persoalan
keduanya dalam pemahaman para ashabi, maka ashabi menyebut bahwa pada setiap
persoalan terdapat dua pendapat imam syafi’i, kemudian pada sebahagian tempat diibarat
‫ ﺑﺎﻟﻨﻘﻞ‬dengan maksud ‫ﺺ‬ ‫ اﻟﻨﱠ ﱡ‬dan ‫ ﺑﺎﻟﺘﺨﺮﯾﺞ‬dengan maksud ‫ُﺨ ﱠﺮ ٌج‬ َ ‫@ َﻗ ْﻮ ٌل ﻣ‬
ْ ْ ُ‫ﱠ‬ ‫ َو ْاﻟ َﻘ ِﺪﯾ ُﻢ ﻣَﺎ َﻗ َﺎﻟ ُﻪ ﱠ‬. ( ‫ﻮل ْاﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ َﻓ ْﺎﻟ َﻘ ِﺪﯾ ُﻢ ِﺧ َﻼﻓُ ُﻪ َأ ْو ْاﻟ َﻘ ِﺪﯾ ُﻢ َأ ْو ِﻓﻲ َﻗ ْﻮ ٍل َﻗ ِﺪﯾﻢ َﻓ ْﺎﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ ِﺧ َﻼﻓُ ُﻪ‬
ُ ُ‫ْﺚ َأﻗ‬ ُ ‫َو َﺣﯿ‬
( ، ‫اق‬ ِ ‫ﺿ َﻲ اﷲ َﻋﻨ ُﻪ ِﺑﺎﻟ ِﻌ َﺮ‬ ِ ‫اﻟﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱡﻲ َر‬ ٍ
ْ
‫ﯾﻢ َﻛﻤَﺎ َﺳﯿَﺄِﺗﻲ‬ َ ْ َ ْ ْ ُ
َ ‫ َواﻟ َﻌﻤَﻞ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ ﱠإﻻ ِﻓﯿﻤَﺎ ﯾَُﻨﺒﱢ ُﻪ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ َﻛﺎ ْﻣِﺘ َﺪا ِد َو ْﻗ ِﺖ اﻟ َﻤ ْﻐﺮ ِب َإﻟﻰ َﻣ ِﻐ ِ ﱠ‬، ‫ﺼ َﺮ‬ ْ ْ
ْ ‫ َواﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ ﻣَﺎ َﻗ َﺎﻟ ُﻪ ِﺑ ِﻤ‬.
ِ ‫َﺮ ِﻓﻲ اﻟﻘ ِﺪ‬ ِ ‫ﯿﺐ اﻟﺸﻔ ِﻖ اﻷ ْﺣﻤ‬ ِ
ْ
( dan sekira tempat aku berkata ‫ اﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ‬niscaya maka ‫ اﻟﻘ ِﺪﯾ ُﻢ‬itu kebalikannya atau # sekira َ ْ
tempat aqu berkata # ‫ ْاﻟ َﻘ ِﺪﯾ ُﻢ‬atau ‫ﯾﻢ‬ َ َ ُ ْ
ٍ ‫ ِﻓﻲ ﻗ ْﻮ ٍل ﻗ ِﺪ‬niscaya maka ‫ اﻟ َﺠ ِﺪﯾﺪ‬itu kebalikannya ) dan ‫ اﻟﻘ ِﺪﯾ ُﻢ‬itu
َْ
pendapat yang berkata akannya oleh imam syafi’i, semoga merahmati oleh allah dari
padanya, saat berada diwilayah iraq, dan ‫ ْاﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ‬itu pendapat yang berkata ia nya imam syafi’i
akannya saat berada diwilayah mesir, dan beramal itu atasnya ‫ ْاﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ‬kecuali pada perkara
yang memberi tahu ia musannif # imam nawawi # atasnya perkara, seperti berkepanjangan
waktu shalat magrib hingga terbenam syafa’k yang merah # mega lembayung # pada
pendapat ‫ﯾﻢ‬ َْ َْ
ِ ‫ اﻟﻘ ِﺪ‬seperti perkara yang selagi akan datang. @ ‫ﯾﻢ‬ ِ ‫ اﻟﻘ ِﺪ‬adalah pendapat yang
difatwa imam syafi’i semasa di iraq dan ‫ ْاﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ‬adalah pendapat yang difatwa imam syafi’i
semasa di mesir, istilah ini umumnya diperdapati pada fatwa imam syafi’i yang berlainan
ketika berada di iraq dan di mesir dan terkadang juga istilah ini diperdapati pada fatwa imam
syafi’i yang sama ketika berada diiraq dan dimesir ,penyebab imam syafi’i berlainan fatwa
adalah berdasarkan perbedaan sejumlah dalil yang ia diperdapati ketika mengeluarkan
fatwa @

( ‫ﱠﻦ ﻗُ ﱠﻮ ُة‬ ُ ‫اﺟ ُﺢ ِﺧ َﻼﻓُ ُﻪ ( َوَﯾَﺘَﺒﯿ‬ ‫ َو ِﻓﻲ َﻗ ْﻮ ٍل َﻛ َﺬا َﻓ ﱠ‬: ‫ﻮل‬ ُ ُ‫ْﺚ َأﻗ‬ ُ ‫ﺻ ﱡﺢ ِﺧ َﻼﻓُ ُﻪ َو َﺣﯿ‬ َ ْ ‫ﯿﺢ َأ ْو‬ ٌ ‫ﺿ ِﻌ‬ َ ‫ُﻮ َو ْﺟ ٌﻪ‬ َ ‫ َﻓﻬ‬، ‫ﯿﻞ َﻛ َﺬا‬ َ ‫ َو ِﻗ‬: ‫ﻮل‬ُ ُ‫ْﺚ َأﻗ‬ ُ ‫َو َﺣﯿ‬
ِ ‫ﺎﻟﺮ‬ َ ‫اﻷ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ َو ﱠ‬، ‫ﯿﻒ‬
‫ﺿﻌْﻔُ ُﻪ ِﻣ ْﻦ ُﻣ ْﺪ َر ِﻛ ِﻪ‬ َ ‫ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف َو‬
( dan sekira tempat aku berkata ‫ﯿﻞ َﻛ َﺬا‬ َ ‫ َو ِﻗ‬niscaya maka dianya ‫ﯿﻞ َﻛ َﺬا‬ َ ‫ َو ِﻗ‬itu pendapat ‫ َو ْﺟ ٌﻪ‬yang
lemah, dan ‫ﯿﺢ‬ ُ ‫اﻟﺼ ِﺤ‬ ‫ ﱠ‬atau ‫ﺻ ﱡﺢ‬ َ ‫اﻷ‬ْ
َ itu kebalikannya, dan sekira tempat aku berkata ‫َو ِﻓﻲ َﻗ ْﻮ ٍل َﻛ َﺬا‬
niscaya maka pendapat yang kuat itu kebalikannya) dan nyatalah kuat khilaf dan lemahnya
khilaf dari dalinya.
