Water Wars - Privatisasi, Profit Dan Polusi by Vandhana Shiva PDF
Water Wars - Privatisasi, Profit Dan Polusi by Vandhana Shiva PDF
Water Wars - Privatisasi, Profit Dan Polusi by Vandhana Shiva PDF
Uandhana $hlua
nlE
tF$
Pnofil, dan Polusi
WATTR WARS
Vd'h\'rsV
ff^W?IM
Uandana $hiua
WATTRWAB$:
PRIUITISASI, PRllTIT, BAII PlllU$I
Pengantal:
0r. illansour taftih
in:i# w^4,lf
Katalog Perpustakaan Nasional Dalam Terbitan (KTD)
Shiva, Vandana
Water Wars: Privatisasi, Profit, dan Polusi-Vandana Shiva/
Kata Pengantar: Dr. Mansour Fakih/Penerjemah: Achmad
Uzairl
Penyuntirig: Kamdani dan A Mustofa/Yogyakarta: lnsist Press
kerji sama dengan Walhi, Januari 2002
Judulasli:WaterWars:Privatization,Pollution,andProfit-VandanaShiva/
Brookline Cambridge: South End Press, 2002
Diterbitkan oleh:
INSIST PRESS
Pogunglor C-1 45 Yogyakarla, 55281
TelP/Fax: +62 27 4 51 951 3
E-mail: insistpress@eudoramail.com;
insistbook@Yahoo.com
WALHI
Jl. Tegalparang Utara No. 14 Jakarta,12790
TelP: +62 21 7941673
E-mail: walhi@walhi.or.id
Didistribusikan oleh:
lnsist Press PenYalur lnti (lPPl)
Pogunglor C-145 YogYakarta, 55281
TelP/Fax: +62 27 4 519513
E-mail: insistbook@Yahoo.com
Buku ini didedikizsikan untuk masyarakat Tehi dan Lembah
Bhagirathi, yang rumahnya ditenggelamkan oleh Bendungan Tehi
yang berarti pembalikan doa Bhagirath
Waters, you are the ones that brings us the life force.
Help us to find nourishment,
So that we may look upon great joy.
Let us share in the most delicious sap that you have,
As if you are loving mothers,
Let us go straight to the house of the one,
For whom you waters give us life and give,us birth
For our well being, let the goddesses be an aid to us,
The waters be for us to drink,
Let them cause well being and health to flow over us.
Mistresses of all the things that are chosen,
Rulers over all peoples,
The Waters are ones I beg for cure.
Waters-yield your cure as an armor for my body,
So that I may see the sun for a long time.
Waters-carry away all of this that has gone bad in me.
Either that I have done in malicious deceit,
Or whatever lie I have sworn to,
I here sort of the waters today.
We have joined with their sap,
Oh Agni, full of moisfure,
Came and flood me with splendor!
MAHARASHIFA/-\
oFrn"
.,"i
| \c;,;;;" j
'8'd"'
i ANDRA
:..PRADESH
\TAKA ;i.
"**"," i...;...."i
SRI LANKA
(Ceylon)
0 200 400 km
e 200l-Zaltan Gossil'an t
mtn@'gc org t\ "OaO,UES
Daftar Isi
Daftar Isi-vii
Redaksi-viii
Pengantar
Pengantar-vix
Prawacana-xxix
I -l
Hak-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Komunitas-2l
2 Perubahan Iklim dan Krisis Air--45
3 Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebutkan
Air-59
4 Kontrol Bank Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya
Air-99
5 Pangan dan Air-123
6 MengubahKelangkaanmenjadiKeberlimpahan-137
7 Sakralitas Air-149
Appendix-l6l
Index-169
Tentang Penulis-179
vll
Pengantar Redaksi
Longggena Ginting
Direktur Eksekutif Nasional Walhi
vlll
Pengantar
AIR:
DARI KOLONIALISME KE NEOLIB
Mansour Fakih
Pendahuluan
f\ aya sangat senang mendapat kesempatan untuk
\ -engantarkan buah tangan seorang aktivis, akademisi,
\-l fe-inis dan pemikir besar dekade ini, Vandana Shiva
yang diterbitkan oleh Walhi bekerja sama dengan Insist Press
ini. Di kalangan aktivis gerakan lingkungan yang memiliki
agenda resistensi atas kebijakan neoliberalisme dan melawan
globalisasi, nama Vandana Shiva tidak pernah absen. Ia men-
jadi guru dan inspirasi, maupun referensi teori bagi pembela
lingkungan tempat berteduh bagi manusia yang sangat disegani.
Dia berdiri tegar mempertahankan hak hak kehidupan ralcyat
miskin di Selatan.
Vandana Shiva dan Walhi dua nama yangeratkaitannya.
Sebagai gerakan lingkungan terbesar dan terfua di Indonesia
Walhi, seperti juga Vandana Shiva adalah merupakan potret
perjalanan gerakan lingkungan di tempatnya masing masing.
Buku Vandana Shiva yang berjudul Staying Alive, menjadi salah
satu karya klasikbagi feminis dan aktivis lingkungan. Sementa-
PEMNG AIR
Mengapa Lingkungan?
Bukuinimembahasperebutanair,sebagaisimbolsumber
salah
daya alam, pelindung sejati keanekaragaman hayati, dan
sarusumberkehidupanbagimanusia.Pendekkata,airadalah
hak asasi manusia, artinya tanpaair, manusia tidak layak dise-
butmanusia.Airmerupakanhajathidupolangbanyak.Prob.
lem kelturangan air dapat menimbulkan bencana bagr rakyat
dan kelalaian dalam mengelola air juga akan berakibat benca-
na. Air adalah kehidupan. oleh karena iru vandana Shiva meli-
hat air sebagai fokus kajian persoalan lingkungan' Air sesung-
guhnya juga simbol masalah lingkungan' Ketika unfuk
pertama
kalinya PBB menyelenggarakan konferensi tentang Lingkung-
an Hidup (Human Environment) yang diselenggarkan di
stockholm, bulan Juni tahun 1972, dllatar-belakangi oleh de-
yang
sakan Swedia yang saat itu tertimpa musibah air hujan
dikenal dengan pencemaran terhadap hutan yang merupakan
tulang punggung ekonomi negara itu' Padahal sebelumnya ling-
kungin hidup tidakpernah menjadi agenda pembangunan' Ifu-
lah cikal bakal persoalan tingkungan. Dari sirulah awal mulanya
gerakan lingkungan, dan menjamurnya organisasi lingkungan
hingga kini.
Jika ditilik secara historis sebenarnya perkembangan masa-
lah lingkungan sudah muncul lama' Pertama, era menjelang
Penga'ntar
xii
Pengaitar
xlll
PERANG AIR
xvi
Pengan'tar
xvU
PERANC AIR
xviii
Pengantar
xxl
PERANG AIR
xxii
Pengantar
xxlll
PERANC AIR
Amerika Serikat tidak ada yang memiliki hak voting lebih dari
6 persen. Sementara mayoritas negara anggota hanya memiliki
kurang dari I persen. Padahal ketika diceruskan oleh Keynes
dan Dexter, IMFberrujuan untuk menciptakan lembaga demo-
kratis yang menggantikan kekuasaanpara bankir dan pemilik
kapital internasion al yangdituduh bertanggung jawab atas rese-
si tahun 1930-an.
Selain IMF ada Bank Duniayangpada dasarnya merupa-
kan lembaga pemberi utang multilateral. Bank Dunia terdiri
atas empat lembaga keuangan yang saling berkaitan, namun
IBRD yang lebih sering disebut sebagai Bank Dunia. Misi Bank
Dunia adalah sebagai lembaga internasion al yang membanfu
mengurangi kemiskinan dan membiayai investasi untuk per-
tumbuhan ekonomlNamun berbagai program Bank Dunia
seperti Strucrural Adjustment Program (SAP) merubah misi
awalnya itu dan justru menjadi pendukung utama model
ekonomi pasar bebas.
xxiv
Pengantar
xxv
PEMNG AIR
xxvi
Pengantar
xxvll
PERANC AIR
,Mansour Fakih
Direktur Insist (Institute for Social Transformation)
Pustaka
Laclau, E. & Mouffe, C., 1985, Hegernony and Socialist Strateg/: To-
wards a Radical Democratic Politics, London: Verso Editions.
xxviii
Pengantar
Payer, C. 1985, "The IMF in the 1980s: What has it Learned; what
have We Learned about it?" In Third World Foundation (Ed.),
Third World Affairs 1985, Boulder, CO: West View
Payer, C., 1974, The Debt Trap; The IMF and the Third World, New
York: Monthly Review Press.
Sachs, W., (Ed.), 1992, The Development Dictionary, A Guide to Knowl-
edge as Power. London: Zed Books.
xxlx
Prawacana
PERANG AIR
)o(xt
WATER\rARS
xxxii
. Prautacina
xxxlll
\SATER \gARS
Ekotogi Perdamaian
Pada tanggal 18 September 2001, saya berada di tengah
jutaan manusia dari berbagai belahan dunia untuk menghening-
kan cipta selama dua menit unfuk mengenang ribuan manusia
yang terenggut kehidupannya pada 11 September di WTC dan
Pentagon. Tapi, saya juga memikirkan jutaan manusia yang
menjadi korban dari aksi teroris di tempat lain dan tindak keke-
xxxiv
Prawacana
xxxv
\(ATER \TARS
xxxvl
Prauacina
xxxvll
WATER \flARS
Catatan Akhir
I Untuk artikel-artikel tentang krisis air yang digambarkan dalam publikasi-
publikasi terkenal pada tahun 2001, lihat Sandra L. Postel dan Aaron T.
Wo[ " Dehydrating Confl ict, " Foreign Pol iry, September/November 200 1,
hal. 60; "Crazed by Thkst: Canadian are in Lather Over Water Exports,"
The Economist, 15 September 2001, hal. 34; Nicholas George, "Billions
Face Threat of Water Shortage," Financial Times, 14 Agustus 2001, hal.
6; "Water in China: In Deep," The Economist, 18 Agustus 2001;" Low
Water, " Financial Times,t I 4 Agustus 200 l, hal. 12.
2 Jim Yardley, "For Texap Now Water, Not Oil, is Liquid Gold," New
York Times,l6 April 2001, Al.
3 Lihat Bab 3 dari buku ini unruk pembahasan lebih detil mengenai konflik
air di negara-negara ini.
xxxvttl
Pendahutuan
Ekotogi Air
Siklus hidrologis merupakan proses ekologis dimana air
diterima oleh ekosistem dalam benruk hujan atau salju. Jaruh-
nya uap air mengisi ulang mata air, resapan air, dan sumber
2
Pendahuluan
4'
Pendahulu:an
l0
Pendahuluan
lt
\flATER WARS
minyak dan pompa listrik yang menyerap air lebih cepat dari
kemampuan siklus alam untuk mengisi ulang air tanah.
