Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Water Wars - Privatisasi, Profit Dan Polusi by Vandhana Shiva PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 214

iru;$ ltdttlt

Uandhana $hlua

nlE
tF$
Pnofil, dan Polusi
WATTR WARS

Vd'h\'rsV

ff^W?IM
Uandana $hiua

WATTRWAB$:
PRIUITISASI, PRllTIT, BAII PlllU$I

Pengantal:
0r. illansour taftih

in:i# w^4,lf
Katalog Perpustakaan Nasional Dalam Terbitan (KTD)

Shiva, Vandana
Water Wars: Privatisasi, Profit, dan Polusi-Vandana Shiva/
Kata Pengantar: Dr. Mansour Fakih/Penerjemah: Achmad
Uzairl
Penyuntirig: Kamdani dan A Mustofa/Yogyakarta: lnsist Press
kerji sama dengan Walhi, Januari 2002

179 halaman, i - xxxviii' 14,5X21 cm, apendiks dan indeks


lsBN 979-972284-5

1. Water Wars 2. Privatisasi 3. lsu Lingkungan


l. Judul

Judulasli:WaterWars:Privatization,Pollution,andProfit-VandanaShiva/
Brookline Cambridge: South End Press, 2002

Hak ciPta 2002 Olnsist Press


Cetakan Pertama, Januari 2002
Rancang SamPuf. Andi Seno Aji
Settlng: mmx.

Diterbitkan oleh:
INSIST PRESS
Pogunglor C-1 45 Yogyakarla, 55281
TelP/Fax: +62 27 4 51 951 3
E-mail: insistpress@eudoramail.com;
insistbook@Yahoo.com

WALHI
Jl. Tegalparang Utara No. 14 Jakarta,12790
TelP: +62 21 7941673
E-mail: walhi@walhi.or.id

Didistribusikan oleh:
lnsist Press PenYalur lnti (lPPl)
Pogunglor C-145 YogYakarta, 55281
TelP/Fax: +62 27 4 519513
E-mail: insistbook@Yahoo.com
Buku ini didedikizsikan untuk masyarakat Tehi dan Lembah
Bhagirathi, yang rumahnya ditenggelamkan oleh Bendungan Tehi
yang berarti pembalikan doa Bhagirath

Waters, you are the ones that brings us the life force.
Help us to find nourishment,
So that we may look upon great joy.
Let us share in the most delicious sap that you have,
As if you are loving mothers,
Let us go straight to the house of the one,
For whom you waters give us life and give,us birth
For our well being, let the goddesses be an aid to us,
The waters be for us to drink,
Let them cause well being and health to flow over us.
Mistresses of all the things that are chosen,
Rulers over all peoples,
The Waters are ones I beg for cure.
Waters-yield your cure as an armor for my body,
So that I may see the sun for a long time.
Waters-carry away all of this that has gone bad in me.
Either that I have done in malicious deceit,
Or whatever lie I have sworn to,
I here sort of the waters today.
We have joined with their sap,
Oh Agni, full of moisfure,
Came and flood me with splendor!

Kuno Rig Veda, Water of Life


-Hymne
INDIA AND THE NARfVIADA VALLEY
-- *
National boundary Nuclear test slte
. ... State boundarY -{ Dam Narmada Valley Proposed Dam Projects
r-: ""1 i l. 'r
o National capital i ,..' .r"""'
1'-
1'- Bhopal
MA'BYA
..ii Bhopal
- --.)
TURKMEN. UZBEK-I\TAJIKIS "r"!ursaon
"-.*.-11.i
_r./\at' i----xlNJlANG h- ,/- Natmada
shwal jS'tg?.t..'......" ".... .-
Kab,r t-. o 0: 100
#*..x-,8;:, rer.\ ! "
MAHARASHTRA
Naspur
0 .:100 k,n
AFGANISTAN
GINA
xrzANG (TtBET)
S g.ahmaPutra
ArChasai
Hitts .i
3 slKXlMr BHUTAN n"ns"'
PAKIS Gonsroka ./
Olhnpu
NAGALAND
oPhrrona a Kohifra
GALAYA tmohal
ESH rln,pun
o -\oAijal
Aqarali TRIPURA
MIZORAM

MAHARASHIFA/-\
oFrn"
.,"i
| \c;,;;;" j
'8'd"'

i ANDRA
:..PRADESH
\TAKA ;i.

"**"," i...;...."i

SRI LANKA
(Ceylon)

0 200 400 km

e 200l-Zaltan Gossil'an t
mtn@'gc org t\ "OaO,UES
Daftar Isi

Daftar Isi-vii
Redaksi-viii
Pengantar
Pengantar-vix
Prawacana-xxix

Pendahuluan: Mengubah Kelimpahan menjadi Kelangkaan

I -l
Hak-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Komunitas-2l
2 Perubahan Iklim dan Krisis Air--45
3 Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebutkan
Air-59
4 Kontrol Bank Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya
Air-99
5 Pangan dan Air-123
6 MengubahKelangkaanmenjadiKeberlimpahan-137
7 Sakralitas Air-149
Appendix-l6l
Index-169
Tentang Penulis-179

vll
Pengantar Redaksi

Penerbitan bvku Water Wars yang dirulis oleh Vandhana


Shiva, seorang feminis dan aktivis lingkungan dari India, atas
kerja sama WALHI dan INSIST Press dimaksudkan unfuk me-
nambah informasi dan wacana kita guna membangun kesadar-
an kritis atas kecenderungan dan dampak mematikan privatisasi
sumber-sumber kehidupan dalam globalisasi ekonomi neolibe-
ral.
WALHI sebagai sebuah forum advokasi kebijakan ling-
kungan hidup yang beranggotakan 4 67 organisasi non-pemerin-
tah dan tersebar di2fpropinsi, telah menetapkanbahwa tahun
2003 sebagai tahun perlawanan terhadap globalisasi dan neo-
imperialisme.
Semoga buku ini semakin menyadarkan kita untuk bersa-
ma-sama menghadang globalisasi dan neoimperialisme yang
dalam perjalanannya tidak akan pernah menyejahterakan rak-
yat dan semakin menguras sumber-sumber kehidupan anak
cucu kita.
Terima kasih kepada Southend Press dan INSIST Press
serta 11.11.11. Belgia atas kerja samanya dalam penerbitan
buku ini.

Jakarta, 23 Desemb er 2002

Longggena Ginting
Direktur Eksekutif Nasional Walhi

vlll
Pengantar

AIR:
DARI KOLONIALISME KE NEOLIB
Mansour Fakih

Pendahuluan
f\ aya sangat senang mendapat kesempatan untuk
\ -engantarkan buah tangan seorang aktivis, akademisi,
\-l fe-inis dan pemikir besar dekade ini, Vandana Shiva
yang diterbitkan oleh Walhi bekerja sama dengan Insist Press
ini. Di kalangan aktivis gerakan lingkungan yang memiliki
agenda resistensi atas kebijakan neoliberalisme dan melawan
globalisasi, nama Vandana Shiva tidak pernah absen. Ia men-
jadi guru dan inspirasi, maupun referensi teori bagi pembela
lingkungan tempat berteduh bagi manusia yang sangat disegani.
Dia berdiri tegar mempertahankan hak hak kehidupan ralcyat
miskin di Selatan.
Vandana Shiva dan Walhi dua nama yangeratkaitannya.
Sebagai gerakan lingkungan terbesar dan terfua di Indonesia
Walhi, seperti juga Vandana Shiva adalah merupakan potret
perjalanan gerakan lingkungan di tempatnya masing masing.
Buku Vandana Shiva yang berjudul Staying Alive, menjadi salah
satu karya klasikbagi feminis dan aktivis lingkungan. Sementa-
PEMNG AIR

ra walhi, bermula dari sekretariat forum LSM lingkungan dan


jaringan
pecinta alam, saat ini mengalami transformasi menjadi
'gerakansosial
terkuat di Indonesia. Jika di tingkat global or-
Ing menyebut lingkungan' orang segera ingat Vandana Shiva'
oi sini kata lingkungan dan walhi melekat erat. Jika vandana
Shiva jadi guru aktivis lingkungan Selatan, di sini walhi
boleh
,,sekolah" bagi banyak aktivis sosial, yang mela-
disebut sebagai
juga pemi-
hirkan banyik pemimpin bangsa kita hari ini' Seperti
perja-
kiran Vandana Shiva, perjalanan Walhi menggambarkan
lanan persoalan lingkungan.

Mengapa Lingkungan?
Bukuinimembahasperebutanair,sebagaisimbolsumber
salah
daya alam, pelindung sejati keanekaragaman hayati, dan
sarusumberkehidupanbagimanusia.Pendekkata,airadalah
hak asasi manusia, artinya tanpaair, manusia tidak layak dise-
butmanusia.Airmerupakanhajathidupolangbanyak.Prob.
lem kelturangan air dapat menimbulkan bencana bagr rakyat
dan kelalaian dalam mengelola air juga akan berakibat benca-
na. Air adalah kehidupan. oleh karena iru vandana Shiva meli-
hat air sebagai fokus kajian persoalan lingkungan' Air sesung-
guhnya juga simbol masalah lingkungan' Ketika unfuk
pertama
kalinya PBB menyelenggarakan konferensi tentang Lingkung-
an Hidup (Human Environment) yang diselenggarkan di
stockholm, bulan Juni tahun 1972, dllatar-belakangi oleh de-
yang
sakan Swedia yang saat itu tertimpa musibah air hujan
dikenal dengan pencemaran terhadap hutan yang merupakan
tulang punggung ekonomi negara itu' Padahal sebelumnya ling-
kungin hidup tidakpernah menjadi agenda pembangunan' Ifu-
lah cikal bakal persoalan tingkungan. Dari sirulah awal mulanya
gerakan lingkungan, dan menjamurnya organisasi lingkungan
hingga kini.
Jika ditilik secara historis sebenarnya perkembangan masa-
lah lingkungan sudah muncul lama' Pertama, era menjelang
Penga'ntar

ambruknya Kolonialisme di zaman Liberal dan bentuk persoal-


an lingkungan yang terjadi dimasa itu. Kemudian era pasca
kolonialism e " State-led Development " membawa persoalan ling-
kungan dan manusia berbeda. Terakhir kita perlu bahas persoal-
an lingkungan dan kaitannya dengan rakyat era "pasca pem-
bangunanisme," yakni era Neoliberalisme. Jika di masa lalu,
di era "StateJed Development" negara dan pembangunan menjadi
penyebab persoalan lingkungan dan rakyat,,saat ini, negara
justru tidak berdaya melindun gi wargadan lingkungannya, aki-
bat negara terikat dalam konvensi WTO, yang muatannya ber-
tolak belakang dengan gagasan ekologi.

Pembangunanisme dan Lingkungan


Paham developmentalisme, muncul dari pergulatan atas
teori dan ideologi yang timbul akibat perubahan sosial pasca
Perang Dunia Kedua, atau pasca kolonialisme yang dibangun
diatas landasan paham modernisasi. Paham ini mulanya di-
kembangkan sebagai alternatif model liberal yang mengalami
krisis legitimasi tahun 30-an yang bersamaan dengan berakhir-
nya era kolonialisme. Saat ini kita tengah menyaksikan runfuh-
nya model pembangunanisme atau yang juga disebut sebagai
"State-led Development" atau kapitalisme negara tersebut. Pem-
bangunanisme, dengan demikian merupakan bagian dari per-
jalanan dominasi dan eksploitasi manusia atas manusia (ex-
ploitation de I' homme par I'homme), yang diperkirakan telah ber-
usia lebih dari lima rafus tahun. Proses iru dimulai darjzaman
kolonialisme yang merupakan benruk perkembangan kapitalis-
me di Eropa yang mengharuskan ekspansi secara fisik unruk
memastikan pasokan bahan baku mentah bagi industri mereka.
Pada fase kolonialisme inilah proses dominasi manusia dengan
segenap teori dan ideologi yang mendukungnya berlangsung
dalam bentuk penjajahan secara langsung selama ratusan ta-
hun. Meskipun banyak negaraAfrika baru merdeka tahun 70-
an, namun yang secara resmi dianggap sebagai jaman berakhir-
PERANG AIR

nya kolonialisme adalah pada saat terjadinya revolusi di banyak


negara jajahurn segera setelah berakhirnya perang Dunia ke II,
sekitar lima puluh tahun yang lalu.
Dampak dari berakhirnya kolonialisme, dunia memasuki
era poskolonialisme, dimana modus dominasi dan penjajahan
tidaklagi dilah*an secara langsung, melainkan melalui penja-
jahan teori dan ideologi. Era ini yang dimaksud dengan era
d*elopruant yang ditandai dengan kemerdeka an negara negara
terjajah secara fisik, namun, dominasi negara negara penjajah
terhadap bekas koloni mereka tetap dilanggengkan melalui kon-
trol terhadap teori dan kebijakan perubahan sosial. Dalam kait-
an itu sesungguhnya teori pembangunan menjadi bagian dari
alat dominasi, karena berbagai teori tersebut menjadi paradig-
ma u:rtuk melanggengkan dan meligitimasi keperganrungan
Dunia Ketiga terha dap negara-negara Utara. Dengan kata lain,
pada fase kedua ini kolonialisasi tidak lagi terjadi secara fisik,
melainkan rnelalui hegemoni yakni dominasi cara pandang dan
ideologi, serta discourse melalui reproduksi pengetahuan.
Jika di zaman kolononialisme persoalan lingkungan, terja-
di karena sumber daya alam merupakan "raw rnaterials" bagi
industri kapitalisme, yang umumnya berada di Selatan, dan
bahan mentah industri itulah yangmengundangbangsa Utara
melalcukan penjajahan. Pencurian sumber daya alam, keaneka-
ragaman hayati itu membuat mereka turnbuh menjadi bangsa
yang dominan. Penjajahan dilanjutkan pada era pasca kolonia-
lisme melalui bentuk baru penjajahan teori dan ideologi pem-
bangunan. Pada era State-led Dneloplnent, teriadinya persoalan
lingkungan justru diakibatkan oleh model pembangunan yang
diadopsi rregata Dunia Ketiga seperti Revolusi Hijau. Negara
yang harusnya berperan dalam menjaga, melindungi rakyat,
dan melestarikan lingkungan, karena sistem dan strukrur pem-
bangunan membawa mereka menjadi otoriter, yang anehnya,
otoriterianisme tersebut sering kali dilakukan dengan mengatas-
namakan "demi pembangunan" atau "kepentingan nasional."

xii
Pengaitar

Sistem kapitalisme negar a " developmentalisme" pascako-


lonialisme tersebut pada dasarnya didasarkan pada teori eko-
nomi "Keynesian." Teori ini setelah dikembangkan menjadi
teori perfumbuhan oleh W.W. Rostow, yang akhirnya berhasil
menjadi model pembangunan ekonomi dominan pasca koloni-
alisme. Model ini dulunya mulai diterapkan di Amerika Serikat
dalam bentuk proyek "New Deal" pada waktu pemerintahan
Presiden Rosevelt di tahun 30-an. Namun akhirnya Presiden
Harry S. Truman menjadikan model pembangunan ini sebagai
strategi unfuk menghentikan laju perkembangan sosialisme di
Dunia Ketiga dalam kerangka "Perang Dingin" di tahun 50-
an er a pascakol onialisme.
Lingkungan hidup pada waktu era State-led Development
itu menjadi tawanan model perrumbuhan dimana-mana, ter-
utama bagi negara-negara Selatan, dan persolan lingkungan
menjadi semakin keras disuarakan. Atas desakan aktivis ling-
kungan, akhirnya PBB menyelenggarakan Konferensi Bumi
di Rio, dimana negara-negara peserta menyepakati untuk me-
mikirkan keberlangsungan lingkungan bagi pembangunan.
Tetapi 10 tahun setelah pertemuan di Rio tersebut, dunia cepat
berubah, paham State-led development mengalami krisis dan du-
nia kembali jatuh ke tangan kaum liberal dan lahirlah kebijakan
neoliberalisme global. Kini PBB tidak lagi menjadi badan dunia
yang mengatur perjanjian antarnegara,lahir juga WTO yang
juga mengatur dan memaksakan berbagai konvensi liberalisasi
perdagangan dan investasi. Persoalannya kemudian konvensi
mereka sering bertentangan dengan konvensi PBB. Isu ling-
kungan sekali lagi terjebak diantara kebijakan eko-populisme
dan neoliberalisme.

Neotiberatisme Ancaman Manusia dan Lingkungan


Saat ini sudah semakin banyak orang sadar, kalau kita te-
ngah menghadapi bencana baru, proses dehumanisasi yang di-
akibatkan oleh suaru kebijakan politik ekonomi global. Proses

xlll
PERANG AIR

dehumanisasi tersebut mewujud dalam berbagai bentuk, keke-


rasan struktural, pemiskinan dan peminggiran, serta pengkhia-
natan atas pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Pemenuhan HAM yang dulu pernah menjadi strategi peradab-
an manusia untuk melindungi martabat manusia, saat ini secara
sistematik dan struktural dikhianati. Karena itu pulalah saat
ini saya anggap sebagai saat yang paling kritis bagi sejarah perja-
lanan alam dan peradaban manusia.
Di akhir tahun 80-an, model State-led Developmenl suaru
bentuk kebijakan ekonomi yang dikembangkan sejak pasca
krisis tahun 30-an untuk pertama kalinya mendapat tantangan
yangberarti. Ketika pemerintahan Ronald Reagan berkuasa
di Amerika Serikat, mulailah kebijakan negeri iru menengge-
lamkan paham negara, dan mulai memperkenalkan kembali
kebijakan liberalisme. Kebijakan liberalisme ini tbrus mengala-
mi kegagalan untuk dijadikan model global. Irulah mengapa
penandatanganan GATT (General Agreement on Trade and
Tarrifs) yang dikenal dengan sebutan Putaran Uruguay selalu
gagal ditandatangani dan ditolak oleh Negara-negaft Selatan.
Namun akhirnya model State-led Derelopment atav Kapitalisme
Negara ini mengalami krisis dan ambruk di tahun 90-an.
Negara-negara Asia Timur, termasuk Indonesia yang pada saat
itu menjadi contoh model State-led Development, juga mulai
dijadikan pelopor model liberalisasi dan perdagangan bebas
ikut pula mengalami krisis. Tetapi anehnya, justru pihak yang
dianggap bersalah dan bertanggung jawab terhadap krisis dan
kegagalan model State-led Dnelopment ini adalah pihak negara-
negara percontohan dengan alasan korupsi dan nepotisme.
Alasan ini memberikan legitimasi luarbiasa terhadap kembali-
nya liberalisme, dan karena negarayang bersalah, maka negara
harus menyerahkan kembali ekonomi dan politik pada pasar.
Era ini kemudian dikenal sebagai 'globalisasi' yangdibangun
atas dasar landasan neoliberalisme.
Neoliberalisme, dewasa ini sudah menjadi 'agama'barv,
yang diyakini dan diamalkan secara paksa melalui mekanisme
xiv
Prrgonto,

kebijakan publik dari tingkat lokal hingga global. Namun neoli-


beralisme sebagai suafu ideologi dalam prakteknya mengambil
bentukberupa paket kebijakan ekonomi yang sudah dijalankan
dinegarakita menjelang krisis tahun 1998. Meskipun di kalang-
an akademisi universitas dan lemba ga dana internasional, neoli-
beralisme tidak banyak dipersoalkan, namun dikalangan aktivis
gerakan sosial, neoliberalisme menjadi topik pembicaraan yang
tiada henti. Bagi sebagian kalangan LSM, masih banyak yang
tidak menjadikannya sebagai agenda, akibat sibuk untuk melak-
sanakan proyek-proyek neoliberal seperti, penguatan civil soci-
e ty, go o d gov ern a nce, mavpvn p ol i cy refo rm dari perspektif neolibe-

ral. Bagi kalangan rakyat, dampak neoliberalisme sudah bisa


dirasakan dalam benruk kesulitan hidup sehari-hari. Sekarang
ini ironisnya ral<yat kecil, para petani, buruh, arga miskin
kota banyak yang lebih sadar politik-ekonomi dibanding para
pekerja LSM.
oat
Tapiapahakekat neoliberalisme? Kata "neo" di alam neo-
liberalisme, sesungguhnya merujuk pada bangkitnya kembali
bentukbaru aliran ekonomi liberalisme lama. Paham ini mula-
nya digagas oleh ekonom Inggris, Adam Smith lewat bukunya
yang terbit tahun L7 7 6 berjudul The Weal th of Nations. Dia dan
kawan-kawannya menggagas penghapusan intervensi pemerin-
tah dalam sistem ekonomi dengan mengagungkan prinsip /arsses
faire. Pemerintah haruslah membiarkan mekanisme pasar be-
kerja, melakukan deregulasi, mengurangi segenap restriksi pada
industri, mencabut semua rintangan birokratis perdagangan,
ataupun menghilangkan tarif bagi perdagangan demi menja-
min terwujudnya free trade atav perdagangan dan persaingan
bebas. P er dagangan dan pers a ingan bebas merupakan car a ter -
baik bagi ekonomi nasional untuk berkembang. Dengan demi-
kian, liberalisme di sini berkonotasi "bebas dari kontrol peme-
rintah," atau kebebasan individual untuk menjalankan persa-
ingan bebas, termasuk kebebasan bagi kaum kapitalis unfuk
mencari keuntungan sebesar yang mereka inginkan. Ekonomi
xv
PERANG AIR

model liberalisme inilah yang menjadi dasar bagi pembangunan


Amerika pada tahun 1800-an sampai awal 1900-an. Hingga
bencana depresi yang dikenal" Great Depression" di tahun 1930-
an menerpa sistem itu, lantas muncullah ekonom Inggris, John
Maynard Keynes yang mengembangkan teori yang menantang
kebijakan liberalisme. Sebaliknya, Keynes mengemban gkan ga'
gasan yang justru mempertahankan bahwafull employmentbu-
ruh berperan strategis bagi perkemb angankapitalisme, dan un-
fuk itu peran pemerintah (melalui intervensi) dan Bank Sentral
justru menurutnya harus dilibatkan bagi penciptaan lapangan
kerja. Inilah gagasan yang mempengaruhi Presiden Roosevelt
yang kemudian mengembangkan program "New Deal" yang
bersejarah itu karena dianggap berhasil menyelamatkan rakyat
Amerika waktu saat itu. Sejak itulah peran pemerintah dalam
ekonomi makin dapatditerima.
Sejak saat itu pulalah peran negaradalam bidang ekonomi
semakin menguat dan menenggelamkan paham liberalisme'
Namun krisis kapitalisme selama 25 tahun terakhir, dan sema-
kin mengurangnya tingkat profit yang berakrbat pada iatuhnya
akumulasi kapital, meneguhkap tekad korporasi besar untuk
kembali ke sistem liberal. Melalui "corporate globalization!'mere'
ka meiebut kembali ekonomi danberhasil mengembalikanpa-
ham liberalisme bahkan berskala global. Munculnya kembali
paham liberalisme yang berkembang berskala global inilah yang
disebut sebagai neoliberalisme. Apa yang menjadi pemikiran
paham neoliberalisme sesungguhnya tak jauh berbeda dengan
paham liberal, yakni suatu sistem yang ditandai dengan karak-
ter seperti: kebijakan pasar bebas, untuk mendorong perusaha-
an perusahaan swasta dan pilihan konsumen. Karakter lain
adalah penghargaan atas tanggungjawab personal dan inisiatif
kewiraswastaan. Sebaliknya, negar a ataupemerintah bagi me-
reka merupakan masalah, oleh karenanya muncul gagasan me-
nyingkirkan birokrat yang dianggap sebagai "parasit" ekonomi.
Bagi mereka, birokrat tidak akan pernah mampu bekerja de-

xvi
Pengan'tar

ngan baik meskipun dikembangkan. Secara lebih khusus, neoli-


beralisme muncul dalam kebijakan: "liberalisasikan perdagang-
an dan keuangan, biarkan pasar menentukan harga, akhiri infla-
si, (stabilisasi ekonomi-makro, dan privatisasi), pemerintah ha-
ruslah menyingkir dari menghalangi jalan" (Chomsky, 1999).
Paham neoliberalisme saat ini telah mengglobal. Neolibe-
ralisme mulanya dikembangkan melalui konsesus yang dipak-
sakan melalui penerapan kebijakan neoliberalisme. Saat ini neo-
liberalisme berhasil menjadi suaru tata dunia ekonomi poiitik
baru. Arsitektur tata dunia ini ditetapkan dalam suatu kesepa-
katan yang dikenal sebagai "The Noeliberal Washington Con-
sensus," kesepakatan dari para pembela ekonomi privat teruta-
ma wakil dari perusahaan-perusahaan besar yang mengontroi
dan menguasai ekonomi internasional dan memiliki kekuasaan
untuk mendominasi informasi kebijakan dalam membentuk
opini publik secara global.
Apa sebenarnya yang menjadi pendirian paham neolibe-
ralisme, pada intinya dapat dirumuskan ke daiam pokok-pokok
pendirian sebagai berikut: pertama, biarkan pasar bekerja. Ke-
percayaan ini termasuk bebaskan perusahaan swasta (private
enterprises) dari negara atau pemerintah, apa pun akibat sosial-
nya. Penerapan kepercayaan tersebut berupa pemberian ruang
bebas dan keterbukaan terhadap perdagangan internasional dan
investasi seperti AFTA maupun NAFTA, maupun dalam ben-
tuk kawasan pertumbuhan yang lebih kecil yang merupakan
area bebas dari birokrasi negara. Masuk dalam kepercayaan
ini juga: tekan pengeluaran upah dengan melakukan pecah-
belah persatuan buruh serta lenyapkan hak-hak buruh dimana
selama ini hal tersebut selalu menjadi media perjuangan para
buruh memaksakan kehendak mereka. Selanjutnya, lenyapkan
kontrol atas harga, biarkan pasar bekerj a tanpa distorsi. Masuk
dalam keyakinan ini adalah, berikan kebebasan totai arus kapi-
tal, barang, dan jasa. Semua ifu mereka rumuskan dalam suatu
kredo: "unregulated market is the best way to increase econamic

xvU
PERANC AIR

growth." Keyakinan bahwa hanya melalui pasarbebas pertum-


buhan bisa dicapai ini selanjutnya membawa ajaran "trickle'
dorwf' dalam ekonomi sebagai jalan pemarataan.
Keyakinan kedua, kurangi pemborosan dengan memang-
kas semua anggaran negara atau pemerintah yang tidak pro-
duktif seperti untuk subsidi pelayanan sosial atau subsidi ang-
garan pendidikan dan kesehatan. Semua itu juga dilakukan
sekali lagi unruk mengurangi peran negara. Pernotongan segala
beban anggaranyang berbau subsidi ini tentu saja retorika bela-
ka, karena kebijakan neoliberal justru memberikan subsidi yang
sangat besar pada perusahaan transnasional melalui "tax be'
neft" mavprn "tax holiday."
Ketiga, neoliberalisme j uga percay a p ada perlunya deregu-
lasi ekonomi. Keyakinan ini diterapkan dengan mengurangi
segala bentuk regulasi negara terhadap setiap bidang usaha,
karena regulasi selalu mengurangi keuntungan, termasuk regu-
lasi mengenai Analisa Dampak Lingkungan, ataupun aluran
keselamatan kerja dan sebagainya. Dalam rangka itu pulalah
rnereka percaya perlunya Bank Sentral yang independen.
Keempat, keyakinan terhadap privatisasi. Jual semua per-
usahan negara kepada investor swasta. Privatisasi ini termasuk
sektor perbankan, industri sffategis, perkereta-apian dan ffans-
portasi umum lainnya, jalan bebas hambatan, PLN, sekolah
dan universitas, rumah sakit, bahkan privatisasi pelayanan air
(PAM). Kebijakan neoliberal tentang privatisasi ini dilakukan
dengan alasan selain demi keyakinan "persaingan bebas" yang
biasanya dibungkus dengan "efisiensi, efektivitas, perbaikan
pelayanan, dan mengurangi korupsi," tapi kenyataannya ber-
akibat pada konsentrasi kapital di tangan sedikit orang dan
memaksa rakyat membayar lebih mahal atas keburuhan dasar
rnereka.
Keyakinan kelima, pemusnahan gagasan the public good,
paham sosial atau komunitas seperti gotong royong serta ber-
bagai keyakinan solidaritas sosial yang hidup di rakyat, perlu

xviii
Pengantar

diganti dengan paham "tanggung jawab individual. " Seringkali


golongan paling miskin dalam masyarakat menjadi korban dari
kebijakan neoliberal, dan mereka harus memecahkan masalah
mereka seperti masalah kesehatan, pendidikan, jaminan sosial,
serta masalah-masalah lainnya dengan usaha sebisa mungkin
dengan cara mereka sendiri. Namun mereka justru yang selalu
dipersalahkan, dianggap malas, dan tidak kreatif.
Di mana-mana kebijakan neoliberalisme menjadi prasarat
berhubungan dengan Lembaga Finansial Internasional seperti
International Monetary Fund (IMF) dan The World Bank. Ka-
lau mau contoh bagaimana kebijakan neoliberalisme diterap-
kan, tidak perlu mencarinya jauh-jauh. Kebijakan ekonomi
Indgnesia selama dan setelah krisis seperti pemotongan subsidi
m.ifiyak, privatisasi bank negara, universitas, priyatisasi perusa-
han lisrrik negara,privatisasi rumah sakit umum, dan privatisasi
perusahaan pertambangan dan perkebunan negara yang dulu
hasil dari nasionalisasi diawal kemerdekaan adalah benfuk nya-
ta dari kebijakan neoliberal. Demikian halnya disinvestasi nega-
ra terhadap perusahaan-perusahaan dan bank, liberalisasi per-
dagangan dan perpajakan yang semuanya diterapkan pasca kri-
sis hingga kini adalah contoh terbaikbagaimana kebijakan neo-
liberal diterapkan. Irulah makanya banyak orang mulai meng-
a ggap bahwa neoliberalisme berarti rekolonisasi Indonesia.
Di mana-mana kebijakan neoliberal juga membawa bencana.
Di Amerika Serikat misalnya, kebijakan neoliberalisme meng-
hancurkan program welfure; menghancurkan hak-hak buruh ter-
masuk buruh migran; serta pemangkasan program sogial negeri
itu, seperti penolakan perlindungan anak. Lantas, siapa yang
diunfungkan oleh kebijakan neoliberalisme? Mereka yang diun-
tungkan adalah justru golongan minoritas kecil dari umat ma-
nusia yang menguasai 80 persen ekonomi dunia. Mayoritas
umat manusia justru terpuruk dalam penderitaan yang belum
pernah mereka alami sebelumnya.
PERANG AIR

Stote- Ied D eve lo p m ent, Si ka p Am bivaten si te rh ada p


Lingkungan HiduP
Developmentalisme, paham yang dibangun atas dasar ke-
yakinan negara maupun pemerintah harus menjadi penggerak
pernrmbuhan ekonomi. Model ini ditetapkan sebagai alternatif
sejak krisis liberalisme pada zaman kolonialisme tahun 30-an.
Seiak saat itu, negara menjadi aktor utama ata:u diberi we-
wenang sebagai pengendali ekonomi dan politik' Namun, pada
saat yang sama, negara juga harus bertanggung jawab untuk
melindungi dan bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut, negara bertanggung jawab untuk mencegah rusak-
nya lingkungan. Pada era developmentalisme, negara menetap-
kan bahwa pembangunan adalah hak asasi, sehingga sering
kita dengar istilah The Rights to Developmenr. Di er4 itu, ratifikasi
konvensi PBB menjadi tolok ukur indikator kebudayaan suatu
bangsa. Namun demikian, sesunguhnya puncak gemilang pres-
tasi negara adalah pada saat negara-negara berhasil membenruk
PBB sebagai lembaga global antarn egar-z,. Pada saat irulah mula
pertamanya negara tidak saja berhasil merebut kekuasaan eko-
nomi dari tangan paham kapitalisme liberal, tapi juga kekuasa-
an politik secara internasional.
cerita di atas sebenarnya menunjukkan indikasi kekuatan
negara dan akibat menguatnya peran negara,bahkan di tingkat
internasional semakin memperkecil ruang kapitalisme liberal
tenrtama Multi-National corporations (M.NCs) dan Transna-
tional corporations (TNCs) menjadi semakin dibatasi ruang
geraknya. Banyak hal yang dulu bisa diperoleh secara gratis
dan menjadi hak asasi setiap manusia untuk menikmatinya,
saar ini dianggap sebagai komoditas yang harus dibeli, seperti
air, pangan, kesehatan, pendidikan, bahkan pelayanan sosial'
Pendidikan dulu dianggap sebagai hak anak, demikian juga
kesehatan reproduksi adalah hak perempuan, dan negara ber-
kewajiban untuk memenuhinya. Monopoli negara untuk peme-
nuhuhan kebutuhan dasar dan layanan publik yang terkait hajat
' Pengantar

hidup orang banyak sebagai bagian dari HAM, melegalkan


negarauntuk menguasai sumber daya alamuntuk kesejahtera-
an dan kemakmuran rakyat, dan negara mendapat legitimasi
untuk memberikan subsidi kepada rakyat, dengan regulasi
harga.
Negara, melalui perusahaan selanjutnya
^egata(BLIMN),
melakukan usaha unfuk mensejahterakan rakyat, seperti yang
diamanatkan oleh konstitusi negar a. Kakuasaan fiegar a untuk
mengontrol sumber daya alam dan ekonomi inilah yang saat
ini tengah digugat oleh paham neoliberaiisme, yangmengingin-
kan pemberlakukan kembali pasar bebas dan mendes aknegata
unfuk melepaskan kekuasaan mereka atas ekonomi, dan me-
nuntut agar negara membiarkan hukum pasar dan persaingan
bebas yang mengaturnya. Melalui kampanye privatisasi dan
potong subsidi, banyak negara saat ini yang tidak mampu me-
laksanakan amanat konstirusi untuk memproteksi rakya6ya.
Agar negara tidak bersalah karena melanggar konstitusi, maka
ada desakan dari rezim pasar bebas untuk melakukan aman-
demen konstitusi supaya sesuai dengan pendirian pasar bebas.
Bersamaan dengan runtuhnya paham State-led Development
dannegara mengalami krisis, isu mengenai hak asasi manusia
tidak lagi mendapat prioritas. Terlebih-lebih ketika negara telah
menjadi anggota WTO dengan terpaksa akan melakukan
amandemen terhadap konvensi HAM PBB yangtelah diratifi-
kasinya. Strukrur mekanisme global, dengan kebijakan jeratan
utangnya bisa memaksa suatu negara unfuk meratifikasi Kon-
vensi Tarif dan PerdaganganwTo, meskipun konvensi iru ber-
tentangan dengan Konvensi PBB tentang biodiversity, social de-
velopment, Perempuan, Pembangunan berkelanjutan, maupun
konvensi-konvensi di bawah PBB lainnya.

Dari Developmentatisme ke Gtobatisasi


Jatuhnya Developmentalisme, atau kapitalisme negara se-
sungguhny a ada kaitannya dengan bangkitnya kembal i libera-

xxl
PERANG AIR

lisme. Itulah mengapa jaruhnya paham developmentalisme juga


dikenal dengan bangkitnya neoliberalisme. Model ini ditandai
dengan globalisasi pasar, investasi, dan proses produksi dari
perusahaan-perusahaan transnasional (TNCs), dengan dukung-
an Lembaga Finansial Internasional, yang diarur melalui orga-
nisasi perdagangan global yang dikenal dengan WTO. Globali-
sasi memberikan janji-janji baru akan kesejahteraan. Namun
sejak dilaksanakan globalisasi justru melahirkan persoalan ke-
adilan sosial dan HAM. Negara kita masuk dalam arus globali
sasi sejak masuk dalam ke$epakatan internasional perdagangan
GATT bulan April 1994, diMarrakesh, Maroko. GATT menr-
pakan kumpulan aturan internasion al yangmengatur perilaku
perdagangan antarpemerintah dan forum negosiasi dan peng-
adil an p er dagangan antarpemerintah, j ika terj adi perselisihan
dagang antara negata-negara pesertanya. Kesepakatan itu diba-
ngun diatas asumsi bahwa sistem dagang yang terbuka lebih
efisien dibanding sistim proteksionis seperti yang terjadi di era
developmentalisme. Mereka yakin bahwa persaingan bebas
akan menguntungkan bagrnegara yang mampu menjalankan
perekonomian secara efektif dan efiesien. Pada tahun 1995
GATT dilembagakan dalam organisasi perdagangan duniaba-
ru yang dikenal dengan World Trade Organrzations (WTO).
WTO bertindak berdasar komplain yang diajukan anggotanya.
Dengan demikian WTO merupakan arena mekanisme globa-
lisasi yang terpenting. Jika WTO adalah forum kesepakatan
perdagangan tingkat global, di tingkat regional juga ditetapkan
forum serupa yang iebih kecil, misalnya The North American
Free Trade Agreement (NAFTA) antara Amerika Serikat dan
Mexico, maupun tingkat regional seperti The Asia Pasific Eco-
nomic Conference (APEC). Bahkan banyak kesepakatan lebih
kecil lagi seperti segitiga perrumbuhan Singapore, Johor, dan
Riau (SIJORI), ataupun BIMPEAGA di kawasan timur. Ada
14 kawasan serupa yang lebih kecil saat ini seperti Otorita Ba-
tam, yang memiliki kebijakan otonom. Ada sejumlah elemen

xxii
Pengantar

anatomi globalisasi iru, pertama, penciptaan mekanisme globali-


produksi,yatnikonsolidasi sistem fabrikasi
sasi sistem dan proses
dunia melalui penciptaan hierarki jaringan produksi dan per-
dagangan skala global.
Proses ekspansi sistem produksi global ini dikembangkan
melalui penciptaaan dan pengalokasian Zone Proses Ekspor
(Export Proccessing Zone/EPZ). EPZ adalah suatu wilayah
yang dikhususkan bagi ekspor dengan syarat mampu mengem-
bangkan aruran duane, pajak domestik, dan perburuhan yang
minimal supaya menjadi daya tarik TNCs. Dengan demikian
jelas, bahwa TNCslah yang berkepentingan, karena merekalah
yang diuntungkan. Tidak heran, mengapa selama dua dasawar-
sa menjelang berakhirnya abadMillenium, jumlah TNCs me-
ningkat pesat, dad-sekitar 7.000 TNCs di tahun 1970, dalam
tahun 1990 jumlah itu mencapai 37.000 TNCs. Sblain itu TNCs
juga berhasil menguasai perkonomian dunia. TNCs berhasil
menguasai 67 persenperdagangan dunia. Lebih lanjut mereka
juga telah berhasil menguasai 75 persen dari total investasi glo-
bal. Ada 100 TNCs dewasa ini menguasai ekonomi dunia.
Mereka mengontrol 75 perseq perdagangan dunia. Selain
TNCs, aktor lain yang memainkan peran besar dalam globalisa-
si adalah Lembaga Finansial Internasional (IFIs), yang sering
juga disebut Multilateral Development Banls. IFIs merupakan
organisasi global yang beranggotakan negara-negara maju, ber-
tugas memberi utang kepadanegaramiskin. Ada dua IFIs yang
secara global dikenal yakni The World Bank dan International
Monetary Fund (IMF). IMF ini adalah organisasi yang paling
berkuasa di abad 20. Berpusat di Washington DC, IMF memili-
ki misi untuk mengupayakan stabilitas keuangan dan ekonomi
melalui pemberian utang, guna meringankan penyesuaian nera-
ca pembayaran dengan suafu "kondisionalitas" yang ditenru-
kan. IMF saat ini beranggotakan 1.82 negara. Namun Amerika
Serikat yang palingberkuasa atas segala kepurusan IMF, karena
negara itu memiliki hak voting mencapai 17,8 persen, selain

xxlll
PERANC AIR

Amerika Serikat tidak ada yang memiliki hak voting lebih dari
6 persen. Sementara mayoritas negara anggota hanya memiliki
kurang dari I persen. Padahal ketika diceruskan oleh Keynes
dan Dexter, IMFberrujuan untuk menciptakan lembaga demo-
kratis yang menggantikan kekuasaanpara bankir dan pemilik
kapital internasion al yangdituduh bertanggung jawab atas rese-
si tahun 1930-an.
Selain IMF ada Bank Duniayangpada dasarnya merupa-
kan lembaga pemberi utang multilateral. Bank Dunia terdiri
atas empat lembaga keuangan yang saling berkaitan, namun
IBRD yang lebih sering disebut sebagai Bank Dunia. Misi Bank
Dunia adalah sebagai lembaga internasion al yang membanfu
mengurangi kemiskinan dan membiayai investasi untuk per-
tumbuhan ekonomlNamun berbagai program Bank Dunia
seperti Strucrural Adjustment Program (SAP) merubah misi
awalnya itu dan justru menjadi pendukung utama model
ekonomi pasar bebas.

Neotiberalisme sebagai Ancaman Lingkungn Hari Ini


Apa ancaman jika kebijakanckonomi negara dipaksa jus-
tru demi unfuk melindungi arus modal TNCs? Reformasi kebi-
jakan nasional saat ini sesungguhnya dimaksud untuk menying-
kirkan segenap kebijakan negara yang dicurigai menghambat
laju ekspansi investasi, maupun menghambat proses peroduksi
dan pemasaran global. Demikian halnya reformasi kebijakan
privatisasi, termasuk kebijakan bidang pertanahan, perpajakan
dan investasi yang terjadi saat ini, lebih dimaksud sebagai pe-
licin 'Jalan" bagi TNCs untuk investasi dan beroperasi. Persoal-
annya, segenap reformasi kebijakan tersebut berdampak me-
marginalkan rakyat bawah dan berpotensi merusak lingkungan,
karena, perubahan kebijakan tersebut dimaksudkan lebih unfuk
memberikan keleluasaan TNCs unfuk investasi, produksi, dan
berdagang komoditi tanpa regulasi.
Di berbagai tempat, kebijakan neoliberalisme temyata te-

xxiv
Pengantar

lah membawa bencana bagi lingkungan hidup dan HAM. Di


desa-desa, kebijakan 'akses pasar' dan 'domestic support' terha-
dap MNCs demi alasan persaingan bebas ini telah memaksa
pemerintah harus mengubah kebijakan dari subsidibagi petani
kecil menjadi subsidi kepada perusahaan agribisnis raksasa,
dan proses ini sekaligus menggusur kemampuan petani kecil
sebagai produsen. Akibatnya petani kecil tidak ada pilihan lain
kecuali melepaskan sumber alam terutama tanah mereka. Di
sektor urban, kebijakan neoliberal dalam benruk penghapusan
subsidi, privatisasi, dan pemoto ngan a.nggara n kesej ahteraan
sosial, telah memarginalkan masyarakat miskin kota terutama
kaum perempuan dan anak-anak. Dalam definisi HAM pBB,
jelas setiap kebijakan negara yang memarginalkan rakyat mis-
kin dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak ekonomi dan
budaya. Kebijakan yang mendorong ekspor dan impor komo-
diti pangan secara bebas ini telah menggusur masyarakat miskin
kecil sebagai penghasil pangan. Hal itu akibat dari kebijakan
menghapus subsidi kepada masyarakat miskin dan menghapus
tarif hasil pertanian, dalam rangka kompetisi bebas, rakyat mis-
kin yang tak sanggup bersaing telah gulun gtikar.Inilah benfuk
pelanggaran hak-hak ekonomi. Sfudi FAO atas dampak negara
yang mengimplernentqsikan kesepakatan pertanian putaran
Uruguay di 16 negara menyimpulkan telah terjadi pengkonsen-
trasian lahan pertanian, marginalisasi masyarakat miskin, dan
yang cukup berbahaya makin meningkatnya pengangguran dan
kemiskinan. Kebijakan 'akses pasar' dan 'domestic support'terha-
dap TNCs serta alasan persaingan global telah memaksa peme-
rintah untuk menghapus subsidi bagi masyarakat miskin untuk
dialihkan pada perusahaan agribisnis raksasa, dan proses ini
sekaligus menggusur kemampuan masyarakat miskin kecil se-
bagai produsen. Salah satu akibat terbesarnya adalahmasyara-
kat miskin harus melepaskan sumber alam terutama tanah
mereka.
Privatisasi menjadi kebijakan neoliberal yang penting di

xxv
PEMNG AIR

sektor perk otaan,misalnya privatisasi basic social senicaseperti:


transportasi publik, airbersih, listrik, dan kesehatan telah men-
jadikan hak-hak dasar rakyat miskin tidak terpenuhi. Demikian
halnya penghapusan subsidi kepada rakyat, suatu kebijakan
yang mengabdi kepada kepentingan pasarbebas dan persaingan
bebas itu, selain suatu kebijakan yang lebih dimaksud demi
melindungi kapital internasional, dibayar dengan marginalisasi
rakyat miskin-kota, karena kebijakan tersebut membawa dam-
pak naiknya hargabarang dan jasa, dan telah menyingkirkan
sekaligus memarginalkan kaum miskin kota.

Penutup: Gerakan Lingkungan menghentikan


Neoliberatisme
Dimasa mendatang, pekerjaan rumah yang harus diselesai-
kan oleh gerakan lingkungan makinbesar. Perjalanan dominasi
politik ekonomi neoliberal global berimplikasi terhadap ling-
kungan. Kita belajar dari Vandana Shiva, bahwa kebijakan neo-
liberalisme adalah bentuk perkembangan ideologi kapitalisme
---baru yang melanggengkan sejarah panjang domonasi dan pen-
jajahan manusia atas manusia laiii. Neoliberalisme sebagaiben-
tuk baru kolonialisme berhasil menjadi hegemoni dominan,
telah mengakibatkan perebutan keanekaragaman hayati, de-
humanisasi mayoritas umat manusia di muka bumi, oleh ka-
rena iru harus dihentikan. Saat ini penghancuran lingkungan,
yang berupa pencurian keanekaragaman hayati, melalui rezim
paten, privatisasi, dan komodifikasi air maupun pelayanan so-
sial, menjadikan negara tidak mampu lagi mempertahankan
jati diri sebagai pelindung warga negara seperti dalam teori
kontrak sosial. Negara menjadi lemah karena jebakan dan in-
tervensi sistem kebijakan neoliberalisme. Bencana yang me-
nimpa masyarkat adat, kaum miskin kota, kaum perempuan
dan anak-anak, dan golongan marginal lainnya, justru terjadi
akibat negata dipaksa mengkhianati rakyatnya dengan meng-
adopsi kebijakan neoliberal. Oleh karena itu, rakyat merin-

xxvi
Pengantar

dukan gerakan lingkungan yang mampu mempertahankan ne-


gara supaya mampu melindungi hak-hak warga negaranya.
Gerakan lingkungan seb agai social movement perlu semakin
digalakkan. Gerakan lingkungan akan mengurus banyak hal,
mulai mempersoalkan utang, kata lain dari investasi yang ber-
potensi menyingkirkan rakyat, masalah kebijakan neoliberal
pemberlakuan paten atas kehidupan, karena merupakan ben-
tuk pencurian keanekaragaman hayati rakyat Selatan melalui
sistem pemberian hak kekayaan inteleknral maupun pemberian
monopoli pada TNCs. Mengkampanyekan agar ralcyat mela-
kukan resistensi dan memboikot hasil produk pertanian melalui
rekayasa genetika (GMO) yang belum tenfu aman, harus men-
jadi agenda gerakan sosial. Agenda besar gerakan lingkungan
yang penting lainnya adalah soal "privatisasi dan komodifikasi
arf ."
Salah saru kerja yang seharusnya menjadi bagian tak terpi-
sahkan dari gerakan lingkungan adalah membangkitkan kesa-
darankritis rakyat akan implikasi kebijakan neoliberalisme ter-
hadap terebutnya hak-hak sumber kehidupan rakyat. Gerakan
ini yang akan memaksa negara jqga segera meratifikasi konven-
si asasi yang lain yang diperlukan rakyat sebagai perisai atas
ancaman neoliberalisme. Gerakan sosial ini akan mendesak
negata untuk dapat melindungi hak asasi warga negara, de-
ngan cara membanfu negara untuk terhindar dari tekanan re-
zim pasar bebas, dengan cara meratifikasi semua kovenan dan
konvensi HAM PBB dan menerapkannya. Gerakan sosial akan
mendesak negaramengintegrasikan semua konvensi yang telah
diratifikasi ke dalam semua kebijakannya. Ini berarti tidak ada
aturan pemerintah atau negara yang beftentangan secara sub-
stansial dengan gagasan HAM. Setelah negara meratifikasi
konvensi HAM PBB, negara juga dicegah untuk mengadopsi
konvensi lain, seperti Konvensi WTq yang secara substansial
bertentangan dengan konvensi HAM PBB yang telah diratifi-
kasi. Gerakan lingkungan perlu meneruskan usaha pendidikan

xxvll
PERANC AIR

politik rakyat, pemantauan dini, advokasi kebijakan unruk men-


cegah kebijakan neoliberal yang diterapkan. Akhirnya, gerakan
lingkungan menjadi relevan, mengantarkan bangsa, untuk
menjadi perisai dari invasi globalisasi neolibralisme yang kini
menjadi ancaman bagi pendaban manusia dan kelestarian
lingkungan. *

,Mansour Fakih
Direktur Insist (Institute for Social Transformation)

Pustaka

Amin, Samir, 1990, Capitalism in the age of Globalization: The manage-


ment of contemporary Society, London: ZedBook.

Beli,S., lggT, "Globalization, Neoliberalism and The Transforma-


tion of the Australian state," Australian Journal of Political Sci'
ence,32 (3).

Chomsky, Noam, 1999, Proiit over People, Neoliberalism and Global


Orderi New York: Seven Sto,ries press.
Fakih, Mansour, 1996, Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial;
Pergo I akan I d e o logi L S M I n d on e si a, Yo gy akarta : Pustaka Pelaj ar'

2001, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi,


Yogyakarta: Insist Press.
Gili, S., 1995, "Globalization, Market Civilization, and Disciplin-
ary Neoliber alism, " Millenium, 24'. 3 399 V 423.
Kloppenberg. J., 1990, Report on the Commission of Plant Genetic Re'
sources, FAO.

Laclau, E. & Mouffe, C., 1985, Hegernony and Socialist Strateg/: To-
wards a Radical Democratic Politics, London: Verso Editions.

Madley, J.,lggg, Big Busines, Poor Peoples; The impact of Transnational


Corporations on the World's Poor, London: Zed Book.

McMichael, Philip, 1996, Deuelopment and Social Change; A Global

xxviii
Pengantar

Perspective, California: Pine Forge Press.

Payer, C. 1985, "The IMF in the 1980s: What has it Learned; what
have We Learned about it?" In Third World Foundation (Ed.),
Third World Affairs 1985, Boulder, CO: West View
Payer, C., 1974, The Debt Trap; The IMF and the Third World, New
York: Monthly Review Press.
Sachs, W., (Ed.), 1992, The Development Dictionary, A Guide to Knowl-
edge as Power. London: Zed Books.

Shiva, Vandana, 1989, The violence of the Green Revolution: Ecological


Degradation and Political Conflict in Punjab.