( ( ‫ُﻀ ﱡﻢ َإﻟ ْﯿ ِﻪ ) ِﻣ ْﻨﻬَﺎ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ ْ ‫ﺎب ( َأ ْي ْاﻟﻤ‬ ُ ‫ُﺨَﻠﻰ ْاﻟ ِﻜَﺘ‬ ْ ‫َﻈﺎﻧﱢﻬَﺎ ) َﯾ ْﻨَﺒ ِﻐﻲ َأ ْن َﻻ ﯾ‬ َ ‫ﺼﺮ ِﻓﻲ ﻣ‬ ْ ْ َ َ َ ُ ‫ﯿﺴ ٌﺔ َأ‬
َ ‫َﺴﺎِﺋ ُﻞ َﻧ ِﻔ‬َ ‫َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ﻣ‬
َ ‫ﺼ ُﺮ َوﻣَﺎ ﯾ‬ ِ َ ‫ﺿ ﱡﻤﻬَﺎ إﻟ ْﯿ ِﻪ ( أ ْي إﻟﻰ اﻟﻤُﺨَﺘ‬
‫ﯿﺖ ِﺑ ِﺨ َﻼ ِف ﻣَﺎ َﻗﺒَْﻠﻬَﺎ‬ ٌ ‫ُﺬر ِﻓﻲ زﯾَﺎ َدِﺗﻬَﺎ َﻓﺈﻧﱠﻬَﺎ َﻋﺎرﯾ‬ ْ ْ ً ‫إﻇﻬ‬ ْ ‫ َو َزا َد َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ‬، ‫اﻟﺸﺎ ِﻣﻞ َﻟ ُﻪ ﻣَﺎ َﺗ َﻘ ﱠﺪ َم‬
ِ ‫ﱠﺔ َﻋ ْﻦ اﻟﺘﱠ ْﻨ ِﻜ‬ ِ ِ ِ ِ ‫َﺎرا ِﻟﻠﻌ‬ ِ ‫ﺻ ِﻔﻬَﺎ ﱠ‬ ْ ‫ﺻ ﱠﺮ َح ِﺑ َﻮ‬ َ
( dan sebahagian dari padanya nafaisul musstajadat itu ‫ﯿﺴﺔ‬ ٌ ُ
َ ‫َﺴﺎِﺋﻞ َﻧ ِﻔ‬ َ ‫ ﻣ‬yang aku campur akannya
masalah kedalamnya ) artinya kedalam mukhtasar pada tempat yang dianggap perlunya
‫ﯿﺴ ٌﺔ‬َ ‫َﺴﺎِﺋ ُﻞ َﻧ ِﻔ‬ َ ‫ ( ﻣ‬yang seyogia oleh bahwa tiada sunyilah kitab ) artinya mukhtasar dan perkara
yang dicampurkan kedalamnya mukhtasar # nafaisul musstajadat # ( dari padanya ‫ﯿﺴ ٌﺔ‬ َ ‫َﺴﺎِﺋ ُﻞ َﻧ ِﻔ‬
َ‫ﻣ‬
) menyebut jelas ia musannif # imam nawawi # dengan sifatnya ‫ﯿﺴﺔ‬ ٌ ُ
َ ‫َﺴﺎِﺋﻞ َﻧ ِﻔ‬ َ ‫ ﻣ‬yang melengkapi
baginya sifat oleh perkara # nafaisul musstajadat # yang telah terdahulu ia perkara dan
melebih ia musannif atasnya perkara terdahulu karena mengdhahirkan bagi memohon ma’af
pada melebihkanya ‫ﯿﺴ ٌﺔ‬ َ ‫َﺴﺎِﺋ ُﻞ َﻧ ِﻔ‬
َ ‫ ﻣ‬, karena bahwa sungguhnya melebihkan ‫ﯿﺴ ٌﺔ‬ َ ‫َﺴﺎِﺋ ُﻞ َﻧ ِﻔ‬
َ ‫ ﻣ‬itu sunyi dari
pada mengkritik # imam rafi’i #, dengan kebalikan perkara # nafaisul musstajadat #
sebelumnya.
( ‫ َو َﻗ ْﺪ َزا َد‬، ‫ﯿﺢ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ‬ ِ ‫ﺼ ِﺤ‬ ْ ‫اك اﻟﺘﱠ‬
ِ ‫اﺳِﺘ ْﺪ َر‬ْ ‫ﺎل ِﻣ ْﺜ َﻞ َذِﻟ َﻚ ِﻓﻲ‬ َ ‫ َو َﻗ ْﺪ َﻗ‬، ‫ُﺤ ﱠﺮر‬ ْ
ِ َ ‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ اﻟﻤ‬ َ ‫ﱠﺰ َﻋ ْﻦ ﻣ‬ َ ‫ َوَاﷲﱠُ َأ ْﻋَﻠ ُﻢ ( ِﻟَﺘَﺘ َﻤﯿ‬، ‫آﺧ ِﺮ َﻫﺎ‬ ِ ‫ﻮل ِﻓﻲ َأ ﱠوِﻟﻬَﺎ ﻗُ ْﻠﺖ َو ِﻓﻲ‬ ُ ُ‫َوَأﻗ‬
‫ﺼ ِﻞ ْاﻟ َﺨ َﻼ ِء َو َﻻ َﯾَﺘ َﻜﻠﱠ ُﻢ‬ ْ ‫ﯿﺰ َﻛ َﻘ ْﻮِﻟ ِﻪ ِﻓﻲ َﻓ‬ٍ ‫ْﺮ َﺗﻤِْﯿ‬
َ
ِ ‫َﻋﻠ ْﯿ ِﻪ ِﻣ ْﻦ َﻏﯿ‬
( dan aku berkata pada permulaan nya masailun nafisah ‫ ﻗُ ْﻠ ُﺖ‬dan pada akhirnya masailun
nafisah ‫ ) َوَاﷲﱠُ َأ ْﻋَﻠ ُﻢ‬supaya terbeda ia masailun nafisah dari pada sejumlah masalah dalam
muharrar, dan sungguh berkata ia musannif akan seumpama demikian # permulaan ‫ ﻗُ ْﻠ ُﺖ‬dan
akhirnya ‫ َوَاﷲﱠُ َأ ْﻋَﻠ ُﻢ‬# pada menukar # membalek # tasheh atasnya muharrar, dan terkadang
melebih ia musannif atasnya muharrar dari pada tiada membedakan # memberitahu bahwa
itu yang dilebih dari muharrar # seperti perkataannya musannif pada ‫ﺼ ِﻞ ْاﻟ َﺨ َﻼ ِء “ َو َﻻ َﯾَﺘ َﻜﻠﱠ ُﻢ‬ ْ ‫ “ َﻓ‬#
juz I hal 41 #.
( ‫ﯿﺮ َو ِﻓﻲ‬ ٍ ‫ﺎﻋَﺘ ِﻤ ْﺪ َﻫﺎ َﻓ َﻼ ﺑُ ﱠﺪ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ( َﻛ ِﺰﯾَﺎ َد ِة َﻛِﺜ‬ َ ‫ﺼ ِﺮ ) ِﻣ ْﻦ ِزﯾَﺎ َد ِة َﻟ ْﻔ َﻈ ٍﺔ َوَﻧ ْﺤ ِﻮ َﻫﺎ َﻋَﻠﻰ ﻣَﺎ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ‬
ْ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َﻓ‬ ْ ‫ﺎﻇ ُﺮ ِﻓﻲ َﻫ َﺬا ْاﻟﻤ‬
َ ‫ُﺨَﺘ‬ ِ ‫َوﻣَﺎ َو َﺟ ْﺪﺗﻪ ( َأﯾﱡﻬَﺎ اﻟﻨﱠ‬
‫ُﺨﺎِﻟ ًﻔﺎ‬ ْ َ ْ ََ ْ َ َ
َ ‫ﺎر ﻣ‬ َ
ِ ‫ ) َوﻛﺬا ﻣَﺎ َو َﺟ ْﺪﺗﻪ ِﻣ ْﻦ اﻷذﻛ‬. ‫ﺎﻫ ٍﺮ‬ ِ ‫ﻀ ٍﻮ َﻇ‬ ْ ‫ﺶ ِﻓﻲ ُﻋ‬ ُ ‫ﺎﺣ‬ ِ ‫ْﻦ اﻟ َﻔ‬ ‫ﯿﺮ أ ْو ﱠ‬
ُ ‫اﻟﺸﯿ‬ ٌ ‫ﻮن ِﺑ ُﺠ ْﺮ ِﺣ ِﻪ َد ٌم َﻛِﺜ‬ َ ‫َﻜ‬ُ ‫ﺎﻫﺮ ِﻓﻲ َﻗ ْﻮِﻟ ِﻪ ِﻓﻲ اﻟﺘﱠَﯿﻤﱡﻢ ﱠإﻻ أ ْن ﯾ‬
ِ
َ ْ ‫ُﻋ‬
ٍ ِ ‫ﻀ ٍﻮ ﻇ‬
‫ﱠ‬ َ َ ُ ْ َ ْ َ
ِ ‫ﺎء أ ْﻫِﻠ ِﻪ ِﺑﻠﻔ ِﻈ ِﻪ ِﺑ ِﺨﻼ ِف اﻟﻔﻘﻬ‬ َ ْ ْ
ِ ‫ﯾﺚ اﻟ ُﻤ ْﻌَﺘ َﻤ َﺪ ِة ( ِﻓﻲ َﻧﻘِﻠ ِﻪ ِﻻ ْﻋِﺘَﻨ‬ ْ ُ ُ ْ ‫ﱠ‬ ‫ﱢ‬
ِ ‫ﺎﻋَﺘ ِﻤ ْﺪ ُه ﻓِﺈﻧﻲ َﺣﻘﻘﺘﻪ ِﻣ ْﻦ ﻛﺘ ِﺐ اﻟ َﺤ ِﺪ‬َ َ ْ ْ ُ ُ
ْ ‫ْﺮ ِه ِﻣ ْﻦ ﻛﺘ ِﺐ اﻟ ِﻔﻘ ِﻪ ﻓ‬ ْ
‫َﺎء ﻓِﺈﻧ ُﻬ ْﻢ‬ ِ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َو َﻏﯿ‬ َ ‫ِﻟﻤَﺎ ِﻓﻲ اﻟﻤ‬
َ َ
‫ﻮن ﻏﺎِﻟﺒًﺎ ِﺑ َﻤ ْﻌﻨﺎ ُه‬ ُ َ
َ ‫َﯾ ْﻌﺘﻨ‬
( dan perkara yang engkau perdapati akannya perkara ) wahai orang yang teliti pada ini
mukhtasar ( dari pada melebihkan lafadh dan seumpamanya atas perkara didalam
muharrar, maka berpegah teguh olehmu akannya lafadh, maka tiada boleh tidak dari
padanya lafadh yang dilebihkan ) seperti melebih lafadh ‫ﯿﺮ‬ ٍ ‫ َﻛِﺜ‬dan lafadh ‫ﺎﻫ ٍﺮ‬ ِ ‫ﻀ ٍﻮ َﻇ‬ ْ ‫ ِﻓﻲ ُﻋ‬pada
perkataanya musannif didalam pembahasan tayamum ‫ﺶ ِﻓﻲ‬ ُ ‫ﺎﺣ‬ ِ ‫ْﻦ ْاﻟ َﻔ‬ ‫ﯿﺮ َأ ْو ﱠ‬
ُ ‫اﻟﺸﯿ‬ ٌ ‫ﻮن ِﺑ ُﺠ ْﺮ ِﺣ ِﻪ َد ٌم َﻛِﺜ‬َ ‫َﻜ‬ُ ‫ﱠإﻻ َأ ْن ﯾ‬
‫ﺎﻫ ٍﺮ‬ ِ ‫ﻀ ٍﻮ َﻇ‬ ْ ‫ ُﻋ‬# juz I hal 97 # ( dan seperti demikian, itu perkara yang engkau perdapati akannya
dari pada sejumlah zikir hal keadaan berlawanan bagi perkara didalam muharrar dan lainnya
dari pada sejumlah kitab fiqah, maka berpegah teguh oleh mu akannya zikir, maka bahwa
sungguh aku # imam nawawi # telah aku pastikan akannya zikir dari sejumlah kitab hadish
yang menjadi pegangan ) pada menakalnya zikir, karena menganggap penting oleh ahlinya
zikir dengan lafadhnya zikir, dengan kebalikan ahli fiqah, maka bahwa sungguh mereka itu
ahli fiqah menganggap penting oleh mereka itu pada kebiasaannya dengan maknanya
lafadh.