12
Pendahalain
t4
Pendahaluan
tradisional.30
Air hanya akan.tersedia jika sumber air diperbaharui dan
digunakan sesuai batas keterbaharuan (renewability). Ketika
filsafat pembangunan mengikis kontrol komunitas dan justru
mendorong teknologi yang merusak siklus air, kelangkaan tak
akan dapat dihindarkan. Di India, ketika investasi kapital diku-
curkan pada proyek-proyek air, justru semakin banyak desa
yang kehabisan air.
Pada tahun IgT2,pemerintah mengidentifikasi 150.000 de-
sa yang menghadapi persoalan air dan memperkenalkan pro-
gram pemberian suplai air pada 94.000 desa di antaranya. Yang
termasuk dalam program tersebut adalah pembangunan sumur
pipa dan pompa pengebor untuk membawa air dari jarak jauh.
Meskipun telah dilakukan upaya-upaya semacam itu, namun
jumlah desa yang kekurangan air justru meningkat menjadi
231.000 pada tahun 1980. Pemerintah lantas memutuskan un-
tuk menyelamatkan 94.000 desa lainnya pada tahun 1985, se-
cara total masih terdapat 161.722 desa yang menghadapi perso-
alan air. Lebih banyak investasi ditanamkan pada tahun itu
untuk membantu semua desa, kpcuali 70 desa; namun pada
tahun 1994,140,975 desa kehabisan air.3r
Pada tahun I97\-an dan 1980-an, Bank Dunia dan badan-
badanbantuan lainnya memfokuskanpada teknologi yang me-
rusak sebagai alat untuk penyediaan air. Sejak l990-an, badan-
badan tersebut secara agresif mendorong privatisasi dan dis-
tribusi air dengan berbasis pada pasar, yang sudah terbukti sa-
ma-sama berbahaya. Di Negara Bagian Gujarat dan
Maharashtra India, Bank Dunia mendorong privatisasi sebagai
pengganti dari sistem pengairan yang sarat teknologi yang dulu
diprakarsainya sendiri pada tahun 1980-an. Hasilnya adalah
percepatan penghisapan air tanah. Di negara bagian Gujarat
yang kekurangan air, air tanah diambil dari kedalaman 1.500
sampai i.800 kaki, mendangkalkan resapan air bawah tanah
," dan menghabiskan simpanan air di permukaan.
l5
\flATER \YARS
16
Pendahulitan
Demokrasi Ekotogis
Solusi teknologis pada persoalan ekologis telah terbukti
gagal. Asumsi kaum reduksionis tentang pembangunan air
yang dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya alam adalah,
alam bukanlah sesuatu yang sempurna dan tradisi masyarakat
bersifat tidak efisien. Bagaimanapun, zona lingkungan yang
beragam telah menjadi basis bagi bermacam-macam budaya
dan ekonomi. Daerah kering telah dimanfaatkan secara berkesi-
nambungan unruk petemakan, dan daerah setengah gersang
telah digunakan untuk pertanian kering dengan irigasi yang
protektif.
t7
\(ATER \TARS
Catatan Akhir
I Bill Aitkin , Seven Saoed Rivers(Columbia, MO: South Asia Book, i992),
hal. l.
2 Marq De vllliers, water: The Fate of our Most precious Resoarce (New york:
Houghton Mifflin, 2000), hal. 17. '"
3 Ibid.,bal.18.
4 Robin Clarke, Water: The International Crisis(Cambridge, MA: MIT press,
1993),hal. 67.
5 Sandra Postel, Waterfor Agriculture (Washingtion, DC: Worldwatch In-
stirute,l989).
6 Ibid.
7 Vandhana Shiva, Staying Alive: Women, Ecologt and Dnelompment in In-
dia (London: Zed Books, 1988),hal. 67-77.
Vandana shiva et al., Ecologlt and the poritics of suniuar: Conflicts ovu
Natural Resources in India (New Delhi: Sage, 1991), hal. 109.
Mira Behn, "Something Wrong in the Himalaya," (tidak ada tanggal
publikasi).
l0 Vandana Shiva et al, Ecologlt and the politics of Sunival,hal. 14j.
ll rbid.
12 Yandana Shiva, Staying Alive, hal. 82.
l3 Komunikasi personal, Kader Asmal, Menteri Air, Afrika selatan;divisi
air CSIR, Teknologi Hutan dan Lingkungan, The Enviromental Impaa of
Invading Alien Plants in south Africa (pretoria, SA: Departeman urusan
t9
SSATERWARS
2t
BAB 1
zl
\(ATER \YARS
22
Hah-hak atas Air: Negara, Pasar dan Masyarahat
Hak-hak Riparia
Hak-hak riparia, yang didasarkan pada konsep hak guna,
kepemilikan umum,.dan pemanfaatan yang masuk akal, telah
memandu pemukiman manusia di seluruh dunia. Di India,
sistem riparia telah lama berkembang di Himalaya. Anicut
(kanal) besar yang sangat terkenal di Kaveri pada Sungai Ullar
23
\SATER \YARS
25
\flATER\TARS
26
Hah-hah atas Air: Negara, Pasan dan Masyarahat
27
\(ATER \7ARS
29
\TATER \TARS
30
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Mas.yarahat
3t
\flATER\(ARS
32
Hak-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Masyarahat
33
\flATER \flARS
34
Hak-hak atas Air: Negara, Pasan dan Masyarakat
35
WATER \flARS
36
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Masyamhat
37
\(ATER \ilARS
39
\TATER VARS
40
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Masyarahat
4r
\TATER \flARS
Catatan Akhir
I Institute of Justinian, 2.7.1
2 William Blackstone, dikutip dalam Walter Prescott Webb, The Great Plains
(New York: Grosset dan Dunlop, 1931).
3 Chattarpati Singgh, "Water and Law" (tidak ada data).
4 Devon Pena, (ed.), Chicano Culture, Ecologt, and Politics (Tucson, AZ:
Universiry of Arizona Press, 1998), hal. 235.
5 Donald Worster, Rivers of Empire: Water, Aidity, and the Growth of the
American West (New York:Pantheon Books, 1985), hal. 88.
6 lbid., hal.89.
7 lbid., hal. 104.
42
Hah-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Masyarihat
8 Ibid., hal.90.
9 Terry Anderson dan Pamela Snyder, Water Markets: Priming the Invisible
Pump (Washington, DC: Cato Institute ,1997), hal. 7 5 .
l0 Jatinder Bajaj, "Green Revolution: A historical Perspective" (makalah
yang dipresentasikan di Seminar CAP/TWN bertema, "Crisis on Mo-
dern Scince," Penang, November 1986), hal. 4.
11 Nirmal Sengupta, Managing Common Property: Irigation in India and The
Philippines (New Delhi: Sage, 1991), hal. 30.
12 N.S. Jodha, "Common Property Resources and Rural Poor," Economic
and Political Weekly2l, No. 7 (5 Juli 1986).
l3 John Locke, Second Treatise on Civil Government, (Bufftilo, NY: Promotheus
Books, 1986), hal.20.
14 Garrett Hardin, Tragedy of the Commons, Science 162 (1968): hal1243-
1248.
l5 Devon Pena, (ed.), Chicano Culture, Ecologlt, and Politics(Tucson, AZ: Uni-
versity of Arizona Press,1998), hal.235.
16 rbid.
17 lbid.,hal.242.
l8 Devon Pena, 'A Gold Mine, An Orchard, and an Eleventh Command-
ment," dalam Pena (ed.), Chicano Culture, Ecologlt, and Politics (Tucson,
AZ: University of Arizona Press,l998), hal250-251.
I9 Anupam Mishra, "The RadiantRaindrops of Rajasthan," diterjemahkan
oleh Maya Jani (New Delhi;Research Foundation for Science, Techno-
logy and ecology, 2001).
20 Chanarpati Singh. "Water and Law."
21 Terry Anderson dan Pamela Snydgr, Water Markets, hal. 149 .
43
Bab 2
45
\yATER \yARS
46
Perubahan lklim dan Krisis Air
47
\rATER \TARS
48
Perubahan lklim dan Krisis Air
orang untuk menukar tanah air kami, rakyat kami, dan budaya
kami dengan kepentingan ekonomi jangka pendek."6
AOSIS menunfut pengurangan emisi sebesar 20 persen dari
level emisi karbondioksida tahun 1999 pada tahun 2005.7
Sej umlah negar a industri memperj uangkan pengurangan yang
sama: Jerman dan Inggris menuntut pengurangan 10 persen
level emisi pada tahun 2005, dan pengurangan sebanyak 15
persen pada tahun 2020. Usulan yang paling,drastis diajukan
oleh ahli-ahli Belanda, yang menunfut pengurangan karbon-
dioksida sebesar 60-70 persen oleh dunia industri untuk mensta-
bilkan udara.8
Kendati seluruh dunia menerima perubahan iklim danber-
komitmen unruk melawan pemanasan global, Amerika Serikat
menentang kesepakatan Kyoto untuk mengurangi gas-gas ru'
mah kaca. Ketika George W Bush menjadi Presiden Amerika
Serikat pada tahun 2001, salah satu kepurusan pertamanya ada-
lah mengabaikan kesepakatan tersebut dan membatalkan janji
AS untuk mengurangi emisi karbondioksida dari pabrik-pabrik
pembangkit listrik. Bush berpendapat: "Ekonomi kita melam-
bat. Kita juga menghadapi krisis,energi, dan gagasan pembatas-
an karbondioksida tidak masuk akal dalam pengertian ekono-
mi."e Amerika Serikat yang memproduksi 25 persen gas-gas
rumah kaca dunia, lebih dari negara mana pun, secara resmi
telah mengumumkan bahwa ia tidak akan melakukan pengu-
rangan emisi. Ironisnya, Amerika Serikat sendiri berada di ba-
wah ancaman pemanasan global yang serius. Pasang air laut
dapat menghancurkan Pantai Timur, dan juga Pantai Teluk
Negara Bagian Florida, Alabama, Mississippi, Louisiana, dan
Texas. Lembaga Perlindungan Lingkungan (The Envoromental
Protection Agency/EPA) memperkirakan bahwa naiknya per-
mukaan air laut setinggi dua kaki-yang disebabkan oleh pe-
ningkatan temperaturlaut dan mencairnya es di daerah kutub--
akan menyapu 17 sampai 43 persen daerah basah di Amerika
Serikat. Kerugian ekonomi di Amerika Utara akibat kejadian
49
\TATER \TARS
50
Perubahan lhlim dan Krisis Air
membanjiri dataran rendah, menghancurkan daerah pesisir
pantai dan rawa-rawa, mengikis garis pantai, menyebabkan
banjir pantai, dan meningkatkan salinitas sumber air.