1994, Biodiversity, A Third l|/orld Perspective, Penang, Malaysia:


Third World Nefwork.
1994, Biotechnologt and Environment, Penang, The Third World
Nefwork.
Shutt, H., The Trouble With Capitalism. An Inquiry to the causes af Glo-
bal Economic Failure, London: Zed Book.

xxlx
Prawacana

PERANG AIR

ada tahun 1995, Ismail Serageldin, wakil presiden Bank


Dunia, mencatat semacam prediksi mengenai masa
depan perang: "Jika peran g-perangabad ini banyak d!
akibatkan oleh persengketaan minyak, perang masa depan akan
dipicu oleh air." Apa yang diajukan Sarageldine iru telah me-
nunjukkan tanda-tanda ketepatannya. Cerita kekurangan air
di Israel, India, Bolivia, Cina, Kanada, Meksiko, Ghana, dan
Amerika Serikat telah menjadi berita utama di beberapa surat
kabar, majalah, dan jurnal akademis.r Padatanggal 16 April
2A0l , New York Times mengangkat feature tentang kelangkaan
air di Texas. Sebagaimana Serageldin, surat kabar iru meramal-
kan, "Bagi Texas, kini bukan minyak yang menjadi cairan emas'
melainkan air."2
Sementara prediksi New York Times dan Serageldin tepat
mengenai peranan penting air dalam konflik di masa depan,
perang (perebutan) air bukanlah peristiwa yang akan terjadi di
masa depan. Mereka sudah muncul di sekitar kita, meskipun
sulit dikenali sebagai perang air. Perang ini meliputi perang
' Prawacana

paradigma-konfl ik rentang bagaimana kita memahami fungsi


air danpenggunaannya-dan perang dalam pengertian tradisi-
onal, yaitu perang yang disertai dengan penggunaan senjata
dan granat. Berbagai perbenruran budaya air ini terjadi di se-
mua masyarakat. Dewasa ini, ketika saya bepergian ke ibu kota
Rajasthan, Jaipur, di sebelah baratlndia, untuk dengar penda-
pat tentang bencana kekeringan dan kelaparan, saya mengalami
perbenturan dua kebudayaan air tersebut. Di atas kereta api
dari Delhi ke Jaipur, kita diberi sajian botol air, di mana
Aquafina yang masih satu produksi dengan pepsi menjadi me-
rek favorit. Di jalan-jalan Jaipur, terdapat bud aya air yangberbe-
da. Pada masa puncak kekeringan, di bangun gubuk kecil ber-
atap jerami yang di sebut Jal Maindirs (kuilair) di mana diletak-
kaybelanga tanah (kendi) berisi air yang diberikan secara cuma-
cdma kepada orang-oran g yang dahaga. Jal Maindirs adalah
sebagian dari tradisi nenek moyang yang melatari kehadiran
Piyaos, stan air gratis di ranah publik. Ini merupakan perben-
turan dari dua kebudayaan air: safu kebudayaan melihat air
sebagai sesuatu yang sakral dan memperlakukannya sebagai
fugas mewujudkan suaka hidup,.sedangkan budaya lainnya me-
mandang air sebagai komoditas, dan.kepemilikan air berikut
penjualannya mgrupakan hak fundamental korporat. Kebuda-
yaan komodifikasi berperang dengan kebudayaan yang saling
berbagi, menerima dan memberi air sebagai pemberian cuma-
cuma. Budaya (kemasan) plastik yang merusak lingkungan dan
tidak dapat didaur ulang berperang melawan peradaban yang
didasarkan pada tanah, lumpur, dan budaya pembaruan dan
peremajaan. Bayangkanlah jika satu milyar warga India me-
ninggalkan praktek pemberian air di piyaos dan menghapus
dahaga mereka dari air botol. Berapa banyak bukit sampah
plastik akan tercipta? Berapabanyak air akan rusak karena ter-
kotori plastik?
Perang paradigma tentang air terjadi di semua masyarakat,
Timur maupun Barat, IJtara maupun Selatan. Dari gambaran

)o(xt
WATER\rARS

ini, perang air adalah perang global, dengan beragam kebuda-


yaan dan ekosistem, yang memiliki etika universal tentang air
sebagai sebuah keburuhan ekologis, bersatu melawan budaya
privatisasi alakorporasi, ketamakan, dan penutupan sumber
air umum. Pada salah saru sisi dari persaingan ekologis dan
perangparadigma ini hidup jutaan spesies dan milyaran manu-
sia yang mencari air untuk bertahan hidup. Sedangkan di sisi
lain, terdapat kekuasaan korporasi global, yangdidominasi oleh
Suez Lyonnaise des Eaux, Vivendi Environment dan Bechtel,
yang didukung oleh organisasi Internasional seperti Bank
Dunia, WTO, IMF, dan negara-negara G'7.
Bersamaan dengan perangpandigma ini, telah terjadi pe-
rang antarkawasan, di dalam fiegaramaupun dalam komunitas'
unfuk memperebutkan air. Tertrepas dari lokasi,konflik baik di
Punjab atau di Palestina, yang pasti adalah bahwa politik keke-
rasan aeqpkali muncul dari konflik-konflik atas sumber airyang
langka ttalt rtt vital. Di beberapa konflik, peran airbegiru kasat
mata, sebagaimana kasus Syiria dan Turki, atau Mesir dan
Ethiopia.3
Namun, banyak konflik palitik atas sumber air yang ber-
sifat laten atau ditekan. Mereka yang mengendalikan kekuasan
lebih suka menyelubungi perang perebutan air sebagai konflik
etnis atau agama. Kamuflase seperti ini mudah dilakukan ka-
rena kawasan sepanjang sungai didiami oleh masyarakat maje-
muk ,Jengan beragam kelompok, bahasa, dan praktek hidup'
Ada saja kemungkinan unfuk menopengi konflik perebutan
air di kawasan seperti ini sebagai konflik antar kawasan, agama,
dan etnisitas. Di Punjab, saru komponen penting dari konflik
yang telah merenggut 15.000 nyawa sepanjang tahun 1980 ifu
adalah perselisihan tentang pembagian air sungai. Namun, kon-
flik yang dipusatkan padaberbagai ketidaksepakatan termasuk
strategi pemanfaatan dan pembagian Sungai Punjab iru diciri-
kan sebagai isu separatisme Kaum Sikh. Perang air telah dimun-
culkan sebagai perang agama Kesalahan representasi atas pe-

xxxii
. Prautacina

rang air membutuhkan banyak energi politik dari solusi yang


lestari dan adil tentang pembagian air. Kasus yang sama me-
nyangkut tanah dan air terjadi antara warga Palestina dan Is-
rael. Konflik atas sumber daya alam tersebut lebih banyak di-
gambarkan sebagai konflik agama antaraMuslim dan Yahudi'
Selama dua dekade lalu, saya menyaksikan konflik akibat
pembangunan dan konflik atas sumber daya alam yang kemu-
dian bermetamorfosis menjadi konflik komunal dan berpuncak
pada ekstremisme dan terorisme, Buku saya yang b ertaivk Vio'
lence of the Green Revolution adalah sebuah upaya memahami
ekologi terorisme. Saya menarik beberapa pelajaran dari me-
ningkatnya dan beragamnya ekspresi fundamentalisme dan
terorisme, yairu:
1. Sistem ekonomi yang tidak demokratis yang telah me-
musatkan kontrol atas perirbuatan keputusan ddn sumber daya
alam yang menggusur manusia dari kerja produktif dan kehi-
dupannya, menciptakan budaya kegundahan (calture of inseca-
iry). Setiap kebijakan politik diterjemahkan ke dalam kebijakan
"kami" dan "mereka." "Kami" telah diperlakukan secara tidak
adil, sedangkan "mereka" memperoleh hak-hak istimewa.
2. Penghancuran hak-hak atas sumber daya dan terkikis-
nya kontrol demokratis atas sumber daya alam, pola ekonomi
dan alat produksi yang sekarang berlaku telah mengikis iden-
titas kulrural. Dengan identitas yang tidak lagi terlahir dari pe-
ngalaman positif sebagai petani, pengrajin, guru, atau perawat,
kebudayaan direduksi menjadi bungkus negatif di mana safu
identitas bersaing dengan "identitas yang lain" guna mempere-
butkan sumber dayayang langka yangpada gilirannya akan
menenrukan kekuasaan ekonomi dan politik.
3. Sistem ekonomi terpusat juga mengikis dasar politik
yang demokratis. Dalam sistem demokrasi, agenda ekonomi
adalah agenda politik. Ketika agenda ekonomi di bajak oleh
Bank Dunia, IMF, atau WTQ berarti demokrasi telah dihukum
mati. Karfu-karfu yang ada di tangan politisi yang berhasrat

xxxlll
\SATER \gARS

untuk mengumpulkan suara hanyalah ras, agama, etnisitas,


yang selanjutnya memunculkan fundamentalisme. Dan funda-
mentalisme secara efektif mengisi kekosongan yang ditinggal-
kan oleh demokrasi yang telah membusuk. Globalisasi ekono-
mi merupakan bahan bakarbagi kerentanan ekonomi, pengikis-
an ragam kulrural dan identitas, dan serangan pada politik pem-
bebasan warga negara. Ia menyediakan tanah subur untuk per-
semaian fundament4isme dan terorisme. Alih-alih menginteg-
rasikan masyarakat, ke dalam korporasi globalisasi yang mero-
bek-robek komunitas.
Keberlangsungan hidup masyarakat dan demokrasi meru-
pakan safu kesafuan respon terhadap fasisme ganda globali-
sasi-fasisme ekonomi yang menggerus hak-hak masyarakat
atas sumber daya dan fasisme fundamentalis yang menyokong
peggusuran rakyat, pengingkaran hak-hak, ketidakamanan eko-
nomi, dan ketakutan. Pada tanggal 1 t September 2001 , serang-
an teroris yang tragis menyerang WTC dan Pentagon melancar-
kan "perang melawan terorisme" yang secara resmi diumum-
kan oleh pemerintahan AS di bawah George W Bush. Terlepas
dari retorika yang diungkapkan,. perang ini tidak akan bisa
'membunuh' terorisme karena ia gagal mengatasi akar teroris-
me-kegelisahan ekonomi, subordinasi budaya, perampasan
hak-hak ekologi. Perang baru ini menciptakan rantai reaksi
kekerasan dan menebarkan virus kebencian. Dan kerusakan
paling serius yang dialami bumi diakibatkan oleh bom-bom
"pintar" dan pemboman militer masih akan terjadi.

Ekotogi Perdamaian
Pada tanggal 18 September 2001, saya berada di tengah
jutaan manusia dari berbagai belahan dunia untuk menghening-
kan cipta selama dua menit unfuk mengenang ribuan manusia
yang terenggut kehidupannya pada 11 September di WTC dan
Pentagon. Tapi, saya juga memikirkan jutaan manusia yang
menjadi korban dari aksi teroris di tempat lain dan tindak keke-

xxxiv
Prawacana

rasan lainnya. Dan saya menata ulang komitmen saya unfuk


melawan kekerasan dalam segala bentuknya. Pagi itu, saya ber-
sama tiga perempuan, Laxmi, Raibari, dan Suranam, di desa
Jhodia Sahi di Orissa. Suami Laxmi, Ghabi Jodhia, merupakan
salah satu dari 20 warga suku yang meninggal baru-baru ini
akibat kelaparan. Di desa yang sama, Subarna Jhodia, juga
meninggal. Selanjutnya padahari itu, saya berjumpa Singari
di Desa Bilamal. Ia telah kehilangan suaminya, Sadha, anak
terruanya, Surat, anaknya yang termuda,Palla, dan iparnya,
Sulami. Bank Dunia telah menggulirkan kebijakan yang me-
lemahkan ekonomi pangan dan mewariskan ancaman kela-
paran bagi warga desa.
Perusahaan pertambangan raksasa semacam Hydro
Norwegia, Alcan Kanada, dan Indico, dan Balco/Starlite milik
India telah bergabung bersama industri pulp untuk meluncur-
kan gelombang teror baru. Mereka telah menemukan bauksit
tersembunyi di puncak bukit Kashipur. Bauksit merupakan
pembuat aluminium dan aluminium dimanfaatkan untuk mem-
buat kaleng Coca-Cola yang dengan cepat menggeser kebuda-
yaan ak. Selain iru, aluminiumjuga diburuhkan unfuk bahan
pesawat tempur, seperti pesawat yang digunakan untuk mem-
bom Afghanistan persis ketika saya menulis buku ini. Pada ta-
hun 1993, kami menghentikan terorisme ekologis industri per-
tambangan di kota saya, Lembah Doon. Mahkamah Agung
India menurup tambang, memutuskan bahwa sektor komersial
yang mengancam kehidupan harus dihentikan. Tapi, kejayaan
ekologis kita pada dasawarsa 1980-an telah ditangguhkan oleh
kebijakan deregulasi lingkungan yang menyertai kebijakan glo-
balisasi. Perusahaan aluminium menghendaki lokasi perkam-
pungan suku-suku Kashipur, dan perang besar telah terjadi an-
tara penduduk dan korporasi.
Perenggutan paksa sumber daya alam dantangan masyara-
kat adalah safu bentuk terorisme-terorisme korporasi. Saya
menawarkan solidaritas kepada para korban terorisme kor-

xxxv
\(ATER \TARS

porasi ini, yang bukan hanya mengancam akan merampok 200


desa tempat mereka mengganfungkan kehidupannya, tapi juga
telah merenggut nyawa penduduk ketika mereka ditembak dan
dibunuh oleh polisi pada 16 Desember 2000. Pemukiman 50
juta warga suku India telah tergusur oleh proyek bendungan
air selama 4 dekade lalu, yangjuga menjadi korban terorisme-
mereka berhadapan dengan teror teknologi dan pembangunan
yang destruktif. Tiga puluh ribu manusia yang meninggal kare-
na tsunami di Orissa dan jutaan orang yang akan menyusul
mati ketika banjir dan kekeringan dan badai menjadi kian dah-
syat, juga tengahmengalami terorisme karena perubahan cuaca
dan polusi bahan bakar minyak.
Perusakan sumber daya air dan hutan lindung merupakan
bentuk terorisme. Meniadakan akses orang miskin pada air de-
ngan privatisasfl distribusi air atau mengotori sumber air dan
I
sungai, juga mequpakan bentuk terorisme. Dalam konteks eko-
logis perang at,yangmenjadi teroris bukan hanya mereka yang
bersembuyi di gua-gua Afganistan. Sebagian di antara mereka
bersembunyi di ruang-ruang direksi perusahaan dan di bela-
kang peraturan perdagangan bebas WTO, NAFTA, FTAA.
Mereka bersembunyi di balik persyaratan privatisasi yang diten-
rukan oleh IMF dan Bank Dunia. Dengan menolak menandata-
ngani protokol Kyoto, Presiden Bush melakukan tindakteroris-
me ekologis pada sejumlah besar komunitas yang barangkali
akan lenyap dari muka bumi karena pemanasan global. Di
Seattle, WTO di juluki "Organisasi Teroris Dunia" (World
Terorist Organisation) oleh para demonstran, sebab kebijakan-
nya yang menyangkal hak kelangsungan hidup jutaan orang.
Kerakusan dan perampasan jatah sumber daya berharga
milik orang lain merupakan akar konflik dan akar terorisme.
Ketika Presiden Bush dan Perdana Menteri Tony Blair meng-
umumkan bahwa tujuan perang global melawan terorisme ada-
lah unruk mempertahankan "gaya hidup" Amerika dan Eropa,
mereka tengah mendeklarasikan perang melawan planet-pe-

xxxvl
Prauacina

rang melawan minyak, air, dan keragaman hayatinya. Gaya


hidup 20 persen penduduk bumi yang menggunakan 80 persen
sumber daya alam akan menyingkirkan 80 persen penduduk
dari jatah sumber dayanyadan pada akhirnya menghancurkan
planet ini. Kita tak bisa melangsungkan kehidupan kita, jika
ketamakan terus dipertahankan, dan golongan yang rakus me-
netapkan aturan yang menenfukan hidup dan mati kita.
Ekologi teror menunjukkan padal<rta jalan menuju perda-
maian. Kedamaian lda dalam pemberdayaan demokrasi eko-
logis dan demokrasi ekonomi serta pemeliharaan terhadap ke-
ragaman. Demokrasi bukan hanya sebuah ritual pemilihan tapi
juga kekuasaan rakyat unfuk menenfukan nasib mereka, me-
nenrukan bagaimana sumber daya alam mereka bisa dimiliki
dan dimanfaatkan, bagaimana dahaga mereka teredam, bagai-
mana makanan rhereka diproduksi dan didistribusikan, dan
kesehatan seperti dpa dan sistem pendidikan macam apayang
mereka punyai.
Ketika kita mengenang korban-korban 1 I September 2001,
kita juga harus memperkuat solidaritas kita dengan jutaan kor-
ban dari bentuk terorisme dan kekerasan lain yang mengancam
kemungkinan masa depan kehidupan kita di atas planet ini.
Kita bisa mengubah momen sejarah yang tragis dan brutal ini
menuju pembangunan kebudayaan damai. Terciptanya per-
damaian menuntut kita unruk mengajukan solusi atas perang
air, perangperebutan bahan pangan, perang keanekaragaman
hayati, dan perang atas atmosfer. Sebagaimana pernah dikata-
kan Gandhi: "Bumi cukup unfuk memenuhi kebutuhan kita
semua, namun ia tidak cukup unfuk memenuhi keburuhan sege-
lintir orang yang tamak." Siklus air menghubungkan kita semua
dan dari air kita belajar menemukan jalan menuju perdamaian
dan jalan menuju kebebasan. Kita dapat belajar bagaimana
mentransendensikan perang air yangtercipta oleh kerakusan,
limbah dan ketidakadilan, yang menyebabkan kelangkaan di
planet kita yang kaya air ini. Kita dapat bekerja sama dengan

xxxvll
WATER \flARS

siklus air untuk mendapatkan kembali kelimpahan air. Kita


dapat bekerja sama untuk menciptakan demokrasi. Dan jika
kita membangun demokrasi, berarti kita akan membangun
perdamaian. *

Catatan Akhir
I Untuk artikel-artikel tentang krisis air yang digambarkan dalam publikasi-
publikasi terkenal pada tahun 2001, lihat Sandra L. Postel dan Aaron T.
Wo[ " Dehydrating Confl ict, " Foreign Pol iry, September/November 200 1,
hal. 60; "Crazed by Thkst: Canadian are in Lather Over Water Exports,"
The Economist, 15 September 2001, hal. 34; Nicholas George, "Billions
Face Threat of Water Shortage," Financial Times, 14 Agustus 2001, hal.
6; "Water in China: In Deep," The Economist, 18 Agustus 2001;" Low
Water, " Financial Times,t I 4 Agustus 200 l, hal. 12.
2 Jim Yardley, "For Texap Now Water, Not Oil, is Liquid Gold," New
York Times,l6 April 2001, Al.
3 Lihat Bab 3 dari buku ini unruk pembahasan lebih detil mengenai konflik
air di negara-negara ini.

xxxvttl
Pendahutuan

MENGUBAH KELIMPAHAN MENJADI


KELANGKAAN

ir merupakan matriks budaya, dasar kehidupan.


Dalambahasa Arab, Urdu, dan Hindustan, ia disebut
ab. Abad raho adalah salam untuk kemakmuran dan
kelimpahan. Nama India sendiri dirurunkan dari sungai besar
Indus, dan India disebut sebagai tanah di antara Sungai Indus.r
Air menjadi pusat material dan budaya kehidupan masyarakat
di seluruh dunia. Sayangnya, sumber dayapalingbernilai ini
beradadalam ancaman. Kendati dua pertiga planet kita terdiri
atas air, kita menghadapi kelangkaan air yang parah.
Krisis air adalah dimensi kerusakan ekologis bumi yang
paling menyebar, paling sulit, dan paling tidak terlihat. Pada
tahun 1998, 208 negar amengalami kekurangan atau kelangka-
an air.2 Angka ini diperkirakan akan naik menjadi 56 negara
pada tahun 2025. Antara tahun 1990 dan2025 jumlah orang
yang hidup di negara tanpa air yang memadai diperkirakan
akan mengalami peningkatan dari 131juta menjadi 817 juta.3
Jauh sebelum2025,India diperkirakan akan terperosok ke da-
lam kategorinegara miskin air.a
\TATERIOTARS

Suatu negara dikatakan menghadapi krisis air serius ketika


air yang tersedia lebih rendah dari 1000 kubik meter per orang
per tahun. Di bawah titik ini, kesehatan dan pembangunan
ekonomi suatu negara akan sangat terhambat. Ketika keterse-
diaan air tahunan tiap orang jatuh di bawah 500 meter kubik,
muncul ?ncaman terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
Pada tahun 1951, rata-rata ketersediaan air di India adalah
3.450 mdter kubik per orang per tahun. Pada akhir 1990-an,
ketersediaan air iru turun samp ai 1.250 meter kubik. pada tahun
2050 diperkirakan akan jaruh sampai 760 meter kubik. Sejak
tahun 1970, persediaan air global per kapita telah rurun 33
persen.s Penurunan ini bukan karena perrumbuhan populasi
semata: ia juga diperparah oleh penggunaan air yang berlebih-
an. Selama abad kemarin, tingkat pengambilan air melampaui
tingkat pertumbuhan penduduk sebesar dua kali atau safu se-
tengah kali lipatnya.6
Saya telah menyaksikan perubahan negara saya, yang se-
mula kaya air menjadi negara yang kekurangan air. Saya meli-
hat sumber air permanen terakhir di lembah saya mengering
pada tahun 1982 karena pertambangan di daerah resapan air.
Saya melihat tangki-tangki dan sumber air mengering di Datar-
an Tinggi Decca ketika monokulrur dilakukan di mana-mana.
Saya menyaksikan satu per safu negara bagian terjerumus ke
dalam kelangkaan air ketika teknologi-teknologi Revolusi Hijau
menghisap air. Saya berjuang dengan komunitas-komunitas di
wilayah kaya air ketika polusi meracuni sumber air mereka.
Dalam semua kasus, kisah kelangkaan air adalah kisah keta-
makan, teknologi yang serampangan, dan pengambilan yang
melebihi kapasitas alam.

Ekotogi Air
Siklus hidrologis merupakan proses ekologis dimana air
diterima oleh ekosistem dalam benruk hujan atau salju. Jaruh-
nya uap air mengisi ulang mata air, resapan air, dan sumber

2
Pendahuluan

air tanah. Ketersediaan air dalam suatu ekosistem tergantung


pada iklim, fisiografi, vegetasi, dan geologi wilayah bersangkut-
an. Dalam semua bidang tersebut, manusia modern telah meru-
sak bumi dan menghancurkan kapasitasnya unruk menerima,
menyerap dan menampung air. Pembabatan hutan dan pertam-
bangan telah menghancurkan kemampuan serap yang dimiliki
tanah unfuk menyimpan air. Pertanian dan hutan monokulrur
telah mengeringkan ekosistem. Meningkatnya penggun aanba-
han bakar minyak telah menyebabkan polusi udara dan per-
ubahan iklim dan menjadi penyebab utama terjadinya banjir,
tsunami (cyclone), dan kekeringan yang terus berulang.

Hutan Industri dan Krisis Air


Hutan adalah bendungan alami dimanadayaserapnya bisa
menjaga air dan melepaskannya secara perlahan dalam benruk
mata air dan sungai kecil. Hujan dan salju ditampung oleh ka-
nopi hutan yang melindungi tanah dan meningkatkan kemam-
puarr--tanah hutan unfuk menyerap air. Sebagian air tersebut
menguap kembali ke udara. Jika tanah-tanah hutan ditutupi
oleh sisa dedaunan dan humils, mereka akan menjaga dan
memperbaharui air. Penebangan hutan dan pertanian monokul-
fur membuat air menghilang dan merusak kemampuan tanah
unruk mengkonservasi air.
Cherapunji di India bagianrimurlaut adalah wilayah yang
paling basah di bumi ini, dengan I I meter curah hujan tiap ta-
hun. Saat ini, hutan-hutannya telah musnah dan Cherapunji
memiliki persoalan air minum. Perpindahan saya dari ilmu fisi-
ka ke ekologi didorong oleh lenyapnya sumber air Himalaya
tempat saya bermain semasa kecil. Gerakan Chipko juga mun-
cul unfuk menghentikan perusakan sumber daya air akibat pe-
nebangan hutan di wilayah tersebut.T
Krisis ekologi di Himalaya dipercepat oleh hutan komersil.
Desa-desa yang pernah berswasembada pangan dipaksa meng-
impor pangan saat sumber air mengering. Dengan musnahnya
\fATER \flARS

hutan, banjir dan tanah longsor menjadi kerap terjadi. Pada


tahun 1970, terjadi bencana Alaknanda dimana tanah longsor
yang dahsyat menufup Sungai Alaknanda dan membanjiri
1 .000 kilometer daratan yang menghanyutkan banyak
jembatan
dan jalan. Pada tahun 1978, tragedi Tawaghat bahkan menye-
babkan kerugian yang lebih besarl seluruh puncak gunung long-
sor ke Sungai Bhagirathi, sehingga membenfuk kawah selebar
empat kilometer. Kawah tersebut meluap dan membanjiri wila-
yah sekitar Gangga.sPeristiwa ini menjadi seruan unfuk me-
nyadarkan pemerintah tentang pentingnya daerah resapan air
di hutan lindung.
Jauh sebelum bencana-bencana banjir ini, telah terdapat
peringatan tentang ancaman Himalaya. Pada tahun 1952,
pengikut Gandhi, Mira Behn menyatakan:
Tahuu-demi tahun banjir di India utara tampak kian
membuiirk, dan tahun ini bencana iru telah benar-be-
nar merusak. Artinya, ada sesuafu yang secara menda-
sar salah di Himalaya, dan bahwa "sesuatu" iru pasti
berhubungan dengan hutan. Saya percaya bahwa hal
ini bukan sekedar persoalan BBnebangan hutan seperti
yang dipikirkan sebagian orang, namun lebih merupa-
kan persoalan perubahan sPesies.
Setelah hidup di Himalaya selama beberapa tahun,
saya sungguh menyadari perubahan vital dalam spe-
sies pohon yang kian merambat naik lereng bagian
selatan-lereng itulah yang membiarkan banjir ban-
dang meluncur ke dataran di bawahnya. Perubahan
yang mematikan ini adalah dari Banj (oak Himalaya)
menjadi pinus Chir. Perubahan ini terus berlangsung
secara cepat, dan karena bukan merupakan persoalan
penebangan hutair, namun persoalan perubahan dari
saru jenis hutan menjadi jenis hutan lain, maka peru-
bahan ini tidak terlalu dianggap serius. Departeman
Kehutanan yang bersifat kuasi komersial justru cen-
derung menurup mata terhadap fenomena ini, sebab

4'
Pendahulu:an

pohon Banj tidak membawa keuntungan, sementara


pinus Chir mendatangkan banyak keunfungan.e
Kendati sisa dedaunan hutan oak berperan sebagai meka-
nisme utama dalam konservasi air di pegunungan Himalaya,
dan meski sudah ada peringatan tentang kemusnahan hutan,
namun hutan industri tetap terus digalakkan yangpada akhir-
nya mendorong terjadinya kerusakan masif di wilayah tersebut.

Eucatyptus dan Ketangkaan Air


Di India dan negara-negara Dunia Ketiga lainnya, penye-
bann mo\e.kultur eucalyptus unfuk industri kertas dan bubur
kertas telah menjadi sumber utama persoalan air. Eucalypfus,
yang secara ekologis diadopsi dari habitat aslinya di Australia,
sangat berbahaya di wilayah yang miskin air. Di luar habitat
aslinya, eucalyptus bukanlah sistem vegetasi yang bisa bertahan
secara mandiri. Penelitian yang dilakukan Divisi Hidrologi dari
Pusat Organisasi Riset Industri dan Ilmiah Australia (Austra-
lian Central Scientific and Industrial Research Organisation)
menemukan bahwa curah hujan yang kurangdari 1.000 mili-
meter, kurangnya kelembaban tiihah dan air tanah yang terjadi
selama beberapa tahun ternyata diakibatkan oleh Eucalyptus.'0
Bahkan di seluruh Australia, berbagai laporan menegaskan
bahwa cepatnya kerusakan sumber daya air adalah akibat dari
penanaman eucalyprus dalam skala luas.
Mahashweta Devi menggambarkan pengaruh eucalyprus
pada sumber daya air di wilayah Suku Bihar dan Bengal Barat
di India:
Aku sangat peduli dengan India yang kukenal. Indiaku
adalah milik orang-orang miskin, yang kelaparan dan
tak berdaya. Hampir semua orang di antara mereka
tidak memiliki tanah dan sebagian kecil orang yang
mempunyai tanah akan dengan senang hati memberi-
kan sumber daya mereka.Upaya menanami Purulia,
Bankura, Midnapur, Singbhum, dan Palamau dengan
\rATER \TARS

eucalyptus, akan merampok air minum dan irigasi


Indiaku."
Pada tahun 1983, para petani Karnataka berpawai menuju
ke kebun pembibitan hutan dan mencabut jutaan benih euca-
iyprus dan menanamkan biji tamarind dan mangga sebagai
gantinya. 12 Di Afrika Selatan, kaum perempuan menggalakkan
kampanye air untuk menebangi pohon eucalypfus yang telah
mengeringkan sumber mata air dan air tanah. Program Kerja
untukAirAfrika Selatan, yang dibina oleh Departemen lJrusan
Air dan Hutan, didirikan untuk memperbaharui sumber daya
air dengan mqmbersihkan tanaman asing seperti eucalyptus,
yangtelah ditanb.p di lebih dari lOjuta hektartanah dan menye-
rap 3,3 milyar meter kubik air melebihi vegetasi lokal. Segera
setelah pembersihan eucalyptus di sepanjang tepian sungai, alir-
an mata air meningkat hingga 120 persen.13

Pertambangan dan Krisis Air


Penambangan merupakan kegiatan yang merusak daya
tampung air. Pada tahun 1980-an, penambangan kapur meru-
sak tempat tinggal saya, Lembah Doon. Perusahaan pertam-
bangan melihat kapur hanya semata-mata sebagai bahan men-
tah industri; pentingnya lubang tanah yang dalam ,yangmenja-
di cadangan air alami, diabaikan sepenuhnya. Pembangunan
struktur artifisial sedalam lokasi serap Lembah Doon akan
membutuhkan biaya sebesar 500 juta dollar.ra Selain merusak
sumber daya air, penambangan di lereng-lereng curam juga
menyebabkan tanah longsor dan mengotori aliran air dan
sungai dengan runruhannya. Saya telah melihat aliran airyang
sempit dan dalam diubah menjadi sungai penuh reruntuhan,
dengan dasar-dasar sungai yang lebih tinggi dari daratan di se-
kitarnya. Tambang kapur mengubah lembah dengan curah hu-
jan yang melimpah menjadi wilayah yang kekurangan air.
Selama masa konflikmengenai tambangkapur di Lembah
Doon, sumber daya air yang diisi ulang oleh Perbukitan
6
Pendahulian

Mussorie dianggap tidak berguna dan tidak menjadi pertim-


bangan utama. Penurunan nilai sumber daya alam yang ada
di Lembah Doon semata-mata merupakan dampak lanjutan
dari merosotnya penghargaanterhadap alam akibat ilmu eko-
nomi konvensional dan model pembangunan.Kegagalan eko-
nomi modern untuk mempertimbangkan sumber daya alam
dengan totalitas ekologisnya telah diketahui oleh banyak o-
rang. Nicholas Georgescu-Roegen dengan cerdas meringkas
ketidakmampuan ekonomi konvensional ini:
Analogi tentang absennya deposit dan laba 'memberi
angin' pada pandangan para pengusaha tentang kehi-
dupan ekoqomi. Sebab, jika seseorang hanya memper-
timbangkan soal uang, yang bisa dilihatnya hanyalah
perputaran uang dari saru orang ke orang lainnya: hal
ini akan terus terjadi dalam proses ekonorhi, kecuali
jika muncul kejadian khusus yang menggagalkannya.
Barangkali tiadanya kesulitan unfuk menjamin keter-
sediaan bahan mentah bagi negara-neg arc y angmem-
praktekkan ekonomi modern merupakan alasan bagi
para ahli ekonomi untuk menufup mata terhadap fak-
tor ekonomi yang penting ini. Pun dengan perang sau-
dara untuk memperebutkan kontrol atas sumber daya
alam dunia, tidak akan menyadarkan mereka dari ti-
dur lelapnya.rs
Namun, krisis ekologi yang kian parah mengharuskan kita
untuk mempertimbangkan nilai dan fungsi alam melalui audit
ekologis yang layak. Audit ekologis ini harus menghormati
fungsi alamiah berdasarkan dampak alternatif teknologis yang
digunakan unfuk memberi serangkaian layanan dan produk
yang sama. Jadi nilai dari Perbukitan Mussorie dan potensinya
untuk menyuplai air akan sama dengan biaya instalasi teknis
yang diburuhkan unfuk menyediakan jumlah dan kualitas air
yang sama. Dengan mengetahui nilai sosial dan ekologis sum-
ber daya maka hal ini akan mendorong penggunaan sumber
daya yangseimbang dan berkesinambungan. Sebaliknya, peni-
!flATER \flARS

laian sumber daya hanya danhargapasar akan menciptakan


pola penggunaan yang tidak berkesinarnbungan dan tidak
seimbang.
Pada tahun 1982, Menteri Lingkungan India di New Delhi
mengundang saya dan tim ahli ekologi unfuk mengukur penga-
ruh pertambangan. Kami bekerja dengan komunitas lokal
membangun gerakan unfuk menyelamatkan gunung dan aliran
air, dan kami mendukung berbagai kelompok masyarakat.
Kementerian lingkungan memprakarsai legal action untuk
menghentikan penambangan kapur di Lembah Doon, dan pada
tahun 1985 Mahf<amah Agung memerintahkan penutupan per-
manen atau sempntara atas 53 dari 60 tambang kapur di wila-
yah tersebut. Pengadilan menyatakan:
Kasus ini merupakan kasus pertama di negefl ini yang
berkaitan dengan penoalan keseimbangan ekologi dan
lingkungan, dan berbagai pertanyaanyang harus di-
pertimbangkan adalah pertanyaan yang harus dibahas
sekarang. Dan signifikansi persoalan itu bukan hanya
karena ia berdarnp ak pada orang-oran g yang tinggal
di wilayah sekitar Perbukita_n Mussorie yang menjadi
bagian dari Himalaya, tetapi ju ga karena irnplikasinya
pada kesejahteraan orang-orang yang hidup di negara
ini. Dengan demikian, perhatian diarahkan pada kon-
flik antara pembangunan dan konservasi serta mene-
kankan pada pentingnya upaya rekonsiliasi di antara
keduanya.16

Selanjutnya pengadilan menyatakan bahwa penutupan


operasi tambang merupakan:
Harga yang harus dibayar unruk melindungi dan men-
jaga hak masyarakat untuk hidup di lingkunganyang
sehat dengan gangguan minimum pada keseimbangan
ekologis dan tanpa bahaya yang tak bisa ditolak pada
mereka dan pada ternak mereka, rumah mereka, dan
tanah pertanian mereka serta pengabaian terhadap
udara, air dan lingkungan.rT
8
Pendahuluan

Keputusan Mahkamah India tersebut merupakan preseden


bagi diterimanya lingkungan yang sehat dan stabil sebagai hak-
hak asasi manusia. Pengadilan ikut rurun tangan atas nama
watga negara.
Sayangnya, globalisasi menangguhkan kemenangan eko-
logis dan demokratis pada tahun 1980-an ini. Pertambangan
meluas di hampir semua wilayah yang rentan, termasuk
Rajasthan, daerah yang memiliki banyak sistem air kuno. Pe-
nambangan kapur meningkat pesat di wilayah pesisir Gujarat.
Di sekitar tempat lahir Ghandi,25 perusahaan semen mem-
bongkar sistem penyimpanan dan perlindungan alam serta
menjerumuskan wilayah tersebut pada kelangkaan air. Hutan-
hutan di Pegunungan Gandmardhan merupakan pelindungba-
gi banyak rumbuhan serta mensuplai air bagi 22 aliran air yang
mengalir ke sungai-sungai besar.
Pada tahun 1985 Bharat Alumunium Company (BALCO)
memulai perusakan tanah-tanah suci tersebut. BALCO terlibat
dalam penambangan bauksit. Perusahaan ini tiba di Gandmar-
dhan setelah menghancurkan keaslian dan ekologi Amarkan-
tak, gunung yang jug4lerperanpenting dalam menyuplai air
Sungai Narmada, Sone, dan Mahanadi. Sejak 1985, suku-suku
di wilayah tersebut telah menghalangi kerja perusahaan dan
menolak tergiur dengan tawaran pekerjaan dari perusahaan
tersebut. Bahkan polisi gagal menghentika\parapenuotes yang
gigih tersebut. "Mati Devata, Dharam Devata" (Tanah adalah
dewa-dewa kami, tanah adalahagama kami) adalah kata-kata
yang diteriakkan oleh para perempuan anggota gerakan
"Selamatkan Gandharman" ketika mereka diseret oleh polisi.
Dhanmati, seorang demonstran berusia 70 tahun, menggam-
barkan pendirian para perempuan iru: "Kami akan mengorban-
kan hidup kami, tapi bukan Gandmardhan. Kami ingin menye-
lamatkan gunung ini yang telah memberi kami apa yang kami
butuhkan."l8
Pencarian BALCO akanAlumunium ditanah suci ini men-
ciptakan banyak gangguan, terutama ketika orangmenyadari
9
WATER\flARS

adznyakelebihan mineral yang menumpuk di India. Penduduk


lokal telah lama mengetahui cara membuat aluminium dengan
menggunakan metode yang mendahului masyarakat industri'
Bahkan saat ini, orang-orangyang memiliki keahlian seperti
iru masih bisa ditemukan di Orissa. Teknologi suku-suku ini
tidak merusak sungai dan gunung seperti yang dilakukan per-
tambangan industri. Kegiatan penambangan BALCO tidak ber-
basis pada kebutuhan rakyat India-ia sepenuhnya dikendali
kan oleh permintaan negara-negara industri di mana sebagian
besar pabrik aluminium diturup karena alasan lingkungan.
Jepang telah mengurangi kapasitas peleburan aluminiumnya
dari 1,2 jvta ton menjadi 140.00 ton dan sekarang mengimpor
90 persen kebutuhan aluminiumnya.re Kelangsungan hidup
Suku-suku Gandmardhan berada dalam ancaman karena ne-
gara-negar a kaya ingin mempertahankan ekonomi, lingkun g-
an, dan kemewahan gaya hidup mereka.
Gerakan ekologi nasional dan lokal telah menghentikan
berbagai pertambangan di daerah-daerah resapan air yang
rentan guna melindungi kelangsungan sungai. Namun, glo-
balisasi tengah memutarbalikkan aturan. Tiga belas mi-
neral-besi, mangan, krom, siilfur, emas, intan, tembaga,
timah, seng, molybdenum, tungsten, nikel, dan platinum-
telah diperbolehkan untuk dieksploitasi, dan operasi per-
tambangan telah dideregulasi. Persetujuan otomatis diberi-
kan pada perusahaan-perusahaan asing yang memiliki 5U
persen saham pertambangan tersebut. Batas area yang
umumnya seluas 25 kilometer persegi sekarang telah diper-
luas menjadi 5000 kilometer persegi untuk satu izin eks-
plorasi.20
Perusahaan besar seperti Rio Tinto-Zinc (RTZ) sekarang
bertempat di Gandmardhan di mana suku-suku lokal menolak
keberadaan mereka. Sebagaimana dinyatakan Basano Dehury,
seorang yang dipilih untuk mewakili desanya, "Jika perusahaan
datang,mereka akan membuang semua limbahnya dan limbah
itu akan menyumbat sumber air sungai kita. Karena itu, kita

l0
Pendahuluan

menolak pertambangan itu."2r Tikayat Dehury, seorang pendu-


duk desa lainnya, bertanya, "Mengapa kami harus bekerja di
pertambangan? Kami sudah memiliki apa yangkami inginkan.
Jika kami bekerja di sana, itu akan berarti kami yang harus be_
kerja, bekerja, dan bekerja dan mereka akan mengambil hasil_
nya dari sini dan lantas pergi."22
Di Orissa, pertambangan telah memicu pertempuran hi_
dup-mati antara komunitas lokal dengan perusahaan global
yang didukung militer. Pada bulan Desember tahun 2000, para
demonstran dibunuh dalam suafu demonsffasi antipenambang_
an.23 Perusakan atas sumber daya alam melalui perikanan in_
dustri, hutan industri, pertambangan, ataupun polusi yang dila-
kukan oleh korporasi hanya akan berhenti jika dipaksa oleh
penduduk lewat aksi langsung atau melalui pengadilan.

Kekeringan: Bencana yang Tidak Atamiah


Sejak tahun 1950-an, Revolusi Hijau telah dielu-elukan
karena kesuksesannya dalam meningkatkan persediaan pangan
global, khususnya di negara-negara berkembang sepefti India
dan Cina.2a Benih-benih ajaib yang memiliki tingkat produktivi-
tas tinggi dipromosikan ke seluruh penjuru dunia berkembang,
dan Revolusi Hijau dipuji karena mencegah kelaparan jutaan
orang. Biaya sosial dan ekologis dari Revolusi Hijau umumnya
diabaikan. Dengan menekankan pada benih-benih berproduk_
tivitas tinggi, model pertanian ini menggusurvarietas tanaman
lokal yang tahan kekeringan dan menggantikannya dengan ta_
naman yang boros air. Revolusi Hijau yang membutuhkan ba_
nyak air mendorong penambangan air di wilayah yang langka
air.
Sebelum Revolusi Hijau, air tanah bisa didapatkan melalui
teknologi irigasi tradisional yang protektif. Akan tetapi, tek-
nologi-teknologi yang bersandar pada energi manusia dan he_
wan yang bisa diperbaharui ini dianggap ,,tidak efisien." Tek_
nologi ini kemudian digantikan oleh mesin berbahan bakar

lt
\flATER WARS

minyak dan pompa listrik yang menyerap air lebih cepat dari
kemampuan siklus alam untuk mengisi ulang air tanah.

Sumur-sumur Pipa dan Pompa Listrik


Di seluruh India, penggunaan bahan bakar minyak dan
sumur yang dijalankan dengan tenaga listrik telah berkembang
pesat sebagai bagian dari privatisasi informal atas air tanah.
Pascabencana kekeringan di Maharashtra pada tahun 1972,
Bank Dunia memberikan banyak subsidi dan memekanikkan
sistem pengambilan air. Bank Dunia juga memberi kredit bagi
sumur-sumur pipa yang menyediakan air untuk irigasi komer-
sial dan mengurangi kelangkaan air. Hasilnya adalah meledak-
nya perkebunan tebu. Maharashtra sekarang ini dikenal sebagai
"Tanah Para Pangeran Gula." Baru-baru ini ditemukan fakta
bahwa kejayaan ini disokong oleh sumber dayaaityangadadi
kawasan Maharashtra.
Dalam wakru kurang dari satu dekade, perkebunan tebu
mengubah air tanah menjadi komoditas dan membuat orang-
orang dan bahan pangan pokok kehabisan air. Walaupun per'
kebunan tebu hanya seluas tiga"persen dari lahan pertanian
Marashtra yang diirigasi, namun tebu mengkonsumsi 80 persen
dari semua air irigasi dan membutuhkan air delapan kali lebih
banyak dari tanaman irigasi lainnya.2s Ketika negaru bagian
tersebut berjuang memerangi kelaparan, perkebunan tebu dan
penggilingan gula meningkat tajam. Sepuluh tahun silam,
Maharashtra menjadi fuan rumah bagi 77 perusahaan gula,
yang70 persen kebutuhan airnya dipenuhi dari desa setempat.
Perusahaan gula secara aktif mendukung pembangunan sumur
pipa. Sementara ifu, sumur-sumur publik dan sumur-sumur
dangkal yang dimiliki petani kecil telah mengering.
Di Distrik Sangli, misalnya, irigasi air tanah untuk tanam-
an tebu telah meningkat secara dramatis selama dua dekade
terakhir, kendati pada saat bersamaan kelangkaan air juga me-
ningkat. Meski perubahan dari produksi padi tadah hujan ke

12
Pendahalain

tanaman pangan yang boros air telah meningkatkan rata-rata


pendapatan keluarga, namun perubahan itu menimbulkan
dampak yang sangat besar. Desa Manerajree adalah contoh
yangbaik dari daerah yang dalam jangka pendek diuntungkan
secara finansial, namun dalam jangka panjang harus membayar
harga yang tinggi secara material dan ekologis. Sistem peng-
adaan atr yangbaru dengan kemampuan suplai air sebanyak
50.000 liter dibuat pada bulan November 1981 dengan biaya
14.000 dollar. Suplai air tersebut hanya bertahan satu tahun.
Untuk meningkatkan produksi, tiga sumur bor dengan pompa
berkekuatan 60 meter dibuat di dekat sumur yang pertama,
dan ketiganya mensuplai 50.000 liter air per hari pada tahun
1982. Sampai dengan bulan November 1983, ketiga sumurbor
tersebut sudah mengering. Lebih dari 2.000 sumur yang dimiliki
secara pribadi di perkebunan tebu ini juga mengering. Sejak
1983, mobil-mobil tangker berlalu-lalang di daerah ini untuk
memenuhi kebutuhan airnya.
Tragedi lainnya menimpa Dataran Tinggi Malwa di India
Tengah. Tempat yang pernah menjadi wilayah yang kaya air
ini-"Tanah Malwabegitu kaya-" sehingga selalu ada makanan
di tiap rumah, dan air di setiap langkah kaki" adalah ungkapan
yang umum-sekarang mengalami kekeringan, dan penduduk-
nya harus berjalan rata-rataempat kilometer untuk mendapat-
kan air. Krisis ini adalah akibat dari ketergantungan pada su-
mur-sumur pipa dan ditinggalkannya sistem pengambilan air
tradisional.
Di Desa Belawati, 500 sumur pipa dibuat selama satu deka-
de terakhir dan hanya lima yang masih bekerja.26 Sisanya telah
mengering. Di Desa Guraiya, hanya 10 dari 100 sumur pipa
yang masih mempunyai air. Di Desa Ismailkhada, 1.000 sumur
pipa yang baru dibor sekitar tujuh tahun lampau telah menge-
ringkan 12 kolam umum yang telah melayani komunitas ini
selama berabad-abad. Sekarang ini para pendudukpya mesti
berjalan dua kilometer untuk mendapatkan air. Dari 200 sumur
pipayangdigali di Sadipura, hanya empat yang bisa beketja.2l
r3
\yATER \flARS

Ekstraksi airyangmenggunakan tenaga listrik ini juga men-


ciptakan tekanan ekologis di belahan dunia lainnya. Proyek
pembangunan di sub-Sahara Afrika memainkan peranan pen-
ting dalam kelaparan di Saheli pada tahun 197}-an dan 1980-
an.28 Penggalian sumur diyakini sebagai mekanisme terbaik
bagi pembangunan di wilayah pedesaan. Praktek peternakan
tradisional dengan menggiring hewan ternak ke lokasi lain mu-
lai terhapus karena pengenalan sumur-sumur bertenaga listrik.
Sumur-sumur baru ini menyediakan air lebih dari yang diburuh-
kan para peternak dan mendorong mereka unfuk bermukim
di satu lokasi, dengan demikian meningkatkan tekanan pada
tanah. Mukimnya p ar a gemb ala sebenarnya memperburuk per-
soalan anjloknya persediaan air (desertifikasi); pemukiman ini
memotong tradisi berusia ratusan tahun yang menjamin ke-
langsungan hidup di bawah kondisi minimnya ketersediaan
air.

Hak-hak Komunitas dan Pengetotaan Kotektif


Dalam komunitas yang paling asli, hak-hak dan pengelola-
an air kolektif merupakan kunci bbgi konservasi air dan pertani-
an. Dengan membuat peraturan dan batasan penggunaan air,
pengelolaan air kolektif menjamin kelestarian dan keseimbang-
an. Namun bersamaan dengan munculnya gelombang globali-
sasi, kontrol komunitas atas air tergerus dan sebagai gantinya,
berlakulah penguasaan air oleh pihak swasta. Sekarang ini sis-
tem pembaharuan air tradisional telah rusak. Dalam penelitian
tentang 152 desa yang menggunakan sistem pengambilan air
tradisional, 79 desa di antaranya mengalami kekeringan atau
sudah terpolusi.2e Kolam Chobala di Desa Mundlana masih
dikelola secara komunal dan masih melayani kebutuhan air
bagi 10 desa. Di sisi lain, Mankund, yang dulu memperoleh
nama ini karena mengumpulkan air dari ratusan koldm dan
tangki, sekarang kehabisan air. 1.000 sumur pipa ya+E diper-
kenalkan di wilayah tersebut telah mengeringkan sumber air

t4
Pendahaluan

tradisional.30
Air hanya akan.tersedia jika sumber air diperbaharui dan
digunakan sesuai batas keterbaharuan (renewability). Ketika
filsafat pembangunan mengikis kontrol komunitas dan justru
mendorong teknologi yang merusak siklus air, kelangkaan tak
akan dapat dihindarkan. Di India, ketika investasi kapital diku-
curkan pada proyek-proyek air, justru semakin banyak desa
yang kehabisan air.
Pada tahun IgT2,pemerintah mengidentifikasi 150.000 de-
sa yang menghadapi persoalan air dan memperkenalkan pro-
gram pemberian suplai air pada 94.000 desa di antaranya. Yang
termasuk dalam program tersebut adalah pembangunan sumur
pipa dan pompa pengebor untuk membawa air dari jarak jauh.
Meskipun telah dilakukan upaya-upaya semacam itu, namun
jumlah desa yang kekurangan air justru meningkat menjadi
231.000 pada tahun 1980. Pemerintah lantas memutuskan un-
tuk menyelamatkan 94.000 desa lainnya pada tahun 1985, se-
cara total masih terdapat 161.722 desa yang menghadapi perso-
alan air. Lebih banyak investasi ditanamkan pada tahun itu
untuk membantu semua desa, kpcuali 70 desa; namun pada
tahun 1994,140,975 desa kehabisan air.3r
Pada tahun I97\-an dan 1980-an, Bank Dunia dan badan-
badanbantuan lainnya memfokuskanpada teknologi yang me-
rusak sebagai alat untuk penyediaan air. Sejak l990-an, badan-
badan tersebut secara agresif mendorong privatisasi dan dis-
tribusi air dengan berbasis pada pasar, yang sudah terbukti sa-
ma-sama berbahaya. Di Negara Bagian Gujarat dan
Maharashtra India, Bank Dunia mendorong privatisasi sebagai
pengganti dari sistem pengairan yang sarat teknologi yang dulu
diprakarsainya sendiri pada tahun 1980-an. Hasilnya adalah
percepatan penghisapan air tanah. Di negara bagian Gujarat
yang kekurangan air, air tanah diambil dari kedalaman 1.500
sampai i.800 kaki, mendangkalkan resapan air bawah tanah
," dan menghabiskan simpanan air di permukaan.

l5
\flATER \YARS

Gujarat pernah menjadi lokasi sejumlah tangki dan sumur


yang sangat berfungsi. Pada tahun 197}-an, sumur-sumur ter-
sebut menyediakan 78 persen air irigasi di wilayah tersebut.32
Air diambil dari sumur dengan menggunakan kos, alat tradisi-
onal untuk mengambil air, dan hewan ternak menariknya dari
dalam sumur. Ketika negara bagian tersebut diterpa krisis air
pada tahun 1985 dan 1986, pemerintah bersama Bank Dunia,
menciptakan program darurat dan Gujarat menerima suplai
air dengan menggunakan kereta khusus, tangker, unta, dan pe-
dati sapi.
Program pemerintah yang nyaris menghabiskan 18 juta
dollar itu semakin memperburuk masalah air. Sumber-sumber
air yang baru, termasuk 4.000 sumur pipa, mengering. Pemerin-
tah kembali mengeluarkan 19,4juta dollar untuk melakukan
pemindahan jarak jauh dan membuat lebih banyak sumur pipa.
Bank Dunia juga memberi dana 28,4 juta dollar untuk proyek
penyediaan air. P ada akhirnya, program-program ini gagal me-
nyediakan air. Sistem-sistem tersebut justru berakhir karena
menguras sumber daya air.33
Kelangkaan air di Maharashtra pada dasawarsa tahun
1980-an juga menyingkap kisah yang sama. Sembilan puluh
tiga persen daerah Maharashtra terdiri dari baru-batu keras yang
membentuk daerah lekukan Decca. Pengisian ulang air di
kawasan Decca berjalan lambat karena hanya terdapat sedikit
ruang penampungan bagi air tanah. Oleh karena itu di daerah
lekukan Decca tidak mempunyai tempat resapan air bawah
tanah. Air tersimpan di daerah yang lebih rendah dan pengisian
ulang terjadi secara lokal. Secara tradisional, pengambilan air
tanah di Maharashtra dilakukan melalui sumur galian terbuka.
Lima puluh sembilan persen dari wilayah negara bagian telah
diairi oleh air tanah melaiui 939.000 sumur galian terbuka.
Proyek pembangunan berskala luas telah mencoba mengatasi
keterbatasan ini dengan menggali lebih dalam dan mengguna-
kan lebih banyak tenaga untuk menarik air ke permukaan. Me-

16
Pendahulitan

tode tradisional dalam pengambilan air dinilai tidak efisien.


Sebagaimana diungkapkan lewat komentar salah seorang ahli:
Terdapat 5,42 sumur lakh di Maharashtrapada tahun
1960-6L Angka ini bertambah menjadi 8,16lakhpada
tahun 1980. Peningkatan rata-rata tiap tahun selama
dua dekade terakhir adalah 13.700. Penting untuk di-
catat bahwa kendati jumlah sumur meningkat sekitar
51 persen dalam 20 tahun, wilayah yang terairi olehnya
nyaris berlipat dua dalam periode tahun yang sama.
Hal ini terutama drsebabkan oleh kenyataan bahwa
kian banyak sumur dibangun dengan pompa-pompa
mekanis (peralatan mesin berbahan bakar minyak dan
pompa listrik), menyingkirkan peralatan yangketing-
galan zaman seperti roda Persia dan alat-alat lainnya.
Mekanisasi peralatan telah meningkatkan kegunaan
sumur dan maksimalisasi penggunaan air yang te$e-
dia di setiap sumur.3a
Gagasan peningkatan efisiensi sumur melalui pompa listrik
hanya berumur pendek. Berbagai teknologi pengambilan air
dengan menggunakan kekuatan listrik yang besar hanya men-
dorong pada pengurasan air diih bukan pada penggunaannya
secara optimal. Akibatnya, muncul kelangkaan air tanah.

Demokrasi Ekotogis
Solusi teknologis pada persoalan ekologis telah terbukti
gagal. Asumsi kaum reduksionis tentang pembangunan air
yang dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya alam adalah,
alam bukanlah sesuatu yang sempurna dan tradisi masyarakat
bersifat tidak efisien. Bagaimanapun, zona lingkungan yang
beragam telah menjadi basis bagi bermacam-macam budaya
dan ekonomi. Daerah kering telah dimanfaatkan secara berkesi-
nambungan unruk petemakan, dan daerah setengah gersang
telah digunakan untuk pertanian kering dengan irigasi yang
protektif.

t7
\(ATER \TARS

Semua orang sepakat bahwa dunia menghadapi krisis air


yangparah. Wilayah yang dulu memiliki air yang berlimpah
sekarang telah kekurangan air, sedangkan wilayah yang keku-
rangan air menghadapi kelangkaan air. Bagaimanapun, terda-
pat dua paradigma yangbertentangan dalam menjelaskan krisis
air, yaitu paradigma pasar dan paradigma ekologis. Paradigma
pasar melihat kekurangan air sebagai krisis yang disebabkan
karena absennya perdagangan air. Jika air dapat dipindah (ta-
ngan) kan dan didistribusikan secara bebas melalui pasar bebas,
seperti dinyatakan dalam paradigma ini, air akan disalurkan
ke wilayah yang kekurangan, danharga yang tinggi akan mem-
beri insentif pada upaya konservasi. Seperti diungkapkan
Anderson dan Snyder, "Pada tingkat harga yang tinggi, orang
cenderung mengkonsumsi lebih sedikit komoditi dan mencari
cara alternatif unfuk memenuhi kebutuhan mereka. Tak ter-
kecuali air."35
Asumsi pasarbuta terhadap batas ekologis yang ditetapkan
oleh siklus air dan batas ekonomis yang ditentukan oleh kemis-
kinan. Eksploitasi berlebihan terhadap air dan gangguan pada
siklus air menciptakan kekurang4fl air absolut yang tidak dapat
digantikan oleh pasar dengan komoditas lainnya. Asumsi sub-
stirusi sesungguhnya adalah logika sentral dari komodifikasi.
Misalnya, ahli ekonomi Jack Hirshleifer dan kawan-kawannya
menyatakan:
Ini bukan untuk menyangkal bahwa sebagai komoditi,
air memiliki sifat khusus, misalnya, persediaannya di-
tentukan oleh alam, sebagian dalam benruk serapan
dan sebagian lainnya berbentuk aliran, dan ia tersedia
secara gratis di lokasi-lokasi tertenfu, tapi berharga cu-
kup mahal jika dipindahkan ke tempat lain. Namun,
alasan apa pun yang kita nyatakan, pentingnya nilai
atryangdianggap memiliki fungsi tertentu akan meng-
hilang diatas analisis.36
Pendapat abstrak seperti di atas melupakan poin yang pa-
ling krusial-ketika air punah, tidak ada alternatif. Bagi perem-
l8
Pendahuluan

puan Dunia Ketiga, kelangkaan air berarti menempuh jarak


yang lebih jauh unrtk mendaparkan air. Bagi petani, hal itu
berarti kelaparan dan kemelaratan ketika kekeringan meng-
gagalkan panen mereka. Bagi anak-anak, berarti dehidrasi dan
kematian. Sungguh tidak ada pengganti yang sederh anabagi
cairan yang sangat berhargaini, yang diperlukan unfuk kelang_
sungan hidup biologis hewan dan tumbuhan.
Krisis air merupakan krisis ekologis dengan penyebab ko_
mersial yang tidak dilengkapi dengan solusi pasar. Solusi pasar
menghancurkan bumi dan kian memperburuk kesenjangan.
Pemecahan terhadap krisis ekologis (harus) bersifat ekologis,
dan solusi terhadap ketidakadilan adalah demokrasi. Untuk
mengakhiri krisis air disyaratkan pembaharuan demokrasi
ekologis. S

Catatan Akhir
I Bill Aitkin , Seven Saoed Rivers(Columbia, MO: South Asia Book, i992),
hal. l.
2 Marq De vllliers, water: The Fate of our Most precious Resoarce (New york:
Houghton Mifflin, 2000), hal. 17. '"
3 Ibid.,bal.18.
4 Robin Clarke, Water: The International Crisis(Cambridge, MA: MIT press,
1993),hal. 67.
5 Sandra Postel, Waterfor Agriculture (Washingtion, DC: Worldwatch In-
stirute,l989).
6 Ibid.
7 Vandhana Shiva, Staying Alive: Women, Ecologt and Dnelompment in In-
dia (London: Zed Books, 1988),hal. 67-77.
Vandana shiva et al., Ecologlt and the poritics of suniuar: Conflicts ovu
Natural Resources in India (New Delhi: Sage, 1991), hal. 109.
Mira Behn, "Something Wrong in the Himalaya," (tidak ada tanggal
publikasi).
l0 Vandana Shiva et al, Ecologlt and the politics of Sunival,hal. 14j.
ll rbid.
12 Yandana Shiva, Staying Alive, hal. 82.
l3 Komunikasi personal, Kader Asmal, Menteri Air, Afrika selatan;divisi
air CSIR, Teknologi Hutan dan Lingkungan, The Enviromental Impaa of
Invading Alien Plants in south Africa (pretoria, SA: Departeman urusan

t9
SSATERWARS

Air dan Hutan, 2001).