( ‫ﺼ ِﻞ‬ ْ ‫اﻟﺼ ْﯿ ِﺪ َﻋَﻠﻰ َﻓ‬ ‫اء ﱠ‬ ِ ‫ﯿﺮ ِﻓﻲ َﺟ َﺰ‬ ْ‫ﱠ‬
ِ ‫ﺼ ِﻞ اﻟﺘﺨِﯿ‬ ْ ‫ﯾﻢ َﻓ‬ َْ َ ِ ‫ﺼ ًﻼ ِﻟ ْﻠ ُﻤَﻨ‬ ْ ‫ﺎر َو ُرﺑﱠﻤَﺎ َﻗ ﱠﺪﻣْﺖ َﻓ‬ ْ ‫ﺎﺳَﺒ ٍﺔ َأ ْو‬
ِ ‫ﺼ ِﻞ ِﻟ ُﻤَﻨ‬ ْ ‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ ْاﻟ َﻔ‬ َ ‫َو َﻗ ْﺪ أَُﻗ ﱢﺪ ُم َﺑﻌ‬
ِ ‫ﺎﺳَﺒ ِﺔ ( ﻛﺘﻘ ِﺪ‬ ٍ‫ﺼ‬ َ ‫اﺧِﺘ‬ َ ‫ْﺾ ﻣ‬
ُ‫ف ( َأ ْي أُ ْﺳ ِﻘﻂ‬ َ
ُ ‫ُﺤ ﱠﺮر َﻓﺈﻧﱢﻲ َﻻ أ ْﺣ ِﺬ‬ ْ ‫ﱠ‬ َ
ُ ‫ﷲ اﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ) أ ْن ﯾ‬ْ ‫ﱠ‬
ِ ِ‫ﺼ ُﺮ ( َو َﻗ ْﺪ َﺗ ﱠﻢ َو‬ ْ
ْ ‫إن َﺗ ﱠﻢ َﻫ َﺬا اﻟﻤ‬ َ ْ ِ ‫ْاﻟ َﻔ َﻮ‬
ِ ِ َ ‫ﻮن ِﻓﻲ َﻣ ْﻌَﻨﻰ اﻟﺸ ْﺮ ِح ِﻟﻠﻤ‬ َ ‫َﻜ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ ْ ‫ﺎر ) َوأ ْر ُﺟﻮ‬ ِ‫ﺼ‬ َ ‫اﻹ ْﺣ‬
ِ ‫ات َو‬
‫ﺎزا َﻋ ْﻦ ﱠ‬
‫اﻟﺴﺎ ِﻗ ِﻂ‬ ً ‫َﺠ‬َ ‫ﺪا ﻣ‬ ‫ﺿ ِﻌ ًﯿﻔﺎ ِﺟ‬ َ ‫اﻫﯿًﺎ ( َأ ْي‬ ِ ‫ﺎن َو‬ َ ‫ﺻ ًﻼ َو َﻻ ِﻣ ْﻦ ْاﻟ ِﺨ َﻼ ِف َوَﻟ ْﻮ َﻛ‬ ْ ‫ﺎم َأ‬ َ َْ ْ ً َ ُ ْ
ِ ‫) ِﻣﻨﻪ ﺷ ْﯿﺌﺎ ِﻣﻦ اﻷ ْﺣﻜ‬
( dan terkadang aku dahului akan sebahagian masalah fasal karena untuk kesesuaian atau
untuk meringkas, dan terkadang aku dahulukan fasal karena untuk kesesuaian ) seperti
mendahulukan fasal boleh memilih pada denda berburu # juz II hal 144 # atas fasal luput
haji dan ditahan # juz II hal147 # ( dan aku berharap jika sempurna lah ini mukhtasar ) dan
sungguh telah sempurna, dan bagi allah itu segala pujian ( akan bahwa ada ia mukhtasar itu
pada makna syarah bagi kitab muharrar, karena bahwa sungguh aku, tiada aku buang )
artinya aku gugurkan ( dari padanya muharrar akan sesuatu dari pada sejumlah hukum,
sekali - kali dan tidak # aku buang sesuatu # dari pada khilaf, sekalipun ada ia khilaf itu
yang lemah ) artinya yang lemah sekali # ibarat ‫اﻫﯿًﺎ‬ ِ ‫ َو‬# majazh dari # yang dikehendaki #
‫ ﱠ‬.