Peningkatan permukaan air laut di seluruh dunia pada 100 ta-
hun mendatang diperkirakan akan menghancurkan dataran
rendah di Teluk Bengal. Daerah ini, terbentuk oleh sedimen
aliran Sungai Gangga dan Sungai Meghna, sangat rentan terha-
dap banjir. Frekuensi bencana ini diperkirakan juga akan me-
ningkat. Salah satu syarat bagi pembenfukan cyclofietropis ada-
lah temperarur permukaan laut sebesar 26 sampai 27 derajat
celsius. r2 Pemanasan Global diperkirakan menaikkan tempera-
fur laut yangpada gilirannya meningkatkan frekuensi cyclone.
5r
\flATER \SARS
52
Perubahan lhlim dan Kisis Air
1960 tidak melukai para penduduk desa, sebab saat itu bakau
melindungi daratan. Para ahli menyatakan bahwa kerusakan
yang ditimbulkan supercyclone di Orrissa dapat diminimalkan
jika bakau di sepanjang garis pantai tidak dihancurkan demi
tambak udang: "Garis Pantai Orrissa pernah terlindungi oleh
hutan bakau dan hutan ini akan memecah energi gelob angyang
datang."rr Bakau mengeluarkan materi organik, memberikan
nutrisi untuk kehidupan di sekitarnya dan ekosistem lautan.
Rawa-rawa bakau membentuk dasar rantai makanan di laut
dan peqiran pesisir. Melimpahnya bahan organik memungkin-
kan perkembangan berbagai spesies, baik di air laut maupun
air tawar.
53
\(ATF.R \SARS
Juni pada tahun yang sama, lebih dari 300 orang tewas di
Yaman karena banjir yang terburuk dalam 40 tahun. Banjir
tersebut menyebabkan kerusakan sebesar I miliar dollar.
Genangan air menyebabkan wabah malaria, mbnjangkiti
168.000 orang dan membunuh 30 orang.
Pada tahun 1997 di Filipina, lebih dari 30 orang terbunuh
dan 120.000 lainnya kehilangan tempat tinggal karena badai
besar. Mencairnya es dan hujan badai di Pasifik Barat Laut
menyebabkan kerugian sebesar 25 juta dollar pada tahun yang
sama. Pada bulan Maret, 100.000 perkebunan tersapu banjir
di Bolivia. P.gda tahun ifi,57 orang tewas, dan ribuan orang di
Indiana, Keniucky, Ohio, dan Virgian a B ar at harus mengungsi
dari rumah mereka ketika Sungai Ohio naik setinggi 12 kak't
di atas level banjir. Banjir Sungai Red menyebabkan kerusakan
senilai 52 miliar di Manibota, Kanada, Dakota Utara dan
Selatan, serta sebagian Minnesota.
Pada bulan Januari 1998, tingginya curah hujan di Peru
membuat orangbisa mengumpulkan 13 liter per metff persegi
dalam L4 jam. Hampir 60 jembatan ambruk dan jalan raya
sepanjang 530 mil rusak selarna beberapa minggu setelah
bencana banjir. Pada bulan Februari di Ekuador, 3.084 orang
terjangkiti kolera; 108 tewas karena banjir dan tanah longsor,
dan 28.000 orang kehilangan tempat tinggal mereka. Pada
tahun yang sama, Sungai Juba dan Shabelee di Afrika meluap
dan menewaskan 2.000 orang dan jutaan ternak.
54
Perabahan lklim dan Kisis Air
55
\7AfER \flARS
56
Perubahan lklirn dan Krisis Air
pada level terendahnya dalam 50 tahun terakhir. Di India, keke-
ringan yang berlarutJarut juga menyebabkan krisis pangan dan
air di Gujarat, Rajasthan, Madhya Pradesh, Orrissa, dan
Chattigarh. Ketika berkampanye pada Pemilu ulang pada tahun
1999 di daerah Gujarat yang mengalami bencana kekeringan,
Menteri Dalam Negeri India, LK Advani, disambut dengan
teriakan masyarakat " Pehle paani, phir Advani" ('Air dulu, baru
Advani"). Pada tahun 1997, temperafur musim dingin di Rio
de Janeiro naik sampai 108 derajat fahrenheit .Padatahun 1998,
lebih dari 13.000 kebakaran terjadi di seluruh Meksiko; orang-
orang tewas, pelabuhan udara di rurup, dan Kota Meksiko di-
umumkan berada di bawah siaga lingkungan. Ketika kabut asap
bergerak ke teluk, pemerintah Texas mengumumkan kota terse-
but di bawah siaga kesehatan.
Pada bulan September 1997 ,karena kebakaran di Indone-
sia dan Malaysia, polusi asap menimbulkan keadaan darvrat.
Sekolah dan pelabuhan udara dirurup. Kecelakaan kapal di
Selat Malaka menewakan29 orcng, dan kabut dari hutan yang
terbakar menjadi penyebab utama kecelakaan pesawat terbang
yang menewakanZ3 nyawa. Tebalnya kabut asap juga memba-
tasi jarak pandang hingga menimbulkan banyak kecelakaan
lalu lintas yang menewaskan ratusan orang.
Orang-orang miskin di Dunia Ketiga adalah pihak yang
paling banyak menderita karena perubahan iklim, kekeringan,
pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut. Parapeta-
ni, peternak, masyarakat pantai akan menjadi pengungsi ling-
kungan ketika tidak ada lagi hujan, panen gagal, dan sungai
mengering. Masyarakat pantai menghadapi risiko banjir ban-
dang yang tinggi karena perubahan iklim: "Dalam keadaan
yang elstrem, peningkatan permukaan air laut dan akibat susul-
an lainnya dapat memicu tenggelamnya pulau dan "migrasi
keluar pulau" yang signifikan, dengan kerugian ekonomi dan
sosial yangbesar."22
Apakah air menjadi ancaman atau penopang kehidupan
57
\YATER \yARS
Catatan Akhir
I Aubrey Meyer, Contraction and Convergence:The Global Solution to Climate
Change (Totnes, Devon: Green Books for the Schumacher Sociery, 2000)'
bal.22.
2 PaulBrown, Global Warming: Can Civilization Sunive(London: Blandford
Press, 1996), hal.57.
3 lbid.
4 Intergovermental Panel on Climate Change, Climate Change, 2001 ,(Cam-
bridge: Cambridge University Press), hal. 1.
5 Meyer, Contraction and Convergence.
6 Ross Gelbspan, The Heat is On: The Climate Crisis, the Cover-Up, the Pre-
sription (Boulder, CO: Perseus Books, 1998), hal. 109.
I lbid.
8 "Global WarmingMuchWorse ihan Predicted, " The Independenr, 12 Juni
200 r.
9 Jeffrey Kluger, "A Climate of Despair," Majalah Time,(9 April 2001),
hal. 34
l0 Inetrgovermenthal Panel on Climdte Change,2001, hal. 363.
l1 Vandan Shiva dan Ashok Emani, Climate Change, Deforestation, and the
Orrissa Supercyclone (New Delhi: Research Foundation for Science, Tech-
nology and Ecology, 2000) hal. 4.
12 Ali dan Chowdhary, Aprrl 1997.
I 3 Shiva dan E mani, Climate Change, Deforestation, and the Orrissa Supercyclone,
hal. 10.
14 lbid., hal.810-815.
l5 "The Big Meado,"Majalah Time,4 September 2000, hal. 55.
l6 John Michael Wallace, International Herald Tribune, l9 April, 2001.
17 Sydney Levifus, New YorkTimes,13 April, 2001.
18 "Climate Crises," The Ecologkt,29:2.
19 Intergovermental Panel on Climate Change, Climate Change 2001, hal.
700.
20 K.S. Foma, The Traveller's Guide to Uttarakhand (Chamoli, India: Garuda
Books, 1998) hal. 5l.
21 Brown, Global Warming, hal.87.
22 Intergovermental Panel on Climate Change, Climate Change 2001, hal.
856.
58
BAB 3
KOLONISASI SUNGAI:
BENDUNGAN DAN PERANG
MEMPEREBUTKAN AIR
59
\flATER \flARS
6t
\gATER \YARS
64
Kohnisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
saya jamin bahwa tak satu pun kekuatan militer, bah-
kan termasuk kekuatan militerAmerika, bisa menjaga
perdamaian dalam jangka waktu lama.20
(Kampanye) perdamaian dan pangan, yang menjadi alasan
pembenar bagi pembangunan bendungan raksasa, meninggal-
kan warisan kontrol air yang terpusat, kekerasan, kelaparan,
dan kekeringan. Kendati alasan perdamaian dan pangan mun-
cul 30 tahun lalu, ia masih saja digunakan unfuk menjustifikasi
kontrol atas sumber dayaair oleh perusahaan-perusahaan besar
yang telah menggantikan posisi Korps Angkatan Darat.
65
\flATER VARS
67
\(ATER \rARS
69
\TATER \TARS
70
Kohnisasi Sungai: Bendangan dan Perang Memperebuthan Air
71
\flATER VARS
72
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
73
\TATER \rARS
74
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebutkan Air
75
\rATER \rARS
77
\gATER !(ARS
78
Kolonisasi Sungai: Bendangan dan Pemng Mempercbatkan Air
an antara pemerintah pusat dengan negara bagian.
Semua sungai di India telah menjadi tempat utama terjadi-
nya konflik air yang tak bisa didamaikan. Sungai Surlej, Ya-
muna, Gangga, Narmada, Mahanadi, Krishna, dan Kaveri
telah menjadi inti kasus hukum yang sengit di antara negara
bagian yang bersilang pendapat dalam kepemilikan dan distri-
busi airnya. Bahkan peristiwa semacam penculikan bintang film
India terkenal Rajkumar di Karnataka oleh sangbandit hutan,
Veerappan, pada tahun 2000 terkait dengan konflik atas air
Sungai Kaveri antara Karnartaka dan Tamil Nadu. Salah satu
luntutan Veerappan adalah jatah air Sungai Kaveri yang lebih
banyak untuk Tamil Nadu.ss
Sungai Kaveri merupakan salah saru sungai yang menim-
bulkan pertikaian sengit antarnegarabagran. Sungai Kaveri te-
lah digunakan sel ama b er ab ad-ab ad dan stnrktur kan al raksas a
yang terkenal (berusia 2000 tahun) di Sungai Kaveri dipercaya
sebagai sistem manajemen aliran air tertua di anak Benua In-
dia. Ketika Inggris memperkenalkan sistem rekayasa mereka
di Thanjavur di Lembah Sungai Kaveri pada tahun l892,mere-
ka tidak dapat mengatasi perso4Jan penimbunan lumpur (s/-
tation) danbanjir, hinggapada akhirnya kembali berpaling pada
sistem kanal kuno.