14 Vandana Shiva et al., Doon Valley Ecosystem (Pemerintah India: Laporan
yang dihasilkan untuk Kementrian Lingkungan).
15 }.tricholas Georgescu Roegen, The Entropy Law and Economic Process(Cam'
bridge, MA: Harvard University Press, 1974), hal.2'21.
16 Slriva et.al ., Ecologr and the Poliitics of Sumival,hal. 300.
17 lhitl-
18 Vandana Shiva, "Hbmeless in the Global Village," dalam Martia dan
V'andan Shiva, Ecafeminism (Halfax, NS: Fernwood Publication; Lon-
don: Zed Books,l993), hal. 100.
19 Va*dana Shiva dan Afsar Jafri, Stronger than Steel" People's Movement
Agaons Gtoballisation and Gopaltar Steel Plant (New delhi: Research Foun-
dation for Science, Technology, and Ecology, 1993)' hal. 100.
20 vandana Shiva et.al, 7he Ecological Costs of Globalisation (New Delhi: Re-
search Foundation for Seience, Technology, and Ecology' 1 998)' hal. I .
2l *What is RTZ Doing in Orissa?" (Laporan oleh Mines, Mineral and
Feople, l5 April200l).
22 letd.
?3 FrafuIla Surnantra, "Kashipur Alumina Projects and the Voice of Tribals
for n-ife and Livehood," (Presentasi dalam konferensi mengenai Globa-
tisasi dan Lingkungan yang disponsorifeh Research Foundation for
Sciencq Technology, and Ecolog, 30 S€ptember 2001).
Zzt Vandana Shiva, Violence of Green Rnolurror (London: Zed Books' 1991).
2t \Ag Vebalcar, "Irrigarion by Groundwater in Maharashtra," (Poona, In-
dia: Grouindwater Survey and Development Agency, 1984).
26 l[njana Trivedi dan Rajendar Bandhu, "Report of Water Scarciry in
Adanwa"'" Niri Marg ( Mei 2001) hal. 19-25.
27 lbid.
28 l-toyd Tirnberktalce, Africa in Crisis: The Causes, the Cures of Enviromental
funknuptcy (I-ondon: International Intitute for Enviroment and Deve-
loprnent, 1985).
?9 Anjan Trivedi dan Rajendar bandhu, "Report of Water Scarcity in
Malwa"
38 lbid.
3l Centre for Scinece and Environment, "Water Report," Delhi, 2000.
32 Vandhana Shiva et al., Ecologt and Politics of Survival, hal. 187.
33 "'Gujarat in for Acute Water famine," Times of India, 20 Desember I 986. "
Solution that Hold l.Io Water," Times of India, 8 Desember 1986.
34 V.B. Hebalkar, "Irrigation by Government in Maharashtra."
35 Tenrry Anderson dan Pamela Synder, Lv'ater Markets :Priming the Invisible
&rrrp{Washington DC: Cato Institute, 1997), hal. 8.
36 Jack Hirshleifer, Jarnes C. De Haven, dan Jeropme W.Mrlliman, Water
Srryply: Ecancmia, Technology, and Policy (Chicago, IL: Universiry of Chi-
cago Fress,l950).

2t
BAB 1

HAK-HAK ATAS AIR:


NEGARA, PASAR, DAN MASYARAKAT

ilik siapakah air iru? Apakah ia termasuk ke dalam


kepemilikan pribadi ataukah menjadi milik umum?
Hak-hak apakah yang dirfii-liki dan seharusnya dimi-
liki oleh masyarakat? Apakah hak-hak negara (atas air)? Apa-
kah hak-hak korporasi dan kepentingan komersial (atas air)?
Sepanjang sejarahnya, masyarakat selalu disibukkan dengan
pertanyaaan-pertanyaan seperti ini.
Dewasa ini, kita tengah menghadapi krisis airglobal, yang
diperkirakan semakin memburuk padabeberapa dekade yang
akan datang. Dan ketika krisis kian parah,berbagaiikhtiar baru
untuk mendefinisikan ulang hak-hak atas air akan sangat diper-
lukan. Globalisasi ekonomi mengubah pengertian air sebagai
kepemilikan umum menjadi barang privat, yang akan dieksplo-
itasi dan diperdagangkan secara bebas. Tatanan ekonomi glo-
bal menuntut penyingkiran semua batasan tentang aturan pe-
makaian air dan penciptaan pasar air. Pendukung perdagangan
air yang bebas memandang hak-hak milik privat sebagai saru-
safunya alternatif terhadap kepemilikan negara dan pasarbebas

zl
\(ATER \YARS

sebagai saru-safunya pengganti peraturan tentang sumber daya


air yang bersifat birokratis.
Berbeda dengan sumber daya lainnya, air harus tetap men-
jadi milik publik dan dikelola oleh masyarakat setempat. Bah-
kan, di hampir semua masyarakat, kepemilikan privat atas air
merupakan larangan keras. Teks-teks kuno seperti Institute of
Justinian menunjukkan bahwa air dan sumber daya alam lain-
nya merupakan barang-barang publik: "Berdasarkan hukum
alam, benda-benda ini adalah milik bersama umat manusia-
I
udara, air yangmengalir, laut, termasuk pantainya. " Di negara
seperti India, ruang, udara, air, dan energi secara tradisional
dipandang berada di luar wilayah relasi kepemilikan. Dalam
tradisi Islam, Syari'ah, yang sesungguhnya berarti "jalan
menuju air," memberikan landasan yang sangat mendasar bagi
hak-hak atas air. Bahkan Amerika Serikat telah melahirkan
banyak orang yang memperjuangkan air sebagai barang milik
umum. 'Air merupakan benda yangbergerak, benda yangber-
pindah-pindah, harus tetap menjadi milik umum berdasarkan
hukum alam," tulis William Blackstone, "dengan demikian,
saya hanya bisa memiliki benda.benda yang temporer."2
Munculnya teknologi ekstraksi air modern telah mening-
katkan peranan negaradalam pengelolaan air. Ketika teknologi-
teknologi baru ini menggantikan sistem pengelolaan mandiri,
struktur pengelolaan demokratis milik rakyat melemah dan pe-
ranannya dalam konservasi mengecil. Bersamaan dengan glo-
balisasi dan privatisasi sumber daya air, berbagai upaya baru
muncul untuk mengikis habis hak-hak rakyat dan mengganti-
kan kepemilikan kolektif dengan kontrol korporasi. Fakta bah-
wa komunitas-komunitas rakyat yang konkret beserta kebutuh-
annya yang riil berada di luar negara dan pasar seringkali dilu-
pakan dalam gelombang privatisasi.

Hak atas Air sebagai Hak Asasi


Sepanjang rentang sejarah di seluruh dunia, hak atas air

22
Hah-hak atas Air: Negara, Pasar dan Masyarahat

telah dipengaruhi oleh keterbatasan ekosistem dan kebutuhan


masyarakat. Dalam kenyataannya, kata Urdu abadi, yangberar-
ti pemukiman manusia, berakar dari ab, yangberarti air. Di
sini terefleksikan formasi pemukiman umat manusia dan per-
adaban yang berjalin erat dengan keberadaan sumber daya air.
Doktrin Hak-hak Riparian-hak asasi para penduduk untuk
memanfaatkan air didukung oleh sistem air, khususnya sistem
sungai-juga lahir dari konsep ab. Secara turun-temurun, air
diperlakukan sebagai hak asasi-h akyangmuncul dari kodrat
manusia, kondisi historis, kebutuhan dasar, atau gagasan ten-
tang keadilan. Hak atas air sebagai hak asasi tidak berasal dari
negara; konteks ekologis tertenfu dari eksistensi manusialah
yang memunculkan hak atas air iru.
Sebagai hak asasi, hak atas air merupakan hak gvna (usu-
fruouary ights); airboleh dimanfaatkan tapi tidak bisa dimiliki.
Orang berhak untuk hidup dan ber$a(atas sumber daya unfuk
kelangsungan hidupnya, seperti air. Peniingnya air dalam kehi-
dupan menjadi alasan kenapa, berdasarkan hukum adat/kebia-
saan (customary laws), hak atas air telah diterima sebagai fakta
sosial dan kodratiah:
Fakta bahwa hak atas air telah ada dalam hukum-hu-
kum kuno, termasuk dharmasastra kita dan hukum
Islam, dan juga kenyataan bahwa hak-hak itu masih
terus eksis sebagai hukum adatlkebiasaan di masa mo-
dern, secara jelas menghapus gambaran bahwa hak-
hak atas air semata-mata adalah hak-hak legal, yaitu
hak yang diberikan oleh negara atau hukum.3

Hak-hak Riparia
Hak-hak riparia, yang didasarkan pada konsep hak guna,
kepemilikan umum,.dan pemanfaatan yang masuk akal, telah
memandu pemukiman manusia di seluruh dunia. Di India,
sistem riparia telah lama berkembang di Himalaya. Anicut
(kanal) besar yang sangat terkenal di Kaveri pada Sungai Ullar

23
\SATER \YARS

sudah berumur ribuan tahun dan diyakini menjadi struktur hid-


rolik tertua yang mengontrol aliran sungai-sungai di India'
Hingga sekarang, kanal tersebut masih berfungsi. Di daerah
timur laut, sistem riparia kuno yang dikenal dengan nama dongs
memandu masayarakat dalam pemanfaatan air. Di Maharash-
tra, strukfur konservasi dikenal dengan nama bandharas.
Sistem ahar dan pyne diBihar, di mana kanal pembendung
air (pyne) mentransfer air dari mata air ke lokasi pembendungan
di bagian lembah sungai (ahar),juga dilahirkan dari doktrin ri-
paria. Tidak seperti kanal modern Sone yang dibangun Inggris,
yang gagal memenuhi kebutuhan masyarakat, ahar dan pyne
terus mensuplai airbagi para petani. Di Amerika Serikat, sistem
ripariadiperkenalkan oleh orang-orang Spanyol, yang memba-
wanya dari Semenanjung Iberia'a Sistem-sistem ini telah di-
adopsi di Colorado, New Mexico, dan Arizona, serta daerah
pemukiman di wilayah timur.
Pada awalnya, prinsip riparia didbsarkan pada gagasan
pembagian dan perlindungan sumber daya air sebagai barang
milikbersama. Prinsip ripariatidak dilekatkan pada hak kepe-
milikan. Sebagaimana diungkapkan oleh sejarawan Donald
Worster:
Di masa kuno, doktrin riparia bukanlah metode penen-
tuan hak milik individual, melainkan lebih sebagai eks-
presi dari sikap menghindari campur tangan terhadap
alam. Sesuai dengan bentuk prinsip yang paling kuno,
sungai dipandang sebagai barang yang tidak dimiliki
oleh siapa pun. Mereka yang hidup di sepanjang tepian
sungai diberi hak untuk menggunakan aliran air ter-
sebut untuk tujuan alamiah seperti minum, mencuci,
atau mengairi tanaman mereka, tapi semua ini hanya
sebatas hak guna-yaitu hak untuk mengkonsumsi
sepanjang keberadaan sungai tetap terjaga.s
Bahkan parapenjajah Eropa yang pertama kali bermukim
di Amerika Serikat bagian timur pun mematuhi pandangan-
pandangan dasar tersebut. Namun ketika wilayah bagian barat
24
Hah-bak atas Air: Negara, Pasar dan Masyarahat

mulai banyak dihuni, hak guna bukan lagi menjadi sesuatu


yanglazim. Konsep riparia justru dipercaya berasal dari hukum
kebiasaan Inggris, sehingga cenderungberpusat di sekitar kepe-
milikan individual. "Laki-laki dan perempuan yang tinggal di
Amerika Barat tidak bisa dimasukkan ke dalam (prinsip) dunia
yang kuno itu... (Mereka) menolak riparianisme tradisional,"
tulis Worster. "Mereka malah memilih untuk menerapkan
prinsip 'siapa cepat pasti dapat' (pior appropiation) sebagai dok-
trin utama di hampir semua wilayah karena doktrin ini mena-
warkan kebebasan yang lebih besar pada mereka untuk meng-
eksploitasi alam."6 Sehingga, hak-hak atas air yang berlaku uni-
versal kemudian dibatasi secara ketat.

Ekonomi Koboi: Kelayakan sebagai Doktrin Utama dan


Kem uncutan Privatisasi
Gaya berpikir koboi tentang barang milik privat dan afuran
kelayakan-Qui prior est teffipore, potior est in jure (Orang yang
pertama datang adalah orang pertama yang memperoleh
hak|-pertama kali muncul di kamp pertambangan di Amerika
Bagian Barat. Doktrin 'siapa celiat pasti dapat' menciptakan
hak-hak absolut atas benda, termasuk hak untuk menjual dan
memperdagangkan air. Pasar air menjamur di mana-mana, de-
ngan cepat menggeser hak atas air yang bersifat kodrati, dan
nilai air ditentukan oleh para pqaukim pertama yang memono-
polinya. Prinsip 'siapa cepat pasti dapat,' "tidak memberi pilih-
an pada pemilik tanah riparian, mendorong semua orang unfuk
bersaing memperebutkan air dan melampaui keterbatasan sup-
lat air."7
Sentimen "kekuatan adalah kebenaran" alakoboi, berarti
bahwa mereka yang kuat secara ekonomis dapat menanamkan
investasi pada teknologi padat modal (capital-intensive means)
untuk mendapatkan air tanpa mempedulikan kebufuhan or-
ang lain dan keterbatasan sistem air. Logika perbatasan ini
memberikan hak eksklusif atas air pada mereka yang paling

25
\flATER\TARS

cepat (datang). Merek ayangdatang belakangan bisa mengam-


bil air asalkan orang-orang yang lebih dulu telah dipenuhi hak-
nya. Ekonomi koboi memungkinkan pengalihan air dari mata
air untuk digunakan di tanah-tanah nonriparian. Jika mereka
yangberhak mengambil air tidak memakai air, mereka dipaksa
untuk mengorbankan hak-hak mereka.
Logika koboi memungkinkan pengalihan dan pertukaran
hak atas air di antara individu, yang kerap kali tidak mengindah-
kan fungsi ekologis air serta fungsi-fungsinya di luar pertam-
bangan. Kendati hak atas air didasarkan pada prinsip 'pemukim
pertama,' namun muncul penyangkalan terhadap hak-hak para
pemukim pertama yang sejati-yaitu penduduk asli Amerika.
Para penambang dan penjajah, yang dianggap sebagai pendu-
duk pertama, dihadiahi seluruh hak untuk menggunakan sum-
ber daya air.8
Pengabaian terhadap keterbatasan siklus hidrologis alam
mengandung arti bahwa sungai bisa dilanda bencana kekering-
an dan tercemar oleh limbah tambang. Pengabaian terhadap
hak-hak kodratiah orang lain berarti menutup alses masyarakat
terhadap air, dan rezim penggunaan air yang tidak berkesinam-
bungan dan timpang serta pertanian yang menyia-nyiakan air
mulai menyebar ke seluruh Amerika Bagian Barat.

Ekonomi Koboi Kontempwer


Tekanan unfuk memprivatiiZisi sumber daya air yangma-
kin menghebat akhir-akhir ini memiliki landasan dalam eko-
nomi ala koboi. Para jawara privatisasi air, seperti Terry Ander-
son dan Pamela Snyder dari Lembaga Cato yang konservatif,
tidak hanya mengakui kaitan antara usaha-usaha privatisasi
yang ada dengan peraturan hukum tentang air gaya koboi.
Mereka juga memandang filsafat 'siapa cepat pasti dapat' yang
berlaku sebelumnya di (Amerika) Bagian Barat sebagai model
ideal di masa depan:

26
Hah-hah atas Air: Negara, Pasan dan Masyarahat

Dari perbatasan barat, khususnya dari kamp-kamp per-


tambangan, muncul doktrin 'siapa cepat pasti dapat'
dan landasan pemasaran air. Sistem ini memberikan
landasan mendasar pada terciptanya pasar air yang
efirsien, di mana hak milik terdefinisikan secara tegas,
dilaksanakan, dan bisa dipindahtangankan.e
Desakan untuk memperkenalkan kembali dan mengglobal-
kan ketidakberaturan perbatasan yang akhir-akhir ini menggeja-
la merupakan resep unfuk menghancurkan sumber air kita yang
langka dan unfuk menyingkirkan kaum miskin dari jatah pem-
bagian air. Dengan arak-arakan seperti pasar yang anonim,
mereka yang berkuasa dan berduit memanfaatkan tangan nega-
ra untuk mengambil air dari alam dan masyarakat melalui dok-
trin 'siapa cepat pasti dapat.' Secara sistematis, kelompok-ke-
lompok kepentingan yang bermotif keuntungan menghapus
pilihan kontrol masyarakat atas sumber daya air. Karena air
jatuh ke bumi secara tersebar, karena setiap makhluk hidup
memburuhkan air, pengelolaan yang terdesentralisasi dan kepe-
milikan yang demokratis adalah satu-satunya sistem yang efisi-
en, berkesinambungan, dan adil'untuk kelangsungan hidup kita
semua. Di luar negara dan pasar, terdapat kekuatan partisipasi
masyarakat. Di luar kuasa birokrasi dan korporasi, terdapat
masa depan demokrasi air yang menjanjikan.

Air sebagai Mitik Umum


Air merupakan milik bersama karena ia merupakan basis
ekologis bagi kehidupan serta karena kelestarian dan alokasinya
yang adll bergantung pada kerja sama di antara para anggota
masyarakat. Meskipun air telah dikelola sebagai milik bersama
sepanjang sejarah umat manusia dan di berbagai budaya yang
berbeda, dan kendati kebanyakan masyarakat mengelola sum-
ber air sebagai milik bersama 4tau memiliki akses pada air
sebagai barang publik yang dir4iliki bersama bahkan berlaku
hingga sekarang, namun sekarang ini privatisasi sumber daya

27
\(ATER \7ARS

air tengah mencapai momentumnya.


Sebelum kedatangan Inggris di India Selatan, masyarakat
mengelola sistem air secara kolektif melalui sistem yang disebut
kudimaramath (perbaikan mandiri). Sebelum munculnya keku-
asaan korporasi East India Company pada abad ke-l8, para
petani menyerahkan padi sebanyak 300 dari 1.000 unit yang
mereka panen sebagai dana publik, dan 250 unit di antaranya
disimpan di lumbung desa untuk membiayai pekerjaan
umum.r0 Sampai dengan tahun 1830, pajakpertanian naikmen-
jadi 650 unit, dimana 590 unit di antaranya langsung masuk
ke kas East India Company. Akibat meningkatnya pajak dan
hilangnya pendapatan lumbung desa, para petani dan orang-
orang awam mengalami banyak bencana. Sebanyak 300.000
tangki air yangdibangun pada masa pra-Inggris dan telah ber-
usia rafusan tahun mengalami kehancuran, mempengaruhi pro-
duktivitas dan pendapatan pefianian.
East India Company diusir oleh gerakan kemerdekaan per-
tama pada tahun 1857. Pada tahun 1858, pemerintahan kolo-
nial Inggris memberlakukan Undang-undang Kerja Paksa
Madras (Madras Compulsory Labor Act), yang umum dikenal
dengan nama Undang-undang Kudimaramat, yang memerin-
tahkan para petani unfuk menyediakan tenaga dalam proyek
pemeliharaanberbagai sistem irigasi dan sistem air.rr Karena
kudimaramath didasarkan pada pengelolaan mandiri dan bukan
pemaksaan, undang-undang tersebut gagal memobilisasi parti-
sipasi masyarakat dan membangun kembali berbagai prasarana
milik umum.
Berbagai komunitas yang bekerja mandiri bukan sekedar
rea.litas historis; mereka adalah fakta kontemporer. Intervensi
*guru dan privatisasi tidak menghapus mereka seluruhnya.
Dalam sebuah survei secara nasional yang meliputi berbagai
distrik di wilayah tropis gersang di tujuh negara bagian, NS
Jodha menemukanbahwa pemenuhan keburuhan paling men-
dasar dan kebutuhan pangan kaum miskin di seluruh India
masih terus diperoleh dari sumber daya milik umum.12 Peneliti-
28
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Masyaradat

an Jodha tentang sarana umum di Gurun Thar juga mengung-


kapkan bahwa dewan komunitas desa masih memegang ken-
dali keputusan yang berkaitan dengan hak-hak pemanfaatan
(lahan penggembalaan): berbagai hukum dan aturan institusi-
onal menentukan batas periode penggembalaan, pola rotasi
penggembalaan, jumlah, dan jenis hewan yang digembalakan,
hak untuk menebang dan menyimpan kayu bakar, dan afuran
untuk menebang pohon untuk pakan ternak. Dewan desa juga
menunjuk pengawas untuk memastikan tidak ada anggota ko-
munitas atau orang luar yang melanggar peraturan-peraturan
tersebut. Aturan-aruran yang sama juga terdapat dalam penge-
lolaan sumur dan tangki.

Tragedi Mitik Bersama


Risalah John Locke tentang hak milik secara efektif telah
melegitimasi pencurian barang-barang milik bersama di Eropa
semasa gerakan pemagaran (enclosure movement)pada abad ke-
17. Locke, yang datang dari keluargakaya, mencoba memberi-
kan pembelaan untuk kapitalisme-dan kekayaan keluarganya
yang melimpah-dengan berpendapat bahwa hak milik tercipta
hanya jika bentuk spiritual dari sumber daya alam yang me-
nganggur ditransformasikan melalui aplikasi buruh: "Jadi, ia
mengubah keadaan di mana alam terberi dan dibiarkan begitu
saja, kemudian dia mencampurkan tenaganya ke dalamnya,
dan menggabungkan sesuatu dari dirinya, maka barang tersebut
akan menjadi miliknya." 13 Kebebasan individu terganfung pada
kebebasan untuk memiliki tanah, hutan, dan sungai yang bisa
dicapai melalui kerja. Risalah Locke mengenai hak milik terus
memberi suplai teori dan praktek yang mengikis kepemilikan
umum dan menghancurkan bumi.
Pada masa kontemporer, privatisasi air didasarkan pada
Tragedy of the Commons-nya Ganett Hardin, yang diterbitkan
pertama kali pada tahun 1968. unruk menjelaskan teorinya,
Hardin meminta kita untuk membayangkan suafu skenario:

29
\TATER \TARS

Bayangkan padang rumput yang terbuka untuk semua.


Diperkirakan tiap penggembala akan mencoba meme-
lihara ternak sebanyak mungkin di padang rumput mi-
lik bersama tersebut. Pengaruran seperti ini barangkali
bisa berjalan dengan baik selama berabad-abad karena
perang antarsuku, perburuan gelap, dan wabah penya-
kit yang menyebabkan jumlah orang dan hewan ter-
naknya tetap di bawah daya tampung lahan. Namun,
pada akhirnya datangjuga saat perhitungan, yairu saat
dimana rujuan sosial yang telah lama didambakan
menjadi kenyataan. Pada titik ini, logika inheren dari
kepemilikan umum jelas memupuk tragedi.ra
Hardin berpendapat bahwa milik umum tidak dikelola se-
cara sosial, sistem akses terbuka tanpa kepemilikan. Dan
Hardin melihat ketiadaan hak milik pribadi sebbgai biang ke-
semrawutan.
Kendati teori Hardin tentang kepemilikan umum telah
mencapai popularitas yang luarbiasa, namun teorinya ini mem-
punyai banyak cacat. Asumsinya tentang kepemilikan umum
sebagai sesuatu yang tanpa pengelolaan dan sistem akses terbu-
ka berasal dari kepercayaannya bahwa pengelolaan hanya akan
berfungsi di tangan individu-individu yang konkret. Akan tetapi
kelompok-kelompok (masyarakat) mengatur diri mereka sen-
diri, dan kepemilikan umum bisa diarur secara lebih baik oleh
komunitas. Lebih dari itu, barang-barang milik umum bukanlah
sumber daya yang aksesnya terbuka luas sebagaimana diba-
yangkan oleh Hardin; barang-barang tersebut sesungguhnya
menerapkan konsep kepemilikan, tidak berdasarkan kepemilik-
an individual, melainkan kepemilikan pada tingkat kelompok.
Dan kelompok membuat aturan dan batasan mengenai penggu-
naannya. Peraturan penggunaan adalah sesuatu yang diterap-
kan unruk melindungi padang rumput dari kelebihan ternak
gembala, hutan dari kemusnahan, dan sumber daya air dari
kelenyapan.

30
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Mas.yarahat

Prediksi Hardin tentang bencana kepemilikan umum me-


miliki gagasanutama bahwa kompetisi adalah kekuatan peng-
gerak dalarn masyarakat manusia. Jika individu tidak bersaing
untuk memiliki sesuaru, hukum dan aturan akan hilang. Argu-
mentasi ini gagal bertahan ketika diujikan dalam skala luas
pada masyarakat rural di Dunia Ketiga, di mana individu-indi-
vidunya lebih dipengaruhi oleh prinsip kerja sama daripada
prinsip persaingan. Dalam suafu organisasi sosial yang berbasis
kerja sama di antara para anggotanya dan produksi yangberba-
sis kebutuhan, logika keuntungannya berbeda serafus delapan
puluh derajat dengan logika dalam masyarakat yang berdasar-
kan prinsip persaingan. Tragedy of the Commons-nya Garrett
Hardin melupakan titik paling penting bahwa dalam keadaan
di mana tanah milik bersama tidak dapat menopang keburuhan
dasar populasi, tragedi tetap tak terelakkan-dengan atau tanpa
persaingan.

Masyarakat dan Mitik Umum


Di bagian atas Lembah Rio Grande di Colorado, air masih
dikelola sebagai milik umum. Saya berkesempatan mengun-
jungi San Luis, rumah bagi sistem tradisional acequia (saluran
irigasi yang dikendalikan oleh gravitasi) yang menjaga tanah,
tumbuhan, dan hewan. Saya berada di sana untuk memberi
dorongan solidaritas pada komunitas lokal yang terlibat dalam
perjuangan besar unruk mempertahankkan kepemilikan umum
dan sistem hak atas air yangpaling tua di Colorado. Apa yang
diproduksi saluran irigasi bukan semata-mata komoditas pasar,
melainkan juga nilai kehidupan. "Saluran tersebut memungkin-
kan banyak tumbuhan untuk hidup di gurun yang sangat di-
ngin, tandus, dan tidak subur," kata Joseph Gallegos, petani
generasi keiima yang mengerj akan tanah y angdimilikinya seca-
ra turun-temurun di San Luis. "Semakin banyak tumbuhan
berarti satwa-satwa liar-burung dan mamalia-memiliki
tempat berteduh. Para ahli ekologi menyebutnya keragaman

3t
\flATER\(ARS

hayati (biodiversity). Saya menyebutnya: terra y vida."ts


Ketika air Rio Grande dilelang dan diberikan pada pena-
war tertinggi, sungai tersebut dijauhkan dari komunitas agi-
pastoral dimana prinsip hak atas airnya dikaitkan dengan tang-
gung jawab pemeliharaan "kesejahteraan umum."i6 Pasar ga-
gal menangkap nilai-nilai yangberbeda, dan mereka gagal me-
refleksikan perusakan nilai ekologis. Bagi pasar, air yang me-
nyuntik ulang ekosistem dianggap sebagai air,yang tidak ber-
guna. Joseph Gallegos mengajukan safu poin penting ketika
ia bertanya:
Sudut pandang siapakah ini? Pohon kapas yangber-
jajar di sepanjang tepi acequia tidak akan berpikir bah-
wa air yang mengalir itu sebagai hal yang tidak bergu-
na. Demikian juga burung-burung dan hewan-hewan
lainnya yang hidup di pepohonan. Saluran air tersebut
menciptakan habitat bagi sarwa liar, dan merupakan
hal yang baik bagi binatang dan para petani. Ia tidak
mubazir, kecuali tentunya jika kamu adalah developer
kota yang tamak yang mencari lebih banyak air unruk
kebutuhan kota-kota yang gila pertumbuhan. Orang-
orang Gringo memperlakukan air seperti sebuah ko-
moditas. Anda mengenal pepatah, "Di Colorado air
mengalir dengan susah payah, menjadi uang."r7
Ketika uang menentukan nilai dan pengadilan terlibat,
sumber daya umum dicomot darr para petani dan diberikan
pada perusahaan swasta. Dan, seperti yang diungkapkan De-
von Pena,
Serangan pada hak milik umum melibatkan kodifikasi
legal tentang produksi yang menciptakan invasi, penu-
tupan, pendudukan, dan pengambilalihan ruang yang
penuh kekerasan tetapi sah menurut hukum. Hukum
itu sendiri melanggar integritas berbagai ruang yang
menjadi habitat bagi komunitas yang beragam, yang
dihuni oleh manusia dan makhluk lainnya.18

32
Hak-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Masyarahat

Inilah yang sesungguhnya terjadi dalam kasus Rito Seco


Colorado, ketika pengadilan mengizinkan perusahaan Battle
Mountain Gold Mine untuk memindahkan air dari pemakaian
pertanian ke pemakaian industri.

Hak Masyarakat dan Demokrasi Air


Di dalam kondisi kekurangan, sistem pengelolaan airyang
berkesinambungan muncul dari gagasan bahwa air adalah milik
bersama yang diwariskan secara rurun-temurun. Curahan tena-
ga dalamupaya konservasi dan pembangunan masyarakat men-
jadi investasi terpenting dalam sumber daya air. Dalam ketiada-
an modal, masyarakat yang bekerja secara kolektif memberikan
input utama atav r'investasi" daiam 'proyek-proyek' air.
Sebagaimana dinyatakan Anupam Mishra dari,Gandhi Peace
Foundation:
Cara mengumpulkan tetesan Palar, yakni air hujan,
tidak akan pernah berakhir, sama seperti nama-nama
awan dan tetesan air. Wadah seperti lautan diisi tetes
demi tetes. Pelajaran indah ini tidak diketemukan di
buku teks mana pun tapi seeara aktual dapat dipahami
dalam memori masyarakat kita. Dari memori inilah
shrutis dari tradisi lisan kita muncul... masyarakat
Rajasthan tidak mempercayakan pelaksanaan kerja
yang tak berbatas ini, pada pemerintah pusat atau fede-
ral, bahkan tidak pada apayangditunjukkan oleh isti-
lah modern, yaitu ruang privat. Masyarakat sendirilah
di tiap-tiap rumah, di tiap desa, yang melaksanakan
struktur ini, memeliharanya, dan mengembangkan-
nya.

"Pindwari" berrujuan unfuk menolong orang lain


melalui usaha seseorang, tenaga seseorang, dan kerja
keras seseorang. Tetesan peluh yang turun dari kening
masyarakat Rajasthan terus mengalir demi mengurn-
pulkan tetesan air hujan.re

33
\flATER \flARS

Berbagai sistem air tradisional yangberbasis pada pengelo-


laan lokal adalah jaminan pencegahan kelangkaan air di wila-
yah Gujarat yang gersang. Sistem-sistem ini sebagian besar di-
kelola oleh masyarakat desa. Pada saat banjia kelaparan, dan
bencana lainnya, raja jugamembanru; dengan demikian, otori-
tas pusat terutama berperan untuk meringankan bencana.
Institusi-institusi lokal yang berperan dalam pengelolaan air
meliputi perkumpulan petani, fungsionaris irigasi lokal, teknisi
irigasi lokal, perkumpulan air desa, dan sistem kerja komunitas
(semacam gotong royong-pener), yangdipikul bersama oleh
semua keluarga.
Di India, perkumpulanpara petani untuk pembangunan
dan pengelolaan sistem pengairan dulu ada di mana-mana. Di
Karnataka dan Maharashtra perkumpulan semacam ini dikenal
dengan nama panchayat.DiTamil Nadu, perkumpulan iru dise-
but nattama| kavai maniyam, nir maniyam, oppidi sangam, atav
eri vaiyam (komite tangki). Tangki-tangki dan kolam-kolam
sering melayani lebih dari satu desa, dan dalam kasus seperti
ini para wakil dari masing-masing desa atau perkumpulan peta-
ni akan berrugas menjamin pelalq5anaan kontrol yang demokra-
tis. Komite seperti ini juga bisa bertugas mengumpulkan bea
tangki dan pajak dari para pemakainya. Tanah-tanah juga di-
sumbangkan, terutama digunakan unfuk membiayai barang'
barang modal yang diperlukan unruk proyek-proyek air.
Sistem pengairan desa membutuhkan fungsionaris irigasi
yang menjaga operasi sistem irigasi sehari-hari. Di Himalaya,
sistem pengairan yang melayani keburuhan irigasi masyarakat
disebut kuhts, sedangkan pengelola irigasinya disebut kohlis. Di
Maharashtra, sistem pengairan tersebut dikenal dengan nama
patkaris, haraldars, danjogalaya. Di Karnataka dan Tamil Nadu,
sistem seperti itu dikenal dengan nama nirkatti, nirganti,
nirpaychi, niranikkans, atau kamkukatti.
Unfuk menjamin neffalitas, nirkattis dipilih dari kasta yang
tak punya tanah-orang-orang Harija-yang diberi otonomi

34
Hak-hak atas Air: Negara, Pasan dan Masyarakat

dari para pemilik tanah dan kelompok kasta. Hanya kaum


Harija yang mempunyai kekuasaan untuk menutup dan mem-
buka tangki atau saluran irigasi. Sekali para petani menetapkan
peraruran distribusi, tak seorang petani pun yang dapat mengin-
tervensi dan mereka yang melakukannya akan didenda. Perlin-
dungan perkumpulan dari pihak-pihak yang memiliki kekuatan
ekonomi ini menjamin demokrasi air.
Kompensasi berdasar pada investasi tenaga yang disum-
bangkan oleh tiap-tiap individu dan tidak dapat diganti dengan
modal atau oieh tenaga orang lain. Di India Selatan, kerja go-
tong royong merupakan investasi utama dalam pembangunan
dan pemeliharaan sistem pengairan desa yang dikenal dengan
nama kudimaramath.Tiap orang yang memiliki kekuatan fisik
diwajibkan untuk membanru memperbaiki dan membersihkan
saluran. Nirkattisjuga mengerahkan para petani untuk mem-
bersihkan saluran suplai dan saluran ladang. Risalah ekonomi
kuno, Arthasastra, memasukkan hukuman tertentu bagi orang-
orang yang melakukan perusakan terhadap semua jenis pem-
bangunan bersama. Para perusak diminta mengirimkan para
pembantunya atau sapi-sapinya unfuk melakukan pekerjaan
mereka dan untuk menanggungbiayanya, tanpa menunrut apa
pun sebagai balasannya.
Sistem manajemen mandiri tersingkir ketika pemerintah
kolonial Inggris mengambil alih kendali atas sumber daya air.
Selanjutnya, kepemilikan bersama masyarakat terkikis oleh ke-
munculan sumur bor yang membuat para petani tergantung
pada kapital. Hak bersama masyarakat atas air digerus oleh
intervensi negara, dan kontrol sumber daya dialihkan pada lem-
baga-lembaga eksternal. Pendapatan tidak lagi direinvestasikan
pada infrastruktur lokal, melainkan disalurkan ke berbagai de-
paftemen pemerintah.
Jaminan atas hak-hak masyarakat diperlukan unfuk ekolo-
gi dan demokrasi. Kontrol birokratis yang dimiliki oleh badan-
badan eksternal yangberadajauh dari lokasi, serta kontrol pasar

35
WATER \flARS

oleh kepentingan komersial dan korporasi menciptakan ancam-


an terhadap konservasi. Komunitas-komunitas lokal tidak akan
melakukan konservasi atas sumber daya air atau memelihara
sistem pengairan jika institusi-instirusi eksternal-birokrasi dan
lembaga komersial-menjadi satu-safunya pihak yang menik-
mati jerih payah dan sumber daya mereka.
Mahalnya harga (sumber daya air) di bawah pasar bebas
tidak akan mendorong pada ikhtiar konservasi. Dengan kesen-
jangan ekonomi yang sedemikianbesar, muncul kemungkinan
besarbahwa mereka yang kuat secara ekonomis akan menyia-
nyiakan air, sementara kaum miskin akan menanggung akibat-
nya. Hak bersama adalah suafu benruk imperatif demokrasi-
hakbersama tersebut mbnjaga negara dan kepentingan komer-
sial supaya bertanggun g jawab (accountable) dan mempertahan-
kan hak masyarakat atas sumber dayaair dalam bentuk desen-
tralisasi demokrasi.

Hak untuk Memperoteh Air Bersih vs Hak untuk


Mengotori
Sebelum pemberlakuan Uriilang-undang Air (Water Act)
di India pada tahun 1974, hampir semua keputusan hukum
berpihak pada mereka yang menghasilkan polusi (polluter).
Selain dilindungi hukum, para pencemarjuga memiliki kekua-
saan ekonomi dan politik lebih besar daripada warga negara
biasa. Mereka bahkan lebih berhasil dalam memanfaatkan pro-
ses-proses hukum demi keunfungan mereka. Ketika dampak
dari polusi industri tidakbegitu parah atau ketika industrialisasi
dipandang sebagai simbol kemajuan, pengadilan cenderung
membela hak industrialis unruk mengotori air seperti ditunjuk-
kan oleh kasus-kasus', Penggilingan Gula Deshi vs Tups Kahar,
Empress vs Holodhan Poorroo; Emperor vs Nana Ram, Imperatix Vs
Neelappa; Darvappa Queen vs Vittichakkon; Reg vs Partha; dan
Imperatix tts Hai Baput. Ketika polusi air meningkat akibat melu-
asnya industrialisasi, polusi ini hanya bisa diatasi melalui sanksi

36
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Masyamhat

denda atau hukuman kriminal. Namun, pengadilan sendiri ti-


dak mampu melindungi hak rakyat untuk mendapatkan air
bersih.
Sampai dengan tahun 1980, ketika ancaman polusi kian
meningkat, hak untuk mendapatkan airbersih sebagai hak yang
fundamental adalah perjuangan yang keras. Mahkamah Agung
India memperkenalkan prinsip baru dalam hak-hak lingkungan
lewat kasus Ratlam Municipality vs Vardhichandyangsangat ter-
kenal. Kota praja harus mengutamakan kebufuhan publik, ter-
lepas dari apakah kotapraja bersangkutan memiliki kemampu-
a n fi nans ia I untuk me menuhin y a atau tidak. R a tl am mencipta-

kan tipe baru tentang hak kodratiah dan mengakui hak-hak


adat sebagai jaminan konstitusional. Meski Ratlam dan Water
Act telah berlaku, namun banyak pencemar besar yang tidak
dibawa ke pengadilan. Dalam kebanyakan kasus, Dewan Polusi
Air Pusat didirikan hanya unfuk menentang perusahan-perusa-
haan kecil.20
Di dunia industri, perafuran antipolusi diperkenalkan ter-
utama untuk menjamin kebersihan sungai. Pada tahun 1969,
Sungai Cuyahoga di Cleveland,.Ohio, yang berfungsi sebagai
tempat penampungan limbah industri sangat terkontaminasi
oleh bahan-bahan kimia yang mudah memicu kebakaran. Pada
tahun 1972, Amerika Serikat memberlakukan Clean Water Act,
yang menegaskan bahwa tak seorang pun mempunyai hak un-
tuk mengotori air dan bahwa semua orang berhak mendapatkan
air bersih. Sebelum berlakunya undang-undang tersebut, polusi
air diperlakukan sebagai persoalan hukum biasa yang berkaitan
dengan gangguan. Undang-undang tersebut menetapkan ruju-
an konservasi terhadap sumber dayaairyangbisa menjadi habi-
tat ikan dan sekaligus menjadi tempatberenang sebelum tahun
1983, serta menghilangkan semua limbah yang mencemari air
sebelum tahun 1985. Sejak pemberlakuan Clean Water Act
pada tahun L972,polwi di wilayah Amerika Serikat yang men-
jadi titik utama pengawasan, menurun secara drastis. Hal ini

37
\(ATER \ilARS

menunjukkan kekuatan regulasi dalam mengontrol polusi.


Pada tahun 1977 , sebagai akibat tekanan dari industri, fo-
kus pengawasan di Amerika Serikat beralih dari regulasi yang
bertujuan mengontrol limbah menjadi regulasi yang menetap-
kan standar kualitas air. Secara implisit, peralihan ini menandai
pergeseran dari polusi sebagai bentuk pelanggaran menjadi po-
lusi sebagai hal yang diperbolehkan. Perusahaan-perusahaan
berusaha memperkenalkan kembali hak untuk mengotori lewat
permainan di balik layar, seperti melalui hak polusi dalam per-
dagangan atau izin limbah perdagangan (Tradable Discharge
Permits/TDPs). Meskipun TDPs menghadapi perlawanan dari
para pecinta lingkungan ,perizinanlimbah tersebut tetap menja-
di mitos pasar yang diyakini secara luas mampu memecahkan
persoalan polusi.
Para pendukung pasar bebas mengajukan TDPs sebagai
alternatif terhadap "komando dan kontrol" perafuran lingkung-
an. Bagaimanapun, perdagangan polusi juga diserujui pemerin-
tah. Sebagaimana diakui oleh pembela pasarbebas, Snyder dan
Anderson, "secara esensial, merupakan kewajiban lembaga
pemerintah untuk memberikan pengakuan atas hak polusi da-
lam perdagangan pada level tertenru terhadap lokasi-lokasi pe-
ngumpulan air atau aliran air."2r Pemerintah juga menetapkan
standar polusi, kendati dengan "dasar ide" yang dibuat-buat,
yang menjadi batas imajiner yang menyelubungi suatu wilayah
pilihan.
Tidak mengejutkan bahwa, izin polusi buta secara ekologis.
Mereka hanya menyadari "keunfungan dari pendapatan perda-
gangan." Jika biaya kontrol polusi itu rendah, industri akan
menjual hak produksi limbahnya, dan jika biaya kontrolnya
tinggi, industri akan membeli hak memproduksi limbah. Se-
mentara analisis biaya dan keunfungan semacam itu tampaknya
menghasilk an gamb ar an keuntungan perdagangan, namun pa-
sar polusi seperti ini menciptakan bahaya ekologis.
Perdagangan izin polusi merusak demokrasi ekologis dan
hak-hak masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Perdagang-
38
Hak-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Masyarahat

an semacam ini mengubah peran pemerintah dari pelindung


hak rakyat untuk mendapatkan air menjadi pembela hak-hak
para pencemar. Pemerintah mengambil peran wasit yang anti-
lingkungan, antirakyat, dan pro industri pencemar. TDPs me-
nyingkirkan warga negara biasa yang tidak menciptakan polusi
dari peran aktif demokrasi untuk mengontrol polusi, karena
perdagangan polusi hanya terbatas pada industri-industri
pencemar.

Para Pencemar Besar: Yang Lama dan Yang Baru


Persaingan antara hak unruk mendapatkan air bersih dan
hak untuk mencemari air adalah perjuangan antara hak manu-
sia dan lingkungan yang dimiliki oleh warganegarabiasa ver-
sus kepentingan bisnis yang bersifat finansial. Polusi merupakan
efek samping dari teknologi industri dan perdagangaan glo-
bal. Kertas buatan tangan dan bahan pewarna dari sayuran ti-
dak menyebabkan polusi; kerajinan kulit tradisional juga penuh
perhitungan ekologis dan memperhirungkan konservasi air; sa-
yuran segar dan buah-buahan tidak memerlukan air, kecuali
untuk penyemaiannya.
Sebaliknnya, industri modern pembuatan kertas dan proses
kulit menciptakan polusi yang masif. Bubur kertas mengguna-
kan 60.000 sampai 190.000 galon air per ton kertas atau rayon.
Proses pemutihan menggunakan 48.000 sampai 72.000 galon
air tiap ton kapas. Untuk perdagangan jarak jauh, pemaketan
buncis dan buah persik masing-masing bisa menggunakan sam-
pai 17.000 dan 4.000 galon air per ton.22
Pemborosan air dan polusi terhadap sumber daya air yang
langka tidak hanya terjadi pada teknologi industri lama; karak-
ter semacam ini merupakan komponen tersembunyi dari tek-
nologi komputer yang baru. Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh JaringanBarat Daya unruk Keadilan Ekonomi dan Ling-
kungan serta Kampanye Teknologi yang Ramah Lingkungan
(South West Nerwork for Enviromental dan Economic Justice

39
\TATER VARS

and Campaign for Responsible Technology) menunjukkan bah-


wa proses pembuatan chip membutuhkan air yang berjumlah
sangat banyak.
Rata-rata, proses satu wafer silikon sepanjang 6 inci mem-
butuhkan 2.275 galon air yang telah dideionisasi, 3.200 kaki
kubik gas, 22kakikubik gas berbahaya,2O pound bahan-bahan
kimia, dan 285 kwh daya listrik.z3 Dengan kata lain,
Jika rata-rata pabrik memproses 2.000 wafer tiap ming-
gu (teknologi baru yang dimiliki perusahaan Intel di
Rio Rancho, New Mexico, misalnya, bahkan dapat
memproduksi 5.000 wafer tiap minggu) maka akan
dibutuhkan 4.550.000 galon air per minggunya dan
236.600.000 galon per tahunnya hanya untuk mem-
produksi wafer.2a
Sebuah penelitian menemukan bahwa dari2glokasi emas
di S anta Cl ara C ountry, Californ ia, 20 di antar any a diciptakan
oleh industri komputer.

Prinsip-prinsip Demokrasi Air


Solusi utama pasar terhadap persoalan polusi adalah asum-
si bahwa air tersedia secara
tidak terbatas, Gagasan bahwa pasar
dapat mengurangi polusi dengan cara memfasilitasi peningkat-
an alokasi mengalami kegagalan dalam memahami bahwa
pengalihan air ke satu area tertentu akan mengakibatkan ke-
langkaan air di tempat lain.
Bertentangan dengan para teoretisi yang menjadi bagian
dari korporasi yang mengajukan solusi pasar untuk mengatasi
persoalan polusi, organisasi-organisasi akar rumput menyeru-
kan solusi politis dan ekologis. Komunitas-komunitas yang me-
nentang polusi industri teknologi tinggi telah mengajukan Ran-
cangan Undang-undang tentang Hak-hak Lingkungan yang di-
miliki oleh Komunitas (Community Environmental Bill of
Rights), yang meliputi hak unruk menuntut industri yang ramah
lingkungan; jaminan keamanan dari ancaman lingkungan yang

40
Hah-hah atas Air: Negara, Pasar dan Masyarahat

berbahaya; hak untuk melakukan pencegahan; memperoleh


informasi; berpartisipasi; berhak atas perlindungan dan pelaksa-
naannya; berhak atas kompensasi; dan berhak atas kebersihan
lingkungan.25 Semua hak tersebut merupakan elemen dasar dari
demokrasi air dimana hak atas airbersih dijamin untuk semua
warga negara. Tak satu pun hak-hak tersebut bisa dijamin oleh
pasar.
Berikut ini adalah sembilan landasan demokrasi air:
1. Air adalah anugerah alam
Kita menerima air dari alam dengan flrma-cuma, Kita ber-
hutang pada alam, karena telah menggunakan anugerah ini
untuk pemenuhan kebutuhan pangan kita, untuk menjaganya
tetap bersih dan dalam jumlah yang cukup. Pengalihan air yang
akhirnya menciptakan daerah gersang atau daerah rawan keke-
ringan mencederai prinsip-prinsip demokrasi ekologis.
2. Air sangat plenting bagi kehidupan
Air merupakai sumber kehidupan bagi semua spesies. Se-
mua spesies dan ekosistem mempunyai hak atas jatah air mere-
ka di planet ini.
3. Kehidupan dan air saling bergantung
Air menghubungkan semua mahkluk dan semua bagian
planet melalui siklus air. Kita semua punya kewajiban unruk
menjamin bahwa tindakan-tindakan kita tidak menyebabkan
kerusakan pada spesies lain atau orang lain.
4. Air harus gratis untuk kebutuhan pangan
Karena alam memberi air pada kita dengan cuma-cuma,
membeli atau menjualnya demi keunfungan merupakan tindak-
anyang mencederai hak inheren kita atas anugerah alam dan
menyangkal hak-hak manusiawi orang miskin.
5. Air itu terbatas dan bisa habis
Air itu terbatas dan dapat habis jika digunakan secara se-
mena-mena dan tiddk berkesinambungan. Yang termasuk pe-
makaian yang tidak berkesinambungan adalah pengambilan

4r
\TATER \flARS

air dari ekosistem yang melebihi kemampuan alam unfuk me-


nyediakannya kembali (ketidaksinambungan ekologis) dan
mengkonsumsi air lebih dari jatahnya yang sah yang melanggar
hak orang lain unruk memperoleh bagian yang sama (ketidaksi-
nambungan sosial).
6. Air harus dilindungi
Semua orang mempunyai kewajiban uruk melindungi air
dan kelestarian pemakaian air, dalam batas-batas ekologis dan
keadilan.
7. Air adalah milik umum
Airbukan temuan manusia. Ia tidak dapat dibatasi dan ti-
dak mempunyai batas. Pada dasarnya, air adalah milik umum.
Ia tidakbisa dimiliki sebagai hak milik pribadi dan dijual seba-
gaikomoditas.
8. Tak seorang pun berhak merusak
Tidak seorang pgn berhak merusak, menggunakannya se-
cara berlebihan, m.dmbuang, atau mengotori sistem pengairan.
Polusi yang bisa diperdagangkan merusak prinsip penggunaan
yang lestari dan adil.
9. Air tidak bisa diganti.
Air secara intrinsik berbeda dengan sumber daya dan pro-
duk lain. Ia tidak boleh diperlakukan sebagai komoditas. *

Catatan Akhir
I Institute of Justinian, 2.7.1
2 William Blackstone, dikutip dalam Walter Prescott Webb, The Great Plains
(New York: Grosset dan Dunlop, 1931).
3 Chattarpati Singgh, "Water and Law" (tidak ada data).
4 Devon Pena, (ed.), Chicano Culture, Ecologt, and Politics (Tucson, AZ:
Universiry of Arizona Press, 1998), hal. 235.
5 Donald Worster, Rivers of Empire: Water, Aidity, and the Growth of the
American West (New York:Pantheon Books, 1985), hal. 88.
6 lbid., hal.89.
7 lbid., hal. 104.

42
Hah-hak atas Air: Negara, Pasar, dan Masyarihat

8 Ibid., hal.90.
9 Terry Anderson dan Pamela Snyder, Water Markets: Priming the Invisible
Pump (Washington, DC: Cato Institute ,1997), hal. 7 5 .
l0 Jatinder Bajaj, "Green Revolution: A historical Perspective" (makalah
yang dipresentasikan di Seminar CAP/TWN bertema, "Crisis on Mo-
dern Scince," Penang, November 1986), hal. 4.
11 Nirmal Sengupta, Managing Common Property: Irigation in India and The
Philippines (New Delhi: Sage, 1991), hal. 30.
12 N.S. Jodha, "Common Property Resources and Rural Poor," Economic
and Political Weekly2l, No. 7 (5 Juli 1986).
l3 John Locke, Second Treatise on Civil Government, (Bufftilo, NY: Promotheus
Books, 1986), hal.20.
14 Garrett Hardin, Tragedy of the Commons, Science 162 (1968): hal1243-
1248.
l5 Devon Pena, (ed.), Chicano Culture, Ecologlt, and Politics(Tucson, AZ: Uni-
versity of Arizona Press,1998), hal.235.
16 rbid.
17 lbid.,hal.242.
l8 Devon Pena, 'A Gold Mine, An Orchard, and an Eleventh Command-
ment," dalam Pena (ed.), Chicano Culture, Ecologlt, and Politics (Tucson,
AZ: University of Arizona Press,l998), hal250-251.
I9 Anupam Mishra, "The RadiantRaindrops of Rajasthan," diterjemahkan
oleh Maya Jani (New Delhi;Research Foundation for Science, Techno-
logy and ecology, 2001).
20 Chanarpati Singh. "Water and Law."
21 Terry Anderson dan Pamela Snydgr, Water Markets, hal. 149 .

22 Peter Rogers, America's Water: Federal Roles and Resporsibilities(Cambridge,


MA: MIT Press, 1993).
23 South West Network for Enviromental and Economic Justice and Cam-
paign for Responsible Technology, Sacred Waters (1997), hal. 19-20.
24 lbid.
25 lbid., hal. 133-134.

43
Bab 2

PERUBAHAN IKLIM DAN KRISIS AIR

-il'Jala bahule srustinasa, jala bihune srustinasa"


(Terlalu banyak atau terlampau sedikit air akan merusak
dunia)-pepatah Oiya

ada bulan Oktober 1999, angrn topan yang mematikan


menghantambagian timurNegara Bagian Oryssa di In
dia Timur. Angin topan yang menjadi salah saru benca-
na kemanusiaan paling merusak yang pernah dialami manusia
ini merusak 1,83 juta rumah dan 1,8 juta hektar persawahan
di 12 distrik pesisir. Delapan puluh persen pohon kelapa roboh
atau terbelah dua, dan semua pohon pisang danpepayatersapu
habis. Lebih dari 300.000 ternak binasa, lebih dari 1.500 nelayan
kehilangan mata pencaharian mereka, dan lebih dari 15.000
kolam terkontaminasi atau tersalinasi (proses akumulasi garam
yang larut dalam tanah-peny.). Kendati tak ada angka resmi
mengenai jumlah korban manusia, pengamat independen dan
pekerja lokal memperkirakan jumlah korbannya berkisar
20.000 orcng.
Pada musim panas tahun 2001, Orissa dilanda oleh salah
safu kekeringan terburuk sepanjang sejarah dan selama musim
hujan ia diterpa banjir terburuk. Lebih dari rujuh juta orang
merasakan dampaknya; 600.000 desa terdampar, 42 orang

45
\yATER \yARS

tewas, dan 550.000 hektar sawah hancur. Hujan lebat di kanal


Mahanadi memaksa pelepasan air sebanyak 13 juta meter kubik
tiap detik dari Bendungan Hirakud.
Air adalah kehidupan, tapi terlalu banyak atau terlalu sedi-
kit air akan menjadi ancaman terhadap kehidupan. Kisah ten-
tang Nabi Nuh dan Wisnu Purana adalah kisah tentang banjir
mistis yang menyapu habis kehidupan di planet ini. Sementara
banjir dan kekeringan terus berulang, bencana iru kian membe-
sar dan kian sering terjadi. Pergantian iklim yang tajam ini
berkaitan dengan perubahan iklim, y angpadagilirannya berhu-
bungan dengan polusi udara karena penggunaan bahan bakar
minyak.