‫اﻟﺴﺎ ِﻗ ِﻂ‬
( ‫وع ِﻓﻲ َﻫ َﺬا‬ ‫َﺼ ُﺤﻮﺑًﺎ ﺑﻤَﺎ ) َأ َﺷ ْﺮت َإﻟ ْﯿ ِﻪ ِﻣ ْﻦ اﻟﻨﱠَﻔﺎِﺋﺲ ( ْاﻟ ُﻤَﺘ َﻘ ﱢﺪ َﻣ ِﺔ ) َو َﻗ ْﺪ َﺷ َﺮ ْﻋ ُﺖ ( ﻣ َ ﱡ‬ ْ ‫َﻞ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ ﻣ‬ ْ ‫َﻊ ﻣَﺎ ( َأ ْي آِﺗﻲ ﺑ َﺠ ِﻤﯿﻊ ﻣَﺎ‬
َ ‫اﺷَﺘﻤ‬
ِ ‫َﻊ اﻟﺸ ُﺮ‬ ِ ِ ِ ِ َ‫ﻣ‬
ْ ْ َ
‫ﺼﻮ ِدي ِﺑ ِﻪ اﻟﺘﱠ ْﻨِﺒﯿ ُﻪ َﻋﻠﻰ اﻟ ِﺤﻜ َﻤ ِﺔ‬ ْ
ُ ‫ﺎر ) َوﻣَﻘ‬ ُ ‫ﺼ‬ ُ
َ ‫ﺼ ِﺮ ( ِﻣ ْﻦ َﺣﯿْﺚ ِاﻻ ْﺧِﺘ‬ ْ َ
ْ ‫ﻮر ِة اﻟﺸ ْﺮح ِﻟ َﺪ َﻗﺎِﺋ َﻖ َﻫﺬا اﻟﻤ‬
َ ‫ُﺨَﺘ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﺻ‬ َ
ُ ‫ﯿﻒ َﻋﻠﻰ‬ َ
ٍ ‫ْﻊ ُﺟ ْﺰ ٍء ﻟ ِﻄ‬ َ ‫ُﺨَﺘ‬ ْ ‫ْاﻟﻤ‬
ِ ِ ‫ﺼ ِﺮ ) ِﻓﻲ َﺟﻤ‬
‫َﺴَﺄَﻟ ِﺔ َوَﻧ ْﺤ ِﻮ َذِﻟ َﻚ ( ِﻣﻤﱠﺎ َﺑﯿﱠَﻨ ُﻪ‬ ْ ‫ﺎق َﻗ ْﯿ ٍﺪ َأ ْو َﺣ ْﺮ ٍف ( ِﻓﻲ ْاﻟ َﻜ َﻼ ِم ) َأ ْو َﺷ ْﺮ ٍط ِﻟ ْﻠﻤ‬ ْ
ِ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َو ِﻓﻲ إﻟ َﺤ‬ َ ‫َﺎر ِة ْاﻟﻤ‬َ ‫ول َﻋ ْﻦ ِﻋﺒ‬ ْ
ِ ‫ِﻓﻲ اﻟ ُﻌ ُﺪ‬
( beserta perkara ) artinya aku datangkan dengan sekalian perkara yang melengkapi ia
mukhtasar atasnya perkara, hal keadaan mukhtasar itu menyertai dengan perkara # nafaisul
musstajadat # ( yang telah aku beritahu kepadanya perkara, dari pada sejumlah perkara
penting ) yang terdahulu ia # nafaisul musstajadat # ( dan sungguh aku masuki ) beserta
memasuki dalam # mengarang # ini mukhtasar ( pada menghimpun bahagian yang kecil #
penting # atas bentuk syarah karena sangat halus # rumit dan tersembunyi pemahamannya
# ini mukhtasar ) dari segi bentuk ringkasan ( dan maksud aku dengannya mengarang kitab
yang menghimpun bahagian yang kecil itu memberi tahu atas hikmah pada berpaling dari
pada ibarat muharrar, dan pada menghubung kaid atau huruf ) pada kalam ( atau syarat
bagi masalah dan seumpama demikian) dari pada perkara yang menjelaskan ia musannif
akannya perkara. @ disa’at imam nawawi sedang mengarang kitab ‫ ﻣﻨﻬﺎج اﻟﻄﺎﻟﺒﯿﻦ‬beliau juga
mengarang kitab kecil yang menjelaskan tentang maksud sejumlah ibarat penting yang
terdapat didalam ibarat kitab ‫ ﻣﻨﻬﺎج اﻟﻄﺎﻟﺒﯿﻦ‬, seperti hikmah menukar ibarat, hikmah menambah
kaid, hikmah menambah huruf, hikmah menambah syarat dan lainnya, kitab kecil tersebut
bernama ‫دﻗﺎﺋﻖ اﻟﻤﻨﻬﺎج‬. dan sebahagian banyak isi kitab ‫ دﻗﺎﺋﻖ اﻟﻤﻨﻬﺎج‬telah disebutkan didalam
ibarat ‫ ﻗﻠﯿﻮﺑﻰ‬dan ‫@ ﻋﻤﯿﺮة‬
( ‫اﻟﻄ َﻼ ِق ِﻓﻲ َﻗ ْﻮِﻟ ِﻪ ِﻓﻲ‬ ‫ َوَﻟ ِﻜﻨﱠ ُﻪ َﺣ َﺴ ٌﻦ َﻛﻤَﺎ َﻗ َﺎﻟ ُﻪ ِﻓﻲ زﯾَﺎ َد ِة َﻟ ْﻔ َﻈ ِﺔ ﱠ‬، ‫ﻀ ُﺮور ﱟي‬ َ ‫ﱠﺎت اﻟﱠِﺘﻲ َﻻ ﺑُ ﱠﺪ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ( َو ِﻣ ْﻨ ُﻪ ﻣَﺎ َﻟﯿ‬ ‫َوَأ ْﻛَﺜ ُﺮ َذِﻟ َﻚ ِﻣ ْﻦ ﱠ‬
ِ ِ َ ‫ْﺲ ِﺑ‬ ِ ‫ورﯾ‬ ِ ‫اﻟﻀ ُﺮ‬
‫َﺎت‬
ِ ‫ُﺤ ﱠﺮﻣ‬ َ ‫ْﻞ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ‬ ُ ‫اﻟﻄ َﻼ َق َﻟ ْﻢ ﯾ ُْﺬ َﻛ ْﺮ َﻗﺒ‬
‫ َﻓﺈ ﱠن ﱠ‬، ‫اﻟﻄ َﻼق‬
ِ ِ
‫اﻟﺼ ْﻮم َو ﱠ‬
ِ ‫ْﺮ ﱠ‬ ُ ‫ْﻞ ْاﻟ ُﻐ ْﺴ ِﻞ َﻏﯿ‬ َ ‫َﺤ ﱠﻞ َﻗﺒ‬ ِ ‫ َﻓِﺈ َذا ا ْﻧ َﻘ َﻄ َﻊ َﻟ ْﻢ ﯾ‬: ‫ْﺾ‬ ْ
ِ ‫ اﻟ َﺤﯿ‬.
( dan kebanyakan demikian # sejumlah perkara penting yang disebutkan didalam kitab ‫دﻗﺎﺋﻖ‬
‫ اﻟﻤﻨﻬﺎج‬# itu dari dharurah yang tiada boleh tidak dari padanya ) dan sebahagiannya itu
perkara yang tidak ia itu dharurah, dan tetapi nya itu bagus ia, seperti perkara yang berkata
ia musannif akannya, pada melebihkan lafadh ‫اﻟﻄ َﻼ ِق‬ ‫ ﱠ‬pada perkataannya musannif dalam
pembahasan haid “‫اﻟﺼ ْﻮ ِم َواﻟﻄ َﻼ ِق‬ ‫ﱠ‬ ‫ْﺮ ﱠ‬ ْ
ُ ‫ْﻞ اﻟ ُﻐ ْﺴ ِﻞ َﻏﯿ‬َ ‫َﺤﻞ َﻗﺒ‬‫ﱠ‬ ِ ‫“ َﻓِﺈ َذا ا ْﻧ َﻘ َﻄ َﻊ َﻟ ْﻢ ﯾ‬, karena bahwa sungguh ‫اﻟﻄ َﻼ ِق‬ ‫ ﱠ‬tidak
disebutkan akannya sebelumnya pada sejumlah perkara yang diharamkan.# juz I hal 100 #
( ‫ﺿ ِﻊ ْاﻟ ُﺨ ْﻄَﺒ ِﺔ‬ ْ ‫ﺼ ِﺮ ِﺑَﺄ ْن ﯾَُﻘ ﱢﺪ َرِﻧﻲ َﻋَﻠﻰ إ ْﺗﻤَﺎ ِﻣ ِﻪ َﻛﻤَﺎ َأ ْﻗ َﺪ َرِﻧﻲ َﻋَﻠﻰ ا ْﺑِﺘ َﺪاِﺋ ِﻪ ِﺑﻤَﺎ َﺗ َﻘ ﱠﺪ َم َﻋَﻠﻰ َو‬ ْ ‫اﻋِﺘﻤَﺎ ِدي ( ِﻓﻲ َﺗﻤَﺎم َﻫ َﺬا ْاﻟﻤ‬
َ ‫ُﺨَﺘ‬ ِ ْ ‫ﯾﻢ‬ َ ْ ِ‫َو َﻋَﻠﻰ ﱠ‬
ِ ‫اﷲ اﻟﻜ ِﺮ‬
‫ﻮع‬َ ُ‫ ﺛُ ﱠﻢ َﻗ ﱠﺪ َر وُﻗ‬، ‫اﺳَﺘَﻨ َﺪ َإﻟ ْﯿ ِﻪ‬ ْ ‫ﺼ َﺪ ُه َو‬ َ ‫َﻦ َﻗ‬ْ ‫ﯿﺐ ﻣ‬ ُ ‫َﺨ‬ ِ ‫ َﻓِﺈﻧﱠ ُﻪ َﻻ ﯾ‬، ‫ْﺮ ِه‬ َ َ