Sejak kemerdekaan India, Sungai Kaveri menjadi sungai
yang paling diperebutkan oleh Negara Bagian Tamil Nadu dan
Karnataka. Perang air di antara kedua negarabagian ini telah
menyebabkan pertumpahan darah dan jatuhnya pemerintah-
an.56 Kendati terjadi banyak konflik yangbelakangan ini dipicu
oleh keputusan Pengadilan Perselisihan Soal Air Kaveri (Kaveri
Water Disputes Tribunal) yang mengurangi suplai air Kaveri
untuk Tamil Nadu, namun perselisihan ini dapat dilacak hingga
pada perjanjian antara Negara Bagian Madras (sekarang Tamil
Nadu), yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris, de-
ngan Negara Bagian Mysore, yang berada di bawah pemerin-
tahan kolonial secara tidak langsung.Pada tahun 1892, Inggr:is
79
\TATER \yARS
80
Kolonisasi Syngai: Bendungan dan Ptmng Memperebutkan Air
Jihad Air
Konflik akibat proyekbendungan raksasa tidak hanya meli
b atkan negara-neg ar a b agian-konfl ik itu j uga, menimbulkan
perang antarbangsa. Sungai Tigris dan Euphrat, sungai utama
yang menghidupi pertanian selama ribuan tahun di Turki,
Syna, dan Irak, telah menciptakan berbagai pertikaian di antara
ketiga negara tersebut. Kedua sungai itu berhulu di Anatolia
Timur, Turki, dan negara tersebut menggenggam kedaulatan
penuh atas air di wilayah tersebut. Posisi yang diambil Turki
adalah "air sungai ini adalah milik kami sebagaimana minyak
Irak adalah milik rakyat Irak."6r Di sisi lain, untuk meneguhkan
hak-hak historisnya, Irak membangkitkan doktrin "pengguna
awal," yang mendasarkan hak-hak airnya pada logika koboi
"siapa cepat, pasti dapat" dengan melacak pemanfaatan air
kedua sungai tersebut hingga pada masyarakat Mesopotamia
6.000 tahun silam.62 Di tahun-tahun belakangan ini, konflik
yang muncul telah dipicu oleh peningkatan permintaan air un-
ruk proyek industrialisasi. Turki membuat Proyek Hidrolik Ne-
garapada tahun 1953 unruk membangun bendungan-bendung-
an besar dan proyek pembangkit listrik tenaga air (hidro-
elekrrik).63
Bendungan Atarturk berada dalam pusat Proyek Anatolia
Tenggara (GAP).g Bendungan yang selesai dibangun padata-
81
\7ATER \flARS
82
Kolonisai Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
tuk mengambil posisi menentang proyek bendungan tersebut
secara terang-terangan. " Bendungan tersebut secara gamblang
merupakan alat kontrol politik. Menurut anggota polisi negara,
"Bendungan berarti kekuasaan-siapa memiliki air, ia memiliki
kekuasaan."68
Meskipun Timur Tengah langka air, proyek air di wilayah
ini sangat luar biasa. Proyek Sungai Irak, Sungai Saddam
buatan sepanjang 560 kilometer, memotong Sungai Tigris dan
Euphrat. Skema pengalihan aliran raksasa ini telah mengubah
57 persen tanah rawa menjadi tanah kering dan sekarang meng-
ancam kelangsungan hidup orang-orangArab yang telah hidup
di sepanjang sungai tersebut selama 5.000 tahun. Unruk mem-
bela kepentingan mereka, orang-orang Arab mendeklarasikan
apaya gmereka sebut'Jihad air" melawan Irak.6e
83
\(iATER \TARS
85
\(ATER \TARS
86
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Menperebuthan Air
Selassie dari Ethiopia menyewa Biro Reklamasi Amerika Seri-
kat untuk membangun 29 bendungan irigasi dan pembangkit
listrik di Nil 8iru.85 Namun, Mesr, yang persediaan airnya akan
berkurang 8,5 persen karena bendungan-bendungan baru terse-
but, menghalangi persetujuan pinjaman dan rnenggagalkan
proyek tersebut.
Pada tahun 1997 ,PBB mengadakan Konvensi Hukum ten-
tang Penggunaan Jalur Perairan Internasional untuk Non-
Navigasi guna menciptakan panduan pembagian air dari
sungai-sungai yang melintas batas negara. Dua prinsip yang
digunakan dalam konvensi tersebut adalah afuran penggunaan
air yangadil dan bertanggung jawab dan prinsip non-ancaman:
penggunaan yang adil mengacu pada pembagian air secara adil
di antara para pemakainya, dan prinsip non-kekerasan berarti
tidak menimbulkan bahaya terhadap sesama negara riparia.
Penerapan peraturan tersebut menimbulkan perbedaan
interpretasi dan menyebabkan konflik. Kedua aturan tersebut
diusulkan oleh Ethiopia, Mesir, dan Sudan serta telah memun-
culkan perdebatan yang lebih sengit tentang penggunaan air.
Di sisi lain, Mesir dan Sudan telah menyatakan bahwa Perjan-
jian Nil tahun 1959 tidak dapat ditawar berdasarkan prinsip
non-ancaman. Di pihak lain, Ethiopia dan negara-negara hulu
lainnya telah menggunakan prinsip penggunaan air yang adil
di antara sesama negarariparia unruk mempertahankkan hak-
hak air mereka.86
Pada bulan Februari 1999, dalampertemuan Dewan Men-
teri Urusan Air Lembah Sungai Nil di Tanzania, Prakarsa
LembahNil (Nile Basin Initiative) dideklarasikan. Sepuluh ne-
garaLembah Sungai Nil mengesahkan Program Aksi Strategis
Lembah Sungai Nil dengan visi "untuk mewujudkan pem-
bangunan sosial-ekonomi yang berkesinambungan melalui
penggunaan sumber daya air yang adil dan mengakui hak se-
mua negara riparia untuk menggunakan sumber daya Sungai
Nil yang ada dalam wilayahnya untuk pembangunan."8T
87
\TATER \rARS
88
Kohnisasi Sangai: Bendungan dan Perang Mcmperebuthan Air
fungkan oleh doktrin ini pun mengakui hak-hak riparia peng-
guna yang lebih rendah. Karena hidup berdampingan dengan
negara riparia lainnya, bahkan Amerika Serikat, negara asal-
usul afuran Harmon, mengakui hak tersebut berdasarkan kebi-
jakan bertetangga yang baik. Dalam perjanjian 1906 tentang
Rio Grande, sementara pada saru sisi menekankan doktrin
Harmon, namun Amerika Serikat "berkehendak mensuplai
Meksiko dengan jumlah air yang sama yangiagunakan sebe-
lum pengalihan aliran terjadi" berdasarkan prinsip "pernghor-
matan antarnegara."s8 Kemudian pada tahun 1944, perjanjian
kedua negara memberikan hak pada Meksiko unruk mendapat-
kan air dari Sungai Colorado dalam jumlah tertenfu. Begiru
pula, India,yangpada saru sisi mengklaim supremasi absolut
sebagai pemilik riparia atas Sungai Indus, namun ia telah mem-
beri hak pada negara tentangganya, Pakistan.se
Teori aliran air alami, juga dikenal sebagai teori integritas
teritodal, menyatakan bahwa karena sungai merupakan seba-
gian teritori negara, maka tiap pemilik riparia yang lebih rendah
berhak atas aliran alami sungai, tanpa dirintangi oleh pemilik
riparia yang lebih tinggi. Pemilikripariayanglebih tinggi harus
membiarkan air mengalir secara alami ke pemilikripariayang
lebih rendah melalui saluran yangbiasa. disertai dengan peng-
gunaan air secara bertanggung jawab oleh pemilik riparia yang
lebih tinggi. Prinsip ini dirurunkan dari hukum kepemilikan
privat Inggris dan diterapkan untuk air di negara kesatuan. Me-
sir menggunakan doktrin ini pada tahun 1952, danbertentang-
an dengan Sudan yang mengklaim penggunaan air Sungai Nil
secara absolut. Namun, Komisi Air Nil menolak klaim Mesir
tersebut. Pada tahun 1 929, Mesir memperoleh kemenang annya
ketika Inggris memberinya kekuasaan veto atas penggunaan
air oleh negara-negarariparia yang lebih tinggi.eo
Teori penggunaanyangadil dan teori kepentingan komuni-
tas sangat berkaitan erat. Penggunaan yang adil menyatakan
bahwa sungai internasional harus dimanfaatkan secara adil
89
$YATER VARS
90
Kohnisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
telah menawarkan kerangka acuan dan prinsip-pdnsip funda-
mental. Menurut P€raturan Helsinki mengenai Penggunaan
Air Sungai Internasional, "Semua lembah sungai, beserta
seluruh teritorialnya, berhak mendapatkan pembagian yang
adil dan masuk akal atas keunrungan penggunaan air dari lem-
bah sungai yang melintasi berbagai negata." Sekarang, hal yang
penting adalah untuk mengkombinasikan ekologi dengan
keseimbangan, dan kelestarian dengan keadilan.
Selama periode euforia bendungan raksasa, pengalihan
aliran sungai dianggap menghasilkan keuntungan tanpa me-
nimbulkan kerugian. Namun, ketika kita memasuki era per-
soalan ekologis, prinsip penggunaan yang adil, yangsebelum-
nya hanya didefinisikan dalam pengertian ekonomi, membu-
tuhkan perubahan radikal untuk melindungi inlegritas lembah
sungai dan meminimalkan konflik perebutan air. Pengajuan
hak-hak atas air yang berlaku sekarang umumnya mengakui
hak negara untuk mengontrol ataupun mengkonsumsi air mela-
lui proyek air raksasa. Pembentukan Otoritas Lembah Krishna
(OLK) di India merupakan gambaranbagaimanateori penggu-
naan yang adil cenderung berpihak pada pembangunan ben-
dungan raksasa.
Pengadilan Krishna mengesahkan berdirinya OLK untuk
"menjamin bahwa air Sungai Krishna tersimpan, diambil, dan
digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku."e2 Mengikuti
jejak Otoritas Lembah Tennessee, Otoritas Lembah Krishna
tidak dibentuk untuk melakukan konservasi dan melindungi
Sungai Krishna; tujuannya adalahunfuk terlibat dalam peren-
canaan yang terintegrasi yang melibatkan seluruh lembah.