Ketidakaditan Iktim sebagai Ketidakadilan Air


Dampak buruk krisis ikiim terhadap semua bentuk kehi-
dupan dimediasi melalui air dalam bentuk banjir, angin topan,
gelombang panas, dan kekeringan. Keganasan air hanya bisa
dijinakkan jika kejenuhan kadar karbondioksida dalam udara
dihentikan. Sementara melumpuhkan perjuangan internasional
untuk mencegah bencana alam berarti penghematan pengeluar-
an perusahaan-penrsahaan minyak, namun penjegalan seperti
ini akan berarti bencana ekologis dan politis bagi sebagian besar
komunitas bumi. Yang paling penting, eksternalitas dampak
lingkungan oleh ekonomi minyak, seperti polusi udara dan per-
ubahan iklim, akan menenrukan masa depan air, dan pada ak-
hirnya, akan menentukan masa depan seluruh kehidupan.
Kendati munculnya bersamaan dengan industrialisasi, na-
mun destabilisasi iklim baru menghebat akhir-akhir ini. Pada
tahun 1850, total karbondioksida di udara sekitar 280 ppm
(parts per million) ; pada peftengahan l990-an, telah meningkat
menjadi sekitar 360 ppm.' Ketidakstabilan iklim-dalam ben-
ruk banjir dan kekeringan yang lebih ekstrem, gelombang panas
yang lebih sering dan musim dingin yang menusuk rulang-
adalah akibat dari polusi udara yang kian diperburuk oleh

46
Perubahan lklim dan Krisis Air

negara-neg ar a kay a. Sej ak tahun 1 95 0, I 1 negara menyumbang


530,3 miliar ton karbondioksida. Dari semua negara itu,
Amerika Serikat menyumbang 186,1 miliar; Uni Eropa 127,8
miliar; Rusia 68,4 miliar; Cina57 ,6 miliar; Ukraina 21,7 miliat;
India 15,5 miliar; Kanada 14,9 miliar; Polandia I4,4 milia4
Afrika Selatan 8,5 miliar; Meksiko 7,8 miliar; dan Australia
7,6 milian
Ketika level karbondioksida meningkat, molekul-molekul
ini terjebak dalam panas yang kian menyengat dan temperatur
global mengalami kenaikan. Bersama dengan gas-gas rumah
kaca lainnya, seperti metana dan niffogen, dampakkarbondiok-
sida akan menjadibencana yang dahsyat. Konsentrasi metana,
misalnya, telah naik dai 0,7 ppm empat abad lampau menjadi
1,7 ppmpada tahun 1988.2 Di pabrik-pabrik industri pengem-
bang-biakan ternak, sekitar 10 persen pakan ternak melayang
ke udara dalam bentirk rnetana.3 Gas ini juga menjadi penyebab
bau busuk di sekitar lokasi industri peternakan.
Pada bulan Mei 1988, 50 negara mengikuti Konferensi
Internasional tentang Perubahan Atmosfer yang saat itu baru
pertama kali diselen ggar akan untuk membicarakan pengaruh
penggunaan bahan bakar industri terhadap perubahan udara.
Konferensi ini meluncurkan panel antarpemerintah tentang per-
ubahan iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/
IPCC), yang sekarang ini beranggotakan 2,500 ahli. Perhatian
pada perubahan iklim terus meningkat. Pada tahun I992,KTT
Bumi diselenggarakan di Rio de Janeiro, di mana l32kepala
negara menyerujui Konvensi Kerangka Kerja mengenai Per-
ubahan Ikiim unruk mendorong persefujuan di antara semua
bangsa mengenai bagaimana menanggapi ancaman iklimyang
meningkat-lebih dari L60 negara akhirnya meratifikasi kon-
vensi ini.
Pada laporannya untuk tahun |994,IPCC memperingat-
kanbahwa emisi dari pembakaranbaru-bara dan minyakbumi
menjebak panas matahari lebih besar daripada kemampuan

47
\rATER \TARS

normal bumi untuk melepaskannya. Laporan ini memperingat-


kan bahwa banyak perubahan serius telah diketahui, "termasuk
meningkatnya frekuensi terjadinya temperatur tinggi yang ek-
strem, banjia dan kekeringan, dibeberapa wilayah, dengan aki-
bat susulan munculnya kebakaran, wabah pes, dan kehancuran
ekosistem."a Pada tahun 1997, Konvensi Perubahan Iklim dise-
lenggarakan di Kyoto, Jepang, untuk menentukan target dan
jadwal pengurangan emisi gas rumah kaca.
Lebih dari 1.000 ahli bekerja selama dua tahun untuk
menghasilkan laporan terbaru tentang "Perubahan Iklim tahun
200I." IPCC percaya bahwa temperafur bumi sudah akan
mengalami kenaikan sebanyak 5,8 derajat celcius pada akhir
abad ini, hampir dua kali peningkatan yang diperkirakan dalam
laporan kelompok tersebut yang dikeluarkan pada tahun 1995.
Peningkatan suhu iru akan mengakibatkan kegagalan panen,
penyusutan air, meningkatkan penyakit, banjir, tanah longsor,
dan badai. The Global Commons Istirute menilai bahwa keru-
gian akibat perubahan iklim dapat mencapai nilai 200 miliar
dollar pada tahun 2005 dan 400 miliar dollar pada tahun2}lZ.
Sampai dengan tahun 2050, kerusakan material akan mencapai
20 trilyun dollar. Inilah alasan kenapa perusahaan asuransi begi-
tu memperhatikan perubahan iklim secara serius.s
Korban utama dari bencana iklim adalah mereka yang
mempunyai peran terkecil dalam menciptakan destabilisasi
iklim-masyarakat pantai, penduduk pulau kecil, petani, dan
masyarakat desa. Negara-negara kepulauan kecil, yang keber-
adaannya dapat terhapus dari peta dunia oleh topan dahsyat,
badai, dan laut pasang, telah mengorganisasikan kelompok me-
reka menjadi Alliance of Small Island States (AOSIS) untuk
menunfut pengurangan emisi karbondioksida kepada dunia
industri. Duta Besar Samoa, A Tuiloma Neroni Slade meng-
ungkapkan semangat AOSIS: "Insting manusia yang paling
kuat bukanlah ketamakan...insting terbesar iru adalah bertah-
an hidup (survival) dan kami tidak akan membiarkan beberapa

48
Perubahan lklim dan Krisis Air

orang untuk menukar tanah air kami, rakyat kami, dan budaya
kami dengan kepentingan ekonomi jangka pendek."6
AOSIS menunfut pengurangan emisi sebesar 20 persen dari
level emisi karbondioksida tahun 1999 pada tahun 2005.7
Sej umlah negar a industri memperj uangkan pengurangan yang
sama: Jerman dan Inggris menuntut pengurangan 10 persen
level emisi pada tahun 2005, dan pengurangan sebanyak 15
persen pada tahun 2020. Usulan yang paling,drastis diajukan
oleh ahli-ahli Belanda, yang menunfut pengurangan karbon-
dioksida sebesar 60-70 persen oleh dunia industri untuk mensta-
bilkan udara.8
Kendati seluruh dunia menerima perubahan iklim danber-
komitmen unruk melawan pemanasan global, Amerika Serikat
menentang kesepakatan Kyoto untuk mengurangi gas-gas ru'
mah kaca. Ketika George W Bush menjadi Presiden Amerika
Serikat pada tahun 2001, salah satu kepurusan pertamanya ada-
lah mengabaikan kesepakatan tersebut dan membatalkan janji
AS untuk mengurangi emisi karbondioksida dari pabrik-pabrik
pembangkit listrik. Bush berpendapat: "Ekonomi kita melam-
bat. Kita juga menghadapi krisis,energi, dan gagasan pembatas-
an karbondioksida tidak masuk akal dalam pengertian ekono-
mi."e Amerika Serikat yang memproduksi 25 persen gas-gas
rumah kaca dunia, lebih dari negara mana pun, secara resmi
telah mengumumkan bahwa ia tidak akan melakukan pengu-
rangan emisi. Ironisnya, Amerika Serikat sendiri berada di ba-
wah ancaman pemanasan global yang serius. Pasang air laut
dapat menghancurkan Pantai Timur, dan juga Pantai Teluk
Negara Bagian Florida, Alabama, Mississippi, Louisiana, dan
Texas. Lembaga Perlindungan Lingkungan (The Envoromental
Protection Agency/EPA) memperkirakan bahwa naiknya per-
mukaan air laut setinggi dua kaki-yang disebabkan oleh pe-
ningkatan temperaturlaut dan mencairnya es di daerah kutub--
akan menyapu 17 sampai 43 persen daerah basah di Amerika
Serikat. Kerugian ekonomi di Amerika Utara akibat kejadian

49
\TATER \TARS

yang berkait dengan cuaca berjumlah 253 miliar dollar pada


periode tahun 1985 hingga 1999. Perkiraan nilai kerugian mate-
rial akibat bencana iru pada tahun 1993 adalah 3,15 trilyun
dollar.ro Daerah Barat Tengah (Midwest)juga menghadapi an-
caman kekeringan.

Badai Besar Orissa: Bencana Buatan Manusia


Istilah cyclone @adai topan, semacam tsunami-penerj.) ber-
asal dari bahasa Yunani kukloma, yang berarti belitan ular. Da-
lam bentuknya yang paling dahsyat, badai topan adalah tor-
nado besar yang sangat merusak dan bergerak di atas permuka-
an airlaut dengan'kecepatan 300 sampai 500 kilometer sehari.
Ketika badai iru mendekati garis pantai, tingkat permukaan
laut meningkat tiba-tiba dan membanjiri wilayah di sekitarnya.
Ketika permukaan air laut yang meningkat secara tiba-tiba (hal
ini disebut pasang badai) itu menghantam daerah pesisir, ia
dapat merusak daerah tersebut dalam hirungan menit, seperti
yangterjadi dalam kasus supercyclone Orissa.
Tsunami tahun 1999 itubukan semata-matabencana alam.
Lebih dari itu, bencana ini adalati'krisis ekologis buatan manu-
sia yang disebabkan oleh komplikasi dampak perubahan iklim,
industrialisasi, dan penggundulan hutan. Perubahan iklim men-
ciptakan amplitudo iklim yang ekstrem di daerah tersebut.
Kecepatan cyclone sebelumnya adalah 73 kilometer per jam;
sedangkan kecepatan cyclone 1999 adalah 260 kilometer per
jam.tt
IPCC menduga bahwa perubahan iklim disebabkan oleh
peningkatan jumlah gas rumah kaca anthropogenik, yang diha-
silkan secara besar-besaran oleh aktivitas industrial dan perusa-
haan. Gas-gas ini meningkatkan temperafur permukaan laut
tropis dan memperbesar curah hujan tropis. Perubahan iklim
seperti ini dan hasil susulannya berupa peningkatan tingkat
permukaan air laut bisa berdampak yang sebaliknyapadaaktivi-
tas cyclone. Peningkatan permukaan laut mengancam akan

50
Perubahan lhlim dan Krisis Air
membanjiri dataran rendah, menghancurkan daerah pesisir
pantai dan rawa-rawa, mengikis garis pantai, menyebabkan
banjir pantai, dan meningkatkan salinitas sumber air.
Peningkatan permukaan air laut di seluruh dunia pada 100 ta-
hun mendatang diperkirakan akan menghancurkan dataran
rendah di Teluk Bengal. Daerah ini, terbentuk oleh sedimen
aliran Sungai Gangga dan Sungai Meghna, sangat rentan terha-
dap banjir. Frekuensi bencana ini diperkirakan juga akan me-
ningkat. Salah satu syarat bagi pembenfukan cyclofietropis ada-
lah temperarur permukaan laut sebesar 26 sampai 27 derajat
celsius. r2 Pemanasan Global diperkirakan menaikkan tempera-
fur laut yangpada gilirannya meningkatkan frekuensi cyclone.

Perusakan Hutan Bakau


Ekosistem pantai seperti di Orissa mempunyai hutan bakau
yang, selain berfungsi sebagai sabuk pengaman, juga berfungsi
mengurangi kecepatan angin danbanjir. Bakau menyerap ener-
gi gelombang dan gelombang pasang, dengan demikian melin-
dungi tanah di belakangnya. Pohon-pohonnya juga membentuk
dinding penahan angin. Namu'n, perusakan hutan bakau di
Orissa telah mengurangi kapasitas penyangga dari ekosistem
pantai dan membiarkan gelombang badai dan angin tsunami
merusak wilayah tersebut.
Bakau juga sangat bermanfaat unruk mengolah limbah,
karena rumbuhan tersebut menyerap kelebihan zat seperti nitrat
dan fosfat, yangpada gilirannya akan mencegah kontaminasi
air pantai. Masalah-masalah besar seperti erosi dan pelumpur-
an-dan kadang hilangnya nyawa manusia dan harta benda-
telah terjadi di wilayah di mana hutan bakau di pesisir pantai
tersebut telah dilenyapkan. Hutan bakau dapathidup di tanah
b as ah yang berkad ar gar am tinggi karena karakter khususnya,
seperti akar mereka yang mirip antena yang bisa menyaring
garam serta daunnya yang mampu mengeluarkan garam.
Masyarakat lokal bergantung pada ekosistem bakau untuk men-

5r
\flATER \SARS

dapatkan makanan, obat-obatan, kayu bakar, dan material


bangunan. Bagi jutaan penduduk asli pantai di seluruh dunia,
hutan bakau dapat menjadi sandaran hidup dan melestarikan
budaya mereka. Menurut masyarakat lokal dan Departemen
Kehutanan Orissa, hutan bakau wilayah tersebut memiliki 10
spesies kayu utama.
Liberalisasi perdagangan adalah salah satu alasan kenapa
bakau-bakau dilenyapkan. Tekanan liberalisasi perdagangan
dan penggalakan produksi yang berorientasi elspor mendorong
peternakan udang di seluruh wilayah pantai. Tingginya peng-
gundulan hutan bakau karena bu daya at (aquaculturQ terutama
bisa ditemukan di sepanjang Pantai Barat India dan di Distrik
Karwar dan Jumta di Negara Bagian Karnataka, Palghat, dan
Shrivardhan di Maharasthra, serta Valsad I di Qujarat. Hutan
bakau Issukapalli, yang dulu terhampar seluas 500 hektar di
Andhra Pradesh, telah berkurang secara signifikan. Di seluruh
India, hutan-hutan bakau sekarang telah tergantikan oleh ben-
tangan jalan dan kolam-kolam aquacalture.
Daerah hutanbakau menjadi incaran unfuk dijadikan tem-
pat pengembangan udang karena.daerah tersebut menyediakan
bahan giziyangpenting. Di Negara Bagian Orissa dan Bengal
Barat, pertanian udang yang besar telah dididirikan di hutan
bakau. Di Sunderbans Bengal, kolam udang telah dibangun di
35.000 hektar tanah yang dulunya merupakan hutan bakau.
Pada tahun 1995, pemerintah Orissa mengumumkan tender
proyek pembuatan peternakan air. Inisiatif pemerintah Orissa
ini menimbulkan ekspansi aquacalture yang sembarangan de-
ngan merugikan kelestarian sosial dan ekologis.
Penyebaran aquaculture di daerah pantai telah menurunkan
kemampuan penyangga daerah pantai dan menimbulkan ke-
rentanan terhadap tsunami (cyclone), banjir, dan bencana ling-
kungan dalam skala yangbaru. Pada tahun l99I diBangladesh,
gelombang pasang meminta korban ribuan nyawa sebagai aki-
bat tambak-tambak udang. Gelombang yang sama pada tahun

52
Perubahan lhlim dan Kisis Air
1960 tidak melukai para penduduk desa, sebab saat itu bakau
melindungi daratan. Para ahli menyatakan bahwa kerusakan
yang ditimbulkan supercyclone di Orrissa dapat diminimalkan
jika bakau di sepanjang garis pantai tidak dihancurkan demi
tambak udang: "Garis Pantai Orrissa pernah terlindungi oleh
hutan bakau dan hutan ini akan memecah energi gelob angyang
datang."rr Bakau mengeluarkan materi organik, memberikan
nutrisi untuk kehidupan di sekitarnya dan ekosistem lautan.
Rawa-rawa bakau membentuk dasar rantai makanan di laut
dan peqiran pesisir. Melimpahnya bahan organik memungkin-
kan perkembangan berbagai spesies, baik di air laut maupun
air tawar.

Banjir dan Topan


Supercyclone di Orissa bukanlah satu-satunya bencana.
Dalam lima tahun terakhir saja, kita telah mendengar ratusan
bencana yang berkaitan dengan perubahan iklim. Pada tahun
1995, banjir di Bangladesh membunuh lebih dari70 orang dan
menciptakan dampak bagi hampir i0 juta orang. Pada tahun
1995, Pulau St. Thomas di Kaiibia diporak-porandakan oleh
angin topan. Pada tahun yang sama, Prancis dan Belanda
mengalami curah hujan tinggi dan banjir bandang yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Pada tahun L996, cyclone terburuk sepanjang abad membu-
nuh 2.000 penduduk Andhra Pradesh, India. Pada tahun yang
sama pula, topan menghantam Angola dan membunuh lebih
dari 600 orang. Banjir di Korea Utara membuat lima juta o-
rang kekurangan pangan. Pada bulan maret 1996, badai salju
yang mematikan di datarantingg,i Cina Bagian Barat mencipta-
kan bahaya kelaparan bagi 60.000 gembala Tibet di propinsi
Qinghai dan Tibet karena matinya 750.000 ternak sehingga
mengurangi secara drastis persediaan panganmereka. Di bulan
yang sama, 20 ladang padi di Laos rusak akibat banjir dan
membuat 10 juta penduduk Laos terancam kelaparan. Di bulan

53
\(ATF.R \SARS

Juni pada tahun yang sama, lebih dari 300 orang tewas di
Yaman karena banjir yang terburuk dalam 40 tahun. Banjir
tersebut menyebabkan kerusakan sebesar I miliar dollar.
Genangan air menyebabkan wabah malaria, mbnjangkiti
168.000 orang dan membunuh 30 orang.
Pada tahun 1997 di Filipina, lebih dari 30 orang terbunuh
dan 120.000 lainnya kehilangan tempat tinggal karena badai
besar. Mencairnya es dan hujan badai di Pasifik Barat Laut
menyebabkan kerugian sebesar 25 juta dollar pada tahun yang
sama. Pada bulan Maret, 100.000 perkebunan tersapu banjir
di Bolivia. P.gda tahun ifi,57 orang tewas, dan ribuan orang di
Indiana, Keniucky, Ohio, dan Virgian a B ar at harus mengungsi
dari rumah mereka ketika Sungai Ohio naik setinggi 12 kak't
di atas level banjir. Banjir Sungai Red menyebabkan kerusakan
senilai 52 miliar di Manibota, Kanada, Dakota Utara dan
Selatan, serta sebagian Minnesota.
Pada bulan Januari 1998, tingginya curah hujan di Peru
membuat orangbisa mengumpulkan 13 liter per metff persegi
dalam L4 jam. Hampir 60 jembatan ambruk dan jalan raya
sepanjang 530 mil rusak selarna beberapa minggu setelah
bencana banjir. Pada bulan Februari di Ekuador, 3.084 orang
terjangkiti kolera; 108 tewas karena banjir dan tanah longsor,
dan 28.000 orang kehilangan tempat tinggal mereka. Pada
tahun yang sama, Sungai Juba dan Shabelee di Afrika meluap
dan menewaskan 2.000 orang dan jutaan ternak.

Kekeringan, Getombang Panas, dan Pencairan Es

Selain menciptakan lebihbanyakbanjir dan badai tsunami,


perubahan iklim juga memperparah kekeringan dan gelombang
panas. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air sama-sama men-
ciptakan ancaman terhadap kelangsungan kehidupan. Penga-
ruh paling dramatis dari pemanasan global adalah pencairan
bukit es dan gletser. Kendati selalu ada perubahan iklim, namun
komunitas ilmiah dan hampir semua pemerintahan sependapat

54
Perabahan lklim dan Kisis Air

bahwa krisis mencairnya bukit-bukit es di daerah kutub akhir-


akhir ini secara ekologis berkaitan dengan model ekonomi yang
menggunakan bahan bakar minyak dan polusi udara. Daratan
salju di kutub utara telah berkurang sekitar 10 persen selama
tiga dekade terakhir. ra
Karena perubahan iklim, bumi mengalami peningkatan
suhu sekitar 0,4 sampai 0,8 derajat celcius selama abadke-20
kemarin. Peningkatan suhu paling tajam terjadi selama 12 ta-
hun terakhir sejak tahun 1983, dan tiga tahun terpanas terjadi
dalam dasawarsa 1990-an. Sejak 1980, temperafur rata-ratata-
hunan telah merambat naik sebesar empat derajat celcius di
Alaska dan Siberia. Di wilayah Kanada, bukit-bukit es terben-
tuk dua minggu lebihJambat dari biasanya, dan meleleh lebih
cepat daripada tahun sebelumnya. r5
Kenaikan temperafur juga menyebabkan mencairnya glet-
ser dan lembaran es. Menurut John Michael Wallace, seorang
pengajar ilmu atmosfer (atmospheric science) di Universify of
Washington, "PencairanselurUh Benua Artik dapat terjadi da-
lam beberapa dekade mendatang jika kecenderungan yangter-
jadi dalam dua puluh tahun terakhir terus berlanjut."16
Selama 40 tahun terakhir, terjadi penurunan ketebalan laut
es Artik sebesar 40 persen. Antara tahun 1950 dan l970,perba-
tasan Laut Antartika menyusut 2,8 derajat dari garis lintang.
Musim pelelehan tahunan telah meningkat menjadi tiga ming-
gu dalam 20 tahun terakhir. Antara tahun 1961 sampai de-
ngan 1997 , gunung es telah terkurangi sebanyak 400 kilometer
kubik. Sengatan panas yang terakumulasi melalui efek rumah
kaca menyumbang 8.000 joules dalam hal melelehnya es Antar-
tika dan Greenland, dan l.0007bules dalammelelehnya gunung-
gunung es.r7 Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim
(Intergovermental Panel on Climate Change) memperkirakan
rala-rata peningkatan temperatur global mencapi 1,5 derajat
sampai 6 derajat celcius pada tahun 2100.
Gletser mulai mencair di Alps, Alaska, dan Negara Bagian

55
\7AfER \flARS

Washington. Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika,


kehilangan 75 persen bukit esnya sejak tahun 1912. Seluruh
esnya akan mencair dalam 15 tahun.rs Hanya dua dari enam
gletser di Venezuel ayangmasih tersisa, dan jika gejalapencair-
an ini terus berlanjut pada derajat yang sama, Montana
diperkirakan akan kehilangan semua gletsernya di Taman
Nasional Gletser (Glacier National Park) pada tahun 2070.te
Menurut masyarakat lokal, gletser Gangotri, sumber utama
air Sungai Gangayang keramat, mengalami penyusutan lima
meter setahun.2o Surutnya semua gletser di luar wilayah kutub
diperkirakan turut mengakibatkan kenaikan permukaan air laut
setinggi dua sampai lima sentimeter.zr
Tahun 1995 merupakan tahun yang 'istimewa': Cadiz di
Spanyol Selatan, daerahyang dulu menerima curah hujan pa-
ling banyak di negeri ifu, mengalami bencana kekeringan sela-
ma empat tahun berfurut-furut. Curah hujan telah turun dari
84 inci menjadi 37 inci setahun. Pada bulan Juni, temperatur
di Rusia mencapai 93 derajbt fahrenheit, mencairkan aspal di
jalanan dan landasan pesawat terbang. India Utara juga meng-
alami kenaikan temperatur setinggi 113 derajat fahrenheit.
Gelombangpanas menewaskan 300 orang. Secara hampirber-
samaan, gelombang panas di Chicago menewaskan sekitar 500
orang, dan Inggris mengalami musim panas yang paling menye-
ngat sejak 1659 dan musim paling kering sejak l72I' Brazil
Bagian Timur Laut menderita kekeringan terburuk dalam sera-
tus tahun terakhir, dengan penurunan curah hujan sebanyak
60 persen. Pada bulan Juni 1995, kebakaran di Kanada memba-
kar habis hutan, dengan kecepatan bakar mencapai luas
240.000 acre sehari. Kebakaran hutan yang tak terkontrol juga
menghancurkan 700.000 acre persegi hutan di Mongolia.
Bencana tidak hanya terjadi sepanjang tahun 1995. Pada
tahun 1996, kekeringan terburuk sepanjang abad di Amerika
Serikat menghantam Kansas dan Oklahoma, menghancurkan
jutaan acre gandum. Cadangan gandum Amerika Serikat jatuh

56
Perubahan lklirn dan Krisis Air
pada level terendahnya dalam 50 tahun terakhir. Di India, keke-
ringan yang berlarutJarut juga menyebabkan krisis pangan dan
air di Gujarat, Rajasthan, Madhya Pradesh, Orrissa, dan
Chattigarh. Ketika berkampanye pada Pemilu ulang pada tahun
1999 di daerah Gujarat yang mengalami bencana kekeringan,
Menteri Dalam Negeri India, LK Advani, disambut dengan
teriakan masyarakat " Pehle paani, phir Advani" ('Air dulu, baru
Advani"). Pada tahun 1997, temperafur musim dingin di Rio
de Janeiro naik sampai 108 derajat fahrenheit .Padatahun 1998,
lebih dari 13.000 kebakaran terjadi di seluruh Meksiko; orang-
orang tewas, pelabuhan udara di rurup, dan Kota Meksiko di-
umumkan berada di bawah siaga lingkungan. Ketika kabut asap
bergerak ke teluk, pemerintah Texas mengumumkan kota terse-
but di bawah siaga kesehatan.
Pada bulan September 1997 ,karena kebakaran di Indone-
sia dan Malaysia, polusi asap menimbulkan keadaan darvrat.
Sekolah dan pelabuhan udara dirurup. Kecelakaan kapal di
Selat Malaka menewakan29 orcng, dan kabut dari hutan yang
terbakar menjadi penyebab utama kecelakaan pesawat terbang
yang menewakanZ3 nyawa. Tebalnya kabut asap juga memba-
tasi jarak pandang hingga menimbulkan banyak kecelakaan
lalu lintas yang menewaskan ratusan orang.
Orang-orang miskin di Dunia Ketiga adalah pihak yang
paling banyak menderita karena perubahan iklim, kekeringan,
pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut. Parapeta-
ni, peternak, masyarakat pantai akan menjadi pengungsi ling-
kungan ketika tidak ada lagi hujan, panen gagal, dan sungai
mengering. Masyarakat pantai menghadapi risiko banjir ban-
dang yang tinggi karena perubahan iklim: "Dalam keadaan
yang elstrem, peningkatan permukaan air laut dan akibat susul-
an lainnya dapat memicu tenggelamnya pulau dan "migrasi
keluar pulau" yang signifikan, dengan kerugian ekonomi dan
sosial yangbesar."22
Apakah air menjadi ancaman atau penopang kehidupan

57
\YATER \yARS

akan sangat bergantun g pada kemampuan gerakan keadilan


iklim untuk mengakhiri polusi tdara dan untuk memaksa
negara-neg ara dankorporasi agar bertindak dalam batas-batas
tanggung jawab ekologis. *

Catatan Akhir
I Aubrey Meyer, Contraction and Convergence:The Global Solution to Climate
Change (Totnes, Devon: Green Books for the Schumacher Sociery, 2000)'
bal.22.
2 PaulBrown, Global Warming: Can Civilization Sunive(London: Blandford
Press, 1996), hal.57.
3 lbid.
4 Intergovermental Panel on Climate Change, Climate Change, 2001 ,(Cam-
bridge: Cambridge University Press), hal. 1.
5 Meyer, Contraction and Convergence.
6 Ross Gelbspan, The Heat is On: The Climate Crisis, the Cover-Up, the Pre-
sription (Boulder, CO: Perseus Books, 1998), hal. 109.
I lbid.
8 "Global WarmingMuchWorse ihan Predicted, " The Independenr, 12 Juni
200 r.
9 Jeffrey Kluger, "A Climate of Despair," Majalah Time,(9 April 2001),
hal. 34
l0 Inetrgovermenthal Panel on Climdte Change,2001, hal. 363.
l1 Vandan Shiva dan Ashok Emani, Climate Change, Deforestation, and the
Orrissa Supercyclone (New Delhi: Research Foundation for Science, Tech-
nology and Ecology, 2000) hal. 4.
12 Ali dan Chowdhary, Aprrl 1997.
I 3 Shiva dan E mani, Climate Change, Deforestation, and the Orrissa Supercyclone,
hal. 10.
14 lbid., hal.810-815.
l5 "The Big Meado,"Majalah Time,4 September 2000, hal. 55.
l6 John Michael Wallace, International Herald Tribune, l9 April, 2001.
17 Sydney Levifus, New YorkTimes,13 April, 2001.
18 "Climate Crises," The Ecologkt,29:2.
19 Intergovermental Panel on Climate Change, Climate Change 2001, hal.
700.
20 K.S. Foma, The Traveller's Guide to Uttarakhand (Chamoli, India: Garuda
Books, 1998) hal. 5l.
21 Brown, Global Warming, hal.87.
22 Intergovermental Panel on Climate Change, Climate Change 2001, hal.
856.

58
BAB 3

KOLONISASI SUNGAI:
BENDUNGAN DAN PERANG
MEMPEREBUTKAN AIR

Biaya Ditanggung Pubtik dan Keuntungan Dikuasai


Swasta: Proyek-proyek Bendungan di Amerika Barat
epemilikan air tidak selalu memerlukan keterlibatan
negara dan swasta. Dahulu dalam jangka wakru yang
ama, air berada dalam kontrol komunitas. Di seluruh
dunia, konservasi air yang kompleks dan sistem pembagian
air menjamin kesinambungan dan aksesibilitas bagi semua.
Kontrol komunitas berarti bahwa air diarur secara lokal dan
diperlakukan sebagai sumber daya milik umum. Sistem berbasis
komunitas seperti ini masihbisa ditemukan di Andes, Meksiko,
Afrika, dan Asia.
Kontrol komunitas mengalami erosi ketika negara meng-
ambil alih kontrol atas sumber daya air. Di Amerika Barat, ne-
gara berkolaborasi dengan pengusaha swasta menjarah hak pe-
nguasaan air. Di Dunia Ketiga, kontrol pemerintah difasilitasi
oleh pinjaman proyek air raksasa dari Bank Dunia. Secara khu-
sus, bendungan-bendungan dipergunakan sebagai perangkat
untuk mengalihkan kontrol atas air dari komunitas ke pemerin-

59
\flATER \flARS

tah pusat serta mengkolonisasi sungai dan rakyat. Bagi ptara


penjajah Eropa yangdatangke Amerika, kolonisasi sungai me-
rupakan obsesi kulrural dan menjadi keharusan imperial. Pada
umumnya, alam (terutama sungai) dinilai berdasarkan keun-
rungan komersialnya dan dilihat sebagai sesuafu yang harus
dijinakkan. John Widstoe, seorang ilmuwan irigasi yangbekerja
pada Biro Reklamasi, berpendapat:
Kodrat manusia adalah untuk memiliki se,luruh bumi,
dan kodrat bumi adalah tunduk pada manusia. Tidak
akan ada penaklukan penuh atas bumi, dan tidak ada
pemuasan sejati bagi kemanusiaan, jika sebagian besar
bumi masih berada di luarjangkauan kontrol manusia.
'.. Hanya jika seluruh bagian bumi dibangun menurut
irengetahuan terbaik yang sekarang berlaku, dan ber-
ada di bawah kontrol manusia, maka manusia dapat
dikatakan memiliki bumi. Amerika Serikat. . . mungkin
bisa menjamin akomodasi bagi populasinya sekarang
ini di wilayah basahnya, tapi jika hal itu yang dulu di-
lakukannya maka ia tidak akan menjadi bangsa besar
seperti sekarang ini.r
WJ McGee, penasehat utama Presiden Theodore
Roosevelt tentang program air, memproyeksikan bahwa kontrol
atas air adalah "saru langkah terakhir yang harus diambil sebe-
lum manusia menjadi ruan atas alam."2 Pada tahun 1944,keti-
ka menggambarkan pembendungan Sungai Sacramento untuk
membangun Bendungan Shasta, pimpinan konstruksi, Francis
Crove menyatakan: "Kita telah menaklukkan sungai dengan
susah payah. Untuk inilah gunanya kita datang."3
Di mata mereka, sungai yang mengikuti jalur ekologis
dipandang sebagai bar ang mubazir :'Akan menyinggung rasa
keadilan seseorang jika sungai besar dibiarkan mengalir ke laut
begiru saja."a Demikian tulis Wesley Powell, direktur Survey
Geologis Pemerintah Amerika Serikat dari tahun I 881 sampai
1899. Ia juga menulis bahwa sungai "dibuang secara percuma
ke laut."5 Presiden Roosevelt, yang mendirikan Biro Reklamasi
60
Kolonisai Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
pada tahun 1902, memiliki pendapat yang sama mengenai
penyia-nyiaan air. Ketika mengkampanyekan pendirian Biro
tersebut, Roosevelt menyatakan, "Jika kita dapat membendung
air yangsekarang mengalir sia-sia, bagian b arat negara ini dapat
menampung lebih banyak populasi, bahkan melebihi apayang
diimpikan oleh Mayor Powell."6
Kendati gagasan tentang penaklukan alam menbenarkan
pembangunan bendungan secara masif, keterbatasan yang dite-
tapkan alam bukannya tidak dipahami bahkan oleh Wesley
Powell sekalipun. Dialah yang memperingatkan bahaya pemu-
kiman di daerah yang sangat gersang, dengan mengatakan,
"Jika kita terus melakukan apa yang kita lakukan sekarang
dan membiarkan rihuan dan rafusan ribu orang mendirikan
rumah di daerah di maira mereka tidak dapat bertahan (hidup),
maka hal itu hampir sama artinya dengan melakukan tindakan
kriminal."T Pada awal 1878, Powell telah mengakui keterbatas-
an ikhtiar untuk 'menghijaukan' gurun, dan berbicara tentang
kemungkinan bahaya yang akan muncul pada tahun-tahun
mendatang: "Saya ingin menjelaskannya pada Anda, tidak ada
cukup air untuk mengairi selurulr daratan yang butuh irigasi,
dan hanya bagian kecil yang bisa diirigasi," sarannya pada ta-
hun 1893. "Kukatakan padamu, Anda sekalian bahwa Anda
sedang menimbun warisan konflik."8
Pada akhir 1890-an, Los Angeles diam-diam telah memilih
penyuplai lokal dan pejabat kota untuk membeli hak penguasa-
an atas tanah dan air di sekitar Lembah Owens.e Pada tahun
1907, dikeluarkan obligasi untuk membiayai pipa air sepanjang
228 mil yang akan mengalihkan aliran bagian timur Sierra
Madre. Kesepakatan mentransfer air dari pertanian unfuk me-
menuhi kebutuhan kota yang dilakukan secara diam-diam ini
meiahirkan konflik antara penduduk Lembah Owens dengan
pemakai air di Los Angeles.r0 Penduduk nonlokal dilengkapi
dengan investasi publik dan swasta serta didukung oleh ke-
kuatan bersenjata. Pada tahun l924,penduduk Lembah Owens

6t
\gATER \YARS

menghancurkan pipa air tersebut untuk mencegah pengalihan


air ke Los Angeles.rr Perang Air telah dimulai.
Setelah terjadi penghancuran pipa lebih dari 12kali, para
pengawal bersenjata ditempatkan untuk menjaga pipa air de-
ngan perintah untuk membunuh .Pada tahun i926, Bendungan
Saint Francis dibangun, namun dijebol tidak lama kemudian,
dan menewaskan 400 orang. Pada masa kekeringan tahun
1929, mulai muncul pemompaan air tanah tapi hal iru dengan
cepat mengeringkan Danau Owen seluas 75 mil persegi. Ke-
langkaan baru telah melahirkan konfl ik baru. Pada tahtn 197 6,
pipa air tersebut kembali dibom.r2
Irigasi di Bagian Barat Amerika Serikat didorong oleh ke-
butuhan untuk menyediakan pangan bagi para penambang
emas. Pada i890, 3,7 }uta hektar tdnah mendapatkan irigasi.
Tapi pada tahun i900, banyak perusataan air mengalami ke-
bangkrutan, dan berbagai lembaga publik memberi dukungan
padapara developer swasta.r3 Proyek-proyek air dilanjutkan de-
ngan pengelolaan di tangan sektor swasta, tapi dibiayai oleh
investasi publik.
Bendungan Hoover di Sungai Colorado secara khusus di-
rancang oleh Biro Reklamasi pada masa Depresi Besar (Great
Depresion) dan selesai pada tahun 1935. Bendungan setinggi
7 26 kak.:.dengan menggunak an 66 jut a ton beton-cukup untuk

membangun jalan raya selebar 16 kaki dari New York hingga


San Fransisco. Penampungnya, DanauMead, bisa menampung
seluruh aliran sungai selama dua tahun.
Bendungan tersebut menandai awal era bendungan besar
dan kemitraan anlara pemerintah dengan korporasi dalam
mengontrol air. Enam perusahaan-Henry Kaiser, Bechtel,
Morrison-Knudson, Utah Construction, MacDonald Kahn, JF
Shea, dan Pacific Bridge-diberi penawaran tender pem-
bangunan bendungan. The Colorado River Compact, yang
membiayai pembangunan bendungan, menyingkirkan komu-
nitas dan pemerintah lokal dari negosiasi dan pengambilan
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air

keputusan. Penduduk asli Amerik a,yangtelah hidup di lernbah


Sungai Colorado selama berabad-abad, benar -benar disingkir-
kan dari keputusan membangun bendungan" Sebagaimana di-
amati oleh sejarawan Donald Worster, "Tak seorang pun
mengajak (penduduk asli Amerika) untuk berpartisipasi dalam
negosiasi. Colorado Compact dan Biro Urusan Indian, yang
seharusnya menjadi malaikat penjagabagi mereka, gagal men-
jaga kepentingan mereka di sana."ra Arizona, yang mengang-
gap bendungan tersebut sebagai pencurian sumber daya alam
milik negara, menolak untuk menyefujui kesepakatan iru.
Sampai saat ini, pihak y4ng paling diuntungkan oleh Ben-
dungan Hoover adalah Califbrnia. Pada kenyataannya, negara
bagian iru merupakan konsumen air terbesar di seluruh dunia.r5
Air dari Bendungan Hoover dialirkan ke California melalui
pipa sepanj ang242 mil dari Sungai Colorado, dan hampir se-
pertiga pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air ben-
dungan tersebut digunakan untuk memompa air ke Califor-
nia. Kendati negara bagian iru hanya menduduki 1,6 persen
dari 243.000 mil persegi lembah Sungai Colorado, namun
California menggunakan seperempat sumber daya airnya.
Banyak di antara konsumsi air ini mengalir ke pertanian-perta-
nian berskala besar.r6
Proyek-proyek raksasa pengalihan air digembar-gembor-
kan akan meningkatkan suplai air. Namun yang sebenarnya
terjadi, proyek-proyek tersebut merampas air dari satu komuni-
tas atau ekosistem untuk dibawa ke komunitas atau ekosistem
lainnya. Bertambahnya pertanian irigasi di Amerika Baratyang
tandus telah menimbulkan kerugian pertanian di wilayah timur
dan selatan negara tersebut. Meskipun perkebunan kapas di
lahan yang diirigasi oleh Biro Reklamasi meningkat 300 persen
di barat, namun perkebunan serupa mengalami penurunan 30
persen di daerah selatan.rT Di bagian utara, pertanian buah
dankacangmenurun 50 persen, sementara di barat meningkat
237 persen; tanah yang disediakan un'tuk pertanian gabah me-
\gATER VARS

nurun 44g.XXlhektar di seluruh Amerika Serikat, tapi mening-


kat dua kali lipat di barat; pertanian padi ditinggalkan di daerah
Lousiana yang basah, sementara lahan pertanian padi justru
diperluas di daerah barat.r8
Konstruksi bendungan di Amerika Serikat sebagian besar
ditangani oleh Korps Insinyur Angkatan Darat. Didirikan pada
tahun 1775, US Army Corps pernah menjadi organisasi insi-
nyur terbesar di dunia. Pada tahun 198 I , divisi proyek-proyek
sipil korps tersebut mempekerjakan 32.000 penduduk sipil dan
300 tentara, yang membangun lebih dari 4.000 proyek sipil,
termasuk 538 bendungan. Saat ini, korps itu mengoperasikan
150 proyek yang rnEnyediakan air untuk industri dan pusat-
pusat perkotaan.
Aktivitas pembendungan yang dilakukan Korps tersebut
meluas sampai ke luar negeri. Pada masa Revolusi Hijau, ben-
dungan-bendungan dipaksakan kepada Dunia Ketiga melalui
persyaratan utang yang sebagian besar dibuat oleh Korps Ang-
katan DaratAS itu. Pada tahun 1965, kendati muncul bencana
kekeringan yang parah, pemerintah Amerika Serikat menolak
mengirim gandum ke India kecuali negara tersebut mengubah
kebijakannya untuk memperkenalkan pertanian yang banyak
memerlukan irigasi (water intensive agriculture).te
Tenru saja, pengerjaan proyek konstruksi bendungan dise-
rahkan pada Korps Angkatan Darat. Persyaratan utang yang
dipaksakan Amerika Serikat dan Bank Dunia membuka pasar
dunia yang lebih luas untuk pembangunan bendungan. Pada
tahun 1966, Presiden Lyndon Johnson, yang telah memaksa
India unruk mengadopsi Revolusi Hijau, meluncurkan program
'Air untuk Perdamaian ," yangmeminta Korps Angkatan Darat
untuk membangun bendungan-bendungan di Dunia Ketiga.
Pada pidato tahun 1966, ia menyatakan:
Kita berpacu dengan bencana. Keburuhan dunia akan
air akan terpenuhi atau justru muncul bencana kela-
paran massal yang tak terelakkan... Jika kita gagal,

64
Kohnisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
saya jamin bahwa tak satu pun kekuatan militer, bah-
kan termasuk kekuatan militerAmerika, bisa menjaga
perdamaian dalam jangka waktu lama.20
(Kampanye) perdamaian dan pangan, yang menjadi alasan
pembenar bagi pembangunan bendungan raksasa, meninggal-
kan warisan kontrol air yang terpusat, kekerasan, kelaparan,
dan kekeringan. Kendati alasan perdamaian dan pangan mun-
cul 30 tahun lalu, ia masih saja digunakan unfuk menjustifikasi
kontrol atas sumber dayaair oleh perusahaan-perusahaan besar
yang telah menggantikan posisi Korps Angkatan Darat.

Kuit India Modern


Punjab secara harfiah berarti daratan dari lima sungai. Ke-
makmuran wilayah tersebut berkaitan erat dengan penggunaan
air yang bersinambungan dari Sungai Indus, dan cabang-
cabangnya, Jhelum, Chenab, Ravi, Beas, dan Sutlej. Sebelum
munculnya Revolusi Hijau, irigasi di Punjab telah berusia ber-
abad-abad.
Pada masa kekuasaan Yunani kuno, terdapat pertanian
yang sangat maju di India, dan'j,ika dirunut jauh ke belakang
pada abad kedelapan Masehi, penakluk dari Arab telah membe-
dakan tanah yang irigasi dengan yang tak teririgasi demi rujuan
penarikan pajak.2' Pembangunan kanal-kanal dan saluran air
mengirigasi jutaan hektar tanah. Manfaat terbesar dari kanal-
kanal ini adalah tidak terjadinya pengurasan air (waterlogging).
Kanal-kanal tersebut mengalir selama empat sampai lima bulan
selama musim hujan dan pada sisa bulan berikutnya kanal ter-
sebut mengering dan berfungsi sebagai saluran drainase.
Bendungan Bhakra didirikan pada tahun 1908 dengan re-
servoir (tempat penyimpanan-peny.) setinggi 395 kaki. Pada
tahun 1927 tingginya diubah menjadi 1.600 kaki. Setelah ke-
merdekaan pada tahun l94T,Bendungan Bhakra memiliki sig-
nifikansi yang baru; sebagian besar tanah irigasi di lembah
Sungai Indus telah berada di bawah kontrol Pakistan, sehingga

65
\flATER VARS

India memerlukan sumber daya irigasi baru untuk Punjab. Ben-


dungan tersebut selesai pada tahun 1963.
Perdana Menteri Jawaharlal Nehru menjuluki Bendungan
Bhakra tersebut sebagai "Kuil India Modern" dan mengguna-
kannya untuk mengalihkan kontrol atas air, dari wilayah dan
r,cgarabagian kepada pemerintah pusat. Dalam suratnya yang
dirujukan kepada Menteri Pekerjaan, Pertambangan, dan Ener-
gipada tahun 1948, Nehru mengajukan pendapat tentang per-
lunya peningkatan keterlibatan pemerintah pusat:
Skema Bhakra adalah skema besar dan penting, bah-
kan lebih penting dari yang lainnya. Sejauh ini, ia dike-
lola secara sporadis, dan apa yang mengejutkan saya
adaiah bahwa Pemerintah Pusat tidak terlalu banyak
turut campur dalam hal ini kendati kita yang menye-
diakan seluruh pembiayaannya. Ini semua sungguh
tidak memuaskan, dan saya kira kita harus memperje-
las bahwa kita tidak bisa membiayai skema itu, kecuali
kita mempunyai suara yang efektif di dalamnya.
Pemerintah Punjab Timur harus menanggung beban
yang berat dan pada dasarnya mereka tidak dapat ber-
fungsi seefektif Pemerintah'Pusat.22
Sistem kanal Punjab yang kuno dikelola secara regional
oleh negara bagian. Unit khusus dari Bagian Irigasi Departe-
men Pekerjaan Pubiik yang dikenal dengan nama Lingkaran
Derajot didirikan pada abad ke-19 untuk memelihara kanal-
kanal. Setelah pembukaan sistem Bhakra, kontrol air dipusat-
kan dan Dewan Manajemen Bhakra Beas didirikan.23 Pemusat-
an sistem manajemen membuat lembah Sungai Indus lebih
rentan terhadap banjir dan mengakibatkan kelangkaan air. Kon-
fl ik a ir antar a ne gar a - ne gar a b agian yan g b erdekatan d a n antar a
negara bagian dengan pemerintah pusat terus berlanjut.
Nehru, yang telah menaikkan status bendungan menjadi
kuil, akhirnya mengakui bahwa ia telah menjadi korban dari
"penyakit gigantisme." Dalam instrospeksinya, ia meragukan
bahwa pemerintah mesti memprakarsai proyek bendungan be-
66
Ko lo n is as i Sunga i : B endungan dan Perang M emp ere b u t h a n'A i r

sar seperti Bhakra, karena ongkosnya yang tinggi, kebutuhan


yangbesar akan suntikan dana asing, dan durasinyayangamat
panjang. Pada tahun 1978, Menteri Irigasi, KI Rao membuat
pengamatan yang tajam tentang ketidakadilan yang inheren
dalam proyek-proyek bendungan besar-bahwa mereka yang
menanggung beban tidak mendapat keuntungan:
Ketika Bendungan Bhakra dibangun, penduduk
Bhakra yang tinggal di tepi Sungai Sutlej terendam
air dan mereka lantas membangun rumah di bukit-
bukit terdekat. Proyek tersebut menimbulkan penderi-
taanparapenduduk desa, tapi tak seorangpun mende-
ngarkan wakil-wakil mereka. Ini terjadi bertahun-
tahun lampau, pada salah satu kunjungan saya dilo-
kasi bendungan, saya menemukan bahwa desa baru
Bhakra tidak meminum air maupun menikmati listrik
darinya, meski'pqn dikelilingi oleh lampu-lampu te-
rang benderang luar biasa. Ini sungguh tidak adil , dan
saya meminta Dewan Manajemen Bhakra untuk me-
nyediakan baik air maupun tenaga listrik ke desa. Tapi
ditolak. Dewan Manajemen berpikiran bahwa hal itu
bukanlah ongkos yang pantas dibayar oleh proyek
tersebut. Sungguh suatu pendekatan yang absurd.2a
Pada bulan Mei 1984, kanal utama Bhakra dekat Ropar
dirusak. Negara Bagian Haryana menderita kerugian
41.614.648 dollar dan memandang perusakan tersebut sebagai
aksi sabotase. Gubernur meminta pemerintah pusat untuk me-
lindungi seluruh kanal di wilayah Punjab. Kerusakan ini mem-
bawa krisis airyangserius di negarabagian tersebut. Perusakan
kanal utama Bhakra, penopang bagi Distrik Haryana Sirsa,
Jind, dan Fatebahad, memaksa pemerintah untuk mensuplai
air minum secara darurat melalui tangker-tangker.2s
Pada tahun 1986, Perdana Menteri Rajiv Ghandi mela-
porkan:
Kondisi yang ada hari ini adalah bahwa sejak tahun
1951, telah diprakarasi 246proyek irigasi besar. Hanya

67
\(ATER \rARS

66 yangtelah selesai; sebanyak 181 masih dalam tahap


pembangunan. Barangkali, kita bisa mengatakan bah-
wa masyarakat hampir tidak mendapatkan keunrung-
an dari proyek-proyek ini. Selama l6 tahun, kita telah
membuang-buang uang. Rakyat tidak mendapat apa-
apa sebagai balasannya, tak ada irigasi, tak ada air,
tak ada peningkatan produksi, dan tak ada bantuan
pada kehidupan mereka sehari-hari.26
Pada bulan September 1988, banjir menggenangi Punjab,
dan 65 persen danlZ ribu desa ditinggalkan para penduduknya.
Negara bagian tersebut menderita kerugian sekitar Rs 1.000
krore dan 80 persen dari lahan siap panen mengalami kehancur-
an. Hampir 3,4 juta orang di 10 distrik negara bagian merasakan
dampaknya, dan l.500 orang dilaporkan tewas.27
Para ahli di Universitas Pertanian Punjab meriyatakan bah-
wa kematian dan banjir tersebut "adalah karena ulah manusia
dengan kesalahan terbesar ada pada BBMB, (Bhakra Beas
Management Board)."28 Para pejabatBBMB telah mengisi Ben-
dungan Bhakra hingga naik sampai 1.687 ,47 kaki, yang berarti
2,5 kaki di atas kapasitas maksimum, yang dilakukan unruk
menyambut kunjungan perdana menteri pada hari peringatan
25 tahun Bhakra.2e Bendungan itu mengeluarkan 380.000 meter
kubik air per detik ke Sungai Rutlej. Saat itu, Sungai Rutlej
sendiri sudah menerima 200.000 meter kubik tiap detik mele-
bihi kapasitasnya yang sebanyak 300.000 meter kubik tiap detik.
Pengeluaran airjuga tidak diiringi dengan peringatan dari Ben-
dungan Pong. Para pakar dari Universitas Pertanian Punjab
menyatakan:
Banjir di area ini tidak semuanya berkaitan dengan
hujan, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya. Tapi
berkaitan dengan manajemen air oleh BBMB yang mi-
rip dengan tindakan kejahatan, yang mengeluarkan
air secara membabi-buta tanpa peringatan apa pun pa-
da ribuan orang yang hidup berdekatan dengan tepian
kedua sungai.30
68
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air

Pada bulan November 1988, kerua BBMB ditembak mati


di luar tempat tinggalnya. Banjir telah memperparah konflik
antara Punjab dan pemerintah pusat sejak BBMB berada di
bawah kontrol pemerintah pusat. Pada tahun 1986, 598 orang
terbunuh dalam konflik kekerasan di Punjab; pada tahun 1987,
1.544 orang tewas, dan sampai dengan tahun 1988 angka
kematian telah mencapai 3.000.3'

Bendungan-bendungan Besar dan Konftik Air


Dalam lima dekade terakhir, kapasitas untuk mengalihkan
sungai dari jalur aslinya meningkat secara dramatis dengan
pengadopsian teknologi dari Amerika Serikat. Biro reklamasi
dan Korps Insinyur Angkatan Darat Amerika Serikat saling
bersaing dan menciptakan budaya baru dalam konstruksi rak-
sasa yang dibiayai oleh dana publik. Marc Reisner, penulis buku
Cadillac Desert: The American West and lts Disappearing lilater,
menyatakan bahwa, 'Apa yang dulu dimulai sebagai program
darurat unfuk mengembalikan kinerja negara, untuk memulih-
kan harga dirinya, untuk memberikan tempat berteduh bagi
para pengungsi Dust Bowl, sekardng telah berkembang menjadi
penghancuran alam, monster pemakan uang yang tidak dapat
dihentikan oleh para pemimpin kita."32 Kelompok-kelompok
kepentingan, yangmemiliki posisi bertentangan dengan pendu-
duk asli dan ahli ekologi, bertebaran di mana-mana. Ketika
euforia teknologi konstruksi bendungan berkembang di India,
berkembang pula kerusakan ekologis dan konflik sosial yang
ditimbulkan olehnya. Konflik-konflik tersebut kian membesar
karena India menganut tradisi ripaia, dengan irigasi pertanian
dan pemukiman yang berlokasi di sepanjang sungai. Wilayah
India dilukiskan oleh hubungannya dengan sungai-sung ai atau
ab. Doab adalah "tanah di antara Sungai Gangga dan Yamuna,"
dan Punjab adalah"daratan dari lima sungai."
Sistem pengelolaan air, baik air permukaan maupun air di
bawah tanah, yang berlaku di wilayah Lembah Krisna yang

69
\TATER \TARS

kering dan semikering telah berkembang menjadi salah satu


proyek air yang paling canggih di dunia. Pengamatan satelit
atas lembah sungai tersebut menunjukkan jaringan tangki-
tangki yang dibangun oleh penduduk lokal dalam j anglawakru
yang panjang. Tangki-tangki ini memungkinkan penggunaan
air permukaan untuk mengairi sekitar 500 hektar tanah, dan
pada saat yang sama mengisi kembali air tanah. Mereka juga
mencegah mudahnya pengeringan air, dan hal itu berarti kon-
servasi terhadapnya.
Dalam jangka wakru yang lama, sistem konservasi air yang
terdesentralisasi ini mampu memenuhi kebutuhan air minum
dan irigasi dari komunitas setempat" Tidak ada transfer air jarak
jauh dalam jumlah besar, dan pola t/nam lokal muncul berse-
suaian dengan keberadaan air lokal.
Keburuhan Kerajaan Vijayanagar menciptakan intervensi
besar pertama terhadap aliran air yang alami. Semasa kekuasa-
an Raja Krishnadevarayapada abad ke-16, dilakukan berbagai
upaya untuk mengalihkan air Tungabhadra. Para penguasa
Vijayanagar, yangmemahami arti penting tangki-tangki dalam
produksi pangan dan persediaan air minum, melakukan pro-
gram sistematis dalam pembangunan tangki.33 Tangki Daroji
dan Vyasayaraya Samudram di Distrik Cuddapah adalah hasil
dari program ini. Kendati dalam pengertian tertentu sistem iri-
gasi Vijayanagar jugamengalihkan aliran sungai, namun sistem
pengalihan tersebut tidak pernah menyebabkan pengurasan air
(wnterloging) karena mereka berfungsi sebagai "sungai berpu-
tar" yangmengalihkan air dari sungai, tapi membawanya kem-
bali melalui saluran drainase. Sebaliknya, bendungan-bendung-
anbesaryang dibangun di sungai yang sama segera mengakibat-
kan pengurasan air.3a

Bendungan dan Penggusuran: Kasus India


Proyek lembah sungai biasanya dianggap sebagai solusi
bagi keburuhan air dalam pertanian, pengontrol banjir, dan

70
Kohnisasi Sungai: Bendangan dan Perang Memperebuthan Air

mengurangi kekeringan. Dalam tiga dekade terakhir,India te-


lah mendirikan sebanyak 1 .554 bendungan besar. Antara tahun
195i dan 1980, pemerintah menghabiskan 1,5 miliar dollar
unruk bendungan irigasi besar maupun sedang. Kendati demiki-
an, laba dari investasi yangbesar ini jauh lebih rendah daripada
perkiraan sebelumnya. Tanah pertanian irigasi yang diperkira-
kan akan menuai panen minimal lima ton gabah tiap hektarnya,
ternyata hasil panennya baru senilai 1,27 tontiap hektar.3s Seka-
rang ini, kerugian yang diderita tiap tahun karena rendahnya
ketersediaan air yang jauh di bawah perkiraan sebelumnya,
parahnya penimbunan lumpur, kapasitas penyimpanan yang
terus menurun, dan terkurasnya air bernilai sekitar 89 juta
dollar.36
Proyek Kabini di Karnataka adalah ilustrasi paling baik
tentang bagaimana proyek konstruksi air dapat dengan sendiri-
nya mengganggu siklus hidrologis dan merusak sumber daya
air di lembah sungai. Ketika bendungan menggenangi 6.000
hektar tanah, perelokasian penduduk yahg digusur membufuh-
kan pembabatan 30 ribu hektar hutan alam.37 Curah hujan lokal
turun dari 60 inci menjadi 45 ingi, dan tingginya penimbunan
lumpur secara drastis mengurangi ketahanan bendungan. Da-
lam dua tahun, pengurasan air dan tingginya kadar garam (sali-
nitas) menghancurkan sebagian besar perkebunan kelapa dan
persawahan di sekitarnya.38
Pembendungan dua sungai paling sakral di India, Gangga
dan Narmada, telah memicu protes keras dariperempuan, peta-
ni, dan suku-suku yang merasakan ancaman terhadap sistem
peny angga kehidupan dan tempat-tempat suci mereka. Masya-
rakat Lembah Narmada tidak semata-mata menentang penggu-
suran karena proyekpembangunan Bendungan Narmada Sagar
dan Sardar Sarovar; mereka juga menyerukan perang terhadap
perusakan seluruh peradaban. Sebagaimana dinyatakan novelis
internasional Arundhati Roy:
(Pembangunan) bendungan-bendungan besar digem-