ِ ‫اﺳِﺘَﻨﺎ ِدي ( ِﻓﻲ ذِﻟﻚ َو َﻏﯿ‬ ْ ‫ﯾﻀﻲ َو‬ ْ ‫َﻦ َﺳَﺄَﻟ ُﻪ َو‬
ِ ‫ ) َوِإَﻟ ْﯿ ِﻪ َﺗ ْﻔ ِﻮ‬، ‫اﻋَﺘ َﻤ َﺪ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ‬ ْ ‫َﺮ ﱡد ﻣ‬ ُ ‫َﻓِﺈﻧﱠ ُﻪ َﻻ ﯾ‬
َ ‫ﺎء ْاﻹ َﺟﺎَﺑ ِﺔ َﻓ َﻘ‬
‫ﺎل‬ ُْ ْ
ِ ِ ‫ﻮب ِﺑ َﺮ َﺟ‬ ِ ‫ اﻟﻤَﻄﻠ‬:
( dan atas allah yang mulia itu tempat pegangan ku ) pada menyempurna ini mukhtasar,
dengan bahwa mengkuasakan ia allah akan aku diatas menyempurnakan nya mukhtasar
sebagaimana perkara yang telah menguasakan ia allah akan aku diatas memulainya
perkara, dengan perkara yang telah terdahulu ia perkara atas membuat khutbah, karena
bahwa sungguhnya allah tiada menolak ia akan seseorang yang meminta ia seseorang
akanya allah dan berpegang teguh ia seseorang atasnya allah ( dan kepadanya allah itu
tempat menyerahkan diriku dan tempat bersandar diriku ) pada demikian menyempurnakan
dan lainya, karena bahwa sungguhnya allah tiada mengkhianati ia akan seseorang yang
bermaksud ia seseorang akannya allah dan yang bersandar ia seseorang kepadanya allah,
kemudian mengtakdir ia musannif akan tercapai yang diharapkan, dengan mengharap
diterima, maka berkata ia musannif :
( ‫ﺎل‬ ِ ‫ْﻀ ُﻬ ْﻢ ِﺑ ِﺎﻻ ْﺷِﺘ َﻐ‬ُ ‫ﺎء ِﺑ ِﻪ َﺑﻌ‬ َ ‫ﯿﻬ ْﻢ ِﺑَﺄ ْن ﯾ ُْﻠ ِﻬ َﻤ ُﻬ ْﻢ ِاﻻ ْﻋِﺘَﻨ‬ َ َ ‫ُﺴِﻠ ِﻤ‬
ِ ‫ﯿﻦ ( أ ْي ﺑَﺎ ِﻗ‬ ْ ‫ﺼ ِﺮ ِﻓﻲ ْاﻵ ِﺧ َﺮ ِة ) ِﻟﻲ ( ِﺑَﺘ ْﺄِﻟﯿ ِﻔ ِﻪ ) َوِﻟ َﺴﺎِﺋ ِﺮ ْاﻟﻤ‬ ْ ‫َوَأ ْﺳَﺄﻟُ ُﻪ اﻟﻨﱠ ْﻔ َﻊ ِﺑ ِﻪ ( َأ ْي ِﺑ ْﺎﻟﻤ‬
َ ‫ُﺨَﺘ‬
َ ِ ‫ْﻀﺎ‬
‫ﻷﻧﱠ ُﻪ‬ ً ‫َﺴَﺘ ْﺘِﺒ ُﻊ َﻧ ْﻔ َﻌ ُﻪ َأﯾ‬
ْ ‫ْﺮ َذِﻟ َﻚ َوَﻧ ْﻔ ُﻌ ُﻬ ْﻢ ﯾ‬ َ َْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ‫ْﻀ ُﻬ ْﻢ ﺑ َﻐﯿ‬ َ ‫اء ٍة َوَﺗ َﻔﻬ‬ َ ‫ِﺑ ِﻪ َﻛ ِﻜَﺘﺎَﺑ ٍﺔ َو ِﻗ َﺮ‬
ِ ‫ﺎﻹ َﻋﺎَﻧ ِﺔ َﻋﻠ ْﯿ ِﻪ ِﺑ َﻮﻗ ٍﻒ أ ْو َﻧﻘ ٍﻞ إﻟﻰ اﻟِﺒﻼ ِد أ ْو َﻏﯿ‬ ِ ‫ْﺮ ذِﻟﻚ ﻛ‬ ِ ِ ُ ‫ َوَﺑﻌ‬، ‫ﱡﻢ َوﺷ ْﺮ ٍح‬ ٍ
‫َﺐ ِﻓﯿ ِﻪ‬ٌ ‫َﺳﺒ‬
( dan aku meminta akan allah akan bermanfa’at dengannya ) artinya dengan mukhtasar
pada akhirat ( bagiku ) dengan sebab mengarangnya mukhtasar ( dan bagi seluruh muslimin
) artinya yang masih hidup mereka itu, dengan bahwa mengilhami ia allah akan mereka itu
akan menganggap penting dengannya mukhtasar, sebahagian mereka itu #menggangap
penting # dengan bergelut dengan nya mukhtasar seperti menulis dan membaca dan
memahami dan menjelaskan, dan sebahagian mereka itu dengan selain demikian, seperti
membantu atasnya mukhtasar dengan mewaqaf atau mengangkut kedalam negeri atau
selain demikian, dan manfa’at dari mereka, itu mengikuti # menghasilkan # ia manfa’at akan
manfa’atnya mukhtasar pula, karenanya manfa’at mereka itu sebab padanya manfa’at
mukhtasar.
( ‫ْﺾ َأ ْﻓ َﺮا ِد ِه‬ َ ْ
ِ ‫ﯿﻦ ( ِﻣ ْﻦ َﻋﻄ ِﻒ اﻟﻌَﺎ ﱢم َﻋﻠﻰ َﺑﻌ‬
ْ َ ‫ُﺆ ِﻣِﻨ‬ْ ‫َﻦ أُ ِﺣﺒﱡ ُﻬ ْﻢ ) َو َﺟ ِﻤﯿﻊ ْاﻟﻤ‬ ْ ‫ﯿﺐ َأ ْي ﻣ‬ٍ ‫ْﺰ َﺟ ْﻤ ُﻊ َﺣِﺒ‬
ْ ْ‫ﱠ‬ َ
ِ ‫ﺿ َﻮاَﻧ ُﻪ َﻋﻨﻲ َو َﻋ ْﻦ أ ِﺣﺒﱠﺎِﺋﻲ ( ِﺑﺎﻟﺘﺸ ِﺪﯾ ِﺪ َواﻟ َﻬﻤ‬
‫ﱢ‬ ْ ‫َو ِر‬
ِ
َ ُ‫ﱠ‬
‫ﻒ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲ َﺗﻌَﺎﻟﻰ‬ ُ ‫ُﺼﻨﱢ‬ ْ
َ ‫ْﺾ اﻟ ِﺬي ِﻣ ْﻨ ُﻪ اﻟﻤ‬ ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ ‫َﺗ َﻜ ﱠﺮ َر ِﺑ ِﻪ اﻟ ﱡﺪ َﻋ‬
ِ ‫ﺎء ِﻟﺬِﻟﻚ اﻟَﺒﻌ‬
( dan akan keridhaan nya allah dari pada aku dan dari pada sejumlah kekasihku ) dibaca #
‫ َأ ِﺣﺒﱠﺎِﺋﻲ‬# dengan bentuk tasydit dan hamzah, itu jamak dari ‫ﯿﺐ‬ ٍ ‫ َﺣِﺒ‬artinya orang yang aku kasihi
akan mereka itu ( dan dari pada sekalian mukmini ) # ibarat ‫ﯿﻦ‬ َ ‫ُﺆ ِﻣِﻨ‬ْ ‫ َو َﺟ ِﻤﯿﻊ ْاﻟﻤ‬# dari a’taf umum
ِ
atas sebahagian afradnya umum, mengulangi ia musannif dengannya menyebut # secara
a’taf umum atas sebahagian afrad # akan sebagai doa bagi demikian sebahagian, yang
diantaranya adalah musannif # imam nawawi #, semoga merahmati akannya musannif oleh
allah yang maha tinggi.

- Alhamdulillah, dan terimakasih untuk semua guru dan sahabat kami atas segala
bentuk motivasi, kritik dan sarannya.