Sebagaimana diungkapkan oleh Marc Reisner, ,,Melalui pendi-
rian Otoritas Lembah Tennessee, untuk pertama kalinya sistem
sungai besar dilihat dari "segala segi," kendati harus mengor-
bankan lenyapnya sungai alami."e3
Kerangka kerja pengetahuan ilmiah dan keadilan sosial
yang sekarang ini digunakan dalam resolusi konflik air meng-
9l
VATER \rARS
92
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
93
\ilATER \TARS
94
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
Catatan Akhir
I John Widtsoe, "Success on Irrigation Project" (diterbitkan dalam bentuk
pamflet pada tahun 1928), hal. 138.
2 Charles R. Goldman, James McEvoy III, dan Peter J Richerson, (ed.)
Enviromental Quality and Water Development (San Fransisco: WH Free-
man, 1973), hal. 80.
3 "By a Damsite," Majalah Time, Juni 19,1994,hal.79.
4 Paul Shephard, Man in the Inndscape: A History View of the Asthetics of
Narure (New York: Knopf, 1967),hal. 141.
5 Ferd Powledge, I|/ater: The Nature, Uses, and Future of Our Most Precous
and Abused Resorce (New York: Farrar, Straus dan Giroux, 1982), hal.
279.
95
\yATER \rARS
96
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthart Air
42 YijaiParanjapaye, 1987, "Narmada Dams" (New Delhi: The India Na-
tional Trust for Act and Culoral Heritage).
43 lbid.
44 rbid.
45 Untuk diskusi lebih jauh tentang Dam Ukai dan konsekuensi ekologis
dan sosialnya lihat Shiva, Ecologt and the Politics of Survival,hal.228-229.
46 lbid.
47 Untuk diskusi lebih.jauh mengenai penggusuran Dam Bhakra, lihat
Shiva, Ecology and Politics of Survival.
48 lbid.,hal.230.
49 Marra Mies dan vandana Shiva, 1993, Ecofeminism (Halifax, NS:
Fernwood Publication; London;Zed Books).
50 lbid., hal. l0l.
5l Damsand Development,LaporanKomisi Dam Dunia (London: Earthscan
Publications, 2000), hal. xvii.
52 rbid.
53 lbid., hal.18.
54 Surat dari gerakan antidam di Koel Karo.
55 Pada 30 Juli 2000, bintang film Kannada, Rajkumar, diculik oleh penjahat
terkenal Veerappan. Veerappan menyampaikan l0 tuntutan termasuk
mandat untuk mencari solusi permanen atas pertikaian air Kaveri. Tun-
tutan lainnya adalah menjadikan Tamil sebagai bahasa administratif ke-
dua di Karnataka, membuka candi Thiruvalluvar di Bangalore, dan me-
ningkatkan upah harian bagi pekerja Manjolai Estate di Tirunelveli.
Rajkumar dibebaskan pada 15 November 2000.
56 Elizabeth Corell dan Ashok Swain, "India: The Domestic and Interna-
tional Politics of Water Scarcity," dalam Leif Ohlsson, (ed.), 1995,
Hydropolitics: Conflicts over Water As a Development Constraint (Dhaka:
Universify Press; London: Zed Bools), hal. 142-143.
57 lbid., hal143.
58 lbid.,hal144.
59 Marq De Villiers, 2000, Water: Thefate of Our Most Precious Resource (New
York: Houghton Mifflin), hal. 236-237 .
60 lbid.,hal.239.
6l Michael Schultz dalam Chlssson, (ed.), Hydropolitics, hal. 106.
62 lbid., hal. l0l.
63 lbid.,hal.99.
64 GAP adalah akonim Turki.
65 Schultz dalam Ohlsson, (ed.), Hydropolitics,haL 99.
66 De Villers, Water,hal2lj.
67 rbid.
68 lbid.,hal.ll.
69 Schultz dalam Ohlsson, (ed.), Hydropolitics, hal. 110.
70 Helena Lindholm, "Water and the Arab-Israeli Conflict," dalam Ohlsson,
(ed.), Hydropolitics, hal. 58.
97
\fATER \rARS
7l Dikutip dalam Saul Cohen, 1986, The Geopotitia of Israel\ Border Ques'
tion, (Boulder: Weswiew Press), hal.l22.
72 Lindholm, "Water and the Arab-Israeli Conflict," hal. 61.
73 lbid., hal. 69.
74 lbid.,hal.62.
75 lbid., hal.63.
76 Ewan Anderson, "Water the Next Strategic Resource," dikutip dalam
Lindholm, Water and the Arab-lsraeli Conflict," hal.77 '
77 Fadia Darbes, Otoritas Air Palestina, "Water Resources in the Region:
An Approach to ConflictResolution," (makalah yangdisampaikan pada
P7 Summit Water Issues, Brussels, 7-10 Juni, 2000.
78 Perintah Militer 158, 19 November 1967, Amandemen Hukum Air 3l'
1953, dikutip dalam Jerusalem Media Communication Center, 1993: hal.
22.
79 Lindholm, "Water and the Arab-Israeli Conflict," hal. 80.
80 Mara Natha, Secunderabad, India, Maret/April 2001.
81 DeYlllers, Water.
82 Ibid.,hal.216.
83 Ibid. , hal. 220.
84 Jan Hultin, "The Nile Source of Life, Source of Conflict," dalam Ohlsson,
(ed.), Hydropolitia, hal. 29.
85 De Villers, Water,hal. 22.4.
86 lbid., hal. 225 .
98
BAB 4
l0l
\flATER \yARS
102
Kontrol Banh Dunia, \VTO, dan Korporasi atas Sumber Day Air
an, pengiriman, dan memikul tanggung jawab investasi. Kon-
trak yang berjangka wakfu lebih lama biasanya disertai dengan
kesepakatan pembelian air secaraborongan dibayar oleh lemba-
ga publik, mirip dengan kesepakatan pembelian tenaga (lisrrik)
dalam privatisasi energi.
Kemitraan publik-swasta terus menjamur dengan dalih pe-
narikan modal swasta dan membuka lapangan pekerjaan di
sektor publik. Berdasarkan asumsi bahwa Dunia Ketiga akan
mengalami urbanisasi menjelang tahun 2025, BankDunia me-
ramalkan bahwa akan dibutuhkan investasi senilai 600 miliar
dollar unruk proyek infrastrukrur.e Namun, seperti halnya priva-
tisasi, urbanisasi sebenarnya adalah dampak lanjutan dari kebi-
jakan Bank Dunia, bukan suatu keniscayaan yang tidak ter-
hindarkan.
Baru-baru ini, kolaborasi publik-swasta dalam bisnis penye-
diaan air menerima kucuran banfuan miliaran dollar. Uang
ini adalah subsidi unfuk perusahaan-perusahaan swasta yang
dengan beringas mengajukan tawaran kontrak. Di India saja
terdapat 30 kolaborasi seperti ini dalam bisnis penyediaan air.r0
Kemitraan publik-swasta dalamtrisnis air ini dimaksudkan un-
tuk menggantikan penyediaan air sebagai layanan publik:
Pertama adalah fokus pada orientasi komersial melalui
reformasi institusional dan restrukrurisasi. Misalnya,
langkah pertama bisa berupa restrukfurisasi air dan
likuidasi departemen berdasarkan pertimbangan keun-
tungan. Selanjutnya, korporatisasi layanan atau (pem-
bentukan) perusahaan joint-ventureyang mandiri unruk
mengatur (penyediaan) air dan sanitasi akan memban-
tu pemenuhan syarat orientasi komersial.
Aspek kedua berkaitan dengan pentingnya bingkai
pengafuran yang tepat. Tujuan mendasar dari reforma-
si instirusional ini adalah bergerak menuju orientasi
komersial dan konsumen dalam penyediaan layanan.
Terjadi perubahan tampilan yang drastis, dari semula
penyediaan gratis untuk umum karena dipandang
103
\ilATER \flARS
r04
Kontrol Banh Dania, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
Eaux, dua perusahaan swasta terbesar di Inggris, Thames Water
dan Northwest Water, dan perusahaan publik terbesar di
Spanyol, Canal Isabel II, membentuk konsorsium untuk mena-
war proyek privatisasi air yang didanai oleh Bank Dunia. Jum-
lah pegawai di kantorpenyedia layananpublik, Obras Sanitarias
de la Naci6n (OSN) di Beunos Aires, dikurangi dari 7.600 men-
jadi 4.000 pekerja pada tahun 1993. PHK atas 3.600 pekerja
telah digembar-gemborkan sebagai prestasi terpenting dan indi-
kator keberhasilan. Sementara lapangan kerja dalam layanan
air mengalami penurun an, harga air mengalami peningkatan.
Dalam tahun pertama, harga air mengalami peningkatan sebe-
sar 13,5 persen.r5
Di Chili, Suez Lyonnaise des Eaux ngotot menguasai 35
persen keuntungan.t6 Di Casablanca, konsumen terperangah
menyaksikan kenaikan harga air sebesar tiga kali lipat. Di
Inggris, tagihan at dan pembuangan kotoran meningkat 67
persen antara L989-1990 dan 1994-1995. Tingkat pemufusan
layanan masyarakat meroket hingga 177 persen. Di Selandia
Baru, orang-orang turun ke jalan unfuk memprotes komersiali-
sasi air. Di Afrika Selatan, penyediaan air di Johannesburg di-
ambil alih oleh Suez Lyonnaise des Eaux. Air segera menjadi
sesuaru yang tidak terjamin, sulit diakses (inaccessible), danber-
harga sangat tinggi hingga tidak mampu dibeli (unaffordable).
Ribuan orang terputus aksesnya atas ketersediaan air dan, aki-
batnya, infeksi kolera mewabah ke mana-mana.t1
Kendati tidak populer di kalangan masyarakat lokal di selu-
ruh dunia, namun desakan privatisasi air tidak kunjung mereda.
Karena beban utang yang tinggi, negara-negara @erkembang)
di seluruh dunia dipaksa untuk menjalankan privatisasi air.