71
\flATER VARS

bar-gemborkan untuk'Pembangunan' Nasional seperti


halnya Bom Nuklir demi pertahanan militer. Kedua-
nya adalah senjata pemusnah massal. Keduanya
adalah senjata pemerintah untuk mengontrol rakyat-
nya sendiri. Ke.luanya adalah emblem abad dua puluh
yang menandai suaru masa ketika akal umat manusia
telah melampaui insting survival-nya. Keduanya ada-
lah pertanda kejahatan peradaban yang menyerang
dirinya sendiri. Mereka mewakili keterputusan hu-
bungan, bukan hanya hubungan-pengertian- antar a
umat manusia dengan planet tempat iatingal. Kedua-
nya mengacaukan kecerdasan yang menghubungkan
telur dengan ayam, susu dengan sapi, pangan dengan
hutan, air dengan sungai, udara dengan kehidupan,
dan bumi dengan keberadaan umat manusia.3e
Dalam dua dekade terakhir, banyak laki-laki dan perempu-
an mendedikasikan kehidupan mereka untuk memprotes pem-
bendungan Lembah Narmada dan Gangga. Sejak dasawarsa
1980-an, dua orang laki-laki renta telad ikut serta dalam
satyagraha (antikekerasan ala ghandi)ao di tepi kedua sungai itu.
Sunderlal Bahuguna telah tinggal di sebuah pondok kecil di
lokasi Bendungan Tehridi Ganggaunfuk memblokade peneng-
gelaman Tehri dan menghentikan pembangunan bendungan
karena rentan terhadap gempa bumi. Baba Amte,yangmenen-
tang pembangunan bendungan di Maharashtra, telah tinggal
di tepi Sungai Narmada selama bertahun-tahun. Pada tahun
1984, Amte menulis surat pada Perdana Menteri, didalam su-
ratnya tersebut ia menyebut proyek bendungan sebagai geno-
cide.at Kendati harus terus berada di tempat tidur karena penya-
kit tulang punggungnya,iatetap tinggal di lembah dan menya-
takan akan terus menemani sungai. Medha Patkar, pemimpin
aktivis Narmada Bachao Andolan, dan Arundhati Roy juga
mendedikasikan dirinya pada perlawanan terhadap Proyek
Bendungan Narmada-proyek air terbesar di dunia.
Proyek Narmada terdiri dari 30 bendungan besar, 135 ben-

72
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air

dungan sedang, dan 3.000 bendungan kecil di Sungai Narmada


dan cabang-cabangnya. Proyek ini diperkirakan akan menggu-
sur satu juta orang, menenggelamkan 350.000 hektar hutan,
menutup 200.000 hektar tanah subur, dan menelan biaya sebe-
sar 52,2 miliar dollar dalam dua puluh lima tahun ke depan.a2
Bendungan Sardar Sarovar, yang tengah dalam tahap pem-
bangunan, menghadapi penentangan massal dari berbagai ke-
lompok lingkungan dan hak asasi manusia dan juga suku-suku
yang diperkirakan akan digusur ke tempat lain. Bendungan
tersebut mengancam masyarakat di 234 desa.a3 Proyek kons-
truksi yang masuk dalam daftar antrianberikutnya adalah Pro-
yek Sagar Narmada, yang akan menenggelamkan 9l.348 hek-
tar tanah dan memindahkan orang-oran g dari 254 desa.4
Protes Lembah Narmada, yang dulu hanya merupakan
perjuangan untuk mendapatkan pemukimanyang layak bagi
masyarakat yang tergusur, dengan cepat berubah menjadi kon-
troversi besar dalam persoalan lingkungani Kontroversi iru tidak
hanya mempertanyakan metode kompellsasi bagi penduduk
yang tergusur, tetapi jug a pada logika bendungan raksasa secara
keseluruhan. Gerakan ini mendapatkan inspirasi dari perjuang-
an sebelumnya yang berhasil membuahkan pencabutan dua
rencana pembangunan bendungan besar-Proyek Lembah Si-
lent dan Bendungan Bodhghat. Koalisi yang luas antara
komunitas lokal, pecinta lingkungan, dan ilmuwan itu bekerja
bersama pada tahun 1980-an unruk menghentikan proyek ben-
dungan tersebut. Sementara konflik bendungan terus mening-
kat, mereka tidak hanya akan mengangkat berbagai persoalan
'atas'yang ditimbulkan oleh penenggelaman, mereka juga akan
memunculkan pertanyaan tentang persoalan'bawah' yang di-
akibatkan oleh penggunaan air dan penyalahgunaan irigasi
yang berlebihan.
Pembangunan Bendungan Ukai di tepi Sungai Tapi di
Gujarat menggusur 52.000 orang.as Para petani yang telah me-
nempati tanah pertanian yang subur dipaksa pindah ke daerah

73
\TATER \rARS

bekas hutan. Sebelum pindah dan tinggal di lokasi yang baru,


pemerintah berjanji untuk meratakan tanah, membersihkan
akar-akar pohon, menggali sumur-sumur dengan cuma-cuma,
dan memasang aliran listrik.
Ketika para petani tiba, mereka menemui kenyataan bahwa
hampir semua janji-janji tersebut tidak dipenuhi. Tanah dirata-
kan dengan bantuan dari pemerintah, tapi para petani harus
bersusah payah membersihkan akar-akar pohon sendiri. Terle-
bih lagi, pembabatan hutan dan pemindahan akar-akar pohon
yang masih tersisa mengakibatkan erosi tanah dan tidak me-
mungkinkan dilakukannya pertanian. Pemerintah mengingkari
pembuatan sumur, dengan mengatakan bahwa penggalian su-
mur hanya untuk mereka yang telah memiliki sumur di desanya
dulu. Padahal, hampir semua desa lama terletak,di pinggir su-
ngai, sehingga hanya sedikit petani yang perlu menggali sumur.
Dengan air yangtidak mencukupi, jumlah makanan yang sedi-
kit, dan hampir takadapekerjaan, para per4ukim segera beralih
profesi menjadi buruh migran di ladang tdUu Oi sekitarnya.
Bendungan Pong di Himachal Pradesh Himalaya mengusir
16.000 keluarga. Sehingga pemerintah berusaha merehabilitasi
separuh di antaranya ke Gurun Rajastan yang jauh, dan tiap
keluarga diberi 16 hektar tanah-sejauh ini merupakan kom-
pensasi terbesar di negara tersebut. Meskipun demikian, ke-
luarga-keluarga tersebut tidak mampu menyesuaikan diri de-
ngan iklim, air, orang-orang, danbahasa baru, kebanyakan dari
mereka menjual tanah mereka dan kembali ke tempat asalnya.
Bendungan Bhakra bertanggungjawab atas pengusiran
1.180 keluarga Bilaspur di Himalaya Pradesh.a6 Keluarga-kelu-
arga, yang dijanjikan tanah di sekitar Haryana 25 tahun lalu,
belum mendapat kompensasi secara penuh; hanya 730 keluarga
(33 persen) yang telah direhabilitasi. Apalagi tanah-tanah yang
secara aktual mereka terima dihargai pada tingkathargayang
berlaku antara tahun 1952 dan 1957 (sementara tanah yang
direbut dari tangan mereka antara tahun 1942 dan 1947 dihi-

74
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebutkan Air

tungberada dalam hargayangberlaku saat itu). Hai ini membu-


at masing-masing keluarga hanya menerima kompensasi seluas
safu sampai lima hektar. Seperti halnya masyarakat yang tergu-
sur oleh Bendungan Pong, mereka juga meninggalkan ling-
kungan baru yang keras tersebut dan kembali ke Himachal
Pradesh.aT
Konflik-konflik bendungan di masa lalu berkisar pada per-
soalan penggusuran. Saat ini, kepentingan ekologis untuk me-
lindungi alam telah menjadi dimensi baru dalam perjuangan
orang-oran g yangtergusur. Mereka sekarang berjuang untuk
mempertahankan hidup mereka sendiri dan juga demi keber-
langsungan hidup hutan, sungai, dan tanah. Di India Timur,
suku-suku yang mendi ami l2l desa, yang menghadapi ancarn-
an penggusuran oleh Proyek Koel-Karo di Bihar, sukses meng-
hentikan pembangunan proyek tersebut.as Jika sija proyek ter-
sebut dapat dirampungkan, bendungan itu akan mengambil
air dari Sungai Koel di Basia dan mengalirkannya ke bendung-
an lainnya dekat Desa Lohajamir di blokTopra, Distrik Ranchi,
dan ke Sungai Karo. Bendungan itu juga akan menenggelam-
kan lebih dari 50.000 hektar tanah termasuk 25'000 hektar hu-
tan yang berada di bawah kontrol hukum adat.
Di India pascapenjajahan, sebagian besar bendungan dida-
nai oleh Bank Dunia. Secara personal, saya terlibat dalam meni-
lai pengaruh bendunganyangdibiayai Bank Dunia di Sungai
Krishna, Kallada, Suvernarekha, danNarmada. Dalam semua
kasus tersebut, biaya ekologis dan sosial jauh melebihi keun-
tungan yang diperoleh. Umumnya, keuntungan tersebut terlalu
dilebih-lebihkan unruk mengakomodasi logika pengembalian
investasi Bank Dunia.
Bendungan Sri Sailam di Sungai Krishna merupakan salah
satu di antata ratusan bendungan yang dibiayai Bank Dunia.
Pada musim panas 1981, dengan banruan polisi dan buldoser,
pemerintah menggusur penduduk lokal dari area sekitar sungai.
Pengalaman di Sri Sailam menggamb-arkan biaya tersembunyi

75
\rATER \rARS

dari pembangunan berbagai bendungan besar di India. Semua


proyek pembangunan air meninggalkan orang-orang tergusur
yang dihancurkan kehidupannya.
Biaya seharusnya jangan pernah dinilai dalam pengertian
yang murni komersial. Bendungan Suvernarekha dibangun
dengan utang 127 juta dollar dari Bank Dunia, terutama ber-
fungsi untuk menyediakan airbagi industri di Jamshedpur, kota
penghasil besi yang sedang mengalami perluasan.ae Bendungan
iru telah menggusur S0.b00 orang-orang setempat. Pada tahun
t982, Ganga Ram Kalundia, pemimpin gerakan antibendung-
an masyarakat setempat, ditembak mati oleh polisi. Meski di-
tinggalkan pemimpinnya, namun pengikut Kalundia terus me-
lanjutkan perjuangan:
Hubungan kami dengan paraleluhurkami adalah da-
sarmasyarakat kami dan dasarreproduksi dari masya-
rakat kami. Anak-anak kami beranjak dewasa dengan
bermain-main di sekitarbebatuan yang menandai tem-
pat makam leluhur kami. . .tanpa berhubungan dengan
leluhur kami, kehidupan kami kehilangan artinya.
Mereka bicara tentang kompensasi. Bagaimana mere-
kabisa mengganti kehilangan arti hidupkami jika me-
reka mengubur batu-batu makam ini di bawah ben-
dungan? Mereka bicara tentang rehabilitasi. Dapatkah
mereka merehabilitasi tempat suci yang mereka
rusak?so

Gerakan masyarakat yang masif dilakukan untuk memak-


sa Bank Dunia keluar dari Bendungan Lembah Narmada. Tapi
Bank Dunia melepaskan satu proyek hanya untuk menguatkan
cengkeramannya pada sumber daya air India melalui syarat-
syarat utang yang kian bertumpuk. Bank Dunia memaksakan
kebijakan privatisasi air dengan mengganti kontrol pemerintah
menjadi kontrol oleh korporasi. Pemusatan kekuasaan terhadap
sumber daya air melalui proyek-proyek pembangunan memper-
mudah perpindahan kontrol ini. Dengan qremangkas (akses)
komunitas, Bank Dunia dan pemerintah penputang menanda-
76
Kohnisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air

tangani kesepakatan buta dengan korporasi-korporasi untuk


memiliki, mengontrol, mendistribusikan, dan menjual sumber
daya air kita yang terbatas.

Gambaran Gtobat tentang Penggusuran


Sementara bendungan-bendungan besar di India telah
menggusur antara 16 juta sampai 38 juta orang, di Cina, 10
juta orang telah digusur hanya karena Bendungan Tiga Ngarai
di Lembah Sungai Yangtze. Komisi Dunia tentangbendungan
memperkirakan bahwa di seluruh dunia, 40 sampai 80 juta
orang telah digusur oleh proyek bendungan.sr Komisi ini me-
nyimpulkan bahwa dalam pengertian sosial dan lingkungan,
orang-orang tergusur, komunitas yang berdekatan dengan su-
ngai, para pembayar pajak, dan lingkungan alam acapkali
"harus membayar hargayang terlampau tinggi, dantak jarang
merupakan harga yang seharusnya tidak perlu dibayar, untuk
menjamin keunfungan-keunrungan tersebut."
Di seluruh dunia, sekitar 2 triliun dollar telah dinvestasikan
di lebih dari 45.000 bendungan besar. Antara 1970 dan 1975,
periode puncak dari pembangunin bendungan, hampir 5.000
bendungan besar dibangun di seluruh dunia. Lima negara pem-
bangun bendungan terbesar 'menguasai' 80 persen semua ben-
dungan-bendungan bes ar, dan Cina dengan22 nbubendungan
'menguasai' 50 persennya.sz Amerika Serikat memiliki 6.390
bendungan besar, diikuti oleh India dengan 4.000 bendungan,
Jepang dengan 12.000 bendungan dan Spanyol dengan 1.000
bendungan. Sementara pembangunan bendungan melambat
di Amerika Serikat dan Eropa, India tengah membangun ben-
dungan dalam jumlah palingbanyak di seluruh dunia dan ter-
hitung 'menguasai' 40 persen dari semua proyek bendungan
yang ada. Tidak mengejutkan bahwa pertempuran paling sengit
mengenai pembangunan bendungan terjadi di India.
Penggusuran merupakan aspek intrinsik dari perang yang
dilahirkan oleh proyek air raksasa. Orang-orang dengan tegas

77
\gATER !(ARS

menolak unfuk dipaksa pindah dari rumah mereka dan kehi-


langan kehidupan mereka. Sayangnya, gerakan antibendungan
di Dunia Ketiga menghadapi kekerasan negara yangberkolabo-
rasi dengan korporasi global. Komisi Dunia tentang Bendungan
melaporkan bahwa semasa pembangunan Bendungan Kariba
di Afrika, perlawanan orang-orang Tonga dihadapkan dengan
represi negara yang kemudian mengakibatkan delapan orang
terbunuh dan 30luka-luka.s3 Laporan tersebut juga mencatat
bahwa pada bulan Apiil 1980, polisi di Nigeria menembaki
orang-oran g y ang memprotes Bendungan Bakolori, dan pada
tahun 1985, 376 perempuan dan anak-anak di Guatemala
terbunuh untuk melapangkan jalan bagi pembangunan Ben-
dungan Chixoy.
Pada tahun 1991,16.350 keluarga-keluarga suku yang ter-
ancam oleh Bendungan Koel-Karo di India sukses menghen-
tikan pembangunan bendungan melalui gerakan mereka, Koel
Karo Jan Sangathan. Bendungan tersebut akan menggusur
penduduk dari 256 desa dan menenggelamkan I52 makam
leluhur mereka yang sakral. Pemerintah saat ini telah terpaksa
menggunakan kekerasan unfukmengakhiri perlawanan masya-
rakat, yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Pada bulan
Februari 2001 , saat demonstrasi menentang penyerangan terha-
dap salah satu anggota Koel Karo Jan Sangathan, polisi mele-
paskan tembakan ke arah para pemrotes. Akibatnya, enam
orang, termasuk tiga anak, tewas di tempat kejadian dan 50
orang lainnya terluka.sa

Pengalihan Aliran Sungai dan Perang Air


Bendungan-bendungan besar dibangun untuk mengalih-
kan air dari jalur drainase sungai yang alamiah. Pengalihan
aliran air juga mengubah pola distribusi di lembah sungai, ter-
utama jika menyangkut ffansfer antarlembah sungai. Perubah-
an dalam alokasi air lebih sering menciptakan konflik antar
negara bagian, yang secara cepat berkembang menjadi pertikai-

78
Kolonisasi Sungai: Bendangan dan Pemng Mempercbatkan Air
an antara pemerintah pusat dengan negara bagian.
Semua sungai di India telah menjadi tempat utama terjadi-
nya konflik air yang tak bisa didamaikan. Sungai Surlej, Ya-
muna, Gangga, Narmada, Mahanadi, Krishna, dan Kaveri
telah menjadi inti kasus hukum yang sengit di antara negara
bagian yang bersilang pendapat dalam kepemilikan dan distri-
busi airnya. Bahkan peristiwa semacam penculikan bintang film
India terkenal Rajkumar di Karnataka oleh sangbandit hutan,
Veerappan, pada tahun 2000 terkait dengan konflik atas air
Sungai Kaveri antara Karnartaka dan Tamil Nadu. Salah satu
luntutan Veerappan adalah jatah air Sungai Kaveri yang lebih
banyak untuk Tamil Nadu.ss
Sungai Kaveri merupakan salah saru sungai yang menim-
bulkan pertikaian sengit antarnegarabagran. Sungai Kaveri te-
lah digunakan sel ama b er ab ad-ab ad dan stnrktur kan al raksas a
yang terkenal (berusia 2000 tahun) di Sungai Kaveri dipercaya
sebagai sistem manajemen aliran air tertua di anak Benua In-
dia. Ketika Inggris memperkenalkan sistem rekayasa mereka
di Thanjavur di Lembah Sungai Kaveri pada tahun l892,mere-
ka tidak dapat mengatasi perso4Jan penimbunan lumpur (s/-
tation) danbanjir, hinggapada akhirnya kembali berpaling pada
sistem kanal kuno.
Sejak kemerdekaan India, Sungai Kaveri menjadi sungai
yang paling diperebutkan oleh Negara Bagian Tamil Nadu dan
Karnataka. Perang air di antara kedua negarabagian ini telah
menyebabkan pertumpahan darah dan jatuhnya pemerintah-
an.56 Kendati terjadi banyak konflik yangbelakangan ini dipicu
oleh keputusan Pengadilan Perselisihan Soal Air Kaveri (Kaveri
Water Disputes Tribunal) yang mengurangi suplai air Kaveri
untuk Tamil Nadu, namun perselisihan ini dapat dilacak hingga
pada perjanjian antara Negara Bagian Madras (sekarang Tamil
Nadu), yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris, de-
ngan Negara Bagian Mysore, yang berada di bawah pemerin-
tahan kolonial secara tidak langsung.Pada tahun 1892, Inggr:is

79
\TATER \yARS

memberi Madras-negara riparia yang lebih rendah-kekuasa-


an veto atas semua proyek irigasi yang dilakukan Negara Bagi-
an Mysore-negara riparia yang lebih tinggi. Padatahvn 1924,
Madras dan Mysore sepakat unfuk membangun Bendungan
Krishnaraj Sagar dan menyalurkan irigasi untuk 100.000 hektar
lahan tambahan.
Pada tahun 1974, kesepakatan perluasan irigasi antara
Madras dan Mysore, yang kemudian berubah nama menjadi
Tamil Nadu dan Karnhtaka pascakemerdekaan India, habis
masa berlakunya dan konflik atas pembagian air Kaveri kembali
muncul. Pada tahun 1983, pertikaian ini masuk ke mahkamah
agung ketika Masyarakat Petani Tamil Nadu menuntut pemba-
gian yang lebih besar atas air Sungai Kaveri.s7 Pengadilan me-
minta pemerintah pusat untuk membentuk Pengadilan Perseli-
sihan Soal Air Kaveri pada tahun 1990.
Bagaimanapun, tindakan sementaru yangmemerintahkan
Karnataka untuk mengeluarkan air tiap minggu, susah unfuk
dilakukan. Ketika pengadilan mengeluarkan perintah ini,
Karnataka memberlakukan peraturan untuk menghambat
pelaksanaannya. Presiden India mesti campur tangan dan
membawa kasus ini kembali pada Mahkamah Agung pada
tahun 1991. Mahkamah menganggap peraturan Karnataka
melampaui wewenang legislatif neg arabagSandan mendukung
keputusan pengadilan. Keputusan mahkamah memicu keru-
suhan di ibu kota Karnataka,Bangalore. Orang-orang Tamil
diserang dan diusir dari lahan pertaniannya, dan rumah-rumah-
nya dirampas dan dibakar. Kekerasan menyebar ke Tamil
Nadu, dan kali ini orang-orang Karnataka yang diserang. Keru-
suhan air pada tahun 1991 ini memicu pengusiran terhadap
100.000 orang.ss
Di Amerika, konflik antaraAmerika Serikat dengan Mek-
siko mengenai air Sungai Colorado telah meningkat pada
tahun-tahun terakhir ini. Pada tahun 1944, kesepakatan dua
ruegara mengalokasikan air Sungai Coloradg sebanyak 1,5 acre

80
Kolonisasi Syngai: Bendungan dan Ptmng Memperebutkan Air

kaki pada Meksiko. Pada tahun 1961, Meksiko memprotes bah-


wa air yang mengalir dari Amerika Serikat tersalinasi oleh ben-
dungan-bendungan di Glen Canyon, Danau Mojave, dan
Danau Mavasu dan juga Bendungan Hoover.se Pada tahun
1974, Amerika Serikat membangun proyek desalinasi air Su-
ngai Colorado sebelum airnya masuk ke wilayah Meksiko.
Biaya total untuk proyek ini adalah 1 miliar dollar. Daribiaya
air irigasi sebesar 350 dollar per kaki-acre di Amerika Serikat,
300 dollar per kaki acre di antaranya habis hanya untuk
desalinasi.@

Jihad Air
Konflik akibat proyekbendungan raksasa tidak hanya meli
b atkan negara-neg ar a b agian-konfl ik itu j uga, menimbulkan
perang antarbangsa. Sungai Tigris dan Euphrat, sungai utama
yang menghidupi pertanian selama ribuan tahun di Turki,
Syna, dan Irak, telah menciptakan berbagai pertikaian di antara
ketiga negara tersebut. Kedua sungai itu berhulu di Anatolia
Timur, Turki, dan negara tersebut menggenggam kedaulatan
penuh atas air di wilayah tersebut. Posisi yang diambil Turki
adalah "air sungai ini adalah milik kami sebagaimana minyak
Irak adalah milik rakyat Irak."6r Di sisi lain, untuk meneguhkan
hak-hak historisnya, Irak membangkitkan doktrin "pengguna
awal," yang mendasarkan hak-hak airnya pada logika koboi
"siapa cepat, pasti dapat" dengan melacak pemanfaatan air
kedua sungai tersebut hingga pada masyarakat Mesopotamia
6.000 tahun silam.62 Di tahun-tahun belakangan ini, konflik
yang muncul telah dipicu oleh peningkatan permintaan air un-
ruk proyek industrialisasi. Turki membuat Proyek Hidrolik Ne-
garapada tahun 1953 unruk membangun bendungan-bendung-
an besar dan proyek pembangkit listrik tenaga air (hidro-
elekrrik).63
Bendungan Atarturk berada dalam pusat Proyek Anatolia
Tenggara (GAP).g Bendungan yang selesai dibangun padata-

81
\7ATER \flARS

hun 1990 iru mengalirkan air melalui saluran sepanjang 26


kilometer ke wilayah Harrain di Turki bagian selatan. Konflik
antara Turki dan Irak diperkirakan akan meningkat saat Turki
bergerak membangun22bendungan senilai 32 miliar dollar di
jalur Sungai Euphrat untuk mengairi 1,7 juta hektar lahan per-
tanian.6s Jika kedua proyek bendungan tersebut dioperasikan
bersamaan dengan Bendungan Atarurk, Irak akan kehilangan
80-90 persen jatah airnya dari Sungai Euphrat.66
Proyek Pembangunan Air di Euphrat telah menjadi sebab
konflik bersenjata antara Turki, Syria, Irak, dan kaum Kurdi.
Pada tahun 1974, peperangan terjadi antara Syria dan lrak.
PKK, Partai Buruh Turki, telah mengancam unruk meledakkan
Bendungan Ataturk dan GAP.
Kaum Kurdi yang tersebar di Turki, Syria, dan Irak, telah
melahirkan gerakan nasionalisme di masing-mading neg arate?
sebut. Antara tahun 1950 dan 1970, lebih dari satu juta orang
Kurdi pindah ke bagian Barat dimana PKK terus berjuang di
tingkat domestik. D an pada tahun 1 989, Turgut O zal, Perdana
Menteri Turki, mengancam akan menggunakan air sebagai sen-
jata untuk melawan orang-orang.militan dengan cara memutus
seluruh suplai air kecuali jika Syria mengusir PKK, gerilyawan
yang dilindunginya. Pada tahun 1998, panglima angkatan ber-
senjata Turki mengumumkan "keadaan siap perang" dengan
Syria.67
Perang etnis dan air sangat berkaitan erat, sebagaimana
dilukiskan dalam kasus Bendungan Ilisu, yang diperkirakan
mengusir 78 ribu orang di wilayah Kurdi di Turki Tenggara,
dan menghancurkan kota bersejarah Hasankeyf. Komunitas
lokal tidak menginginkan bendungan ifu, tapi karena mereka
ketakutan akan diidentifikasi sebagai bagian dari gerakan sepa-
ratis membuat perlawanan mereka tetap bersifat bawah tanah.
Misi pencari fakta Ilisu melaporkan bahwa, "pengaitan para
penentang Ilisu dengan separatisme oleh penguasa merupakan
alat pencegah setiap perbedaan. Artinya, masyarakat takut un-

82
Kolonisai Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
tuk mengambil posisi menentang proyek bendungan tersebut
secara terang-terangan. " Bendungan tersebut secara gamblang
merupakan alat kontrol politik. Menurut anggota polisi negara,
"Bendungan berarti kekuasaan-siapa memiliki air, ia memiliki
kekuasaan."68
Meskipun Timur Tengah langka air, proyek air di wilayah
ini sangat luar biasa. Proyek Sungai Irak, Sungai Saddam
buatan sepanjang 560 kilometer, memotong Sungai Tigris dan
Euphrat. Skema pengalihan aliran raksasa ini telah mengubah
57 persen tanah rawa menjadi tanah kering dan sekarang meng-
ancam kelangsungan hidup orang-orangArab yang telah hidup
di sepanjang sungai tersebut selama 5.000 tahun. Unruk mem-
bela kepentingan mereka, orang-orang Arab mendeklarasikan
apaya gmereka sebut'Jihad air" melawan Irak.6e

Israel dan Tepi Barat


Pada tingkat tertentu, perang antara orang Israel dan
Palestina adalahperang memperebutkan air. Sungai yang dipe-
rebutkan adalah Sungai Jordan yang digunakan oieh Israel,
Jordania, Syria, Lebanon, dan Tepi Barat. Pertanian industrial
Israel yang ekstensif memerlukan air sungai dan juga air tanah
dari Tepi Barat. Sementara hanya 3 persen lembah Jordan yang
berada di wilayah Israel, namun Sungai Jordan mensuplai 60
persen kebutuhan air negara tersebut.To
Pendirian Israel didasarkan pada jaminan ketersediaan ak-
ses pada air. "Penting bahwa sumber daya air, dimana masa
depan tanah bergantung, harus tetap berada di dalam batas
wilayah tanah Yahudi," tulis mantan Perdana Menteri Israel
David Ben-Gurion pada tahun 1973. "Untuk alasan irulah kita
selalu menunfut bahwa tepi selatan dari Sungai Litanil daerah
hulu Sungai Jordan, dan Wilayah Haoran dari mata air Al Auja
Damaskus Selatan unfuk dimasukkan ke wilayah Israel."Tr
Konflik air dimulai tahun 1948, ketika Israel menjalankan
Proyek Penyaluran Air Nasional,yang meliputi jaringan pipa

83
\(iATER \TARS

raksasa memanjang dari Sungai Jordan ke Gurun Negev untuk


mengairi ladang pertanian.T2 Proyek ini menciptakan konflik
dengan Syria. Pada tahun 1953, Amerika Serikat mengirim
Eric Johnson untuk memprakarsai rencana Pembangunan
Sumber daya Air secara Terpadu demi penyelesaian konflik
antara Israel, Syria, dan Jordania. Syria menolak rencana ter-
sebut, dan sejak saat ifu, konflik perbatasan Israel-Syria ber-
kaitan erat dengan penyaluran air yang dilakukan oleh Israel.
Mantan Perdana Menteri Israel, Levy Eshkol, pada tahun 19 62
menyatakan bahwa, 'Air adalah darah dalam urat nadi kita"
dan bahwa menghalangi atas akses terhadapnya akan menjadi
penyebeb perang.13
Antara tahun 1987 dan 1988, Israel menggunakan 67 per-
sen airnya unfuk pertanian dan mengalokasikan gisanya unfuk
fujuan domestik dan industri.Ta Kendati konsumsi air pertanian
Israel sampai tahun 1992 telah berkurang 62 p ersen, pertanian
tetap merupakan sektor pengguna air tertinggi. Pada tahun
2000, 50 persen dari total lahan garapanpertanian di Israel te-
lah diirigasi; Sebaliknya, desa-desa Palestina hanya mengkon-
sumsi 2 persen dari air Israel.7s Apartheid air yang ditandai de-
ngan garis etnis dan agama ini semakin menyulut konflik Is-
rael-Paletin a yarrg sudah panas.
PerangArab-Israel tahun 1967 , dimana Israel akhirnya me-
nguasai Tepi Barat danDataran Tinggi Golan, adalah akibat
dari pencaplokan sumber air bersih dari Dataran Tinggi Golan,
Laut Galilee, Sungai Jordan, dan TepiBarat. Sebagaimana dica-
tat oleh peneliti Timur Tengah, Ewan Anderson, "Tepi Barat
telah menjadi sumber air paling penting bagi Israel, dan dapat
dikatakan bahwa pertimbangan tersebut lebih penting dari
faktor-faktor politis dan strategis lainnya. "76
Antara tahun 1967 sampai dengan 1982, air Tepi Barat di-
kontrol oleh militer. Sekarang air sungai tersebut dikontrol oleh
perusahaan air Israel, Mekorot, dan terintegrasi ke dalam selu-
ruh jaringan air Israel.77 Air Tepi Barat mensuplai 25 sampai
40 persen air Israel; Israel mengkonsumsi 82 persen air Tepi
84
Kolonisasi Sungai: Bendangan dan Perang Memperebuthai Air
Batat, sementara orang-orang Palestina menggunakan 18 sam-
pai20 persen. Penggunaan air oleh Palestina dikontrol dan di-
batasi oleh Pemerintah Israel.Pada tahun 1967 pengoasa mi-
liter menyatakan:
Tidak seorang pun boleh mendirikan, memiliki, atau
mengelola institusi air (yaitu semua bangunan yang
digunakan unruk mengekstraksi baik sumber air per-
mukaan maupun sumber air tanah ataupun pabrik
pemrosesan air) tanpa izin resmi yang baru. Terbuka
kemungkinan unfuk menolak memberikan izin pada
orang-oran g yang memintanya, menghidupkan, atau
memperbarui izin, tanpa memberi penjelasan apa pun.
Otoritas resmi akan mencari dan mengambil alih sum-
ber air yang tidak memiliki izin, sekalipun pemiliknya
belum terbukti bersalah.Ts
Pada tahun 1999, orang-orang Palestina hanya diperboleh-
kan untuk menggali tujuh sumur.Te Selain ifu, sumur-sumur
orang Palestina tidak boleh melebihi kedalaman 140 meter,
sementara sumur-sumur orang-orang Yahudi bisa sedalam 800
meter.
Ketika kekeringan dan penggunaan berlebih memperburuk
kelangkaan air, konflik air meningkat pesat. Level permukaan
air dari Laut Galilee sekarang adalah yang terendah selama
100 tahun; sejak 1993, permukaan airnya telah turun 13 kaki.
Karena kekeringan, Israel harus mengurangi penggunaan air-
nya unfuk pertanian sampai I 0 persen pada tahun 1999 . Diper-
kirakan Israel harus mengurangi penggunaan air lebih banyak
lagi, menghentikan perkebunan kapas danjeruk, dan henggan-
tinya dengan tanaman yang lebih tahan kekeringan.sO

Konftik Memperebutkan Sungai Nil


Nil adalah sungai terpanjang di dunia dan alirannya melin-
tasi 10 negaraAfrika, meliputi Ethiopia, Sudan, Mesir, Uganda,
Kenya, Tanzania, Burundi, Rwanda, Republik Demokrasi

85
\(ATER \TARS

Kongo, dan Eritrea. Sungai inijuga menjadi lokasi konflik pere-


butan air yang sulit diselesaikan. Pada tahun 1990,totalpopu-
lasi negara-negara yang terletak di lembah Sungai Nil adalah
sekitar 245 juta dan diperkirakan akan mencapaiS59juta o-
rangpada tahun 2025. Ethiopia menyumbang 86 persen dari
total aliran tahunan Sungai Nil, sementarc 14 persen sisanya
datang dari Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Republik
Demokrasi Kongo, dan Burundi.
Nil Putih, yang muncul di Burundi, dan Nil Biru yang
berhulu di Ethiopia, telah menciptakan konflik historis antara
Mesir, Ethiopia, dan Sudan. Pada rnasa kekuasaan penjajahan-
nya di Sudan, Inggris yang memanfaatkan Sungai Nil di Sudan
untuk kebufuhan navigasi menandatangani Perjanjian dengan
Ethiopia pada tahun 1903 untuk tidak memanipulasi aliran
Sungai Nil Biru.sr Pada tahun 1958, Mesir mulai membangun
Bendungan Aswan dan menggusur 100.000 penduduk Sudan.82
Pada awalnya, Bendungan Aswan (hanya) menciptakan
konflik antara Mesir dan Sudan. Tapi orang-orang Sudan ber-
hasil dibujuk dengan janji unruk mendapatkan lebih banyak
air. Namun, Ethiopia tidak pern4h diajak berembug mengenai
pembagian air Sungai Nil dan membalas dengan menyatakan
haknya unfuk menggunakan airNil dengan caraapapvn. Seba-
gai tahap akhir pembangunan bendungan pada tahun 1970,
Mesir dan Sudan mulai membangun Kanal Jonglei yangmene-
lan biaya 100 juta dollar. Tetapi pembangunan kanal tersebut
dihentikan oleh tentara Pembebasan Rakyat Sudan tersebut
dan mereka juga mengusir kru konstruksi.83
Pada tahun 1959, Mesir dan Sudan menyetujui perjanjian
bilateral yag dikenal sebagai "Maksimalisasi Pemanfaatan Air
Sungai Nil" yang membagi seluruh aliran sungai kepada kedua
negar a, tanp a menghiraukan kebutuhan air dari negara -negar a
riparialainnya. Perjanjian ini telah menjadi sumber pertikaian
terus-menerus antara ketiga negara.u Pada tahun 1960-an, de-
ngan pinjaman dari Bank Pembangunan Afrika, Raja Haile

86
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Menperebuthan Air
Selassie dari Ethiopia menyewa Biro Reklamasi Amerika Seri-
kat untuk membangun 29 bendungan irigasi dan pembangkit
listrik di Nil 8iru.85 Namun, Mesr, yang persediaan airnya akan
berkurang 8,5 persen karena bendungan-bendungan baru terse-
but, menghalangi persetujuan pinjaman dan rnenggagalkan
proyek tersebut.
Pada tahun 1997 ,PBB mengadakan Konvensi Hukum ten-
tang Penggunaan Jalur Perairan Internasional untuk Non-
Navigasi guna menciptakan panduan pembagian air dari
sungai-sungai yang melintas batas negara. Dua prinsip yang
digunakan dalam konvensi tersebut adalah afuran penggunaan
air yangadil dan bertanggung jawab dan prinsip non-ancaman:
penggunaan yang adil mengacu pada pembagian air secara adil
di antara para pemakainya, dan prinsip non-kekerasan berarti
tidak menimbulkan bahaya terhadap sesama negara riparia.
Penerapan peraturan tersebut menimbulkan perbedaan
interpretasi dan menyebabkan konflik. Kedua aturan tersebut
diusulkan oleh Ethiopia, Mesir, dan Sudan serta telah memun-
culkan perdebatan yang lebih sengit tentang penggunaan air.
Di sisi lain, Mesir dan Sudan telah menyatakan bahwa Perjan-
jian Nil tahun 1959 tidak dapat ditawar berdasarkan prinsip
non-ancaman. Di pihak lain, Ethiopia dan negara-negara hulu
lainnya telah menggunakan prinsip penggunaan air yang adil
di antara sesama negarariparia unruk mempertahankkan hak-
hak air mereka.86
Pada bulan Februari 1999, dalampertemuan Dewan Men-
teri Urusan Air Lembah Sungai Nil di Tanzania, Prakarsa
LembahNil (Nile Basin Initiative) dideklarasikan. Sepuluh ne-
garaLembah Sungai Nil mengesahkan Program Aksi Strategis
Lembah Sungai Nil dengan visi "untuk mewujudkan pem-
bangunan sosial-ekonomi yang berkesinambungan melalui
penggunaan sumber daya air yang adil dan mengakui hak se-
mua negara riparia untuk menggunakan sumber daya Sungai
Nil yang ada dalam wilayahnya untuk pembangunan."8T

87
\TATER \rARS

Negara-negara tersebut berusaha untuk meninggalkan konflik


masa lampau serta menggunakan air sungai terpanjang di dunia
tersebut secara berkesinambungan dan adil dari untuk kesejah-
teraan sebagian orang-orang yang termasuk termiskin di dunia.

Peraturan Air Internasional


Tantangan ekologis dan politis yang ditimbulkan oleh kon-
flik air tidak ditanggapi secara memadai. baik oleh hukum
internasional maupun hukum nasional. Tidak ada dokumen
legal dalam hukum kontemporer yang menyebut hukum pa-
ling mendasar yang berkaitan dengan air-yairu hukum alami
tentang siklus air. Berbagai klaim dirurunkan dari strukrur kon-
kret artifisial, dan proteksi hanya dibatasi pada struktur tersebut.
Pembatasan ini mendorong masyarakat kawasan dan negan
untuk bersaing menciptakan proyek air paling luar biasa sebagai
alat pengukuhan hak-hak mereka atas sumber daya air-makin
banyak Anda menyerap air dan mengalirkan air melalui proyek
raksasa, makin berhak Anda mengklaim. Konflik air terus me-
ningkat dan hingga sekarang tid.pk ada kerangka kerja legal
untuk menyelesaikan konflik-konflik tersebut.
Empat teori tentang hak atas air-teori kedaulatan teritori-
al, teori aliran air alamiah, teori pembagianyangadil, dan teori
kepentingan komunitas-telah memandu praktek distribusi air
di seluruh dunia. Teori kedaulatan teritorial tahun 1896,yang
juga dikenal dengan nama Doktrin Harmon, menyatakan bah-
wa negara riparia mempunyai hak eksklusif atau kedaulatan
atas air yang mengalir di dalam teritori mereka. Negara te$ebut
dapat menggunakan air dengan cara apaptn yang mereka pilih,
tanpa mempertimbangkan kerus akanny a p ada negar a-negat a
riparia lainnya. Doktrin ini berlaku dalam pertikaian antara
Amerika Serikat dengan Meksiko mengenai Sungai Rio
Grande.
Doktrin Harmon tidak pernah diterima secara penuh kare-
na ia mencederai konsep keadilan. Bahkan negara yang diun-

88
Kohnisasi Sangai: Bendungan dan Perang Mcmperebuthan Air
fungkan oleh doktrin ini pun mengakui hak-hak riparia peng-
guna yang lebih rendah. Karena hidup berdampingan dengan
negara riparia lainnya, bahkan Amerika Serikat, negara asal-
usul afuran Harmon, mengakui hak tersebut berdasarkan kebi-
jakan bertetangga yang baik. Dalam perjanjian 1906 tentang
Rio Grande, sementara pada saru sisi menekankan doktrin
Harmon, namun Amerika Serikat "berkehendak mensuplai
Meksiko dengan jumlah air yang sama yangiagunakan sebe-
lum pengalihan aliran terjadi" berdasarkan prinsip "pernghor-
matan antarnegara."s8 Kemudian pada tahun 1944, perjanjian
kedua negara memberikan hak pada Meksiko unruk mendapat-
kan air dari Sungai Colorado dalam jumlah tertenfu. Begiru
pula, India,yangpada saru sisi mengklaim supremasi absolut
sebagai pemilik riparia atas Sungai Indus, namun ia telah mem-
beri hak pada negara tentangganya, Pakistan.se
Teori aliran air alami, juga dikenal sebagai teori integritas
teritodal, menyatakan bahwa karena sungai merupakan seba-
gian teritori negara, maka tiap pemilik riparia yang lebih rendah
berhak atas aliran alami sungai, tanpa dirintangi oleh pemilik
riparia yang lebih tinggi. Pemilikripariayanglebih tinggi harus
membiarkan air mengalir secara alami ke pemilikripariayang
lebih rendah melalui saluran yangbiasa. disertai dengan peng-
gunaan air secara bertanggung jawab oleh pemilik riparia yang
lebih tinggi. Prinsip ini dirurunkan dari hukum kepemilikan
privat Inggris dan diterapkan untuk air di negara kesatuan. Me-
sir menggunakan doktrin ini pada tahun 1952, danbertentang-
an dengan Sudan yang mengklaim penggunaan air Sungai Nil
secara absolut. Namun, Komisi Air Nil menolak klaim Mesir
tersebut. Pada tahun 1 929, Mesir memperoleh kemenang annya
ketika Inggris memberinya kekuasaan veto atas penggunaan
air oleh negara-negarariparia yang lebih tinggi.eo
Teori penggunaanyangadil dan teori kepentingan komuni-
tas sangat berkaitan erat. Penggunaan yang adil menyatakan
bahwa sungai internasional harus dimanfaatkan secara adil

89
$YATER VARS

oleh berbagai negara. Di tahun-tahun terakhir ini, teori penggu-


naan yang adil dapat diterima secara internasional. Peraturan
Helsinki tentang penggunaan air sungai internasional yang di-
adopsi pada tahun 1966e I menyatakan bahwa, negata "berhak
mendapat bagian yang adil dan masuk akal dalarn penggunaan
yang menguntungkan atas air dari lembah sungai drainase
internasional. Perafuran ini merunruhkan aturan yang berlaku
di Amerika Bagian Barat dan rnengukuhkan bahwa pengguna-
an air yang ada sekarang harus memberi ruang pada model
pemanfaatan air yang baru berdasarkan prinsip distribusi yang
adil.
Meski diterima di mana-mana, namun teori keadiian dis-
tribusi ini bukannya tidak mempunyai masalah. Pertanyaaan
paling sulit terletak pada arti keadilan distribusi.,Kriteria pem-
bagian yang adil unfuk menyelesaikan konflik antar negara ti-
dak dengan sendirinya memberi artikulasi yang tepat, membagi
sungai bukan pekerjaan yang mudah. Prinsip utama yang men-
jirvai keadilan distribusi adalah keadilan, bukan persamaan.
Penggunaan yang adil diartikan sebagai keuntungan maksi-
mum yang diperoleh semua negeifa riparia, dengan mempertim-
bangkan perbedaan kebutuhan sosial dan ekonomi mereka.
Tujuan untuk mencapai keunfungan maksimal sekaligus
memenuhi berbagai kebufuhan benar-benar merupakan tan-
tangan: negara dan sungai memiliki keunikan, dan solusi pada
satu kasus bisa jadi tidak tepat dalam kasus lainnya. Membuat
panduan unfuk pemb agian aft yang adil membutuhkan analisa
data ekonomi dan teknis yang kompleks serta berdiri secara
bijaksana di atas semua klaim yang bersaing dan kepentingan
pemanfaatan sungai. Persoalan menjadi lebih rumit karena
penggunaan air biasanya ditentukan oleh tingkat kebutuhan
dan pembangunan ekonomi suatu negara-suatu faktor yang
terus mengalami perubahan.
Meskipun terdapat kesulitan yang inheren dalam doktrin
penggunaan yang adil, Asosiasi Hukum Internasional dan PBB

90
Kohnisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air
telah menawarkan kerangka acuan dan prinsip-pdnsip funda-
mental. Menurut P€raturan Helsinki mengenai Penggunaan
Air Sungai Internasional, "Semua lembah sungai, beserta
seluruh teritorialnya, berhak mendapatkan pembagian yang
adil dan masuk akal atas keunrungan penggunaan air dari lem-
bah sungai yang melintasi berbagai negata." Sekarang, hal yang
penting adalah untuk mengkombinasikan ekologi dengan
keseimbangan, dan kelestarian dengan keadilan.
Selama periode euforia bendungan raksasa, pengalihan
aliran sungai dianggap menghasilkan keuntungan tanpa me-
nimbulkan kerugian. Namun, ketika kita memasuki era per-
soalan ekologis, prinsip penggunaan yang adil, yangsebelum-
nya hanya didefinisikan dalam pengertian ekonomi, membu-
tuhkan perubahan radikal untuk melindungi inlegritas lembah
sungai dan meminimalkan konflik perebutan air. Pengajuan
hak-hak atas air yang berlaku sekarang umumnya mengakui
hak negara untuk mengontrol ataupun mengkonsumsi air mela-
lui proyek air raksasa. Pembentukan Otoritas Lembah Krishna
(OLK) di India merupakan gambaranbagaimanateori penggu-
naan yang adil cenderung berpihak pada pembangunan ben-
dungan raksasa.
Pengadilan Krishna mengesahkan berdirinya OLK untuk
"menjamin bahwa air Sungai Krishna tersimpan, diambil, dan
digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku."e2 Mengikuti
jejak Otoritas Lembah Tennessee, Otoritas Lembah Krishna
tidak dibentuk untuk melakukan konservasi dan melindungi
Sungai Krishna; tujuannya adalahunfuk terlibat dalam peren-
canaan yang terintegrasi yang melibatkan seluruh lembah.
Sebagaimana diungkapkan oleh Marc Reisner, ,,Melalui pendi-
rian Otoritas Lembah Tennessee, untuk pertama kalinya sistem
sungai besar dilihat dari "segala segi," kendati harus mengor-
bankan lenyapnya sungai alami."e3
Kerangka kerja pengetahuan ilmiah dan keadilan sosial
yang sekarang ini digunakan dalam resolusi konflik air meng-

9l
VATER \rARS

asumsikan bahwa sungai akan mubazirjika ia tidak dibendung.


Konsep penggunaan protektif memberikan prioritas pada pem-
bangunan bendungan dan pembangunan proyek air lainnya.
Peraturan Helsinki menyatakan bahwa penggunaan air secara
bertanggung jawab yang sekarang berlaku dapat diterima "ke-
cuali faktor-faktor yang menjadi pembenar keberlangsungan-
nya ditangguhkan oleh faktor-faktor lain yang mendorong pada
kesimpulan bahwa penggunaan air tersebut hatus diubah atau
diakhiri sehingga mengakomodasi penggunaan lainnya. " Jika
penggunaan air yang sedang berlaku dinilai final, maka "ia
menghentikan pembangunan sungai sesuai dengan keburuhan
pengguna sebelumnya. Memang ada kemungkinan bahwa, jika
sebuah negara bertindak cukup lincah, ia mungkin bisa me-
nguasai semua air di lembah tersebut tanpa mernbaginya de-
ngan negara-negatalain yang sama-sama terletak di lembah."ea
Namun jika tidak ada alasan penting yang bisa menangguhkan
penggunaan yang berlaku sekarang, penggunaan itu akan mem-
perlambat pembangunan sungai, karena tak ada negara yang
mau menginvestasikan banyak uangnya pada proyek-proyek
tersebut tanpa adanya jaminan te?hadap kelangsungan penggu-
naan air. Peraturan Helsinki merepresentasikan kompromi an-
tara kekuatan-kekuatan yang bertikai dalam pembangunan ben-
dungan.
Di India, tak ada negara bagian yang memiliki kendali
mutlak atas sumber daya air milik umum seperti sungai yang
melintas batas negara bagian. Undang-undang pemerintah
India tahun 1935 menerapkan batasan pada provinsi dalam
penggunaan air sungai yang melintas batas negarabagian. Jika
tindakan suatu provinsi berdampak atau diperkirakan akan
mempengaruhi kepentingan provinsi lainnya, maka provinsi
yang kedua ini dapat mengajukan keberatan pada gubernur
jenderal. Konstirusi India juga melarang sesama negarabagian
riparia unfuk mengembangkan sungai antar negar a b agian de -
ngan tanpa memperhitungkan kerusakan yang akan menimpa

92
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air

negara bagian riparia lainnya. Konstitusi ini mernberi wewe-


nang pada Parlemen untuk mengambil "keputusan atas semua
pertikaian atau komplain berkaitan dengan penggunaan, distri-
busi, atau kontrol terhadap tiap sungai antarnegarabagian atau
iembah sungai."e5 Namun, undang-undang tersebut tidak
mengungkapkan prinsip-prinsip manakah yang harus diikuti
untuk menyelesaikan pertikaian air antarnegara bagian.
Panduan internasion al yangada seperti Peraruran Helsinki
dan Konvensi PBB tentang Hukum Penggunaan Sumber Air
Internasional Non-Navigasi tidak serta mertamenjamin keadil-
an. Tiap lembah sungai begitu berbeda sehingga pendekatan
monolitik pada penggunaan air akan sulit dipraktekkan. Dalam
hal keragaman ekologis, prinsip-prinsip penggunaan air yang
adil menj adi tidak j elas. Teori penggu naan y ang,adil memperla-
kukan sungai sebagai sumber daya statis yang bisa didistribu-
sikan sesuka hati. Jika persoalannya adalah sungai, maka yang
sebenarnya bisa dimiliki adalah alirannya; dan karena air meng-
alir dan bukannya benda diam, distribusi air akan menciptakan
dampak yang nonlokal. Distribusi keunfungan dan kerugian
pada wilayah hulu dan hilir a'tau pada negarabagian riparia
dan nonriparia, berubah sepanjang wakfu, begiru pula dam-
paknya pada pembagian yang adil.
Isu alokasi hak mendapatkan air bukan hanya isu tentang
menjaga keseimbangan antara kedaulatan teritorial dan hak-
hak riparia; proyek air juga mempunyai dampak ekologis yang
akut, dan risikonya tidak didistribusikan secara merata di antara
negara-negara bagian dan kelompok-kelompok sosial.
Sementara aliran sungai yangalamiah tidak dapat menjadi kri-
teria absolut, konservasi harus menjadi kriteria guna mewujud-
kan pemakaian yang berkelanjutan. Perspektif ekologis juga
membanru mengoreksi pandangan bahwa air yang dikonservasi
adalah limbah cair. Air yang tidak dieksploitasi secara ekologis
bisa berperan penting dalam mempertahankan proses ekologis
yang esensial seperti pengisian kembali air tanah dan keseirn-

93
\ilATER \TARS

bangan air bersih.


Hubungan ekologis antara air permukaan dan air tanah
dan antara air bersih dengan kehidupan di lautan banyak diabai-
kan dalam pengelolaan sumber daya dan kerangka kerja legal.
Di Krishna, penggunaaan air tanah dipisahkan dari pengguna-
an air Sungai Krishna, dan Pengadilan Krishna memberi kebe-
basan penuh pada negarabagian untuk menggunakan air tanah.
Dengan menyingkirkan kontrol atas penggunaan air tanah,
pengadilan membiarkan privatisasi dan penggunaan yang berle-
bihan atas sumber daya air serta menjadikan lingkungan seba-
gai ladang bagi munculnya konflik-konflik yang baru. Tidak
adanya aruran tentang penggunaan air tanah mengakibatkan
terjadinya pengurasan di hampir semua tempat di lembah su-
ngai, yang kemudian memperparah kelangkaan {an kekering-
an. Ketiadaan regulasi juga memunculkan berbagai gugatan
baru untuk pengalihan aliran sungai dan tranfer antarlembah
sungai.
Di wilayah Rayalseema, eksploitasi yang berlebihan atas
air tanah dan lumpuhnya sistem irigasi tradisional telah mela-
hirkan gugatan untuk mengalihkan air Sungai Krishna ke dae-
rah lembah lainnya. Manusia tidak dapat memisahkan air per-
mukaan dengan air tanah, karena air permukaan mengalir
mengisi air tanah, dan pengurasan air tanah akan mempenga-
ruhi status air permukaan.
Pertikaian akibat pembangunan bendungan merupakan
perjuangan di antara berbagai masyarakat dan daerah tentang
seberapa banyak suatu wilayah dapatmengambil air dari wila-
yah lainnya, atau seberapa banyak kerusakan lingkungan yang
mesti ditanggung oleh suaru kelompok agar kelompok lain da-
pat memenuhi keburuhan irigasi atau kebutuhan energinya.
Sejauh ini, perjuangan menentang bendungan di India umum-
nya berangkat dari persoalan penggusuran. Ia merupakan per-
juangan antarawargayang tergusur dengan mesin negarcyang
kejam.

94
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthan Air

Di sisi lain, perjuangan melawan hasil dari sistem irigasi


yang masif, seperti pengurasan air (waterloging) d,anpengasinan
air (salinasi), kerapkali terbatas pada penentangan terhadap
distribusi proyek air raksasa dan tidak terfokus pada sistem
penampungan yang berskala luas. Dampak ekologis dari pe-
nampungan-penenggelaman hutan, tanah tempat tinggal, dan
lahan pertanian-dan dampak yang ditimbulkan oleh kanal
dan irigasi harus dipertimbangkan. Dan, konflik hak mendapat-
kan air kebanyakan berbenfuk konflik antar negarabagianpada
tingkat regional.
Kerangka kerja yang koheren bagi kebijakan penggunaan
air yang adil dan berkesinambungan dapat dimunculkan hanya
jika terdapat dialog antara gerakan yang menentang bendung-
an, gerakan yang menentang perusakan lingkungan karena iri-
gasi yang intensif, dan gerakan yang memperjuangkan hak-
hak untuk mendapatkan air. Kunci untuk menghubungkan
gerakan-gerakan ini adalah perspektif ekologis, yang menghu-
bungkan air dengan berbagai fungsi yang ia perankan di daerah
lembah sungai. Paradigma ekologis memungkinkan audit eko-
logis atas proyek air, menyingkapbiaya tersembunyi dari pro-
yek-proyek tersebut, dan mengajukan tawaran alternatif untuk
alokasi sumber daya. S

Catatan Akhir
I John Widtsoe, "Success on Irrigation Project" (diterbitkan dalam bentuk
pamflet pada tahun 1928), hal. 138.
2 Charles R. Goldman, James McEvoy III, dan Peter J Richerson, (ed.)
Enviromental Quality and Water Development (San Fransisco: WH Free-
man, 1973), hal. 80.
3 "By a Damsite," Majalah Time, Juni 19,1994,hal.79.
4 Paul Shephard, Man in the Inndscape: A History View of the Asthetics of
Narure (New York: Knopf, 1967),hal. 141.
5 Ferd Powledge, I|/ater: The Nature, Uses, and Future of Our Most Precous
and Abused Resorce (New York: Farrar, Straus dan Giroux, 1982), hal.
279.