- Ini hanyalah sebatas terjemah biasa, sangat mohon maaf jika banyak terdapat
kekurangan dan kekeliruan, Terjemahan disengaja sangat tradisional, agar lebih
memudahkan untuk memahami ibarat aslinya secara utuh, Kode (...) terjemah matan, kode
#...# pemahaman, kode @...@ penjelasan, selainnya terjemah syarah
- Jika menemukan kekeliruan, mohon berkenan mengirim saran dan kritik melalui email
tgk_akthaillah@yahoo.com atau akthaillah@gmail.com dan jika bermanfa’at, terjemah ini
‫‪dapat di akses di http://www.naungansuci.blogspot.com dan diizinkan untuk diperbanyak,‬‬
‫‪namun sangat kami berharap agar tidak menambah atau mengurangi tulisan kami.‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪ supaya mudah‬ﻣﻨﻬﺎج اﻟﻄﺎﻟﺒﯿﻦ ‪Dilembaran terakhir ini, kami lampirkan khutbah matan‬‬
‫‪ cetakan‬ﻣﻄﺒﻌﺔ ﻣﺼﻄﻔﻰ اﻟﺒﺎﻧﻰ اﻟﺤﻠﺒﻰ و أوﻻده ‪bagi yang ingin menghafalnya, Referensi matan kitab ,‬‬
‫‪ke II tahun 1354 H / 1934 M‬‬

‫‪Semoga mudah untuk dihafal...‬‬


‫ﻮﻫﺎ { ْاﻟﻤ ﱢ‬ ‫اﷲ َﻻ ﺗُ ْﺤ ُ‬ ‫َﺔ ﱠِ‬ ‫ﺎﻷ ْﻋ َﺪا ِد } َوإ ْن َﺗ ُﻌ ﱡﺪوا ِﻧ ْﻌﻤ َ‬ ‫ﺎء ﺑ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠْ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﷲ ْاﻟﺒ ﱢ ْ‬ ‫ﯿﻢ‪ْ ,‬اﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﱠِ‬ ‫ِﺑ ْﺴ ِﻢ ﱠِ‬
‫َﺎن‬ ‫ﺼ َ‬ ‫ِ‬ ‫ﺼِ ِ‬ ‫َﺮ اﻟ َﺠ َﻮا ِد اﻟ ِﺬي َﺟﻠﺖ ِﻧ َﻌ ُﻤ ُﻪ َﻋ ْﻦ ِ‬
‫اﻹ ْﺣ َ‬ ‫اﻟﺮ ِﺣ ِ‬
‫َﻦ ﱠ‬‫اﻟﺮ ْﺣﻤ ِ‬‫اﷲ ﱠ‬
‫َﻠ ُﻪ َوَأ ْز َﻛﺎ ُه‬‫ﺎر ُه ِﻣ ْﻦ ْاﻟ ِﻌﺒَﺎ ِد َ‪,‬أ ْﺣ َﻤ ُﺪ ُه َأﺑَْﻠ َﻎ َﺣ ْﻤ ٍﺪ َوَأ ْﻛﻤَ‬ ‫َﻦ َﻟ َﻄ َﻒ ِﺑ ِﻪ َو ْ‬
‫اﺧَﺘ َ‬ ‫ﯾﻦ ﻣ ْ‬ ‫اﻟﺮ َﺷﺎ ِد ْاﻟﻤ َ ﱢ ﱠَ ﱡ‬
‫ُﻮﻓ ِﻖ ِﻟﻠﺘﻔﻘ ِﻪ ِﻓﻲ اﻟ ﱢﺪ ِ‬ ‫ﯿﻞ ﱠ‬ ‫ْ‬
‫اﻹ ْر َﺷﺎ ِد اﻟﻬَﺎ ِدي َإﻟﻰ َﺳِﺒ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ﱡْ‬
‫ِﺑﺎﻟﻠﻄ ِﻒ َو ِ‬
‫ﻀ ًﻼ‬ ‫اﷲ َو َﺳَﻠﻢ َﻋَﻠ ْﯿ ِﻪ َو َزا َد ُه َﻓ ْ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ ‫ﺎر َ‬ ‫ُﺨَﺘ ُ‬ ‫ُﺼ َﻄ َﻔﻰ ْاﻟﻤ ْ‬‫ُﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳﻮﻟُ ُﻪ ْاﻟﻤ ْ‬
‫ﺎر َوَأ ْﺷ َﻬ ُﺪ َأ ﱠن ﻣ َ‬
‫اﺣ ُﺪ ْاﻟ َﻐﻔﱠ ُ‬
‫َﻠ ُﻪ َوَأ ْﺷ َﻬ ُﺪ َأ ْن َﻻ َإﻟ َﻪ ﱠإﻻ اﷲﱠُ ْاﻟ َﻮ ِ‬
‫َوَأ ْﺷﻤَ‬
‫َو َﺷ َﺮ ًﻓﺎ َﻟ َﺪ ْﯾ ِﻪ‬

‫ﺻ َﺤﺎﺑَُﻨﺎ َر ِﺣ َﻤ ُﻬ ُﻢ اﷲﱠُ ِﻣ ْﻦ اﻟﺘﱠ ْ‬ ‫ﺎت َو َﻗ ْﺪ َأ ْﻛَﺜ َﺮ َأ ْ‬ ‫ﺲ َْ‬ ‫ﺎت َو َأ ْوَﻟﻰ ﻣَﺎ أُْﻧ ِﻔ َﻘ ْﺖ ِﻓﯿ ِﻪ َﻧ َﻔﺎِﺋ ُ‬ ‫ﻀﻞ ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َأﻣﱠﺎ َﺑ ْﻌ ُﺪ َﻓﺈ ﱠن ِاﻻ ْﺷِﺘ َﻐ َ ْ ْ‬
‫ﯿﻒ ِﻣ ْﻦ‬ ‫ﺼِﻨ ِ‬ ‫اﻷ ْو َﻗ ِ‬ ‫ﺎﻋ ِ‬‫اﻟﻄ َ‬ ‫ﺎل ِﺑﺎﻟ ِﻌﻠ ِﻢ ِﻣ ْﻦ أ ْﻓ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﯿﺮ ْاﻟ َﻔ َﻮاِﺋ ِﺪ ُﻋ ْﻤ َﺪ ٌة‬
‫ﺎت َو ُﻫ َﻮ َﻛِﺜ ُ‬ ‫َﺎﻟﻰ ِذي اﻟﺘﱠ ْﺤ ِﻘﯿ َﻘ ِ‬ ‫اﻟﺮا ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲﱠُ َﺗﻌ َ‬
‫ﺎﺳﻢ ﱠ‬ ‫َﺎم َأِﺑﻲ ْاﻟ َﻘ ِ‬ ‫ﻣ‬
‫ِ ِ‬‫ﻺ‬ ‫ُﺤ ﱠﺮ ُر ِﻟ ْ‬
‫َ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺼﺮ ْ‬
‫اﻟ‬ ‫ٍ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺘ‬ ‫ات َوَأ ْﺗ َﻘ ُﻦ ﻣ ْ‬
‫ُﺨ‬ ‫ِ‬ ‫ﺮ‬
‫َ‬ ‫ﺼ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺘ‬ ‫ﺎت َو ْاﻟﻤ ْ‬
‫ُﺨ‬ ‫ِ‬ ‫ْﺴ َ‬