Tuntutan Bank Dunia dan IMF untuk menderegulasi air seba-
gaibagiandari prasyarat pinjaman mereka adalah sesuatu yang
sudah lazim.Dari40 pinjaman IMF yang dikeluarkan melalui
International Finance Corporation (IFC) pada tahun 2000,12
di antaranya mencantumkan persyaratan privatisasi sebagian
105
\TATER\TARS
106
Kontrol Bank Dunia, \VTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
t07
\flATER \rARS
108
Kontrol Banh Dunia, VTO, dan Korporasi atas Sumber DaTa Air
109
\flATER \rARS
ll0
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Surnber Daya Air
futan dan memal$a pemerintah Meksiko untuk membayar gan-
ti rugi sebesar l7 juta dollar. Cara penanganan sampah yang
buruk dan berbahaya serta lokasi pembuangannya di San Luis
Potos (dibagian tengahMeksiko) menjadi alasan ekologis yang
masuk akal bagi para pejabat lokal untuk menufup operasi peru-
sahaan iru. Sayangnya, NAFTA memperbolehkan perusahaan
(swasta) unfuk menunfut ganti rugi pada pemerintah suafu ne-
gara jika negara bersangkutan menerapkan legislasi yang
"menghilangkan" potensi keuntungan perusahaan. Metalclad
menggunakan afuran ini unruk menuntut pemerintah Meksiko
dan akhirnya memenangkan funtutan tersebut. Sengitnya opo-
sisi masyarakat terhadap fasilitas Metalclad tidak relevan dalam
persoalan ini.26
Hak-hak dagang korporasi yang dianugerahkan lewat kese-
pakatan-kesepakatan perdagangan,seperti NAFTA dan GATS,
jugabisaberlaku pada kasus kepemilikan dan kontrol korporasi
atas sumber daya air. NAFTA secara tersurat menyebut "air,
termasuk air yang alamiah maupun yang artifisial serta hasil
sulingan" sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan. Dan
tenfu saja, seperti yang dirunjunkan oleh Mickey Kantor, wakil
dagang Amerika Serikat,padatahun 1993, "Ketika air diperda-
gangkan sebagai komoditas, maka semua isi kesepakatan yang
mengafur perdagangan barang bisa diterapkan (pada semua
barcng/laydnan)."2't
Pada tahun 1998, perusahaan Sun Belt Water asal Amerika
Serikat menuntut ganti rugi pada pemerintah Kanada sebesar
10 miliar dollar karena perusahaan itu kehilangan kontrak
untuk mengekpor air dari Kanada ke California karena larang-
an ekspor air dalam jumlah besar yang dikeluarkan oleh peme-
rintah British Columbia pada tahun 199I.28 Perusahaan ifu
mengklaim bahwa larangan ekspor pemerintah British Colum-
bia itu telah melanggar hak-hak investorberdasarkan kesepakat-
an NAFTA. Kasus ini masih dalam proses peradilan. Sekarang
ini semua level pemerintahan-termasuk di tingkat regional
llt
WATER\TARS
t12
Kontrol Banh Dunia, \YTO, dan Korporasi atas Sumber DaYa Air
n3
\TATER \fARS
rt4
Kontol Bank Dunia, VTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
Tiap pagi ketika terbangun dari tidur, kita semua yang
menjadi keluarga Coca-Cola sadar bahwa 5,6 miliar
orang akan mengalami kehausan pada hari iru. Jika
kita berhasil rnelvujudkan 5,6 miliar orang ini untuk
minum Coca-Cola, maka kita telah menjamin kesuk-
sesan masa depan perusahaan kami dalam beberapa
tahun ke depan. Melakukan hal lainnya bukanlah
suaru pilihan.a3
115
\TATER \TARS
dari dan dikemas tidak jauh dari sumber alamnya dan air yang
dianggap sebagai air minum (biasa).a6
Konsekuensi air dalam kemasan lebih dari sekadar tinggi-
nyaharga dan air yang tidak aman untuk dikonsumsi. Limbah
lingkungan adalah dampak terburuk yang disebabkan oleh
industri pengemasan air. Pada tahun 1970-an,200 juta galon
air kemasan dijual dalam kemasan plastik yang tidak dapat
diurai. Pada tahun 1998, jumlah ini meningkat menjadi lebih
dari 6 miliar. Di India, produser air terkemuka, Parle Bisleri,
menguasai 60 persen pasar air. Perusahaan senilai 835 ribu
dollar ini berharap akan meraup untung sebesar 208,8 juta
dollar padatahun2002.
Presiden Parle Bisleri, Ramesh Chauhan (yangjuga dikenal
sebagai "Raja Air"), memiliki rencana besar: "Bisleri harus
menjadi merek super besar. Sekarang ini, ia masih baccha @ayi).
Dalam dua atau tiga tahun ke depan, penjualan Bisleri harus
melampaui penjualan total dua perusahaan cola (Pepsi dan
Coke). "47 Chauhan memperkirakan bahwa "pasar air kemasan
akan melebihi pasar minuman karbonasi dalambeberapa tahun
mendatang." Dewasa ini, air kemasan hanya menguasai 14
persen industri sofi-dink. Saru liter air produksi Bisleri dijual
seharga 20 sen, dan lima liternya dijual seharga 52 sen. Dengan
harga yang miring ini Chauhan berharap akan melebihi total
penjualan Coke dan Pepsi.a8
Pemain dalam pasar air India bukan hanya Bisleri, Pepsi,
dan Coke. Britannia Industries dan Nestle juga tengah mempro-
mosikan secara gencar produk-produk mereka, yaifu Perrier,
San Pellegrino, dan Price Life. Britannia memasarkan Evian
yang dijual dengan harga 2 dollar seliternya, hampir dua kali
nilai upah minimum per jam. Evian dipromosikan sebagai
"minuman alternatif untuk memenuhi kebutuhan unruk berga-
ya dan kebugaran."ae Lebih dari 500 keluarga kaya di India
membelanjakan antara 20 sampai 209 dollar per bulan unfuk
membeli air Evian. Perusahaan dari Australia, Auswater Puri-
il6
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Karporasi ata Sumber DayaAir
r17
\TATER\yARS
118
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber DayaAir
119
\TATER\flARS
Catatan Akhir
I Maude Barlow, BIue Gold: The Global Wata Crisis and the Cotnmodifcation
of the World\ Wata Supply (San Fransisco: International Forum on Glo-
balization, 2001), hal. 15.
2 Foftune, Mei 2000.
3 Monsanto, "sustainable Development Sector Strategy" (dokumen tidak
diterbitkan, l99l), hd. 3.
4lbid.,hal.4.
5 Monsanto, 1998, "Water Business Plan" (tidak diterbitkan).
6 lbid.
7 lbid.
8 Vandana Shiva, Afsar H Jafri, dan Gianjali Bedi, Ecological Coss of Eco-
nomic Globalisation (New Delhi: Research Foundation for Science, Tech-
nology, and Ecology, 1997), hal. 45.
9 Riccardo Petrella, Thc War Manifeso: Argumentsfor a World Water Control
(London: Zed Books, 2001), hal. 20.
l0 Vandana Shiva, et.al., Ltcens to Kill (New Delhi: Research Foundation
for Science, Technology, and Ecology, 2000), hal. 53-58.
I I Meera Mehta, A Review of Public-Private Partnership in the Water and Envi-
ronmental Sanitation Sector in India (ltew Delhi: Department for Interna-
tional Development, 1999), hal. 7.
12 Barlow, Blue Gold, hal. 15.
13 Emanuel Idelevitch dan Klas Ringkeg, "Private Sector Participation in
Water Supply and Sanitation in Latin America" (World Bank, 1995),
hal.9.
t4 lbid.
120
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
15 lbid.,hal.27-50.
16 Barlow, BlueGold,hal. 18.
t7 lbid.
l8 Ghana National Coalition Against the Privatisation of Water, "Water is
Not a Commodity" (tidak diterbitkan).
t9 lbid.
20 koision of the Panchayats Aa (Tambahan untuk daerah-daerah yang telah
disebutkan), 1996, seksi 4 (b).
2l lbid., seksi 4 (a).
22 lbid., seksi 4 (d).
23 Laporan GATS oleh Uni Eropa.
24 Ruth Caplan, 'Alliance for Democracy"
(paper yang disebarkan dalam
pertemuan antar LSM untuk menyambut pertemuan GATS, Jenewa,
April200l).
25 Deklarasi pertemuan tingkat menteri WTO di Doha, November 2000.
26 New York Times,3l Juli, 2000.
27 lbid.
28 lbid.
29 Dikutip dari Barlow Blue Gold, hal. 36.
30 Petrella, The Water Manifesto,hal.6S.
3t rbid.
32 rbid.
33 Barlow, Blue Gold, hal. 18.
34 Petrella, The Water Manifesto,hal. T3.
35 Barlow, BlueGold, hal. 16.
36 rbid.
37 World Development Movement (WDM), "Stop the GATS Sastrophe,"
November 2000, wwwwdm.org.uk/cambriefs/wto/GATS.htrn.
38 Barloq Blue Gold,hal. 17.
39 rbid.
40 Informasi ini berdasarkan komunikasi personal saya dengan Dr. Mira
Shiva dari kelompok pemulihan media di Bhopal.
4l Petrella, The Water Manifesto,hal.6S.
42 Barlow, Blue Gold,hal.8.
43 "Small is Sustainable," International Sociery for Ecology and Culrure,
2000, hal. l.
44 Barlow, Blue Gold, hal. 8.
45 Pusat penelitian dan pendidikan konsumen (Consumer Education and Re-
search Center), Insight (January/February, 1998).
46 Pemerintah India, PFA Amendment, 2000.
47 Financial Erpress, 3 Desember 2000.
48 Business Times, 26 Juni 2001 , hal. 10.
49 rbid.
50 lbid.
t2l
WATERIilTARS
122
BAB 5
r23
\rATER \TARS
ngan dan gaya agrikulrur ini mulai terabaikan sejak kulrur pa-
ngan yang tunggal mulai disukai sebagai metode produksi di
tingkat nasional, internasional, dan demi kepentingan korpo-
rasi.
Efisiensi penggunaan air dipengaruhi oleh variasi genetis-
nya. Maize, sorghum, dan millet adalah tanaman yang paling
efisien dalam mengubah air ke dalam unsur biologis. Miltet
bukan hanya lebih sedikit menggunakan air daipada padi,
tanaman ini juga mampu bertahan hidup dalam kekeringan
hingga tanah kehilangan 75 persen kelembabannya. Akar-akar
tumbuhan kacang-kacangan (termasuk kacang polong) meng-
gunakan kelembaban air secara efisien.
Sejak Revolusi Hijau, tanaman pangan yang menghasilkan
lebih banyak nutrisi per unit penggunaan air ser.nakin jarang
dan tergantikan oleh tanaman yang banyak menggunakan air.
Produktivitas air telah diabaikan, dan fokus perhatian telah
diarahkan pada produktivitas tenaga kerja. Tanaman pangan
pengganti tidak hanya memproduksi hasil panen yang buruk,
tetapi juga sedikit mengandung materi organis dan menguras
habis kapasitas kelembaban air. .,
Tanaman pangan yang dibudidayakan dalam masyarakat
tradisional ditanam dengan mempertimbangkan efek kekering-
an. Dalam program pembudidayaan partisipatoris bersama de-
ngan para petani di daerah Gurun Rajasthan, India, pusat Riset
Internasional tentang Tanaman Pangan di Daerah Tropis Sem!
arid (International Center of Research in Crops for the Semi-
arid Tropics/ICRISAT) menemukan bahwa para petani lebih
menyukai varietas millet asli karena daya tahan mereka terha-
dap kekeringan.Para petani juga memilih varietas iru karena
hasil biomass-nya yang lebih besar dalam benruk jerami, rabuk,
dan pakan ternak. Pengembangan tanaman industri modern
telah menyisihkan tanaman dengan karakter bawaan yang
tahan kekeringan itu.r
r24
Pangan dan Air
t2,
\(iATER \TARS
126
Pangan fonAir
petani. Sebelum pengenalan proyek irigasi, tanah pertanian
yang semiarid itu memproduksi tanaman pangan yang hemat
air sepertiTbwar dan kacang-kacangan. Perubahan iklim yang
mendadak, irigasi yang intensil dan penanaman tanaman ka-
pas yang boros air membuat persoalan makin ruwet. Irigasi
intensif unfuk lahan tanam kapas hitam yang memiliki kapasi-
tas cadangan airbesar akan dengan cepat menciptakan gurun.