95
\yATER \rARS

6 Biro Reklamasi, "Reclamation" (Washington DC, 1975).


7 Tim Palmer, Endangered Rivers and the Conservation Moverhent (Berkely,
CA: University of California Press, 1986), hal.20.
8 rbid.
9 lbid.,hal.22.
I 0
Donald Wo ster, Rivers of Empire: Warer, Andity, and the Growth of the Anei-
can West (New York: Pantheon Books, 1985), hal. 302.
1 I
Palmer, Endangered Rivers, hal^ 58.
t2 rbid.
13 Worster, Rivers of Empire,hal.215.
14 lbid.,hal 2ll.
15 rbid.
t6 rbid.
17 Palmer, Endangered Rivers, hal. 215.
18 lbid., hal 183.
I 9 Vandana Shiva, Violence of the Green Revolution (london'. Zed Boola, 1988).
20 Worster, Riter of Empire,bal.264.
2l Yandana Shiva dan Radha Holla Bhar, History of Food ,and Farming in
India (New Delhi: Researche Foundation for Science, Technology, and
Ecology,200l).
22 Shiva, Violence of the Green Revolution.
23 lbid.
24 LC. Jain, " Dam vs. Drinking Water: Exploring
the Narmada Judgement, "
Parisar,2001.
25 Shiva, Violence of the Green Revolution.
26 Jain, "Dam vs Drinking Water."
27 Shiva, Violence of the Green Revolution.
28 " Punjab Floods Were M an-Made," Economic Times (Bombay), 4 Oktober,
1988.
29 Shiva, Violence of the Green Reyolution.
30 "Dams and Floods," Indian Express, 2l Oktober, 1988.
3l Shiva, Violence of the Green Revolution.
32 Marc Reisner, 1986, Cadillac Desert: The American Vl/est and its Disappear-
ing Water (New York: Viking).
33 Vandana Shiva, et.al., Ecologt and the Politics of Suntual(New Delhi: Sage,
1991), hal. 202-240.
34 rbid.
35 Statistik Pertanian Pemerintah India, Delhi, 2000.
36 LC. Jain, Myths about Dams," (dokumen yang ridak diterbitkan, 2001).
37 Shiva et al., Ecologlt and the Politics of Sumtual, hal. 186.
38 rbid.
39 Arundhati Roy dalam "The Greater Common Good," Frontline, Aprll
1999, hal.31.
40 Antikekerasan Ghandian, pembangkangan sipil.
4l Illustrated Weekly, Agustus 1984.

96
Kolonisasi Sungai: Bendungan dan Perang Memperebuthart Air
42 YijaiParanjapaye, 1987, "Narmada Dams" (New Delhi: The India Na-
tional Trust for Act and Culoral Heritage).
43 lbid.
44 rbid.
45 Untuk diskusi lebih jauh tentang Dam Ukai dan konsekuensi ekologis
dan sosialnya lihat Shiva, Ecologt and the Politics of Survival,hal.228-229.
46 lbid.
47 Untuk diskusi lebih.jauh mengenai penggusuran Dam Bhakra, lihat
Shiva, Ecology and Politics of Survival.
48 lbid.,hal.230.
49 Marra Mies dan vandana Shiva, 1993, Ecofeminism (Halifax, NS:
Fernwood Publication; London;Zed Books).
50 lbid., hal. l0l.
5l Damsand Development,LaporanKomisi Dam Dunia (London: Earthscan
Publications, 2000), hal. xvii.
52 rbid.
53 lbid., hal.18.
54 Surat dari gerakan antidam di Koel Karo.
55 Pada 30 Juli 2000, bintang film Kannada, Rajkumar, diculik oleh penjahat
terkenal Veerappan. Veerappan menyampaikan l0 tuntutan termasuk
mandat untuk mencari solusi permanen atas pertikaian air Kaveri. Tun-
tutan lainnya adalah menjadikan Tamil sebagai bahasa administratif ke-
dua di Karnataka, membuka candi Thiruvalluvar di Bangalore, dan me-
ningkatkan upah harian bagi pekerja Manjolai Estate di Tirunelveli.
Rajkumar dibebaskan pada 15 November 2000.
56 Elizabeth Corell dan Ashok Swain, "India: The Domestic and Interna-
tional Politics of Water Scarcity," dalam Leif Ohlsson, (ed.), 1995,
Hydropolitics: Conflicts over Water As a Development Constraint (Dhaka:
Universify Press; London: Zed Bools), hal. 142-143.
57 lbid., hal143.
58 lbid.,hal144.
59 Marq De Villiers, 2000, Water: Thefate of Our Most Precious Resource (New
York: Houghton Mifflin), hal. 236-237 .
60 lbid.,hal.239.
6l Michael Schultz dalam Chlssson, (ed.), Hydropolitics, hal. 106.
62 lbid., hal. l0l.
63 lbid.,hal.99.
64 GAP adalah akonim Turki.
65 Schultz dalam Ohlsson, (ed.), Hydropolitics,haL 99.
66 De Villers, Water,hal2lj.
67 rbid.
68 lbid.,hal.ll.
69 Schultz dalam Ohlsson, (ed.), Hydropolitics, hal. 110.
70 Helena Lindholm, "Water and the Arab-Israeli Conflict," dalam Ohlsson,
(ed.), Hydropolitics, hal. 58.

97
\fATER \rARS
7l Dikutip dalam Saul Cohen, 1986, The Geopotitia of Israel\ Border Ques'
tion, (Boulder: Weswiew Press), hal.l22.
72 Lindholm, "Water and the Arab-Israeli Conflict," hal. 61.
73 lbid., hal. 69.
74 lbid.,hal.62.
75 lbid., hal.63.
76 Ewan Anderson, "Water the Next Strategic Resource," dikutip dalam
Lindholm, Water and the Arab-lsraeli Conflict," hal.77 '
77 Fadia Darbes, Otoritas Air Palestina, "Water Resources in the Region:
An Approach to ConflictResolution," (makalah yangdisampaikan pada
P7 Summit Water Issues, Brussels, 7-10 Juni, 2000.
78 Perintah Militer 158, 19 November 1967, Amandemen Hukum Air 3l'
1953, dikutip dalam Jerusalem Media Communication Center, 1993: hal.
22.
79 Lindholm, "Water and the Arab-Israeli Conflict," hal. 80.
80 Mara Natha, Secunderabad, India, Maret/April 2001.
81 DeYlllers, Water.
82 Ibid.,hal.216.
83 Ibid. , hal. 220.
84 Jan Hultin, "The Nile Source of Life, Source of Conflict," dalam Ohlsson,
(ed.), Hydropolitia, hal. 29.
85 De Villers, Water,hal. 22.4.
86 lbid., hal. 225 .

87 Imeru Tamrat, Conflict or Cooperation in the Nile," makalah yang


disampaikan pada P7 Summit on Water Issues, Brussels, 7-10 Juni 2000).
88 rbid.
89 K. Tripathi, l97l,Inter State River Conflict (Delhi: Law Instirute), hal.
31.
90 Hultin, "The Nile," hal. 33.
9l Peraturan Helsinki diadopsi oleh Asosiasi Hukum Internasional pada
konferensi ke-52 di Helsinki pada bulan Agustus 1966, Report of the Com-
mittee on the Uses of llatas of International Rivets (London: International
Law Association, 1967).
92 Report of Krishna ll/ater Dispures Tibunal (New Delhi: Government of
India, 1973), hal.43.
93 Reisner, Caddilac Desert.
94 Shiva, et.al., Ecologlt and Politics of Sunival, hal' 255.
95 rbid.

98
BAB 4

KONTROL BANK DUNIA, WTO, DAN


KORPORASI ATAS SUMBER DAYA AIR

ebagian besar proyek air raksasa hanya mengunrungkan


golongan kuat tertenfu dan menyingkirkan masyarakat
kecil. Meskipun jika proyek semacam iru didanai dengan
dana publik, pihak yang paling banyak mengambil keuntungan
adalahperusahaan konstruksi, fpdustri, dan petani (besar) ko-
mersil. Sementara privatisasi sering digembar-gemborkan seba-
gai menghil angnya percn negara,yang sebenarnya kita saksikan
adalah meningkatnya intervensi negara dalam kebijakan yang
bersangkutan dengan air dengan menganulir kontrol komunitas
atas sumber daya air. Kebijakan yang dipaksakan oleh Bank
Dunia dan aturan liberalisasi perdagangan yang dikarang oleh
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organizations /
WTO) menciptakan budaya sapu bersih oleh duo negara-korpo-
rasi. Dan hal ini terjadi di seluruh dunia.

Bank Dunia: Instrumen Korporasi untuk Mengontrol


Sumber Daya Air
Bank Dunia bukan hanya berperan penting dalam memun-
culkan persoalan kelangkaan dan polusi at, ia juga mentrans-
\rATER\rARS

formasikan kelangkaan air menjadi kesempatan pasar (market


opportunity) yang kemudian diperebutkan oleh korporasi-
korporasi. Dewasa ini Bank Dunia mengucurkan pinjaman se-
nilai 20 miliar dollar AS dalam proyek-proyek air; 4,8 miliar
dollar di antaranya disalurkan unruk proyek air dan sanitasi di
daerah urban; 1,7 miliar dollar dialokasikan untuk proyek air
di daerah pedesaan; 5,4 miliar unfuk irigasi; 1,7 mrliar untuk
PLTA; dan 3 miliar unfuk proyek-proyek lingkungan yang
berhubungan dengan air. Asia Selatan menerima 20 persen
pinjaman Bank Dunia.
Bank Dunia memperkirakan potensi pasar air senilai I
triliun dollarAS.' Setelah jatuhnya saham teknologi, majalah
Fartune melihat bisnis air sebagai industri paling mengunfung-
kan bagi para investor.2 Banyak korporasi raksasa, seperti
Monsanto yang bergerak dalam bioteknologi, terpikat dengan
pasar yang mengunfungkan ini. Monsanto sekarang ini sedang
merintis jalan masuk ke dalam bisnis air, perusahaan ini juga
mengincar kemungkinan pendanaan dari lembag a-lembaga pe-
nyedia dana pembangunan:
Pertama, kita yakin bahwa.diskontinuitas (baik kecen-
derungan perubahan besar dalam kebijakan iru akan
menitikberatkan pada kualitas sumber daya maupun
kuantitasnya), terutama dalam wilayah (bisnis) air,
akan sangat menguntungkan, dan kami akan bisa ber-
saing dengan perusahaan-perusahaan lain, bahkan
mampu meraup keunfungan secara signifikan ketika
diskontinuitas itu terjadi. Kedua, kita tengah menjajaki
kemungkinan penddnaan non-konvensional (dari lem-
baga-lembaga non-pemerintah, Bank Dunia, USAID,
dll.) yangbisa memperkecil investasi kami atau mem-
berikan sumber daya unruk pembanguna sektor bisnis
baginegara setempat.3
Privatisasi dan perdagangan air yang dijadikan sebagai sya-
rat pinjaman oleh Bank Dunia sangat klop dengan Monsanto,
dan keduanya sudah mulai membicarakan kemungkinan kola-
100
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
borasi. Monsanto "sangat antusias dengan kemungkinan kerja
sama dengan International Finance Corporation (salah saru
organ Bank Dunia)" dan mengharapkan IFC untuk "membawa
serta modal investasi dan kapabilitas setempat dalam kerja
sama ini."a Bagi korporasi, pembangunan berkelanjutan (sas-
tainable development) adalah pemutarbalikan krisis ekologi men-
jadi pelacakan (potensi) pasar sumber dayayanglangka.
Monsanto memperkirakan pasar air bersih bernilai miliar-
an dollar. Pada tahun 2000, bisnis penyediaan air bersih di In-
dia dan Meksiko diestimasikan bernilai 300 miliar dollar. Jum-
lah senilai ini sama dengan jumlah dana yang sekarang ini dibe-
lanjakan oleh berbagai LSM dalam proyek pembangunan air
dan skema penyediaan air oleh pemerintah lokal; Monsanto
berharap bisa menarik dana publik ini dalam (proyek) penyedia-
an airbagikomunitas pedesaan. Ketika orang-orang miskin ti-
dak mampu membayar, korporasi berencana menciptakan
"mekanisme non-tradisional, yang dirujukan untuk membang-
un hubungan dengan pemerintah lokal dan LSM sekaligus ber-
sama-sama dengan mereka menciptakan mekanisme pembia-
yaan yang inovatif, seperti kredit'mikro. "5
Monsanto juga beritikad menembus pasar air bersih India
dengan mendirikan j o int v enture dengan Eureka Forbes/TATA,
sebuah perusahaan yang bergelut dalam penyulinga n air. Jo int
ventureitu akan membantu Monsanto dalam mengontrol pengi
riman air dan sistem distribusinya. Venture iru menjadi perusa-
haan yang ideal karena perusahaan ini akan memberi celah
bagi Monsanto unfuk "menguasai kontrol manajemen dalam
operasi perusahaan di tingkat lokal, namun ia tidak akan me-
nanggung konsekuensi legal dengan isu-isu lokal."6 Selain iru,
Monsanto berencana membeli sebuah perusahaan Jepangyang
telah mengembangkan teknologi elektrolysis untuk pengolahan
air.7
Pada tahun 1999, Monsanto masuk ke dalam bisnis air di
Asia untuk mendongkrak pendapatan dan ekspansi usaha

l0l
\flATER \yARS

bioteknologi pertaniannya. Menjelang 2008, korporasi ini


mengestimasikan pendapatan senilai 1 miliar dollar dan penda-
patan bersih senilai 266 jutadollar dari bisnis airnya. Sementara
pintu masuk Monsanto dalam bisnis air dijustifikasi dengan
dalih pembangunan berkelanjutan, industri air sebenarnya sa-
ngat tidak mungkin disinambungkan (highly nonsustainable)'
Mahkamah Agung India telah memfatwak anlar angan pembu-
didayaan industri udang karena konsekuensi bahaya yang di-
timbulkannya. Sayangnya, pemerintah (India) mencoba berke-
lit dari larangan itu karena tekanan dari lobi bisnis air. Pemerin-
tah telah mengajukan rencana undang-undang otoritas bisnis
air ke parlemen untuk membatalkan undang-udang lingkungan
yang melindungi daerah pesisir:8

Kemitraan Pubtik-Swasta: Bantuan Internasional untuk


Privatisasi Air
Proyek-proyek privatisasi yang didanai oleh Bank Dunia
dan lembaga-lembaga pemberi pinjaman lainnya biasanya
dilabeli dengan "kemitraan publik-swasta." Label itu sangat
ampuh, baik karena bunyinya maupun karena maksud yang
tersembunyi di dalamnya. Label itu menyatakan partisipasi
publik, demokrasi, dan akuntabilitas. Namun label itu menyem-
bunyikan fakta bahwa kesepakatan kemitraan publik-swasta
biasanya mendorong pembiayaan ongkos privatisasi b ar ang-
barang kebutuhan pokok (public goods) dengan dana-dana
publik.
Kemitraan publik-swasta bisa muncul di wilayah pem-
bangunan kapasitas atau manajemen (pelaksanaan dan pengi-
riman layanan). Kontrak manajemen bisa berjangka pendek,
kontrak layanan memiliki tempo enam bulan sampai tiga tahun,
dalam kontrak-kontrak yang berjangka wakru lebih lama (an-
tara3-5 tahun) tanggung jawab investasi menjadi beban lemba-
ga publik, dalam kontrak yang berjangka waktu 25-30 tahun
lembaga swasta berwenang penuh dalam operasi, pemelihara-

102
Kontrol Banh Dunia, \VTO, dan Korporasi atas Sumber Day Air
an, pengiriman, dan memikul tanggung jawab investasi. Kon-
trak yang berjangka wakfu lebih lama biasanya disertai dengan
kesepakatan pembelian air secaraborongan dibayar oleh lemba-
ga publik, mirip dengan kesepakatan pembelian tenaga (lisrrik)
dalam privatisasi energi.
Kemitraan publik-swasta terus menjamur dengan dalih pe-
narikan modal swasta dan membuka lapangan pekerjaan di
sektor publik. Berdasarkan asumsi bahwa Dunia Ketiga akan
mengalami urbanisasi menjelang tahun 2025, BankDunia me-
ramalkan bahwa akan dibutuhkan investasi senilai 600 miliar
dollar unruk proyek infrastrukrur.e Namun, seperti halnya priva-
tisasi, urbanisasi sebenarnya adalah dampak lanjutan dari kebi-
jakan Bank Dunia, bukan suatu keniscayaan yang tidak ter-
hindarkan.
Baru-baru ini, kolaborasi publik-swasta dalam bisnis penye-
diaan air menerima kucuran banfuan miliaran dollar. Uang
ini adalah subsidi unfuk perusahaan-perusahaan swasta yang
dengan beringas mengajukan tawaran kontrak. Di India saja
terdapat 30 kolaborasi seperti ini dalam bisnis penyediaan air.r0
Kemitraan publik-swasta dalamtrisnis air ini dimaksudkan un-
tuk menggantikan penyediaan air sebagai layanan publik:
Pertama adalah fokus pada orientasi komersial melalui
reformasi institusional dan restrukrurisasi. Misalnya,
langkah pertama bisa berupa restrukfurisasi air dan
likuidasi departemen berdasarkan pertimbangan keun-
tungan. Selanjutnya, korporatisasi layanan atau (pem-
bentukan) perusahaan joint-ventureyang mandiri unruk
mengatur (penyediaan) air dan sanitasi akan memban-
tu pemenuhan syarat orientasi komersial.
Aspek kedua berkaitan dengan pentingnya bingkai
pengafuran yang tepat. Tujuan mendasar dari reforma-
si instirusional ini adalah bergerak menuju orientasi
komersial dan konsumen dalam penyediaan layanan.
Terjadi perubahan tampilan yang drastis, dari semula
penyediaan gratis untuk umum karena dipandang

103
\ilATER \flARS

sebagai hak menjadi hanya berorientasi pada konsu-


men yang memiliki akses pada layanan.rr
Penggerusan hak atas air sedang menjadi fenomena dunia.
Sejak awal 1990-an, berbagai program privatisasi yang ambisi-
us, yang disetir oleh Bank Dunia, bermunculan di Argentina,
Chili, Meksiko, Malaysia, dan Nigeria. Bank India tak luput
menjadi sasaran pengenalan privatisasi sistem air oleh Bank
Dunia. Di Chili, Bank Dunia telah membebankan pengalihan
33 persen margin keunrungan kepada perusahaan Prancis, Suez
Lyionnaise des Eaux, sebagai syarat pinjaman'12
Selain menganulir hak-hak demokratis rakyat atas air, pro-
gram privatisasi juga membawa dampak buruk pada kehidupan
dan hak-hak kerja dari mereka yang bekerja di kantor kotapraja
serta mempengaruhi sistem sanitasi dan air lokal' Di betbagai
negara,pengelolaan air oleh publik akan menyerap lima sampai
10 tenaga kerja per 1.000 sambungan air, sementara pengelola-
an oleh perusahaan swasta hanya mempekerjakan dua sampai
3 orang untuk ukuran sambungan yang sama.13 Di sebagian
besar kota-kota India, para pegawai kotapraja telah menolak
privatisasi air dan layanan sanitasi.
Argumentasi privatisasi sebagian besar didasarkan pada
kinerja buruk dalam layanan publik. Jumlah pegawai pemerin-
tah dinilai berlebihan, yang berakibat pada rendahnya produkti-
vitas lembaga publik penyedia layanan air.ra Fakta bahwa bu-
ruknya kinerja sektor publik sering kali disebabkan oleh kurang-
nya akuntabilitas layanan acapkali diabaikan begiru saja. Da-
lam kenyataannya, tidak ada indikasi bahwa perusahaan swasta
lebih akuntabel. Justru, hal sebaliknyalah yang lebih cenderung
terj adi. Privatisasi tidak memilll<t track rec ord keberhasil an, yang
dimiliki oleh privatisasi hanyalah risiko /bah aya dan kegagalan.
Perusahaan swasta seringkali tidak memenuhi standar operasi,
namun mengeksploitasi harga tanpabanyak menanggung kon-
sekuensi. Di Argentina, dua perusahaan swasta terbesar di
Prancis, Lyonnaise des Eaux dan Compagnie Generale des

r04
Kontrol Banh Dania, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
Eaux, dua perusahaan swasta terbesar di Inggris, Thames Water
dan Northwest Water, dan perusahaan publik terbesar di
Spanyol, Canal Isabel II, membentuk konsorsium untuk mena-
war proyek privatisasi air yang didanai oleh Bank Dunia. Jum-
lah pegawai di kantorpenyedia layananpublik, Obras Sanitarias
de la Naci6n (OSN) di Beunos Aires, dikurangi dari 7.600 men-
jadi 4.000 pekerja pada tahun 1993. PHK atas 3.600 pekerja
telah digembar-gemborkan sebagai prestasi terpenting dan indi-
kator keberhasilan. Sementara lapangan kerja dalam layanan
air mengalami penurun an, harga air mengalami peningkatan.
Dalam tahun pertama, harga air mengalami peningkatan sebe-
sar 13,5 persen.r5
Di Chili, Suez Lyonnaise des Eaux ngotot menguasai 35
persen keuntungan.t6 Di Casablanca, konsumen terperangah
menyaksikan kenaikan harga air sebesar tiga kali lipat. Di
Inggris, tagihan at dan pembuangan kotoran meningkat 67
persen antara L989-1990 dan 1994-1995. Tingkat pemufusan
layanan masyarakat meroket hingga 177 persen. Di Selandia
Baru, orang-orang turun ke jalan unfuk memprotes komersiali-
sasi air. Di Afrika Selatan, penyediaan air di Johannesburg di-
ambil alih oleh Suez Lyonnaise des Eaux. Air segera menjadi
sesuaru yang tidak terjamin, sulit diakses (inaccessible), danber-
harga sangat tinggi hingga tidak mampu dibeli (unaffordable).
Ribuan orang terputus aksesnya atas ketersediaan air dan, aki-
batnya, infeksi kolera mewabah ke mana-mana.t1
Kendati tidak populer di kalangan masyarakat lokal di selu-
ruh dunia, namun desakan privatisasi air tidak kunjung mereda.
Karena beban utang yang tinggi, negara-negara @erkembang)
di seluruh dunia dipaksa untuk menjalankan privatisasi air.
Tuntutan Bank Dunia dan IMF untuk menderegulasi air seba-
gaibagiandari prasyarat pinjaman mereka adalah sesuatu yang
sudah lazim.Dari40 pinjaman IMF yang dikeluarkan melalui
International Finance Corporation (IFC) pada tahun 2000,12
di antaranya mencantumkan persyaratan privatisasi sebagian

105
\TATER\TARS

atau privatisasi penuh atas suplai air dan menuntut pembuatan


kebijakan yang menstimulus "pengembalian semua ongkos"
dan mengeliminasi subsidi. Agar memperoleh pinjaman, lam-
bat laun berbagai pemerintah di Afrika menerima tuntutan pri-
vatisasi air ini. Di Ghana, misalnya, kebijakan Bank Dunia
dan IMF yang memaksa penjualan air dengan harga pasar
mengharuskan orang-orang miskin untuk membelanjakan 50
persen pendapatannya unfuk membeli air.r8

WTO dan GATS: Menjauhkan Kita dari Air Kita Sendiri


General Agreement on Trade and Tariffs (GATT/Kesepa-
katan Umum tentang Perdagangan dan Tarif) didirikan bersa-
maan dengan Bank Dunia dan IMF untuk mengatur ekonomi
global p ada er a pascaperang. Konferensi Brettoh Wo ods tahun
1944 menjadi dasar pendirian semua institusi dan instrumen
perdagangan tersebut. Saat itu, GATT dimaksudkan akan ber-
ubah menjadi Organisasi Perdagangan Internasional (Interna-
tional Trade Organization/ITO) pada 1948, namun pemerintah
Amerika Serikat memblokade perubahan itu karena aturan per-
dagangan saat itu berpihak pada Selatan.'e Sehingga GATT
tetap menjadi kesepakatan hingga tahun 1995 ketika WTO didi-
rikan berdasarkan kesepakatan dalam Putaran Uruguay.
Sebelum 1993, GATT hanya mengurusi perdaganganba-
rang yang melintas-batas negara. Putaran Uruguay yang dine-
gosiasikan antaratahun 1986 hingga 1993 memperluas cakup-
an perdagangan dankekuasaan GATT dengan menambahkan
berbagai aturan baru di luar barang-barang dan perdagangan
internasional. Aturan-aturan yang diperkenalkan itu berkaitan
dengan hak intelektual (intellectual property), pertanian, dan in-
vestasi. Layanan/ jasa (services) dimasukkan ke dalam perda-
gangan lewat kesepakatan perdagangan jasa (General Agree-
ment on Trade in Services/GATS). Ketika didirikan pada tahun
1995, kondisinya sudah demikian matang bagi WTO unfuk
mengangkangi kekuasaan yang demikian besar hingga iamemi-

106
Kontrol Bank Dunia, \VTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air

liki kekuatan yang mampu menganulir kebijakan domestik dan


membajak sumber daya masyarakat.
Sementara Bank Dunia tengah mempromosikan privatisasi
air melalui program penyesuaian sffukrural (Strucrural Adjust-
ment Programs/ SAP) dan persyaratan-persyaratannya, WTO
melakukan instirusionalisasi privatisasi melalui afuran-afuran
perdagangan bebas yang diwujudkan dalam GATS. GATS
mempromosikan perdagangan bebas dalam sektor layanan, ter-
masuk air, bahan pangan, lingkungan, kesehatan, pendidikan,
riset, komunikasi, dan transport. WTO menyebut GATS seba-
gai perjanjian "yang diprakarsai oleh masyarakat bawah" (bot-
tom-up), dan unfuk mendukung argumentasinya, WTO meng-
gunakan alasan kebebasan negara-negara untuk terus mening-
katkan kadar liberalisasi perdagangan dan deregulasi berbagai
sektor lainnya. Kenyataannya, GATS adalah perjanjian yang
tidak mengindahkan akuntabilitas pada proses demokrasi di
tingkat nasional. Dalam banyak kasus, berbagaipemerintahan
tidak memiliki kebebasan untukmenggunakan isu-isu dan sum-
ber daya kulturalnya dalam negosiasi yang mereka tempuh di
wTo.
GATS bukan hanya menyunat resffiksi pemerintah, tetapi
juga membuka peluang bagi korporasi unruk menunrut negara
yang memiliki kebijakan yang mencegah masuknya korporasi
bersangkutan ke dalam pasar bebas. Sebagai contoh, pada
tahun 1996 India mengeluarkan Provision of the Panchayats
Act yang mengakui masyarakat lokal sebagai pemegang otori-
tas tertinggi dalam persoalan budaya, sumber daya, dan resolusi
konflik di daerah persukuan.2o Unruk pertama kalinya sejak
kemerdekaan India, masyarakat desa (gram sabba) mendapat-
kan pengakuan legal sebagai entitas rnasyarakat. Masyarakat
desa memiliki sejumlah kewenangan, termasuk kekuasaan un-
tuk menerima atau menolak renacana dan program pem-
bangunan. Gram sabbasjuga diberi otoritas untuk memuruskan
persoalan tanah.

t07
\flATER \rARS

Undang-undang tersebut mengakui tradisi masyarakat dan


identitas budaya mereka dengan memberikan penghormatan
pada hubungan tradisional masyarakat dengan sumber daya
alam di daerah kelahiran mereka. Sebagaimana bunyi undang-
undang tersebut, "peraturan negar a tentang panchayat (perloam-
pulan para petani-penerj.), yangmungkin diputuskan di kemu-
dian hari, harus bersesuaian dengan kebiasaan, praktek sosial,
dan religius, serta praktek manajemen tradisional atas sumber
daya publik."2t Pentingnya kepemilikan konffol atas sumber
daya masyarakat tidakhanya diakui sebagai keharusan ekono-
mis, tetapi juga diakui sebagai ukuran identitas budaya: "Setiap
gram sabba harus berwenang menjaga dan memelihara tradisi
dan kebiasaan masyarakat, identitas budaya mereka, sumber
daya masyarakat, selta model resolusi konflik yang biasa di-
praktekkan."22
WTO mengabaikan dan bahkan melucuti kemenangan
yang diperjuangkan secara gigih seperti yang telah diwujudkan
dalam konstitusi India. GATS adalah perangkat untuk mengha-
puskan upaya desentralisasi yang demokratis yang dicita-cita-
kan oleh berbagai masyarakat. GATS memiliki kemampuan
untuk menentangberbagai tindakan dan kebijakan yang dipu-
tuskan oleh pemerintah pusat, pemerintah regional, lokal serta
lembaga-lembaga non pemerintah. Seluruh afuran-arurannya
diciptakan oleh korporasi tanpa adanya input dari LSM, peme-
rintah lokal, atau pemerintah nasional.

WTO dan GATS: Fakta dan Fiksi


Pada tanggal 16 Maret 200I, WTO mempresentasikan
pledoi atas GATS dalam suatu konferensi pers di bawah judul
"GATS: Facts and Fiction." Presentasi itu menyatakan bahwa
GATS tidak melanggar hak-hak masyarakat atas air, kesehatan,
dan pendidikan karena'kesepakatan ifu mengeksklusikan "la-
yanan yang tersedia lewat pelaksanaan otoritas pemerintah."
Lebih lanjut WTO berpendapat bahwa GATS tidak mengha-

108
Kontrol Banh Dunia, VTO, dan Korporasi atas Sumber DaTa Air

ruskan negara untuk menderegulasikan sektor layanan atau


membuka pasar mereka dan menyatakan bahwa negatamemi-
liki kebebasan unfuk memperketat regulasi tentang investasi
asing.
Pengujian yang lebih seksama atas klaim-klaim yang diaju-
kan WTO menyajikan realitas yang sangat berbeda, dan bahkan
kontradiktif. Sementara GATS tampaknya mengabaikan "la'
yanan yang tersedia lewat pelaksanaan otoritas pemerintah,"
kesepakatan itu juga mengamanatkan bahwa layanan semacam
ifu "selayaknya tidak disediakan karena kepentingan komersial
maupun karena kompetisi di antara berbagai penyedia layan-
an." Karena "kepentingan komersial" tidak dijelaskan secara
gamblang, pemerintah yang menerapkan pajak atau biaya bisa
dianggap melakukan aktivitas komersial, dan layanan yang pen-
ting bisa dimasukkan ke dalam cakupan perdagangan bebas.
Selain itu, karena sebagianbesar masyarakat memiliki penyedia
layanan yang jamak, pemerintah bisa dianggap berkompetisi
dengan satu/lebih penyedia layanan lainnya.
Aturan "perlakuan nasional" (national treatment) di dalam
GATS melarang pemerintah unfuk menerapkan diskriminasi
antarapenyedia layanan lokal dan asing, kendati pun penyedia
layanan lokal tersebut adalah lembaga masyarakat nonprofit
dan penyedia layanan asing adalah korporasi raksasa. Aturan
ini juga mengharamkan kebijakan pemerintah yang mengha-
ruskan korporasi asing unruk menyewa atau melatih warga
negara setempat atau melibatkan penduduk lokal dalam mana-
jemen dan kepemilikan. Korporasi juga tidakbisa dipaksa un-
fuk mentransfer teknologi pada industri lokal. Aturan "akses
pasar" melarang pemerintah untuk menerapkan batasan-batas-
an seperti jumlah penyedia layanan, nilai transaksi layanan atau
asetnya, jumlah operasi layanan, dan kuantitas output layanan.
Layanan air selalu menjadi agenda GATS. Misalnya,
"layanan sektor lingkungan" dewasa ini memasukkan pem-
buangan kotoran, sanitasi, pembersihan buangan gas, dan

109
\flATER \rARS

perlindungan alam. Tenru saja, inti dari industri lingkungan


dan industri layanan ini adalah air. Sentralitas air dalam wilayah
ini tidak hanya menarik perhatian WTO, tetapi juga Komisi
Eropa-pemerintahan Uni Eropa. Pada tahun 2000, masyara-
kat Eropa melaporkan bahwa layanan sektor lingkungan ber-
nilai 280 juta dollar, dan diperkirakan akan meningkat menjadi
640 juta dollar pada tahun 2010. Perkiraan ini akan menem-
patkan sektor ini kurang lebih sejajar dengan industri farmasi
dan teknologi informasi.
Masyarakat Eropa telah memperluas cakupan "layanan
air" hingga memasukkan "pengumpulan air, penyulingan, dan
distribusinya ."23 Dantenfu saja, sebagaiman a yafigditunjukkan
oleh Ruth Caplan dari Aliansi Demokrasi (Alliance for Demo-
cracy), "penyedotan daii sumber-sumber air dan ekstraksinya
dari dalam tanah dan aquiferbisa dimasukkan dalam pengertian
pengumpulan (air) itv."24 Oleh karenanya, proposal Masyarakat
Eropa bisa menciptakan dampak yang besar pada hak-hak ma-
syarakat atas sumber daya air.. Dalam pertemuan WTO di Doha
November 2001, Amerika Serikat menyelipkan perdagangan
air ke dalam Deklarasi Tingkat Menteri. Dalam seksi perda-
gangan dan lingkungan terfulis: "reduksi atau, jika diperlukan,
eliminasi hambatan tarif dan nontarif dalam (perdagangan)
barang-barang dan layanan sektor lingkungan."2s Dengan kata
lain, perdagangan bebas dalam (layanan) air.

Kesepakatan Baru, Agenda Lama


WTO menunjuk GATS sebagai "kesepakatan multilateral
pertama tentang investasi." Meskipun perlawanan global telah
menggulingkan kesepakatan multilateral tentang investasi
(Multilateral Agreement on Investment/MAl), agenda itu kem-
bali dihidupkan oleh GATS. Perjanjian perdagangan bebas
yang sejenis adalah North American Free Trade Agreement
(NAFTA). Di bawah NAFTA, Metalclad, sebuah perusahaan
manajemen sampah dari Amerika Serikat, memenangkan fun-

ll0
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Surnber Daya Air
futan dan memal$a pemerintah Meksiko untuk membayar gan-
ti rugi sebesar l7 juta dollar. Cara penanganan sampah yang
buruk dan berbahaya serta lokasi pembuangannya di San Luis
Potos (dibagian tengahMeksiko) menjadi alasan ekologis yang
masuk akal bagi para pejabat lokal untuk menufup operasi peru-
sahaan iru. Sayangnya, NAFTA memperbolehkan perusahaan
(swasta) unfuk menunfut ganti rugi pada pemerintah suafu ne-
gara jika negara bersangkutan menerapkan legislasi yang
"menghilangkan" potensi keuntungan perusahaan. Metalclad
menggunakan afuran ini unruk menuntut pemerintah Meksiko
dan akhirnya memenangkan funtutan tersebut. Sengitnya opo-
sisi masyarakat terhadap fasilitas Metalclad tidak relevan dalam
persoalan ini.26
Hak-hak dagang korporasi yang dianugerahkan lewat kese-
pakatan-kesepakatan perdagangan,seperti NAFTA dan GATS,
jugabisaberlaku pada kasus kepemilikan dan kontrol korporasi
atas sumber daya air. NAFTA secara tersurat menyebut "air,
termasuk air yang alamiah maupun yang artifisial serta hasil
sulingan" sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan. Dan
tenfu saja, seperti yang dirunjunkan oleh Mickey Kantor, wakil
dagang Amerika Serikat,padatahun 1993, "Ketika air diperda-
gangkan sebagai komoditas, maka semua isi kesepakatan yang
mengafur perdagangan barang bisa diterapkan (pada semua
barcng/laydnan)."2't
Pada tahun 1998, perusahaan Sun Belt Water asal Amerika
Serikat menuntut ganti rugi pada pemerintah Kanada sebesar
10 miliar dollar karena perusahaan itu kehilangan kontrak
untuk mengekpor air dari Kanada ke California karena larang-
an ekspor air dalam jumlah besar yang dikeluarkan oleh peme-
rintah British Columbia pada tahun 199I.28 Perusahaan ifu
mengklaim bahwa larangan ekspor pemerintah British Colum-
bia itu telah melanggar hak-hak investorberdasarkan kesepakat-
an NAFTA. Kasus ini masih dalam proses peradilan. Sekarang
ini semua level pemerintahan-termasuk di tingkat regional

llt
WATER\TARS

dan lokal-dipaksa terikat pada afuran yang tidak dinegosiasi-


kan atau disetujuinya. Pembuatan kebijakan tidak lagrberada
di tangan pemerintah lokal atau nasional, tetapi berada dalam
cengkeraman korporasi-korporasi multinasional. Seperti ung-
kapan Jack Lindsay, CEO Sun Belt, "Karena NAFTA, sekarang
kita menjadi stakeholder dalam pembuatan kebijakan nasional
Kanada yang berkaitan dengan air."2e

Raksasa-raksasa dalam Bisnis Air


Air telah menjadi bisnis besar bagi korporasi-korporasi
global yangjeli dengan potensi pasar yang tidak terbatas dari
semakin meningkatnya kelangkaan dan permintaan akan air'
Dua pemainbesar dalam industri airberasal dari Prancis, yaitu
Vivendi Environment dan Suez Lyonnaise des Eaux, yang
memiliki jangkauan bisnis ke 120 negara. Vivendi adalah rak-
sasa dalam bisnis air dengan pendapatan sebesar 17,1 miliar
dollar. Suez memil il<t income 5,1 miliar doll ar padatahun I99 6.30
Vivendi Environment adalah "sayap layanan lingkungan" dari
Vivendi Universal, sebuah konglomerasi komunikasi dan me-
dia global yang memiliki bisnis tel'evisi, film, penerbitan, musik,
internet, dan telekomunikasi.
Cakupan bisnis Vivendi Environment meliputi air, manaje-
men air, energi, dan transportasi. Pada tahun 2000, Vivendi
Environment memenangkan kontrak senilai 43 juta euro untuk
rencana penanganan limbah cair di Berne, Swiss' Vivendi juga
memiliki 50 persen saham CTSE, sebuah perusahaan joint ven-
ture di Republik Cheko. Total penjualan bersih diperkirakan
mencapai 200 juta euro. AnakperusahaanVivendi, Onyx, me-
miliki Waste Management Inc. Vivendi mengoperasikan layan-
an pengolahan limbah di berbagai negata, termasuk Hong
Kong danBrazil.
Raksasa-raksasa lain dalam bisnis air adalah Aguas de
Barcelona, sebuah perusahaan asal Spanyol yang mendominasi
bisnis air di Amerika Latin, dan beberapa perusahaan Inggris,

t12
Kontrol Banh Dunia, \YTO, dan Korporasi atas Sumber DaYa Air

yaitu Thames Water, Biwater, dan United Utilities. Biwater di-


dirikan pada tahun 1968, nama perusahaan ini merefleksikan
keterlibatan perusahaan dalam bisnis air ganda, yairu air bersih
dan limbah cair. Thames dimiliki oleh RWE, sebuah induk
perusahaan elektrik yang memiliki anak perusahaan yang
terjun dalam bisnis air.
Biwater dan Thames memiliki operasi bisnis di Asia, Afrika
Selatan, dan negara-negara di Benua Amerika. Pada tahun
1,940-an, Biwater masuk ke Mexico dan Filipina. Menjelang
tahun 197}-an,perusahaan ini memiliki konffak di Indonesia,
HongKong,Irak, Kenya, danMalawi. Tahun 1992, konglome-
rasi Biwater telah berekspansi sampai ke Malaysia, Jerman,
dan Polandia.Padatahun 2000, dengan bekerja sama dengan
sebuah perusahaan Belanda, perusahaan ini meluncurkan per-
vsahaan joint veflture-nya, Cascal. Cascal memeirangkan kon-
trak di Inggris, Chili, Filippina, Kazakstan, Mexico, dan Afrika
Selatan.3r Selain perusahaan-perusahaan tersebut, satu perusa-
haan lain yang ikut dalam perebutan air di tingkat global adalah
General Electric. Perusahaan terakhir ini bekerja sama dengan
Bank Dunia dalam rangka menqiptakan dana investasi unfuk
memprivatisasi pembangkit listrik dan air di seluruh dunia.
Privatisasi layanan at adalahlangkah pertama menuju pri-
vatisasi semua aspek air. Pasar air Amerika untuk pananganan
dan suplai air diprediksikan bernilai 90 miliar dollar. Nilai pasar
ini merupakan yang terbesar di dunia, dan Vivendi menanam-
kan investasi besar-besaran untuk mendominasi pasar ini. Pada
bulan Maret 1999, perusahaan ini mengeluarkan uang lebih
dari 6 miliar dollar untuk membeli US Filter Corporation, dan
dengan demikian membentuk korporasi air terbesar di Amerika
Utara. Pendapatan Vivendi diproyeksikan mencapai 12 miliar
dollar.32
Ketika raksasa-raksasa air tersebut memasuki pasar, harga
air mengalami kenaikan. Di Teluk Subic, Filipina, Biware me-
naikkan harga air sebesar 400 persen.33 Di Prancis, biaya kon-

n3
\TATER \fARS

sumsi air meningkat 150 persen tetapi kualitas aknyajustru


memburuk; sebuah laporan pemerintah Prancis mengungkap-
kan bahwa lebih dari 5,2 juta orang menerima "air yangme-
ngandung bakteri berbah aya." 34 Di Inggris, har ga air meningkat
450 persen dan keuntungan perusahaan melonj ak 692 persen-
gaji CEO meroket sampai 708 persen.35 Pemutusan layanan
meningkat 50 persen.36 Sementara itu, disentri meningkat 6
kali lipat dan Asosiasi Medis Inggris menunjuk privatisasi air
sebagai biang keladinya.3T
Pada tahun 1998, segera setelah diambil alih oleh Suez
Lyonnaise des Eaux, air di Sydney terkontaminasiolehgiardia
dan c-ryptos poidium dalam kadar yang tinggi.38 Setelah penguji-
an air diprivatisasi oleh A&L Labs di Walkerton, Ontario
(Kanada), tujuh orang, termasuk seorang bayi,,tewas karena
bakteri E-coli.3e Perusahaan iru menganggap hasil tes itu seba-
gai "hak milik intelekrualyangrahasia" dan tidak mempublika-
sikannya. Tindakan ini sama dengan penyembunyian informasi
yang dilakukan oleh Union Carbide tentang bocornya pabrik
kimia di Bhopal ketika ribuan orang sekarat karena dampak
kebocoran itu.40 Di Argentina, ketika anak perusahaan Suez
Lyonnaise des Eaux mengakuisisi perusahaan air yang dikelola
negara, Obras Sanitarias de la Naci6n, harga air meningkat
dua kali lipat tetapi dengan kualitas yang menurun.Perusahaan
iru dipaksa unfuk meninggalkan negeri iru ketika para pendu-
duk menolak membayar tagihannya.4r

Dahaga yang Sangat


Di Maquiladora Meksiko, air minum begiru langka sehing-
gabayr dan anak-anak terpaksa minum Coca-Cola dan Pepsi
untuk melepas dahaga mereka.a2 Produk Coca-Cola dijual di
I95 negara dan mendatangkan pendapatan sebesar 16 miliar
dollar. Sudah jelas bahwa kelangkaan air menjadi sumber profit
bagi banyak korporasi; Dalam sebuah laporan tahunannya,
Coca-Cola menyatakan:

rt4
Kontol Bank Dunia, VTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
Tiap pagi ketika terbangun dari tidur, kita semua yang
menjadi keluarga Coca-Cola sadar bahwa 5,6 miliar
orang akan mengalami kehausan pada hari iru. Jika
kita berhasil rnelvujudkan 5,6 miliar orang ini untuk
minum Coca-Cola, maka kita telah menjamin kesuk-
sesan masa depan perusahaan kami dalam beberapa
tahun ke depan. Melakukan hal lainnya bukanlah
suaru pilihan.a3

Perusahaan seperti Coca-Cola sangat sadarbahwa air ada-


lah pelepas dahaga utama dan (akhirnya) terjun ke dalam bisnis
air dalam kemasan. Coca-Cola telah meluncurkan merek in-
ternasionalnya, Bon Aqua (Dasani adalah versi Amerikanya),
dan Pepsi telah memperkenalkan Aquafina. Di India, produk
air dalam kemasan Coca-Cola disebut Kinley. Selain Pepsi dan
Coca-Cola, adabeberapa merek terkenal seperti Perrier, Evian,
Naya, Poland Spring, Clearly Canadian, dan Purely Alaskan.
Pada bulan Maret 1999, dalam penelitian terhadap 103
merek air kemasan, Dewan Pemeliharaan Sumber Daya Alam
(Natural Resource Defense Council) menemukan bahwa air
kemasan tidak lebih aman dariEada air leding.e Sepertiga pro-
duk-produk air kemasan tersebut mengandung arsenik dan bak-
teri E-coli dan seperempat di antaranya hanyalah air leding
yang dibotolkan. Di India, sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Pusat Penelitian dan Pendidikan Konsumen yang bermar-
kas di Ahmedabad menemukan bahwa hanya tiga dari 13 me-
rek terkenal yang memenuhi semua syarat pengemasan.as Tak
satu pun dari produk-produk tersebut yang bebas dari bakteri,
meski dalam iklan produknya mereka mengklaim bebas mikro-
ba dan 100 persen bebas bakteri. Iklan yang keliru dan menye-
satkan ini telah memaksa pemerintah India untuk mengaman-
demen aturan tentang Pencegahan terhadap Makanan yang
Tidak Laik Dikonsumsi (Prevention of Food Adulteration) un-
tuk memasukkan airkemasan dalam pengawasan. Aturan terse-
but sekarang membedakan antara air mineral yang diperoleh

115
\TATER \TARS

dari dan dikemas tidak jauh dari sumber alamnya dan air yang
dianggap sebagai air minum (biasa).a6
Konsekuensi air dalam kemasan lebih dari sekadar tinggi-
nyaharga dan air yang tidak aman untuk dikonsumsi. Limbah
lingkungan adalah dampak terburuk yang disebabkan oleh
industri pengemasan air. Pada tahun 1970-an,200 juta galon
air kemasan dijual dalam kemasan plastik yang tidak dapat
diurai. Pada tahun 1998, jumlah ini meningkat menjadi lebih
dari 6 miliar. Di India, produser air terkemuka, Parle Bisleri,
menguasai 60 persen pasar air. Perusahaan senilai 835 ribu
dollar ini berharap akan meraup untung sebesar 208,8 juta
dollar padatahun2002.
Presiden Parle Bisleri, Ramesh Chauhan (yangjuga dikenal
sebagai "Raja Air"), memiliki rencana besar: "Bisleri harus
menjadi merek super besar. Sekarang ini, ia masih baccha @ayi).
Dalam dua atau tiga tahun ke depan, penjualan Bisleri harus
melampaui penjualan total dua perusahaan cola (Pepsi dan
Coke). "47 Chauhan memperkirakan bahwa "pasar air kemasan
akan melebihi pasar minuman karbonasi dalambeberapa tahun
mendatang." Dewasa ini, air kemasan hanya menguasai 14
persen industri sofi-dink. Saru liter air produksi Bisleri dijual
seharga 20 sen, dan lima liternya dijual seharga 52 sen. Dengan
harga yang miring ini Chauhan berharap akan melebihi total
penjualan Coke dan Pepsi.a8
Pemain dalam pasar air India bukan hanya Bisleri, Pepsi,
dan Coke. Britannia Industries dan Nestle juga tengah mempro-
mosikan secara gencar produk-produk mereka, yaifu Perrier,
San Pellegrino, dan Price Life. Britannia memasarkan Evian
yang dijual dengan harga 2 dollar seliternya, hampir dua kali
nilai upah minimum per jam. Evian dipromosikan sebagai
"minuman alternatif untuk memenuhi kebutuhan unruk berga-
ya dan kebugaran."ae Lebih dari 500 keluarga kaya di India
membelanjakan antara 20 sampai 209 dollar per bulan unfuk
membeli air Evian. Perusahaan dari Australia, Auswater Puri-

il6
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Karporasi ata Sumber DayaAir

fication Ltd., sedang mempromosikan mereknya, Auswater.


Perusahaan-perusahaan India yang lebih kecil seperti Trupthi,
Ganga, Oasis, Dewdrops, Minscot, Florida, Aqua Cool, dan
Himalaya juga telah memasuki pasar. Perusahaan-perusahaan
kecil ini mendapatkan jatah kue pasar sebesar 17 persen.
Korporasi-korporasi global mendapatkan keunfungan pe-
nuh dari permintaan akan air bersih, permintaan yangmuncul
karena polusi lingkungan. Kendati korporasi-kqrporasi tersebut
mengambil sumber-sumber air segar di daerah yang tidak terin-
dustrialisasi dan terpolusi, mereka menyebut praktek penge-
rnasan mereka sebagai "pabrikasi" air. Nestle memiliki pabrik
di Samalka, Haryana. Pada tahun 1999, Pepsi memulai pabrik
pengemasan airnya di Roha, Maharshtra, dan sedang menyiap-
kan pabrik-pabrik baru di Kosi, Bazpur, Kolkata, dan Banga-
lore. Coca-Cola mengemas Kinley di pabriknya yangbetada
di Delhi, Mumbai, dan Bangalore. Pasar airkemasan India di-
perkirakan akan bernilai 1 04,4 juta dollar, dengan perrumbuhan
sebesar 50-70 persen pertahun.s0 Dengan kata lain, produksi
air kemasan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat setiap
dua tahun. Antara tahun t992 dap2000, penjualan air kemasan
telah mengalami peningkatan dari 95 juta liter ke 932 jutali-
ter.
Ketika pasar air mengalami elspansi besar-besaran di In-
dia, kebiasaan tradisional untuk memberi airpada mereka yang
kekurangan ah ternyata malah menghilang. Selama ribuan ta-
hun, air ditawarkan.diberikan secara gratis dan diletakkan di
piyaos, pinggir jalan, tempat ibadah, dan pasar. Wadah-wadah
air dari tanah yang disebut ghadas dan surais, menyediakan air
bagi mereka yang kehausan selama musim panas dan memi-
numnya dengan melengkungkan kedua tangannya. Wadah-wa-
dah air seperti ini telah disingkirkan oleh botol-botol plastik,
dan ekonomi cuma-cuma telah dijegal oleh pasar air. Masyara-
kat tidak lagi memiliki hak untuk melepas rasa dahaganya; ka-
rena hak ini sekarang hanya dimiliki oleh mereka yangberduit.

r17
\TATER\yARS

Bahkan Presiden India pun menyesalkan kemalangan ini:


"Golongan elit mengkonsumsi berbotol-botol air bersih dalam
kemasan, sedangkan orang-orang miskin hanya bisa mendapat-
kan semangkuk air kotor."sr
Di Kerala, pembatasan air pada orang-orang kaya mendo-
rong berbagai organisasi lokal untuk mencanangkan kampanye
boikot Coca-Cola. Sebagai bagian dari protes dan ikhtiar guna
mengembangkan pasar alternatif, para peirduduk Negara
Bagian Kerala yang banyak rnenghasilkan kelapa (Kera berarti
kelapa dalam pengertian Malayalam) mengadopsi slogan "Sela-
mat Tinggal Cola, Selamat Datang Kelapa Sayang."52 Harga
kelapa turun drastis seketika sebagai dampak aturan WTO yang
membanjiri daerah tersebut dengan soya dan minyak kelapa
sawit. Biayanya yang murah dan keberlimpahannya membuat
kelapa sebagai simbol ideal menentang salah safu upaya penak-
lukan global.

Korporasi versus Warga Negara: Perang Air di Botivia


Kisah keserakahan korpogpsi unfuk menguasai air yang
mungkin paling terkenal adalah kisah di Cochab amba, Bolivia.
Di daerah yang semigurun ini, air adalah hal yang langka dan
sangatbernilai. Pada tahun 1999, Bank Dunia merekomendasi-
kan privatisasi atas badan usaha milik pemerintah setempat
yang memasok persediaan air, yaitu Servicio Municipal del
Agua Potable y Alcantarillado (SEMAPA), melalui kesepakat-
an konsesi dengan International Water, anak perusahaan peru-
sahaan Bechtel.s3 Pada bulan Oktober 1999, disepakati berlaku-
nya Undang-undang Air Minum dan Sanitasi yang mengakhiri
subsidi pemerintah dan memuluskan proses privatisasi.
Di sebuah kota di mana upah minimumnya kurang dari
100 dollar per bulan, tagihan air mencapai 20 dollar per bulan-
nya, hampir menyamai biaya pemenuhan pangan bagi keluarga
yang berjumlah lima orang dalam dua minggu. Pada bulan
Januari 2000, aliansi masyarak at yangbernama La Coordina-

118
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber DayaAir

dora de Defensa del Agua y de la Vida (Koalisi untukMemper-


tahankan Air dan Kehidupan) dibentuk. Lewat mobilisasi mas-
sa yang dilakukannya, aliansi itu melumpuhkan Kota Cocha-
bamba selama empat hari. Sebulan kemudian, jutaan orang
Bolivia mendatangi Cochabamba, menyelenggarakan mogok
massal, dan menghentikan semua transportasi.5a Dalam perte-
muan massal tersebut, para pemrotes menyuarakan Deklarasi
Cochabamba yang menyerukanperlindungan atas hak-hak atas
air secara universal.55
Pemerintah berjanji menurunkanharga, tetapi janji itu ti-
dak pernah diwujudkan. Pada bulan Februari 2000,La Coordi-
nadora menyelenggarakan pawai damai dan menunfut penin-
jauan ulang Undang-undang Air Minum dan Sanitasi, penca-
butan berbagai perafuran yang memperbolehkan privatisasi,
pemutusan kontrak air, dan partisipasi warga dalam penyu-
sunan naskah Undang-udang tentang Sumber Daya Air. Tun-
futan warga negarayang menyodok kepentingan utama korpo-
rasi tersebut ditolak mentah-mentah. Kritik mendasar yang di-
lancarkan oleh La Coordinadora diarahkan pada penegasian
air sebagai hak milik masyarakat,.Para pemrotes menggunakan
berbagai slogan seperti 'Air adalah Anugerah Tuhan dan Bu-
kan Buatan Pabrik" dan 'Air adalah Kehidupan."
Pada bulan April 2000, pemerintah mencoba membung-
kam protes masyarakat tersebut lewat Undang-undang Keada-
an Darurat. Para aktivis ditahan, beberapa pemrotes terbunuh,
dan dilakukan sensor atas pemberitaan media. Akhirnya pada
tanggal 1 0 April 200b, masy arakatmemperoleh kemenangan.
Aguas del Tunari dan Bechtel meninggalkan Bolivia dan peme-
rintah dipaksa membatalkan Undang-undang Privatisasi Air
yangbanyak dibenci. Perusahaan air SEMAPA @eserta utang-
utangnya) dialihkan kepada para pekerja dan masyarakat.56
Pada musim panas tahun 2000, La Coordinadonmenyelengga-
rakan forum dengar publik (public heaing) untuk menciptakan
perencanaan dan manajemen yang demokratis. Masyarakat

119
\TATER\flARS

mengambil tantangan untuk mewujudkan demokrasi atas sum-


ber dayaair, namun para diktator yang mencoba merebut sum-
ber daya air mencoba segala daya upaya untuk menggagalkan
proses itu. Bechtel menunfut Bolivia, dan pemerintah Bolivia
menindak keras dan mengancam para aktivis La Coordina-
dora.sT
Dengan perebutan kembali sumber daya air dari tangan
korporasi dan tirani pui-, masyarakat Boliviatelah memberi-
kan gambaran bahwa privatisasi tidak tak terhindarkan dan
bahwa penguasaan sumber daya yang vital oleh korporasi bisa
menghalangi kehendak demokrasi masyarakat. O

Catatan Akhir
I Maude Barlow, BIue Gold: The Global Wata Crisis and the Cotnmodifcation
of the World\ Wata Supply (San Fransisco: International Forum on Glo-
balization, 2001), hal. 15.
2 Foftune, Mei 2000.
3 Monsanto, "sustainable Development Sector Strategy" (dokumen tidak
diterbitkan, l99l), hd. 3.
4lbid.,hal.4.
5 Monsanto, 1998, "Water Business Plan" (tidak diterbitkan).
6 lbid.
7 lbid.
8 Vandana Shiva, Afsar H Jafri, dan Gianjali Bedi, Ecological Coss of Eco-
nomic Globalisation (New Delhi: Research Foundation for Science, Tech-
nology, and Ecology, 1997), hal. 45.
9 Riccardo Petrella, Thc War Manifeso: Argumentsfor a World Water Control
(London: Zed Books, 2001), hal. 20.
l0 Vandana Shiva, et.al., Ltcens to Kill (New Delhi: Research Foundation
for Science, Technology, and Ecology, 2000), hal. 53-58.
I I Meera Mehta, A Review of Public-Private Partnership in the Water and Envi-
ronmental Sanitation Sector in India (ltew Delhi: Department for Interna-
tional Development, 1999), hal. 7.
12 Barlow, Blue Gold, hal. 15.
13 Emanuel Idelevitch dan Klas Ringkeg, "Private Sector Participation in
Water Supply and Sanitation in Latin America" (World Bank, 1995),
hal.9.
t4 lbid.