‫ﻮﻃ‬ ‫ْاﻟ َﻤﺒ ُ‬
‫اﻟﺮ َﻏﺒ ِ‬ ‫ُ‬
‫ْﺮ ِه ِﻣ ْﻦ أوِﻟﻲ ﱠ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ِﻓﻲ َﺗ ْﺤ ِﻘ ْ ْ‬
‫َﺎت‬ ‫ﯿﻖ اﻟﻤَﺬ َﻫ ِﺐ ُﻣ ْﻌَﺘ َﻤ ٌﺪ ِﻟﻠﻤُﻔِﺘﻲ َو َﻏﯿ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫َﺎت ﻟ ِﻜ ْﻦ ِﻓﻲ‬ ‫ﺎب َو َوﻓﱠﻰ ِﺑﻤَﺎ ْاﻟَﺘ َﺰ َﻣ ُﻪ َو ُﻫ َﻮ ِﻣ ْﻦ أ َﻫ ﱢﻢ أ ْو أ َﻫ ﱡﻢ اﻟﻤَﻄﻠﻮﺑ ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْﻈ ُﻢ ْ َ‬
‫ﺻ ﱠﺤ َﺤ ُﻪ ُﻣﻌ َ‬ ‫ﺺ َﻋَﻠﻰ ﻣَﺎ َ‬ ‫ُﺼﻨﱢﻔُ ُﻪ َر ِﺣ َﻤ ُﻪ اﷲﱠُ َأ ْن َﯾﻨُ ﱠ‬ ‫َو َﻗ ْﺪ ْاﻟَﺘ َﺰ َم ﻣ َ‬
‫ﺻ َﺤ ِ‬ ‫اﻷ ْ‬
‫ﺿ ﱡﻤ ُﻪ‬ ‫َﻊ ﻣَﺎ َأ ُ‬ ‫ُﻞ ِﺣ ْﻔ ُﻈ ُﻪ ﻣ َ‬‫َﺴﻬ َ‬‫ﺼ ِﻒ َﺣ ْﺠ ِﻤ ِﻪ ِﻟﯿ ْ‬ ‫ﺎر ُه ِﻓﻲ َﻧ ْﺤ ِﻮ ِﻧ ْ‬‫ﺼَ‬ ‫َﺎت َﻓ َﺮَأﯾْﺖ ْ‬
‫اﺧِﺘ َ‬ ‫ْﺾ َأ ْﻫ ِﻞ ْاﻟ ِﻌَﻨﺎﯾ ِ‬ ‫َﺼ ِﺮ ﱠإﻻ َﺑﻌ َ‬ ‫ْﺠ ُﺰ ِﺣ ْﻔ َﻈ ُﻪ َأ ْﻛَﺜ ُﺮ َأ ْﻫ ِﻞ ْاﻟﻌ ْ‬ ‫َﺣ ْﺠ ِﻤ ِﻪ َﻛﺒ َ‬
‫ُﺮ َﯾﻌ ِ‬
‫ات‬‫ُﺴَﺘ َﺠﺎ َد ِ‬ ‫ﺲ ْاﻟﻤ ْ‬ ‫ﱠَ‬ ‫إن َﺷ َ ﱠُ َ‬
‫ﺎء اﷲ َﺗﻌَﺎﻟﻰ ِﻣ ْﻦ اﻟﻨﻔﺎِﺋ ِ‬ ‫َإﻟ ْﯿ ِﻪ ْ‬

‫ْ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ﯿﺮ ٌة َذ َﻛ َﺮ َﻫﺎ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ َ‬ ‫ﺎت َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ﻣ َ‬‫َﺤ ُﺬو َﻓ ٌ‬ ‫َﺴﺎِﺋﻞ ِﻫ َﻲ ِﻣ ْﻦ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ ﱠْ‬
‫ﺎر ِﻓﻲ‬ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َﻋﻠﻰ ِﺧﻼ ِف اﻟﻤُﺨَﺘ ِ‬ ‫َﺴ َ‬‫اﺿ ُﻊ ﯾ ِ‬
‫َﻮ ِ‬ ‫ﺻ ِﻞ ﻣ ْ‬ ‫اﻷ ْ‬ ‫ْﺾ اﻟﻤ َ ِ‬ ‫ِﻣﻨﻬَﺎ اﻟﺘﻨِﺒﯿ ُﻪ َﻋﻠﻰ ﻗﯿُﻮ ٍد ِﻓﻲ َﺑﻌ ِ‬
‫ْ‬
‫ﺼ َﺮ ِﻣﻨ ُﻪ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﺿ َﺢ َوأﺧ َ‬ ‫َ‬
‫اب ِﺑﺄ ْو َ‬ ‫َ‬
‫ُﻮﻫﻤًﺎ ِﺧﻼ َف ﱠ‬ ‫َ‬
‫ﺎﻇ ِﻪ َﻏ ِﺮﯾﺒًﺎ أ ْو ﻣ ِ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﺎن ِﻣ ْﻦ أﻟﻔ ِ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ﺎت َو ِﻣﻨﻬَﺎ إ ْﺑ َﺪال ﻣَﺎ ﻛ َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠُ‬
‫ﺎء اﷲ َﺗﻌَﺎﻟﻰ َو ِ‬ ‫َ‬ ‫اﻫﺎ ْ‬ ‫ْاﻟﻤ ْ‬
‫َﺬ َﻫ ِﺐ َﻛﻤَﺎ َﺳَﺘ َﺮ َ‬
‫اﻟﺼ َﻮ ِ‬ ‫اﺿ َﺤ ٍ‬ ‫إن ﺷ َ‬
‫ﯿﻊ ْاﻟ َﺤ َﺎﻻ ِت‬ ‫ْ َ‬
‫َﺮاِﺗ ِﺐ اﻟ ِﺨﻼ ِف ِﻓﻲ َﺟ ِﻤ ِ‬‫ﺺ َوﻣ َ‬‫ْﻦ َواﻟﻨﱠ ﱢ‬ ‫ﱠ َ‬
‫ْﻦ َواﻟﻄ ِﺮﯾﻘﯿ ِ‬
‫َﺎن ْاﻟ َﻘ ْﻮَﻟﯿ ْ‬
‫ْﻦ َواﻟ َﻮ ْﺟ َﻬﯿ ِ‬
‫ِ‬ ‫ﱠﺎت َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ َﺑﯿ ُ‬
‫ات َﺟِﻠﯿ ٍ‬
‫َﺎر ٍ‬
‫ِﺑ ِﻌﺒ َ‬

‫ﺻ ﱡﺢ َأ ْو‬ ‫ﻮل ْ َ‬ ‫ْﺚ َأﻗُ ُ‬‫ُﻮر َو َﺣﯿ ُ‬ ‫َﺮ َوإ ﱠﻻ َﻓ ْﺎﻟﻤ ْ‬ ‫ْ َ ُ ُْ ْ َ ْ‬ ‫اﻷ ْﻗ َﻮ ِ َ َ‬ ‫َﺸﻬُﻮر َﻓ ِﻤ ْﻦ ْاﻟ َﻘ ْﻮَﻟﯿْﻦ َأ ْو ْ َ‬
‫اﻷ ْﻇﻬَﺮ َأ ْو ْاﻟﻤ ْ‬ ‫ﻮل ِﻓﻲ ْ َ‬ ‫ْﺚ َأﻗُ ُ‬ ‫َﻓ َﺤﯿ ُ‬
‫اﻷ َ‬ ‫َﺸﻬ ُ‬ ‫ال ﻓِﺈ ْن ﻗ ِﻮ َي اﻟ ِﺨﻼف ﻗﻠﺖ اﻷﻇﻬ ُ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟﻄ ُﺮق َو َﺣﯿ ُ‬ ‫اﻟﻄﺮﯾ َﻘﯿْﻦ َأ ْو ﱡ‬‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ُ َُ ُ ْ ْ‬ ‫ﺻ ﱡﺢ َوِإ ﱠﻻ َﻓ ﱠ‬ ‫ف ﻗُ ْﻠﺖ ْ َ‬ ‫ﯿﺢ َﻓ ِﻤ ْﻦ ْاﻟ َﻮ ْﺟ َﻬﯿْﻦ َأ ْو ْ َ‬
‫اﻷ ْو ُﺟ ِﻪ َﻓﺈ ْن َﻗﻮ َي ْاﻟ ِﺨ َﻼ ُ‬
‫ْﺚ‬ ‫ِ‬ ‫ﯿﺢ َو َﺣﯿْﺚ أﻗﻮل اﻟﻤَﺬ َﻫ ُﺐ ﻓ ِﻤ ْﻦ ِ ِ‬ ‫ﺎﻟﺼ ِﺤ ُ‬ ‫اﻷ َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اﻟﺼ ِﺤ ُ‬‫ﱠ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬
‫ﺿ ِﻌﯿﻒ أ ْو ﻗ ْﻮل ﻣُﺨ ﱠﺮ ٌج َو َﺣﯿْﺚ أﻗﻮل اﻟ َﺠ ِﺪﯾﺪ ﻓﺎﻟﻘ ِﺪﯾ ُﻢ ِﺧﻼﻓﻪ أ ْو اﻟﻘ ِﺪﯾ ُﻢ أ ْو ِﻓﻲ‬‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ﱠُ‬ ‫ُ‬