Sementara irigasi dianggap sebagai cara untuk mengembang-
kan produktivitas tanah, di daerah Malaprabha, irigasi ternyata
memiliki dampak yang berkebalikan.8 Para petani ditembak
oleh polisi ketika mereka menolak membayar pajak air.e De-
ngan pengenalan irigasi kanal di daerah ini, hampir 2.364
hektar tanah mengalami waterloging dan salinisasi.
Salinisasi berkaitan erat dengan waterloggiig. Pengasinan
tanah pertanian adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari
irigasi intensif di daerah kering. Lokasi-lokasi yang sulit air
mengandun g garam dalam jumlah besar;ro mengguyurkan air
irigasi pada tanah seperti ini akan membawa naik garam ke
permukaan tanah. Ketika terj adi evaporasi air, y angtertinggal
hanyalah residu garam" Sekarang ini, lebih dari sepertigatanah
pertanian di seluruh dunia yang mendapatkan irigasi meng-
alami polusi garam.rr 70.000 hektar tanah pertanian di Punjab
yang menghasilkan panen yang buruk diperkirakan "terinfeksi"
oleh garam.12
Pergeseran dari lahan pertanian tadah hujan ke lahan perta-
nian irigasi seperti kapas, semula diharapkan akan meningkat-
kan kesejahteraan para petani. Tetapi kenyataannya, perubahan
tersebut hanya menjerumuskan mereka pada hutang.13 Para
petani meminjam uang dari bank untuk pengolahan tanah per-
tanian dan unfuk membeli benih, pupuk kimia, dan pestisida.
Total pinjaman yang diambil oleh petani meningkat dari
104.449 dollar pada tahun 1974 menjadi lebih dari 1,1 juta
dollar pada tahun 1980. Sementara petani bergulat dengan la-
han pertanian yang tidakproduktif, perbankan menuntut pem-
r27
\flATER\flARS
t28
Pangan danAit
kubik air dikuras dari Ogallala.'e Jika air terus menerus tersedot
dalamtakaran ini, pilihan yang tertinggal adalah berpaling pada
pertanian yang hemat air, pertanian di tempat kering, atau me-
ninggalkan semua pertanian sama sekali. Kebijakan pertanian
yang berkelanjutan akan mempromosikan pilihan yang perta-
ma. Pasar air akan mempromosikan pilihan terakhir.
Di Dunia Ketiga, teknologi pertambangan yang didasarkan
pada bahan bakar fosil telah menghancurkan srimber daya air.
Pemompaan air tanah dengan tenaga listrik yang disebarluas-
kan oleh Revolusi Hijau dianggap sangat efisien dalam penger-
tian energi dan penggunaan tenaga kuda. Pompa irigasi yang
digerakkan oleh 7,5 kilogram motor elekffik memerlukan wak-
tu lima jam dan satu orang (untuk menjalankannya) untuk
mengairi satu hektar gandum; sedangkan model 'roda Persia'
membutuhkan tenaga hingga 60 jam sapi jantan dan 60 jam
tenaga manusia.2o Persoalan apakah pengurasan air tidak seim-
bang dengan siklus pengisian air tanah tidak menjadi bahan
pertimbangan dalam kalkulasi efisiensi. Pompa listrik yang me-
ngeringkan sejumlah besar daerah pertanian utama dalam wak-
fu kurang dari dua dekade tampaknya dipandang lebih efektif
daripada metode tradisional seperti 'roda Persia' yang telah
menopang pertanian berkelanjutan selama berabad-abad.
Berbagai solusi yang diajukan untuk mengatasi persoalan
pertanian yang memboroskan air pun menolak peranan air da-
lam produksi pangan. Pembudidayaan industri udang adalah
salah satu contoh kasusnya. Dampak paling penting dan jelas
dari industri akuakulrur (aquacalture) adalah salinisasi tanah
dan air serta terkurasnya air minum. Sawah yang dulu subur
dan produktif berubah menjadi apayangdisebut oleh pendu-
duk lokal sebagai 'tanah kuburan.'Hal ini tidak hanya terjadi
di India. Di Bangladesh, di mana industri udang tersebar luas,
jumlah produksi padi anjlok tajam. Pada tahun L976, negara
tersebut memproduksi 40 ribu metrik ton beras; tahun 1986,
produksi itu furun drastis menjadi 36 metrikton.2r para petani
130
Pangan dan Air
Thailand melaporkan kerugian serupa, dengan jumlah panen
1 50 karung beras per tahun, menurun dari 300 karung
sebelum
pengenalan budidaya udang di daerah itu.22
Secara khusus, perempuan merasakan dampak buruk dari
penyebarluasan industri udang. Tanah menjadi komoditas yang
langka, dan kasus-kasus perebutan tanah kian sering terjadi.
Perempuan-perempuan di Pudukuppam, India,, harus berjalan
safu hingga dua kilometer unfuk memperoleh air yang layak
minum.23 Sumber-sumber air telah menjadi sumber kete gangan
sosial. Di daerah pesisir Kuru, India, tidak ada sumber air layak
minum yang tersediabagi600 penduduk karena salinisasi. pas-
ca protes tahun 1994 yangdiprakarsai oleh perempuan-perem_
puan lokal, air disuplai melalui tanker. Namun per rumah ha_
nya mendapatkan jatah 2 ember air unfuk air minum, mencuci,
dan mandi. "Suami kita memerlukan 10 ember airuntuk mandi
setelah pulang dari berlayar menjaring ikan. Cukup untuk apa
dua ember ifu?" demikian cerita perempuan-perempuan daerah
pesisir tersebut kepada saya ketika saya berkunjung ke sana.
Di Andhra Pradesh, pemerintah menyuplai air lewat tanker
dari jarak 20 kilometer selama dua tahun sebelum akhirnya
memufuskan unfuk memindah 500 keluarga ke lokasi lain. Di
berbagai daerah, relokasi tidak dimungkinkan dan p arapendu_
duk tidak memiliki pilihan lain kecuali menggunakan air asin
untukmengairi sawah dan untuk memenuhi keburuhan mereka
sehari-hari.2a
Amerika Serikat adalahcontoh paling dramatis dari pem_
borosan air dalam pertanian. Di negara-negarabagian di wila-
yahbarat, irigasi mengambil porsi 90 persen dari total konsumsi
air. Tanah yang membufuhkan irigasi meningkat d,ari 4 juta
hektar pada tahun 1890 menjadi hampir 60 juta pada tahun
L977, di mana 50 juta di antaranya terletak di negara-negara
bagian wilayah baratyangkering.25 Daerah-daerah ini juga ter_
kena dampak pengasinan tanah karena garammembanjiri su-
ngai ketika air irigasi mengering. Hanya dalam jangkauan 30
l3r
VATER \TARS
r32
Pangan dan.Air
Catatan Akhir
I Participaory Breeding of Milla (the International crops Research Insti'
tute for the Semiarid Tropics, 1995).
2 Vandana S hiva, et.al. , Ealryt and the Politia of Surutual: Conflia Over Nan-
ral Resources in India(llevt Delhi: Sage, l99l)'
3 VA. Kovda, Land Aidiarton and Drought Controt (Bouldpr, CO: Weswiew
Press, 1980); M.M. Peat dan ID' Teare, Crop-Wato Relarroas (New York:
Wiley,1983).
4 Vandlna Shiva, violmce of the Green Reyolution: Third wo4d Aginlture,
Ecologt, and Politics (London: Zed Books, l99l), hal' 70'
5 rbid.
6 Ibid.
7 Ibid.
8 Shiva, et.al., Ecolog and the Politici'of survival: conflicts over Natutal Re'
sources in India (New Delhi: Sage, l99l).
9 Ibid.
l0 Tanah seperti ini mengandulg gatam dalam jumlah besar yang tidak
akan larut/hilang oleh air hujan.
l1 Shiva, Violence of thc Gtem Revolution, hal. 128'
t2 Ibid.,hal.l29.
l3 Vandana Shiva ,et.al., Seedsof Sar'aZe(New Delhi: Research Foundation
for Science, Technology, and Ecology, 2001).
l4 Shwa, Ecologt and the Politia of Sumival,hal.234.
l5 Ibid.,hal.235.
l6 Ibid.
l7 Robin Clarke, Water: Thc Ifltemationat Cisis (Cambridge, MA: MIT Press,
1993), hat. 61.
l8 William Ellis, 'A Soviet Sea Lies Dying," National Geographic, Februari
1990.
19 Marq De V fll\e$, watel: The FAe of our Most PreciousResozrce (New York:
Houghton Mifflin, 2000), hal.'t4.
20 Shiva, Violence of the Grem Revolution,hal' 141'
2l Vandana Shiva dan Gurpreet Karir, Chemmeenkcttu(New Delhi: Research
r34
Pangan dan Air
Foundation for Science, Technology, and Ecology, 1997).
22 rbid.
23 rbid.
24 lbid.
25 Tim Palmer, Endanger Rivers and the Corstmatiott Mowment(Berkeley, CA:
University of California Press, 1986), hal. 178.
26 lbid.,hal.192.
27 Mohammed T El-Ashry, "saliniry problems Relared to Inigated Agd_
culrure in Arid Regions" (Laporan Konferensi Kefiga tentang Mesir, Aso-
siasi Ilmuwan Amerika-Mesir, 1978), hal. 55-75.
28 El-Ashry, "Groundwater Saliniry problems Related to Irrigation in t}'e
Colorado fuver Basin and Ground Water,,, Groundwater,yol. lg, No. l,
Januari/Februari I 980, hal 37 -45.
