Aktivitas Saluran Cerna Pada Mencit Putih
Aktivitas Saluran Cerna Pada Mencit Putih
Aktivitas Saluran Cerna Pada Mencit Putih
1. PENDAHULUAN
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan dan mencernanya menjadi energi dan nutrien serta
mengeluarkan sisa proses tersebut. Saluran pencernaan memberi tubuh persediaan
akan air, elektrolit, dan makanan, yang terus menerus. Untuk mencapai hal ini,
dibutuhkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, sekresi getah
pencernaan dan pencernaan makanan; absorpsi hasil pencernaan,air dan berbagai
elektrolit; sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal untuk membawa zat-
zat yang diabsorpsi; dan pengaturan semua fungsi ini oleh sistem saraf dan
hormonal (Guyton, 2002).
Sistem pencernaan erat hubungannya dengan metabolism. Metabolisme
meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)senyawa
atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim.
Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawar racun
atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi
senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh. Secara umum,
*Corresponding Author
E-mail Address: hanafi.1710421029@gmail.com
metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,yaitu Katabolisme,
yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
dan Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-
molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh (Isnaeni,2006).
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai
oleh tubuh per satuan waktu. Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi
karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang
bergantung pada adanya oksigen. Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan
mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu.
Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen
(dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui
jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam
bentuk laju konsumsi oksigen (Tobin, 2005).
Laju metabolisme dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk umur,
jenis kelamin, status reproduksi, makanan dalam usus, stress fisiologis, aktivitas,
musim, ukuran tubuh dan temperature lingkungan. Laju metabolisme baku
(standard metabolic rate) merupakan laju metabolisme hewan manakala hewan
tersebut sedang istirahat dan tidak ada makanan dalam ususnya (Wulangi, 1990).
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati cara untuk
mengamati kerja saluran pencernaan dengan teknik gastric emptying (laju
pengosongan lambung.
*Corresponding Author
E-mail Address: hanafi.1710421029@gmail.com
*Corresponding Author
E-mail Address: hanafi.1710421029@gmail.com