‫ﺺ اﻟﺸﺎ ِﻓ ِﻌ ﱢﻲ َر ِﺣ َﻤﻪ اﷲ َوﯾَﻜﻮن ﻫﻨﺎك َو ْﺟﻪ َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬
‫ُﻮ ﻧ ﱡ‬ ‫َ‬
‫ﺺ ﻓﻬ َ‬ ‫َأﻗُﻮل اﻟﻨ ﱡ‬
‫ﱠ‬ ‫ُ‬
‫اﺟ ُﺢ‬ ‫ْﺚ َأﻗُ ُ‬
‫ﻮل َو ِﻓﻲ َﻗ ْﻮ ٍل َﻛ َﺬا َﻓ ﱠ‬ ‫ﺻ ﱡﺢ ِﺧ َﻼﻓُ ُﻪ َو َﺣﯿ ُ‬ ‫ْ‬
‫ﯿﺢ َأ ْو َ‬ ‫ﺿ ِﻌ ٌ‬‫ُﻮ َو ْﺟ ٌﻪ َ‬‫ﯿﻞ َﻛ َﺬا ‪َ ،‬ﻓﻬ َ‬ ‫ْﺚ َأﻗُ ُ‬
‫ﻮل ‪َ :‬و ِﻗ َ‬ ‫َﻗ ْﻮ ٍل َﻗ ِﺪﯾﻢ َﻓ ْﺎﻟ َﺠ ِﺪﯾ ُﺪ ِﺧ َﻼﻓُ ُﻪ َو َﺣﯿ ُ‬
‫ﺎﻟﺮ ِ‬ ‫اﻷ َ‬ ‫اﻟﺼ ِﺤ ُ‬
‫ﯿﻒ ‪َ ،‬و ﱠ‬ ‫ٍ‬
‫ُ‬
‫ِﺧ َﻼﻓ ُﻪ‬

‫آﺧ ِﺮ َﻫﺎ ‪َ ،‬وَاﷲﱠُ َأ ْﻋَﻠ ُﻢ َوﻣَﺎ َو َﺟ ْﺪﺗﻪ ِﻣ ْﻦ ِزﯾَﺎ َد ِة‬‫ﻮل ِﻓﻲ َأ ﱠوِﻟﻬَﺎ ﻗُ ْﻠﺖ َو ِﻓﻲ ِ‬ ‫ﺎب ِﻣ ْﻨﻬَﺎ َوَأﻗُ ُ‬
‫ُﺨَﻠﻰ ْاﻟ ِﻜَﺘ ُ‬ ‫ﺿ ﱡﻤﻬَﺎ َإﻟ ْﯿ ِﻪ َﯾ ْﻨَﺒ ِﻐﻲ َأ ْن َﻻ ﯾ ْ‬ ‫ﯿﺴ ٌﺔ َأ ُ‬
‫َﺴﺎِﺋ ُﻞ َﻧ ِﻔ َ‬
‫َو ِﻣ ْﻨﻬَﺎ ﻣ َ‬
‫ْﺮ ِه ِﻣ ْﻦ ُﻛﺘُ ِﺐ ْاﻟ ِﻔ ْﻘ ِﻪ‬ ‫ُﺨﺎِﻟ ًﻔﺎ ِﻟﻤَﺎ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ َ‬ ‫ََْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ََ‬ ‫ََ‬ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َﻓ ْ‬‫َﻟ ْﻔ َﻈ ٍﺔ َوَﻧ ْﺤ ِﻮ َﻫﺎ َﻋَﻠﻰ ﻣَﺎ ِﻓﻲ ْاﻟﻤ َ‬
‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َو َﻏﯿ ِ‬ ‫ﺎر ﻣ َ‬
‫ﺎﻋَﺘ ِﻤ ْﺪ َﻫﺎ ﻓﻼ ﺑُ ﱠﺪ ِﻣﻨﻬَﺎ َوﻛﺬا ﻣَﺎ َو َﺟ ْﺪﺗﻪ ِﻣ ْﻦ اﻷذﻛ ِ‬
‫َ‬
‫ﺎﺳَﺒ ِﺔ َوأ ْر ُﺟﻮ‬ ‫ْ‬
‫ﺼ ًﻼ ِﻟﻠ ُﻤَﻨ ِ‬ ‫ﺎر َو ُرﺑﱠﻤَﺎ َﻗ ﱠﺪﻣْﺖ َﻓ ْ‬ ‫َ‬
‫ﺎﺳَﺒ ٍﺔ أ ْو ْ‬‫ﺼ ِﻞ ِﻟ ُﻤَﻨ ِ‬ ‫ْ‬
‫َﺴﺎِﺋ ِﻞ اﻟ َﻔ ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ﺎﻋَﺘ ِﻤ ْﺪ ُه َﻓِﺈﻧﱢﻲ َﺣﻘﱠ ْﻘﺘﻪ ِﻣ ْﻦ ُﻛﺘُ ِﺐ ْاﻟ َﺤ ِﺪ ِ‬
‫ﯾﺚ اﻟ ُﻤ ْﻌَﺘ َﻤ َﺪ ِة َو َﻗ ْﺪ أ َﻗ ﱢﺪ ُم َﺑﻌ َ‬ ‫َﻓ ْ‬
‫ﺼٍ‬ ‫اﺧِﺘ َ‬ ‫ْﺾ ﻣ َ‬
‫َﻊ‬
‫اﻫﯿًﺎ ﻣ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ﺻﻼ َوﻻ ِﻣ ْﻦ اﻟ ِﺨﻼ ِف َوﻟ ْﻮ ﻛ َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱢ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻮن ِﻓﻲ َﻣ ْﻌَﻨﻰ اﻟﺸ ْﺮ ِح ِﻟﻠﻤ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ﺼ ُﺮ أ ْن ﯾَﻜ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫إن َﺗ ﱠﻢ َﻫﺬا اﻟﻤُﺨَﺘ َ‬ ‫ْ‬
‫ﺎن َو ِ‬ ‫ﺎم أ ْ‬ ‫ُﺤ ﱠﺮ ِر ﻓِﺈﻧﻲ ﻻ أ ْﺣ ِﺬف ِﻣﻨﻪ ﺷ ْﯿﺌﺎ ِﻣﻦ اﻷ ْﺣﻜ ِ‬
‫ﺲ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻣَﺎ أﺷ ْﺮت إﻟ ْﯿ ِﻪ ِﻣﻦ اﻟﻨﻔﺎِﺋ ِ‬

‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ ْ ْ‬
‫ول َﻋ ْﻦ ِﻋﺒ َ‬
‫َﺎر ِة‬ ‫ﺼﻮ ِدي ِﺑ ِﻪ اﻟﺘﱠ ْﻨِﺒﯿ ُﻪ َﻋَﻠﻰ اﻟ ِﺤ ْﻜ َﻤ ِﺔ ِﻓﻲ اﻟ ُﻌ ُﺪ ِ‬‫َﻘ ُ‬‫ﺼﺮ َوﻣ ْ‬ ‫ﺻ َ ﱠ‬
‫ﻮر ِة اﻟﺸ ْﺮ ِح ِﻟ َﺪﻗﺎِﺋﻖ َﻫﺬا اﻟﻤُﺨَﺘ َ ِ‬ ‫ﯿﻒ َﻋَﻠﻰ ُ‬ ‫ْﻊ ُﺟ ْﺰ ٍء َﻟ ِﻄ ٍ‬ ‫َْ َ ُ‬
‫َوﻗﺪ ﺷ َﺮ ْﻋﺖ ِﻓﻲ َﺟﻤ ِ‬
‫اﻋِﺘﻤَﺎ ِدي‬‫ﯾﻢ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﱠﺎت اﻟِﺘﻲ ﻻ ﺑُ ﱠﺪ ِﻣﻨﻬَﺎ َو َﻋﻠﻰ ِ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َﺴﺄﻟ ِﺔ َوَﻧ ْﺤ ِﻮ ذِﻟﻚ َوأﻛﺜ ُﺮ ذِﻟﻚ ِﻣ ْﻦ ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْاﻟﻤ َ‬
‫اﷲ اﻟﻜ ِﺮ ِ‬ ‫ورﯾ ِ‬‫اﻟﻀ ُﺮ ِ‬ ‫ﺎق ﻗ ْﯿ ٍﺪ أ ْو َﺣ ْﺮ ٍف أ ْو ﺷ ْﺮ ٍط ِﻟﻠﻤ ْ‬‫ُﺤ ﱠﺮ ِر َو ِﻓﻲ إﻟ َﺤ ِ‬
‫ﯿﻦ‬ ‫اﺳِﺘَﻨﺎ ِدي َوَأ ْﺳَﺄﻟُ ُﻪ اﻟﻨﱠ ْﻔ َﻊ ِﺑ ِﻪ ِﻟﻲ َوِﻟ َﺴﺎِﺋ ِﺮ َﻋﻨﱢﻲ َو َﻋ ْﻦ َأ ِﺣﺒﱠﺎِﺋﻲ َو َﺟ ِﻤﯿﻊ ْاﻟﻤ ْ‬
‫ُﺆ ِﻣِﻨ َ‬ ‫َوِإَﻟ ْﯿ ِﻪ َﺗ ْﻔ ِﻮ ِ‬
‫ﯾﻀﻲ َو ْ‬
‫ِ‬

You might also like