29 De Villiers, Water,hal. 143.
30 Untuk informasi lebih lanjut tentang racun arsenik, kunjungi situs WHO
di www. who. int/water_sanitation_health/Arsenic,/arsenic. htm
3l Untuk bacaan lebih lanjut tentang racun arsenik di Bangladesh, lihat
Allan Smith, Elena Lingas, dan Mahfuzar Rahman, ,,Contamination of
Drinking-Water By Arsenic In Bangladesh: A public Health Emergenry,"
Bulletin WHO, Vol. 78, No.9 (2000), 1093-1103, bisa diperoleh di
www. who. in t / bulletrn / p df / 2 0 0 0 / iss ue 9 /b u 0 7 5 L pdf.
t35
BAB 6
Meremajakan Gurun
Seperti daerah gurun lainnya, Rajasthan, negara bagian
yang tandus di wilayah Barat India berbatasan dengan pa-
kistan, memiliki curah hujan yang sangat rendah dan tempera_
tur yang tinggi. Namun, berbeda dengan daerah gurun lainnya,
Rajasthan dikarunia dengan air yang berlimpah. Anupam
Mishra, orang yang berada di balik keberhasilan peremajaan
t37
\rATER\flARS
138
Menciptahan Kebeilimpaban dai Kelanghaan
r39
\rATER \SARS
r40
Menciptahan Keberlimpaban dai Ketanghaan
t4t
\rATER \flARS
142
Mencipmhan Keberlimpahan dari Kehnghaan
r43
\TATER \TARS
144
Menciptahan Kebnlimpahan dai Keknghaan
r48
BAB 7
SAKRALITAS AIR
r49
\TATER\flARS
150
Sahralitas Air
l5r
\TATER \flARS
ya jika
sungai-sungai ifu memiliki kekuatan yang misterius.
Tidak mengejutkan bahwa kendati terjadi kolonisasi India oleh
Coca-Cola dan McDonald's, namun jutaan orang masih mera-
sa perlu mencebur ke dalam sungai Gangga dalam perayaan
Kumbh Mela.
r53
\TATER\flARS
r54
Sahralitas Air
t55
WATER \TARS
r56
Sahralitas Air
r57
\(ATER \TARS
158
Sakmktas Air
yang dipenuhi dengan mitos dan cerita, kepercayaan dan pe-
ngorbanan, budaya, dan perayaan. Ini adalah dunia yang me-
mudahkan kita unruk menghemat dan berbagi air, dan men-
ciptakan kelimpahan dari kelangkaan. Kita semua adalah Putra
Sagar, haus akan air yang membebaskan dan memberi kita
kehidupan-secara organik maupun spirirual. Perjuangan un-
tuk merebut kumbh, antarapara setan dan dewa, antaramereka
yang melindungi dan mereka yang menghancurkan, antara me-
reka yang melestarikan dan mereka yang mengeksploitasi, akan
terus terjadi. Kita semua berperan dalam mempengaruhi pen-
ciptaan cerita masa depan. Kita semuabertanggung jawab atas
kumbh-4vyung berisi air suci. €
Catatan Akhir
1 Lihat appendix untuk mengetahui daftar 108 nama lain untuk Sungai
Gangga.
2 Swami Sivananda, Mother Ganges, (Uttar Pradesh, India: The Divine Life
Society, 1994),hat.6.
3 HC Reiger, "Milik Siapa Himalay.a? Kajian dalam Kesalehan Bumi
(Geopiety)" dalam T Singh, (ed.), Studies in Himalayan Ecologlt and Devel-
opment Strategies (New Delhi: English Book Store, 1980), hal. 2.
4 lbid.
5 Diana Eck, "Ganga The Goddess in Hindu Sacred Geography" dalam
The Divine Consort: Radha and the Goddesses of India, JohnSnafton Hawley,
Donna Marie Wulff, (eds.), (Berkeley: Graduate Theological Union,
1982), hal. 182.
6 Uma Shankari dan Esha Shah, Water Management Traditions in India $vIa-
dras, India: Patriotic People's Science and Technology Foundation, 1 993),
hal. 25.
7 Janet Bord dan Colin Bord, Sacred Watm: Holy Welh and Water Lore in
Bitain and Ireland (London; New York: Granada, 1985).
8 lbid., hal.3l.
9 Ibid.
l0 Robert Mascall, Bbhop of Hereford,hal. VA4-A|7. Lihat juga Bord and
Bord, Sacred Waters, hal. 45.
1t lbid.
r59
Apendiks
l6r
\TATER\TARS
r62
Apndiks
t63
\TATER\TARS
t64
Apn/ihs
r65
WATER\rARS
r66
Apndihs
No Nama Arti
(Allahabad)
r67
WATER WARS
168
IN DEKS
acequia 32 anthropogenik 50
Afrika Selatan 6, 47, 105, ll3 Anupam Mishra 33,137,138, 148
Afrika 54, 55,59,78,85, 106 Aquafina l15
agripastoral 32 Aquifall0
Aguas de Barcelona ll2, ll9 Arab l, 65, 83
Ahars 139 Aralsk 129
Ahmedabad 115 Argentina 104, ll4
Akshaya Tritiye 153 " Arizona 24, 63
Al Auja 83 Arles 155
Alabama 49 Arsenik 132
Alaska 55 Arthasastra 35
Aliansi Demokrasi (Alliance for De- Arthur Cotton 140,143
mocrary) ll0 Arundhati Ptoy 71,72
Allahabad 150 Asia Selatan 100
Alliance of Small Island States Asia 59, 101, I13, 123, 142
(AOSIS) 48,49 Asosiasi Medis Inggris 114
Alps 55 Ausffalia 5,47,116
Alwar 146 Auswater Purification Ltd. 116
Amarkantak 9 B
Amerika Barat 25 , 26, 59 , 63 , 89
Amerika Latin 112 bakteriologi 152
Amerika Serikat 22, 24, 25, 26, 27, Balawadi 145
Bandharas 24
36, 47, 49, 56, 60, 62, 64, 69, 77,
80, 86, 88, 110, ll l,
126, 131
Bangalore 80
Bangladesh 53, 130, 132
Amerika Utara 49,113
Anantapur 139
Banj 4, 5
r69
\TATER\TARS
170
Indeks
t7r
\rATER \flARS
ghadasllT India Selatan 28,35
Ghana 106 India Tengah 13
Ghataprabha 128 India Timur 45, 75
gigantisme 66 India Utara 56
Glen Canyon 80 India l, 3,5,8-12,15,23,29,34,47,
gleser Gangga 154 52,53,56,65,70,75-78,91, 101,
globalisasi 9 107, ll5.116,123,130,132,137.
Godavari 152 139-144,146,148,149,151,152,
GramGauravPratisthan(GGP)144 154, 158, 159
108
gram sabbas 107, Indiana 54
Grand Anicun 143 Indonesia 57,ll3
Greenland 55 Indra 149, 150
Gringo 32 Inggris 24,25,28,49,56,79,86,89,
Guatemala 78 104,ll3,140, 141, 143,155, 157
Gubernur Madras l4l Institute of Justinian 22
Gujarat 9, i5, 16, 34, 52, 56, 73, Intel40
146, 147 Intergovernmental Panel on Climate
Gunung Kilimanjaro 55 Change (IPCC) 47, 48, 50
Gurun Negev 83 International Center of Research in
Gurun Rajastan 74,124 Crops for the Semiarid Tropics
Gurun Thar 29 (ICRISAT) 124
International Finance Corporation
H
oFC) l0l, 105
HC Reiger 153, 159 International Trade Organization
Haoran 83 GTO) 106
Hardwar 158 Itlternational Water 118
Haridwar 150, 153 Irak 81, 82, I 13
Harija 34, 35 1ran 129
Harmon 88 Irlandia 155
Harrain 81 lslam22
Haryana I 17 Israel 83, 84
Hasankeyf 82 Issukapalii 52
havaldars 34
Henry Kaiser 62 J
herbisida 133 JF Shea 62
Himachal Pradesh 74 Jack Hirshleifer 18
Himalaya Pradesh 3, 4, 5, 8, 24, 34, Jack Lindsay 1l I
74,151,153,159 JamshedpurT6
Hindu 149, 151, 152, 159 Janet dan Colin Bord 155
Hindustan i Jaringan Barat Daya untuk Keadilan
Hong Kong 112, 113 Ekonomi dan Lingkungan serta
Kampanye Teknologi yang
I Ramah Lingkungan (South West
IMF 105 Network for Enviromental dan
172
Indehs
t73
TTATER\TARS
174
Indghs
175
\TATER\rARS
Saheli 14 Sungai Juba dan Shabelee 54
Samalka 117 Sungai KalladaT5
Samoa 48 Sungai Karo 75
San Fransisco 62 Sungai Kaveri 143
San Luis Potos 110 Sungai Kaveri 78, 80
San Luis 3l Sungai Koel 75
Santa Clara Country 40 Sungai Krishna 7 5, 78, 91, 93, 94
Sarasvati 152 Sungai Litani 83
Selandia Baru 105 Sungai Madras 143
Selat Malaka 57 Sungai Marne 155
Semenanjung lberia 24 Sungai Meghna 5l
Servicio Municipal del Agua Potable Sungai Mississippi 155
y Alcantarillado (SEMAPA) 1 I 8, Sungai Narmada 9, 7 l, 72, 7 5, 7 8
119 Sungai Nil 85
Shivratri 158 Sungai Pecos l3l
Shrivardhan 52 Sungai Red 54
Shrutis 33 Sungai Rio Grande 88, 131
Siberia 55 Sungai Ruparel 141
Sierra Madre 6l Sungai Sacramento 60
Sindhu 152 Sungai Saddam 82
Singbhum 5 Sungai Seine 155
Sistem ahar dan pyne 24 Sungai Sone dan Mahanadi 9, 78
Skotlandia 155 Sungai Sutlej 67,68, 78
Spanyol Selatan 56 Sungai Suvernarekha 75
Spanyol 24,77,112 Sungai Syr Darya 129
Structural Adjustment Programs SungaiTapi 73
(sAP) 107 SungaiThames 155
sub-Sahara Afrika 14 Sungai Tigris 81, 83
Sudan 85, 86,87,89 Sungai Yamuna,69, 15l
Suez Lyionnaise des Eaux 104, 105, Supercyclone 50, 52, 53
112,114, surais 717
Suku Bihar 5 Swadhyaya 147
Sun Belt Water 111 Swiss I12,132
Sunderbans Bengal 52 Sydney 114
Sungai Alaknanda 4 Syria 81, 82, 83
Sungai Arvari 147
T
Sungai Bhagirathi 4
Sungai Colorado 62, 80, 89, 132 T.S. Eliot 155
Sungai Cuyahoga 36 Taman Nasional Gletser (Glacier
Sungai Euphrat 81,82, 83 National Park) 56
Sungai Gangga 5i, 56, 69,71,78, Tamil Nadu 34,79,80
149, 150, 151, 152, 153, 154, 158, 159 Tanzania 85, 87
Sungai Indus 1, 65,66,89 Tarun Bharat Sangh 146, 147
Sungai Jordan 83 Tawaghat 4
176
Ind.ehs
177
Tentang Penulis
179
jlillililillllililillilll