120
Kontrol Banh Dunia, WTO, dan Korporasi atas Sumber Daya Air
15 lbid.,hal.27-50.
16 Barlow, BlueGold,hal. 18.
t7 lbid.
l8 Ghana National Coalition Against the Privatisation of Water, "Water is
Not a Commodity" (tidak diterbitkan).
t9 lbid.
20 koision of the Panchayats Aa (Tambahan untuk daerah-daerah yang telah
disebutkan), 1996, seksi 4 (b).
2l lbid., seksi 4 (a).
22 lbid., seksi 4 (d).
23 Laporan GATS oleh Uni Eropa.
24 Ruth Caplan, 'Alliance for Democracy"
(paper yang disebarkan dalam
pertemuan antar LSM untuk menyambut pertemuan GATS, Jenewa,
April200l).
25 Deklarasi pertemuan tingkat menteri WTO di Doha, November 2000.
26 New York Times,3l Juli, 2000.
27 lbid.
28 lbid.
29 Dikutip dari Barlow Blue Gold, hal. 36.
30 Petrella, The Water Manifesto,hal.6S.
3t rbid.
32 rbid.
33 Barlow, Blue Gold, hal. 18.
34 Petrella, The Water Manifesto,hal. T3.
35 Barlow, BlueGold, hal. 16.
36 rbid.
37 World Development Movement (WDM), "Stop the GATS Sastrophe,"
November 2000, wwwwdm.org.uk/cambriefs/wto/GATS.htrn.
38 Barloq Blue Gold,hal. 17.
39 rbid.
40 Informasi ini berdasarkan komunikasi personal saya dengan Dr. Mira
Shiva dari kelompok pemulihan media di Bhopal.
4l Petrella, The Water Manifesto,hal.6S.
42 Barlow, Blue Gold,hal.8.
43 "Small is Sustainable," International Sociery for Ecology and Culrure,
2000, hal. l.
44 Barlow, Blue Gold, hal. 8.
45 Pusat penelitian dan pendidikan konsumen (Consumer Education and Re-
search Center), Insight (January/February, 1998).
46 Pemerintah India, PFA Amendment, 2000.
47 Financial Erpress, 3 Desember 2000.
48 Business Times, 26 Juni 2001 , hal. 10.
49 rbid.
50 lbid.

t2l
WATERIilTARS

5l Pidato Hari Kemerdekaan oleh Presiden Narayanan, 1999.


52 Saya melewati slogan ini ketika berkunjung ke Kerala.
53 Barlow, Blue Gold, hal. 19.
54 lbid"
55 Lihat www.canadians.org /blueplanet/ cochabamba-e.htrn.
56 Oscar Olivera dan Marcela Olivera, "Reclaiming the Water" (dokumen
tidak diterbitkan).
57 lbid.

122
BAB 5

PANGAN DAN AIR

akanan dan air adalah kebutuhan kita yang paling


mendasar. Tanpa air, produksi pangan tidak akan
dimungkinkan. Itulah alasan kenapa kekeringan
dan kelangkaan air selaluberubah menjadi penurunan produksi
pangan dan meningkatnya kelaparan. Secara tradisional, buda-
ya panganmuncul sebagai tanggapan terhadap kesempatan un-
tuk memperoleh air di lingkungan setempat. Tanaman pangan
yang sedikit memburuhkan air muncul di daerah yangiarang
air, sedangkan tanaman pangan yang banyak memburuhkan
air muncul di daerah yang kaYa air.
Di kawasan basah Asia, budaya padi muncul dan irigasi
sawah menjadi dorninan. Diberbagai wilayah dunia yang arid
dan semiarid, gandum, jagung, sorghumdan sejenisnya muncul
sebagai tanaman pangan utama. Di daerah datatan tinggi,
pseudocere alseperti soba (b ucbvhe at) memberikan banyak nutrisi.
Di Pegunungan Ethiopia, teff meniadi pilihan bahan pangar.
pokok. Di daerah gurun, pembudidayaan hewan ternak men-
jadi basis ekonomi pangan. Namun keragaman tanaman pa-

r23
\rATER \TARS

ngan dan gaya agrikulrur ini mulai terabaikan sejak kulrur pa-
ngan yang tunggal mulai disukai sebagai metode produksi di
tingkat nasional, internasional, dan demi kepentingan korpo-
rasi.
Efisiensi penggunaan air dipengaruhi oleh variasi genetis-
nya. Maize, sorghum, dan millet adalah tanaman yang paling
efisien dalam mengubah air ke dalam unsur biologis. Miltet
bukan hanya lebih sedikit menggunakan air daipada padi,
tanaman ini juga mampu bertahan hidup dalam kekeringan
hingga tanah kehilangan 75 persen kelembabannya. Akar-akar
tumbuhan kacang-kacangan (termasuk kacang polong) meng-
gunakan kelembaban air secara efisien.
Sejak Revolusi Hijau, tanaman pangan yang menghasilkan
lebih banyak nutrisi per unit penggunaan air ser.nakin jarang
dan tergantikan oleh tanaman yang banyak menggunakan air.
Produktivitas air telah diabaikan, dan fokus perhatian telah
diarahkan pada produktivitas tenaga kerja. Tanaman pangan
pengganti tidak hanya memproduksi hasil panen yang buruk,
tetapi juga sedikit mengandung materi organis dan menguras
habis kapasitas kelembaban air. .,
Tanaman pangan yang dibudidayakan dalam masyarakat
tradisional ditanam dengan mempertimbangkan efek kekering-
an. Dalam program pembudidayaan partisipatoris bersama de-
ngan para petani di daerah Gurun Rajasthan, India, pusat Riset
Internasional tentang Tanaman Pangan di Daerah Tropis Sem!
arid (International Center of Research in Crops for the Semi-
arid Tropics/ICRISAT) menemukan bahwa para petani lebih
menyukai varietas millet asli karena daya tahan mereka terha-
dap kekeringan.Para petani juga memilih varietas iru karena
hasil biomass-nya yang lebih besar dalam benruk jerami, rabuk,
dan pakan ternak. Pengembangan tanaman industri modern
telah menyisihkan tanaman dengan karakter bawaan yang
tahan kekeringan itu.r

r24
Pangan dan Air

Pertanian Industri dan Krisis Air


Fertanian industri telah menekan produksi pangan untuk
menggunakan metode yang menguras cadangan air di dalam
tanah, sehingga terjadi kenaikan permintaan air. Katena gagal
rnengenali air sebagai faktor yangterbatas dalam produksi pa-
ngan, pertanian industrial mempromosikan penggunaan lim-
bah secara besar-besaran. Perubahan dari pupuk organik ke
pupuk kimia dan penggantian tanaman yang sedikit membu-
tuhkan air dengan tanaman yang haus air telah dianjurkan un-
ruk menciptakan daerah yang miskin air, gurunisasi, penguras-
an air, dan salinasi.
Kekeringan bisa diperburuk oleh perubahan iklim dan re-
duksi kelemb aban air. Kekeringan yang disebabkan oleh per-
ubahan iklim-suatu fenomena yang disebut sebagai kekering-
an meteorologis-dihubungkan dengan faktor kegagalan hu-
jan.2Namun bahkan dalam kondisi curah hujan normal, pro-
duksi panganbisa mengalami penurunanjika terjadi erosi pada
cadangan kelembaban air. Di daerah-daerah kering (aid), di
mana hutan dan pertanian sangat tergantungpada siklus kelem-
baban air, penambahan materi organik adalah satu-sarunya pi-
lihan.3 Rendahnya kelembaban air terjadi ketika materi organis
yang diperlukan bagi cadangan kelembaban tidak bisa didapat'
kan oleh tanah. Sebelum Revolusi Hijau, konservasi air adalah
bagian integral dari pertanian tradisional. Di daerah Deccan
di selatan India, penanaman sorghumdiselingi dengan tanaman
kacang-kac angan unfuk mengurangi evaporasi (penguapan)'
Revolusi Hijau telah menyingkirkan pertanian tradisional dan
menggantikannya dengan monokultur di mana berbagai varie-
tas tanaman 'kerdil' menggantikan varietas tanaman yang be-
sar, pupuk kimia menggantikan pupuk organik, dan irigasi di-
ganti dengan tanaman tadah hujan. Akibatnya, tanah keku-
rangan materi organik yang vital, dan rendahnya kelembaban
tanah terus saja berulang.
Di daerah yang cenderung mengalami kekeringan' sistem

t2,
\(iATER \TARS

pertanian yang mempertimbangkan faktor ekologis adalah satu-


satunya jalan untuk memproduksi bahan pangan yang berke-
lanjutan. Tiga hektar ladang sorghum menggunakan air sama
dengan kebutuhan air dari satu hektar sawah. Padi dan sor-
ghumsama-sama memproduksi 4.500 kilogram sereal. Dalam
jumlah air yang sama, sorghum menghasilkan protein 4,5 kali
lebih tinggi, mineral4 kali lebih banyak, kalsium 7,5 kali lebih
banyak, zat besi 5,6 kali lebih tinggi, dan dap4t dipanen tiga
kali lebih banyak daripada padi.a Jika pembangunan pertanian
mempertimbangkan konservasi air, millet (padi-padian) tidak
akan dianggap sebagai tanaman pangan yang inferior.
Munculnya Revolusi Hijau menekan pertanian Dunia Keti-
ga untuk memproduksi gandum dan beras. Tanaman pangan
yang baru tersebut memerlukan lebih banyak air daripada mil-
let dan menggunakan at tiga kali lebih banyak daripada varietas
gandum dan padi yang asli.s Pengenalan gandum dan padijuga
menciptakan dampak ekologis dan sosial. Peningkatan yang
tajam dalam penggunaan air telah mendorong terciptanya in-
stabilitas keseimbangan air regional. Karena mengguyur eko-
sistem dengan air dalam jumlah.di luar kemampuan serap sis-
tem drainase alami, proyek irigasi massal dan pertanianyang
boros air telah mengakibatkan salinisasi, gurunisasi, penguras-
an at (waterlogging). Pengurasan air terjadi ketika tabel air anjlok
dari 1,5 ke 2,1meter. Jika air ditambahkan ke lembah dalam
jumlah yang melebihi kemampuannya untuk mengalirkannya,
tabel air akan meningkat. Sekitar 25 persen lahan yang diirigasi
di Amerika Serikat mengalami salinisasi dan waterloging.6 Di
India, 10 juta hektar lahan pertanian yang mendapatkan irigasi
kanal mengalami wateilogging dan 25 juta hektar lainnya ter-
ancam mengalami salinisasi.T
Ketika waterlogging terus-menerus terjadi, hal ini kemung-
kinan besar akan mengarah pada terciptanya konflik antara
petani dan negara. Di Lembah Krishna, waterloggingyangterja-
di akibat proyek irigasi Malaprabha memicu perlawanan para

126
Pangan fonAir
petani. Sebelum pengenalan proyek irigasi, tanah pertanian
yang semiarid itu memproduksi tanaman pangan yang hemat
air sepertiTbwar dan kacang-kacangan. Perubahan iklim yang
mendadak, irigasi yang intensil dan penanaman tanaman ka-
pas yang boros air membuat persoalan makin ruwet. Irigasi
intensif unfuk lahan tanam kapas hitam yang memiliki kapasi-
tas cadangan airbesar akan dengan cepat menciptakan gurun.
Sementara irigasi dianggap sebagai cara untuk mengembang-
kan produktivitas tanah, di daerah Malaprabha, irigasi ternyata
memiliki dampak yang berkebalikan.8 Para petani ditembak
oleh polisi ketika mereka menolak membayar pajak air.e De-
ngan pengenalan irigasi kanal di daerah ini, hampir 2.364
hektar tanah mengalami waterloging dan salinisasi.
Salinisasi berkaitan erat dengan waterloggiig. Pengasinan
tanah pertanian adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari
irigasi intensif di daerah kering. Lokasi-lokasi yang sulit air
mengandun g garam dalam jumlah besar;ro mengguyurkan air
irigasi pada tanah seperti ini akan membawa naik garam ke
permukaan tanah. Ketika terj adi evaporasi air, y angtertinggal
hanyalah residu garam" Sekarang ini, lebih dari sepertigatanah
pertanian di seluruh dunia yang mendapatkan irigasi meng-
alami polusi garam.rr 70.000 hektar tanah pertanian di Punjab
yang menghasilkan panen yang buruk diperkirakan "terinfeksi"
oleh garam.12
Pergeseran dari lahan pertanian tadah hujan ke lahan perta-
nian irigasi seperti kapas, semula diharapkan akan meningkat-
kan kesejahteraan para petani. Tetapi kenyataannya, perubahan
tersebut hanya menjerumuskan mereka pada hutang.13 Para
petani meminjam uang dari bank untuk pengolahan tanah per-
tanian dan unfuk membeli benih, pupuk kimia, dan pestisida.
Total pinjaman yang diambil oleh petani meningkat dari
104.449 dollar pada tahun 1974 menjadi lebih dari 1,1 juta
dollar pada tahun 1980. Sementara petani bergulat dengan la-
han pertanian yang tidakproduktif, perbankan menuntut pem-

r27
\flATER\flARS

bayaran utang. Pada saat bersamaan, p ar a pej ab at. y ang meng-


urusi irigasi mengenakan bea pembangunan atas air, yang dike-
nal dengan bea perbaikan. Bea tersebut melonjak dari 38 sen
menjadi 63 sen per hektar untukjowar, dan dari 38 sen menjadi
lebih dari satu dollar per hektar untuk kapas. Bea tetap sebesar
20 sen per hektar tetap diberlakukan, dengan atau tanpa peng-
gunaan air.ra
Pada bulan Maret 1980, para petani membentuk Malapra-
bha Niravari Pradesh Ryota Samvya Samithi (Komite koordina-
si petani daerah Ittihsyrf Malaprabha) dan mencanangkan ge-
rakan nonkooperasi untuk menghentikan pembayaran bea air.15
Sebagai aksi pembalasair, otoritas pemerintah menolak menge-
luarkan sertifikat yang dibutuhkan oleh anak-anak para petani
untuk mendaftar ke sekolah. Pada tanggal 19 Juni 1980, para
petani melakukan aksi mogok makan di depan kantor pejabat
lokal. Padatanggal 30 Juni, 10 ribu petani mengadakan rapat
massal untuk memberikan dukungan pada merekayangmela-
kukan aksi mogok makan. Seminggu kemudian, reli massal
digelar di Navalgund, dan para petani melakukan aksi mogok
makan lainnya.
Ketika tidak ada tanggapan dari pemerintah, para petani
mengorganisir diri untuk melakukan blokade. Sekitar 6.000 pe-
taniberkumpul di Navalgund, tapi traktor mereka dirusak oleh
pemerintah. Orang-orang pemerintah juga melempari para pe-
serta reli dengan bebatuan. Pada hari yang sama, para petani
yang naik pitam menduduki Departemen Irigasi, dan memba-
kar sebuah truk dan 15 jeep. Polisi melepaskan tembakan, aki-
batnya, seorang anak laki-laki terbunuh di tempat kejadian.
Di kota Naragund, polisi melepaskan tembakan ke arah keru-
munan reli 10 ribu orang dan mengenai seorang pemuda. Para
pemrotes membalas tindakan iru dengan memukuli seorang
perwira dan seorang polisi hingga tewas. Dengan cepat protes
menular ke Ghataprabha, Tungabh adra, danbeberapa daerah
lain di Karnataka. Ribuan petani ditahan dan40 orang di anta-

t28
Pangan danAit

ranya terbunuh. Akhirnya, pemerintah memerintahkan mora-


torium dalam pengumpulan pajak air danbea perbaikan'r6

Pertanian yang Gagal: Pemborosan dan Perusakan atas


Sumber Daya Air
Laut Aral, penyedia air segar terbesar keempat di dunia'
telah dirusak oleh aktivitas pertanian yang tidak dapat diperta-
hankan lagi. Semakin banyak sungai yang mbngalir ke danau
tersebut dialihkan pada irigasi untuk 7 ,5 jvta hektar lahan ka-
pas, buah, sayuran, dan padi.rT Selama bebetapadekade terak-
hir, dou pertigaair telah dihabiskan, salinitas meionjak sampai
enam kiti tipat, dan level permukaan air telah anjlok sampai
20 meter. Antara tahun l974dan 1986, Sungai Syr Darya tidak
mengalir sampai ke Laut Aral; antara tahun 1974 dan L989,
kegalalan Anu Darya mencapai danau itu tercatat sampai lima
t aii. Na*rrn demikian, dua sungai ini meny'plai air ke proyek
kanal irigasi Kara Kum, dekat perbatasan Iran, sejauh 800 ki-
lometer.
Pada tahun 1990, pakar ekonomi Vasily Selyunin berko-
mentar tentang Laut Aral: 'Akir persoalan adalahirigasi yang
berlebihan dengan skala yang teramat luas hingga menyapu
habis semua humus dari permukaan tanah. Hilangnya humus
itu harus ditebus denganberlusin-lusin pupuk' Akibatnya, bumi
menjadi seperti pemadat, tidak mampu berfungsi tanpa candu-
nya." Dermaga pemancingan sekarang menjorok 40 hingga
50 kilometer dari tepi Laut Aral, dan perolehan ikan melorot
drastis daillribu ton per tahun menjadi nol. Setengah popula-
si di kota terdekat Aralsk, Kazakhstan, telah bermigrasi' Ma-
langnfi, seperti ungkapan penyair Uzbek Muhammed Salikh,
"Engkau tidak bisa mengisi Aral dengan air mata'"r8
Pertanian industri tidak hanya mengancam laut dan su-
ngai, pertanian industri juga merusak cadangan air tanah'
Cadangan ogallala menyuplai air untuk pertanian diDatatan
Tinggi Texas. Setiap tahun, antata 5 juta hingga 8 juta hektar
129
\rATER \rARS

kubik air dikuras dari Ogallala.'e Jika air terus menerus tersedot
dalamtakaran ini, pilihan yang tertinggal adalah berpaling pada
pertanian yang hemat air, pertanian di tempat kering, atau me-
ninggalkan semua pertanian sama sekali. Kebijakan pertanian
yang berkelanjutan akan mempromosikan pilihan yang perta-
ma. Pasar air akan mempromosikan pilihan terakhir.
Di Dunia Ketiga, teknologi pertambangan yang didasarkan
pada bahan bakar fosil telah menghancurkan srimber daya air.
Pemompaan air tanah dengan tenaga listrik yang disebarluas-
kan oleh Revolusi Hijau dianggap sangat efisien dalam penger-
tian energi dan penggunaan tenaga kuda. Pompa irigasi yang
digerakkan oleh 7,5 kilogram motor elekffik memerlukan wak-
tu lima jam dan satu orang (untuk menjalankannya) untuk
mengairi satu hektar gandum; sedangkan model 'roda Persia'
membutuhkan tenaga hingga 60 jam sapi jantan dan 60 jam
tenaga manusia.2o Persoalan apakah pengurasan air tidak seim-
bang dengan siklus pengisian air tanah tidak menjadi bahan
pertimbangan dalam kalkulasi efisiensi. Pompa listrik yang me-
ngeringkan sejumlah besar daerah pertanian utama dalam wak-
fu kurang dari dua dekade tampaknya dipandang lebih efektif
daripada metode tradisional seperti 'roda Persia' yang telah
menopang pertanian berkelanjutan selama berabad-abad.
Berbagai solusi yang diajukan untuk mengatasi persoalan
pertanian yang memboroskan air pun menolak peranan air da-
lam produksi pangan. Pembudidayaan industri udang adalah
salah satu contoh kasusnya. Dampak paling penting dan jelas
dari industri akuakulrur (aquacalture) adalah salinisasi tanah
dan air serta terkurasnya air minum. Sawah yang dulu subur
dan produktif berubah menjadi apayangdisebut oleh pendu-
duk lokal sebagai 'tanah kuburan.'Hal ini tidak hanya terjadi
di India. Di Bangladesh, di mana industri udang tersebar luas,
jumlah produksi padi anjlok tajam. Pada tahun L976, negara
tersebut memproduksi 40 ribu metrik ton beras; tahun 1986,
produksi itu furun drastis menjadi 36 metrikton.2r para petani

130
Pangan dan Air
Thailand melaporkan kerugian serupa, dengan jumlah panen
1 50 karung beras per tahun, menurun dari 300 karung
sebelum
pengenalan budidaya udang di daerah itu.22
Secara khusus, perempuan merasakan dampak buruk dari
penyebarluasan industri udang. Tanah menjadi komoditas yang
langka, dan kasus-kasus perebutan tanah kian sering terjadi.
Perempuan-perempuan di Pudukuppam, India,, harus berjalan
safu hingga dua kilometer unfuk memperoleh air yang layak
minum.23 Sumber-sumber air telah menjadi sumber kete gangan
sosial. Di daerah pesisir Kuru, India, tidak ada sumber air layak
minum yang tersediabagi600 penduduk karena salinisasi. pas-
ca protes tahun 1994 yangdiprakarsai oleh perempuan-perem_
puan lokal, air disuplai melalui tanker. Namun per rumah ha_
nya mendapatkan jatah 2 ember air unfuk air minum, mencuci,
dan mandi. "Suami kita memerlukan 10 ember airuntuk mandi
setelah pulang dari berlayar menjaring ikan. Cukup untuk apa
dua ember ifu?" demikian cerita perempuan-perempuan daerah
pesisir tersebut kepada saya ketika saya berkunjung ke sana.
Di Andhra Pradesh, pemerintah menyuplai air lewat tanker
dari jarak 20 kilometer selama dua tahun sebelum akhirnya
memufuskan unfuk memindah 500 keluarga ke lokasi lain. Di
berbagai daerah, relokasi tidak dimungkinkan dan p arapendu_
duk tidak memiliki pilihan lain kecuali menggunakan air asin
untukmengairi sawah dan untuk memenuhi keburuhan mereka
sehari-hari.2a
Amerika Serikat adalahcontoh paling dramatis dari pem_
borosan air dalam pertanian. Di negara-negarabagian di wila-
yahbarat, irigasi mengambil porsi 90 persen dari total konsumsi
air. Tanah yang membufuhkan irigasi meningkat d,ari 4 juta
hektar pada tahun 1890 menjadi hampir 60 juta pada tahun
L977, di mana 50 juta di antaranya terletak di negara-negara
bagian wilayah baratyangkering.25 Daerah-daerah ini juga ter_
kena dampak pengasinan tanah karena garammembanjiri su-
ngai ketika air irigasi mengering. Hanya dalam jangkauan 30

l3r
VATER \TARS

mil, kandun gangaramdi SungaiPecos diNewMexico mening-


kat dari 760 menjad i2.020 miligram per liter.26 Di Texas, salini-
tas (tingginya kadar garam) Sungai Rio Grande meningkat
dari
g70 menjadi 4.000 miligram per liter dalam jangkauan 75 mi1.2i
Air irigasi menyumbang 500 ribu hingga 700 ribu ton garam
setiap tahun ke dalam Sungai Colorado: kerugian panen akibat
salinitas ini diperkirakan 1 13 juta dollar per tahun.28 Di Lembah
San Joaquin, California, hasil panen mengalami penurunan
sebesar 10 persen sejak 1970, dengan perkiraan kerugian sebesar
312 juta per tahun.ze
Terkurasnya sumber daya air bukanlah safu-satunya per-
soalan yang diakibatkan oleh pertanian industri. Di Bengal,
India, pengeboran untuk membuat terowongan air di bawah
tanah tetah diidentifikasi sebagai penyebab racun arsenik. Di
Bengal Barat,lebih dari 200 ribu orang sekarat atau mendapat
luka permanen karena keracunan arsenik.30 Di Bangladesh, 70
juta orang keracunan arsenik; di 43 dari 64 distrik di Bangla-
desh, tingkat racun arsenik sekitar 0,05 miligram pff liter dan
di 20 distrik lainnya, tingkat arsenik itu telah melampaui 0,05
miligram per liter; batas maksinrum arsenik yang masih diper-
bolehkan adalaho,O1 miligram per liter.3r Berbagai daerah pe-
dalaman dilaporkan memiliki tingkat racun arsenik sebesar 2
miligram per liter, 200 kali lebih tinggi daripada yang diper-
bolehkan.

Mitos Solusi Persoatan Air dengan Tanaman Pangan


tlasil Rekayasa Genetika
Pada tahun 2001, saya mengikuti World Economic Fo-
rum (WEF) di Davos, Swiss, dimana dalam sesi yang memba-
has persoalan tentang air, seorang wakil dari perusahaan Nestle
mengajukan usul bahwa rekayasa genetika akan menjadi solusi
unfuk pertanian yang banyak membufuhkan air (water inten-
sive agicalture).Ia berpendapat bahwa rekayasa
genetika bisa
menghasilkan tanaman pangan yang tahan kekeringan dan ha-

r32
Pangan dan.Air

nya membutuhkan sedikit air. Yang menjadi masalah, menurut-


nya, adalah gerakan antirekayasa genetika yang mencegah pe-
ngenalan varietas tanaman rekayasa genetika yang tahan keke-
ringan.
Argumen bahwa rekayasa genetika akan memberikan jalan
keluar atas krisis air sulit diterima karena dua hal penting. Perta-
ma,parapetani di daerah-daerah yang rawan kekeringan telah
membudidayakan ribuan tanaman pangan yang tahan keke-
ringan, yang akJrirnya disapu habis oleh Revolusi Hijau. Kedua,
ketahanan tanaman akan kekeringan membutuhkan sifat bawa-
an yang kompleks dan multigenetik, dan sejauh ini para ilmu-
wan genetika belum berhasil merekayasa tanaman yang memili-
ki sifat tahan kekeringan ifu. Justru, tanaman hasil rekayasa
genetika, baik yang sedang ditanam maupun yang tengah dite-
liti di laboratorium, akan memperparah krisis air dalam pertani-
an. Misalnya, produk tanaman antiherbisid a yang direkayasa
oleh Monsanto, seperti kedelai dan jagung yang bisa membu-
nuh herbisida, telah menyebabkan erosi tanah. Ketika semua
tumbuhan yang ada dibunuh oleh produk antiherbisidanya
Monsanto, lahan bekas kedela{ dan jagung akan membuat
tanah rentan terhadap hujan dan panas matahari.
Begiru pula produk padi emas yang digembar-gemborkan
kaya akan vitamin A telah meningkatkan pemborosan air da-
lam pertanian. Padi emas mengandung 30 mikrogram vita-
min A per 100 gram beras. Pada sisi lain, sayur-sayuran seperti
amaranth dan kefumbar mengandung vitamin A 500 kali lebih
banyak dan menggunakan air yang jauh lebih sedikit daripada
yang dibutuhkan oleh varietas padi emas. Dalam hal pengguna-
an air, padi hasil rekayasa genetika 1.500 kali lebih boros dalam
menghasilkan vitamin A untuk anak-anak (vitamin A diperlu-
kan untuk mencegah kebutaan). Saya menyebut obral janji va-
rietas padi emas sebagai "pendekatan membabi-buta dalam
pencegahan kebutaan."
Mitos solusi atas persoalan air melalui tanaman pangan
hasil rekayasa genetika mengaburkan biaya tersembunyi dari
r33
WATER\TARS

industri bioteknologi-yaitu penyangkalan hak kaum miskin


atas bahan pangan dan air. Investasi dalam pengetahuan budi-
daya tanaman pangan tradisional dan perlindungan hak-hak
masyarakat lokal adalah cara yang lebih menjanjikan dan bersi-
nambungan untuk menjamin alses semua orang atas air dan
bahan pangan. O

Catatan Akhir
I Participaory Breeding of Milla (the International crops Research Insti'
tute for the Semiarid Tropics, 1995).
2 Vandana S hiva, et.al. , Ealryt and the Politia of Surutual: Conflia Over Nan-
ral Resources in India(llevt Delhi: Sage, l99l)'
3 VA. Kovda, Land Aidiarton and Drought Controt (Bouldpr, CO: Weswiew
Press, 1980); M.M. Peat dan ID' Teare, Crop-Wato Relarroas (New York:
Wiley,1983).
4 Vandlna Shiva, violmce of the Green Reyolution: Third wo4d Aginlture,
Ecologt, and Politics (London: Zed Books, l99l), hal' 70'
5 rbid.
6 Ibid.
7 Ibid.
8 Shiva, et.al., Ecolog and the Politici'of survival: conflicts over Natutal Re'
sources in India (New Delhi: Sage, l99l).
9 Ibid.
l0 Tanah seperti ini mengandulg gatam dalam jumlah besar yang tidak
akan larut/hilang oleh air hujan.
l1 Shiva, Violence of thc Gtem Revolution, hal. 128'
t2 Ibid.,hal.l29.
l3 Vandana Shiva ,et.al., Seedsof Sar'aZe(New Delhi: Research Foundation
for Science, Technology, and Ecology, 2001).
l4 Shwa, Ecologt and the Politia of Sumival,hal.234.
l5 Ibid.,hal.235.
l6 Ibid.
l7 Robin Clarke, Water: Thc Ifltemationat Cisis (Cambridge, MA: MIT Press,
1993), hat. 61.
l8 William Ellis, 'A Soviet Sea Lies Dying," National Geographic, Februari
1990.
19 Marq De V fll\e$, watel: The FAe of our Most PreciousResozrce (New York:
Houghton Mifflin, 2000), hal.'t4.
20 Shiva, Violence of the Grem Revolution,hal' 141'
2l Vandana Shiva dan Gurpreet Karir, Chemmeenkcttu(New Delhi: Research

r34
Pangan dan Air
Foundation for Science, Technology, and Ecology, 1997).
22 rbid.
23 rbid.
24 lbid.
25 Tim Palmer, Endanger Rivers and the Corstmatiott Mowment(Berkeley, CA:
University of California Press, 1986), hal. 178.
26 lbid.,hal.192.
27 Mohammed T El-Ashry, "saliniry problems Relared to Inigated Agd_
culrure in Arid Regions" (Laporan Konferensi Kefiga tentang Mesir, Aso-
siasi Ilmuwan Amerika-Mesir, 1978), hal. 55-75.
28 El-Ashry, "Groundwater Saliniry problems Related to Irrigation in t}'e
Colorado fuver Basin and Ground Water,,, Groundwater,yol. lg, No. l,
Januari/Februari I 980, hal 37 -45.
29 De Villiers, Water,hal. 143.
30 Untuk informasi lebih lanjut tentang racun arsenik, kunjungi situs WHO
di www. who. int/water_sanitation_health/Arsenic,/arsenic. htm
3l Untuk bacaan lebih lanjut tentang racun arsenik di Bangladesh, lihat
Allan Smith, Elena Lingas, dan Mahfuzar Rahman, ,,Contamination of
Drinking-Water By Arsenic In Bangladesh: A public Health Emergenry,"
Bulletin WHO, Vol. 78, No.9 (2000), 1093-1103, bisa diperoleh di
www. who. in t / bulletrn / p df / 2 0 0 0 / iss ue 9 /b u 0 7 5 L pdf.

t35
BAB 6

Mengubah Kelangkaan menjadi


Kebertimpahan

elangkaan dan kelimpahan bukanlah suatu takdir-


keduanya adalahproduk dari budaya (penggunaan)
air. Budaya yang membuang-buang air atau menghan-
curkan jaringan siklus air yang rapirh pada wakrunya akan men_
ciptakan kelangkaan, kendati sekarang tengah memiliki air
yang berkelimpahan. Budaya yang menghemat setiap tetes air
bisa menciptakan kelimpahan dari kelangkaan. Budaya tradi_
sional dan komunitas lokal telah berhasil menciptakan teknolo-
gi konservasi air. Dewasa ini, teknologi air tradisional sekali
lagi memperoleh popularitas.

Meremajakan Gurun
Seperti daerah gurun lainnya, Rajasthan, negara bagian
yang tandus di wilayah Barat India berbatasan dengan pa-
kistan, memiliki curah hujan yang sangat rendah dan tempera_
tur yang tinggi. Namun, berbeda dengan daerah gurun lainnya,
Rajasthan dikarunia dengan air yang berlimpah. Anupam
Mishra, orang yang berada di balik keberhasilan peremajaan

t37
\rATER\flARS

kembali sistem air di daerah itu, mengamati:


"Jika kitabandingkan daerah gurun Rajasthan dengan
daerah gurun lainnya di dunia, kita berpendapatbah-
wa daerah ini tidak hanya memiliki lebih banyak pen-
duduk, tetapi juga begitu kentalnya gairah kehidupan
di daerah ini. Dalam kenyataannya, daerah ini diang-
gap sebagai daerah gurun yang paling memancarkan
kehidupan di seluruh dunia.

Semua ini berkat masyarakat lokal' Masyarakat Rajas-


than tidak mengasihani diri sendiri karena sedikitnya
hujan yang dianugerahkan Tuhan pada mereka' Seba-
liknya, ttt.ttku menjadikannya sebagai tantangan dan
memutuskan untuk menghadapinya dengan cara sede-
mikian rupa sehingga semua lapisan masyarakat, dari
utu, ,u-pli bawah, menyadari hakekat air dalam sim-
plisitas dan fluiditasnYa."I
Karena setiap tetes air harus dijaga konservasinya, pengeta-
huan tradisional didasarkan pada pengamatan yang
jeli atas
curah hujan dan pola-polanya.. Tetes pertama hujan disebut
hai. Huianjuga disebu megaphusp (bunga awan), wis'
t sebagai
thi, ataI- birkha;tetesan air (hujan) disebut bula dan sikhar. Kuin,
peng-
kuan, kundi, htnd, tanka, dan aagor adalah berbagai sistem
gunaan dan konservasi air yang membuat Rajasthan sebagai
gurun paling hidup di dunia. Di kawasan gurun ini, kelangkaan
ielah dirransformasikan menjadi keberlimpahan melalui kecer-
dikan dan tenaga manusia. Sebagaimana diungkapkan oleh
Anupam Mishra, "Tetesan air yang sangat berharga di
Rajasthan dibayar oleh butiran peluh'"
Budaya Rajasthan bukanlah budaya pengurasan air, me-
lainkanbudaya konservasi air, dan "dalam sejarah kuno mana
pun yang hidup di Rajasthan, tak seorang pun bisa menemukan
deskripsi tentang gurun atau bahkan deskripsi tentang daerah
lainnya sebagai negeri yang kering, tandus, atau terkufuk'"2

138
Menciptahan Kebeilimpaban dai Kelanghaan

Manajemen Air Tradisional


Ada lebih dai25sistem irigasi dan air minum yang dicipta-
kan oleh berbagai komunitas di India. Eri, keri, kunta, kulani,
ahars, bandh, bandha, khadins, bundhies, sailata, kuthi, bandharas,
low khongs, thodu, dongs, tanka, johad, nade, peta, kasht, paithu,
bil, jheel, dan talaks hanyalah beberapa diantaranya. Hingga
sekarang, sistem tradisional yang diwariskan sejakjaman kuno
ini menjadi cara bertahan paling dominan di kawasan yang
rentan secara ekologis.
Sistem tangki di bagian selatan India adalah contoh dari
sistem tradisional yang paling lama bertahan, sudah dipraktek-
kan selama rafusan tahun. Sistem ini terdiri dari ratusan jalinan
mata air yang membentuk siklus sehingga mencegah kelangka-
an air. Sistem yang sangat teliti ini begitu mengesankan di mata
para pendatang di jaman kolonial. Mayor Sankey, salah satu
insinyur pertama di Negara BagianMysore, pernah mengata-
kan, "Sistem yang kompleks ini telah menguasai prinsip pe-
nyimpanan sehingga diburuhkan kecerdasan tersendiri unfuk
menemukan lokasi tangki baru di daerahyangamat luas ini."3
Tangki-tangki ini terus meTnainkan peran penting dalam
irigasi. Di Daerah Rayalseema di bagian selatan Lembah Krish-
na, tangki mengairi 620 rlbu hektar sementara proyek-proyek
irigasi, baik yang besar maupun kecil, hanya bisa mengaii 427
ribu hektar. Di Anantapur, air sungai dialihkan denganbantuan
bendungan pasir. Kanal juga dipergunakan untuk irigasi di selu-
ruh India. Di kawasan lainnya, bendungan semen yang disebut
panthams digunakan unfuk penyimpanan air.
Ahars dan pynes secara luas digunakan untuk irigasi persa-
wahan di Selatan Bihar. Ahars dibangun di jalur anak sungai
untuk mengumpulkan air, dan pynes dipergunakan untuk me-
ngumpulkan air dari sungai yang mengalir dari ujung utara ke
ujung selatan wilayah tersebut. Efektivitas sistem pengairan
ini sangat terkenal. Selama masa kekeringan yanghebatpada
tahun 1800-an, Distrik Gaya mampu bertahan hidup karena

r39
\rATER \SARS

meluasnya praktek sistem ahar dan pyne. Sedangkan wilayah


Bihar yang lain yang tidbk mempraktekkan sistem ini mengala-
mi bencana kelaparan.
Di India pada masa sebelum kolonialisasi Inggris, sistem
irigasi diatur oleh masyarakat sendiri lewat berbagai organisasi
sosial. B iasanya, afiEgota dari organisasi ini adalah p ar a peng-
guna sistem irigasi. Di wilayah seperti Maharashtra, sistem iri-
gasi diatur oleh semacam komite air yangberfugas memelihara
kelangsungan bendungan dan mencegah penimbunan lumpur
di kanal-kanal. Di Andhra Pradesh, sistem manajemen yang
dikenal seb agai pinnape ddand aru I e atau p e ddandarule dikerj akan
oleh anak-anak muda yang siap melakukan kerja-kerja fisik
yangberat. Di Distrik Krishna yang lebih sedikit menggunakan
tenaga afuran keanggotaan bersifat fleksibel, dan tugas mem-
bersihkan lumpur, penggalian kanal, dan pemeliharaannya dipi-
kul bersama oleh semua pengguna secara proporsional sesuai
dengan luasnya tanah yang mereka punyai. Komite air akan
mendenda mereka yanggagal menunaikan fugas mereka.a
Begitu pula di daerah Selatan Bihar, konstruksi dan pemeli-
haraan sistem pengairan, yang dikenal dengan goam, diattr se-
cara kolektif. Para penduduk bertanggung jawab atas alokasi
air di dalam komunitasnya sendiri. Sistem yang dikenal sebagai
parabandi mengatur distribusi air yang berasal dari sumber yang
sama ke seluruh penduduk. Ketika dibutuhkan banyak tenaga
untuk menjaga kelangsungan sistem pengairan, hak-hak setiap
desa dicatat secara formal. Di daerah-daerah lainnya, regulasi
biasanya berasal dari kebiasaan dan bilamana muncul konflik,
resolusi akan dilakukan menurut prosedur lokal.
Orang-orang Inggris, yang sistem pertaniannya tidak ber-
gantung pada irigasi, tidak memiliki pengetahuan tentang ma-
najemen air ketika mereka tiba di India. Arthur Cotton, pendiri
program irigasi modern, bahkan menulis:
Ada berbagai macam karya besar yang diciptakan oleh
pribumi di seluruh wilayah India. Semua karya terse-

r40
Menciptahan Keberlimpaban dai Ketanghaan

but sangat berguna, dan mereka memperlihatkan kebe-


ranian dan perencanaan yang matang. Karya-karya
tersebut telah berlangsung selama ratusan tahun.
Ketika pertama kali saya tiba di India, hinaan pertama
yang mereka berikan pada kami karena mengabaikan
karya yang luar biasa ini sangat menyodok; mereka
biasa mengatakan bahwa kami adalah orang-orang
b arb ar y angb ercdab, ahl i peperan gan, tetapi kami ad a-
lah orang-orcngyang sangat inferior di depan para
pemimpin kami, sehingga kami bahkan tidak akan
mampu memperbaiki karya yang telah mereka buat,
apalagimeniru mereka dalam upaya memperluas sis-
tem.s

Thomas Munro, yang menjadi Gubernur Madras padata-


hun i 820, tak luput mengakui begiru besarnya kelnajuan sistem
pengairan tradisional ini:
Mencoba mengkonstruksi tangki-tangki b aru b ar ang-
kali adalah pekerjaan yang lebih mustahil daripada
memperbaiki tangki-tangki yang telah didangkalkan
oleh timbunan lumpur. Karerra hanya ada sedikit tem-
pat di mana sebuah tangki bisa dibuat, dengan pertim-
bangan bahwa para penduduk sendiri memang tidak
merancang tempat tersebut untuk fujuan ini.6
Bagaimanapun, Pemerintah Inggris akhirnya mengontrol
air sungai di India. Di Rajasthan, mereka mengontrol airuntuk
memaksimalkan pendapatan yang dihasilkan dari produksi ga-
ram, unfuk melindungi jaringan transportasi mereka, dan unruk
meningkatkan pendapatan dari sektor agrikultur. Guna
mengontrol sungai, pemerintah kolonial inggris menggunakan
paksaan dan dominasi pada mereka yang hidupnya terganfung
pada sungai.

Demo krasi Air yang Terdesentralisasi


Pada tahun 1957 , sejarahwan Jerman yang beraliran Mar-

t4t
\rATER \flARS

xis, Karl Wittfogel, mempublikasikan karya terkenalnya berju-


dul Oiental Despotism: A Comparative Study of Tbtal Power. Di
dalam buku itu, ia memperkenalkan gagasan tentang masyara-
kat hidrolik, yaitu suatu masyarakat dimana dalam manajemen
air secara historis digunakan untuk menyatukan kekuasaan ke
dalam entitas yang terpusat.T lmplikasi dari teori Wittfogel ini
adalah bahwa kontrol atas air menunjukkan kontrol atas o-
rang. Seperti pendahulunya Karl Marx, Karl Wittfogel meng-
asumsikan bahwa sistem irigasi yang semula terdesentralisasi
kemudian dihubungkan dengan kekuasaan yang terpusat, se-
hingga individu yang menguasai sungai akan menjadi elit yang
berkuasa. Yanggagaldiketahui oleh Man< dan Wittfogel adalah
kemerdekaan sistem manajemen kolektif dari dominasi biro-
krasi. Bahwa sistem irigasi India bergantung pada pemeliharaan
yang terdesentralisasi, dan bukan pada kontrol terpusat, tidak
menjadi bahasan kedua ilmuwan Barat ini.
Karakterisasi yang diberikan oleh Wittfogel atas sistem
pengairan Asia tidak melenggang begitu saja. Sejarawan ekono-
mi, Nirmal Sengupta, telah menunjukkan bahwa luasnya ja-
ringan sistem irigasi tidak mesti'berbenruk proyek-proyek be-
sar.8 Sistem irigasi itu bisa berupa rajutan erat dari berbagai ja-
ringan mikroproyek yang diatur secara lokal. Sengupta juga
telah memperlihatkan bahwa stagnasi bukanlah penyakit ende-
mik bagi sistem irigasi tradisional ini, justru fleksibilitas meru-
pakan poin sentralnya.e Pola tanamberubah setiap tahun sesuai
dengan ketersediaan air. Dengan sumber daya air yang dikon-
trol oleh penduduk lokal, keputusan tentang penggunaan lahan
akan lebih mudah dibuat. Pada sisi lain, irigasi modern meng-
gunakan konffol dan distribusi air yang tersentralisir. Sistem
agrikultur yang menggunakan bendungan modern juga kurang
mampu mengubahpraktektanam dan irigasi untuk menyesuai-
kan dengan ketersediaan air. Lagipula, sistem irigasi raksasa
seperti ini memberangus hak-hak masyarakat dan menyebab-
kan kerusakan ekologis yang serius.

142
Mencipmhan Keberlimpahan dari Kehnghaan

Ketidakacuhan dan ketidaktahuan tentang kondisi ekologi


setempat menyebabk ankegagalan berbagai proyek perencana-
an (pengairan) selama kekuasaan Inggris. Bencana Bendungan
Bradfield di Sheffield, Inggris, pada tahun 1864, adalah hasil
dari'keahlian' Inggris:
Perbandingan akan muncul dengan sendirinya antara
Bendungan Bradfield yanggagal, dengan model India
yang telah bertahan lama dan menghasilkan berbagai
manfaat. Model India ini, jika dikonstruksi secarabe-
nar dan dilaksaqakan dengan sepenuh hati, bisa dipan-
dang sebagai ikhtiar menjamin maksimalisasi efisiensi
dan keselamatan.ro
Setelah tiga puluh tahun mencoba mengalihkan Sungai
Kaveri untuk dijadikan bendungan besar Grand Anicun, Sir
Arthur Cotton akhirnya berpaling pada metode tradisional
yang lebih efektif. Cotton menulis:
Dari orang-orang Indialah kita belajar bagaimana
mempertahankan pondasi di dalam pasir yang mudah
pecah dari kedalam an air yangtidak terukur. Apa yang
kita pelajari dari mereka sebenarnya akan mencipta-
kan perbedaan antara kegagalan dan keberhasilan fi-
nansial, karena sedari awal proyek irigasi Sungai Mad-
ras yang dilaksanakan oleh para insinyur kami telah
menjadi proyek yang menghasilkan keunfungan finan-
sial terbesar di seluruh dunia, semua iru karena kita
belajar dari mereka...dengan pelajaran tentang pon-
dasi ini, kita bisa membangun jembatan, terowongan
air, dan segala macam pekerjaan hidrolik lainnya...
oleh karenanya, kami berhutang besar pada para
insinyur lokal.rr'
Di India pada jaman dulu, suplai air yang tepat dan berkesi-
nambungan diciptakan dalam kondisi curah hujan yang rendah
dan bersifat musiman dengan menggunakan pengetahuan eko-
logis, keahlian teknologi, dan budaya konservasi yang diwaris-

r43
\TATER \TARS

kan secara turun-temurun oleh para leluhur. Namun, sistem


pengairan yang berkesinambungan ini bisa dihancurkan de-
ngan sangat cepat. Teknologi pengairan dan paradigm a air yang
gagal memahami pola-pola alam bisa mengganggu ritme air
dan mendegradasi, menguras, dan meracuni sumber daya air.

Atternatif Masyarakat untuk Keberlanjutan


Sementara privatisasi air menjadi kebijakan yang digan-
drungi oleh pemerintah dan institusi keuangan global, masyara-
kat awam di seluruh India dan dunia tengah memobilisasi diri
untuk melakukan konservasi air dan merebut kembali kontrol
masyarakat atas sumber daya mereka. Gerakan Pani Panchayat
yang dikampanyekan oleh LSM Gram Gaurav Pratisthan
(GGP) adalah sebuah contoh gerakan masyarakat yangberruju-
an mewujudkan sistem pengairan yang tepat dan berkesinam-
bungan secara ekologis di daerah rawan kekeringan.
Gerakan itu dimulai pada tahun l9T?ketika Maharashtra
dilanda bencana kekeringanyangparah. Saat itu, tanaman tebu
yang sangat menguntungkan tetapi boros air menjauhkan air
dari masyarakat dan alam. Sementara pemerintah hanya me-
musatkan perhatian pada penanganan bencana kelaparan dan
terus mengeksploitasi sumber daya air, pendiri GGR Vikas
Salunke, mengakui pentingnya kontrol air dan konservasi tanah
yang ketat sebagai perangkat paling efektif untuk bertahan dari
kekeringan.
Pani Panchayat mengakui hak semua penduduk (lokal)
atas air. Air dianggap sebagai sumber daya komunitas, dan jum-
lah anggota keluarga (danbukan luas tanah) menenfukan sebe-
rapa banyak air yang bisa diterima oleh penduduk. Seorang
patkai (distributor air) ditunjuk untuk menjamin alokasi harian
secara adil. Sementara anggota-anggota Panchayat bebas me-
mufuskan penggunaan air jatah mereka, pembudidayaan ta-
naman tebu dipandang sebagai penggunaan sumber dayayang
tidakbertanggung jawab dan menjadi larangan. Gerakan seje-

144
Menciptahan Kebnlimpahan dai Keknghaan

nis juga muncul pada tahun 1982,ket1ka sekelompok pekerja


tekstil migran di Bombay kembali ke desa mereka dan berha-
dapan dengan kekeringan,kegagalan panen, dan kekurangan
air. Sementara itu, pemerintah justru berencana rnenyediakan
irigasi unfuk perkebunan tebu di 30 desa.
Sebagai reaksi terhadap keputusan pemerintah tersebut,
para pekerja mengkampanyekan gerakan yang disebut Mukti
Sangarsh, dan memobilisasi lebih dari 500 perani unfuk mena-
nam tanaman pakan ternak selama empat bulan di lahan seluas
2.000 hektar, dan memberikannya secara gratis kepada seluruh
taluk, pefugas subdivisi, jika pemerintah memasok air ke perke-
bunan tebu. Para penduduk menolak pembudidayaan tanaman
yang boros air seperti tebu dan lebih menginginkan distribusi
air yang adil untuk irigasi tanaman pangan.
Pada tahun 1985, seribu petani berpatisipasi dalam pawai
dan mendesakkan tuntutan mereka. Pada tahun yang sama,
mereka juga menyelen ggarakankonferensi tentang pemberan-
tasan kekeringan. Di dalam konferensi tersebut, ketua komite
pemberantasan dan penangan kekeringan Negara Bagian
Maharashtra mengajukan atgunientasi bahwa jika pembudida-
yaan tanaman tebu dihapuskan maka 250 ribu hektar lahan
pertanian bisa diirigasi. Lahan seluas ini jelas lebih besar dari-
pada9} ribu hektar lahan perkebunan tebu yang mend apatkan
pengairan. Namun, para pengusaha tebu menolak keras usulan
pengalihan air dari tebu, tanaman yangbanyak menghasilkan
keuntungan finansial, ke tanaman pangan. pernyataan salah
seorang politisi merefleksikan sentimen para pengusaha tebu:
"Kami tidak akan memberikan setetes pun air dari tebu; kalau
tidak, akan terjadi pgrtumpahan darah. Tebu dan pabrik gula
adalah kej ayaan Maharashtra. " 2I

Setelah melakukan banyak perlawanan , pada tahun l9g9


para petani berkumpul di Balawadi untuk meresmikan Ben-
dungan Monumen Baliraja-bendungan yang dibangun de-
ngan sumber daya masyarakat sendiri untuk memenuhi ketru-
tuhan masyarakat. Luasnya partisipasi mencegah terjadinya
' t45
VATER \rARS

korupsi, pemborosan, dan keterlambatan. Langkahberikutnya


adalah menjamin distribusi air yang adil melalui kontrol sosial
dan kolektif. Guna memenuhi tujuan tersebut, para petani ber-
sepakat untuk penanaman tebu dan lebih memilih melakukan
variasi tanam tiga varietas di 30 persen lahan pertanian mereka.
Mereka juga memiiih menanam tanaman pangan pokok seperti
padi dengan menggunakan irigasi yang protektif.'3
Pada tahun L984, say a mengunj ungi wilayah Maharashtra
yang rawan kekeringan. Akibat rendahnya curah hujan dan
pertanian yanggagal, penduduk terpaksa membuat dan men-
jual minuman keras ilegal untuk memperoleh penghasilan. Saya
memperoleh informasi bahwa kendati pemerintah telah menge-
luarkan dana sebesar 731,1juta dollar unfuk pembangunan
bendungan di Maharashtra, namun 17 ribu desa tidak menda-
patkan pasokan air. Selain ifu, informasi yang saya dapatkan
menunjukkan bahwa gerakan masyarakat di Ralegaon Shindi
secara mandiri telah berhasil mengatasi kekeringan dan benca-
na ekonomi. Para penduduk setempat telah membangun sistem
pengumpulan air yang terbuat dari beberapa bendungan kecil,
dan sekarang mereka meningkatltan nilai panen dari 146 ribu
dollar menjadi 188 ribu dollar setahun. Penjualan minuman
ra
keras secar a gelapjuga telah berangsur-angsur menutun.
Di Alwar, sebuah distrik di Rajasthan, penurunan permu-
kaan air mencapai satu meter per tahun dan daerah tersebut
dilanda bencana kekeri ngan antarc tahun 1 98 5 dan 1986 . Orga-
nisasi pemuda bernama Tarun Bharat Sangh memobilisasi pen-
duduk untuk membangun kembaliTbhads, sistem tangki tradi-
sional untuk pengumpulan air. Masyarakat lokal menyumbang-
kan dana sebesar 2,2 jutadollar dan membangun 2.500 tangki
di 500 desa. Air yang terkumpul di dalam johad dibagi secara
merata ke semua desa. Desa-desa tersebut juga memufuskan
seberapa luas tanah yang mendapatkan irigasi dan seberapa
banyak air y angdialokasikan untuk kebutuhan rumah tangga.
Proses pembuatan keputusan yang benifat kolektif tentang kon-
struksi, pemeliharaan, dan penggunaan sistem pengairan telah
146
M encip tahan Ke berlimpahan dai Kelanghaan

membantu mencegah terjadinya konflik.'s


Gerakan konservasi tanah menyebar ke seluruh India. Di
Gujarat, di mana hampir 13 ribu desa tidak memiliki sumber
air dan air tanahnya mengalami salinasi, para anggota perem-
puan dari dewan air memegang kendali dalam pembangunan
sistem pengumpulan air. Investasi masyarakat dalam konservasi
air juga telah membantu memulihkan air tanah, mengairi su-
ngai, dan meningkatkan produksi tanaman pangan. Pada tahun
1994, Sungai Arvari mengalir kembali berkat suplai air dari
500 johad. Sungai Ruparel, yang pernah mati, juga kembali
mengalir sejak 1994 dan sekarang menjadi sumber air utama
bagi 250 desa. Sungai ini kembali mengalir berkat dukungan
250 johad.t6 Pada tahun 2001, Tarun Bharat Sangh menerima
Magasasay Award karena jasa-jasanya dalam bidang kon-
servasi air.
Gerakan Swadhyaya di Gujarat, sebuah gerakan yang
mengambil fujuan pengembangan diri di semua level organisa-
si, termasuk individu, komunitas, dannegara, telah mendorong
pembangunan 957 tangki penyaring air yang dikenal dengan
nama nirmal neers. Dengan pernbangunan tangki-tangki ini,
hampir 100 ribu sumurbisa dipulihkan fungsinya. Para pendu-
duk mengedepankan bhakti, prinsip kesukarelaan, dan percaya
pada kontribusi 100 persen. Selama masa kekeringan padata-
hun 2000, desa-desa yang mengikuti Gerakan Swadhyaya ini
tidak kehabisan air. Melalui tenaga sukarela dan komitmen
mereka pada prinsip bhakti, para penduduk telah mengajukan
tawaran alternatif pada resep-resep solusi nonlokal dan sarat
kapital untuk mengatasi kelangkaan air.
Prakarsa seperti Swadhyaya, Tarun Bharat Sangh, Mukti
Sangarsh, dan Pani'Panchayat menunjukkan bahwa kelang-
sungan air hanya bisa diwujudkan lewat kontrol yang demokra-
tis atas sumber daya air. Kontrol masyarakat menghindarkan
kerusakan ekologis dan mencegah konflik sosial. Selama rafus-
an tahun, manajemen air tradisional telah berganrung pada
pengetahuan warisan leluhur dan dikembangkan menjadi sis-
147
\flATER \rARS

tem yang kompleks yang menjamin distribusi air yang adil.


Kelangkaan air akibat tindakan manusia dan merebaknya
konflik untuk memperebutkan air bisa diminimalisasi dengan
pengakuan air sebagai sumber daya bersama. Gerakan konser-
vasi air juga membuka mata kita untuk melihat bahwa solusi
riil terhadap krisis air terganfungpada energi, tenaga, waktu,
perhatian, dan solidaritas masyarakat. Alternatif paling efektif
terhadap monopoli air adalah demokrasi air. Perang perebutan
air yang dipicu oleh korporasi multinasional hanya bisa dime-
nangkan dengan gerakan massif demi demokrasi air. Cetak bi-
ru yang diberikan oleh berbag ai gerakan masyarakat telah me-
nunjukkan kemungkinan mengubah kelangkaan menjadi keber-
limpahan. *
Catatan Akhir
I Anupam Mishra, The Radiant Raindrops of Rajasthan, diterjemahkan oleh
Maya Jani (New Delhi: Research Foundation for Science, Technology,
dan Ecology, 2001), hal. 3.
2 lbid.
3 ST Somasekhar Reddy, Indigenous Tank System (New Delhi: Research
Foundation for Science, Technology, and Ecology, 1985).
4 lbid.
5 lbid.
6 rbid.
7 KA Wittro gel, Oriental Despotism: A Comparative Study of Total Power Q\ew
Haven, CT: Yale University Press, 1957).
8 Nirmal Sengupta, Managing Common Properb): Inigation in India and the
Philippines (New Delhi: Sage, l99l).
9 rbid.
10 Dikutip dari Somasekhar Reddy, Indigenous Tank System.
TI lbid.
12 Vandana Shiva, Ecolog and the Politics of Sunival: ConJlicn Over Natural
Resources in India (f{ew Delhi: Sage, 1991).
t3 lbid.
I 4 Informasi ini didasarkan p ada percakapan personal penulis dengan Anna
Hazare dari Ralegaon Shindi yang telah memberikan inspirasi tentang
revolusi air dengan memobilisasi masyarakat.
15 Percakapan personal penulis dengan Rajender Singh dari Tarun Bharat
Sangh, Alwar, Mei 2000.
t6 rbid.

r48
BAB 7

SAKRALITAS AIR

'Air adalah sumber segala kehidupan"-Al Qur'an


'Apo hi stha mayobhuvas"
('Air adalah pemelihara paling utama layaknya seorang
ibu"FTaittiriya Samhita

Sungai Gangga yang Keramat


epanjang sejarah, sumber daya air selalu menjadi hal
yang sakral, pafut dita'zimi, dan dihormati. Kehadiran
air keran dan air kemasan'telah membuat kita lupa bah-
wa sebelum air mengalir melalui jaringan pipa dan sebelum ia
sampai ke tangan konsumen dalam bentuk kemasan botol plas-
tik, ia adalah anugerah dari alam.
Di India, semua sungai disakralkan. Sungai dipandang se-
bagai perpanjangan dan manifestasi parsial dari para dewa.
Berdasarkan kosmologi Rigvedic,munculnya kehidupan di atas
bumi diasosiasikan dengan pelepasan air suci oleh Indra, Sang
Dewa Hujan. Musuh Indra, Vrtra Sang Dewa Kisruh, mena-
han, menyimpan, dan merintangi pelepasan air itu. Ketika
Indra berhasil mengalahkan Vrtra, air suci turun deras ke bumi,
dan kehidupan pun dimulai.
Menurut mitologi Hindu, Sungai Gangga diciptakan di
surga. Kumbh Mela, festival besar yang dipusatkan di sekitar
Sungai Gangga, merupakan perayaan atas penciptaan itu.

r49
\TATER\flARS

Menurut sebuah fabel,para dewa dan setan bertarung mempe-


rebutkan kumbh (buyung) bensi amit (minuman super lezat)
yang diciptakan oleh sagar manthan (para pengaduk lautan).
Anak Dewa Indra, Jayant, melarikan kumbh dan selama 12
hari berikutnyapara setan bertarung dengan para dewa unruk
memperebutkan buyung tersebut. Akhirnya, dewa-dewa meme'
nangkan pertarungan ifu, meminum amrit, dan lantas meraih
keabadian hidup.
Selama pertempuran memperebutkan kumbh, lima tetes
amit jatahke bumi, tepatnya di empat kota di mana perayaan
Kumbh Mela diselengg arakan,yairu Allahabad, Haridwar, Na-
sik, dan Ujjain. Hingga sekarang, keempat kota tersebut menye-
lenggarakan perayaan mela-nya sendiri setiap 1 2 tahun. P er ay a-
an agung Kumbh Mela di Allahabad yang diselenggarakan pa-
da tahun 2001 lalu adalah salah satu festival yang paling spekta-
kuler. Hampir 30 juta orang berkumpul di kota suci iru unfuk
mandi di Sungai Gangga.
Mitos tertua dan paling dikenal tentang penciptaan Sungai
Gangga adalah kisah tentang Bhagirath. Bhagirath adalah cucu
dari cucu King Sagar, penguasa samudera. King Sagar membu-
nuh para setan dibumi dan mempersembahkan aswamedh'yagta
(pengorbanan kuda) untuk mendeklarasikan supremasinya.
Indra, Sang Dewa Hujan dan penguasa tertinggi di kerajaan
para dewa, khawatir akan kehilangan kekuasaannya atas yagla
dan kemudian mencuri kuda Sagar dan mengikatnya di balai
milik Kapil, guru kebijaksanaan. Saat itu, Kapil sedangberkon-
sentrasi pada meditasi dan tidaktahu-menahu dengan kejahar
an yang dilakukan Indra.
Ketika King Sagar sadarbahwa ia kehilangan kudanya, ia
mengirimkan 60 ribu putranya untukmemburu si kuda hilang.
Akhirnya, putra-puffanya menemukan kuda iru di dekat guru
yang sedangberkhalwat dan mulai mengarahkan serangan me-
reka pada Sang Guru. Ketika sangpertapa membuka matanya
dan dilihatnya rencana jahat putra-puffa King Sagar, kemarah-

150
Sahralitas Air

annya timbul sehingga ia menguruk mereka menjadi abu.


Anshuman, cucu King Sagar, akhirnya berhasil merebut
si kuda hilang dari Kapil. Anshuman melapor pada kakeknya
bahwa kemarahan Sang Pertapa telah mengubah 60 ribu putra-
nya menjadi abu; satu-safunya cata bagi abu para putranya
untuk mendapatkan tempat kediaman adalah jika Sungai
Gangga dirurunkan dari surga sehingga airnya bisa membersih-
kan abu para putranya. Malangnya, Anshuman dan anaknya,
Dilip, gagal membawa Sungai Gangga ke bumi.
Kemudian cucu Anshuman, Bhagirath,berziarah ke Hima-
laya dan mulai bersemadi di Gangotri. Setelah sekian lama
bermeditasi, wujud Sungai Gangga muncul di depannya dan
bersedia unfuk furun ke bumi dan justru malah akan menghan-
curkan bumi jika seseorang tidak bisa memecahkan arusnya
yang dahsyat. King Bhagirath memohon pada Dewa Syiwa
yang kemudian bersedia menggunakan rambutnya untuk mem-
perlambat laju deras penunrnan Sungai Gangga. Sungai Gang-
ga mengikuti Bhagirath ke tempat di mana abupara putra King
Sagar dikumpulkan, kemudian mensucikan jiwa mereka, dan
membuka jalan mereka menuj.u ke surga.
Karena Sungai Gangga furun dari surga, ia menjadi jem-
batan keramat menuju ke surga. Sungai Ganga adalah tirtha,
sebuah tempat unfuk menyeberang dari safu tempat ke tempat
lain. Gangastothra-sata-namavali adalahsyair yang dipersembah-
kan unfuk Sungai Gangga, dania mengungkapkan begitu da-
lamnya pengaruh sungai iru di India. Syairpujian itu memiliki
108 nama keramat untuk Sungai Gangga.r Peranan Sungai
Gangga sebagai mediator antara dunia dengan surga diwujud-
kan dalam ritual kematian orang-orang Hindu. Abu para lelu-
hur dan sanak kerabat dilempar ke Sungai Gangga, sehingga
seperti yang terjadi pada para pvfta King Sagar, mereka juga
akan dijamin transisinya menuju ke surga. Saya lahir dan dewa-
sa di Lembah Doon yangdibatasi oleh Sungai Gangadi sebe-
lah timur dan Sungai Yamuna di sebelah barat. Sejak masa

l5r
\TATER \flARS

kecil, kedua sungai itu telah membesarkan saya dan memben-


tuk penghormatan saya terhadap hal-hal sakral. Salah satu
pengalaman saya yang paling menyentuh beberapa tahun ter-
akhir adalah ketika melemparkan abu ayah saya ke Sungai
Gangga di Rishikesh.
Seperti Sungai Gangga, Yamuna, Kaveri, Narmada, dan
Brahmaputra adalah sungai-sungai sakral dan dipuja sebagai
para dewi. Semua sungai itu diyakini akan mernbersihkan dan
menghilangkan semua cacat material dan spirirual. Karakter
mereka yang selalu mensucikan menjadi alasan kenapa, ketika
mencebur mandi ke dalam sungai, orang-orang Hindu berse-
nandung, "Wahai ibunda Gangga yang suci, wahai Yamuna,
wahai Godavari, wahai Sarasvati, wahaiNarmada, wahai Sin-
dhu, wahai Kaveri. Semoga engkau semua bersedia mewujud
ke dalam air yang saya gunakan unfuk mensucikan diri saya
ini."
Sungai Gangga tidak hanya memiliki kualitas air yang
mensucikan; ia juga dipenuhi dengan mineral antiseptik yang
bisa membunuh berbagai bakteri. Riset bakteriologi modern
telah memastikan bahwa kuman kolera mati di Sungai Gangga.
Dr. FC Harrison menulis:
Merupakan fakta yang janggal, yang belum pernah
dijelaskan secara memuaskan, adalah begitu cepatnya
(tiga sampai lima jam) kuman kolera mati di Sungai
Gangga. Ketika seseorang mengingat banyaknya ko-
toran yang dibuang oleh para penduduk, yang sering-
kali merupakan penderita kolera, dan ribuan pendu-
duk yang mencebur mandi ke dalam sungai, tampak
sungguh luar biasa bahwa kepercayaan orang Hindu,
bahwa sungai ini memiliki air yang murni dan tidak
bisa tercemar dan mereka bisa dengan aman memi-
num airnya dan mandi di dalamnya, bisa dibuktikan
dengan alat penelitian bakteriologi modern.2
Tidak mengherankan bahwa masyarakat India begiru me-
nyayangi Sungai Gangga dan sungai-sungai lainnya dan perca-
152
Sahralitas Air

ya jika
sungai-sungai ifu memiliki kekuatan yang misterius.
Tidak mengejutkan bahwa kendati terjadi kolonisasi India oleh
Coca-Cola dan McDonald's, namun jutaan orang masih mera-
sa perlu mencebur ke dalam sungai Gangga dalam perayaan
Kumbh Mela.

Cerita yang Mengandung Fenghormatan terhadap


Ekotogi
Gangga, yang bergelombang di aliran suwarga,
Putri sang dewa hujan putih.
Dewa Syiwa yang disembah banruannya,
Menahannya di tengah penurunannya.
Karena bumi sendiri tidak akan kuasa
Menahan lajunya dari angkasa.3

Perjalanan menuju mata air Sungai Ganggaadalah salah


satu pengalaman yang paling mengesankan di masa kecil saya.
Pada ketinggian 10.500 kakiberdiri Gangotri, sebuah kuil yang
dibangun untuk Ibu Gangga, yaqg dipuja sebagai sungai suci
sekaligus dewi. Tidak jauh dari kuil GanggaterdapatBhagirath
Shila, sebuah baru yang diyakini menjadi alas King Bhagirath
ketika berkhalwat memohon penurunan Gangga ke bumi. Kuil
itu dibuka setiap tahun pada waktu berlangsung Akshaya
Tritiye, yang jatuh pada minggu terakhir April atau minggu
pertama Mei. Pada hari ini, para petani bersiap-siap menanam
benih baru mereka. Kuil Gangga diturup pada hari Deepavali,
atau festival cahaya, dan kuil dewi Gangga kemudian berpindah
ke Haridwar,Prayag, dan Varanasi.
Kisah tentang keturunan Sungai Gangga adalah kisah eko-
logis. Himne yang disebut di atas adalah kisah tentang persoal-
an hidrologis yang digambarkan dengan furunnya sungai yang
berarus maha deras seperti Sungai Gangga. HC Reiger, seorang
ekolog terkenal dari Himalaya, menggambarkan rasionalitas
material dari himne tersebut dengan pemyataan berikut:

r53
\TATER\flARS

Disebutkan di dalamkitab-kitab sucibahwa jika semua


air dari gunung turun menuju tanah gundul, maka
bumi tidak akan pernah bisa menahan gelombang air
yang deras. . ..dari rambut Dewa Syiwa kita mendapat-
kan perangkat fisik yang sangat gamblang yang akan
mengalahkan kekuatan air yang menurun deras,...
yaitu penghijauan daerah gunung.a
Sungai Gangga bukan hanya pemberi kedamaian pasca
kematian-ia juga menjadi sumber kemakmuran hidup. Darat-
an di pinggir Sungai Gangga adalah salah saru daerah paling
subur di seluruh dunia. Pada awalmusim bajak di Bihar, sebe-
lum menanam tanamannya, para petani memasukkan air
Sungai Gangga ke dalam suatu wadah dan menaruhnya di tem-
pat tertenfu di ladang persawahan untuk menjamin panen yang
bagus. Perlakuan terhadap hal organis sebagai benda sakral
inilah yang mengilhami ahli geografi, Diana Eck, unfuk menye-
but Sungai Gangga sebagai "simbol organik'" Eck menulis:
Karena signifikansi Sungai Ganggasebagai simbol ti-
dak seluruhnya bersifat naratif. Pertama, ia adalah su-
ngai yang mengalirkan air kehidupan kepada alam se-
mesta. Mitos naratif datang dan pergi dalam sejarah.
Mitos itu bisa membentuk kosmos dan mempengaruhi
banyak generasi, dan kemudian mereka mungkin lam-
bat laun kehilangan memudar dalam imajinasi dan
akhirnya terlupakan. Tapi Sungai Ganggaterus memi-
liki pengaruh, bahkan ketika cerita-cerita mitos tidak
lagi ditularkan.s
Empatbelas mil dari Gangotribisa ditemukan Gaumukh,
gletser (sungai es) yang berbenruk sepefti moncong sapi yang
menghormat pada Sungai Gangga. Gletser Gaumukh, yang
memiliki panjang 24 kilometer dan lebar enam sampai 8 kilo-
meter, mengalami penyusutan permukaan setinggi lima meter
per tahunnya. Penyusutan yang dialami oleh gletser Gangga,
yang menjadi sendi kehidupanjutaan orang di dataranGanga,

r54
Sahralitas Air

menimbulkan dampak serius pada masa depan India.

Agama Kristen dan Sakratitas Air


Sakralitas air telah dimunculkan oleh kekuatan atdanpe-
ranannya sebagai kekuatan hidup manusia. TS Eliot pernah
menulis tentang Sungai Mississippi, "Saya tidak banyak tahu
tentang dewa-dewi, tapi saya pikir sungai adalah dewa maha
kuat yang berwarna cok1at."6 Di seluruh dunia kita menjumpai
peranan spirirual yang dimainkan oleh air: di Prancis, sebuah
kuil suci yang dipersembahkan unfuk Dewi Sequana bisa dite-
mukan di mata air Sungai Seine, dan Sungai Marne mendapat-
kan namanya dariMaffona, Dewi Ibu; nama kuno dari Sungai
Thames di Inggris adalahTamesa atau Tamesis, yang menun-
jukkan makna ilahiah sungai. Di dalam buku mereka berjudul
Sac-red Waters, Janet dan Colin Bord mencatat 200 sumber mata
air kuno dan suci yangada di Inggris, Wales, Skotlandia, dan
Irlandia yang telah bertahan hingga ke masa modern.T
Pemujaan spirirual terhadap airmulai disingkirkan di Ero-
pa sejak kebangkitan agamaKristen. Agama baru itu menyebut
pemujaan terhadap dir iru sebagai'paganisme dan menjadikan-
nya sebagai hal terlarang. Dalam Sidang Arles kedua, yang di-
selenggarakan sekitar 452 M,sebuah perafuran diundangkan,
"Jika di wilayah suatu keuskupan, orang-orang kafir memuja
atau menyembah pohon, mata air, atau bafu, dan dia menolak
meninggalkan praktek ini, ia harus tahu bahwa ia diputuskan
bersalah karena menyembah/ mengercmatkan sesuaru."8 Pa-
da tahun 960 M, Raja Edgar mengeluarkan dekrit yang memu-
tuskan bahwa " semua pendeta diwaj ibkan menyebarka n agama
Kris ten, dan menghilangkan penyembah an b erhal a, dan mel a-
rang pemuj aan mata air."e
Pada abad ke-15, Katedral Hereford meloloskan sebuah
dekrit yang melarang pemujaan terhadap mata air dan sumber
air lainnya di Turnaston, Inggris:

t55
WATER \TARS

Sudah secara jelas disebut di dalam kitab-kitab suci


dan perafuran-peraturan suci bahwa semua orangyang
menyembah batu, mata air, atau makhluk Tuhan
lainnya, akan dikenai ruduhan musyrik. Kita semua
telah mendengar laporan yang menyedihkan dari ba-
nyak saksi yangbisa dipercaya dan laporan masyarakat
awam, bahwa banyak orang telah mengunjungi sum-
ber air dan baru tertentu di Turnaston yalg berada di
wilayah keuskupan kami. Di sana, tanpa mengantongi
otoritas dari Gereja, mereka bersimpuh dan memberi
sesaji unruk memuja batu dan mata air, dengan demi-
kian mereka melakukan tindakan musyrik; ketika air
tidak mengalir, mereka mengambil lumpur dari mata
atr yangsama dan menyimpan serta memperlakukan-
nya sebagai benda keramat untuk mengobati jiwa me-
reka yang rusak dan menjadi contoh buruk bagi orang-
orang lainnya. Oleh karenanya, kami menghentikan
penggunaan mata air dan batu bersangkutan dan de-
ngan ancaman hukumanberat kami melarang masya-
rakat yang mengunjungi batu dan mata air dengan
tujuan pemujaan. Dan dengan berdasarkan pada nilai
kepatuhan suci, kami mewajibkan semua orang unfuk
menyatakan keimanan secara publik di dalam gereJa
dan bersumpah bahwa mereka tidak akan mengun-
jungi tempat tersebut unruk rujuan-tujuan pemujaan. r0

Meski diundangkan larangan pemujaan terhadap air, ke-


percayaan masyarakat yang mendalam pada sakralitas air terus
bertahan. Guna melindungi ritual-ritual suci, orang-orang
mengalihfungsikan tempat-tempat sakral unfuk rujuan-rujuan
agama Kristen; kebiasaan lama diserap ke dalam rirual agama
Kristen dan pemujaan terhadap air disamarkan di balik wajah
Kristen.rr Air terus mempertahankan sakralitasnya dalam rirual
baptis dan pencucian tangan. Lokasi baptis dan lokasi pemba-
ngunan gereja dipilih mendekati dan melintasi mata air.

r56
Sahralitas Air

Menganugerahkan "Nilai" pada Air


Kata nilai(vatue) diambildari istilah Latin, valerenyang ber-
arti "menjadi kuat atau patut." Di dalam masyarakat yang
mengeramatkan air, nilai air terietak pada peranan dan fungsi-
nya sebagai kekuatan hidup bagibrnatang, tanaman, dan eko-
sistem. Namun, komodifikasi air telah memerosotkan nilainya
menjadi sekedar nilai komersial. Kamus Inggris Oxford seka-
rang mendefinisikan nilai terutama dalam pengertian ekono-
mis: "jumlah komoditas tertenfu, media rukar dll., yang diang-
gap sebanding dengan sesuatu yang lain; equivalensi atau keun-
fungan yang adil atau memadai." Seperti halnya istilah value,
sumber daya (resources) juga memiliki akar yang menarik. Istilah
ini berasal darikata surge, yang berarti "yang memiliki kapasitas
unluk bangkit kembali." Sayangnya, istilah tersebut sekarang
berarti sesuafu yang memperoleh nilainya sebagai bahan men-
tah unruk industri.
Tawaran unfuk memberikan nilai pasar pada semua sum-
ber daya sebagai solusi untuk mengatasi krisis ekologi mirip
dengan menawarkan penyakit sebagai obat. Dengan kedatang-
an revolusi industri, semua nilaimenjadi sinonim dengan nilai
komersial, sehingga signifikansi sosial, kulfural, ekologis, dan
spiritual mengalami pengikisan. Hutan-hutan tidak lagi dipan-
dang sebagai komunitas hidup; mereka tereduksi menjadi seke-
dar tambang kayu. Bahan-bahan tambang (minerals) tidak lagi
dianggap sebagai urat darahbumi; sekarang ia hanya dipahami
sebagai bahan mentah. Dewasa ini kita menyaksikan komodifi-
kasi dua sumber daya vital-yaiat biodiversity dan air-yang
dulu berada di luar jangkauan industrialisasi hutan. Sekarang
ini, b iodivers i ty hany a sekedar menj adi pertambangan genetika
dan air sekedar komoditas.
Krisis air muncul sebagai akibat dari kekeliruan dalam pe-
nyejajaran nilai dengan harga moneter. Padahal, sumber daya
acapkali bisa bernilai tinggi tanpa memiliki harga. Sirus-situs
suci seperti hutan dan sungai yang dianggap suci adalah contoh

r57
\(ATER \TARS

dari sumber dayayangbernilai tinggi tapi tidakberharga. Samu-


dera, sungai, dan bentuk air lainnya telah berperan sebagai
metafora untuk menunjukkan keterkaitan kita dengan planet.
Berbagai budaya yang beragam memiliki sistem nilai yang
berbeda yang menjadi panduan dan bingkai perilaku etis, eko-
logis, dan ekonomis masyarakat. Begitu pula, gagasan tentang
sakralitas kehidupan memberikan nilai tinggi pada sistemhidup
dan mencegah komodifikasinYa.
Perlindungan terhadap sumber-sumb er dayavital tidak ha-
nya dapat dilakukan melalui logika pasar. Perlindungan itu me-
nuntut pemulihan atas sakralitasnya dan pemulihan. hak-hak
orang awam. Pemulihan ini sedang terjadi. Beberapa tahun la-
lu, beberapa ribu peziarah biasa berjalan dari desa-desa di bagi-
an Utara India menuju Hardwardan Gangotriuntukmengum-
pulkan air Sungai Gangga guna persembahan Shivratri, hari
kelahiran Dewa Syiwa. Dengan membawa dua kavads (bajak
yang menjadi tempat ganrungan dua kendi berisi air suci, dan
kedua kendi itu tidak diperbolehkan menyentuh tanah), para
peziarah kavdias sekarang terhifung sampai jutaan orang. Jalan
tol dari Delhi ke kota kelahiransaya, Dehra Dun, dirurup sela-
ma beberapa minggu ketika berlangsungziarah. Di sepanjang
rute ziarahsejauh 200 kilometer, berbagaidesa dan kota menye-
diakan tempat menginap dan makanan gratis. Hiasan menco-
lokpada kavads yangberisi air Sungai Gangga merupakan pera-
yaan dan persembahan terhadap sakralitas air Sungai Gangga'
Ekonomi pasar tidak akan mampu menggerakkan jutaan
manusia berjalan ratusan kilometer di bawah panas menyengat
bulan Agusfus untuk membawa berkah air suci ke desa-desa
mereka. 30 juta manusia yang mencebur mandi ke dalam Su-
ngai Gangga pada perayaan Kumbh Mela tidak melihat nilai
air dalam pengertian harga pasarnya, melainkan dalam penger-
tian nilai spiritualnya. Negara tidak akan sanggup memaksa
mereka untuk memuja Pasar air.
Air suci membawa kita melampaui pasar ke dalam dunia

158
Sakmktas Air
yang dipenuhi dengan mitos dan cerita, kepercayaan dan pe-
ngorbanan, budaya, dan perayaan. Ini adalah dunia yang me-
mudahkan kita unruk menghemat dan berbagi air, dan men-
ciptakan kelimpahan dari kelangkaan. Kita semua adalah Putra
Sagar, haus akan air yang membebaskan dan memberi kita
kehidupan-secara organik maupun spirirual. Perjuangan un-
tuk merebut kumbh, antarapara setan dan dewa, antaramereka
yang melindungi dan mereka yang menghancurkan, antara me-
reka yang melestarikan dan mereka yang mengeksploitasi, akan
terus terjadi. Kita semua berperan dalam mempengaruhi pen-
ciptaan cerita masa depan. Kita semuabertanggung jawab atas
kumbh-4vyung berisi air suci. €

Catatan Akhir
1 Lihat appendix untuk mengetahui daftar 108 nama lain untuk Sungai
Gangga.
2 Swami Sivananda, Mother Ganges, (Uttar Pradesh, India: The Divine Life
Society, 1994),hat.6.
3 HC Reiger, "Milik Siapa Himalay.a? Kajian dalam Kesalehan Bumi
(Geopiety)" dalam T Singh, (ed.), Studies in Himalayan Ecologlt and Devel-
opment Strategies (New Delhi: English Book Store, 1980), hal. 2.
4 lbid.
5 Diana Eck, "Ganga The Goddess in Hindu Sacred Geography" dalam
The Divine Consort: Radha and the Goddesses of India, JohnSnafton Hawley,
Donna Marie Wulff, (eds.), (Berkeley: Graduate Theological Union,
1982), hal. 182.
6 Uma Shankari dan Esha Shah, Water Management Traditions in India $vIa-
dras, India: Patriotic People's Science and Technology Foundation, 1 993),
hal. 25.
7 Janet Bord dan Colin Bord, Sacred Watm: Holy Welh and Water Lore in
Bitain and Ireland (London; New York: Granada, 1985).
8 lbid., hal.3l.
9 Ibid.
l0 Robert Mascall, Bbhop of Hereford,hal. VA4-A|7. Lihat juga Bord and
Bord, Sacred Waters, hal. 45.
1t lbid.

r59
Apendiks

108 Nama Sungai Gangga

No. Nama Arti


1. Gangga Gangga
2. Visnu-padabja-sambhuta Terlahir dari kaki Dewa
Wisnu yang mirip seroja
3. Hara-vallabha Pujian kepada Hara
(dewa Syiwa)
4. Himancalendra-tanaya Puni Dewa Himalaya
5. Giri-mandala-gamini Mengalir melewati negara_
pegunungan

6. Tarakarati-janani .. Ibu dari setan Taraka


7. Sagaratmaja-tarika Pembebas 60 ribu putra
Sagara yang telah dikutuk
menjadi abu oleh pertapa
Kapila
8. Sarasvati-samayukta Bergabung dengan
sungai Saraswati (yang
kabarnya mengalir di
bawah tanah dan bertemu
dengan sungai Gangga di
Allahabad)
9. Melodius
Sughosa Bising
10. Sindhu-gamini Mengalir menuju lautan
11. Bhagirathi Berkaitan dengan
Bhagiratha (yang doanya

l6r
\TATER\TARS

No. Nama Arti


telah menurunkan sungai
Gangga dari surga)

12. Bhagyavati Bahagia, beruntung

13. Bhagiratha-rathanuga Mengikuti kereta


Bhagiratha (yang
memandu,sungai Gangga
turun ke bumi untuk
membersihkan abu para
putra Sagara)
14. Trivikaram-padoddhuta Jatuh dari kaki dewa
Wisnu
15. Triloka-patha-gamini Mengalir mglalui tiga
dunia (yaitu surga, dunia,
dan atmosfer atau daerah
yang lebih rendah)

16. Ksira-subhra Putih seperti susu


17. Bahu-ksira Sapi yang menghasilkan
.. banyak susu
18. Ksira-vrksa-samakula Terdapat dalam empat
"pohon-susu" yaitu Naya-
grodha (pohon beringin),
Udumbara, dan Madhuka
(Bassia Latofolia)

19. Trilocana-jata-vasini Berdiam di rambut Syiwa


yang kusut

20. Trilocana-traya-vimocini Muncul daritigamacam


dosa, mempersembah-
kan:
1. Brahma-carya (studi
Wedha)
2.pengorbanan dan
pemujaan kepadapara
dewa

r62
Apndiks

No. Nama Arti


3. melahirkan seorang
anak, kepada Manes
21. Tripurari-siras-cuda Tumpukan di atas kepala
musuh Tripura atau Syiwa
(Tripura adalah benteng
(pertahanan) yang
berlapis tiga, dimana
bentengnya di langit
terbuat dari emas,
benteng di angkasa
terbuat dari perak, dan
benteng di bumi terbuat
dari besi, dari Maya untuk
orang-orang Asura, dan
kemudian dibakar oleh
Dewa Syiwa)
22. Jahnavi Milik Jahnu yang
meminum air Ganga
dalam keadaan marah
karena sungai ini
membanjiri kawasan
pengorbanannya. Tetapi
ia kemudian melepaskan
dan membiarkannya
mengalir dari telinganya.
23. Nata-bhiti-hrt Menyingkirkan segala
ketakutan
24. Avyaya Langgeng
25. Nayanananda-dayini Langgeng
26. Naga-putrika Putri Gunung
27. Niranjana Tidak diwarnai dengan
collyrium (atau tidak
berwarna)
28. Nitya-suddha Murni selamanya

t63
\TATER\TARS

No. Nama Arti


29. Nira-jala-pariskrta Dihias dengan jaringan air
30. Savitri Stimulator

31. Salila-vasa Tinggal di dalam air

32. Sagarambusa-medhini Menambah air lautan

33. Ramya Menyenangkan

34. Bindu-saras Sungai yang terbuat dari


tetesan air hujan

35. Avyakta Unmanifest Tersembunyi

36. Vrndaraka-samasrita Tempat orang-orang


terkenal

37. Uma-sapatni Memiliki suami yang sama


(dewa Syiwa) dengan
Uma (Parvati)
38. Subhrangi Memiliki cabang (atau
tubuh) yang bagus

39. Srimati Cantik, bertuah, kaya

40. Dhavalambara Memakai kain putih yang


mempesona

41. Akhandala-vana-vasa Meminta dewa Syiwa


untuk tinggal di hutan
42. Khandendu-drta-sekhara Meminta bulan sabit
sebagai puncaknya

43. Amrtakara-salila Sungai yang airnya


sangatlezat

44. Lila-lamghita-parvata Jauh melampaui


pegunungan

45. Virinci-kalasa-vasa Terdapat dalam wadah air


milik Brahma (atau Wisnu
atau Syiwa)

46. Triveni Triple-braided Terdiri dari air tiga sungai:

t64
Apn/ihs

No. Nama Arti


Gangga, Yamuna, dan
Saraswati
47. Trigunatmika Memiliki tiga rnanfaat
48. Sangataghaugha-samani Menghancurkan timbunan
dosa Sangata
49. Sankha-dundubhi-nisvana Menciptakan bunyi seperti
kulit kerang dan drum 50
Bhiri-tut
50. Bhiti-hrt Menyingkirkan ketakutan
51. Bhagya-janani Menciptakan
kebahagiaan
52. Bhinna-brahmanda-darpini Menerima'kehormatan
dalam peristiwa pecahnya
telur milik Brahma
53. Nandini Bahagia
54. Sighra-ga Aliran yang cepat
55. Siddha Sempurna, suci
56. Saranya Memperoleh
perlindungan atau
bantuan
57. Sasi-sekhara Memilik puncak di bulan
58. Sankari Milik Sankara (Syiwa)
59. Saphari-puran Penuh dengan ikan
(terutama sejenis ikan
gurameh atau Cyprinus
Saphore, sejenis ikan
kecil berwarna cerah yang
berkilauan ketika
bergerak-gerak di air
dangkal)
60. Bharga-murdha-krtalaya Terdapat di kepala
Bharga (Syiwa)

r65
WATER\rARS

No. Nama Arti


61. Bhava-priya Salam unfuk Bhava
(Syiwa)

62. Sarya-sandha-priya Hormat kepada


kebenaran

63. Hamsa-svarupini Mewujud dalam benruk


angsa

64. Bhagiratha-suta Putri Bhagiratha


65. Anatra Abadi
66. Sarac-candra-nibhanana Menyerupai bulan musim
gugur

67. Om-kara-rupini Menampilkan suku kata


yang sakral, Om

68. Arula Tidak ada bandingannYa


69. Krida-kallola-karini Berombak tenang
70. Svarga-sopana-sarani Mengalir seperti tangga
menuju ke surga
71. Sarva-deva-svarupini Akan menjadi wujud
kelangsungan
perdamaian

72. Ambhah-prada Air yang penuh berkah


73. Duhkha-hantri Menghilangkan dukacita
74. Santi-santana-karini Menjadi jembatan
kelangsungan
perdamaian

75. Daridrya-hantri Penghancur kemiskinan

76. Siva-da Kebahagiaan yang penuh


rahmat
77. Samsara-visa-nasini' Menghancurkan racun
ilusi
78. Prayaga-nrlaya Terdapat di Prayaga

r66
Apndihs

No Nama Arti
(Allahabad)

79. Sita "Furrow" Nama dari salah saru


cabangSungai Gangga
(yang diduga menjadi
lanjutannya setelah
terpecah di kaki Gunung
Meru) yatgadadibagian
timur
80. Tapa-ftaya-vimocini Menghilangkantiga
macam kesusahan

81. Saranagata-dinarta-paritrana Pelindung orang-orang


yang sakit dan menderita
yangdatangpadamu
sebagai pengungsi

82. Sumukti-da Memberikan emansipasi


spiritual secara
menyeluruh
83. Siddhi-yoga-nisevita Menjadi jalan (untuk
memperoleh keberhasilan
atau kekuatan magis)

84. Papa-hantri Penebus dosa

85. Pavanangi Memiliki tubuh yang murni


86. Parabrahma-svarupini Perwujudan Roh Tertinggi
87. Purna Lengkap
88. Puratana Kuno
89. Punya Menguntungkan
90. Punya-da Keuntungan yang penuh
berkah

91. Punya-vahini Memiliki atau


menghasilkan
keuntungan

r67
WATER WARS

No. Nama Arti


92. Pulomajarcita Dipuja oleh Indrani, istri
Dewa Indra
93. Puta Murni
94. Puta-tribhuvana Penyuling Tiga Dunia
95. Japa Muttering Berbisik
96. Jangama Bergerak, hiduP

97. Jangamadhara Dukungan atau menjadi


dasar dari kehidupan
mahluk hidup
98. Jala-rupa Berisi air
99. Jagad-d-hita Miffa atau penyokong
kehidupan mahluk hiduP
100. Jahnu-putri Putri Jahnu
101. Jagan-matr Ibu dari mahluk hidup
102. Jambu-dvipa-viharini Berubah-ubah dari atau
cenderung berbenruk
" Pulaumawar-apel-pohon
(India)
103. Bhava-patni Istri Bhava (Syiwa)
104. Bhisma-matr Ibu Bhisma
105. Siddha Suci

106. Ramya Indah, cantik


107. Uma-kara-kaamla-sanjata Terlahirdaiterataiyang
[Parvati] menciptakan Uma
108. Ajnana-timira-bhanu Cahaya di tengah
pekatnya kebodohan

168
IN DEKS

A Anderson dan Snyder 18, 38


A&L Labs 114 Andes 59
A.Tuiloma Neroni Slade 48 Andhra Pradesh 52, 53, l3l, 140
Ab I,23 Angola 53
Abad raho I Anicut 24
abadi 23 Anshuman 151 ,

acequia 32 anthropogenik 50
Afrika Selatan 6, 47, 105, ll3 Anupam Mishra 33,137,138, 148
Afrika 54, 55,59,78,85, 106 Aquafina l15
agripastoral 32 Aquifall0
Aguas de Barcelona ll2, ll9 Arab l, 65, 83
Ahars 139 Aralsk 129
Ahmedabad 115 Argentina 104, ll4
Akshaya Tritiye 153 " Arizona 24, 63
Al Auja 83 Arles 155
Alabama 49 Arsenik 132
Alaska 55 Arthasastra 35
Aliansi Demokrasi (Alliance for De- Arthur Cotton 140,143
mocrary) ll0 Arundhati Ptoy 71,72
Allahabad 150 Asia Selatan 100
Alliance of Small Island States Asia 59, 101, I13, 123, 142
(AOSIS) 48,49 Asosiasi Medis Inggris 114
Alps 55 Ausffalia 5,47,116
Alwar 146 Auswater Purification Ltd. 116
Amarkantak 9 B
Amerika Barat 25 , 26, 59 , 63 , 89
Amerika Latin 112 bakteriologi 152
Amerika Serikat 22, 24, 25, 26, 27, Balawadi 145
Bandharas 24
36, 47, 49, 56, 60, 62, 64, 69, 77,
80, 86, 88, 110, ll l,
126, 131
Bangalore 80
Bangladesh 53, 130, 132
Amerika Utara 49,113
Anantapur 139
Banj 4, 5

r69
\TATER\TARS

Bank Dunia 12, 15, 16, 59, 64,75, Bhopal l14


99, 100, 102, 103, 104, 105, 107, Bihar 139,140
113 Bihar 24,75
Bank Pembangunan Afrika 86 Bilaspur 74
Bankura 5 Biodtuusity 32, 157
Basano Dehury l0 bioteknologi 100, 102, 133
Basia 75 Biro Reklamasi 60, 63, 69, 86
Battle Mountain Gold Mine 33 Biro Urusan Indian 63
BBMB (Bhakra Beas Management Biwater l12, l13
Board) 68 Bolivia 54, I18, I 19
Bechtel 62 Bon Aqua l15
Belanda 49, 53, 113 Brahmaputra 152
Bendungan Aswan 86 Brazil Bagian Timur Laut 56
Bendungan Atarturk 81, 82 Braztl ll2
Bendungan Bakolori 78 Bretton Woods 106
Bendungan Bhakra 65, 66, 67, 68, 47 Britannia Industries I 16
Bendungan Bodhghat 73 BritishColumbia lll
Bendungan Bradfield 143 Burundi 85, 86
Bendungan Chixoy 78 c
Bendungan Hirakud 46
Bendungan Hoover 62, 63, 80 Cadillac Desnt: The Amrican West and
Bendungan Kariba 78 Its Disappearing Water 69
Bendungan Koel-Karo 78 Cadiz 56
Bendungan Krishnaraj Sagar 79 California 40, 63, I I 1, 132
Bendungan Monumen Baliraja 145 Casablanca 105
Bendungan Narmada Sagat 71,76 Cascal I l3
Bendungan Pong68,74 Chattigarh 56
Bendungan Saint Francis 62 Chauhan l16
Bendungan Sardar Sarovar 71,73 Cherapunji 3
Bendungan Shasta 60 Chicago 56
Bendungan Sri Sailam 75 chili 104, 105, 113
Bendungan Suvernarekha 75 Cina 11,47,53,77
Bendungan TehriT2 Clean Water Act 36
Bendungan Tiga Ngarai 77 Cleveland 36
Bendungan Ukai 73 Coca-Cola 114, l15, ll7,l53
Bengal Barat 5,52 Cochabamba 118
Bengal 132 Colorado 24,31,32
Benua Amerika I l3 Community Environmental Bill of
Benua Artik 55 Rights 4l
Berne 112 Cyclon 50,51,52
Beunos Aires 105 D
Bhagirath 150,151,153
Daerah Rayalseema 139
Bharat Alumunium ComPanY
(BALCO) 9, 10
Dakota Utara 54

170
Indeks

Damaskus Selatan 83 Dust Bowl 69


Danau Mavasu 80 E
Danau Mead62
Danau Mojave 80 E-coli 114, 115
Danau Owen 62 East India ComPanY 28
DataranTinggi Decca 2 Ekologr 153
Dataran Tinggi Golan 84 ekologi 157
Dataran Tinggi Malwa 13 Ekologis l, 2
Dataran Tinggi Texas 129 Ekosistem 2, 3
David Ben-Gurion 83 Ekuador 54
Davos 132 eri variyam 34
Deepavali 153 Eric Johnson 83
Dehra Dun 158 Erifiea 85
Delhi 158, 159 Eropa 25, 29, 60, 77, I 10, 155
Departemen Urusan Air dan Hutan Ethiopia 85, 86, 87
6 Eucalyptus 5, 6
Desa Belawati 13 Eureka Forbes/TATA 101
Desa Guraiya 13 Ewan Anderson 84
Desa lsmailkhada l3 F
Desa Lohajamir 75
FC Harrison 152
Desa Manerajree l3
Filipina 54, I13, I 14
Desa Mundlana 14
Fortune 100
Devon Pena32
Francis Crove 60
Dewa Syiwa l5l, 153, 154, 158
Dewan Manajemen Bhakra Beas 66, G
67
Gandhi Peace Foundation 33
Dewan Pemeliharaan Sumber DaYa
Gandhi 4, 9
Alam (Natural Resource De- Gangga 4
fense Council) 115
Gangotri 151, 153, 154, 158
Dewan Polusi Air Pusat 36
Gangotri 56
Dewi Sequana 155
Garrett Hardin 29, 30, 3l
Dharmasasfta 23
Gaumukh 154
Diana Eck 154, 159
General Agreement on Trade and
Dilip l5l Tariffs (GATT) 106
Distrik Cuddapah 70
General Agreement on Trade in Ser-
Distrik Gaya 139 vices (GATS) 106, 107, 108, 109,
Disuik Karwar dan Jumta 52
ll0
Distrik Krishna 140 General Electric l13
Distrik Ranchi 75 genetika 157
Distrik Sangli l2 genocide 72
Doha ll0
George W Bush 49
Donald Worster 24, 25, 62
Gerakan ChiPko 3
Dongs24
Gerakan Pani PanchaYat 144
Dunia Ketiga 3 l, 57, 59, 64, 126, 130
Gerakan SwadhYaYa 147

t7r
\rATER \flARS
ghadasllT India Selatan 28,35
Ghana 106 India Tengah 13
Ghataprabha 128 India Timur 45, 75
gigantisme 66 India Utara 56
Glen Canyon 80 India l, 3,5,8-12,15,23,29,34,47,
gleser Gangga 154 52,53,56,65,70,75-78,91, 101,
globalisasi 9 107, ll5.116,123,130,132,137.
Godavari 152 139-144,146,148,149,151,152,
GramGauravPratisthan(GGP)144 154, 158, 159
108
gram sabbas 107, Indiana 54
Grand Anicun 143 Indonesia 57,ll3
Greenland 55 Indra 149, 150
Gringo 32 Inggris 24,25,28,49,56,79,86,89,
Guatemala 78 104,ll3,140, 141, 143,155, 157
Gubernur Madras l4l Institute of Justinian 22
Gujarat 9, i5, 16, 34, 52, 56, 73, Intel40
146, 147 Intergovernmental Panel on Climate
Gunung Kilimanjaro 55 Change (IPCC) 47, 48, 50
Gurun Negev 83 International Center of Research in
Gurun Rajastan 74,124 Crops for the Semiarid Tropics
Gurun Thar 29 (ICRISAT) 124
International Finance Corporation
H
oFC) l0l, 105
HC Reiger 153, 159 International Trade Organization
Haoran 83 GTO) 106
Hardwar 158 Itlternational Water 118
Haridwar 150, 153 Irak 81, 82, I 13
Harija 34, 35 1ran 129
Harmon 88 Irlandia 155
Harrain 81 lslam22
Haryana I 17 Israel 83, 84
Hasankeyf 82 Issukapalii 52
havaldars 34
Henry Kaiser 62 J
herbisida 133 JF Shea 62
Himachal Pradesh 74 Jack Hirshleifer 18
Himalaya Pradesh 3, 4, 5, 8, 24, 34, Jack Lindsay 1l I
74,151,153,159 JamshedpurT6
Hindu 149, 151, 152, 159 Janet dan Colin Bord 155
Hindustan i Jaringan Barat Daya untuk Keadilan
Hong Kong 112, 113 Ekonomi dan Lingkungan serta
Kampanye Teknologi yang
I Ramah Lingkungan (South West
IMF 105 Network for Enviromental dan

172
Indehs

Economic Justice and Campaign KTT Bumi 47


for Responsible Technology) 39 kudimaramath (perbaikan mandiri)
Jawaharlal Nehru 65, 66 28, 35
Jayant 150 kuhls34
Jepang48,77 kukloma 50
Jerman 49,l4l Kumbh Mela 149, 150, 153, 158
Jogalaya 34 Kurdi 82
johads 146 Kuru 131
Johannesburg 105 Kyoto 48, 49
John Locke 29 r
L
John Michael Wallace 55
John Widstoe 60 LK Advani 56
Jordania 83 La Coordina-dora de Defensa del
Joseph Gallegos 3l , 32 Agua y de la Vida (Koalisi untuk

K Mempertahankan Air dan


Kehidupan) 118
KI Rao 66 lakh 17
Kalundia 76 Laos 53
kamkukatti 34 Laut Antartika 55
Kanada 47,54,55, l1l, l12 LautAral 129
Kanal Jonglei 86 Laut Galilee 84, 85
Kansas 56 Lebanon 83
Kapil 150,151 legalactionS
Karibia 53 Lembaga Cato 26
KarlMarx 142 Lembaga Perlindungan Lingkungan
Karl Wittfogel 141, 142 .. (The Envoromental Protection
Karnataka 6,34,71,79,80,128 Agetcy/EpA)49
Katedral Hereford 155 Lembah Doon 6, 7, 8, 151
kavai maniyam 34 Lembah Krisna 69, 126, 139
Kaveri 152 Lembah Narmada 72
Kazakstan 113,129 Lembah Owens 6l
Kenrucky 54 Lembah Rio Grande 31
Kenya 85, I 13 Lembah San Joaquin 132
Kerajaan Yljayanagar 70 Lembah Sungai Yangtze 77
King Sagar 150, 151 Lembah Tennessee 91
Kinley 115 Levy Eshkol 84
Koel Karo Jan Sangathan 78 Lingkaran Dercjot 66
kohlis34 Los Angeles 61,62
Kolam Chobala 14 Louisiana 49, 63
Korea Utara 53 LSM 101, 108
Korps Insinyur Angkatan Darat 64, M
65,69
kos t6 Raja Edgar 155
Kristen 155, 156 MacDonald Kahn 62

t73
TTATER\TARS

Madhya Pradesh 56 Navalgund 128


Magasasay Awafi 147 Negara Bagian Florida 49
Mahanadi 46 Negara Bagian Haryana 67
Maharashtra 12, 15, 16,24,34, 52, Negara Bagian Karnataka 52
140, rM,145,146 Negara Bagian Madras 79, 80
Mahashweta Devi 5 Negara Bagian Mysore 139
Mahkamah Agung India 8, 36,102 Negara Bagian Mysore 79, 80
Malaprabha Niravari Pradesh Ryota Negara Bagian Oryssa 45, 52
Samvya Samithi (Komite koordi- Nestle 116,132
nasi petani daerah Ittihsyrf New Delhi 8 '

Malaprabha) 128 New Mexico 24,40, 131


Malawi I 13 New York 62
Malaysia 57, 104, 113 Nicholas Georgescu-Roegen 7
Manibota 54 Nigeria 78,104
Mankund 14 Nil Biru 86
Maquiladora 114 Nil Putih 86
Marc Reisner 69, 9l nir maniyam 34
Marxis 141 Nirmal Sengupta 142
Matrona 155 North American Free Trade Agree-
McDonald's 153 menr(NAFTA) ll0, 111
Meksiko 47,57,59, 80, 88, 89, 101, Northwest Water 104
104, lll, l13, l14 0
Mesir 85, 86,87 ,89
Metalclad 110, lll Obras Sanitarias de la Naci6n (OSN)
Mickey Kantor 1l I 105, 114
Midnapur 5 Ogallala 129
Minnesota 54 Ohio 36, 54
Mira Behn 4 Oklahoma 56
Mississippi 49 Ontario (Kanada) I 14
Mongolia 56 Onyx l12
Monokulrur 2, 3, 5 Oriental Despotism: A Comparative
Montana 55, 100, l0l, 102, 133 Study 141
Morrison-Knudson 62 Orissa 10, 11,51,52,56
Mukti Sangarsh 145, 147 Otoritas Lembah Krishna (OLK) 91
Multilateral Agreement on Invest- Oxford 157
menr(MAI) 110 P
N Pacific Bridge 62
NS Jodha 28, 29 Pakistan 65,137
Nabi Nuh 46 Palamau 5
Narmada 152 Palar 33
Narmada Bachao Aodolan 7 2 Palestina 84, 85
Nasik 150 Palghat 52
nattamai 34 Panchayat 34, 107

174
Indghs

Pani Panchayat 144, 147 Research Organisation) 5


Pantai Barat India 52 Pusat Penelitian dan Pendidikan
Pantai Teluk 49 Konsumen 115
panthams 139 Putaran Uruguay 106
parabandi 140 Putra Sagar 158
Parle Bisleri I l6 pynes 139
Pasifik 54
patkari 34, 144 a
PBB 86, 90 Qinghai 53
peddandarule 140 Qui prior est t€mpQle, potior est in jure,
Pegunungan Ethiopia 123 25
Pegunungan Gandmardhan 9, l0 R
Pencegahan terhadap Makan an yang
Tidak Laik Dikonsumsi (Preven- Raja Haile Selassie 86
tion of Food Adulteration) I 15 Raja Klishnad evaray a 7 A
Pepsi 116 Rajasthan 9, 33, 56 137, 138, 141,
Perang Arab-Israel 84 146,148
Peraturan Helsinki 89, 90, 9I, 92 Rajiv Ghandi 67
Perbukitan Mussorie 7 Ralegaon Shindi 146
Peru 54 Ramesh Chauhan I l6
Pindwari 33 Rayalseema 94
pinnapeddandarule 140 Rekayasa Genetika 132, 133
pinus Chir 4, 5 Republik Cheko 112
piyaos 117 Republik Demokrasi Kongo 85
PLTA IOO Revolusi Hijau 2, 11,64,123, 125,
Polandia 47 .' 126,130, 133
Prancis 155 Rigvedic 149
Prancis 53, 104, 112, ll3 Rio de Janeiro 47, 57
Prayag 153 fuo Grande 32
Presiden Lyndon Johnson 64 Rio Rancho 40
Presiden Theodore Roosevelt 60, 6l Rio Tinto-Zinc (RTZ) l0
Provision of the Panchayas Act 107 Riparia 87
Proyek Anatolia Tenggara (GAP) 8l Riparian 23,24,25,89
Proyek Kabini 7l Rishikesh 152
Proyek Koel-Karo 75 Rito Seco Colorado 33
Proyek Lembah Silent 73 roda Persia 130
Pudukuppam 131 Roha 117
Pulau St. Thomas 53 Ropar 67
Punjab Timur 66 Rusia 47, 56
Punjab 65,67,68 Ruth Caplan ll0
Purulia 5 Rwanda 85
Pusat Organisasi Riset Industri dan s
Ilmiah Australia (Australian
Central Scientific and Industrial SacredWaters 155, 159
Sadipura 13

175
\TATER\rARS
Saheli 14 Sungai Juba dan Shabelee 54
Samalka 117 Sungai KalladaT5
Samoa 48 Sungai Karo 75
San Fransisco 62 Sungai Kaveri 143
San Luis Potos 110 Sungai Kaveri 78, 80
San Luis 3l Sungai Koel 75
Santa Clara Country 40 Sungai Krishna 7 5, 78, 91, 93, 94
Sarasvati 152 Sungai Litani 83
Selandia Baru 105 Sungai Madras 143
Selat Malaka 57 Sungai Marne 155
Semenanjung lberia 24 Sungai Meghna 5l
Servicio Municipal del Agua Potable Sungai Mississippi 155
y Alcantarillado (SEMAPA) 1 I 8, Sungai Narmada 9, 7 l, 72, 7 5, 7 8
119 Sungai Nil 85
Shivratri 158 Sungai Pecos l3l
Shrivardhan 52 Sungai Red 54
Shrutis 33 Sungai Rio Grande 88, 131
Siberia 55 Sungai Ruparel 141
Sierra Madre 6l Sungai Sacramento 60
Sindhu 152 Sungai Saddam 82
Singbhum 5 Sungai Seine 155
Sistem ahar dan pyne 24 Sungai Sone dan Mahanadi 9, 78
Skotlandia 155 Sungai Sutlej 67,68, 78
Spanyol Selatan 56 Sungai Suvernarekha 75
Spanyol 24,77,112 Sungai Syr Darya 129
Structural Adjustment Programs SungaiTapi 73
(sAP) 107 SungaiThames 155
sub-Sahara Afrika 14 Sungai Tigris 81, 83
Sudan 85, 86,87,89 Sungai Yamuna,69, 15l
Suez Lyionnaise des Eaux 104, 105, Supercyclone 50, 52, 53
112,114, surais 717
Suku Bihar 5 Swadhyaya 147
Sun Belt Water 111 Swiss I12,132
Sunderbans Bengal 52 Sydney 114
Sungai Alaknanda 4 Syria 81, 82, 83
Sungai Arvari 147
T
Sungai Bhagirathi 4
Sungai Colorado 62, 80, 89, 132 T.S. Eliot 155
Sungai Cuyahoga 36 Taman Nasional Gletser (Glacier
Sungai Euphrat 81,82, 83 National Park) 56
Sungai Gangga 5i, 56, 69,71,78, Tamil Nadu 34,79,80
149, 150, 151, 152, 153, 154, 158, 159 Tanzania 85, 87
Sungai Indus 1, 65,66,89 Tarun Bharat Sangh 146, 147
Sungai Jordan 83 Tawaghat 4

176
Ind.ehs

Teluk Bengal 51, Universitas Pertanian Punjab 68


Teluk Subic I 13 Universiry of Washington 55
Tepi Barat 83, 84 Urdu l, 23,
terra y vida 32 US Army Corps 64
Terry Anderson dan Pamela Snyder US Filter Corporation I 13
26 USAID lOO
Texas 49, 131 Utah Constructron 62
Thailand 130 Uzbek Muhammed Salikh 129
Thames Water 104. 112
V
Tllan;avur 79
The Colorado River Compact62,63 Vaisad I 52
The Global Commons Istitute 48 Varanasi 153
Thomas Munro 14l Vasily Selyunin 129
Tibet 53 Yeerappan 79
Tikayat Dehury 11 Venezuela 55
Timur Tengah 82 Vikas Salunke 144
Tonga 78 Virgiana Barat 54
Topra 75 Vivendi Environment 112, 113
Tradable Discharge Permits (TDPs) Vivendi Universal i 12
38, 39 Yrtra 149
Tragedy of the Commons 29,31
W
tsunami (cyclone) 3,50
Tungabhadra 128 WJ McGee 60
Turgut Ozal82 Wales 155
Turki 81,82 Walkerton 114
Turnaston 155, 156 Washington 55
Waste Management Inc. 112
U Wesley Powell 60, 6l
Uganda 85 William Blackstone 22
Ujjain 150 Wisnu Purana 46
Ukraina 47 Wiftfogel142
Undang-undang Air (Water AcQ 36, World Economic Forum (WEF) I 32
.t/ World Trade Organization (WTO)
Undang-undang Air Minum dan 99, 106,107, i08, 109, I 10, I l7
Sanitasi I 18
Y
Undang-undang Kerja Paksa Ma-
dras (Madras Compulsory Labor Yahudi 83
Act) 28 Yaman 53
Uni Eropa 47,109 Yamuna 151,152
Union Carbide 114 Yunani 50
United Utilities I l2

177
Tentang Penulis

VANDANA SHM adalah pemikir dan aktivis lingkungan yang


masyhur. Tahun I 993, Shiva memimpin International Forum on Glo-
balization, dan memenangkan Penghargaan Alternatif unruk meng-
imbangi Penghargaan Nobel Perdamaian (Right Livelihood Award).
Sebagai Direkrur Yayasan Riset Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Kebijakan Sumber Daya Alam, dia juga menulis banyak buku ter-
masuk Protect and Plunder? (Jnderstanding Intelleaual Propmy Rights;
Stolen Harvest: The Hijacking of the Global Food Suply; and Biopiracy:
The Ptunder of Nature and Knowledge. Sebelum menjadi aktivis,
Vandana Shiva adalah seorang ahli'fisika terkemuka di India.

179
jlillililillllililillilll

You might also like